21
JURNAL PENGGUNAAN SMARTPHONE DAN KEPUASAN KHALAYAK (Pengaruh Psikologi Sosial, Motif dan Pola Penggunaan Media Smartphone terhadap Kepuasan Penggunaan Media Smartphone di Kalangan Mahasiswa Non Reguler Ilmu Komunikasi FISIP UNS Angkatan 2013 – 2015) DisusunSebagaiSyaratUntukMemperolehGelarSarjana Program StudiIlmuKomunikasiFakultasIlmuSosialdanPolitik UniversitasSebelasMaret DiajukanOleh: Indira Adilia D1213038 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

INDIRA ADILIA D1213038.docx · Web viewThe presence of media in the lives of audiences becomes important. Audience can get whatever they want and need through various media that exist

  • Upload
    vanhanh

  • View
    214

  • Download
    2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: INDIRA ADILIA D1213038.docx · Web viewThe presence of media in the lives of audiences becomes important. Audience can get whatever they want and need through various media that exist

JURNAL

PENGGUNAAN SMARTPHONE DAN KEPUASAN KHALAYAK

(Pengaruh Psikologi Sosial, Motif dan Pola Penggunaan Media Smartphone terhadap Kepuasan Penggunaan Media Smartphone di Kalangan Mahasiswa

Non Reguler Ilmu Komunikasi FISIP UNS Angkatan 2013 – 2015)

DisusunSebagaiSyaratUntukMemperolehGelarSarjana

Program StudiIlmuKomunikasiFakultasIlmuSosialdanPolitik

UniversitasSebelasMaret

DiajukanOleh:

Indira Adilia

D1213038

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIKUNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA2017

Page 2: INDIRA ADILIA D1213038.docx · Web viewThe presence of media in the lives of audiences becomes important. Audience can get whatever they want and need through various media that exist

PENGGUNAAN SMARTPHONE DAN KEPUASAN KHALAYAK

(Pengaruh Psikologi Sosial, Motif dan Pola Penggunaan Media Smartphone

terhadap Kepuasan Penggunaan Media Smartphone di Kalangan Mahasiswa

Ilmu Komunikasi Non Reguler FISIP UNS Angkatan 2013-2015)

Indira AdiliaPrahastiwi Utari

Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta

AbstractThe presence of media in the lives of audiences becomes important.

Audience can get whatever they want and need through various media that exist. Many new forms of technology in communication are already close to us. Currently, in the wider community most are already using smartphones or gadgets that are connected to the internet. Latest information and news around the world we can access through the smartphone. Indonesia will surpass 100 million smartphone users by 2018.

This study aims to determine the effect of social psychology, the motive and the pattern of smartphone use to the satisfaction of smartphone usage among non-regular students of communication sciences 2013-2015 Faculty of Social and Political Sciences (FISIP), SebelasMaret University. The theory used in this research is uses and gratifications. With a population of 231 people and 70 of them being samples of this study. Data in this study were collected by questionnaire distribution method, then processed and analyzed using multiple linear regression analysis. Testing significance using t test for first and second hypothesis and F test for the third hypothesis.

Based on the results of research, it can be seen that the variable pattern of smartphone media usage has the strongest influence on the satisfaction of the use of smartphones with a significant value of 0.003 compared with social psychological factor variables and motives that value 0.007 significance. Then, if both independent variable is social psychology factor, motive and pattern of usage of smartphone media are combined, hence value get stronger 0.000 to dependent variable that is satisfaction of smartphone media usage and of course positive value. Meanwhile, the coefficient of determination obtained is 0.215 or 21.5%. The value is not too large due to limited selection of variables that have been determined from the beginning of the research will take place.Keywords: uses and gratifications, smartphones, social psychology, motives,

usage patterns and satisfaction of smartphone media usage.

1

Page 3: INDIRA ADILIA D1213038.docx · Web viewThe presence of media in the lives of audiences becomes important. Audience can get whatever they want and need through various media that exist

Pendahuluan

Perkembangan teknologi di zaman globalisasi sekarang ini, berpengaruh

juga terhadap perkembangan komunikasi. Komunikasi sudah sangat erat dengan

kegiatan keseharian manusia. Setiap hal yang kita lakuan pasti ada kaitannya

dengan komunikasi. Teknologi yang berkembang juga mempermudah kita untuk

melakukan interaksi dengan orang lain. Interaksi sudah sangat melekat di diri

manusia dan dalam proses komunikasi. Melalui interaksi juga semua kebutuhan

kita bisa terpenuhi.

