Upload
vanhanh
View
214
Download
2
Embed Size (px)
Citation preview
JURNAL
PENGGUNAAN SMARTPHONE DAN KEPUASAN KHALAYAK
(Pengaruh Psikologi Sosial, Motif dan Pola Penggunaan Media Smartphone terhadap Kepuasan Penggunaan Media Smartphone di Kalangan Mahasiswa
Non Reguler Ilmu Komunikasi FISIP UNS Angkatan 2013 – 2015)
DisusunSebagaiSyaratUntukMemperolehGelarSarjana
Program StudiIlmuKomunikasiFakultasIlmuSosialdanPolitik
UniversitasSebelasMaret
DiajukanOleh:
Indira Adilia
D1213038
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIKUNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA2017
PENGGUNAAN SMARTPHONE DAN KEPUASAN KHALAYAK
(Pengaruh Psikologi Sosial, Motif dan Pola Penggunaan Media Smartphone
terhadap Kepuasan Penggunaan Media Smartphone di Kalangan Mahasiswa
Ilmu Komunikasi Non Reguler FISIP UNS Angkatan 2013-2015)
Indira AdiliaPrahastiwi Utari
Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta
AbstractThe presence of media in the lives of audiences becomes important.
Audience can get whatever they want and need through various media that exist. Many new forms of technology in communication are already close to us. Currently, in the wider community most are already using smartphones or gadgets that are connected to the internet. Latest information and news around the world we can access through the smartphone. Indonesia will surpass 100 million smartphone users by 2018.
This study aims to determine the effect of social psychology, the motive and the pattern of smartphone use to the satisfaction of smartphone usage among non-regular students of communication sciences 2013-2015 Faculty of Social and Political Sciences (FISIP), SebelasMaret University. The theory used in this research is uses and gratifications. With a population of 231 people and 70 of them being samples of this study. Data in this study were collected by questionnaire distribution method, then processed and analyzed using multiple linear regression analysis. Testing significance using t test for first and second hypothesis and F test for the third hypothesis.
Based on the results of research, it can be seen that the variable pattern of smartphone media usage has the strongest influence on the satisfaction of the use of smartphones with a significant value of 0.003 compared with social psychological factor variables and motives that value 0.007 significance. Then, if both independent variable is social psychology factor, motive and pattern of usage of smartphone media are combined, hence value get stronger 0.000 to dependent variable that is satisfaction of smartphone media usage and of course positive value. Meanwhile, the coefficient of determination obtained is 0.215 or 21.5%. The value is not too large due to limited selection of variables that have been determined from the beginning of the research will take place.Keywords: uses and gratifications, smartphones, social psychology, motives,
usage patterns and satisfaction of smartphone media usage.
1
Pendahuluan
Perkembangan teknologi di zaman globalisasi sekarang ini, berpengaruh
juga terhadap perkembangan komunikasi. Komunikasi sudah sangat erat dengan
kegiatan keseharian manusia. Setiap hal yang kita lakuan pasti ada kaitannya
dengan komunikasi. Teknologi yang berkembang juga mempermudah kita untuk
melakukan interaksi dengan orang lain. Interaksi sudah sangat melekat di diri
manusia dan dalam proses komunikasi. Melalui interaksi juga semua kebutuhan
kita bisa terpenuhi.
Pada abad ke – 21, media dalam perkembangan yang cepat. Hal tersebut
diiringi juga oleh perkembangan teknologi yang terjadi di beberapa negara.
Termasuk di negara Indonesia. Senakin lama, kehadiran media dalam kehidupan
khalayak menjadi hal yang penting. Khalayak dapat memperoleh apa saja yang
mereka ingin ketahui dan butuhkan melalui berbagai media yang ada. Namun,
masih ada asumsi apakah khalayak terpenuhi dan terpukau dengan media yang
saat ini mereka gunakan atau media-media ini ada hanya untuk meningkatkan
keuntungan bagi beberapa pihak saja.
Dari sisi industri, biaya produksi media dan tentu saja alat produksi yang
semakin murah serta canggih menyebabkan kemunculan media secara massal.
Media cetak, sebagai misal, sudah bukan lagi barang langka dan bisa dijumpai di
setiap sudut kota di Indonesia. Atau, media komunikasi telepon genggam
(handphone) seolah-olah menjadi kebutuhan mendasar bagi semua orang untuk
melakukan koneksi jarak jauh, bandingkan dengan surat pos atau telegram yang
memerlukan waktu jauh lebih lama dibandingkan telepon genggam. Tidak hanya
itu, teknologi juga memungkinkan industri media untuk memproduksi media yang
jauh lebih beragam; setidaknya kondisi ini bisa dilihat dari konvengensi media
yang tidak hanya dalam bentuk cetak semua, tetapi juga khalayak bisa
menemukan media yang sama dalam bentuk elektronik (Nasrullah, 2014 : 1).
