Upload
aargo
View
6.815
Download
3
Tags:
Embed Size (px)
Citation preview
“ DELIVERY EXPLANATION TO CUSTOMER SEBAGAI PELAKSANA KEGIATAN CUSTOMER FOCUS DI AUTO 2000 PT. ASTRA
INTERNATIONAL, TBK”
CABANG ASIA AFRIKA BANDUNG
LAPORAN TUGAS AKHIR
Diajukan untuk menempuh ujian akhir Program Diploma IIIpada Fakultas Ilmu Komunikasi
Universitas Padjadjaran
DHEANE FAJRI FATHAN
210203070074
UNIVERSITAS PADJADJARAN FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
PROGRAM DIPLOMA III KOMUNIKASI SUBPROGRAM KEHUMASAN
JATINANGOR
2010
“……………Sesungguhnya orang yang mulia pada sisi Allah,
ialah orang yang paling taqwa……..”
( Al Hujarat : 13 )
“…………Allah meninggikan orang yang beriman di antara
kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan,
beberapa derajat……”
( Al Mudajaalah : 11 )
Ku Persembahkan…..
tuk mamaku tercinta Erni , Papaku tersayang Suheryana
dan kedua adik kembarku RIfqa dan Rifqi
ABTRAK
Dheane Fajri Fathan, 210203070074. “ Delivery Explanation (DEC) as
One of Customer Focus Initiatives at Auto 2000 PT. Astra International Tbk, Asia
Afrika Branch”. Di bawah bimbingan Bapak Rosnandar Romli. Program Diploma
III Pendidikan Ahli Komunikasi Terapan, Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas
Padjadjaran.
This research is aimed to gain understandings on Cusstomer Focus
initiatives at Auto 2000 PT. Astra International Tbk Asia Afrika Branch,
encompassing the preparation, implementation, and evaluation processes of
customer focus. The descriptive method is utilized as the research approach,
which involves data collection methods, namely observation, interview, and
literature study.
The findings of this research show the customer focus initiatives at this
researched organization have been well-adequately-implemented. Some evidences
support this conclusion, for examples: the appropriate stages of selection of issue
or theme, location, moderator, audience, and question items. However, some
improvements are recommended to take, including the lack of follow-up of the
customer’s complaint and untidy car condition. Penanganan keluhan yang
disampaikan pada saat customer focus berjalan baik dan langsung ditanggapi oleh
petugas customer relations dengan menjelaskan kembali apa yang belum
dijelaskan wiraniaga.
ABSTRACK
Dheane Fajri Fathan, 210203070074. “Delivery Explanation (DEC) as
One of Customer Focus Initiatives at Auto 2000 PT. Astra International Tbk, Asia
Afrika Branch”, under supervision of Bapak Rosnandar Romli, Diploma Program
III, Pendidikan Ahli Komunikasi Terapan, Faculty of Communication,
Padjadjaran University.
This research is aimed to gain understandings on Cusstomer Focus
initiatives at Auto 2000 PT. Astra International Tbk Asia Afrika Branch,
encompassing the preparation, implementation, and evaluation processes of
customer focus. The descriptive method is utilized as the research approach,
which involves data collection methods, namely observation, interview, and
literature study.
The findings of this research show the customer focus initiatives at this
researched organization have been well-adequately-implemented. Some evidences
support this conclusion, for examples: the appropriate stages of selection of issue
or theme, location, moderator, audience, and question items. Some customers’
complaints, including the lack of follow-up of the customer’s complaint and
untidy car condition have been well handled by explaining some information that
is not yet described by the salesperson.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah wa’syukurillah, puji syukur selalu penulis panjatkan
kehadirat Allah SWT atas segala limpahan dan kasih saying dan rahmat-Nya lah
pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini. Penulis
menyadari sepenuhnya bahwa isi maupun sistematika penyajian Laporan Tugas
Akhir ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak kekurangannya. Untuk itu
penulis mohon maaf sebesar-besarnya.
Adapun penyusunan Laporan Tugas Akhir ini dimaksudkan untuk
menempuh Ujian Sidang Akhir Pada Program Diploma III Pendidikan Ahli
Komunikasi Terapan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran.
Ucapan syukur dan terima kasih penulis yang tak terhingga kepada Allah
SWT dan kedua orang tua atas kasih saying, perhatian dan dukungannya. Segala
upaya dan usaha dalam penulisan Laporan Tugas Akhir ini pun tidak akan
terwujud tanpa adanya dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Rosnandar Romli, Drs., M.Si selaku dosen pembimbing yang telah
banyak meluangkan waktu dan kesabarannya dalam membimbing penulis
dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini.
2. Ibu Feliza Zubair, Dra., M.Si selaku Dosen wali yang telah memberikan
banyak nasehat akademik dan non akademik demi kemajuan saya.
3. Bapak Dr. Elvinaro Ardianto, M.Si selaku Ketua Program Diploma III
Pendidikan Ahli Terapan Fakultas Ilmu Komuniksi Universitas
Padjadjaran atas kemudahan dalam perijinan dan urusan birokrasi
penulisan Laporan Tugas Akhir.
4. Atwar Bajari Drs. M.Si selaku Pembantu Ketua I Program Diploma III
PAKT yang telah memudahkan Penulis dalam segala urusan akademik.
5. Dosen-dosen Fikom Unpad yang telah memberikan ilmu kepada penulis
sehingga dapat membuat tugas akhir ini dengan baik.
6. Seluruh staf PAKT yang telah membantu saya dalam urusan akademik
hingga proses penyelesaian tugas akhir ini.
7. Bapakgsgdshg
8. Bapak Teguh
9. Ibu Rian Indriani, selaku Customer relations coordinator Auto 2000
Cabang Asia Afrika Bandung yang telah mengijinkan penulis untuk
melakukan pengamatan dan membagikan ilmunya serta membimbing
penulis selama PKL.
10. .Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada Pak Hendi, Pak
Satria, Pak Reza, Pak Jajang, Pak Edi, Pak Iwa,Ibu Fetia, Ibu Rini, Ibu
Dewi, Ibu Dini, dan seluruh salesman serta segenap karyawan Auto 2000
Cabang Asia Afrika yang tidak dapat penulis tuliskan satu-satu atas rasa
kekeluargaan yang menganggap penulis sebagai bagian dari “keluarga”
sehingga penulis merasa nyaman dan betah dalam melaksanakan kegiatan
Praktek Kerja Lapangan. Khususnya untuk Ana mekanik yang telah rela
meluangkan waktunya untuk membantu penulis selama penyusunan
Laporan Tugas Akhir, thanks for all…..
11. My Lovely Familly, mamaku tercinta dan papaku tersayang yang telah
memberikan dukungan baik secara materi maupun non materi kalian
adalah orang tua terhebat, adik-adik kembarku Rifqa, Rifqi. Keluarga
Srimahi, Wane, Ua Agah, Teteh Ami, Mas Yulian makasih buat semuanya
selama penulis tinggal di sana.
12. Teman-teman seperjuangan dalam menjalani bimbingan, my best friend
Deli, Devie, Virry, Kerlin yang menjadi tempat bertukar pikiran dan
semua anak-anak kehumasan B dan semua anak kehumasan angkatan 2007
yang tidak bisa penulis tuliskan satu-satu.
13. Terakhir untuk Yandi Nurjamansyah yang sudah setia menemani selama
hampir empat tahun dan terus memberikan dukungan juga semangat dalam
menjalani semuanya dan juga memberikan harapan untuk menjadi lebih
baik di masa yang akan datang, thanks for everything….
Penulis menyadari pada penulisan Laporan Tugas Akhir ini masih jauh
dari sempurna. Namun demikian, penulis berharap agar Laporan Tugas Akhir ini
dapat bermanfaat bagi seluruh pihak yang membacanya. Terima kasih.
Jatinangor, 06 Juni 2010
Penulis
DAFTAR ISI
ABSTRAK…………………………………………………………………..........v
ABSTRACT……………………………………………………………………...vi
KATA PENGANTAR…………………………………………………………..vii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………........i
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah……………………………………………....1
1.2 Tujuan penulisan……………………………………………………...5
1.3 Kegunaan Penulisan……………………………………………..........5
1.4 Metode Penulisan dan Teknik Pengumpilan Data….…………...........6
1.5 Lokasi dan Waktu Kegiatan…………………………………............7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Publik Relations......................................................................8
2.1.1 Fungsi dan Tujuan Publik Relations..........................................8
2.1.2 Kegiatan Publik Relations.......................................................10
2.2 Tinjauan Customer Relations..............................................................14
2.2.1 Definisi Customer Relations..............................................18
2.2.2 Tujuan Customer Relations................................................18
2.2.3 Kegiatan Customer Relations.............................................18
2.2.4 Peran Customer Relations..................................................18
2.3 Tinjauan Customer Focus…................................................................15
2.3.1 Definisi Customer Focus….....................................................16
2.3.2 Tujuan Kegiatan Customer Focus...........................................18
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
3.1 Sejarah Perusahaan PT. Astra International......................................25
3.1.1 Visi dan Misi ..............................................30
3.1.2. Tujuan PT. Astra International..........................................32
3.1.3 Kegiatan Perusahaan......................................33
3.1.4 Struktur Organisasi..........................................................34
3.1.5 Kerjasama PT. Astra International Cabang Asia Afrika dengan
Pihak Lain .............................................................................35
3.2 Gambaran Umum Divisi Customer Relations Coordinator (CRC)
………………………………………………………..............36
3.2.1 Ketentuan Divisi Customer Relations Coordinator
(CRC) ......................................33
3.2.2 Job Description Customer Relations Coordinator
(CRC) ......................................33
3.2.3 Sarana dan Prasarana Utama Customer Relations Coordinator
(CRC) ......................................33
3.2.4 Sarana dan Prasarana Penunjang Customer Relations
Coordinator (CRC) ......................................33
BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Persiapan Customer Focus di PT. Astra International Auto 2000
Cabang Asia Afrika Bandung...........................................................40
4.2 Pelaksanaan Customer Focus di PT. Astra International Auto 2000
Cabang Asia Afrika Bandung............................................................51
4.2.1 Manfaat Customer Focus di PT. Astra International Auto 2000
Cabang Asia Afrika Bandung...........................................................51
4.3 Evaluasi dari Kegiatan Customer Focus di PT. Astra International
Auto 2000 Cabang Asia Afrika Bandung..........................................54
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan...............................................................................................x
5.2 Saran.........................................................................................................x
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................x
DAFTAR RIWAYAT HIDUP.....................................................................xii
LAMPIRAN – LAMPIRAN.............................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Persaingan di dalam bidang penjualan alat transportasi khususnya kendaraan
bermotor semakin meningkat. Fenomena ini dapat di lihat dari segi produk-
produk yang bermunculan dengan model dan desain yang sangat futuristik
maupun segi tipe yang dibagi menjadi beberapa model maupun dari segi
fungsional.
Penjualan di bidang otomotif, khususnya kendaraan roda empat, dilakukan
oleh banyak perusahaan yang bergerak di bidang otomotif meluncurkan atau
membuat produk dan model yang sama. Sehingga hal tersebut dapat membuat
persaingan yang sangat kompetitif. Sangatlah dibutuhkan kemampuan untuk dapat
bertahan dan berjuang keras untuk menjadi yang lebih baik dari pesaing yang ada.
Untuk memperoleh hal tersebut, suatu perusahaan harus dapat terus
mempertahankan dan meningkatkan kualitas produk dan jasa pelayanannya.
Disamping itu pula perusahaan juga perlu memperhatikan beberapa hal yang
dapat mendukung penampilannya di mata publik dengan berusaha membangun
dan meningkatkan citranya sehingga dapat memperoleh citra yang baik dimata
khalayak.
Citra yang baik ini dapat dicapai melalui komunikasi, seperti berkomunikasi
dengan publik di luar perusahaan melalui company profile perusahaan, press
release, dan juga pemberitaan-pemberitaan yang positif terhadap perusahaan
sehingga dapat membangun kepercayaan publik terhadap perusahaan, dan secara
otomatis perusahaan memperoleh citra yang baik di mata publik.
Banyak perusahaan yang menggunakan berbagai teknik maupun cara
komunikasi dengan pelanggan untuk mencapai tujuan yang diinginkan, yaitu
dapat mengetahui, memahami, dan memenuhi kebutuhan pelanggan terhadap
perusahaan. Komunikasi dilakukan untuk memberikan informasi, mempererat
hubungan dengan public, dan juga membangun saling pengertian antara dua belah
pihak. Komunikasi dalam dunia bisnis bertujuan untuk memberikan penerangan,
dan juga membujuk para pelanggan.
Dalam menghadapi pelanggan yang menuntut suatu kepuasan dalam jasa
pelayanan, perusahaan perlu memilih dan juga merancang suatu strategi yang
tepat sasaran dan tepat guna. Hal ini diperlukan untuk menumbuhkan loyalitas
pelanggan terhadap perusahaan, karena dengan terciptanya suatu loyalitas maka
akan memberikan keuntungan terhadap perusahaan.
