15
IMPLEMENTASI MULTI-AUTENTIKASI DAN MULTI-PRIVILEGING PADA MEDIA SOSIAL TERBATAS MULTI-AUTHENTICATION AND MULTI-PRIVILEGING IMPLEMENTATION ON PRIVATE SOCIAL MEDIA Irmawati Pangerang 1 , Suarga 2 , Armin Lawi 2 1 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Teknologi Sulawesi 2 Jurusan Teknik Elektro, Prodi Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin Alamat Korespondensi: Irmawati Pangerang, ST Fakultas Teknik Jurusan Teknik Elektro Universitas Teknologi Sulawesi Makassar, Sulawesi Selatan. HP: 085299499499 Email: [email protected]

IMPLEMENTASI MULTI-AUTENTIKASI DAN MULTI …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/d987590831996a74db01364806790a5d.pdf · Tanpa menggunakan metode autentikasi yang tepat maka penggunaan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: IMPLEMENTASI MULTI-AUTENTIKASI DAN MULTI …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/d987590831996a74db01364806790a5d.pdf · Tanpa menggunakan metode autentikasi yang tepat maka penggunaan

IMPLEMENTASI MULTI-AUTENTIKASI DAN MULTI-PRIVILEGING PADA MEDIA SOSIAL TERBATAS

MULTI-AUTHENTICATION AND MULTI-PRIVILEGING IMPLEMENTATION ON PRIVATE SOCIAL MEDIA

Irmawati Pangerang 1, Suarga 2, Armin Lawi 2

1Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Teknologi Sulawesi 2Jurusan Teknik Elektro, Prodi Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Hasanuddin

Alamat Korespondensi: Irmawati Pangerang, ST Fakultas Teknik Jurusan Teknik Elektro Universitas Teknologi Sulawesi Makassar, Sulawesi Selatan. HP: 085299499499 Email: [email protected]

Page 2: IMPLEMENTASI MULTI-AUTENTIKASI DAN MULTI …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/d987590831996a74db01364806790a5d.pdf · Tanpa menggunakan metode autentikasi yang tepat maka penggunaan

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan membangun aplikasi multi-autentikasi dan multi-privilaging pada media sosial terbatas yang aman (secure) dan dapat diandalkan (dependable). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan konsep Multi-Autentikasi dan Multi-Privilaging serta menerapkan Algoritma Data Encryption Standard (DES). Multi-Autentikasi dan Multi-Privilaging diterapkan pada saat seorang Calon User meminta izin untuk masuk bergabung ke dalam Media Sosial Terbatas. Dan algoritma DES diterapkan untuk menyembunyikan data pada database (enkripsi data). Hasil dari penelitian ini adalah sebuah aplikasi berbentuk media sosial terbatas yang berbasis web. Aplikasi ini dapat membantu suatu organisasi untuk membuat media sosialnya sendiri dimana orang yang dapat mengaksesnya dibuat secara terbatas sehingga ekslusifitas dari organisasi tersebut lebih tinggi. Dengan aplikasi yang berbasis web, maka memungkinkan seluruh pengguna dari aplikasi ini dapat mengakses dengan lebih mudah sehingga fungsinya sebagai media sosial lebih terasa.

Kata kunci: Multi-Autentikasi, Multi-Privilaging, Media Sosial Terbatas

ABSTRACT

The main purpose of this study is to build a multi-authentication and multi-privileging application on private social media that secure and reliable . The method that we used in this study is using the concept of Multi-Authentication and Multi-Privileging and apply Algorithm Data Encryption Standard (DES). Multi-Authentication and Multi-Privileging applied at the time of a Prospective User requesting permission to go to join the Private Social Media. And the DES algorithm is applied to hide the data in the database (data encryption). The results of this study is a web-based private social media application. This application can help an organization to create its own social media where people can access it created a limited basis so that the exclusion of higher organization. With web-based applications, it allows all users of these applications can access more easily to their function as social media is more pronounced. Keyword: Multi-Authentication, Multi-Privileging, Private Social Media

