71
HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN STRATEGI KOPING PADA MAHASISWA TINGKAT PERTAMA DI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG (Skripsi) Oleh : Aldi Setia FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2019

HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN STRATEGI KOPING PADA ...digilib.unila.ac.id/57898/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tentang tingkat stres mahasiswa tingkat pertama di FK

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN STRATEGI KOPING PADA ...digilib.unila.ac.id/57898/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tentang tingkat stres mahasiswa tingkat pertama di FK

HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN STRATEGI KOPING PADA

MAHASISWA TINGKAT PERTAMA DI FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

(Skripsi)

Oleh :

Aldi Setia

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2019

Page 2: HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN STRATEGI KOPING PADA ...digilib.unila.ac.id/57898/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tentang tingkat stres mahasiswa tingkat pertama di FK

ABSTRACT

RELATIONSHIP BETWEEN STRES LEVELS WITH COPING

STRATEGIES IN FIRST-LEVEL MEDICAL STUDENT AT THE

FACULTY OF MEDICINE LAMPUNG UNIVERSITY

By

Aldi Setia

Background: Students collage are required to have potential and understand

education. These demands can be a factor in the occurrence of stress. Research on

the stress level of first-level students at the Unila Faculty of Medicine was

conducted, the highest stress level was found at 37.7%. Stress management can be

done by coping strategies. This study aims to determine the relationship between

stress levels and coping strategies on first-level students collage at Unila FK.

Research method: This quantiative study was conducted on first level students

collage in Unila FK using a cross sectional approach and using total sampling

techniques that met the inclusion and exclusion criteria. Measurement of stress

levels using the Medical Student Stressor Questionnaire (MSSQ) questionnaire

and measurement of coping strategies using the Coping Style Strategy

questionnaire (CSQ-3). Data were analyzed using the Chi-Square test with α 0.05.

Results: In 178 first-level Unila FK students collage who included inclusion and

exclusion criteria, the results of moderate stress levels were 97 people (54.5%),

severe stress as many as 55 people (32.0%), mild stress 22 people (12 , 4%) and

very heavy 4 people (1.1%). The most common cause of stress is academic stress.

Respondents used the most coping strategies on rational as many as 112 people

(62.9%), avoidance coping 46 people (25.8%) and emotion / detached coping 20

people (11.2%). Based on bivariate analysis found a significant relationship

between student stress levels and coping strategies with p = 0.001.

Conclusion: Most stress levels are moderate stress. Most causes of stress are due

to academic stress. Most respondents use rational coping in dealing with stress.

There is a significant relationship between stress levels and coping strategies on

first-level students collage at the Faculty of Medicine, University of Lampung.

Keywords: CSQ-3, MSSQ, strategy coping, stress.

Page 3: HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN STRATEGI KOPING PADA ...digilib.unila.ac.id/57898/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tentang tingkat stres mahasiswa tingkat pertama di FK

ABSTRAK

HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN STRATEGI KOPING PADA

MAHASISWA TINGKAT PERTAMA DI FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

Oleh

Aldi Setia

Latar belakang: Mahasiswa dituntut untuk memiliki potensi dan memahami

pendidikan. Tuntutan tersebut dapat menjadi faktor terjadinya stres. Penelitian

tentang tingkat stres mahasiswa tingkat pertama di FK Unila pernah dilakukan,

didapatkan hasil tingkat stres sedang tertinggi sejumlah 37,7%. Manajemen stres

dapat dilakukan dengan strategi koping. Penelitian ini bertujuan mengetahui

hubungan antara tingkat stres dengan strategi koping pada mahasiswa tingkat

pertama di FK Unila.

Metode penelitian: Penelitian kuantiatif ini dilakukan pada mahasiswa tingkat

pertama di FK Unila dengan menggunakan pendekatan cross sectional dan

menggunakan teknik total sampling yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi.

Pengukuran tingkat stres menggunakan kuesioner Medical Student Stressor

Questionnaire (MSSQ) dan pengukuran strategi koping menggunakan kuisioner

Coping Style Strategy (CSQ-3). Data dianalisis menggunakan uji Chi-Square

dengan α 0,05.

Hasil penelitian: Pada 178 mahasiswa tingkat pertama FK Unila yang termasuk

kriteria inklusi dan ekslusi, didapatkan hasil tingkat stres sedang sebanyak 97

orang (54,5%), stres berat sebanyak 55 orang (32,0%), stres ringan 22 orang

(12,4%) dan sangat berat 4 orang (1,1%). Penyebab stress terbanyak yaitu stres

akademik. Responden menggunakan strategi koping paling banyak pada rasional

sebanyak 112 orang (62,9%), avoidance coping 46 orang (25,8%) dan

emotion/detached coping 20 orang (11,2%). Berdasarkan analisis bivariat

didapatkan hubungan bermakna antara tingkat stres mahasiswa dengan strategi

koping dengan nilai p=0,001.

Kesimpulan: Tingkat stres paling banyak stres sedang. Penyebab stres terbanyak

akibat stres akademik. Sebagian besar responden menggunakan koping rasional

dalam mengatasi stres. Terdapat hubungan bermakna antara tingkat stres dengan

strategi koping pada mahasiswa tingkat pertama di Fakultas Kedokteran

Universitas Lampung.

Kata kunci: CSQ-3, MSSQ, strategi koping, stress.

Page 4: HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN STRATEGI KOPING PADA ...digilib.unila.ac.id/57898/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tentang tingkat stres mahasiswa tingkat pertama di FK

HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN STRATEGI KOPING PADA

MAHASISWA TINGKAT PERTAMA DI FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

Oleh :

Aldi Setia

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar

SARJANA KEDOKTERAN

Pada

Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2019

Page 5: HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN STRATEGI KOPING PADA ...digilib.unila.ac.id/57898/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tentang tingkat stres mahasiswa tingkat pertama di FK

Judul Learning Project : HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN

STRATEGI KOPING PADA MAHASISWA

TINGKAT PERTAMA DI FAKULTAS

KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG

Nama Mahasiswa : Aldi Setia

Nomor Pokok Mahasiswa : 1518011129

Program Studi : Pendidikan Dokter

Fakultas : Kedokteran

MENYETUJUI

1. Komisi Pembimbing

dr. Oktafany, S. Ked., M.Pd.Ked dr. Diana Mayasari, S.Ked., M.K.K

NIP. 197610162005011003 NIP. 1984092620091220002

2. Dekan Fakultas Kedokteran

Dr. Dyah Wulan S.R.Wardani, SKM., M.Kes

NIP. 197206281997022001

Page 6: HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN STRATEGI KOPING PADA ...digilib.unila.ac.id/57898/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tentang tingkat stres mahasiswa tingkat pertama di FK

MENGESAHKAN

1. Tim penguji

Ketua : dr. Oktafany, S.Ked., M.Pd.Ked _________

Sekretaris : dr. Diana Mayasari, S.Ked., M.K.K _________

Penguji

bukan pembimbing : Dr. Dyah Wulan S.R.Wardani, SKM., M.Kes _________

2. Dekan Fakultas Kedokteran

Dr. Dyah Wulan S.R.Wardani, SKM., M.Kes

NIP 19720628 199702 2 001

Tanggal lulus ujian Skripsi : 19 Juli 2019

Page 7: HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN STRATEGI KOPING PADA ...digilib.unila.ac.id/57898/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tentang tingkat stres mahasiswa tingkat pertama di FK

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan dengan sebenarnya bahwa:

1. Skripsi dengan judul “Hubungan Tingkat Stres dengan Strategi Koping pada

Mahasiswa Tingkat Pertama di Fakultas Kedokteran Universitas Lampung”

adalah hasil karya sendiri dan tidak ada melakukan penjiplakan atau

pengutipan atas karya penulis lain dengan cara tidak sesuai dengan etika

ilmiah yang berlaku dalam masyarakat akademik atau yang disebut

plagiarisme.

2. Hak intelektual atas karya ilmiah ini diserahkan sepenuhnya kepada

Universitas Lampung.

Atas pernyataan ini, apabila dikemudian hari ternyata ditemukan adanya

ketidakbenaran, saya bersedia menanggung akibat dan sanksi yang diberikan

terhadap saya.

Bandar lampung, Juli 2019

Pembuat pernyataan

Aldi Setia

Page 8: HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN STRATEGI KOPING PADA ...digilib.unila.ac.id/57898/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tentang tingkat stres mahasiswa tingkat pertama di FK

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandung pada tanggal 14 November 1997, merupakan anak

kedua dari tiga bersaudara, dari Ayahanda Sahat Panontang dan Ibunda Irma

hermayati.

Pendidikan Taman Kanak-kanak (TK) diselesaikan di TK Kartika chandra pada

tahun 2003, Sekolah Dasar (SD) diselesaikan di SDN Karang pawitan 1 pada

tahun 2009, Sekolah Menengah Pertama (SMP) diselesaikan di SMPN 1

Karawang pada tahun 2012, dan Sekolah Menengah Atas (SMA) diselesaikan di

SMAS Taruna Nusantara pada tahun 2015.

Tahun 2015 penulis terdaftar sebagai mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas

Lampung lewat jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri

(SBMPTN). Penulis aktif pada organisasi PMPATD Pakis Rescue Team dan

diamanahkan menjadi Ketua umum dari organisasi PMPATD Pakis Rescue Team.

Page 9: HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN STRATEGI KOPING PADA ...digilib.unila.ac.id/57898/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tentang tingkat stres mahasiswa tingkat pertama di FK

MOTTO

“Allah tidak membebani seseorang

melainkan sesuai dengan

kesanggupannya. Ia mendapat

pahala (dari kebajikan) yang

diusahakannya dan ia mendapat

siksa (dari kejahatan) yang

dikerjakannya.” (Q.S. Al-baqarah :286)

Page 10: HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN STRATEGI KOPING PADA ...digilib.unila.ac.id/57898/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tentang tingkat stres mahasiswa tingkat pertama di FK

Bismillahirrahmanirrahim

Kupersembahkan karya kecil ini sebagai bentuk rasa syukur kepada Rabb-ku,

atas segala rahmat dan ridho-Nya.

Kepada Ayah dan Ibu tercinta, pintu surga yang selalu mendoakan setiap

langkahku. Terimakasih atas segala pengorbanan yang telah diberikan.

Terimakasih untuk selalu memberikan yang terbaik untukku.

Terimakasih telah menjadi orangtua terbaik didunia dan akhirat

Aamiin yaa rabbal’aalamiin.

Page 11: HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN STRATEGI KOPING PADA ...digilib.unila.ac.id/57898/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tentang tingkat stres mahasiswa tingkat pertama di FK

SANWACANA

Segala puji bagi Allah SWT, Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang,

yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga saya dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Skripsi dengan judul “Hubungan Tingkat Stres dengan Strategi Koping pada

Mahasiswa Tingkat Pertama di Fakultas Kedokteran Universitas Lampung”

adalah salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kedokteran di Fakultas

Kedokteran Universitas Lampung.

Dalam menyelesaikan skripsi ini, penulis banyak mendapat masukan, bantuan,

saran, bimbingan dan kritik dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini

dengan segala kerendahan hati penulis ingin menyampaikan terimakasih yang

tsebesar-besarnya kepada :

1. Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M.P; selaku Rektor Universitas Lampung;

2. Dr. Dyah Wulan SRW, SKM., M.Kes; selaku Dekan Fakultas Kedokteran

Universitas Lampung dan pembahas, atas kesediaanya meluangkan waktu

dalam membahas, memberi kriktik, saran, dan nasihat dalam penyusunan

skripsi ini;

3. dr. Oktafany, S.Ked., M.Pd.Ked; selaku Pembimbing satu, atas kesediaanya

meluangkan waktu dalam membimbing skripsi, memberikan kritik, saran dan

nasihat dalam penyususan skripsi ini;

Page 12: HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN STRATEGI KOPING PADA ...digilib.unila.ac.id/57898/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tentang tingkat stres mahasiswa tingkat pertama di FK

ix

4. dr. Diana Mayasari, S.Ked., M.K.K; selaku Pembimbing Kedua, atas

kesediaanya meluangkan waktu dalam membimbing skripsi, memberikan

kritik, saran dan nasihat dalam penyusunan skripsi ini;

5. dr. Ety Aprilia, S.Ked., M.Kes; selaku Pembimbing Akademik dari semester

satu hingga semester tujuh, atas kesediannya memberikan bimbingan, nasehat,

dan motivasinya selama ini dalam bidang akademik penulis;

6. Seluruh staf pengajar dan karyawan Fakultas Kedokteran Unila, yang telah

bersedia atas bimbingan, ilmu, dan waktu, yang telah diberikan dalam proses

perkuliahan;

7. Ayah tercinta, Bapak Sahat Panontang Nababan, S.E, Ibunda tercinta, Ibu

Irma Hermayati, S.E., MM ; terimakasih atas cinta, kasih sayang, kerja keras,

doa, nasihat dan bimbingan yang terus menerus diberikan untukku serta

kepercayaan dan perjuangannya dalam mewujudkan cita-cita putranya semasa

hidupnya. Semoga Allah SWT melindungi, memberikan kekuatan, kesehatan,

umur yang panjang, rezeki dan kebahagiaan;

8. Kakak tersayang dr. Dinda S.ked dan Adikku tersayang Bintang Anugrah

yang selalu menjadikan aku penyemangat untuk mencapai kesuksesan dan

dapat menjadi contoh yang baik untuknya, terimakasih atas segala doa yang

telah terpanjatkan.