PT. Astra International Auto 2000 Cabang Asia Afrika Bandung sebagai merk
perusahaan dan merupakan salah satu dealer yang memegang lisensi resmi untuk
memasarkan mobil Toyota selain itu, perusahaan ini juga memberikan jasa
layanan purna jual termasuk dalam pengadaan suku cadang dan aksesoris Toyota
asli serta layanan perawatan atau perbaikan kendaraan yaitu berupa jasa bengkel
mobil Toyota. Sebagai pemain terbesar di industry otomotif PT. Astra
International Auto 2000 Cabang Asia Afrika menyadari akan bermunculannya
para pesaing baru yang memasarkan produk sejenis dengan merk yang berbeda
dan dengan harga yang bersaing atau cenderung lebih murah.
Terlebih lagi masa sekarang ini harga-harga mobil melambung tinggi sehingga
dapat membuat perusahaan asing untuk masuk ke Indonesia dengan memproduksi
jenis produk yang sejenis, tentu saja produk yang ditawarkan kemungkinan akan
lebih murah. Hal ini tentu dapat mengakibatkan banyaknya pelanggan yang
kurang royal berpindah kepada produk lain karena dinilai lebih murah meskipun
dalam kualitas belum dapat dipastikan. Untuk menangani masalah tersebut pihak
manajemen PT. Astra International Auto 2000 Cabang Asia Afrika Bandung
dituntut untuk dapat lebih menguasai keadaan pasar dan memiliki kepekaan
terhadap permintaan dan kebutuhan pelanggan dengan mengadakan kegiatan
hubungan pelangan. Hubungan pelanggan adalah kegiatan seorang humas suatu
perusahaan yang khusus diarahkan kepada para konsumen, dalam rangka
membina hubungan baik dengan para pelanggan, sehingga dapat menimbulkan
hubungan timbal balik yang saling menguntungkan.
Hubungan pelanggan merupakan bagian yang selalu berusaha menciptakan,
memelihara dan mengeratkan hubungan baik dengan para pelanggan sehingga
terbentuklan citra yang baik terhadap perusahaan. Petugas Hubungan Pelanggan
dituntut untuk selalu terampil dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan
ataupun menampung kritik, saran, keluhan dari pelanggan agar dapat mengetahui
kekurangan dari kualitas pelayanan atau pemenuhan kebutuhan terhadap
pelanggan, khususnya pelayanan atau pemenuhan kebutuhan pelanggan yang
diterima dari PT. Astra International Auto 2000 Cabang Asia Afrika.
Khusus di PT. Astra International Auto 2000 Cabang Asia Afrika untuk dapat
mengetahui kualitas pelayanan atau pemenuhan kebutuhan pelanggan tersebut,
Hubungan Pelanggan PT. Astra International Auto 2000 Cabang Asia Afrika
selalu melaksanakan kegiatan Customer Focus dua bulan sekali atau satu tahun
enam kali.
Customer Focus adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh semua dealer Auto
2000 untuk dapat mengetahui secara langsung kualitas produk dan kualitas
pelayanan atau pemenuhan kebutuhan pelanggan untuk dapat mencapai kepuasan
pelanggan terbaik yang diberikan oleh perusahaan Auto 2000. Kegiatan ini selain
dilakukan untuk mengetahui kualitas pelayanan atau pemenuhan kebutuhan
pelanggan juga untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan secara
berkesinambungan, di samping kritikan dan saran yang diberikan oleh pelanggan.
Kegiatan ini biasanya dilaksanakan di lokasi yang cukup nyaman, seperti di
dealer Auto 2000 atau di luar dealer dengan jumlah peserta yang terbatas, berkisar
antara 5-12 orang di mana masing-masing peserta dipilih mewakili dari target
tertentu dan memiliki beragam karakteristik dan gender yang beragam agar
menghasilkan sikap dan opini yang lebih akurat.
Adanya kegiatan Customer Focus ini, diharapkan para pelanggan dapat
memperoleh kepuasan lebih setelah kebutuhannya terpenuhi.
Setiap dealer tentunya tidak akan sama dalam menentukan suatu issue atau
tema, karena setiap dealer memiliki karakteristik pelanggan yang berbeda-beda.
Melihat karakteristik pelanggan yang ada, PT. Astra International Auto 2000
Cabang Asia Afrika mengambil tema “Delivery Explanation To Customer”
(DEC) yaitu proses penyerahan kendaraan baru kepada pelanggan. Karena proses
penyerahan kendaraan merupakan puncak kesenangan yang dirasakan sangat
penting oleh para pelanggan khususnya yang berada di area sales-sales.
Berdasarkan latar belakang itu, maka penulis tertarik untuk mengambil judul “
Delivery Explanation To Customer ( DEC ) Sebagai Pelaksana Kegiatan
Customer Focus di Auto 2000 PT. Astra International Tbk, Cabang Asia
Afrika”.
1.2 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan laporan tugas akhir yang dilakukan adalah
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui persiapan kegiatan Customer Focus yang dilakukan
oleh PT. Astra International, Tbk Auto 2000 Cabang Asia Afrika.
2. Untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan Customer Focus di PT. Astra
International, Tbk Auto 2000 Cabang Asia Afrika.
3. Untuk mengetahui evaluasi dari kegiatan Customer Focus di PT. Astra
International, Tbk Auto 2000 Cabang Asia Afrika.
1.3 Kegunaan Penulisan
1. Kegunaan Teoritis
Diharapkan dengan melakukan pengamatan ini dapat memberikan
masukan pada segi teknis bidang komunikasi, khususnya dalam aplikasi
kehumasan yang berfocus pada Customer Focus. Kelak pengalaman yang di dapat
selama menyusun pengamatan ini akan berguna dimasa yang akan datang, dan
sebagai bahan referensi bagi yang membutuhkan.
2. Kegunaan Praktis
Dari hasil ini diharapkan dapat menambah dan memberikan bahan
masukan yang positif bagi PT. Astra International, Tbk Auto 2000 dalam
melaksanakan kegiatan Customer Focus dalam rangka meningkatkan kualitas dan
mutu pelayanan yang baik terhadap para pelanggan dan juga dapat menjadi bahan
pertimbangan dalam menangani keluhan pelanggan.
1.4 Metode Penulisan dan Teknik Pengumpulan Data
1. Metode Penulisan
Sesuai dengan tujuan yang akan dicapai dari pengamatan ini, metode yang
digunakan dalam penulisan Laporan Tugas Akhir adalah metode deskriptif
yaitu memaparkan apa adanya, sesuatu bentuk atau kenyataan yang ada.
Seperti yang dikutip dari Soleh Soemirat dan Elvinaro Ardianto dalam
buku Dasar-Dasar Public Relations, yaitu :
“ Descriptive Survey ( Survey Deskriptif ), penelitian yang
menggambarkan tentang situasi dan kondisi yang terjadi saat ini.
Memperoleh realitas tentang suatu pokok persoalan dalam waktu tertentu”
(Elvinaro, Soleh Soemirat, 2007;145 ).
2. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam pengamatan ini dilakukan dengan
berbagai cara, antara lain :
a. Observasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan mengamati objek
secara langsung di PT. Astra International Auto 2000 cabang Asia
Afrika Bandung, khususnya di bagian Customer Relations mengenai
kegiatan Customer Focus.
b. Wawancara, yaitu pengumpulan data dengan cara bertanya langsung
kepada pihak bersangkutan yaitu bagian customer relations sebagai
petugas kegiatan customer focus Pt. Astra International Auto 2000
cabang Asia Afrika Bandung, agar dapat langsung memberikan
keterangan yang diperlukan.
c. Studi Pustaka, yaitu pengumpulan data-data yang berkaitan dengan
pengamatan dengan mencari sumber-sumber tertulis dari buku,
internet, maupun dari arsip PT. Astra International Auto 2000
Bandung.
1.5 Lokasi dan Waktu Kegiatan
Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penyusunan Tugas Akhir ini,
penulis melakukan obsevasi di PT. Astra International Auto 2000 yang berlokasi
di Jl. Asia Afrika No.125 Bandung. Adapun waktu pengamatan dilakukan mulai
tanggal 15 Februari sampai dengan 15 April 2010.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Public Relations
Banyak sekali para ahli dalam bidang Public relations yang telah
mengemukakan definisinya tentang istilah Public relations. Sebelum beralih pada
definisi Public relations, secara etimologis Public relations terdiri dari dua kata,
yaitu kata Public dan relations. Dalam bahasa Indonesia, berarti publik dan
hubungan-hubungan. Jadi public relations berarti “ Hubungan-hubungan dengan
Publik”. Berikut definisi Public relations yang diungkapkan beberapa ahli :
J.H Wright mengemukakan ” Publik relations yang modern adalah suatu rencana tentang kebijaksanaan dan kepemimpinan yang akan menanamkan kepercayaan public dan menambah pengertian mereka” ( Abdurrachman, 1995;26 ).
Public relations memang suatu kebijakan yang menanamkan kepercayaan
publik sehingga menambah pengertian mereka, tetapi peranan utama seorang
Public relations adalah menciptakan suatu citra positif perusahaan tempatnya
bekerja.
Jefkins mendefinisikan “ Public relations adalah sesuatu yang merangkum keseluruhan komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar, antara sesuatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian.” ( Jefkins, 1992:9 ).
Memang sudah selayaknya seorang Publik relations memiliki kemampuan
dalam berkomunikasi dengan baik, baik itu komunikasi ke dalam maupun
komunikasi keluar sehingga dapat terciptanya suatu hubungan baik antara
organisasi dengan khalayaknya.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa Public relations adalah seorang yang
memiliki keahlian dalam berkomunikasi, baik ke dalam maupun ke luar,
antara organisasi dengan semua khalayak dalam rangka mencapai tujuan yaitu
menanamkan kepercayaan publik untuk memperoleh keuntungan.
2.1.1 Fungsi dan Tujuan Public Relations
Public relations merupakan suatu fungsi yang dijalankan dalam
manajemen untuk mengusahakan kegiatan komunikasi menilai opini publik
yang menyangkut organisasi, memberikan jalan keluar yang bermanfaat bagi
kelangsungan organisasi dalam menanggapi opini dari publik internal dan
eksternal organisasi.
Fungsi utama Public relations adalah menumbuhkan mengembangkan
hubungan baik antara lembaga/organisasi baik intern maupun ekstern, dalam
rangka menanamkan pengertian,motifasi dan partisipasi. Menurut Edward L.
Bernay mengkategorikan fungsi Public relations kedalam 3 fungsi, yaitu:
a. Memberikan penerangan kepada masyarakat.b. Melakukan persuasi untuk mengubah sikap dan perbuatan masyarakat
secara langsung.c. Berupaya untuk mengintergrasi sikap dan perbuatan suatu
badan/organisasi sesuai dengan sikap dan perubahan masyarkat atau sebaliknya. (Ruslan,.2007:18)
Berdasarkan ciri khas dari kegiatan humas, menurut Cutlip & Center, dan
Canfield (1982) fungsi Public relations dapat dirumuskan sebagai berikut:
a. Menunjang aktifitas utama manajemen dalam mencapai tujuan bersamab. Membina hubungan yang harmonis antara lembaga/organisasi dengan
publiknya yang merupakan merupakan khalayak sasaran.c. Mengidentifikasikan segala sesuatu yang berkaitan dengan opini,persepsi
dan tanggapan masyarakat terhadap badan/organisasi yang diwakilnya, atau sebaliknya.
d. Melayani publiknya dan memberikan sumbangan saran kepada pimpinan manajeman demi tujuan dan manfaat bersama.
e. Menciptakan komuniaksi dua arah timbal balik dan mengatur arah informasi, publikasi serta pesan dari badan/organisasi ke publiknya atau sebaliknya, demi terciptanya citra positif bagi kedua belah pihak. (Ruslan,2007:19).
Dapat ditarik kesimpulan mengenai peran utama Public relations, yang
pada intinya adalah sebagai berikut :
a. Menciptakan citra positif bagi perusahaan di mata public.b. Membina hubungan yang positif dan saling menguntungkan kedua
belah pihak.c. Sebagai pendukung dalam fungsi manajemen perusahaan.d. Penghubung antara organisasi dengan public internal dan eksternal.
Pada dasarnya peran dari seorang Public relations lebih kepada
penghubung sebuah perusahaan tempatnya bekerja kepada public, baik
Internal ( ke dalam ) maupun Eksternal ( ke luar ). Sehingga dapat terjalin
sebuah hubungan yang harmonis dan positif yang dapat saling
menguntungkan antara kedua belah pihak, tentu saja hal ini akan berefek pada
citra perusahaan tempatnya bekerja.
