73
Modul-4 : Sistem Orbit Lecture Slides of GD. 2213 Satellite Geodesy Geodesy & Geomatics Engineering Institute of Technology Bandung (ITB) Hasanuddin Z. Abidin Geodesy Research Division Institute of Technology Bandung Jl. Ganesha 10, Bandung, Indonesia E-mail : [email protected] Version : March 2007

Geosat 4 Upd

  • Upload
    sesetya

  • View
    37

  • Download
    9

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kk

Citation preview

  • Modul-4 : Sistem Orbit

    Lecture Slides of GD. 2213 Satellite GeodesyGeodesy & Geomatics Engineering

    Institute of Technology Bandung (ITB)

    Hasanuddin Z. AbidinGeodesy Research DivisionInstitute of Technology BandungJl. Ganesha 10, Bandung, IndonesiaE-mail : [email protected]

    Version : March 2007

  • PERAN INFORMASI ORBITPERAN INFORMASI ORBIT

    Dalam konteks geodesi satelit, informasi tentangorbit satelit akan berperan dalam beberapa hal yaitu :

    Untuk menghitung koordinat satelit yang nantinya diperlukan sebagaikoordinat titik tetap dalam perhitungan koordinat titik-titik lainnyadi atau dekat permukaan bumi ---> POSITION DETERMINATION.

    Untuk merencanakan pengamatan satelit (waktu dan lama pengamatanyang optimal) ---> OBSERVATION PLANNING.

    Membantu mempercepat alat pengamat (receiver) sinyal satelit untukmenemukan satelit yang bersangkutan ---> RECEIVER AIDING.

    Untuk memilih, kalau diperlukan, satelit-satelit yang secarageometrik lebih baik untuk digunakan ---> SATELLITE SELECTION.

    Hasanuddin Z. Abidin, 1993

  • EFEK KESALAHAN ORBITDALAM PENENTUAN POSISI

    Hasanuddin Z. Abidin, 1993

    orbit yangsebenarnya

    orbit yangdilaporkan

    dr

    r

    Pb

    dbQ Penentuan

    Posisi Relatif

    orbit yangsebenarnya

    orbit yangdilaporkan

    dr

    r

    dpP Penentuan

    Posisi Absolut

  • Copernicus(1473-1543)

    Tycho Brahe(1546-1601)

    Johanes Kepler(1571-1630)

    Sir Isaac Newton(1642-1727)

    TEORI PERTAMA TENTANG PERGERAKAN BENDA-BENDA LANGIT, PERTAMAKALI DIKEMUKAKAN OLEH ASTRONOMER YUNANI, PTOLEMY (127-145 AD).TEORINYA MENEMPATKAN BUMI SEBAGAI PUSAT PERGERAKAN.

    SELANJUTNYA COPERNICUS MENGEMUKAKAN TEORI HELIOSENTRIS DARIPERGERAKAN BENDA-BENDA LANGIT. TEORI INI HANYA BERLAKU UNTUKSISTEM MATAHARI KITA.

    SELANJUTNYA KEPLER, DENGAN MENGGUNAKAN DATA-DATA PENGAMATANTYCHO BRAHE, MEMFORMULASIKAN HUKUM-HUKUM PERGERAKAN BENDA-BENDA LANGIT --- HUKUM KEPLER.

    KEMUDIAN NEWTON MEMBERIKAN PRINSIP-PRINSIP FUNDAMENTAL UNTUKHUKUM KEPLER -- HUKUM NEWTON.

    Hasanuddin Z. Abidin, 2000

    PERKEMBANGAN ILMU ORBIT

    Ref. http://pookie.catalyst.net/

  • 1957 1970 1995

    100001000

    100

    10

    1Jum

    lah

    sate

    lit

    Sebelum1957

    Jumlah Satelit Bumi

    Hasanuddin Z. Abidin, 2000Ref. http://pookie.catalyst.net/

    Sebelum1957, Bumi hanya punya satu satelit BULAN. Tahun 1995 lebih dari 7000 satelit. Tahun 2000 ?

    Jenis-jenis satelit : CUACA, INDERAJA, KOMUNIKASI,NAVIGASI, PENGINTAI, dll.

  • Sistem Konstelasi Satelit

    Hasanuddin Z. Abidin, 2000

    PELUNCURAN

    SATELIT

    LINGKUNGANANGKASA

    PERSONILSISTEM KONTROL

    SISTEMKONSTELASI

    SATELIT

    Ref. http://pookie.catalyst.net/

  • Hasanuddin Z. Abidin, 1993

    HUKUM-HUKUM KEPLER

    Johannes Kepler (1571 - 1630) memformulasikan tiga hukumnyatentang pergerakan planet dalam mengelilingi matahari secaraempiris dari data-data pengamatan yang dikumpulkan olehTycho Brahe (1546 - 1601) seorang astronom Denmark.

    Meskipun Kepler pertama kali mengeluarkan hukum-hukumnyauntuk menjelaskan pergerakan planet-planet, hukum tersebutberlaku umum, juga untuk menggambarkan pergerakan satelitmengelilingi Bumi.

    Perlu ditekankan di sini bahwa dalam perspektif sejarah hukum-hukum Kepler ini merupakan terobosan besar dalam mendukunghipotesa heliosentris dari Copernicus.

  • PERGERAKAN SATELIT DALAM MENGELILINGI BUMI SECARA UMUMMENGIKUTI HUKUM KEPPLER (PERGERAKAN KEPLERIAN) YANGDIDASARKAN PADA BEBERAPA ASUMSI, YAITU SBB. :

    Pergerakan satelit hanya dipengaruhi olehmedan gaya berat sentral Bumi (two body problem).

