60
FEDERATION INTERNATIONALE DES INGENIEURS -CONSEILS (FIDIC) EDISI TAHUN 1999 PENDAHULUAN Pada Tahun 1999 FIDIC menerbitkan New Standard Form Kontrak: 1. Condition Contract for Construction. 2. Condition of Contract and Design-Build. 3. Condition of Contract for EPC/Turnkey Project. 4. Short Form of Contract. Disarankan untuk International Contract. Untuk Kontrak Lokal dapat dimodifikasi sesuai peraturan Negara setempat. Kontrak terdiri dari General Condition(GC) dan Particular Condition(PC). Acuan pokok pada GC adalah : (i) Interim dan Final Payment dihitung berdasar pengukuran, harga pada BQ, (ii) Apabila didalam GC membutuhkan tambahan data maka data diambil dari lampiran tender, yang disiapkan Engineer atau diusulkan peserta tender. (iii) Apabila didalam GC terdapat hal yang berbeda antara kontrak yang satu dengan yang lain maka prinsip yang diambil adalah : (a) Dihilangkan apabila tidak akan dipergunakan, daripada harus dijelaskan di PC. (b) Didalam kasus lain, apabila (a) dinilai tidak sesuai, pasal diisi dengan hal yang pada umumnya dipakai untuk kontrak . Sebagai contah adalah Advance payment. FIDIC juga menerbitkan Guidance for the Preparation of the Particular Condition.

FIDIC 1999 - Indonesian Vers-A5

Embed Size (px)

Citation preview

FEDERATION INTERNATIONALE DES INGENIEURS -CONSEILS

(FIDIC) EDISI TAHUN 1999

PENDAHULUAN

Pada Tahun 1999 FIDIC menerbitkan New Standard Form Kontrak:

1. Condition Contract for Construction. 2. Condition of Contract and Design-Build. 3. Condition of Contract for EPC/Turnkey Project. 4. Short Form of Contract.

Disarankan untuk International Contract. Untuk Kontrak Lokal dapat dimodifikasi sesuai peraturan Negara setempat. Kontrak terdiri dari General Condition(GC) dan Particular Condition(PC).

Acuan pokok pada GC adalah : (i) Interim dan Final Payment dihitung berdasar pengukuran, harga pada BQ, (ii) Apabila didalam GC membutuhkan tambahan data maka data diambil dari lampiran tender, yang

disiapkan Engineer atau diusulkan peserta tender. (iii) Apabila didalam GC terdapat hal yang berbeda antara kontrak yang satu dengan yang lain maka

prinsip yang diambil adalah : (a) Dihilangkan apabila tidak akan dipergunakan, daripada harus dijelaskan di PC. (b) Didalam kasus lain, apabila (a) dinilai tidak sesuai, pasal diisi dengan hal yang pada umumnya dipakai

untuk kontrak .

Sebagai contah adalah Advance payment.

FIDIC juga menerbitkan Guidance for the Preparation of the Particular Condition.

2

GENERAL CONDITIONS.

PASAL 1 : GENERAL PROVISIONS.

1.1 Definitions.

Conditions of Contract terdiri dari Generals Conditions dan Particular Conditions. (a) The Contract.

• Contract Agreement.

• Letter of Acceptance. Kalau tidak ada proses penerimaan, Letter of Acceptance berarti Contract Agreement.

• Letter of Tender. Penawaran Kontraktor.

• Specification.

• Drawings.

• Schedules. Lampiran Tender, berisi Bill of Quantity, data, list, jadwal, harga.

• Tender.

• Appendix to Tender.

• Bill of Quantity dan Daywork Schedule. (b) Parties and Persons.

• Party, berarti Employer dan Contractor.

• Employer.

• Contractor.

• Engineer.

• Contractor’s Representative. Orang yang ditunjuk kontraktor untuk mewakili dan bertindak atas namanya

sehubungan dengan kontrak.

• Employer’s Personnel, berarti, pembantu, staff Employer, Engineer dan staff.

• Contractor’s personnel, berarti Contractor’s Representative dan semua staff kontraktor dan subkontraktor.

• Subcontractor.

• DAB. Satu atau tiga orang yang ditunjuk oleh kedua pihak sebagai Dispute Adjudication Board.

• FIDIC berarti Federation Internationale des Ingenieurs- Conseils, The International Federation of Consulting Engineers.

( c ) Dates, Tests, Periods and Completion.

• Base date. 28 hari sebelum hari terakhir penyerahan penawaran.

• Commencement date.hari sesuai pasal 8.1.

• Time for completion. Waktu untuk menyelesaikan pekerjaan atau sebagian pekerjaan.

• Tests on Completion. Test sebelum pekerjaan diterima oleh Employer.

• Taking Over Certificate. Sertifikat penerimaan pekerjaan oleh Employer.

• Tests after Completion. Tests yang dilaksanakan setelah pekerjaan selesai dan diterima oleh Employer.

3

• Defects Notification Period. Masa Pemeliharaan, dihitung mulai pekerjaan diterima oleh Employer.

• Performance Certificate. Berita Acara progres pekerjaan.

• Day. Hari kalender.

(d) Money and Payment.

• Accepted Contract Amount. Jumlah biaya pada Letter of Acceptance, untuk pelaksanaan, penyelesaian, perbaikan pekerjaan.

• Contrct Price. Harga yang tercantum di kontrak termasuk adjusmentnya.

• Cost. Pengeluaran yang layak yang dikeluarkan kontraktor, di site maupun diluar, termasuk overhead dan biaya yang mirip, tetapi tidak termasuk profit.

• Final Payment certificate. Sertifikat pembayaran akhir.

• Final Statement.Permintaan pembayaran akhir.

• Foreign Currency.

• Interim Payment Certificate.Sertifikat pembayaran sebelum Sertifikat pembayaran final.

• Local Currency.

• Payment Certificate.

• Provisional Sum. Sejumlah biaya didalam kontrak yang disebutkan sebagai jumlah sementara, untuk pelaksanaan bagian pekerjaan, pengadaan alat, material, atau jasa.

• Retention Money. Biaya yang ditahan selama masa pemeliharaan.

• Statement. Pernyataan kontraktor sebagai bagian dari permintaan untuk penerbitan sertifikat pembayaran.

(e) Works and Goods.

• Contractor’s Equipment. Semua peralatan untuk peneyelesaian pekerjaan kecuali pekerjaan sementara, peralatan employer, peralatan atau bahan untuk membentuk pekerjaan permanen.

• Goods.

• Materials.

• Permanent Works.

• Plant.

• Section.

• Temporary Works.

• Works. Pekerjaan permanen maupun sementara.

(f) Other Difinition.

• Contractor Documents. Perhitungan, program komputer, software, gambar, manual yang dipersiapkan kontraktor sesuai kontrak.

• Country.

• Employer’s Equipment. Peralatan yang disediakan Employer dan dipergunakan kontraktor untuk melaksanakan pekerjaan, tetapi tidak termasuk peralatan yang belum diambil alih oleh Employer.

• Force Majeure.

• Laws. Semua hukum,dan peraturan negara.

4

• Performance Securities. Jaminan Pelaksanaan.

• Site. Tempat dimana pekerjaan dilaksanakan.

• Unforseeable. Hal yang tidak dapat diperkirakan oleh kontraktor yang berpengalaman pada waktu menyampaikan penawaran.

• Variation. Perubahan terhadap pekerjaan yang diperintahkan atau disetujuai sebagai perubahan.

1.2 Interpretation. (a) kata-kata satu jenis kelamin harus diartikan termasuk semua jenis kelamin. (b) Kata-kata tunggal juga berarti jamak. (c) Pernyataan agree, agreed, agreement, membutuhkan persetujuan untuk

dicatat secara tertulis, dan (d) Written, in writing berarti tulisan tangan, diketik, dicetak, elektronik dan

menghasilkan catatan tetap. Tidak termasuk catatan dan pokok yang lain.

1.3 Communications. Komunikasi dapat dilaksanakan dengan cara :

(a) Tertulis dan disampaikan dengan tangan, pos, kurir, sesuai lampiran tender. (b) Disampaikan kealamat sesuai lampiran tender, tetapi :

• Apabila penerima memberi alamat lain akan disampaikan kealamat tersebut.

• Apabila tidak , maka surat akan disampaikan darimana permintaan tersebut dikirimkan.

Persetujuan, Sertifikat, dll harus tidak boleh ditahan atau terlambat. Semua Sertifikat dan pemberitahuan harus dikirim kesemua pihak, dan Engineer agar semua pihak mengetahui.

1.4 Law and Language. Kontrak harus mengikuti hukum Negara yang disebut didalam lampiran tender. Apabila terdapat bagian kontrak yang ditulis didalam beberapa bahasa maka yang mengikat adalah bahasa yang telah ditentukan didalam lampiran tender. Bahasa komunikasi adalah sesuai yang tercantum didalam lampiran tender. Apabila tidak ditentukan maka yang dipakai adalah bahasa yang paling banyak dipergunakan didalam kontrak.

1.5 Priority of Document

Prioritas dokumen adalah sebagi berikut : (a) The Contract Agreement. (b) The Letter of Acceptance. (c) The Letter of Tender. (d) The Particular Conditions. (e) The General Conditions. (f) The Specification. (g) The Drawings. (h) The Schedule. (i) Other Documents forming part of the Contract.

5

Apabila terjadi kerancuan didalam dokumen maka Engineer harus memberikan klarifikasi dan instruksi.

