11
IFRS and XBRL Lead Efficiency Capital Market through Minimizing Asymmetric Information on Company Financial Reporting Structure Ika Agustini 1106022420 [email protected] Student of Accounting Department, Faculty of Economics, Universitas Indonesia Alhamdi Alfi Fajri 1106007905 [email protected] Student of Accounting Department, Faculty of Economics, Universitas Indonesia Pendahuluan Salah satu tujuan dari laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi atas fasilitas alokasi efisiensi biaya dan pendanaan suatu entitas dalam satu periode akuntansi tertentu. Aspek penting yang menjadi peran laporan keuangan adalah untuk meningkatkan keputusan investasi perusahaan. Berdasarkan teori dalam efficient market hypothesis, maka peningkatan transparansi laporan keuangan memiliki potensi untuk meningkatkan efisiensi pasar modal melalui meminimalisir informasi asimetris dalam struktur laporan keuangan pada suatu entitas publik. Beberapa hasil penelitian saat ini sudah mendukung prediksi antara hubungan antara kedua hal tersebut seperti (Biddle and Hilary, 2006; Hope and Thomas, 2008; McNichols dan Stubben, 2008; Biddle et al., 2009; Francis et al., 2009). Dalam studi kali ini, penulis berusaha untuk memperluas literatur dengan mengambil standar laporan keuangan yang baru yaitu IFRS dalam menganalisis hubungan antara kualitas laporan keuangan melalui IFRS dan efisiensi pasar modal dengan mengambil sampel perusahaan publik. Hal ini menjadi penting untuk menganalisis perusahaan publik untuk beberapa alasan. Pertama, bahwa laporan keuangan perusahaan publik memiliki hubungan dengan biaya modal perusahaan. Beberapa bukti empiris menyebutkan mengenai bagaimana kualitas informasi akuntansi mempengaruhi keputusan investasi korporasi yang

IFRS and XBRL Lead Efficiency Capital Market Through Minimizing Asymmetric Information on Company Financial Reporting Structure

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Explain relationship between IFRS and XBRL to Effective Market Theorem

Citation preview

Page 1: IFRS and XBRL Lead Efficiency Capital Market Through Minimizing Asymmetric Information on Company Financial Reporting Structure

IFRS and XBRL Lead Efficiency Capital Market through Minimizing Asymmetric Information on Company Financial Reporting Structure

Ika Agustini1106022420

[email protected] of Accounting Department, Faculty of Economics, Universitas Indonesia

Alhamdi Alfi Fajri1106007905

[email protected] of Accounting Department, Faculty of Economics, Universitas Indonesia

