Upload
endang-sri-wati-matarru
View
416
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Loading . . . . .
M. Muslih Akram N.ARamlahAhidah WahdaningsihNur Ramaliani SamsulRamdha MawaddhaEndang Sri Wati M.Ayu AnggraeniArini PrasiskaViki WulandariFitriani LayukanFitriani Y.
Kelompok 1
FILSAFAT PANCASILA
M.01 Hierarkhi/Jenjang pengetahuan
Hierarkhi/Jenjang Pengetahuan
M. 01
M. 02
M. 03
M. 04
M. 05
M. 06
M. 09
M. 07
M. 08
M. 10
M. 11
Ordinary Knowledg
e
Scientivic
knowledge
Philosophic
Knowledge
M.01 Hierarkhi/Jenjang pengetahuan
M. 01
M. 02
Ordinary Knowledg
e
IndividualSubjektif
Terpecah-pecah (Pragmatis)
KebiasaanPengalaman
yang berulang-ulangMitos
bersifat
bersumber
M. 03
M. 04
M. 05
M. 06
M. 07
M. 08
M. 09
M. 10
M. 11
M.01 Hierarkhi/Jenjang pengetahuan
M. 01
Scientivic
knowledge
Ada Objekny
a
Ada Metoden
ya
Ada Sistemny
a
Berlaku
Umum
SYA
RA
T
Objek MaterialObjek Formal
Cara-cara Pendekatan yang khas
Dapat dipresentasikan dan diterima
kebenarannya oleh orang banyak
Memiliki kebulatan dan
keutuhan tersendiri
M. 02
M. 03
M. 04
M. 05
M. 06
M. 07
M. 08
M. 09
M. 10
M. 11
M.01 Hierarkhi/Jenjang pengetahuan
M. 01Philosophic Knowledge Syarat-syaratnya
Bermetode Bersistem Sama seperti Scientivic Knowledge
Berlaku Umum
Berobjek
Universal (Umum seumum-umumnya dan tidak terikat oleh ruang dan waktu)
- Objek Material : segala sesuatu yang ada dialam semesta ini- Objek Formal : Mengkaji hakikat dari segala sesuatu
M. 02
M. 03
M. 04
M. 05
M. 06
M. 07
M. 08
M. 09
M. 10
M. 11
M.01 Hierarkhi/Jenjang pengetahuan
M. 01Sumber Timbulnya Pengetahuan
Aliran Emperis
me
Tokohnya adalah John Locke (1632-1704). Semua pengetahuan awalnya diperoleh dari hasil tangkapan indera manusia.
Aliran Rationalism
e
Tokohnya adalah Rene Descartes (1596-1660). bahwa sumber pengetahuan adalah pada “akal manusia”
Aliran Kritisme
Tokohnya adalah Ammanuel Kant (1723-1804). Pengetahuan diperoleh atas dasar keterpaduan antara tangkapan indera dengan kerja akal manusia
M. 02
M. 03
M. 04
M. 05
M. 06
M. 07
M. 08
M. 09
M. 10
M. 11
M.02 Pemahaman arti filsafat
M. 01
ARTI FILSAFA
TArt
i Eti
mol
ogis A
rti Histories
Makna Kandungannya
M. 02
M. 03
M. 04
M. 05
M. 06
M. 07
M. 08
M. 09
M. 10
M. 11
M.02 Pemahaman arti filsafat
M. 01Arti Etimologis
Filsafat = Philosophy (Eng)
Filosofia (Yunani)
Filo/filia sofia
CintaSukaIngin sekali
KearifanKebijaksanaanKebenaran
Filsafat adalah cinta atau keinginan yang besar untuk mendapatkan kearifan, kebijaksanaan dan kebenaran pengetahuan
M. 02
M. 03
M. 04
M. 05
M. 06
M. 07
M. 08
M. 09
M. 10
M. 11
M.02 Pemahaman arti filsafat
M. 01Arti Histories
Kata “SOFIS”
Aliran “Sofisme”
Perguruan “Filo-Sofis” (Socrates)
Bijaksana, Serta tahu dan serba benar
Mempunyai slogan “paling baik, paling benar, dan paling bijak” untuk manarik kaum muda
Kata “sofisme(bijaksana)” hanya milik Tuhan sehingga lahirlah “filo-sofis” cinta pada kebijaksanaan Tuhan.
