28
SUKSES QATAR JUARAI AFC U-19 FC Bayern Munich ANTARA HITZFELD, VAN GAAL, HEYNCKESS, DAN GUARDIOLA RONALD KOEMAN COVER STORY M A G A Z I N E 9 EDISI KESEMBILAN - MAY 2015 FOOTBALL MANAGER 2015 FOOTBALL PUNDIT SANG PENYIHIR DARI NEGERI KINCIR ANGIN TACTICAL DAN TRACKSUIT MANAGER SI WONDERKID MARTIN ODEGAARD PLAYERS REVIEW © IDFM Magazine - www.fm-indo.com

IDFM Magazine 09

Embed Size (px)

DESCRIPTION

 

Citation preview

Page 1: IDFM Magazine 09

SukSeS Qatar Juarai aFC u-19

FC Bayern MunichAntArA HitzFeld, vAn GAAl, HeynCkess, dAn GuArdiolA

RONALD KOEMAN

COVER STORY

M A G A Z I N E

9

EDISI KESEMBILAN - MAY 2015

FOOTBALL MANAGER 2015

FOOTBALL PUNDIT

SaNG PeNYiHir Dari NeGeri kiNCir aNGiN

taCtiCal DaN traCkSuit MaNaGer

Si WONDerkiD MartiN ODeGaarDPLAYERS REVIEW

© IDFM Magazine - www.fm-indo.com

Page 2: IDFM Magazine 09

@id_fm

Football Manager Indonesia (IDFM)

www.fm-indo.com

idfmpep talk

Hallo!!! Ada yang tahu sudah berapa lama sampai IDFM Magazine kembali terbit? Ah, beribu maaf kami ucap-kan kepada siapapun yang galau menanti edisi se-

lanjutnya IDFM Magazine. Ketika tuntutan untuk bertahan hidup di dunia menjadi alasan terpinggirkannya IDFM Mag-azine, klise, tapi mau gimana lagi? Jadi, ada yang mau jadi sponsor kelangsungan IDFM Magazine kedepannya? *eh

Mari berhenti bersedih dan segera bersorak! IDFM Mag-azine kembali dengan Edisi ke-9. Iya sembilan!!! Berisi be-berapa ulasan yang (kurang) update dan tetap harus kalian baca, karena untuk sementara hanya ini yang kami punya, hiks hiks. Tetapi tenang, beberapa artikel adalah artikel se-gar yang siap melepas dahaga kalian kok, hehe.

IDFM9

Gustav Mandigo ( @GustavMandigo )Muhammad Rizka. J ( @m_rizka )Dimas Arviaputra ( @dimasArviaputra )Handy Fernandy ( @handyfernandy )Eko Putra A. B ( @Rtupoke )Ryantank ( @ryantank100 )

tiM idFM

kontributorAgam Averroes

Pada setiap jeda antara edisi lama ke edisi baru, IDFM Mag-azine selalu kembali menjadi putih. Menjadi tanpa warna. Untuk kemudian kami berembuk bersama bagaimana se-baiknya memberikan cahaya dan mewarnai edisi terbaru. Dan, kami akan makin senang, bila ke depannya, komuni-taslah yang bercahaya, memberikan sinar dan warna dalam tiap edisi IDFM Magazine.

Jika anda tertarik untuk berkontribusi, beritahukanlah. Kami berharap melihat nama-nama baru berkontribusi ter-hadap majalah dan komunitas. Sesederhana apapun itu, sampaikanlah. Sebuah sentuhan sederhana jari kelingking anda yang bertaut dengan kelingking orang yang anda cin-tai, berkontribusi terhadap besarnya cinta yang terbangun lewat sebuah sentuhan kecil.

Jika anda menikmati apa yang telah kami lakukan sejauh ini, ketahuilah, bahwa, anda, komunitas FM lokal-lah yang sela-lu menggerakan otak, hati, dan tubuh kami.

Salam FM,

Tim IDFM

Page 3: IDFM Magazine 09

Cover story

other story

10

06

2019

23

24

16

FootBAll MAnAGer 2015

daftar isi

Tahun 2013, merupakan tahun terakhir kali Bayern berhasil juara Liga Champions 18 bulan yang lalu). Keberhasilan Bayern menjalani 3 final dalam 4 tahun 2010, 2012, dan 2013.

Ronald KoemanSang Penyihir dari Negeri Kincir Angin

Football PunditSukses Qatar Juarai AFC U-19

Players ReviewSi Wonderkid: Martin Odegaard

FMSurveyPemain FMLegend Versimu Siapa?

TipsYouth Intake, Regen, Scout Network, dan Seterusnya...

Salah satu fitur terbaru di FM15 adalah memilih diantara gaya managerial Tracksuit, Tactical atau kombinasi dari keduanya.

AskidFMMemiliki pertanyaan atau saran? Silakan followdan mention @id_fm, serta alamat surel [email protected].

FC Bayern MunichAntArA HitzFeld, vAn GAAl, HeynCkess, dAn GuArdiolA

tACtiCAl dAn trACksuit MAnAGer

26 NewsFMC15 Tablet Dirilis!

Page 4: IDFM Magazine 09

IDFM Magazine Open Ads !Ingin bekerjasama? Hubungi kami:E-mail: [email protected]: @id_fm / @GustavMandigo / @m_rizka

Page 5: IDFM Magazine 09

FootBAll MAnAGer 2015SYSTEM REQUIREMENTS

Page 6: IDFM Magazine 09

toriesS Pelatih berambut pirang yang kerap disapa Tintin ini mampu mengangkat prestasi Southamp-ton setidaknya hingga pekan kedelapan Premier League, Soton kini berada di peringkat tiga klase-men sementara Premier League.

Koeman berhasil membuat rezim baru di klub yang bermarkas di Saint Mary Stadium ini.

Belanda merupakan salah satu Negara yang sekian lama menjadi kiblat sepakbola dun-ia, Negeri Kincir Angin ini terkenal dengan permainan khas yang terkenal dengan

nama Total Football. Tak hanya itu Belanda juga mampu melahirkan pelatih-pelatih kelas dunia, sebagai contoh ada Louis van Gaal dan Frank Rijkaard. Namun ditulisan saya kali ini saya bu-kan ingin berbicara tentang van Gaal ataupun Rijkaard, melainkan pelatih baru Southampton yang juga asal Belanda yang kini menjelma bak penyihir di Liga Inggris. Ya, siapa lagi kalau bu-kan Ronald Koeman.

Pelatih berambut pirang yang kerap disapa Tintin ini mampu mengangkat prestasi South-ampton setidaknya hingga pekan kedelapan Premier League, Soton kini berada di peringkat tiga klasemen sementara Premier League. Koe-man berhasil membuat Rezim baru di klub yang bermarkas di Saint Mary Stadium ini. Pada awal musim Southampton sempat digadang-gadang akan sangat terpuruk musim ini sepeninggal Mauricio Pocchetino yang kini menahkodai Tottenham Hotspurs. Tak sampai disitu South-

ampton juga ditinggal bintang-bintang andalan mereka musim lalu yaitu Adam Lallana, Rickie Lambert, Callum Chambers, Dejan Lovren dan Luke Shaw yang semuanya pergi diboyong oleh klub-klub besar Premier League.

Tapi berbekal kelebihan di bidang finansial hasil penjualan pemain bintang Koeman tak begitu kesulitan untuk membangun lagi sebuah tim yang lengkap, dan pembelian terbaiknya adalah Graziano Pelle yang dulunya mantan anak asuh Koeman sendiri di Feyenoord, dan Dusan Tadic yang diboyong Koeman dari FC Twente. Tadic dan Pelle pun beradaptasi dengan cepat den-gan Premier League dibawah asuhan Koeman. Pelle sudah mengemas enam gol dan satu as-sist. Sementara Tadic sukses menorehkan tujuh assist dan satu gol.