1.6 Contract Agreement.

Kontrak harus ditandatangani 28 hari setelah kontraktor menerima Letter of Acceptance, kecualai kalau disetujui lain. Kontrak harus berdasar Particular Condition. Biaya meterai dan semacamnya sesuai hukum sehubungan dengan terjadinya kontrak menjadi tanggungan kontraktor.

1.7 Assignment.

Sesuai kontrak tidak ada pihak yang dapat memindahkan seluruh atau sebagian kontrak atau keuntungan, interest. Tetapi setiap pihak ; (a) Dapat memindahkan seluruh atau sebagian setelah mendapat persetujuan

pihak lain, sesuai kebijaksanaan pihak lain. (b) Dapat, untuk keamanan bank atau lembaga keuangan, memindahkan haknya

terhadap pembayaran yang akan diterima sesuai kontrak. 1.8 Care and Supply of Documents.

Spesifikasi dan gambar disimpan oleh Employer. Selain disebutkan sebaliknya didalam kontrak, 2 copy kontrak dan gambarnya diberikan ke kontraktor, yang dapat meminta tambahan copy atas biaya kontraktor.

Setiap dokumen kontraktor disimpan kontraktor, kecuali atau sampai diambil alih oleh Employer. Kecuali disebutkan sebaliknya, 6 copy dari setiap dokumen kontraktor harus disampaikan ke Engineer. Kontraktor harus menyimpan dilapangan,copy kontrak, publikasi, dokumen kontrak, gambar, Variation, dan komunikasi yang berhubungan dengan kontrak. Employer harus diijinkan untuk melihatnya. Apabila salah satu pihak mengetahui ada kesalahan didalam dokumen untuk pelaksanan pekerjaan maka harus segera menberi tahu pihak lain.

1.9 Delayed Drawings or Instructions.

Kontraktor harus memberitahu Engineer kalau pekerjaan akan terlambat karena terdapat gambar yang terlambat disampaikan ke kontraktor. Pemberitahuan harus mencakup secara detail gambar yang dibutuhkan, mengapa dan kapan harus diberikan , detail permasalahan, perkiraan biaya kalau sampai terlambat. Kalau akibat keterlambatan gambar tersebut menyebabkan kemajuan pekerjaan terhambat dan kontraktor mengalami kerugian maka kontraktor harus segera memberitahu ke Engineer, dan berhak atas : (a) Perpanjangan waktu apabila penyelesaian pekerjaan akan terlambat. (b) Pembayaran terhadap biaya yang dikeluarkan, termasuk keuntungan.

Setelah menerima pemberitahuan Engineer harus mengambil tindakan sesuai pasal 3.5. ( Determination ). Tetapi, apabila kerterlambatan dari Engineer tersebut akibat kesalahan dan keterlambatan kontraktor dalam menyampaikan dokumen kepada Engineer, maka kontraktor tidak berhak atas perpanjangan waktu, biaya atau keuntungan.

6

1.10 Employer’s Use of Contractor’s Documents. Sebagai salah satu pihak, kontraktor mempunyai hak cipta atas dokumennya dan gambar yang dibuatnya. Kontraktor dianggap memberi hak kebebasan, dan tidak membayar royalty kepada Kontraktor , dalam waktu tidak terbatas, untuk mengcopy, mempergunakan dan membicarakan dokumen kontraktor, termasuk membuat dan mempergunakan perubahannya. Ijin akan : (a) berlaku selama umur pekerjaan, (b) memberikan hak kepada seseorang yang bertanggung jawab terhadap bagian

pekerjaan untuk mengcopy, mempergunakan untuk berkomunikasi bagi keperluan penyelesaian, operasi, perbaikan, dll,

(c) dalam hal dokumen berupa program computerdan software lain, mengijinkan untuk dipergunakan dilapangan dan tempat lain yang diperkirakan sesuai kontrak, dan komputer pengganti komputer yang diterima dari kontraktor.

Dokumen yang dibuat kontraktor tidak boleh diberikan kepada pihak ketiga tanpa siijin kontraktor untuk tujuan selain yang dimaksud pada pasal ini.

1.11 Contractor’s Use of Employer’s Documents.

Sebagai salah satu pihak, Employer mempunyai hak cipta atas spesifikasi, gambar dan dokumen lain yang dibuat oleh Employer. Kontraktor dengan biaya sendiri boleh mengcopy, mempergunakan, mempergunakan untuk komunikasi utuk kepentingan kontrak. Mereka , tanpa siijin Employer, tidak boleh mengcopy, mempergunakan untuk berkomunikasi dengan pihak ketiga, kecuali yang dibutuhkan untuk kepentingan kontrak.

1.12 Confidential Details.

Kontraktor harus memberitahu semua hal rahasia dan informsi lain sesuai kebutuhan Engineer untuk menilai kepatuhan kontraktor terhadap kontrak.

1.13 Compliance with Laws.

Dalam melaksanakan kontrak kontraktor harus mengikuti hukum yang berlaku, kecuali sebaliknya disebutkan didalam particular condition : (a) Employer harus menyediakan ijin bangunan atau ijin yang serupa untuk

pekerjaan permanent dan ijin-ijin lain yang disebut didalam spesifikasi telah disediakan , sedang diurus,oleh Employer; Employer harus mengganti dan menjaga kontraktor terhadap kegagalan mengurus ijin-ijin tersebut.

(b) Kontraktor harus memberikan semua pemberitahuan, membayar pajak, duties dan fees dan menyediakan ijin, persetujuan sesuai hukum yang berhubungan dengan pelaksanaan , penyelesaian pekerjaan, perbaikan kerusakan; kontraktor harus mengganti dan menjaga employer terhadap kegagalan mengurus ijin-ijin tersebut.

7

1.14 Joint and Several Liabiliy. Apabila kontraktor terdiri dari joint venture, consortium atau grup dari dua orang atau lebih : (a) Mereka secara bersama dianggap bertanggung jawab kepada Employer

untuk melaksanakan kontrak. (b) Mereka harus memberitahukan siapa yang ditunjuk sebagai pimpinan. (c) Kontraktor tidak boleh merubah susunannya atau status hukumnya tanpa

mendapat persetujuan dari Employer.

PASAL 2 : THE EMPLOYER / PEMILIK PROYEK.

2.1. Right of Access to the Site. Employer harus memberikan ijin masuk dan menguasai site, bagian dari site kepada kontraktor sesuai waktu yang telah ditentukan pada lampiran tender. Hak dan penguasaan tidak hanya kepada kontraktor. Hak tersebut dapat ditahan sampai kontraktor menyampaikan Jaminan pelaksanaan.( Performance Security). Apabila waktu tidak disebutkan didalam lampiran tender, Employer harus memberikan ijin sesuai jadwal pada program kerja yang disampaikan kontraktor. Apabila kontraktor mengalami keterlambatan atau kerugian akibat tidak mendapat ijin masuk dan penguasaan site sesuai waktu yang ditentukan, kontraktor harus segera memberitahu kepada Engineer dan mempunyai hak : (a) perpanjangan waktu akibat keterlambatan, apabila penyelesaian akan

terlambat. (b) pembayaran akibat keterlambatan ditambah keuntungan, yang akan

dimasukkan kedalam harga kontrak. Setelah menerima pemberitahuan, Engineer harus segera mengambil langkah seperlunya. Namun apabila kegagalan Employer tersebut adalah akibat kesalahan atau keterlambatan dari kontraktor, termasuk keterlambatan pengiriman gambar/dokumen ke Engineer, maka kontraktor tidak berhak menerima perpanjangan waktu , biaya maupun keuntungan.

2.2. Permits, Licenses or Approvals.

Employer harus memberikan bantuan kepada kontraktor atas permintaan kontraktor : (a) menyediakan copy dari produk hukum dinegara tersebut yang

berhubungan dengan kontrak namun belum tersedia, dan (b) yang akan dipergunakan untuk meminta ijin, persetujuan yang

dipersyaratkan oleh hukum Negara tersebut :

(i) yang harus dipenuhi oleh kontraktor. (ii) untuk pengiriman barang, termasuk ijin masuk melalui pabean, (iii) untuk keperluan re-export peralatan.

8

2.3. Employer’s Personnel

Employer harus bertanggung jawab untuk menjamin bahwa personilnya dan personil kontraktor lainnya dilapangan : (a) bekerja-sama dengan kontraktor, ( Pasal 4.6. ) (Co-peration). (b) mengambil tindakan yang sama seperti yang diperlukan kontraktor, pada pasal

4.8 ( Safety Procedures ) (a), (b), (c) dan Pasal 4.18. ( Protection of the Environment ).

2.4. Employer’s Financial Arrangements

Dalam 28 hari setelah menerima permintaan pembayaran dari Kontraktor, Pemilik Proyek sudah harus menyampaikan bukti bahwa persiapan pembayaran telah dibuat dan siap untuk membayar Kontraktor sesuai kontrak. Apabila akan membuat perubahan, Employer harus memberitahu kontraktor dengan penjelasan yang jelas.

2.5. Employer’s Claims.

Apabila Employer menganggap berhak menerima pembayaran sesuai kontrak, atau pengunduran dari masa pemeliharaan, Employer atau Engineer harus memberi tahu kontraktor. Namun pemberitahuan tidak diperlukan untuk pembayaran sesuai pasal 4.19 ( listrik, gas, air ) dan pasal 4.20, ( peralatan Employer, material gratis ) atau jasa yang diminta oleh kontraktor. Pemberitahuan harus diberikan secepatnya setelah Employer mengetahui kejadiannya yang akan menjurus ke klaim. Pemberitahuan yang berkaitan dengan perpanjanagn masa pemeliharaan harus disampaikan sebelum periode tersebut berakhir.

