61
Tri Wijayanti, SKM, M.Sc Instalasi Parasitologi Balai Litbang P2B2 Banjarnegara

Instalasi Parasitologi Balai Litbang P2B2 Banjarnegara filePewarnaan 24 jam hasil baik 6. Cara pembuatan SD. 1. Pegang tangan kiri ... dengan tetes darah tebal, shg di dapatkan sediaan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Instalasi Parasitologi Balai Litbang P2B2 Banjarnegara filePewarnaan 24 jam hasil baik 6. Cara pembuatan SD. 1. Pegang tangan kiri ... dengan tetes darah tebal, shg di dapatkan sediaan

Tri Wijayanti, SKM, M.ScInstalasi Parasitologi Balai Litbang P2B2 Banjarnegara

Page 2: Instalasi Parasitologi Balai Litbang P2B2 Banjarnegara filePewarnaan 24 jam hasil baik 6. Cara pembuatan SD. 1. Pegang tangan kiri ... dengan tetes darah tebal, shg di dapatkan sediaan
Page 3: Instalasi Parasitologi Balai Litbang P2B2 Banjarnegara filePewarnaan 24 jam hasil baik 6. Cara pembuatan SD. 1. Pegang tangan kiri ... dengan tetes darah tebal, shg di dapatkan sediaan

Epidemiologi

Host

EnvironmentAgent

Page 4: Instalasi Parasitologi Balai Litbang P2B2 Banjarnegara filePewarnaan 24 jam hasil baik 6. Cara pembuatan SD. 1. Pegang tangan kiri ... dengan tetes darah tebal, shg di dapatkan sediaan

Penderita

Ibu Hamil

Diagnosis

Page 5: Instalasi Parasitologi Balai Litbang P2B2 Banjarnegara filePewarnaan 24 jam hasil baik 6. Cara pembuatan SD. 1. Pegang tangan kiri ... dengan tetes darah tebal, shg di dapatkan sediaan

RDT

(Serologis)

Mikroskopis

+++ / ---

Gold standart

Page 6: Instalasi Parasitologi Balai Litbang P2B2 Banjarnegara filePewarnaan 24 jam hasil baik 6. Cara pembuatan SD. 1. Pegang tangan kiri ... dengan tetes darah tebal, shg di dapatkan sediaan

ACD (Active Case Detection)

PCD (Pasive Case Detection)

MFS (Mass Fever Suvey)

MS (Malariometric Survey)

Surveilans Migrasi

Contact Survey

MBS (Mass Blood Survey)

Asal SD Malaria

Page 7: Instalasi Parasitologi Balai Litbang P2B2 Banjarnegara filePewarnaan 24 jam hasil baik 6. Cara pembuatan SD. 1. Pegang tangan kiri ... dengan tetes darah tebal, shg di dapatkan sediaan

Parasit malaria adalah protozoa atau binatang bersel satu bergenus

Plasmodium , hidup sebagai parasit pada sel darah merah. Parasit

adalah suatu istilah, berkenan dengan cara mahluk hidup

mendapatkan makanannya. Plasmodium memakan sel darah merah

(hemoglobin sel darah merah) mengakibatkan induk semang/host

(penderita) mengalami anemia.

Taksonomi : tergolong Protozoa , genus Plasmodium, famili

Plasmodiidae dari ordo coccidiidae. Semua protozoa yang tidak

memiliki alat gerak khusus dan berkembangbiak dengan spora

digolongkan dalam filum sporozoa, contohnya plasmodium.

Agent Malaria

Page 8: Instalasi Parasitologi Balai Litbang P2B2 Banjarnegara filePewarnaan 24 jam hasil baik 6. Cara pembuatan SD. 1. Pegang tangan kiri ... dengan tetes darah tebal, shg di dapatkan sediaan

Jenis – jenis plasmodium

P. falcifarum

• Malaria tropikana (malaria berat/malaria otak yang fatal)

• Gejala serangannya timbul berselang setiap dua hari (48 jam) sekali

P. vivax

• Penyebab penyakit malaria tertiana

• Gejala serangannya timbul berselang setiap tiga hari

P. malariae

• Penyebab penyakit malaria kuartana

• Gejala serangannya timbul berselang setiap empat hari

P. ovale

• Penyebab penyakit limpa

• Plasmodium ini jarang di Indonesia, banyak dijumpai di Afrika dan pasifik barat

