12
M e w a r t a k a n I m a n d a n K a s i h JULI 2017/NO.301 WWW.UKI.CA UKITORONTO GEREJA St. Anselm’s Church 1 MacNaughton Rd. (Bayview & Millwood) Toronto ON M4G 3H3 Ph: (416) 485-1792 Subway Stn: Davisville Redaksi: Angelina Hanapie Julian Wibowo Christine Budihardjo Randy Danurahardja Novius Handy Penasehat: Rm. J. Juliwan M. SCJ Alamat Redaksi: c/o Priests of the Sa- cred Heart 58 High Park Blvd. Toronto ON M6R 1M8 Email: [email protected] Picnic UKI Family Day &

J U L I 2 0 1 7 / N O . 3 0 1 W W W . U K I . C A U K I T O R O N T O ... · Kata ‘vacansi’ ini berarti adanya ‘vacant’ atau kekosongan. Dalam Geeja Katolik ada istilah ‘Sede

Embed Size (px)

Citation preview

M e w a r t a k a n I m a n d a n K a s i h

J U L I 2 0 1 7 / N O . 3 0 1 W W W . U K I . C A U K I T O R O N T O

GEREJA

St. Anselm’s Church

1 MacNaughton Rd. (Bayview & Millwood)

Toronto

ON M4G 3H3 Ph: (416) 485-1792

Subway Stn:

Davisville

Redaksi:

Angelina Hanapie

Julian Wibowo

Christine Budihardjo

Randy Danurahardja

Novius Handy

Penasehat:

Rm. J. Juliwan M. SCJ

Alamat Redaksi:

c/o Priests of the Sa-

cred Heart

58 High Park Blvd.

Toronto

ON M6R 1M8

Email:

[email protected]

Picnic UKI

Family Day &

Pastor Pamong

Rm. Johanes Juliwan Maslim SCJ,

(647) 532.1318

[email protected]

Deacon

Deacon Val Danukarjanto,

(416) 497.2274 [email protected]

DEWAN PENGURUS

UMAT KATOLIK INDONESIA

Koordinator

Damianus Indyarta, (416) 284.4707

[email protected]

Sekretaris

Christianita Kuswoyo, (647) 774.3801

[email protected]

Bendahara

Evy Patuwo, (647) 323.3525

[email protected]

WILAYAH TIMUR

Ketua Wilayah

Harty Tantono-Doyle, (647) 533.6246

[email protected]

Seksi Liturgi

Gabriella Eufrasia Laniewati, (647) 345.3896

[email protected]

Seksi Bina Iman

Natalia Yurita Saputra, (647) 293-5338

[email protected]

Seksi Sosial

Lusia Lie

[email protected], (416) 903.9718

Seksi Rumah Tangga

Isabella Iman, (416) 838.6282 [email protected]

Usher

Janto Dinoto, (416) 402.7106 [email protected]

WILAYAH BARAT

Ketua Wilayah

Michael Karta Lanson, (416) 917.3888 [email protected]

Seksi Liturgi

Stephanus Limpi, (416)827.2800 [email protected]

Seksi Bina Iman

Sri Ratna Sari Djunaedi, (647) 404.8901

[email protected]

Seksi Sosial

Christine Tanuwijaya, (647) 818.2608

[email protected]

Seksi Rumah Tangga

Rica Hendra, (647) 994.7789

[email protected]

Usher

Diana Lucas, (416) 824.4069

[email protected]

BIDANG KHUSUS

Mudika, Felicia Wirahardja

[email protected]

PELAKSANA KHUSUS

Ketua Lektor

Lilian Tjokro, (905) 887.9546 [email protected]

Ketua Sakristan/Pembagi Komuni

Hendry Wijaya, (416) 450.6536 [email protected]

Ketua Altar Server

Budiman Widjaja, (416) 250.1655 [email protected]

H A L A M A N 3

Bersambung ke halaman 10,

J U L I 2 0 1 7 / N O . 3 0 1

Liburan – Vacansi

eringkali datangnya Musim Panas di negara yang

mempunyai 4 musim, menjadi kesempatan untuk

menikmati liburan dan bersantai bersama keluarga. Musim

Panas memang selalu dinanti, karena selama waktu yang

panjang selalu mengalami suasana dingin dan jarang mengalami

hangatnya matahari. Musim Panas bersamaan pula dengan masa

liburan sekolah, maka kesempatan bagi para murid untuk

mengadakan berbagai kegiatan, yang dibuat sendiri atau

ditawarkan oleh berbagai kelompok. Maka Musim Panas

menjadi masa libur namun sekaligus menjadi masa padat dengan

berbagai kegiatan yang bersifat rekreatif.