Page 3: IMPLEMENTASI MULTI-AUTENTIKASI DAN MULTI …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/d987590831996a74db01364806790a5d.pdf · Tanpa menggunakan metode autentikasi yang tepat maka penggunaan

PENDAHULUAN

Perkembangan internet saat ini sudah semakin pesat. Dengan munculnya e-Commerce,

e Bussiness, e-Government, dan yang paling teranyar yaitu cloud computing, dimana sumber

daya komputasi yang dimiliki tersimpan secara tidak kasat mata (di cloud atau awan) maka

masalah keamanan data atau informasi merupakan suatu keharusan. Artinya hanya user yang

sah, orang yang memiliki hak akses yang boleh mengakses sumber daya yang ada di sebuah

organisasi. Tanpa menggunakan metode autentikasi yang tepat maka penggunaan metode

keamanan sistem keamanan yang lain seperti VPN atau Firewall menjadi tidak berarti

apapun. Sistem keamanan ini hanya menyediakan sedikit pengamanan pada sebuah sistem

dari adanya pengacau (intruder) yang mencoba untuk mengakses sistem kita. Karena

pengacau dapat saja menyamar sebagai seorang user yang sah dan dapat mengakses semua

sumber daya yang ada dalam sebuah organisasi.

Autentikasi adalah suatu langkah untuk menentukan atau mengonfirmasi bahwa

seseorang (atau sesuatu) adalah autentik atau asli. Melakukan autentikasi terhadap sebuah

objek adalah melakukan konfirmasi terhadap kebenarannya. Sedangkan melakukan

autentikasi terhadap seseorang biasanya adalah untuk memverifikasi identitasnya. Pada suatu

sistem komputer, autentikasi biasanya terjadi pada saat login atau permintaan akses. (Elisa

Setia Ningsih, 2010). Namun, sistem single-authnetication sudah dirasa sudah tidak dapat

mengakomodir keamanan data privasi dari pemilik akun di suatu aplikasi yang diakses secara

global. Maka, muncullah pengembangan dari single-authentication ke sistem Multi-

Autentikasi. Dengan Multi-Autentikasi memungkinkan aplikasi menggandakan autentikasi

yang diterapkan pada aplikasinya. Bukan hanya autentikasi username dan password saja tapi

menambahkan autentikasi lain, seperti sidik jari, retina mata, gambar wajah atau model

autentikasi lainnya (M. Rudiyanto Arief, 2008).

Perkembangan internet juga berimbas pada pesatnya pengguna media sosial. Media

sosial adalah mengenai menjadi manusia biasa. Manusia biasa yang saling membagi ide,

bekerjasama, dan berkolaborasi untuk menciptakan kreasi, berfikir, berdebat, menemukan

orang yang bisa menjadi teman baik, menemukan pasangan, dan membangun sebuah

komunitas. Intinya, menggunakan media sosial menjadikan kita sebagai diri sendiri. Selain

kecepatan informasi yang bisa diakses dalam hitungan detik, menjadi diri sendiri dalam

media sosial adalah alasan mengapa media sosial berkembang pesat. Tak terkecuali,

keinginan untuk aktualisasi diri dan kebutuhan menciptakan personal branding. (Antony

Mayfield, 2010). Aplikasi ini akan diimplementasikan pada “Media Sosial Terbatas”.

Page 4: IMPLEMENTASI MULTI-AUTENTIKASI DAN MULTI …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/d987590831996a74db01364806790a5d.pdf · Tanpa menggunakan metode autentikasi yang tepat maka penggunaan

Untuk mengatasi masalah keamanan di database aplikasi “Media Sosial Terbatas”

maka digunakan algoritma Data Encryption Standard (DES), sehingga semua data pada

setiap tabel di database adalah data yang telah dienkripsi. DES termasuk ke dalam sistem

kriptografi simetri dan tergolong jenis cipher blok. DES beroperasi pada ukuran blok 64 bit.

