Upload
ubed-mau
View
91
Download
6
Tags:
Embed Size (px)
DESCRIPTION
sfc
Citation preview
1
OHSAS 18001 Occupational Health
& Safety
Management System
ISO 14001 Environment
Management
System
Occupational Health Safety
& Environment
Integration Management
System
2
OHSAS 18001 ISO 14001
Continual
Improvement
OHS
Policy
OHS
Planning
Implementation
And Operation Checking and
Corrective Action
Management
Review
OHSE
Policy
OHSE
Planning
Implementation
And Operation Checking and
Corrective Action
Management
Review
Continual
Improvement
Continual
Improvement
Environment
Policy
Environment
Planning
Implementation
And Operation Checking and
Corrective Action
Management
Review
3
Hazard
Environmental Aspect
Identification
Risk-Impact Assessment
Risk Control
OHSE
Legal & Other
Requirements
Occupational
Health Safety &
Environment
Management
Programs
Competency, Training
& Awareness
Documentation
Control of Document
Operational
Control
Emergency
Preparedness and
Response
Monitoring &
Measurement
Performance
Incident
Investigation,
NC-Corrective &
Preventive
Action
Control of
Record
Internal Audit
Resources, Roles,
Responsibility,
Accountability,
Authority
Communication,
Participation,
Consultation
Evaluation of
Compliance
Man
agem
ent R
eview
4
Integrated Management System
Requirements
Based on
OHSAS 18001 : 2007
ISO 14001 : 2004
5
Occupational Health & Safety (OHS):
“Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah kondisi dan faktor
faktor yang berpengaruh atau dapat mempengaruhi kesehatan dan
keselamatan karyawan, pekerja sementara (temporer), pekerja
kontraktor, tamu dan pekerja lainnya di area kerja”. (3.12)
Environment (Lingkungan) :
“adalah keadaan sekeliling dimana organisasi beroperasi termasuk
udara, air, tanah, sumberdaya alam, flora, fauna, manusia dan
interaksinya”. (3.6)
6
Occupational Health & Safety (OHS)
Keselamatan Kesehatan Kerja (K3)
Environment / Lingkungan
Hazard (Bahaya):
“Sumber, situasi, atau tindakan dengan
potensial bahaya yang menyebabkan
cidera atau gangguan kesehatan atau
kombinasi keduanya”. (3.6)
Risk (Resiko) :
“Kombinasi kemungkinan terjadinya
bahaya atau paparan dan keparahan
cidera atau gangguan kesehatan yang
dapat disebabkan oleh kejadian atau
paparan”. (3.22)
Aspek Lingkungan :
“Unsur kegiatan atau produk atau
jasa organisasi yang dapat
berinteraksi dengan lingkungan”.
(3.7)
Dampak Lingkungan :
“Setiap perubahan pada lingkungan
baik yang merugikan atau
bermanfaat yang keseluruhannya
atau sebagian disebabkan oleh
aspek lingkungan organisasi”. (3.8)
7
4. Persyaratan Sistem Manajemen
Keselamatan Kesehatan Kerja &
Lingkungan
4.1. Persyaratan Umum
Organisasi harus menetapkan, mendokumentasikan,
menerapkan, memelihara dan memperbaiki sistem manajemen
keselamatan kesehatan kerja dan lingkungan secara
berkelanjutan sesuai dengan persyaratan standar OHSAS 18001
dan ISO 14001 dan menentukan bagaimana organisasi akan
memenuhi persyaratan tersebut.
Organisasi harus menetapkan dan mendokumentasikan lingkup
sistem manajemen keselamatan kesehatan kerja dan
lingkungannya.
8
Disyahkan oleh Top
Manajemen
Disimpan sebagai
dokumen SMK3L
SMK3L diterapkan pada seluruh
proses mencakup aktivitas,
produk dan service
Dipantau dan diukur
penerapan
Dikaji efektivitasnya
untuk perbaikan
Pengembangan & Implementasi
9
4. Persyaratan Sistem Manajemen
Keselamatan Kesehatan Kerja &
Lingkungan
4.1. Kebijakan Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan
Manajemen Puncak harus menetapkan
“Kebijakan Keselamatan Kesehatan Kerja & Lingkungan”
Kebijakan K3L harus mencakup :
Sesuai dengan sifat, ukuran, resiko dan dampak lingkungan dari aktivitas, produk dan jasa
Komitmen pada perbaikan berkelanjutan, pencegahan kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja dan pencegahan pencemaran lingkungan
Komitmen untuk menaati peraturan perundangan yang berlaku dan persyaratan lain yang diikuti perusahaan terkait dengan bahaya dan aspek lingkungannya
Menyediakan kerangka untuk menentukan dan mengkaji tujuan dan sasaran keselamatan kesehatan kerja dan lingkungan
Didokumentasikan, diterapkan dan dipelihara
Dikomunikasikan kepada semua orang yang bekerja pada atau atas nama perusahaan
Tersedia untuk masyarakat, dikaji berkala
10
PT. BSC sebagai perusahaan terkemuka teknologi lingkungan yang mempunyai core
bisnis teknologi rekayasa proses, pengolahan limbah, konsultasi sistem manajemen dan
laboratorium rekayasa, mengutamakan kepuasan pelanggan dengan kualitas produk unggul
melalui peningkatkan kinerja manajemen berkelanjutan.
Dalam mencapai dan merefleksikan visi serta misi perusahaan pada setiap kegiatan,
produk & jasa, Jajaran Manajemen PT.BSC berkomitmen untuk :
1. Memenuhi peraturan perundangan keselamatan kesehatan kerja dan lingkungan serta
persyaratan pelanggan yang berlaku terkait bahaya dan aspek penting lingkungan
2. Mencegah kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja dan pencemaran lingkungan
Kebijakan Manajemen ini dikaji secara berkala, disampaikan kepada seluruh karyawan
dan pihak ketiga yang terkait untuk ditindaklanjuti dan diterapkan secara konsisten
KEBIJAKAN KESELAMATAN KESEHATAN KERJA DAN LINGKUNGAN
11
4.3. Perencanaan
4.3.1. Identifikasi Bahaya-Aspek Lingkungan
Penilaian dan Pengendalian Resiko-Dampak Lingkungan
F Organisasi harus menetapkan, menerapkan, memelihara prosedur untuk :
a. Mengidentifikasi bahaya-aspek lingkungan pada kegiatan, produk dan jasa dalam lingkup
sistem manajemen keselamatan kesehatan kerja dan lingkungan yang dapat dikendalikan
dan dapat dipengaruhi dengan memperhitungkan pembangunan yang direncanakan atau
baru maupun perubahan
b. Menentukan bahaya-aspek lingkungan yang mempunyai atau dapat mempunyai resiko
keselamatan kesehatan kerja dan dampak penting bagi lingkungan (yaitu bahaya-aspek
lingkungan penting)
FOrganisasi harus mendokumentasikan informasi ini dan memelihara
kemutakhirannya.