    Satelit bergerak dalam bidang orbit yang tetap dalam ruang.

    Massa satelit tidak berarti dibandingkan massa bumi.

    Satelit bergerak dalam ruang hampa tidak ada atmospheric drag.

    Tidak ada matahari, bulan, ataupun benda-benda langit lainnyayang mempengaruhi pergerakan satelit. tidak ada pengaruh gaya berat dari benda-benda langit tsb. tidak ada solar radiation pressure

    Hasanuddin Z. Abidin, 1993

    PERGERAKAN SATELIT

  • Hasanuddin Z. Abidin, 1993

    HUKUMKEPLER - I

    IMPLIKASI PRAKTIS DALAM KASUS SATELIT ARTIFISIAL BUMI :

    Lintang dari tempat peluncuran satelit sama denganinklinasi minimum dari bidang orbit satelit.

    Untuk mendapatkan satelit orbit yang inklinasinya lebih rendahdari lintang tempat peluncuran diperlukan orbit parkir dengantahap peluncuran kedua dilakukan saat melintasi ekuator prosesnya kompleks dan mahal.

    Orbit suatu planetadalah ellips denganmatahari berada padasalah satu fokusnya.

    1609

    Satelit

    Bumi

    PerigeeApogee line of apsides

    Kasus Bumidan Satelit

  • Hasanuddin Z. Abidin, 1993

    HUKUM KEPLER - II

    Garis dari matahari ke setiap planetmenyapu luas yang sama dalam waktu yang sama.

    1609

    Jika (t2 - t1) = (t4 - t3) maka A = B

    KasusBumi dan

    SatelitBumi

    Luas = ALuas = B

    t1

    t2

    t3t4

  • Hasanuddin Z. Abidin, 1993

    Implikasi Praktis HUKUM KEPLER - II

    Kecepatan satelit dalam orbitnya tidak konstan minimum di apogee, maksimum di perigee.

    Karena kecepatan di perigee adalah maksimum dan jugadensitas atmosfir di perigee relatif yang terbesar(karena paling dekat dengan permukaan bumi) tinggi awal perigee akan menentukan umur satelit. semakin tinggi perigee, teoritis akan semakin panjang umur satelit.

    Rencanakan orbit satelitpemantau (penyelidik) denganperigee di atas daerah target.

    Rencanakan orbit satelitkomunikasi denganapogee di atas daerah target.

    Satelit

    Bumi PerigeeApogee

  • (Periode orbit)2

    (Sumbu panjang orbit)3= konstan

    Hasanuddin Z. Abidin, 1993

    HUKUM KEPLER - III

    Dengan kata lain untuk setiap planet :

    Secaramatematis :

    Untuk setiap planet, pangkat tiga dari sumbu panjangorbitnya adalah proporsional dengan kuadrat

    dari periode revolusinya. (1619)

    T = periode orbit satelita = sumbu panjang orbitG = konstanta gravitasi universalM = massa bumi

    T2 42

    a3 GM=

  • T12 T22

    a13 a23=

    Hasanuddin Z. Abidin, 1993

    Implikasi Praktis HUKUM KEPLER - III

    Dua satelit dengan sumbu-sumbu panjang orbitnya sama panjang,akan mempunyai periode orbit yang sama,tidak tergantung dari eksentritas orbitnya.

    Dua satelit dengan sumbu-sumbupanjang orbitnya tidak samapanjang, akan mempunyai periodeorbit yang tidak sama, tidaktergantung dari parameter orbit lainnya.

    a1

    Periode = T1

    Bumi

    Satelit - 1

    a2

    Periode = T2

    Bumi

    Satelit - 2

    2a2a

    T

    TBumi

  • Planet T a T2 a3

    Mercury 0.24 0.39 0.06 0.06

    Venus 0.62 0.72 0.39 0.37

    Earth 1.00 1.00 1.00 1.00

    Mars 1.88 1.52 3.53 3.51

    Jupiter 11.9 5.20 142 141

    Saturn 29.5 9.54 870 868

    Contoh HUKUM KEPLER - III

    Sumbu panjang orbit a dinyatakan dalam AU(Astronomical Unit = sumbu panjang orbit bumi)

    Periode T dinyatakan dalam tahun(periode bumi mengelilingi matahari).

    Hasanuddin Z. Abidin, 2000

    DATA UNTUKPLANET-PLANET

    Ref. : Skinner et. al. (1999)

  • Contoh HUKUM KEPLER - III

    Hasanuddin Z. Abidin, 1999

    Untuk beberapa satelit yang mengelilingi Bumidapat diperoleh grafik sebagai berikut :

    Ref. : Wells et. Al. (1986)

  • Hasanuddin Z. Abidin, 2000

    Hukum-Hukum NEWTON

    Hukum-I : Tiap benda akan tetap berada dalam keadaan diam ataugerak lurus teratur, kecuali bila dipaksa merubah keadaanitu oleh gaya-gaya luar yang bekerja padanya Hukum Inersia.

    Hukum II : Laju perubahan momentum dari suatu obyek adalahsebanding dengan gaya yang diberikan dan dalam arahyang sama dengan gaya tsb.

    F = m. a

    Hukum III : Untuk setiap aksi selalu ada reaksi balik yangbesarnya sama.

    F = vektor gaya yang bekerja pada bendaa = vektor percepatan yang dialami bendam = massa benda

  • Hukum Gravitasi Newton : Setiap partikel massa di alamsemesta akan menarikpartikel massa lainnya dengan gayayang sebanding dengan perkalian massa partikel-partikeltersebut (m1 dan m2), dan berbanding terbalik dengankuadrat jarak antara keduanya (r).