Sebuah laporan dari situs pemasaran digital, Emarketer, menyatakan
bahwa akan terdapat dua miliar pengguna smartphone aktif di dunia pada tahun
2
2016. Indonesia akan melampaui 100 juta pengguna smartphone aktif pada tahun
2018 yang berada di peringkat keempat di dunia setelah Cina, India dan Amerika
Serikat (Millward, 23 Desember 2014, id.techinasia.com)
Teori uses and gratificationss milik Blumer dan Katz ini mengatakan
bahwa pengguna media memainkan peranan aktif untuk memilih dan
menggunakan media tersebut. Dengan kata lain, pengguna media adalah pihak
yang aktif dalam proses komunikasi. Pengguna media berusaha untuk mencari
sumber media yang paling baik di dalam usaha mmenuhi kebutuhannya. Artinya,
teori uses and gratificationss mengasumsikan bahwa pengguna mempunyai
pilihan alternatif untuk memuaskan kebutuhannya (Nurudin, 2007 : 192).
Penelitian ini akan mencoba menganalisis dengan metode kuantitatif.
Penelitian kuantitaif merupakan metode untuk menguji teori-teori dengan cara
meneliti hubungan antar variabel. Variabel-variabel ini diukur biasanya dengan
instrumen-instrumen penelitian, sehingga data yang terdiri dari angka-angka dapat
dianalisis berdasarkan prosedur-prosedur statistik (Creswell, 2013 : 5). Jenis dari
penelitiannya adalah survei deskriptif. Jenis survei ini digunakan untuk
menggambarkan populasi yang sedang diteliti. Fokus dari riset ini adalah perilaku
yang sedang terjadi.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang sudah diuraikan di atas, maka dapat
dirumuskan permasalahan sebagai berikut :
1. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara faktor psikologi sosial dan
motif terhadap kepuasan penggunaan smartphone pada mahasiswa Ilmu
Komunikasi Non Reguler FISIP UNS 2013 – 2015?
3
2. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara pola penggunaan media
smartphone terhadap kepuasaan penggunaan smartphone pada mahasiswa Ilmu
Komunikasi Non Reguler FISIP UNS 2013 -2015?
3. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara faktor psikologi sosial, motif
dan pola penggunaan media smartphone terhadap kepuasaan penggunan
smartphone pada mahasiswa Ilmu Komunikasi Non Reguler FISIP UNS 2013
– 2015?
Kajian Pustaka
1. Komunikasi Massa
Gerbner dalam Ardianto (2012 : 3) mengemukakan definisi komunikasi
massa yaitu produksi dan distribusi yang berdasarkan teknologi dan lembaga dari
arus pesan yang kontinyu serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat
industri. Dari definisi Gerbner tergambar bahwa komunikasi massa itu
menghasilkan suatu produk berupa pesan-pesan komunikasi. Produk tersebut
disebarkan, didistribusikan kepada khalayak luas secara terus menerus dalam
jarak waktu yang tetap, misalnya harian, mingguan, dwimingguan atau bulanan.
Proses memproduksi pesan tidak dapat dilakukan perorangan, melainkan harus
oleh lembaga dan membutuhkan suatu teknologi tertentu, sehingga komunikasi
massa akan banyak dilakukan oleh masyarakat industri.
Setiap proses yang dijalani pasti memiliki tujuan dan fungsinya.
Begitupula dengan komunikasi massa. Terdapat beberapa fungsi komunikasi
massa menurut beberapa ahli. Menurut Dominick dalam Ardianto (2012) fungsi
komunikasi massa terdiri dari :
1. Surveillance (Pengawasan)
Fungsi pengawasan komunikasi massa dibagi dalam bentuk
utama : (a) warning or beware surveillance (pengawasan
peringatan) ; (b) instrumental surveillance (pengawasan
instrumental). Fungsi pengawasan peringatan terjadi ketika media
massa menginformasikan tentang ancaman dari angin topan,
4
meletusnya gunung merapi, kondisi yang mempihatinkan,
tayangan inflasi atau adanya serangan militer. Fungsi pengawasan
instrumental adalah penyampaian atau penyebaran informasi yang
memiliki kegunaan atau dapat membantu khalayak dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Intrepretation (Penafsiran)
Fungsi penafsiran hampir mirip dengan fungsi pengawasan. Media
massa tidak hanya memasok fakta dan data, tetapi juga
memberikan penafsiran terhadap kejadian-kejadian penting.