DES mengenkripsikan 64 bit plainteks menjadi 64 bit cipherteks dengan menggunakan 56 bit

kunci internal (internal key) atau upa-kunci (subkey). Kunci internal dibangkitkan dari kunci

eksternal (external key) yang panjangnya 64 bit. (Federal Information Processing Standards

Publication. Data Encryption Standar (DES), 2005).

Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah

bagaimana mengubah sistem single-authentication menjadi sistem multi-autentikasi dan

mengaplikasikannya pada Sosial Media Terbatas. Serta menerapkan algoritma Data

Encryption Standard pada database aplikasi.

Tujuan penelitian ini adalah untuk membangun aplikasi multi-autentikasi dan multi-

privilaging pada media sosial terbatas yang aman (secure) dan dapat diandalkan (dependable)

dengan menggunakan algoritma DES. Setelah implementasi, dilakukan pengujian untuk

mengetahui response system dalam menanggapi instruksi yang diberikan oleh admin,

founder, calon user, dan user dari aplikasi ini. Pengujian juga dilakukan untuk mengetahui

eksklusifitas dari Media Sosial Terbatas yang telah dibuat, penerapan multi-autentikasi dan

multi-privileging, keberhasilan penerapan algoritma DES pada database aplikasi Media Sosial

Terbatas serta kecepatan akses terhadap website http://www.socialiteit.co.cc/ di berbagai

daerah yang berbeda.

METODE PENELITIAN

Analisis Model dan Infrastruktur

Penelitian ini berfokus pada metode sig-up dan sign-in yang berbentuk Multi-

Autentikasi, dimana setiap Calon User yang mendaftar dengan memasukkan biodata standar,

tidak akan langsung disetujui untuk masuk ke dalam jaringan sosial media. Dimana kondisi

awal media sosial lain digambarkan pada Gambar 1.

Pada saat Calon User sign-up, ia diharuskan melewati beberapa tahap autentikasi.

Dimana seorang calon User yang telah memasukkan data pribadinya yang bersifat standar, ia

diharuskan untuk memasuki tahap autentikasi awal yaitu mencocokkan data dari media sosial

yang dibuat. Setelah itu, ia masuk ke tahap autentikasi berbentuk metode yang memasukkan

“Captcha character” yang bertujuan membedakan siapa yang berusaha untuk bergabung ke

dalam media sosial.

Page 5: IMPLEMENTASI MULTI-AUTENTIKASI DAN MULTI …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/d987590831996a74db01364806790a5d.pdf · Tanpa menggunakan metode autentikasi yang tepat maka penggunaan

Setelah tahap ini, maka calon User diharuskan kembali untuk menunggu persetujuan

atau autentikasi dari Founder media sosial tersebut, dengan waktu maksimal yang telah diatur

sebelumnya. Jika jumlah Founder yang memberikan persetujuan kurang dari batas minimal

yang telah ditetapkan (quorum) sampai batas waktu maksimal, maka Calon User akan

dianggap ditolak (rejected). Sebaliknya, jika jumlah Founder yang menyetujui (memberikan

autentikasi) quorum, maka ia akan langsung dapat masuk (accepted). Begitu pula saat

seorang user melakukan sign-in, ia tidak hanya memasukkan username (email) dan password

saja, tapi harus memasukkan Captcha character pula. Adapun rancangan sistem usulan

digambarkan di Gambar 2.

Pengumpulan Data dan Studi Literatur

Tahapan ini merupakan tahap pengumpulan informasi tentang penelitian-penelitian

yang pernah dilakukan sebelumnya dan memiliki keterkaitan dengan permasalahan yang akan

diteliti. Referensi yang digunakan berupa artikel, jurnal, dan tulisan-tulisan yang membahas

tentang aplikasi jaringan sosial yang multi-autentikasi dan multi-privileging serta manajemen

database yang dienkripsi dengan algoritma Data Encryption Standard (DES). Untuk aplikasi

online-nya menggunakan free web domain di www.co.cc dan free web hosting di

www.000webhost.com.

