30
IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KOMPETENSI DASAR MENYUSUN NERACA LAJUR KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 22 SURABAYA Dian Septi Widiana Fakultas Ekonomi, Jurusan Pendidikan Ekonomi-Akuntansi, Universitas Negeri Surabaya, Pembimbing Drs. Joni Susilowibowo, M.Pd ABSTRACT One of the alternative model effective study, efficient for senior high school and can be applied to submit accountancy subject specially at elementary interest compile service firm work sheet is direct instruction. Direct instruction represent study model which is centre on learn and more is majoring of effective study strategy utilize to extend information about teaching items. Target of in this research that is (1) to know activity of teacher and student activity in implementation direct instruction, (2) to know the improvement of result learn student in implementation direct instruction, and (3) to know student response about implementation direct instruction at elementary interest compile work sheet. This Research type is Classroom Action Research (CAR). Its Subjek Research is class student of XI IPS 2 amounting to 36 student, and its research object is applying of direct instructions. Its Research device consist of four phase that is planning, execution, observation, and reflection. Technique data collecting use observation, tes, enquette, and documentation. The used Technique of data analyse is quantitative descriptive analysis. Result of analysis to activity teacher in course of learning to teach by using direct instruction during two natural cycle is improvement of equal to 10,6% that is at cycle of I 76,1% with good classification and at cycle of II 86,7% with classification very good. Natural Student activity is improvement of during two cycle equal to 13,4% that is at cycle of I 80,1% with good classification and at cycle of II 93,5% with classification very good. From result learn student individually during two natural cycle is improvement of equal to 9,47 that is at cycle of I 77,20 and at cycle of II 86,67 while result learn student by klasikal also experience of the improvement of during two cycle equal to 16,65% that is at cycle of I 80,57% and at cycle of II 97,22%. Student Respon to process learn to teach by using direct instructions most student answer to agree (S), that is with mean of is percentage of equal to 58,34%, so that can be concluded that student respon do well by process learn to teach by 1

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KOMPETENSI DASAR MENYUSUN NERACA LAJUR KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 22 SURABAYA

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Jurnal Online Universitas Negeri Surabaya, author : DIAN SEPTI WIDIANA, SUSANTI , http://ejournal.unesa.ac.id

Citation preview

Page 1: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KOMPETENSI DASAR MENYUSUN NERACA LAJUR KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 22 SURABAYA

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA

PELAJARAN AKUNTANSI KOMPETENSI DASAR MENYUSUN NERACA LAJUR KELAS XI IPS 2

SMA NEGERI 22 SURABAYA

Dian Septi Widiana

Fakultas Ekonomi, Jurusan Pendidikan Ekonomi-Akuntansi,Universitas Negeri Surabaya, Pembimbing Drs. Joni Susilowibowo, M.Pd

ABSTRACT

One of the alternative model effective study, efficient for senior high school and can be applied to submit accountancy subject specially at elementary interest compile service firm work sheet is direct instruction. Direct instruction represent study model which is centre on learn and more is majoring of effective study strategy utilize to extend information about teaching items. Target of in this research that is (1) to know activity of teacher and student activity in implementation direct instruction, (2) to know the improvement of result learn student in implementation direct instruction, and (3) to know student response about implementation direct instruction at elementary interest compile work sheet. This Research type is Classroom Action Research (CAR). Its Subjek Research is class student of XI IPS 2 amounting to 36 student, and its research object is applying of direct instructions. Its Research device consist of four phase that is planning, execution, observation, and reflection. Technique data collecting use observation, tes, enquette, and documentation. The used Technique of data analyse is quantitative descriptive analysis. Result of analysis to activity teacher in course of learning to teach by using direct instruction during two natural cycle is improvement of equal to 10,6% that is at cycle of I 76,1% with good classification and at cycle of II 86,7% with classification very good. Natural Student activity is improvement of during two cycle equal to 13,4% that is at cycle of I 80,1% with good classification and at cycle of II 93,5% with classification very good. From result learn student individually during two natural cycle is improvement of equal to 9,47 that is at cycle of I 77,20 and at cycle of II 86,67 while result learn student by klasikal also experience of the improvement of during two cycle equal to 16,65% that is at cycle of I 80,57% and at cycle of II 97,22%. Student Respon to process learn to teach by using direct instructions most student answer to agree (S), that is with mean of is percentage of equal to 58,34%, so that can be concluded that student respon do well by process learn to teach by using direct instructions. Pursuant to result of this research, direct instructions can be used as by alternative model study because can improve result learn student at elementary interest compile service firm work sheet. Shall direct instruction can be applied at other subject which require knowledge of declaratif and prosedural in forwarding of its items.

Keyword: Direct Instructions ( MPL), Activity Teacher, Activity Student, Result of Learning Student

1

Page 2: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KOMPETENSI DASAR MENYUSUN NERACA LAJUR KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 22 SURABAYA

ABSTRAK

Salah satu alternatif model pembelajaran yang efektif, efisien untuk SMA dan dapat diterapkan untuk menyampaikan mata pelajaran akuntansi khususnya pada kompetensi dasar menyusun neraca lajur perusahaan jasa adalah model pembelajaran langsung. Model pembelajaran langsung merupakan model pembelajaran yang berpusat pada guru dan lebih mengutamakan strategi pembelajaran yang efektif guna memperluas informasi tentang materi ajar. Tujuan dalam penelitian ini yaitu (1) untuk mengetahui aktivitas guru dan aktivitas siswa dalam implementasi model pembelajaran langsung, (2) untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dalam implementasi model pembelajaran langsung, dan (3) untuk mengetahui respon siswa tentang implementasi model pembelajaran langsung pada kompetensi dasar menyusun neraca lajur. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Subjek penelitiannya adalah siswa kelas XI IPS 2 yang berjumlah 36 siswa, dan objek penelitiannya adalah penerapan model pembelajaran langsung. Rancangan penelitiannya terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, tes, angket, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Hasil analisis terhadap aktivitas guru dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran langsung selama dua siklus mengalami peningkatan sebesar 10,6% yaitu pada siklus I 76,1% dengan klasifikasi baik dan pada siklus II 86,7% dengan klasifikasi sangat baik. Aktivitas siswa mengalami peningkatan selama dua siklus sebesar 13,4% yaitu pada siklus I 80,1% dengan klasifikasi baik dan pada siklus II 93,5% dengan klasifikasi sangat baik. Dari hasil belajar siswa secara individual selama dua siklus mengalami peningkatan sebesar 9,47 yaitu pada siklus I 77,20 dan pada siklus II 86,67 sedangkan hasil belajar siswa secara klasikal juga mengalami peningkatan selama dua siklus sebesar 16,65% yaitu pada siklus I 80,57% dan pada siklus II 97,22%. Respon siswa terhadap proses belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran langsung sebagian besar siswa menjawab setuju (S), yaitu dengan rata-rata prosentase sebesar 58,34%, sehingga dapat disimpulakan bahwa respon siswa baik terhadap proses belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran langsung. Berdasarkan hasil penelitian ini, model pembelajaran langsung dapat digunakan sebagai alternatif model pembelajaran karena dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada kompetensi dasar menyusun neraca lajur perusahaan jasa. Hendaknya model pembelajaran langsung dapat diterapkan pada mata pelajaran lain yang membutuhkan pengetahuan deklaratif dan prosedural dalam penyampaian materinya.

