Upload
others
View
4
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
IMPLEMENTATION AND IMPLICATION OF TIERED REFERRAL ON JKN
Disampaikan pada acara Konferensi Kerja XVI PDPI 2019 13 September 2019
BAMBANG WIBOWO DIREKTUR JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN
Fokus Pembangunan PN III : Peningkatan SDM Berkualitas &
Berdaya Saing
Draft RPJMN 2020-2024
MENTERI
KESEHATAN
Perkembangan
Cakupan
Sejak awal diluncurkan
program JKN-KIS pada tahun
2014, cakupan kepesertaan
program terus meningkat
Program PBI dari seluruh
peserta JKN menurun setiap
tahunnya, menunnjukkan
peningkatan kepesertaan dari
segmen Non-PBI
0
50
100
150
200
250
2014 2015 2016 2017 2018 1 Juli 2019
86 88 91 92 92 97
9 11 15 20 26 36 38
58 65
75 81
89
Juta Jiwa
PBI Peserta yang didaftarkan PEMDA Non PBI
133.423.753
156.790.317
171.939.324
222.463.022
187.982.949 199.170.283
Sepuluh penyebab kematian utama
No Penyebab Kematian %
1 Stroke (I60 - I69) 21.1
2 Penyakit Jantung Koroner (I20 – I25) 12.9
3 Diabetes mellitus dengan komplikasi (E10 – E14) 6.7
4 Tuberkulosis Paru (A15 – A16) 5.7
5 Hipertensi dengan komplikasi (I11 – I13) 5.3
6 Penyakit Paru Obstruksi Kronis (J40-J47) 4.9
7 Penyakit Hati (K70 – K76) 2.7
8 Kecelakaan lalu lintas (V01– V99) 2.6
9 Pneumonia (J12 – J18) 2.1
10 Diare dan penyakit infeksi saluran pencernaan lain (A09) 1.97
PERINGKAT TAHUN 1990 TAHUN 2010 TAHUN 2015
1 ISPA 1 Stroke 1 Stroke
2 Tuberkulosis 2 Tuberkulosis 2 Kecelakaan Lalin
3 Diare 3 Kecelakaan Lalin 3 Jantung Iskemik
4 Stroke 4 Diare 4 Kanker
5 Kecelakaan Lalin 5 Jantung Iskemik 5 Diabetes Melitus
6 Komplikasi Kelahiran 6 Diabetes Melitus 6 Tuberkulosis
7 Anemia Gizi Besi 7 Low Back Pain 7 ISPA
8 Malaria 9 ISPA 8 Depresi
13 Jantung Iskemik 12 Komplikasi Kelahiran 9 Asfiksia dan Trauma Kelahiran
16 Diabetes Melitus 26 Malaria 10 Penyakit Paru Obstruksi Kronis
Perubahan Pola Penyakit Terkait dengan Faktor Perilaku di Indonesia
TBC menempati urutan ke 4 penyebab kematian
POLA PENYAKIT di INDONESIA
• Sistem rujukan perorangan diatur dalam Permenkes No 001 Tahun 2012 tentang Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan Perorangan
• Sistem Rujukan pelayanan kesehatan mengatur pelimpahan tugas dan tanggung jawab pelayanan kesehatan secara timbal balik baik vertikal maupun horizontal.
• Pelayanan kesehatan dilaksanakan secara berjenjang, sesuai kebutuhan medis dimulai dari pelayanan kesehatan tingkat pertama, tingkat kedua dan tingkat ketiga
PELAKSANAAN SISTEM RUJUKAN DALAM PROGRAM JKN
Penyelenggaraan Sistem Berjenjang Berbasis Kompetensi melalui Integrasi Sistem Informasi (Rujukan Online)
IMPLEMENTASI RUJUKAN ONLINE DALAM PROGRAM JKN
• Pasien menumpuk di kelas C dan kelas D.
• Tidak memenuhi kebutuhan penyakit pasien, apapun penyakitnya harus diselesaikan di rumah sakit yang dikunci dan mengabaikan mutu dan keselamatan pasien.
• Kasus yang membutuhkan pelayanan subspesialis, pasien tetap harus windows shopping dahulu.
• Sistem rujukan menjadi tidak tertata karena tidak ada batasan kuantitas maupun kualitas tenaga medis.