Desain dan Perancangan Sistem

Di tahap ini dilakukan perancangan Media Sosial Terbatas berdasarkan hasil diagnosis

spesifikasi analisis kebutuhan (Requirement Analysis and Specification) dan identifikasi

masalah. Umumnya dalam melakukan perancangan sistem, digunakan diagram UML untuk

menggambarkan desain dari sistem yang akan dirancang (Pressman, 2002; Gunadi, 2002;

Sommerville, 2003). Diagram Use Case dari aplikasi yang akan dibuat bisa dilihat pada

Gambar 3.

Tahap Implementasi dan Evaluasi Sistem

Pada tahap ini dilakukan implementasi dari sistem yang dibuat, tujuan utama aplikasi

ini adalah menerapkan metode Multi-Autentikasi dan Multi-Privileging pada Media Sosial

Terbatas. Implementasi dilakukan dengan bahasa pemrograman PHP dan database server

MySQL. Sedangkan untuk penerapan Algoritma Data Encryption Standard (DES), juga

menggunakan bahasa pemrograman bawaan dari PHP sendiri. Setelah proses pengujian

selesai dilakukan, berikutnya dilakukan evaluasi berdasarkan hasil dari pengujian aplikasi

berbasis web yang telah dilakukan sebelumnya. Pengujian yang dilakukan berupa

pengaksesan dari website aplikasi Media Sosial Terbatas di http://www.socialiteit.co.cc/,

yang dapat dilakukan dengan menggunakan media Laptop, PC maupun smartphone. Adapun

Page 6: IMPLEMENTASI MULTI-AUTENTIKASI DAN MULTI …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/d987590831996a74db01364806790a5d.pdf · Tanpa menggunakan metode autentikasi yang tepat maka penggunaan

media yang penulis gunakan adalah Laptop dengan menggunakan web browser Mozilla

Firefox versi 13.0.1 (x86 en-US).

HASIL

Bahasa pemrograman yang digunakan yaitu PHP dengan menggunakan web server

MySQL yang dalam implementasinya memanfaatkan kompenen yang ada pada keduanya

tanpa adanya modifikasi listing. Komponen atau fungsi yang digunakan ada 3 fungsi utama

yaitu Fungsi Mail, Fungsi Enkripsi dan Fungsi Deskripsi. Fungsi Mail adalah fungsi yang

digunakan untuk mengirim email notifikasi kepada seluruh Founder aktif, yang mana akan

diaktifkan secara otomatis saat seorang Calon User melakukan sign-up dan te3lah melalui

tahap autentikasi administrasi. Fungsi selanjutnya adalah Fungsi Enkripsi, dimana fungsi ini

digunakan untuk mengenkripsi data dan mengembalikan hasil berupa cipher-text bertipe

string. Dan yang terakhir adalah Fungsi Deskripsi, dimana fungsi ini digunakan untuk

mendekripsi data dan mengembalikan hasilnya berupa plain-text yang bertipe string. Adapun

tahapan-tahapan yang dilakukan dalam membangun aplikasi yaitu halaman depan, menu

administrator, menu user, serta enkripsi dan deskripsi database.

Halaman depan aplikasi

Halaman depan ini merupakan halaman utama dari aplikasi ini. Halaman depan

memuat 2 (dua) fungsi utama yaitu fungsi sign-up dan fungsi sign-in. Fungsi sign-up

digunakan oleh seorang calon user untuk mendaftar masuk ke dalam Media Sosial dengan

memasukkan data-data standar dari calon user. Dalam fungsi sign-up terdapat fungsi utama

dari aplikasi yang dibuat, yaitu fungsi Multi-Autentikasi. Dalam autentikasi calon user harus

melalui dua tahap autentikasi, yaitu autentikasi pengenalan anggota media sosial dan

autentikasi dengan metode “captcha character”. Adapun fungsi sign-in, digunakan oleh

admin dan user untuk masuk ke halaman home-nya masing-masing. Halaman depan dapat

dilihat pada gambar 4.

