Upload
kwai-tjioe
View
225
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/17/2019 ICBP_AnnualReport2013
1/269
8/17/2019 ICBP_AnnualReport2013
2/269
A N N U A L
R E P O R T
2 0 1 3
| L a p o
r a n
T a h u n a n
2 0 1 3
1
02
04
05
06
08
10
12
13
14
16
18
20
24
28
4046
52
58
64
70
74
78
98102
106
119
126
135
136
138
139
140
VISION, MISSION & VALUES
FINANCIAL HIGHLIGHTS
CHRONOLOGICAL SHARES LISTING AT IDX
& SHARE PRICE INFORMATION
PERFORMANCE GRAPHS
ICBP AT A GLANCE
BRIEF HISTORY OF THE COMPANY
SHAREHOLDING STRUCTURE
MANAGEMENT STRUCTURE
BUSINESS STRUCTURE
DIVERSIFIED PORTFOLIO
ACCOLADES & CERTIFICATIONS
MESSAGE FROM THE PRESIDENT COMMISSIONER
REPORT OF THE PRESIDENT DIRECTOR
MANAGEMENT’S ANALYSIS & DISCUSSION
NOODLES
DAIRY
SNACK FOODS
FOOD SEASONINGS
NUTRITION & SPECIAL FOODS
BEVERAGES
PACKAGING
CORPORATE GOVERNANCE
AUDIT COMMITTEE REPORTCORPORATE HUMAN RESOURCES
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
BOARD OF COMMISSIONERS
BOARD OF DIRECTORS
SUBSIDIARIES & ASSOCIATE COMPANIES
PRODUCTION FACILITIES
PROFESSIONAL ADVISORS & BANKS
ACKNOWLEDGEMENT
INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
Visi, Misi & Nilai-Nilai
Ikhtisar Keuangan
Kronologis Pencatatan Saham di BEI
& Informasi Harga Saham
Grafik Kinerja Keuangan
Sekilas ICBP
Riwayat Singkat Perseroan
Struktur Pemegang Saham
Struktur Manajemen
Struktur Bisnis
Aneka Ragam Portofolio
Penghargaan & Sertifikasi
Sambutan Komisaris Utama
Laporan Direktur Utama
Analisa & Pembahasan Oleh Manajemen
Mi Instan
Dairy
Makanan Ringan
Penyedap Makanan
Nutrisi & Makanan Khusus
Minuman
Kemasan
Tata Kelola Perusahaan
Laporan Komite AuditSumber Daya Manusia
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Dewan Komisaris
Direksi
Entitas Anak & Entitas Asosiasi
Fasilitas Produksi
Lembaga Profesional & Bank
Pernyataan
Laporan Auditor Independen
CONTENTSDaftar Isi
8/17/2019 ICBP_AnnualReport2013
3/269
VISION
MISSION
Visi
Misi
The Leading Consumer Goods Company
Produsen Barang-Barang Konsumsi yang Terkemuka
To continuously Innovate, focusing on
Consumers’ needs, delivering great Brands with
unparalleled Performance
To deliver quality products which are
loved by consumers
To continuously improve our people, processes
and technologies
To contribute to the welfare of the societyand environment in a sustainable manner
To continuously improve stakeholders’ value
Senantiasa melakukan inovasi, fokus pada kebutuhan
pelanggan, menawarkan merek-merek unggulan
dengan kinerja yang tidak tertandingi
Menyediakan produk berkualitas yang merupakan
pilihan pelanggan
Senantiasa meningkatkan kompetensi karyawan,
proses produksi dan teknologi kami
Memberikan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakatdan lingkungan secara berkelanjutan
Meningkatkan stakeholders’ value
secara berkesinambungan
8/17/2019 ICBP_AnnualReport2013
4/269
A N N U A L
R E P O R T
2 0 1 3
| L a p o
r a n
T a h u n a n
2 0 1 3
3
VALUES
Nilai-Nilai
“Dengan disiplin sebagai falsafah hidup;
Kami menjalankan usaha kami dengan menjunjung
tinggi integritas; Kami menghargai seluruh pemangkukepentingan dan secara bersama-sama membangun
kesatuan untuk mencapai keunggulan dan inovasi yang
berkelanjutan”
“With discipline as the basis of
our way of life; We conduct our business with integrity;
We treat our stakeholders with respect; and together we
unite to strive for excellence and continuous innovation”
8/17/2019 ICBP_AnnualReport2013
5/269
8/17/2019 ICBP_AnnualReport2013
6/269
A N N U A L
R E P O R T
2 0 1 3
| L a p o
r a n
T a h u n a n
2 0 1 3
5
As of December 31, 2013, ICBP’s 5,830,954,000 shares with a par value
of Rp100 per share, were listed on the Indonesia Stock Exchange (“IDX”),with total registered shareholders exceeding 2,600. Share volume traded
on the regular market during 2013 totaled 971,753,500 share at prices
ranging from Rp7,600 per share to Rp13,400 per share and closing
at Rp10,200.
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (“ICBP” or the “Company”)
conducted an Initial Public Offering (“IPO”) of 1,166,191,000 shares with
a total number of 5,830,954,000 shares issued and fully paid each with
par value of Rp100 per share on October 7, 2010. As of December 31, 2013there was no change in number of outstanding shares.
Per 31 Desember 2013, sejumlah 5.830.954.000 saham ICBP dengan
nilai nominal Rp100 per saham, tercatat pada Bursa Efek Indonesia(“BEI”), dengan jumlah pemegang saham melebihi 2.600. Volume saham
yang diperdagangkan di pasar reguler selama tahun 2013 berjumlah
971.753.500 dengan harga berkisar antara Rp7.600 per saham hingga
Rp13.400 per saham dan ditutup pada harga Rp10.200.
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (“ICBP” atau “Perseroan”)
melakukan Penawaran Umum Perdana (“IPO”) sebesar 1.166.191.000
saham dengan jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh sebesar
5.830.954.000 dengan nilai nominal Rp100 per saham pada tanggal 7Oktober 2010. Per tanggal 31 Desember 2013 tidak terdapat perubahan
jumlah saham yang beredar.
2
0
1 3
I
II
III
IV
173.033.000
167.557.500
223.049.000
5.700
5.900
6.850
8.300
8.300
4.975
5.000
5.700
6.300
4.975
5.450
5.750
6.350
7.800
7.800
223.695.500
787.335.000
2
0
1 2
I
II
III
IV
228.847.000
370.586.000
8.700 212.277.000
9.900
13.400
12.500
11.500 9.550
7.600
9.500
9.600
12.200
10.250
10.200 160.043.500
LOWEST CLOSING TRADING VOLUMEYEAR
DURING THE YEARSelama Tahun Laporan
DURING THE YEAR
Selama Tahun Laporan
HIGHEST
13.400 7.600 10.200 971.753.500
OUTSTANDINGSHARE 6
MARKETCAPITALIZATION 7 8
5.831
5.831
5.831
5.831
5.831
5.831
5.831
5.831
5.831
5.831
31.778.699
33.527.986
37.026.558
45.481.441
45.481.441
55.977.158
71.137.639
59.767.279
59.475.731
59.475.731
6. In Million | Dalam Juta 7. Rp Million | Juta Rupiah 8. At the end of the period | Per akhir periode
CHRONOLOGICAL SHARES LISTING AT IDX Kronologis Pencatatan Saham di BEI
SHARE PRICE INFORMATION Informasi Harga Saham
2.000
6.000
4.000
8.000
12.000
14.000
10.000
1st Quarter2 0 1 2
2nd Quarter2 0 1 2
3rd Quarter2 0 1 2
1st Quarter2 0 1 3
2nd Quarter2 0 1 3
3rd Quarter2 0 1 3
4th Quarter2 0 1 2
4th Quarter2 0 1 3
Tahun Saham Beredar 6 Kapitalisasi Pasar 7 8 Tertinggi Terendah Penutupan Volume Perdagangan
4.274
Share Price — Rupiah, Harga Saham — Rupiah JSX — CI, IHSG
10.200
8/17/2019 ICBP_AnnualReport2013
7/269
PERFORMANCE GRAPHSGrafik Kinerja Keuangan
NET SALES TRILLION RUPIAH
Penjualan Neto (Triliun Rupiah)
INCOME FROM OPERATIONS/EBIT TRILLION RUPIAH
Laba Usaha (Triliun Rupiah)
20,09
2,60
2011 2
2011 2
21,72
2,85
2012 2
2012 2
25,09
2,77
2013
2013
INCOME FOR THE YEAR ATTRIBUTABLE
TO EQUITY HOLDERS OF THE PARENT ENTITY TRILLION RUPIAH
Laba Tahun Berjalan Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk (Triliun Rupiah)
1,98
2011 2
2,18
2012 2
2,23
2013
8/17/2019 ICBP_AnnualReport2013
8/269
A N N U A L
R E P O R T
2 0 1 3
| L a p o
r a n
T a h u n a n
2 0 1 3
7
TOTAL ASSETS TRILLION RUPIAH
Total Aset (Triliun Rupiah)
15,35
2011 2
17,82
2012 2
21,27
2013
TOTAL EQUITY 1 TRILLION RUPIAH
Total Ekuitas 1 (Triliun Rupiah)
10,70
2011 2
11,98
2012 2
13,27
2013
1. Taking into account Non-Controlling Interests2. Restated
1. Dengan memperhitungkan Kepentingan Nonpengendali2. Disajikan kembali
The figures are stated in Indonesian language Angka disajikan dalam Bahasa Indonesia
8/17/2019 ICBP_AnnualReport2013
9/269
ICBP AT A GLANCESekilas ICBP
ICBP is an established market-leading producer of packaged
food products, with a diverse product range providing everyday
food solutions for consumers of all ages. Many of its product
brands enjoy significant Top-of-Mind status in Indonesia, and
have gained the trust and loyalty of millions of Indonesian
consumers for decades.
ICBP was established on September 2009, and listed on the IDX
on October 7, 2010. It was established as a separate entity afterthe internal restructuring of the Consumer Branded Products
(“CBP”) Group of its parent company, PT Indofood Sukses
Makmur Tbk (“Indofood”), which has been listed on the IDX since
1994. Through this internal restructuring, the entire business
operations of Indofood’s CBP Group, comprising noodles, dairy,
snack foods, food seasonings, nutrition and special foods, and
biscuits (previously under the Bogasari Group), were transferred
to ICBP.
At present, Indofood remains the majority shareholder of
ICBP with ownership of about 80%. This allows ICBP to enjoy
synergies with other Indofood Group companies and maintain its
competitive advantage.