Oxley ( 1987;35 ) menyebutkan tujuan Public relations sesungguhnya
tidak bisa dilepaskan dari tujuan organisasi, mengingat Public relations adalah
fungsi manajemen satu organisasi dan Public relations pun bekerja di dalam
organisasi tersebut. Oxley menegaskan bahwa prinsip tujuan Public relations
jelas dan mutlak memberi sumbangan pada objektif organisasi secara
keseluruhan. ( Yosal Iriantara, 2007;17 )
Tujuan Public relations itu dirinci Lesly seperti berikut :a. Prestise atau “ citra yang favourable “ dan segenap faedahnya.b. Promosi produk atau jasa.c. Mendeteksi dan menangani isu dan peluang.d. Menetapkan postur organisasi ketika berhadapan dengan
publiknya.e. Good will karyawan atau anggota organisasi.f. Mencegah dan memberi solusi masalah perburuhan.g. Mengayomi good will komunitas tempat organisasi menjadi bagian
di dalamnya.h. Good will para stockholder dan konsituten.i. Mengatasi kesalahpahaman dan prasangka.
j. Mencegah serangan.k. Good will para pemasok, pemerintah, dan bagian lain dari
industriik dealer lain.l. Kemampuan untuk mendapatkan personel terbaik.m. Pendidikan publik untuk menggunakan produ atau jasa.n. Pendidikan publik untuk satu titik pandang.o. Good will para pelanggan atau para pendukung.( Yosal Iriantara,
2007;17-18 )
Rincian tujuan Public relations itu ternyata begitu luas. Namun pada
intinya tetap menjalin hubungan baik dengan para pihak atau publik- publik
organisasi. Hubungan yang baik tersebut bukan semata demi keuntungan dan
kemaslahatan kedua belah pihak. Organisasi menikmati keuntungan dan manfaat
dari hubungan baik itu dan publik organisasi itu pun menikmati keuntungan dan
manfaat dari hubungan baik tersebut. Tak ada yang ditinggalkan atau diperalat
dalam hubungan yang terjalin dengan baik tersebut.
2.1.2 Kegiatan Public Relations
Kegiatan Public relations tidak dapat dipisahkan dengan publik. Secara umum
kegiatan Public relations terbagi menjadi kegiatan ke dalam ( Internal Public
relations ) dan ke luar ( Eksternal Public relations ). ( Effendy, 1999 ; 135 )
Kegiatan Internal Public relations adalah :
1. Employee Relations2. Labour Relations3. Stockholder Relations ( Abdurrachman, 1995;34-38 )
Pengertian dari Employee relations sendiri adalah memelihara hubungan
baik dengan pihak manajemen, karyawan, maupun keluarga karyawan, Labour
relations adalah memelihara hubungan antara lembaga ( direksi atau manajemen
) dengan serikat pekerja perusahaan, sedangkan Stockholder relations adalah
memelihara hubungan baik dengan para pemegang saham.
Dengan melakukan kegiatan-kegiatan Internal Public relations, maka akan
terjalin hubungan yang erat antara pihak-pihak dalam yang bersangkutan sehingga
akan menciptakan hubungan yang harmonis.
Selain melakukan kegiatan-kegiatan internal ( ke dalam ), seorang Public
relations juga perlu melakukan kegiatan eksternal ( ke luar ) untuk mendukung
terciptanya Public relations yang mudah disukai oleh banyak khalayak
diantaranya :
1. Customer Relations 2. Government Relations 3. Community Relations 4. Supplier Relations 5. Dealer/distributor Relations6. Press Relations ( Abdurrachman, 1995;38-44 )
Pengertian dari Customer relations adalah memelihara hubungan dengan
para pelanggan ( customer ) dan konsumen ( consumer ) produk barang maupun
jasa dari perusahaa, Government relations adalah memilihara hubungan dengan
pemerintah pusat maupun daerah atau dengan jawatan-jawatan resmi terkait
dengan kegiatan perusahaan, Community relations adalah menjaga dan
memelihara hubungan baik dengan masyarakat ( komunitas ) di sekitar
perusahaan, Supplier Relations adalah memelihara hubungan baik dengan
pemasok, Dealer/Distributor relations adalah memelihara hubungan baik dengan
penyalur, distributor maupun agen, dan Press relations adalah mengatur dan
memelihara hubungan baik dengan pers dan media massa.
Dapat kita simpulkan bahwa kegiatan-kegiatan eksternal public relations
sangat penting dan perlu diperhatikan untuk menciptakan suatu hubungan yang
erat dengan pihak-pihak luar yang akhirnya akan membentuk sebuah opini yang
positif terhadap perusahaan di mana seorang Public relations itu bekerja.
Tujuan dari eksternal Public relations sendiri adalah untuk mengeratkan
hubungan dengan orang-orang atau pihak-pihak di luar badan atau instansi
sehingga membentuk opini yang favourable terhadap badan atau instansi yang
bersangkutan.
2.2 Tinjauan Customer Relations
2.2.1 Definisi Customer Relations
Istilah Customer relations jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia
yaitu, Customer berarti pelanggan sedangkan relations berarti hubungan. Secara
sederhana Customer relations adalah hubungan dengan pelanggan.
Customer relations merupakan salah satu kegiatan eksternal Public
relations di mana Customer Relations Officer (CRO) sebagai wakil perusahaan,
melakukan kegiatan pembinaan hubungan baik kepada para pelanggan dengan
menciptakan pelayanan yang memuaskan sehingga akan membuat para pelanggan
kembali ke perusahaan.
Customer relations perlu memperhatikan perubahan minat konsumen
terhadap produk dan jasa perusahaan. Karena semua kegiatan dan pembinaan
hubungan baik dengan para pelanggan yang dilakukan oleh Customer relations
sangat bergantung dari keinginan dan kebutuhan pelanggan itu sendiri. Hubungan
yang dilakukan oleh Customer relations harus berdasarkan pada keinginan,
kehendak, ide dan pendapat dari para pelanggan dalam rangka untuk memenuhi
kebutuhannya. Dengan kata lain, pemenuhan kebutuhan dan kepuasan akan hal-
hal yang mereka kehendakilah yang merupakan tujuan utama kegiatan Customer
relations.
Pelanggan adalah sumber utama untuk meraih keuntungan yang
berpengaruh bagi kelangsungan hidup suatu perusahaan. Bahkan ada yang
mengatakan maju mundurnya suatu perusahaan ditentukan oleh pelanggan.
Sehingga bagi perusahaan merupakan hal yang mutlak untuk menjalin hubungan
yang baik dengan para pelanggannya.
Para pelanggan adalah aset utama perusahaan yang paling berharga,
merekalah sumber penjualan uang, testimonial, dan acuan untuk menjadi sumber
utama pelanggan baru. Hal-hal ini menggambarkan vitalnya keberadaan kegiatan
customer relations dalam satu perusahaan yang menggunakan pelayanannya
dalam usahanya menjual barang maupun jasa kepada pelanggan.
Jefkins mendefinisikan Customer Relations sebagai berikut :“ Customer Relations adalah kegiatan-kegiatan humas yang khusus diarahkan kepada para konsumen atau khalayak. Medianya adalah jurnal eksternal, kunjungan kerja, penyampaian kuisoner, penyediaan jasa pelayanan purna jual, dan sebagainya” ( Jefkins 1992:353 ).
Kegiatan Public relations yang memang khusus diarahkan kepada para
pelanggan sangat penting bagi perusahaan yang bergerak di bidang barang dan
jasa. Karena perusahaan yang bergerak dibidang barang dan jasa menggunakan
pelayanannya dalam usahanya menjual produk mereka maupun jasanya kepada
para pelanggan, sehingga keberadaan seorang Customer relations di perusahaan
ini sangat berperan penting dalam kemajuan perusahaan.
Berdasarkan uraian diatas, diketahui bahwa jasa pelayanan purna jual
termasuk salah satu media yang digunakan perusahaan jasa dalam menjalin
hubungan baik dan harmonis dengan pelanggannya.
2.2.2 Tujuan Customer Relations
Keberadaan Customer relations di perusahaan jasa sendiri tentu memiliki
tujuan, seperti yang dikatakan oleh Moore, tujuan Customer relations sendiri
adalah sebagai berikut:
1. Menentukan apakah para konsumen memikirkan dan membicarakan kebijaksanaan, tindakan, produk, atau pelayanan perusahaan.
2. Memahami apakah semua pernyataan yang dibuat konsumen mengenai harga, nilai, pelayanan, dan kualitas sesuai dengan kenyataan, tidak dibuat-buat.
3. Meningkatkan pelayanan pelanggan dengan penanganan yang lebih memuaskan atas dasar keluhan untuk mengetahuipenyebabnya, dan memperbaiki kekurangan dalam operasional, procedural, atau kebijaksanaan untuk mencegah timbulnya lagi keluhan-keluhan tersebut.
4. Memperoleh penerimaan tentang produk dan layanan suatu perusahaan oleh pelanggan.
5. Mendidik karyawan untuk memberikan pelayanan cepat, tepat, sopan, pribadi, dan ramah.
6. Menyebarluaskan informasi kepada pelanggan tentang produk pelayanan, kebijaksanaan, dan praktek perusahaan.
7. Menjawab pertanyaan-pertanyaan konsumen yang berhubungan dengan perusahaan, produk, dan pelayanannya serta manfaatnya.
8. Menghasilkan produk atau pelayanan yang lebih memuaskan kepada para pelanggan melalui pemahaman produk.
9. Memberikan nama produk dengan istilah yang bisa dipahami sehingga pelanggan dapat mengetahui mutu produk untuk membantu pelanggan memilih dan memanfaatkan produk tersebut. ( Moore, 2000 ; 155 )
Jika tujuan tersebut secara kontinyu dilakukan, perusahaan yang
bersangkutan akan siap dan dapat mengetahui sikap dan respon pelanggan
dengan cepat dan dapat memberikan respon serta penanganan yang cepat pula.
2.2.3 Kegiatan Customer Relations
Pada hakekatnya, pelayanan adalah kegiatan yang utama dalam
hubungannya dengan pelanggan, terutama untuk perusahaan yang bergerak di
bidang penjualan baik produk maupun jasa. Seorang Customer relations memiliki
Job description memberikan pelayanan yang memuaskan pelanggan tempat
perusahaan di mana ia bekerja.
Pelayanan yang diberikan adalah ditujukan untuk memelihara hubungan
baik dengan para pelanggan, seorang petugas Customer relations harus mampu
mempertahankan pelanggan dalam jangka waktu tertentu dalam konsumsinya
terhadap apa yang ditawarkan perusahaan petugas tersebut bekerja. Adapun
kegiatannya tidak jauh berbeda dengan yang dilakukan oleh seorang Publik
relations.
Bentuk-bentuk kegiatan Customer relations sendiri konkretnya adalah
seperti periklanan, publisitas, dan sales promotion yang bisa berorientasi promosi
suatu barang, memperluas langganan, memperoleh suatu data secara langsung
bagi kegiatan dari survey pemasaran dan mengukur minat dan atensi seorang
anggota publik terhadap efek dari periklanan yang disiarkan ( Djaja, 1985 ; 35 ).
2.2.4 Peran Customer Relations
Setiap perusahaan memiliki berbagai macam pandangan yang berbeda-
beda mengenai Customer relations. Dalam bukunya Relationship Marketing,
Christopher, Payne, Ballantyne, memberikan urutan definisi mengenai peran
Customer relations sebagai berikut:
1. Semua kegiatan yang dibutuhkan untuk pemnerimaan, proses, pengiriman, dan pemenuhan kebutuhan pelanggan, dan untuk mengetahui kesalahan prosedur yang terjadi.
2. Kepercayaan dari pelanggan dengan persetujuan untuk dapat memenuhi kebutuhan pelanggan.
3. Semua kegiatan yang melibatkan seluruh urusan dari penggabungan antara pengiriman dan perdagangan produk perusahaan dengan cara memahami kebutuhan pelanggan dan menguntungkan bagi pihak perusahaan.
4. Keseluruhan pemasukan pemesanan, segala bentuk komunikasi dengan pelanggan, segala pengiriman barang, biaya pengangkutan, perdagangan dan control seluruh perbaikan produk.
5. Ketepatan waktu dan keakuratan pengiriman produk pesanan dari pelanggan. Pemberitahuan yang akurat dan penerimaan respon termasuk pengaturan waktu pengiriman barang dagangan ( Christopher, Payne, Ballantyne, 1991 ; 5 ).
2.3 Customer Relations sebagai Kegiatan Eksternal Public Relations
Sebagai salah satu kegiatan eksternal Public relations, Customer relations
merupakan kegiatan yang dilakukan perusahaan dengan tujuan untuk
kepentingan dan kepuasan pelanggan. Hal ini mutlak dilakukan mengingat
pelanggan adalah aset utama perusahaan.
“ Para pelanggan merupakan salah satu aset perusahaan yang paling berharga. Mereka merupakan sumber penjualan ulang, testimonial, dan acuan untuk menjadi sumber utama pelanggan baru. Hanya dibutuhkan waktu dan pengeluaran yang sedikit untuk mempertahankan seorang pelanggan daripada mencari langganan baru.” ( Moore, 1988 ; 165 )
Pelayanan merupakan kunci utama dalam membina hubungan baik dengan
pelanggan. Pelayanan yang baik akan membuat pelanggan puas dan loyal
menggunakan barang atau jasa perusahaan. Baik dan primanya kualitas
pelayanan yang konsisten dapat memberikan kepuasan pelanggan yang
memberikan respon timbal balik positif seperti :
1. Hubungan yang harmonis antara perusahaan dengan pelanggannya.2. Memberikan dasar yang kuat dan baik untuk pembelian ulang atau
penggunaan ulang.3. Mendorong terciptanya loyalitas pelanggan.4. Membentuk rekomendasi dari mulut ke mulut ( word of mouth ) yang
sangat menguntungkan bagi perusahaan.5. Reputasi perusahaan semakin baik di mata pelanggan.6. Meningkatnya laba perusahaan.( Tjiptono, 1996 ; 78-79 )
Dari berbagai kegiatan Eksternal Public Relations, Customer relations
selalu menempati urutan pertama mengingat pelanggan adalah target utama dan
pertama dari setiap kegiatan bisnis yang melayani penjualan barang maupun jasa.