Sering pula dikatakan bahwa masa liburan ini sebagai

‘vacansi’. Kata ‘vacansi’ ini berarti adanya ‘vacant’ atau

kekosongan. Dalam Geeja Katolik ada istilah ‘Sede Vacante’,

artinya ‘Tahta kosong’, yakni ketika tugas sebagai seorang

pemimpin dalam Gereja sedang kosong. Kekosongan terjadi

karena pemimpin gereja (Paus, Uskup dan pemimpin lainnya)

meninggal atau sudah turun tahta dan belum ada penggantinya.

Karena kekosongan inilah disebut ‘vacante’, yakni ‘kosong’.

Istilah ini pula yang dipakai untuk mengungkapkan suasana

kosong atau tidak ada kegiatan rutin dan formal, itulah liburan.

Sekarang inilah saat itu, yakni kesempatan untuk keluar

dari rutinitas kerja formal dan mengisi dengan kebersamaan

dalam keluarga atau kenalan lainnya. Ada banyak kesempatan

yang bisa digunakan dengan sebaik mungkin bagi kesehatan

jasmani dan rohani dalam masa liburan ini. Jelas tujuannya

adalah untuk menyegarkan diri dan hidup kita, kesegaran yang

tidak hanya jasmani, melainkan juga kesegaran rohani. Maka

keseimbangan ini perlu diperhatikan supaya tidak terjadi

ketimpangan. Karena tidak jarang porsi rekreasi dan liburan

jasmani terlalu banyak sehingga bukan kesegaran yang didapat

melainkan kelelahan.

Saatnya beristirahat – Sabat

Dalam Tradisi Kitab Suci ada yang disebut sebagai hari

Sabat. Inilah hari yang dikhususkan untuk berhenti dari semua

kegiatan jasmani dan dikhususkan hanya untuk memuliakan

Allah. Tentu saja hal ini tidak berlaku untuk semua orang,

namun idenya bagus untuk direnungkan. Berhenti bekerja secara

fisik dan memberikan kesempatan untuk beribadat kepada

Tuhan yang memberikan anugerah kepada kita semua. Untuk

itulah kita juga perlu mempunyai waktu dan kesempatan untuk

bersyukur kepada Tuhan yang telah memberikan berlimpah

rahmat bagi kehidupan kita. Setiap hari kita mengalami

kebaikanNya dan setiap hari pula seharusnya kita bersyukur.

Namun demikian ternyata kita tidak selalu bersyukur atas

anugerah mulia Tuhan ini.

Baiklah masa liburan ini dimaknai secara sedikit

berbeda dari biasanya. Sebenarnya sudah ada berbagai tawaran

yang disampaikan oleh Gereja kepada kita semua, dari anak,

remaja hingga orang dewasa. Sebuah tawaran yang berupa

berbagai program dengan bermacam

kegiatan di dalamnya. Kegiatan itu

bertujuan agar semua umat,

khususnya kaum remaja dapat

mengisi masa liburan dengan baik,

dapat sambil mengembangkan iman.

Jika kita perhatikan, maka kita dapat

melihat usaha Gereja dalam

membantu semua umat agar dapat

memadukan masa libur ini dengan

usaha pengembangan iman. Misalnya

ada ‘Summer Camp’, ‘Totus Tuus’

dan berbagai kegiatan lainnya.

Tentu saja setiap pribadi atau

keluarga bisa saja membuat sendiri

rencana bagi diri sendiri sesuai

dengan keadaan masing-masing. Namun demikian yang utama

adalah memberi waktu dan kesempatan untuk menyegarkan

hidup pribadi, khususnya sisi rohani yang selama ini

kemungkinan tidak banyak mendapat perhatian khusus. Tentu

saja jika mau pasti bisa melakukannya. Semua bisa diatur

sendiri, apalagi banyak pilihan yang bisa dilakukan. Bisa juga

memadukan rekreasi dengan ziarah, sehingga menjadi lebih

kaya.

Refreshing rohani

Refreshing artinya penyegaran, disegarkan kembali,

diberi semangat baru. Jika refreshing dalam arti jasmani, kita

semua sudah tahu dan sering melakukannya. Kesadaran kita

akan diri kita, yang adalah jasmani dan rohani menghantar kita

sampai pada kesadaran akan kebutuhan penyegaran rohani

dalam hidup kita. Dimensi rohani menjadi salah satu bagian

integral di dalam kehidupan kita sebagai manusia, yang adalah

Citra Allah. Apalagi ketika menciptakan manusia, Allah

meniupkan RohNya ke dalam diri manusia yang diciptakan dari

debu tanah itu. Kerapuhan dipadukan dengan keilahian, maka

jadilah manusia, seperti kita sekarang ini. Selain itu manusia

juga diberi kemampuan lain, keistimewaan, yang membuat

manusia berbeda dari ciptaan lain, yakni akal budi dan kehendak

bebas. Kemampuan itulah yang membuat manusia berkembang

pesat sampai hari ini. Bahkan perkembangan itu pula yang mulai

membuat manusia merasa dirinya sebagai mahluk yang hebat

bahkan ingin melebihi Tuhan, yang menciptakannya.