In 2012, ICBP initiated new business opportunities by establishing
joint venture (“JV”) companies with Asahi Group Holdings
Southeast Asia Pte. Ltd. (“Asahi”) to enter Indonesia’s fast-
growing non-alcoholic beverage market. These JV companies
subsequently acquired a 100% stake in PT Prima Cahaya
Indobeverages (“PCIB”) (previously known as PT Pepsi-Cola
Indobeverages) in which the commercial JV company, and its
affiliates has been appointed by PepsiCo to exclusively produce,
market and distribute non-alcoholic beverage under PepsiCo
brands in Indonesia; and acquire assets related to the packaged
water business under Club brand.
ICBP merupakan produsen makanan dalam kemasan yang
mapan dan terkemuka dengan berbagai pilihan produk makanan
sehari-hari bagi konsumen di segala usia. Banyak di antara merek
produknya merupakan merek terkemuka yang telah melekat di
hati masyarakat Indonesia, serta memperoleh kepercayaan dan
loyalitas jutaan konsumen di Indonesia selama bertahun-tahun.
ICBP berdiri sebagai entitas terpisah di bulan September
2009 serta tercatat di BEI pada tanggal 7 Oktober 2010. ICBPdidirikan melalui restrukturisasi internal dari Grup Produk
Konsumen Bermerek (“CBP”) PT Indofood Sukses Makmur Tbk
(“Indofood”), perusahaan induk ICBP yang sahamnya tercatat
di BEI sejak tahun 1994. Melalui proses restrukturisasi internal,
seluruh kegiatan usaha Grup CBP dari Indofood, yang meliputi
mi instan, dairy , makanan ringan, penyedap makanan, nutrisi dan
makanan khusus, serta biskuit (sebelumnya tergabung dalam
Grup Bogasari), dialihkan ke ICBP.
Pada saat ini Indofood tetap menjadi pemegang saham
mayoritas ICBP dengan kepemilikan saham sekitar 80%. Oleh
karenanya, ICBP tetap memiliki sinergi dengan perusahaan-
perusahaan Grup Indofood lainnya dalam menjaga keunggulan
kompetitifnya.
Pada tahun 2012 ICBP mulai melaksanakan inisiatif untuk meraih
peluang usaha baru dengan mendirikan perusahaan patungan
( joint venture atau “JV”) dengan Asahi Group Holdings Southeast
Asia Pte. Ltd. (“Asahi”) untuk memasuki pasar minuman
non-alkohol di Indonesia. Selanjutnya perusahaan JV tersebut
mengakuisisi 100% saham di PT Prima Cahaya Indobeverages
(“PCIB”) (yang sebelumnya dikenal sebagai PT Pepsi-Cola
Indobeverages) yang mana perusahaan JV yang bergerak
di bidang pemasaran minuman non-alkohol beserta dengan
afiliasinya, telah ditunjuk oleh PepsiCo untuk memproduksi,memasarkan dan mendistribusikan minuman non-alkohol
dengan menggunakan merek-merek PepsiCo secara eksklusif di
Indonesia; dan mengakuisisi aset yang terkait dengan kegiatan
usaha air minum dalam kemasan dengan merek dagang Club.
8/17/2019 ICBP_AnnualReport2013
10/269
A N N U A L
R E P O R T
2 0 1 3
| L a p o
r a n
T a h u n a n
2 0 1 3
9
Currently, ICBP’s business units span the following divisions:
NOODLESThe Noodles Division produces and markets a range of
instant bag noodles, instant cup noodles, egg noodles
and instant vermicelli.
DAIRY
The Dairy Division produces and markets a variety of dairyproducts such as sweetened condensed milk and creamer, liquid
milk (including ultra-high temperature, sterilized bottled and
pasteurized liquid milk), powdered milk, ice cream and butter.
SNACK FOODSThe Snack Foods Division produces and markets a range of
Western and modernized traditional snacks, as well as biscuits.
FOOD SEASONINGSThe Food Seasonings Division produces culinary products that
include soy sauce, chili sauce, tomato sauce, bouillon and instant
seasonings. It also manufactures and markets cordial syrup.
NUTRITION & SPECIAL FOODSThe Nutrition & Special Foods Division produces and markets
various cereals and biscuits for infants and children, cereal
snacks for kids and cereal drinks for young adults, as well as milk
products for expectant and lactating mothers.
BEVERAGESThe Beverages Division produces and markets ready-to-drink
tea, carbonated soft drinks and fruit juice drinks, as well as
packaged water.
The Company’s operations are also supported by thePackaging Division.
Saat ini kegiatan usaha ICBP terdiri atas divisi:
Mi InstanDivisi Mi Instan memproduksi dan memasarkan berbagai produk
mi instan antara lain bag noodles, cup noodles, mi telur dan
bihun instan.
Dairy
Divisi Dairy memproduksi dan memasarkan berbagai macamproduk dairy , yaitu susu kental manis dan krimer, susu cair
(susu ultra-high temperature, susu steril dalam botol dan susu
pasteurisasi), susu bubuk, es krim dan mentega.
Makanan Ringan Divisi Makanan Ringan memproduksi dan memasarkan berbagai
makanan ringan moderen dan makanan ringan tradisional yang
dikemas secara moderen, serta produk biskuit.
Penyedap MakananDivisi Penyedap Makanan memproduksi beragam produk kuliner
seperti kecap, saus sambal, saus tomat, kaldu dan bumbu instan,
serta juga memproduksi dan memasarkan sirup.
Nutrisi & Makanan KhususDivisi Nutrisi & Makanan Khusus memproduksi dan memasarkan
berbagai macam bubur sereal dan biskuit untuk bayi dan anak-
anak, cereal snacks untuk anak-anak dan minuman sereal untuk
anak muda dan dewasa, serta produk susu untuk ibu hamil dan
menyusui.
MinumanDivisi Minuman memproduksi dan memasarkan produk minuman
teh siap minum (ready-to-drink tea), minuman berkarbonasi dan
minuman jus buah serta air minum dalam kemasan.
Kegiatan usaha Perseroan juga didukung oleh
Divisi Kemasan.
8/17/2019 ICBP_AnnualReport2013
11/269
BRIEF HISTORY OF THE COMPANYRiwayat Singkat Perseroan
1990
ICBP was established on September 2009,
as a separate entity after the internal
restructuring of the CBP Group of its
parent company, Indofood, which has
been listed on the IDX since 1994.
ICBP itself was listed on the IDX on
October 7, 2010.
The various business operations and
product brands of ICBP have been long
established, with many enjoying leading
positions in their respective market
segments. A history of its business
operations is as follows:
1982The noodles business commenced with
the launch of the Sarimi brand. Other
brands such as Indomie, Supermi and Pop
Mie were added in 1984, 1986 and 1988
respectively.
Kegiatan usaha mi instan mulai beroperasi
dengan diluncurkannya merek Sarimi.
Berbagai merek mi instan lainnya seperti
Indomie, Supermi dan Pop Mie melengkapi
portofolio produk ICBP, masing-masing
pada tahun 1984, 1986 dan 1988.
1985The nutrition and special foods business
began with Promina as its first brand. The
SUN brand was launched in 1989 to cater
to a different market segment.
Kegiatan usaha nutrisi dan makanan
khusus mulai beroperasi dengan Promina
sebagai merek pertama yang diluncurkan.
Merek SUN diluncurkan di tahun 1989
untuk menjangkau segmen pasar yang
berbeda.
The snack foods business was established
through a 51:49 JV with Seven-Up
Netherland B.V. (an affiliated companyof PepsiCo Inc.), with the launch of the
Chitato and JetZ brands. Chiki brand
which has been in Indonesia since 1984,
was also added to the snack product
portfolio. The PepsiCo brands of Cheetos
and Lays were introduced in 1992 and
2005 respectively. In 2007, the Qtela
brand was created to penetrate the
traditional snack market.
Kegiatan usaha makanan ringan dijalankan
oleh perusahaan JV 51:49 dengan Seven-Up Netherland B.V., afiliasi dari PepsiCo
Inc. dengan menggunakan merek Chitato
dan JetZ. Merek Chiki yang telah hadir
di Indonesia sejak tahun 1984, juga
termasuk di dalam portofolio produk
makanan ringan ICBP. Cheetos dan Lays,
yang masing-masing diluncurkan pada
tahun 1992 dan 2005, merupakan merek
dengan lisensi dari PepsiCo. Pada tahun
2007, merek Qtela diluncurkan untuk
menjangkau pasar makanan ringan
tradisional.
ICBP berdiri sebagai entitas terpisah
pada bulan September 2009 dan tercatat
sebagai perusahaan publik di BEI pada
tanggal 7 Oktober 2010. ICBP didirikan
melalui proses restrukturisasi internal Grup
CBP dari Indofood, perusahaan induk
yang tercatat di BEI sejak tahun 1994.
Berbagai kegiatan usaha dan merek
yang digunakan untuk produk ICBP telahdikenal sejak lama, dimana beberapa
diantaranya merupakan pemimpin pasar.
Sejarah dari berbagai kegiatan usaha
Perseroan adalah sebagai berikut:
8/17/2019 ICBP_AnnualReport2013
12/269
A N N U A L
R E P O R T
2 0 1 3
| L a p o
r a n
T a h u n a n
2 0 1 3
1 1
1991The food seasonings business began with
soy sauce, which was marketed under two
brands, Piring Lombok and Niki Echo. 1992
saw the launch of the Indofood brand for
soy sauce and other products, including
chili sauce and instant seasonings.
In 2005, PT Nestlé Indofood Citarasa
Indonesia (“NICI”) was established as a
50% owned JV company with Nestlé SA,
with the purpose of marketing culinary
products.
Kegiatan usaha penyedap makanan
mulai beroperasi dengan produk kecap
yang dipasarkan dengan menggunakan
dua merek, yaitu Piring Lombok dan Niki
Echo. Pada tahun 1992, merek Indofood
diluncurkan untuk produk kecap dan
produk-produk lainnya, yaitu saus sambaldan bumbu instan. PT Nestlé Indofood
Citarasa Indonesia (“NICI”) yang didirikan
pada tahun 2005, merupakan perusahaan
JV dengan Nestlé SA dengan kepemilikan
saham masing-masing sebesar 50%,
bertanggung jawab untuk memasarkan
produk-produk kuliner.
2005
2013
The biscuit business commenced with
two brands: Trenz, which catered to
young adults, and Wonderland, which
catered to families.