Pada abad ke – 21, media dalam perkembangan yang cepat. Hal tersebut

diiringi juga oleh perkembangan teknologi yang terjadi di beberapa negara.

Termasuk di negara Indonesia. Senakin lama, kehadiran media dalam kehidupan

khalayak menjadi hal yang penting. Khalayak dapat memperoleh apa saja yang

mereka ingin ketahui dan butuhkan melalui berbagai media yang ada. Namun,

masih ada asumsi apakah khalayak terpenuhi dan terpukau dengan media yang

saat ini mereka gunakan atau media-media ini ada hanya untuk meningkatkan

keuntungan bagi beberapa pihak saja.

Dari sisi industri, biaya produksi media dan tentu saja alat produksi yang

semakin murah serta canggih menyebabkan kemunculan media secara massal.

Media cetak, sebagai misal, sudah bukan lagi barang langka dan bisa dijumpai di

setiap sudut kota di Indonesia. Atau, media komunikasi telepon genggam

(handphone) seolah-olah menjadi kebutuhan mendasar bagi semua orang untuk

melakukan koneksi jarak jauh, bandingkan dengan surat pos atau telegram yang

memerlukan waktu jauh lebih lama dibandingkan telepon genggam. Tidak hanya

itu, teknologi juga memungkinkan industri media untuk memproduksi media yang

jauh lebih beragam; setidaknya kondisi ini bisa dilihat dari konvengensi media

yang tidak hanya dalam bentuk cetak semua, tetapi juga khalayak bisa

menemukan media yang sama dalam bentuk elektronik (Nasrullah, 2014 : 1).

Sebuah laporan dari situs pemasaran digital, Emarketer, menyatakan

bahwa akan terdapat dua miliar pengguna smartphone aktif di dunia pada tahun

2

Page 4: INDIRA ADILIA D1213038.docx · Web viewThe presence of media in the lives of audiences becomes important. Audience can get whatever they want and need through various media that exist

2016. Indonesia akan melampaui 100 juta pengguna smartphone aktif pada tahun

2018 yang berada di peringkat keempat di dunia setelah Cina, India dan Amerika

Serikat (Millward, 23 Desember 2014, id.techinasia.com)

Teori uses and gratificationss milik Blumer dan Katz ini mengatakan

bahwa pengguna media memainkan peranan aktif untuk memilih dan

menggunakan media tersebut. Dengan kata lain, pengguna media adalah pihak

yang aktif dalam proses komunikasi. Pengguna media berusaha untuk mencari

sumber media yang paling baik di dalam usaha mmenuhi kebutuhannya. Artinya,

teori uses and gratificationss mengasumsikan bahwa pengguna mempunyai

pilihan alternatif untuk memuaskan kebutuhannya (Nurudin, 2007 : 192).

Penelitian ini akan mencoba menganalisis dengan metode kuantitatif.

Penelitian kuantitaif merupakan metode untuk menguji teori-teori dengan cara

meneliti hubungan antar variabel. Variabel-variabel ini diukur biasanya dengan

instrumen-instrumen penelitian, sehingga data yang terdiri dari angka-angka dapat

dianalisis berdasarkan prosedur-prosedur statistik (Creswell, 2013 : 5). Jenis dari

penelitiannya adalah survei deskriptif. Jenis survei ini digunakan untuk

menggambarkan populasi yang sedang diteliti. Fokus dari riset ini adalah perilaku

yang sedang terjadi.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang sudah diuraikan di atas, maka dapat

dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara faktor psikologi sosial dan

motif terhadap kepuasan penggunaan smartphone pada mahasiswa Ilmu

Komunikasi Non Reguler FISIP UNS 2013 – 2015?

3

Page 5: INDIRA ADILIA D1213038.docx · Web viewThe presence of media in the lives of audiences becomes important. Audience can get whatever they want and need through various media that exist

2. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara pola penggunaan media

smartphone terhadap kepuasaan penggunaan smartphone pada mahasiswa Ilmu

Komunikasi Non Reguler FISIP UNS 2013 -2015?

3. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara faktor psikologi sosial, motif

dan pola penggunaan media smartphone terhadap kepuasaan penggunan

smartphone pada mahasiswa Ilmu Komunikasi Non Reguler FISIP UNS 2013

– 2015?

Kajian Pustaka

1. Komunikasi Massa

Gerbner dalam Ardianto (2012 : 3) mengemukakan definisi komunikasi

massa yaitu produksi dan distribusi yang berdasarkan teknologi dan lembaga dari

arus pesan yang kontinyu serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat

industri. Dari definisi Gerbner tergambar bahwa komunikasi massa itu

menghasilkan suatu produk berupa pesan-pesan komunikasi. Produk tersebut

disebarkan, didistribusikan kepada khalayak luas secara terus menerus dalam

jarak waktu yang tetap, misalnya harian, mingguan, dwimingguan atau bulanan.

Proses memproduksi pesan tidak dapat dilakukan perorangan, melainkan harus

oleh lembaga dan membutuhkan suatu teknologi tertentu, sehingga komunikasi

massa akan banyak dilakukan oleh masyarakat industri.

Setiap proses yang dijalani pasti memiliki tujuan dan fungsinya.

Begitupula dengan komunikasi massa. Terdapat beberapa fungsi komunikasi

massa menurut beberapa ahli. Menurut Dominick dalam Ardianto (2012) fungsi

komunikasi massa terdiri dari :

1. Surveillance (Pengawasan)

Fungsi pengawasan komunikasi massa dibagi dalam bentuk

utama : (a) warning or beware surveillance (pengawasan

peringatan) ; (b) instrumental surveillance (pengawasan

instrumental). Fungsi pengawasan peringatan terjadi ketika media

massa menginformasikan tentang ancaman dari angin topan,

4

Page 6: INDIRA ADILIA D1213038.docx · Web viewThe presence of media in the lives of audiences becomes important. Audience can get whatever they want and need through various media that exist

meletusnya gunung merapi, kondisi yang mempihatinkan,

tayangan inflasi atau adanya serangan militer. Fungsi pengawasan

instrumental adalah penyampaian atau penyebaran informasi yang

memiliki kegunaan atau dapat membantu khalayak dalam

kehidupan sehari-hari.

2. Intrepretation (Penafsiran)

Fungsi penafsiran hampir mirip dengan fungsi pengawasan. Media

massa tidak hanya memasok fakta dan data, tetapi juga

memberikan penafsiran terhadap kejadian-kejadian penting.

Organisasi atau industri media memilih dan memutuskan

peristiwa-peristiwa yang dimuat atau ditayangkan.

3. Linkage (Pertalian)

Media massa dapat menyatukan anggota masyarakat yang

beragam sehingga membentuk linkage (pertalian) berdasarkan

kepentingan dan minat yang sama tentang sesuatu.

4. Transmision of Values (Penyebaran Nilai)

Fungsi penyebaran nilai tidak ketara. Fungsi ini juga disebut

fungsi sosialisation (sosialisasi). Sosialisasi mengacu kepada cara,

dimana individu mengadopsi perilaku dan nilai kelompok. Media

massa yang memiliki gambaran masyarakat itu ditonton, didengar

dan dibaca. Media massa memperlihatkan kepada kita bagaimana

mereka bertindak dan apa yang mereka harapkan. Dengan kata

lain, media mewakili kita dengan model peran yang kita amati dan

harapan untuk menirunya.

5. Entertainment (Hiburan)

Sulit dibantah lagi bahwa pada kenyataannya hampir semua media

menjalankan fungsi hiburan. Fungsi dari media massa sebagai

fungsi menghibur tiada lain tujuannya adalah untuk mengurangi

ketegangan pikiran khalayak karena dengan membaca berita-berita

ringan atau melihat tayangan hiburan di televisi dapat membuat

pikiran khalayak segar kembali.

5

Page 7: INDIRA ADILIA D1213038.docx · Web viewThe presence of media in the lives of audiences becomes important. Audience can get whatever they want and need through various media that exist

2. Psikologi Sosial

Hartley dan Hartley dalam Walgito (2003 : 7) memberikan definisi

mengenai psikologi sosial sebagai berikut : social psychology is that branch of the

social sciences which seek to understand individual behavior in the context of

social interaction. Dari pengertian ini dapat dikemukakan bahwa Hartley dan

Hartley ingin melihat perilaku individu dalam konteks interaksi sosial. Interaksi

sosial adalah di mana adanya hubungan antara individu satu dengan yang lain atau

adanya situasi sosial.