Kata kunci: Model pembelajaran Langsung (MPL), Aktivitas Guru, Aktivitas Siswa, Hasil Belajar Siswa

Pendidikan merupakan suatu upaya

dalam mempersiapkan sumber daya

manusia yang memiliki keahlian dan

keterampilan sesuai tuntutan pembangunan

bangsa, dimana kualitas suatu bangsa

sangat dipengaruhi oleh faktor pendidikan.

Pendidikan tidak hanya menyangkut

masalah individu, tetapi juga masalah

masyarakat, bangsa dan negara, untuk itu

pendidikan harus selalu ditingkatkan.

Upaya peningkatan pendidikan dapat

tercapai secara optimal, apabila dilakukan

pengembangan dan perbaikan terhadap

komponen pendidikan untuk menjadi lebih

berkualitas. Dalam hal ini kualitas

pembelajaran dan karakter peserta didik

yang meliputi bakat, minat dan kemampuan

merupakan faktor yang menentukan

2

Page 3: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KOMPETENSI DASAR MENYUSUN NERACA LAJUR KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 22 SURABAYA

kualitas pendidikan. Kualitas pembelajaran

dilihat dengan adanya interaksi peserta

didik dengan sumber belajar, termasuk

pendidik.

Guru sebagai seorang pendidik, harus

mengetahui bahwa peran guru yang utama

bukanlah pada kemampuannya

mengembangkan ilmu pengetahuan, tetapi

lebih pada kemampuan untuk

melaksanakan pembelajaran yang menarik

dan bermakna bagi siswanya. Daya tarik

pada suatu pelajaran ditentukan oleh dua

hal, pertama oleh mata pelajaran itu sendiri

dan kedua oleh cara mengajar seorang guru.

Oleh karena itu tugas utama seorang guru

adalah menjadikan pelajaran yang

sebelumnya tidak menarik menjadi lebih

menarik, yang dirasa sulit menjadi lebih

mudah, dan yang tidak berarti menjadi

berarti bagi peserta didik.

Proses belajar mengajar pada

dasarnya merupakan interaksi atau

hubungan timbal balik antara guru dan

siswa, dengan siswa sebagai subyek pokok

dalam kegiatan belajar. Dalam kegiatan

belajar dituntut adanya motivasi dan

semangat dalam diri siswa yang nantinya

sebagai penggerak di dalam diri siswa

untuk belajar. Untuk itu diperlukan suatu

proses pembelajaran yang baik agar

hasilnya sesuai dengan harapan. Proses

pembelajaran merupakan sebuah sistem,

dimana komponen tersebut saling

berinteraksi. Komponen- komponen

pembelajaran tersebut yaitu: tujuan, materi

pelajaran, metode atau strategi

pembelajaran, serta media yang digunakan.

Mata pelajaran akuntansi adalah

salah satu pelajaran dengan pengetahuan

prosedural. “Akuntansi adalah pencatatan,

penggolongan, peringkasan, pelaporan dan

penganalisaan data keuangan dari suatu

organisasi” (Yusuf,2001:5). Jadi akuntansi

merupakan bagian dari ilmu ekonomi yang

mempelajari siklus atau proses kegiatan

dari seluruh transaksi keuangan. Pelajaran

ini sangat perlu diberikan supaya siswa

dapat membangun perspektif pemahaman

dan keterampilan akuntansi. Dimana

keterampilan ini sangat dibutuhkan dalam

kehidupan sehari- hari, serta dalam

melaksanakan tugas di dunia kerja. Apabila

siswa tidak memahami langkah-langkah

dasarnya maka seorang siswa akan

kesulitan untuk memahami langkah

selanjutnya yang lebih kompleks.

Maka dari itu tujuan pembelajaran

akuntansi harus mampu dicapai oleh siswa,

namun pada kenyataannya berdasarkan

pengamatan ketika dilaksanakannya

Program Pengalaman Lapangan (PPL) II

yang dilaksanakan pada bulan Juli sampai

dengan bulan September 2011 di SMA

Negeri 22 Surabaya. Berdasarkan hasil

pengamatan dan wawancara di kelas XI IPS

2, peneliti menemukan permasalahan

bahwa selama mengajar menggunakan

metode pembelajaran konvensional yaitu

ceramah dan pemberian tugas, hasil belajar

siswa kurang baik. Siswa kurang terlibat

3

Page 4: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KOMPETENSI DASAR MENYUSUN NERACA LAJUR KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 22 SURABAYA

secara aktif ketika proses pembelajaran

berlangsung. siswa cenderung takut untuk

bertanya dan menjawab pertanyaan

sehingga aktifitas dan kualitas interaksi di

dalam kelas masih kurang optimal. Maka

dari itu peneliti melakukan pengamatan

lanjutan setelah PPL secara khusus pada

bulan Desember 2011 bahwa untuk kelas

XI IPS 2 pada mata pelajaran akuntansi

kurang begitu diminati karena dianggap

sulit dan membosankan. Guru masih

menggunakan metode pembelajaran

konvensional yaitu metode ceramah.

Kelemahan dari metode ceramah dalam

proses pembelajaran antara lain siswa

kurang aktif, kurang adanya interaksi, dan

siswa kurang berpartisipasi untuk bertanya,

menyampaikan ide, gagasan ataupun

usulan. Kalaupun ada gagasan ataupun

usulan mengenai materi pelajaran jarang

sekali digunakan sebagai respon. Metode

ceramah merupakan salah satu penyebab

siswa kurang dapat meningkatkan

keterampilan dalam mengaplikasikan mata

pelajaran akuntansi. Hal ini dapat diketahui

dari hasil ulangan akhir semester dari 36

siswa ada 12 siswa yang tidak mencapai

nilai ketuntansan ≥ 75 yaitu sebesar 33%

siswa tidak tuntas dan 67% siswa tuntas,

data ini diperoleh dari nilai hasil belajar

siswa semester 1. Maka dari itu dalam

menyampaikan mata pelajaran akuntansi

diperlukan suatu model pembelajaran yang

efektif dan efisien untuk dapat

meningkatkan hasil belajar siswa.

