7
Prosiding Presenta,fi Ilmiah Daur Bahan Bakar Nuklir PEBN-BArAN. Jakarta 18-19Maret 1996 /SSN 1410-1998 INVENT ARISASI SUMBER DAY A URANIUM SEKTOR TEBALUNGKANG KALIMANTAN BARA T T AHAP AN PROSPEKSI SISTEMA TIK Bambang Soctopo, Suripto, Boman,Sajiyo Pusat Pengembangan BahanGalian Nuklir ABSTRAK INVENTARISASI SlJMBER DAY A U SEKTOR TEBALUNGKANG KALIJ'.1ANTAN BARAT TAHAPAN PROSPEKSI SIS1"EMATIK. Prospeksi Sistematik sektor Tebahmgkang, Kalimantan Barat dilakukan untuk met1getahui karakter keberadaan mineralisasi U daD inventarisasi potensi sumber daya uranium. Penelitian ini didasarkan pada adru1ya indikasi uranium berupa anomali radiometri singkapal1 clan bongkah aktif 1000-7000 CIs. Metode penelitian meliputi pengrunatan geologi secara rinci daD pendataan pemineralan uranium berupa pengukuran radiometri soil dan batllan pada kupasan secara sistematik serta didukung oleh ru1alisis mineralogi clan geokimia. Hasil penelitian memmjukkan bahwa sektor tersebut terdiri daTi batuan metrunorf yru1gditerobos oleh batoIit granit, diorit kuarsa clan korok-korok andesit, lrunpropir. Setaro strllktural merupakan bagian daTi sayap antiklin menunjam 300 NE-SW clan NNW-SSE yang dipotong oleh sesar nonnal NE-SW clan E-W serta sesar mendatar NW-SE clan WNW-ESE. Pemineralan uranium teruapat dalam baulan sekis kuarsa yang terbreksikan clan qllachitite (Iamporpir). Mineral radioaktif bcrupa torit daD monasit yang berasosiasi dengan rutil, ilmenit magnetit, hematit, pirit, kalkopirit, muskovit, apatit, alm1it, dengan kadar U total confab batllan bcrkisar 4,5 -54,75ppm. ABSTRA(~T THE U RI!.:\'OlIRCE.\' INVENTORY AT TERALllNGKANG .\'ECTOR, WE.\'T KALIMANTAN SYSTEMATIC PRo.\'PE(~170N .\'T AGE. The syst(!matic prospection at Tebalungkang sector, West Kalinlantan was carried out to charact(!riz(! th(! OCCllr(!IIC(! of II nlim!ralization alld to inv(!nt the potential U resources at the area. The investi- gation }I'(I.\" dOIl(! 011 the ba.\"i.\" ofprt!I'ioll.\" reslllts, i.(!. radiometric anonlalous outcrops and boulders of 1000 - 7000 Cis. Th(! m(!thOlI for the i",'estigation }I'(IS sy.rt(!nlatic geological nlapping and radionletric nleasurements of soil and tranc(!d rocl(.r ami .rllpport(!d by n/ineralogical and geochemical analyses. The results of the investigation show that thi.\" ar(!a con.\"ist.r l?f n/(!tanlorJ,hic rockr, intrud(!d by granite quartz-diorite batholites and- dike of an(h!.rite mId lamproph_~'r(!. From g(!ological structllre thi.r i.r .iO" plllnging from anticlin NE-SWand NNW-SSE, is cro.\".red by NE-.'i'IV mill 1.i'-I"lnomlal fill/lt.r an(1 NU'..\'E ancl WNW-E.\'E strike slip faults. Uranium mineralization appears in qllartz-.rchi.\"t br(!cciat(!d and qllachitite (Ianlprophyre). The radioactive nlinerals were thorite and monazite, a.rsociat(!d with rutile, ilnlenit(!. n/agnetite, hen/atite, pyrit(!, calcopyrite, nlu.rcovite, apatite and allanite. The II cont(!nt.from rock .ran/ple.r ha.r b(!(!nfouml to be 4,5-54,75 ppm ll. bcrasal dari singkapan anomali radiomctri yang terdapat di bagian hulu sungai tersebut. PENDAHULUAN Bcrdasark:ln hasil pcnelitian prospeksi detil BAT AN -CEA 1976. di sektor Tebalungkang (Gambar I) ditcmukan adanya indikasi pemineralan uranium berupa anomali radiometri pada singkapan dall boulder dengan radiometri 1000-7000 cIs pada batuall sckis mika I. Ruang lingkup kegiatan meliputi pengamatan geologi secara rinci, pendataan radio- melri soil dan baluan dengan sislem jaring-jaring 25 x 25 m pada seklor tersebut, serta pengukuran radiomelri baluan sistem jaring-jaring 0,5 x 0,5 m pada kupasan anomali. Pengambilan contoh batuan dilakukan secara representatif untuk analisis petrografi, mineragrafi, otoradiografi dan kadar U total. Pendataan tersebut dilakukan dcngan alat kompas geologi, palu geologi, kompas topochaix, clcsimct SPP 2 NF dan meteran 50 m. Oari indikilsi tcrscbut, dipandang perlu adilnya pcllgcmballgall eksplorilsi dellgiln prospcksi sistcmiltik )'illIg bertujuiln untuk invcntarisilsi potcnsi sumbcrdilya U secilra gcologi dcngan silsilrall ulltuk mcndapiltkan pengetahuan tentallg keberild,lall dall karaktcristik mineralisasi U serta kaitamlya dengan kontrol geologi dan penyebaran pcmincralan U di pcrmukaan. HASIL DAN BAHASAN Boulder radiomctri tinggi banyak tcrscbar di S. Dongon dcngan pemincralan U yang mcngisi bidang frakhlrasi pacta sckis mika. yang diduga Geologi 1.1. Geomorfolo~i .,.,