FOrganisasi harus memastikan bahwa bahaya-aspek lingkungan penting
diperhitungkan dalam penetapan, penerapan dan pemeliharaan sistem
manajemen keselamatan kesehatan kerja dan lingkungannya.
12
Identifikasi bahaya-aspek lingkungan harus sesuai ruang lingkup sistem
manajemen keselamatan kesehatan kerja dan lingkungan pada setiap
aktivitas, produk dan jasa masa lalu, saat ini, masa yang akan datang
dengan mempertimbangkan :
Kondisi Normal Operasi
Kondisi Abnormal operasi (Start Up, Shut Down, Emergency dan Saat
Kejadian maupun Kecelakaan)
Aktivitas Rutin dan Non Rutin
Aktivitas semua orang yang mempunyai akses ke area kerja
(termasuk kontraktor, tamu)
IDENTIFIKASI BAHAYA-ASPEK LINGKUNGAN
Based on Process Operation : Peralatan Proses, Bahan Baku, Bahan
Pendukung,Infrastruktur sekeliling, Energi, Pekerja, dll
13
Identifikasi Bahaya / Aspek
Lingkungan
Aktivitas, Produk, Jasa
Penilaian Resiko /
Dampak Lingkungan
Pengendalian Resiko /
Dampak Lingkungan
Signifikan
Updates Bahaya Resiko /
Aspek Dampak Lingkungan
Resiko
Diterima ? /
Dampak
Signifikan ?
Kriteria K3L (Skala, Keparahan,
Lamanya resiko/dampak, tipe, ukuran,
frekuensi resiko / dampak lingkungan)
Persyaratan perundangan yang berlaku
Perhatian internal serta pihak ketiga
Based on Process
METODA PENGEMBANGAN
IDENTIFIKASI BAHAYA-ASPEK LINGKUNGAN
14
HAZARD / ENVIRONMENT ASPECT
ELIMINATION
HAZARD / ENVIRONMENT ASPECT
SUBSTITUTION
HAZARD/ENV.ASPECT
ENGINEERING CONTROL
RISK/ENV.IMPACT ENGINEERING
CONTROL
ADMINISTRATION CONTROL
PERSONAL PROTECTIVE
EQUIPMENT
Menghilangkan Sumber bahaya/aspek lingkungan
(Investasi Peralatan Baru, ReDesign)
Mengganti Sumber bahaya/aspek lingkungan
dengan yg aman/ramah lingkungan (Mengganti B3
dilarang dengan B3 ramah lingkungan-Perubahan
Proses)
Melakukan rekayasa terhadap sumber
bahaya/aspek lingkungan (Modifikasi
proses/peralatan, overhoul, dll)
Melakukan rekayasa terhadap resiko/dampak
lingkungan (pengendalian dampak mis : recycle,
reuse, recovery, waste water treatment, Air Pollution
Control Devices, Treatment lainnya, Safe Guarding)
Menerapkan pengendalian administrasi, Safety
Siging, Instruksi Kerja, Prosedur, Simboling & Label
Memberikan perlindungan diri kepada manusia
(Penerapan APD Safety Helmet, Gas Mask,
Goggle, Gloves, dll)
1C
2C
3C
4C
5C
6C
15
HIERARKI PENGENDALIAN RESIKO
K3 & DAMPAK LINGKUNGAN
Kondisi
(N/AN/E) Keparahan
(Severity)
Frekuensi
(Occurence
)
PENILAIAN RESIKO /
DAMPAK LINGKUNGAN PENGENDALIAN
Tingkat
Resiko /
Dampak
PENGENDALIA
N
OPERASIONAL
KET
.