PendahuluanSalah satu tujuan dari laporan keuangan adalah untuk memberikan informasi atas fasilitas alokasi efisiensi biaya dan pendanaan suatu entitas dalam satu periode akuntansi tertentu. Aspek penting yang menjadi peran laporan keuangan adalah untuk meningkatkan keputusan investasi perusahaan. Berdasarkan teori dalam efficient market hypothesis, maka peningkatan transparansi laporan keuangan memiliki potensi untuk meningkatkan efisiensi pasar modal melalui meminimalisir informasi asimetris dalam struktur laporan keuangan pada suatu entitas publik. Beberapa hasil penelitian saat ini sudah mendukung prediksi antara hubungan antara kedua hal tersebut seperti (Biddle and Hilary, 2006; Hope and Thomas, 2008; McNichols dan Stubben, 2008; Biddle et al., 2009; Francis et al., 2009). Dalam studi kali ini, penulis berusaha untuk memperluas literatur dengan mengambil standar laporan keuangan yang baru yaitu IFRS dalam menganalisis hubungan antara kualitas laporan keuangan melalui IFRS dan efisiensi pasar modal dengan mengambil sampel perusahaan publik. Hal ini menjadi penting untuk menganalisis perusahaan publik untuk beberapa alasan. Pertama, bahwa laporan keuangan perusahaan publik memiliki hubungan dengan biaya modal perusahaan. Beberapa bukti empiris menyebutkan mengenai bagaimana kualitas informasi akuntansi mempengaruhi keputusan investasi korporasi yang sebenarnya. Kedua, sebagai turunan dari kontrak keuangan adalah informasi akuntansi keuangan mempengaruhi efisiensi pasar modal melalui pengawasan dan pendanaan biaya. Informasi laporan keuangan yang handal dapat menyediakan pengukuran kinerja entitas dengan tingkat bias yang jauh lebih kecil, yang akan membantu bagian manajerial perusahaan dalam pengambilan keputusan investasi (Bushman dan Smith, 2001). Ketiga, meminimalisir informasi asimetris dengan pengungkapan informasi yang berkualitas tinggi akan mengurangi biaya pendanaan perusahaan, mengurangi ketidakefisienan pasar dan memfasilitasi pendanaan khususnya untuk proyek jangka panjang dengan return yang tinggi (Levine, 1997). Pasar modal saat ini sudah mengalami perubahan yang dramatis dan signifikan dalam kompleksitas atas institusi dan manajemen kekayaan personal. Perubahan ini termasuk dalam perkembangan produk-produk keuangan yang beredar di pasar modal seperti opsi atas saham individual, saham indeks, fixed-income securities, currencies dan commodities serta pengaruh dari fluktuasi tingkat bunga dan stock index futures. Tambahnya lagi, specialized mutual funds, innovative insurance products dan emergence of international financial market sudah menambah daftar dari invetasi alternatif untuk investor di pasar modal. Sehingga, saat ini teknologi tinggi,

Page 2: IFRS and XBRL Lead Efficiency Capital Market Through Minimizing Asymmetric Information on Company Financial Reporting Structure

World Wide Web dengan kecepatan tinggi dan jaringan via satelit, DSL, smart-phone, TV kabel, dan fiber optics yang bukan hanya menyediakan koneksi instan untuk pasar modal akan tetapi meningkatkan volatilitas dalam pasar modal. Hal ini sangat menggambarkan bahwa pasar modal sangat bergantung kepada pergerakan informasi dan data kinerja perusahaan yang tercermin dalam laporan keuangan entitas publik, bukan gejolak harga saham masa lalu.Jika berbicara mengenai kualitas informasi laporan keuangan saat ini, salah satu implikasi yang dapat memaksimalkan kualitas informasi laporan keuangan entitas adalah IFRS yang mencoba untuk mengurangi informasi asimetris dengan menurunkan tingkat konservatisme akuntansi menjadi perlakuan akuntansi berbasis prinsip. Tujuan dari paper ini adalah untuk menentukan apakah International Financial Reporting Standard (IFRS) dapat meningkatkan efisiensi pasar modal sebagai basis analisis fundamental keuangan. Objektif untuk studi ini adalah (1) menguji literatur yang berhubungan dengan Efficient Market Hypothesis (EMH); (2) mendiskusikan bagaimana IFRS dapat meningkatkan efisiensi pasar modal dengan cara mengurangi informasi asimetris laporang keuangan entitas.

Survei Literatur EMH adalah salah satu topik yang paling menantang diantara akademisi dan profesionalisme keuangan di seluruh dunia dalam mengimplementasikan efisiensi pada pasar modal. Saat ini, literatur mengenai efisien pasar modal sangat ekstensif sehingga sangat tidak mungkin untuk diimplementasikan dalam studi tinjauan ulang atas semua literatur yang relevan terhadap efisiensi pasar modal. Perdebatan efisiensi pasar modal dimulai pada 1900 oleh analisis Bachelier terhadap pergerakan harga barang komoditas. Bachelier mempresentasikan bukti pendukung bahwa spekulasi barang komoditi di Prancis adalah “fair game” karena pergerakan harga sangat mengikuti pola dari “random walk”. Sehingga hal ini menggambarkan bahwa baik pembeli atau penjual tidak dapat berharap atas laba dari abnormal return. Akan tetapi, hipotesis efisiensi pasar modal pertama kali diajukan oleh Fama pada tahun 1970 yang mempercepat penyelidikan untuk teori ekonomi yang wajar untuk investasi saham di pasar modal. Fama juga menyediakan tinjauan saksama mengenai semua landasan teori ekonomi dan keuangan yang ada dengan studi empiris.