M. 02
M. 03
M. 04
M. 05
M. 06
M. 07
M. 08
M. 09
M. 10
M. 11
M.02 Pemahaman arti filsafat
M. 01
Makna Kandungannya
MAKNA
Upaya untuk mencari informasi yang sedalam-dalamnya dari objek materialnya, itulah yang tidak lain merupakan objek formal dari filsafat.
KANDUNGAN
Mencari unsur dasar yang sedalam-dalamnya yang bersifat mutlak, tetap dan tidak berubah dan unsur itu hanya ada dalam alam pikir manusia , jadi bersifat abstrak.
M. 02
M. 03
M. 04
M. 05
M. 06
M. 07
M. 08
M. 09
M. 10
M. 11
M.03 Ciri, cabang & aliran filsafat
M. 01
Sistematis Mendalam Mendasar Analitis Komprehensif Spekulatif Representatif Evaluatif
Ciri Filsafat M. 02
M. 03
M. 04
M. 05
M. 06
M. 07
M. 08
M. 09
M. 10
M. 11
M.03 Ciri, cabang & aliran filsafat
M. 01
Epistemologi
Logika
Cabang Filsafat
Etika
Estetika
Metafisika
Kosmologi
Politik
Ilmu Ekonomi
M. 02
M. 03
M. 04
M. 05
M. 06
M. 07
M. 08
M. 09
M. 10
M. 11
M.03 Ciri, cabang & aliran filsafat
M. 01
Aliran Filsaf
at
Rasionalisme
Hedonisme
Liberalisme
Idealisme
Spiritualisme
Utilitarianisme
Marxisme
Materialisme
Eksistensialisme
Kebenaran haruslah ditentukan melalui logika/pembuktianKebebasan berpikir penganutnya
Menekankan pada ideKesenangan dan kenikmatan merupakan tujuan hidup
Berguna, bermanfaat, berfaedah, menguntungkan
Kepercayaan terhadap agama
Mengikuti pandangan Karl MarxHal yang dikatakan benar-benar ada adalah materi
Pahamnya berpusat pada manusia
M. 02
M. 03
M. 04
M. 05
M. 06
M. 07
M. 08
M. 09
M. 10
M. 11
M.04 perbandingan filsafat dgn ilmu pengetahuan
M. 01
M. 02
M. 03
Ilmu PengetahuanFilsafatVs ????
FilsafatIlmu
Pengetahuan
Mampu mempertanyakan keabsahan dan kebenaran ilmu
≠ Mampu mempertanyakan keabsahan dan kebenarannya sendiri
Objeknya luas dan umum Objeknya terbatas dan khusus
Bersifat Inklusif Bersifat Ekslusif
Primary cause Secondary cause
Menjawab pertanyaan “Why, Why, Why, Why ????”
Menjawab pertanyaan “Why and How ????”
M. 04
M. 05
M. 06
M. 07
M. 08
M. 09
M. 10
M. 11
M.04 perbandingan filsafat dgn ilmu pengetahuan
M. 01
M. 02
M. 03
FilsafatIlmu
Pengetahuan
Batas kajiannya adalah logika
Batas kajiannya adalah fakta
Menggunakan daya spekulasi dan kritis
Menggunakan riset / penelitian
Bersifat Sinoptik Bersifat Analitik & deskriptif
Objek materialnya bersifat Umum
Objek materialnya bersifat khusus
M. 04
M. 05
M. 06
M. 07
M. 08
M. 09
M. 10
M. 11
M.05 filsafat pancasila
M. 01
Pengertian Filsafat
Pancasila
Pancasila sebagai filsafat mengandung pandangan, nilai, dan pemikiran yang dapat menjadi substansi dan isi pembentukan ideologi Pancasila.