Organisasi atau industri media memilih dan memutuskan
peristiwa-peristiwa yang dimuat atau ditayangkan.
3. Linkage (Pertalian)
Media massa dapat menyatukan anggota masyarakat yang
beragam sehingga membentuk linkage (pertalian) berdasarkan
kepentingan dan minat yang sama tentang sesuatu.
4. Transmision of Values (Penyebaran Nilai)
Fungsi penyebaran nilai tidak ketara. Fungsi ini juga disebut
fungsi sosialisation (sosialisasi). Sosialisasi mengacu kepada cara,
dimana individu mengadopsi perilaku dan nilai kelompok. Media
massa yang memiliki gambaran masyarakat itu ditonton, didengar
dan dibaca. Media massa memperlihatkan kepada kita bagaimana
mereka bertindak dan apa yang mereka harapkan. Dengan kata
lain, media mewakili kita dengan model peran yang kita amati dan
harapan untuk menirunya.
5. Entertainment (Hiburan)
Sulit dibantah lagi bahwa pada kenyataannya hampir semua media
menjalankan fungsi hiburan. Fungsi dari media massa sebagai
fungsi menghibur tiada lain tujuannya adalah untuk mengurangi
ketegangan pikiran khalayak karena dengan membaca berita-berita
ringan atau melihat tayangan hiburan di televisi dapat membuat
pikiran khalayak segar kembali.
5
2. Psikologi Sosial
Hartley dan Hartley dalam Walgito (2003 : 7) memberikan definisi
mengenai psikologi sosial sebagai berikut : social psychology is that branch of the
social sciences which seek to understand individual behavior in the context of
social interaction. Dari pengertian ini dapat dikemukakan bahwa Hartley dan
Hartley ingin melihat perilaku individu dalam konteks interaksi sosial. Interaksi
sosial adalah di mana adanya hubungan antara individu satu dengan yang lain atau
adanya situasi sosial.
Menurut Secord dan Backman dalam Walgito (2003 : 13) psikologi sosial
mempunyai sifat yang demikian ini, ingin melihat perilaku manusia dari ketiga
pendekatan tersebut. “Social psychologists however, while using as basic data the
behavior and characteristics of individuals, try to understand individual behavior
in terms of variabels from all three systems”. Dari apa yang dikemukan, akan
jelas bahwa dalam meninjau perilaku manusia secara baik, secara tuntas perlu
meninjau perilaku itu tidak terlepas dari faktor yang ada dalam diri individu itu
sendiri, demikian juga tidak lepas dari keadaan lingkungannya, yaitu menyangkut
segi kebudayaan serta struktur kemasyarakatnya.
Lingkungan sosial yaitu merupakan lingkungan masyarakat yang
didalamnya terdapat interaksi individu dengan individu yang lain. Seperti telah
dipaparkan di depan lingkungan sosial inilah yang menjadi fokus dari psikologi
sosial.
3. Motif
Motif adalah dorongan yang menggerakan seseorang bertingkah laku
dikarenakan adanya kebutuhan-kebutuhan yang ingin dipenuhi oleh manusia.
Motif juga dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam
subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan
(Sardiman, 2007 : 73).
6
S. Finn dalam Morissan (2014) menyatakan, bahwa motif seseorang
menggunakan media dikelompokkan ke dalam dua kategori yaitu proaktif dan
pasif. Contoh penggunaan media secara proaktif adalah menonton program TV
tertentu untuk mendapatkan informasi lebih banyak mengenai suatu masalah atau
topik tertentu atau menonton film tertentu guna mendapatkan hiburan atau
menggunakan internet untuk mendapatkan informasi dalam membantu
menyelesaikan tugas sekolah atau kuliah dan sebagainya. Dengan kata lain,
penggunaan media secara aktif mencari informasi dari media berdasarkan atas
kehendak, kebutuhan dan motif yang dimilikinya.