Penerapan model pembelajaran yang

dapat memacu semangat dan tanggung

jawab siswa adalah bentuk usaha yang

dilakukan untuk mengimbangi

perkembangan kurikulum saat ini yang

menuntut siswa agar mampu berfikir kritis,

aktif, dan inovatif. Ada beberapa model

pembelajaran yang dapat diterapkan untuk

membantu siswa dalam belajar, yaitu model

pembelajaran langsung, model

pembelajaran kooperatif, dan model

pembelajaran berdasarkan masalah. Salah

satu alternatif model pembelajaran yang

efektif, efisien dan dapat diterapkan untuk

menyampaikan mata pelajaran akuntansi

khususnya pada kompetensi dasar

menyusun neraca lajur adalah dengan

model pembelajaran langsung. “Model

pembelajaran langsung adalah pendekatan

mengajar yang dirancang khusus untuk

menunjang proses belajar siswa yang

terstruktur dengan baik dan dapat diajarkan

dengan pola kegiatan yang bertahap,

selangkah demi selangkah” (Arends dalam

Trianto, 2010: 41). Dalam model

pembelajaran langsung, guru harus lebih

aktif, kreatif dan inovatif dalam

menerangkan materi pelajaran secara jelas

agar siswa dapat memahami dengan baik.

Karena model pembelajaran ini bertujuan

untuk meningkatkan penguasaan

pengetahuan secara deklaratif (memahami

konsep-konsep dasar akuntansi) dan

meningkatkan pengetahuan secara

prosedural (memiliki kemampuan dalam

4

Page 5: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KOMPETENSI DASAR MENYUSUN NERACA LAJUR KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 22 SURABAYA

penyusunan tahap-tahap siklus akuntansi).

Menurut pendapat tersebut diatas model

pembelajaran langsung lebih berhasil dan

memperoleh tingkat keterlibatan yang

tinggi daripada yang menggunakan metode-

metode informal dan berpusat pada siswa.

Dengan menerapkan model pembelajaran

langsung dalam proses belajar mengajar

siswa akan memperoleh pengetahuan, sikap

dan keterampilan dengan lebih baik.

Berdasarkan uraian latar belakang

tersebut diatas, maka penulis mengadakan

penelitian tentang proses belajar mengajar

dengan judul “Implementasi Model

Pembelajaran Langsung Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada

Mata Pelajaran Akuntansi Kompetensi

Dasar Menyusun Neraca Lajur Kelas XI

IPS 2 SMA Negeri 22 Surabaya”.

Rumusan masalah yang dapat

diambil yaitu, bagaimana aktivitas guru dan

aktivitas siswa dalam implementasi model

pembelajaran langsung pada kompetensi

dasar menyusun neraca lajur, bagaimana

peningkatan hasil belajar siswa dalam

implementasi model pembelajaran langsung

pada kompetensi dasar menyusun neraca

lajur, bagaimana respon siswa tentang

implementasi model pembelajaran langsung

pada kompetensi dasar menyusun neraca

lajur.

Tujuan dalam penelitian ini yaitu,

untuk mengetahui aktivitas guru dan

aktivitas siswa dalam implementasi model

pembelajaran langsung, untuk mengetahui

peningkatan hasil belajar siswa dalam

implementasi model pembelajaran

langsung, dan untuk mengetahui respon

siswa tentang implementasi model

pembelajaran langsung pada kompetensi

dasar menyusun neraca lajur.

Menurut Trianto, (2010: 16) “Belajar

adalah perubahan pada individu yang

terjadi melalui pengalaman, dan bukan

karena pertumbuhan atau perkembangan

tubuhnya atau karakteristik seseorang sejak

lahir”. Belajar disini diartikan sebagai

proses perubahan perilaku tetap dari belum

tahu menjadi tahu, dari tidak paham

menjadi paham, dari kurang terampil

menjadi terampil, dan dari kebiasaan lama

menjadi kebiasaan baru, serta bermanfaat

bagi lingkungan maupun individu itu

sendiri.

Menurut Hamalik, (2010: 58)

“mengajar adalah aktivitas mengorganisasi

atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya

sehingga menciptakan kesempatan bagi

anak untuk melakukan proses belajar secara

efektif”. Jadi mengajar merupakan suatu

usaha yang dilakukan oleh guru dalam

mempersiapkan lingkungan pembelajaran

yang meliputi lingkungan alam dan

lingkungan sosial untuk mendukung

terjadinya proses belajar mengajar dengan

adanya interaksi siswa dan lingkungannya.

Proses belajar mengajar mempunyai

tujuan, yaitu untuk membentuk siswa dalam

suatu perkembangan tertentu, terarah, dan

terencana dengan baik. Adanya aktivitas

5

Page 6: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KOMPETENSI DASAR MENYUSUN NERACA LAJUR KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 22 SURABAYA

siswa merupakan syarat mutlak bagi

berlangsungnya kegiatan belajar mengajar

dengan baik. Aturan harus ditaati oleh guru

dan siswa dalam proporsinya masing-

masing yaitu untuk mencapai tujuan

pembelajaran, evaluasi proses, dan evaluasi

hasil.

Model Pembelajaran Langsung

Model pembelajaran langsung atau

direct instruction (DI) merupakan model

pembelajaran yang berpusat pada guru dan

lebih mengutamakan strategi pembelajaran

yang efektif guna memperluas informasi

tentang materi ajar. Model pembelajaran

langsung dirancang untuk pendekatan

mengajar yang dapat membantu siswa

mempelajari keterampilan dasar dan

memperoleh pengetahuan langkah demi

langkah sehingga dapat menciptakan

lingkungan belajar yang tersruktur dan

berorientasi pada pencapaian akademik

secara optimal.

Menurut Arends (dalam Trianto,

2010: 41) Model Pembelajaran Langsung

adalah salah satu pendekatan mengajar

yang dirancang khusus untuk menunjang

proses belajar siswa yang berkaitan dengan

pengetahuan deklaratif dan pengetahuan

prosedural yang terstruktur dengan baik

yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan

yang bertahap, selangkah demi selangkah.

Sintaks Model Pembelajaran Langsung

Tabel 1

Sintaks Model Pembelajaran Langsung

Fase Perilaku Guru

Fase 1

Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa.

Guru menjelaskan topik, informasi latar belakang pelajaran, pentingnya pelajaran,mempersiapkan siswa untuk belajar.

Fase 2

Mendemonstrasikan pengetahuan dan keterampilan.

Guru mendemonstrasikan keterampilan dengan benar, atau menyajikan informasi tahap demi tahap.

Fase 3

Membimbing pelatihan.

Guru merencanakan dan memberi bimbingan pelatihan awal.

Fase 4

Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik.

Guru mengecek apakah siswa telah berhasil melakukan tugas dengan baik, dan memberikan umpan balik.