Pendukung Studi Empiris FamaFama menguji model random-walk menggunakan harga harian untuk masing-masing 30 saham Dow-Jones Industrial Index dari akhir 1957 sampai September 1962. Dengan menggunakan analisis statistika berupa variable independent, frequency distribution, dan “runs” atas perubahan harga dari sampel saham, dan hasil dari statistika tersebut menjadi pendukung atas model random walk pada EMH. Banyak anekdot dan studi empiris lainnya yang mendukung hasil kerja Fama seperti, Fisher, Jense dan Roll yang menunjukkan bagaimana investor menggunakan data dan informasi yang ada dari model EMH sebagai reaksi cepat atas fluktuasi pasar modal sebagai informasi yang baru. Para pendukung EMH menganalisis 940 stock splits dari Januari 1927 sampai Desember 1959. Hasil menyatakan bahwa stock splits memiliki dampak yang sangat dekat dengan kenaikan dividen, mengindikasikan bahwa perusahaan-perusahaan ini menikmati bisnis yang baik dengan cara abnormal return selama periode kenaiakan harga saham secara tiba-tiba. Sehingga, stock split dapat menjadi indikator yang bernilai bagi manajer perusahaan untuk optimis mengenai bisnis masa depan, profit, dan prospek alur kas.

Page 3: IFRS and XBRL Lead Efficiency Capital Market Through Minimizing Asymmetric Information on Company Financial Reporting Structure

Penentang Studi Empiris FamaSalah satu penentang atas analisis EMH adalah kritik Shiller mengenai perilaku perspektif keuangan. Shiller meminta seluruh pengguna EMH untuk tidak terpedaya oleh efisien pasar modal dan mulai beralih ke pendekatan yang berwawasan luas. King dan Wadhwani mengembangkan model penyakit menular untuk menginvestigasi bagaimana kesalahan dan error dalam penilaian pada satu pasar dapat dipancarkan ike pasar modal sekuritas yang lain dengan mengabaikan faktor terkemuka seperti pengendalian dan mekanisme legislasi, perbedaan ekonomi masing-masing negara, politik, sosial dan latar belakang relevan lainnya. Mereka menemukan bahwa “perdagangan saham dalam satu pasar dapat mempengaruhi harga saham di pasar yang lain, sehingga harga saham merespon terhadap informasi publik mengenai fundamental ekonomi dan harga saham bisa berubah dimana saja. Hal ini dikarenakan investor menyimpulkan informasi dari pergerakan harga saham di beberapa negara untuk keputusan investasi. Hal inilah yang disebut model hipotesis penyakit menular dalam investasi pasar modal mengusulkan bahwa kesalahan dalam satu pasar sekuritas dapat dipancarkan ke pasar modal negara lain. Hasil survei dari ahli ekonomi keuangan, Welch menemukan bahwa kebanyakan responden merasakan bahwa pasar keuangan adalah pada dasarnya efisien dan bebas arbitrase. Dan sebaliknya, penulis masih percaya bahwa pasar modal menyediakan beberapa pola yang dapat diprediksi, anomali dan peluang lainnya dari waktu ke waktu. Akan tetapi, penulis percaya bahwa sekali ada peluang yang ditemukan dan dilaporkan untuk semua orang bisa mengetahui informasi tersebut, dan cukup investor yang akan memodifikasi strategi investasi di pasar model sehingga pola dan anomali pasar modal akan dieliminasi dengan cepat.