P. knowlesi

• Morfologi mirip dengan P. vivax, P. falcifarum dan P. Malariae

• Penegakan diagnosis melalui PCR

• Reservoir : Macaca fasccicularis

Page 9: Instalasi Parasitologi Balai Litbang P2B2 Banjarnegara filePewarnaan 24 jam hasil baik 6. Cara pembuatan SD. 1. Pegang tangan kiri ... dengan tetes darah tebal, shg di dapatkan sediaan

Siklus hidup

Page 10: Instalasi Parasitologi Balai Litbang P2B2 Banjarnegara filePewarnaan 24 jam hasil baik 6. Cara pembuatan SD. 1. Pegang tangan kiri ... dengan tetes darah tebal, shg di dapatkan sediaan
Page 11: Instalasi Parasitologi Balai Litbang P2B2 Banjarnegara filePewarnaan 24 jam hasil baik 6. Cara pembuatan SD. 1. Pegang tangan kiri ... dengan tetes darah tebal, shg di dapatkan sediaan

Latar belakang lapang pandang (l.p) terlihat jernih.

Pada setiap l.p mikroskop terdapat 10 – 20 leukosit,

Inti lekosit berwarna ungu, inti parasit merah sitoplasma biru.

Warna merah, ungu, biru/abu-abu dan hitam harus kontras

Bila SD diletakkan di atas koran, huruf di koran terbaca mudah.

Kriteria SD Berkualitas Baik

Page 12: Instalasi Parasitologi Balai Litbang P2B2 Banjarnegara filePewarnaan 24 jam hasil baik 6. Cara pembuatan SD. 1. Pegang tangan kiri ... dengan tetes darah tebal, shg di dapatkan sediaan

Cara mencapai kualitas SD yang

memenuhi standar teknis?

Sediaan darah harus bersih

Volume darah yang diambil

harus cukup (0,5 mm) /2-3 tts

Ketebalan SD harus baik

(leukosit 10-20 per l.p)

Darah tidak boleh terfiksasi

Proses hemolisa harus

berlangsung sempurna.Proses hemolisatidak sempurna

Page 13: Instalasi Parasitologi Balai Litbang P2B2 Banjarnegara filePewarnaan 24 jam hasil baik 6. Cara pembuatan SD. 1. Pegang tangan kiri ... dengan tetes darah tebal, shg di dapatkan sediaan

Faktor-faktor yang menentukan mutu SD

1. Kualitas dan kebersihan KS

2. Pengambilan darah dilakukan di tempatyang aman, terbebas dari pengaruhdebu, lalat dan sinar matahari langsung

3. Biarkan kering oleh udara

4. Amankan SD sebelum diwarnai

5. Pewarnaan 24 jam hasil baik

6. Cara pembuatan SD

Page 14: Instalasi Parasitologi Balai Litbang P2B2 Banjarnegara filePewarnaan 24 jam hasil baik 6. Cara pembuatan SD. 1. Pegang tangan kiri ... dengan tetes darah tebal, shg di dapatkan sediaan
Page 15: Instalasi Parasitologi Balai Litbang P2B2 Banjarnegara filePewarnaan 24 jam hasil baik 6. Cara pembuatan SD. 1. Pegang tangan kiri ... dengan tetes darah tebal, shg di dapatkan sediaan

1. Pegang tangan kiripasien dengan posisitelapak tanganmenghadap ke atas

2. Pilih jari tengah ataujari manis (pada bayiusia 6-12 bln darahdiambil dari ujung ibujari kaki dan bayi < 6 bln darah diambil daritumit)

3. Bersihkan jari dengankapas beralkohol untuk menghilangkan kotorandan minyak yang menempel pada jari tsb

Page 16: Instalasi Parasitologi Balai Litbang P2B2 Banjarnegara filePewarnaan 24 jam hasil baik 6. Cara pembuatan SD. 1. Pegang tangan kiri ... dengan tetes darah tebal, shg di dapatkan sediaan

4. Setelah kering, jariditekan agar darahterkumpul di ujung jari

5. Tusuk bagian ujung jari(agak pinggir, dekatkuku) secara cepatdengan menggunakanlancet

6. Tetes darah pertamayang keluar dibersihkandengan kapas kering, untuk menghilangkanbekuan darah dan sisaalkohol

Page 17: Instalasi Parasitologi Balai Litbang P2B2 Banjarnegara filePewarnaan 24 jam hasil baik 6. Cara pembuatan SD. 1. Pegang tangan kiri ... dengan tetes darah tebal, shg di dapatkan sediaan