Kegiatan usaha biskuit mulai beroperasi
dengan dua merek: Trenz untuk segmen
anak muda dan dewasa, dan Wonderland
yang menjangkau segmen keluarga.
The beverage business began in 2012,
through the establishment of two JV
companies with Asahi. These companies
are PT Asahi Indofood Beverage Makmur
(“AIBM”), which manufactures non-alcoholic beverages, and PT Indofood
Asahi Sukses Beverage (“IASB”), which is
responsible for their commercialization.
IASB introduced its first brand, Ichi Ocha,
on December 2013.
In September 2013, the acquisition of a
100% stake in PCIB by AIBM and IASB led
to the addition of the PepsiCo brands of
Pepsi, 7Up and Tropicana Twister through
exclusive bottling agreement, as well as
the PCIB brands of Fruitamin and Tekita,
into ICBP’s portfolio.
In January 2014, AIBM and IASB through
their JV subsidiaries with PT Multi Bahagia
(“MB”) completed the acquisition of assets
related to the packaged water business
under Club brand in Indonesia.
Kegiatan usaha minuman dijalankan oleh
dua perusahaan JV dengan Asahi, yaitu
PT Asahi Indofood Beverage Makmur
(”AIBM”) yang bergerak dalam bidang
produksi minuman non-alkohol danPT Indofood Asahi Sukses Beverage
(”IASB”) yang bergerak di bidang
pemasaran minuman non-alkohol,
yang didirikan pada tahun 2012. IASB telah
meluncurkan merek pertamanya,
Ichi Ocha, pada bulan Desember 2013.
Pada bulan September 2013, AIBM dan
IASB menyelesaikan akuisisi atas 100%
saham di PCIB. Dengan demikian melalui
exclusive bottling agreement , merek-
merek PepsiCo termasuk Pepsi, 7Up danTropicana Twister melengkapi portofolio
ICBP. Selain itu, merek PCIB yaitu
Fruitamin dan Tekita juga masuk dalam
portofolio Perseroan.
Pada bulan Januari 2014, AIBM dan
IASB melalui anak-anak perusahaan
JV-nya dengan PT Multi Bahagia (“MB”),
menyelesaikan akuisisi aset yang terkait
dengan kegiatan usaha air minum dalam
kemasan dengan merek dagang Club di
Indonesia.
2008The dairy business was launched through
the acquisition of Drayton Pte. Ltd., which
owns 68.57% of PT Indolakto (“Indolakto”),
one of leading players in the market.
Its flagship brand, Indomilk, has been
established in Indonesia for more than
four decades.
Kegiatan usaha dairy melengkapi
portofolio usaha ICBP dengan
diakuisisinya Drayton Pte. Ltd., yangmemiliki kepemilikan saham sebesar
68,57% di PT Indolakto (”Indolakto”), salah
satu pemain terkemuka di industri dairy
Indonesia. Indomilk, yang merupakan
merek utama Indolakto, telah hadir di
Indonesia selama lebih dari empat dekade.
8/17/2019 ICBP_AnnualReport2013
13/269
SHAREHOLDING STRUCTUREStruktur Pemegang Saham
NAME OF SHAREHOLDER
PT INDOFOOD SUKSES MAKMUR TbkPT Indofood Sukses Makmur Tbk
4.695.839.000 80,53%
100,00%5.830.954.000
PUBLIC (with ownership interest below 5%)
Publik (dengan kepemilikan di bawah 5%)
TOTAL
Jumlah
TOTAL SHARE ISSUEDAND FULLY PAID
PERCENTAGE OF OWNERSHIP
1 .135.1 15.000 19,47%
COMMISSIONERS & DIRECTORS
Komisaris & Direksi-
50,07%*
80,53%
PUBLIC
19,47%
*) Through CAB Holdings Limited
*) Melalui CAB Holdings Limited
-
Nama Pemegang SahamJumlah Saham Ditempatkan
dan Disetor Penuh Persentase Kepemilikan
The figures are stated in Indonesian language
Angka disajikan dalam Bahasa Indonesia
8/17/2019 ICBP_AnnualReport2013
14/269
A N N U A L
R E P O R T
2 0 1 3
| L a p o
r a n
T a h u n a n
2 0 1 3
13MANAGEMENT STRUCTUREStruktur Manajemen
BOARD OF COMMISSIONERS
DIVISIONS
AUDIT COMMITTEE
President Commissioner
Commissioner
Commissioner
Commissioner
Independent Commissioner
Independent Commissioner
Independent Commissioner
Noodles
Dairy
Snack Foods
Food SeasoningsNutrition & Special Foods
Beverages
Packaging
International Operations
Chairman
Members
Benny S. Santoso
Franciscus Welirang
Moleonoto
(Paulus Moleonoto)
Alamsyah
F.G. Winarno
Adi Pranoto Leman
Wahjudi Prakarsa
Taufik Wiraatmadja
Axton Salim
Suaimi Suriady
Sulianto PratamaRobert Arifin
Yungky Setiawan
Eddy Hariyanto
Bertinus Tirtadihardja
Darmawan Sarsito
(Kevin Sietho)
NOMINATION ANDREMUNERATION COMMITTEE
Chairman
Members
Benny S. Santoso
President Commissioner
Anthoni Salim
President Director
Tjhie Tje Fie
(Thomas Tjhie)
Director
Adi Pranoto Leman
Independent Commissioner
Wahjudi Prakarsa
Independent Commissioner
Timotius
External Independent Professional
CORPORATE FUNCTIONS
Corporate Treasury
Corporate Marketing
Corporate Controller
Corporate R&DCorporate Legal
Corporate Internal Audit
Corporate IT
Investor Relations &
Corporate Secretary
Business Development
Corporate Procurement
Agro
Corporate Human Resources
Corporate Communication
Enterprise Risk Management
Rusmin Kasim
Anastasia Sutadji
Hendra Widjaja
Suaimi SuriadyYosea Iskandar
Lily Candra
Hantoro Tanoto
Werianty Setiawan
Yungky Setiawan
Jonathan A. Rahardjo
Alexander A. Aditio
Budi Dharmadi
Joseph Bataona
Stefanus Indrayana
Adrian Jogi
BOARD OF DIRECTORS
President Director
Director
Director
Director
Director
Director
Director
Director
Director
Anthoni Salim
Tjhie Tje Fie
(Thomas Tjhie)
Taufik Wiraatmadja
Axton Salim
Werianty Setiawan
Hendra Widjaja
Suaimi Suriady
Sulianto Pratama
Yungky Setiawan
8/17/2019 ICBP_AnnualReport2013
15/269
BUSINESS STRUCTUREStruktur Bisnis
As stated in Article 3 of the Company’s Articles of Association, the scope of its activitiescomprises, among others, the manufacture of noodles and food ingredients, culinary
food products, biscuits, snacks, nutrition and special foods, packaging,
trading, transportation, warehousing and cold storage, management service and
research and development.
NOODLES
Mi Instan
DAIRY
Dairy
SNACK FOODS
Makanan Ringan
8/17/2019 ICBP_AnnualReport2013
16/269
A N N U A L
R E P O R T
2 0 1 3
| L a p o
r a n
T a h u n a n
2 0 1 3
15
Sebagaimana tercantum pada Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan, ruang lingkupkegiatan usaha Perseroan terdiri dari, antara lain, produksi mi dan bumbu penyedap,
produk makanan kuliner, biskuit, makanan ringan, nutrisi dan makanan khusus, kemasan,
perdagangan, transportasi, pergudangan dan pendinginan, jasa manajemen serta
penelitian dan pengembangan.
FOOD SEASONINGS
Penyedap Makanan
NUTRITION &
SPECIAL FOODS
Nutrisi & Makanan Khusus
BEVERAGES
Minuman
8/17/2019 ICBP_AnnualReport2013
17/269
DIVERSIFIED PORTFOLIOAneka Ragam Portofolio
NOODLES
Mi Instan
DAIRY
Dairy
8/17/2019 ICBP_AnnualReport2013
18/269
A N N U A L
R E P O R T
2 0 1 3
| L a p o
r a n
T a h u n a n
2 0 1 3
17
SNACK FOODS
Makanan Ringan
FOOD SEASONINGS
Penyedap Makanan
NUTRITION & SPECIAL FOODSNutrisi & Makanan Khusus
BEVERAGES
Minuman
8/17/2019 ICBP_AnnualReport2013
19/269
8/17/2019 ICBP_AnnualReport2013
20/269
8/17/2019 ICBP_AnnualReport2013
21/269
0
BENNY
SETIAWAN
SANTOSO
PRESIDENT
COMMISSIONER
8/17/2019 ICBP_AnnualReport2013
22/269
A N N U A L
R E P O R T
2 0 1 3
| L a p o
r a n
T a h u n a n
2 0 1 3
21MESSAGE FROM THEPRESIDENT COMMISSIONERSambutan Komisaris Utama
DEAR SHAREHOLDERS,
Indonesia experienced less than conducive macroeconomic
conditions in 2013, with gross domestic product (“GDP”)
growing by 5.8%, down from 6.2% growth in 2012. The balance
of payments came under pressure from expected drops in the
current account deficit and the outflow of portfolio capital, as
well as a decrease in the foreign exchange reserve as the Rupiah
depreciated by more than 25% year-on-year. This was combinedwith a general increase in costs such as the minimum wage,
electricity tariffs, gasoline and diesel prices. Despite a slowdown
in the total GDP, Indonesia’s growth continued to be driven by
strong domestic private consumption and investments, which
both grew by around 5%.
The economic slowdown in 2013 did not deter new players, both
international and domestic, to enter into the packaged foods
and ready-to-drink beverage markets in Indonesia. At the same
time, existing players also increased their investments in capacity
expansion and marketing.
During the year we single-mindedly implemented the strategic
initiatives laid out in last year’s annual report, in our effort to
pursue growth. Therefore despite the economic slowdown, rising
cost pressures and increasing competition, we are pleased to
report that we continued to register healthy organic growth
and maintain our market leading position. We made significant
progress in the expansion of our business categories, including
the launch of our beverage business and our entry into food and
beverage industry generally.
Para Pemegang Saham yang Terhormat,
Di tahun 2013 kondisi perekonomian Indonesia kurang kondusif
dimana produk domestik bruto (“PDB”) hanya bertumbuh
5,8%, lebih rendah daripada pertumbuhan di tahun 2012 yang
mencapai 6,2%. Neraca pembayaran mengalami tekanan akibat
naiknya defisit transaksi berjalan dan arus modal keluar, serta
turunnya cadangan devisa seiring dengan depresiasi nilai tukar
Rupiah hingga lebih dari 25% dibandingkan tahun sebelumnya.