Tinjauan Ulang ArgumenDari beberapa penelitian sebelumnya dari pendukung dan penentang model EMH dari Fama mengenai efisiensi pasar modal, penulis menyatakan bahwa untuk membentuk efisiensi pasar modal bukan hanya didasari oleh faktor-faktor abnormal return dan gejolak harga saham yang pada tahun-tahun sebelumnya dan model hipotesis penyakit menular dari Shiller saja. Hal ini disebabkan bukan mengenai faktor perilaku investor di pasar modal, akan tetapi mengenai bagaimana kinerja dan prospek perusahaan dimasa depan dalam menjalankan bisnis perushaaan. Sehingga dalam hal ini penulis mengusulkan bahwa International Financial Reporting Standards dalam mengatur struktur pelaporan keuangan perusahaan dalam kondisi yang sebenarnya memiliki dampak yang jauh lebih signifikan dalam efisiensi pasar modal dari pada perilaku keuangan investor yang bersifat outsider analysis. Dengan pelaporan keuangan yang distandarisasi dan memiliki tingkat pemahaman secara universal, maka setiap orang memiliki kesempatan yang sama dalam menganalisis pasar modal. Hal ini dapat mengeliminasi arbitrase dan anomali pasar modal yang terjadi dan dapat meminimalisir informasi asimetris untuk setiap investor yang ada di pasar modal.

Efek IFRS dalam Pelaporan Kondisi Keuangan PerusahaanInternational Financial Reporting Standards (IFRS) dirancang sebagai bahasa global umum untuk urusan bisnis sehingga akun keuangan perusahaan dapat dimengerti dan dapat dibandingkan melintasi batas internasional. Hal ini menjawab dari tantangan pertumbuhan pasar modal dan perdagangan saham dan menjadi penting bagi perusahaan yang melakukan expansi pasar dalam konteks internasional. Sehingga tujuan adanya adopsi IFRS ini adalah untuk menjunjung tinggi prinsip comparable, understandable, reliable dan relevant untuk masing-

Page 4: IFRS and XBRL Lead Efficiency Capital Market Through Minimizing Asymmetric Information on Company Financial Reporting Structure

masing pengguna internal dan eksternal entitas yang menjadi landasan dalam melakukan analisis fundamental keuangan perusahaan. Dengan menggunakan IFRS dalam laporan keuangan maka entitas akan menggunakan sistem pelaporan laporan keuangan dengan mempertimbangkan item yang akan diakui dalam laporan keuangan ketika:1. Memiliki probabilita lebih dari sama dengan 50% terhadap manfaat ekonomi masa depan

yang datang dari dan menuju entitas yang bersangkutan2. Sumber daya dapat diukur secara reliable – akan tetapi asumsi pengukuran unit diaplikasikan

dibawah Historical Cost Accounting Model dalam mengasumsikan satuan unit ke dalam satuan moneter (satuan mata uang) yang bersifat stabil (nul inflasi dan deflasi); melainkan hanya diasumsikan bahwa tidak ada inflasi atau deflasi dan item dinyatakan dengan Historical Cost dalam satu periode seperti 1 bulan, 1 tahun, 10 atau 100 atau 200 atau lebih pada tahun-tahun sebelumnya. Asumsi pengukuran satuan unit yang stabil diterapkan untuk barang-barang seperti saham, saldo laba, cadangan modal, semua barang-barang lainnya di ekuitas, semua item dalam Laporan laba Rugi Komprehensif (kecuali gaji, upah, sewa, dll, yang disesuaikan dengan inflasi per tahun), dan lain-lain.

3. Dibawah model Capital Maintenance in Unites of Constant Purchasing Power (CMUCPP), semua nilai rill konstan atas item yang non-monetary dan diukur dalam satuan unit dengan tingkat purchasing power yang konstan pada satuan indeks harian dan semua tingkat inflasi dan deflasi; seperti semua item pada Statement of Comprehensive Income, Shareholder’s equity, Accounts Receivables, Account Payables, semua non-monetary payables dan receivable, provisi dan lain-lain.

