fkg-cut.pdf

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/19/2019 fkg-cut.pdf

    1/10

    Reseksi Akar Vital Pada Gigi Molar Rahang Atas

    Cut Nurliza

    Fakultas Kedokteran GigiUniversitas Sumatera Utara

    BAB IPENDAHULUAN

    Perawatan Endodontik dapat dilakukan secara konvensional maupun secarabedah. Tindakan bedah dilakukan apabila perawatan secara konvensional tidakberhasil, misalnya pada keadaan akar gigi yang sangat melengkung, adanya kelainanperiapikal dan lain-lain.Reseksi akar merupakan bentuk prosedur bedah yang paling umum dilakukan.Tujuan reseksi akar ini adalah untuk menjamin penempatan suatu bahanpenutup/tumpatan yang tepat di antara periodonsium dengan foramen saluran akar.Bila penumpatan tidak dapat diperoleh secara memuaskan melalui cara ortograad(pengisian saluran akar dari arah mahkota ke apeks), maka prosedur bedahnya adalahmelakukan reseksi akar sehingga pengisian saluran akar dapat dilakukan secararetrograad (pengisian saluran akar dari apeks ke mahkota).Reseksi akar adalah tindakan pemotongan ujung akar dengan maksud agar

    dapat mempertahankan gigi dengan perawatan saluran akar. Reseksi akar dapatdilakukan dalam dua kali kunjungan atau satu kali kunjungan saja. Kunjungan untukreseksi akar tergantung pada sifat kooperatif pasien tersebut.Operasi reseksi akar pertama kali dilakukan oleh Farrar dan Brophy sebelumtahun 1880 dan hasilnya kurang begitu baik hingga tahun 1890 sampai ditemukannya suatu cara operasi yang lebih baik oleh Rhein dimana dia menganjurkan pemakaianmetode perawatan radikal untuk cronic alveolar abses. Sejak itu perbaikan teknik operasi terus berkembang dan operasi telah dapat dilakukan oleh dokter gigi biasa danahli bedah mulut.

    Dalam rencana operasi untuk gigi premolar atau gigi molar atas maka rontgenfoto harus betul-betul dipelajari untuk menentukan daerah proksimal antrum terhadapujung akar. Pada gigi molar biasanya akar yang direseksi adalah akar mesiobukalataudistobukal.Reseksi akar dapat saja dilakukan tetapi penggunaannya terbatas dan bukanmerupakan suatu prosedur yang rutin karena harus mempertimbangkan hal-halseperti:1. Banyaknya tulang yang harus dibuang.2. Operasi ini tidak selalu mudah dikerjakan pada gigi posterior.3. Adanya pembengkakan dan rasa sakit pasca operasi yang kadang-kadang munculbersamaan sewaktu operasi.

    Reseksi akar terutama sekali dilakukan untuk membuang iritasi di daerahperiapikal seperti granuloma yang besar, kista radikular, perforasi karena kesalahansewaktu pengisian saluran akar, karena alasan estetik tertentu (biasanya pada gigianterior), keadaan saluran akar yang sangat melengkung sehingga pengisiannya tidakdapat dilakukan secara ortograad sehingga penanganannya memerlukan tindakanpengisian secara retrograad. Reseksi akar tidak hanya dilakukan pada kasus-kasus di

  • 8/19/2019 fkg-cut.pdf

    2/10

    atas tetapi juga dilakukan pada kasus-kasus lain yang memerlukannya.