Penjelasan harus menyebutkan pasal atau dasar dari klaim, dan harus mencakup pembuktian dari jumlah atau perpanjangan dimana Employer menganggap bahwa hal tersebut merupakan haknya sesuai kontrak. Engineer kemudian akan melangkah sesuai pasal 3.5. untuk menyetujui atau menentukan , (i) jumlah yang harus dibayarkan oleh kontraktor kepada Employer, dan/atau (ii) perpanjangan masa pemeliharaan sesuai pasal 11.3 ( Extension of Defect Notification Period ). Jumlah dapat sebagai pengurangan harga kontrak dan sertifikat pembayaran. Employer hanya berhak mengganti atau mengurangi dari jumlah yang tercantum didalam sertifikat pembayaran, atau sebaliknya mengajukan klaim kepada kontraktor, sesuai pasal ini.

PASAL 3 : THE ENGINEER.

3.1. Engineer’s Duties and Authority. Pemilik Proyek akan menunjuk Engineer untuk mengawasi pelaksanaan Proyek. Engineer staff harus quailified Engineer tidak berwewenang/mempunyai hak untuk mengamandemen Kontrak. Engineer dapat melaksanakan wewenang yang diterimanya sesuai kontrak. Apabila membutuhkan ijin dari Employer, sebelum melaksanakan wewenang khusus, persyaratannya harus sesuai dengan yang tercantum didalam particular

9

condition. Employer berusaha untuk tidak memberikan tambahan batasan pada wewenang Engineer, kecuali seperti yang sudah disetujui dengan kontraktor. Tetapi, pada waktu Engineer melaksanakan wewenang khusus , dimana dibutuhkan persetujuan dari Employer, maka untuk kepentingan kontrak Employer dianggap telah memberikan persetujuannya. Kecuali disebutkan sebaliknya didalam persyaratan, maka : (a) pada waktu melaksanakan tugas atau melaksanakan wewenang, yang

disebutkan atau dinyatakan oleh kontrak, Engineer dianggap bertindak atas nama Employer.

(b) Engineer tidak mempunyai wewenang melepaskan masing-masing pihak terhadap tugas, kewajiban, atau tanggung jawab menurut kontrak, dan,

(c) Semua persetujuan, sertifikat, inspeksi, instruksi, pemberitahuan, dll atau tindakan yang serupa oleh Engineer tidak melepaskan kontraktor dari tanggung jawabnya sesuai kontrak, termasuk tanggung jawab terhadap kesalahan, kelalaian, penghilangan, perbedaan, dan ketidak sesuaian.

3.2. Delegation by the Engineer.

Engineer , dari waktu ke waktu boleh mengangkat / membatalkan asisten, seperti resident Engineer, independent inspector, dll. Penunjukkan harus tertulis dan berlaku setelah tembusannya diterima kedua pihak. Namun demikian, kecuali sebaliknya disetujui kedua belah pihak, Engineer tidak boleh memberikan wewenang untuk mengambil keputusan sesuai pasal 3.5. ( Determinations ) Asisten harus merupkan personil yang qualified dan mampu menjalankan tugas tersebut dan melaksanakan wewenang serta lancar dalam bahasa yang dipergunakan untuk komunikasi, sesuai pasal 1.4.( Law and Language ) Setiap asisten yang ditunjuk hanya boleh memberikan instruksi sesuai bidang yang ditugaskan. Persetujuan, sertifikat , dll yang dilaksanakan oleh pembantu, mempunyai pengaruh apabila dilaksanakan oleh Engineer, namun demikian : (a) kesalahan untuk tidak menyetujui pekerjaan, peralatan, material, tidak

mengarah ke-persetujuan dan oleh karena itu tidak boleh berprasangka terhadap hak Engineer untuk menolak pekerjaan, peralatan, material.

(b) Apabila kontraktor menanyakan keputusan atau perintah dari asisten, kontraktor dapat meneruskan ke Engineer, yang akan segera memberi kepastian, mengembalikan, atau merubah keputusan atau perintah.

3.3. Instruction of the Engineer.

Engineer dapat memberikan instruksi kepada kontraktor , perubahan gambar yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan, memperbaiki kerusakan. Kontraktor hanya menerima perintah dari Engineer atau asistennya. Untuk perintah variation harus mengacu pada pasal 13. Kontraktor harus memenuhi perintah dari Engineer atau asistennya. Apabila memungkinkan perintah harus tertulis. Apabila Engineer atau asisten : (a) memberi perintah lisan, (b) menerima konfirmasi tertulis dari kontraktor, dalam 2 hari kerja setelah

memberi perintah, dan

10

(c) tidak menjawab dengan tidak menerbitkan penolakan secara tertulis dan/atau perintah dalam 2 hari kerja setelah menerima konfirmasi,

maka konfirmasi dianggap merupakan perintah tertulis dari Engineer atau asistennya

3.4. Replacement of the Engineer.

Rencana penggantian Engineer harus disampaikan terlebih dahulu kepada Kontraktor 42 hari sebelum tanggal penggantian, disertai nama, alamat,dan pengalamannya. Pemilik Proyek tidak dapat mengganti Engineer kalau Kontraktor berkeberatan disertai alasan yang masuk akal dan rincian pendukungnya.

3.5. Determinations.

Apabila Engineer harus mengambil keputasan terhadap suatu hal, maka Engineer harus berkonsultasi kepada masing-masing pihak dengan sekuat tenaga untuk mencapai persetujuan. Kalau persetujuan tidak tercapai Engineer harus membuat keputusan yang adil sesuai kontrak dengan mempertimbangkan semua keadaan yang berkaitan. Engineer harus memberitahu kedua pihak setiap persetujuan dan keputusan dengan rincian pendukungnya. Masing-masing pihak harus melaksanakan persetujuan atau keputusan, kecuali dan sampai diubah sesuai pasal 20.(claims, Disputes and Arbitration).

PASAL 4 : THE CONTRACTOR.

4.1. Contractor’s General Obligations. Kontraktor harus merencanakan ( sesuai tahapan yang tercantum pada Kontrak ), melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan sesuai kontrak dan perintah Engineer serta memperbaiki kerusakan-kerusakan. Kontraktor harus menyediakan peralatan dan dokumen sesuai kontrak, dan tenaga . Kontraktor bertanggung jawab terhadap kecukupan, keamanan dan keseimbangan semua pekerjaan dilapangan dan metode kerja. Kecuali sepanjang disebutkan dikontrak, kontraktor (i) harus bertanggung jawab terhadap , dokumen kontraktor , pekerjaan sementara, dan desain setiap peralatan dan material sesuai yang dipersyaratkan pada kontrak (ii) tidak boleh sebaliknya bertanggung jawab terhadap desain pekerjaan permanen. Apabila diperlukan oleh Engineer, kontraktor harus menyampaikan rincian pengaturan pelaksanaan pekerjaan. Semua perubahan harus diberitahukan terlebih dahulu kepada Engineer. Apabila menurut kontrak kontraktor harus merencanakan sebagaian dari pekerjaan permanent, maka kecuali sebaliknya disebutkan didalam persyaratan khusus : (a) kontraktor harus menyampaikan dokumen pekerjaan tersebut kepada

Engineer sesuai prosedur kontrak,

11

(b) Dokumen harus sesuai dengan Spesifikasi dan gambar, dengan bahasa kontrak, dan penjelasan tambahan untuk koordinasi dengan pihak lain,

(c) Kontraktor harus bertanggung jawab terhadap bagian pekerjaan tersebut, sesuai maksudnya sesuai yang dirinci didalam kontrak,

(d) Sebelum test pada penyelesaian pekerjaan, kontraktor harus menyampaiakan as built dokumen dan operasi serta maintenance manual sesuai spesifikasi dan rinci agar employer dapat mengoperasikannya, memelihara, memperbaiki bagian pekerjaan tersebut. Sebelum dokumen-dokumen tersebut diterima maka serah terima bagian pekerjaan tersebut tidak dapat dilaksanakan.

4.2. Performance Security. Kontraktor harus menyampaikan Jaminan Pelaksanaan 28 hari setelah menerima

Letter of Acceptance,dengan jumlah dan mata uang sesuai lampiran tender. Satu copy harus disampaiakan kepada Engineer.

Apabila jumlah tidak disebutkan didalam lampiran tender maka pasal ini tidak berlaku.

Jaminan Pelaksanaan harus diterbitkan oleh perusahaan dinegara tempat pekerjaan dan disetujui Employer, sesuai format pada persyaratan khusus.

Kontraktor harus menjamin bahwa Jaminan Pelaksanaan berlaku sampai pekerjaan selesai termasuk perbaikannya.

Apabila 28 hari sebelum berakhirnya masa berlaku jaminan pelaksanaan, kontraktor tidak dapat menerima performance certificate, maka ia harus memperpanjang jaminan pelaksanaan sampai pekerjaan utama dan perbaikan selesai dilaksanakan.