    F = G. m1.m2r2

    G = konstanta gravitasi universal= 6.673 . 10-11 m3kg-1s-2

    Hasanuddin Z. Abidin, 1993

    Hukum Gravitasi NEWTON

  • 212

    1

    R

    MMGF

    The gravitational constant Gis very small. It took 100 yearsafter Newton to determine itsvalue to 1% accuracy.

    In 1798 Henry Cavendish useda torsion balance to measure G.

    Today we know:G = 6.6739010-11 (N m2)/kg2

    0.0014% !Sumber : internet file, unknown author Hasanuddin Z. Abidin, 2007

    Gravitational constant G

  • ELEMEN ORBIT KEPLERIAN (1)

    Hasanuddin Z. Abidin, 2000

    = right ascension dari titik nodal= sudut geosentrik pada bidang

    ekuator antara arah ke titik semidan arah ke titik nodal.

    i = inklinasi orbit= sudut antar bidang

    orbit satelit danbidang ekuator

    = argumen of perigee= sudut geosentrik pada

    bidang orbit antara arahke titik nodal dan arah ke perigee.

    a = sumbu panjang dari orbit satelite = eksentrisitas dari orbit satelitf = anomali sejati = sudut geosentrik pada bidang orbit antara arah

    ke perigee dan arah ke satelit.

    ELEMEN-ELEMEN DARI SUATU ORBITKEPLERIAN YANG UMUM DIGUNAKAN Perigee

    Sumbu - Y

    Sumbu - Z

    Sumbu - X

    Bidang Ekuator

    Titik Semi

    CEP

    Pusat bumi

    i

    f

    Titik nodal(ascending node)

    a,e

  • descendingnode

    ascendingnode

    bidangekuator

    bidangorbit

    apogee

    perigeeZ

    Y

    X(vernal

    equinox)

    f

    i

    r

    satelit (r,f) ELEMENORBIT

    KEPLERIAN(2)

    Hasanuddin Z. Abidin, 2000

    Elemen dan i mendefinisikan orientasi bidang orbit dalam ruang. Elemen mendefinisikan lokasi perigee dalam bidang orbit. Elemen a dan e mendefinisikan ukuran dan bentuk bidang orbit. Elemen f mendefinisikan posisi satelit dalam bidang orbit.

  • ELEMEN ORBIT KEPLERIAN (3)

    Ref : Gorman (2004)

  • Lima (5) elemen orbit Keplerian , i, , a dan e, nilainyadiasumsikan konstan terhadap waktu.

    Hanya satu elemen yaitu f yang berubah dengan waktu. Epok saat satelit melintasi perigee kadang digantikan sebagai

    pengganti elemen f. Ada 3 jenis anomali dalam konteks orbit Keplerian, yaitu :

    f = anomali sejatiM = anomali menengahE = anomali eksentrik

    Anomali menengah Madalah pendefinisianmatematik; M = 0o di perigee dankemudian membesar secarauniform dengan kecepatan 360o/putaran.

    ELEMEN ORBIT KEPLERIAN (4)

    Hasanuddin Z. Abidin, 2000

    PusatBumi

    Perigee

    E f x

    y

    BidangOrbit

    (x,y) adalahsistemkoordinatorbital

  • Ketiga anomali : sejati (f), menengah (M), dan eksentrik (E) padasuatu epok tertentu t, dihubungkan oleh rumusan-rumusan berikut :

    M(t) = n.(t - tp)E(t) = M(t) + e.sin E(t)f(t) = 2.tan-1.{ sqrt[(1+e)/(1-e)] . tan [E(t)/2] }

    Anomali sejati dan anomali eksentrik dapat dinyatakan sebagaifungsi dari anomali menengah sebagai berikut :

    f = M + 2e.sin M + (5/4).e2.sin 2M + (1/12).e3.(13.sin 3M - 3.sin M) + ..E = M + e.sin M + (1/2). e2.sin 2M + (1/8).e3.(3.sin 3M - sin M) + ..

    Perhitungan f dan e dari M dapat dilakukan secara iteratifberdasakan rumus-rumus di atas.

    Hubungan Antar Anomali

    Hasanuddin Z. Abidin, 1993

    tp = waktu lintas perigeen = mean motion

    = 2/T= sqrt(GM/a3)

  • ANIMASI PERGERAKAN KEPLERIANExplorer 35 mengelilingi Bulan

    (http://www.csulb.edu/~htahsiri/astrouci/astronomy%20/kepler/kepler.html)

  • Orbit Keplerian

    Dilihat dari angkasa orbitKeplerian tampak konstan

    dan sederhana.

    Dilihat dari suatu titik yang ikutberputar dengan Bumi, orbitKeplerian cukup kompleks

    Ref. : AT737 Satellite Orbits and Navigation 1

  • Geometri Ellips

    A dan B = titik-titik fokus ellips

    a = sumbu panjang ellipsb = sumbu pendek ellips

    a

    b

    c = a.ec

    r1r2

    P

    A B

    Untuk setiap titik P pada kurva ellips, berlaku :r1 + r2 = konstan = 2a

    Oleh sebab itu : c2 = a2 - b2

    Eksentrisitas ellips (e) :e = c/a = (a2 - b2)0.5 / a

    Nilai e : 0 < e < 1 : e = 0 a = b (lingkaran)Hasanuddin Z. Abidin, 1997

  • Sistem Koordinat Orbital

    Hasanuddin Z. Abidin, 1993

    (x,y) adalahsistemkoordinatorbital

    PusatBumi

    Perigee

    E fx

    y

    BidangOrbit

    ra

    Vektor posisi geosentrik satelit r (x,y)dalam sistem koordinat orbital :

    x = r.cos f = a.(cos E - e)y = r.sin f = b.sin E

    = a.(1-e2)1/2.sin E

    dimana panjang vektor r :

    r = a.(1 - e.cos E) =

    Transformasi koordinat dari sistem koordinat orbital : r (x,y,0)ke sistem koordinat CIS : XI (XI,YI,ZI) adalah sebagai berikut :