Manfaat dari penerapan IFRS secara umum diantaranya adalah:1. Memudahkan pemahaman atas laporan keuangan dengan penggunaan Standar Akuntansi

Keuangan yang dikenal secara internasional (enhance comparability).2. Meningkatkan arus investasi global melalui transparansi. 3. Menurunkan biaya modal dengan membuka peluang fund raising melalui pasar modal secara

global.4. Menciptakan efisiensi penyusunan laporan keuangan.5. Meningkatkan kualitas laporan keuangan, dengan cara, mengurangi kesempatan untuk

melakukan earning management.

Dampak penerapan IFRS di Indonesia dalam bisnis1. Akses ke pendanaan internasional akan lebih terbuka karena laporan keuangan akan lebih

mudah dikomunikasikan ke investor global.2. Relevansi laporan keuangan akan meningkat karena lebih banyak menggunakan nilai wajar.

3. Kinerja keuangan (laporan laba rugi) akan lebih fluktuatif apabila harga-harga fluktuatif.

4. Smoothing income menjadi semakin sulit dengan penggunakan balance sheet approach dan fair value

5. Principle-based standards mungkin menyebabkan keterbandingan laporan keuangan sedikit menurun yakni bila penggunaan professional judgment ditumpangi dengan kepentingan untuk mengatur laba (earning management).

Page 5: IFRS and XBRL Lead Efficiency Capital Market Through Minimizing Asymmetric Information on Company Financial Reporting Structure

6. Penggunaan off balance sheet semakin terbatas.

Fleksibilitas dalam standar IFRS yang bersifat principles-based akan berdampak pada tipe dan jumlah skill professional yang seharusnya dimiliki oleh investor. Pengadopsian IFRS mensyaratkan investor untuk memiliki pemahaman mengenai kerangka konseptual informasi keuangan agar dapat mengaplikasikan secara tepat dalam pembuatan keputusan. Pengadopsian IFRS mensyaratkan investor dalam menganalisis informasi untuk memiliki pengetahuan yang cukup mengenai kejadian maupun transaksi bisnis dan ekonomi perusahaan secara fundamental sebelum membuat judgment. Selain keahlian teknis, investor juga perlu memahami implikasi etis dan legal dalam implementasi standar.

Dampak penerapan IFRS di IndonesiaMeskipun masih muncul pro dan kontra, sesungguhnya penerapan IFRS ini akan berdampak positif. Bagi para emiten di Bursa Efek Jakarta (BEI), dengan menggunakan standar pelaporan internasional itu, para stakeholder akan lebih mudah untuk mengambil keputusan.1. Pertama, laporan keuangan perusahaan akan semakin mudah dipahami lantaran

mengungkapkan detail informasi secara jelas dan transparan.2. Kedua, dengan adanya transparansi tingkat akuntabilitas dan kepercayaan kepada manajemen

akan meningkat.

3. Ketiga, laporan keuangan yang disampaikan perusahaan mencerminkan nilai wajarnya.Di tengah interaksi pelaku ekonomi global yang nyaris tanpa batas, penerapan IFRS juga akan memperbanyak peluang kepada para emiten untuk menarik investor global. Dengan standar akuntansi yang sama, investor asing tentunya akan lebih mudah untuk membandingkan perusahaan di Indonesia dengan perusahaan sejenis di belahan dunia lain.

Kerangka Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Berdasar IFRSElemen Laporan Keuangan

1. Neraca2. Laporan Laba Komperhensif3. Laporan Perubahan Ekuitas4. Laporan Arus Kas5. Catatan Atas Laporan Keuangan6. Laporan Posisi Keuangan pada Perioda Komparatif\

Pemakai Laporan Keuangan.Pemakai Kepentingan

Internal (Manajemen) Melihat besar kecilnya laba dan mengevaluasi kinerja keuangan perusahaan. Dan Informasi dalam laporan keuangan dapat digunakan untuk menentukan plan dan strategi perusahaan.