Employer tidak dapat mengajukan klaim terhadap jaminan pelaksanaan, kecuali untuk jumlah dimana Employer berhak sesuai kontrak dalam hal : (a) kontraktor tidak dapat memperpanjang jaminan pelaksanaan,

dimana dalam keadaan tersebut Employer dapat mengklaim seluruh jumlah jaminan pelaksanaan.

(b) Kontraktor gagal membayar klaim Employer suatu jumlah yang telah disetujui kontraktor atau telah ditentukan sesuai pasal 2.5.( Employer’s Claim ) atau 20 ( Claims, Disputes, Arbitration ), dalam watu 42 hari setelah persetujuan atau keputusan dibuat.

(c) Kontraktor gagal memperbaiki kesalahan dalam waktu 42 hari setelah menerima pemberitahuan Engineer untuk memperbaiki kerusakan, atau

(d) Keadaan dimana Employer berhak memutus sesuai pasal 15.2 ( Termination by Employer ) tanpa mempedulikan apakah pemberitahuan penghentian sudah disampaikan.

Employer harus mengganti dan melindungi kontraktor dari kerusakan, kerugian, dan pengeluaran akibat klaim yang berkaitan dengan jaminan pelaksanaan berkaitan dengan keadaan ketidak mungkinan Employer mengajukan klaim. Employer harus mengembalikan Jaminan Pelaksanaan kepada kontraktor 21 hari setelah menerima copy Performance Certitificate.

4.3. Contractor’s Representative.

12

Kontraktor harus menunjuk Contractor’s Representative dan memberikan wewenang penuh kepadanya untuk bertindak sebagai yang mewakili kontraktor dalam pelaksanaan Kontrak. Kecuali sudah disebut didalam kontrak, kontraktor, sebelum hari dimulainya pekerjaan, harus menyampaikan kepada Engineer untuk mendapat persetujuan, nama dan perincian dari personil yang akan diusulkan menjadi Contractor’s Representative. Apabila persetujuan tidak diberikan atau ditolak atau personil yang telah ditunjuk gagal untuk mewakili kontraktor maka kontraktor harus mengajukan calon baru. Kontraktor tidak boleh menolak atau mengganti Contractor’s Representative tanpa mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Engineer. Seluruh waktu Contractor’s Representative harus diperuntukkan untuk pelaksanaan kontrak. Apabila sementara absent dari site, harus diganti oleh personil yang cocok, dengan sebelumnya mendapat persetujuan Engineer, dan memberitahu engineer setelah penunjukkannya. Contractor’s Representative menerima perintah sesuai pasal 3.3. Ia dapat mendelegasikan tugas , wewenangnya kepada personil yang mampu, dan setiap waktu dapat mencabutnya. Pendelegasian atau pencabutan kembali tidak berpengaruh sebelum Engineer menerima pemberitahuan yang ditandatangani kontraktor, yang menyebutkan nama, tugas yang diberikan, wewenang yang didelegasikan atau dicabut. Contractor’s Representative dan penggantinya harus lancar dalam bahasa sesuai pasal 1.4.( Law and Language ).

4.4. Subcontractors. Kontraktor tidak boleh men-subkontrak-kan seluruh pekerjaan. Kontraktor harus bertanggung jawab terhadap hasil pekerjaan sub-kontraktor. Kecuali sebaliknya disebutkan didalam persyaratan khusus : (a) kontraktor tidak perlu mendapat ijin untuk menunjuk supplier material, atau

subkontrak yang subkontraktornya sudah disebut didalam kontrak. (b) Untuk usulan subkontraktor lainnya, sebelumnya harus mendapat ijin dari

Engineer. (c) 28 hari sebelum pekerjaan-pekerjaan yang disubkan akan dimulai,

Kontraktor harus memberitahu Engineer. (d) Setiap subkontrak harus memuat ketetapan yang memberi hak kepada

Employer untuk meminta subkontrak dapat diberikan kepada Employer sesuai pasal 4.5 atau pada waktu pemutusan, berdasar pasal 15.2.( Termination by Employer ).

4.5. Assignment of Benefit of Subcontract.

Apabila kewajiban Subkontraktor melampaui batas masa pemeliharaan dan Engineer, sebelum tanggal tersebut, memerintahkan Kontraktor untuk menyerahkan tanggung jawab semacam itu kepada pemilik Proyek, maka kontraktor harus melaksanakannya.Kecuali disebutkan lain didalam penugasan, kontraktor tidak mempunyai tanggung jawab kepada Employer untuk pekerjaan yang dilaksanakan oleh subkontraktor setelah penunjukan tersebut berlaku.

4.6. Co-operation.

13

Kontraktor , sesuai kontrak, atau atas perintah Engineer, dalam kesempatan yang tepat, harus mengijinkan untuk melaksanakan pekerjaan, kepada : (a) Pegawai Employer. (b) Kontraktor lain yang bekerja untuk Employer, dan (c) Personil kantor pemerintah yang resmi,

yang mengerjakan pekerjaan di atau disekitar site yang tidak termasuk didalam kontrak Perintah semacam itu dapat menyebabkan variation jika dan menyebabkan kontraktor harus mengeluarkan biaya yang tidak diduga. Jasa untuk personil atau kontraktor lain tersebut dapat berupa, penggunakan alat kontraktor, pekerjaan sementara, jalan, dll, yang menjadi tanggung jawab kontraktor. Apabila menurut kontrak Employer harus mengijinkan kontraktor menggunakan pondasi, alat atau jalan masuk sesuai dokumen kontrak, maka kontraktor harus menyampaikan dokumen tersebut kepada Engineer tepat waktu dan cara sesuai pada spesifikasi. Kontraktor harus mengijinkan personil dari pemilik proyek, kontraktor lain , pemerintah daerah, organisasi lain , dll, untuk melaksanakan tugasnya di Proyek dan sekitarnya.

4.7. Setting Out. Kontraktor harus menempatkan pekerjaan berdasar titik pegangan yang tercantum didalam kontrak atau yang diberitahukan oleh Engineer. Employer harus bertanggung jawab terhadap kesalahan reference yang disampaikan, tetapi kontraktor harus berusaha meneliti keakuratannya sebelum dipergunakan. Apabila karena kesalahan reference yang diberikan Employer kontraktor mengalami keterlambatan atau harus mengeluarkan biaya maka ia dapat mengajukan klaim sesuai pasal 20.1.( Contractor’s Claim ) : (a) perpanjangan waktu, kalau penyelesaian terlambat. (b) Pembayaran dan profit

Setelah menerima pemberitahuan, Engineer harus menyetujui atau menentukan (i) apakah dan sampai seberapa jauh kesalahan tidak dapat , secara masuk akal, diketahui, (ii) hal yang disebut pada (a) dan (b) berhubungan dengan hal ini.

4.8. Safety Procedures. Kontraktor harus :

(a) memperhatikan dan mengikuti semua peraturan-peraturan keamanan kerja.

(b) Menjaga keselamatan semua personil di site. (c) Berusaha agar site bersih dari rintangan yang tidak perlu dan

membahayakan pekerja, (d) Menyediakan penerangan, pagar , dll , yang mencukupi, dan

14

(e) Menyediakan jalan sementara, jalan, penjagaan, pagar untuk keselamatan pemilik, penduduk disekitar pekerjaan.

4.9. Quality Assurance. Kontraktor harus mempunyai system jaminan mutu untuk menghasilkan pekerjaan

sesuai yang disyaratkan pada kontak. Engineer harus mempunyai hak untuk mengaudit semua aspek dari sistem tersebut. Rincian dari prosedur dan dokumen pelaksanaan harus disampaikan kepada Engineer untuk informasi sebelum setiap tahap desain dan pelaksanaan dimulai. Pada waktu dokumen teknik disampaikan ke Engineer, bukti persetujuan pendahuluan dari kontraktor sendiri harus terlihat didalam dokumen. Pelaksanaan dengan system jaminan mutu tidak melepaskan kontraktor dari tugas, kewajiban dan tanggung jawabnya menurut kontrak.

4.10. Site Data. Pemilik Proyek harus mengijinkan Kontraktor untuk mendapatkan data dasar yang dimilikinya, antara lain sub-surface ,hydrologi di site, masalah lingkungan, sebelum dan sesudah base date. Secara praktis kontraktor dianggap sudah mendapat data yang mencukupi untuk resiko, kontigensi, dan keadaan lain yang mempengaruhi tender atau pekerjaan. Dalam hal yang sama kontraktor dianggap telah mengetahui site, lingkungan, data-data diatas dan informasi yang tersedia lainnya dan telah mencukupi sebelum menyampaikan penawaran mengenai hal-hal yang berhubungan, termasuk: (a) bentuk dan keadaan site, termasuk keadaan dibawah permukaan

tanah, (b) hidrologi dan klimatologi, (c) sifat pekerjaan dan bahan untuk melaksanakan pekerjaan, serta

perbaikan kerusakan, (d) hukum, peraturan dan peraturan perburuhan setempat, dan (e) keperluan kontraktor untuk jalan masuk, akomodasi, personil, tenaga

listrik, transportasi, air dan jasa lain.

4.11. Sufficiency of the Acceptance Contract Amount. Kontraktor dianggap telah: (a) telah puas terhadap ketelitian dan kecukupan dari harga kontrak yang telah

diterima, (b) telah mendasarkan harga kontrak yang diterima pada data, interpretasi

mengenai semua hal yang berhubungan sesuai pasal 4.10.