Inilah realita yang terjadi jaman sekarang ini dan

sekaligus menjadi ancaman bagi diri manusia sendiri. Jika

manusia hanya berhenti dan berfokus pada kemampuannya saja,

maka yang dikembangkan hanya sisi jasmani dan berarti hanya

satu sisi, yang akan membuat ketimpangan dalam hidup

manusia. Manusia hanya adalah manusia jika kedua sisi dan

dimensi dalam diri manusia dihidupi bersama-sama. Keadaan

hidup kita sekarang ini sudah menjadi ‘warning’ dan peringatan

agar manusia kembali kepada hakekatnya sebagai Citra Allah.

Berlibur Bersama Tuhan | Oleh Rm Johanes Juliwan Maslim SCJ |

S

Menyegarkan Hidup Rohani

J U L I 2 0 1 7 / N O . 3 0 1 H A L A M A N 4

Bersambung ke halaman 10,

ersiapan keberangkatan Jambore IX ini telah dimulai kira-

kira 6 bulan lalu. Jambore KKI yang diadakan setiap dua

tahun sekali, telah dihadiri oleh Romo Juliwan dan Deacon

Val serta beberapa warga UKI (dalam kapasitas pribadi) pada

beberapa pertemuan sebelumnya. Atas dasar pengalaman itu,

tahun ini Romo Juliwan mengajak warga UKI untuk juga

berpatisipasi di Jambore IX di New York ini. Dengan niat

berangkat bersama sebagai sebuah komunitas, pengurus UKI

menyiapkan kepanitiaan untuk mengkoordinasi keberangkatan

dan pemesanan tempat.

Total peserta delegasi (kontingen) UKI Toronto pada Jambore

IX ini berjumlah 40 orang (terbesar ketiga dalam jumlah),

berangkat dengan satu bus dan kendaraan pribadi. Tempat

berlangsungnya Jambore

New York ini adalah sebuah

rumah Retret kristiani

dengan pemandangan alam

sungai yang indah. Panitia

Jambore dengan sigap

menerima kami dan 17

delegasi KKI lain. Acara

ini dihadiri peserta sebanyak

kurang lebih 400 orang,

serta hadir para Romo

Indonesia yang sedang

bertugas di USA-

CANADA, suster/biarawati,

para Deacon dan frater yang berjumlah sekitar

30 orang.

Dengan tema : “THAT THEY ALL MAYBE

ONE” – Romo moderator/Koordinator KKI –

New York, Rm. Robert Mirsel, SVD

mempersembahkan MISA selamat datang.

Romo dengan lugas menjelaskan tema Jambore

IX “bersatu kita teguh dan bercerai

kita runtuh” – Dan dengan dasar

DOA dan harapan YESUS bagi

para muridnya (Yoh. 17-21):

“Semoga mereka semua bersatu” -

agar mereka menjadi satu kekuatan

yang dapat mengubah dunia.

Dalam Misa pembukaan ini, UKI

Toronto berpatisipasi sebagai koor untuk lagu persembahan.

Selesai misa pembukaan dan makan malam, kita semua

berkumpul di sebuah tenda besar di halaman samping Rumah

Utama. Di dalam tenda ini, sambutan/ucapan selamat datang

dari tuan rumah dan perkenalan seluruh 17 delegasi dengan

spanduk dan warna bendera delegasi masing-masing negara

bagian KKI ditampilkan.

Hari kedua dimulai dengan MISA pagi dan dilanjutkan dengan

SEMINAR I/II untuk dewasa, THEOLOGY of The Body for

the Mudika session dan anak2 pun punya acara tersendiri.

Pada hari kedua ini – seluruh peserta sudah tidak lagi

tampil dalam warna masing-masing KKI, melainkan

melebur menjadi satu warna ORANYE, kaos yang telah

disediakan/dibagi oleh penyelenggara. Dengan demikian kita

diharapkan menjadi satu dan saling mengenal satu sama lain.

Dalam acara Seminar dengan Tema: “How to Survive Being an

Indonesian migrant Catholic in USA/Canada” ditampilkan 6

panelis , yang masing-masing membagikan pengalaman hidup

Jambore KKI USA-Canada ke IX di NEW YORK

P

H A L A M A N 5 J U L I 2 0 1 7 / N O . 3 0 1

udika’s annual retreat 2017 took place at

Camp Medeba, West Guilford, Ontario.

There are 54 mudikans who participated and

also a few Mudika retreat new-comers. We

spent the wonderful three days and two nights to get

closer to God; to hear His words and to open our

hearts for Him, and to be reminded of how amazing

His unconditional love is for us. We also have the

chance to build our relationship with fellow mudikans

in our journey

to grow togeth-

er in Christ.

This year’s a

little different

than previous

retreats be-

cause the ses-

sions are di-

vided into

two groups:

the youths

(high school

and university

students) and

the young

adults

(university

graduates).