Selain itu, berbagai biaya seperti upah minimum, tarif dasar listrik
serta harga bahan bakar minyak, juga meningkat. Walaupun
pertumbuhan PDB melambat, perekonomian Indonesia terus
bertumbuh didorong oleh kuatnya konsumsi rumah tangga daninvestasi dimana keduanya tumbuh sekitar 5%.
Meskipun pertumbuhan ekonomi di tahun 2013 melambat,
hal tersebut tidak menghalangi masuknya para pemain baru
baik dari dalam maupun luar negeri ke industri makanan dan
minuman di Indonesia. Di samping itu, para pemain yang sudah
ada juga terus meningkatkan investasinya untuk menambah
kapasitas dan memperluas jangkauan pemasaran.
Di sepanjang tahun 2013 kami fokus menerapkan berbagai
langkah strategis yang telah diuraikan di dalam Laporan Tahunan
tahun sebelumnya, guna meraih pertumbuhan. Walaupunperekonomian mengalami perlambatan, berbagai biaya
meningkat dan kondisi persaingan semakin ketat, kami gembira
dapat terus meraih pertumbuhan organik yang sehat dan
mempertahankan kepemimpinan kami di pasar. Kami juga telah
meraih kemajuan yang berarti dalam upaya memperluas kategori
bisnis Perseroan. Kami sudah memulai kegiatan usaha minuman,
dan mempersiapkan diri untuk memasuki kategori makanan dan
minuman lainnya.
8/17/2019 ICBP_AnnualReport2013
23/269
2
The Company continued to implement a high
standard of good governance in 2013, through
two committees that support the Board of
Commissioners (“BOC”). The Audit Committee
assists the BOC in fulfilling its oversight
responsibility by reviewing financial reporting
and internal control systems, and overseeing the
audit process by both the external auditor and the
internal auditor. The Nomination and Remuneration
committee provides recommendations on the
nomination and remuneration of members of the
BOC and the Board of Directors (“BOD”).
In 2013, the Annual General Meeting of
Shareholders (“AGM”) approved the
resignation of Mr. Agus Rajani Panjaitan as an
Independent Commissioner of the Company and
Mr. Darmawan Sarsito as a member of the Board
of Commissioners of the Company, effective May
23 and May 29, 2013 respectively, with appreciation
and gratitude for their valuable contribution
and services to the Company. The AGM further
approved the appointment of Mr. Wahjudi Prakarsa
as an Independent Commissioner of the Company
to replace Mr. Agus Rajani Panjaitan for the
remaining term of office, starting from the end of
the AGM until the closing of the AGM in year 2015.
Di tahun 2013, Perseroan terus melaksanakanstandar tata kelola perusahaan yang tinggi dengan
adanya dua komite yang membantu pelaksanaan
tugas Dewan Komisaris. Komite Audit membantu
Dewan Komisaris dalam menjalankan tanggung
jawab pengawasannya, dengan melakukan
pengkajian atas laporan keuangan dan sistem
pengendalian internal, serta mengawasi proses
audit, baik yang dilakukan oleh auditor eksternal
maupun auditor internal. Komite Nominasi dan
Remunerasi bertugas menyiapkan rekomendasi
atas nominasi dan remunerasi bagi anggota Dewan
Komisaris dan Direksi.
Di tahun 2013, Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan (“RUPST”) menerima baik pengunduran
diri Bapak Agus Rajani Panjaitan dari jabatannya
selaku Komisaris Independen dan Bapak Darmawan
Sarsito dari jabatannya selaku Komisaris Perseroan,
masing-masing terhitung sejak tanggal 23 Mei
dan 29 Mei 2013, dengan disertai ucapan terima
kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya
atas pengabdian dan jasa-jasa mereka kepada
Perseroan. Selanjutnya, RUPST menunjuk dan
mengangkat Bapak Wahjudi Prakarsa sebagai
Komisaris Independen Perseroan yang baru untukmenggantikan Bapak Agus Rajani Panjaitan
terhitung sejak ditutupnya RUPST untuk sisa
masa jabatan sampai dengan penutupan RUPST
Perseroan pada tahun 2015.
8/17/2019 ICBP_AnnualReport2013
24/269
A N N U A L
R E P O R T
2 0 1 3
| L a p o
r a n
T a h u n a n
2 0 1 3
23
Moving forward we remain optimistic for the longerterm, despite the temporary slowdown. As one
of the leading consumer packaged companies in
Indonesia ICBP remains committed to accelerating
Company growth. We will continue to drive growth
and explore various opportunities cautiously, in
light of current macroeconomic conditions and
potential rising commodity prices. In late January,
Australia’s Bureau of Meteorology warned that El
Nino might occur in the coming months. Against
this background, it is imperative that we maintain a
balance between volume growth and profitability in
order to deliver sustainable performance.
In closing, on behalf of the BOC I would like
to express my greatest appreciation to the
management for their achievement in leading
ICBP to another successful year, despite less
than conducive macroeconomic conditions.
Thanks are also due to our shareholders, the BOD,
our employees, suppliers, and above all to our
customers for their continuing trust in ICBP and its
products.
Ke depannya, kami tetap optimis pada prospek
jangka panjang Indonesia, meskipun sementara
ini mengalami perlambatan. Sebagai salah satu
produsen makanan dalam kemasan terkemuka
di Indonesia, ICBP tetap berkomitmen untuk
mempercepat pertumbuhan Perseroan. Kami akan
terus mendorong pertumbuhan dan akan terus
mencari berbagai peluang baru secara berhati-
hati, mengingat kondisi perekonomian saat ini
dan kemungkinan akan meningkatnya harga
berbagai komoditas. Di akhir bulan Januari, Badan
Meteorologi Australia memperingatkan potensiterjadinya El Nino dalam beberapa bulan ke depan.
Oleh karenanya, sangat penting bagi kami untuk
menjaga keseimbangan antara pertumbuhan
volume dan profitabilitas guna meraih kinerja yang
berkelanjutan.
Sebagai penutup, mewakili seluruh Dewan
Komisaris, saya menyampaikan apresiasi yang
setinggi-tingginya kepada jajaran manajemen atas
keberhasilannya dalam memimpin ICBP untuk
kembali meraih kinerja yang baik di tengah kondisi
makro ekonomi yang kurang kondusif. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada para pemegang
saham, Direksi, seluruh karyawan, para pemasok,
dan terutama para pelanggan atas kepercayaannya
kepada ICBP dan berbagai produknya.
Yours sincerely,
BENNY SETIAWAN SANTOSOPresident Commissioner
April 2014
8/17/2019 ICBP_AnnualReport2013
25/269
4
ICBP accomplishedits sales targets in 2013.
Net Sales grew by 15.6%
to Rp25.09 trillion.
ANTHONISALIM
PRESIDENT
DIRECTOR
AND
CEO
8/17/2019 ICBP_AnnualReport2013
26/269
A N N U A L
R E P O R T
2 0 1 3
| L a p o
r a n
T a h u n a n
2 0 1 3
25REPORT OF PRESIDENT DIRECTORLaporan Direktur Utama
DEAR SHAREHOLDERS,
ICBP saw another challenging year in 2013. We faced a slowdown
in economic growth and an increasing cost environment driven
by a weaker Rupiah, higher wages and increased utilities tariffs.
Competition also intensified, with new players entering the
packaged food industries and existing players increasing their
investments in capacity expansion and marketing. Despite
difficult times, ICBP accomplished its sales targets in 2013,registering 15.6% growth, and income for the year attributable to
the equity holders of the parent entity rose 2.1% to over
Rp2.2 trillion.
During the year, we focused on implementing the strategies
charted last year and I am pleased to report that we have made
significant progress:
We optimized our portfolio by increasing our product
offerings in both the premium health and wellness
categories, with the launch of premium instant noodles and
potato chips under the Indomie Taste of Asia and Chitato
Asian Cuisine series, as well as healthy snacks for kids andcereal drinks for adults under the Govit and Provita brands.
organization through various workshops, and accelerated
new product launches. During the year we introduced 35 new
products across the divisions.
of new outlets in order to improve distribution penetration,
and reinforced our sales team with GPS.
ambassadors to promote sales execution excellence across
the divisions.
Para Pemegang Saham yang Terhormat,
ICBP kembali menghadapi situasi yang penuh tantangan
di tahun 2013, dimana pertumbuhan ekonomi mengalami
perlambatan dan berbagai biaya meningkat dikarenakan oleh
melemahnya nilai tukar Rupiah, serta kenaikan biaya tenaga kerja
dan utilitas. Kondisi persaingan semakin ketat seiring dengan
masuknya pemain-pemain baru ke dalam industri makanan
dalam kemasan, dan pemain-pemain yang sudah ada jugameningkatkan investasinya untuk menambah kapasitas dan
di bidang pemasaran. Di tengah kondisi yang penuh tantangan
tersebut, ICBP berhasil mencapai target penjualan tahun 2013
dengan mencatatkan pertumbuhan penjualan neto sebesar
15,6%. Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada
pemilik entitas induk tumbuh 2,1% mencapai lebih dari
Rp2,2 triliun.
Di sepanjang tahun 2013 kami fokus untuk menjalankan strategi
yang telah kami tetapkan pada tahun sebelumnya, dan dengan
gembira saya melaporkan bahwa kami telah berhasil meraih
banyak kemajuan: Kami mengoptimalkan portofolio dengan meningkatkan
penawaran produk di kategori produk premium serta produk
bernutrisi dan sehat melalui peluncuran produk premium mi
instan dan keripik kentang yaitu Indomie Taste of Asia dan
Chitato Asian Cuisine, serta makanan ringan sehat untuk
anak-anak, Govit, dan minuman sereal untuk anak muda dan
dewasa, Provita.
seluruh organisasi melalui berbagai kegiatan workshop, dan
mempercepat peluncuran produk-produk baru. Di sepanjang
tahun 2013 kami telah meluncurkan 35 produk baru di
seluruh divisi.
go-to-market guna
meningkatkan jumlah outlet baru untuk memperluas
penetrasi distribusi, serta memperkuat tim penjualan kami
dengan GPS.
untuk brand ambassador guna meningkatkan eksekusi
penjualan di seluruh divisi.