    XI = R3(-) . R1(-i) . R3(-) . r

    P

    Q

    R

    QR/PR = b/a

    a.(1 - e2)1 + e.cos f

  • Satelit Mengelilingi Bumi

    Jarak Apogee : ra = a + c = a.(1 + e) Jarak Perigee : rp = a - c = a.(1 - e) Tinggi Apogee : ha = ra - ae = a.(1 + e) - ae Tinggi Perigee : hp = rp - ae = a.(1 - e) - ae

    Jarak Apogee = Jarak Pusat Bumike Apogee

    Jarak Perigee = Jarak Pusat Bumike Perigee

    Tinggi Apogee = Tinggi Apogeedi atas Perm. Bumi

    Tingg Perigee = Tinggi Perigeedi atas Perm. Bumi

    Hasanuddin Z. Abidin, 1997

    Satelit

    Bumi

    PerigeeApogee

    aae

    c

  • Kecepatan Satelit

    v2 = GM { (2/r) - (1/a) }Satelit

    Bumi

    PerigeeApogee a

    r

    v

    f

    Jarak geosentrik ke satelit (r) dapat diformulasikan sebagaifungsi dari anomali sejati f sebagai berikut :

    a.(1 - e2)

    1 + e.cos(f)r =

    GM = konstanta gravitasigeosentrik

    = 398600,5 km3s-2

    Hasanuddin Z. Abidin, 1997

  • Kecepatan Satelit (Max dan Min)

    Hasanuddin Z. Abidin, 2001

    Kecepatan satelit akan maksimum di titik perigee danminimum di titik apogee.

    Berdasarkan persamaan sebelumnya, kecepatan di titikperigee (vper) dan di titik apogee (vapo) ini adalah sbb :

    e1e1

    aGMvper

    .

    e1e1

    aGMvapo

    .

    Satelit

    Bumi

    PerigeeApogee a

    r

    v

    f

  • Satelit AMSAT-OSCAR 10 mempunyai jarak apogee 6.57ae danjarak perigee 1.62ae (ae = sumbu panjang dari Bumi). Tentukansumbu panjang dan eksentristas dari orbit satelit

    Satelit OSCAR 13 mempunyai orbit dengan tinggi apogee sebesar36265 km dan tinggi perigee sebesar 2545 km. Hitunglah periodesatelit dalam bidang orbit tersebut (ae = 6378.137 km)

    Beberapa saat setelah diluncurkan, satelit OSCAR 13 mempunyaitinggi apogee sebesar 36265 km dan tinggi perigee sebesar 2545 km.Hitunglah kecepatan satelit tersebut saat melintasi apogee dan perigee(ae = 6378.137 km).

    Suatu satelit dengan orbit berbentuk lingkaran mengelilingi Bumi padaketinggian 20200 km di atas permukaan Bumi. Hitunglah kecepatansatelit dalam bidang orbitnya (ae = 6378.137 km).

    Hasanuddin Z. Abidin, 1997

    Tugas-5 : Geodesi SatelitWaktu Penyelesaian = 1 minggu

  • Hasanuddin Z. Abidin, 2001

    Jenis Orbit Satelit

    ORBIT PROGRADE ORBIT RETROGRADE ORBIT POLAR ORBIT GEOSTASIONER ORBIT SUN-SYNCHRONOUS

    Tergantung pada karakteristik geometri orbit sertapergerakan satelit di dalamnya, dikenal beberapajenis orbit, yaitu antara lain :

  • Orbit Prograde

    i

    Orbit Progradei = 00 - 900

    Bumi Satelit

    Hasanuddin Z. Abidin, 2000

    Sudut inklinasi (i) dihitungberlawanan arah jarum jamdi titik nodal (ascending node),dari bidang ekuator ke bidang orbit

    Arah rotasi Bumikalau dilihat dari atas

    Kutub Utara adalahberlawanan arah

    jarum jam.

    Titiknodal

    Pada orbit progradepergerakan satelit

    dalam orbitnya searahdengan rotasi Bumi

  • Orbit Retrograde

    Hasanuddin Z. Abidin, 2000

    Sudut inklinasi (i) dihitungberlawanan arah jarum jamdi titik nodal (ascending node),dari bidang ekuator ke bidang orbit

    Arah rotasi Bumi kalau dilihatdari atas Kutub Utara adalahberlawanan arah jarum jam.

    Orbit Retrogradei = 900 - 1800

    Sateliti

    Bumi

    Titiknodal

    Pada orbit retrogradepergerakan satelit

    dalam orbitnyaberlawanan arah

    dengan rotasi Bumi

  • Hasanuddin Z. Abidin, 1997

    Orbit Polar Satelit berorbit polar mempunyai

    inklinasi 900.

    Satelit berorbit polar sangat bermanfaatuntuk mengamati permukaan bumi. Karenasatelit mengorbit dalam arah Utara-Selatandan bumi berputar dalam arah Timur-Barat,maka satelit berorbit polar akhirnya akandapat menyapu seluruh permukaan bumi.

    Karena alasan tersebut maka satelitpemantau lingkungan global seperti satelitinderaja dan satelit cuaca, umumnyamempunyai orbit polar.