    e-USU Repository ?2004 Universitas Sumatera Utara1Persentase keberhasilan dari reseksi akar relatif tinggi. Sommer telahmelaporkan 95% keberhasilan didapati pada lebih dari 100 kasus reseksi akar. Blummendapati terjadinya perbaikan tulang yang normal dari 95-98% dari 200 kasus yangtelah dioperasi. Phillips dan Maxmen mengajukan 99% kesuksesan yang didapatinyapada lebih dari 600 kasus yang telah dioperasi. Grossmen, Shepard dan Pearsonmenemukan bahwa keberhasilan mendekati 95% pada gigi yang telah direseksimenunjukkan perbaikan tulang yang komplit. Keberhasilan perbaikan tulang padareseksi akar ditentukan dengan pemeriksaan histologis yang juga telah dilaporkan oleh Aisenberg, Blayney, Blum, Coolidge, Herbert, Hill, Moen, dan yang lainnya.Vitalitas gigi tersebut dapat dievaluasi dengan menggunakan electric pulp test dan testdingin.Ada beberapa metode yang berpengaruh atau digemari dalam pelaksanaanreseksi akar, masing-masing metode tersebut hanya mempunyai perbedaan yang kecil saja misalnya ada beberapa operator mengarah pada pengisian saluran akar lebih dulu

    sebelum operasi, sementara yang lainnya mengarah pada pengisian saluran akarselama operasi setelah apeks akar tersingkap dan direseksi, ada juga yang mengarahpada pembuatan satu jenis flep saja dan ada juga yang memuat beberapa jenis flep lainnya, ada pula yang mengarah tulang alveolar dengan bone chisels sementaraoperator lainnya dengan menggunakan bur, ada yang melapisi ujung akar dengansilvernitrat, ada juga yang menempatkan sulfanilamide atau suatu jenis antibiotik diatas luka tersebut, ada juga operator lain yang menutup luka hanya dengan benang bedah saja dan sebagainya.Apapun metode yang dilakukan operator hendaknya mempersiapkan diri baik

    dari segi pengetahuan maupun ketrampilannya (misalnya mengetahui bentuk anatomiakar, panjang akar dan lokasi dari lesi yang kesemuanya dapat diketahui denganbantuan rontgen foto), bisa melakukan seleksi kasus dengan tepat sehingga padaakhirnya operasi yang dilakukan dapat berjalan dengan lancar dan mencapaikeberhasilan sesuai dengan yang diinginkan.

    BAB IIDEFENISI

    Perawatan endodontik konvensional pada gigi molar satu rahang atas menurutIngle mengalami kegagalan sebesar 8,95% dari kasus yang dirawat. Penyebabkegagalan itu antara lain bentuk anatomi akar gigi molar satu atas yang mengalam

    ipenyempitan pada bagian trifurkasi dan juga pembengkokan pada bagian apeknya,sehingga untuk mengatasi hal ini diperlukan tindakan bedah endodontik.Bedah endodontik juga dapat dilakukan pada keadaan-keadaan seperti :dimana tidak dapat dilakukan pembuangan jaringan patologik dengan endodontikkonvensional, jika tidak mungkin di bersihkan dan mengisi seluruh saluran akar darimahkota seperti pada saluran akar yang bengkok, juga untuk menanggulangikegagalan perawatan atau kecelakaan pada perawatan konvensional dan lain-lain.Salah satu prosedur bedah endodontik yang dilakukan adalah reseksi akar.

  • 8/19/2019 fkg-cut.pdf

    3/10

    Istilah reseksi akar adalah untuk menyatakan pemotongan bagian ujung akaruntuk tujuan penyingkiran atau pengangkatan jaringan yang diperkirakan dapatmenjadi patologis. Tindakan reseksi akar pertama sekali dilakukan oleh Farrar danBrophy (1880) lain diikuti oleh Desirabode (1843), kemudian diikuti oleh Margotpada tahun (1867) lain oleh Rheine (1890). Beberapa ahli memberikan pengertianmereka tentang reseksi akar antara lain: Grossman (1895) mengatakan bahwa reseksi

    e-USU Repository ?2004 Universitas Sumatera Utara2akar adalah penyingkiran satu atau lebih akar dari gigi molar satu atas, Weine (1882)memberikan pengertian reseksi akar sebagai penyingkiran satu akar atau lebih darigigi berakar banyak, Francis Filipowicz (1984) menyatakan bahwa reseksi akaradalah tindakan pemisahan satu atau dua akar dari gigi (molar) namun mahkota tetapdipertahankan utuh.Dari beberapa pengertian yang tersebut di atas jelaslah bahwa reseksi ujungakar adalah tindakan pemotongan ujung akar dengan maksud agar dapatmempertahankan gigi dengan perawatan saluran akar sehingga gigi tidak perludicabut.