Menu Administrator

Menu administrator dapat terbuka jika seseorang telah ter-autentikasi sebagai admin.

Dalam menu administrator, berisi beberapa fungsi yaitu fungsi data founder, data founder

aktif dan fungsi waktu tunda. Data founder berisi seluruh data founder yang aktif maupun

tidak aktif. Dalam fungsi ini, seorang admin dapat menambah atau mengurangi jumlah

founder dan mengedit data founder yang ada. Fungsi founder aktif berisi nama seluruh

founder dan admin dapat memilih siapa saja yang akan dijadikan founder aktif. Founder aktif

adalah founder yang akan memegang kuasa penuh untuk memberikan autentikasi terhadap

Page 7: IMPLEMENTASI MULTI-AUTENTIKASI DAN MULTI …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/d987590831996a74db01364806790a5d.pdf · Tanpa menggunakan metode autentikasi yang tepat maka penggunaan

semua permintaan calon user, dimana fungsi ini disebut Multi-Privileging. Sedangkan untuk

fungsi Waktu Tunda, memungkinkan seorang admin untuk menentukan waktu maksimal

yang diberikan kepada Founder aktif untuk melakukan autentikasi. Adapun tampilan menu

administrator seperti pada gambar 5.

Menu user

Menu user berisi beberapa fungsi standar untuk suatu media sosial. Menu tersebut

adalah Menu Berita, Menu Notifikasi, Menu Edit Profil dan Menu Daftar Teman. Menu

berita dapat diisi oleh user dengan status yang sedang dilakukannya. Menu notifikasi berisi

pemberitahuan terhadap user tentang segala kejadian yang dilakukan oleh teman user yang

melibatkan user tersebut. Menu Edit Profil berisi menu untuk mengedit data profil user. Dan

Menu Daftar Teman berisi fungsi untuk mengetahui berapa teman yang masuk ke dalam

sosial media. Adapun tampilan menu user dapat dilihat pada gambar 6.

Enkripsi dan Deskripsi Database

Algoritma yang diterakan untuk melakukan enkripsi dan deskripsi database adalah

algoritma Data Ekcryption Standard (DES). Adapun contoh hasil enkripsi pada database

tbluser dapat dilihat pada gambar 7.

PEMBAHASAN

Untuk masuk ke dalam aplikasi yang berbasis web ini, maka seorang calon user harus

membuka aplikasi dengan alamat website http://www.socialiteit.co.cc/. Setelah menemukan

halaman depan, maka calon user diharuskan untuk melakukan proses sign-up. Setelah

memasukkan data-data standar, maka calon user diharuskan untuk melewati tahap Multi-

Autentikasi, yang terdiri dari autentikasi pengenalan anggota media sosial dan autentikasi

dengan metode “captcha character”. Barulah setelah melewati Multi-Autentikasi, maka

server aplikasi akan mengaktifkan secara otomatis fungsi Multi-Privileging. Multi-

Privileging adalah pemberian hak istimewa terhadap founder aktif untuk memberikan

autentikasi-nya terhadap permintaan calon user untuk dapat masuk ke dalam Media Sosial.

Calon user akan resmi menjadi user apabila jumlah founder aktif yang meberikan autentikasi-

nya memenuhi batas minimal jumlah autentikasi (quorum)

Adapun menu utama yang terdapat dalam aplikasi ini adalah menu administrator dan

menu user. Dalam menu administrator terdapat 3 (fungsi) utama yaitu fungsi data founder,

data founder aktif dan fungsi waktu tunda. Sedangkan untuk menu user terdapat 4 (empat)

fungsi utama yaitu Menu Berita, Menu Notifikasi, Menu Edit Profil dan Menu Daftar Teman.