    Ref. : Tech Museum Homepage

  • Orbit Geostasioner (1)

    INI DAPAT DIPEROLEH DENGAN MEMBUAT

    Periode Orbit Satelit = Periode Rotasi Bumi dalam Ruang Inersia

    = 23 jam 56 menit

    Dilihatsariatas

    Hasanuddin Z. Abidin, 1997

    Bumi

    a

    h

    Pada orbit geostasionersatelit seolah nampakdiam dilihat dari suatu

    titik di permukaan Bumi.

  • Orbit Geostasioner (2)

    Hanya Orbit Ekuatorial(i = 00) yang bisa menjadiorbit geostasioner.

    Disamping itu untukmendapatkan kecepatansatelit yang seragam,orbit harus berbentuklingkaran (e = 0).

    a3 = GM(T/2)2

    a = 42165 km h = 35787 km Hasanuddin Z. Abidin, 2007

    Dilihatsariatas Bumi

    a

    h

    Sumbu panjang dariorbit geostasioner :

  • OrbitGeostasioner (3)

    Hasanuddin Z. Abidin, 2005

  • Orbit Geostasioner (4)

    Hasanuddin Z. Abidin, 1997

    Ref. : Tech Museum Homepage

    Orbit geostationary untuk satelit komunikasi pertama kali diajukanpada tahun 1945 oleh penulis fiksi ilmiah Arthur C. Clarke(pengarang 2001, a Space Odyssey)

    Karena orbitnya yang relatif tinggi,maka footprint dari satelitgeostationary umumnya sangat luas.

    Karena karakteristik orbitnya,satelit geostationary umumnya tidakdapat mencakup kawasan kutub.

  • http://www.rap.ucar.edu/~djohnson/satellite/coverage.html

    The view of the locationsof the six geostationarymeteorological satellites

  • Orbit Geosynchronous, i = 00

    Jejak satelit di permukaan Bumi akan berbentuk angka 8.

    a). Projection of lemniscate at240 eastern longitude

    b). Geosynchronous orbit andprojection of lemniscateonto the Earth at actual scales

    Hasanuddin Z. Abidin, 1997

  • Matahari

    Bumi

    OrbitSun-Synchronous

    Orbit Sun-Synchronous (1)

    Ini dilakukan dengan mensinkronkan presesi (perputaran) orbit satelitdengan pergerakan bumi mengelilingi matahari.

    Bidang orbit dari satelit berpresesi sedemikian rupa sehingga satelitselalu memotong bidang ekuator pada jam lokal yang sama setiap harinya.

    Orbit sun-synchronous umum digunakan oleh sistem satelit inderajadan satelit cuaca.

    Pada orbit sun-synchronoussatelit selalu memotongbidang ekuator pada

    waktu lokal yang sama.

    Hasanuddin Z. Abidin, 2000

  • Winter

    Spring

    Summer(Belahan Bumi Utara)

    Fall

    KURotasi Bumi

    Ref. Davidoff (1990)

    MALAM SIANG

    Summer(Belahan Bumi Utara)

    Fall

    MALAM

    SIANG

    Rotasi BumiKU

    ORBIT TETAP ORBIT YANG BERPRESESI

    Satelit dengan orbit sun-synchronous melewati bagian tertentu dipermukaan Bumi selalu pada waktu yang sama setiap harinya.

    Untuk itu, karena Bumi berevolusi mengelilingi matahari, maka orbitsatelit juga harus berpresesiterhadap sumbu rotasi bumi,sebesar 3600/tahun.

    Orbit Sun-Synchronous (2)

    Hasanuddin Z. Abidin, 2000

  • Bidang OrbitSudut

    Matahari

    Bumi

    http://pookie.catalyst.net/

    PADA ORBIT SUN-SYNCHRONOUS SUDUT KONSTAN

    BidangOrbit

    Untuk orbit sun-synchronous bidang orbitnyaber-presesi dengan kecepatan 360o/tahun.

    Kecepatan presesi orbit :

    Orbit Sun-Synchronous (3)

    Hasanuddin Z. Abidin, 2000

    223.5e

    )e(1cos(i).)

    ra9.95.(

  • 3.5

    e

    22

    ar

    9.95)e.(1arccosi

    Sehingga inklinasi dari orbit sun-synchronous :

    Untuk orbit sun-synchronous presesi orbitnya adalah :

    /hari0.986/tahun360 00

    22

    3.5e

    )e(1cos(i).r

    a.9.95

    Presesi orbit satelit ( ) terhadap sumbu rotasi Bumi adalah :

    i = inklinasi orbit satelite = eksentrisitas orbit satelitae = sumbu panjang Bumi = 6378 kmr = jarak satelit dari pusat Bumi

    Hasanuddin Z. Abidin, 2000

    Orbit Sun-Synchronous (4)

    3.522

    6378r.)e0.09910.(1-arccosi

  • OSCAR 9

    OSCAR 11

    OSCAR 8OSCAR 14-19

    OSCAR 6-7

    ALTITUDE (km)

    200 400 600 800 1000 1200 1400 1600

    INK

    LIN

    ASI

    103O

    102O

    101O

    100O

    99O

    98O

    97O

    96O

    3.5

    6378r.0.09910-arccosi

    Hasanuddin Z. Abidin, 2000Ref. Davidof (1990)

    Orbit Sun-Synchronous (5)

    Suatu orbit dapat dibuat menjadi sun synchronous, denganmemilih inklinasi yang tepat, sesuai dengan altitude nya.

    Contoh nilai inklinasidan altitude yangmenghasilkan orbitsun-synchronousberbentuklingkaran(e=0).