Fase 5

Memberikan kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan penerapan.

Guru mempersiapkan kesempatan melakukan pelatihan lanjutan, dengan perhatian khusus pada penerapan kepada situasi yang lebih kompleks dan pada kehidupan sehari- hari.

6

Page 7: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KOMPETENSI DASAR MENYUSUN NERACA LAJUR KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 22 SURABAYA

Sumber : Kardi dan Nur (2000 :8) dalam

Trianto (2010: 43)

Materi Pembelajaran

Neraca lajur atau kertas kerja

adalah neraca yang terdiri dari lajur- lajur

atau kolom-kolom yang terdiri dari

beberapa bagian yaitu neraca saldo, jurnal

penyesuaian, laporan laba/ rugi, dan neraca.

Dengan disusunnya neraca lajur

penyusunan neraca dan laporan laba/ rugi

bisa lebih cepat karena tinggal

memindahkan angka- angka dan akun yang

ada di neraca lajur. Neraca lajur ada

beberapa bentuk yaitu, neraca lajur 6

kolom, neraca lajur 8 kolom, neraca lajur

10 kolom, neraca lajur 12 kolom.

Aktivitas Guru dan Aktivitas Siswa

Aktivitas guru merupakan kegiatan

yang dilakukan oleh guru selama proses

belajar mengajar berlangsung. Menurut

Sudjana (2008: 60) aktivitas guru dalam

proses belajar mengajar yaitu,

Mengkondisikan kegiatan belajar siswa,

menyiapkan alat, sumber, dan perlengkapan

belajar, mempersipakan waktu untuk

kegiatan belajar mengajar, Memberikan

bantuan dan bimbingan belajar kepada

siswa, melaksanakan penilaian proses dan

hasil belajar siswa, menggeneralisasikan

hasil belajar mengajar sekarang dan

melaksanakan tindak lanjut untuk kegiatan

belajar mengajar selanjutnya.

Sedangkan aktivitas siswa merupakan

kegiatan yang dilakukan siswa selama

proses belajar mengajar berlangsung.

Menurut Sudjana (2008: 61) aktivitas yang

dilakukan siswa dalam proses belajar

mengajar yaitu, melaksanakan tugas

belajarnya dengan baik, terlibat dalam

pemecahan soal-soal yang telah diberikan

oleh guru, bertanya kepada siswa lain atau

guru apabila ada yang tidak dipahami,

mencari berbagai informasi yang

diperlukan dalam belajar, melaksanakan

diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk

yang diberikan guru, melatih diri dalam

mengerjakan soal- soal lanjutan,

menerapkan apa yang telah diperoleh dalam

proses belajar mengajar dalam kehidupan

sehari- hari.

Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan yang

diperoleh individu setelah proses belajar

mengajar berlangsung, yang dapat

memberikan perubahan tingkah laku baik

pengetahuan, pemahaman, sikap, dan

keterampilan sehingga menjadi lebih baik

dari sebelumnya. Menurut Hamalik (2006:

30) “Hasil belajar adalah bila seseorang

telah belajar akan terjadi perubahan tingkah

laku, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu,

dari tidak mengerti menjadi mengerti”.

Benyamin Bloom (dalam Sudjana,

2008: 22-23) mengklasifikasikan hasil

belajar menjadi tiga ranah yaitu, (1) Ranah

kognitif adalah ranah yang berkaitan

7

Page 8: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KOMPETENSI DASAR MENYUSUN NERACA LAJUR KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 22 SURABAYA

dengan hasil belajar intelektual yang bisa

diukur dengan pikiran atau nalar. (2) Ranah

afektif adalah ranah yang berkaitan dengan

emosional. (3) Ranah psikomotorik adalah

ranah yang berkaitan dengan keterampilan

yang melibatkan fungsi sistem syaraf dan

otot dan fungsi psikis.

Penelitian Yang Relevan

1. Penelitian yang dilakukan oleh I

Wayan Distrik (pada Jurnal Volume 6

Nomor 1, maret 2008) dengan judul

Model Pembelajaran Langsung

Dengan Pendekatan Kontekstual

Untuk Meningkatkan Aktivitas

Konsepsi Dan Hasil Belajar Fisika

Siswa SMA Negeri 13 Bandar

Lampung. Hasil penelitian yang

diperoleh adalah penerapan Model

Pembelajaran Langsung dapat

dinyatakan baik untuk digunakan

dalam proses belajar mengajar fisika.

Hal ini menunjukkan bahwa Model

Pembelajaran Langsung sangat efektif

digunakan untuk memperbaiki kualitas

proses belajar mengajar.

2. Penelitian yang dilakukan oleh I Gusti

Lanang Agung Parwata (pada Jurnal

Volume 2 Nomor 1, April 2008)

dengan judul Penerapan Model

Pembelajaran Langsung Berbantuan

Media VCD Untuk Meningkatkan

Aktivitas Dan Hasil Belajar

Mahasiswa Pada Perkuliahan Atletik I.

Hasil penelitian yang diperoleh adalah

penerapan Model Pembelajaran

Langsung berbantuan VCD dapat

meningkatkan aktivitas belajar dalam

pembelajaran atletik I pada mahasiswa

semester I kelas C Jurusan

Penjaskesrek tahun akademik

2006/2007.

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah

Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

Action Research). Penelitian Tindakan

Kelas (PTK) adalah penelitian yang

dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri

melalui refleksi diri dengan tujuan untuk

memperbaiki kinerjanya sehingga hasil

belajar siswa meningkat. (Aqib dkk, 2008:

3).

Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat dilaksankannya penelitian

ini adalah di SMA Negeri 22 Surabaya

yang terletak di Jalan Balas Klumprik

Wiyung Surabaya. Waktu pelaksanaan

penelitian adalah pada bulan Maret sampai

April 2012.

Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini siswa

kelas XI IPS 2 yang berjumlah 36 siswa.

Objek dalam penelitian ini adalah

penerapan model pembelajaran langsung

8

Page 9: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KOMPETENSI DASAR MENYUSUN NERACA LAJUR KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 22 SURABAYA

pada kompetensi dasar menyusun neraca

lajur.

Rancangan Penelitian

Penelitian ini dirancang sesuai

dengan rancangan Penelitian Tindakan

Kelas (PTK) dengan menggunakan teknik

siklus atau putaran.Yang terlibat dalam

penelitian ini yaitu, guru dan siswa. Peneliti

juga berperan sebagai pengajar di kelas

yang akan meneliti dalam pembelajaran

akuntansi.

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terdiri

dari empat yaitu,

1. Perencanaan

Tahap ini peneliti menjelaskan tentang

apa, mengapa, kapan, dimana, oleh

siapa, dan bagaimana tindakan tersebut

dilakukan.