INVENT ARISASI SUMBER DAY A URANIUM …digilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Energi...radiomelri baluan sistem jaring-jaring 0,5 x 0,5 m pada kupasan anomali. Pengambilan

  • Upload
    vandieu

  • View
    216

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Prosiding Presenta,fi Ilmiah Daur Bahan Bakar NuklirPEBN-BArAN. Jakarta 18-19Maret 1996

/SSN 1410-1998

INVENT ARISASI SUMBER DAY A URANIUMSEKTOR TEBALUNGKANG KALIMANTAN BARA T

T AHAP AN PROSPEKSI SISTEMA TIK

Bambang Soctopo, Suripto, Boman, SajiyoPusat Pengembangan Bahan Galian Nuklir

ABSTRAK

INVENTARISASI SlJMBER DAY A U SEKTOR TEBALUNGKANG KALIJ'.1ANTAN BARAT TAHAPANPROSPEKSI SIS1"EMATIK. Prospeksi Sistematik sektor Tebahmgkang, Kalimantan Barat dilakukan untukmet1getahui karakter keberadaan mineralisasi U daD inventarisasi potensi sumber daya uranium. Penelitian inididasarkan pada adru1ya indikasi uranium berupa anomali radiometri singkapal1 clan bongkah aktif 1000-7000 CIs.Metode penelitian meliputi pengrunatan geologi secara rinci daD pendataan pemineralan uranium berupa pengukuranradiometri soil dan batllan pada kupasan secara sistematik serta didukung oleh ru1alisis mineralogi clan geokimia.Hasil penelitian memmjukkan bahwa sektor tersebut terdiri daTi batuan metrunorf yru1g diterobos oleh batoIit granit,diorit kuarsa clan korok-korok andesit, lrunpropir. Setaro strllktural merupakan bagian daTi sayap antiklin menunjam300 NE-SW clan NNW-SSE yang dipotong oleh sesar nonnal NE-SW clan E-W serta sesar mendatar NW-SE clanWNW-ESE. Pemineralan uranium teruapat dalam baulan sekis kuarsa yang terbreksikan clan qllachitite (Iamporpir).Mineral radioaktif bcrupa torit daD monasit yang berasosiasi dengan rutil, ilmenit magnetit, hematit, pirit, kalkopirit,muskovit, apatit, alm1it, dengan kadar U total confab batllan bcrkisar 4,5 -54,75ppm.