Eksternal (Investor) Menilai prospek tidaknya perusahaan tersebut (Mengukur resiko-resiko investasinya)

Pemberi Pinjaman (Biasanya Bank)

Untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam melunasi pinjamannya.

Pemerintah dan Badan Untuk menganalisa CAR perusahaan, sebagai pertimbangan

Page 6: IFRS and XBRL Lead Efficiency Capital Market Through Minimizing Asymmetric Information on Company Financial Reporting Structure

Regulator Lain kebijakan pajak, menghitung statistic pendapatan nasional.Supplier Untuk menentukan kebijakan kredit terhadap perusahaan.Pelanggan Mengetahui kelangsungan hidup perusahaan.Karyawan Mengetahui kelangsungan hidup perusahaan serta mengetahui

perusahaan untuk memberikan balas jasa.Masayarakat (termasuk akademisi)

Sebagai bahan pembelajaran dan ilmu pengetahuan. Selain itu dapat menjadi bahan dalam membuat tugas akhir, artikel, makalah, dan presentasi-presentasi.

Dalam hal ini, IFRS akan berusaha untuk melaporkan kondisi keuangan perusahaan pada nilai wajar yang sebenarnya pada tanggal pelaporan terjadi. Akan tetapi, jika informasi sudah tersedia di pasar modal untuk para investor akan tetapi pendistribusian laporan keuangan tidak efisien, maka tujuan untuk membentuk pasar modal efisien akan masih belum tercapai. Oleh karena itu, IFRS juga akan mengadopsi sistem XBRL (eXtensible Business Reporting Language) yaitu bahasa digital yang dikembangkan untuk menyediakan struktur umum dan elektronik untuk bisnis dan laporan keuangan. Pada XBRL, mark-up tags biasanya membuat informasi laporan keuangan berbasis komputer. Karena IFRS dan XBRL memiliki tujuan untuk menstandarisasi laporan keuangan untuk meningkatkan tranparansi dan meningkatkan kualitas dan komparabilitas informasi bisnis, kedua struktur laporan ini merupakan satu kesatuan yang sangat sempurna untuk meningkatkan kualitas laporan keuangan dan meminimalisir informasi asimetris demi terwujudnya efisiensi pasar modal.

XBRL untuk struktur laporan keuanganPada 30 Januari 2009, SEC mengeluarkan mandatori akhir untuk adopsi XBRL. Mandat menginginkan 500 perusahaan publik terbesar dalam struktur laporan keuangan XBRL pada 15 Juni 2009, sedangkan perusahaan pada tingkat medium didokumentasikan pada 15 Juni 2010 dan sisanya pada 15 Juni 2011. Lalu, Interactive Data Electronic Applications (IDEA) akan menggantikan sistem Electronic Data Gathering, Analysis and Retrieval (EDGAR). Akan tetapi untuk tujuan menyediakan dokumen masa lalu, SEC akan menjalankan EDGAR secara parallel bersamaan dengan IDEA selama masa transisi yang dibutuhkan.XBRL bersamaan dengan IFRS akan berusaha untuk meningkatkan efisiensi pasar modal, sehingga semi-strong EMH adalah tentang keuangan dan informasi lainnya yang mempengaruhi sekuritas secara individual atau pasar modal secara keseluruhan. Sesuai dengan hasil adopsi IDEA, maka XBRL dan IDEA dapat meningkatkan kecepatan dan akurasi laporan keuangan yang sudah distandarisasi oleh IFRS. Sehingga, pencapaian tertinggi dari maksimalisasi teknologi XBRL dan IDEA bersama dengan IFRS dapat meningkatkan efisiensi pasar modal. Hasil studi mengenai peningkatan efisiensi pasar modal dengan menggunakan XBRL dan IDEA sebagai struktur laporan keuangan dan distribusi laporan keuangan yang didukung dengan standarisasi IFRS dengan menggunakan metode The Logistic Indicator menunjukkan bahwa dengan semakin banyak perusahaan yang mengadopsi XBRL untuk struktur laporan keuangan dan semakin meningkatnya jumlah IDEA yang user-friendly dan mutakhir yang dikembangkan untuk permintaan pasar yang efisien, efisiensi laporan keuangan baik distribusi kecepatan dan akurasi konten akan meningkatkan eksponensial yang mengurangi bias akan potensi masa depan dalam arus informasi sehingga akan meningkatkan efisiensi pasar modal domestik dan internasional. Melangkah lebih jauh, model tersebut akan memicu studi-studi baru yang akan