2. Pelaksanaan

Tahap ini adalah implementasi atau

penerapan isi rancangan sebagai upaya

perbaikan dalam tindakan kelas.

3. Pengamatan

Tahap ini peneliti melakukan

pengamatan yang terjadi selama

pelaksanaan tindakan berlangsung.

4. Refleksi

Tahap ini untuk mengkaji secara

keseluruhan tindakan yang telah

dilakukan, kemudian dilakukan

evaluasi untuk menyempurnakan

tindakan selanjutnya.

Instrumen Pembelajaran

Instrumen pembelajaran yang

digunakan dalam penelitian ini yaitu,

silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran

(RPP), buku siswa, lembar kerja siswa

(LKS).

Silabus adalah rencana

pembelajaran pada suatu kelompok mata

pelajaran dengan tema tertentu yang

mencakup Standar Kompetensi (SK),

Kompetensi Dasar (KD), materi pokok/

pembelajaran, kegiatan pembelajaran,

indikator pencapaian kompetensi untuk

penilaian, penilaian, alokasi waktu, dan

sumber belajar.

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) adalah panduan langkah- langkah

yang akan dilakukan oleh guru dalam

kegiatan pembelajaran yang disusun dalam

skenario kegiatan.

Buku siswa merupakan buku yang

digunakan oleh siswa sebagai pedoman/

panduan dalam kegiatan belajar mengajar.

Buku yang digunakan adalah buku

Ekonomi untuk kelas XI IPS, pengarang

Khoirul anwar, penerbit Yrama Widya.

9

Page 10: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KOMPETENSI DASAR MENYUSUN NERACA LAJUR KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 22 SURABAYA

Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah

panduan siswa yang digunakan untuk

melakukan kegiatan penyelidikan atau

pemecahan masalah. Lembar Kerja Siswa

(LKS) dapat berupa panduan untuk latihan

pengembangan aspek kognitif maupun

panduan untuk pengembangan semua aspek

pembelajaran dalam bentuk panduan

eksperimen atau demonstrasi.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang

digunakan yaitu, observasi, tes, angket, dan

dokumentasi.

Observasi digunakan untuk

memperoleh data/ informasi yang berkaitan

dengan pelaksanaan proses belajar

mengajar dengan menggunakan model

pembelajaran langsung yang dilakukan oleh

peneliti.

Tes digunakan untuk memperoleh

informasi tentang hasil belajar siswa setelah

proses belajar mengajar berlangsung

sehingga diketahui hasil belajar siswa.

Angket digunakan untuk memperoleh

informasi yang berkaitan dengan pendapat/

respon siswa terhadap penerapan model

pembelajaran langsung yang telah

dilakukan oleh peneliti.

Dokumentasi digunakan untuk

mendapatkan data berupa gambaran umum

sekolah, silabus, daftar nama siswa kelas XI

IPS 2.

Teknik Analasis Data

Analisis terhadap aktivitas guru dan

aktivitas siswa dalam proses belajar

mengajar dengan menggunakan model

pembelajaran langsung digunakan untuk

menjawab rumusan masalah yang pertama

dengan menggunakan Rating Scale. Untuk

menganalisis hasil penilaian yang diberikan

oleh pengamat terhadap aktivitas guru

dalam proses belajar mengajar dengan

menggunakan model pembelajaran

langsung dan aktivitas siswa selama proses

belajar mengajar berlangsung menggunakan

kriteria sebagai berikut: (Sugiyono, 2008:

98)

Skor 1 = tidak baik

Skor 2 = kurang baik

Skor 3 = cukup baik

Skor 4 = Baik

Skor 5 = sangat baik

Analisis terhadap hasil belajar siswa

dalam proses belajar mengajar dengan

menggunakan model pembelajaran

langsung dilakukan untuk menjawab

rumusan masalah yang kedua. Data yang

diperoleh dalam penilaian ini adalah data

siswa yang diperoleh siswa. Siswa

dikatakan berhasil apabila mendapatkan

skor 75% atau mendapat nilai ketuntansan

minimal ≥75. Nilai ini telah ditetapkan

dalam kurikulum Sekolah Menengah Atas.

10

Page 11: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KOMPETENSI DASAR MENYUSUN NERACA LAJUR KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 22 SURABAYA

Analisis respon siswa dilakukan untuk

menjawab rumusan masalah yang ketiga

dan digunakan untuk mengetahui seberapa

besar respon siswa terhadap proses belajar

mengajar dengan menggunakan model

pembelajaran langsung. Respon siswa

didapatkan dari angket yang telah diisi oleh

siswa. Penskoran penilaian dibuat dalam

bentuk skala Likert yaitu skala yang

digunakan untuk menilai sikap atau tingkah

laku seseorang, dengan kriteria sebagai

berikut : (Sukardi, 2008: 146)

Skor 1 = Sangat Tidak Setuju (STS)

Skor 2 = Tidak Setuju (TS)

Skor 3 = Setuju (S)

Skor 4 = Sangat Setuju (SS)

Analisis Butir Soal

Tujuan analisis data soal yaitu

untuk mendapatkan informasi tentang

tingkat kesulitan soal, daya pembeda soal,

validitas dan reliabilitas suatu tes.

Tingkat kesulitan soal dipandang

dari kesanggupan atau kemampuan siswa

dalam menjawab, bukan dilihat dari sudut

pandang guru sebagai pembuat soal.

Daya pembeda soal digunakan

untuk mengkaji butir- butir soal dengan

tujuan untuk mengetahui kesanggupan soal

dalam membedakan siswa yang tergolong

mampu (tinggi prestasinya) dengan siswa

yang tergolong kurang (lemah prestasinya).

Validitas adalah ukuran yang

digunakan untuk menunjukkan tingkat

kevalidan instrumen. Validitas

mengkorelasikan skor masing-masing soal

dengan skor totalnya.

Reliabilitas menunjuk pada

instrumen yang cukup dapat dipercaya

untuk digunakan sebagai alat pengumpul

data karena instrumen tersebut sudah baik.

Instrumen yang dapat dipercaya, yang

reliabel akan menghasilkan data yang dapat

dipercaya juga.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Sebelum digunakan penelitian butir

soal post test diujikan terlebih dahulu

kepada siswa kelas XII IPS 1 SMA Negeri

22 Surabaya. Soal yang diujikan sebanyak

40 soal. Selanjutnya soal tes dianalisis

dengan menggunakan analisis tingkat

kesulitan, daya beda, validitas, dan

realiabilitas.

Uji analisis tingkat kesulitan soal dari

40 soal diklasifikasikan 7 soal sedang dan

33 soal mudah.

Uji daya beda dari 40 soal

diklasifikasikan 19 soal cukup dan 21 soal

baik.