Kecuali disebutkan lain pada kontrak, harga kontrak yang sudah diterima mencakup semua kewajiban kontraktor sesuai kontrak termasuk provisional sum, dan semua hal yang diperlukan untuk pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan serta perbaikan kerusakan.

15

4.12. Unforeseeable Physical Conditions.

Physical conditions berarti kondisi pisik asli, buatan manusia dan lainnya serta kotoran, yang dijumpai kontraktor di site pada saat melaksanakan pekerjaan, termasuk dibawah permukaan dan keadaan hidrologi tetapi tidak termasuk klimatik.

Apabila Kontraktor menjumpai keadaan yang merugikan, (adverse conditions ), yang menurutnya tidak dapat diperkirakan (unforeseeable ) maka kontraktor harus segera melaporkan kepada Engineer . Pemberitahuan harus menggambarkan keadaan pisik, sehingga dapat diperiksa Engineer, dan dapat menunjukkan alasan mengapa dianggap oleh kontraktor tidak dapat diperkirakan. Kontraktor harus tetap bekerja dengan tindakan yang benar dan masuk akal yang sesuai dengan kondisi pisik dan harus mengikuti perintah Engineer yang diberikan. Apabila mengakibatkan variation maka pasal 13 dapat dipergunakan. Apabila menimbulkan kelambatan dan tambahan biaya maka pasal 20.1 dapat dipergunakan untuk : (a) perpanjangan waktu kalau menyebabkan terundurnya penyelesaian

pekerjaan. (b) Pembayaran biaya pekerjaan tersebut dan keuntungan, yang harus

dimasukkan didalam biaya kontrak.

Setelah menerima pemberitahuan dan memeriksa secara pisik, Engineer harus membuat keputusan untuk menyetujui atau menentukan (i) apakah dan sampai dimana keadaan pisik itu tidak dapat diduga, (ii) sampai sejauh mana masalah yang digambarkan pada (a) dan (b) diatas berhubungan . Tetapi, sebelum biaya tambah akhirnya disetujui atau diputuskan sesuai (ii) Engineer dapat meninjau apakah terdapat keadaan pisik dibagian lain yang serupa yang dapat lebih mudah diduga pada waktu kontraktor menyampaikan penawaran. Apabila terdapat keadaan yang lebih mudah diduga. Engineer dapat mengurangi biaya . Tetapi pengaruh bersih dari penyesuaian sesuai (b) dan semua pengurangan untuk semua keadaan pisik yang ditemui pada bagian lain pekerjaan yang serupa, tidak boleh menghasilkan pengurangan bersih pada harga kontrak. Engineer dapat memperhitungkan semua bukti keadaan pisik yang diperkirakan oleh kontraktor pada waktu menyampaikan penawaran yang dapat disediakan kontraktor, tetapi tidak boleh terikat dengan bukti tersebut.

4.13. Rights of Way and Facilities. Kontraktor harus menanggung biaya mempergunakan jalan yang dibutuhkan,

termasuk jalan masuk ke site, dan fasilitas tambahan diluar site, dll, yang dibutuhkannya.

4.14. Avoidance of Interference. Kontraktor tidak boleh mengganggu :

(a) kenyamanan masyarakat, (b) jalan masuk ke jalan umum atau milik Employer.

16

Kontraktor harus mengganti dan melindungi Employer terhadap kerusakan, kehilangan dan gangguan.

4.15. Access Route.

Kontraktor dianggap sudah menerima jalan masuk ke site, dan harus memelihara jalan dan jembatan, termasuk batasan kendaraan yang melewati jalan tersebut.

Kecuali disebut berlainan didalam kontrak :

(a) Kontraktor harus memelihara jalan masuk, (b) Kontraktor harus membuat tanda-tanda lalu lintas sepanjang jalan masuk

dan mengurus ijin yang diperlukan dari yang berwewenang untuk penggunaan rute , petunjuk dan tanda-tanda lalu lintas,

(c) Employer tidak bertanggung jawab terhadap tuntutan penggunaan jalan masuk.

(d) Employer tidak menjamin penyediaan jalan masuk khusus. (e) Biaya untuk penyediaan jalan masuk khusus menjadi tanggung jawab

Kontraktor. 4.16.Transport of Goods. Kecuali disebutkan lain pada persyaratan khusus :

(a) Kontraktor harus memberitahu Engineer paling lambat 21 hari sebelum mendatangkan barang/peralatan ke site.

(b) Kontraktor bertanggung jawab untuk membungkus, memuat, mengirim dan menerima barang untuk keperluan pekerjaan,

(c) Kontraktor harus melindungi dan mengganti Employer terhadap kerusakan, kehilangan dan biaya akibat pengiriman barang dan membayar klaim yang timbul akibat transportasi..

4.17. Contractor’s Equipment. Peralatan yang didatangkan harus hanya untuk keperluan Proyek. Peralatan tidak

boleh dibawa keluar site tanpa siijin Engineer, kecuali untuk mengangkat barang atau personil ke site.

4.18. Protection of the Environment. Kontraktor harus mengambil langkah seperlunya untuk menjaga lingkungan, didalam

atau diluar site, dan membatasi gangguan terhadap orang dan properti akibat polusi, bising, gangguan lain akibat pekerjaannya. Emisi dan luapan air tidak boleh melebihi ambang batas yang sudah dicantumkan didalam kontrak atau peraturan yang berlaku.

4.19. Electricity, Water, and Gas.

Kontraktor harus, kecuali disebutkan lain dikontrak, bertanggung jawab terhadap penyediaan listrik, air dan jasa yang dibutuhkan.

Kontraktor dapat menggunakan listrik, gas, air, dan fasilitas lain yang tersedia, yang penjelasan serta harganya disebut didalam kontrak. Penyediaan peralatan yang diperlukan untuk pemakaian dan alat pengukurnya menjadi tanggung jawab kontraktor .

17

Volume yang dipakai dan biaya harus disetujui Employer sesuai paasal 2.5 ( Employer’s Claim ) dan 3.5 ( Determinations )dan dibayar kontraktor ke Employer.

4.20. Employer’s Equipment and Free-Issue Material.

Pemilik Proyek harus memperkenankan kontraktor untuk menggunakan peralatan/fasilitas tertentu miliknya dengan pengaturan dan pembayaran sesuai yang dicantumkan pada spesifikasi Tender, kecuali apabila sudah disebutkan pada spesifikasi : (a) Pemilik Proyek akan bertanggung jawab terhadap peralatannya. (b) Kontraktor bertanggung jawab untuk setiap peralatan Employer, dimana

yang mengusai, mengoperasikannya adalah operator kontraktor.

Biaya penggunaan harus disetujui Employer. Employer harus memberikan material gratis sesuai yang disebut didalam kontrak. Kontraktor harus memeriksa dan kalau ada kekurangan, kerusakan, harus segera memberitahu kepada Engineer. Employer harus segera mengganti barang yang rusak dan kurang. Setelah pemeriksaan maka tanggung jawab penyimpanan berada pada tanggung jawab kontraktor. Pemeriksaan oleh kontraktor tidak melepaskan tanggung jawab Employer terhadap kekurangan, kerusakan yang tidak terlihat pada saat pemeriksaan.

4.21. Progress Report.

Kecuali disebutkan lain di persyaratan khusus,Laporan Bulanan harus dibuat dan disampaikan ke Engineer dalam 6 copy. Laporan pertama harus mencakup periode sampai akhir bulan pertama setelah commencement date. Laporan harus disampaikan bulan berikutnya, 7 hari setelah hari terakhir bulan yang dilaporkan. Laporan harus dibuat sampai pekerjaan selesai, dan serahterima pekerjaan dilaksanakan .

Laporan harus mencakup :

(a) grafik dan detail progress pekerjan, dokumen kontraktor, laporan pembelian, inspeksi di pabrik, hasil tes, pengapalan, dll dan progress subkontraktor,

(b) photo progres lapangan dan di pabrik, (c) untuk progress di pabrik, untuk setiap item, pembuat, tempat, progress,

dan rencana dari :

(i) tanggal mulai dibuat, (ii) pemeriksaan kontraktor, (iii) test, dan (iv) pengapalan dan kedatangan di site.

(d) perincian sesuai pasal 6.10. ( Record and Contractor personel ). (e) copy dari dokumen jaminan mutu, hasil test dan sertifikat material, (f) daftar klaim dari Employer dan kontraktor, (g) laporan keamanan, termasuk rincian kecelakaan, kegiatan yang berkaitan

dengan lingkungan dan kegiatan kemasyarakatan, dan

18

(h) perbandingan antara kenyataan dan rencana progress disertai rincian keadaan yang menghambat peneyelesaian pekerjaan sesuai kontrak, dan usaha yang dilaksanakan untuk menghindari kelambatan.

19

4.22. Security of the Site. Kecuali disebutkan lain pada persyaratan khusus :

(a) Kontraktor harus menjaga agar orang yang tidak berkepentingan tidak masuk ke site.

(b) Personil yang berhak harus dibatasi pada personil kontraktor dan Employer, dan personil yang ditunjuk oleh Employer dan Engineer yang diberitahukan kepada kontraktor, sebagai personil yang mendapat kuasa di site dari Employer selain kontraktor.

