37
drg. Kusuma Arbianti, MMR HOSPITAL SAFETY

Hospital Safety

Embed Size (px)

DESCRIPTION

hghghg

Citation preview

Page 1: Hospital Safety

drg. Kusuma Arbianti, MMR

HOSPITAL SAFETY

Page 2: Hospital Safety

Risiko yang mungkin terjadi padasarana pelayanan kesehatan

(McCaffrey & Hagg-Rickert, Risk Management Handbook, pp 100-104, 2004)

Patient care related riskMedical staff related riskEmployee related riskProperty related riskFinancial riskOther risk (e.g: property & liability losses

related to operation of automobiles, trucks, vans, ambulances)

Page 3: Hospital Safety

HOSPITAL SAFETY

PROVIDER SAFETY PATIENT SAFETY

PHYSICAL SAFETY

ORGANIZATION SAFETY

ENVIRONMENTAL SAFETY

Page 4: Hospital Safety

Background…. Menurut laporan dari Institute of Medicine (IOM)

(1999); di Amerika Serikat diproyeksikan terjadi 44.000 sampai dengan 98.000 kematian setiap tahun akibat dari medical error yang sebenarnya dapat dicegah, angka ini hampir empat kali lipat dari kematian akibat kecelakaan lalulintas.

Zhan, dan Miller (2003) melakukan penelitian pada 994 Rumah Sakit mendapatkan fakta bahwa cedera akibat tindakan medik (medical injuries) menyebabkan bertambahnya rata–rata lama hari rawat inap sampai dengan 10,89 hari dan tambahan biaya perawatan rata–rata sebesar $ 57.727.

Aiken dan Clarke (2002) mengatakan bahwa kesalahan pengobatan dan efek samping obat terjadi pada rata-rata 6,7% pasien yang masuk ke rumah sakit.

Page 5: Hospital Safety

Medical Error• Menurut Institute of Medicine (1999),

medical error is the failure of a planned action to be completed as intended (i.e., error of execusion) or the use of a wrong plan to achieve an aim (i.e., error of planning).

• Artinya kesalahan medis didefinisikan sebagai: suatu kegagalan tindakan medis yang telah direncanakan untuk diselesaikan tidak seperti yang diharapkan (kesalahan tindakan) atau perencanaan yang salah untuk mencapai suatu tujuan (kesalahan perencanaan).

Page 6: Hospital Safety

Near Miss (Kejadian Nyaris Cedera/KNC) Adverse Event (Kejadian Tidak Diharapkan/KTD)Kondisi Potensial Cedera (KPC)Kejadian Tidak Cedera (KTC)

• Kesalahan yang terjadi dalam proses asuhan medis ini akan mengakibatkan :

Page 7: Hospital Safety

Kejadian Tidak Diharapkan (KTD)Pengertian :

Adverse Event atau Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) merupakan suatu kejadian yang mengakibatkan cedera yang tidak diharapkan pada pasien karena suatu tindakan (commission) atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil (omission), dan bukan karena “underlying disease” atau kondisi pasien. (KKP RS)

Penyebab :Masalah komunikasi, masalah SDM, kegagalan-kegagalan teknis, kebijakan atau prosedur yang tidak adekuat.

Page 8: Hospital Safety

Kesalahan tersebut bisa terjadi dalam: tahap diagnostic seperti kesalahan atau

keterlambatan diagnose, tidak menerapkan pemeriksaan yang sesuai, menggunakan cara pemeriksaan yang sudah tidak dipakai atau tidak bertindak atas hasil pemeriksaan atau observasi;

tahap pengobatan seperti kesalahan pada prosedur pengobatan, pelaksanaan terapi, metode penggunaan obat, dan keterlambatan merespon hasil pemeriksaan asuhan yang tidak layak;

tahap preventive seperti tidak memberikan terapi provilaktik serta monitor dan follow up yang tidak adekuat; atau pada hal teknis yang lain seperti kegagalan berkomunikasi, kegagalan alat atau system yang lain.