  • http://www.geoimage.com.au/edu/landsat/landsat.htm

    Hasanuddin Z. Abidin, 2000

    Informasi OrbitSatelit LANDSAT

    CHARACTERISTICS

    Nominal Orbital Altitude

    Orbital type POLAR SUNSYNCHRONOUS

    Inclination (degrees)

    Equatorial crossing(local time)

    Paths

    Repeat coverage

    Sensor type

    LANDSATs 1-3

    920

    99.1-99.2

    8:50-9:30 a.m

    251

    18 days

    MSS

    LANDSATs 4-5

    705

    98.2

    9:45 a.m

    233

    16 days

    MSS/TM

  • InformasiOrbit

    SatelitIKONOS

    http://www.spaceimaging.com/

    Hasanuddin Z. Abidin, 2000

    Altitude 423 miles / 681 kilometers

    Inclination 98.1 degrees

    Speed 4 miles per second /7 kilometers per second

    Descending nodalcrossing time

    10:30 a.m.

    Revisit frequency 2.9 days at 1-meter resolution;1.5 days at 1.5-meter resolution

    Orbit time 98 minutes

    Orbit type sun-synchronous

    Viewing angle Agile spacecraft - in-track andcross-track pointing

    Weight 1600 pounds

  • Jejak Satelit (1)Jejak (track) satelit di permukaan Bumi.

    Jejak satelit adalah garis yang menghubungkan titik-titik sub-satelit. Titik sub-satelit adalah titik potong garis hubung satelit-pusat Bumi

    dengan permukaan Bumi. Lintang maksimum dari jejak satelit adalah sama dengan inklinasi

    dari orbit satelit. Hasanuddin Z. Abidin, 2000

    Satelit Titik-titikSub-satelit

    Ref. [NASA, 1999]

  • Jejak Satelit (2)Karena adanyarotasi Bumi,jejak satelitdi permukaanBumi bergerak kearah Baratdengan waktu.

    Hasanuddin Z. Abidin, 2000

    Untuk satelit geostasioner, karena inklinasinya nol danperiode orbitnya sama dengan periode rotasi Bumi, makajejaknya akan merupakan titik yang tetap di permukaan Bumi.

  • Jejak Satelit (3)

    Hasanuddin Z. Abidin, 2007

    Contoh jejak satelit POES (Polar-orbiting OperationalEnvironmental Satellites)dari NOAA

    http://www.rap.ucar.edu/~djohnson/satellite/coverage.html

  • Pergerakan Keplerian dari Satelit :

    Pergerakan Satelit Sebenarnya :

    dimana ps adalah vektor perturbasi yang mempengaruhi pergerakansatelit, dan dapat dituliskan sebagai :

    Perturbasi Pergerakan Satelit

    r = - (GM/r3) r Integrasikan untuk memperolehr(t) dan r(t)

    r = - (GM/r3) r + ps

    ps = rE + rs + rm + re + ro + rD + rSP + rA

    Hasanuddin Z. Abidin, 1997

  • Gaya-Gaya Perturbasi

    GAYA-GAYA PERTURBASI YANG MEMPENGARUHI PERGERAKAN SATELIT,ANTARA LAIN :

    1. Percepatan yang disebabkan oleh ketidak-simetrisanbentuk bumi dan ketidak homogenan massadi dalam Bumi ( rE )

    2. Percepatan yang disebabkan oleh tarikan bendalangit lainnya (bulan, matahari, dan planet-planet).Dalam hal ini yang terutama adalah pengaruh bulandan matahari ( rs dan rm )

    3. Percepatan yang disebabkan oleh pasang surutbumi dan laut ( re dan ro )

    4. Percepatan yang disebabkan oleh tarikanatmosfir (atmospheric drag), rD .

    5. Percepatan yang disebabkan oleh tekananradiasi matahari (solar radiation pressure),baik yang langsung maupun yang dipantulkandulu oleh Bumi (albedo), rSP dan rA .

    Hasanuddin Z. Abidin, 2001

    Bumi

    Matahari

    BulanOrbit

    Satelit

    rE rSP

    rD

    rm

    rArs

    ro ,re

  • Efek Ketidaksimetrisan Bentuk Bumi

    MERUPAKAN GAYA PERTURBASI YANG PALING DOMINAN DAN PALINGBESAR EFEKNYA TERHADAP PERGERAKAN SATELIT BERORBIT RENDAH.

    bidang orbittertarik ke arahekuator.

    nodal line

    bidang orbit &nodal bergerakke Barat (untukorbit prograde)dan ke Timur(untuk orbitretrograde)

    Ref. : [Seeber, 1993] Hasanuddin Z. Abidin, 1997

  • Efek Ketidaksimetrisan Bentuk Bumi

    Ref. : [Seeber, 1993]

    Hubungan antara inklinasi, tinggiorbit, dan pergerakan titik nodal.

    Hubungan antara inklinasi, tinggiorbit, dan rotasi titik perigee.

    Hasanuddin Z. Abidin, 1997

  • Gaya Gravitasi Matahari & Bulan

    Efek gaya gravitasi Bulan terhadap pergerakan satelit relatiflebih besar dibandingkan gaya gravitasi Matahari.

    Meskipun Matahari massanya jauh lebih masif dari Bulan,tapi jaraknya dari satelit juga relatif lebih jauh.