4. Teori Uses and Gratification
Teori uses and gratificationmilik Blumer dan Katz ini mengatakan bahwa
pengguna media memiliki peran aktif untuk memilih dan menggunakan media
tersebut. Dengan kata lain, pengguna media adalah pilihan aktif dalam proses
komunikasi. Pengguna media berusaha untuk mencari sumber media yang paling
baik di dalam usaha memenuhi kebutuhannya. Artinya, teori uses and
gratification mengasumsikan bahwa pengguna mempunyai pilihan alternatif
untuk memuaskan kebutuhannya (Nurudin, 2013 : 192). Sama dengan yang
dikatakan Ruggiero (2014 : 6) dalam jurnalnya yang berjudul Uses and
Gratifications Theory 21st Century Communication “audiences are actively
selecting from different media. In the uses-and-gratifications tradition, it is
assumed that audience members are active in their selections and uses of different
media. The terms used to describe the different media that audiences are selecting
can be very confusing because they vary across authors and across time”.
Charney dan Greenberg memperkenalkan tipologi gratifikasi, yaitu
gratifikasi agar pengguna media tidak ketinggalan informasi (keep informed),
pengalihan diri dan hiburan (diversion entertainment), identifikasi teman sebaya
(peer identity), pencari perasaan nyaman (good feelings), aktivitas komunikasi
(communication) atau gratifikasi terkait dengan karir/pekerjaan (Karman, 2013 :
94).
7
Dalam perspektif teori penggunaan dan kepuasan audiensi dipandang
sebagai partisipan yang aktif dalam proses komunikasi, namun tingkat keaktifan
setiap individu tidaklah sama. Penggunaan media didorong oleh adanya
kebutuhan dan tujuan yang ditentukan oleh audiensi sendiri. Teori penggunaan
dan kepuasan menjelaskan mengenai kapan dan bagaimana audiensi sebagai
konsumen media menjadi lebih aktif atau kurang aktif dalam menggunakan media
akibat atau konsekuensi dari penggunaan media itu (Morissan, 2014 : 509).
Metodologi
Metode penelitian yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah
kuantitatif karena tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisis
pengaruh psikologi sosial, motif dan pola penggunaan media smartphone terhadap
kepuasan pengguna media smartphone. Metode riset ini menggunakan kuisioner
sebagai instrumen pengumpulan datanya. Tujuannya untuk memperoleh informasi
tentang responden yang dianggap mewakili populasi tertentu.
Dalam menganalisis data yang sudah dikumpulkan melalui kuisioner,
peneliti menggunakan metode analisis regresi linier ganda. Dimana dalam analisis
ini, akan diketahui sejauh mana pengaruh yang didapat oleh variabel-variabel
yang sudah ditentukan sebelumnya. Model regresi linier berganda dapat disebut
sebagai model yang baik jika model tersebut memenuhi kriteria yang sesuai
dengan uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik merupakan syarat untuk melakukan
uji analisis. Pada umumnya, analisis regresi linier berganda menggunakan uji
asumsi klasik yang mencakup uji autokorelasi dan uji multikolinieritas.
Sajian Data
Hasil uji autokorelasi dalam penelitian ini adalah nilai Durbin Watson
(DW) 1,449 dengan derajat kepercayaan 5%. Maka dapat disimpulkan bahwa
tidak terjadi autokorelasi karena nilai yang diperoleh < 2.35 yang merupakan
syarat dari nilai DW. Lalu uji multikolinieritas dengan syarat nilai VIF < 10.0 dan
8
hasil yang diperoleh dalam penelitian ini nilai VIF yaitu 1.060. Maka, penelitian
ini tidak memiliki multikolonieritas.
Setelah dilakukan uji autokorelasi dan uji multikolonieritas, selanjutnya
dilakukan uji t dan uji f atau bisa disebut dengan uji hipotesis. Uji t digunakan
untuk menguji pengaruh dari masing-masing variabel independen terhadap
variabel dependen. Dari hasil uji t (hipotesis pertama) diketahui bahwa koefisien
regresi dari variabel faktor psikologi sosial dan motif (b1) adalah sebesar 0,738
yang bernilai positif dan nilai signifikansi < 0,05 yaitu 0,000. Sehingga dapat
dikatakan bahwa faktor psikologi sosial dan motif berpengaruh positif terhadap
kepuasan penggunaan media. Lalu, uji t (hipotesis kedua) diketahui koefisien
regresi linier berganda dari variabel pola penggunaan media (b2) adalah sebesar
0,297 yang bernilai positif dan nilai signifikansi < 0,05 yaitu 0,033. Sehingga
dapat dikatakan bahwa pola penggunan media berpengaruh positif terhadap
kepuasan penggunaan media.