4.23. Contractor’s Operations on Site. Kontraktor harus memusatkan kegiatannya di site dan area tambahan yang dipilih

oleh kontraktor dan disetujui Engineer, sebagai daerah kerja Kontraktor harus mengambil langkah seperlunya agar peralatan dan personilnya berada didaerah kerja. Selama pelaksanaan pekerjaan Kontraktor harus menjaga agar site bebas dari hal-hal yang mengganggu pekerjaan, dan menyimpan peralatan dan kelebihan material. Kontraktor harus membersihkan material, pekerjaan sementara, sampah dan lain-lain yang sudah tidak diperlukan. Setelah penerbitan Taking Over Certificate kontraktor harus memindahkan peralatan, sisa material, pekerjaan sementara dari daerah pekerjaan yang telah diserah terimakan. Kontraktor harus meninggalkan daerah tersebut dalam keadaan bersih dan aman. Namun demikian kontraktor, dalam masa pemeliharaan, dapat meninggalkan peralatan dan bahan yang akan dipergunakan untuk memenuhi kewajibannya sesuai kontrak.

4.24. Fossils. Semua fosil, mata uang, barang berharga atau antik, peninggalan purba dll yang ditemukan dilapangan harus diserahkan ketanggung jawab Employer. Kontraktor harus mengambil langkah seperlunya untuk menjaga agar personilnya tidak memindah dan merusak barang temuan tersebut.

Apabila kontraktor menemukan barang purbakala, harus segera memberi tahu Engineer untuk mendapat arahan mengenai penanganannya.

Apabila akibat perintah Engineer kontraktor mengalami keterlambatan kerja. kontraktor harus memberitahu Engineer dan berhak sesuai pasal 20.1 ( Contractor’s Claim ) untuk : (a) perpanjangan waktu apabila penyelesaian pekerjaan akan terlambat, (b) pembayaran biaya dan keuntungan yang akan dimasukkan didalam harga

kontrak, Setelah menerima pemberitahuan dari kontraktor Engineer harus mengambil langkah

seperlunya sesuai pasal 3.5. ( Determination ).

20

PASAL 5 : NOMINATED SUBCONTRACTORS.

5.1. Defination of Subcontractors. Didalam kontrak “ nominated Subcontractor” berarti Subcontractor:

(a) yang didalam kontrak disebutkan sebagai nominated Subcontractor, atau (b) dimana Engineer sesuai pasal 13 memerintahkan kontraktor untuk

menunjuk sebagai Subcontractor, 5.2.Objection to Nomination.

Kontraktor dapat menolak usulan Nominated Subcontractor dari Engineer kalau

mempunyai keberatan disertai dengan alasan dan buktinya.

Keberatan dianggap masuk akal apabila berdasarkan hal-hal sebagai berikut, kecuali Employer setuju untuk mengganti kontraktor terhadap tanggung jawab masalah tersebut : (a) perusahaan tersebut tidak mempunyai keahlian, tenaga dan

keuangannya tidak mencukupi, (b) subcontract tidak menyebutkan bahwa nominated subcontractor harus

mengganti kepada kontraktor apabila subcontractor, personilnya, agennya melakukan kesalahan dalam menggunakan bahan, atau

(c) subcontract tidak menyebutkan bahwa, pekerjaan yang disubkontrakkan, termasuk desain, nominated subcontractor akan :

(i) mengambil kewajiban dan tanggung jawab tersebut dari

kontraktor , sehingga kontraktor dapat melepaskan tanggung jawab dan kewajiban tersebut sesuai kontrak, dan

(ii) mengganti kontraktor terhadap dan dari kewajiban dan tanggung jawab yang timbul atau berkaitan dengan dengan kontrak dan dari konsekwensi kesalahan subcontractor dalam melaksanakan kewajibannya atau memenuhi tanggung jawabnya.

5.3.Payments to nominated Subcontractors. Kontraktor harus membayar subkontraktor sesuai jumlah pada Berita Acara yang

dibuat oleh Engineer sesuai subkontraknya. Jumlah tersebut ditambah biaya lain harus termasuk didalam harga kontrak sesuai pasal 13.5.(b) ( Provisional Sums ), kecualai seperti yang disebut pada pasal 5.4.( Evidence of Payment ).

5.4.Evidence of Payments. Sebelum menerbitkan Payment Certificate yang mencakup jumlah yang harus

dibayarkan ke nominated subcontractor, Engineer dapat meminta bukti bahwa nominated subcontractor telah menerima pembayaran sesuai sertifikat pembayaran yang lalu, dikurangi pengurangan yang diperuntukkan untuk masa pemeliharaan. Kecuali kontraktor :

(a) menyampaikan bukti yang masuk akal kepada Engineer, atau (b) (i) Memuaskan Engineer dengan surat tertulis bahwa kontraktor

berhak menahan atau menolak membayar jumlah tersebut, dan

21

(ii) menyampaikan kepada Engineer bukti yang masuk akal bahwa nominated subcontractor telah diberitahu mengenai hak kontraktor, kemudian Employer dapat membayar, langsung kepada nominated Subcontractor, sebagian atau seluruh jumlah yang disebutkan sebelumnya yang harus dibayarkan kepada nominated Subcontractor dimana kontraktor telah gagal untuk menyampaikan bukti yang disebut pada (a) atau (b) diatas. Kontraktor kemudian harus membayar kembali kepada Employer, jumlah pembayaran langsung kepada Subcontractor yang dilaksanakan oleh Employer.

PASAL 6 : STAFF AND LABOUR. 6.1.Engagement of Staff and Labour.

Kecuali disebutkan lain pada spesifikasi, Kontraktor harus mengatur penerimaan staff

dan buruh, lokal atau asing, semua kebutuhan karyawannya, termasuk penggajian, transport, makan, dll.

6.2.Rates of Wages and Conditions of Labour. Gaji karyawan harus sesuai dengan peraturan Departemen Tenaga Kerja. sesuai

dengan Upah Minimum Regional. Apabila tidak ada UMR maka upah buruh harus tidak boleh lebih rendah dari rata-rata upah sesuai peraturan Dept.Tenaga Kerja.

6.3.Persons in the Services of Employer. Kontraktor tidak boleh merecruit atau berusaha merecruit pegawai Employer. 6.4.Labour Laws. Kontraktor harus mematuhi hukum tenaga kerja, kesehatan, keamanan, imigrasi,

jaminan sosial dan harus menghargai hak-hak buruh. Kontraktor harus mengusahakan agar pegawainya dapat mematuhi hukum yang

berlaku, termasuk keamanan kerja. 6.5.Working Hours. Pekerjaan tidak boleh dilaksanakan pada hari libur atau diluar jam kerja yang normal

seperti yang disebut pada lampiran tender, kecuali : (a) disebutkan lain dikontrak, (b) mendapat ijin dari Engineer, (c) pekerjaan tidak dapat dihindarkan atau perlu untuk melindungi nyawa atau milik

atau utuk keamanan pekerjaan, dalam hal itu kontraktor harus segera memberi tahu Engineer.

6.6.Facilities for Staff and Labour. Kontraktor harus menyediakan fasilitas akomodasi , kesehatan dan kesejahteraan

bagi karyawannya. Demikian pula untuk pemilik proyek sesuai yang tercantum didalam kontrak.

Kontraktor harus melarang pegawainya tinggal di dilingkungan pekerjaan tetap. ( Permanent Works ).

22

6.7.Health and Safety. Kontraktor harus selalu mengambil langkah pencegahan untuk menjaga kesehatan

dan keamanan karyawannya. Bekerja-sama dengan pejabat kesehatan setempat, Kontraktor harus menjamin bahwa staff Medis, pertolongan pertama untuk kecelakaan, ambulance tersedia setiap saat di lapangan dan akomodasi untuk personil eh personil untuk mempelajari tanggung jawab dan kekuasaan tersebut. eh personil untuk mempelajari tanggung jawab dan kekuasaan tersebut. eh personil untuk mempelajari tanggung jawab dan kekuasaan tersebut. Kontraktor harus mengirim kepada Engineer, detail dari kecelakaan secepat mungkin , setelah terjadinya. Kontraktor harus membuat catatan dan membuat laporan mengenai kesehatan,keamanan dan kesejahteraan, serta kerusakan terhadap hak milik , seperti yang diinginkan Engineer.

6.8. Contractor’s Superintendence. Sepanjang pelaksanaan pekerjaan dan selama dibutuhkan untuk memenuhi tanggung jawab kontraktor, kontraktor harus menunjuk pengawas untuk merencanakan, mengatur, memerintah, memeriksa, dan menguji pekerjaan. Pengawas harus diberi personil yang mencukupi jumlahnya dan mempunyai keahlian berbahasa untuk berkomunikasi dan melaksanakan tugas yang harus dilaksanakan untuk kepuasan dan keamanan pelaksanaan pekerjaan.

6.9. Contractor’s Personel. Personil kontraktor harus memenuhi syarat, ahli, dan berpengalaman dalam tugas dan jabatan sebelumnya. Engineer dapat meminta kontraktor untuk mengganti personil dilapangan atau dipekerjaan, termasuk wakilnya , jika dapat dilaksanakan, yang :

(a) tetap melakukan kesalahan atau kurang perhatian. (b) lalai dan tidak mampu melaksanakan tugas , (c) tidak dapat memenuhi isi kontrak,atau (d) tetap melaksanakan tindakan yang merugikan keamanan,

kesehatan, atau tidak melindungi lingkungan. Apabila pantas, kontraktor harus menunjuk personil pengganti.