    Efek dari gravitasi Matahari dan Bulan terhadap pergerakan satelit(dalam bentuk vektor percepatan), dapat diformulasikan sbb. :

    dimana :

    rm = G.mm . { (rm-r)-3.(rm-r) - rm-3. rm}

    rs = G.ms . { (rs-r)-3.(rs-r) - rs-3. rs}

    rs vektor posisi geosentrik mataharirm vektor posisi geosentrik bulanr vektor posisi geosentrik satelitmm,ms massa bulan dan massa matahariG konstanta gravitasi

    Hasanuddin Z. Abidin, 1997

  • Pasang Surut Bumi & Laut (1)

    Pasang surut bumi dan lautan akan menyebabkan terjadinyaperubahan pada potensial gravitasi Bumi. Perubahan potensialini selanjutnya akan mempengaruhi pergerakan satelit yangmengelilingi Bumi.

    efek tak-langsung dari gaya tarik Matahari dan Bulan.

    Dalam analisa orbit untuk satelit berorbit rendah, pemodelanefek dari pasang surut bumi dan laut secara mendetil adalahsesuatu yang sifatnya esensial.

    Efek dari pasang surut laut terhadap pergerakan satelit relatifsulit untuk dimodelkan karena bentuk garis pantai yangrelatif tidak teratur.

    Hasanuddin Z. Abidin, 2001

  • Pasang Surut Bumi & Laut (2)

    Percepatan satelit yang disebabkan oleh pasang surut Bumi,dapat diestimasi dengan formula berikut [Rizos & Stolz, 1985] :

    Hasanuddin Z. Abidin, 2001

    d

    d24

    5e

    3d

    d2e r

    r6.cos

    rr

    )15cos.(3r

    a.

    r

    Gm.

    2k

    r

    dimana :

    md = massa benda penyebab pasang surut(bulan, matahari).

    rd = vektor posisi geosentrik penyebab pasangsurut (bulan, matahari).

    = sudut antara vektor geosentrsi satelit r dan rd.k2 = Love number, parameter elastisitas dari

    badan Bumi.

  • Atmospheric Drag (1)

    GEOMETRI SATELIT KECEPATAN SATELIT ORIENTASI SATELIT TERHADAP ALIRAN UDARA DENSITAS, TEMPERATUR, DAN KOMPOSISI GAS DI ATMOSFIR.

    Atmosfir

    pergerakan satelitdalam orbitnya

    Atmospheric drag disebabkan oleh interaksi antara satelit denganpartikel-partikel dalam atmosfir.

    Besar dan karakteristik gaya aerodinamik yang bekerja padapermukaan tubuh satelit akan tergantung pada faktor-faktor :

    Untuk satelit berorbit rendah ini adalah gaya perturbasinon-gravitasional yang signifikan. Hasanuddin Z. Abidin, 1997

  • Atmospheric Drag (2)

    Efek dari Atmospheric Drag terhadap pergerakan satelit(dalam bentuk vektor percepatan) dapat diformulasikandengan rumus empirik berikut [Seeber, 1993] :

    ms massa satelitA luas penampang efektif dari satelitCD koeffisien drag (tergantung satelit)(r,t) densitas atmosfir di sekitar satelitr, r vektor posisi dan kecepatan satelitra kecepatan atmosfir di sekitar satelit

    Hasanuddin Z. Abidin, 1997

    rD = -(1/2). CD. (r,t). (A/ms). r - ra . (r - ra)

  • Atmospheric Drag (3)

    Untuk satelit berbentuk bola CD = 1. Semakin rumit bentukpermukaan dari satelit, koeffisien CD akan semakin besar.

    Densitas atmosfir tidak hanya tergantung pada ketinggian, tapi jugalokasi geografis, musim, waktu, aktivitas mathari dan geomagnetik.

    Pengaruh atmospheric drag akanmenurun secara drastis denganmeningkatnya ketinggian.

    Untuk satelit seperti TRANSIT yangketinggian orbitnya sekitar 1000 kmefek dari atmospheric drag cukup berarti.

    Tapi untuk satelit GPS yangberketinggian orbit sekitar 20.000 km,atmospheric drag relatif tidak punya efek.

    Hasanuddin Z. Abidin, 1997

  • Densitas Atmosfir

    Ref. : [Roy, 1988]Hasanuddin Z. Abidin, 2001

    Malam

    Siang

    Siang

    Siang

    Malam

    10-3 10-2 10-1 1 10 100 1000Densitas udara (ng m-3)

    Hei

    ght

    (km

    )1000

    800

    600

    400

    200

  • Solar Radiation Pressure (1)

    Pengaruh tekanan radiasi matahari terhadap pergerakan satelit,ada yang bersifat langsung dan tak-langsung.

    Dalam efek tak-langsung (albedo), radiasi matahari terlebihdahulu dipantulkan oleh Bumi sebelum mengenai matahari.

    Satelit

    BumiMatahari

    Radiasi Langsung

    Albedo

    Hasanuddin Z. Abidin, 1997

  • Efek dari tekanan radiasi matahari yang langsung terhadappergerakan satelit (dalam bentuk vektor percepatan) dapat

    diformulasikan dengan rumus berikut [Capellari et al., 1976] :

    Ps konstanta matahari (fungsi dari solar flux dan kecepatan cahaya)Cr faktor reflektivitas dari permukaan satelit (1.95 untuk alumunium)O/m rasio luas permukaan dengan massa satelitAU Astronomical Unit (1.5 108 km)r, rs vektor posisi satelit dan matahari dalam

    space-fixed equatorial system fungsi bayangan :

    = 0, satelit dalam daerah bayangan Bumi = 1 satelit dalam daerah pancaran radiasi matahari0 <

  • Pengaruh tekanan radiasi matahariyang langsung terhadap pergerakansatelit, umumnya paling terasa padakomponen along-track.

    Dibandingkan dengan efek dari radiasi matahari yang langsung,efek tak-langsung (albedo) umumnya lebih kecil dari 10 %.