7. Tekan kembali ujungjari sampai darahkeluar, ambil object glass bersih (pegangobject glass di bagiantepinya). Posisi object glass berada di bawahjari tersebut

8. Teteskan 1 tetes darahbagian tengah object glass untuk SD tipis. Selanjutnya 2-3 tetesdarah yang lebih besaruntuk SD tebal

9. Bersihkan sisa darah diujung jari dengan kapas

Page 18: Instalasi Parasitologi Balai Litbang P2B2 Banjarnegara filePewarnaan 24 jam hasil baik 6. Cara pembuatan SD. 1. Pegang tangan kiri ... dengan tetes darah tebal, shg di dapatkan sediaan

10. Letakkan object glass yang berisi tetesan darahdi atas meja yang rata

11. Untuk membuat SD tipis, ambil object glass baru. Tempelkan ujungnya padatetes darah kecil sampaidarah tersebut menyebarsepanjang sisi object glass

12. Dengan sudut 45o geserobject glass dgn cepat kearah yang berlawanandengan tetes darah tebal, shg di dapatkan sediaanhapus (bentuk lidah)

Page 19: Instalasi Parasitologi Balai Litbang P2B2 Banjarnegara filePewarnaan 24 jam hasil baik 6. Cara pembuatan SD. 1. Pegang tangan kiri ... dengan tetes darah tebal, shg di dapatkan sediaan

13. Untuk SD tebal ujung object glass kedua ditempelkanpada ke tiga tetes darah tebal. Darah dibuat homogendgn cara memutar ujung object glass searah jarum jam, shg membentuk bulatan diameter 1 cm

Page 20: Instalasi Parasitologi Balai Litbang P2B2 Banjarnegara filePewarnaan 24 jam hasil baik 6. Cara pembuatan SD. 1. Pegang tangan kiri ... dengan tetes darah tebal, shg di dapatkan sediaan

14. Pemberian label/etiketdilakukan pada bagianpangkal SD tipis yang sudah kering denganpinsil. Tulis nama, nomor dan tanggalpembuatan

Page 21: Instalasi Parasitologi Balai Litbang P2B2 Banjarnegara filePewarnaan 24 jam hasil baik 6. Cara pembuatan SD. 1. Pegang tangan kiri ... dengan tetes darah tebal, shg di dapatkan sediaan

Penulisan etiket

Etiket dapat dibuat dari kertas label

Penulisan etiket dengan menggunakan pinsil biasa dan ditulis dengan jelas

Etiket meliputi kode tempat, tanggal/tahun pembuatan SD, serta nomor SD (nomor pasien). Nomor SD terkecil terletak paling dekat dengan etiket.

Kode pada etiket harus sama dengan pencatatan pada buku/formulir pengambilan darah (MS, PCD, ACD).

Contoh :

◦ Etiket pada pengambilan SD kegiatan MS

◦ Kode desa/lokasi kegiatan (misal Desa Air Raya)

◦ diberi kode AR;

◦ 27-28 = nomor urut SD diambil

◦ 17–08–2001 = tanggal pembuatan SD

◦ No kecil yang dekat dengan etiket

AR

27-28

17-8-2001

Page 22: Instalasi Parasitologi Balai Litbang P2B2 Banjarnegara filePewarnaan 24 jam hasil baik 6. Cara pembuatan SD. 1. Pegang tangan kiri ... dengan tetes darah tebal, shg di dapatkan sediaan

PEWARNAAN SEDIAAN DARAH MALARIA

Page 23: Instalasi Parasitologi Balai Litbang P2B2 Banjarnegara filePewarnaan 24 jam hasil baik 6. Cara pembuatan SD. 1. Pegang tangan kiri ... dengan tetes darah tebal, shg di dapatkan sediaan

Pewarnaan cepat

Pewarnaanlambat

Page 24: Instalasi Parasitologi Balai Litbang P2B2 Banjarnegara filePewarnaan 24 jam hasil baik 6. Cara pembuatan SD. 1. Pegang tangan kiri ... dengan tetes darah tebal, shg di dapatkan sediaan

Cara pewarnaan SD yang baik

Pewarnaan individu atau pewarnaan cepat.

Pewarnaan individu yang dimaksud disini adalah

pewarnaan pada sediaan darah pasien yang hasil

diagnosanya dapat segera diketahui karena

berkepentingan dengan pengobatan yang akan

diberikan. Biasanya pewarnaan pada SD hasil

PCD di Rumah Sakit, Puskesmas atau Pustu, atau

SD pada penderita yang dirawat di Puskesmas

perawatan, atau di Rumah Sakit yang bukan SD

untuk kepentingan data follow-up.

