15
Jurnal Skripsi, Teknik Sipil, Universitas Gunadarma NPM : 15315016 1 PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RUMAH SUSUN STASIUN RAWA BUNTU MAHATA SERPONG TOWER B2 DENGAN STRUKTUR BETON BERTULANG Nayla Azka 15315016 Sulardi, ST., MT. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya No. 100, Pondok Cina, Depok 16424 [email protected] ABSTRACT A building can be built with a high level of construction safety and can reduce construction costs by utilizing the properties of reinforced concrete so that it can work within its limits. The Mahata Serpong Tower B2 Building Construction Project has 21 floors and is designed using reinforced concrete with the Dual System method according to SNI 1726-2012. The results of calculations with the Dual System produce stability produces an earthquake θmax = 0,0909 ≤ 0,25. Components of reinforced concrete structures are planned based on SNI 2847-2013 regulations. Where the results of calculations for the upper structure consisting of floor plates with thickness (h) = 150 mm. The recapitulation of the reinforcement of the floor slab results in the reinforcement and pitch of the X and Y D10 - 150 and D10-250 shear reinforcement. The beam with dimensions of 400 x 650 produces a pedestal over 6D19, a lower pedestal 4D19, a top field 4D19 and a lower field 5D19, while the cross reinforcement on the pedestal D10- 100 and for stirrup field D19-300. Column K1 with dimensions of 600 x 1100 produces reinforcement support and field 30D25 with stirrups for support D13-100 and for stirrups field D13-150. Shear Wall Pier 2 has a thickness of 400 mm, with an arm length of 2700 mm and a body length of 5400 mm producing each boundary element of 1200 mm and 2000 mm. Bored pile foundation is used 0,8 m in diameter with bearing capacity of 380.22 tons. The number of foundation requirements in one group are 2, 3 and 6 drill poles. The planned budget for a 21-storey building is Rp. 36,792,955,324. Keywords : Floor Plates, Beams, Columns, Shear Wall, Reinforced Concrete.

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RUMAH SUSUN STASIUN …

  • Upload
    others

  • View
    12

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RUMAH SUSUN STASIUN …

Jurnal Skripsi, Teknik Sipil, Universitas Gunadarma NPM : 15315016

1

PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RUMAH SUSUN STASIUN RAWA

BUNTU MAHATA SERPONG TOWER B2 DENGAN STRUKTUR BETON

BERTULANG

Nayla Azka

15315016

Sulardi, ST., MT.

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan

Universitas Gunadarma

Jl. Margonda Raya No. 100, Pondok Cina, Depok 16424

[email protected]

ABSTRACT

A building can be built with a high level of construction safety and can reduce

construction costs by utilizing the properties of reinforced concrete so that it can work

within its limits. The Mahata Serpong Tower B2 Building Construction Project has 21

floors and is designed using reinforced concrete with the Dual System method according

to SNI 1726-2012. The results of calculations with the Dual System produce stability

produces an earthquake θmax = 0,0909 ≤ 0,25. Components of reinforced concrete

structures are planned based on SNI 2847-2013 regulations. Where the results of

calculations for the upper structure consisting of floor plates with thickness (h) = 150

mm. The recapitulation of the reinforcement of the floor slab results in the reinforcement

and pitch of the X and Y D10 - 150 and D10-250 shear reinforcement. The beam with

dimensions of 400 x 650 produces a pedestal over 6D19, a lower pedestal 4D19, a top

field 4D19 and a lower field 5D19, while the cross reinforcement on the pedestal D10-

100 and for stirrup field D19-300. Column K1 with dimensions of 600 x 1100 produces

reinforcement support and field 30D25 with stirrups for support D13-100 and for stirrups

field D13-150. Shear Wall Pier 2 has a thickness of 400 mm, with an arm length of 2700

mm and a body length of 5400 mm producing each boundary element of 1200 mm and

2000 mm. Bored pile foundation is used 0,8 m in diameter with bearing capacity of 380.22

tons. The number of foundation requirements in one group are 2, 3 and 6 drill poles. The

planned budget for a 21-storey building is Rp. 36,792,955,324.

Keywords : Floor Plates, Beams, Columns, Shear Wall, Reinforced Concrete.

Page 2: PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RUMAH SUSUN STASIUN …

Jurnal Skripsi, Teknik Sipil, Universitas Gunadarma NPM : 15315016

2

ABSTRAK

Suatu bangunan dapat dibangun dengan tingkat keamanan konstruksi yang

tinggi serta dapat menekan biaya pembangunan dengan memanfaatkan sifat-sifat beton

bertulang agar dapat bekerja pada batas kemampuannya. Proyek Pembangunan Gedung

Rumah Susun Mahata Serpong Tower B2 ini mempunyai 21 lantai serta didesain

menggunakan beton bertulang dengan metode Sistem Ganda (Dual System) sesuai SNI

1726-2012. Hasil perhitungan dengan Sistem Ganda menghasilkan kestabilan akibat

gempa θmax = 0,0909 ≤ 0,25. Komponen struktur beton bertulang direncanakan

berdasarkan peraturan SNI 2847-2013. Di mana hasil perhitngan untuk struktur atas yang

terdiri dari pelat lantai dengan tebal (h) = 150 mm. Rekapitulasi penulangan pelat lantai

menghasilkan tulangan tumpuan dan lapangan arax x dan y D10 – 150 serta tulangan

susut D10-250. Balok dengan dimensi 400 x 650 menghasilkan tulangaan tumpuan atas

6D19, tumpuan bawah 4D19, lapangan atas 4D19 dan lapangan bawah 5D19, sedangkan

tulangan sengang pada tumpuan D10-100 dan untuk sengkang lapangan D19-300. Kolom

K1 dengan dimensi 600 x 1100 menghasilkan tulangan tumpuan dan lapangan 30D25

dengan sengkang untuk tumpuan D13-100 dan untuk sengkang lapangan D13-150.