Filsafat Pancasila dapat didefinisikan secara ringkas sebagai refleksi kritis dan rasional tentang Pancasila sebagai dasar negara dan kenyataan budaya bangsa, dengan tujuan untuk mendapatkan pokok-pokok pengertiannya yang mendasar dan menyeluruh
M. 02
M. 03
M. 04
M. 05
M. 06
M. 07
M. 08
M. 09
M. 10
M. 11
M.05 filsafat pancasila
M. 01Hakikat Nilai-Nilai Pancasila
Nilai adalah suatu ide atau konsep tentang apa yang seseorang pikirkan yang merupakan hal yang penting dalam hidupnya. “Nilai tidaklah tampak dalam dunia pengalaman. Dia nyata dalam jiwa manusia”
Nilai Dasar
Nilai Instrument
al
Nilai Praksis
Norma/Aturan yang berlaku
Pelaksanaan/Terapan
Sumber/asas-asas
M. 02
M. 03
M. 04
M. 05
M. 06
M. 07
M. 08
M. 09
M. 10
M. 11
M.05 filsafat pancasila
M. 01
Kausal Aristotel
es
PRINSIP-PRINSIP FILSAFAT PANCASILA
Kausa Materialis, berhubungan dengan materi/bahan.
Kausa Formalis, berhubungan dengan bentuknya.
Kausa Finalis, berhubungan dengan tujuannya.
Kausa Efisiensi, berhubungan dengan ketetapan
M. 02
M. 03
M. 04
M. 05
M. 06
M. 07
M. 08
M. 09
M. 10
M. 11
M.05 filsafat pancasila
M. 017 an Filsafat Pancasila
Membentuk Kepribadian yang seimbang
Membentuk manusia yang berjiwa Pancasila sejati
Menumbuhkan wawasan berpikir
M. 02
M. 03
M. 04
M. 05
M. 06
M. 07
M. 08
M. 09
M. 10
M. 11
M.06 pancasila sebagai sistem filsafat
M. 01
SISTEM
SISTEM
bahasa Latin (systēma) bahasa Yunani (sustēma)
suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk
memudahkan aliran informasi, materi atau energi.
Sistem adalah sekumpulan unsur / elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk
mencapai suatu tujuan.
Secara Umum
M. 02
M. 03
M. 04
M. 05
M. 06
M. 07
M. 08
M. 09
M. 10
M. 11
M.06 pancasila sebagai sistem filsafat
M. 01Inti-inti
sila Pancasila
1 TUHAN, yaitu sebagai kausa Prima.
2 MANUSIA, yaitu makhluk individu dan makhluk sosial.
3 SATU, yaitu kesatuan memiliki kepribadian sendiri.
4 RAKYAT, yaitu unsur mutlak negara, harus bekerja sama dan gotong Royong
5 ADIL, yaitu memberi keadilan kepada diri sendiri dan orang lain yang menjadi haknya.
M. 02
M. 03
M. 04
M. 05
M. 06
M. 07
M. 08
M. 09
M. 10
M. 11
M.06 pancasila sebagai sistem filsafat
M. 01
M. 04
M. 02
M. 03
M. 05
S.Filsafat
Spiritual
S.Filsafat
Sosial
Segala aspek manusia dipastikan adanya divine
intervention(campur tangan Tuhan dalam setiap tindakan
manusia)
Sesuatu dalam kehidupan ini hanya mengandalkan
keberadaan manusia yang berdiri sendiriSistem
Filsafat Pancasila Artinya Apa??
Pancasila sebagai sistem filsafat mengakui bahwa keberadaan dan kehidupan manusia dipastikan tergantung pada campur tangan Tuhan (ide sistem filasafat spiritual) ,
namun di sisi lain Pancasila sebagai sistem filsafat mengakui pula tentang keadilan bagi seluruh rakyatnya yang menjadi ide dasar dari pemikiran filasafat sosial.
Sesuai Sila2 Pancasila.
M. 06
M. 07
M. 08
M. 09
M. 10
M. 11
M.06 pancasila sebagai sistem filsafat
M. 01
M. 02
M. 03
M. 04
M. 05
M. 06
Ciri sistem Filsafat Pancasila
Sila-sila Pancasila merupakan satu kesatuan sistem bulat dan utuh. 1
2
3
4
5
M. 07
M. 08
M. 09
M. 10
M. 11
M.07 kajian ontologis
M. 01
M. 02
M. 03
M. 04
M. 05
M. 06
Kajian PancasilaONTOLOGIS
Ilmu yang meyelidiki hakikat sesuatu atau tentang ada, keberadaan atau eksistensi. Hakikat yang ada yang
merupakan asumsi dasar bagi apa yang disebut sebagai kenyataan dan
kebenaran.
Adalah.....