Konteks Customer relations menjadi bagian primer Public relations yang wajib
disiasati secara matang dan terkendali, mengingat kekuatan pelanggan yang
sedemikian besar, menempatkan Customer relations dalam urutan selain pertama
dalam orientasi kegiatan eksternal adalah perbuatan yang sangat gegabah dan
mengundang kemunduran bagi perusahaan yang bersangkutan.
2.3 Tinjauan Customer Focus
2.3.1 Definisi Customer Focus
Istilah Customer focus jika diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia yaitu,
customer berarti pelanggan, sedangkan focus berarti fokus. Secara sederhana,
pengertian Customer Focus adalah fokus kepada pelanggan.
Customer focus adalah kegiatan yang dilaksanakan oleh semua dealer Auto
2000 untuk dapat mengetahui secara langsung kualitas produk dan kualitas
pelayanan atau pemenuhan kebutuhan pelanggan untuk dapat mencapai kepuasan
pelanggan terbaik yang diberikan oleh perusahaan Auto 2000. ( wawancara, Ibu
Rian, 2010 ).
2.3.2 Tujuan Kegiatan Customer Focus
Adapun tujuan dari diadakannya kegiatan Customer focus di PT.Astra
International, Tbk cabang Asia Afrika adalah :
1. Meningkatkan nilai CSI sales cabang Auto 2000 Asia Afrika.2. Meningkatkan kualitas pelayanan Wiraniaga.3. Memberikan Informasi kepada pelanggan bahwa adanya prosedur
pelayanan di dealer Toyota yang harus dilakukan4. Untuk mengumpulkan suara para pelanggan.5. Untuk membuat para pelanggan mengeluarkan segala keluhan-keluhannya.
( wawancara, Ibu Rian, 2010 )
BAB III
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
3.1 Sejarah Perusahaan PT Astra International
PT Astra Internasional pertama kali didirikan pada tanggal 2 Februari
1957 oleh William Suryajaya ( Tjia Kian Liong ) dengan adiknya Drs. Tjian
lian tie ( alm ) mereka sepakat untuk membuka suatu bidang usaha, dengan
mendirikan suatu perusahaan yang bernama PT Astra International, Inc
Bandung. Pada awalnya perusahaan ini bergerak dibidang perdagangan umum
yaitu menjual soft drink yang bermerk Prem Club, mengekspor hasil bumi
seperti minyak sereh, kopra, karet serta menjadi salah satu penyalur alat-alat
kereta api yang kala itu perusahaannya masih berstatus Perjan. Selain itu, PT
Astra International, Inc Bandung pun menjadi salah satu pemasok bahan
bangunan untuk proyek Pembangkit Tenaga Listrik Tenaga Air ( PLTA )
untuk kawasan Jatiluhur dan pada Dinas Pekerjaan Umum ( DPU ).
Sejalan dengan perkembangan perusahaan, maka pada tahun 1965 PT
Astra International, Inc mengalihkan usahanya dari perdagangan dalam negeri
dan pengekspor hasil bumi menjadi suatu perusahaan yang mengimpor
kendaraan bermotor, alat-alat berat dan alat-alat teknik yangdapat menunjang
kebutuhan pembangunan nasional.
Kemudian pada tanggal 1 Juli 1969, PT Astra International, Inc baru dapat
pengakuan resmi dari pemerintah Indonesia sebagai agen tunggal kendaraan
mobil merek Toyota seluruh wilayah Indonesia. Sebagai agen tunggal, PT
Astra International, Inchanya mengimpor dan memproduksi kendaraan
Toyota, tetapi tidak memasarkannya secara langsung ke konsumen. Oleh
karena itu 1970 dibentuklah “ Toyota Division “ yang digunakan untuk
menangani masalah distribusi dan pemasaran kendaraan Toyota. Pada tahun
yang sama perusahaan ini di tunjuk pula sebagai salah satu agen sepeda motor
Honda.
Pada tanggal 12 April 1971 didirikan suatu perusahaan baru yang diberi
nama PT Toyota Astra Motor ( TAM ), di mana modal usahanya adalah
gabungan antara Astra dan Toyota Motor Coorporation ( TMC ) dengan
komposisi saham 49% dimiliki Astra dan 51% dimiliki oleh Toyota Motor
Coorporation ( TMC ). Dengan melihat perbandingan kepemilikan atas saham
tersebut maka keagenan pun beralih dari PT Astra International, Inc melalui
Toyota Division sebagai penyalur utama ( Main Dealer ) dengan bantuan
kerjasama PT Toyota Astra Motor ( TAM ).
Selanjutnya pada tahun 1973, PT Astra International, Inc di tunjuk pula
sebagai agen tunggal untuk produk-produk Daihatsu. Pada tanggal 1
September 1973 status Toyota Division pun diubah menjadi Motor Vehicle
Division. Akibat terjadinya peningkataan pemasaran kendaraan Toyota, maka
pada tanggal 1 Januari 1976 dibentuklah Astra Motor Sales ( AMS ), atas
dasar akta notaris Kartini Mulyadi, SH.No. 1975 dan No. 52 tanggal 10
Oktober 1975. Astra Motor Sales ( AMS ) inilah yang dikenal menjadi
penyalur utama ( Main Dealer ) kendaraan mobil merek Toyota hampir
seluruh wilayah Indonesia kecuali Jawa Tengah. Hal ini dikarenakan
penyalurnya di pegang oleh PT New Ratna Motor Semarang, Riau dan
Pekanbaru oleh PT Agung Concern, Sulawesi Utara dan sekitarnya termasuk
Irian Jaya dipegang oleh Hadji Kalla. Maka Motor Vehicle Division hanya
bertindak sebagai agen tunggal kendaraan Daihatsu saja karena pemasaran
Toyota sudah beralih kepada Astra Motor Sales ( AMS ).
Pada bulan Desember 1982 PT Astra International Cabang Asia Afrika
Bandung didirikan. Pada tahun ini pula kendaraan bermerk Peugeot dan
Renault ikut bergabung dengan PT Astra International, Inc disamping
kendaraan-kendaraan merk lainnya seperti BMW ( 6 Oktober 1985 ),
kendaraan Isuzu ( Maret 1988 ), dan kendaraan Fiat ( Juni 1988 ). Pada
tanggal 1Januari 1989 Toyota Astra Motor ( TAM ) melakukan kerjasama lagi
dengan Multi Astra dan Toyota Engine Indonesia sehingga kini PT Toyota
Astra Motor ( TAM ) merupakan gabungan dari empat perusahaan, hal ini
merubah komposisi saham menjadi 51% dipegang oleh PT Astra International
dan 49% dipegang oleh Toyota Motor Coorporation ( TMC ). Dalam rangka
persiapan go public, maka pada bulan September 1989 PT Astra International,
Inc mengadakan restrukturasi perusahaan dalam Astra Group tersebut. Astra
Motor Sales ( AMS ) digabungkan kembali pada PT Astra International, Inc
dan terbentuklah Astra International Division dan untuk menyederhanakan
nama tersebut maka pada bulan April 1990 namanya diganti menjadi Auto
2000 agar mudah diingat. Auto 2000 ini merupakan tempat penjualan resmi
Authorized Main Dealer bagi kendaraan mobil merk Toyota yang berkantor
pusat di Jl. Gaya Motor III No. 3 Jakarta 14330.
Auto 2000 bergerak dalam bidang usaha jasa yang meliputi penjualan
mobil merk Toyota dengan suku cadang asli dan purna jual dilakukan pada
bengkel-bengkel yang tersebar diseluruh wilayah Indonesia. Saat itu terdapat
tiga puluh enam showroom Auto 2000 dan empat belas perwakilan part direct
serta dua puluh lima bengkel Auto 2000.
3.1.1 Visi Misi
Untuk mencapai suatu target, Auto 2000 memiliki tujuan atau
perencanaan, baik yang bersifat jangka panjang maupun jangka pendek.
Tujuan jangka pendek dan jangka panjang tersebut dapat dilihat pada visi dan
misi perusahaan yaitu :
1. Visi
Menjadi Main Dealer Otomotif No. 1 di Indonesia dengan praktek usaha
dan pelayanan pelanggan yang bertaraf International.
2. Misi
Adapun misi dari PT. Astra International Tbk Auto 2000 sebagai berikut :
a. Menjadi Mitra Usaha yang dapat terpercaya bagi seluruh Stakeholder
(pelanggan, karyawan, supplier, pemegang saham, pemerintah,
masyarakat).
b. Memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan.
c. Mencapai pangsa pasar no. 1 untuk kendaraan Toyota.
d. Menyediakan lingkungan kerja yang aman dan baik bagi karyawan.
e. Menciptakan nilai tambah ekonomis yang positif bagi share holders.
3.1.2 Tujuan PT. Astra International,Tbk Auto 2000
Yang menjadi tujuan dari PT. Astra International, Tbk Auto 2000
merupakan hal yang ingin dicapai dalam jangka waktu lima tahun kedepan serta
merupakan arah perusahaan bagi seluruh karyawan dalam menjalankan
kewajibannya.
Tujuan yang ingin dicapai oleh PT. Astra International, Tbk Auto 2000 adalah :
a. Market leader number one in sales, volume and market share, yaitu
menjadi pemimpin pasar dalam bisnis otomotif dengan penjualan nomor
satu.
b. Best distribution, network, adalah memiliki jaringan distribusi yang luas.
c. Customer statisfaction and employee statisfaction, yaitu menciptakan
kepuasan pelanggan dan karyawan Auto 2000.
d. Highly competence and good attitude people, adalah karyawan Auto 2000
memiliki kompetensi dan keterampilan kerja yang tinggi, serta memiliki
sikap perilaku, etika kerja, serta kepribadian yang baik.
e. Financial soundness, yaitu kondisi keuangan Auto 2000 yang sehat,
mampu menciptakan laba yang memadai untuk perkembangan dan
kelangsungan hidup perusahaaan di masa mendatang.
3.1.3 Kegiatan Perusahaan
Adapun kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan ini yaitu memberikan
layanan penjualan kendaraan sampai layanan purna jual, termasuk pengadaan
suku cadang dan aksesoris Toyota asli, serta layanan perawatan dan perbaikan
kendaraan atau jasa bengkel. Untuk lebih jelas mengenal kegiatannya, berikut
adalah rinciannya :
1. Penjualan Unit
Produk-produk yang dijual adalah kendaraan bermerk TOYOTA.
Kendaraan ini diproduksi oleh Toyota Astra Motor sebagai Agen Tunggal
Pemegang Merk ( ATPM ) Toyota di Indonesia.
Adapun produk-produk yang dijual meliputi :
Passanger Car
- Camry
- Crown
- Vios
- New Vios
- All New Corolla Altis
Commercial Car
- Kijang Innova
- Avanza
- Fortuner
- Rush
- Yaris
General Purpose
- Land Cruiser
- Truck Dyna Rino
- Hilux
2. Layanan Purna Jual
Layanan purna jual ini bertujuan untuk mempermudah customer dalam
melakukan perawatan dan perbaikan serta pengadaan suku cadang setelah
melakukan pembelian produk Toyota.
Jasa Bengkel
Pelayanan yang diberikan oleh jasa bengkel ini, yaitu :
1. Jasa perbaikan
2. Penggantian spare part
3. Pekerjaan luar ( THS )
Untuk memberikan kepuasan pada pelanggan, Auto 2000 menyediakan
fasilitas Booking Service. Booking service merupakan fasilitas yang
memudahkan pelanggan dalam merencanakan service kendaraan sesuai
dengan jadwal aktivitas pelanggan. Booking dapat dilakukan sampai satu hari
sebelum perbaikan melalui hot line Auto 2000, direct line telepon dan sms
ataupun dengan mengunjungi langsung bengkel Auto 2000 pada pukul 09.00-
14.00.
3.1.4 Struktur Organisasi
Untuk mengatur kerjasama antar pegawai agar tujuan perusahaan dapat
tercapai, maka setiap perusahaan terlebih dahulu menetapkan struktur
organisasi. Dalam struktur organisasi ini terdapat pembagian kerja,
pendelegasian wewenang dan penempatan seseorang pada posisi tertentu. Hal
ini bertujuan untuk mengetahui dengan jelas siapa yang bertanggung jawab
atas suatu tugas pekerjaan yang dilaksanakan oleh pegawai. Berikut adalah
tugas dan tanggung jawab masing-masing personal atau pegawai yang terlibat
pada divisi service:
1. Kepala cabang ( Branch Manager )
Auto 2000 dipimpiin oleh seorang pemimpin perusahaan yang disebut
dengan Kepala Cabang. Tugas dari seorang Kepala Cabang yang berkaitan
dengan jasa service adalah menjamin tercapainya pengelolaan service
sesuai target yang telah ditetapkan serta memonitor pendapatan divisi
service, “ car return”, inventory part, dan mengkoordinir pelaksanaan
kegiatan khusus yang untuk mempromosikan fasilitas yang ada di bagian
service dengan tujuan untuk meningkatkan pendapatan dan pelayanan
service.