Menurut Secord dan Backman dalam Walgito (2003 : 13) psikologi sosial

mempunyai sifat yang demikian ini, ingin melihat perilaku manusia dari ketiga

pendekatan tersebut. “Social psychologists however, while using as basic data the

behavior and characteristics of individuals, try to understand individual behavior

in terms of variabels from all three systems”. Dari apa yang dikemukan, akan

jelas bahwa dalam meninjau perilaku manusia secara baik, secara tuntas perlu

meninjau perilaku itu tidak terlepas dari faktor yang ada dalam diri individu itu

sendiri, demikian juga tidak lepas dari keadaan lingkungannya, yaitu menyangkut

segi kebudayaan serta struktur kemasyarakatnya.

Lingkungan sosial yaitu merupakan lingkungan masyarakat yang

didalamnya terdapat interaksi individu dengan individu yang lain. Seperti telah

dipaparkan di depan lingkungan sosial inilah yang menjadi fokus dari psikologi

sosial.

3. Motif

Motif adalah dorongan yang menggerakan seseorang bertingkah laku

dikarenakan adanya kebutuhan-kebutuhan yang ingin dipenuhi oleh manusia.

Motif juga dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam

subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan

(Sardiman, 2007 : 73).

6

Page 8: INDIRA ADILIA D1213038.docx · Web viewThe presence of media in the lives of audiences becomes important. Audience can get whatever they want and need through various media that exist

S. Finn dalam Morissan (2014) menyatakan, bahwa motif seseorang

menggunakan media dikelompokkan ke dalam dua kategori yaitu proaktif dan

pasif. Contoh penggunaan media secara proaktif adalah menonton program TV

tertentu untuk mendapatkan informasi lebih banyak mengenai suatu masalah atau

topik tertentu atau menonton film tertentu guna mendapatkan hiburan atau

menggunakan internet untuk mendapatkan informasi dalam membantu

menyelesaikan tugas sekolah atau kuliah dan sebagainya. Dengan kata lain,

penggunaan media secara aktif mencari informasi dari media berdasarkan atas

kehendak, kebutuhan dan motif yang dimilikinya.

4. Teori Uses and Gratification

Teori uses and gratificationmilik Blumer dan Katz ini mengatakan bahwa

pengguna media memiliki peran aktif untuk memilih dan menggunakan media

tersebut. Dengan kata lain, pengguna media adalah pilihan aktif dalam proses

komunikasi. Pengguna media berusaha untuk mencari sumber media yang paling

baik di dalam usaha memenuhi kebutuhannya. Artinya, teori uses and

gratification mengasumsikan bahwa pengguna mempunyai pilihan alternatif

untuk memuaskan kebutuhannya (Nurudin, 2013 : 192). Sama dengan yang

dikatakan Ruggiero (2014 : 6) dalam jurnalnya yang berjudul Uses and

Gratifications Theory 21st Century Communication “audiences are actively

selecting from different media. In the uses-and-gratifications tradition, it is

assumed that audience members are active in their selections and uses of different

media. The terms used to describe the different media that audiences are selecting

can be very confusing because they vary across authors and across time”.

Charney dan Greenberg memperkenalkan tipologi gratifikasi, yaitu

gratifikasi agar pengguna media tidak ketinggalan informasi (keep informed),

pengalihan diri dan hiburan (diversion entertainment), identifikasi teman sebaya

(peer identity), pencari perasaan nyaman (good feelings), aktivitas komunikasi

(communication) atau gratifikasi terkait dengan karir/pekerjaan (Karman, 2013 :

94).

7

Page 9: INDIRA ADILIA D1213038.docx · Web viewThe presence of media in the lives of audiences becomes important. Audience can get whatever they want and need through various media that exist

Dalam perspektif teori penggunaan dan kepuasan audiensi dipandang

sebagai partisipan yang aktif dalam proses komunikasi, namun tingkat keaktifan

setiap individu tidaklah sama. Penggunaan media didorong oleh adanya

kebutuhan dan tujuan yang ditentukan oleh audiensi sendiri. Teori penggunaan

dan kepuasan menjelaskan mengenai kapan dan bagaimana audiensi sebagai

konsumen media menjadi lebih aktif atau kurang aktif dalam menggunakan media

akibat atau konsekuensi dari penggunaan media itu (Morissan, 2014 : 509).