Page 25: Instalasi Parasitologi Balai Litbang P2B2 Banjarnegara filePewarnaan 24 jam hasil baik 6. Cara pembuatan SD. 1. Pegang tangan kiri ... dengan tetes darah tebal, shg di dapatkan sediaan

SD diletakkan pada rak pewarnaan atau di tempat datar dan perhatikan darah harus berada di bagian atas.

Giemsa diencerkan sesuai dengan takaran lalu kocok sampai larutan homogen

Stok Giemsa 2 tetes + pengencer 1 cc (konsentrasi Giemsa 10 %) untuk pewarnaan dengan waktu pewarnaan 15 –20 menit, atau

Stok Giemsa 3 tetes + pengencer 1cc (konsentrasi Giemsa 15 %) untuk pewarnaan dengan waktu pewarnaan 10 –15 menit.

Page 26: Instalasi Parasitologi Balai Litbang P2B2 Banjarnegara filePewarnaan 24 jam hasil baik 6. Cara pembuatan SD. 1. Pegang tangan kiri ... dengan tetes darah tebal, shg di dapatkan sediaan

Larutan Giemsa diteteskan atau dituang sampai menutupi seluruh permukaan SD.

Selama proses pewarnaan berlangsung, larutan Giemsa harus tetap menutupi permukaan SD.

Perlu dicatat waktu dimulainya pewarnaan, pada awal menuangkan larutan Giemsa sudah mulai dipasang timer bell.

Larutan giemsa

Page 27: Instalasi Parasitologi Balai Litbang P2B2 Banjarnegara filePewarnaan 24 jam hasil baik 6. Cara pembuatan SD. 1. Pegang tangan kiri ... dengan tetes darah tebal, shg di dapatkan sediaan

GIEMSA

KEMBALI

Page 28: Instalasi Parasitologi Balai Litbang P2B2 Banjarnegara filePewarnaan 24 jam hasil baik 6. Cara pembuatan SD. 1. Pegang tangan kiri ... dengan tetes darah tebal, shg di dapatkan sediaan

Bila waktu pewarnaan sudah cukup, slide

yang ada sediaan darahnya diangkat dan

dibilas dengan air yang mengalir sampai

semua endapan elemen-elemen zat warna

terlepas dari SD. Hati-hati melakukan

pembilasan, supaya SD tidak lepas. SD

dikeringkan untuk siap diperiksa. Zat

warna yang ada pada SD tidak dituang

lebih dahulu sebelum dibilas, agar SD tidak

kotor karena zat warna yang melekat pada

SD itu.

Page 29: Instalasi Parasitologi Balai Litbang P2B2 Banjarnegara filePewarnaan 24 jam hasil baik 6. Cara pembuatan SD. 1. Pegang tangan kiri ... dengan tetes darah tebal, shg di dapatkan sediaan

Cara pewarnaan massal (lambat)

Pewarnaan masal dilakukan untuk SD hasil penelitian khusus di lapangan atau SD hasil malariometrik survei yang jumlahnya banyak.

peralatan dan bahan-bahan yang diperlukan untuk pewarnaan perlu dipersiapkan.

jumlah SD yang akan diwarnai secara masal dihitung

menghitung kebutuhan volume (cc) larutan Giemsa 5 % yang harus dibuat dengan ketentuan 1 cc larutan untuk satu kaca sediaan (1 cc larutan dapat menutupi seluruh permukaan kaca sediaan).

Page 30: Instalasi Parasitologi Balai Litbang P2B2 Banjarnegara filePewarnaan 24 jam hasil baik 6. Cara pembuatan SD. 1. Pegang tangan kiri ... dengan tetes darah tebal, shg di dapatkan sediaan

Kaca benda (slide) disusun satu persatu pada rak pewarnaan atau tempat yang datar dan darah harus berada di bagian atas. Kaca benda satu dengan lainnya tidak bersentuhan, agar larutan giemsa tidak meleleh waktu dituangkan ke atas kaca benda.

Membuat larutan Giemsa 5 % sebanyak yang dibutuhkan.dan dilarutkan sampai homogen.

Mencatat waktu dimulainya pewarnaan atau pasangtimer bell.