The youth

group’s sessions

are led by

speaker and for-

mer Mudika,

Rudy Hartono

and the young adult group sessions are led by Romo

Juliwan. Being in the young adult group, Romo Juli-

wan reminded us that we are not alone in this world.

We are always and will always be surrounded by peo-

ple (including our family, friends, coworkers and etc),

the Holy Spirit and the Lord our God. Romo remind-

ed us and taught us that our everyday trivial actions

still matter and can make an impact to those around

you. Therefore, we should try our best to be the

change that we want to see in this world. We can do

this by building and maintaining relationships, not

only with the Lord but also others around us, so we

can make an amazing and meaningful impact.

Overall, it was a successful annual retreat surrounded

with awesome friends, the old and the new as well as

many new and memorable experiences. We are hope-

ful to see more Mudikans to join our next year’s May

Retreat.

“Be the change you want to see in this world”

Mudika Blurbs on Retreat!

“The retreat was so much fun and it

gave me a new perspective on rela-

tionships. This

year the learn-

ing sessions

were divided

between the

youths and the

young adults,

which made it

easier for indi-

viduals to re-

late to the way

that the topic

of relation-

ships was

taught. This

experience re-

minded me

that we need to

surround our-

selves with other

Godly individu-

als so that we can

always stay on the

right path and

have someone to

depend on when things get rough. The Mudika retreat

is my favorite event of the year. I always come out of

it with fresh eyes and a renewed heart and mind.” –

Megan Dijong

“This is the second time that I joined the Mudika re-

treat and I can say that every year there is always

something new for me to learn and explore. The

choice of topic about relationship was really applica-

ble to our lives and the sessions encouraged me to

have a better relationship with God, family, and

friends. I really encourage the youths and young

adults to join the Mudika retreat next year, plus you

get to meet new and exciting people.” – Evan Gold-

By Nadine Wirahardja

M

Bersambung ke halaman 8,

J U L I 2 0 1 7 / N O . 3 0 1 H A L A M A N 6

ari ini perjalanan ziarah dilanjutkan dengan

menyusuri daerah Yudea. Refleksi hari ini

berfokus pada peristiwa Kelahiran Y esus dan

kehadiranNya di tengah manusia di dunia ini. Sambil

merenungkan perjalanan awal Yesus, berkesempatan

juga untuk melihat keindahan alam daerah Israel dan

Palestina.

Yerikho

Memasuki daerah Yerikho, mengingatkan kita

akan peristiwa Zakheus yang

ingin melihat Yesus yang

sedang memasuki kota

Yerikho (Luk 19:: 1-10).

Badan Zakheus pendek, maka

ia memanjat pohon untuk

bisa melihat Yesus. Namun

yang terjadi, malah Yesus

yang melihat Zakheus dan menyapanya. Perjumpaan

Zakheus dengan Yesus inilah yang mengubah hidup

Zakheus, sang pemeras rakyat sebagai pemungut

cukai, menjadi penderma, khususnya bagi semua

yang dirugikan. Pohon tempat Zakheus memanjat itu,

menurut keyakinan orang sampai saat ini masih ada.

Di Yerikho juga, Yesus pernah

menyembuhkan beberapa orang buta sehingga

mereka mampu melihat keselamatan dalam diri

Yesus. Kebutaan sering dikaitkan dengan kedosaan,

maka Yesus membersihkan mereka semua.

Bethlehem - padang gembala domba -

Belanja

Sekarang kita melangkahkan kaki ke

Bethlehem, tempat yang sangat dikenal dalam

ingatan kita. Bethlehem terletak di daerah Palestina

dan bukan di bawah Israel. Namun demikian semua

daerah ini menjadi satu kesatuan yang tidak

terpisahkan, apalagi dalam sejarah Kitab Suci.

Di sinilah kita bisa melihat Padang Gembala,

tempat para gembala menggembalakan ternak domba

mereka. Memang tidak banyak rumput yang tumbuh

di daerah ini dan tampak gersang. Ketika Yesus lahir,

para gembala berada di tempat ini dan mereka

mendengar warta gembira dari para malaekat. Maka

di tempat ini bisa dilihat tempat semacam gua, yang

menjadi tempat untuk berdiam dan berteduh.

Selanjutnya ada sebuah gereja yang menggambarkan

kedatangan para malaekat kepada para gembala. Di

tempat ini ketika kita bernyanyi, suaranya akan

bergaung indah.

Kesempatan berada di Bethlehem digunakan

untuk berkunjung di tempat penjualan kerajinan

tangan umat Kristen. Di tempat ini dijual semua jenis

benda rohani, yang sebagian besar dibuat dari kayu.

Dengan membeli karya tangan umat kristiani ini, kita

juga ikut membantu kehidupan mereka. Kebutuhan

rohani dipadukan pula dengan kebutuhan jasmani,

sebuah kesatuan yang memerlukan keseimbangan.

St.