M. 07
M. 08
M. 09
M. 10
M. 11
M.07 Kajian ontologis
M. 01
M. 02
M. 03
M. 04
M. 05
M. 06
Secara ontologis, penyelidikan Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai
upaya untuk mengetahui hakikat dasar dari sila-sila Pancasila.
hakikat dasar dari sila-sila Pancasila.adalah MANUSIA
MENGAPA ????
Manusia merupakan subjek hukum pokok dari sila-sila Pancasila. Manusia memiliki hal-hal
yang mutlak, yaitu terdiri atas susunan kodrat, raga dan jiwa, jasmani dan rohani. Sifat kodrat manusia adalah sebagai makhluk individu dan makhluk sosial serta sebagai makhluk pribadi
dan makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
M. 07
M. 08
M. 09
M. 10
M. 11
M.07 Kajian ontologis
M. 01
M. 02
M. 03
M. 04
M. 05
M. 06Berarti bahwa dalam setiap aspek penyelanggaraan negara
harus dijabarkan dan bersumberkan pada nilai-nilai
Pancasila
Seluruh nilai-nilai Pancasila tersebut menjadi dasar rangka
dan jiwa bagi bangsa Indonesia.
M. 07
M. 08
M. 09
M. 10
M. 11
M.08 Kajian epistemologis
M. 01
M. 02
M. 03
M. 04
M. 05
M. 06
M. 07
Epistema
Logos
Pengetahuan atau Ilmu Pengetahuan
Pengetahuan atau Informasi
Epistemologis
Pengetahuan tentang Pengetahuan
(Science of Science)
Secara epistemologis kajian Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai
upaya untuk mencari hakikat Pancasila sebagai suatu sistem pengetahuan
M. 08
M. 09
M. 10
M. 11
M.08 Kajian epistemologis
M. 01
M. 02
M. 03
M. 04
M. 05
M. 06
M. 07
Ada 3 persoalan mendasar dalam epistemologis
1 Sumber pengetahuan manusia
2 teori kebenaran pengetahuan manusia
3 watak pengetahuan manusia M. 08
M. 09
M. 10
M. 11
M.08 Kajian epistemologis
M. 01
M. 02
M. 03
M. 04
M. 05
M. 06
M. 07
Pancasila sebagai sistem filsafat pada hakikatnya juga merupakan sistem pengetahuan. Ini berarti Pancasila telah menjadi suatu belief system, sistem cita-cita, menjadi suatu ideologi. Oleh karena itu Pancasila harus memiliki unsur rasionalitas. Dasar-dasar rasional logis Pancasila menyangkut kualitas maupun kuantitasnya, juga menyangkut isi arti Pancasila tersebut
M. 08
M. 09
M. 10
M. 11
M.09 Kajian aksiologis
M. 01
M. 02
M. 03
M. 04
M. 05
M. 06
M. 07
M. 08
Axios
Logos
Nilai atau manfaat
Ilmu atau teori
Aksiologi adalah teori nilai, yaitu sesuatu yang diinginkan, disukai atau yang baik. Selanjutnya
aksiologi Pancasila mengandung arti bahwa kita membahas tentang filsafat nilai Pancasila.
M. 09
M. 10
M. 11
M.09 Kajian aksiologis
M. 01
M. 02
M. 03
M. 04
M. 05
M. 06
M. 07
M. 08
NilaiSuatu sifat atau kualitas yang melekat pada suatu obyek.
Subjektif
Objektif
Sesuatu bernilai akibat adanya subjek pemberi nilai
Nilai sesuatu melekat pada dirinya sendiri.
Notonagoro membagi nilai menjadi 3 tingkatan;
1. Nilai Material
2. Nilai Vital
3. Nilai Kerohanian nilai kebenaran, keindahan,Kebaikan, dan nilai religius
M. 09
M. 10
M. 11
M.09 Kajian aksiologis
M. 01
M. 02
M. 03
M. 04
M. 05
M. 06
M. 07
M. 08
Secara aksiologis, bangsa Indonesia merupakan pendukung nilai-nilai Pancasila (subscriber of value Pancasila), yaitu bangsa yang berketuhanan, yang berkemanusiaan, yang berpersatuan, yang berkerakyatan dan berkeadilan sosial.