Meneteskan larutan Giemsa dengan pipet tetes padaSD satu persatu secara teratur, dimulai dari satu arahdan berakhir pada arah yang lain. Penetesan harusdilakukan cepat dan larutan Giemsa harus menutupiseluruh permukaan darah.

Page 31: Instalasi Parasitologi Balai Litbang P2B2 Banjarnegara filePewarnaan 24 jam hasil baik 6. Cara pembuatan SD. 1. Pegang tangan kiri ... dengan tetes darah tebal, shg di dapatkan sediaan

Proses pewarnaan berlangsung selama 45 menit.Peralatan dan bahan-bahan pewarnaan yang tidak diperlukan lagi sudah dapat dibersihkan dan disimpan.

Sesudah 45 menit, satu persatu SD itu dapat dibilas dengan cepat dimulai dari awal SD diwarnai.

Bila pembilasan sudah bersih, tegakkan Kaca Sediaan yang ada SD nya itu di tempat yang bersih dan aman supaya kering.

Bila semua SD sudah kering, SD dapat dibungkus supaya tidak tercemar debu selama menunggu pemeriksaan.

Page 32: Instalasi Parasitologi Balai Litbang P2B2 Banjarnegara filePewarnaan 24 jam hasil baik 6. Cara pembuatan SD. 1. Pegang tangan kiri ... dengan tetes darah tebal, shg di dapatkan sediaan

1. Giemsa 2. Rak pewarnaan3. Bak pewarnaan4. Gelas ukur (ukuran disesuaikan dengan

jumlah SD yang diwarnai)5. Pipet tetes6. Timer bell7. Buffer tablet untuk menetralkan pH air8. Aquades9. Kertas Whatman no. 2

Page 33: Instalasi Parasitologi Balai Litbang P2B2 Banjarnegara filePewarnaan 24 jam hasil baik 6. Cara pembuatan SD. 1. Pegang tangan kiri ... dengan tetes darah tebal, shg di dapatkan sediaan

Pemeriksaan sediaan darah tebal

Page 34: Instalasi Parasitologi Balai Litbang P2B2 Banjarnegara filePewarnaan 24 jam hasil baik 6. Cara pembuatan SD. 1. Pegang tangan kiri ... dengan tetes darah tebal, shg di dapatkan sediaan

Pemeriksaan sediaan darah tipis :

Page 35: Instalasi Parasitologi Balai Litbang P2B2 Banjarnegara filePewarnaan 24 jam hasil baik 6. Cara pembuatan SD. 1. Pegang tangan kiri ... dengan tetes darah tebal, shg di dapatkan sediaan
Page 36: Instalasi Parasitologi Balai Litbang P2B2 Banjarnegara filePewarnaan 24 jam hasil baik 6. Cara pembuatan SD. 1. Pegang tangan kiri ... dengan tetes darah tebal, shg di dapatkan sediaan

Faktor yang menentukan mutu pewarnaan SD

1. Kualitas zat pewarna Giemsa yang digunakan

Stok Giemsa tidak tercemar air Zat-zat warna pada Giemsa, yaitu eosin,

metilin biru dan metilin azur masih aktif Pengadaan Giemsa harus yang kualitasnya

baik. Parasit malaria pada SD tebal akan dapat

dilihat atau dikenal apabila bagian-bagian morfologi dari parasitnya bereaksi dengan zat-zat warna dari Giemsa.

Page 37: Instalasi Parasitologi Balai Litbang P2B2 Banjarnegara filePewarnaan 24 jam hasil baik 6. Cara pembuatan SD. 1. Pegang tangan kiri ... dengan tetes darah tebal, shg di dapatkan sediaan

2. Kualitas air pengencer Giemsa Air pengencer Giemsa harus jernih, tidak

berbau dan tidak dicemari jamur, bakteri atau tumbuh-tumbuhan spora yang mirip dengan parasit.

Derajat keasaman atau pH larutan Giemsa sangat mempengaruhi warna morfologi benda-benda/sel-sel pada SD. pH yang paling ideal adalah 7,2.

Page 38: Instalasi Parasitologi Balai Litbang P2B2 Banjarnegara filePewarnaan 24 jam hasil baik 6. Cara pembuatan SD. 1. Pegang tangan kiri ... dengan tetes darah tebal, shg di dapatkan sediaan

3. Kepekatan Larutan Giemsa

Pewarnaan SD malaria merupakan proses

osmose yang membutuhkan kepekatan

tertentu dari larutan Giemsa. Pada

konsentrasi zat warna dan waktu tertentu

yang dibutuhkan untuk proses pewarnaan, zat

warna giemsa akan mewarnai secara optimal

sehingga SD dapat terwarnai dan memenuhi

standar teknis.