Page 8: IMPLEMENTASI MULTI-AUTENTIKASI DAN MULTI …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/d987590831996a74db01364806790a5d.pdf · Tanpa menggunakan metode autentikasi yang tepat maka penggunaan

Pengujian Fungsional (Functional Requirement)

Metode yang digunakan adalah black box testing untuk membantu dalam mengungkap

kesalahan pada sistem perangkat lunak dan sistem dapat berjalan sesuai dengan kebutuhan.

Pengujian dilakukan dengan menggunakan laptop dengan web browser Mozilla Firefox versi

13.0.1 (x86 en-US). Dimulai dengan pengujian fungsi-fungsi yang terdapat pada aplikasi.

Tampilan antarmuka dari aplikasi “Media Sosial Terbatas” dapat dilihat pada Gambar 4.

Pengujian Kinerja (Performance Requirement)

Pengujian kinerja dilakukan untuk mengetahui sejauh mana aplikasi ini dapat

memenuhi kebutuhan penggunanya yang dalam hal ini adalah admin dan user dari sosial

media ini. Dalam pengujian ini, penulis melakukan 3 (tiga) macam pengujian yaitu pengujian

Ekslusifitas Media Sosial, pengujian pengamanan terhadap database dan pengujian kecepatan

akses dari website tempat aplikasi ini berjalan.

Pengujian Eksklusifitas Media Sosial (Restricted/Private)

Dengan menerapkan konsep Multi-Autentikasi yang sekaligus Privileging (Pemberian

hak istimewa terhadap Founder Aktif dalam memberikan Autentikasi), maka aplikasi ini

memberikan tingkat pembatasan akses terhadap masyarakat umum. Hanya Calon User yang

di-Autentikasi dengan jumlah quorum oleh Founder aktif yang dapat mengakses Social

Media ini.

Multi Autentikasi dipenuhi dengan menerapkan 2 (dua) macam Autentikasi, yaitu

Autentikasi Administrasi (Administrative Authentication) yang diberlakukan pada saat

seorang Calon User pertama kali mendaftar (sig-up) sebagai User dan Autentikasi Database

(Database Authentication) yang diberlakukan pada saat melewati Autentikasi Administrasi,

dimana Database mengirimkan email notifikasi ke seluruh Founder Aktif dan kemudian

Database menerima kembali Autentikasi dari para Founder Aktif tersebut. Untuk Autentikasi

Administrasi diberlakukan 2 (dua) lagi autentikasi yaitu autentikasi pengenalan anggota

media sosial dan autentikasi dengan metode “captcha character”. Dan pada proses sign-in,

Multi-Autentikasi dilakukan dengan autentikasi username dan password serta autentikasi

dengan metode “captcha character”

Sedangkan Multi Privileging terpenuhi dengan menerapkan system notifikasi ke lebih

daripada 1 (satu) Founder Aktif.

Pengujian pengamanan Database

Dengan menerapkan Algoritma Data Encryption Standard (DES) pada Database,

meningkatkan tingkat pengamanan pada aplikasi ini. Enkripsi dilakukan pada seluruh field

Page 9: IMPLEMENTASI MULTI-AUTENTIKASI DAN MULTI …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/d987590831996a74db01364806790a5d.pdf · Tanpa menggunakan metode autentikasi yang tepat maka penggunaan

pada semua tabel di Database. Tampilan hasil enkripsi pada database tbluser dapat dilihat

pada gambar 7.

Pengujian Kecepatan akses website dari berbagai lokasi berbeda

Untuk mengetahui kecepatan akses website dari berbagai lokasi berbeda, digunakan

aplikasi dengan mengakses http://loads.in/ . Load.in, merupakan alat penguji kinerja website

berbasis web yang memberikan masukan penting bagi seorang webmaster untuk sarana

menguji dan mengukur seberapa lama waktu loading website miliknya saat diakses dari

lokasi yang berbeda di seluruh dunia.