Bukti nyata awal keberhasilan Koeman mem-buat rezim baru di Southampton adalah ter-pilihnya Koeman dan Graziano Pelle sebagai Manager of The Month dan Player of The Month Premier League bulan September. Hal ini tak mengejutkan khususnya bagi saya. Koeman berhasil menangatasi Newcastle 4-0, menang

Apakah Koeman berhasil membawa Southampton ke zona Liga Champions yang dari dulu diidamkan oleh seluruh fans Soton? Dan siapa lagi bibit muda yang akan ditemukan Koeman bersama The Saints?

youngster

tactical

Mental

determination

l

l

l

l

Page 7: IDFM Magazine 09

RONALD KOEMAN

1-0 atas Swansea, dan kemenangan 1-0 atas QPR di kandang sendiri. Sementara Pelle berhasil mencetak dwi gol ke ga-wang Newcastle dan gol tunggal sebagai penentu kemangan atas QPR.

Secara taktik, Koeman sudah menggenggam ilmu passing cepat dan memainkan garis pertahanan rendah, ini tentu berbeda dengan skema Pocchetino yang diterapkan selama melatih Soton, yaitu menerapkan High Pressing hingga ke jantung pertahanan lawan. Hal ini terbukti karena dua gelan-dang kunci Soton yaitu Victor Wanyama dan Morgan Schnei-derlin menggunakan role Ball Winning Midfielder. Keduanya ditugaskan menjadi petarung untuk merebut bola di depan kotak 16 Soton. Namun hal ini terbukti sukses karena Soton menjadi tim dengan tackle per game tertinggi di Premier League (24,5 tackle per game).

Koeman bisa menggunakan pemain ‘seadanya’ untuk mendo-brak pertahanan lawan maupun mempertahankan gawang-nya dari kebobolan. Seperti yang saya bilang diatas, Koeman menggunakan strategi garis pertahanan rendah, dimana Na-thaniel Clyne dan Ryan Bertrand akan menjadipelecut awal serangan Southampton. Selain itu, cepat kompaknya Dusan Tadic dan Graziano Pelle menjadi senjata Koeman musim ini, sementara Wanyama dan Schneiderlin menjadi penyeim-bang lini tengah The Saints. Sejauh ini, gawang Fraser Forster sampai pekan kedelapan Premier League baru kemasukan lima gol, jumlah paling sedikit di Premier League.

sAnG PenyiHir dAri neGeri kinCir AnGin

Terpilihnya Koeman dan Graziano Pelle sebagai Manager of The Month dan Player of The Month Premier League bulan September.

Sumber: Premierleague

Oleh: Agam Averroes

Page 8: IDFM Magazine 09

ForMAsiKoeman menggunakan strategi garis pertah-anan rendah, dimana Nathaniel Clyne dan Ryan Bertrand akan menjadi pelecut awal serangan Southampton. Selain itu, cepat kompaknya Dusan Tadic dan Graziano Pelle menjadi senjata Koeman musim ini, semen-tara Wanyama dan Schneiderlin menjadi penyeimbang lini tengah The Saints.

Kredit khusus yang patut diberikan pada Koeman adalah bagaimana ia bisa meramu pemain-pemain Soton yang ban-yak diisi pemain-pemain belia. Bersama Tintin, nama-nama seperti Nathaniel Clyne, James Ward-Prowse, Jack Cork, dan Victor Wanyama semakin bersinar.

Kesuksesan pria kelahiran Zandaam 21 Maret 1963 ini ten-tunya tak selalu berjalan mulus, sempat menukangi Vitesse dari 1999-2001 Koeman tak mendapatkan gelar apapun. Tapi setelah itu hingga 2005 ia mendapatkan amanat untuk mela-tih salah satu klub besar Eredivisie, Ajax Amsterdam. Di klub inilah Koeman mengalami pasang surut karirnya. Bersama Ajax Koeman berhasil mendapatkan 2 gelar Eredivisie serta beberapa trofi domestic. Pada tahun 2005 Koeman didepak Ajax dan merantau ke Portugal, kali ini dia bekerja di Benfi-ca. Dan lagi, nasibnya sama saat menukangi Vitesse. Ia tak mendapat gelar apapun bersama Benfica.

Hanya setahun melatih Benfica, Koeman kembali ke kampun-gnya untuk menukangi PSV Eindhoven, dan hasilnya not-bad, ia berhasil mendapatkan satu trofi Eredivisie pada musim 2006-2007 bersama PSV. Selanjutnya, Koeman mendapat tawaran melatih kelelawar Spanyol, Valencia CF. Di negeri Matador ini Koeman berhasil menjuarai satu gelar Copa Del Rey.

Di tahun 2009 ia kembali ke Belanda, kali ini AZ Alkmaar yang berniat mendapatkan servis dari Tintin, dan berhasil

mendapatkan trofi Piala Super Belanda dimusim pertaman-ya. Di AZ Alkmaar Koeman berhasil bertahan hingga tahun 2011 sebelum Feyenoord yang kini berminat menggunakan jasa Koeman, di sinilah Koeman berhasil menghantarkan Fey-enoord menjadi runner up Eredivisie dan di sini juga Koeman mengasah Graziano Pelle menjadi striker hebat.

Dan kini, bisa kita lihat apakah Koeman berhasil membawa Southampton ke zona Liga Champions yang dari dulu diid-amkan oleh seluruh fans Soton? Dan siapa lagi bibit muda yang akan ditemukan Koeman bersama The Saints? Biarkan waktu yang akan menjawab semuanya..Prestasi akan didapat melalui kerja keras dari seseorang.

Page 9: IDFM Magazine 09

GRATIS! Majalah Digital Football Manager di Indonesia! Kunjungi www.fm-indo.com

READ USAND PLAY!THE 1ST E-MAGAZINE ABOUT FOOTBALL MANAGER STUFF IN BAHASA. GET US FREE!

www.fm-indo.com

Page 10: IDFM Magazine 09

+Mia san miaTahun 2013, merupakan tahun terakhir kali Bayern berhasil juara Liga Champions 18 bulan yang lalu. Keberhasilan Bayern menjalani 3 final dalam 4 tahun 2010, 2012, dan 2013, merupakan sesuatu yang sangat istimewa. Sebuah hal istimewa, yang hanya bisa dilakukan

oleh sebuah klub dengan pondasi yang sangat kuat. Kita coba kembali sedikit ke belakang, ke era di mana Bayern mulai membangun hingga sampai seperti saat ini.

era ottmar HitzfeldFormasi FC Bayern 1998/1999. Pemain yang

tersebut dalam tiap posisi, bukan “harga mati”. Saya hanya berusaha menggambarkan opsi

tugas pemain Bayern, di musim tersebut.

Tahun 1998, Ottmar Hitzfeld di-datangkan dari Dortmund. Ini menjadi salah satu transfer terbaik yang pernah dilakukan oleh Bay-

ern. Hitzfeld sendiri mendatangkan 6 pemain baru. 5 di antaranya menarik perhatian publik Jerman, yaitu, Ali Daei, Stefan Effenberg, Jens Jeremies, Thom-as Linke, dan Hasan Salihamidzic. 4 nama terakhir, pada akhirnya, memba-wa pengaruh sangat besar pada kesuk-sesasn Bayern nantinya.

Di musim 1998/1999, Hitzfeld bermain dengan bentuk dasar 3-4-3. Atau, anda juga bisa menyebutnya 1-2-4-3 atau 1-4-2-3. Intinya, 1 Sweeper, 2 bek Ten-gah, 2 Bek Sayap, 2 Gelandang Tengah, 2 Penyerang Sayap, dan 1 Penyerang

tengah.