Page 39: Instalasi Parasitologi Balai Litbang P2B2 Banjarnegara filePewarnaan 24 jam hasil baik 6. Cara pembuatan SD. 1. Pegang tangan kiri ... dengan tetes darah tebal, shg di dapatkan sediaan

4. Lamanya reaksi pewarnaan

SD tebal terdiri dari tumpukan sel darah merah yang melekat pada kaca benda. SD positip mengandung parasit malaria yang ada di dalam sel darah merah. Untuk dapat menemukan parasit dalam SD tersebut, dibutuhkan waktu tertentu pada proses pewarnaan agar semua parasit yang ada pada SD dapat menerima zat warna.

Page 40: Instalasi Parasitologi Balai Litbang P2B2 Banjarnegara filePewarnaan 24 jam hasil baik 6. Cara pembuatan SD. 1. Pegang tangan kiri ... dengan tetes darah tebal, shg di dapatkan sediaan

5. Kualitas Pembuatan SD

Ketebalan SD

kerekatan (fiksasi) SD.

Semakin berat fiksasi akan semakin sukar

bagi larutan Giemsa menerobos plasma

darah untuk mencapai sel darah merah.

Fiksasi yang berat, selain menghambat

pewarnaan juga menghambat proses

hemolisa.

Page 41: Instalasi Parasitologi Balai Litbang P2B2 Banjarnegara filePewarnaan 24 jam hasil baik 6. Cara pembuatan SD. 1. Pegang tangan kiri ... dengan tetes darah tebal, shg di dapatkan sediaan

6. Kebersihan Sediaan Darah Elemen-elemen/butir-butir zat warna yang

mengendap dan golden scum yang mengambang di permukaan pada akhir pewarnaan perlu diupayakan untuk tidak tertinggal pada SD dan mengotorinya.

Pada akhir pewarnaan, larutan Giemsa agar dapat dibilas atau diguyur dengan air bersih yang mengalir, tidak dibenarkan membuang larutan Giemsa terlebih dahulu sebelum dibilas. Hal ini sangat penting untuk mendapatkan kualitas pewarnaan yang memenuhi standar teknis yang dapat mempermudah pemeriksaan karena SD bersih.

Page 42: Instalasi Parasitologi Balai Litbang P2B2 Banjarnegara filePewarnaan 24 jam hasil baik 6. Cara pembuatan SD. 1. Pegang tangan kiri ... dengan tetes darah tebal, shg di dapatkan sediaan

Pedoman Pemakaian Giemsa dan dasar perhitungan kebutuhannya

Untuk mendapatkan hasil yang optimal pada pewarnaan sediaan darah (SD), maka :

1. Giemsa stok perlu diencerkan dengan aquadest atau air buffer atau air

2. Pengenceran Giemsa sebanyak yang dibutuhkan saja, bila berlebihan terpaksa dibuang, karena berkenaan dengan sifat-sifat giemsa.

3. Pengambilan stok Giemsa dari botolnya perlu menggunakan pipet khusus agar stok Giemsa tidak tercemar air.

4. Untuk keperluan sehari-hari, perlu dipisahkan Giemsa di botol tetes atau botol kecil dari stok.

Page 43: Instalasi Parasitologi Balai Litbang P2B2 Banjarnegara filePewarnaan 24 jam hasil baik 6. Cara pembuatan SD. 1. Pegang tangan kiri ... dengan tetes darah tebal, shg di dapatkan sediaan

6. Pewarnaan lambat dengan memakai zat warna Giemsa

dapat memberikan hasil yang lebih baik (konsentrasi

giemsa 5 %).

7. Dasar perhitungan kebutuhan giemsa dan takaran

pemakaiannya.

1 cc = 20 tetes.

seluruh permukaan 1 (satu) slide (kaca benda)

dapat ditutupi cairan sebanyak 1 cc

berdasarkan perhitungan ini, dapat dihitung banyak

Giemsa konsentrasi 5 % yang harus dibuat sesuai

dengan kebutuhan, terutama bila melakukan

pewarnaan masal pada kegiatan MS.