9. Terimakasih untuk semua keluarga besar yang telah ikut mendoakan dalam

mewujudkan cita-cita ku untuk Nenek, Kakek, Om, Tante, Kakak sepupu,

Adik Sepupu dan semuanya; semoga Allah SWT selalu melindungi dan

memberikan kebahagiaan.

10. Sahabat dan keluargaku tersayang Reandy, Ghalib, Sukma, Aslam,

terimakasih telah memberikan motivasi, suport, nasehat, semangat dan selalu

Page 13: HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN STRATEGI KOPING PADA ...digilib.unila.ac.id/57898/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tentang tingkat stres mahasiswa tingkat pertama di FK

x

mau berbagi suka maupun duka bersama-sama selama menjadi Mahasiswa FK

Unila ini; Keluarga besar PMPATD Pakis dan seluruh sahabat SC 10

terimakasih telah memberikan semangat, bantuan dan doa selama

menyelesaikan skripsi ini; Keluarga baru, teman-teman sejawat Angkatan

2015 (Endomisium) yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terimakasih atas

semangat dan keceriaan yang diberikan. Semoga kita menjadi dokter yang

bermanfaat, berkualitas dan berintegritas untuk meningkakan derajat

kesehatan masyarakat di Indonesia.

11. Sahabat dan teman perempuanku bahesty cut nyak din; terimakasih atas segala

bantuan, motivasi, tempat segala kebahagiaan dan kertepurukan, sehingga

dapat melalui rintangan dan tantangan hingga saat ini.

12. Semua yang terlibat dalam pembuatan skripsi ini, yang tidak dapat disebutkan

satu persatu.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan.

Akan tetapi, semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan berguna bagi kita semua.

Bandar Lampung, Juli 2019

Penulis

Aldi Setia

Page 14: HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN STRATEGI KOPING PADA ...digilib.unila.ac.id/57898/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tentang tingkat stres mahasiswa tingkat pertama di FK

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiv

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ............................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................... 4

1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................................... 5

1.3.1 Tujuan Umum .................................................................................... 5

1.3.2 Tujuan Khusus ................................................................................... 5

1.4 Manfaat Penelitian ....................................................................................... 5

1.4.1 Manfaat Bagi Ilmu Pengetahuan ........................................................ 5

1.4.2 Manfaat Bagi Peneliti ........................................................................ 5

1.4.3 Manfaat Bagi Masyarakat .................................................................. 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Stres ............................................................................................................. 7

2.1.1 Pengertian Stres ................................................................................. 7

2.1.2 Penyebab Stres ................................................................................... 7

2.1.3 Jenis Stres ........................................................................................ 12

2.1.4 Tingkatan Stres ................................................................................ 13

2.1.5 Penilaian Stres .................................................................................. 15

2.1.6 Prevalensi Stres pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran .................. 16

2.1.7 Cara Penanggulangan Stres ............................................................. 19

2.2 Strategi Koping ......................................................................................... 20

2.2.1 Manifestasi Koping .......................................................................... 21

2.2.2 Jenis-Jenis Koping ........................................................................... 22

2.2.3 Sumber Koping ................................................................................ 24

Page 15: HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN STRATEGI KOPING PADA ...digilib.unila.ac.id/57898/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tentang tingkat stres mahasiswa tingkat pertama di FK

xii

2.2.4 Penggolongan Mekanisme Koping .................................................. 25

2.2.5 Strategi Koping ................................................................................ 26

2.2.6 Faktor yang Mempengaruhi Koping ................................................ 26

2.2.7 Metode dan Penilaian Strategi Koping ............................................ 28

2.3 Kerangka Teori .......................................................................................... 32

2.4 Kerangka Konsep ...................................................................................... 33

2.5 Hipotesa Penelitian .................................................................................... 33

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian ....................................................................................... 34

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ................................................................... 34

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ................................................................ 34

3.3.1 Populasi Penelitian ........................................................................... 34

3.3.2 Sampel Penelitian ............................................................................ 35

3.3.2.1 Kriteria Inklusi ..................................................................... 35

3.3.2.2 Kriteria Eksklusi .................................................................. 35

3.3.3 Besar Sampel Penelitian .................................................................. 35

3.4 Variabel Penelitian .................................................................................... 37

3.5 Definisi Operasional Penelitian ................................................................. 37

3.6 Instrumen Penelitian dan Teknik Pengambilan Data ................................ 38

3.6.1 Instrumen Penelitian ........................................................................ 38

3.6.2 Teknik Pengambilan Data ................................................................ 41

3.7 Alur Penelitian ........................................................................................... 42

3.8 Pengolahan Data ........................................................................................ 42

3.9 Analisis Data ............................................................................................. 43

3.9.1 Analisis Univariat ............................................................................ 43

3.9.2 Analisis Bivariat .............................................................................. 43

3.10 Etika Penelitian ....................................................................................... 44

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Penelitian ................................................................................. 45

4.1.1 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner coping style

questioner-3 ..................................................................................... 46

4.1.2 Analisis Univariat ............................................................................ 46

4.1.2.1 Distribusi Jenis Kelamin ...................................................... 47

4.1.2.2 Distribusi usia ...................................................................... 47

4.1.2.3 Distribusi stres secara umum ............................................... 48

4.1.2.4 Distribusi stres berdasarkan dimensi.................................... 48

4.1.2.5 Distribusi Strategi Koping ................................................... 52

4.1.3 Analisis Bivariat .............................................................................. 53

4.1.3.1 Hubungan Stres Secara Umum terhadap Strategi Koping ... 53

Page 16: HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN STRATEGI KOPING PADA ...digilib.unila.ac.id/57898/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tentang tingkat stres mahasiswa tingkat pertama di FK

xiii

4.1.3.2 Tabulasi Silang Dimensi-Dimensi Tingkat Stres

Terhadap Strategi Koping. ................................................... 55

4.2 Pembahasan ............................................................................................... 58

4.2.1 Gambaran Tingkat Stres .................................................................. 58

4.2.2 Gambaran Strategi Koping .............................................................. 62

4.2.3 Hubungan Tingkat Stres Terhadap Strategi Koping ........................ 64

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan .................................................................................................... 67

5.2 Saran .......................................................................................................... 68

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 17: HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN STRATEGI KOPING PADA ...digilib.unila.ac.id/57898/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tentang tingkat stres mahasiswa tingkat pertama di FK

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Definisi Operasional........................................................................................ 37

2. Pengelompokan butir kuesioner strategi koping ............................................. 38

3. Dimensi berdasarkan pertanyaan yang terkandung pada MSSQ. .................. 39

4. Interpretasi skor MSSQ. .................................................................................. 40

5. Distribusi frekuensi responden menurut jenis kelamin. .................................. 47

6. Distribusi frekuensi responden menurut usia. ................................................. 47

7. Dsitribusi frekuensi responden menurut tingkat stres secara umum. .............. 48

8. Distribusi frekuensi responden berdasarkan tingkat stres akibat

akademik ......................................................................................................... 49

9. Distribusi frekuensi responden berdasarkan tingkat stres akibat

hubungan interpersonal ................................................................................... 49

10. Distribusi frekuensi responden berdasarkan stres akibat proses

pembelajaran ................................................................................................... 50

11. Distribusi frekuensi responden berdasarkan tingkat stres akibat

hubungan sosial. .............................................................................................. 50

12. Distribusi frekuensi responden berdasarkan tingkat stres akibat

dorongan dan keinginan. ................................................................................. 51

13. Distribusi frekuensi responden berdasarkan tingkat stres akibat

kegiatan kelompok. ......................................................................................... 51

14. Distribusi frekuensi responden menurut strategi koping. ............................... 52

Page 18: HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN STRATEGI KOPING PADA ...digilib.unila.ac.id/57898/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tentang tingkat stres mahasiswa tingkat pertama di FK

xv

15. Analisis hubungan antara tingkat stres secara umum terhadap strategi

koping .............................................................................................................. 53

16. Analisis hubungan antara tingkat stres secara umum terhadap strategi

koping .............................................................................................................. 54

17. Tabulasi silang antara dimensi-dimensi tingkat stress dengan strategi

koping .............................................................................................................. 55

Page 19: HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN STRATEGI KOPING PADA ...digilib.unila.ac.id/57898/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tentang tingkat stres mahasiswa tingkat pertama di FK

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerangka Teori................................................................................................ 32

2. Kerangka Konsep ............................................................................................ 33

3. Alur Penelitian ................................................................................................ 42

Page 20: HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN STRATEGI KOPING PADA ...digilib.unila.ac.id/57898/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tentang tingkat stres mahasiswa tingkat pertama di FK

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat keterangan lulus kaji etik

Lampiran 2. Uji validitas dan realibilitas CSQ-3

Lampiran 3. Lembar penjelasan penelitian

Lampiran 4. Lembar persetujuan setelah penjelasan (informed consent)

Lampiran 5. Kuisioner penelitian

Lampiran 6. Data penelitian

Lampiran 7. Hasil uji statistik data penelitian

Page 21: HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN STRATEGI KOPING PADA ...digilib.unila.ac.id/57898/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tentang tingkat stres mahasiswa tingkat pertama di FK

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mahasiswa adalah siswa yang telah mencapai tingkat lebih tinggi yaitu

seseorang yang sedang menuntut ilmu di perguruan tinggi. Mahasiswa adalah

seseorang yang memiliki potensi dalam memahami perubahan dan

perkembangan di dunia pendidikan dan lingkungan masyarakat yang

memiliki posisi dan peran sebagai agent of change, social controller, dan the

future leader. Banyak permasalahan pada mahasiswa untuk melakukan studi

kuliahnya di perguruan tinggi, salah satunya ialah stres (Calaguas, 2011).

Stres adalah respon seseorang yang terpapar oleh tuntutan pekerjaan dan

tekanan yang tidak selaras dengan pengetahuan dan kemampuannya, sehingga

orang tersebut merasa tertantang untuk mengatasi tuntutan dan tekanan

tersebut. Stres dianggap sebagai persepsi takut atau marah akibat

ketidakmampuan baik mental, emosional dan fisik manusia yang suatu saat

dapat mempengaruhi kesehatan (Yulianti, 2003).

Stres dapat timbul pada semua usia, baik pada usia remaja maupun dewasa

bahkan sebelum manusia itu lahirpun telah memiliki pengalaman terhadap

stres (Potter dan Perry, 2005). Stres juga kerap timbul pada mahasiswa,

dimana mahasiswa berada dalam masa transisi dari remaja menuju dewasa.

Page 22: HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN STRATEGI KOPING PADA ...digilib.unila.ac.id/57898/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tentang tingkat stres mahasiswa tingkat pertama di FK

2

Hal ini menyebabkan mahasiswa sangat labil dalam mengahadapi masalah

kehidupannya dan masih kurang berpengalaman dalam menyelesaikan

masalahnya sehingga lebih mudah untuk mengalami stres (Tobroni, 2014).

Pada mahasiswa baru yang tergolong pada usia remaja akhir, terdapat suatu

kondisi yang disebut periode storm and stress atau dikenal juga dengan

periode badai dan tekanan yaitu suatu masa ketegangan emosi meningkat

akibat berbagai faktor stres, periode ini terjadi saat seseorang berada pada

tahap kritis karena akan memasuki masa dewasa. Pada periode ini terjadi

perubahan fisiologis yakni peningkatan kadar hormon sehingga membuat

mahasiswa labil dalam menghadapi permasalahan kehidupan (Laugesen,

2002).

Penelitian mengenai tingkat stres pada mahasiswa kedokteran telah dilakukan

di berbagai universitas di dunia. Menurut hasil penelitian Aziz et al ( 2017) di

Pakistan didapatkan bahwa tingkat stres mahasiswa kedokteran lebih tinggi

dari non mahasiswa kedokteran. Menurut Atalla dan Altuwairqi (2018)

melakukan penelitian di universitas Taif, Saudia Arabia didapatkan 80%

mahasiswa kedokteran mengalami stres sedang dan 12,67% mengalami stres

berat. Di Indonesia juga pernah dilakukan penelitian oleh Syofia (2009)

mengenai stres pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera

Utara didapatkan bahwa sebanyak 11,1% mahasiswa yang mengalami stres

ringan, mahasiswa yang mengalami stress sedang sebanyak 85,2% dan 3,7%

mahasiswa yang mengalami stres berat.

Page 23: HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN STRATEGI KOPING PADA ...digilib.unila.ac.id/57898/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tentang tingkat stres mahasiswa tingkat pertama di FK

3

Penelitian tentang hal serupa juga sudah pernah dilakukan di Lampung, yaitu

oleh Maulana (2013) tentang perbandingan stres antara mahasiswa tingkat

pertama dan tingkat kedua mahasiswa fakultas kedokteran universitas

Lampung, hasilnya ialah stres pada tingkat pertama lebih tinggi dari pada

stres tingkat kedua. Penelitian yang lain adalah analisis perbedaan tingkat

stres tingkat awal dan akhir di fakultas kedokteran universitas lampung oleh

Augesti (2015) menyatakan bahwa perbandingan tingkat stres angkatan awal

lebih tinggi dari pada tingkat akhir.