ABSTRA(~T

THE U RI!.:\'OlIRCE.\' INVENTORY AT TERALllNGKANG .\'ECTOR, WE.\'T KALIMANTAN SYSTEMATICPRo.\'PE(~170N .\'T AGE. The syst(!matic prospection at Tebalungkang sector, West Kalinlantan was carried out tocharact(!riz(! th(! OCCllr(!IIC(! of II nlim!ralization alld to inv(!nt the potential U resources at the area. The investi-gation }I'(I.\" dOIl(! 011 the ba.\"i.\" of prt!I'ioll.\" reslllts, i.(!. radiometric anonlalous outcrops and boulders of 1000 -

7000 Cis. Th(! m(!thOlI for the i",'estigation }I'(IS sy.rt(!nlatic geological nlapping and radionletric nleasurements ofsoil and tranc(!d rocl(.r ami .rllpport(!d by n/ineralogical and geochemical analyses. The results of the investigationshow that thi.\" ar(!a con.\"ist.r l?f n/(!tanlorJ,hic rockr, intrud(!d by granite quartz-diorite batholites and- dike ofan(h!.rite mId lamproph_~'r(!. From g(!ological structllre thi.r i.r .iO" plllnging from anticlin NE-SWand NNW-SSE, iscro.\".red by NE-.'i'IV mill 1.i'-I"lnomlal fill/lt.r an(1 NU'..\'E ancl WNW-E.\'E strike slip faults. Uranium mineralizationappears in qllartz-.rchi.\"t br(!cciat(!d and qllachitite (Ianlprophyre). The radioactive nlinerals were thorite andmonazite, a.rsociat(!d with rutile, ilnlenit(!. n/agnetite, hen/atite, pyrit(!, calcopyrite, nlu.rcovite, apatite and allanite.The II cont(!nt.from rock .ran/ple.r ha.r b(!(!nfouml to be 4,5-54,75 ppm ll.

bcrasal dari singkapan anomali radiomctri yangterdapat di bagian hulu sungai tersebut.

PENDAHULUAN

Bcrdasark:ln hasil pcnelitian prospeksi detilBAT AN -CEA 1976. di sektor Tebalungkang(Gambar I) ditcmukan adanya indikasipemineralan uranium berupa anomali radiometripada singkapan dall boulder dengan radiometri1000-7000 cIs pada batuall sckis mika I.

Ruang lingkup kegiatan meliputipengamatan geologi secara rinci, pendataan radio-melri soil dan baluan dengan sislem jaring-jaring25 x 25 m pada seklor tersebut, serta pengukuranradiomelri baluan sistem jaring-jaring 0,5 x 0,5 mpada kupasan anomali. Pengambilan contohbatuan dilakukan secara representatif untukanalisis petrografi, mineragrafi, otoradiografi dankadar U total. Pendataan tersebut dilakukandcngan alat kompas geologi, palu geologi, kompastopochaix, clcsimct SPP 2 NF dan meteran 50 m.

Oari indikilsi tcrscbut, dipandang perlu

adilnya pcllgcmballgall eksplorilsi dellgilnprospcksi sistcmiltik )'illIg bertujuiln untukinvcntarisilsi potcnsi sumbcrdilya U secilra gcologidcngan silsilrall ulltuk mcndapiltkan pengetahuantentallg keberild,lall dall karaktcristik mineralisasiU serta kaitamlya dengan kontrol geologi danpenyebaran pcmincralan U di pcrmukaan. HASIL DAN BAHASAN

Boulder radiomctri tinggi banyak tcrscbar diS. Dongon dcngan pemincralan U yang mcngisibidang frakhlrasi pacta sckis mika. yang diduga