    BAB IIIINDlKASI DAN KONTRA INDlKASI RESEKSI AKAR

    Dalam perawatan endodontik tidak semua gigi dapat kita rawat dengan carareseksi akar, ada pertimbangan-pertimbangan tertentu yang harus dipenuhi untukmencapai kelancaran atau keberhasilan sewaktu melaksanakan operasi. Bila keadaan gigi yang hendak dipertahankan dengan cara melakukan reseksi akar mempunyai lesi periapikal yang sudah terlalu besar maka gigi tersebut tidak dapat lagi diindikasikanuntuk di reseksi, tetapi sudah merupakan indikasi untuk pencabutan/ekstraksi.

    Adapun pertimbangan/atau syarat yang harus dipenuhi untuk reseksi akaradalah :1. Gigi yang mengalami periapikal yang meliputi apeks gigi, tidak lebih dari 1/3panjang akar seluruhnya karena apabila telah melebihi ketentuan tersebutdikhawatirkan gigi menjadi mobility dan ini akan menganggu gigi tetangganya.2. Saluran akar tidak berlekuk-Iekuk sehingga dapat dibersihkan sampai ke apeks.3. Tidak adanya resopsi dan tulang alveolus yang mengelilingi akar gigi tersebutdengan kata lain kedudukan gigi masih kuat di dalam tulang alveolar.4. Oral hygiene pasien baik, hal ini sangat mendukung karena walaupun gigi tersebut

    nantinya telah di reseksi tetapi si pasien tidak menjaga oral hygienenya makareseksi akar tersebut bisa saja sia-sia (misalnya: penumpukan kalkulus yangbanyak pada gigi tersebut, giginya karies sehingga harus diekstraksi agar tidakmenular pada gigi yang lain).Adapun indikasi untuk reseksi akar ini adalah :1. Fraktur akar.2. Kegagalan dalam terapi endodontik konvensional.3. Resorpsi yang melibatkan daerah furkasi pada gigi yang berakar ganda.4. Perforasi pada akar atau daerah furkasi yang diikuti dengan gejala-gejala akut.

  • 8/19/2019 fkg-cut.pdf

    4/10

    5. Destruksi yang intensif dari jaringan periapikal, tulang atau periodontal membranyang melibatkan satu-tiga apeks akar.6. Apeks akar dikelilingi oleh kista (gigi dengan kelainan periapikal seperti kista,granuloma).7. Patahnya instrument pada saluran apikal atau saluran akar tersumbat oleh pulpstone, molten metal dan lain-lain.8. Mahkota jacket yang baik dengan kelainan apikal.9. Dan lain-lain.

    e-USU Repository ?2004 Universitas Sumatera Utara3Sedangkan kontra indikasinya adalah :1. Lesi periapikal yang besar yang melebihi 1/3 panjang akar.2. Bila gigi yang bersangkutan menyebabkan oklusi traumatik yang tidak dapatdiperbaiki.3. Operator Stint melakukan operasi karena pandangan yang kurang jelas daristruktur anatomi.