Uji validitas dari 40 soal

diklasifikasikan 5 soal tidak valid dan 35

soal valid.

Uji reliabilitas dari perhitungannya

didapatkan r hitung 0,920 ≥ r productmoment (0,312) 11

Page 12: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KOMPETENSI DASAR MENYUSUN NERACA LAJUR KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 22 SURABAYA

hal ini menunjukkan bahwa soal tersebut

reliable dan signifikan.

Proses Belajar Mengajar Dengan

Menggunakan Model Pembelajaran

Langsung

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan

Maret 2012 di kelas XI IPS 2 dengan

menggunakan model pembelajaran

langsung pada materi menyusun neraca

lajur perusahaan jasa. Tahapan dalam

pelaksanaan model pembelajaran langsung

yaitu:

Siklus I

Proses pembelajaran pada siklus I

membahas tentang pengertian neraca lajur,

fungsi neraca lajur, bentuk-bentuk neraca

lajur yang sudah sesuai dengan silabus dan

RPP. Alokasi waktu yang digunakan 2x45

menit.awal proses pembelajaran guru

mengucapkan salam, mengkondisikan

siswa untuk siap menerima pembelajaran,

kemudian guru menyampaikan tujuan

pembelajaran kepada siswa.

Guru memberikan penjelasan kepada

siswa tentang materi pelajaran tersebut.

Setelah menjelaskan guru memberikan

kesempatan kepada siswa untuk bertanya.

Selanjutnya guru memberikan contoh soal

kepada siswa lalu membimbing siswa untuk

mengerjakan soal tersebut. Kemudian guru

memberikan lagi soal kepada siswa untuk

dikerjakan sendiri kemudian

mempresentasikan jawabannya di depan

kelas.

Siswa diberikan waktu untuk

mempelajari kembali materi yang telah

diajarkan untuk persiapan pis tes I. Lalu

guru memberikan soal yang dikerjakan

sendiri oleh siswa, setelah selesai jawaban

dikumpulkan dan guru menutup pelajaran

dengan mengucapkan salam.

Siklus II

Proses pembelajaran pada siklus II

membahas tentang tata cara menyusun

neraca lajur yang sudah sesuai dengan

silabus dan RPP. Alokasi waktu yang

digunakan 2x45 menit. Awal proses

pembelajaran guru mengucapkan salam,

mengkondisikan siswa untuk siap

menerima pembelajaran, kemudian guru

menyampaikan tujuan pembelajaran kepada

siswa.

Guru memberikan penjelasan kepada

siswa tentang materi pelajaran tersebut.

Setelah menjelaskan guru memberikan

kesempatan kepada siswa untuk bertanya.

Selanjutnya guru memberikan contoh soal

kepada siswa lalu membimbing siswa untuk

mengerjakan soal tersebut. Kemudian guru

memberikan lagi soal kepada siswa untuk

dikerjakan sendiri kemudian

mempresentasikan jawabannya di depan

kelas.

12

Page 13: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KOMPETENSI DASAR MENYUSUN NERACA LAJUR KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 22 SURABAYA

Siswa diberikan waktu untuk

mempelajari kembali materi yang telah

diajarkan untuk persiapan pis tes I. Lalu

guru memberikan soal yang dikerjakan

sendiri oleh siswa, setelah selesai jawaban

dikumpulkan dan guru menutup pelajaran

dengan mengucapkan salam. Pada siklus II

ini siswa sudah mencapai ketuntasan yaitu

≥ 75 sehingga pembelajaran hanya sampai

di siklus II.

Analisis Data

Aktivitas Guru

Tabel 2

Rekapitulasi Aktivitas Guru Dalam Proses Belajar Mengajar Menggunakan

Model Pembelajaran Langsung

Keterangan Siklus I

Siklus II

Frekuensi tinggi 101 115

Frekuensi rendah 62 88

Prosentase aktivitas guru

76,1% 86,7%

Aktivitas guru dalam proses belajar

mengajar dengan menggunakan model

pembelajaran langsung pada siklus I,

aktivitas guru secara keseluruhan

mendapatkan prosentase sebesar 76,1%

dengan klasifikasi baik. Hal ini

menunjukkan bahwa aktivitas guru dalam

proses belajar mengajar dengan

menggunakan model pembelajaran

langsung tergolong baik.

Aktivitas guru dalam proses belajar

mengajar dengan menggunakan model

pembelajaran langsung pada siklus II,

aktivitas guru secara keseluruhan

mendapatkan prosentase sebesar 86,7%

dengan klasifikasi sangat baik. Hal ini

menunjukkan bahwa aktivitas guru dalam

proses belajar mengajar dengan

menggunakan model pembelajaran

langsung tergolong sangat baik.

Aktivitas Siswa

Tabel 3

Rekapitulasi Aktivitas Siswa Dalam Proses Belajar Mengajar Menggunakan

Model Pembelajaran Langsung

Keterangan Siklus I

Siklus II

Frekuensi tinggi 440 515

Frekuensi rendah 294 452

Prosentase aktivitas guru

80,1% 93,5%

Aktivitas siswa dalam proses

belajar mengajar dengan menggunakan

model pembelajaran langsung pada siklus I,

aktivitas siswa secara keseluruhan

mendapatkan prosentase sebesar 80,1%

dengan klasifikasi baik. Hal ini

menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam

proses belajar mengajar dengan

13

Page 14: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KOMPETENSI DASAR MENYUSUN NERACA LAJUR KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 22 SURABAYA

menggunakan model pembelajaran

langsung tergolong baik.

Aktivitas siswa dalam proses

belajar mengajar dengan menggunakan

model pembelajaran langsung pada siklus

II, aktivitas siswa secara keseluruhan

mendapatkan prosentase sebesar 93,5%

dengan klasifikasi sangat baik. Hal ini

menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam

proses belajar mengajar dengan

menggunakan model pembelajaran

langsung tergolong sangat baik.

Hasil Belajar Siswa

Tabel 4

Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa (Nilai Post Tes) Dalam Proses Belajar

Mengajar Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Langsung

Keterangan Siklus I Siklus II

Jumlah siswa seluruhnya

36 36

Jumlah siswa yang tuntas

29 35

Jumlah siswa yang tidak tuntas

7 1

Ketuntasan belajar individual

77,20% 86,67%

Ketuntasan belajar klasikal

80,57% 97,22%

Ketuntasan belajar individual siswa

kelas XI IPS 2 SMA Negeri 22 Surabaya

pada siklus I ini yaitu 77,20%. Sedangkan

ketuntasan belajar klasikalnya yaitu 80,57%

sehingga dapat dikatakan bahwa proses

belajar mengajar dengan meggunakan

model pembelajaran langsung dapat

meningkatkan hasil belajar siswa dari nilai

yang ditetapkan sekolah yaitu 75% menjadi

80,57%. Sehingga dapat dikatakan

prosentase kenaikan hasil belajar siswa

secara klasikal yang dicapai dari nilai yang

ditetapkan oleh sekolah yaitu 5,57%.