Metodologi

Metode penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah

kuantitatif karena tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisis

pengaruh psikologi sosial, motif dan pola penggunaan media smartphone terhadap

kepuasan pengguna media smartphone. Metode riset ini menggunakan kuisioner

sebagai instrumen pengumpulan datanya. Tujuannya untuk memperoleh informasi

tentang responden yang dianggap mewakili populasi tertentu.

Dalam menganalisis data yang sudah dikumpulkan melalui kuisioner,

peneliti menggunakan metode analisis regresi linier ganda. Dimana dalam analisis

ini, akan diketahui sejauh mana pengaruh yang didapat oleh variabel-variabel

yang sudah ditentukan sebelumnya. Model regresi linier berganda dapat disebut

sebagai model yang baik jika model tersebut memenuhi kriteria yang sesuai

dengan uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik merupakan syarat untuk melakukan

uji analisis. Pada umumnya, analisis regresi linier berganda menggunakan uji

asumsi klasik yang mencakup uji autokorelasi dan uji multikolinieritas.

Sajian Data

Hasil uji autokorelasi dalam penelitian ini adalah nilai Durbin Watson

(DW) 1,449 dengan derajat kepercayaan 5%. Maka dapat disimpulkan bahwa

tidak terjadi autokorelasi karena nilai yang diperoleh < 2.35 yang merupakan

syarat dari nilai DW. Lalu uji multikolinieritas dengan syarat nilai VIF < 10.0 dan

8

Page 10: INDIRA ADILIA D1213038.docx · Web viewThe presence of media in the lives of audiences becomes important. Audience can get whatever they want and need through various media that exist

hasil yang diperoleh dalam penelitian ini nilai VIF yaitu 1.060. Maka, penelitian

ini tidak memiliki multikolonieritas.

Setelah dilakukan uji autokorelasi dan uji multikolonieritas, selanjutnya

dilakukan uji t dan uji f atau bisa disebut dengan uji hipotesis. Uji t digunakan

untuk menguji pengaruh dari masing-masing variabel independen terhadap

variabel dependen. Dari hasil uji t (hipotesis pertama) diketahui bahwa koefisien

regresi dari variabel faktor psikologi sosial dan motif (b1) adalah sebesar 0,738

yang bernilai positif dan nilai signifikansi < 0,05 yaitu 0,000. Sehingga dapat

dikatakan bahwa faktor psikologi sosial dan motif berpengaruh positif terhadap

kepuasan penggunaan media. Lalu, uji t (hipotesis kedua) diketahui koefisien

regresi linier berganda dari variabel pola penggunaan media (b2) adalah sebesar

0,297 yang bernilai positif dan nilai signifikansi < 0,05 yaitu 0,033. Sehingga

dapat dikatakan bahwa pola penggunan media berpengaruh positif terhadap

kepuasan penggunaan media.

Uji F digunakan mengetahui pengaruh secara bersamaa dari semua variabel

yang sudah ditentukan. Dari analisis regresi linier berganda dapat diketahui bahwa

koefisien regresi masing-masing variabel independen bernilai positif, sehingga

dapat dikatakan bahwa faktor psikologi sosial, motif dan pola penggunaan media

secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap kepuasan penggunaan media

smartphone. Syaratnya adalah Fhitung > Ftabel yaitu 44,259 > 3,134 dan nilai

signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa faktor psikologi

sosial, motif dan pola penggunaan media smartphone mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap kepuasan penggunaan media smartphone.