2. Customer Relations Coordinator ( CRC )
a. Berperan sebagai jendela informasi bagi pelanggan tentang kualitas
pelayanan di bidang penjualan dan layanan purna jual, service part,
juga mengenai masalah administrasi dan keuangan.
b. Menangani kelluhan pelanggan.
c. Menangani customer database.
d. Mengelola data hasil survey CSI PT. TAM.
e. Mengadakan training CS.
f. Memonotoring keberadaan brosur/material promosi di cabang.
g. Menjadi PIC ( sesuai arahan kepala cabang ) dalam menjalankan
program CS ( baik program dari Auto 2000 kantor pusat maupun
PT,TAM ).
3. Sales Supervisor
a. Membantu Kepala Cabang dalam menyusun program penjualan.
b. Mengawasi dan mengerahkan penjualan pra salesman dan counter
penjualan dari saat pemesanan sampai dengan realisasi.
c. Bertanggung jawab terhadap pencapaian target kelompok salesman
yang dibawahinya.
d. Membuat dan menyerahkan laporan dan statistic penjualan tepat
pada waktunya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
e. Mengadakan analisis terhadap harga dan perkembangan kompetitor
dan melaporkan kepada kepala cabang.
f. Menjaga hubungan baik dengan para pelanggan dan berusaha
menarik pelanggan-pelanggan baru.
g. Memberikan pengarahan kepada salesman dalam menjalankan
tugas penjualan agar target penjualan dapat tercapai.
h. Membantu bagian penagihan untuk mengikuti dan membantu
pencairan tagihan-tagihan yang belum terbayarkan.
i. Melaksanakan tugas lainnya yang dibebankan oleh branch manage.
4. Wiraniaga
a. Melakukan Prospeciting baik melalui langsung kepada calon
pelanggan atau melalui telepon.
b. Menunjukan sifat ramah, sopan santun dan menarik dalam
penawaran dan negosiasi, penutupan penjualan, penyerahan
kendaraan, serta pelayanan purna jual.
c. Memberikan informasi yang cukup mengenai keadaan di luar
perusahaan termasuk pangsa pasar, harga dan pesaing.
d. Mencatat dan melaporkan semua keluhan pelanggan atas
kendaraan yang telah dibeli.
e. Mempersiapkan dan menyerahkan laporan harian, mingguan dan
bulanan mengenai kegiatan penjualan yang dilakukan.
f. Menjalin hubungan dengan rekan sekerja untuk meningkatkan
hasil penjualan.
g. Mengusahakan adanya hubungan yang luas dengan pihak luar
dalam rangka memasarkan produk Toyota.
h. Melaksanakan tugas lain yang dibebankan oleh Supervisior atu
kepala cabang.
5. Sales Counter
a. Melayani tamu-tamu yang datang ke showroom.
b. Melayani penjualan counter.
c. Mewakili salesman apabila yang bersangkutan tidak ada ditempat.
d. Menjaga hubungan baik dengan para pelanggan.
e. Menunjukan sifat ramah dan sopan dalam melayani pelanggan dan
calon pelanggan.
f. Mempersiapkan laporan harian, mingguan, dan bulanan kepada
supervisior.
6. Kepala Bengkel
Auto 2000 terbagi ke dalam tiga divisi, salah satunya adalah divisi
service atau bengkel yang dipimpin oleh seorang Kepala Bengkel. Tugas
dari seorang Kepala Bengkel adalah :
a. Membuat perencanaan dan memastikan pendapatan revenue
workshop, unit entry dan sesuai standar yang ditetapkan.
b. Menjaga dan meningkatkan mutu pelayanan bengkel atau service
dan performance jajaran bengkel.
c. Mengontrol stock gudang bengkel ( parts ) sesuai dengan target
service rate.
d. Membantu mengembangkan kemampuan jajaran personal bengkel
melalui pelaksanaan training untuk meningkatkan mutu pelayanan.
e. Mengevaluasi pelaksanaan sistem dan prosedur bengkel.
Sedangkan wewenang Kepala Bengkel adalah :
a. Memutuskan pemberian/penolakan diskon untuk
pelanggan/perjanjian kerjasama sesuai SOP ( Standard Operational
Procedure ).
b. Menentukan penggunaan kendaraan operasional Service cabang,
c. Menegur, mengarahkan dan memberikan reward/punishment
kepada bawahannya.
d. Mengusulkan promosi, transfer, demosi, training, atau melakukan
PHK terhadap bawahannya.
7. Instruktur
Selain seorang Kepala Bengkel, pada divisi ini terdapat juga seorang
Instruktur. Tugas dari seorang instruktur adalah sebagai berikut :
a. Mengembangkan technical skill dari mekanik, foreman dan service
advisor melalui pelaksanaan training di bengkel sesuai dengan
perencanaan dan kebutuhan yang ada untuk meningkatkan mutu
pelayanan bengkel.
b. Mengelola database training di bengkel.
c. Menganalisa dan mengontrol kebutuhan equipment, tools, dan
SST.
d. Menganalisa pekerjaan job return.
Wewenang yang dimiliki oleh instruktur adalah :
a. Membuat jadwal dan mengadakan training di bengkel atau service.
b. Merencanakan dan mengirim mekanik, foreman dan SA untuk
training kekantor pusat berdasarkan koordinasi dengan kantor
pusat.
c. Mengusulkan penambahan, perbaikan peralatan bengkel.
8. Service Advisor ( SA )
Service Advisor ( SA ) adalah petugas atau personal pertama yang
berhadapan langsung dengan customer. Tugas dari seorang Service
Advisor ( SA ) adalah :
a. Melayani customer, yaitu menganalisa kerusakan dan memeriksa
kendaraan serta menjelaskan hasil pemeriksaan kepada customer.
b. Memasukan data keluhan pelanggan mengenai kondisi
kendaraannya ke SAP computer.
c. Membuat perintah kerja bengkel ( PKB ).
d. Membuat penawaran dari pekerjaan perbaikan kendaraan atau
estimasi biaya dan waktu perbaikan kepada pelanggan.
e. Menginformasikan pekerjaan tambahan ( bila ada ) kepada
pelanggan beserta estimasi biaya dan waktu tambahan yang
diperlukan.
f. Memeriksa kendaraan yang telah diperbaiki apakah sesuai dengan
PKB.
g. Melakukan test drive dan memeriksa keberadaan part bekas
didalam kendaraan.
h. Menyerahkan kembali kendaraan pada pelanggan dalam keadaan
bersih berikut part bekas sesuai dengan form pemeriksaan
kendaraan.
i. Melakukan follow up pada pelanggan dalam waktu 2-3 hari setelah
kendaraan diperbaiki di bengkel.
j. Mengingatkan pelanggan untuk melakukan perawatan berkala
berikutnya pada saat selesai perawatan/perbaikan.
k. Mengisi data “ Account Number “ untuk setiap perawatan yang
telah selesai dikerjakan yang dipakai sebagai dasar perhitungan
biaya.
9. Foreman
Foreman adalah petugas atau personal yang mengawasi kinerja para
mekanik. Berikut adalah tugas-tugas dari foreman :
a. Menganalisa Perintah kerja bengkel PKB dari SA untuk
mendistribusikan pekerjaan kepada mekanik.
b. Mengawasi kinerja mekanik sesuai PKB dan flat rate yang
ditetapkan.
c. Membantu menyelesaikan persoalan yang dihadapi mekanik,
dengan menjelaskan cara “ trouble shooting “.
d. Mendukung mekanik dalam penyediaaan suku cadang dan tools.
e. Membuat laporan berkalaa mengenai job return, masalah yang
dihadapi untuk diserahkan pada atasan.
f. Memeriksa hasil kerja mekanik sesuai dengan PKB.
g. Menjelaskan pada pelanggan tentang kondisi kendaraan yang
sedang diperbaiki.
h. Melakukan test drive terhadap kendaraan yang telah selesai
diperbaiki.
10. Mekanik
Petugas atau personal yang memiliki tugas sebagai berikut :
a. Mengerjakan perbaikan /perawatan kendaraan sesuai perintah yang
ada di PKB/WO, sesuai dengan standar K3yang berlaku.
b. Mencatat pekerjaan dan mencatat waktu kerja di PKB.
c. Menginformasikan kerusakan diluar PKB pada Foreman untuk
ditindak lanjuti.
d. Memeriksa ulang hasil kerjanya dan menyerahkan PKB pada
Foreman untuk diperiksa.
e. Memelihara peralatan kerja, menjaga kerapian dan kebersihan
tempat kerjanya.
11. Spare Part/Partman
Pada divisi service ini terdapat pengadaan suku cadang dan aaksesoris
Toyota asli yang dikelola oleh Partman. Tugas dari Partman adalah :
a. Mengelola stock spare part di gudang part sesuai standar
pengelolaan parts Toyota sehingga mampu menyediakan parts
yang dibutuhkan di bengkel secara efektif.
b. Melakukan order parts ke sub Depo atau TAM, baik untuk
keperluan gudang parts maupun pesanan parts indirect.
c. Membuat return dan claim bagi part yang rusak atau kurang dalam
penerimaan dari TAM atau Sub Depo.
d. Membuat, melakukan register, filling, dan menyimpan dokumen-
dokumen order, penerimaan, pengeluaran, claim transfer, berita
acara, dan laporan-laporan yang berhubungan dengan bidangnya.
12. Gudang Bahan
Untuk menunjang kelancaran divisi service dalam memberikan
pelayanan yang maksimal pada customer diperlukan suatu tempat untuk
menyimpan berbagai keperluan bahan, yang memiliki tugas sebagai
berikut :
a. Menjaga kesediaan bahan, material, dan oli yang dibutuhkan
mekanik.
b. Memberikan bahan, material dan kebutuhan bengkel lain.
c. Membuat permintaan pembelian bahan dan lain-lain dari supplier
dan menyimpannya di gudang bahan.
d. Memproses Order Pembelian Bahan ( OPB) , Surat Penerimaan
Gudang ( SPG ), dan Bukti Pencatatan Hutang ( BPH ).
e. Membuat memo expenses untuk bahan yang dipakai di bengkel.
f. Memelihara dan menjaga kebersihan tempat kerja.
13. Gudang Tools
Gudang Tools adalah suatu tempat yang mengelola berbagai
kelengkapan peralatan bengkel yang dikelola oleh petugas Gudang Tools.
Berikut tugasnya:
a. Menjaga kelengkapan Special Service Tools ( SST ).
b. Meminjamkan SST pada mekanik dengan meminta coin/tanda
peminjaman dan meletakannya di tempat/papan SST.
c. Menerima pengembalian atau mengambil SST dari mekanik dan
menyerahkan Coin/tanda peminjaman.
d. Menjaga dan membersihkan SST.
e. Membuat dan mendata daftar perlengkapan kerja, equipment, dan
SST yang dibutuhkan.
f. Memelihara dan menjaga tempat dan peralatan kerjanya agar selalu
bersih dan rapi.
14. Billing Service
Pada divisi ini terdapat petugas yang disebut petugas Billing, yang
memiliki tugas:
a. Menerima PKB yang telah selesai diproses oleh bengkel.
b. Melakukan pekerjaan billing dan invoice dari PKB yang sudah
dinyatakan selesai oleh SA.
c. Membuat registrasi kuitansmanual Toyota Home Service ( THS ).
d. Mendistribusikan kuitansi asli THS yang selesai kepada pelanggan
sebagai pengganti kuitansi manual THS.
e. Melakukan monitoring terhadap PKB yang belum selesai.
f. Membuat dan mengembangkan system filling dan registrasi copy
kuitansi, OPL, dan lain-lain.
g. Membuat laporan mingguan dan bulanan WIP, faktur pajak, memo
pembebanan.
h. Memelihara dan menjaga kebersihan tempat kerja.
15. Kasir
Untuk memudahkan customer dalam melakukan pembayaran setelah
melakukan service kendaraan, maka pada divisi ini terdapat petugas Kasir
yang memiliki tugas sebagai berikut :
a. Melakukan penerimaan uang muka maupun pelunasan pembayaran
baik tunai, transfer, bilyet giro ( BG ), dan lain-lain.
b. Memeriksa kebenaran data pelanggan yang melakukan
pembayaran.
c. Membuat bukti terima uang atas semua penerimaan.
d. Memelihara dan menjaga keutuhan dokumen dari kuitansi
pembayaran dan registrasi cheque pelanggan.
e. Meminta otorisasi pejabat yang berwenang pada bukti terima uang
dan kuitansi.
f. Perhitungan uang akhir hari/cash opname.
g. Menyimpan uang kas, cheque, dan BG dari pelanggan maupun
Astra di brankas.
h. Melakukan setoran tunai/kliring setiap hari.
i. Menyiapkan pembayaran kas/non kas.
j. Memeriksa kelengkapan dokumen pendukung pembayaran dan
membuat tanda terima kuitansi.
k. Melakukan pembayaran dari rekanan dan perantara sesuai dengan
rencana mingguan.
l. Melayani kebutuhan intern.
m. Membuat bukti keluar uang.
n. Posting atas penerimaan dan pengeluaran uang.
o. Rekapitulasi kas/bank harian.
p. Menginformasikan saldo bank ke finance HO ( Head Office ).
q. Membuat rekonsiliasi bank.
r. Report ke Accounting.
s. Membuat dokumen pajak.
t. Filling dokumen yang berkaitan dengan kegiatannya.
u. Menandatangani SIKK setelah menerima pembayaran service.