Catherine –

Ekaristi

Dari

Padang

Gembala,

perjalanan

berlanjut ke

tempat

kelahiran

Yesus.

Sebelum

menuju ke

Gua atau

Kandang tempat Yesus dilahirkan,

kita menuju ke Gereja St.

Catherine, yang berada dalam

lokasi yang sama dengan Gua

Kelahiran Yesus. Di Gereja inilah

dirayakan Perayaan Ekaristi

dengan tema khusus Natal.

Walaupun bukan hari Natal,

namun kita ingin menghadirkan

kembali peristiwa Kelahiran

Tuhan Yesus Kristus ke dunia,

Misteri Sabda yang menjadi Manusia. Inilah Misteri

yang menunjukkan betapa Allah sangat mencintai dan

memperhatikan manusia, sehingga tetap

menginginkan manusia selamat sesuai dengan tujuan

awalnya. Kedatangan Yesus ini akan mengubah

pengenalan manusia akan Allah, yang ternyata begitu

Hidup Utuh Jasmani dan RohaniPerjalanan Ziarah UKI 2016 menuju Holy Land dan Roma, (Hari 5: Kamis, 3 November 2016)

H

J U L I 2 0 1 7 / N O . 3 0 1 H A L A M A N 7

dekat dan bahkan menjadi sama dengan manusia.

Di tempat ini Perayaan Natal menjadi begitu

nyata, karena dirayakan langsung di tempat

kejadiannya. Tuhan Yesus sungguh lahir sebagai

manusia lemah dan solider dengan kelemahan kita.

Namun sekaligus Dia adalah Allah yang membawa

manusia ke dalam kemuliaan dan keselamatan. Maka

terjadi perpaduan dan perjumpaan sisi Ilahi dan

Manusiawi di dalam diri Yesus yang juga menjadi

bagian di dalam hidup kita.

Gua Kelahiran Yesus

Selesai merayakan Ekaristi, sekarang tibalah

saatnya untuk melihat, menyentuh dan berada di

tempat Tuhan Yesus dilahirkan. Untuk menuju ke

tempat kelahiran Yesus ini, kita perlu menuruni anak

tangga dan menuju ke gua kelahiran Yesus. Sebuah

lobang, dengan batu di dalamnya dan di sekeliling

lobang itu ditutupi dengan lapisan berbentuk bintang.

Setiap orang yang datang, sejenak berlutut dan berdoa

di hadapan tempat suci itu serta menciumnya sebagai

tanda hormat. Di sudut lain terdapatlah tempat

palungan Yesus, ketika Yesus diletakkan oleh Maria

dan Yusuf setelah kelahiranNya.

Di dalam gua yang tidak besar inilah,

renungan akan Misteri Kelahiran yang sangat

sederhana kembali hadir. Rasa

terharu yang luar biasa muncul

di dalam hati setiap peziarah

karena boleh berada di tempat

suci ini. Dalam keheningan hati,

ungkapan doa pribadi terpancar

di tempat sederhana dan kudus

ini.

Laut Mati

Akhir perjalanan hari ini, kita menuju ke Laut

Mati yang terkenal itu. Di tempat inilah semua

pengunjung dan juga peziarah hendak menikmati

keajaiban alam. Dikatakan keajaiban karena di Laut

Mati ini kadar garamnya begitu tinggi, sehingga

orang tidak akan tenggelam ketika berendam di dalam

airnya, melainkan akan mengapung. Namun demikian

haruslah hati-hati tidak boleh terlalu lama berendam,

karena bisa mengakibatkan kematian, apalagi bagi

yang mempunyai tekanan darah tinggi.

Kelelahan perjalanan hari ini sejenak

direndam di atas air garam supaya mendapat sedikit

kesegaran. Tentu saja semuanya harus dibersihkan

kembali supaya sungguh menjadi segar. Menurut

promosinya, lumpur Laut Mati ini pun bisa membuat

kulit halus dan awet muda, tentu bagi yang

menginginkannya. Itulah bagian dari perawatan

badan alias jasmani.

Perpaduan permenungan hari ini sungguh

indah, yakni kesatuan utuh jasmani dan rohani.

Semua permenungan dan perjalanan hari ini

membantu untuk melihat kesatuan itu. Misteri

Inkarnasi dalam diri Yesus Kristus adalah misteri

Allah yang menjadi manusia, kesatuan yang ilahi

dengan manusiawi, rohani dan jasmani. Kesatuan

inilah yang membuat kita selalu harus seimbang

dalam mengisi diri. Makanan jasmani saja tidak

cukup, perlu diimbangi dengan makanan rohani. □

Hidup Utuh Jasmani dan Rohani | Oleh Rm Johanes Juliwan Maslim SCJ |

Perjalanan Ziarah UKI 2016 menuju Holy Land dan Roma, (Hari 5: Kamis, 3 November 2016)

J U L I 2 0 1 7 / N O . 3 0 1 H A L A M A N 8

win

“The retreat has left me and my soul feeling so much recharged. It

was good to set our selves apart from the business in our day-to-day

life and be in the midst of people who are like-minded. It would be

great actually to have such thing every other weekend J Also, I

personally learned through the retreat to put Christ on the center

of any relationships that I have, whether it be with friends, family,

boyfriend / girlfriend and ultimately with God Himself. However,

as human being, sometimes we fail to do so because we’re so

busy with our school or work that can take so much of our time

and energy, which makes us forget about God. I think this

retreat reminded us to always be aware that God is always

with us at anytime and anywhere in anything that we do.