6.10. Record of Contractor’s Personnel and Equipment.

Kontraktor harus melaporkan kepada Engineer, detail yang menunjukkan jumlah karyawan setiap tingkat dan type masing-masing peralatannya yang berada dilapangan. Laporan harus disampaikan setiap bulan, dalam daftar yang disetujui Engineer, sampai kontraktor menyelesaikan semua pekerjaan , termasuk yang disebut sebagai pekerjaan yang tertunda pada Serah Terima Proyek.

6.11. Disorderly Conduct.

Setiap saat Kontraktor harus mengambil langkah seperlunya untuk menjaga agar karyawannya tidak melanggar hukum, mogok dan melakukan tindakan

23

yang tidak benar dan tidak menciptakan kedamaian dan perlindungan terhadap personil di dan sekitar site.

24

PASAL 7 : PLANT, MATERIALS AND WORKMANSHIP. 7.1. Manner of Execution.

Kontraktor harus melaksanakan pembuatan peralatan, produksi dan pembuatan material, dan pelaksanaan pekerjaan: (a) sesuai dengan cara yang disebut didalam kontrak, (b) pekerjaan yang benar dan cara yang hati-hati, sesuai dengan cara kerja

yang baik yang dikenal, dan (c) dengan alat yang tepat dan material yang tidak membahayakan, kecuali

disebut lain didalam kontrak.

7.2. Samples. Kontraktor harus menyampaikan contoh material dan informasi yang sesuai kepada Engineer untuk mendapat persetujuan sebelum material tersebut dipergunakan didalam pekerjaan :

(a) contoh standard material dari pabrik dan contoh yang disebut didalam

kontrak, semuanya atas biaya kontraktor, (b) tambahan contoh berdasar perintah Employer sebagai variation.

Setiap contoh harus diberi label asalnya dan dimana akan dipakai.

7.3. Inspection.

Employer dalam waktu yang wajar harus : (a) dapat masuk ke semua bagian site dan semua tempat darimana material

diambil, dan (b) Selama pembuatan dan pembangunan berhak memeriksa, mengukur

dan menguji material dan cara kerja dan memeriksa kemajuan pembuatan peralatan dan produksi dan pembuatan material.

Kontraktor harus memberi kesempatan penuh kepada personil Employer untuk melakukan kegiatan tersebut diatas, termasuk menyediakan jalan masuk, fasilitas, ijin, dan peralatan keamanan. Tidak ada kegiatan yang melepaskan kontraktor dari tanggung jawab dan kewajiban. Kontraktor harus memberitahu Engineer apabila terdapat pekerjaan yang sudah selesai dan akan segera ditutup/diurug, disimpan, atau dikirim ketempat lain. Engineer kemudian melaksanakan pemeriksaan, pengukuran atau pengujian tanpa pengunduran waktu, atau segera memberitahu kontraktor bahwa Engineer tidak perlu melaksanakan tindakan tersebut. Kalau kontraktor tidak memberitahu, ia akan, bila diminta oleh Engineer, menggali pekerjaan dan mengurug kembali atas biaya kontraktor.

7.4. Testing. Pasal ini berlaku untuk semua pengujian yang disebutkan didalam kontrak, bukan hanya pengujian setelah pekerjaan selesai.

25

Kontraktor harus menyediakan semua peralatan, bantuan, dokumen, informasi lain, listrik, bahan bakar, bahan-bahan, material, dan tenaga yang cocok dan ahli, yang diperlukan untuk melaksanakan test secara efisien. Kontraktor harus memenuhi permintaan Engineer, terhadap waktu dan tempat pelaksanaan test dari peralatan, material, dan bagian lain pekerjaan. Engineer, sesuai pasal 13, ( Variations and Adjustments ) berhak merubah tempat dan detail dari test khusus, atau memerintahkan test tambahan. Kalau test tambahan ini menunujukkan bahwa peralatan, material atau cara kerja tidak sesuai kontrak, maka biaya test menjadi tanggung jawab kontraktor, tidak bertentangan dengan isi lain dari kontrak. Apabila ingin menyaksikan suatu test, Engineer dalam waktu tidak kurang dari 24 jam, sebelumnya, harus sudah memberitahu Kontraktor. Apabila Engineer tidak hadir pada tempat dan waktu yang disetujui, kontraktor dapat melaksanakan test, kecuali diperintahkan lain oleh Engineer, dan test dianggap telah dilaksanakan dengan dihadiri oleh Engineer. Apabila kontraktor mengalami kerugian dan keterlambatan akibat perintah Engineer tersebut maka kontraktor harus memberitahu Engineer dan berhak: (a) mendapat pengunduran waktu, apabila menyebabkan keterlambatan

penyelesaian pekerjaan, (b) pembayaran dari biaya tambahan ditambah keuntungan,

Setelah menerima pemberitahuan Engineer, sesuai pasal 3.5 ( Determinations ) harus menyetujui atau membuat keputusan lain.

Kontraktor harus segera menyampaikan persetujuan laporan dari test. Apabila test sudah dilaksanakan, Engineer mengesahkan Sertifikat Test kontraktor, atau menerbitkan sertifikat untuk kontraktor. Apabila Engineer tidak menyaksikan test, ia dianggap telah menyetujui bahwa pembacaan telah dilaksanakan dengan teliti.

7.5. Rejection. Apabila hasil pengujian, pemeriksaan, pengukuran, dari peralatan dan material atau cara kerja tidak benar atau tidak sesuai kontrak, Engineer dapat menolak pekerjaan, material, atau cara kerja dengan memberitahu kontraktor disertai alasannya. Kontraktor kemudian memperbaiki kerusakan dan menjamin bahwa pekerjaan sudah sesuai kontrak. Apabila Engineer menghendaki agar peralatan, material dan cara kerja diuji kembali, maka pengujian harus dilaksanakan lagi dengan cara dan persyaratan yang sama. Apabila penolakan dan pengujian kembali menimbulkan biaya tambahan bagi Employer, maka sesuai pasal 2.5 ( Employer’s Claim ) kontraktor harus membayar biaya tersebut ke Employer.

7.6. Remedial Works. Tidak bertentangan dengan sertifikasi tes sebelumnya, Engineer dapat memerintahkan kontraktor :

26

(a) memindahkan dari site dan mengganti peralatan dan material yang tidak sesuai kontrak,

(b) memindahkan / melaksanakan kembali pekerjaan yang tidak sesuai kontrak, dan

(c) melaksanakan pekerjaan yang mendesak untuk mengamankan pekerjaan, baik akibat kecelakaan , unforeseeable event, atau yang lainnya.

Kontraktor harus memenuhi perintah dalam waktu yang wajar, yang disebutkan didalam perintah, atau segera apabila disebutkan seperti pada (c ). Apabila kontraktor tidak dapat memenuhi perintah, Employer akan menunjuk dan membayar orang lain untuk melaksanakan pekerjaan tersebut. Kecuali dalam hal kontraktor berhak atas pembayaran pekerjaan tersebut, kontraktor , sesuai pasal 2.5., harus membayar Employer biaya yang timbul akibat kesalahan tersebut.

7.7. Ownership of Plant and Materials. Setiap Peralatan dan Material, sesuai hukum Negara setempat, akan menjadi milik Employer , yang sudah bebas dari hak gadai dan beban lain, mulai dari mana yang lebih dahulu, dari waktu berikut : (a) pada waktu sampai di site, (b) pada waktu kontraktor berhak mendapat bayaran dari nilai peralatan dan

material, sesuai pasal 8.10.

7.8. Royalties. Kecuali disebutkan lain didalam spesifikasi, kontraktor harus membayar royalties, sewa, dan pembayaran lain untuk : (a) material yang berasal dari luar site, dan (b) pembuangan material bekas bangunan,galian dan sisa material, kecuali

didalam kontrak disebutkan boleh membuang material disekitar site.

PASAL 8 : COMMENCEMENT, DELAYS AND SUSPENSION. 8.1. Commencement of the Works.

Engineer akan memberitahu tahu kepada kontraktor tanggal mulainya pekerjaan 7 hari sebelumnya. Kecuali disebutkan lain didalam Persyaratan Khusus, pekerjaan harus dimulai 42 hari setelah Kontraktor menerima Letter of Acceptance. Kontraktor harus mulai melaksanakan pekerjaan secepatnya sesuai kebiasaan yang wajar setelah tanggal mulai pekerjaan, dan melaksanakan pekerjaan dengan cepat tanpa keterlambatan.

8.2. Time for Completion. Kontraktor harus menyelesaikan seluruh pekerjaan dan bagian-bagian pekerjaan sesuai waktu untuk menyelesaiakan pekerjaan atau bagian pekerjaan, termasuk : (a) berhasil melewati pengujian pada waktu penyelesaian, dan (b) menyelesaikan semua pekerjaan, yang disebut didalam kontrak,

dipersyaratkan untuk pekerjaan atau bagian yang akan diselesaikan, untuk maksud serah terima, sesuai pasal 10.1.