Geologi

1.1. Geomorfolo~i

.,.,

Prosiding Presentasi /lmiah Dour Bahan Bakar NuklirPEBN-BATAN. Jakarta 18-19 Maret 1996

Berdasarkan alas kenampakan bentllk relieftopografi daD aspek-aspek geologi, daerah

penelitian merupakan perbukitan terjal dengankemiringan lereng 30°-60°, Pola aliran yangberkembang adalah para/is, sebagai pencerminanlitologi daerah yang telah dipengaruhi olehperkembangan frakturasi. Pada sungai utama,lembah sungai menyerupai bentllk "U", daDcabang-cabang sungai dengan lembah curamberbentuk "V".

-Filit serisit, nilai radiometri 100-120 cis, denganindikasi mineral kuarsa, serisit, klorit, biotit,turmalin, epidot. Batuan tersebut tennasukdalam fasies sekis hijau, metamorfose tingkatrendah 5.

Pelapukan berkembang inlensif. termasukdaJam stadia dewasa.

1.2. Litologi

Batuan beku :-Granit memiliki nilai radiometri 100-200 cis.

Batuan tersebut menerobos diorit kuarsa denganditemukan adanya xenolit diorit kuarsa dalam

granit.-Diorit kuarsa memiliki nilai radiometri 60 -70

cIs. Batuan tersebut menerobos sekis serisit,dengan indikasi xenolit sekis serisit dalamdiorit kuarsa.

-Andesit, berupa korok yang mengisi dalamretakan terukur N 2100-275~ dengan tebal 1-3 m dan nilai radiometri 90-100 cis, daDterdapat ural klorit daD ural ortoklas, kalsitdengan tebaJ 0,10 mm dan diduga sebagaiproses hidrotermal s.

-Kersantit, berupa korok terukur N1500-N 160~,tebal antara centimetrik-metrik, nitro radiometri90-100 cIs. Sebagian biotit berubah menjadiklorit dan epidot, serta sebagian kuarsa berasaldari batuan metamorfik sebagai xenolit dalamkersantit.

-Quachitite (lampropir), berupa korok terukur N1200 E, nilai radiometri 200-700 cis, sebagianmineral monazit terdapat sebagai pleokroik halodalam biotit, dan terdapat ural oksida besidengan tebal :t 0,01 mm, yang diduga sebagaiakibat daTi proses alterasi s.

,3.

Stmkhlf geologi

1.3.1. Analisis kelurusan roto udarn

Hasil analisis nilai rasio frekuensi relatif(FR) dengan panjang kumulatif (PK) lebih kecilsatu. dari kelurusan N 800-900 diduga sebagaikelurusan relatif muda merupakan fraktur-frakturyang berhubungan dengan sesar normal ENE-WSW. Sedang nilai rasio frekuensi relatif (FR)dengan panjang kurnulatif (PK) sarna dengan satu,kelurusan N 1200-1500 E sebagai kelurusan relatiftua yang leraktifkan diduga meruPakan fraktur-fraktur yang berpotensi berkembang sebagai sesarmendalar bersinernatik sinistral 3.

Batuan yang terdapat di daerah penelitianmeliputi :-Sekis kuarsa biotit, nilai radiometri 90-100 cis,

dengan indikasi mineral kuarsa, biotit,andalusit, muskovit, kloril, epidot, apatit,turrnalin, kordierit, plagioklas, termasuk dalamfasies sekis hijau, metamorfose tingkat rendah 5

.Urat kuarsa dan feldspar dengan tebal 0,05mm diduga sebagai akibal daTi prosesmagmatik. Kadar U total 3,90-14,30 ppm yangdiduga berasal daTi zirkon, apatit, epidot 6.

-Kuarsit biotit, nilai radiometri 90-100 cis,dengan indikasi mineral kuarsa, plagioklas,biotit, muskovit, andalusit, alanit, turmalin.Batuan tersebut tennasuk dalam fusies sekishijau, metamorfose tingkat rendah 5, kadar Vtotal :t 5,70 ppm, yang diduga be rasa I daTimonasit 6.