Then, we learn to practice to be more Christ-centered in our

own personal lives.” – Ozyka Videlia

“I feel privileged to be

able to speak to the youths

this year in Mudika's May

retreat. I have always en-

joyed being a part of it ev-

er since it began. To see

God's work unfolding and

the impact He has made among the youths. This year I especially loved the

sharing aspect, various people sharing their stories and personal struggles of

life and how everyone responded to these stories by rallying behind them in

support. Mudika is more than just a community...it's a family, a family of

Christ united as one body with Christ as the head. Although I'm no longer

considered Mudika (due to my age and status) and have started my own little

family, I will forever consider Mudika and the members within it as my fel-

low brothers and sisters. May God Bless you all, and may you always feel

His perfect love each and every day. “- Rudy, Elen, Joshua & Daniel -

Sambungan dari halaman 5,

Romo Juliwan,

“bye-bye

semua… tetap

rajin

datang ke Misa

UKI ya,

rajin berdoa

dan

membaca kitab suci… Jangan repotin MoAegi.

Sampai nanti….”

Romo Juliwan mau mudik, jadi “domba-domba” UKI

diserahkan kembali ke

mantan Pamong, Romo Aegidius. Kata Romo Jul,

“don’t worry MoAegi…

domba-domba UKI udah nggak se-nakal dulu lagi…”

(Redaksi: moga-moga….)

Di hadiratMu kami bersyukur karena Engkau selalu menyediakan Gembala

yang baik bagi kami, warga UKI—Toronto. Dengan segala kelebihan dan

kekurangan mereka, Engkau mengajar kami untuk mencintai dan

menyayangi mereka seperti Engkau yang selalu mengasihi kami tanpa ada

perbedaan. Secara khusus kami ingin berdoa untuk kesehatan dan

kelancaran liburan Romo Juliwan. Semoga tanganMu yang memimpin

setiap rencananya, sampai Kauhantar beliau kembali ke Toronto. Amin.

J U L I 2 0 1 7 / N O . 3 0 1 H A L A M A N 9

Damianus Indyarta

dan Dewan UKI

yang terkasih.

Terima kasih atas

undangan datang ke

Toronto untuk

merayakan tahun ke-40 imamat saya.

Liturgi luar biasa bagus. Koor

dengan nyanyian2 bahasa Latin luar

biasa indah. Sesudah liturgy, kita ke

aula dimana anggota UKI sudah

menunggu. Makanan mie sudah

dipersiapkan. Kue istimewa dengan

imam di atas kue berseni sekali.

Sebelum hari Minggu, saya mendapat

kesempatan untuk menghadiri Bible Study

- East. Tante-tante dan oom-oom rajin

mempelajari Kitab Suci. Sekali lagi

makanan disediakan. Terima kasih.

Akhirnya, saya juga mau

mengucapkan terima kasih kepada

semua anggota UKI atas yang saya

terima baik materi maupun rohani.

Saya akan merayakan Ekaristi untuk

intensi-intensi UKI.

Romo Wayne

1984 Saat Pope John Paul II berkunjung ke Toronto….. Waktu sampai di depan Pope John Paul tante berdoa (bagi UKI, Red.) dalam hati dan Pope ambil anggur persembahan dan pegang tangan tante. Wow tangan Pope memberi tante aliran panas

keseluruh badan. Beliau memandang tante dan rasanya ia masuk dan meneliti tante. I feel like a stream coming to my body.. Dan Pope jawab permohonan tante itu. “ If you build a church, it will always grow.” Tapi tante pikir ah.. itu tentu jawaban untuk semua peserta. Ternyata waktu ia jawab orang Italy yang di sebelah tante,

jawabannya lain sekali. Baru tante bilang Thank you Lord. Julie Tio (Mantan Koordinator UKI yang pertama)

Terimakasih

Perayaan Ekaristi bersama Fr. Wayne Jenkins, SCJ - 25 Juni 2017

Dengan penuh rasa syukur, kami berdua juga ingin menyampaikan ucapan Selamat atas Triple Anniversary Romo yang indah dan penuh Berkat Tuhan. Kami tidak ingat

lagi kapan pertama kali berjumpa dengan Romo. Kami senang sekali setiap tahun menerima kartu Natal yang indah dengan perangko-perangko istimewa,

entah dari USA, entah dari India, dari Jogja . . . . . Satu hal tak akan pernah kami lupakan betapa dengan banyak

pengorbanan pada tanggal 25 Desember 2007 Romo drive semalaman dari Hales Corners menuju ke Toronto, agar dapat menghadiri perayaan Golden