Sebagai pendukung nilai, bangsa Indonesialah yang menghargai, mengakui dan menerima Pancasila sebagai sesuatu yang bernilai. Pengakuan, penerimaan dan pernghargaan atas nilai-nilai Pancasila itu nampak dalam sikap, tingkah laku, dan perbuatan bangsa Indonesia sehingga mencerminkan sifat khas sebagai Manusia Indonesia.
M. 09
M. 10
M. 11
M.10 filsafat pancasila dalam konteks pkn
M. 01
M. 02
M. 03
M. 04
M. 05
M. 06
M. 07
M. 08
Setiap aspek kehidupan, kebangsaan dan kemasyarakatan, dan kenegaraan harus berdasarkan pada nilai-nilai ketuhanan,
kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan.
M. 09
Filsafat Bangsa dan Negara RI
M. 10
M. 11
M.10 filsafat pancasila dalam konteks pkn
Merupakan bentuk pengimplementasian pancasila melalui jalur pendidikan
M. 01
M. 02
M. 03
M. 04
M. 05
M. 06
M. 07
M. 08
M. 09
Apakah itu ”Pendidikan Kewarganegaraan” ? ? ? ? ?
Artinya APA ?????
Melalui pendidikan kewarganegaraan Bangsa dapat mengkaji subtansi pancasila juga dapat
menemu-kenali sejumlah karakter atau
identitas keIndonesiaan.
M. 10
M. 11
M.10 filsafat pancasila dalam konteks pkn
M. 01
M. 02
M. 03
M. 04
M. 05
M. 06
M. 07
M. 08
M. 09
Peran PKN
Melalui PKn, nilai-nilai bersama yang merupakan komitmen sebuah komunitas diinternalisasikan sehingga tumbuh penghayatan terhadapnya PKn berperan dalam mengimplementasikan nilai-nilai pancasila kepada warga negara dalam wujud subtansi kajian meliputi : norma dasar negara, nilai bersama dan prinsip dasar. PKn memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara indonesia yang cerdas, lugas,terampil, dan berkarakter. M. 10
M. 11
M.11 pancasila sistem filsafat bangsa indonesia
M. 01
M. 02
M. 03
M. 04
M. 05
M. 06
M. 07
M. 08
M. 09
M. 10
Apakah syarat-syarat Filsafat cocok pada Pancasila ?
Penjabaran Filsafat
terhadap Pancasila
1 Objek filsafat
Objek Material : segala yang ada dan mungkin ada. yaitu ada Tuhan, ada manusia, dan ada alam semesta.
Objek Formal : hakikat dari segala sesuatu yang ada itu sendiri.
M. 11
M.11 pancasila sistem filsafat bangsa indonesia
M. 01
M. 02
M. 03
M. 04
M. 05
M. 06
M. 07
M. 08
M. 09
M. 10
2 Metode filsafat
Perenungan atau berfikir untuk menemukan hakikat.
Metode Analisa Metode Sintesa Metode Analisa Sintesa
3 sistem filsafat
Merupakan suatu kebulatan dan keutuhan tersendiri, terpisah dengan system lainnya
4 Sifat universal filsafat
Berlaku umum dan dapat dipertanggung jawabkan.
M. 11
M.11 pancasila sistem filsafat bangsa indonesia
M. 01
M. 02
M. 03
M. 04
M. 05
M. 06
M. 07
M. 08
M. 09
M. 10
Dan ternyata..........
Filsafat cocok diterapkan terhadap Pancasila
Ini menunjukkan dan mengukuhkan bahwa Pancasila benar-benar suatu sistem filsafat
Bangsa Indonesia, nama Indonesia ini ditambahkan karena objek materialnya seperti
telah diutarakan dimuka adalah bangsa Indonesia sendiri
M. 11
TERIMA KASIH
Kelompok 1M. Muslih Akram N.A
RamlahAhidah WahdaningsihNur Ramaliani SamsulRamdha MawaddhaEndang Sri Wati M.
Ayu AnggraeniArini PrasiskaViki Wulandari
Fitriani LayukanFitriani Y.
Thanks for;Tuhan YME
Pak Rahmatullah Jafar, S.Ip,M.Si
Teman-teman Biologi UH 2012
Biologi UNHAS 2012 SUKSES!!! ********
Assalamu Alaikum.......