BAyern MuniCHAntArA HitzFeld, vAn GAAl, HeynCkess, dAn GuArdiolABerbicara soal Bayern berarti berbicara tentang salah satu klub terbesar di dunia. Cerita, seja-rah panjang dan pertandingan tak ternilai, serta prestasi objektif membentang panjang. Mulai dari era 70-an, 80-an, sampai 2000-an. Mulai dari masa Udo Lattek, Dettmar Cramer, Giovanni Trapattoni, Ottmar Hitzfeld, Louis van Gaal, Jupp Heynckess, sampai Josep Guardiola.

Oleh: Ryantank

Page 11: IDFM Magazine 09

respectCarsten Jancker menangis dalam

ketidakpercayaannya terhadap “bencana 2

menit”

Tarnat, Kahn, dan Scholl, setelah gol Solksjaer di

menit 93

Hitzfeldterkenal sebagai manajer yang sangat mampu membangun pertahanan yang kokoh. Hitzfeld juga sangat percaya pada)low defensive line) sebagai

strategi bertahannya. Kita coba deskripsikan secara singkat bagaimana peran para pemain Bayern era Hitzfeld.

Lothar Matthaeus merupakan Libero yang tidak bertugas sebagai marker, ia lebih difungsikan sebagai organisator yang punya “kebebasan” untuk roam ke depan. Sangat sering terlihat, Matthaeus terlibat dalam transisi menyerang dan ikut naik ke atas. Libero (Attacking) cukup mewakili role Matthaeus di Bayern.

Di tengah, duet Stefan Effenberg dan Jens Jeremies merupakan tipe pemain dengan kekuatan menyerang dan bertahan yang baik. Effenberg bisa digam-barkan sebagai kreator serangan sebenarnya. Punya teknik, tenaga, kebera-nian, emosi, dan kharisma. Jeremies merupakan salah satu gelandang tengah Jerman yang memiliki stamina dan kecepatan. Effenberg dibandingkan Jer-emies (Ball Winning Midfielder-Defending), difungsikan lebih advanced (Ad-vanced Playmaker-Support).

Dua sayap belakang, punya karakter gerak berbeda. Sisi kiri merupakan sisi yang lebih agresif dalam menyerang. Wajar saja, di sana ada salah satu bek kiri terbaik dunia sepanjang masa, Bixente Lizarazu (Defensive Winger). Michael Tarnat menjadi back-up nya. Di kanan, Babbel (Wing Back-Support) yang pun-ya kapasitas sebagai bek tengah, sudah jelas menawarkan kekuatan bertahan yang bagus.

Di depan, Hitzfeld meletakan 3 pemain. Memainkan Carsten Jancker atau Giovane Elber, Hitzfeld memainkan taktik berbeda. Sederhananya, Elber bisa disebut sebagai Advanced Forward yag eksplosif, sementara Carsten Jancker merupakan Target Man dengan kekuatan fisik yang mengerikan. Di ke-dua striker sayap, Bayern punya dua pemain dengan karakter berbeda. Di satau sisi, Alexander Zickler merupakan tipe “pemain tim” yang profesional dan se-lalu “bersedia”, baik sebagai starting line-up atau pun cadangan. Kecepatan-nya sangat cocok untuk skema serangan balik cepat. Di sisi lain, ada Mario Basler. Si bengal yang paling sering telat datang latihan, perokok berat, suka minum, tapi, punya individual skill yang masuk dalam golongan paling aduhai sepanjang sejarah Jerman. Satu dari sedikit gelandang serang yang punya ke-mampuan bersaing dalam jajaran top scorer Bundesliga.

++++

Pada akhir musim 1998/1999 (musim pertama Hitzfeld), Bayern mengakhiri musim dengan kege-tiran yang “tidak terlukiskan”. Effenberg meng-gambarkan kegetiran dengan mengatakan “takdir permainkan kami dengan cara yang mengerikan”. Kalah oleh MU 1-2, di 2 menit terakhir, di Final UCL, setelah sepanjang pertandingan bermain lebih baik dengan sempat unggul 1-0.

“Takdir permainkan kami dengan cara yang mengerikan”.- effenberg

Page 12: IDFM Magazine 09

Beberapa hari kemudian Bayern tampil di Final Piala Jerman. Di partai ini, Bay-ern kembali kalah adu penalti, oleh Bre-men, dengan skor 4-5. Sekaligus, men-gakhiri musim dengan “hanya” meraih gelar Bundesliga 1999. Dari kemungk-inan Treble, Bayern “hanya” meraih 1 gelar.

Musim 2000/2001, tibalah apa yang telah dinantikan Bayern, selama lebih dari 2 dekade. Trofi juara Liga Champi-ons diraih. Di musim ini, Hitzfeld masih bermain dengan bentuk yang sama. Bedanya, ada pada SDM pemain. Lo-thar Matthaeus sudah tidak di Bayern. Posisinya digantikan oleh Patrik An-dersson. Konsekuensinya, cara Bayern bermain di belakang, berubah, karena,

ke-duanya beda karakter. Di kanan, Wil-ly Sagnol menjadi pilihan utama. Di de-pan, Hasan Salihamidzic dan Mehmet Scholl mendapatkan waktu bermain lebih, pada posisi striker sayap.

Di Final, Bayern memainkan anak muda berusia 19 tahun bernama Owen Hargreaves menggantikan tempat Jens Jeremies yang cedera panjang. Kuali-tas penampilannya? Anda tahu sendiri bagaimana kualitas Hargreaves kalau cedera tidak menghancurkan karirn-ya. Saya yakin, ia akan jadi salah satu deep-creator terbaik dari tanah Inggris.

Salah satu starting line-up Bayern

2000/2001

Stefan Effenberg, kapten tim, mengangkat trofi UCL 2001 sekaligus menghapus kenangan pahit 1999

Waktu terus berjalan. Felix Magath (si diktator) dan Jurgen Klinsmann sempat menangani FC Bayern. Magath sempat menangani Bayern 2 musim. Dengan 2 gelar Bundesliga.

Di era Klinsmann, beberapa kebijakan menjadi pertanyaan (dan penyesalan), hingga saat ini. Mulai dari dilegonya Mats Hummels, lalu, rumor bahwa Klin-si juga pernah berniat melego Thomas Muller, sampai kekuatan pertahanan yang menjadi titik lemah Bayern selama Klinsi menjabat sebagai juru taktik. Ha-nya 1 musim, Klinsi cabut dari Bayern.

era louis van Gaal4-4-2 atau 4-2-2-2 atau 4-2-3-1 (anda punya hak

menyebutnya apa pun sesuai sudut pandang anda), sebagai salah satu line-up utama van Gaal

di musim 2009/2010

Di musim panas 2009, Louis van Gaal ditunjuk menjadi juru taktik. Di era van Gaal, Bayern mendapa-tkan beberapa kemajuan berarti.

Van Gaal yang memiliki background kuat di Ajax, sebagai klub penghasil pemain muda terbaik, membawa DNA ini ke Bayern. Ia promosikan Holger Badstuber dan Thomas Muller. Dari sisi taktik, kebijakan van Gaal memboyong Arjen Robben menjadi salah satu kunci utama sukses Bayern 2009/2010.

Banyak eksperimen lain dilakukan van Gaal. Salah satunya, Bastian Schwein-steiger menemukan “tempatnya” di sisi tengah gelandang. Beberapa cerita cedera juga menghantui Bayern sela-ma musim tersebut. Menjelang akhir musim, barulah van Gaal menemukan

kombinasi taktik yang dirasa paling ide-al. Line-up Bayern di periode 1/3 akhir musim 2010, menjadi cermin taktik van Gaal.