Wedding Anniversary kami, keesokan harinya ! Terima kasih untuk semua doa dan perhatian yang telah kami terima

selama ini. Joseph & Liduina Undyantara

Bible Study Senior - East

H A L A M A N 1 0 J U L I 2 0 1 7 / N O . 3 0 1 Sambungan dari halaman 3,

sebagai “new immigrant” dalam berjuang sebagai perantau di

negeri “susu dan madu” Canada atau USA. Mewakili UKI

TORONTO, Sdr. SUTRISNA WIDJAYA membagikan

kesaksiannya. Terima kasih buat Trisna dan Ayrini atas

kesediaannya membuka diri dan berbagi pengalaman iman

kepada kita semua. Pada session sore, seminar dilanjutkan

dengan 3 nara sumber yaitu : Romo Effendi, SJ– Romo Galih,

PR dan Bpk. Benny Widyono, seorang UN diplomat dan

Professor ekonomi di Universitas Connecticut, Stamford, CT,

USA yang memberikan nasehat bagaimana bertahan hidup dari

sudut pandang sosial, ekonomi, sos-budaya dan AGAMA

(katolik) sebagai imigran atau perantau.

Selesai seminar, peserta dibagi

menjadi kelompok-kelompok

kecil untuk latihan gerak/tari yang

akan dilombakan dalam acara

malam GEBYAR Jambore.

Gebyar Jambore merupakan

puncak acara malam hari kedua.

Setiap kelompok (diberi nama

propinsi di Indonesia, misalnya

Bali, Kalimantan, Irian dan

Ambon), menampilkan tarian dan

gerak lagu yang sudah dilatih sore

hari sebelumnya. Tim KKI NY

sebagai tuan rumah menyiapkan

ketua-ketua kelompok yang telah

siap dengan tarian-tarian daerah

yang akan ditampilkan. Yang

sangat menarik adalah dimana

para ROMO berkumpul menjadi satu dan menampilkan tarian

tradisional Bali KECAK lengkap dengan baju adatnya. Hari

kedua ditutup dengan api unggun dan acara spontanitas dan

terbuka bagi siapa saja.

Seluruh rangkaian acara Jambore kali ini ditutup dengan

CULTURAL MASS pada hari ketiga, dimana para Romo –

deacon dan peserta diharapkan menggunakan pakaian nasional/

daerah. Sebelum Misa, peserta sudah harus check out dari

kamar dan harus meninggalkan lokasi selesai makan siang.

Secara umum – walaupun UKI Toronto merupakan “anak baru”

dalam Jambore KKI ini, tapi kita sudah merasa “fit-in” dan

dapat diterima baik. Panitia KKI New York sungguh menjadi

tuan rumah yang baik, organisasinya siap dan sukses dalam

menyelenggarakan acara akbar ini. Kami percaya bahwa

Jambore dapat menjadi salah satu agenda kita UKI Toronto

diluar acara-acara rutin seperti ZIARAH, retreat atau seminar

kebangunan rohani (KRK) lainnya.

Untuk saya pribadi Jambore merupakan suatu kenangan indah

dan menarik, antara pengalaman iman, kebersamaan dan

hiburan. Jambore benar-benar dapata menjadi ajang atau wadah

saling menguatkan bagi kita sesama “imigran Katolik

Indonesia”. Sungguh pengalaman baru yang menyenangkan dan

sekaligus suatu perayaan kebersamaan/persahabatan sesama

orang Indonesia katolik di tanah perantauan Amerika - Canada.

Dalam Misa Penutup, Dewan Penasehat KKI menetapkan KKI

LOS ANGELES sebagai tuan rumah bagi penyelenggaraam

JAMBORE KKI USA-CANADA ke X tahun 2019. Semoga

UKI TORONTO masih dapat mengirimkan wakilnya dan

berpartisipasi dalam kemeriahan jambore ke X - LA mendatang.

Mudah-mudahan. □ | Damianus Indyarta |

Kesadaran inilah yang harus dimiliki oleh kita semua dan ini

berarti bahwa diperlukan juga refreshing bagi jiwa dan rohani

kita, sebagai dimensi yang tidak terpisahkan dari diri kita

sebagai manusia.

Jiwa dan rohani kita perlu disegarkan dan diberi

makan, yang jelas berbeda dari makanan jasmani. Makanan jiwa

dan rohani inilah yang sekarang ini kurang diperhatikan

walaupun masih terus disediakan. Sebenarnya semakin jarang

kita memberi makanan rohani kepada diri kita, maka semakin

kita membawa diri kita menuju kehancuran. Walaupun secara

jasmani kita berhasil dan sukses, namun sebenarnya hal itu

hanyalah semu. Ada banyak makanan yang disediakan bagi

rohani kita, maka jangan semua itu dibiarkan. Makanan itu hadir

dalam doa, bacaan rohani, renungan Kitab Suci dan banyak hal

lainnya. Silakan memilih yang menjadi menu makanan rohani

kita.