Stres yang tidak mampu dikendalikan dan diatasi oleh individu akan

memunculkan dampak negatif. Pada mahasiswa, dampak-dampak negatif

berupa kognitif dan fisiologis, maka untuk mengatasinya diperlukan adanya

manajemen stres (Heiman dan Kariv, 2005). Manajemen stres dibagi menjadi

2 bagian, salah satunya adalah strategi koping yang di gunakan (Musradinur,

2016). Strategi koping terdiri dari tiga macam cara yaitu problem solving

focused coping, emotion focused coping dan avoidance focused coping.

Seseorang cenderung menggunakan strategi koping yang berbeda-beda

bergantung pada kepribadiannya, dan sejauh mana tingkat stres dari suatu

kondisi atau masalah yang dialaminya (Trisnawati et al, 2007).

Penelitian tentang strategi koping dan tingkat stres sudah pernah dilakukan

oleh Somaia (2015) di Mumbai, India yang hasilnya bahwa problem solving

coping focused lebih banyak digunakan untuk mengurangi stres dari pada

emotion focused coping. Penelitian lainnya mengenai stres dan strategi

koping didapatkan bahwa jika menggunakan metode koping yang efektif

Page 24: HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN STRATEGI KOPING PADA ...digilib.unila.ac.id/57898/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tentang tingkat stres mahasiswa tingkat pertama di FK

4

membantu menangani tingkat stres (Mathew, 2017). Penelitian tentang

tingkat stres dengan strategi koping pada mahasiwa keperawatan menghadapi

praktek belajar lapangan di rumah sakit bahwa ketika tingkat stres meningkat

strategi koping pun meningkat (Sudaryanto, 2009). Penelitian Dani et al

(2012) tentang hubungan tingkat stres dengan strategi koping didapatkan

bahwa semakin tinggi strategi koping maka semakin rendah tingkat stresnya.

Berdasarkan teori dan penelitian yang telah dipaparkan bahwa masalah di

mahasiswa kedokteran yaitu tingkat stres masih cukup tinggi. Menurut

penelitian Maulana (2013) pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas

Lampung dari sampel penelitian 142 didapatkan 13 % dari total sampel

penelitian atau 19 respondennya mengalami stres berat pada tingkat pertama.

Cara untuk mengatasi tingkat stres yang tinggi perlu adanya penanggulangan

stres salah satunya yaitu proses strategi koping (Musradinur, 2016). Penelitian

tentang hubungan tingkat stres dengan strategi koping di Fakultas Kedokteran

Universitas Lampung (FK UNILA) masih belum dilakukan, sehingga peneliti

tertarik untuk melakukan penelitian tentang hubungan tingkat stres dengan

strategi koping mahasiswa tingkat pertama di FK UNILA.

1.2 Rumusan Masalah

Sehubungan dengan banyaknya ditemukan tingkat stres perkuliahan yang

tinggi di indonesia khususnya di Fakultas Kedokteran, maka pertanyaan

penelitian ini adalah “Apakah terdapat hubungan tingkat stres dengan strategi

koping pada mahasiswa tingkat pertama di FK UNILA?”

Page 25: HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN STRATEGI KOPING PADA ...digilib.unila.ac.id/57898/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tentang tingkat stres mahasiswa tingkat pertama di FK

5

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat

hubungan tingkat stres dengan strategi koping pada mahasiswa tingkat

pertama di FK UNILA.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui tingkat stres mahasiswa tingkat pertama di FK

UNILA.

2. Untuk mengetahui strategi koping mahasiswa tingkat pertama di FK

UNILA.

3. Untuk mengetahui hubungan tingkat stres dengan strategi koping

pada mahasiswa tingkat pertama di FK UNILA.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Bagi Ilmu Pengetahuan

Untuk mengembangkan ilmu pengetahuan di bidang medical education

tentang hubungan tingkat stres dengan strategi koping pada mahasiswa

tingkat pertama.

1.4.2 Manfaat Bagi Peneliti

Sebagai sarana pembelajaran bagi peneliti untuk menerapkan ilmu yang

telah dipelajari selama kuliah di Fakultas Kedokteran Universitas

Lampung dan menambah pengetahuan tentang hubungan tingkat stres

dengan strategi koping pada mahasiswa tingkat pertama di FK UNILA.

Page 26: HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN STRATEGI KOPING PADA ...digilib.unila.ac.id/57898/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tentang tingkat stres mahasiswa tingkat pertama di FK

6

1.4.3 Manfaat Bagi Masyarakat

Memberi pengetahuan kepada seluruh masyarakat mengenai hubungan

tingkat stres dengan strategi koping pada mahasiswa tingkat pertama,

sehingga masyarakat mengetahui cara menanggulangi stres dan dapat

menanggulangi tingkat stres yang dialaminya.

Page 27: HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN STRATEGI KOPING PADA ...digilib.unila.ac.id/57898/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tentang tingkat stres mahasiswa tingkat pertama di FK

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Stres

2.1.1 Pengertian Stres

Stres adalah respon seseorang yang terpapar oleh tuntutan pekerjaan

dan tekanan yang tidak selaras dengan pengetahuan dan

kemampuannya, sehingga orang tersebut merasa tertantang untuk

mengatasi tuntutan dan tekanan tersebut. Seseorang yang terkena stres

umumnya sering merasa sakit, kurang termotivasi dan kurang produktif

dalam melakukan kegiatan (Leka et al, 2003).

Pengertian dari stres menurut Sunaryo (2004) adalah suatu gangguan

yang terjadi dalam tubuh maupun pikiran, akibat gangguan dari

lingkungan maupun dari individu itu sendiri dalam lingkungannya.

Menurut Yulianti (2003) stres dianggap sebagai persepsi takut atau

marah akibat ketidakmampuan baik mental, emosional dan fisik

manusia yang suatu saat dapat mempengaruhi kesehatan.

2.1.2 Penyebab Stres

Terdapat berbagai macam pencetus stres diantaranya dapat berupa

peristiwa atau keadaan yang menantang secara fisik atau psikologis

Page 28: HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN STRATEGI KOPING PADA ...digilib.unila.ac.id/57898/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tentang tingkat stres mahasiswa tingkat pertama di FK

8

yang sering disebut sebagai stressor (Sarafino, 2008). Stressor

diklasifikasikan kedalam lima kategori, yaitu frustasi, konflik, tekanan,

identifikasi perubahan, dan keyakinan pribadi (Morris, 1990).

Menurut Potter dan Perry (2005) menyatakan bahwa segala sesuatu

yang menyebabkan terjadinya stres dikenal sebagai stressor. Stressor

pada setiap individu dapat dibagi menjadi dua yaitu penyebab eksternal

dan penyebab internal, sebagai berikut :

a. Penyebab eksternal

Penyebab eksternal adalah penyebab yang berasal dari luar diri

seseorang seperti perubahan bermakna dari lingkungan, perubahan

peran sosial, pekerjaan, hubungan interpersonal maupun proses

pembelajaran. Keadaan finansial juga dapat memicu terjadinya stres.

b. Penyebab internal

Penyebab internal adalah penyebab yang berasal dari dalam diri

seseorang seperti gangguan kesehatan, seperti : demam, penyakit

infeksi, trauma fisik, malnutrisi dan kelelahan. Penyebab internal

juga dapat berasal dari adanya perasaan rendah diri (self devaluation)

akibat konflik maupun frustasi dalam kehidupan sosial karena tidak

mendapatkan yang mereka harapkan. Kondisi gangguan fisik seperti

cacat, perasaan tidak menarik, jenis kelamin, usia dan intelegensi

juga merupakan hal yang dapat menyebabkan timbulnya stres pada

seseorang.

Page 29: HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN STRATEGI KOPING PADA ...digilib.unila.ac.id/57898/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tentang tingkat stres mahasiswa tingkat pertama di FK

9

Menurut Calaguas (2011) faktor-faktor yang menyebabkan stres bagi

mahasiswa di dunia perkuliahan dapat dikategorikan kedalam delapan

kategori, diantaranya: Stres akibat pendaftaran dan penerimaan

perkuliahan, Stres akibat mata perkuliahan di kampus, persiapan ujian

baik secara lisan maupun tulisan, serta persiapan ujian praktek, Stres

akibat adanya masalah dengan dosen, metode pengajaran dosen yang

sulit dipahami, menemui dan menghadapi dosen yang bersifat

perfectionist, stres akibat persaingan dengan teman, stres akibat jadwal

perkuliahan yang tak tentu dan stres akibat organisasi, stres akibat

lingkungan kelas yang kurang mendukung, seperti kelas kotor, bising

dan lain-lain, stres akibat keadaan keuangan yang tidak mendukung

akibat biaya pengeluaran yang tak terduga, stres akibat kekhawatiran

akan masa depan, harapan orangtua maupun harapan mahasiswa itu

sendiri selama dalam dunia perkuliahan.

Sumber stres pada mahasiswa menurut Rasmun (2004) terdapat tiga

faktor, yaitu :

1. Faktor lingkungan, mempunyai ciri yaitu:

a. Ketidakpastian ekonomi, seperti : pengeluaran biaya yang terlalu

berat dan naiknya harga barang untuk keperluan seseorang

b. Ketidakpastian politik, seperti : negara-negara yang sering

mengalami konflik politik

c. Ketidakpastian teknologi, seperti : computer, handphone

2. Faktor Organisasional, mempunyai ciri yaitu :

a. Tuntutan pekerjaan adalah segala hal yang berhubungan dengan

pekerjaan, seperti: pola mengatur pekerjaannya, baik dari segi

Page 30: HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN STRATEGI KOPING PADA ...digilib.unila.ac.id/57898/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tentang tingkat stres mahasiswa tingkat pertama di FK

10

mana yang lebih diperioritas untuk dikerjakan, pola mengatur

waktu, berbagai tugas yang harus dikerjakan yang harus

dilakukan individu maupun dalam pekerjaannya, hal tersebutlah

yang menjadi faktor pememicu stres pada seseorang.

b. Tuntutan peran merupakan faktor yang berkaitan dengan suatu

beban atau tekanan yang diberikan kepada seseorang untuk

memegang suatu peran dalam berorganisasi.

c. Tuntutan interpersonal adalah tuntutan yang diciptakan oleh pihak

lainnya dalam organisasi, dan berkurangnya dukungan sehingga

menjadi beban bagi seseorang.

d. Struktur organisasi adalah seperti peraturan yang diterapkan

dalam organisasi dan keputusan yang dibuat dalam organisasi.

Jika peraturan yang diterapkan terlalu banyak dan kurangnya

partisipasi maka akan mengakibatkan stres pada pekerja.

e. Kepemimpinan dalam organisasi memperhatikan gaya dan

karakteristik dari para eksekutif senior dalam organisasi yang

membuat kegelisahan, ketegangan dan ketakutan bagi seseorang

sehingga menimbulkan stres.

f. Tahap hidup organisasi merupakan proses berjalannya organisasi

mulai dari didirikannya organisasi hingga mengalami penurunan

dan semenjak dilaluinya berbagai stres yang terdapat didalamnya

karena banyak faktor ketidak pastian.

g. Pengembangan karir merupakan tahap perkembangan karir pada

faktor organisasi yang menyebabkan stres pekerja.

Page 31: HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN STRATEGI KOPING PADA ...digilib.unila.ac.id/57898/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tentang tingkat stres mahasiswa tingkat pertama di FK

11

h. Tuntutan emosional pekerjaan adalah tuntutan pekerjaan dari

beberapa jabatan yang diberikan sehingga menyebabkan stres

pekerja dan juga berkaitan dengan masalah hubungan antar

individu.

3. Faktor individual contohnya masalah personal /keluarga masalah

ekonomi atau faktor kepribadian, dimana seseorang melihat

karakternya sendiri dari segi negatif

Pada fase frustasi (frustration) terjadi ketika kebutuhan pribadi

terhalangi dan seseorang gagal dalam mencapai tujuan yang

diinginkannya. Frustrasi dapat terjadi sebagai akibat dari keterlambatan,

kegagalan, kehilangan, kurangnya daya, atau diskriminasi. Konflik

(conflicts), terjadi ketika pengalaman seseorang dihadapi oleh dua atau

lebih motif secara bersamaan. Tekanan (pressure), didefinisikan

sebagai stimulus yang menempatkan individu dalam posisi untuk

mempercepat, meningkatkan kinerjanya, atau mengubah perilakunya.

Tipe yang keempat adalah perubahan (changes), tipe sumber stres yang

keempat ini seperti hal nya yang ada di seluruh tahap kehidupan, tetapi

tidak dianggap penuh tekanan sampai mengganggu kehidupan

seseorang baik secara positif maupun negatif. Self-imposed merupakan

sumber stres yang berasal dalam sistem keyakinan pribadi pada

seseorang, bukan dari lingkungan (Morris, 1990).