BEBERAPA INFORMASI PERMASALAHAN DARI RUMAH SAKIT TERKAIT RUJUKAN ONLINE
Peraturan Direktur Jaminan Pelayanan Kesehatan BPJS Nomor 4 Tahun 2018 Tentang Penyelenggaraan Rujukan Berjenjang
Berbasis Kompetensi Melalui Integrasi Sistem Informasi
Permasalahan dalam rujukan penanganan pasienTBC
1. Masih banyak RS/ balai yang belum melaksanakan pelayaan untuk TBRO
2. Belum optimalnya sistem rujuk balik
3. Pencatatan dan pelaporan TBC masih belum seragam
4. Rujukan berjenjang pada pasien TBRO menyebabkan pasien TB RO yang membutuhkan pelayanan di Faskes penyelenggara pelayanan TB RO harus windows shopping dahulu
5. Masih banyaknya kasus TB yang lost follow up
PENDAHULUAN
Penguatan Sistem Rujukan
Sistem Rujukan
Berbasis
Kompetensi
Regionalisasi
Sistem
Rujukan
Regulasi
Per
Wilayah
Pengembangan
Rujukan
Berbasis IT
STRATEGI PENINGKATAN AKSES DAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN
Kompetensi Klinis PPK I PPK II PPK III
BERBASIS KOMPETENSI FASKES
Rujukan Berbasis Kompetensi
Penanganan Penyakit
ORGANISASI PROFESI
FKTP
FKRTL
Permenkes 56 Tahun 2014
• SDM
• Sarana Prasarana dan Alat Kesehatan
• Penunjang Diagnosa
• Obat-Obat
ARAH PERUBAHAN SISTEM RUJUKAN
Rujukan berjenjang
Koordinasi timbal balik
Dukungan IT, Regulasi
FOKUS PELAYANAN PRIMER promotif dan preventif
PNPK, CP DAN PPK
Pelayanan Kesehatan Dasar oleh Faskes Tingkat pertama (Puskesmas, RS Kelas D Pratama)
Pelayanan Kesehatan Spesialistik oleh dokter spesialis di Faskes Tingkat lanjutan (RS Kelas C dan D, Klinik Utama)
Pelayanan Kesehatan Sub Spesialistik oleh dokter sub spesialis di Faskes Tingkat lanjutan (RS Kelas A dan kelas B)
DIPERLUKAN TATA KELOLA YANG BAIK
INA CBGs
KAPITASI
Tersier
Sekunder
Primer
Pola Rujukan dan Pembayaran
Pengecualian : Gawat darurat, bencana, geografis, kekhususan masalah kes pasien
REGIONALISASI SISTEM RUJUKAN
Pusat Rujukan Provinsi
Pusat
Rujukan
Regional 2
Pusat
Rujukan
Regional 1
Pusat
Rujukan
Regional 5
Pusat
Rujukan
Regional 4
Pusat
Rujukan
Regional 3
PUSKESMAS PUSKESMAS PUSKESMAS
RS DI KAB/KOTA, BALAI
PUSAT RUJUKAN DI KAB/KOTA
RS DI KAB/KOTA
KLINIK DPM PUSKESMAS
Rujukan Primer / Gate Keeper
Rujukan Tersier
Rujukan Sekunder
14 Rujukan nasional
20 Rujukan provinsi
110 Rujukan regional
STRATEGI
Menyediakan Informasi Pelayanan Kesehatan Melalui Media Komunikasi Online mengenai :
SISTEM RUJUKAN TERINTEGRASI (SISRUTE)
Ketersediaan Tenaga Medis (dokter, spesialis,
sub spesialis)
Ketersediaan Pelayanan
Ketersediaan Sarana, Prasarana dan Alat
Kesehatan dan obat
Kriteria Rujukan berbasis Kompetensi fasyankes
KOMPETENSI FASYANKES
Informasi jadwal dokter
Ketersediaan Tempat Tidur
Kosong (real time)
Ketersediaan Komunikasi
Proses Rujukan
Ketersediaan Komunikasi/
Konsultasi jarak jauh
Tracking ambulance
Ketersediaan darah
Put Your Screenshot
Here
Sistem Rujukan Terintegrasi (SISRUTE)
Sistem Rujukan Terintegrasi (SISRUTE) merupakan teknologi informasi berbasis internet yang dapat menghubungkan data pasien dari tingkat layanan lebih rendah (FKTP) ke tingkat layanan lebih tinggi
(FKRTL) atau sederajat (horizontal maupun vertikal) dengan tujuan untuk mempermudah dan
mempercepat proses rujukan pasien, sesuai kebutuhan medis pasien
Faskes dan PSC yang telah menggunakan SISRUTE : • RS sebanyak 2.801 • Puskesmas sebanyak 6.154 • Klinik sebanyak 235 • PSC sebanyak 42
PENGEMBANGAN SISTEM RUJUKAN (SISRUTE)
• RS ONLINE dan ASPAK (versi terbaru)
• E - Medical Record / E- Resume Medis
• SIRULI Kontes (Sitem Rujuk Balik
Komprehensif dan Terpadu)
• Sistem Pelayanan Gawat Darurat Terpadu
(NCC 119, Rujukan Pra Hospital)
• SIRANAP, SIRAJAL dan SIRS Online
• Tracking Ambulans
• Komunikasi Rujukan
SISRUTE berisi integrasi berbagai aplikasi
FASKES TK.I
• Dokter bertindak
Rujuk Horizontal
Pcare
FASKES TK.II
vclaim
FASKES TK.III
Di Rujuk
D C B A
RUJUKAN ONLINE
SISRUTE
Rujuk SEP
RS ONLINE
SIRANAP
Rencana Integrasi SISRUTE dan Rujukan Online
KESIMPULAN
• Regulasi terkait rujukan pelayanan tengah berproses untuk merevisi Permenkes Nomor 001 Tahun 2012
• Rujukan pelayanan kesehatan dilakukan berdasarkan indikasi medis pasien dan kompetensi faskes
• Pemanfaatan IT untuk sistem rujukan melalui aplikasi SISRUTE yang akan terintegrasi dengan rujukan online
• Diharapkan dengan adanya system rujukan berbasus kompetensi faskes dan indikasi medis melalui aplikasi SISRUTE akan meningkatkan efektivitas dan efisiensi serta mutu sistem rujukan pelayanan kesehatan
DIREKTORAT JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
2019
TERIMA KASIH