8/17/2019 ICBP_AnnualReport2013
27/269
6
current manufacturing capabilities and expanded capacities
in most of our divisions. We completed new factories for
snack foods and food seasonings, as well as increased
noodles and dairy capacities to support rising demand in the
future. We also commenced the building of our beverage
manufacturing facility, which will be completed in the second
half of 2014.
various processed vegetables from our sister company, China
Minzhong Food Corporation Limited. We further developed
our partnerships with local farmers, in an effort to increase
our supplies of potato, cassava, coconut sugar, chili and milk.
by adding new talents to various teams across the Company.
We also have made headway with our new business expansion.
In September 2013, we completed the acquisition of PCIB tobecome the exclusive bottler for PepsiCo in Indonesia. In January
2014, we also acquired Club, the number two brand in the
Indonesian packaged water industry. For our first joint venture
product with Asahi, we launched the Ichi Ocha brand of ready-
to-drink tea in early December 2013.
We established a joint venture company with Tsukishima Foods
Industry, Co., Ltd. and are currently in the process of establishing
its operation. An agreement was signed with JASDAQ-listed JC
Comsa Corporation to establish a joint venture company that
will produce and process flour-based food products, as well as
providing food services and managing a restaurant chain. Inorder to capture opportunities in the food and beverage industry,
one of the fastest growing markets in Indonesia, we intend to
execute the first phase of this joint venture by opening five to six
restaurant outlets in 2014.
Throughout 2013, ICBP continued to uphold the highest
standards of corporate governance, consistently complying with
all requirements and regulations set forth by various regulatory
bodies. We have committed to continuously improve standards
in all areas of operations and will continue to play a positive role
in setting standards for high consumer quality.
kemampuan dalam bidang produksi dan menambah
kapasitas di hampir seluruh divisi. Kami telah menyelesaikan
pembangunan pabrik baru untuk makanan ringan dan
penyedap makanan, serta meningkatkan kapasitas produksi
mi instan dan dairy untuk dapat memenuhi permintaan
pasar yang terus meningkat ke depannya. Kami juga telah
memulai pembangunan fasilitas produksi untuk produk
minuman, yang diharapkan akan selesai pada semester
kedua tahun 2014.
mulai membeli kebutuhan akan berbagai macam sayuran
olahan dari perusahaan afiliasi yaitu China Minzhong Food
Corporation Limited. Guna meningkatkan pasokan kentang,
singkong, gula kelapa, cabai dan susu, kami juga terus
mengembangkan kemitraan dengan petani lokal.
membangun keunggulan organisasi dengan menambahkaryawan baru yang kompeten, di berbagai divisi di seluruh
organisasi.
Kami juga berhasil meraih kemajuan dalam memperluas
kegiatan usaha Perseroan. Pada bulan September 2013 kami
telah menyelesaikan proses akuisisi PCIB, dan menjadi exclusive
bottler untuk produk-produk PepsiCo di Indonesia. Di bulan
Januari 2014, kami juga mengakuisisi Club, merek nomor dua di
industri air mineral dalam kemasan di Indonesia. Selain itu kami,
melalui perusahaan patungan dengan Asahi, telah meluncurkan
produk minuman teh siap minum dengan merek Ichi Ocha di
awal bulan Desember 2013.
Kami telah membentuk perusahaan patungan dengan
Tsukishima Foods Industry, Co., Ltd., dan pada saat ini kami
sedang dalam proses membangun kegiatan operasionalnya.
Kami juga telah menandatangani perjanjian dengan JC
Comsa Corporation, perusahaan yang sahamnya tercatat di
JASDAQ, untuk membentuk perusahaan patungan yang akan
memproduksi produk makanan berbahan dasar tepung terigu,
serta memberikan layanan food services dan mengelola jaringan
outlet restoran. Guna meraih peluang di industri restoran yang
merupakan salah satu pasar dengan pertumbuhan tertinggi
di Indonesia, kami akan mulai melaksanakan tahap pertama
dari kerjasama ini dengan membuka lima hingga enam outlet
restoran di tahun 2014.
Di sepanjang tahun 2013, ICBP terus berupaya mencapai
standar tata kelola yang tinggi, dan senantiasa mematuhi
seluruh persyaratan dan peraturan dari berbagai regulator.
Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan standar di
seluruh area kegiatan operasional, serta terus berperan serta
dalam menetapkan standar kualitas yang tinggi.
8/17/2019 ICBP_AnnualReport2013
28/269
A N N U A L
R E P O R T
2 0 1 3
| L a p o
r a n
T a h u n a n
2 0 1 3
27We fully appreciate the need to reach out to the community
by conducting a range of corporate social responsibility
programs. ICBP aims to strengthen economic resilience by
supporting the development of small and medium enterprises
through partnership programs with raw material suppliers. We
are committed to Indonesia’s Millennium Development Goals
(“MDGs”), and will accelerate our efforts in support of points
4 and 5 of the MDGs, which are focused on reducing child
mortality and improving maternal health. We also aim to protect
the environment, and stand ready to provide aid for the victims
of natural disasters, with our convenient, easy-to-prepare ICBP
Group food products that have proven to be an important tool in
immediate post-disaster relief.
Moving forward, we remain committed and focused on our vision
of being the leading consumer goods company in Indonesia,
and will continue to execute our strategies laid out in last year’s
report. Our objective is clear: to deliver double-digit growth in
the next few years, with a balanced portfolio of 50% noodles and50% non-noodles products.
To achieve this aim, we will continue our entry into new business
categories, concentrating on fast-growing, sizeable industry
segments. Simultaneously, we will encourage organic growth,
by increasing the introduction of new products, as well as
optimizing and premiumizing our current product portfolio.
In closing, I would like to express my gratitude to our
stakeholders for their continuing support and trust.
My sincere appreciation goes to the BOC, my fellow directors,
management and all of our employees, for their contributionto the excellent results we achieved in 2013. Despite a
challenging environment and intense market competition,
I am confident that our future is bright. We will remain
committed to accelerate growth, enhance stakeholders’ value,
and capture the potential opportunities that the Indonesian
market has to offer.
Kami menyadari sepenuhnya arti penting dari kepedulian
terhadap masyarakat, dan menjalankan berbagai program
tanggung jawab sosial perusahaan. ICBP akan terus
berpartisipasi dalam pembangunan ketahanan ekonomi dengan
mendukung pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah,
melalui program kemitraan dengan para pemasok bahan baku.
Kami berkomitmen pada pelaksanaan Millenium Development
Goals (“MDGs”) Indonesia, dan akan meningkatkan upaya
kami untuk mendukung butir 4 dan 5 dari program MDGs yang
fokus pada upaya untuk menurunkan angka kematian anak dan
meningkatkan kesehatan ibu hamil. Kami juga terus peduli pada
lingkungan serta siap memberikan bantuan bagi para korban
bencana alam, mengingat produk-produk Grup ICBP praktis dan
mudah disajikan dalam kondisi darurat.
Ke depannya, kami akan tetap berkomitmen dan fokus pada
visi kami untuk menjadi perusahaan barang-barang konsumsi
terkemuka di Indonesia, serta akan terus menjalankan strategi
yang telah diuraikan pada laporan tahun sebelumnya. Sasarankami sangat jelas yaitu memberikan pertumbuhan double-digit
untuk beberapa tahun ke depan, dengan portofolio usaha yang
seimbang yaitu 50% dari produk mi instan dan 50% dari produk
lainnya.
Untuk mencapai sasaran tersebut, kami akan terus memasuki
kategori-kategori bisnis baru, dengan berfokus pada kategori
bisnis yang bernilai besar dan bertumbuh pesat. Selain itu, kami
akan terus mendorong pertumbuhan secara organik melalui
peluncuran berbagai produk baru serta mengoptimalkan
portofolio produk dan mengembangkan portofolio produk yang
lebih premium.
Sebagai penutup, saya menyampaikan terima kasih kepada para
pemangku kepentingan atas dukungan dan kepercayaan yang
telah diberikan. Saya juga ingin menyampaikan penghargaan
yang sebesar-besarnya kepada Dewan Komisaris, rekan-
rekan Direksi, manajemen dan seluruh karyawan atas seluruh
kontribusinya bagi kinerja positif yang dicapai di tahun 2013.
Walaupun harus menghadapi kondisi yang penuh tantangan
dan tingkat persaingan yang ketat, saya meyakini masa depan
Perseroan yang cerah. Kami akan tetap berkomitmen untuk
terus meningkatkan pertumbuhan dan stakeholders’ value serta
meraih berbagai peluang yang ditawarkan pasar Indonesia.
Yours sincerely,
ANTHONI SALIMPresident Director and CEO
April 2014
8/17/2019 ICBP_AnnualReport2013
29/269
8 MANAGEMENT’S ANALYSIS& DISCUSSIONAnalisa & Pembahasan Oleh Manajemen
!"#!$
!"#!$
!"#%
!"#%
NOODLES
81.9%
NOODLES
67.8%
NOODLES
84.6%
DAIRY
11.0%
DAIRY
18.6%
DAIRY
13.1%
SNACK FOODS
3.9%
SNACK FOODS
0.7%
SNACK FOODS
6.7%
SNACK FOODS6.8%
FOOD SEASONINGS
2.2%
FOOD SEASONINGS
3.1%
FOOD SEASONINGS
3.9%
FOOD SEASONINGS
3.8%
NUTRITION &
SPECIAL FOODS
1.0%
NUTRITION &
SPECIAL FOODS
2.2%
BEVERAGES
1.8%
NUTRITION &
SPECIAL FOODS
0.3%
SALES CONTRIBUTION (after elimination / setelah eliminasi)
EBIT CONTRIBUTION (after elimination and before unallocated expenses / setelah eliminasi dan sebelum beban operasi lain yang tidak dialokasikan)
*) Restated / Disajikan kembali
NOODLES
69.2%
BEVERAGES
0.9%
DAIRY
17.9%
NUTRITION &
SPECIAL FOODS
2.3%
8/17/2019 ICBP_AnnualReport2013
30/269
A N N U A L
R E P O R T
2 0 1 3
| L a p o
r a n
T a h u n a n
2 0 1 3
292013 was another challenging year for ICBP, in which the
Company faced a slowdown in economic growth, an increasing
cost environment and intensifying competition. However, the
Company achieved its main targets by delivering consolidated
net sales growth in the mid-teen digits and EBIT margin in the
low-double digits, as well as further realizing its initiatives in the
non-alcoholic beverage business.