Page 13: IDFM Magazine 09

era Jupp HeynckesSalah satu formasi Bayern di musim 2011/2012

Bila Hitzfeld terkenal dengan kekuatan lini pertahanannya, maka, van Gaal, adalah kebalikannya. Eksplosivitas Ar-jen Robben (Inside Forward), Frank Ri-bery (Inside Forward), Thomas Muller (DLF-Support), dan Ivica Olic (Advanced Forward) dimanfaatkan dengan mak-simal. Van Gaal menyatakan, bahwa, pertahanan tim tidak lebih penting dari penyerangan. Dan, teori serta prinsip van Gaal ini bertemu batunya, kala di Final UCL 2010, Jose Mourinho den-gan pertahanannya, menghajar Bayern

dengan skor 2-0. Van Gaal gagal mem-bawa trofi UCL ke Bayern, tapi, apa yang ia lakukan pada Muller, Badstuber, dan Schweinsteiger, pada akhirnya mem-berikan dampak positif jangka panjang bagi Bayern dan Jerman.

Di musim 2009/2010, sisi kanan menja-di salah satu senjata paling mematikan. Kombinasi Robben dan Lahm, memba-wa sisi kanan Bayern berkontribusi se-banyak 43 gol (gol dan assist) di semua ajang. Perubahan Schweinsteiger dari

sayap menjadi salah satu dari duo pivot (Box to Box Midfielder), juga merupa-kan putusan brilian. Workrate, passing, creativity, dan dicipline, menjadi kunci Schweini mampu bermain di posisi ini.

Singkatnya, bila banyak yang katakan 4-4-2 sudah “mati”, van Gaal membukti-kan, 4-4-2 belum mati, melalui berbagai penyesuaian yang ia lakukan ke dalam-nya. Brilliant. Simply brilliant.

Setelah era van Gaal, Jupp Heynckes datang kembali. Pemain andalan Heynckes, Toni Kroos (Trequartis-ta/Advanced Playmaker), menjadi

salah satu elemen terpenting Bayern. Kemampuannya mengorganisir seran-gan dan timing-nya untuk muncul dari lini ke-dua, menjadi 2 dari banyak sen-jata utama Kroos. Mario Gomez (Poach-

er), sang striker tunggal, juga makin menemukan era-nya. Heynckes sendiri, mengusung formasi 4-2-3-1.

Di akhir musim 2011/2012, Heynckess mengalami kegetiran yang sama den-gan apa yang dialami Hitzfeld 13 tahun silam. Bahkan lebih pahit. Gagal men-juarai Bundesliga, diikuti kegagalan Bayern di Final Pokal, dihajar Dortmund

2-5.

Di Final UCL, Bayern pun gagal. Bayern kalah dari Chelsea melalui adu penalti, di hadapan pendukungnya sendiri, di Allianz Arena. Beyern Treble runner-up. Di Final tersebut, keputusan Heynckes menggantikan Muller, dengan Buyten, tepat setelah Muller membuat gol, un-tuk kebutuhan taktik bertahan, menjadi pertanyaan dan kritik keras. Juga, ban-yaknya peluang yang dibuang Mario Gomez dalam pertandingan tersebut, pada akhirnya menjadikan Gomez se-bagai salah satu kambing hitam. Dan, yang paling parah, kegagalan Arjen Robben mengeksekusi penalti, di masa OT, dan kengototannya untuk lakukan tembakan langsung, tanpa memberi-kan umpan, dalam beberapa kesem-patan, membuat Robben di-boooooo

pendukung Bayern. Hebatnya, hal ini terjadi sampai beberapa bulan pasca Final.

Sepertinya, untuk meraih sebuah suk-ses, Bayern membutuhkan kegetiran terlebih dahulu. Di musim 2001, Bayern menjadi juara UCL 2001, dengan ke-nangan pahit 1999 mengikuti tim saat saat itu. Begitu pula dengan kegagalan pahit 2012 (plus kekalahan di Final ta-hun 2010), membayangi langkah Bay-ern menapaki Final UCL 2013. Segalan-ya makin berat, mengingat lawan yang dihadapi adalah Borussia Dortmund, tim yang sering menjadi penghancur Bayern dalam 2 tahun terakhir.

Di musim 2012/2013 tersebut, Heycnk-es membawa Bayern ke level yang jauh lebih tinggi. Sebuah level di mana se-bagian publik Eropa sampai beretorika,

Para pemain bayern setelah adu penalti menghadapi Chelsea

Page 14: IDFM Magazine 09

bahwa, apakah Bayern merupakan tim terbaik saat itu.

Heynckes membawa direct-play, tempo cepat, high up pressing (mengacu pada Counter pressing ala Dortmund), duo pivot yang sangat bertenaga sekaligus berteknik, dan dua sayap yang sangat cepat dan ikut berperan dalam pertah-anan. Belum lagi, bagaimana Heynckes sukses memberikan peran defensive forward kepada Mario Mandzukic, den-gan sempurna. Ada kecepatan, ada pressing, ada power, dan ada permain-an keras. Unsur Jerman yang sangat kentara.

Fleksibilitas taktik dan role juga terlihat pada Bayern era Heynckes. Apa yang Heynckes tampilkan kala mengalah-kan Juventus 2-0 dan 2-0 dalam dua leg, menjadi cermin nyata. Perhatikan bagaimana Toni kroos bermain. Dan lihat baik-baik, bagaimana perilaku Ma-rio Mandzukic dalam mem-pressing pertahanan Juve sepanjang waktu. Di

sinilah ke-modern-an sepakbola terli-hat nyata.

Dalam salah 1 artikel saya : ht t ps : // r y an t ank10 0 .w ordp re s s .com/2014/10/12/defensive-pocket-as-the-creator-lying-in-the-deep-and-roaming-to-the-advanced-area/ anda bisa melihat, pentingnya peran deep lying midfielder, sebagai deep-creator. Heynckes menyadari hal ini. Dalam pandangan Heynckes, Pirlo merupa-kan deep creator yang harus dimatikan. Oleh Heynckes, Toni Kroos merupakan pemain yang ditugaskan mengawasi, menjaga, dan mematikan Pirlo. Keti-ka kemudian Kroos cedera, Muller lah yang menggantikan peranan Kroos. Dan ke-duanya, Kroos maupun Muller, bermain di satu posisi yang sama, ge-landang serang tengah (AM Center). Mari kita sebut role ini, Advanced De-fensive Midfielder (theoriginalcoach.com).

Sama halnya yang dilakukan Mandzukic. Selama musim pertamanya di Bayern, Mandzukic memperlihatkan bahwa ia merupakan salah satu striker modern (yang tidak hanya hebat dalam urusan mencetak gol) terbaik di era sepakbola modern, yang menuntut universalitas peran (di FM kita mengenalnya dengan Fluidity). Sepanjang pertandingan, tidak lelahnya Mandzukic bergerak flank to flank dan seluruh area pertahanan Juve, untuk memberikan pressing penuh, yang mempersulit buil-up play Juve di belakang. Di dalam Football Manager, kita mengenalnya dengan Defensive Forward role. Di dunia nyata, saya lebih nyaman menyebutnya, Advanced De-fensive Midfielder.

era Josep GuardiolaSalah satu tactical set-up Guardiola musim

2013/2014 & Bentuk dasar 4-3-3 Bayern musim 2014/2015

Revolusi lain kembali terjadi. Bagi Matthias Sammer dan Karl Heinz Rummeniege, Josep Guardiola merupakan orang yang tepat un-

tuk menjamin target jangka panjang Bayern. Rummeniege menyebutnya se-bagai jenius bola yang tergila-gila pada sepakbola.

Pep mengusung gaya khas-nya ke Bay-ern. Tiki-taka, dengan penekanan pada penguasaan bola yang ekstrem.