-Sekis serisit, nilai radiometri 90-100 cis, denganindikasi mineral kuarsa, muskovit, klorit, biotit,wolastonit,turmalin, epidot, andalusit, kordierit.Batuan tersebut terrnasuk dalam fasies sekishijau, metamorfose tingkat rendah 5, danditerobos oleh lepidolit, muskovit, klorit, yangdiduga terjadi akibat magmatik lingkat tinggi 5

dan terdapat ural oksida besi tebal :t 0,05 mm,yang diduga akibat proses allerasi. Kadar Vtotal 1,40 ppm, yang diduga berasal daTi zirkon,monasit, epidot 6.

-Sekis kuarsa feldpar, nilai radiometri 80 -100cis, dengan indikasi mineral kuarsa, feldspar,biotit, epidot, muskovil, kloril, lurmalin, baluantersebut temms\tk dalam fasies sekis hijau,metamorfose tingkat rendah. Dan terdapatstuktur annealing yang diduga terjadi karenapengaruh tektonik dan rekristalisasi mineralkuarsa. Selain itu terjadi pula agregat oksidabesi tebal 0,025 mm dan agregat klorit kuarsatebal 0,325 rom, sebagai akibal daTi prosesmetamorfik 5, kadar "V" total 9,70-14,30 ppm,yang diduga berasal daTi monasit, biotit 6.

1.3.2. Strukt\lf 2eolo2i hasil observasi la~angan

Struktur geologi yang teramati pada daerahpenelitian terdiri dari stratifikasi dan elementektol1ik yal1g berupa foliasi daD sesar.

Stratifikasi dan fotiasi

78

Prosiding Pre.fenla.fi Ilmlah Daur Bahan Bakar NuklirPEBN-BATAN. Jakarta /8-/9 Maret /996

Struktur sisa bidang stratifikasi (So) yangdidapatkan berarah ENE-WSW dengankemiringan 40 0 -50 0 ke arab :NNW. Bidang

foliasi (SI) secara umum berarah NE-SWdengan kemiringan 45 0 -60 0 kearah NW.

Berdasarkan analisis kedudukan struktur strati-fikasi dan foliasi, daerah penelitian merupakanbagian dati sayap 300 NE dati antiklin dan makinke utara berubah menjadi sayap 30 0 NNW akibat

sesar mendatar sinistral NW-SE.

2. Radiometri dan Mineralisasi

2.1. Radiometri tanah

Pengukuran radiometri taMb dilakukan padasetiap jarak 25 m, absis N 260 0 E daD ordinat N170 0 E. Dari basil statistik menunjukan pola

penyebaran WNW-ESE dan NNE-SSW (Gambar3). Luas zona anomali radiometri 26.275 m (3,94% dari luas daerah penelitian).

S esar 2.1. KuDasan 502/1

Pengukuran radiometri kupasan dilakukandengan jarak 0,5m, ordinat N 00 E dan absis N90~ pada singkapan sekis serisit yang terdapatadanya pemineralan uranium dengan luascakupan 49m2, nilai radimetri tertinggi 2500 cis.Hasil statistik menunjukkan pola penyebarananomali radiometri N 250 0 -260~ (Gambar 4).

Pemineralan uranium pada kupasan Ano502/1 berupa spot~ spot dalam zona breksiasi N2600 E, Akibat gejala tektonik, terjadi prosesrekristaliSc1si terbentuk batuan harts chiefer serisit.Pada zone frakturasi terjadi terobosan thorit,monazit, biotit, klorit, alanit, zirkon, epidot, rutil,ilmenit, lepidolit dan turmalin. Dengan dicirikanadanya alanit, epidot, rutil, ilmenit, turmalin danlepidolit diduga terjadi akibat proses hidrotermalmagmatik 2. Dengan kadar U total 29,50 -54,75ppm, diduga pemineralan U berupa thorit danmonasit 6.