PROFIT AND LOSS STATEMENT
NET SALESThe Company booked consolidated net sales of Rp25.09
trillion in 2013, an increase of 15.6% from Rp21.72 trillion in 2012,
mainly driven by volume growth and a higher average selling
price across the divisions, as well as new contributions from
the beverage business. During 2013, the ICBP Group recorded
overseas sales of around USD207 million, equivalent to around
9% of consolidated net sales.
contributed 67.8%, 18.6%, 6.7%, 3.9%, 2.2% and 0.9% respectively
to consolidated net sales.
In 2013, the Noodles Division achieved a new record for total
sales value, due to volume growth of both existing and newly
introduced products, as well as higher average selling price. Total
sales value increased 12.9% to Rp17.32 trillion in 2013, up from
Rp15.34 trillion in 2012.
The Dairy Division posted total sales value of Rp4.66 trillion, an
increase of 19.8% from Rp3.89 trillion in 2012, mainly due to theincrease in volume and a higher average selling price.
The Snack Foods Division posted 14.1% growth in total sales value
of Rp1.71 trillion as compared to Rp1.50 trillion in 2012, due to
volume and average selling price increases.
The Food Seasonings Division booked total sales value of Rp1.40
trillion in 2013, a growth of 18.3% from Rp1.18 trillion in 2012,
mainly driven by increases in sales volumes of chili sauce, syrup
and instant seasonings.
The Nutrition & Special Foods Division posted total sales value of
Rp559.5 billion, an increase of 12.8% from Rp496.2 billion in 2012,
primarily on new product launches, higher volume of existing
products and a higher average selling price.
In 2013, the Beverages Division recorded a four month period
of sales amounting Rp218.9 billion, with loss in EBIT of Rp49.4
billion mainly due to startup costs and advertising & promotion
(“A&P”) costs for new product launch.
Tahun 2013 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi
ICBP dimana pertumbuhan ekonomi melambat, berbagai biaya
meningkat, dan tingkat persaingan semakin ketat. Namun
demikian, Perseroan mampu mencapai target-target utamanya
dengan membukukan pertumbuhan penjualan neto sebesar
mid-teen dan EBIT margin sekitar low-double digit . Selain itu
Perseroan juga merealisasikan inisiatifnya untuk masuk ke
dalam bisnis minuman non-alkohol.
Laporan Laba Rugi
Penjualan NetoPerseroan membukukan penjualan neto konsolidasi sebesar
Rp25,09 triliun di tahun 2013, meningkat 15,6% dari Rp21,72
triliun di tahun 2012 terutama didorong oleh pertumbuhan
volume penjualan dan lebih tingginya harga jual rata-rata di
seluruh divisi serta kontribusi dari bisnis minuman. Sepanjang
tahun 2013 Perseroan mencatatkan penjualan di luar negeri
sebesar USD207 juta atau sekitar 9% dari penjualan neto
konsolidasi.
Perseroan memiliki enam divisi yang terdiri dari Divisi Mi Instan,
Dairy, Makanan Ringan, Penyedap Makanan, Nutrisi & Makanan
Khusus dan Minuman, yang masing-masing memberikan
kontribusi sebesar 67,8%, 18,6%, 6,7%, 3,9%, 2,2% dan 0,9%
terhadap penjualan neto konsolidasi.
Di tahun 2013 Divisi Mi Instan kembali membukukan rekor total
nilai penjualan tertinggi, yang didorong oleh pertumbuhan
volume penjualan baik dari produk-produk yang sudah ada
maupun produk yang baru diluncurkan serta harga jual rata-
rata yang lebih tinggi. Total nilai penjualan naik 12,9% menjadiRp17,32 triliun dari Rp15,34 triliun di tahun 2012.
Divisi Dairy mencatatkan total nilai penjualan sebesar
Rp4,66 triliun, meningkat 19,8% dari Rp3,89 triliun di tahun
2012 terutama disebabkan oleh kenaikan volume dan harga jual
rata-rata yang lebih tinggi.
Divisi Makanan Ringan mencatatkan pertumbuhan total nilai
penjualan sebesar 14,1% menjadi Rp1,71 triliun dibandingkan
dengan Rp1,50 triliun di tahun 2012 karena kenaikan volume
dan harga jual rata-rata.
Divisi Penyedap Makanan membukukan total nilai penjualan
sebesar Rp1,40 triliun di tahun 2013, tumbuh 18,3% dari Rp1,18
triliun di tahun 2012 terutama didorong oleh kenaikan volume
penjualan saus sambal, sirup dan instant seasonings.
Divisi Nutrisi & Makanan Khusus membukukan total nilai
penjualan sebesar Rp559,5 miliar, naik 12,8% dari Rp496,2 miliar
di tahun 2012 terutama karena peluncuran produk-produk baru,
serta kenaikan volume penjualan produk-produk yang sudah
ada dan harga jual rata-rata yang lebih tinggi.
Di tahun 2013 Divisi Minuman membukukan penjualan untuk
periode empat bulan sebesar Rp218,9 miliar, dengan rugi
usaha sebesar Rp49,4 miliar terutama karena pengeluaran
yang digunakan untuk memulai bisnis minuman ini dan beban
iklan & promosi (advertising & promotion atau “A&P”) untuk
peluncuran produk baru.
8/17/2019 ICBP_AnnualReport2013
31/269
0
GROSS PROFIT AND INCOMEFROM OPERATIONS EBITGross profit increased 10.7% to Rp6.43 trillion in 2013 from
Rp5.80 trillion in 2012 mainly due to higher sales, but gross
margin declined to 25.6% from 26.7% in 2012, mainly due
to higher salary, wages and employee benefits and utilities cost.
Income from operations declined 2.7% to Rp2.77 trillion in
2013 from Rp2.85 trillion in 2012. Operating margin declined
to 11.0% from 13.1% in 2012 on higher selling and general and
administrative expense, in particular salary, wages and employee
benefits, mainly because of the increase in employee numbers
and minimum wages, as well as professional fees and distribution
expenses.
INCOME FOR THE YEARIncome for the year in 2013 was Rp2.24 trillion, a decline of
2.1% from Rp2.28 trillion in 2012 on lower operational results
and higher net finance income. After taking into account
non-controlling interests, income for the year attributable to
equity holders of the parent entity rose 2.1% to Rp2.23 trillion
from Rp2.18 trillion in 2012. Excluding non-recurring items and
difference in foreign exchange, core profit decreased 0.7% to
Rp2.15 trillion in 2013 from Rp2.17 trillion in 2012.
OTHER COMPREHENSIVE INCOME AND TOTALCOMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEARIn 2013, other comprehensive income stood at Rp51.6 billion,
consisting of unrealized gains on available-for-sale financial
assets and exchange differences on translation of financial
statements amounting Rp50.7 billion and Rp0.9 billionrespectively, compared to Rp4.9 billion in 2012, comprising
of unrealized gains on available-for-sale financial assets and
exchange differences on translation of financial statements
amounting Rp4.0 billion and Rp0.9 billion respectively.
Total comprehensive income for the year in 2013 was relatively
stable at Rp2.29 trillion compared to 2012.
Laba Bruto dan Laba Usaha (EBIT)Laba bruto naik 10,7% menjadi Rp6,43 triliun di tahun 2013
dari Rp5,80 triliun di tahun 2012 terutama karena kenaikan
penjualan, namun marjin laba bruto turun menjadi 25,6% dari
26,7% di tahun 2012 terutama karena beban gaji, upah danimbalan kerja karyawan serta utilitas meningkat.
Laba usaha turun sebesar 2,7% menjadi Rp2,77 triliun di tahun
2013 dari Rp2,85 triliun di tahun 2012, dan marjin laba usaha
turun menjadi 11,0% dari 13,1% di tahun 2012 disebabkan oleh
meningkatnya beban penjualan dan umum dan administrasi,
terutama karena naiknya beban gaji, upah dan imbalan kerja
karyawan yang meningkat seiring dengan penambahan jumlah
karyawan dan kenaikan upah mínimum, serta beban jasa
profesional dan distribusi.
Laba Tahun BerjalanLaba tahun berjalan di tahun 2013 mencapai sebesar Rp2,24triliun, turun 2,1% dari Rp2,28 triliun di tahun 2012 karena
kinerja operasional yang lebih rendah dan pendapatan
keuangan bersih yang meningkat. Setelah memperhitungkan
kepentingan nonpengendali, laba tahun berjalan yang dapat
diatribusikan kepada pemilik entitas induk bertumbuh 2,1%
menjadi Rp2,23 triliun dari Rp2,18 triliun di tahun 2012. Dengan
tidak memperhitungkan akun non-recurring dan selisih kurs,
core profit turun 0,7% menjadi Rp2,15 triliun di tahun 2013 dari
Rp2,17 triliun di tahun 2012.
Pendapatan Komprehensif Lain dan Total Laba
Komprehensif Tahun BerjalanPendapatan komprehensif lain di tahun 2013 mencapai
Rp51,6 miliar, terdiri dari laba yang belum terealisasi dari aset
keuangan tersedia untuk dijual dan selisih kurs atas penjabaran
laporan keuangan yang masing-masing berjumlah Rp50,7 miliar
dan Rp0,9 miliar, dibandingkan dengan biaya komprehensif lain
sebesar Rp4,9 miliar di tahun 2012 yang terdiri dari laba yang
belum terealisasi dari aset keuangan tersedia untuk dijual dan
selisih kurs atas penjabaran laporan keuangan yang masing-
masing mencapai Rp4,0 miliar dan Rp0,9 miliar.
Sehingga total pendapatan komprehensif tahun berjalan di
tahun 2013 relatif stabil mencapai Rp2,29 triliun dibandingkantahun 2012.
8/17/2019 ICBP_AnnualReport2013
32/269
A N N U A L
R E P O R T
2 0 1 3
| L a p o
r a n
T a h u n a n
2 0 1 3
31BALANCE SHEET
TOTAL ASSETSTotal assets as of December 31, 2013, were Rp21.27 trillion,
an increase of 19.3% from Rp17.82 trillion as of December 31,
2012. Total assets at the end of 2013 consist of total current
assets of Rp11.32 trillion and total non-current assets ofRp9.95 trillion respectively, compared to Rp9.92 trillion and
Rp7.90 trillion respectively at the end of the previous year.
The increase in total current assets was primarily due to
an increase in inventories, which was mainly due to higher
prices and higher account receivables in conjunction with an
increase in net sales. The increase in total non-current assets
was primarily due to increase in net fixed assets mainly for
capacity expansion.