Di musim pertama, Pep banyak me-

mainkan pola dasar 4-1-4-1 dengan fleksibilitas formasi menjadi 4-4-1-1 saat pressing atau 2-1-4-3 saat menyerang.

Terjadi perbedaan yang sangat besar dalam permainan Bayern di bawah era Guardiola, 2013/2014. Dari sebuah tim yang direct passing, mejadi tim yang ekstrem possession-based. Pola dasar 4-1-4-1 dan segala fleksibilitasn-ya, menjadi identitas taktikal Bayern di musim tersebut.

Page 15: IDFM Magazine 09

Di semi final UCL 2014, sebuah kekalah-an mengerikan dialami Bayern dari Real Madrid. Bayern diagregat Madrid, den-gan skor, 0-5. Ancelotti menemukan penangkal tepat dalam menghentikan permainan Guardiola. Selain bermain deep dan “menunggu”, Ancelotti me-manfaatkan kelemahan Bayern dalam duel bola-bola udara. Sebuah ironi, mengingat musim sebelumnya, Bayern termasuk sangat kuat di udara. Kritik mengalir deras. Banyak fans mencibir Guardiola dan tiki takanya.

Di musim 2014/2015 (musim ini), Guar-diola menunjukan banyak fleksibilitas taktik, baik makro maupun mikro. Par-tai menghadapi CSKA Moscow menjadi salah satu saksinya. Memulai pertand-ingan dengan bentuk 4-2-3-1. Di ten-gah-tengah pertandingan, Bayern merubah gaya main ke bentuk dasar 3 bek sejajar. Yang unik lagi, Guardiola memberikan 2 role-duty super-hybrid pada Philip Lahm dan (terutama) David Alaba. Salah satu role-duty yang saya maksud, adalah, Box to Box Central

Defender (B2BCD). Apa itu B2BCD? Analisa detailnya, bisa dilihat di hala-man lain edisi ini.

Untuk musim ini, beberapa bentuk dasar digunakan Guardiola. Salah satu yang paling sering digunakan, adalah, bentuk 4 bek, 3 gelandang tengah, 2 penyerang sayap, dan 1 penyerang tengah. Dua hasil terakhir (saat tulisan dibuat), membelalakan mata pecinta sepakbola Jerman. Kala Bayern men-galahkan Bremen 6-0, tidak sekalipun Bremen mampu lakukan shot on tar-get. Dan yang terbaru, Roma dihancur-kan dengan skor 1-7 di Olimpico.

Bentuk dasar 3-3-3-1 Bayern musim 2014/2015

Pada era Guardiola, pembelian Gotze dan Lewandowski menjadi 2 hal uta-ma yang banyak diperbincangkan. Dan bukan kebetulan pula, bahwa Gotze merupakan salah satu talenta terbaik Jerman saat ini, yang terkenal dengan teknik, visi, dan key passing-nya. Melalui pembelian Gotze, bisa jadi salah satu patokan bagi anda untuk menilai, ke mana arah Bayern akan dilayarkan Jo-sep Guardiola ke depannya.

Hitzfeld memulai “pembangunan” den-gan mengakhiri puasa gelar CL Bayern. Van Gaal datang dengan filosofi sepak-bola yang fluid dan attacking-minded. Heynckess, dengan direct play dan van Gaal-ish di dalamnya, berhasil memba-wa gelar CL ke Allianz Arena. Saat ini, di era terbaru, Guardiola menjadi ko-mando tertinggi di medan pertandin-gan. Sebuah era di mana Jerman tidak hanya akan mengandalkan power, ke-disiplinan, dan kecepatan, tetapi, juga teknik, keindahan, dan winning with style.

Mia san mia.

Page 16: IDFM Magazine 09

Tracksuit ManagerTactical manager

vs

Bagi yang sudah menjajal FM15 versi beta, selamat ya. Anda adalah termasuk yang pertama merasakan getirnya mengejar ketertinggalan gol, deg degan saat penalti dilakukan pemain anda, ataupun resahnya mengejar capolista, dengan nuansa baru yang bernama Football Man-

ager 2015. Bila kita berbicara tentang versi beta, harus kita maklumi kalau masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki saat versi final dimulai. Tapi bukan bearti kita tidak bisa merasakan fitur baru di FM15 bukan ?

Salah satu fitur terbaru di FM15 adalah memilih diantara gaya managerial Tracksuit, Tactical atau kombinasi dari keduanya. Kesan pertama saya saat merasakan atribut ini adalah : SI kali ini tidak berniat memberikan kemuda-han dalam bermain Football Manager ! makin rumiit broo :D. Jika saya per-nah mengatakan bahwa pengalaman managerialmu di FM bagaikan jalan kehidupan seseorang, dimana walau bisa di jalan yang sama, tapi pasti cer-ita yang dialami pasti berbeda. Nah, pemilihan gaya ini makin menasbihkan kata kata tersebut. Di artikel ini, kamu tidak akan menemukan atribut yang mana yang harus kamu pilih untuk membuatmu menjadi manager tersuk-ses di semesta raya. Tetapi tujuannya hanya bersifat membantu, member-ikan informasi awal untuk kamu ekplorasi nantinya.

Sebelum distribusi poin untuk memilih atribut pilihanmu, kamu akan diberi pilihan yang bernama Coaching badges dan Past Experience. Dimana intin-ya, pilihan tersebutlah yang menentukan berapa poin maksimal yang bisa kamu distribusikan ke atributmu nanti. Kamu bisa memilih yang paling ek-strim, seperti tidak mempunyai Coaching badges dan pengalamanmu han-ya sebagai mantan pemain Sunday league, atau kalau di Indonesia, bisa kita bilang : pemain liga tarkam. Pilihan manapun yang akan kamu pilih akan memberikan perbedaan total poin sekitar 10-12 poin untuk didistribusikan.

Oleh: Eko Putra A. B

Page 17: IDFM Magazine 09

Tracksuit ManagerTracksuit Manager

Coaching Badges, pilihannya adalah :None (paling bawah)National C LicenseNational B LicenseNational A LicenseContinental C LicenseContinental B LicenseContinental A LicenseContinental Pro License (paling tinggi)

Coaching Atributnya adalah :AttackingBerpengaruh terhadap efektifitas latihan dalam menaikkan atribut attack pemainmu.DefendingBerpengaruh terhadap efektifitas latihan dalam menaikkan atribut defend pemainmu.FitnessBerpengaruh terhadap efektifitas latihan dalam menaikkan atribut fisik pemainmu.GoalKeepingBerpengaruh terhadap efektifitas latihan dalam menaikkan atribut Goal Keeper pemainmu.TacticalBerpengaruh terhadap efektifitas latihan dalam menaikkan atribut tactical (anticipation, teamwork, etc) pemainmu.MentalBerpengaruh terhadap efektifitas latihan dalam menaikkan atribut mental pemainmu.Working With Youngster. Berpengaruh terhadap efektifitas latihan untuk pemain usia muda.

Tactical ManagerTactical Manager

Past Playing Experiences yang bisa dipilih adalah :Sunday League Player (paling bawah)Semi Professional Player. Professional Player (regional level)Professional Player (national level)International Player

Mental Attributes yang bisa dipilih adalah :AdaptabilityMakin tinggi atribut ini akan membuatmu lebih mudah mendapatkan pekerjaan dari liga di negara yang berbeda.DeterminationMakin tinggi attribut ini akan membuatmu lebih mudah mendapat persetujuan dari Board saat meminta sesuatu.Player KnowledgeMakin tinggi attribut ini akan membuatmu lebih mudah mengetaui attribut dan posisi terbaiknya dari pemain di tim senior.Youngster Knowledge.Makin tinggi attribut ini akan membuatmu lebih mudah mengetahui attribut dan posisi terbaiknya dari pemain tim usia dini (youth)Level DisciplineMakin tinggi attribut ini akan membuat pemain di timmu tidak akan sering berbicara atau meributkan hal hal yang kecil.Man ManagementAkan lebih memudahkanmu dalam mengelola jadwal training tim dan individual. (Happy atau tidak)MotivatingMakin tinggi attribut ini akan makin efektif team talk dan moral tim lebih mudah terjaga.