Page 32: HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN STRATEGI KOPING PADA ...digilib.unila.ac.id/57898/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tentang tingkat stres mahasiswa tingkat pertama di FK

12

2.1.3 Jenis Stres

Stres dibagi dalam dua jenis yaitu eustress dan distress. Eustress atau

stres positif merupakan stres yang sifatnya membangun seperti

mendapat promosi jabatan atau mendapat penghargaan. Eustress dapat

meningkatkan konsentrasi seseorang apabila akan menghadapi ujian.

Stres jenis ini akan meningkatkan hormon adrenalin sehingga seseorang

akan lebih bersemangat. Distress atau stres negatif adalah suatu

keadaan stres yang merugikan tubuh. Distress dapat disebabkan oleh

hal-hal buruk yang menganggu seorang individu, seperti tekanan yang

berlebih namun tubuh tidak mampu untuk mengkompensasi tekanan

tersebut. Distress dapat menyebabkan mual, tekanan darah tinggi,

gugup, minat belajar menurun, bahkan dapat menganggu secara fisik

(Halan, 2005).

Menurut Mumpuni dan Wulandari (2010) stres negatif atau distress

dapat menyebabkan kemalasan pada diri seseorang. Kemalasan tersebut

dapat berupa malas untuk bangun pagi, malas melangkah karena terasa

lunglai, sampai merasa malas bertemu dengan orang. Apabila hal

tersebut terus berlanjut dapat menyebabkan kelelahan fisik bahkan

dapat menyebabkan kelelahan mental juga. Menurut Rice (1999)

berdasarkan jenis stressor, stres dapat digolongkan menjadi :

a. Personality stress (stres kepribadian)

Stres ini berasal dari dalam diri orang itu sendiri, bergantung dari

pola pikir orang tersebut. Orang yang berpikiran positif cenderung

untuk tidak mengalami stres kepribadian.

Page 33: HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN STRATEGI KOPING PADA ...digilib.unila.ac.id/57898/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tentang tingkat stres mahasiswa tingkat pertama di FK

13

b. Psychosocial stress (stres psikososial)

Stres psikososial terjadi karena hubungan seseorang dengan

lingkungan sekitar maupun keadaan sosialnya. Seperti stres yang

terjadi pada saat menghadapi lingkungan baru, stres saat terjadi

masalah keluarga dan lain-lain.

c. Bio-ecological stress (stres bioekologikal)

Stres yang dipicu karena keadaan lingkungan dan keadaan biologis.

Keadaan lingkungan dapat berupa cuaca, iklim, maupun polusi,

sedangkan keadaan biologis seperti jerawat, demam, asma,

menstruasi dan lain-lain.

d. Job stress (stres pekerjaan)

Stres yang terjadi akibat tekanan yang terjadi tempat bekerja, target

pekerjaan yang tinggi, persaingan bisnis, gagal dalam target

pekerjaan dan lain-lain.

e. College stress (stres perkuliahan)

Stres yang dipicu karena permasalahan di perkuliahan. Sewaktu

perkuliahan terdapat tiga kelompok stressor yaitu stressor dari segi

personal dan sosial, gaya hidup dan budaya serta stressor yang

dicetuskan oleh faktor akademis kuliah itu sendiri.

2.1.4 Tingkatan Stres

Menurut Psychology Foundation of Australia (2014) berdasarkan

tingkatannya stres dapat dibagi menjadi beberapa tingkatan yaitu :

Page 34: HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN STRATEGI KOPING PADA ...digilib.unila.ac.id/57898/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tentang tingkat stres mahasiswa tingkat pertama di FK

14

a. Stres normal

Stres yang terjadi secara alamiah dalam diri seseorang. Stres ini

terjadi dalam situasi kelelahan setelah mengerjakan tugas, takut tidak

lulus ujian, jantung berdetak lebih kencang dan lain-lain.

b. Stres ringan

Stres jenis ini berlangsung dalam beberapa menit atau jam.

Penyebabnya seperti kemacetan, dimarahi oleh dosen, dikritik, lupa

dan lain-lain. Pada stres ringan mulai timbul gejala. Apabila stres

ringan dibiarkan maka akan menyebabkan gangguan kesehatan.

c. Stres sedang

Stres terjadi dalam jangka jam hingga beberapa hari. Stressor pada

tingkat stres ini dapat berupa perselisihan dengan teman maupun

pasangan. Pada orang yang mengalami stres sedang akan mudah

tersinggung, mudah marah, tidak sabaran, sulit beristirahat, mudah

lelah dan cemas.

d. Stres berat

Stres yang berlangsung dalam jangka beberapa minggu, penyebab

dapat berupa perselisihan yang berlanjut, kesulitan finansial dan

merasa kekurangan dalam hal fisik. Seseorang yang merasa stres

berat akan merasa tertekan, tidak dapat merasakan hal positif, merasa

mudah putus asa, merasa hidup ini tidak berharga dan merasa

hidupitu tidak bermanfaat. Apabila stres terus berlanjut maka

seseorang akan mulai kehilangan energi.

Page 35: HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN STRATEGI KOPING PADA ...digilib.unila.ac.id/57898/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tentang tingkat stres mahasiswa tingkat pertama di FK

15

e. Stres sangat berat

Merupakan stres kronis yang terjadi dalam waktu beberapa bulan

hingga waktu yang tak dapat ditentukan. Apabila berada pada tingkat

stres sangat berat seseorang akan merasa tidak ada guna untuk hidup

dan orang tersebut akan berada pada fase depresi berat.

2.1.5 Penilaian Stres

Terdapat beberapa jenis instrumen untuk menilai stres yaitu:

a. Depression Anxiety Stress Scale 42 dan 21 (DASS 42 dan 21)

Pengukuran tingkatan stres dapat menggunakan Depression Anxiety

Stress Scale (DASS) yang dibuat oleh Lovibond & Lovibond pada

tahun 1995. DASS terdiri dari dua jenis yaitu DASS 42 dan DASS

21. DASS 42 memiliki 42 item pertanyaan sedangkan DASS 21

memiliki 21 item pertanyaan. Penggunaan dari DASS merupakan

suatu skala untuk mengukur status emosional negatif dari depresi,

stres dan kecemasan. Tingkatan stres pada DASS yaitu normal,

ringan, sedang, berat dan sangat berat (Sary, 2015).

b. Hassel Assessment Scale for Student in College (HASS/Col)

Hassles Assessment Scale for Student in College (HASS/Col)

merupakan kuesioner yang mengukur tingkat stres mahasiswa.

Kuesioner ini terdiri dari 54 pertanyaan yang merupakan suatu skala

yang terdiri dari kejadian umum yang tidak menyenangkanbagi para

mahasiswa. Setiap kejadian tersebut diukur berdasarkan frekuensi

terjadinya dalam satu bulan. Tingkatan stres pada HASS/Col yaitu

ringan, sedang dan berat (Augesti, 2015).

Page 36: HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN STRATEGI KOPING PADA ...digilib.unila.ac.id/57898/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tentang tingkat stres mahasiswa tingkat pertama di FK

16

c. Medical Student Stressor Questionnaire (MSSQ)

Medical Student Stressor Questionnaire (MSSQ) adalah kuesioner

yang dirancang oleh Yusoff dan Rahim (2010) untuk mengetahui

tingkatan stres pada mahasiswa kedokteran. Kuesioner ini terdiri dari

40 pertanyaan yang merupakan penyebab stres pada mahasiswa

kedokteran. MSSQ terdiri dari enam dimensi berdasarkan penyebab

stres pada mahasiswa kedokteran, yaitu Academic Related Stressors

(ARS), Intrapersonal and Interpersonal Related Stressors (IRS),

Teaching and Learning Related Stressors (TLRS), Social Related

Stressors (SRS), Drive and Desire Related Stressors (DRS), dan

Group Activities Related Stressors (GARS). Tingkatan stres pada

kuesioner ini yaitu ringan, sedang, berat dan sangat berat. MSSQ

merupakan kuesioner yang akan digunakan pada penelitian ini

karena memiliki beberapa kelebihan yaitu telah diujicobakan pada

761 mahasiswa fakultas kedokteran dengan berbagai macam etnis,

kultur dan agama, memiliki sifat psikometrik yang baik serta MSSQ

adalah instrumen yang valid dan reliabel yang dapat

mengidentifikasi jenis stressor dan intensitas stres pada mahasiswa

kedokteran (Yusoff dan Rahim, 2010).

2.1.6 Prevalensi Stres pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran

Pada sistem perkuliahan kedokteran mahasiswa dituntut untuk

mengikuti kurikulum yang komprehensif dan penilaian yang bersifat

kompetitif, hal itu akan menyebabkan tekanan mental serta rasa takut

berlebih terhadap kemungkinan untuk gagal dalam proses perkuliahan.

Page 37: HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN STRATEGI KOPING PADA ...digilib.unila.ac.id/57898/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tentang tingkat stres mahasiswa tingkat pertama di FK

17

Beberapa sumber menyatakan bahwa tekanan mental didunia

perkuliahan tersebut akan menimbulkan suatu keadaan yang disebut

stres akademik. Stres akademik adalah suatu istilah yang biasa

digunakan untuk mendeskripsikan suatu tekanan mental akibat dunia

perkuliahan dan menimbulkan efek negatif seperti rasa takut berlebih

terhadap kegagalan atau dengan kata lain stres akademik adalah suatu

istilah yang digunakan untuk mengambarkan keadaan stres pada dunia

perkuliahan (Calaguas, 2011).

Penelitian mengenai tingkat stres pada mahasiswa kedokteran telah

dilakukan di berbagai universitas di dunia. Penelitian mengenai tingkat

stres pada mahasiswa kedokteran telah dilakukan di berbagai

universitas di dunia. Sementara itu, penelitian sejenis ini juga pernah

dilakukan di Asia. Menurut hasil Atalla dan Altuwairqi (2018)

melakukan penelitian di universitas Taif, Saudia Arabia didapatkan

80% mahasiswa kedokteran mengalami stres sedang dan 12,67%

mengalami stres berat. Penelitian lainnya juga pernah dilakukan di

malaysia, menurut penelitian yang dilakukan oleh Rahim et al (2011)

prevalensi stres mahasiswa fakultas kedokteran sebesar 50% mengalami

stres berat yang di akibatkan kegiatan akademik.

Penelitian tentang hal serupa juga sudah pernah dilakukan di Lampung,

tentang perbandingan stres antara mahasiswa tingkat pertama dan

tingkat kedua mahasiswa fakultas kedokteran dengan sampel masing-

masing 92 mahasiswa untuk tingkat pertama dan 92 mahasiswa untuk

tingkat kedua. Hasilnya pada mahasiswa tingkat pertama didapatkan

Page 38: HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN STRATEGI KOPING PADA ...digilib.unila.ac.id/57898/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tentang tingkat stres mahasiswa tingkat pertama di FK

18

4,3% mahasiswa mengalami stres ringan, 71,7% mahasiswa mengalami

stres sedang dan 23,9% mahasiswa mengalami stres berat. Pada

mahasiswa tingkat kedua didapatkan 10,9% mahasiswa mengalami stres

ringan, 77,2% mahasiswa mengalami stres sedang dan 12% mahasiswa

mengalami stres berat. Pada penelitian tersebut, keluhan yang banyak

dialami mahasiswa kedokteran adalah tidak bisa tidur ketika sedang

merasa cemas. Alasan tingginya prevalensi gejala pada mahasiswa

kedokteran tersebut bisa karena kekhawatiran mahasiswa terhadap

gejala-gejala stres dan pada akhirnya akan menjadi sugesti dalam

dirinya (Maulana, 2013).

Stres yang tidak mampu dikendalikan dan diatasi oleh individu akan

memunculkan dampak negatif. Pada mahasiswa, dampak negatif secara

kognitif antara lain sulit berkonsentrasi, sulit mengingat pelajaran dan

sulit memahami pelajaran. Dampak negatif secara emosional antara lain

sulit memotivasi diri, munculnya perasaan cemas, sedih, kemarahan,

frustrasi, dan efek negatif lainnya. Dampak negatif secara fisiologis

antara lain gangguan kesehatan, daya tahan tubuh yang menurun

terhadap penyakit, sering pusing, badan terasa lesu, lemah dan

insomnia. Dampak perilaku yang muncul antara lain menunda-nunda

penyelesaian tugas kuliah, malas kuliah, penyalahgunaan obat dan

alkohol, terlibat dalam kegiatan mencari kesenangan yang berlebih-

lebihan serta berisiko tinggi (Heiman dan Kariv, 2005).

Page 39: HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN STRATEGI KOPING PADA ...digilib.unila.ac.id/57898/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tentang tingkat stres mahasiswa tingkat pertama di FK

19

2.1.7 Cara Penanggulangan Stres

Menurut Musradinur (2016) dalam stres dan cara mengatasinya,

didapatkan bahwa mengatasi stres ada 2 cara, yaitu:

a. Prinsip homeostatis.