PERENCANAAN / IDENTIFIKASI Aktivitas /
Produk /
Jasa
Bahaya /
Aspek
Resiko /
Dampak No
DAFTAR IDENTIFIKASI BAHAYA-ASPEK LINGKUNGAN Department : Process :
Date : Revision :
Management Representative : Department Head :
STATUS
PENTIN
G (P/TP)
PENGENDALIA
N RESIKO /
DAMPAK
Based On Process
Operation
HIRARC –IAD Always Updates Periodically 16
Risk/Impact Assessment Matrix
“ Quality of Assessment Criteria Always Update “
PERTIMBANGAN TINGKAT KEPARAHAN (SEVERITY) RESIKO – DAMPAK LINGKUNGAN
(Sumber Daya Manusia – Infrastruktur – Lingkungan)
KEMUNGKINAN TERJADI (OCCURRENCE)
TINGKAT
KLASIFIKAS
I TINGKAT KERUSAKAN &
PERSYARATAN
PERUNDANGAN
SEBARAN
RESIKO &
DAMPAK
BIAYA
PEMULIHAN
LAMA
PEMULIHAN
CITRA
PERUSAHAA
N
1 2 3 4 5
1
2
3
4
5
MATRIX PENILAIAN RESIKO / DAMPAK LINGKUNGAN
HIRADC - IAD
Resiko dan atau Dampak minimal,
tidak terkait peraturan perundangan
dan persyaratan K3L
Resiko dan atau Dampak tidak
mempengaruhi keselamatan
kesehatan, infrastruktur, lingkungan
namun mengganggu, tidak
melanggar peraturan perundangan
& persyaratan K3L
Resiko / Dampak mempengaruhi
K3, infrastruktur, lingkungan
jangka panjang, tidak konsisten pd
peraturan perundangan &
persyaratan K3L
Resiko dan atau Dampak berakibat
kritis pd keselamatan kesehatan,
infrastruktur, lingkungan, tidak
menerapkan peraturan perundangan
K3L Resiko dan atau Dampak
menyebabkan bencana atau
kematian dan melanggar peraturan
perundangan K3L
Didalam Area
Kerja
Sampai Batas
Pagar
Perusahaan
Keluar Area
Perusahaan
sampai 3 km
/ Sekitar
Perusahaan
Keluar Area
Perusahaan
/Dalam
Kawasan
Industri Keluar Area
Kawasan
Industry lebih
10 km
< Rp.500.000
Rp.500.000,- sd
Rp.5.000.000,-
Rp.5.000.000,-
sd
Rp.50.000.000
Rp.50.000.000,-
sd
Rp.100.000.000
Lebih Besar
Rp.200.000.000
< 1 Hari
1 sd 7 Hari
7 sd 30 Hari
1 Bulan sd 1
Tahun
> 1 Tahun
Menurunkan
citra
perusahaan
internasional
HIGH 5
HIGH 10
HIGH 15
HIGH 20
HIGH 25
HIGH
12
HIGH
16
HIGH
20
HIGH
15
MEDIUM
15
MEDIUM
9
MEDIUM
8
MEDIUM
4
LOW
6
LOW
3
LOW
6
DIABAIKAN
4
DIABAIKAN
2 Menurunkan
citra
perusahaan
dalam kawasan
industri
Menurunkan
citra
perusahaan
dalam propinsi
Menurunkan
citra
perusahaan
nasional
DIABAIKAN 1
Tidak
Menurunkan
citra
perusahaan
JARANG
SEKALI
DIABAIKAN 2
JARANG SERING
DIABAIKAN
3 LOW
6
TERUS
MENERU
S
MEDIUM
10
LOW
8
DIABAIKAN 2
SERING
SEKALI
17
4.3.2. Peraturan dan Persyaratan Lain
Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedur
untuk :
a. Mengidentifikasi dan memperoleh informasi tentang persyaratan peraturan
perundangan yang berlaku dan persyaratan lainnya yang diikuti organisasi terkait
dengan bahaya dan aspek lingkungannya.
b. Menentukan bagaimana persyaratan tersebut berlaku terhadap bahaya dan aspek
lingkungannya
Organisasi harus memastikan bahwa persyaratan peraturan perundangan yang
berlaku dan persyaratan lainnya yang diikuti organisasi tersebut diperhitungkan dalam
penetapan, penerapan dan pemeliharaan sistem manajemen keselamatan kesehatan
kerja dan lingkungannya.
Perusahaan harus menjaga informasi peraturan ini selalu “up-to date” dan
mengkomunikasikan peraturan serta persyaratan K3L kepada karyawan dan pihak
ketiga yang relevan
18
Identifikasi Bahaya-Aspek
Lingkungan & Analisa
Resiko-Dampak
Lingkungan
Identifikasi peraturan perundangan &
persyaratan K3L yang berlaku serta
analisa keterkaitan bahaya-aspek &
resiko-dampak lingkungan
Menganalisa skala bahaya-
aspek & resiko-dampak
lingkungan terhadap
pemenuhan peraturan terkait
Peraturan
Terpenuhi ?
Menetapkan action plan pemenuhan
peraturan perundangan dan
persyaratan K3L terkait bahaya-
aspek lingkungan signifikan
Memantau pencapaian
action plan terhadap
pemenuhan peraturan
terkait secara berkala
Mengevaluasi efektivitas
pemenuhan peraturan terkait
terhadap bahaya-aspek &
pengendalian resiko dampak
lingkungan
Mengakses keterbaruan peraturan
perundangan dan persyaratan K3L
kepada instansi terkait secara periodik
setahun sekali sesuai tingkatan
kewenangan dan legalitasnya
Mengkaji/Review kinerja pencapaian
pemenuhan peraturan perundangan
dan persyaratan K3L serta peluang
peningkatan berkesinambungan
Proses Identifikasi Peraturan
Perundangan
19
Bahaya/ Aspek
Lingkungan
Baku
Mutu/NAB
Peraturan
Upaya
Pemenuhan Evaluasi
Pengukuran
Perbaikan
Berkelanjutan
Kajian Tindakan
Perbaikan
Kebisingan mesin
produksi 90 dB
Baku Mutu
Kebisingan 70 dB
Rekayasan Peredam
Kebisingan-Action Plan Pengukuran
Kebisingan mesin
produksi 65 dB
Upaya lain perbaikan
menurunkan kebisingan
Program rekayasa
operasi mesin produksi
Siklus Evaluasi Pemenuhan
Peraturan Perundangan
20
4.3. Perencanaan
4.3.3. Tujuan Sasaran dan Program Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara tujuan dan
sasaran K3L yang terdokumentasi, pada fungsi dan tingkatan yang sesuai
pada organisasi.
Tujuan dan sasaran harus dapat diukur bila memungkinkan dan konsisten
pada kebijakan K3L.
Saat menetapkan dan mengkaji tujuan dan sasaran, organisasi harus
memperhitungkan peraturan perundangan dan persyaratan keselamatan
kesehatan kerja & lingkungan, mempertimbangkan bahaya-aspek lingkungan
penting, pilihan teknologi, keuangan, persyaratan operasi dan bisnis serta
pandangan pihak yang berkepentingan
Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara program untuk
mencapai tujuan dan sasarannya.