Page 18: IDFM Magazine 09

Memang hal ini tergantung pilihan kalian masing masing, tapi selalu perhatikan ini dengan seksama. Karena ini adalah sebagai pijakan awal kalian dalam berkarir di dunia FM. Sebagai contoh, mungkin saat kamu melatih tim kecil, kamu akan lebih memilih tracksuit man-

ager karena dari sisi kemampuan board klubmu dalam membeli pemain sangat terbatas, jadi buat apa untuk meningkatkan determination di awal permainan ? sehingga mungkin kalian memilih lebih fokus untuk mening-katkan attribut trainingmu untuk memudahkanmu meningkatkan kemam-puan pemainmu. Tapi meningkatkan kemampuan attribut motivating tidak akan rugi apapun pilihan tipe managerialmu nanti.

Sebagai bocoran, Potential Abilitiesmu sudah pasti 200 yang artinya paling tinggi, jadi seiring waktu nanti seiring dengan perjalananmu, meningkatkan semua attribut managerialmu bukan hal yang mustahil (tapi pasti sangat sulit)

Saya rasa sudah banyak dari FMLovers yang mulai terbiasa dengan pilihan awalnya. Tetapi apa sudah ada yang membandingkan dengan 2 tipe mana-gerial yang berbeda ? Nah setelah baca artikel ini, kalau sudah mulai bosan menang terus dan ingin mencoba new game, coba deh pilih jalur karir yang berbeda.

jadi, apa pilihanmu?

Page 19: IDFM Magazine 09

PLAYERS REVIEWMartin Odegaard

Kamu mungkin jarang bahkan hampir tidak pernah mendengar ten-tang pemain yang satu ini. Tetapi ternyata pemain yang masih be-rumur 15 tahun ini pantas menyandang the next big thing di dunia sepakbola, juga dalam dunia virtual Football Manager.

Ødegaard sukses membuat rekor debut sebagai pemain termuda dalam ajang kualifikasi EURO setelah bermain bagi negaranya Norwegia. Sebel-umnya Ødegaard juga sukses menarik puluhan scout untuk datang ke Oslo untuk memantau bakatnya. Belakangan, Louis Van Gaal juga sudah menyatakan minatnya terhadap calon wonderkid ini. Ødegaard sudah promosi untuk berlatih dengan tim senior sejak berumur 13 tahun.

Di FM 2014, Ødegaard masih belum terdaftar dalam database pemain. Apakah Ødegaard akan menjadi salah satu must-buy player di FM 2015? Hmmm, asal jangan jadi seperti Freddy Adu aja deh.

Profile15 Years Old

17 Dec 1998

174 cm / 64 kg

AMC - MC - AMR / Adv. Playmaker

Either Preferred Foot

Contracted to Stromsgodset

Oleh: Muhammad Rizka. J

Page 20: IDFM Magazine 09

Qatar, Apa yang anda pikirkan tentang negara ini? Negara kaya? Tuan rumah FIFA World Cup 2022? Atau mungkin tulisan Qatar Airways yang sering kita lihat pada bagian depan jersey Barcelona juga mungkin juga nama Nasser Al-Khelaifi dengan Qatar Investment Authority-nya yang mengakuisisi PSG

dan kini di sulap menjadi klub raksasa yang haus akan prestasi.

Qatar memang di kenal sebagai negara kaya, baru-baru ini CNN melangsirkan laporan negara terkaya di dunia pada tahun 2014 yang di peroleh dari PDB (Produk Domestic Bruto) per kapita. Negara Qatar dengan PDB US$93.352 berada di posisi ke 3 sebagai negara terkaya di dunia setelah Luksemburg dan Norwegia. Ketiganya di nilai oleh bank dunia sukses kelola kekayaan alam negaranya.

Qatar juga di dapuk sebagai tuan rumah Piala Dunia untuk tahun 2022 setelah menang voting yang di lakukan di Zurich pada desember 2010. Meski kini masih menjadi pro dan kontra perihal kemenangan bidding Qatar yang di tenggarai penuh dengan kecurangan sampai dengan masalah cuaca yang kurang cocok bagi orang non-asia Qatar tetap pede untuk lanjutkan pesta akbar sepak bola yang dia-dakan setiap empat tahun sekali.

Bicara soal Piala Dunia negara Qatar tak main-main, jika anda masih masih gagal Move On melihat penampilan U-19 Indonesia yang under performance, hal seba-liknya terjadi pada timnas U-19 Qatar yang sukses lolos ke Piala Dunia U-20 dan sekaligu menjuarai turnamen AFC U-19 di Myanmar setelah menang 1-0 melawan Korea Utara di Final.

Kemenangan atas Korea Utara menjadikan Qatar untuk pertama kalinya menjuarai turnamen tersebut setelah 11 kali ikut, prestasi tertinggi sebelumnya hanya menja-di runner up pada tahun 1980. Hebatnya lagi perjalanan timnas U-19 Qatar di AFC kali ini terbilang istiewa karena tak terkalahkan selama babak penyisihan dengan meraih dua kemenangan dan sekali imbang serta tak tak terkalahkan hingga men-capai final.

di balik sukses QatarJuarai AFC u-19

Qatar, Apa yang anda pikirkan tentang negara ini? Negara kaya? Tuan rumah FIFA World Cup 2022?

Apa rahasia di Balik kesuksesan Qatar Juarai AFC?

“Di balik kesuksesan seorang pria ada seorang wanita he-bat di belakangnya” meminjam pepatah tersebut sesung-guhnya di balik kesuksesan Qatar menjuarai AFC dan bisa ikut dalam putaran final Piala Dunia U-20 adalah berkat ikut andilnya peran pemerintah dalam membangun bu-daya olah raga disana.

Lewat Hamad bin Jassim bin Jaber Al Thani perdana men-teri Qatar sekaligus Keluarga kerajaan Qatar berinisiatif

mendirikan sebuah pusat akademi olahraga bernama Aspire Academy, dengan fasilitas yang super canggih dan super mewah, Aspire Academy tak hanya menampung para putra putri terbaik Qatar namun juga dari seluruh dunia untuk bergabung dalam akademi tersebut. Aspire Academy sendiri fokus pada olahraga tim seperti sepak bola dan bola tangan.

Aspire Academy hampir setiap tahunnya mengadakan pencarian bakat ke 14 negara dan tak kurang menyeleksi hingga 600 ribu anak dari negara-negara seperti Afrika, Amerika Latin, dan kawasan asia. Dan 20 pemain terbaik berhak mendapat beasiswa dan di harapkan menjadi pe-main profesional nantinya.