Berdasarkan data sinematik, sesar yangterdapat di daerah penelitian dapat dikelom-pokkan sebagai :-Sesar normal, berarah 1750 -1850 E, kemiringan

60 0 -75 0 pada S. Ronsom, S. Korop clan

punggung kiri S. Inau, sedangkan padapunggung sebelah kiri S. Temedak SeSt1r normaltersebut berarah N 2450 -2500, kemiringan 600-85 0 .Indikasi yang terdapat berupa gawir

sesar, bentuk morfologi yang tegak, clanfrakturasi yang berkembang intensif.

-Sesar mendatar dapat dikelompokkan sebagaisesar mendatar dekstral berarah WNW-ESE,terukur N 1000 -1200 E, daD kemiringan 800yang terdapat pada S. Ronsom, S. Teba-lungkang, S. Temedak dan S.Korop; sedangsesar mendatar sinistral,terukur NI50 0 -1700

E, dengan kemiringan 80 o. Sesar tersebutterdapat di S. Tebalungkang daD S. Dongon.Kedua sesar tersebut diduga saling

berpasangan yang pada umumnya memotongsesar normal N-E clan dipotong oleh sesarnormal ENE-WSW dengan dicirikan oleh ada-nya gores garis, breksiasi daD peluruSt1D Slll1gai.

2.2.2. KuQasan 502/11

Pengukuran radiometri kupasan Ano 502/11dengan ordinat N 0 0 E dan absis N 90 0 E, pada

singkapan sekis serisit, nilai radiometri tertinggi3000 cis dan luas kupasan 72 m2 .Hasil statistikmenunjukkan pola penyebaran anomali radio-metri N 2600 E (Gambar 5).

Berdasarkan analisis kelurusan dominan darifoto udara, kelurusan berarah N 1200 -1500 Emerupakan kelompok kelurusan rclalif tua, yangteraktitkan kembali. Pacta daerah penelitiandijumpai sebagai sesar mendatar bersinematiksinistral daD tidak dikelemukan adanya indikasisinematik yang acak (tumpang tindih).Kemungkinan sesar tersebut merupakan gerakoriginal, sedang sesar mendatar bersinematikdekstral berarah WNW-ESE pada daerahpenelitian tidak terlihat dalam diagram keluruSt1ndominan.

Kedapatan pemineralan uranium di Ano502nI yang mempunyai kesamaan dengan Ano502/1, kandungan mineral monazit. Akibat prosesmetamorfisme mineral monasit tersebutterlingkupi oleh klorit (pleokroik halo daIam intiklorit) 4. Kemudian terjadi sesar nonna1 N 260 0

E. Pada frakturasi tersebut terjadi pengisianmineral biotit, apatit, rutil, kuarsa. alanit, ilmenit,thorit dan monazit (pleokroik halo pada intibiotit). Dengan dicirikan oleh adanya mineralapatit, alanit, rutil, ilmenit diduga mineralisasi Uberhubungan dengan proses hidrotenna1magmatik 2. Pemineralan uranium tersebutdiperkirakan kelanjutan dari Ano 502/1, yangkemudian tergeserkan oleh sesar mendatar

Kelurusan berarah N 80 0 -90 0 E merupakan

kelompok kelurusan relatif muda. yang padadaerah penelitian ditemukan sebagai sesar nornml.sedang sesar normal berarah N-E tidak terlihatdalam diagram kelurusan dominan 3.

"In

Prosiding Presenlasi /lmlah Dour Bahan Bokor NuklirPEEN-BArAN. Jakarta 18-19Marel 1996

sinistraJ N 48 ° E/70 0, Kadar U total antara 17,75.

39 ppm, diduga berasal dari thorit dan monasit 6.feldspatik. yang diduga sebagai produk proseshidrotermal magmatik 2.