    4. Keadaan umum pasien jelek.Misalnya: pasien menderita penyakit sistemik DM, nefritis, TBC, sypilis, anemiadan lain-lain, atau ada alasan lain dimana kesehatan pasien tidak mengizinkan.5. Kontra indikasi lanjutan dimana setelah pembuangan ujung akar dan pengkuretan,tulang alveolar sudah inadekuat untuk mendukung gigi.6. Periodontitis dengan mobility yang cukup besar pada gigi (mobility Kelas III)yang sudah tidak dapat dirawat lagi untuk kestabilan gigi.7. Bila terjadi penyatuan akar pada gigi molar.8. Bila prognosa dianggap jelek (misalnya, umur pasien lebih dari 50 tahun).Apabila reseksi ujung akar dan pengisian ortograad ataupun retrograaddilakukan secara sempurna sesuai dengan indikasinya maka menurut pemeriksaan

    klinis dan radiografis hasil yang dicapai berkisar antara 79 - 97% berhasil denganbaik.Faktor yang terpenting untuk dapat mengharapkan hasil yang baik padareseksi ujung akar adalah penutupan saluran akar apikal yang sempurna.Worle dan Wirsching memperoleh hasil yang baik lebih dari 90% pada 247akar gigi posterior yang direseksinya.Sesuai dengan pendapat Harnisch (1974) disini ditekankan bahwa hasil yangdiperoleh pada reseksi akar tidak tergantung pada penghilangan jaringan granulasitanpa sisa ataupun pembuangan ujung akar sampai basis lesi apikal, tetapi terletakpada penyingkiran sumber infeksi yang berada pada saluran akar yang terkena infe

    ksitersebut.

    BAB IVTATA LAKSANA RESEKSI AKAR

    Pelaksanaan reseksi ujung akar dapat dilakukan dalam dua kali kunjungan,juga bisa dilaksanakan pada satu kali kunjungan. Keuntungan yang didapat bilareseksi ujung akar dilakukan dalam satu kali kunjungan adalah menghemat waktu,

  • 8/19/2019 fkg-cut.pdf

    5/10

    tenaga dan biaya bagi pasien.

    I. Teknik Reseksi Akar Satu Kali Kunjungan (Immediate Root Resection)1. Selesai pemeriksaan dan diagnosis, bicarakan dengan pasien mengenai alasanperawatan, metoda perawatan dan kemungkinan efek pasca bedah.2. Anastesi yang biasanya adalah infiltrasi anastesi yang memakai sekitar 1,8 mllidokain 2% yang mengandung epineprin 1 : 500000 baik dari bukal maupun daripalatal. Bila timbul rasa sakit selama prosedur bedah, tambahkan injeksiintraoseus ke dalam ruang medular tulang di sekitar tempat operasi3. Pasang isolasi karet, dan bidang operasi dikeringkan.4. Lakukan preparasi untuk jalan masuk ke dalam kamar pulpa, bersihkan isi kamarpulpa dengan jarum exterpasi, lalu lebarkan saluran akar dengan reamer dan file. 5. Irigasi dan bersihkan kamar pulpa dengan larutan sodium hipoklorit 5,2%.

    e-USU Repository ?2004 Universitas Sumatera Utara46. Lakukan kembali preparasi saluran akar, naikkan ukuran instrumen sampai 3 kaliukuran instrumen yang lebih besar (MAF sesuai dengan panjang kerja).7. Irigasi sekali lagi saluran akar dengan larutan sodium hipoklorit 5,2%, kemudian

    keringkan dengan menggunakan point absorben steril.8. Gutta perca dimasukkan ke dalam saluran akar, dengan memotong gutta percasesuai panjang kerja gigi yang telah diukur dan masukkan ke dalam saluran akar,bila sudah pada tempatnya gutta perca akan terjepit pada apek akar. Periksaketelitian dan kualitas pengisian dengan rontgen photo, lebih baik pengisianberlebih karena akan menolong operator dalam menentukan ujung akar pada saatreseksi, kemudian kavitas jalan masuk ditutup.9. Isolasi bidang operasi dengan kain kasa steril.10. Buat insisi semilunair untuk memungkinkan jalan masuk yang maksimal ketempat operasi dengan menggunakan skalpel Bard-Parker No. 15.11. Angkat flep dari tulang dan tarik dengan memakai elevator periosteal no. 9.Lubang dibuat dengan bur mesin dan pahat genggam Hu-Friedy no. 1 melaluitulang untuk menampakkan ujung akar dan jaringan lunak disebelahnya.