Program harus mencakup :
a. Pemberian tanggung jawab untuk mencapai tujuan dan sasaran pada
fungsi dan tingkatan yang sesuai pada organisasi
b. Cara dan Jangka waktu mencapai tujuan dan sasaran tersebut 21
Department : Process :
Date : Revision :
Management Representative : Department Head :
Action Plan Frame Work vs Time Frame
SMART Framework sesuai
Kebijakan K3L
Penanggung Jawab
Program
Significant
Aspect /
Hazard
No Objective Target Program Performanc
e Indicator
Operationa
l Control PIC
Progress
Achievemen
t
Monitoring &
Measurement
Evaluation
of
Achievemen
t
Re
vie
w
EVALUATION IMPLEMENTATION PLANNING
22
Specific Fokus pada masalah yang akan ditetapkan
Measureable Terukur secara kuantitatif atau kualitatif
Achieveable Tercapai secara kuantitatif atau kualitatif
Realistic Dapat diperoleh secara kuantitatif/kualitatif
Time Frame Ditentukan batas waktu pencapaian program
23
Paparan Panas Radiasi Dehidrasi
Curahan Logam Panas Luka Bakar
Tujuan :
Mencegah Gangguan Kesehatan
Sasaran :
S : Paparan Panas Radiasi
M : Suhu paparan < 28oC pada pekerja
A : Membuat “Safe Guarding System”
R : Pertimbangan memadai
T : Akhir November 2013
Program Manajemen
Keselamatan , Kesehatan Kerja & Lingkungan
24
Kebijakan K3L
Identifikasi Bahaya-Aspek Penilaian & Pengendalian
Resiko-Dampak
Peraturan Perundangan Dan persyaratan lain K3L
Program Manajemen
Keselamatan Kesehatan Kerja & Lingkungan
Memenuhi Peraturan
Perundangan & Persyaratan K3L
Pencegahan Kecelakaan Kerja,
Penyakit Akibat Kerja
Pencegahan Pencemaran
Lingkungan Meningkatkan Kinerja
Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan
Perlindungan Kecelakaan Kerja,
Penyakit Akibat Kerja
Perlindungan Lingkungan
Pengembangan Pemberdayaan Komunitas
Eksternal Perusahaan
25
4.4. Penerapan dan Operasi
4.4.1. Sumber Daya, Peran, Tanggung Jawab dan Wewenang
4.4.2. Kompetensi, Pelatihan dan Kesadaran
4.4.3. Komunikasi, Partisipasi, Konsultasi
4.4.4. Dokumentasi
4.4.5. Pengendalian Dokumen
4.4.6. Pengendalian Operasional
4.4.7. Kesiagaan dan Tanggap Darurat
26
4.4. Penerapan dan Operasi
4.4.1 Sumber Daya, Peran, Tanggung Jawab dan Wewenang
Manajemen harus memastikan ketersediaan sumber daya (manusia, keahlian,
infrastruktur, teknologi, keuangan) yang diperlukan untuk menetapkan, menerapkan,
memelihara dan meningkatkan sistem manajemen keselamatan kesehatan kerja dan
lingkungan.
Peran, Tanggung Jawab dan Wewenang harus ditentukan, didokumentasikan, dan
dikomunikasikan guna memfasilitasi manajemen K3L yang efektif.
Manajemen puncak organisasi harus menunjuk satu orang atau lebih wakil manajemen
tertentu, yang tidak tergantung tanggung jawab lainnya, yang harus mempunyai peran,
tanggung jawab dan wewenang yang ditetapkan untuk :
a. Memastikan bahwa sistem manajemen K3L ditetapkan, diterapkan, dan dipelihara
sesuai dengan persyaratan standar OHSAS 18001 & ISO 14001
b. Melaporkan kepada manajemen puncak mengenai kinerja sistem manajemen K3L untuk
kajian, termasuk rekomendasi perbaikan
27
Struktur Organisasi Perusahaan
Director
Manager Purchasing Manager Produksi Manager Quality
Control
Management
Representative
Manager Marketing
Supervisor A Supervisor C Supervisor B
Operator A
Operator B
Operator C
Emergency Response
Team
28
Health Safety & Environment Committee Panitia Pembina Keselamatan Kesehatan Kerja & Lingkungan (P2K3L)
Ketua (Management Representative)
Sekretaris (Ahli K3)
Komite-1 Perencanaan Manajemen
K3L
Komite-2 Peraturan Perundangan
& Persyaratan K3L
Komite-3 Sumber Daya Manusia
Komite-4 Komunikasi &
Pengendalian
Operasional
Komite-5 Pengendalian Data,
Dokumen & Rekaman
Komite-6 Kesiagaan & Tanggap
Darurat
Komite-7 Pemantauan &
Penguluran Kinerja
Komite-8 Internal Audit &
Manajemen Review
29
Penanggung Jawab
Board of Director
No. 08881111
Koordinator Utama
Mr.Emerng
No. 08882222
Koord.Pemadam
Kebakaran
Mr.Freck
No. 08884444
Koord.Search &
Rescue
Mr.Agbn
No. 08885555
Koord.First Aid (P3K)
Mr.Ernst
No. 08886666
Koord.Security &
Asset Perusahaan
Mr.DOM
No. 08887777
Koord.Area
Maintenance
Mr.A
No. 08883333
Koord.Area
Produksi
Mr.B
No. 08883333
Koord.Area
Warehouse
Mr.C
No. 08883333
Koord.Area
Office
Mr.D
No. 08883333
Koord.Area
Utilities
Mr.E
No. 08883333
Koord.Area PGA
Mr.F
No. 08883333
EMERGENCY RESPONSE ORGANIZATION CHART
30
Organisasi harus memastikan setiap orang yang bertugas untuk atau atas nama organisasi yang
berpotensi menyebabkan satu atau lebih resiko K3 dan dampak lingkungan penting yang
diidentifikasi organisasi mempunyai kompetensi yang berasal dari pendidikan, pelatihan atau
pengalaman yang memadai dan organisasi harus menyimpan rekaman yang terkait dengan
kompetensi tersebut.
Organisasi harus mengidentifikasi kebutuhan pelatihan yang terkait dengan resiko K3 dan dampak
lingkungan serta sistem manajemen keselamatan kesehatan kerja dan lingkungan. Organisasi
harus memberikan pelatihan atau cara lain untuk memenuhi kebutuhan tersebut, mengevaluasi
efektivitas pelatihan dan menyimpan rekaman terkait.