2.2.3. KuRasan Ano KK38 Pacta periode III terjadi pembentukan sesarutama , yaitu sesar mendatar sinistral N 150°.170~ yang berpasangan dengan sesar mendatardekstral N I 00°.120~, serta sesar mendatar N120~ (A NO R) yang merupakan sintetik darisesar mendatar dekstral N lOOo.120~. Pada zonafrakturasi N 120~ terjadi terobosan batuanquachitit komposisi torit, monasit, biotit, klorit,apatit, magnetit, hematit, pirit, kalkopirit yangdiduga sebagai proses hidrotermal magrn.'\tik.

Pengukuran radiometri kupasan Ano KK38terdapat pacta batu dinding morfologi tegakdengan arab N 800 E pacta kuarsit biotit, dijumpainilai radiometri tertinggi 1000 cis, dan luascakupan 90,5 m2. Hasil statistik menllltjukkan duapola penyebaran membentuk sudut 40 0 -50 0

terhadap bidang datar (Gambar 6). Pemineralanuranium pacta kupasan Ano KK38 mengisi pactabreksiasi ten1k\lr N 1750 -1850 E/29° -370 ,ketebaJan 5-15 cm, pembacaan radiometri 300-1000 cis, dan kadar U total berkisar antara 17,50-32,25 ppm. Sedang isian dalam urat tenlkur N2120 -2200 E/35°-47° dengan pembacaanradiometri antara 300- 600 cis, kadar U totalberkisar antara 7,90-25,90 ppm.

Akibat pengurangan tenaga kompresiterbentuk sesar yang berumur relatif muda. yaitusesar normal N 230~ dan N 260~. Pada sesarnormal N 230~ memotong sesar N 120~ dansesar N IOOo-120~. sedang sesar normal N260~memotong sesar mendatar dekstral N 150o-170~(Gambar 8).

2.2.4. KuQasan Ano RSIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil uraian di atas d.1patdisimpulkan bahwa pemineralan uranium yangberupa mineral torit (0,5 -1,00 %) monasit (0,35-3,75 %) mengisi bidang frakturasi N260~, yangdiduga akibat dati proses hidrotermal magmatik.Luas zona anomali radiometri 26.275 m (3,74 %dari daerah penelitian). Untuk mengetahuisebaran pemineralan U secara vertikal daD lateral,perlu dilakukan prospeksi dengan metode

geofisika.

DAFTAR PUSTAKA

Pengukuran radiometri kupasan Ano Rdengan absis N O"E dan ordinal N 900E, nilairadiometri tertinggi 700 cis, dan !uas kupasan 65m2. Hasil statistik menunjukkan pola penyebaranarab N 120"E (Gambar 7). Kedapatanpemineralan uranium sebagai spot-spot yangterorientasi dengan arab N 120" E, yang terdapatdalam batuan quachitite keteba!an :!: 4 m, yangmenerobos batuan sekis serisit dan kuarsitmuskovit. Pemineralan uranium berupa thorit,monazit dengan autoradiografi positip yangberasosiasi dengan mineral kuarsa, biotit, klorit,apatit, pirit, magnetit, hematit, kalkopirit. Dengandicirikan adanya mineral tersebut diatas,pemineralan uranium diduga akibat proseshidrotermal magmatik yang bcrsamaan denganpembentukan ural quachitite yang mengisi frakturberarah N 120"E. Akibat perkembangan sesarnormal N 2300-2400 E batuan tersebuttergeserkan. Kadar U total antara 4,50 -25,10ppm, diduga berasal dari thorit dan monasit 6.

3. Hubun~an struktur terhadap pcmineralan U

Pembentukan pemineralall U pada dacrahpenelitian berupa isian dalam scsar normal N260~ yang berumur relatif tua terjadi padaperiode I (ANO 502). Kemudian scsar tersebuttergeserkan oleh sesar mendatar sillistral N 48°Edan terbentuk pula zona frakturasi N 175"-220"E(ANO KK38) sebagai produk pembelltukall sesarperiode II. Pada zona frakturasi tcrscbut baik padafrakturasi N260° E maupun N 1750 -2200 E terjadiisian mineral thorit, mollasit, biotit, lepidolit,alanit. apatit, epidot. rutil, ilmellit, kuarsa

I. CEA -BAT AN ,Prospection Detail SectuerTomodak, Ribut, Carte Geoloique, echelle 1 :10.000, Nopember 1976.

2. D'arcy, George, Mineralogy of Uranium andThorium Bearing Minerals, United StatesAtomic Energy Commission, January 1949.