Lanjutan KTD….

Page 9: Hospital Safety

KNC, KPC, KTC(Permenkes tentang Keselamatan Pasien RS th.2011)

KNC: Suatu kejadian akibat melaksanakan suatu tindakan (commission) atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil (omission), yang dapat mencederai pasien, tetapi cedera serius tidak terjadi, (contoh:suatu obat dengan over dosis lethal diberikan, diketahui secara dini lalu diberikan antidotenya).(KKP-RS)

KPC: Kondisi yang sangat berpotensi untuk menimbulkan cedera, tetapi belum terjadi insiden

KTC: Insiden yang sudah terpapar ke pasien, tetapi tidak menimbulkan cedera

Page 10: Hospital Safety
Page 11: Hospital Safety

Quality is never an accident. Quality is always the results of intelligent effort. It begins with the intent to make superior thing. John Ruskin,

1900

Mutu atau Mati (Quality means Survival)

Page 12: Hospital Safety

(Vanostenberg P, 2005), "manajemen mutu pelayanan harus integratif dengan unsur manajemen risiko dan keselamatan pasien".

Maka lahir paradigma baru, bahwa

mutu pelayanan yang baik saja tidak cukup tanpa memperhatikan bagaimana unsur risiko dan keselamatan pasien (patient safety).

Page 13: Hospital Safety

HOSPITAL SAFETY

• Upaya terpadu dari seluruh SDM RS, pasien, pengunjung/ pengantar orang sakit untuk menciptakan lingkungan kerja RS, tempat kerja RS yang sehat, aman dan nyaman termasuk pemukiman masyarakat sekitarnya

KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA RUMAH SAKIT (K3RS)

Page 14: Hospital Safety
Page 15: Hospital Safety

Lingkup Kegiatan Hospital Safety1. Emergency Response Plan (Rencana Tanggap Darurat): pelatihan

evakuasi dan tanggap darurat secara periodik2. Fire safety (Keamanan dari ancaman bahaya kebakaran): pasif

diinstal pada bangunan sebagai insulator dan aktif seperti sprinkel, APAR, Hydran, alat komunikasi, perangkat security.

3. Patient Safety (Jaminan keamanan pasien: no INOS, no worry, easy access, system fiendly);

4. Workers Health (Kesehatan Pekerja dengan menjamin lingkungan-peralatan-metodeperilaku kerja sehat dan aman);

5. Pengelolaan bahan berbahaya6. Sanitasi lingkungan7. Pengendalian dan penangananan limbah8. Pendidikan, pelatihan dan promosi9. Pencatatan dan pelaporan

Page 16: Hospital Safety

PATIENT SAFETY

Page 17: Hospital Safety
Page 18: Hospital Safety

Sistem Keselamatan Pasien meliputi: Kajian risiko Identifikasi dan pengelolaan hal yang

berhubungan dengan risiko pasien Pelaporan dan analisis insiden Kemampuan belajar dari insiden dan

tindak lanjut serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko

Page 19: Hospital Safety

Mengapa Patient Safety

Process of care OutcomeStructure : AE

“Blaming”-Pengaduan, Tuntutan-Tuduhan “Malpraktek”(Pid/Perd)-Proses Hukum:Polisi,Pengadilan-Blow-up Mass Media, 90% Publikasi-opini negatif-“Pertahanan RS” :

- Pengacara- RS/Dr : Asuransi- Tuntutan balik

- Dsb

Patient Safety-Culture-Reporting-Learning/Analysis/Research-Implementasi,Monitor-Patient Involvement

Costly

Kecurigaan meningkatKepercayaan meningkat

Cost: Invsment

Quality Quality Quality

Nico A. Lumenta/KKP-RS

Page 20: Hospital Safety

Tujuan Sistem Keselamatan Pasien Rumah Sakit

1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di Rumah Sakit

2. Meningkatnya akuntabilitas Rumah Sakit terhadap pasien dan masyarakat

3. Menurunnya KTD di Rumah Sakit.4. Terlaksananya program-program

pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan KTD

Page 21: Hospital Safety

Clinical Risk Management

Upaya Umum(Klasik)