Dinding Geser pier 2 mempunyai tebal 400 mm, dengan panjang lengan 2700 mm dan

panjang badan 5400 mm menghasilkan masing-masing boundary element sebesar 1200

mm dan 2000 mm. Fondasi bored pile digunakan diameter 0,8 m dengan daya dukung

ijin tiang sebesar 380,22 ton. Jumlah kebutuhan pondasi pada satu kelompok terdapat 2,

3 dan 6 buah tiang bor. Rencana Anggaran Biaya untuk gedung 21 lantai sebanyak Rp

36.792.955.324,-.

Kata Kunci : Pelat Lantai, Balok, Kolom, Dinding Geser, Beton Bertulang.

1. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perencanaan merupakan suatu

kegiatan yang sangat penting sebelum

dilaksanakannya suatu proyek.

Kesalahan pemasangan ataupun urutan

proses yang tidak benar dapat

menyebabkan terjadinya kerugian.

Perencanaan yang matang sebelum

dimulainya suatu pekerjaan tidak hanya

menghemat biaya tetapi juga dapat

menghemat waktu dan tenaga. Dalam

perencanaan struktur umumnya ada tiga

hal utama yang harus diperhatikan yaitu

keamanan dari struktur untuk memikul

beban-beban layan dengan baik,

lendutan dari komponen struktur akibat

beban layan dan kontrol terhadap lebar

retak yang terjadi akibat beban layan

(Agus Setiawan, 2016).

Untuk mencegah terjadinya

suatu faktor yang tidak diinginkan dalam

perencanaan struktur gedung, maka

perencana wajib mengikuti standar

persyaratan dan peraturan yang berlaku.

Dengan adanya peraturan-peraturan,

diharapkan suatu bangunan dapat

dibangun dengan tingkat keamanan

konstruksi yang lebih tinggi serta juga

dapat menekan biaya pembangunan

dengan memanfaatkan sifat-sifat beton

bertulang agar dapat bekerja pada batas

kemampuannya

Page 3: PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RUMAH SUSUN STASIUN …

Jurnal Skripsi, Teknik Sipil, Universitas Gunadarma NPM : 15315016

3

Persyaratan standar dan

peraturan perencanaan struktur beton

bertulang sebaiknya memiliki ketahanan

terhadap beban-beban yang bekerja,

diantaranya beban grafitasi (beban hidup

dan beban mati) dan beban lateral (beban

gempa dan beban angin).

1.2. Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan Tugas

Akhir yang berjudul “Perencanaan

Struktur Gedung Rumah Susun Stasiun

Rawa Buntu Mahata Serpong Tower B2

Dengan Struktur Beton Bertulang”

adalah sebagai berikut:

1. Mendapatkan pembangunan

gedung rumah susun yang

aman.

2. Mendapatkan penulangan

struktur gedung meliputi pelat

lantai, balok, kolom, dan

dinding geser (shear wall).

3. Mendapatkan jumlah tiang

efektif untuk memenuhi daya

dukung pondasi.

4. Menggambarkan hasil akhir

dari perhitungan perencanaan.

5. Mendapatkan Rencana

Anggaran Biaya (RAB) untuk

struktur atas meliputi pelat,

balok, kolom dan shearwall.

1.3. Batasan Masalah Penulisan

Batasan masalah yang akan di

bahas dalam tugas akhir ini, antara lain:

1. Perencanaan struktur gedung

meliputi perencanaan struktur

pelat lantai, balok, kolom, dan

dinding geser (shear wall).

2. Penyusunan Tugas Akhir ini

berpedoman pada peraturan-

peraturan sebagai berikut:

a. PPIUG 1983 Peraturan

Pembebanan Indonesia

untuk Gedung

b. SNI 1726:2012 Tata Cara

Perencanaan Ketahanan

Gempa untuk Struktur

Bangunan Gedung dan

Non Gedung

c. SNI 1727:2013 Beban

Minimum untuk

Perancangan Bangunan

Gedung dan Non Gedung

d. SNI 2847:2013

Persyaratan Beton

Struktural untuk

Bangunan Gedung.

3. Perhitungan pondasi tower B2

dimulai dari daya dukung aksial

sampai mendapatkan jumlah

tiang pondasi.

4. Perhitungan Rencana Anggaran

Biaya (RAB) meliputi volume

dan harga satuan.

5. Perhitungan mekanika struktur

untuk mendapatkan gaya

dengan menggunakan program

ETABS Version 16.0.2.

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori

Membangun suatu struktur

gedung diperlukan perencanaan yang

sangat matang, sehingga struktur gedung

yang akan dibangun nantinya bisa

berfungsi sebagaimana mestinya. Dalam

perencanaan struktur umumnya ada tiga

hal utama yang harus diperhatikan yaitu

(Agus Setiawan, 2016):

1. Keamanan dari struktur untuk

memikul beban-beban layan

dengan baik.

Page 4: PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RUMAH SUSUN STASIUN …

Jurnal Skripsi, Teknik Sipil, Universitas Gunadarma NPM : 15315016

4

2. Lendutan dari komponen

struktur akibat beban layan.

3. Kontrol terhadap lebar retak

yang terjadi akibat beban layan.