Koefisiensi determinasi adalah sumbangan yang diberikan oleh variabel

independen (faktor psikologi sosial, motif dan pola penggunaan media

smartphone ) terhadap variabel dependen (kepuasaan penggunaan media

smartphone). Nilai koefisien determinasi diperoleh dari R square dapat dilihat dari

output SPSS pada tabel model summary.Hasil koefisien determinasi dapat

diketahui bahwa R square adalah 0,569. Nilai R square menunjukkan bahwa

9

Page 11: INDIRA ADILIA D1213038.docx · Web viewThe presence of media in the lives of audiences becomes important. Audience can get whatever they want and need through various media that exist

pengaruh yang diberikan oleh kombinasi variabel faktor psikologi sosial, motif

dan pola penggunaan media smartphone terhadap kepuasan penggunaan media

adalah sebesar 56,9% dan sisanya sebesar 43,1% (100% - 56,9%) dipengaruhi

oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. Karena sedari awal,

peneliti telah menetapkan variabel independen (faktor psikologi sosial, motif dan

pola penggunaan media smartphone) yang akan berpengaruh terhadap variabel

dependen (kepuasan penggunaan media smartphone) dalam penelitian ini.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan pada penelitian dengan

judul “Pengaruh Psikologi Sosial, Motif dan Pola Penggunaan Media Smartphone

terhadap Kepuasan Penggunaan Media Smartphone pada Mahasiswa Non Reguler

Ilmu Komunikasi FISIP Angkatan 2013 – 2015 Universitas Sebelas Maret” yang

dilakukan terhadap 70 responden, yang merupakan sampel dari populasi yang

berjumlah 231 mahasiswa. Pengumpulan data dilakukan dengan cara penyebaran

kuisioner yang diisi oleh responden secara online. Data yang diperoleh kemudian

dianalisis menggunakan uji regresi linier berganda untuk mengetahui pengaruh

antara variabel independen dan variabel dependen serta menjawab hipotesis yang

sudah ditentukan sebelumnya. Dari hasil analisis yang telah dilakukan, maka

hasilnya seperti berikut :

1. Hipotesis yang menyatakan “ada pengaruh yang signifikan antara faktor

psikologi sosial dan motif terhadap kepuasan penggunaan media smartphone pada

mahasiswa non reguler ilmu komunikasi angkatan 2013-2015 FISIP, Universitas

Sebelas Maret” diterima. Hal tersebut dapat dilihat dari analisis regresi linier

berganda (uji t) yang diketahui bahwa thitung > ttabel yaitu 8,373 > 1,996 dan nilai

signifikansi < 0,05 yaitu 0,000 maka Ho ditolak. Jadi, dapat disimpulkan bahwa

faktor psikologi sosial dan motif mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

kepuasan penggunaan media smartphone. Signifikan karena nilai yang didapat <

0,05 yaitu 0,000 yang mana mempunyai pengaruh yang kuat dan bernilai positif.

10

Page 12: INDIRA ADILIA D1213038.docx · Web viewThe presence of media in the lives of audiences becomes important. Audience can get whatever they want and need through various media that exist

2. Hipotesis yang menyatakan “ada pengaruh yang signifikan antara pola

penggunaan media smartphone terhadap kepuasan penggunaan media smartphone

pada mahasiswa non reguler ilmu komunikasi angkatan 2013-2015 FISIP,

Universitas Sebelas Maret” diterima. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil uji t

hipotesis kedua yang diketahui bahwa thitung > ttabel yaitu 2,180 > 1,996 dan nilai

signifikansi < 0,05 yaitu 0,033 maka Ho ditolak. Jadi, dapat disimpulkan bahwa

pola penggunaan media smartphone mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap kepuasan penggunaan media smartphone. Signifikan karena nilai yang

didapat < 0,05 yaitu 0,033.

3. Hipotesis yang menyatakan “ada pengaruh yang signifikan antara psikologi

sosial, motif dan pola penggunaan media smartphone terhadap kepuasan

penggunaan media smartphone pada mahasiswa non reguler ilmu komunikasi

angkatan 2013-2015 FISIP, Universitas Sebelas Maret” diterima. Hal tersebut

dapat dilihat dari hasil analisis regresi linier berganda (uji F) yang diketahui

bahwa Fhitung > Ftabel yaitu 44,259 > 3,134 dan nilai signifikansi < 0,05 yaitu 0,000

maka Ho ditolak. Jadi, dapat disimpulkan bahwa variabel independen (faktor

psikologi sosial, motif dan pola penggunaan media smartphone) mempunyai

pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen (kepuasan penggunaan

media). Signifikan karena nilai yang diperoleh < 0,05 yaitu 0,000 dan bernilai

positif.