Stres merupakan pengalaman yang tidak menyenangkan dan

cenderung bersifat merugikan. Oleh karena itu setiap individu yang

mengalaminya pasti berusaha mengatasi masalah ini. Hal demikian

sesuai dengan prinsip yang berlaku pada organisme, khususnya

manusia, yaitu prinsip homeostatis. Menurut prinsip ini organisme

selalu berusaha mempertahankan keadaan seimbang pada dirinya.

Sehingga bila suatu saat terjadi keadaan tidak seimbang maka akan

ada usaha mengembalikannya pada keadaan seimbang.

b. Proses koping terhadap Stres

Upaya mengatasi atau mengelola stress dewasa ini dikenal dengan

proses koping terhadap stres. koping mempunyai dua macam fungsi,

yaitu : Emotional focused coping dipergunakan untuk mengatur

respon emosional terhadap stres. Pengaturan ini dilakukan melalui

perilaku individu seperti penggunaan minuman keras, bagaimana

meniadakan fakta-fakta yang tidak menyenangkan dan seterusnya.

Sedangkan problem-focused coping dilakukan dengan mempelajari

keterampilan atau cara baru mengatsi stres. Individu akan cenderung

menggunakan cara ini bila dirinya yakin dapat merubah situasi, dan

metode ini sering dipergunakan oleh orang dewasa.

Page 40: HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN STRATEGI KOPING PADA ...digilib.unila.ac.id/57898/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tentang tingkat stres mahasiswa tingkat pertama di FK

20

Menurut Fares et al (2016) menyebutkan ada beberapa cara untuk

mengatasi stres di mahasiswa kedokteran, yaitu : Evaluasi sistem yang

di gunakan dalam memahami dan mengajari siswa; Konsultasi karir

dimasa depan agar terarah dan mempunyai batasan karirnya; Berlatih

untuk bertahan dalam tekanan; Komitmen perorangan dalam mengatasi

stres berat; Aktivitas di luar perkuliahan (olahraga, kesenian dll);

Kesadaran dari masing-masing individu untuk bertahan dalam stres; dan

Bimbingan terhadap program selama perkuliahan di fakultas kedokteran

2.2 Strategi Koping

Koping itu sendiri dimaknai sebagai sebagai apa yang dilakukan oleh

individu untuk menguasai situasi yang dinilai sebagai suatu tantangan atau

luka atau kehilangan atau ancaman. Jadi koping lebih mengarah pada yang

orang lakukan untuk mengatasi tuntutan – tuntutan yang penuh dengan

tekanan atau yang membangkitkan emosi. Atau dengan kata lain koping

adalah bagaimana reaksi orang ketika mengahadapi stres atau tekanan

(Siswanto, 2004). Strategi koping adalah proses yang dilalui oleh individu

dalam menyelesaikan situasi yang mengancam dirinya baik fisik maupun

psikologis (Rasmun, 2004).

Strategi koping merupakan cara yang dilakukan oleh individu dalam

menyelesaiakan masalah, menyesuaikan diri terhadap perubahan, respon

terhadap situasi yang mengancam. Upaya individu ini dapat berupa kognitif ,

perubahan perilaku dan perubahan lingkungan yang bertujuan untuk

menyelesaikan stres yang dihadapi. Kemampuan koping diperlukan manusia

Page 41: HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN STRATEGI KOPING PADA ...digilib.unila.ac.id/57898/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tentang tingkat stres mahasiswa tingkat pertama di FK

21

untuk mampu bertahan hidup di lingkungannya yang selalu berubah dengan

cepat. Koping merupakan pemecahan masalah dimana seseorang

menggunakannya untuk mengelola kondisi stress. Dengan adanya penyebab

stres / stressor maka orang akan sadar dan tidak sadar untuk bereaksi untuk

mengatasi masalah tersebut konsep koping sangat perlu karena semua pasien

mengalami stres, sehingga sangat perlu kemampuan untuk mengatasinya dan

kemampuan koping untuk adaptasi terhadap stres yang merupakan faktor

penentu yang terpenting dalam kesejahteraan manusia (Keliat, 2007).

Setiap individu memiliki cara yang berbeda beda dalam menghadapi masalah

yang terjadi dalam hidupnya tergantung dari nilai, kepercayaan dan

pencapaian yang ingin diraih. Cara individu dalam menyelesaikan masalah

disebut koping. Koping menunjukan pemikiran, perasaan, dan perilaku

seseorang lakukan untuk menghadapi masalah yang terjadi dalam keseharian

(Frydenberg, 2008).

2.2.1 Manifestasi Koping

Menurut Kelliat (2007) Koping dapat diidentifikasi melalui respon

manifestasi (tanda dan gejala) koping dapat dikaji melalui beberapa

aspek yaitu fisiologis dan psikologis koping yang efektif menghasilkan

adaptif sedangkan yang tidak efektif menyebabkan maladaptif,

manifestasinya yaitu :

1. Fisiologis

Manifestasi stress pada aspek fisik bergantung pada persepsi/

penerimaan individu pada stress keefektifan pada strategi koping

Page 42: HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN STRATEGI KOPING PADA ...digilib.unila.ac.id/57898/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tentang tingkat stres mahasiswa tingkat pertama di FK

22

2. Psikologis

Dalam aspek ini di bagi menjadi dua yaitu :

a. Cara penyesuaian yang berorientasi pada tugas

Cara penyesuaian ini bertujuan menghadapi tuntutan secara

sadar, realistis, obyektif, rasional.

Cara ini mungkin terbuka atupun mungkin terselubung dan dapat

berupa serangan atau menghadapi tuntutan secara frontal

Penarikan diri atau tidak tahu akan hal itu dan kompromi

b. Cara penyesuaian yang berorientasi pada pembelaan ego atau

pembelaan diri. Sering disebut mekanisme pertahanan mental.

Reaksi ini berguna untuk melindung diri yang merupakan garis

pertahanan jiwa pertama.

2.2.2 Jenis-Jenis Koping

Lazarus dan Folkman (1984) membagi koping menjadi dua jenis,

yaitu:

1. Tindakan langsung (Direct Action) koping jenis ini adalah setiap

usaha tingkah laku yang dijalankan oleh individu untuk mengatasi

kesakitan dan luka. Ancaman atau tantangan dengan cara

mengubah hubungan yang bermasalah dengan lingkungan.

Individu menjalankan koping jenis direct action atau tindakan

langsung bila dia melakukan perubahan posisi terhadap masalah

yang di alami. Ada empat macam koping jenis tindakan langsung:

Page 43: HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN STRATEGI KOPING PADA ...digilib.unila.ac.id/57898/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tentang tingkat stres mahasiswa tingkat pertama di FK

23

a. Mempersiapkan diri untuk menghadapi luka

Individu melakukan langkah aktif dan antisipatif (beraksi)

untuk menghilangkan atau mengurangi bahaya dengan cara

menempatkan diri secara langsung pada keadaan yang

mengancam dan melakukan aksi yang sesuai dengan bahaya

tersebut.

b. Agresi

Agresi adalah tindakan yang dilakukan oleh individu dengan

menyerang agen yang dinilai mengancam atau akan melukai.

Agresi dilakukan bila individu merasa atau menilai dirinya

lebih kuat atau berkuasa terhadap agen yang mengancam

tersebut.

c. Penghidaran (Avoidance)

Tindakan ini terjadi bila agen yang mengancam dinilai lebih

berkuasa dan berbahaya sehingga individu memilh cara

menghindari atau melarikan diri dari situasi yang mengancam

tersebut

d. Apati

Jenis koping ini merupakan pola orang yang putus asa. Apati

dilakukan dengan cara individu yang bersangkutan tidak

bergerak dan menerima begitu saja agen yang melukai dan

tidak ada usaha apa-apa untuk melawan ataupun melarikan diri

dari situasi yang mengancam tersebut.

Page 44: HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN STRATEGI KOPING PADA ...digilib.unila.ac.id/57898/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tentang tingkat stres mahasiswa tingkat pertama di FK

24

2. Peredaan atau Peringanan (pallitation) koping jenis ini mengacu

pada mengurangi atau menghilangkan atau mentoleransi tekanan-

tekanan kebeutuhan atau fisik, motorik atau gambaran afeksi dari

tekanan emosi yang dibangkitkan oleh lingkungan yang

bermasalah. Atau bisa di artikan bahwa bila individu

menggunakan koping jenis ini, posisinya dengan masalah relatif

tidak berubah, yang berubah adalah diri individu, yaitu dengan

cara merubah persepsi atau reaksi emosinya.

Ada 2 macam koping jenis peredaan atau pallitation:

a. Diarahkan pada gejala (Symptom Directed Modes)

Macam koping ini digunakan bila gejala-gejala gangguan

muncul dari diri individu, kemudian individu melakukan

tindakan dengan cara mengurangi gangguan yang

berhubungan dengan emosi-emosi yang disebabkan oleh

tekanan atau ancaman tersebut.

b. Cara Intrapsikis (Intrapsykis Modes)

Koping jenis ini peredaan dengan cara intra psikis adalah cara-

cara yang menggunakan perlengkapan-perlengkapan

psikologis kita, yang biasa dikenal dengan istilah mekanisme

pertahanan diri (Maramis, 2005).

2.2.3 Sumber Koping

Menurut Wiscar dan Sandra (2005) Sumber koping terdiri menjadi 2

faktor, Faktor dari dalam (internal) dan faktor dari luar (eksternal)

yaitu:

Page 45: HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN STRATEGI KOPING PADA ...digilib.unila.ac.id/57898/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tentang tingkat stres mahasiswa tingkat pertama di FK

25

1. Faktor dari dalam meliputi : umur dimana semakin tinggi umur

koping individu semakin baik, kesehatan dan energi , sistem

kepercayaan termasuk kepercayan ekstensial (iman, kepercayaan,

agama) komitmen atau tujuan hidup, pengalaman masa lalu, tingkat

pengetahuan atau pendidikan semakin tinggi individu mudah untuk

mencari informasi, jenis kelamin perempuan lebih sensitive dari

laki-laki, perasaan seseorang seperti harga diri, kontrol dan

kemahiran, keterampilan, pemecahan masalah. Teknik pertahanan,

motivasi

2. Faktor dari luar meliputi: dukungan sosial, sumber material atau

pekerjaan, pengaruh dari orang lain, media massa. Dukungan sosial

sebagai rasa memiliki informasi terhadap seseorang atu lebih

dengan tiga kategori yaitu dukungan emosi dimana seseorang

merasa dicintai, dukungan harga diri dimana mendapat pengakuan

dari orang lain akan kemampuan yang dimiliki, perasaan memiliki

dalam sebuah kelompok.

2.2.4 Penggolongan Mekanisme Koping

Mekanisme koping berdasarkan penggolongannya dibagi menjadi 2

(dua) yaitu:

1. Mekanisme Koping Adaptif

Mekanisme koping yang mendukung fungsi integrasi, pertumbuhan,

belajar dan mencapai tujuan.

Page 46: HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN STRATEGI KOPING PADA ...digilib.unila.ac.id/57898/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tentang tingkat stres mahasiswa tingkat pertama di FK

26

2. Mekanisme Koping Maladaptif

Mekanisme koping yang menghambat fungsi integrasi, memecah

pertumbuhan, menurunkan otonomi dan cenderung menguasai

lingkungan (Stuart, 2008).

2.2.5 Strategi Koping

Menurut Roger (1995), strategi Koping dapat dibagi 3 jenis yaitu :

1. Rational Coping

Dimana individu secara aktif mencari penyelesaian masalah untuk

menghilangkan kondisi atau situasi yang menimbulkan stress.

2. Avoidance coping

Avoidance coping ditandai dengan perbuatan melamun atau

berkhayal, menyangkal bahwa sedang menghadapi masalah, tidak

mau mengerjakan apa pun, atau melarikan diri dari situasi masalah.

3. Detached/ emotion coping

Detached coping didefinisikan sebagai perasaan independen

terhadap peristiwa dan emosi yang terkait dengannya, dan konsep

muncul dari studi tindak lanjut dari program manajemen stres

berdasarkan kontrol emosi.

2.2.6 Faktor yang Mempengaruhi Koping

Cara individu menangani situasi yang mengandung tekanan ditentukan

oleh sumber daya individu, yaitu:

1. Kesehatan fisik

Merupakan hal yang penting karena dalam hal mengatasi stres

individu dituntut menggunakan energi yang lebih besar.

Page 47: HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN STRATEGI KOPING PADA ...digilib.unila.ac.id/57898/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tentang tingkat stres mahasiswa tingkat pertama di FK

27

2. Keyakinan atau pandangan positif

Keyakinan menjadi sumber daya psikologis yang sangat penting

yang akan mengarahkan individu pada ketidak berdayaan yang akan

menurunkan kemampuan strategi koping.

3. Keterampilan memecahkan masalah

Keterampilan ini meliputi kemampuan untuk mencari informasi,

menganalisa situasi, mengidentifikasi masalah, dengan tujuan untuk

alternatif tindakan.

4. Keterampilan sosial

Keterampilan ini meliputi kemampuan berkomunikasi dan

bertingkah laku sesuai norma sosial di masyarakat.

5. Dukungan sosial

Dukungan ini meliputi pemenuhan kebutuhan informasi dan

emosional serta pengaruh dari orang lain (teman, keluarga, guru,

petugas kesehatan, dll).