Uji F digunakan mengetahui pengaruh secara bersamaa dari semua variabel
yang sudah ditentukan. Dari analisis regresi linier berganda dapat diketahui bahwa
koefisien regresi masing-masing variabel independen bernilai positif, sehingga
dapat dikatakan bahwa faktor psikologi sosial, motif dan pola penggunaan media
secara bersama-sama berpengaruh positif terhadap kepuasan penggunaan media
smartphone. Syaratnya adalah Fhitung > Ftabel yaitu 44,259 > 3,134 dan nilai
signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Jadi dapat disimpulkan bahwa faktor psikologi
sosial, motif dan pola penggunaan media smartphone mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap kepuasan penggunaan media smartphone.
Koefisiensi determinasi adalah sumbangan yang diberikan oleh variabel
independen (faktor psikologi sosial, motif dan pola penggunaan media
smartphone ) terhadap variabel dependen (kepuasaan penggunaan media
smartphone). Nilai koefisien determinasi diperoleh dari R square dapat dilihat dari
output SPSS pada tabel model summary.Hasil koefisien determinasi dapat
diketahui bahwa R square adalah 0,569. Nilai R square menunjukkan bahwa
9
pengaruh yang diberikan oleh kombinasi variabel faktor psikologi sosial, motif
dan pola penggunaan media smartphone terhadap kepuasan penggunaan media
adalah sebesar 56,9% dan sisanya sebesar 43,1% (100% - 56,9%) dipengaruhi
oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. Karena sedari awal,
peneliti telah menetapkan variabel independen (faktor psikologi sosial, motif dan
pola penggunaan media smartphone) yang akan berpengaruh terhadap variabel
dependen (kepuasan penggunaan media smartphone) dalam penelitian ini.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan pada penelitian dengan
judul “Pengaruh Psikologi Sosial, Motif dan Pola Penggunaan Media Smartphone
terhadap Kepuasan Penggunaan Media Smartphone pada Mahasiswa Non Reguler
Ilmu Komunikasi FISIP Angkatan 2013 – 2015 Universitas Sebelas Maret” yang
dilakukan terhadap 70 responden, yang merupakan sampel dari populasi yang
berjumlah 231 mahasiswa. Pengumpulan data dilakukan dengan cara penyebaran
kuisioner yang diisi oleh responden secara online. Data yang diperoleh kemudian
dianalisis menggunakan uji regresi linier berganda untuk mengetahui pengaruh
antara variabel independen dan variabel dependen serta menjawab hipotesis yang
sudah ditentukan sebelumnya. Dari hasil analisis yang telah dilakukan, maka
hasilnya seperti berikut :
1. Hipotesis yang menyatakan “ada pengaruh yang signifikan antara faktor
psikologi sosial dan motif terhadap kepuasan penggunaan media smartphone pada
mahasiswa non reguler ilmu komunikasi angkatan 2013-2015 FISIP, Universitas
Sebelas Maret” diterima. Hal tersebut dapat dilihat dari analisis regresi linier
berganda (uji t) yang diketahui bahwa thitung > ttabel yaitu 8,373 > 1,996 dan nilai
signifikansi < 0,05 yaitu 0,000 maka Ho ditolak. Jadi, dapat disimpulkan bahwa
faktor psikologi sosial dan motif mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
kepuasan penggunaan media smartphone. Signifikan karena nilai yang didapat <
0,05 yaitu 0,000 yang mana mempunyai pengaruh yang kuat dan bernilai positif.
10
2. Hipotesis yang menyatakan “ada pengaruh yang signifikan antara pola
penggunaan media smartphone terhadap kepuasan penggunaan media smartphone
pada mahasiswa non reguler ilmu komunikasi angkatan 2013-2015 FISIP,
Universitas Sebelas Maret” diterima. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil uji t
hipotesis kedua yang diketahui bahwa thitung > ttabel yaitu 2,180 > 1,996 dan nilai
signifikansi < 0,05 yaitu 0,033 maka Ho ditolak. Jadi, dapat disimpulkan bahwa
pola penggunaan media smartphone mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap kepuasan penggunaan media smartphone. Signifikan karena nilai yang
didapat < 0,05 yaitu 0,033.