Sedangkan nilai koefisien determinasi yang diperoleh melalui output

SPSS, yaitu melalui tabel R square sebesar 0,569. Arti dari nilai koefisien ini

adalah bahwa pengaruh yang diberian oleh kedua variabel independen (faktor

psikologi sosial, motif dan pola pengunaan media smartphone) terhadap variabel

dependen (kepuasan penggunaan media smartphone) sebesar 56,9% dan sisanya

sebesar 43,1% (100% - 56,9%) dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak

dimasukkan dalam penelitian ini.

11

Page 13: INDIRA ADILIA D1213038.docx · Web viewThe presence of media in the lives of audiences becomes important. Audience can get whatever they want and need through various media that exist

Saran

Dari hasil analisis penelitian ini, peneliti menyarankan beberapa hal.

Pertama, pola penggunaan smartphone sebaiknya bisa dikendalikan secara bijak

oleh pengguna. Meskipun sudah sangat tergantung pada smartphone, namun ada

baiknya, para pengguna bisa lebih memilih pada saat kapan atau dimana mereka

menggunakannya. Misalnya, ketika sedang berbicara dengan teman, berdiskusi

tentang materi kuliah atau mendengarkan teman sekelas presentasi, pengguna

tidak sibuk sendiri dengan smartphone mereka. Kedua, para produsen smartphone

atau pembuat aplikasi, bisa lebih peka dengan apa yang dibutuhkan oleh khalayak.

Informasi dan berita yang disampaikan melalui berbagai portal berita online

aplikasi yang ada juga bisa lebih akurat dan terpercaya. Jangan sampai khalayak

langsung percaya terhadap berita dan informasi yang beredar. Sebaliknya,

khalayak juga harus bisa memilih atau lebih bijak dalam mengonsumsi informasi

dan berita dari berbagai portal berita online yang ada di dalam aplikasi pada

smartphone mereka.

Ketiga, pemerintah terkait dalam hal teknologi seperti ini yaitu Dinas

Komunikasi dan Informatika bisa lebih baik lagi dalam mengatur jaringan atau

sinyal di seluruh Indonesia. Meskipun, kecepatan mengakses tersebut masih

belum baik, namun paling tidak bisa merata. Seperti, sudah ada jaringan internet

di berbagai daerah pelosok Indonesia. Sehingga, kemudahan dan kenikmatan yang

dirasakan bisa seimbang. Dalam hal ini, mungkin pemerintah bisa berkerja sama

dengan provider smartphone yang ada di Indonesia. Terakhir, semoga penelitian

bisa bermanfaat bagi khalayak khususnya mahasiswa yang sangat tergantung pada

smartphone mereka dan bisa dilanjutkan untuk penelitian lainnya, mengingat

masih ada variabel yang belum diteliti dalam penelitian bertema seperti ini.

Daftar PustakaArdianto, Elvinaro. Lukiati Komala dan Siti Karlinah.(2012).Komunikasi Suatu

Pengantar Edisi Revisi.Bandung : Simbiosa Rekatama Media.Creswell, John W. (2013). Research Design : Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif

dan Mixed. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

12

Page 14: INDIRA ADILIA D1213038.docx · Web viewThe presence of media in the lives of audiences becomes important. Audience can get whatever they want and need through various media that exist

Karman. (2013). Riset Penggunaan Media dan Perkembangannya Kini. Jakarta : BPPKI Jakarta Badan Penelitian dan Pengembangan SDM Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Morissan. (2014). Teori Komunikasi Individu Hingga Massa. Jakarta : Kencana Penada Media Group.

Nasrullah. (2014). Teori & Riset Media Siber (Cybermedia). Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

Nurudin. (2007). Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Ruggiero, Thomas E. (2000). Uses and Gratification Theory in the 21st Century. Texas : Communication Departement University of Texas at El Paso.

Sardiman, AM. (2007). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Raja Grafindo.

Walgito, Bimo. (2003). Psikologi Sosial Suatu Pengantar. Yogyakarta : CV Andi Offset.

Millward, Steven. (23 Desember 2014). Indonesia Diproyeksi Lampaui 100 Juta Penggunan Smartphone di 2018, Keempat di Dunia.https://id.techinasia.com/jumlah-pengguna-smartphone-di-indonesia-2018. (Diakses 25 Februari 2016).

13