Page 44: Instalasi Parasitologi Balai Litbang P2B2 Banjarnegara filePewarnaan 24 jam hasil baik 6. Cara pembuatan SD. 1. Pegang tangan kiri ... dengan tetes darah tebal, shg di dapatkan sediaan

8. Takaran Pewarnaan Untuk melakukan pewarnaan individual pada kegiatan

passive case detection (PCD). Stok Giemsa 2 tetes + pengencer 1 cc (Giemsa 10 %)

dengan lama pewarnaan 15 – 20 menit, atau stok Giemsa3 tetes + pengencer 1cc (Giemsa 15 %) dengan lama pewarnaan 10 – 15 menit.

Untuk melakukan pewarnaan pada kegiatan ACD atauMS.

Stok Giemsa 1 tetes + pengencer 1 cc (20 tetes), (pengenceran Giemsa 5 %) dengan lama pewarnaan 45- 60 menit.

9. Mengguyur pada akhir pewarnaan SD sangat penting, agar endapan zat warna tidak tertinggal pada SD.

10. Dapat digunakan pengencer yang mempunyai pH 6,8 – 7,2, yang paling ideal pH 7,2

Page 45: Instalasi Parasitologi Balai Litbang P2B2 Banjarnegara filePewarnaan 24 jam hasil baik 6. Cara pembuatan SD. 1. Pegang tangan kiri ... dengan tetes darah tebal, shg di dapatkan sediaan

Cara menguji giemsa

Ada dua cara menguji mutu Giemsa, untuk

mengetahui apakah stok Giemsa yang akan

digunakan masih baik :

1. Lakukan pewarnaan pada 1 – 2 SD; lalu periksa di

mikroskop. Kalau hasilnya sesuai dengan

kriteria yang ada, berarti Giemsa dan air

pengencernya masih baik. Pengujian seperti

ini perlu dilakukan setiap kali akan melakukan

pewarnaan masal.

Page 46: Instalasi Parasitologi Balai Litbang P2B2 Banjarnegara filePewarnaan 24 jam hasil baik 6. Cara pembuatan SD. 1. Pegang tangan kiri ... dengan tetes darah tebal, shg di dapatkan sediaan

2. Lakukan test menggunakan kertas Whatman

no. 2 dan metil alkohol

Letakkan kertas saring di atas gelas atau

petri disk supaya bagian tengah kertas tidak

menyentuh sesuatu.

Teteskan 1 – 2 tetes stok Giemsa pada

kertas saring. Tunggu sampai meresap dan

melebar.

Kemudian teteskan 3 – 4 tetes metil alkohol

absolut di pertengahan bulatan Giemsa satu

persatu dengan jarak waktu beberapa detik

sampai garis tengah Giemsa menjadi 5 – 7 cm.

Page 47: Instalasi Parasitologi Balai Litbang P2B2 Banjarnegara filePewarnaan 24 jam hasil baik 6. Cara pembuatan SD. 1. Pegang tangan kiri ... dengan tetes darah tebal, shg di dapatkan sediaan

Maka akan terbentuk:

lingkaran biru (metilin biru) di tengah,

lingkaran cincin ungu (metilin azur) di

luarnya serta

lingkaran tipis warna merah (eosin) di

pinggir sekali.

Giemsa sudah rusak dan tidak boleh

dipakai lagi, bila warna ungu atau merah

tidak terbentuk.

Page 48: Instalasi Parasitologi Balai Litbang P2B2 Banjarnegara filePewarnaan 24 jam hasil baik 6. Cara pembuatan SD. 1. Pegang tangan kiri ... dengan tetes darah tebal, shg di dapatkan sediaan

Benda-benda/sel-sel yang mungkin ditemukan pd pemeriksaan SD tebal dengan pewarnaan Giemsa

Page 49: Instalasi Parasitologi Balai Litbang P2B2 Banjarnegara filePewarnaan 24 jam hasil baik 6. Cara pembuatan SD. 1. Pegang tangan kiri ... dengan tetes darah tebal, shg di dapatkan sediaan

c. Sel darah pembeku

d. Sel darah putih

Page 50: Instalasi Parasitologi Balai Litbang P2B2 Banjarnegara filePewarnaan 24 jam hasil baik 6. Cara pembuatan SD. 1. Pegang tangan kiri ... dengan tetes darah tebal, shg di dapatkan sediaan

Bakteri

JamurSel sayuran

Page 51: Instalasi Parasitologi Balai Litbang P2B2 Banjarnegara filePewarnaan 24 jam hasil baik 6. Cara pembuatan SD. 1. Pegang tangan kiri ... dengan tetes darah tebal, shg di dapatkan sediaan