16. Service Plus
Service Plus adalah penunjang dari kegiatan inti divisi service, yang
memiliki tugas sebagai berikut :
a. Menerima kendaraan yang sudah selesai service.
b. Melakukan pembersihan exterior dan interior kendaraan.
c. Melaporkan kendaraan yang sudah selesai dibersihkan kepada SA.
17. Petugas Vallet
Tugas Petugas Vallet adalah :
a. Menerima kendaraan yang baru tiba di bengkel dan menyimpannya
di stall persiapan perbaikan.
b. Melakukan pemeriksaan awal kelengkapan kendaraan.
c. Menyerahkan kendaraan kepada konsumen setelah selesai proses
service.
3.1.5 Kerjasama PT. Astra International, Tbk Auto 2000 Cabang Asia
Afrika Bandung dengan Pihak Lain
a. Astra Credit Company
Head Office :
JL. TB Simatupang No. 90 Tanjung Barat
Jakarta Selatan 12530
Tlp. 0622178859000
b. Toyota Astra Financial Service
Head Office :
Mega Plaza Building 8th F1
JL. H.R Rasunan Said Kav C-3
Jakarta 12920
Tlp. 0622152212911
c. Asuransi Astra Buana
Head Office :
Graha Asuransi Astra Lt.2
JL. TB Simatupang Kav 15 Cilandak Barat
Jakarta 12430 Indonesia
Tlp. 0622165310000
d. Astra World
Head Office :
JL. Gaya Motor I No. 10 Sunter
Jakarta 14330
Tlp. 0622165310000
e. Trac
Head Office :
Graha Sera
JL. Mitra Sunter Boulevard Blok C2 Kav 90
Sunter Jakarta 14330
f. Mobil 88
Head Office :
Graha Sera Lt. 4
JL. Mitra Sunter Boulevard Blok C2 Kav 90
Sunter Jakarta 14330
3.2 Gambaran Divisi Customer Relations Coordinator ( CRC )
3.2.1 Ketentuan Divisi Customer Relations Coordinator ( CRC )
1. Pendidikan
a.Tingkat pendidikan D3 dari berbagai jurusan, lebih diutamakan
memiliki latar belakang dengan human relations.
2. Pengetahuan dan keterampilan.
a. Memiliki pengetahuan mengenai konsep kepuasan pelanggan.
b. Memiliki kemampuan untuk berkomununikasi dengan baik.
c. Memiliki kemampuan untuk berinteraksi dengan orang.
d. Memiliki kemampuan untuk handling people.
e. Memiliki kemampuan berbahasa Inggris.
f. Memiliki kemampuan bekerja dengan team.
3.2.2 Job Description Customer Relations Coordinator ( CRC )
1. Secara Umum
Membantu kepala cabang dalam memfasilitasi program peningkatan
kepuasan pelanggan.
2. Aktivitas Utama
A. Menangani Keluhan Pelanggan
1. Memastikan From laporan penanganan keluhan pelanggan terisi
dengan benar ( sesuai prosedur ).
2. Memilah-milah masalah ( ringan atau berat ).
3. Mengkomunikasikan keluhan pelanggan.
4. Untuk keluhan pelanggan kategori ringan, dikomunikasikan
kepada komite cabang ( kepala cabang dan kepala department ).
5. Melengkapi kolom penanganan tindakan/tindakan atas keluhan
pelanggan yang tercantum dalam LPK (laporan keluhan
pelanggan) sudah dilakukan oleh department terkait.
6. Melakukan follow up kepada pelanggan untuk memastikan bahwa
masalah telah tuntas dan pelanggan merasa puas terhadap
penanganan yang telah dilakukan oleh cabang.
7. Mengirimkan laporan keluhan pelanggan ( LPK ) kepada
department CSD Auto 2000 dan PT. TAM.
8. Bersama pejabat cabang terkait, membuat aturan internal untuk
mengantisipasi terjadinya keluhan yang sama dan
mensosialisasikan aturan internal tersebut kepada karyawan di
departement.
B. Menangani Customer Database Aplikasi Astra World
1. Melakukan validasi untuk setiap aplikasi Astra World.
2. Mengembalikan setiap aplikasi yang tidak valid dari wiraniaga
kepada sales supervisior.
3. Mengirimkan aplikasi Astra World ke AW-SO ( data pelanggan
angket survey CSI PT.TAM ).
C. Menerima data pelanggan sales ( data delivery actual bulanan ) dari
PDS, mencocokan dengan aplikasi Astra World dan melakukan input
data kedalam format “ label send “sesuai dengan ketentuan department
CS PT.TAM.
D. Menerima data pelanggan bengkel ( data CPUS ) bulanan dari kepala
bengkel dan melakukan input data ke dalam format ‘ label sent ‘ sesuai
dengan ketentuan department CS PT. TAM.
E. Mengirimkan data pelanggan ‘ label sent ‘ TVSDS dan TPSS sesuai ke
department CS PT. TAM, mengelola kusioner yang telah dikirimkan
kepada pelanggan.
F. Menangani Kegiatan Customer Focus
1. Mengkoordinasikan kegiatan Customer Focus sesuai dengan
petunjuk pelaksanaan Customer Focus.
2. Membuat laporan hasil daripada Customer Focus.
3. Menyajikan hasil Customer Focus-critikal incident ( CI ) &
Generic Preference ( GP ) kepada para pejabat cabang.
4. Menginformasikan kepada peserta Customer Focus mengenai
tindak lanjut yang diambil oleh pejabat cabang atas usulan ( CI &
GP ) dari para peserta Customer Focus.
5. Memastikan kepada para pejabat departemen terkait bahwa tindak
lanjut atas input peserta Customer Focus telah dilakukan.
6. Mengirimkan laporan Customer Focus kepada departemen CSD
Auto 2000 dan departemen CSD PT. TAM.
G. Mengelola Data Hasil Survey CSI PT. TAM
1. Mengelompokan/memilah/menghitung/mengkategorikan
pencapaian indeks per item ( pengelompokan item yang mencapai
target atau tidak mencapai target) sesuai dan kondisi dan
kebutuhan cabang.
2. Menyajikan hasil CSI yang telah dikelompokan kepada para
pejabat cabang.
3. Memberikan usulan perbaikan kepada para pejabat cabang atas
pencapaian indeks pada item-item lemah.
4. Membantu pejabat cabang dalam pembuatan kreativitas perbaikan
atas pencapaian CSI cabang pada setiap bulannya.
H. Mengadakan Training CS
Memberikan training atau refresing tentang peningkatan kualitas
pelayanan di cabang secara berkala sesuai dengan situasi, kondisi dan
kebutuhan cabang.
I. Aktivitas Tambahan
1. Memonitor keberadaan brosur/material promosi di cabang.
2. Menjadi PIC ( sesuai arahan kepala cabang ) dalam menjalankan
program CS ( baik program dari Auto 2000 kantor pusat maupun
PT. TAM )
3.2.3 Sarana dan Prasarana Utama Customer Relations ( CRC )
a. Dua buah meja
b. Tiga buah kursi
c. Seperangkat komputer
d. Satu unit telepon
3.2.4 Sarana dan Prasarana Penunjang Customer Relations ( CRC )
Adapun sarana dan prasarana penunjang Customer relations dalam
menjalankan tugasnya yaitu Papan control program CS.
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Persiapan Customer Focus Di PT. Astra International Auto 2000
Cabang Asia Afrika Bandung
Pelayanan yang memuaskan merupakan harapan dari setiap pelanggan, oleh
karena itu peningkatan kualitas pelayanan di AUTO 2000 Asia Afrika tidak
pernah berhenti untuk selalu terus menjaga dan mempertahankan kualitas
pelayanannya yang terbaik. Dengan dilaksanakannya Focus Group Discussion
diharapkan dapat menjadi cara yang tepat dan efektif untuk menggali informasi,
harapan dan saran dari pelanggan untuk peningkatan pelayanan yang lebih baik
di masa mendatang. AUTO 2000 Asia Afrika mengambil topik “ Delivery
Explanation to Customer ”, karena proses penyerahan kendaraan merupakan
puncak kesenangan yang dirasakan sangat penting oleh pelanggan khususnya
yang berada di area sales. Prosedur pemilihan peserta dalam kegiatan customer
focus, tergantung pada tema atau issue Customer focus. Masalah apa yang akan
diangkat.
Sebelum melaksanakan kegiatan Customer focus ada beberapa tahapan
persiapan yang harus dilakukan oleh petugas Customer relations terlebih dahulu,
agar saat pelaksanaan kegiatan tersebut berjalan sesuai dengan apa yang
diharapkan. Hal yang perlu dilakukan dan diperhatikan dalam tahap persiapan ini
adalah :
1. Mencari Issue atau Tema.
Sebenarnya apa saja yang ingin digali dari setiap customer yang ada pada
saat pelaksanaan Customer Focus. Dalam menentukan issue atau tema,
setiap dealer diharapkan tetap menitik beratkan pada aspek pelayanan di
mana issue atau temanya dapat di pilih berdasarkan proses kritis hasil
survey JD Power ( JDP ), JD Power adalah suatu lembaga survey
independent yang mensurvei tingkat kepuasan pelanggan dan melalui
Toyota Astra Motor Customer Statisfaction (TAM CS ) survey. Setiap
dealer tentunya tidak akan sama dalam menentukan suatu issue atau tema
ini, karena setiap dealer memiliki karakteristik pelanggan yang berbeda-
beda. Untuk PT. Astra International Auto 2000 Issue atau tema yang
dipilih “ Delivery Explanation To Customer “.
2. Random Customer yang mengembalikan kuesioner.
Setelah menemukan issue atau tema yang akan diangkat, petugas
Customer relations merandom setiap pelanggan yang mengembalikan
kuesioner yang dikirim atau diberikan kepada para pelanggan pada saat
penyerahan kendaraan. Jumlah peserta yang diundang berkisar antara 5-12
orang. Masing-masing peserta dipilih oleh petugas Customer relations
mewakili dari target segmen tertentu dan memiliki beragam karakteristik
agar menghasilkan sikap dan opini yang lebih akurat, dan setiap peserta
harus diusahakan tidak mengenal satu sama lain karena jika salah satu
saling mengenal mereka akan menguasai pembicaraan. Setelah merandom
customer yang mengembalikan kuesioner, petugas Customer relations
membuat klasifikasi customer ke beberapa bagian yaitu :
Customer yang mengembalikan kuesioner. Customer yang mengembalikan kuesioner tetapi tidak puas. Gender Wanita atau Pria.
3. Mengirim Undangan Ke Setiap Pelanggan Yang Menjadi Calon Peserta
Cuctomer Focus
Setelah melakukan pemilihan peserta berdasarkan kriteria di atas,
selanjutnya petugas Customer relations PT. Astra International Auto 2000
Cabang Asia Afrika Bandung mengembangkan surat undangan untuk
didistribusikan atau dikirim ke setiap calon peserta.
4. Melakukan Follow Up Dengan Menelepon Setiap Calon Peserta
Beberapa hari sebelum pelaksanaaan kegiatan Customer focus
berlangsung, petugas Customer relations perlu melakukan follow up
kepada setiap calon peserta dengan menelepon, untuk melakukan
konfirmasi kedatangan dan menjelaskan maksud dan tujuan kegiatan
Customer focus tersebut, terutama mereka yang merasa tidak puas dalam
proses penyerahan kendaraan. Hal ini sangat penting agar peserta yang
akan hadir menyadari alasan PT. Astra International Auto 2000 Cabang
Asia Afrika Bandung melaksanakan kegiatan ini dan agar peserta lebih
memahami prosedur yang akan dijalaninya pada saat acara berlangsung.
5. Tentukan Waktu dan Tempat Yang Tepat
Petugas Customer relations harus lebih tepat dan cermat dalam pemilihan
waktu pelaksanaan agar pelaksanaan Customer focus dapat berlangsung
sesuai yang diharapkan oleh karena itu hari Sabtu menjadi pilihan petugas
Customer relations untuk melaksanakan kegiatan Customer focus, karena
hari Sabtu kebanyakan orang memiliki banyak waktu sehingga dapat
meluangkan waktunya datang ke acara Customer focus. Kegiatan
Customer focus ini sebaiknya dilakukan di lokasi yang cukup nyaman dan
menjaga kerahasiaan pribadi dari peserta. Jika dilaksanakan di Dealer
Auto 2000 Cabang Asia Afrika Bandung atau di luar Dealer, Karena itu
petugas Customer relations lebih memilih dealer Auto 2000 Asia Afrika
sebagai tempat pelaksanaan kegiatan Customer focus. Ruang meeting
menjadi pilihan tempat Customer focus berlangsung karena ruang meeting
memiliki kondisi ruangan yang tertutup dengan layout yang melingkar dan
informal sehingga dapat memudahkan interaksi antara moderator dengan
peserta.
6. Mempersiapkan Pertanyaan-Pertanyaan
Selain mempersiapkan semua hal tadi, petugas Customer relations PT.
Astra International Auto 2000 Cabang Asia Afrika Bandung juga harus
mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan yang akan ditanyakan kepada
setiap peserta. Sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh perusahaan
itu sendiri.
7. Pemilihan Moderator
Dalam pemilihan moderator, perlu diperhatikan aspek-aspek di bawah ini,
kriteria moderator sangat penting untuk mencapai tujuan pelaksanaan
Customer focus yaitu:
Memiliki pengetahuan yang memadai mengenakan issue atau tema yang akan didiskusikan.