Oleh: Handy Fernady

Page 21: IDFM Magazine 09

Hasil dari Aspire Academy pun nyata, jikalau anda perha-tikan nama pemain yang di bawa oleh Felix Sanchez Bas adalah pemain yang bermain di Eropa seperti dari pen-jaga gawang Youssef Hassan dan pemain tengah Nass-er Ibrahim Al Nasr bermain di Virraeal B, lalu Abdulaziz Mahmoud Al-Khalosi, Ahmed Moein Doozandeh, Ahmed Al Saadi dan Fahad Ali masuk dalam tim Reserves Eupen (Belgia), Jasem Omer bermain di Red Bull Salzburg U-19 , Tameem Al Muhaiza (Atlético Madrid C), Husam Kamal Hassanin dan Assim Omar (Auxerre C), Abdullah Ali (Real Madrid Juvenil B), Akram Afif (Sevilla U-19), hanya sisa 10 orang yang bermain di liga lokal Qatar.

nama indonesia di Aspire AcademySeperti yang di ketahui Aspire Academy mencari bakat dari seluruh penjuru dunia, dari sekian banyak anak yang di jaring oleh pemandu bakat ada 3 nama yang berasal dari Indonesia yakni Farri Agri (Al Khor), Andri Syahputra (Al Gharafah), Khuwailid Mustafa (Lekhwiya SC) ketiganya pernah mencicipi Aspire Academy dan ketiganya berpotensi memperkuat timnas Qatar di masa depan. Aspire Academy juga memiliki proyek untuk menaturalisasi atlit bimbin-gan mereka karena meski ada peraturan jika ingin menjadi warganegara Qatar harus tinggal di Qatar selama 25 tahun terkecuali atlit.

Atlit di Qatar saat ini memiliki posisi yang tinggi da-lam kasta masyarakat di Qatar, khusus para pemain sepakbola mereka difasilitasi dengan latihan standar profesional, hotel mahal, supir pribadi dan pakaian bermerk. Qatar menjamin penduduknya dengan standar hidup tertinggi. Siapa yang tidak ingin hal seperti itu?.

Diluar akademi Aspire jika anda ingat-ingat dahulu mantan striker Werder Bremen yang asal Brasil Ail-ton pernah di bujuk untuk memperkuat Qatar, ada juga nama Sebastian Soria dari Uruguay yang sukses di naturalisasi, selain nama Soria ada nama Marconi Amaral Costa dan Fabio Cesar Montezine keduanya asal Brasil, serta gelandang berdarah Ghana Law-rence Quaye juga menjadi langganan timnas Qatar belum lagi yang berasal dari kawasan asia seperti Ibrahim Majid yang berasal dari Kuwait, Abdulgadir Ilyas Bakur dari Arab Saudi.

Mimpi eropaSelain mengembangkan akademi, Aspire Founda-tion juga mengakuisisi klub Belgia, sejak bulan juni 2012 lalu Aspire membeli klub K.A.S Eupen, klub ini di proyeksikan untuk menampung pemain berbakat dari Aspire Academy. Pencetak gol terbanyak Qatar sekaligus top skor AFC U-19 dengan 5 gol Ahmed Al Saadi masuk sebagai pemain K.A.S Eupen.

Qatar sepertinya amat sangat bernafsu untuk tampil hebat di Piala Dunia 2022 yang bakal di gelar di neg-ara mereka, mereka merencanakan sedemikian matang dan hasil mulai ditanam oleh mereka den-gan menjuarai AFC.

Indonesia sebenarnya melakukan cara yang nyaris serupa, mengirimkan atlit sepak bola berbakat ke S.A.D Indonesia di Uruguay lalu juga membeli klub C.S Vise dan juga proyek Pelatihan Pusat Hambalang yang di proyeksikan untuk mengembangkan bakat atlit, namun sepertinya masih terjadi banyak kenda-la yang terjadi seperti S.A.D yang di bubarkan serta C.S Vise yang kini berhenti mengontrak pemain In-donesia karena jauh dari harapan dan Pelatihan Pu-sat Hambalang yang lebih terkenal kasus korupsinya ketimbang pemgembangan atlitnya.

Page 22: IDFM Magazine 09

Sebagai mengisi waktu untuk hiburan juga mengasah prestasi, bermain game kesukaan sambil online dan share dengan teman-teman komunitas sangat mungkin dilakukan. Bisa juga sambil mengabadikan momen foto dan kuliner santai seperti turis asing lainnya agar tetap keren dan membuat permainan kamu tambah ceria.

Ceria? Wajib, Bro! Karena koleksi terbaru Brand fashion lokal COFFEESTAR OUTFIT (CSO), baru saja merilis koleksi Tshirt Series bertema Bitter & Sweet Edition dengan mengandalkan tema mix and match casual dengan grafis vintage-typography. Rilisan artikel koleksi Bitter & Sweet Edition antara lain adalah Delight Logo-Red, Bitter Sweet Pocket-White, Billionaire Raglan-Misty/Grey, dll.

Nah, buat kamu yang ingin share dengan teman-teman komunitas agar semakin pede saat permainan mu unggul dan tambah ceria ditemani produk CSO, koleksi Bitter & Sweet Edition tersedia di CSO online, pemesanan via SMS/WhatsApp: 0856-9270-7668 dan BlackBerry PIN: 2943CB22. Jangan lupa untuk info update-nya kamu bisa follow Twitter: @COFFEESTARcso dan like FB Page: www.facebook.com/COFFEESTARcso . Mix and Match Yours!

Page 23: IDFM Magazine 09

Pemain FMlegend versimu siapa?

FMSurvey

"Lagi pengen buat artikel siapa sih pemain yang menurut kalian itu Legends banget di FM. kriteria bebas, bisa pemain dari segala umur, dari liga manapun, kebangsaan apapun. intinya saat kalian beli )dan jual) pemain

itu, kalian dapat kesan tinggi sekali, entah dia rajin nyetak gol, atau berkembang sangat pesat, atau pas dijual harganya tinggi sekali, atau betul betul jadi andalan kalian di tim kalian.

Pada suatu hari yang membosankan, saya secara sengaja melon-tarkan sebuah polling ke group Facebook IDFM (yang punya akun FB dan belum join, bisa ke sini ya https://www.facebook.com/groups/364775096957512/) untuk mengajukan pertanyaan.

Secara garis besar sih memang yang disebut legends di pertanyaan di atas adalah pemain yang paling berkesan buat kalian dari seluruh pengalaman kalian memainkan Football Manager dari seri berapapun.

Polling Facebook 25-29 Maret 2015

Oleh: Eko Putra A. B

Page 24: IDFM Magazine 09

youth intake, regen, scout network, dst...

Tips: Penjelasan Tentang

Apakah youth intake itu :

Youth Intake itu adalah suatu peri-ode dimana FM akan menggener-ate pemain dan staff yang bener bener baru, yang bisa dibilang

baru “lahir” di dunia FM ini. Yang akrab kita kenal dengan istilah Regen. Nah waktu regen ini muncul biasanya tak slama sebelum periode klub melaku-kan proses seleksi / trial apakah regen

tersebut, bisa diberi kontrak untuk ber-gabung dengan klub atau tidak.

kalau periode munculnya regen itu tiap kapan sih?

Untuk tanggal regen muncul ini ber-beda-beda. tergantung region dan kompetisi klub itu masing masing. Tapi sekitar February atau Maret

kalau di Eropa. Atau bisa dibilang seki-tar 5-6 bulan sebelum kompetisi baru dimulai. Dan ya, setiap musim, tanggal-nya berbeda.

Apa parameter yang menentukan kualitas regen tersebut?

Setau saya yg mempengaruhin-ya adalah tingkat kualitas junior coaching sama youth networking. Dan ini cara ningkatinnya setau

ane cuma via board request. CMIIW

Permintaan meningkatkan Junior coaching adalah untuk meningkatkan kualitas Current Abilities (CA) dari regen yang muncul.

Sedangkan permintaan pada Youth re-cruitment, adalah untuk meningkatkan kualitas Potential Abilities (PA) dari re-gen.

kalau youth facilities fungsinya apa ?

Itu berfungsi untuk naikin CA para pe-main youth yg ada di tim youth mu. Makin bagus, makin cepet para Regen meningkatkan attributnya (CA). Jadi

hampir sama dengan training facilities kalau di tim senior. Makin tinggi kuali-tas training facilities, maka akan makin mudah pemainmu mengembangkan CA nya. Bahkan secara umum, level fa-

cilitas ini bisa jadi daya tarik atau per-timbangan buat pemain bergabung ke suatu klub.