3. Sastratenaya,A.S , Defonnation et mobilitedu megaprisme tectonique de Pinoh, Sayan,Kalimantan Indonesie 1991.

4. Overstreet William C., The GeologicalOccurrence of Monazite, United States Govern-ment Printing Office, Washington 1967.

5. Williams Howel, Turner Francis J. and GilbertCharles M., An Introduction to the study ofRocks in Thin Section, University ofCalifornia, W.H. Freeman and company SanFransisco, 1958.

6. Pradier Bernard, Transport Et Fixation De L'Uranium Dans Le Domaine Supergene.E'tudes De Cas Et Application EnProspection Geochimique, 1934.

RO

Prosiding Presentasi Ilmiah Dour Bahan Bokor NuklirPEBN-BATAN. Jakarta 18-19 Maret 1996

TANYA-JAWAB2. Mamoto.Bagairnana cara rnenentukan urnur sesar?

Karena tadi disebutkan bahwa di daerahpenelitian ada sesar rnuda daD sesar tua.

1. As Natio Lasman.Pada saran ditulis bahwa untllk mengetahui

detil tebaran uranium maka perlu dilakllkanpengujian dengan metoda geofisika. Metodayang bagaimanakah yang dimaksud 1. Bambang Soctopo

.Dari kelurusan tektonik: dihitung panjangkumulalif (PK) dan frekuensi relatif (FR). Jikahasil penentuan umur relatif berdasarkanmInus: PK/FR ad.'\lah > 1 berarti berumurmuda; atau bila PK/FR < 1 adalah berumur

tua.

Bambang Soetopo.Dengan diketemukannya pcmincralan

Uranium yang berasosiasi deltgan magnctik,print, kaJkoprintkutil, uranit (pola terimbang)metoda yang cocok adalah manfaatkankandungan Slilfida kcmagnitan -manfaatkan

kandungan magnit.

81

Prosiding Pre.\enlasi /lmiah Daur Baha" Bakar NuklirPEBN-BATAN. Jakarta /8-/9 Marel/996

Gambar 6. Isoradiometri Kupasan ANO-R

Gambar 7. Isoradiometri Kupasan Gambnr 8. Hubungan struktur dan pemineralan

"U"

82

Prosiding Presentasi IImiah Dour Bahan Bokor NuklirPEBN-BATAN. Jakarta 18-19 Maret 1996

(, ., I ., h.' j.-'

." .l.

~f!:~~

~ ~~:..cr.-==.:::-

~;j~'f~~3)',,-,.,.~,

~...,., .., , ,

,"'.:::=. """

'~'.._'.'h_"h

.~~

~

Gambar Pela Siluasi Gambar 3. Peta Isoradiometri Tanah

-;{RI~j

5--~",~\.\:\'.----~- I-/'...A .:.= .\ '....-'~~.; "~~ ~-". ~,~- ..,..-

":"";~~- -.I_I;.¥~_.~.- --:.,~:~~~;..:-::?~'::. ..,..

.:'~'.'" :~",'".""::.":"""::~'.'.,"..'~:,I ;::.;:~~'.::~.j.',~-~~~~ .."I, ,.~".' !.-

:-~ ~ "-:;=:.~-.~:~..'

Gambar 4. Isoradiometri Kupasan Ano 502/1

.~.:~:or; ; ~ ";.0.

.-'. "..0"'v-".~--~:--.:~.., ..~" .",. .

ILW'8AU .

Gambar 5. Isoradiometri Kupasan Ano 502/11Gambar 2. Peta Geologi

83