Menunjukan perhatian kepada setiap peserta dan meyakini bahwa setiap peserta akan memberikan kontribusi terhadap hasil yang akan dicapai.
Berinteraksi secara informal dengan peserta sebelum dan setelah pelaksanaan.
Selalu melihat peserta yang sedang berbicara. Mendengar secara aktif kepada setiap peserta. Menggunakan teknik komunikasi non verbal. Menunjukan empati dan rasa hormat kepada setiap pertanyaan.
( wawancara, Ibu Rian, 2010 )
4.2 Pelaksanaan Customer Focus Di PT. Astra Interbational Auto 2000
Cabang Asia Afrika Bandung
Customer relations adalah kegiatan seorang humas suatu perusahaan yang
khusus diarahkan kepada para konsumen, dalam rangka membina hubungan baik
dengan para pelanggan, sehingga dapat menimbulkan hubungan timbal balik yang
saling menguntungkan. Hubungan pelanggan merupakan bagian yang selalu
berusaha menciptakan, memelihara dan mengeratkan hubungan baik dengan para
pelanggan sehingga terbentuklan citra yang baik terhadap perusahaan.
Petugas Customer relations dituntut untuk selalu terampil dalam
memberikan pelayanan kepada pelanggan ataupun menampung kritik, saran,
keluhan dari pelanggan agar dapat mengetahui kekurangan dari kualitas pelayanan
atau pemenuhan kebutuhan terhadap pelanggan, khususnya pelayanan atau
pemenuhan kebutuhan pelanggan yang diterima dari PT. Astra International Auto
2000 Cabang Asia Afrika.
Seorang Customer relations harus memiliki latar belakang dengan human
relations. Customer relations juga harus memiliki pengetahuan mengenai konsep
kepuasan pelanggan, dapat berinteraksi dengan orang dan yang lebih penting
seorang petugas Customer relations harus memiliki kemampuan berkomunikasi
dengan baik sehingga dapat mengatasi suatu masalah. Pada saat pelaksanaan
kegiatan Customer focus ini, Customer relations bertugas menjadi seorang
moderator. Moderator harus mengikuti panduan diskusi yang telah ditetapkan oleh
perusahaan. Sebelum kegiatan Customer focus berlangsung para peserta
diharapkan mengisi lembar data responden yang berisi beberapa pertanyaan
sebagai berikut :
Nama : Usia : Jenis kelamin : A. Pria B. Wanita Status perkawinan : A. Menikah B. Lajang C. Bercerai D.
Janda/Duda Posisi dalam keluarga : A. Suami B. Istri C. Anak Status domisili : A. Keluarga Inti ( suami, istri, anak )
B. Keluarga Gabungan ( keluarga inti + kerabat )
C. Tinggal Sendiri D. Keluarga Inti + Orang Tua
Pendapatan/bulan : A. < 2 JT B. 2 - 5 JT C. 5 - 10 JT D. 10 - 25 JT E. > 25 JT
Pengeluaran/bulan : A. < 2jt B. 2 - 5 jt C. 5 -10 JT D. 10 – 25 JT E. > 25 jt
Pekerjaan : Pendidikan terakhir : A. < SMA B. SMA
C. Diploma D. Universitas E. Pasca Sarjana
Data responden ini diperlukan untuk mengisi kelengkapan data perusahaan
mengenai para pelanggannya yang hadir sebagai peserta Customer focus, sehingga
dapat diketahui data peserta yang hadir di kegiatan Customer focus sebagai
berikut:
Umur = 30-45 tahun
Laki-laki : Perempuan = 80% : 20 % Menikah : Single = 85% : 15% Pemilik kendaraan dan memiliki tanggung jawab penuh terhadap
kendaraan.
Pemilik kendaraan yang secara langsung menerima penyerahaan
kendaraan baru. ( wawancara, Ibu Rian, 2010 ).
Setelah para peserta mengisi data responden, mereka semua dipersilakan
masuk kedalam ruangan. Kegiatan Customer focus ini dimulai pada pukul 09.00
sampai dengan pukul 11.00 siang, dan berlangsung di dalam ruang meeting yang
terletak dilantai tiga dealer Auto 2000 Asia Afrika secara tertutup. Setelah semua
peserta memasuki ruangan mereka dipersilakan duduk di meja dengan layout yang
melingkar dan informal agar para peserta merasa nyaman dan santai sehingga
dapat memudahkan interaksi antara moderator dengan peserta.
Ada tiga tahapan yang harus dilakukan oleh moderator, yaitu perkenalan,
investigasi, dan penutup. Contohnya adalah sebagai berikut :
1. Perkenalan Moderator memperkenalkan diri. Moderator menjelaskan bahwa diskusi ini ingin mendapatkan
opini personal, dalam hal ini tidak ada jawaban yang benar maupun yang salah.
Moderator menjelaskan bahwa panitia telah menempatkan tape recording dan akan menjaga kerahasiaan dari hasil diskusi ini.
Moderator mengkonfirmasikan bahwa topik diskusi pada saat ini adalah “ Delivery Explanation To Customer” atau Pelayanan Saat menyerahkan Kendaraan Baru Kepada Pelanggan.
Menjelaskan bahwa diskusi ini memiliki alur yang bebas, sehingga semua peserta bersikap santai ( relax ).
Moderator mempersilakan peserta melengkapi form biodata peserta.
Tahap ini dimaksudkan untuk mencairkan suasana dan mendapatkan pemahaman tentang karakteristik peserta dan kepemilikan kendaraannya.
Selanjutnya moderator mempersilakan setiap peserta memperkenalkan diri secara bergantian yang meliputi :
- Nama dan Pekerjaan.- Kendaraan Toyota yang dimiliki saat ini dan sebelumnya
( baik merk Toyota ataupun merk lainnya ).
Hal ini dilakukan agar para peserta dapat saling mengenal satu sama lain.
2. Investigasi
Pada tahapan ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi yang penting
dan detail tentang sudut pandang peserta terhadap topik yang telah
ditetapkan. Teknisnya, moderator menanyakan setiap pertanyaan yang
berhubungan dengan issue kepada setiap peserta secara bergantian dan
memperhatikan jawaban yang diberikan oleh setiap peserta. Moderator
juga meminta setiap peserta untuk mengingat kembali proses penyerahan
kendaraan yang dialaminya. Moderator juga harus menggunakan alur
pertanyaan-pertanyaan yang telah ditetapkan oleh perusahaan sebagai
berikut untuk ditanyakan kepada setiap peserta secara bergantian.
a. Sebelum Penyerahan
- Apakah anda dikonfirmasi oleh wiraniaga kami mengenai
jadwal penyerahan kendaraan? Jika ya, pada hari keberapa
sebelum dikirimkan anda dikonfirmasi oleh wiraniaga kami?
- Apakah waktu penyerahaan tersebut telah sesuai dengan yang
dijanjikan oleh wiraniaga kami sebelumnya?
- Berapa lama waktu yang diperlukan dari mulai anda kontrak
SPK sampai proses penyerahan kendaraan?
- Menurut anda, apakah waktu tersebut sesuai dengan harapan
anda? Jika tidak, berapa lama waktu yang anda harapkan?
Usahakan setiap peserta memberikan jangka waktu yang
diharapkannya, sehingga diperoleh rata-rata waktu pengiriman. Jika terjadi
perbedaan pendapat yang tajam antara peserta, lakukan diskusi lebih lanjut
untuk mengeksplorasi lebih dalam.
b. Tempat Penyerahan
- Di mana tempat penyerahan kendaraan baru yang paling anda
sukai? Berikan alasannya?
c. Orang Yang Menyerahkan Kendaraan
- Siapakah orang yang menyerahkan kendaraan baru kepada
anda?
- Menurut anda apakah wiraniaga perlu mendampingi
kendaraan untuk proses penyerahan? Berikkan alasannya?
d. Kondisi Kendaraan
Apakah kondisi eksterior dan interior kendaraan anda bersih dan
tanpa cacat saat diserahkan? Jika tidak, berikan alasan yang dialami?
e. Penjelasan Buku Pedoman
- Apakah buku pedoman dijelaskan kepada anda?
- Bagaimana kualitas dan kemudahan untuk dipahamidari
penjelasan yang diberikkan tersebut? Berikan alasannya?
- Menurut anda, hal-hal apa saja yang perlu dijelaskan dari buku
pedoman tersebut sesuai kebutuhan anda?
f. Penjelasan Warranty
- Apakah ketentuan warranty dijelaskan oleh wiraniaga kami?
- Bagaimana kualitas dan kemudahan untuk dipahami dari
penjelasan yang diberikan tersebut? Berikan alasannya?
- Menurut anda, hal-hal apa saja yang perlu dijelaskan dari
ketentuan warranty tersebut sesuai kebutuhan anda?
g. Penjelasan dan Demonstrasi Alat-Alat Pengoperasian Kendaraan
- Apakah petugas dealer kami menjelaskan dan
mendemontrasikan penggunaan alat-alat pengoperasian
kendaraan?
- Bagaimana kualitas penjelasan dan demontrasi tersebut dari
sisi kejelasan dan kemudahan dipahami? Berikan alasannya?
- Menurut anda, hal-hal apa saja yang perlu dipjelaskan dan
didemonstrasikan sesuai kebutuhan dan pengalaman anda
sebelumnya?
h. Penjelasan Jadwal Service/perawatan
- Apakah jadwal servis/perawatan kendaraan dijelaskan kepada
anda?
- Bagaimana kualitas penjelasan tersebut dari sisi kejelasan dan
kemudahan dipahami? Berikan alasannya?
- Menurut anda, hal-hal apa saja yang perlu dijelaskan sesuai
dengan kebutuhan anda?
i. Perkenalan Dengan Staf Bengkel
- Apakah anda diperkenalkan dengan staf dari bagian bengkel,
baik secara langsung maupun tidak langsung ( misalnya kartu
nama)?
- Jika ya, bagaimana anda menilai proses tersebut dari sisi
kebutuhan anda?
j. Jangka Waktu Proses Penyerahan
- Berapa lama waktu yang diperlukan selama proses
penyerahan, dari mulai bertemu petugas dealer sampai
kendaraan diserahkan?
- Bagaimana anda menilailamanya waktu penyerahan tersebut?
Berapa lama waktu yang anda harapkan?
k. Follow Up
- Apakah wiraniaga kami menghubungi anda kira-kira satu
minggu setelah penyerahan untuk memastikan kepuasan anda
selama proses pembelian kendaraan?
- Jika ya, bagaimana anda menilai proses follow up tersebut?
l. Lain-lain
Moderator menjelaskan bahwa proses di atas merupakan prosedur
pelayanan dealer Toyota Auto 2000 yang harus dilakukan dalam
rangka meningkatkan kepuasan pelanggan.
- Apakah ada hal-hal lain yang perlu dilakukan dealer kami
terkait dengan proses penyerahan selain aktivitas di atas? Jika
ada, jelaskan?
( moderator meminta peserta membandingkan pengalamannya
dengan merk lain atau produk lain ).
Tahapan ini merupakan tahapan yang kritis dan memerlukan skill dari
moderator dalam mengatur alur proses diskusi agar setiap peserta terbuka dan
memberikan opini masing-masing sesuai dengan pernyataan yang diberikan
oleh moderator.
3. Penutupan
Dimaksudkan untuk memberikan kesempatan terakhir bagi peserta untuk
mengklarifikasikanopini yang telah dibuat mereka pada saat diskusi
sebelumnya. Saat ini juga merupakan kesempatan moderator untuk
mengucapkan terima kasih kepada peserta atas kehadirannya pada
kegiatan customer focus kali ini dan menyatakan bahwa hasil diskusi
merupakan hal yang bermanfaat bagi proses perbaikan dealer Auto 2000
Cabang Asia Afrika Bandung.( wawancara, Ibu Rian, 2010 )
Pelaksanaan kegiatan customer focus ini diharapkan dapat menjadi cara
yang tepat dan efektif untuk mendapatkan informasi mengenai suara pelanggan,
serta membantu perusahaan, khususnya PT. Astra International Auto 2000
Cabang Asia Afrika Bandung dalam meningkatkan kepuasan pelanggannya.
4.2.1 Manfaat Customer Focus di PT.Astra International, Tbk Auto 2000
Cabang Asia Afrika
Diadakannya kegiatan Customer focus memberikan manfaat baik bagi
perusahaan PT. Astra International, Tbk Auto 2000 cabang Asia Afrika maupun
para pelanggannya sendiri.
1. Terhadap Pelanggan
Pelanggan dapat mengeluarkan semua keluhan maupun keinginan mereka
kepada cabang, semua keluhan dan keinginan mereka dapat disampaikan
pada saat pelaksanaan Customer Focus., dan tentu saja tingkat kepuasan
mereka meningkat.
2. Terhadap Perusahaan
Semua keluhan maupun keinginan para pelanggan dapat memberikan
manfaat dan masukan terhadap cabang. ( wawancara, Ibu Rian, 2010 )
4.3 Evaluasi Dari Kegiatan Customer Focus Di PT. Astra International
Auto 2000 Cabang Asia Afrika Bandung
Petugas Customer relations merupakan petugas yang pertama kali
menerima keluhan pelanggan. Mendengarkan dengan seksama dan memahami
setiap penjelasan dan keluhan pelanggan dan tidak meremehkan setiap detail
keluhan yang disampaikan pelanggan merupakan salah satu hal yang harus
dilakukan oleh petugas Customer relations. Pada saat pelaksanaan kegiatan
Customer focus, Customer relations yang bertugas sebagai moderator sudah
menjalankan tugasnya dengan benar, karena moderator sudah melakukan
investigasi sesuai dengan panduan diskusi yang telah ditetapkan oleh perusahaan
sehingga dapat memperoleh informasi yang penting mengenai keluhan peserta
mengenai issue yang dibahas.