Organisasi harus menetapkan, menerapkan, dan memelihara prosedur untuk memastikan orang
yang bekerja untuk atau atas nama organisasi memahami tentang :
a. Resiko K3 / Aspek lingkungan penting dan dampak nyata atau potensial yang terjadi terkait
dengan pekerjaannya, perilakunya dan manfaat K3L bagi peningkatan kinerja perorangan
b. Peran dan Tanggung Jawab mereka dan pentingnya kesesuaian dalam mencapai
pemenuhan Kebijakan K3L, prosedur, persyaratan sistem manajemen K3L serta sistem
tanggap darurat.
c. Akibat yang mungkin terjadi bila prosedur tidak dilaksanakan
4.4.2. Kompetensi Pelatihan dan Awareness
31
Identifikasi Standar
Kompetensi Karyawan 1. Job Roles / Description
2. Business Process Mapping
3. Resiko/Damapak Penting
4. Standar Mutu
Standar Kompetensi
Karyawan
Analisa Pemenuhan
Karyawan Pada Fungsi &
Tingkatan Proses
Manajemen
Recruitment
Karyawan
Struktur Organisasi
Perusahaan –
Manpower Status
Analisa Kesenjangan
Kompetensi Karyawan (Competency Gap Analysis)
Penilaian
Kesenjangan
Kompetensi (Competensy Gap
Assessment)
Matrix Kompetensi
Karyawan (Employee
Competency Mapping)
Analisa Kebutuhan
Pelatihan (Training Need
Analysis)
Program Pelatihan
Karyawan Tahunan
Identifikasi
Kebutuhan Pelatihan (Training Need
Identification)
Evaluasi Efektivitas
Pelatihan (Training
Effectiveness Evaluation)
Peningkatan
Kompetensi dan
Awareness Pelaksanaan
Pelatihan
PENGEMBANGAN & PENERAPAN
KOMPETENSI – PELATIHAN - KEPEDULIAN
32
4.4. Penerapan dan Operasi
4.4.3. Komunikasi, Partisipasi & Konsultasi
Terkait Bahaya K3 / Aspek Lingkungan Penting serta SMK3L
organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara
prosedur untuk :
a. Komunikasi internal antara tingkatan dan fungsi yang
beragam di organisasi tersebut
b. Menerima, mendokumentasi dan menanggapi komunikasi
yang terkait dari pihak eksternal yang berkepentingan
c. Komunikasi dengan kontraktor dan tamu lainnya terhadap
area kerja
Organisasi harus memutuskan mengkomunikasikan / konsultasi
terkait bahaya atau aspek lingkungan signifikan kepada eksternal
dengan metoda yang ditetapkan
33
Partisipasi dan Konsultasi
OHSAS 18001 : 2007
Perusahaaan menetapkan, menerapkan dan menjaga prosedur untuk :
a. Partisipasi karyawan terhadap identifikasi bahaya, penilaian dan
penentuan pengendalian resiko.
b. Keterlibatan karyawan dalam investigasi kejadian.
c. Keterlibatan karyawan dalam pengembangan dan kajian Kebijakan
K3L serta tujuan K3L.
d. Keterlibatan karyawan dalam konsultasi terkait perubahan resiko K3
dan dampak lingkungan.
e. Partisipasi karyawan mewakili masalah K3L.
f. Konsultasi dengan kontraktor terkait perubahan resiko K3 dan
dampak lingkungan pada aktivitasnya.
34
Identifikasi
Sumber
Informasi
Penyampaian
Informasi
Manajemen K3L
Evaluasi
Efektifitas
Komunikasi
Review &
Komunikasi K3L
Kebijakan K3L
Bahaya/Aspek Lingkungan Signifikan
Peraturan K3L Terkait
Peran, Tanggung Jawab &
Wewenang
Pengendalian Operasional
Emergency Sistem
Kinerja K3L
Perbaikan Berkelanjutan
Internal :
Sosialisasi Lisan
Papan Informasi Lingkungan
Buletin, WebSite, Elektronic
Simbol, Label, Poster,Signing
HSE Meeting, HSE Talk
Eksternal :
Accident Report, PAK, UKL/UPL
Pelaporan Pengelolaan B3
Tingkat Awareness K3L
Temuan audit internal &
eksternal
Tingkat Pencemaran Lingkungan
Laju Kecelakaan Kerja
Jumlah Penyakit Akibat Kerja
Tingkat Pemenuhan Peraturan
Tingkat Perbaikan
Berkesinambungan
Metoda Komunikasi
diperbahatui
35
4.4. Penerapan dan Operasi
4.4.4. Dokumentasi
Organisasi harus mendokumentasikan Sistem Manajemen
Keselamatan Kesehatan Kerja & Lingkungan mencakup :
Kebijakan, Tujuan dan Sasaran K3L
Penjelasan lingkup sistem manajemen K3L
Penjelasan unsur-unsur utama sistem manajemen K3L dan
keterkaitannya serta rujukan kepada dokumen terkait
Dokumen, termasuk rekaman yang dipersyaratkan standar
OHSAS 18001 & ISO 14001
Dokumen, termasuk rekaman yang ditentukan oleh organisasi
sebagai dokumen penting untuk memastikan perencanaan,
operasi dan pengendalian proses secara efektif yang terkait
dengan resiko K3 dan aspek lingkungan penting
36
Instruksi Kerja
Kebijakan K3L,
Manual K3L
Prosedur
Rekaman
1st
2nd
3rd
4th
Elemen inti SMK3L dan
Interaksinya
Definisi aktivitas harian berkaitan dengan area,
departemen, dll
Penjelasan Operasi Teknis pada
kondisi tertentu
Data Pemantauan, dll
EMS
QMS SMS
37
4.4.5. Pengendalian Dokumen
Perusahaan harus menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedur untuk :
1. Menyetujui dokumen sebelum diterbitkan
2. Meninjau dan memutakhirkan seperlunya serta menyetujui ulang dokumen
3. Memastikan agar perubahan dan status perubahan dokumen terakhir dapat
diidentifikasi
4. Memastikan agar versi dokumen yang berlaku tersedia di tempat penggunaan
5. Memastikan agar dokumen tetap terbaca dan segera dapat diidentifikasi
secara mudah
6. Memastikan agar dokumen yang berasal dari eksternal yang ditetapkan oleh
perusahaan sebagai dokumen penting dalam SML dapat diidentifikasi dan
penyebarannya dikendalikan
7. Mencegah penggunaan dokumen kadaluarsa
4.4 Penerapan Operasi
38
4.4.6. Operasional control
Organisasi harus mengidentifikasi dan merencanakan operasi yang
terkait dengan bahaya-aspek lingkungan penting yang telah
diidentifikasi, sesuai dengan kebijakan, tujuan dan sasaran K3L agar
operasi tersebut dilaksanakan pada kondisi tertentu dengan :
a. Menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedur terdokumentasi
untuk mengendalikan situasi yang tidak sesuai dengan kebijakan,
tujuan dan sasaran K3L apabila prosedur tersebut tidak ada
b. Menetapkan kriteria operasi dalam prosedur
c. Menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedur yang terkait
dengan bahaya-aspek lingkungan penting yang telah diidentifikasi pada
barang dan jasa yang digunakan oleh organisasi serta
mengkomunikasikan prosedur dan persyaratan yang berlaku kepada
pemasok, termasuk kontraktor.