Dari tabel 1, dapat dilihat perbedaan kecepatan akses dari website

http://www.socialiteit.co.cc/ yang diakses dengan menggunakan 4 (empat) web browser

berbeda yaitu Internet Explorer 8, Firefox 3.6, Chrome 8 dan Safari 4. Sedangkan grafik pada

gambar 8, terlihat perbedaan kecepatan akses dari website jika diakses berbagai lokasi

berbeda, yang diambil dari nilai rata-rata kecepatan akses dari suatu daerah. Waktu akses

tercepat dapat dilakukan di Toronto, Canada dimana kecepatan akses dari website ini adalah

0,8 detik dengan menggunakan web browser Chrome 8 dan Safari 4 sedangkan waktu akses

terlama adalah jika website ini diakses di Ashburn, USA dengan waktu 3,9 detik

menggunakan web browser Safari 4. Jika ditetapkan waktu maksimal untuk mengakses

website http://www.socialiteit.co.cc/ adalah 5 detik, maka website ini dianggap telah

memenuhi syarat untuk dapat diaplikasikan secara luas oleh masyarakat. Dengan waktu

loading dan buffering yang rendah, dapat memberikan kenyamanan lebih bagi semua

pengguna yang mengaksesnya.

Perbedaan ini dapat terjadi disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya; koneksi yang

terlalu padat pada daerah tersebut, penggunaan aplikasi secara bersamaan, perangkat Local

Area Networking (LAN), dan lain-lain.

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah melakukan penelitian dan pengujian dari hasil penelitian tersebut, diperoleh

beberapa kesimpulan. Tingkat ekslusifitas dari suatu jejaring sosial dapat lebih ditingkatkan

dengan menerapkan sistem Multi-Autentikasi dan Multi-Privilage sehingga menghasilkan

suatu aplikasi berbentuk Private Social Media. Multi-Autentikasi diwujudkan dengan

menerapkan 2 (dua) Autentikasi yaitu Autentikasi Administrasi dan Autentikasi Database.

Sedangkan penerapan dari Multi-Privilage diwujudkan dengan pemberlakuan Autentikasi ke

lebih dari 1 (satu) Founder Aktif. Algoritma Data Encryption Standard (DES) diterapkan

pada sistem pengamanan pada Database dari Private Social Media sehingga semua data pada

Page 10: IMPLEMENTASI MULTI-AUTENTIKASI DAN MULTI …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/d987590831996a74db01364806790a5d.pdf · Tanpa menggunakan metode autentikasi yang tepat maka penggunaan

Database akan tampil sebagai data yang terenkripsi meskipun pada tampilan aplikasi tetap

terlihat normal.

Untuk pengembangan lebih lanjut, perlu dilakukan beberapa hal seperti, Penambahan

fitur pada aplikasi Media Sosial Terbatas dapat lebih variatif sehingga membuat tampilannya

menjadi lebih menarik. Algoritma Data Encryption Standard (DES) dapat diganti dengan

algoritma lain yang lebih terbaru sehingga membuat database lebih terjamin keamanannya.

Penambahan metode Autentikasi dapat lebih meningkatkan ekslusifitas dari Media Sosial

Terbatas.

Page 11: IMPLEMENTASI MULTI-AUTENTIKASI DAN MULTI …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/d987590831996a74db01364806790a5d.pdf · Tanpa menggunakan metode autentikasi yang tepat maka penggunaan

DAFTAR PUSTAKA Arief, M. Rudiyanto. (2008) Otentikasi Multi Faktor untuk Meningkatkan Keamanan

Komputer. STMIK AMIKOM Yogyakarta.. http://STMIK AMIKOM Yogyakarta/Makalah-M RUDYANTO ARIEF.pdf. Diakses pada tanggal 18 Desember 2011.