Selain tiga hal utama yang

harus diperhatikan, merencanakan

struktur gedung juga menerapkan aturan

dan ketentuan yang di tetapkan pada

peraturan. Berikut ini adalah tahapan

secara garis besar untuk membangun

struktur gedung dengan menerapkan

aturan-aturan yang di tetapkan, sebagai

berikut:

1. Melakukan review dan studi

kepustakaan terhadap text book

dan jurnal-jurnal yang terkait

dengan perencanaan struktur,

diantaranya adalah Persyaratan

Beton Struktural untuk

Bangunan Gedung, SNI 2847-

2013. (BSN, 2013)

2. Menentukan pengambilan data

yang dianggap perlu dalam

penulisan tugas akhir.

3. Pengumpulan data-data

perencanaan yang dibutuhkan.

4. Melakukan analisis data

menggunakan data yang

tersedia dengan mengimput

beban mati, beban hidup, dan

gempa untuk mendapatkan

gaya dalam yang bekerja.

5. Melakukan analisis terhadap

hasil perhitungan yang telah

dilakukan yaitu perencanaan

struktur dengan pedoman SNI

2847:2013. (BSN, 2013).

2.2. Standar Perencanaan

Standar perencanaan yang akan

menjadi acuan pada Perancangan

Struktur Gedung Rumah Susun Stasiun

Rawa buntu Mahata Serpong adalah

sebagai berikut:

1. SNI 2847-2013: Persyaratan

Beton Struktural untuk

Bangunan Gedung.

2. SNI 1726-2012: Tata Cara

Perencanaan Ketahanan Gempa

untuk Struktur Gedung dan Non

Gedung.

3. SNI 1727-2013: Beban

Minimum untuk Perancangan

Bangunan Gedung dan Struktur

Lain.

4. PPIUG 1993 Peraturan

Pembebanan Indonesia untuk

Gedung.

3. METODE PENELITIAN

Secara umum metode dan

tahapan dalam perencanaan yang

digunakan dalam perencanaan gedung

adalah sebagai berikut:

1. Pengumpulan Data

Data perencanaan dalam tahap

ini terdiri dari deskripsi umum

bangunan, denah bangunan, data tanah,

mutu bahan yang digunakan, desain

struktur, standar dan refrensi yang

dipakai dalam perencanaan.

2. Preliminary Design

Tahapan pertama dalam

perencanaan gedung yaitu membuat

desain yang memberikan estimasi

gambaran bangunan dan struktur atas

yaitu, balok, kolom, pelat dan dinding

geser secara lebih detail dan terukur,

namun belum mengarah pada hal-hal

yang lebih detail. Memodelkan struktur

gedung yang direncanakan dengan

bantuan program ETABS.

Page 5: PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RUMAH SUSUN STASIUN …

Jurnal Skripsi, Teknik Sipil, Universitas Gunadarma NPM : 15315016

5

3. Pembebanan

Menentukan jenis dan besaran

beban-beban yang bekerja pada

struktur yang direncanakan

berdasarkan SNI 03-1727-2013 Beban

Minimum untuk Perancangan

Bangunan Gedung dan Struktur lain.

4. Analisis Struktur

Melakukan analisis struktur

dari pemodelan yang telah dibuat.

Analisis struktur dilakukan dengan

bantuan program ETABS. Analisis

struktur ini bertujuan untuk mengetahui

respons struktur akibat adanya kinerja

gaya luar pada bangunan. Gaya luar

yang akan diperhitungkan adalah gaya

vertikal dari beban mati dan beban

hidup, serta gaya horizontal/ lateral dari

beban gempa.

5. Gaya-Gaya Dalam

Hasil dari kombinasi

pembebanan yang akan menghasilkan

gaya-gaya dalam untuk setiap kombinasi

yang dilakukan.

6. Kontrol Analisis

Kontrol yang dilakukan untuk

analisis gempa adalah kontrol

simpangan, kontrol rotasi dan kontrol

translasi, sedangkan untuk analisis

penulangan struktur yaitu kontrol

regangan, kontrol tegangan dan kontrol

lendutan.

7. Pendetailan Struktur

Seluruh kontrol dipenuhi maka,

dilakukan analisis terhadap kombinasi

pembebanan (gempa dan grafitasi)

melalui program ETABS dan akan

didapatkan gaya-gaya dalam yang

bekerja pada member struktur tersebut.

Dengan gaya-gaya yang didapatkan,

selanjutnya dapat dihitung kebutuhan

tulangan.

Gambar 1 Diagram Alir Perencanaan

4. DATA PERENCANAAN

4.1. Data Umum Proyek

Data umum proyek untuk

memenuhi penulisan Tugas Akhir adalah

sebagai berikut:

1. Nama Proyek : Rumah Susun

Stasiun Rawa Buntu Mahata

Serpong Tower B2

2. Lokasi Proyek : Jl. Stasiun

Rawa Buntu, Serpong, Kota

Tangerang Selatan

4.2. Data Struktur

Data struktur atas Proyek

Pembangunan Rumah Susun Mahata

Serpong Stasiun Rawa Buntu adalah

sebgai berikut:

1. Tipe Bangunan : Gedung

Rumah Susun

2. Tinggi Bangunan : 94,5 m

3. Jumlah Lantai : 21 Lantai

Page 6: PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RUMAH SUSUN STASIUN …

Jurnal Skripsi, Teknik Sipil, Universitas Gunadarma NPM : 15315016

6

4. Sistem Fondasi : Fondasi

Borepile

5. Material Struktur : Beton

Bertulang (Pelat Lantai, Balok,

Kolom, dan Dinding Geser)