    12. Jaringan pendukung oseus dikuret dengan Union Broach No. 10. Lakukanpemotongan ujung akar dengan bur fisur kecepatan tinggi.13. Lalu irigasi dan bersihkan luka dengan larutan salin steril untuk menghilangkanserpihan tulang, serpihan dentin dan debris.14. lnduksi pembentukan gumpalan darah untuk menutup luka, bila perlu lakukankuretase tambahan untuk meningkatkan pendarahan.15. Kembalikan flep pada posisi semula dan jahit, menggunakan jarum Atrolok X-8dan benang sutra 3-0 atau jarum FS-2 dan benang sutra 4-0 yang ditahan denganpemegang jarum Hu-Friedy No. 8.16. Berikan instruksi pasca bedah secara tertulis, clan bicarakan perawatan pascabedah dengan pasien.

    17. Lepaskan jahitan dalam waktu kira-kira 1 minggu.

    II. Tehnik Reseksi Akar Dua Kali Kunjungan1. Isolasi pada daerah yang hendak dikerjakan.2. Preparasi untuk membuka kamar pulpa, isi kamar pulpa dibersihkan, irigasidengan sodium hipoklorit 5,2%, kemudian dikeringkan setelah itu aplikasikanobat-obatan antimikroba ke dalam saluran akar (seperti ChKM, TKF dll).3. Pada kunjungan kedua ini, pemakaian bahan antimikroba pada kunjungan pertama dibuang, saluran akar dibersihkan lalu dikeringkan, pilih gutta perca yang sesua

  • 8/19/2019 fkg-cut.pdf

    6/10

    ipanjang kerja lalu masukkan ke seluruh akar hingga mencapai foramen apikal,setelah itu tutup rongga pulpa dengan semen.4. Daerah operasi dianastesi (infiltrasi anastesi dari bukal dan palatal).5. Isolasi lapangan kerja dengan rubber dam.6. Pembukaan flep., insisi bentuk semiluner, kemudian retraksi flep dan tarik denganelevator periostel No. 9.7. Dengan bantuan instrumen saluran akar dapat diduga tempat apeks gigi, kemudianbuang tulang yang menutupi apek dengan bur atau pahat tulang.8. Lakukan pemotongan ujung akar dengan bur fisur kecepatan tinggi. Reseksi ujungakar dikatakan baik apabila lubang masuk ke saluran akar dapat ditentukandengan jelas.9. Bila terdapat granuloma atau kista, jaringan yang patologis tersebut dibuang ataudikuret dengan kuret bedah periodontal yang tajam. Setelah dilakukan kuretase,kavitas dibersihkan dengan larutan saline steril.

    e-USU Repository ?2004 Universitas Sumatera Utara510. Bila perlu lakukan pengkuretan kembali supaya terjadi atau timbul pendarahan,

    gumpalan darah adalah penutup luka yang paling baik.11. Lakukan penjahitan yang penting adalah meletakkan kembali flep padatempatnya, penjahitan harus berada di alas jaringan tulang, supaya penyembuhanluka sempurna.12. Kontrol setelah 7-10 hari, jika tidak ada keluhan jahitan dapat dibuka, sebelumnyadilakukan anastesi untuk pembukaan.

    Gambar 1. Reseksi akarA. Mucoperiosteum di angkat dengan sebuah Hu-Friedy sub periosteal elevator.B. Setelah kuretase dan reseksi, pandangan harus jelas dalam segala area.

    C. Silver nitrat diletakkan di alas akar yang direseksi, menggunakan sebuah plain Itoothpick yang telah direndam dalam eugenol.D. Insisi dijahit dengan benang cotton thread No. 40. (Endodontic Therapy 3 th ed,1982 : 405).