6. Materi atau Pekerjaan

Lingkungan pekerjaan dapat menjadikan sesorang memperoleh

pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung maupun tidak

langsung.

7. Umur

Umur mempengaruhi daya tangkap dan pola pikir seseorang.

Semakin bertambah umur akan semakin berkembang pula daya

tangkap dan pola pikirnya sehingga pengetahuan yang diperoleh

semakin membaik.

Page 48: HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN STRATEGI KOPING PADA ...digilib.unila.ac.id/57898/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tentang tingkat stres mahasiswa tingkat pertama di FK

28

8. Jenis kelamin

Bahwa jenis kelamin adalah faktor penting dalam perkembangan

koping seseorang.

9. Pendidikan

Bimbingan yang diberikan seseorang terhadap perkembangan orang

lain menuju kearah cita-cita tertentu yang menentukan manusia

untuk berbuat dan mengisi kehidupan untuk mencapai keselamatan

dan kebahagiaan. Pada umumnya makin tinggi pendidikan

seseorang makin mudah menerima informasi (Ahyar, 2010).

2.2.7 Metode dan Penilaian Strategi Koping

Terdapat dua macam metode koping yang digunakan oleh individu

dalam mengatasi masalah psikologis, metode yang pertama ialah

metode koping jangka panjang, cara ini termasuk cara konstruktif dan

merupakan cara efektif dan realistis dalam menangani masalah

psikologis dalam kurun waktu yang lama. Yang kedua adalah Metode

jangka pendek, cara ini digunakan untuk mengurangi stress atau

ketegangan psikologis dan cukup efektif untuk waktu sementara, tetapi

tidak efektif untuk di gunakan dalam jangka panjang (Rasmun, 2004).

Instrumen yang dapat menilai strategi koping adalah terjemahan

langsung the Coping Styles Questionnaire-3 (CSQ-3) yang

dikembangkan Rogers et al (1995), Coping Styles Questionnaire-3

terdiri dari 41 butir skala likert yang mengkategorisasikan mahasiswa

ke dalam 3 kategori yaitu Rational Coping (9 item; mencoba mencari

Page 49: HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN STRATEGI KOPING PADA ...digilib.unila.ac.id/57898/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tentang tingkat stres mahasiswa tingkat pertama di FK

29

informasi tentang suatu masalah untuk membuat suatu keputusan dari

masalah tersebut), avoidance coping (10 item; mempercayai bahwa

semua masalah mempunyai jalan keluar), dan detached/emotional

coping (22 item; tidak membuat semua masalah dibawa keperasaan).

Kuesioner ini diisi dengan skala likert 1 sampai 4 yang secara berturut

mewakili tidak pernah, pernah, kadang-kadang, dan sering. Hasil

pengukuran menghasilkan skor parsial disetiap subskala; hasil yang

tinggi didalam subskala tersebut berarti yang selalu dipakai dalam gaya

koping (Roger, 1995).

Sebuah Koping dikatakan fungsional ketika seseorang yang memiliki

Koping tersebut mampu beradaptasi dengan masalah yang dihadapi.

Koping disfungsional terjadi ketika Koping yang digunakan tidak

menyelesaikan masalah atau koping tersebut adalah koping yang salah

(Sudaryanto, 2009).

Menurut Frydenberg (2008) bahwa sebagian besar remaja

menggunakan koping berfokus emosi dalam mengatasi stressnya.

Remaja cendrung lebih memilih untuk mengatasi stres dengan

melakukan hal–hal menyenangkan yang bersifat sementara agar dapat

melupakan stres yang dirasakan. Kebanyakan remaja dihadapkan lebih

dari satu stressor. Stressor muncul dalam masalah yang cukup besar.

Remaja lebih sering menghadapi stres dengan cara mengabaikan

stressornya. Mengabaikan masalah dengan menghindar, mengalihkan,

dan penolakan adalah strategi Koping yang tidak produktif. Koping

Page 50: HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN STRATEGI KOPING PADA ...digilib.unila.ac.id/57898/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tentang tingkat stres mahasiswa tingkat pertama di FK

30

yang paling sering dilakukan remaja ketika dihadapkan dengan stres

adalah mendengarkan musik, menonton televisi, berolahraga, dan

berkumpul bersama teman. Strategi itu dikatakan strategi koping yang

tidak produktif karena tidak ada usaha yang dibuat untuk

menyelesaikan masalah atau mengurangi stres. Menurut Lazarus dan

Folkman (1984) strategi koping yang efektif adalah koping yang

membantu seseorang untuk menoleransi dan menerima situasi menekan,

serta tidak merisaukan tekanan yang tidak dapat dikuasainya.

Penelitian Mathew (2017) mengemukakan bahwa masalah-masalah

dalam stres di perkuliahan dikarenakan ketidakmampuan peserta

perkuliahan atau lemahnya strategi koping yang dilakukannya.

Perbedaan pada mekanisme koping di fakultas kedokteran menunjukan

bahwa emotion focused coping sering dipakai di banding dengan

problem focused coping walaupun emotion focused coping membuat

kinerja menjadi tingkat rendah (Schiller, 2017).

Penelitian tentang strategi koping dan tingkat stres sudah pernah di

lakukan oleh Somaia (2015) di Mumbai, India yang hasilnya bahwa

problem solving coping focused lebih banyak di gunakan dari pada

emotion focused coping. Penelitian lainnya mengenai stres dan strategi

koping di dapatkan bahwa jika menggunakan koping yang efektif

membantu menangani tingkat stres (Mathew, 2017). Penelitian lainnya

juga tentang hubungan bentuk stres terhadap strategi koping didapat

bahwa adanya hubungan negatif antara problem focused coping dengan

breakdown stress (Masudah, 2014).

Page 51: HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN STRATEGI KOPING PADA ...digilib.unila.ac.id/57898/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tentang tingkat stres mahasiswa tingkat pertama di FK

31

Penelitian tentang hubungan tingkat stres terhadap stategi koping pada

mahasiswa reguler FIK UI didapatkan bahwa terdapat hubungan antara

strategi koping dengan tingkat stres (Anelia, 2012). Penelitian tentang

tingkat stres dengan strategi koping pada mahasiwa keperawatan

menghadapi praktek belajar lapangan di rumah sakit bahwa ada

hubungan antara tingkat stres dengan strategi koping, ketika tingkat

stres meningkat mekanisme koping juga meningkat (Sudaryanto A,

2009). Penelitian serupa di lakukan di fakultas kedokteran universitas

Riau tentang hubungan tingkat stres dengan strategi koping di dapat

bahwa pada mahasiswa kepanitraan klinik bahwa terdapat hubungan

negatif antara tingkat stres dengan strategi koping (Dani et al, 2012).

Page 52: HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN STRATEGI KOPING PADA ...digilib.unila.ac.id/57898/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tentang tingkat stres mahasiswa tingkat pertama di FK

32

2.3 Kerangka Teori

Keterangan :

: Variabel yang diamati dalam penelitian

(Variabel dependen dan variabel independen)

: Variable yang tidak di teliti

: Menyebabkan

Gambar 1. Kerangka Teori (Potter dan Perry 2005; Yussof dan Rahim, 2010;

Halan 2005; Sary, 2015; Masradinur, 2016; Dodds, 1993)

Penyebab stres (stressor):

1. Penyebab eksternal

a. Perubahan lingkungan

b. Perubahan peran sosial

c. Pekerjaan

d. Hubungan interpersonal

e. Keadaan finansial

f. Dunia perkuliahan

2. Penyebab internal

a. Gangguan kesehatan

b. Kondisi fisik

c. Intelejensi

Stressor Penyebab stres di dunia perkuliahan:

a. Academic related stressors (ARS)

b. Intrapersonal and interpersonal related stressors (IRS)

c. Teaching and learning-related stressors (TLRS)

d. Social related stressors (SRS)

e. Drive and desire related stressors (DRS)

f. Group activities related stressors (GARS)

Tingkat Stres :

a. Ringan

b. Sedang

c. Berat

d. Sangat berat

Strategi koping:

1. Rational coping

2. Avoidance coping

3. Detached/emotion

coping

Manajemen stres

Proses

homeostasis

Page 53: HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN STRATEGI KOPING PADA ...digilib.unila.ac.id/57898/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tentang tingkat stres mahasiswa tingkat pertama di FK

33

2.4 Kerangka Konsep

Variabel Independen Variabel Dependen

Gambar 2. Kerangka Konsep

2.5 Hipotesa Penelitian

Hipotesis penulis pada penelitian ini yaitu :

H0 : Tidak ada hubungan tingkat stres dengan strategi koping pada

mahasiswa tingkat pertama di Fakultas Kedokteran Universitas Lampung.

H1 : Ada hubungan tingkat stres dengan strategi koping pada mahasiswa

tingkat pertama di Fakultas Kedokteran Universitas Lampung.

Tingkat stres Strategi koping

Page 54: HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN STRATEGI KOPING PADA ...digilib.unila.ac.id/57898/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tentang tingkat stres mahasiswa tingkat pertama di FK

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode observasional-analitik dengan

pendekatan cross sectional yaitu salah satu bentuk studi observasional yang

dilakukan pengukuran variabel-variabelnya dan mencari hubungan antar

variabel hanya satu kali (Dahlan, 2015). Pengumpulan dengan menggunakan

kuisioner tingkat stres dan kuisioner strategi koping di FK Unila.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Kedokteran Universitas Lampung

pada bulan Desember-Maret 2019.

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

3.3.1 Populasi Penelitian

Populasi penelitian merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas

obyek dan subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya (Sugiyono, 2012). Populasi yang digunakan dalam

penelitian ini adalah seluruh mahasiswa angkatan 2018 sebagai

mahasiswa tingkat pertama di FK Unila dengan jumlah 183

mahasiswa.

Page 55: HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN STRATEGI KOPING PADA ...digilib.unila.ac.id/57898/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tentang tingkat stres mahasiswa tingkat pertama di FK

35

3.3.2 Sampel Penelitian

Sampel dari penelitian ini yaitu seluruh mahasiswa tingkat pertama di

FK Unila berjumlah 183 mahasiswa yang memenuhi kriteria inklusi dan

ekslusi.

3.3.2.1 Kriteria Inklusi

a. Bersedia menandatangani informed consent dan bersedia

menjadi responden penelitian.

b. Mahasiswa aktif tingkat pertama di Fakultas Kedokteran

Universitas Lampung.

3.3.2.2 Kriteria Eksklusi

a. Mahasiswa aktif tingkat pertama yang tidak hadir saat

penelitian

b. Mahasiswa yang tidak mengumpulkan kuisioner pada saat

penelitian.

c. Mahasiswa yang menolak menjadi subjek penelitian

dengan tidak mentandatangani lembar informed consent.

3.3.3 Besar Sampel Penelitian

Besar sampel minimal yang dibutuhkan dalam penelitian ini dihitung

dengan rumus deskriptif kategorik (Dahlan, 2015). Rumusnya sebagai

berikut:

n =Zα2PQ

d2

Page 56: HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN STRATEGI KOPING PADA ...digilib.unila.ac.id/57898/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tentang tingkat stres mahasiswa tingkat pertama di FK

36

Keterangan:

n = Besar sampel

Zα = Derivat baku alpha = 1,96; dengan α = 5% atau 0,05

P = Proporsi pada kelompok 10% (Dani et al, 2012)

Q = 1-0,1 = 0,9

d2 = presisi penelitian 5% = 0,052 =0,0025

Dengan memasukkan nilai-nilai di atas pada rumus, diperoleh:

𝑛 =Zα2PQ

d2

𝑛 =1,962. 0,1. 0,9

0,052

𝑛 =0,345744

0,0025

𝑛 = 138,2976

Besar sampel minimal menurut rumus di atas adalah 138 ditambah 10%

dari sampel minimal menjadi 152 dari total sampelnya 183 mahasiswa.

Namun karena peneliti ingin menggunakan sampel seluruhan

mahasiswa aktif tingkat awal di FK Unila, maka peneliti menggunakan

teknik total sampling yang berjumlah 183 responden yang memenuhi

kriteria inklusi dan ekslusi.

Page 57: HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN STRATEGI KOPING PADA ...digilib.unila.ac.id/57898/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tentang tingkat stres mahasiswa tingkat pertama di FK

37

3.4 Variabel Penelitian

Variabel penelitian terdiri dari:

1. Variabel bebas (independent variable) dalam penelitian ini adalah tingkat

stres pada mahasiswa angkatan aktif 2018 Fakultas Kedokteran

Universitas Lampung.

2. Variabel terikat (dependent variable) dalam penelitian ini adalah

mekanisme koping pada mahasiswa angkatan aktif 2018 Fakultas

Kedokteran Universitas Lampung.

3.5 Definisi Operasional Penelitian

Tabel 1. Definisi Operasional

Variabel Definisi Alat Ukur Hasil Ukur Skala

Tingkat

stres

Suatu gangguan

yang terjadi

dalam tubuh

maupun pikiran

akibat gangguan

dari lingkungan

maupun dari

individu itu

sendiri dalam

lingkungannya

(Sunaryo, 2004).