Keseimbangan hidup

Masa liburan ini menjadi masa untuk menyeimbangkan

hidup kita agar tidak berat sebelah. Keutuhan pribadi kita sangat

dibutuhkan dalam menghadapi arus jaman sekarang ini. Tuhan

Yesus sudah mengatakan kepada kita semua bahwa manusia

hidup bukan hanya dari roti saja, melainkan dari setiap Sabda

yang keluar dari mulut Allah. Hal itu dikatakan Yesus ketika Ia

disuruh setan untuk mengubah batu menjadi roti. Yesus dalam

hidupNya sudah menunjukkan kepada kita bagaimana Ia selalu

melakukan karyaNya sejalan dengan SabdaNya yang selalu

dikuatkan oleh relasiNya dengan BapaNya dalam doa dan

keheningan. Inilah kekuatan Yesus yang membuat Dia bertahan

sampai akhir dalam tugas perutusanNya di dunia yang

menolakNya. Yesus juga mengatakan bahwa makananKu adalah

melakukan Kehendak BapaKu. Itu berarti bahwa ada relasi

yang dekat bahkan sungguh menyatu dengan BapaNya.

Perjalanan hidup kita di dunia ini juga haruslah

seimbang antara jasmani dan rohani. Jangan membiarkan

kesempatan yang Tuhan berikan berlalu tanpa perubahan dalam

diri kita. Sesibuk apapun dan sepadat apapun kegiatan dan

pekerjaan kita, tetap kita perlu nafas rohani agar kita tetap hidup

sebagai manusia dan bukan robot. Oleh sebab itulah masa

liburan yang tersedia ini, jadikanlah kesempatan untuk

memberikan kesegaran kepada jiwa dan rohani kita, tentu saja

melalui hal-hal jasmani juga. Itulah sebabnya perpaduan dan

keseimbangan keduanya sangat diperlukan bagi hidup kita.

Selamat Berlibur, Tuhan memberkati.

Sambungan dari halaman 4,

1 Tesalonika 4:14

“Karena jikalau kita percaya, bahwa Yesus telah mati dan bangkit,

maka kita percaya juga bahwa mereka yang telah meninggal dalam Kristus

akan dikumpulkan Allah bersama-sama Dia”

Telah berpulang ke rumah Bapa di surga:

Sr. Agnes, FSGM (84 tahun)

Tutup usia di Lampung, 7 Juli 2017 Almarhumah adalah adik dari Ibunda Romo Aegidius Warsito, SCJ

Bapak Bernardus Padmo Wiharjo (78 tahun)

Tutup usia di Pringsewu, Lampung, 11 Juli 2017 Almarhum adalah kakak tertua dari Romo Aegidius Warsito, SCJ

Ibu Mariam Hertanto Tan Tjiam Nio (92 tahun)

Tutup usia di Kediri, 14 Juli 2017

Suami: Alm. Liem Jan Khing (Sugeng Prawono) Beserta Anak / Menantu / Cucu /Cicit di Indonesia

Adik-adik di Toronto:

Tan Giok Nio (Erni Tedjasubrata) Tan Bian Djoen Tan Bian Gan

Tan Thiong Nio (Lisa Setyono) Tan Djiak Nio (Nita Hariman)

Bapak Handy Atmadja (96 tahun)

Tutup usia di North York Gen. Hosp., Toronto, 18 Juli 2017 Almarhum adalah adik ipar Oma Daisy Djohan Lie

Keluarga yang berduka:

Rini Atmadja Way & Hetty Atmadja

Wen Atmadja & Richard Cantorna Beserta Cucu-cucu

Bapak R. Soegio Djojosapoetro bin Soentoro Djojosapoetro (87 tahun)

Tutup usia di Jakarta, 20 Juli 2017 Ibu dari putri-putri Almarhum: Elisa Maria deBeus

Anak / Menantu: Deine Judith Mohede / Walter Mohede

Alm. Dolores Djojosapoetro Jenny Brenda Sanjaya / Wiek Sanjaya

Martini Stella Danardojo / Ganang Danardojo (Toronto) Beserta cucu-cucu terkasih

Bapak Thjie Khik Sian (80 tahun)

Tutup usia di Malang, 22 Juli 2017 Almarhum adalah adik ipar Edhie Bedjo / Judith

Bapak Tan Kiong Bing (56 tahun)

Tutup usia di Surabaya, 22 Juli 2017 Almarhum adalah keponakan Edhie Bedjo / Judith

Semoga Tuhan Maha Rahim memberikan keselamatan kekal dan damai di surga,

serta kekuatan dan penghiburan bagi keluarga yang berduka.