4.4. Penerapan dan Operasi
39
Metoda Pengendalian Operasional
PROSES OPERASI
Input Output
Bahan Baku
Energi (Bahan
Bakar, Listrik, Air)
ManPower
Produk
Produk Samping
Limbah Cair
Limbah Padat
Limbah Udara
Gangguan Visual
Kebisingan
Getaran
Paparan radiasi Panas
Bau
Resiko K3 dan Dampak Lingkungan
40
Konsep Pengendalian Operasional
PROSES Input Output
Peraturan Perundangan &
Persyaratan K3L
Pencegahan Kecelakaan
Kerja, Penyakit Akibat Kerja
dan Pencemaran Lingkungan
Perbaikan
Berkesinambungan
Kinerja K3L
41
Pengendalian Operasional :
“Standar Ketentuan yang diterapkan untuk menghindari penyimpangan
atau potensi inkonsistensi terhadap Kebijakan Keselamatan Kesehatan
Kerja dan Lingkungan serta pencapaian tujuan & sasaran K3L”. Implementasi lapangan :
Pembatasan jam kerja normal, istirahat, jam keja lembur
Pembatasan penggunaan operasional forklift (Khusus pemegang SIO)
Pembatasan akses area kerja tertentu (Authorized Person Only)
Sistem Ijin Kerja (Work Permit System : Hot Work Permit, Confined Space Work Permit, Special Work
Permit)
Sistem Lock Out Tag Out (LOTO System)
Segregasi Proses Operasi (Peralatan Proses, Penempatan Bahan Kimia, Peralatan Kerja, Lokalisasi Proses
berbahaya, dll)
Pemeriksaan Kesehatan Karyawan Berkala
Contractor Safety Management System (CSMS)
Safe Product Oriented
Work Instruction Start Up, Shut Down, Emergency Shut Down
Job Safety Analysis (JSA) System for Interested Parties
42
4.4. Penerapan dan Operasi
4.4.7. Kesiagaan dan Tanggap Darurat
Organisasi harus menetapkan, menerapkan, dan memelihara prosedur untuk
mengidentifikasi potensi keadaan darurat dan kecelakaan yang dapat
menimbulkan resiko keselamatan kesehatan dan dampak lingkungan serta
bagaimana organisasi akan menghadapinya.
Organisasi harus memelihara tindakan terhadap keadaan darurat atau
kecelakaan yang terjadi serta mencegah maupun mengatasi resiko
keselamatan dan kesehatan serta dampak lingkungan negatif yang
ditimbulkan.
Organisasi harus meninjau prosedur kesiagaan dan tanggap darurat secara
berkala dan apabila diperlukan organisasi menyempurnakan prosedur
tersebut, khususnya setelah terjadi kecelakaan atau situasi darurat.
Organisasi juga harus menguji prosedur tersebut secara berkala apabila dapat
dilaksanakan mencakup pihak ketiga terkait.
43
Kesiagaan Keadaan Darurat
Tanggap Darurat
Tindakan Keadaan Darurat
Ketersediaan Fasilitas
Penanggulangan Keadaan Darurat
sesuai Skala Resiko Dampak
Inspeksi Kelayakan Siap
Operasional
Melakukan Tanggap/Respon
untuk berkoordinasi, evakuasi dan
siap menanggulangi keadaan
darurat
Melakukan tindakan pengendalian,
penanggulangan keadaan darurat
untuk minimalisasi resiko dan
dampak hingga pada tahap
menghilangkan potensi darurat
44
1. Identifikasi Potensi Keadaan Darurat
2. Identifikasi Infrastruktur Tanggap Darurat
3. Identifikasi Sumber Daya (Manusia, Asset
Perusahaan)
4. Program Pengelolaan Tanggap Darurat
1. Tugas Tanggung Jawab dan Wewenang
Tanggap Darurat
2. Kompetensi Pelatihan dan Kepedulian
3. Komunikasi Tanggap Darurat
4. Pengendalian Data & Dokumen Tanggap
Darurat
5. Pengendalian Operasional Tanggap Darurat
1. Uji Inspeksi Fasilitas Tanggap Darurat
2. Uji Simulasi Tanggap Darurat
3. Investigasi Kejadian dan Kecelakaan
4. Tindakan Perbaikan dan Pencegahan
5. Pengelolaan Rekaman Tanggap Darurat
6. Audit Kesiagaan dan Tanggap Darurat
1. Kajian Manajemen
2. Peningkatan Kinerja
Berkesinambungan
Emergency Response
Evaluation
Emergency Response
Review
Emergency Response
Operation
Emergency
Response Plan
45
1. Prosedur Identifikasi potensi keadaan darurat
dan kejadian yang beresiko dan dampak
lingkungan serta pengendaliannya
2. Daftar Identifikasi Potensi Keadaan Darurat
pada masing-masing
proses/bagian/departemen
3. Struktur Organisasi Tanggap Darurat
4. Pengendalian Tanggap Darurat
5. Uji Simulasi Tanggap Darurat
6. Kajian Manajemen Tanggap Darurat
Infrastruktur :
1. Jalur/Rute Evakuasi Tanggap Darurat
2. Jalur Kominukasi Tanggap Darurat
3. Infrastruktur Fasilitas Pemadam Kebakaran
4. Kompetensi Tim Penanggulangan Tanggap Darurat
Emergency Response
Evaluation
Emergency Response
Review
Emergency Response
Operation
Emergency
Response Plan
Pengembangan Sistem
46
4.5.1. Pemantauan dan Pengukuran
Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan memelihara
prosedur untuk secara berkala memantau dan mengukur
karakteristik pokok operasinya yang dapat menimbulkan resiko K3
dan dampak lingkungan penting.