6. Material Beton Struktur

a. Mutu Beton = 40 MPa

b. Mutu Beton = 35 MPa

c. Mutu Beton = 30 MPa

d. Berat Jenis = 2400 kg/m3

7. Baja Tulangan

Mutu Baja Tulangan yang akan

digunakan dalam perencanaan sesuai

SNI-2847-2013 adalah sebagai

berikut:

a. fy = 400 MPa

b. fu = 570 MPa

4.3. Data Gempa

Pada perencanaan rumah susun

ini terletak di Tangerang Selatan dengan

data gempa yang didapat dari SNI

1726:2012 adalah sebagai berikut:

1. Sistem Penahan Gempa : Dual

System (SRPMK Menahan

Minimum 25% Gaya Lateral)

2. Kategori Resiko Gempa : II

3. Faktor R : 7

4. Faktor Cd : 5,5

5. Faktor Ω0 : 2,5

Tabel 1 Data Gempa Rawa Buntu,

Tangerang Selatan

Variabel Nilai

PGA (g) 0,385

SS (g) 0,748

S1 (g) 0,322

CRS 1,005

CR1 0,937

FPGA 0,944

Variabel Nilai

FA 1,205

FV 2,713

PSA (g) 0,364

SMS (g) 0,901

SM1 (g) 0,873

SDS (g) 0,600

SD1 (g) 0,582

T0 (detik) 0,194

TS (detik) 0,969

(Sumber: Puskim.pu.go.id, 2019)

4.4. Data Tanah

Data tanah di dapat sesuai

lokasi eksisting di kawasan Tangerang

Selatan. Berdasarkan data tanah boring

log BH-5 di dapat hasil pernitungan nilai

N = 13,010. Dalam SNI 2847-2012 maka

tanah termasuk ke dalam kelas situs SE

(tanah lunak).

5. PERENCANAAN DAN

ANALISA DATA

Pemodelan yang dilakukan

menggunakan software ETABS 2016

dengan persyaratan gempa

menggunakan SNI 1726-2012 dan SNI

1727-1012 digunakan sebagai peraturan

yang mengatur mengenai pembebanan

yang akan diberikan.

Gambar 2 Pemodelan Tampak Atas

Bangunan

Page 7: PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RUMAH SUSUN STASIUN …

Jurnal Skripsi, Teknik Sipil, Universitas Gunadarma NPM : 15315016

7

Gambar 3 Pemodelan 3D Bangunan

5.1. Waktu Getar Alami

Pola gerak bisa dilihat dalam

mode-mode yang akan menentukan

sudah mengalami atau belum mengalami

translasi dan rotasi pada struktur. Pada

gedung 1 dan 2, mode pertama dengan

translasi arah Y, mode ke dua mengalami

translasi arah X dan mode tiga

mengalami rotasi arah Z.

Tabel 2 Modal Participating Mass

Ratios

Tabel 3 Modal Load Participation

Ratios

Analisis statik partisipasi massa

sudah mencapai 100% di kedua arah

orthogonal dan untuk analisis dinamik

partisipasi massa telah mencapai lebih

dari 90%.

5.2. Kontrol Desain

Kontrol desain struktur

dilakukan terhadap pengecekan batas

simpangan antar lantai yang diatur dalam

Pasal 7.8.6 dan 7.12.1 serta kestabilan

akibat efek P-Delta yang diatur dalam

Pasal 7.8.7. Simpangan antar lantai arah

x maupun arah y dapat dilihat dalam

tabel sebagai berikut:

Tabel 4 Simpangan Antar Tingkat Ijin

X – Dir

Page 8: PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RUMAH SUSUN STASIUN …

Jurnal Skripsi, Teknik Sipil, Universitas Gunadarma NPM : 15315016

8

Tabel 5 Simpangan Antar Tingkat Ijin

Y – Dir

Perhitungan kontrol efek P-

Delta pada Lantai 2 akibat gempa arah Y

adalah sebagai berikut:

dsxy

ey

ChV

ΔIPθ =

5,545007724736,639

123,00120445294θ

=

024,0θ =

Perhitungan untuk θmax adalah

sebagai berikut:

25,0Cβ

0,5θ

d

max

=

25,05,51

0,5θmax

=

maxθ = 0,0909 < 0,25

Kerena nilai θ < 0,1, maka tidak

disyaratkan untuk diperhitungkan

terhadap P-Delta, dan nilai θ < θmax,

sehingga struktur masih dalam kondisi

stabil.

5.3. Analisis Sistem Gempa

Pengecekan terhadap gaya

geser desain yang ditahan oleh pemikul

momen dan dinding geser (shearwall)

harus dilakukan sebagai syarat Sistem

Ganda.

Tabel 6 Joint Reactions Akibat Gempa

EX

Nilai total EX = -724737, akibat

beban gempa arah X (EX) shearwall dan

kolom menahan gaya geser pada lantai

dasar sebesar:

FX

kgf

Base 1 EX -2767,8776

Base 2 EX -4001,307

Base 3 EX -4339,0733

Base 4 EX -4605,6514

Base 5 EX -4615,0333

Base 6 EX -4645,3201

Base 7 EX -4576,7441

Base 8 EX -4611,6908

Base 9 EX -4320,2589

Base 10 EX -2740,6104

Base 12 EX -4816,1057

Base 13 EX -4541,0622

Base 14 EX -4817,2878

Base 15 EX -4570,9142

Base 16 EX -5693,1605

Base 17 EX -5827,2333

Base 18 EX -6692,3969

Base 19 EX -5839,889

Base 11 EX -4343,336

Base 20 EX -4262,1474

Base 21 EX -7469,6436

Base 22 EX -7361,3649

Base 23 EX -6275,6918

Base 24 EX -6198,5136

Base 25 EX -8782,7704

Base 26 EX -7277,6432

Base 29 EX -5037,2424

Base 30 EX -4949,9703

Base 31 EX -3561,7904

Base 32 EX -3496,6987

Base 33 EX -2068,5524

Base 34 EX -4146,83

Base 35 EX -176313,7109

Base 36 EX 16588,5372

Base 37 EX 13026,4279

Base 38 EX -169243,4999

Base 39 EX -23464,0454

Base 40 EX -219889,1458

Base 41 EX -6187,3518

-724736,6003

Story Joint LabelLoad

Case/Combo

Jumlah

Page 9: PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RUMAH SUSUN STASIUN …

Jurnal Skripsi, Teknik Sipil, Universitas Gunadarma NPM : 15315016

9

Vshearwall = 640714,9383

% Vshearwall = 88,41%

Vkolom = 84021,6165

% Vkolom = 11,59%

Tabel 7 Joint Reactions Akibat Gempa

EY

Nilai total EY = -724737, akibat

gempa dari arah Y (EY) shearwall dan

kolom menahan gaya geser pada lantai

dasar sebesar:

Vshearwall = 709281,377

% Vshearwall = 97,87%

Vkolom = 15455,2531

% Vkolom = 2,13%

Karena frame belum menahan

25% gaya geser desain, oleh karena itu

perlu dilakukan analisis terpisah

terhadap rangka pemikul momen yang

harus disediakan mampu menahan 25%

dari nilai beban gempa desain.

Tabel 8 Joint Reactions Akibat Gempa

EX

FY

kgf

Base 1 EY -668,4236

Base 2 EY -781,4828

Base 3 EY -841,1579

Base 4 EY -651,1691

Base 5 EY -650,4269

Base 6 EY -732,9468

Base 7 EY -811,055

Base 8 EY -781,6814

Base 9 EY -992,289

Base 10 EY -994,2104

Base 12 EY -1255,4186

Base 13 EY -694,5569

Base 14 EY -1380,6368

Base 15 EY -767,1617

Base 16 EY -1153,9636

Base 17 EY -559,4393

Base 18 EY -1213,9042

Base 19 EY -525,3291

Base 11 EY -19194,4812

Base 20 EY -35970,7772

Base 21 EY -26510,8614

Base 22 EY -38641,1952

Base 23 EY -28148,6179

Base 24 EY -40430,1072

Base 25 EY -35234,6712

Base 26 EY -53441,3406

Base 29 EY -33555,7556

Base 30 EY -65562,3145

Base 31 EY -37218,094

Base 32 EY -67741,0329

Base 33 EY 54214,9871

Base 34 EY -78184,4174

Base 35 EY 292,076

Base 36 EY -29840,5128

Base 37 EY -51905,5096

Base 38 EY 561,8226

Base 39 EY -4048,152

Base 40 EY -1391,4814

Base 41 EY -117330,9406

-724736,6301

Story Joint LabelLoad

Case/Combo

Jumlah

FX

kgf

Base 1 EX -4601,9520

Base 2 EX -5696,5203

Base 3 EX -5902,9401

Base 4 EX -6086,1124

Base 5 EX -6091,9765

Base 6 EX -6098,0309

Base 7 EX -6141,1768

Base 8 EX -6091,5688

Base 9 EX -5901,0413

Base 10 EX -4583,0548

Base 12 EX -6092,0022

Base 13 EX -5875,0946

Base 14 EX -6199,9034

Base 15 EX -5981,2832

Base 16 EX -6873,5848

Base 17 EX -6669,3072

Base 18 EX -6786,3373

Base 19 EX -6587,3898

Base 11 EX -2355,6796

Base 20 EX -2283,7279

Base 21 EX -3969,614

Base 22 EX -3848,0448

Base 23 EX -3816,6288

Base 24 EX -3729,831

Base 25 EX -4377,5705

Base 26 EX -4299,2501

Base 29 EX -3127,7641

Base 30 EX -3000,9478

Base 31 EX -2042,9629

Base 32 EX -1964,9061

Base 33 EX -1847,5782

Base 34 EX -3918,2326

Base 35 EX -4017,2657

Base 36 EX -4037,0512

Base 37 EX -3905,2895

Base 38 EX -3882,6541

Base 39 EX -4280,4927

Base 40 EX -4010,5384

Base 41 EX -4208,8449

-181184,1513

Load

Case/Combo

Jumlah

Story Joint Label

Page 10: PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RUMAH SUSUN STASIUN …

Jurnal Skripsi, Teknik Sipil, Universitas Gunadarma NPM : 15315016

10

Tabel 9 Joint Reactions Akibat Gempa

EY

Berdasarkan Tabel 5.30 nilai

total EY = -181184,16, akibat gempa

dari arah Y (EY) shearwall dan kolom

menahan gaya geser pada lantai dasar

sebesar:

Vshearwall = 86539,7445

% Vshearwall = 47,76%

Vkolom = 9464,4155

% Vkolom = 52,24%

5.4. Penulngan Pelat Lantai

Penulangan pelat lantai di

dapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 10 Penulangan Pelat Lantai

Gambar 4 Penulangan Pelat Lantai

5.5. Penulangan Balok

Penulangan balok di dapatkan

hasil sebagai berikut:

Tabel 11 Penulangan Balok Induk

Gambar 5 Penulangan Balok Induk

FY

kgf

Base 1 EY -3378,9518

Base 2 EY -3883,4011

Base 3 EY -4228,5877

Base 4 EY -4466,0928

Base 5 EY -4762,4926

Base 6 EY -5075,2718

Base 7 EY -5397,3434

Base 8 EY -5668,2132

Base 9 EY -5944,2103

Base 10 EY -6256,4352

Base 12 EY -5566,7676

Base 13 EY -4773,8556

Base 14 EY -5928,8082

Base 15 EY -5088,8548

Base 16 EY -6128,2358

Base 17 EY -5307,4854

Base 18 EY -6851,7688

Base 19 EY -5937,6394

Base 11 EY -3165,6659

Base 20 EY -2589,5139

Base 21 EY -3337,8616

Base 22 EY -3127,1551

Base 23 EY -3898,6899

Base 24 EY -3225,2673

Base 25 EY -4144,6925

Base 26 EY -3945,4241

Base 29 EY -5691,1795

Base 30 EY -4668,6955

Base 31 EY -5937,8287

Base 32 EY -4866,4647

Base 33 EY -6865,9778

Base 34 EY -4769,2648

Base 35 EY -3558,7497

Base 36 EY -2952,2383

Base 37 EY -2782,6838

Base 38 EY -2942,4839

Base 39 EY -4353,6283

Base 40 EY -5576,9438

Base 41 EY -4139,3354

-181184,16

Story Joint LabelLoad

Case/Combo

Jumlah

POSISI TUMPUAN LAPANGAN

DIMENSI 400 x 650 400 x 650

TULANGAN ATAS 6 D19 4 D19

TULANGAN BAWAH 4 D19 5 D19

SENGKANG D10 - 100 D10 - 300

TULANGAN BADAN 2 D10 2 D10

Page 11: PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RUMAH SUSUN STASIUN …

Jurnal Skripsi, Teknik Sipil, Universitas Gunadarma NPM : 15315016

11

Tabel 12 Penulangan Balok Anak

Gambar 6 Penulangan Balok Anak

5.6. Penulangan Kolom

Penulangan kolom di dapatkan

hasil sebagai berikut:

Tabel 13 Penulangan Kolom K1

Gambar 7 Penulangan Kolom K1

Tabel 14 Penulangan Kolom K2

Gambar 8 Penulangan Kolom K2

Tabel 15 Penulangan Kolom K3

Gambar 9 Penulangan Kolom K3

5.7. Penulangan Shearwall

Penulangan shearwall di

dapatkan hasil sebagai berikut:

1. Shearwall P1, P3, P4, P5, P8

dan P9

a. Tebal Struktur 400 mm

b. Tulangan longitudinal D25-

200

c. Tulangan Transversal

(Hoop) 9 kaki D13-200

d. Tulangan Transversal

(Sengkang) D13-150

POSISI TUMPUAN LAPANGAN

DIMENSI 300 x 450 300 x450

TULANGAN ATAS 4 D19 3 D19

TULANGAN BAWAH 3 D19 3 D19

SENGKANG D10 - 100 D10 - 300

POSISI TUMPUAN LAPANGAN

DIMENSI 600 x 1100 600 x 1100

TULANGAN 30 D25 30 D25

SENGKANG D13 - 100 D13 - 150

POSISI TUMPUAN LAPANGAN

DIMENSI 500 x 1000 500 x 1000

TULANGAN 22 D25 22 D25

SENGKANG D13 - 100 D13 - 150

POSISI TUMPUAN LAPANGAN

DIMENSI 500 x 900 500 x 900

TULANGAN 20 D25 20 D25

SENGKANG D13 - 100 D13 - 150

Page 12: PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RUMAH SUSUN STASIUN …

Jurnal Skripsi, Teknik Sipil, Universitas Gunadarma NPM : 15315016

12

Gambar 10 Shearwall P1, P3, P4, P5,

P8 dan P9

2. Shearwall P6

a. Tebal Struktur 400 mm

b. Tulangan longitudinal D25-

200

c. Tulangan Transversal

(Hoop) 4 kaki D13-200

d. Tulangan Transversal

(Sengkang) D13-150

Gambar 11 Shearwall P6

3. Shearwall P2

a. Tebal Struktur 400 mm.

b. Tulangan longitudinal

D25-200

c. Tulangan Transversal

(Hoop) D13-200

• Untuk lengan 6 kaki

• Untuk badan 8 kaki

d. Tulangan Transversal

(Sengkang) D13-150

Gambar 12 Shearwall P2

4. Shearwall P7

a. Tebal Struktur 400 mm.

b. Tulangan longitudinal D25-

200

c. Tulangan Transversal

(Hoop) D13-200

• Untuk lengan 6 kaki

• Untuk badan 8 kaki

d. Tulangan Transversal

(Sengkang) D13-150

Gambar 13 Shearwall P7

5.8. Fondasi

Diameter tiang rencana = 0,8 m.

Kedalaman fondasi berdasarkan bore

hole BH-5 didapat 32 m, diambil

berdasarkan nilai N-SPT pada data

boting log yang menunjukan pada

kedalaman tersebut sudah mencapai

tanah keras (NSPT = 40).