Oleh: Eko Putra A. B

Page 25: IDFM Magazine 09

scout network fungsinya apa ?

Scout Network ini yang berperan besar dengan besarnya database untuk player search kamu (tekan F5).

Contoh, kalau scout networkmu lebih banyak pemain asia, maka isi database-mu bakal lebih banyak kepemain asia. Itu untuk kuantitas pemain di data-basemu ya, bagaimana kalau kualitas

akurasi data yang diberikan ? untuk keakuratan attribut pemainnya, tentu bergantung dengan level scout knowl-edge dan kemampuan scoutmu.

Cara ningkatin scout knowledge itu bagaimana ?

Yang jelas yang dilakukan pertama kali untuk meningkatkan knowl-edge, tentu dengan mengirim scoutmu ke negara bersangku-

tan. Nah kecepatan naiknya tingkat scout knowledge ini tergantung attribut Judging CA dan Judging PA dari scout itu sendiri. Jadi makin tinggi, bearti data yang dihasilkan makin akurat, dan si

scout juga juga akan memerlukan wak-tu yang lebih sedikit dalam menganali-sa pemain sehingga nggak perlu bolak balik untuk meningkatkan scout knowl-edge kalau dalam waktu singkat, dia su-dah bisa memberikan data akurat kan ?

Cara ningkatin scout knowledge itu bagaimana ?

Kalau hubungan dengan kualitas regen nggak ngaruh, kalau kualitas youth intake. Mungkin ada pen-garuhnya, tapi sedikit :D.

Begini maksudnya, HoYD itu fungsinya sama seperti chief scout atau general manager, jadi lebih ke managementnya. Dan dia khusus menangani tim youth (pemain dan pelatihnya). Nah, maksud ada pengaruh tetapi sedikit seperti yang disebut sebelumnya adalah ketika HoYD diserahkan untuk mengurus dan mengontrak pemain youth baru, bearti dia akan terlibat dalam youth intake.

Dalam arti, dia akan memilih dari semua regen yang muncul, mana yang paling sesuai dengan kebutuhan tim.Kem-bali lagi ke kualitas Junior Coacing dan Youth Recruitment. Kalau dua elemen ini, punya nilai bagus, maka regen yang dihasilkan bakal bagus juga. dan saat youth intake, HoYD akan lebih mudah memilih mana pemain yang terbaik. Be-gitu juga sebaliknya.

Tapi apakah regen tersebut akan sesuai dengan taktikmu ? nah, tipsnya adalah

mencari HoYD yang memiliki favorite taktik yang sama dengan taktik mu dan juga punya personality yang mirip juga. Kenapa ? karena tentu dia akan leb-ih memilih pemain yang dia sukai dan terbaik menurutnya sendiri. Agar sama sama cocok. Cari personality HoYD yang mirip dengan mu, (Atau bisa pilih yang Model Professional, Professional, Resolute, Determined atauFairly Deter-mined) sehingga pilihannya juga cocok. Gampang kan ?

Page 26: IDFM Magazine 09

Ada kabar gembira dan kabar jelek buat kita semua. Kabar gembiranya, Football Manager Classic 2015 atau yang biasa kita

sebut dengan FMC 15 sudah bisa di-mainkan di perangkat handheld. Tapi kabar jeleknya, ini hanya buat tablet hi-end saja, jadi yang punya Iphone atau Android yang tidak termasuk list yang sudah compatible dengan FMC 15, untuk saat ini harus puas di FMH dulu.

Terus apa bedanya FMH dengan FMC versi Tablet ini ?

Dengan tampilan yang nggak jauh beda dengan FMC versi PC (Daaamn ! Match Engine juga 3D ! jadi pengeeeeen ) di FMC ini

kamu juga bisa memainkan FM Chal-lenge seperti versi PC. Dengan Da-tabase yang lebih besar dari FMH15, tentu kamu bisa mengharapkan lebih banyak liga yang bisa dimainkan. Total ada 51 negara dengan 117 liga yang bisa kamu pilih. Ditambah ada fitur training dan instant result yang tidak dimiliki oleh FMH15, jadi ini bisa mem-beri pengalaman baru buat kamu.

Silahkan ke App Store atau google Play Store untuk mendapatkannya. Untuk Play store sendiri, harga yang dipasang adalah 229.000,-.

FMC 15 tablet diriliiis !

Perlu diingat karena peruntukannya untuk tablet dan harus memenuhi spek tertentu, maka nggak semua tablet sudah compatible. Cek dibawah untuk devices yang sudah kompatibel dengan FMC:

iosiPad Air (1 and 2)iPad Mini (2 and 3)

AndroidAcer Iconia Tab 8 A1-840FHDAsus Fonepad 8 FE380CGAsus Memo Pad 8 ME181CAsus Memo Pad 8 ME581CLAsus Transformer Pad TF103CAsus Transformer Pad TF303CLGalaxy Tab S 8.4 LTEHP Pro Slate 10 EE G1HP Pro Slate 12HP Slate 17HTC Nexus 9Lenovo Tab S8Lenovo Yoga Tablet 10 HD+Lenovo Yoga Tablet 2 10.1Lenovo Yoga Tablet 2 8.0Lenovo Yoga Tablet 2 ProLG G Pad 8.3LG G Pad 8.3 LTENokia N1Nvidia ShieldNvidia Shield LTESamsung Galaxy Note 10.1 (2014 Edition)Samsung Galaxy Note Pro 12.2Samsung Galaxy Note Pro 12.2 3GSamsung Galaxy Note Pro 12.2

LTESamsung Galaxy Tab Pro 10.1Samsung Galaxy Tab Pro 10.1 LTESamsung Galaxy Tab Pro 12.2Samsung Galaxy Tab Pro 12.2 3GSamsung Galaxy Tab Pro 12.2 LTESamsung Galaxy Tab Pro 8.4Samsung Galaxy Tab Pro 8.4 3G/LTESamsung Galaxy Tab S 10.5Samsung Galaxy Tab S 10.5 LTESamsung Galaxy Tab S 8.4Sony Xperia Tablet Z LTESony Xperia Tablet Z Wi-FiSony Xperia Z2 Tablet LTESony Xperia Z2 Tablet Wi-FiSony Xperia Z3 Tablet CompactSony Xperia Z4 Tablet LTEXiaomi Mi Pad

Coming soonAsus Memo Pad 10 ME103KLenovo Tab 2 A10-70

Oleh: Eko Putra A. B

Page 27: IDFM Magazine 09

Chief Editor Gustav Mandigo @GustavMandigo

Graphic Designer Muhammad Rizka Januar @m_rizka

Web Developer Dimas Arviaputra @dimasArviaputra

Editor Handy Fernandy @handyfernandy

Eko Putra A. B @Rtupoke

Ryantank @ryantank100

BoArd & stAFF

IDFM Magazine is intended for education and entertainment and is not affiliated with Sports Interactive, Football Manager or SEGA. Sports Interactive, the Sports Interactive logo, in-game generated images and any other Football Manager related items are registered trademarks and/or copyright material owned by Sports Interactive, or their respective trademark and copyright holders.

SEGA and the SEGA logo are either registered trademarks or trademarks of SEGA Corporation. Football Manager, Sports Interactive and the Sports Interactive logo are either registered trademarks or trademarks of Sports Interactive Limited.

All rights reserved.

Contributor Agam Averroes

tentangidfm

Page 28: IDFM Magazine 09

M a j a l a h D i g i t a l P e c i n t a F o o t b a l l M a n a g e r I n d o n e s i a

Disusun & Didesain oleh Tim IDFM

© IDFM Magazine - www.fm-indo.com