Prosedur harus termasuk pendokumentasian informasi untuk
memantau kinerja, pengendalian operasional yang berlaku dan
pemenuhan tujuan dan sasaran K3L organisasi.
Organisasi harus memastikan agar peralatan pemantauan dan
pengukuran di kalibrasi atau di verifikasi, digunakan dan dipelihara
serta organisasi harus menyimpan rekaman yang terkait.
4.5 Evaluasi Tindakan &
Perbaikan
47
• Prosedur untuk memonitor dan mengukur
kinerja
Baik pengukuran kualitatif dan kuantitatif
Memonitor sejauh mana sasaran tersebut dicapai
Melakukan pengukuran secara proaktif atas kinerja
dan pemenuhannya
Langkah-langkah reaktif atas kejadian-kejadian yang
substandar
Pencatatan 48
Terkait
Bahaya Kerja
Karakteristik Kunci Pengukuran/Pemantauan
Kriteria Parameter
Kesehatan karyawan operator General Check-up tipe A Darah
Urin
Virologi
Mata
Nafas
Kesehatan karyawan staf General Check-up tipe B
Penerangan Kuat Penerangan Lab 1000 Lux
Produksi 200 Lux
Kantor 200 Lux
Ambient Temperatur
Kelembaban
49
• Pemantauan Pemenuhan peraturan dan persyaratan terkait
Jumlah peraturan persyaratan vs pemenuhan
Permintaan peraturan persyaratan vs pemenuhan aktual
• Pemantauan Pencapaian obyektif dan target pengelolaan K3L
Persentase pencapaian target
• Analisis dan tindak lanjut penyimpangan hasil pengukuran dan pemantauan
50
• Pemantauan pro-aktif Frekuensi inspeksi
Efektifitas inspeksi
• Pemantauan reaktif Jumlah temuan inspeksi
Jumlah kecelakaan
Tingkat keparahan kecelakaan
Jumlah insiden
Pencatatan Hasil Pengukuran
Kecenderungan, analisis dan tindak lanjut
51
4.5.2. Evaluasi Penaatan/Pemenuhan
Sesuai dengan komitmen terhadap penaatan, organisasi harus
menetapkan, menerapkan, dan memelihara prosedur untuk
secara berkala mengevaluasi penaatan terhadap persyaratan
peraturan perundangan yang berlaku.
Organisasi harus mengevaluasi penaatan terhadap ketentuan lain
yang diikuti organisasi. Organisasi dapat menggabungkan
evaluasi tersebut dengan evaluasi terhadap penaatan peraturan
perundangan atau menetapkan prosedur terpisah.
Organisasi harus menyimpan rekaman hasil evaluasi berkala
tersebut.
4.5 Evaluasi Tindakan Perbaikan &
Pencegahan
52
“Undesired event that had the potential to lead to accident”
Suatu kejadian yang tidak diinginkan berpotensi terjadinya kecelakaan
4.5 Evaluasi Tindakan
Perbaikan & Pencegahan
INCIDENT (KEJADIAN)
53
ACCIDENT
“Undesired event giving rise to death, ill-health, injury, damage or other loss”
Suatu kejadian yang tidak diinginkan menyebabkan kematian, sakit, cedera, kerusakan atau kehilangan lainnya
4.5.3. INCIDENT INVESTIGATION
“Proses penyelidikan suatu kejadian dan kecelakaan yang memerlukan kecakapan khusus, dengan waktu terbatas dalam pengumpulan data dan fakta, mencakup berbagai isu sensitif dan diperlukan adanya kerja sama antar anggota tim investigasi”.
INVESTIGASI KEJADIAN
INVESTIGASI KECELAKAAN
“Proses penyelidikan suatu kejadian dan kecelakaan yang memerlukan kecakapan khusus, dengan waktu terbatas dalam pengumpulan data dan fakta, mencakup berbagai isu sensitif dan diperlukan adanya kerja sama antar anggota tim investigasi”.
4.5.4. Pengendalian Rekaman
Organisasi harus menetapkan, menerapkan dan
memelihara prosedur untuk pengidentifikasian,
penyimpanan, perlindungan, pengambilan,
penahanan (retention), dan pembuangan rekaman.
Rekaman harus tetap terbaca, teridentifikasi dan
terlacak
4.5 Evaluasi Tindakan
Perbaikan & Pencegahan
54
Perusahaan menetapkan dan menjaga program audit dan prosedur
untuk mengaudit secara berkala sistem manajemen yaitu :
1. Menentukan apakah sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
dan lingkungan :
a. Sesuai dengan persyaratan OHSAS 18001 & ISO 14001
b. Diimplementasikan dan dijaga dengan baik
c. Sesuai dengan kebijakan dan tujuan sistem manajemen K3L
2. Mengkaji hasil audit sebelumnya
3. Menyediakan informasi hasil audit bagi manajemen
Prosedur Audit mencakup ruang lingkup, frekuensi, metodologi dan
kompetensi terhadap pelaksanaan audit dan persyaratan
melaksanakan audit serta pelaporan hasil audit.
4.5.5 Internal Audit
4.5 Evaluasi Tindakan
Perbaikan & Pencegahan
55
Audit Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan adalah proses dimana perusahaan mengkaji dan evaluasi secara kontinyu terhadap efektivitas SMK3L.
Umumnya audit SMK3L mempertimbangkan kebijakan dan prosedur K3L serta kondisi dan situasi di tempat kerja
Program audit internal SMK3L ditetapkan untuk mengkaji kesesuaian terhadap persyaratan OHSAS 18001 & ISO 14001
Audit SMK3L dilakukan oleh karyawan perusahaan dan atau pihak eksternal yang dipilih perusahaan untuk menetapkan tingkat kesesuaian terhadap prosedur SMK3L dan efektifitas sistem terhadap tujuan K3L perusahaan
Audit internal SMK3L fokus terhadap kinerja SMK3L. Audit internal tidak fokus pada inspeksi keselamatan atau lainnya.