Spora tumbuh-tumbuhan

Benda-benda asing lainnya

Page 52: Instalasi Parasitologi Balai Litbang P2B2 Banjarnegara filePewarnaan 24 jam hasil baik 6. Cara pembuatan SD. 1. Pegang tangan kiri ... dengan tetes darah tebal, shg di dapatkan sediaan
Page 53: Instalasi Parasitologi Balai Litbang P2B2 Banjarnegara filePewarnaan 24 jam hasil baik 6. Cara pembuatan SD. 1. Pegang tangan kiri ... dengan tetes darah tebal, shg di dapatkan sediaan

Waktu dan jumlah

Alat Bahan,

Pewarnaan SD

Bentuk SD

Perbedaan SDJ Malaria dan Filaria

Page 54: Instalasi Parasitologi Balai Litbang P2B2 Banjarnegara filePewarnaan 24 jam hasil baik 6. Cara pembuatan SD. 1. Pegang tangan kiri ... dengan tetes darah tebal, shg di dapatkan sediaan

1. Malam hari

2.Endemisitas : min 300 orang per lokasi (2 lks)

1. Kepadatan : mikrokapiler

2. Hemolisa dan fiksasi

Sediaan darah tebal : oval atau 3 garis sejajar

Page 55: Instalasi Parasitologi Balai Litbang P2B2 Banjarnegara filePewarnaan 24 jam hasil baik 6. Cara pembuatan SD. 1. Pegang tangan kiri ... dengan tetes darah tebal, shg di dapatkan sediaan
Page 56: Instalasi Parasitologi Balai Litbang P2B2 Banjarnegara filePewarnaan 24 jam hasil baik 6. Cara pembuatan SD. 1. Pegang tangan kiri ... dengan tetes darah tebal, shg di dapatkan sediaan

• Hemolisa adalah pecahnya sel darah merah yang membantu berlangsungnya proses pewarnaan.

• Fiksasi adalah perekatan sel-sel darah akibat terkena alkohol/uapnya atau proses pemanasan. Fiksasi dapat menyebabkan zat warna sulit menembus sel darah merah, sehingga menghambat proses pewarnaan.

HEMOLISA DAN FIKSASI

Page 57: Instalasi Parasitologi Balai Litbang P2B2 Banjarnegara filePewarnaan 24 jam hasil baik 6. Cara pembuatan SD. 1. Pegang tangan kiri ... dengan tetes darah tebal, shg di dapatkan sediaan

PEWARNAAN dan PEMERIKSAAN SEDIAAN

DARAH FILARIA

Page 58: Instalasi Parasitologi Balai Litbang P2B2 Banjarnegara filePewarnaan 24 jam hasil baik 6. Cara pembuatan SD. 1. Pegang tangan kiri ... dengan tetes darah tebal, shg di dapatkan sediaan

1. Giemsa 2. Rak pewarnaan3. Bak pewarnaan4. Gelas ukur (ukuran disesuaikan dengan

jumlah SD yang diwarnai)5. Pipet tetes6. Timer bell7. Buffer tablet untuk menetralkan pH air8. Aquades9. Kertas Whatman no. 210. Metanol

Page 59: Instalasi Parasitologi Balai Litbang P2B2 Banjarnegara filePewarnaan 24 jam hasil baik 6. Cara pembuatan SD. 1. Pegang tangan kiri ... dengan tetes darah tebal, shg di dapatkan sediaan

Menggenangi SD dengan air bersih selama 5 menit

Bilas perlahan dengan air mengalir (kecil) dan dikeringkan

Fiksasi dengan methanol 1-2 menit dan dikeringkan

Dicat dengan Giemsa 10% selama 8-10 menit pada suhu ruang

Mengalirkan perlahan air bersih/aquadest pada permukaan SD, sehingga sisa pewarna Giemsa larut

Keringkan dan disimpan pada box slide, siap untuk diperiksa

Page 60: Instalasi Parasitologi Balai Litbang P2B2 Banjarnegara filePewarnaan 24 jam hasil baik 6. Cara pembuatan SD. 1. Pegang tangan kiri ... dengan tetes darah tebal, shg di dapatkan sediaan
Page 61: Instalasi Parasitologi Balai Litbang P2B2 Banjarnegara filePewarnaan 24 jam hasil baik 6. Cara pembuatan SD. 1. Pegang tangan kiri ... dengan tetes darah tebal, shg di dapatkan sediaan