TOTAL LIABILITIESTotal liabilities as of December 31, 2013 stood at
Rp8.00 trillion, of which 58.7% were current liabilities and
41.3% were non-current liabilities. Total current liabilities
was Rp4.70 trillion, an increase of 28.7% from Rp3.65
trillion at the end of 2012, mainly attributable to higher
account payables and trust receipts payable in relation to
raw material importing as well as short-term debt including
current maturities. Total non-current liabilities increased
51.1% to Rp3.31 trillion from Rp2.19 trillion as of December 31,
2012, primarily due to higher long-term debt net of current
maturities to finance capacity expansion, and advances for
stock subscription from non-controlling interest.
The Company’s balance sheet position continued to be
strong, despite higher total funded debt. Total funded debtat the end of 2013 increased to Rp2.52 trillion from Rp1.26
trillion in the previous year. Gross debt to equity and net
debt to equity ratios were 0.19 times and -0.23 times in 2013
compared to 0.11 times and -0.35 times in 2012.
TOTAL EQUITYAs of December 31, 2013, total equity was Rp13.27 trillion
compared to Rp11.98 trillion as of December 31, 2012, mainly due
to earnings generated in 2013 net of dividend payment for the
2012 year book.
SOLVABILITYTotal liabilities to total equity ratio increased to 0.60 times in
2013 from 0.49 times in 2012, primarily due to an increase in
total funded debt to finance capacity expansion.
Interest coverage ratio decreased to 31.8 times in 2013
from 64.8 times in 2012, attributable to an increase in
finance expense in conjunction with higher average total
funded debt.
COLLECTIBILITY The total trade account receivables as of December 31, 2013
was Rp2.45 trillion, of which around 85% is current.
Neraca
Total AsetTotal aset pada tanggal 31 Desember 2013 mencapai Rp21,27
triliun, naik 19,3% dari Rp17,82 triliun pada tanggal 31 Desember
2012. Total aset pada akhir tahun 2013 terdiri dari total aset
lancar dan total aset tidak lancar masing-masing sebesarRp11,32 triliun dan Rp9,95 triliun, dibandingkan dengan Rp9,92
triliun dan Rp7,90 triliun di akhir tahun sebelumnya. Kenaikan
total aset lancar terutama disebabkan oleh naiknya persediaan
terutama karena kenaikan harga serta naiknya piutang usaha
seiring dengan naiknya penjualan neto. Sedangkan naiknya
total aset tidak lancar terutama didorong oleh kenaikan aset
tetap bersih terutama terkait dengan peningkatan kapasitas.
Total LiabilitasPerseroan membukukan total liabilitas pada tanggal 31
Desember 2013 sebesar Rp8,00 triliun, dimana sekitar
58,7% merupakan liabilitas jangka pendek dan sekitar 41,3%
merupakan liabilitas jangka panjang. Total liabilitas jangka
pendek mencapai Rp4,70 triliun atau naik 28,7% dari Rp3,65
triliun pada akhir tahun 2012 terutama karena naiknya utang
usaha dan utang trust receipts terkait impor bahan baku serta
utang jangka pendek termasuk bagian yang jatuh tempo dalam
waktu satu tahun. Total liabilitas jangka panjang meningkat
51,1% menjadi Rp3,31 triliun dari Rp2,19 triliun pada tanggal 31
Desember 2012 terutama disebabkan naiknya utang jangka
panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam
waktu satu tahun terkait dengan peningkatan kapasitas, dan
uang muka setoran modal dari kepentingan nonpengendali.
Posisi keuangan Perseroan terus kuat meskipun total fundeddebt meningkat di akhir tahun 2013 menjadi Rp2,52 triliun dari
Rp1,26 triliun di tahun sebelumnya. Rasio utang kotor terhadap
ekuitas dan rasio utang bersih terhadap ekuitas, masing-masing
sebesar 0,19 kali dan -0,23 kali di tahun 2013 dibandingkan
dengan 0,11 kali dan -0,35 kali di tahun 2012.
Total EkuitasPada tanggal 31 Desember 2013 total ekuitas mencapai Rp13,27
triliun dibandingkan dengan Rp11,98 triliun pada tanggal 31
Desember 2012, terutama karena laba bersih yang diperoleh
sepanjang tahun 2013 dikurangi pembayaran dividen untuk
tahun buku 2012.
SolvabilitasRasio total liabilitas terhadap total ekuitas naik menjadi 0,60
kali di tahun 2013 dari 0,49 kali di tahun 2012 karena kenaikan
total funded debt sehubungan dengan peningkatan kapasitas.
Rasio interest coverage turun menjadi 31,8 kali di tahun 2013
dari 64,8 kali di tahun 2012 disebabkan oleh peningkatan beban
keuangan sejalan dengan naiknya total funded debt rata-rata.
Kolektibilitas
Piutang usaha pada tanggal 31 Desember 2013 mencapaiRp2,45 triliun dimana sekitar 85% merupakan piutang usaha
lancar.
8/17/2019 ICBP_AnnualReport2013
33/269
8/17/2019 ICBP_AnnualReport2013
34/269
A N N U A L
R E P O R T
2 0 1 3
| L a p o
r a n
T a h u n a n
2 0 1 3
33
3. The Company has a Trademark License Agreement
with Indofood for the use of Indofood’s trademarks. As
compensation, the Company is charged royalty fee of 1.5% of
the net sales of, among others, the branded food products,
including but not limited to instant noodles, nutrition and
special foods, biscuits and syrups which use Indofood’s
trademarks. The Company was granted an exclusive license
in Indonesia and a non-exclusive license in the export
territory. Should Indofood cease to be the majority andcontrolling shareholder of the Company and opt to terminate
the said agreement, the Company will have the right to
purchase the trademarks from Indofood, and an independent
valuer will be appointed to appraise a fair value of the
trademarks. Should the Company, for whatever reason, be
unable to purchase the trademarks after six months from the
change of control or decline to purchase the trademarks, the
Company would be required to discontinue the use of the
trademarks owned by Indofood.
Indofood (M) Food Industries Sdn. Bhd. (“IFI”), the
Company’s subsidiary, also has a trademark licenseagreement with Indofood for the use of Indofood’s
trademarks. As compensation, IFI is charged with royalty
fee of 1.5% of the net sales of the products with the said
trademarks.
4. The Company has an agreement with Indofood for
management services. As compensation, the Company is
charged with management fee of 0.25% of the net sales of
the Company.
PT Surya Rengo Containers (“SRC”), the Company’s
subsidiary in corrugated packaging, also has an agreement
with Indofood for consultation and management services. As
compensation, SRC paid a management fee of Rp209 million
per month in 2013.
Indolakto also has an agreement with Indofood for technical
and management assistance. As compensation, in 2013,
Indolakto was charged with service fee amounting to Rp1.02
billion per month after tax.
5. The Company has a rental agreement with Indofood for
office spaces located in Sudirman Plaza, Indofood Tower, for
an indefinite rental year.
6. The Company leases a warehouse from IAP and also rents its
warehouse in Medan to IAP.
3. Perseroan memiliki Perjanjian Lisensi Merek dengan Indofood
untuk penggunaan merek dagang Indofood. Sebagai
kompensasi, Perseroan dikenakan beban royalti sebesar
1,5% dari nilai penjualan neto antara lain produk makanan
bermerek termasuk tetapi tidak terbatas pada mi instan,
nutrisi dan makanan khusus, biskuit dan sirup. Lisensi
diberikan kepada Perseroan secara exclusive di Indonesia
dan non-exclusive di wilayah ekspor. Apabila Indofood tidak
lagi merupakan pemegang saham mayoritas dan pengendali
Perseroan dan memilih untuk mengakhiri perjanjian tersebut,
Perseroan memiliki hak menerima penawaran terlebih
dahulu untuk membeli merek-merek tersebut dari Indofooddan pihak penilai independen akan ditunjuk untuk menilai
harga merek. Apabila Perseroan tidak dapat membeli merek
tersebut dengan alasan apapun setelah enam bulan dari
perubahan kendali atau tidak berkeinginan membeli merek,
Perseroan diharuskan untuk menghentikan penggunaan
merek yang dimiliki oleh Indofood.
Indofood (M) Food Industries Sdn. Bhd. (“IFI”), anak
perusahaan Perseroan, juga memiliki perjanjian lisensi merek
dengan Indofood untuk penggunaan merek dagang yang
dimiliki Indofood. Sebagai kompensasi, IFI dikenakan beban
royalti sebesar 1,5% dari nilai penjualan neto produk dengan
merek tersebut.
4. Perseroan memiliki perjanjian dengan Indofood untuk
penggunaan jasa manajemen. Sebagai kompensasi,
Perseroan dikenakan beban manajemen sebesar 0,25% dari
nilai penjualan neto Perseroan.
PT Surya Rengo Containers (“SRC”), anak perusahaan
Perseroan yang bergerak di bidang kemasan karton, juga
memiliki perjanjian dengan Indofood untuk jasa konsultasi
dan bantuan manajemen. Sebagai kompensasi, SRC
dikenakan beban jasa manajemen sebesar Rp209 juta per
bulan pada tahun 2013.
Indolakto juga memiliki perjanjian dengan Indofood untuk
bantuan teknis dan manajemen. Sebagai kompensasi,
Indolakto dikenakan beban jasa sebesar Rp1,02 miliar per
bulan setelah dipotong pajak.
5. Perseroan memiliki perjanjian sewa menyewa dengan
Indofood atas kantor yang berlokasi di Sudirman Plaza,
Indofood Tower, dengan tahun sewa yang belum ditentukan.
6. Perseroan menyewa gudang dari IAP, dan juga menyewakan
gudang di Medan kepada IAP.
8/17/2019 ICBP_AnnualReport2013
35/269
4
7. The Group insured its inventories and fixed assets with PT
Asuransi Central Asia (“ACA”), its employee life insurance
with PT A.J. Central Asia Raya (“CAR”) and was provided
assistance in purchasing insurance policy by PT Indosurance
Broker Utama (“IBU”).
8. Certain divisions lease V-SAT facilities from Primacom for
communication purposes between the Company’s head
office and branches/factories.
9. The Group purchased and rent vehicles and spareparts from
PT Indomobil Sukses International Tbk and Subsidiaries
(“ISI”).
10. Pinehill Arabia Food Ltd. (“Pinehill”) has a technical services
agreement with the Company. As compensation, Pinehill is
charged with technical fee at a certain agreed rate.
11. Salim Wazaran Bashary Food Co. Ltd. (“Sawabash”) has
a technical services agreement with the Company. As
compensation, Sawabash is charged with technical fee at a
certain agreed rate.
12. Salim Wazaran Hilabi Co. Ltd. (“Sawahi”) has a technical
services agreement with the Company. As compensation,
Sawahi is charged with technical fee at a certain agreed rate.