56
Perencanaan Penetapan Program Audit
Implementasi Penerapan Program Audit
Pemeriksaan Pemantauan & Tinjauan
Program Audit
Kompetensi Evaluasi Auditor
Aktivitas Audit
Review Kajian Program
Audit
57
Do
Wewenang Pengelolaan
Program Audit
Penetapan Program Audit Tujuan dan Pencapaian
Tanggung Jawab Sumber Daya Prosedur
Implementasi Program Audit Penjadwalan Audit Evaluasi Auditor
Pemilihan Tim Audit Mengarahkan Aktivitas Audit
Memelihara Catatan
Monitoring dan Review Program Audit
Pemantauan dan Review Identifikasi kebutuhan untuk Tindakan
Perbaikan dan Pencegahan Identifikasi Peluang Perbaikan
Perbaikan Program
Audit
Kompetansi dan Evaluasi
Auditor
Aktivitas Audit
Check
Plan
Act
58
Persiapan Audit Penunjukkan Leader Tim Audit Definisi tujuan, ruang lingkup
dan kriteria audit Penentuan kelayakan audit
Pemilihan Tim Audit Penetapan kontak awal dengan
Auditee
Pelaksanaan Review Dokumen
Melakukan review dokumen sistem manajemen yang
relevan termasuk catatan dan menentukan kriteria audit
yang sesuai
Persiapan Audit Lapangan
Persiapan rencana audit Penugasan kerja pada Tim
Audit Persiapan dokumen kerja
Pelaksanaan Audit Lapangan
Pelaksanaan Opening Meeting Komunikasi selama audit
Petunjuk tugas dan tanggung jawab dan Pengamat
Pengumpulan dan Pengujian Informasi
Mengemukakan temuan audit Persiapan kesimpulan audit Pelaksanaan Closing Meeting
Persiapan, Persetujuan dan distribusi laporan
Audit Persiapan laporan audit Persetujuan dan distribusi
laporan audit
Pemenuhan Kelengkapan audit
Pelaksanaan Follow up Audit
59
4.6 Tinjauan Manajemen
Manajemen puncak harus meninjau sistem manajemen keselamatan kesehatan kerja & lingkungan
organisasi, pada jangka waktu tertentu untuk memelihara kesesuaian, kecukupan dan efektivitas sistem
yang berkelanjutan.
Tinjauan harus mengkaji kesempatan untuk perbaikan dan keperluan untuk melakukan perubahan pada
sistem manajemen K3L, termasuk kebijakan K3L, tujuan dan sasaran K3L. Rekaman tinjauan manajemen
harus disimpan.
Masukan kepada tinjauan manajemen harus termasuk :
a. Hasil audit internal dan evaluasi penaatan terhadap persyaratan peraturan perundangan keselamatan
kesehatan kerja & lingkungan
b. Komunikasi dari pihak eksternal yang berkepentingan termasuk keluhan
c. Kinerja K3L organisasi
d. Tingkat pencapaian tujuan dan sasaran
e. Status tindakan perbaikan dan pencegahan
f. Tindak lanjut tinjauan manajemen sebelumnya
g. Situasi yang berubah, termasuk perkembangan pada persyaratan peraturan perundangan dan
persyaratan lain yang terkait bahaya K3 dan aspek lingkungan
h. Rekomendasi perbaikan
Keluaran tinjauan manajemen harus termasuk setiap keputusan dan tindakan terkait dengan
perubahan pada kebijakan, tujuan dan sasaran K3L serta unsur lain sistem manajemen K3L, sesuai
dengan komitmen pada perbaikan berkelanjutan. 60
MANAGEMENT REVIEW
Minutes of Meeting
Management Review
Revisi Kebijakan
Tujuan & Sasaran
K3L
Hasil Pencapaian
Tindakan Perbaikan
Revisi Kesesuaian
Persyaratan OHSAS 18001
& ISO 14001
Review
Pengendalian Resiko
/Dampak Lingkungan
Tingkat Pencapaian
Tujuan dan Sasaran
Hasil Audit Internal
Status Tindakan
Perbaikan & Pencegahan
Perubahan Situasi Bahaya
/ Aspek Lingkungan
Kinerja K3l Perusahaan
Rekomendasi Perbaikan
Evaluasi Penaatan
Peraturan Perundangan
61
Perencanaan Manajemen Review
1. Identifikasi agenda kajian manajemen review dan
jangka waktu pelaksanaan
2. Identifikasi keterlibatan top manajemen dan
jajarannya
Pelaksanaan Manajemen Review
1. Pembahasan perencanaan sistem manajemen K3L
(Bahaya/Aspek lingkungan yang berubah, Evaluasi penaatan
peraturan perundangan & persyaratan K3L, Pencapaian
activity plan Program Manajemen K3L)
2. Pembahasan peningkatan kompetensi, program pelatihan dan
tingkat Awareness
3. Pembahasan komunikasi eksternal termasuk keluhan
berbagai pihak
4. Pembahasan kesesuaian pengendalian operasional terhadap
resiko/dampak lingk.
5. Pembahasan efektifitas sistem tanggap darurat
6. Pembahasan pencapaian kinerja K3L
7. Pembahasan tindakan perbaikan dan pencegahan yang telah
dilakukan
8. Pembahasan hasil internal audit
9. Pembahasan perbaikan berkelanjutan terkait kebijakan K3L
termasuk rekomendasi perbaikan
Evaluasi Manajemen Review
1. Evaluasi efektifitas rekomendasi perbaikan
2. Evaluasi efektifitas sistem manajemen K3L
3. Evaluasi efektifitas implementasi sistem
manajemen K3L
Kajian Perbaikan Berkelanjutan
(Activity Plan untuk perbaikan)
62
NARIBA DUA BUILDING, 3rd Floor, unit. 301 Pasar Rebo, Jakarta Timur Phone : 021-70490278/79
Fax : 87781942 Website : www.bscgroup.co.id
Millist : [email protected] Facebook : BSC Sharing
TERIMA KASIH
PT. BATATA SISTEM CARAKA
63