  • 8/19/2019 fkg-cut.pdf

    7/10

     

    Gambar 2 : 2 Type InsisiKiri : Insisi trapesium. Insisi ini dibuat pada kasus dimana terjadi kerusakan yang

    ekstensif dari tulang labial.Kanan: lnsisi semilunar. lnsisi ini digunakan dalam banyak kasus. (Endodontic

    Practice 5 th ed, 1960 : 350)

    e-USU Repository ?2004 Universitas Sumatera Utara6 

    Gambar 3 Reseksi Akar1. Visualisasi apex akar dan insisi.2. Gum Flap diangkat dan dibuat jendela pada tulang, sehingga apex akartersingkap.3. Apex akar di potong dan osseous bed di kuret.4. Setelah jaringan gingiva di atas tulang dikembalikan ke tempat semula, makaGum Flap dijahit. (Endodontice Practice 5 th ed, 1960 : 352).

  • 8/19/2019 fkg-cut.pdf

    8/10

     

    Gambar 4 : Kuretase apikal setelah pelaksanaan reseksi ujung akar.a. Pandangan bukan.b. Pandangan aproksimal (Perawatan Pulpa (Endodontice 1990: 148)

    III. Bahan dan AlatBahan- Anastesi lokal (seperti Lidocain, dll)- Na Cl 0,9%

    e-USU Repository ?2004 Universitas Sumatera Utara7- Bahan pengisi seperti amalgam Tembaga, guta perca Cavit, semen polikarboksilat, biobond, amalgam perak dan emas.- Betadine, sodium hipoklorit 5,2%, obat-obat antimikroba (ChKM, TKF,Formokresol, dan lain-lain ).- Kapas (catton roll, rubber dam)

    Alat- Skalpel- Respatorium- Check retractor- Wound haak

    - Knabbel Tang- Bur: round bur, fisur bur dU.- Jarum: exterpasi, miller, reamer, file.- Needle holder Benang jahit

    Komplikasi yang mungkin terjadi :1. Pembengkakan.Meskipun tidak timbul pada semua kasus, tetapi merupakan hal yang umum daDperlu dicegah dengan cara membuat trauma sekecil mungkin. Cara untukmengurangi pembengkakan adalah aplikasi kompres dingin pada muka di atasdaerah bedah kira-kira 20 menit setiap jam setelah operasi.2. Rasa sakit.Beratnya rasa sakit tidak dapat diduga,bila timbul rasa sakit umumnya dapat

    dikontrol dengan pemberian analgesik.3. Parestesia.Adalah kebas yang berkepanjangan akibat kesalahan sewaktu anastesi. Parastesikadang-kadang berlangsung sampai beberapa hari, bahkan beberapa minggusetelah operasi.4. Abses pada jahitan bedah.Penyebabnya adalah laserasi lokal pada waktu penjahitan, penumpukan debrismakanan pada tempat jahitan atau iritasi bahan benang itu sendiri.5. Pendarahan.Bila pendarahan timbul beberapa waktu setelah operasi, harus dicurigai pecahnyabekuang darah. Bila kompres dingin tidak menghentikan pendarahan sebaiknyadilakukan injeksi ke dalam daerah tersebut dan luka dikuret kembali, diirigasidengan larutan anastetik lokal dan dijahit.

    6. Perforasi.Perforasi antrum mungkin terjadi setelah operasi pada salah satu gigi rahang atasdari gigi kaninus sampai gigi molar. Sebaiknya dipertimbangkan antibiotikaseperti penisilin atau erythromycin, dll.