Ketuntasan belajar individual siswa

kelas XI IPS 2 SMA Negeri 22 Surabaya

pada siklus II ini yaitu 86,67%. Sedangkan

ketuntasan belajar klasikalnya yaitu 97,22%

sehingga dapat dikatakan bahwa proses

belajar mengajar dengan meggunakan

model pembelajaran langsung dapat

meningkatkan hasil belajar siswa dari nilai

yang ditetapkan sekolah yaitu 75% menjadi

97,22%. Sehingga dapat dikatakan

prosentase kenaikan hasil belajar siswa

secara klasikal yang dicapai dari nilai yang

ditetapkan oleh sekolah yaitu 22,22%.

Respon Siswa

Tabel 5

Rekapitulasi Angket Respon Siswa

No Penilaian

STS TS S SS

1. - 1 siswa

2,8 %

23 siswa

63,9 %

12 siswa

33,3%

2. - - 24 siswa

66,7%

12 siswa

33,3%

14

Page 15: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KOMPETENSI DASAR MENYUSUN NERACA LAJUR KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 22 SURABAYA

3. - 2 siswa

5,6%

20 siswa

55,6%

14 siswa

38,8%

4. - 2 siswa

5,6 %

23 siswa

63,9%

11 siswa

30,5%

5. - 3 siswa

8,4%

22 siswa

61,1%

11 siswa

30,5%

6. - - 17 siswa

47,2%

19 siswa

52,8%

7. - 1 siswa

2,8%

18 siswa

50%

17 siswa

47,2%

8. - 1 siswa

2,8%

23 siswa

63,9%

12 siswa

33,3%

9. - 2 siswa

5,6%

18 siswa

50%

16 siswa

44,4%

10. - - 16 siswa

44,4%

20 siswa

55,6%

11. - - 27 siswa

75%

9 siswa

25%

Respon siswa dalam proses belajar

mengajar dengan menggunakan model

pembelajaran langsung sebagian besar

siswa menjawab setuju (S). Sehingga dapat

dikatakan respon siswa baik terhadap

implementasi model pembelajaran

langsung.

Pembahasan

Aktivitas Guru

Aktivitas guru pada siklus I

mendapatkan prosentase 76,1% dengan

klasifikasi baik, dan pada siklus II

mendapatkan prosentase 86,7% dengan

klasifikasi sangat baik. Maka dapat

dikatakan bahwa aktivitas guru dalam

proses belajar mengajar dengan

menggunakan model pembelajaran

langsung dari siklus I ke siklus II

mengalami peningkatan sebesar 10,6%.

Aspek yang mengalami peningkatan yaitu,

(1) menyusun instrumen pembelajaran, (2)

menyusun soal-soal latihan dan soal pos tes,

(3) pada fase I menyampaikan tujuan dan

memberi motivasi kepada siswa, (4) pada

fase II mendemonstrasikan pengetahuan

dan keterampilan, (5) pada fase III

membimbing pelatihan, (6) pada fase IV

mengecek pemahaman dan memberikan

umpan balik, (7) pada fase V memberikan

kesempatan untuk pelatihan lanjutan dan

penerapan, (8) menguasai suasana kelas,

dan (9) alokasi waktu sesuai dengan

rencana.

Aktivitas Siswa

Aktivitas siswa pada siklus I

mendapatkan prosentase 80,1% dengan

klasifikasi baik, dan pada siklus II

mendapatkan prosentase 93,5% dengan

klasifikasi sangat baik. Maka dapat

dikatakan bahwa aktivitas siswa dalam

proses belajar mengajar dengan

menggunakan model pembelajaran

langsung dari siklus I ke siklus II

mengalami peningkatan sebesar 13,4%.

Aspek yang mengalami peningkatan yaitu,

(1) mendengarkan dan memperhatikan

penjelasan guru, (2) membaca buku siswa

dan menulis yang benar, (3)

15

Page 16: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KOMPETENSI DASAR MENYUSUN NERACA LAJUR KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 22 SURABAYA

mendemonstrasikan keterampilan, (4)

mengerjakan latihan terbimbing, (5)

bertanya dan menjawab pertanyaan, dan (6)

merangkum pelajaran setelah proses belajar

mengajar berlangsung.

Hasil Belajar Siswa

Ketuntasan belajar individual

dalam proses belajar mengajar dengan

menggunakan model pembelajaran

langsung mengalami peningkatan dari

siklus I ke siklus II sebesar 9,47%.

Ketuntasan belajar individual siswa pada

siklus I mendapatkan nilai 77,20%, dan

pada siklus II mendapatkan nilai 86,67%.

Maka dapat dikatakan bahwa proses belajar

mengajar dengan menggunakan model

pembelajaran langsung sangat efektif untuk

meningkatkan hasil belajar siswa.

prosentase ketuntasan belajar klasikal

dalam proses belajar mengajar dengan

menggunakan model pembelajaran

langsung mengalami peningkatan dari

siklus I ke siklus II sebesar 16,65%.

Ketuntasan belajar klasikal pada siklus I

mendapatkan prosentase 80,57%, dan pada

siklus II mendapatkan prosentase 97,22%.

Maka dapat dikatakan bahwa proses belajar

mengajar dengan menggunakan model

pembelajaran langsung sangat efektif untuk

meningkatkan hasil belajar siswa.

Respon Siswa

Respon siswa dalam proses belajar

mengajar dengan menggunakan model

pembelajaran langsung pada kompetensi

dasar menyusun neraca lajur rata-rata

prosentase siswa menjawab tidak setuju

3,05%, rata-rata prosentase siswa

menjawab setuju 58,34%, dan rata-rata

siswa menjawab sangat setuju 38,61%.