13. NICI has a manufacturing and supply agreement with the
Company whereby the Company’s Food Seasonings Division
manufactures, packs and supplies NICI’s products at the
agreed prices.
14. NICI has a license trademark agreement with Indofood
whereby NICI was granted a non-exclusive license to use
Indofood trademarks for culinary products produced directlyor indirectly by NICI in Indonesia for an indefinite term as
long as Indofood is a direct or indirect shareholder of NICI. As
compensation, NICI is charged with royalty fee at a certain
agreed percentage of its net sales.
15. NICI has a distribution agreement with IAP for the
distribution of NICI’s culinary products in Indonesia. As
compensation, NICI gives a distribution margin at a certain
percentage of the invoiced sales to IAP.
7. Grup mengasuransikan persediaan dan aset tetap kepada
PT Asuransi Central Asia (”ACA”), asuransi jiwa karyawan
dengan PT A.J. Central Asia Raya (”CAR”) dan diberikan
bantuan dalam pembelian polis asuransi oleh PT Indosurance
Broker Utama (”IBU”).
8. Divisi tertentu menyewa fasilitas V-SAT dari Primacom
untuk tujuan komunikasi antara kantor pusat Perseroan dan
cabang/pabrik.
9. Grup membeli dan menyewa kendaraan bermotor dan suku
cadang dari PT Indomobil Sukses International Tbk dan
Entitas Anak (”ISI”).
10. Pinehill Arabia Food Ltd. (”Pinehill”) memiliki perjanjian
jasa teknik dengan Perseroan. Sebagai kompensasi, Pinehill
dikenakan jasa teknik dengan persentase tertentu yang
disepakati.
11. Salim Wazaran Bashary Food Co. Ltd. (“Sawabash”)
memiliki perjanjian jasa teknik dengan Perseroan. Sebagai
kompensasi, Sawabash dikenakan jasa teknik dengan
persentase tertentu yang disepakati.
12. Salim Wazaran Hilabi Co. Ltd. (“Sawahi”) memiliki perjanjian
jasa teknik dengan Perseroan. Sebagai kompensasi, Sawahi
dikenakan jasa teknik dengan persentase tertentu yang
disepakati.
13. NICI memiliki perjanjian produksi dan pengadaan barang
dengan Perseroan dimana Divisi Penyedap Makanan dari
Perseroan memproduksi, mengemas dan memasok produk
NICI dengan harga yang disepakati bersama.
14. NICI memiliki perjanjian lisensi merek dengan Indofooddimana NICI mendapatkan lisensi secara non-exclusive
untuk menggunakan merek milik Indofood untuk produk-
produk kuliner yang diproduksi, baik langsung maupun
tidak langsung oleh NICI di Indonesia, untuk jangka waktu
yang tidak terbatas selama Indofood, baik langsung
maupung tidak langsung, tetap sebagai pemegang saham
NICI. Sebagai kompensasi, NICI dikenakan royalti sebesar
persentase tertentu yang disepakati dari penjualan netonya.
15. NICI memiliki perjanjian distribusi dengan IAP untuk distribusi
produk kuliner NICI di Indonesia. Sebagai kompensasi, NICI
memberikan marjin distribusi sebesar persentase tertentudari nilai penjualan ke IAP.
8/17/2019 ICBP_AnnualReport2013
36/269
A N N U A L
R E P O R T
2 0 1 3
| L a p o
r a n
T a h u n a n
2 0 1 3
35
16. In January 2011, the Company entered into a supply
agreement with PT Fast Food Indonesia Tbk (“FFI”) whereby
the Company supplies, sells and delivers biscuit and syrupproducts to FFI at the agreed prices. The said agreement will
expire on December 31, 2013 and was extended with expired
date on December 31, 2016.
17. The Group provides loans to its officers and employees
subject to certain criteria and terms depending on their
employment levels. These loans are collected through salary
deductions.
18. In December 2012, the Company entered into Conditional
Sale and Purchase Agreement with AIBM to sell a parcel of
land covering an area of 59,990m2 in Cicurug, Sukabumi at
Rp700,000/m2 for a total amount of Rp42.0 billion. The total
amount is subject to the result of land area re-measurement
by National Land Authority (Badan Pertanahan Negara or
“BPN”) with fixed price per square meter of land.
In January 2013, based on the result of land measurement
by BPN, the land area in Cicurug, Sukabumi sold by the
Company to AIBM was adjusted from 59,990m2 to 59,455m2.
Accordingly, total transaction price was reduced from Rp42.0
billion to Rp41.6 billion. In January 2013, the Company and
AIBM signed the deed of sale and transfer of land and the
Company received full payment from AIBM.
The nature of relationships with the related parties are as follows:
16. Pada bulan Januari 2011, Perseroan mengadakan perjanjian
supply dengan PT Fast Food Indonesia Tbk (”FFI”) dimana
Perseroan menyediakan, memasok dan menyerahkankepada FFI produk biskuit dan sirup gula dengan harga yang
disepakati. Perjanjian tersebut akan berakhir pada tanggal
31 Desember 2013 dan telah diperpanjang hingga tanggal 31
Desember 2016.
17. Grup memberikan pinjaman kepada karyawan dan pegawai
dengan kriteria dan syarat tertentu sesuai dengan jenjang
kepegawaian. Pinjaman tersebut dilunasi dengan cara
pemotongan gaji.
18. Pada bulan Desember 2012, Perseroan mengadakan
Perjanjian Pengikatan Jual-Beli dengan AIBM untuk menjual
sebagian tanah seluas 59.990m2 di kawasan Cicurug,
Sukabumi dengan harga jual Rp700.000/m2 atau jumlah
keseluruhan sebesar Rp42,0 miliar. Jumlah ini dapat berubah
mengikuti hasil pengukuran dari Badan Pertanahan Negara
(”BPN”), dengan harga jual tetap per m2.
Pada bulan Januari 2013, berdasarkan hasil pengukuran
tanah oleh BPN, luas area tanah yang dijual Perseroan
kepada AIBM di Cicurug, Sukabumi disesuaikan dari
59.990m2 menjadi 59.455m2. Total nilai transaksi turun dari
Rp42,0 miliar menjadi Rp41,6 miliar. Pada bulan Januari 2013,
Perseroan dan AIBM menandatangani akta jual beli tanah
dan Perseroan telah menerima pembayaran penuh dariAIBM.
Sifat hubungan dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai
berikut:
RELATED PARTIES Pihak Berelasi
ISM Shareholder of the Company
Pemegang saham Perseroan
Entities under control of the major shareholder
Entitas yang dikendalikan oleh pemegang saham utama
Associates
Entitas asosiasi
Affiliates
Perusahaan-perusahaan afiliasi
IAP, SIMP
NICI, AIBM
PINEHILL, Sawabash, Sawahi, ACA, ISI, IBU,
CAR, PRIMACOM, FFI
NATURE OF RELATIONSHIPSifat Hubungan
8/17/2019 ICBP_AnnualReport2013
37/269
6 CAPITAL EXPENDITURE COMMITMENTS
The Company has contracts to acquire fixed assets with total
contract value amounting to USD31.13 million, Rp938.8 billion,
JPY66.94 million, CHF6.13 thousand, SGD219.07 thousand,
AUD2.43 million, EUR13.68 million and GBP32.15 thousand. Up to
December 31, 2013, total realization value of the said contracts
were USD3.39 million, Rp727.7 billion, JPY14.80 million, SGD18.09thousand, AUD752.10 thousand and EUR2.68 million.
CAPITAL STRUCTURE AND LIQUIDITY
The Company has reasonably strong liquidity, with cash and cash
equivalent of Rp5.53 trillion as of December 31, 2013, slightly up
from Rp5.49 trillion in the previous year. The Company’s current
ratio in 2013 was 2.41 times compared to 2.72 times in 2012.
EVENT AFTER THE REPORTING PERIOD
a. On November 15, 2013, PT Tirta Makmur Perkasa (“TMP”) and
PT Tirta Sukses Perkasa (“TSP”) have signed the Conditional
Sales and Purchase of Assets Agreement with 22 companies
in Tirta Bahagia Group, which engaged in packaged water
industry with trademark namely Club.
Such agreement was done in relation of purchase of
manufacturing, marketing and distribution assets and
packaged water packaging products. The acquired assets
were consist of land, building, machineries, vehicles, furniture
and fixtures, inventory and trademark, with a considering
value of Rp2.2 trillion.
On January 27, 2014, the transaction was settled.
b. In January 2014, AIBM and MB increased the issued and fully
paid capital in TSP from Rp427.3 billion to Rp587.5 billion. As
a result of the said increase in issued and fully paid capital,
AIBM and MB injected additional capital in TSP amounting
Rp44.7 billion and Rp115.5 billion, respectively, while share
ownerships of AIBM and MB in TSP remained at 80.00% and
20.00%, respectively.
c. In March 2014, the Company and Asahi agreed to increase
the issued and fully paid capital in IASB from Rp540.0 billion,which consists of 540,000 shares to Rp570.0 billion, which
consists of 570,000 shares. Related to this, the Company and
Asahi injected cash to IASB amounting to Rp15.3 billion and
Rp14.7 billion, respectively.
Komitmen Belanja Modal
Perseroan memiliki total nilai kontrak untuk memperoleh aset
tetap sebesar USD31,13 juta, Rp938,8 miliar, JPY66,94 juta,
CHF6,13 ribu, SGD219,07 ribu, AUD2,43 juta, EUR13,68 juta dan
GBP32,15 ribu. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2013, total
realisasi kontrak tersebut adalah USD3,39 juta, Rp727,7 miliar,
JPY14,80 juta, SGD18,09 ribu, AUD752,10 ribu dan EUR2,68 juta.
Struktur Modal Dan Likuiditas
Perseroan memiliki tingkat likuiditas yang kuat ditunjukkan
dengan saldo kas dan setara kas mencapai Rp5,53 triliun pada
tanggal 31 Desember 2013, sedikit naik dari Rp5,49 triliun di
tahun sebelumnya. Rasio lancar Perseroan untuk tahun 2013
adalah sebesar 2,41 kali dibandingkan dengan 2,72 kali di
tahun 2012.
Peristiwa Setelah Periode Pelaporan
a. Pada tanggal 15 November 2013, PT Tirta Makmur Perkasa
(“TMP”) dan PT Tirta Sukses Perkasa (“TSP”), telah
menandatangani Perjanjian Jual Beli Aset Bersyarat dengan
2