Berdasarkan hasil prhitungan,

didapat daya dukung tiang izin (Qa) =

320,216 ton. Hasil perhitungan didapat

jumlah tiang yang digunakan pada

struktur kolom dan shearwall sebagai

berikut:

Tabel 16 Jumlah Tiang

Page 13: PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RUMAH SUSUN STASIUN …

Jurnal Skripsi, Teknik Sipil, Universitas Gunadarma NPM : 15315016

13

Tabel 17 Penurunan Fondasi Tiang

Tunggal dan Kelompok

Gambar 14 Denah Fondasi Bored Pile

5.9. Rencana Anggaran Biaya

Berdasarkan hasil perhitungan

dari pengalian antara Analisa Harga

Satuan Pekerjaan (AHSP) dan Bill of

Quantity (BOQ) maka didapat

rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya

(RAB). Adapun total biaya yang

diperoleh dari hasil perhitungan untuk

gedung 21 lantai ini dapat dilihat pada

tabel berikut:

Tabel 18 Rekapitulasi Rencana

Anggaran Biaya

6. KESIMPULAN DAN SARAN

Adapun kesimpulan dan saran

dari penelitian ini yaitu sebagai berikut:

6.1. Kesimpulan

Dari hasil pembahasan,

didapatkan hasil kesimpulan

berdasarkan tujuan penulisan Tugas

Akhir adalah sebagai berikut:

1. Struktur gedung bertingkat 21

lantai di rencanakan sesuai SNI

03-1726-2012 dengan

menggunakan sistem penahan

gempa Dual System. Pada

Rumah Susun Mahata Tower

B2 Serpong, rata-rata

simpangan antar lantai arah X

sebesar 29,9 mm, sedangkan

arah Y sebesar 52,2 mm dan

simpangan antar lantai yang

diijinkan rata-rata sebesar 90

mm. kestabilan rata-rata akibat

gempa yang terjadi pada

gedung mahata pada arah X

sebesar 0,0268, sedangkan arah

Y sebesar 0,0433 dan

kesetabilan maksimum 0,0909.

2. Struktur atas direncanakan

sesuai SNI 03-2847-1013,

maka didapatkan hasil sebagai

berikut:

a. Pelat (Slab) terdiri dari pelat

lantai dengan ketebalan (h)

150 mm. rekapitulasi

penulangan pelat lantai

menghasilkan tulangan

tumpuan dan lapangan arah

x dan y D10 - 150 serta

tulangan susut D10 - 250.

b. Balok (Beam) dengan

dimensi 650 x 400

menghasilkan tulangan

HARGA

SATUAN TOTAL HARGA

(Rp) (Rp)

I

1Pemasangan 1 m2 Bekisting

Pelat Lantaim2 4269,959 586.596Rp 2.504.741.621Rp

2Pembesian Pelat Lantai 100 kg

Besi Ulir m3 1629,716 1.945.455Rp 3.170.538.889Rp

3Pengecoran 1 m3 Beton 30

Mpa Ready Mixedm3 1681,371 1.746.321Rp 2.936.213.673Rp

8.611.494.183Rp

II

1Pemasangan 1 m2 Bekisting

Balokm2 4256,84 492.986Rp 2.098.563.365Rp

2Pembesian Balok100 kg Besi

Ulir m3 1667,539 2.017.733Rp 3.364.648.359Rp

3Pengecoran 1 m3 Beton 30

Mpa Ready Mixedm3 1683,97 1.746.321Rp 2.940.752.174Rp

8.403.963.898Rp

III

1Pemasangan 1 m2 Bekisting

Kolomm2 2786,4 485.396Rp 1.352.507.965Rp

2Pembesian Kolom 100 kg Besi

Ulir m3 1522,384 2.017.733Rp 3.071.763.397Rp

3Pengecoran 1 m3 Beton 40

Mpa Ready Mixedm3 1409,4 1.807.317Rp 2.547.232.580Rp

4Pengecoran 1 m3 Beton 35

Mpa Ready Mixedm3 218,7 1.783.857Rp 390.129.526Rp

7.361.633.467Rp

IV

1Pemasangan 1 m2 Bekisting

Shear Wallm2 3515,523 485.396Rp 1.706.421.594Rp

2Pembesian Shear Wall 100 kg

Besi Ulir m3 1889,115 2.017.733Rp 3.811.728.259Rp

3Pengecoran 1 m3 Beton 40

Mpa Ready Mixedm3 1409,4 1.807.317Rp 2.547.232.580Rp

4Pengecoran 1 m3 Beton 35

Mpa Ready Mixedm3 563,76 1.783.857Rp 1.005.667.222Rp

9.071.049.654Rp

33.448.141.203Rp

3.344.814.120Rp

36.792.955.324Rp

2.889.972Rp

URAIAN PEKERJAAN SAT VOL

Pekerjaan Struktur Pelat

Jumlah Harga Pekerjaan Struktur Pelat

Biaya per m2

GRAND TOTAL

Pajak (10%)

Jumlah Total Harga

Pekerjaan Struktur Balok

Jumlah Harga Pekerjaan Struktur Balok

Pekerjaan Struktur Kolom

Jumlah Harga Pekerjaan Struktur Kolom

Pekerjaan Struktur Shear Wall

Jumlah Harga Pekerjaan Struktur Shear Wall

Page 14: PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RUMAH SUSUN STASIUN …

Jurnal Skripsi, Teknik Sipil, Universitas Gunadarma NPM : 15315016

14

tumpuan atas 6D19,

tumpuan bawah 4D19,

lapangan atas 4D19 dan

lapangan bawah 5D19,

sedangkan untuk tulangan

sengkang pada tumpuan

D10-100 dan untuk

sengkang lapangan D10-

300.

c. Kolom (Coloumn) K1

dengan dimensi 600 x 1100

menghasilkan tulangan

tumpuan dan lapangan

30D25 dengan sengkang

untuk tumpuan 4D13-100

dan untuk sengkang

lapangan 4D13-150.

d. Dinding Geser (Shear Wall)

P2 dengan panjang lengan

2700 mm dan panjang

badan 5400 mm

menghasilkan masing-

masing boundary element

sebesar 1200 mm dan 2000

mm. sengkang pada daerah

boundary element dipasang

sebanyak 12 kaki dan 20

kaki dengan jarak masing-

masing 100 mm.