Federal Information Processing Standards Publication. Data Encryption Standar (DES). 26 Maret 2005. http://csrc.nist.gov/publicatons/fips/fips46-3/fips46-3.pdf.

Gunadi, S. (2002). Visual Modeling Menggunakan UML dan Rational Rose. Bandung: Informatika.

Mayfield, Anthony. Gamble, Teri and Michael.(2010). Communication works. Seventh edition.

Ningsih, Elisa Setia (Ed). (2010).Sistem Informasi Berbasis Web Autentikasi User pada Aplikasi Berbasis Web. FIK Universitas Sriwijaya. Diakses pada tanggal 18 Desember 2011.

Pressman, R. S. (2002). Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta: Andi. Sommerville, I. (2003). Software Engineering Edisi 6. Jakarta: Erlangga.

Page 12: IMPLEMENTASI MULTI-AUTENTIKASI DAN MULTI …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/d987590831996a74db01364806790a5d.pdf · Tanpa menggunakan metode autentikasi yang tepat maka penggunaan

Tabel 4.2 Tabel Perbandingan Kecepatan Akses Pada 4 Lokasi Berbeda di Wilayah Utara Amerika

North America Ashburn, USA Toronto, Canada Vancouver, Canada Austin, USA Web

Browser Kec.

Akses Web

Browser Kec.

Akses Web

Browser Kec.

Akses Web

Browser Kec.

Akses IE 8 0,3 IE 8 1,2 IE 8 1,4 IE 8 2,7

Firefox 3.6 0,4 Firefox 3.6 1,2 Firefox 3.6 5,3 Firefox 3.6 3,6

Chrome 8 0,5 Chrome 8 0,8 Chrome 8 2 Chrome 8 2,9 Safari 4 3,9 Safari 4 0,8 Safari 4 3,2 Safari 4 4 Rata-rata 1,275 Rata-rata 1 Rata-rata 2,975 Rata-rata 3,3

Gambar 1. Alur Sistem Berjalan

Gambar 2. Rancangan Arsitektur Sistem

Page 13: IMPLEMENTASI MULTI-AUTENTIKASI DAN MULTI …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/d987590831996a74db01364806790a5d.pdf · Tanpa menggunakan metode autentikasi yang tepat maka penggunaan

Gambar 3. Use Case Diagram Aplikasi Sosial Media Terbatas

Gambar 4. Tampilan Halaman Depan Aplikasi “Media Sosial Terbatas”

CalonUser Registrasi

Info Penerimaan

(f rom Auten)

Simpan Data Regist

<<include>>

Info Penolakan

(f rom Auten)

Simpan Data Auten

(f rom Auten)

<<include>>

Kirim Autentikasi

(f rom Auten)

<<include>>

Autentikasi Penolakan

(f rom Auten)

<<include>>

Autentikasi Penerimaan

(f rom Auten)

<<include>>

UserAutentikasi(f rom Auten)

<<include>>

<<include>>

<<include>>

Login

<<include>>

Page 14: IMPLEMENTASI MULTI-AUTENTIKASI DAN MULTI …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/d987590831996a74db01364806790a5d.pdf · Tanpa menggunakan metode autentikasi yang tepat maka penggunaan

Gambar 5. Halaman menu administrator

Gambar 6. Halaman menu user

Page 15: IMPLEMENTASI MULTI-AUTENTIKASI DAN MULTI …pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/d987590831996a74db01364806790a5d.pdf · Tanpa menggunakan metode autentikasi yang tepat maka penggunaan

Gambar 7. Hasil Enkripsi tabel tbluser pada database “sosial”

Gambar 8. Grafik Perbandingan Kecepatan Akses

4 Lokasi Berbeda di Amerika Utara

0

0.5

1

1.5

2

2.5

3

3.5

Ashburn Toronto Vancouver Austin

North America

Kec. Akses