MSSQ

(Medical

Student

Stress

Quisionare)

Tingkat stres :

1. 0-1= stres ringan/

normal

2. 1,01-2= stres sedang

3. 2,01-3 = stres berat

4. 3,01-4= stres sangat

berat

Dimensi stres :

a. Stres akibat akademik

b. Stres akibat

interpersonal

c. Stres akibat

pembelajaran dan

pengajaran

d. Stres akibat aktivitas

kelompok

e. Stres akibat aktivitas

sosial

f. Stres akibat dorongan

dan keinginan

Skala

katagorik

ordinal

Strategi

koping

proses yang

dilalui oleh

individu dalam

menyelesaikan

situasi yang

mengancam

dirinya baik fisik

maupun

psikologis

(Rasmun, 2004).

CSQ-3

(Coping

style

quisionare)

1. Rational coping

2. Avoidance coping

3. Detached/emotional

coping

Skala

kategorik

nominal

Page 58: HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN STRATEGI KOPING PADA ...digilib.unila.ac.id/57898/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tentang tingkat stres mahasiswa tingkat pertama di FK

38

3.6 Instrumen Penelitian dan Teknik Pengambilan Data

3.6.1 Instrumen Penelitian

Instrumen yang dapat menilai strategi koping adalah terjemahan

langsung Instrumen yang dapat menilai strategi koping adalah

terjemahan langsung Coping Styles Questionnaire-3 (CSQ-3) yang

dikembangkan oleh Rogers (1995), Coping Styles Questionnaire-3

terdiri dari 41 butir yang mengkategorisasikan mahasiswa ke dalam 3

kategori yaitu rational coping (9 item; mencoba mencari informasi

tentang suatu masalah untuk membuat suatu keputusan dari masalah

tersebut), avoidance coping (10 item; mempercayai bahwa semua

masalah mempunyai jalan keluar), dan detached/emotional coping (22

item; tidak membuat semua masalah dibawa dalam perasaan).

Kuesioner ini diisi dengan skala likert 1 sampai 4 yang secara berturut

mewakili tidak pernah, kadang-kadang, sering, sangat sering. Hasil

pengukuran menghasilkan skor parsial disetiap subskala; hasil yang

tinggi didalam subskala tersebut berarti yang selalu dipakai dalam gaya

koping (Roger, 1995).

Pengelompokan butir berdasarkan subskala, diuraikan dalam tabel

berikut:

Tabel 2. Pengelompokan butir kuesioner strategi koping

Variabel Butir nomor

Rational coping 2, 8, 10, 25, 29, 32, 33, 40, 41

Avoidance

coping

11 ,17,18,19, 24, 28,30, 26, 35, 37

Detached/

emotion coping

1, 3, 4, 5, 6, 7, 9, 12, 13, 14, 15, 16, 20, 21, 22, 23, 27,

31, 34, 36, 38, 39

Page 59: HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN STRATEGI KOPING PADA ...digilib.unila.ac.id/57898/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tentang tingkat stres mahasiswa tingkat pertama di FK

39

Intrumen kedua yaitu tentang tingkat stres, instrumen tingkat stres ini

menggunakan MSSQ (medical student stress scale), kuisioner ini terdiri

dari 40 pertanyaan dan di bagi kedalam beberapa dimensi yaitu

Academic Related Stressors (ARS), Intrapersonal and Interpersonal

Related Stressors (IRS), Teaching and Learning Related Stressors

(TLRS), Social Related Stressors (SRS), Drive and Desire Related

Stressors (DRS), dan Group Activities Related Stressors (GARS)

dimensi ini mewakili sumber-sumber stres pada mahasiswa kedokteran

(Yusoff dan Rahim, 2010).

Berikut ini adalah tabel dimensi berdasarkan pertanyaan yang

tekandung dalam MSSQ :

Tabel 3. Dimensi berdasarkan pertanyaan yang terkandung

pada MSSQ.

Variabel Butir nomor

ARS 1, 4, 7, 10, 12, 17, 19, 23, 25, 27, 30, 33, 3

IRS 3, 5, 9, 26, 28, 31, 39

TLRS 8, 14, 16, 20, 22, 35, 37

SRS 2, 18, 21, 24, 29, 38

DRS 6, 32, 40

GARS 11, 13, 15, 34

Kuisioner ini terbagi dalam dua bagian yaitu bagian A yang terdiri dari

butir soal 1-20 dan bagian B yang terdiri dari butir soal 21-40. MSSQ

diukur dalam bentuk skala sebagai berikut:

0 = tidak menyebabkan stres

1 = menyebabkan stres

2 = meyebabkan stres sedang

3 = menyebabkan stres berat

4 = menyebabkan stres sangat berat

Page 60: HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN STRATEGI KOPING PADA ...digilib.unila.ac.id/57898/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tentang tingkat stres mahasiswa tingkat pertama di FK

40

Skor tingkat stres akan diperoleh dengan cara menjumlahkan total skor

pada bagian A dan B kemudian dibagi dengan jumlah pertanyaan per

dimensi stres, untuk dimensi ARS di bagi 13, dimensi IRS dan TLRS

dibagi 7, dimensi SRS dibagi 6, dimensi DRS dibagi 3 dan dimensi

GARS dibagi 4 (Yusoff dan Rahim, 2010).

Menurut Yussof dan Rahim (2010) Perhitungan stres secara umum

dapat dilakukan dengan cara menjumlahkan total nilai bagian A dan B

dari masing-masing dimensi dan dibagi dengan total 40 item

pertanyaan. Selanjutnya, hasil skor dari penilaian stres yang telah

diketahui diinterpretasikan sesuai dengan tabel di bawah ini :

Tabel 4. Interpretasi skor MSSQ. Skor Interpretasi

0-1 Stres ringan/normal

1,01-2 Stres sedang

2,01-3 Stres berat

3,01-4 Stres sangat berat

Instrumen pengkuran tingkat stres yang digunakan pada penelitian ini

pernah dilakukan oleh Pusphita (2017) didapatkan uji valid dari 40 item

pertanyaan dan didapatkan nilai r hitung berkisar 0,326 – 0,624 dengan

nilai r tabel 0,220, sehingga tiap pertanyaan dapat dikatakan valid.

Item pertanyaan yang valid selanjutnya diuji nilai reabilitasnya dengan

menggunakan teknik cronbach alpha dan diapatkan nilai cronbach

alpha sebesar 0,937. Nilai 0,937 pada uji reabilitas memiliki arti

pertanyaan pada instrumen reliabel sehingga kuesioner dapat digunakan

pada penelitian (Pusphita, 2017).

Page 61: HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN STRATEGI KOPING PADA ...digilib.unila.ac.id/57898/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tentang tingkat stres mahasiswa tingkat pertama di FK

41

3.6.2 Teknik Pengambilan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan cara peneliti membagikan

kuesioner yang selanjutnya diisi oleh responden. Setelah kuesioner

selesai diisi oleh responden, maka kuesioner tersebut segera

dikembalikan kepada peneliti. Data yang digunakan pada penelitian ini

berupa data primer. Data primer yaitu data yang didapatkan secara

langsung dari responden. Pada saat penelitian responden diminta untuk

mengisi kuesioner yang telah disediakan oleh peneliti, namun

sebelumnya peneliti menjelaskan secara menyeluruh isi dari kuesioner

sehingga responden paham terhadap semua pertanyaan yang ada.

Page 62: HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN STRATEGI KOPING PADA ...digilib.unila.ac.id/57898/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tentang tingkat stres mahasiswa tingkat pertama di FK

42

3.7 Alur Penelitian

Gambar 3. Alur Penelitian.

3.8 Pengolahan Data

Pengolahan data dilakukan apabila data sudah terkumpul dan akan diubah ke

dalam bentuk tabel dan diolah menggunakan program komputer. Proses

tersebut terdiri dari beberapa langkah yakni:

1. Koding, menerjemahkan data yang terkumpul selama penelitian ke dalam

simbol yang cocok untuk analisis.

Tahap Persiapan

Tahap Pengolahan

Data

Tahap Pelaksanaan

Pencatatan hasil

Pengisian kuisioner MSSQ oleh

respoden dan pengumpulan hasil

Pembuatan proposal,

perijinan, seminar proposal

ethical clearance, kordinasi

terhadap responden

Pengisian informed consent dan

penjelasan mengenai cara

mengisi kuisioner MSSQ

Analisis data

Pengisian informed consent dan

penjelasan mengenai cara

mengisi kuisioner CSQ

Pengisian kuisioner CSQ oleh

respoden dan pengumpulan hasil

kuisioner

Tahap Seminar Hasil

Hari pertama

Hari kedua

Page 63: HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN STRATEGI KOPING PADA ...digilib.unila.ac.id/57898/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tentang tingkat stres mahasiswa tingkat pertama di FK

43

2. Data entry, memasukkan data ke komputer.

3. Verifikasi, memasukkan data pemeriksaan secara visual data yang

dimasukkan dalam komputer

4. Output komputer, hasil yang telah dianalisis kemudian dicetak.

3.9 Analisis Data

Analisis statistika yang digunakan untuk mengolah data penelitian ini adalah

analisis univariat dan analisis bivariat.

3.9.1 Analisis Univariat

Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan

karakteristik tiap variabel penelitian. Pada umumnya digunakan untuk

menghasilkan distribusi frekuensi dan persentase dari tiap variabel.

3.9.2 Analisis Bivariat

Analisis bivariat adalah analisis untuk mengetahui hubungan antara

variabel bebas yang merupakan variabel kategorik dan variabel terikat

yang merupakan variabel kategorik, sehingga dalam penelitian ini

menggunakan uji statistik Chi-Square karena penelitian komperatif,

dengan skala pengukuran kategorik (nominal/ordinal). Syarat uji Chi-

Square adalah tidak boleh ada expected count < 1 dan nilai expected

count < 5 tidak boleh lebih dari 20%. Jika memenuhi syarat pembacaan

dilakukan di continuity correction, jika tidak memenuhi syarat

pembacaan dilakukan di fisher exact. Penelitian ini disajikan dengan

tabel baris dikali kolom, pengolahan data diperoleh nilai p. Nilai p

dianggap bermakna apabila nilai p=<0,05. Untuk melakukan

Page 64: HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN STRATEGI KOPING PADA ...digilib.unila.ac.id/57898/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tentang tingkat stres mahasiswa tingkat pertama di FK

44

penggabungan sel terdapat syarat-syaratnya yaitu disebabkan oleh uji

statistik, dan disebabkan oleh teori yang ada dapat dilakukannya

penggabungan sel (Dahlan, 2014).

3.10 Etika Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan setelah melalui persetujuan oleh Komisi Etik

Penelitian Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Lampung dan telah

mendapatkan surat keterangan lolos uji kaji etik dengan No: 675/

UN26.18/PP.05.02.00/2019.

Selain itu dalam pengambilan data penelitian, responden terlebih dahulu

diberi penjelasan dan diminta untuk menandatangani lembar informed

consent untuk menjadi responden penelitian.

Page 65: HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN STRATEGI KOPING PADA ...digilib.unila.ac.id/57898/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tentang tingkat stres mahasiswa tingkat pertama di FK

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Adapun simpulan dari penelitian hubungan tingkat stres terhadap strategi

koping mahasiswa tingkat pertama Fakultas Kedokteran Universitas

Lampung sebagai berikut :

1. Stres yang paling banyak dialami oleh Mahasiwa tingkat pertama Fakultas

Kedokteran Universitas Lampung yaitu stres sedang sebanyak 54,5%

diikuti oleh stres berat sebanyak 32,0 %, stres ringan 12,4 % dan sangat

berat sebanyak 1,1 %.

2. Pencetus stres paling banyak dialami oleh mahasiswa tingkat pertama

Fakultas Kedokteran Universitas Lampung yaitu disebabkan oleh beban

akademik sebesar 50,5% diikuti oleh beban interpersonal sebesar 45%,

beban pengajaran dan pembelajaran sebesar 32,6 %, beban hubungan

sosial dan aktivitas kelompok sebesar 18%, dan beban dorongan dan

keinginan sebesar 14 %.

3. Strategi koping yang paling banyak dialami oleh mahasiswa tingkat

pertama Fakultas Kedokteran Universitas Lampung yaitu menggunakan

strategi coping rational sebanyak 62,9 % diikuti oleh avoidance coping

sebesar 25,8 % dan emotion/detached coping sebesar 11,2%.

Page 66: HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN STRATEGI KOPING PADA ...digilib.unila.ac.id/57898/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tentang tingkat stres mahasiswa tingkat pertama di FK

68

4. Terdapat hubungan antara tingkat stres terhadap strategi koping mahasiswa

tingkat pertama Fakultas Kedokteran Universitas Lampung.