Sehingga respon siswa dalam proses belajar

mengajar dengan menggunakan model

pembelajaran langsung sebagian besar

siswa menjawab setuju (S). Maka dapat

disimpulkan bahwa respon siswa baik

terhadap proses belajar mengajar dengan

menggunakan model pembelajaran

langsung.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian

dengan menggunakan Penelitian Tindakan

Kelas (PTK) selama dua siklus dalam

proses belajar mengajar dengan

menggunakan model pembelajaran

langsung pada mata pelajaran akuntansi

kompetensi dasar menyusun neraca lajur di

kelas XI IPS 2 SMA Negeri 22 Surabaya,

maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Aktivitas guru dalam proses belajar

mengajar dengan menggunakan model

pembelajaran langsung pada siklus I

mendapatkan prosentase sebesar

76,1% dengan klasifikasi baik dan

pada siklus II mendapatkan prosentase

sebesar 86,7% dengan klasifikasi

sangat baik. Hal ini menunjukkan

16

Page 17: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KOMPETENSI DASAR MENYUSUN NERACA LAJUR KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 22 SURABAYA

bahwa aktivitas guru dalam proses

belajar mengajar dengan menggunakan

model pembelajaran langsung

mengalami peningkatan dari siklus I ke

siklus II sebesar 10,6%. Aspek yang

mengalami peningkatan yaitu, (1)

menyusun instrumen pembelajaran, (2)

menyusun soal-soal latihan dan soal

pos tes, (3) pada fase I menyampaikan

tujuan dan memberi motivasi kepada

siswa, (4) pada fase II

mendemonstrasikan pengetahuan dan

keterampilan, (5) pada fase III

membimbing pelatihan, (6) pada fase

IV mengecek pemahaman dan

memberikan umpan balik, (7) pada

fase V memberikan kesempatan untuk

pelatihan lanjutan dan penerapan, (8)

menguasai suasana kelas, dan (9)

alokasi waktu sesuai dengan rencana.

Aktivitas siswa dalam proses belajar

mengajar dengan menggunakan model

pembelajaran langsung pada siklus I

mendapatkan prosentase sebesar

80,1% dengan klasifikasi baik dan

pada siklus II mendapatkan prosentase

sebesar 93,5% dengan klasifikasi

sangat baik. Hal ini menunjukkan

bahwa aktivitas siswa dalam proses

belajar mengajar dengan menggunakan

model pembelajaran langsung

mengalami peningkatan dari siklus I ke

siklus II sebesar 13,4%. Aspek yang

mengalami peningkatan yaitu (1)

mendengarkan dan memperhatikan

penjelasan guru, (2) membaca buku

siswa dan menulis yang benar, (3)

mendemonstrasikan keterampilan, (4)

mengerjakan latihan terbimbing, (5)

bertanya dan menjawab pertanyaan,

dan (6) merangkum pelajaran setelah

proses belajar mengajar berlangsung.

2. Hasil belajar siswa secara individual

pada proses belajar mengajar dengan

menggunakan model pembelajaran

langsung pada siklus I sebesar 77,20

dan pada siklus II sebesar 86,67. Hasil

belajar siswa secara klasikal pada

siklus I mendapatkan prosentase

sebesar 80,57% mengalami

peningkatan dari nilai yang ditetapkan

oleh sekolah yaitu 75% sehingga hasil

belajar siswa secara klasikal

mengalami peningkatan dari nilai yang

ditetapkan sekolah sebesar 5,57%.

Hasil belajar siswa secara klasikal

pada siklus II mendapatkan prosentase

sebesar 97,22% mengalami

peningkatan dari nilai yang ditetapkan

oleh sekolah yaitu 75% sehingga hasil

belajar siswa secara klasikal

mengalami peningkatan dari nilai yang

ditetapkan sekolah sebesar 22,22%.

Hal ini menunjukkan bahwa hasil

belajar siswa secara individual dalam

proses belajar mengajar dengan

menggunakan model pembelajaran

langsung mengalami peningkatan dari

siklus I ke siklus II sebesar 9,47%.

Sedangkan hasil belajar siswa secara

17

Page 18: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KOMPETENSI DASAR MENYUSUN NERACA LAJUR KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 22 SURABAYA

klasikal dalam proses belajar mengajar

dengan menggunakan model

pembelajaran langsung mengalami

peningkatan dari siklus I ke siklus II

sebesar 16,65%.

3. Implementasi model pembelajaran

langsung pada mata pelajaran

akuntansi kompetensi dasar menyusun

neraca lajur mendapatkan respon yang

baik dari siswa. Hal ini ditunjukkan

dari hasil angket respon siswa yang

rata-rata prosentase terbesar yaitu

58,34% menyatakan setuju (S) dalam

proses belajar mengajar dengan

menggunakan model pembelajaran

langsung.

Saran

Berdasarkan simpulan diatas, peneliti

memberikan beberapa saran sebagai

berikut:

Implementasi model pembelajaran langsung

membutuhkan kreativitas guru dalam

melaksanakan proses belajar mengajar yaitu

dengan memberikan motivasi dan semangat

kepada siswa untuk belajar serta

membutuhkan ketelitian dalam melihat

pemahaman siswa akan materi yang telah

disampaikan, Implementasi model

pembelajaran langsung memfokuskan pada

penyampaian materi secara terstruktur

sehingga dapat digunakan untuk proses

belajar mengajar yang baik kepada siswa

karena terbukti dapat meningkatkan

aktivitas siswa selama mengikuti proses

belajar mengajar, Implementasi model

pembelajaran langsung harus disesuaikan

dengan materi yang akan disampaikan

karena tidak semua materi dapat

disampaikan dengan model pembelajaran

langsung.

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, Khoirul. 2009. Ekonomi Bilingual untuk SMA/ MA Kelas XI. Bandung: Yrama Widya.

Aqib, Zainal. dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2008. Dasar- dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Distrik, I Wayan. 2008. Model Pembelajaran Langsung Dengan Pendekatan Kontekstual untuk Meningkatkan Aktivitas Konsepsi dan Hasil Belajar Fisika Siswa SMAN 13 Bandar Lampung. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan, (Online), Vol. 6, No. 1, (http://isjd-pdii-lipi.go.id, diakses 4 Januari 2012).

Hamalik, Oemar. 2010. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

Hartojo dan Wikono. 2004. Akuntansi Perusahaan Jasa. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.

Http://paadesanjaya-blogspot.com, diakses 24 Desember 2011.

Http://www.118.98.216.59.co.id, diakses 25 Desember 2011.

18

Page 19: IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KOMPETENSI DASAR MENYUSUN NERACA LAJUR KELAS XI IPS 2 SMA NEGERI 22 SURABAYA

Parwata, I.G.L.A. 2008. Penerapan Model Pembelajaran langsung Berbantuan Media VCD Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Mahasiswa pada Perkuliahan Atletik I. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pendidikan, (Online), Vol. 2, No. 1, (http://www.freewebs-comsantyasaLemlit, diakses 20 Desember 2011).

Riduwan. 2010. Skala Pengukuran Variabel-variabel Penelitian. Bandung: Alfa Beta.

Sudjana, Nana. 2008. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sudrajat, Akhmad. 2011. Model Pembelajaran Langsung (Direct Instruction), (Online), (http://akhmadsudrajat.wordpress.com, diakses 20 Desember 2011).

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukardi. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Tim Penyusun.2006. Panduan Penulisan dan Penilaian Skripsi. Surabaya: UNESA.

Trianto. 2007. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Trianto. 2010. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif- Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

19