KeselamatanPasien

*Organisasi/Manajmn

*Pelayanan

KTDKNC

Kerangka Kerja Komprehensif Keselamatan Pasien RS

Upaya Khusus (Baru)

Keselamatan Pasien

*7 Langkah KPRS*Standar KPRS &Akreditasi KPRS

Siklus Kegiatan KP*Analisis/Upaya

Diagnostik& Solusi

KTD

Risiko Risiko

1. 2.3.

Hospital Risk Management

Laporan IKP

Taksonomi Keselamatan Pasien1.IKP, 2.Hasil-Dampak,KTD/KNC, 3.KTD tidak dpt dicegah,

4.KTD dapat dicegah, 5. Faktor Kontribusi, 6. Penyebab PKP

4.

Page 22: Hospital Safety

Upaya Umum (Klasik) Keselamatan Pasien*Organisasi/Manajemen1. Regulasi RS2. Regulasi Profesi (UU Pradok, KKI, MKDKI)3. Standar Yan RS4. Standar Profesi, Good Professional Practice, EB

Practice5. Good Corporate Governance, Komite Etik RS6. Good Clinical Governance, Komite Medis, Komite

Etik, Medical Audit, Clinical Indicator, Credentialling7. Konsep & Evaluasi Mutu : QA, TQM, PDCA,

Akreditasi, ISO8. Sistem Rekam Medis, Informed consent9. …dsb… *Pelayanan10.Pengendalian Infeksi Nosokomial11.Safe blood transfusion12.Yan Peristi13.Hospital Pharmacy, Penggunaan obat rasional14.Yan Laboratorium, Radiologi (D/, Th/), Penunjang

Medis lain15.….dsb….

1.

Page 23: Hospital Safety

Upaya Khusus (Baru) Keselamatan Pasien

*TUJUH LANGKAH MENUJU KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT

1. Bangun kesadaran akan nilai KP(Ciptakan kepemimpinan dan budaya yang terbuka dan adil)

2. Pimpin dan dukung staf anda(Bangun komitmen dan fokus yang kuat dan jelas tetnagn keselamatan pasien)

3. Integrasikan aktivitas risiko (Kembangkan sistem dan proses pengelolaan risiko serta lakukan identifikasi dan kajian

hal yang potensial bermasalah)4. Kembangkan sistem pelaporan

(Pastikan staf agar dengan mudah dapat melaporkan kejadian/insiden, serta rumahsakitmengatur pelaoran kepada KKPRS)

5. Libatkan dan berkomunikasi dengan pasien(Kembangkan cara-cara komunikasi yang terbuka dengan pasien)

6. Belajar dan berbagi pengalaman tentang KP(Dorong staf untuk melakukan analisis akar masalah untuk belajar bagaimana dan mengapa kejadian itu timbul)

7. Cegah cedera melalui implementasi sistem KP(Gunakan infromasi yang ada tentang kejadian/masalah untuk melakukan

perubahan sistem Pelayanan)

Page 24: Hospital Safety

STANDAR KESELAMATAN PASIEN RS & AKREDITASI YAN KPRS

• I. Hak pasien • II. Mendidik pasien dan keluarga• III. Keselamatan pasien dan asuhan

berkesinambungan • IV. Penggunaan metoda-metoda peningkatan

kinerja, untuk melakukan evaluasi dan meningkatkan keselamatan pasien

• V. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien

• VI. Mendidik staf tentang keselamatan pasien • VII.Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk

mencapai • keselamatan pasien

Page 25: Hospital Safety

Nine Life Saving Patient Safety Solutions

1. Perhatikan Nama Obat, Rupa dan Ucapan Mirip (Look-Alike, Sound-Alike Medication Names).

2. Pastikan Identifikasi Pasien.

3. Komunikasi Secara Benar saat Serah Terima / Pengoperan Pasien.

4. Pastikan Tindakan yang benar pada Sisi Tubuh yang benar.

5. Kendalikan Cairan Elektrolit Pekat (concentrated).

6. Pastikan Akurasi Pemberian Obat pada Pengalihan Pelayanan.

7. Hindari Salah Kateter dan Salah Sambung Slang (Tube).

8. Gunakan Alat Injeksi Sekali Pakai.

9. Tingkatkan Kebersihan Tangan (Hand hygiene) untuk Pencegahan lnfeksi Nosokomial.

Page 26: Hospital Safety
Page 27: Hospital Safety

PROVIDER SAFETYUndang-undang no 23 tahun 1992

Peraturan Menteri Tenaga kerja dan Transmigrasi RI No.03/Men/1982• Perlindungan dan pencegahan dengan

menggunanakan APD di tempat kerja.• Promosi kesehatan dengan melakukan

berbagai upaya meningkatkan kesejahteraan fisik, mental dan sosial pekerja/tenaga kerja

• Upaya pencegahan terhadap bahaya potensial, misalnya dengan imunisasi hepatitis

• Penyembuhan dan rehabilitasi dengan meminimalkan konsekuensi dari bahaya potensial, kecelakaan dan trauma di tempat kerja serta penyakit akibat kerja.

• Pelayanan kesehatan umum bagi pekerja/tenaga kerja dan keluarganya, baik tindakan preventif maupun kuratif, di tempat kerja dan tempat pelayanan lainnya

Page 28: Hospital Safety

PHYSICAL SAFETY• Ergonomics, • Walking and Working surfaces, • chemical, biological, and radioactive• Lasers, • Electricity, • Machine Guarding, • Fire Safety, • Heat and Cold, • Noise, • Non Ionizing Radiation (UV & IR), • Compressed Gases, and • Lighting.

Page 29: Hospital Safety

ENVIRONMENTAL SAFETY

• Penyehatan Ruang Bangunan dan halaman RS, meliputi:

1. persyaratan lingkungan bangunan RS, 2. kontruksi bangunan RS,3. ruangan bangunan, 4. kualitas udara ruang, 5. pencahayaan,6. penghawaan, 7. Kebisingan,8. fasilitas sanitasi RS,

jumlah tempat tidur, lantai dan dinding.

Persyaratan Kesehatan Lingkungan RS(Kepmenkes RI No. 1204/Menkes/SK/X/2004)

Page 30: Hospital Safety

Lanjutan Environmental Safety…..

• Persyaratan Higiene dan Sanitasi Makanan dan Minuman

• Penyehatan Air• Pengelolaan Limbah• Pengelolaan Tempat Pencucian Linen (laundry)• Pengendalian Serangga, Tikus dan Binatang

Pengganggu Lainnya• Dekontaminasi melalui Disinfeksi dan Sterilisasi• Persyaratan Pengamanan Radiasi• Upaya Promosi Kesehatan dari Aspek Kesehatan

Lingkungan

Page 31: Hospital Safety
Page 32: Hospital Safety
Page 33: Hospital Safety
Page 34: Hospital Safety
Page 35: Hospital Safety

ORGANIZATION SAFETY

Old Paradigm : Improving Safety Performance by focusing on operator error

New Paradigm : Improving Safety Performance by focusing on cultural and management system that influence safety behavior

Page 36: Hospital Safety

“PATIENT SAFETY” MERUPAKAN SUATU TRANSFORMASI KULTURAL

Perubahan Budaya yang Diharapkan : Culture of Safety

Blame-Free Culture Reporting Culture Learning Culture

Diperlukan upaya transformasional yang menyangkut intervensi multi level dan multi dimensional yang terfokus pada misi dan strategi

organisasi, leadership style, serta budaya organisasi

Page 37: Hospital Safety