Page 7: IFRS and XBRL Lead Efficiency Capital Market Through Minimizing Asymmetric Information on Company Financial Reporting Structure

mengembangkan sistem pengawasan atas efek XBRL untuk struktur laporan keuangan terhadap EMH untuk pasar modal internasional.

KesimpulanPengimplementasian IFRS merupakan sebuah upaya meningkatkan komparabilitas dan kualitas laporan keuangan antar perusahaan sehingga mampu menurunkan biaya untuk berinvestasi yang pada akhirnya dapat mendorong investor untuk menanamkan modalnya di pasar modal Indonesia. Peningkatan efisiensi ini merupakan satu paket adopsi antara IFRS dan sistem XBRL yang mana satu menekankan pada penguatan struktur laporan keuangan dan yang lain menekankan pada penguatan struktur teknologi distribusi informasi laporan keuangan. Hasilnya berupa peminimalan asimetric information dalam proses pelaporan hasil kinerja dan posisi perusahaan. Dalam rangka memasuki AEC 2015, diharapkan pengadopsian kedua sistem ini mampu menciptakan pasar modal yang kuat, yang memiliki tingkat efisiensi tinggi. Dengan demikian pasar modal dapat menjadi penggerak ekonomi utama bagi Indonesia.

Daftar PustakaE.F. Fama, “Efficient Capital Market: A Review of Theory and Empirical Work”, Journal of

Finance, 1970, vol. 25, pp. 383-417. Xiaoting (Christy) Lu. “Information Asymmetry and Accounting Conservatism under IFRS

Adoption”, Faculty of Business, Brock University, St. Catherines, ON, 2012.Fang, Jianing., Levine, Helisse. “Improving Market Efficiency: XBRL for Financial Reporting”,

International Journal on GSTF Business Reviw, 2011, vol. 1.Li, Qingyuan., Wang, Tielin. “Financial Reporting Quality and Corporate Investment

Efficiency”. Nankai Business Review International, 2010, vol. 1, No. 2, pp. 197-213.Cox, A.K. Raymond., Weirich, Thomas R., “The Stock Market Reaction to Fraudelent Financial

Reporting” Managerial Auditing Journal, 2002, pp374-382.Martani, Dwi. “Dampak Implementasi IFRS bagi Perusahaan”. Faculty of Economics,

Universitas Indonesia https://www.academia.edu/4091611/Dampak_Implementasi_IFRS_BAGI_PERUSAHAAN_Oleh_Dwi_Martani_Staf_pengajar_Akuntansi_FEUI_anggota_tim_implementasi_IFRS (23 November 2013)

International Financial Reporting Standards. “Access the unaccompanied standards and their technical summaries,” IFRS. http://www.ifrs.org/IFRSs/Pages/IFRS.aspx (23 November 2013)

International Financial Reporting Standards. “The IFRS XBRL initiative” IFRS. http://www.ifrs.org/The-organisation/About-XBRL/Pages/About-XBRL.aspx (23 November 2013)