3. Struktur bawah direncanakan

menggunakan:

a. Fondasi Bor digunakan

diameter 0,8 m dengan daya

dukung ijin tiang tunggal

sebesar 380,22 ton.

b. Jumlah kebutuhan pondasi

yang dihitung pada satu

kelompok terdapat 2

kelompok tiang, 3

kelompok tiang dan 6

kelompok tiang. Dari hasil

perhitungan didapatkan

hasil penurunan tiang

tunggal sebesar 0,0402 m

sedangkan untuk penurunan

tiang kelompok masing-

masing sebesar 0,0472 m,

0,0694 m dan 0,0841 m.

4. Perhitungan Rencana Anggaran

Biaya (RAB) gedung 21 lantai

di daerah Serpong ini

didapatkan hasil sebesar Rp

36.792.955.324,- untuk biaya

pekerjaan struktur pelat lantai,

balok, kolom dan shear wall.

6.2. Saran

Berdasarkan hasil analisis yang

telah dilakukan, saran yang dapat

diberikan adalah sebagai berikut:

1. Proyek pembangunan ini

sebaiknya banyak dilakukan

kegiatan pada malam hari,

dikarnakan letak pembangunan

yang sangat dekat dengan

stasiun kereta api.

2. Penulisan laporan skripsi ini

sangat diperlukan ketelitian,

untuk meminimalisir adanya

kesalahan dalam penulisan hasil

yang didapat.

3. Penggunaan software untuk

pemodelan dan menemukan

gaya dalam bisa juga digunakan

software SANSPRO dan

software lainnya.

7. DAFTAR PUSTAKA

[1] Arfiadi, Yoyong., “Diagram

Interaksi Perencanaan Kolom

dengan Tulangan Empat Sisi

Berdasarkan SNI 2847:2013

dan ACI 318M-11”, Jurnal

Page 15: PERENCANAAN STRUKTUR GEDUNG RUMAH SUSUN STASIUN …

Jurnal Skripsi, Teknik Sipil, Universitas Gunadarma NPM : 15315016

15

Teknik Sipil, Volume 13, No 4,

268-290, 2016.

[2] Asroni, Ali., Balok dan Plat

Beton Bertulang, Graha Ilmu,

Yogyakarta, 2010.

[3] Asroni, Ali., Kolom Fondasi

dan Balok T Beton Bertulang,

Graha Ilmu, Yogyakarta, 2010.

[4] Fadli, M. Hamzah.,

“Perancangan Dinding Geser

Elevator (Core Lift) pada

Gedung Perkantoran 10 Lantai

dengan Sistem Rangka Pemikul

Momen”, Universitas

Gunadarma, 2013.

[5] Fadli, M. Hamzah., “Aplikasi

ETABS pada Perancangan

Gedung 15 Lantai dengan

Struktur Beton Bertulang

Menggunakan Sistem Ganda

Sebagai Penahan Beban Gempa

Sesuai SNI 1726:2012”,

Universitas Gunadarma, 2015.

[6] Hardiyatmo, Hary Christady.,

Analisis dan Perancangan

Fondasi II, Gajah Mada

University Press, Yogyakarta,

2018.

[7] Peraturan Mentri Pekerjaan

Umum dan Perumahan Rakyat,

Analisis Harga Satuan

Pekerjaan Bidang Pekerjaan

Umum, Kementrian PUPR,

Jakarta, 2016.

[8] PPIUG 1983, Peraturan

Pembebanan Indonesia Untuk

Gedung, Yayasan Lembaga

Penyelidikan Masalah

Bangunan Pertama (Stensil),

Bandung, 1983.

[9] Redaksi Jurnal, Jurnal Harga

Satuan Bahan Bangunan

Konstruksi dan Interior

(Journal Of Building

Construction, Interior, and

Material Prices) 2019, Pandu

Bangun Persada Nusantara,

Jakarta, 2019.

[10] Setiawan, Agus. Perancangan

Struktur Beton Bertulang

Berdasarkan SNI 2847:2013,

Penerbit Erlangga, Jakarta,

2016.

[11] SNI 1726:2012, Tata Cara

Ketahanan Gempa untuk

Sttruktur Bangunan Gedung

dan Non Gedung, Badan

Standarisasi Nasional (BSN),

Jakarta, 2012.

[12] SNI 1727:2013, Beban

Minimum untuk Perancangan

Bangunan Gedung dan Struktur

Lain, Badan Standarisasi

Nasional (BSN), Jakarta, 2013.

[13] SNI 2847:2013, Persyaratan

Beton Struktural untuk

Bangunan Gedung, Badan

Standarisasi Nasional (BSN),

Jakarta, 2013.

[14] Tavio dan Beni Kusuma,

Desain Sistem Rangka Pemikul

Momen dan Dinding Struktur

Beton Bertulang Tahan Gempa,

ITS Press, Surabaya, 2009.

[15] Tavio dan Usman Wijaya,

Desain Rekayasa Gempa

Berbasis Kinerja (Performance

Based Design), Penerbit Andi,

Yogyakarta, 2018.

[16] Tim Program Pascasarjana

Teknik Sipil Unpar, “Manual

Fondasi Tiang”, Universitas

Parahyangan, 2005.