    Karena distribusi yang variatif dari tanah, air, dan awan dipermukaan Bumi, efek dari albedo umumnya cukup sulit untukdimodel.

    Untuk satelit GPS, efek albedo berkisar sekitar 1-2%dibandingkan efek langsungnya, dan umumnya diabaikan dalamperhitungan orbit GPS.

    Hasanuddin Z. Abidin, 1997

    Solar Radiation Pressure (3)

  • Gaya Perturbasi Lainnya

    Friksi yang disebabkan oleh partikel-partikel bermuatandi lapisan atmosfir bagian atas.

    Radiasi thermal dari satelit. Efek perbedaan pemanasan pada daerah batas bayangan bumi. Interaksi elektromagnetik dalam medan geomagnetik. Pengaruh-pengaruh dari debu antar-planet (inter-planetary dust). Efek Relativistik. Pengaruh dari manuver-manuver untuk pengontrolan dan

    pengendalian satelit.

    Dalam analisa orbit berketelitian tinggi ada beberapa gayaperturbasi kecil lainnya yang perlu diperhitungkan, yaitu :

    Kontribusi dari masing-masing gaya terhadap percepatansatelit umumnya jauh lebih kecil dari 10-9 m/s2 .

    Hasanuddin Z. Abidin, 1997

  • Besarnya Gaya Perturbasi

    Besa

    rnya

    Gay

    aPe

    rtur

    basi

    Tinggi OrbitRef. : [Seeber, 1993]Hasanuddin Z. Abidin, 1997

  • Efek Perturbasi Pada Orbit Satelit

    Hasanuddin Z. Abidin, 1997

    Percepatan(m/s2)

    Efek pada Orbit SatelitOrbit 3 jam Orbit 3 hari

    Gaya gravitasi bumi(central force)Gaya gravitasi bumi, C20Gaya gravitasi bumi,harmonik tinggiGaya gravitasimatahari & bulanPasang surut bumiPasang surut lautSolar Radiation PressureAlbedo

    0.56

    5 . 10-53 . 10-7

    5 . 10-6

    1 . 10-91 . 10-91 . 10-71 . 10-9

    2 km50 - 80 m

    5 - 150 m

    --

    5 - 10 m-

    14 km100 - 1500 m

    1000 - 3000 m

    0.5 - 1.0 m0.0 - 2.0 m100 - 800 m1.0 - 1.5 m

    Gaya Perturbasi

  • Penentuan Orbit (1)

    Penentuan orbit awal (Initial Orbit Determination),tanpa menggunakan ukuran lebih, dan kemudian

    Peningkatan Kualitas Orbit (Orbit Improvement)dengan menggunakan semua data yang tersedia.

    Penentuan Orbit (Orbit Determination)pada prinsipnya bertujuan menentukanelemen-elemen untuk mendeskripsikanorbit, baik dari data pengamatan maupuninformasi apriori yang sudah diketahui.

    Dalam classical celestial mechanics, untuk keperluan simplifikasiperhitungan, penentuan orbit, secara umum dibagi 2 tahap :

    Dengan kemajuan teknologi komputer, pentahapan seperti di atasmenjadi tidak terlalu penting.

    Hasanuddin Z. Abidin, 1997

  • Penentuan Orbit (Orbit Determination)kadang juga dibedakan atas :

    Penentuan orbit dapat dilakukan denganmengintegrasikan persamaan berikut :

    Penentuan orbit tanpa memperhitungkangaya-gaya perturbasi.

    Penentuan orbit dengan memperhitungkangaya-gaya perturbasi.

    r = - (GM/r3) r

    r = - (GM/r3) r + ps

    tanpa gaya-gaya perturbasi.

    dengan gaya-gaya perturbasi.

    Hasanuddin Z. Abidin, 1997

    Penentuan Orbit (2)

  • Integrasi persamaan ataudapat dilakukansecara :

    Untuk penentuan orbit satelit ini, sebagai data masukan diperlukandata-data yang terkait dengan posisi dan kecepatan.

    Ini bisa berupa data-data ukuran sudut (pointing angle), jarak(range), ataupun laju perubahan jarak(range rate) dari stasion pengamat dipermukaan Bumi ke satelit yangbersangkutan, dari epok ke epok.

    Analitik Numerik

    r = - (GM/r3) r r = - (GM/r3) r + ps

    Hasanuddin Z. Abidin, 2001

    Penentuan Orbit (3)

  • Hasanuddin Z. Abidin, 1997

    Penentuan Orbit (4)

    Penentuan orbit jugadapat dilakukan secarageometrik dari beberapatitik di permukaan bumiyang telah diketahuikoordinatnya.

    Dalam hal ini gaya-gayaperturbasi tidak menjadipermasalahan utama.

  • 1. http://en.wikipedia.org/wiki/Satellite_orbit2. http://en.wikipedia.org/wiki/Orbit3. http://asd-www.larc.nasa.gov/SCOOL/orbits.html4. http://www.usd.edu/phys/courses/Old%20Classes/

    oldphys451/mars/hohmann/orbits.html5. http://marine.rutgers.edu/mrs/education/class/paul/orbits2.html6. http://www.rap.ucar.edu/~djohnson/satellite/coverage.html7. http://www.atmos.umd.edu/~owen/CHPI/IMAGES/orbits.html8. http://www.esa.int/SPECIALS/Launchers_Home/ASEHQOI4HNC_0.

    html9. http://www.glenbrook.k12.il.us/gbssci/phys/Class/circles/u6l4b.html10. http://www.coastalbend.edu/acdem/math/sats/11. http://www.satobs.org/satintro.html

    Learning Sites on Orbit System

    Hasanuddin Z. Abidin, 2007