3. Hipotesis yang menyatakan “ada pengaruh yang signifikan antara psikologi
sosial, motif dan pola penggunaan media smartphone terhadap kepuasan
penggunaan media smartphone pada mahasiswa non reguler ilmu komunikasi
angkatan 2013-2015 FISIP, Universitas Sebelas Maret” diterima. Hal tersebut
dapat dilihat dari hasil analisis regresi linier berganda (uji F) yang diketahui
bahwa Fhitung > Ftabel yaitu 44,259 > 3,134 dan nilai signifikansi < 0,05 yaitu 0,000
maka Ho ditolak. Jadi, dapat disimpulkan bahwa variabel independen (faktor
psikologi sosial, motif dan pola penggunaan media smartphone) mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen (kepuasan penggunaan
media). Signifikan karena nilai yang diperoleh < 0,05 yaitu 0,000 dan bernilai
positif.
Sedangkan nilai koefisien determinasi yang diperoleh melalui output
SPSS, yaitu melalui tabel R square sebesar 0,569. Arti dari nilai koefisien ini
adalah bahwa pengaruh yang diberian oleh kedua variabel independen (faktor
psikologi sosial, motif dan pola pengunaan media smartphone) terhadap variabel
dependen (kepuasan penggunaan media smartphone) sebesar 56,9% dan sisanya
sebesar 43,1% (100% - 56,9%) dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
dimasukkan dalam penelitian ini.
11
Saran
Dari hasil analisis penelitian ini, peneliti menyarankan beberapa hal.
Pertama, pola penggunaan smartphone sebaiknya bisa dikendalikan secara bijak
oleh pengguna. Meskipun sudah sangat tergantung pada smartphone, namun ada
baiknya, para pengguna bisa lebih memilih pada saat kapan atau dimana mereka
menggunakannya. Misalnya, ketika sedang berbicara dengan teman, berdiskusi
tentang materi kuliah atau mendengarkan teman sekelas presentasi, pengguna
tidak sibuk sendiri dengan smartphone mereka. Kedua, para produsen smartphone
atau pembuat aplikasi, bisa lebih peka dengan apa yang dibutuhkan oleh khalayak.
Informasi dan berita yang disampaikan melalui berbagai portal berita online
aplikasi yang ada juga bisa lebih akurat dan terpercaya. Jangan sampai khalayak
langsung percaya terhadap berita dan informasi yang beredar. Sebaliknya,
khalayak juga harus bisa memilih atau lebih bijak dalam mengonsumsi informasi
dan berita dari berbagai portal berita online yang ada di dalam aplikasi pada
smartphone mereka.
Ketiga, pemerintah terkait dalam hal teknologi seperti ini yaitu Dinas
Komunikasi dan Informatika bisa lebih baik lagi dalam mengatur jaringan atau
sinyal di seluruh Indonesia. Meskipun, kecepatan mengakses tersebut masih
belum baik, namun paling tidak bisa merata. Seperti, sudah ada jaringan internet
di berbagai daerah pelosok Indonesia. Sehingga, kemudahan dan kenikmatan yang
dirasakan bisa seimbang. Dalam hal ini, mungkin pemerintah bisa berkerja sama
dengan provider smartphone yang ada di Indonesia. Terakhir, semoga penelitian
bisa bermanfaat bagi khalayak khususnya mahasiswa yang sangat tergantung pada
smartphone mereka dan bisa dilanjutkan untuk penelitian lainnya, mengingat
masih ada variabel yang belum diteliti dalam penelitian bertema seperti ini.
Daftar PustakaArdianto, Elvinaro. Lukiati Komala dan Siti Karlinah.(2012).Komunikasi Suatu
Pengantar Edisi Revisi.Bandung : Simbiosa Rekatama Media.Creswell, John W. (2013). Research Design : Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif
dan Mixed. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
12
Karman. (2013). Riset Penggunaan Media dan Perkembangannya Kini. Jakarta : BPPKI Jakarta Badan Penelitian dan Pengembangan SDM Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Morissan. (2014). Teori Komunikasi Individu Hingga Massa. Jakarta : Kencana Penada Media Group.
Nasrullah. (2014). Teori & Riset Media Siber (Cybermedia). Jakarta : Kencana Prenada Media Group.
Nurudin. (2007). Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Ruggiero, Thomas E. (2000). Uses and Gratification Theory in the 21st Century. Texas : Communication Departement University of Texas at El Paso.
Sardiman, AM. (2007). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Raja Grafindo.
Walgito, Bimo. (2003). Psikologi Sosial Suatu Pengantar. Yogyakarta : CV Andi Offset.
Millward, Steven. (23 Desember 2014). Indonesia Diproyeksi Lampaui 100 Juta Penggunan Smartphone di 2018, Keempat di Dunia.https://id.techinasia.com/jumlah-pengguna-smartphone-di-indonesia-2018. (Diakses 25 Februari 2016).
13