5.2 Saran

Adapun saran yang dapat diberikan oleh peneliti berdasarkan penelitian yang

telah dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Bagi peneliti lain, agar melakukan penelitian lanjutan dengan mengukur

tingkat stres dengan faktor-faktor lainnya seperti faktor-faktor penyebab

lain seperti faktor eksternal, faktor internal, faktor personality,

psychosocial, faktor bioecological, faktor pekerjaan dan faktor lainnya

yang ikut mempengaruhi hubungan antara tingkat stres terhadap strategi

koping melakukan penelitian lanjutan mengenai pengaruh tingkat stres

terhadap strategi koping pada mahasiswa; melakukan penelitian lanjutan

mengenai hubungan setiap dimensi-dimensi stres dengan strategi koping

2. Bagi pembaca, mempelajari dan memahami cara mengatasi stres dan cara

pemakaian koping yang baik dan benar sehingga dapat mengurangi

dampak buruk dari stres tersebut.

3. Bagi institusi terkait, dapat dijadikan evaluasi terhadap proses akademik

agar mengurangi tingkat stres terbanyak pada mahasiswa tingkat pertama

Fakultas Kedokteran Universitas Lampung.

4. Bagi mahasiswa, untuk mempelajari lebih lanjut cara mengatasi stres dan

mengetahui faktor apa saja yang membuat stres muncul agar dapat

mengurangi tingkatan stres pada mahasiswa khususnya mahasiswa

Fakultas Kedokteran.

Page 67: HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN STRATEGI KOPING PADA ...digilib.unila.ac.id/57898/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tentang tingkat stres mahasiswa tingkat pertama di FK

DAFTAR PUSTAKA

Abasimi E, Atin S, Mahamah M M, dan Gai X. 2015. The experience of stress

among nursing students in nursing colleges in Tamale, Ghana.

International Journal of Psychology and Behavioural Sciences. 5(2):89-97.

Achmadin AJ. 2015. Strategi coping stres pada mahasiswa baru Fakultas

Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang [skripsi]. Malang: Fakultas

Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang.

Ahyar W. 2010. Konsep diri dan mekanisme koping. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Aneli N. 2012. Hubungan tingkat stres dengan mekanisme koping mahasiswa

reguler program profesi ners FIK UI tahun akademik 2011/2012 [skripsi].

Jakarta: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia.

Aris. 2015. Hubungan tingkat stres dengan strategi koping pada mahasiswa

keperawatan Universitas Andalas Padang tahun 2015 [skripsi]. Padang:

Universitas Andalas.

Atalla, Altuwarqi. 2017. Prevalence of stress among junior medical students.

Journal Community Medicine and Health Education. 1(7): 537-48.

Aziz WH, Jafri AM, Zaidi E, Aamir SI, Din I, Shah M. 2017. Stress Level

Comparison of Medical and Nonmedical Students: A Cross Sectional

Study done at Various Professional Colleges in Karachi, Pakistan. Journal

Acta Psychopathol. 2(13):221-33

Calaguas GM. 2011. College academic stress: Differences along gender lines.

Journal of social and development sciences. 1(5):191–201.

Cohen L, Manion L, Morrison K. 2007. Research methods in education. Edisi ke-

6. New York: Routledge Falmer.

Compas BE, Jaser SS, Dunbar JP, Watson KH, Bettis AH, Gruhn MA, et al. 2014.

Coping and emotion regulation from childhood to early adulthood: Points

of convergence and divergence. Australian journal of psychology. 66(2):

71-81.

Page 68: HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN STRATEGI KOPING PADA ...digilib.unila.ac.id/57898/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tentang tingkat stres mahasiswa tingkat pertama di FK

70

Dahlan MS. 2015. Statistik untuk kedokteran dan kesehatan. Edisi ke-6. Jakarta:

Epidemiologi Indonesia.

Dani SM, Hamidy MY, Risma D. 2012. Hubungan antara tingkat stres dengan

strategi koping pada mahasiswa kepanitraan klinik Fakultas Kedokteran

Universitas Riau [skripsi]. Riau : Fakultas Kedokteran Universitas Riau.

Dodds A. 1993. Rehabilitating blind and visually impaired people: A

psychological approach. London: Chapman & Hall.

Evans GW, Kim P. 2013. Childhood poverty, chronic stress, self‐regulation, and

coping. Child Development Perspectives. 7(1): 43-8.

Frydenberg E. 2008. Adolescent coping: Advance in theory, research, and

practice. New York: Routledge.

Ganesan, Yosindra. 2018. A Study on Stress Level and Coping Strategies among

Undergraduate Students. Journal of Cognitive Sciences and Human

Development. 3(2):37-47.

Halan YC. 2005. Managing stress. Berkshire: New Dawn Press.

Hastono SP. 2016. Analisa data pada bidang kesehatan. Jakarta: Universitas

Indonesia.

Hirsch C, Barlem E, Barlem J, Lunardi V, dan Oliveira A. 2015. Predictors of

Stress and Coping Strategies Adopted by Nursing Students. Acta Paul

Enferm. 28 (3): 224-29.

Holahan CJ, Moos RH. 1987. Personal and contextual determinants of coping

strategies. Journal of personality and social psychology. 52(5): 946

Kariv H. 2005. Task-oriented versus emotion-oriented coping strategies: the case

of college students. College Student Journal. 39(1):72-89.

Keliat. 2007. Proses keperawatan kesehatan jiwa. Edisi ke-5. Jakarta: EGC

Khasanah ML, Wuryanto E, Hidayati TN. 2014. Analisis mekanisme koping

mahasiswa semester I menghadapi ujian OSCA (objective structured

clinical assesment) di akademi keperawatan muhamadiyah kendal. Journal

Unimus. 100 (2): 280-84.

Kusumaningrum AT. 2013. Pengaruh stressor dan cara belajar terhadap prestasi

belajar pada mahasiswa diploma III kebidanan stikes muhammadiyah

lamongan. Universitas Sebelas Maret Institutional Journal. 1 (1): 44-50.

Laugesen N. 2003. Understanding adolescent worry: the application of a cognitive

model. New York: Journal of Abnormal Child Psychology.

Page 69: HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN STRATEGI KOPING PADA ...digilib.unila.ac.id/57898/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tentang tingkat stres mahasiswa tingkat pertama di FK

71

Lazarus RS, Folkman S. 1984. Stress appraisal and coping. New York: Springer

Publishing Company.

Leka S, Griffiths A, Cox T. 2003. Work organisation and stress. Geneva: World

Health Organization.

Lyon, B. L. (2012). Stress, coping, and health. In Rice, H. V. (Eds.) Handbook of

stress, coping and health: Implications for nursing research, theory, and

practice (pp.3-23). USA: Sage Publication, Inc.

Maulana A. 2013. Perbandingan stress antara mahasiswa tingkat pertama dan

tingkat kedua mahasiswa fakultas kedokteran universitas Lampung

[skripsi]. Bandar lampung: Fakultas Kedokteran Universitas Lampung.

Masudah R. 2014. Hubungan strategi koping stres dengan bentuk stres fakultas

psikologi universitas islam maliki malang [skripsi]. Malang: Fakultas

Psikologi Universitas Islam.

Mathew C. 2017. Stress and coping strategies among college students. Madhya

Pradesh: IOSR Journal Of Humanities And Social Science.10(2) :194-209

Morris CG. 1990. Contemporary phsychology and effective behavior. Glenview:

Foresman.

Musradinur. 2016. Stres dan cara mengatasinya. Aceh: Fakultas Tabiyah dan

Keguruan Universitas Negeri At-rahim.

Mumpuni Y, Wulandari A. 2010. Cara jitu mengatasi stres. Edisi ke-1.

Yogyakarta: ANDI.

Nasir A dan Mufith A. 2011. Dasar-Dasar Keperawatan Jiwa Pengantar dan Teori.

Jakarta: Salemba Medika.

Potter PA, Perry AG. 2005. Buku ajar fundamental keperawatan: konsep, proses,

dan praktik. Jakarta: Penerbit EGC.

Prasetyo A dan Wurjaningrum F. 2008. Pengaruh Stres terhadap Komitmen

Mahasiswa-Mahasiswa Universitas Airlangga untuk Menyelesaikan

Pendidikan Mereka dengan Faktor Kecemasan sebagai Variabel

Moderator. Majalah Ekonomi. 18( 3):257-70.

Psychology Foundation of Australia. 2014. Depression anxiety stress scale.

[diunduh 1 november 2018]. Tersedia dari:

http://www.psy.unsw.edu.au/dass/.

Puspitha FC. 2017. Hubungan stres terhadap motivasi belajar mahasiswa tingkat

pertama fakultas kedokteran universitas lampung [skripsi]. Bandar

lampung: Fakultas Kedokteran Universitas Lampung.

Page 70: HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN STRATEGI KOPING PADA ...digilib.unila.ac.id/57898/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tentang tingkat stres mahasiswa tingkat pertama di FK

72

Rahmawati W. 2017. Efektivitas Teknik Restrukturisasi Kognitif Untuk

Menangani Stres Akademik mahasiswa. JKI (Jurnal Konseling Indonesia).

2(1):15-21.

Rasmun. 2004. Stress koping dan adaptasi teori dan pohon masalah keperawatan

Jakarta: CV Sagung Seto.

Rice V. 2011. Theories of stress and its relationship to health. Handbook of stress,

coping, and health: Implications for nursing research, theory, and practice.

USA: Sage Publication, Inc.

Roger D, Jarvis G, Najarian B. 1993. Detachment and coping: the construction

and validation of a new scale for measuring coping strategies. Journal of

Personality and Individual Differences. 15(6): 619-26.

Roger D. 1995. Emotion control, coping strategies, and adaptive behavior.Journal

of stres and emotion. 15 (6):255-64.

Rutter M. 2013. Annual research review: resilience-clinical implications. Journal

of Child Psychology and Psychiatry. 54(4): 474-87.

Santrock JW. 2007. Psikologi pendidikan. Edisi ke-2. Jakarta: Prenada Media

Group.

Saratoga G. 2015. Gambaran stres mahasiswa tingkat pertama program studi

pendidikan dokter Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala

berdasarkan stressor [skripsi]. Banda Aceh: Universitas Syiah Kuala.

Sary Y. 2015. Buku ajar psikologi pendidikan. Yogyakarta: Parama Publishing.

Schiller JH. 2017. Medical student use different coping strategi and relationship

with academic performance in preclinic and clinic years. Michigan:

University of Michigan Medical School.

Sharif S, Kamil EA, Mansour A. 2007. Stres and coping strategies among medical

students in Basrah. Medical Journal of Basrah University. 3(25): 28-32

Sherina MS, Rampal L, Kaneson N. 2004. Psychological stress among

undergraduate medical students. Malaysia Medical Journal. 59(11):207.

Siswanto. 2004. Kesehatan mental, konsep, cakupan dan perkembangannya.

Yogyakarta: CV Andi Offeset.

Stuart W G. 2007. Buku saku keperawatan jiwa. Edisi ke- 3. Jakarta: EGC.

Sudaryanto A. 2009. Hubungan antara tingkat stres dengan mekanisme koping

pada mahasiswa keperwatan menghadapi praktek belajar lapangan di

rumah sakit. Journal UMS. 207(2):149-54.

Sugiyono. 2009. Metode penelitian kuantitatif dan kualitatif. Bandung: Alfa Beta.

Page 71: HUBUNGAN TINGKAT STRES DENGAN STRATEGI KOPING PADA ...digilib.unila.ac.id/57898/3/3. SKRIPSI FULL TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · tentang tingkat stres mahasiswa tingkat pertama di FK

73

Sunaryo. 2004. Psikologi untuk keperawatan. Edisi ke- 2. Jakarta: EGC.

Syofia L. 2009. Stres pada mahasiswa fakultas kedokteran universitas sumatera

utara [skripsi]. Medan: Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Tobroni. 2010. Stress yang dialami mahasiswa. [diunduh 23 November 2019].

Tersedia dari:

http://tobroni.staff.umm.ac.id/wpcontent/plugins/aspdf/generate.

Trisnawati, Nauli FA, Agrina. 2007. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku

agresif remaja di smk negeri 2 pekanbaru. Journal of medicine PSIK. 1 (2):

1-9.

Ursin H dan Eriksen H. 2004. The cognitive activation theory of stress.

Psychoneuroendocrinology. 29(5): 567-92. doi: 10.1016/S0306-

4530(03)00091. 1 (2): 2-13.

Utomo G. 2015. Hubungan coping mechanism dengan hasil ujian akhir blok basic

science 1 pada mahasiswa angkatan 2015 fakultas kedokteran universitas

lampung [skripsi]. Bandar Lampung: Fakultas Kedokteran Universitas

Lampung.

MaramisW. 2005. Ilmu kedokteran jiwa. Surabaya: Universitas Airlangga.

Wahyudi R, Bebasari E, Nazriati E. 2015. Gambaran tingkat stres pada mahasiswa

Fakultas Kedokteran Universitas Riau tahun pertama [skripsi]. Riau:

Fakultas Kedokteran Universitas Riau.

Walgito B. 2007. Psikologi Kelompok. Yogyakarta: ANDI.

Wiscar Z, Stuart, Sandra J, Sundeen, 1995. Principle and practice of psychiatric

nursing. St Louis: The Mosby Company.

Yulianti D. 2003. Manajemen stres. Jakarta: EGC.

Yusoff MSB, Rahim AFA. 2010. The medical student stressor questionnaire

(MSSQ) Manual. Kota Bharu: KKMED Publication.