Komplain atau keluhan pelanggan merupakan salah satu ketidakpuasan
mereka akan produk atau jasa yang diberikan oleh perusahaan. Mereka
menyampaikan keluhan tersebut agar perusahaan dapat mengetahui ketidakpuasan
mereka, sehingga perusahaan dapat mengambil tindakan atas keluhan tersebut.
Pada saat pelaksanaan kegiatan Customer focus, banyak peserta yang
menyampaikan keluhan tentang proses penyerahan kendaraan mereka. Sehingga
dapat ditemukan ringkasan hasil diskusi Customer focus, sebagai berikut :
A. Sebelum penyerahan kendaraan
Semua wiraniaga mengkonfirmasi mengenai tanggal pengiriman
kendaraan kepada pelanggan. Meskipun ada penundaan jadwal penyerahan,
wiraniaga tetap mengkonfirmasi mengenai keterlamban kepada pelanggan.
Waktu yang diperlukan oleh wiraniaga untuk pengiriman setelah proses SPK
kurang lebih 3-10 hari.
B. Tempat penyerahan kendaraan
Sebagian dari pelanggan, proses penyerahan dilakukan di showroom.
Sebagian lagi di serahkan di rumah pelanggannya langsung. Pada dasarnya
pelanggan lebih suka apabila mobilnya diserahkan langsung ke rumah mereka,
dengan alasan mobil masih dalam keadaan bersih dan bisa langsung masuk
garasi.
C. Orang yang meyerahkan kendaraan
Semua penyerahan kendaraan di serahkan langsung oleh wiraniaga.
Pelanggan inden setiap proses penyerahan didampingi wiraniaga, agar pada
saat penyerahan apabila ada proses yang kurang jelas pelanggan dapat dengan
leluasa bertanya kepada wiraniaganya sendiri.
D. Kondisi Kendaraan
Pada saat penyerahan kendaraan. Kendaraan diterima dalam keadaan
bersih, tapi ada beberapa kendaraan yang diterima body luar dan karpet dalam
keadaan kotor.
E. Penjelasaan buku pedoman
Saat penyerahan, tidak semua wiraniaga menjelaskan buku pedoman.
Wiraniaga yang menjelaskan buku pedoman pun belum begitu detail
menjelaskan. Hal ini bisa disebabkan wiraniaga lupa untuk menjjelaskan atau
keinginan dari pelanggan sendiri yang ingin kendaraannya segera digunakan.
F. Penjelasan waranty
Semua wiraniaga menjelaskan waranty pada saat proses penyerahan tapi
pelanggan merasa informasi yang mereka dapatkan pada saat penyerahan
cenderung kurang detail.
G. Penjelasan dan demontrasi alat-alat pengoperasian kendaraan
Pada saat penyerahan kendaraan. Semua wiraniaga menjelaskan cara
pengoperasiaan kendaraan . Hanya ada beberapa wiraniaga yang menjelaskan
tidak detail kepada pelanggan.
H. Penjelasan jadwal service
Semua wiraniaga menjelaskan kepada pelanggan mengenai jadwal2
service berkala yang harus dilakukan .
I. Perkenalan dengan staff bengkel
Tidak semua wiraniaga memperkenalkan pelanggan kepada staff bengkel.
Untuk penyerahan kendaraan di rumah pelanggan, ada sebagian wiraniaga
yang mencantumkan kartu nama staf bengkel di welcome pack.
J. Jangka waktu proses penyerahan kendaraan
Jangka waktu yang dibutuhkan pelanggan dari proses SPK hingga
penyerahan kendaraan antara 3 – 10 hari.
K. Follow up
Dari semua peserta yang datang tidak ada proses follow up yang dilakukan
oleh wiraniaga. Hal ini disebabkan karena pelanggan sudah merasa dekat
dengan wiraniaganya dan dapat menghubungi wiraniaga nya kapan sajaJangka
waktu proses penyerahan kendaraan.
L. Lain – lain
Pada saat penyerahan,hampir semua pelanggan mengeluh kaca kendaraan
cenderung seperti berkabut atau berjamur. Sehingga mereka harus membawa
kendaraan ke salon mobil sebelum digunakan. ( Powerpoint )
Dari hasil diskusi ini dapat disimpulkan bahwa kualitas pelayanan
wiraniaga pada proses penyerahan kendaraan pada dasarnya sudah cukup baik.
Namun masih ada beberapa kekurangan pada pelayanan yang diberikan
wiraniaga kepada pelanggan. Diantaranya pada proses follow up dan kondisi
kendaraan pada saat penyerahan. Hal ini merupakan masukan dan saran untuk
melakukan perbaikan terus menerus sehingga pelayanan yang memuaskan
pada pelanggan dapat selalu ditingkatkan.
Dalam menangani keluhan-keluhan pelanggan ini, petugas Customer
relations dituntut agar dapat bersikap professional, karena Customer relations
merupakan orang pertama yang menerima keluhan dari pelanggan dan
Customer relations juga merupakan orang yang bertugas untuk menjaga
hubungan baik dengan pelanggan agar pelanggan tidak berpindah ke produk
atau jasa dari perusahaan lain.
Dalam menghadapi hal ini, petugas Customer relations langsung
memberikan souvenir khususnya kepada mereka yang merasa tidak puas
dalam menerima pelayanan yang diberikan dan menjelaskan kembali apa yang
belum dijelaskan wiraniaga ataupun sales kepada para pelanggan dan juga
mengkonfirmasi semua keluhan yang disampaikan oleh para pelanggan.
Petugas Customer relations juga harus segera melakukan perbaikan, hal-hal
yang perlu diperbaiki dan diperhatikan adalah :
1. Merefresh kembali pengetahuan wiraniaga mengenai proses penyerahan kendaraanyang benar dengan diadakan Delivery Explanation To Customer kontes.
2. Setiap penyerahan kendaraan, wiraniaga wajib mengembalikan specimen yang sudah diisi dan di tandatangani oleh pelanggan sebagai bukti bahwa wiraniaga telah mensosialisasikan quisoner kepada pelanggan.
3. Kendaraan pada saat penyerahan, wiraniaga harus benar-benar memastikan kendaraan dalam keadaan bersih baik ekteriornya maupun interiornya.
4. Menjalankan proses Branch Relationship Management (BRM) dengan semaksimal mungkin. ( Powerpoint )
Dalam pelaksanaan Customer focus petugas Customer relations juga
mengalami beberapa hambatan yang terjadi pada saat Customer focus
berlangsung, diantaranya :
1. Jika tidak ada yang berbicara maka akan sulit mengetahui apa
keinginan atau keluhan pelanggan terhadap cabang, sehingga dalam
kegiatan Customer focus ini perusahaan tidak akan mendapatkan apa
yang diinginkan. Maka dari itu petugas customer relations harus teliti
dalam mengundang peserta Customer focus.
2. Mengatur agar para peserta tidak saling mengenal, karena jika salah
satu dari peserta saling mengenal mereka akan menguasai
pembicaraan atau malah mereka akan mempunyai topik pembicaraan
sendiri. ( wawancara, Ibu Rian, 2010 )
Dengan memberikan pelayanan yang memuaskan dan langsung
menindak lanjuti keluhan pelanggan adalah salah satu upaya untuk
menumbuhkan loyalitas pelanggan terhadap perusahaan, dan apabila
loyalitas tersebut telah tertanam di diri setiap pelanggan, maka pelanggan
pun akan berkelanjutan untuk membeli dan menggunakan produk juga
memakai jasa pelayanan yang terdapat di perusahaan
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dalam rangka menjalin hubungan yang baik dengan para pelanggan, PT.
Astra International Auto 2000 melakukan kegiatan yang melibatkan pelanggan
( publik ) salah satunya Customer Focus. Kesimpulan dari kegiatan Customer
Focus adalah sebagai berikut :
1. Persiapan yang dilakukan oleh Customer Relations PT. Astra International
Auto 2000 Cabang Asia Afrika sudah cukup matang. Hal ini dapat di lihat
dari langkah-langkah seperti dalam menentukan issue atau tema yang tepat
yaitu “Delivery Explanation To Customer”, menentukan waktu dan tempat
berlangsungnya Customer focus dengan tepat yaitu Sabtu di mana orang
memiliki banyak waktu luang, pemilihan moderator sesuai dengan kriteria
perusahaan , pemilihan peserta yang mewakili dari target segmen tertentu
yaitu customer yang mengembalikan kuesioner khususnya mereka yang
merasa tidak puas, dan juga mempersiapkan pertanyaan sesuai dengan
ketentuan perusahaan. Yang dilakukan oleh Customer relations sendiri
sudah sangat teliti dan tepat baik dalam menentukan sebuah issue maupun
dalam pemilihan peserta yang sangat selektif dalam pemilihannya.
2. Pelaksanaan kegiatan Customer focus yang dilaksanakan oleh dealer Auto
2000 Cabang Asia Afrika sudah berjalan cukup baik, dapat dilihat dari
moderator yang telah melakukan diskusi dalam kegiatan Customer focus
sesuai ketentuan perusahaan baik dari segi pembukaan, investigasi
terhadap peserta dan penutupan sudah sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan perusahaan. Peserta yang hadir juga sudah sangat membantu
dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan dengan memberikan
informasinya dan masukan mengenai issue yang didiskusikan dan kegiatan
Customer focus juga memberikan manfaat baik bagi perusahaan maupun
para pelanggannya. Hal ini membuktikan tujuan dari kegiatan Customer
focus dalam menciptakan loyalitas pelanggan cukup berhasil.
3. Dari hasil evaluasi Customer focus di PT. Astra International Cabang Asia
Afrika Bandung, ada beberapa hasil penemuan yang menyebutkan bahwa
beberapa pelanggan merasakan adanya beberapa kekurangan pada
pelayanan yang diberikan oleh wiraniaga yaitu pada saat proses follow up
yang tidak dilakukan oleh wiraniaga, semua peserta yang datang tidak ada
proses follow up yang dilakukan oleh wiraniaga karena para pelanggan
sudah sangat dekat dengan wiraniaga sehingga mereka dapat menghubungi
wiraniaga kapan saja sedangkan ketetapan perusahaan proses follow up
harus tetap ada dan kondisi kendaraan mereka pada saat penyerahaan
hampir semua kaca pelanggan seperti berkabut atau berjamur sehingga
terpaksa mereka harus membawa kendaraan ke tempat pencucian
kendaraan. Melihat hal ini pihak Customer relations langsung melakukan
perbaikan dengan merefresh kembali pengetahuan wiraniaga tentang
proses penyerahan kendaraan yang benar, dan lebih memperhatikan
kebersihan dan kelengkapan baik interior maupun eksterior kendaraan
sehingga dalam keadaan bersih, juga melakukan pendekatan yang intensif
terhadap para pelanggannya.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dirumuskan, dengan segala hormat,
penulis ingin menyampaikan beberapa saran yang sekiranya dapat berguna
sebagai bahan pertimbangan dan masukan bagi Customer Relations PT. Astra
International Auto 2000 Cabang Asia Afrika Bandung, yaitu :
1. Selalu menjaga hubungan baik dengan para pelanggan agar terjalin
kerjasama yang saling menguntungkan antara dua pihak. Karena hal ini
berkaitan dengan tujuan dari Customer Relations.
2. Lebih sering lagi dalam mengadakan kegiatan yang melibatkan para
pelanggan, agar para pelanggan merasa nyaman berada di lingkungan
perusahaan dan merasa menjadi bagian dari perusahaan.
3. Lebih memperhatikan proses follow up dan lebih memperhatikan kondisi
kendaraan sebelum melakukan proses penyerahan kendaraan dengan detail
sehingga pada saat kendaraan di serahkan pada pelanggan dalam kondisi
bersih baik interior maupun eksteriornya.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrachman, Oemi.1995. Dasar-dasar Public Relations. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.
Jefkins Frank.1992. Public Relations, edisi keempat. Jakarta: Erlangga.
Effendy, Onong Uchjana.1999. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: PT. Remadja Rosdakarya.
Moore, Frazier.1988. Hubungan Masyarakat Prinsip, Kasus dan Masalah Dua. Bandung: PT. Remadja Rosdakarya.
Djaja, Danan.1985.Peranan Humas dalam Perusahaan. Bandung: Alumni.
Tjiptono, Fandy.1996.Strategi, Bisnis, dan Manajemen. Yogyakarta: And.
Elvinaro, Soleh Soemirat.2007.Dasar-dasar Public Relations.Bandung: PT. Remadja Rosdakarya.
Rudi Ruslan,SH,MM.2007.Manajemen Public Relations dalam Media Komunikasi, Konsepsi, dan Aplikasi.Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada.
Yosal Iriantara.2007. Community Relations Konsep dan Aplikasinya, cetakan 2007.Bandung:PT. Simbiosa Reklatama.