    Instruksi Pasca BedahPasien sebaiknya diinstruksikan untuk melakukan kompres es selama 20-30menit setiap jam pada hari pertama guna mengurangi rasa sakit dan pembengkakan.Pasien diberi diet lunak dan sehabis makan sebaiknya membersihkan luka dengan

  • 8/19/2019 fkg-cut.pdf

    9/10

    kumur-kumur dengan larutan saline atau obat kumur soda bikarbonat. Pemberiananalgesik ringan untuk mengurangi rasa sakit (aspirin 5 - 10 gram atau asetaminophen300 mg di milium tiap 4 jam bila perlu). Bila rasa sakitnya berat, berikan tylenol No.

    e-USU Repository ?2004 Universitas Sumatera Utara83 (acetaminopen yang mengandung 0,5 grain 0,5 x 0,065 gr Codein) setiap 4 atau 6 jam.Bila diperlukan diberi antibiotika seperti penicillin V, 500 mg 4 kali sehariselama 3-4 hari. Pihan antibiotika pengganti pada pasien yang alergi terhadappenicillin adalah erythromycin 500 mg pada permulaan lalu 250 mg tiap 6 jam untuk3-4 hari.

    BAB VKESIMPULAN

    Reseksi akar merupakan tindakan endodontik bedah yang umumnya dilakukanpada gigi anterior tetapi bisa juga dilakukan pada gigi belakang (posterior) yang

    tujuannya untuk mempertahankan gigi agar tidak dicabut.Pada dasarnya cara kerja reseksi adalah sama antara gigi depan dan gigibelakang. Pada gigi depan biasanya dilakukan untuk kepentingan estetis, sedang padagigi belakang adalah untuk pengunyahan dan oklusi.lndikasi perawatan adalah jika terjadi kelainan bentuk akar dan kesalahanendodontik, adanya penyakit periapikal dan lain-lain Keberhasilan dan kegagalanperawatan dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti jaringan periodontal yang baik,kooperatif pasien, peralatan yang steril, kemampuan operator dan keadaan lain yangmendukung.Reseksi akar dengan satu kali kunjungan mempunyai beberapa keuntungan

    yaitu : menghemat waktu, biaya dan tenaga, sedangkan reseksi dengan dua kalikunjungan biasanya dilakukan pada pasien anak-anak, pada kasus dimana reseksidilakukan pada dua gigi atau lebih.Reseksi akar bukan merupakan prosedur yang rutin karena ada beberapa halyang harus dipertimbangkan sebelum prosedur dilakukan, diantaranya: keadaanumum pasien, banyaknya tulang yang harus dibuang, pembengkakan dan rasa sakitsetelah operasi dan lain sebagainya. Walaupun demikian persentase keberhasilan darireseksi akar sekarang ini sudah relatif tinggi.

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Alfred L. Frank, James H.S. Simon, Marwan Abou-Rass, et all : Clinical andSurgical Endodontics in Practice, J.B. Lippincott Company, Philadelphia, 19 : 85 - 101.2. Francis Filipowicz, Paul Umstott, and Marshall England: J Endodon, by TheAmerican Association of Endodontics, 1984: 264-268,3. Grossman : Hand Book of Dental Practice, 3rd Edition, J .B. LippincottCompany, Philadelphia, 1958 : 165 - 171.4. Grossman, Ilmu Endodontik dalam Praktek, alih Bahasa Rafiah Abyono, 11th,edition Penerbit Buku Kedokteran, Jakarta, 1995: 32 - 339

  • 8/19/2019 fkg-cut.pdf

    10/10

    5. James L. Gutmann, Thom'C Dumsha, Paul E. Lovdahl et all: Problem Solving inEndodontic Second Edition, Mosby Year Book, Toronto, 1992: 168 - 173.6. Louis I., Grossman: Endodontic Practice, 5th Edition, Lea & Febiger,Philadelphia, 1960 : 340 - 369.7. Tarigan Rasinta, Perawatan Pulpa Gigi (Endodontik), Widya Medica, 1992 : 138 - 153.

    e-USU Repository ?2004 Universitas Sumatera Utara9