27

8.3. Programme. Kontraktor harus menyampaikan rencana pelaksanaan pekerjaan secara detail kepada Engineer dalam waktu 28 hari setelah menerima pemberitahuan mengenai tanggal mulainya pekerjaan. Kontraktor juga harus menyampaikan perubahan rencana apabila rencana sebelumnya tidak sesuai dengan kemajuan pekerjaan yang sesungguhnya atau kewajiban kontraktor. Setiap rencana harus meliputi : (a) kurun waktu dimana kontraktor merencanakan untuk melaksanakan

pekerjaan, termasuk waktu yang diperlukan untuk tahapan perencanaan , penyiapan dokumen kontraktor, pengadaan, pembuatan peralatan, pengiriman ke site, pembangunan, pemasangan dan testing,

(b) setiap tahapan pekerjaan yang dilaksanakan oleh Subcontractor, sesuai pasal 5, ( nominated subcontractor )

(c) urutan dan waktu pemeriksaan dan test yang tercantum didalam kontrak, dan

(d) laporan pendukung yang mencakup : (i) penjelasan umum mengenai metode yang akan dianut oleh kontraktor,

dan tahapan-tahapan utama dalam pelaksanaan pekerjaan, dan (ii) perincian tingkat personil dan tipe peralatan yang diperlukan di site untuk

masing-masing tahapan utama. Kecuali Engineer, dalam 21 hari setelah menerima rencana, memberi tahu kontraktor bahwa apa yang disampaikan tidak sesuai dengan kontrak, maka kontraktor harus mulai pekerjaannya sesuai rencana, sesuai dengan kewajiban lain pada kontrak. Personil Employer berhak mempergunakan rencana pada waktu merencanakan kegiatannya. Kontraktor harus segera memberitahu Engineer kalau terdapat hal-hal yang akan menghalangi pekerjaan dan merubah harga kontrak dan memperlambat pelaksanaan pekerjaan . Engineer dapat meminta kepada kontraktor untuk menyampaikan, perkiraan dari pengaruh yang diperkirakan dari kejadian atau keadaan tersebut dan/atau usulan sesuai pasal13.3.( Variation Procedure ) Jika, suatu saat, Engineer memberitahu kontraktor bahwa programnya gagal untuk memenuhi kontrak atau memenuhi progress sesungguhnya dan rencana yang dinyatakan kontraktor, kontraktor harus menyampaikan perubahan rencana kepada Engineer sesuai dengan pasal ini.

8.4. Extension of Time for Completion.( EOT ). Kontraktor berhak mengajukan klaim sesuai pasal 20.1 ( Contractor’s Claim ) untuk perpanjanagn waktu pelaksanaan apabila dan sepanjang penyelesaian dengan tujuan sesuai pasal 10.1 telah atau akan terlambat karena salah satu sebab berikut : (a) perubahan (Variation ) ( kecuali penyesuaian terhadap waktu penyelesaian

telah disetujui sesuai pasal 13.3, Variation Procedure ) atau perubahan pokok yang lain pada volume pekerjaan telah dimasukkan kedalam kontrak.

(b) Penyebab keterlambatan memberi hak perpanjangan waktu menurut pasal ini

(c) Keadaan cuaca yang sangat merugikan,

28

(d) Kelangkaan tenaga atau barang yang tidak dapat diperkirakan akibat epidemi atau tindakan pemerintah setempat, atau

(e) Kelambatan, halangan atau penjagaan disebabkan oleh atau berasal dari Employer, personil Employer kontraktor lain yang bekerja untuk Employer di site.

Apabila kontraktor merasa berhak untuk mendapatkan perpanjangan waktu untuk penyelesaian pekerjaan, kontraktor harus memberitahu ke Engineer sesuai pasal 20.1.( Contractor’s Claim ) Pada waktu menentukan setiap perpanjangan waktu sesuai pasal 20.1 tersebut , Engineer harus meninjau keputusan yang terdahulu , tetapi tidak boleh mengurangi seluruh perpanjangan waktu.

8.5. Delays Caused by Authority. Apabila keadaan dibawah ini terjadi, yaitu : (a) Kontraktor telah secara patuh mengikuti prosedur yang ditentukan oleh

penguasa masyarakat dari organisasi resmi di negara setempat, (b) Penguasa diatas memperlambat atau mengganggu pekerjaan kontraktor,

dan (c) Kelambatan atau gangguan tidak dapat diduga sebelumnya, Keterlambatan dan gangguan akan dianggap sebagai penyebab keterlambatan sesuai (b) pasal 8.4.( EOT for Completion )

8.6. Rate of Progress. Apabila, pada suatu waktu : (a) kemajuan pekerjaan yang sesungguhnya terlalu lambat untuk

menyelesaikan pekerjaan sesuai rencana dan/atau (b) kemajuan pekerjaan tertinggal dari rencana saat itu sesuai pasal 8.3, selain sebagai hasil dari akibat yang susun pasal 8.4 (EOT), kemudian Engineer dapat memerintahkan kepada kontraktor untuk menyampaikan, sesuai pasal 8.3 (Programme ), revisi rencana dan laporan dukungan yang mencakup perbaikan metode yang diusulkan kontraktor untuk mempercepat progress dan penyelesaian dalam jangka waktu untuk menyelesaikan pekerjaan. Kecuali Engineer menyatakan sebaliknya, kontraktor harus mengikuti metode yang sudah direvisi, yang dapat menambah jam kerja dan/atau tenaga dan/atau bahan, yang menjadi tanggung jawab dan beban kontraktor. Apabila revisi program menyebabkan Employer mengeluarkan tambahan biaya, kontraktor sesuai pasal 2.5( Employer’s Claims) harus membayar biaya tersebut kepada Employer, sebagai tambahan kerugian karena keterlambatan, sesuai pasal 8.7 dibawah ini.

8.7. Delay Damages. Kalau Kontraktor tidak dapat menyelesaiakan pekerjaan sesuai jadwal kontraktor harus membayar kerugian akibat kesalahannya tersebut kepada Employer . Kerugian akibat keterlambatan tersebut adalah sesuai dengan jumlah yang tercantum didalam lampiran Tender, yang harus dibayar untuk setiap hari perbedaan antara waktu untuk penyelesaian dan tanggal yang disebutkan pada Sertifikat Serah Terima yang disebut didalam kontrak. Namun demikian jumlah

29

denda pada pasal ini tidak boleh melebihi angka yang telah dicantumkan didalam lampiran Tender. Kerugian akibat keterlambatan hanya merupakan kerugian kontraktor untuk kesalahan tersebut, berbeda dengan penghentian sebelum penyelesaian pekerjaan. ( Pasal 15.2 ) ( Termination by Employer ) Denda ini tidak melepaskan tanggung jawab Kontraktor untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai Kontrak, dan kewajiban lain yang harus dilaksanakan sesuai kontrak.

8.8. Suspension of Work. Setiap waktu Engineer berhak memerintahkan Kontraktor untuk menunda sebagian atau seluruh pekerjaan. Selama penundaan kontraktor harus menjaga, menyimpan dan mengamankan bagian atau pekerjaan terhadap kerusakan dan pencurian. Engineer harus memberitahu alasan penundaan. Kalau penundaan tersebut karena kesalahan Kontraktor maka semua biaya akibat kelambatan tersebut harus menjadi tanggung jawab Kontraktor, dan pasal 8.9; 8.10; 8.11 tidak berlaku.

8.9. Consequences of Suspension. Apabila kontraktor mengalami keterlambatan dan mengeluarkan biaya untuk memenuhi perintah Engineer ( Pasal8.8) dan/atau memulai kembali pekerjaan , kontraktor harus segera memberitahu Engineer dan berhak sesuai Pasal 20.1.( Claims ), untuk : (a) penambahan waktu, apabila menyebabkan keterlambatan penyelesaian

pekerjan, (b) pembayaran biaya dan keuntungan, yang akan dimasukkan didalam

kontrak. Setelah mendapat pemberitahuan dari kontraktor Engineer harus mengambil tindakan sesuai Pasal 3.5.( Determinations ), menyetujui atau menentukan lain. Kontraktor tidak berhak mendapat penggantian biaya atau tambahan waktu pelaksanaan apabila penundaan tersebut karena kesalahan desain oleh Kontraktor, tenaga kerja yang tidak ahli, material yang jelek, atau kesalah kontraktor untuk melindungi, menyimpan sesuai pasal 8.8.(Suspension of Work ).

8.10. Payment for Plant and Materials in Event of Suspension. Kontraktor berhak menerima pembayaran peralatan/material yang belum berada di site , apabila : (a) pekerjaan peralatan atau pengiriman peralatan atau material telah ditunda

melebihi 28 hari dan, (b) kontraktor telah menandai peralatan dan/atau material sebagai milik

Employer sesuai perintah Engineer.

8.11. Prolonged Suspension. Kalau Suspension sudah berlangsung melebihi 84 hari, Kontraktor dapat meminta kepada Engineer untuk melanjutkan pekerjaan. Kalau selama 28 hari Engineer

30

tidak memberi ijin, maka dalam waktu 28 hari setelah diminta untuk melaksanakan hal tersebut,Kontraktor dapat memberitahu Engineer untuk menyatakan bahwa Suspension akan menjadi Omission ( Pasal 13 ) terhadap bagian pekerjaan yang terpengaruh. Kalau Suspension mempengaruhi seluruh pekerjaan maka Kontraktor dapat memberi tahu Engineer untuk menghentikan seluruh pekerjaan.( Pasal 16.2 Termination by Contractor )

8.12. Resumption of Work.

Setelah ijin dan perintah untuk mulai diberikan, Kontraktor dan Engineer mengadakan pemeriksaan bersama terhadap pekerjaan, material dan peralatan yang terpengaruh akibat suspension. Kontraktor harus memperbaiki kerusakan pekerjaan atau alat yang timbul akibat suspension.

PASAL 9 : Test on completion.

9.1. Contractor’s Obligation. Pada saat pekerjaan selesai dan setelah menyampaikan dokumen yang

diperlukan(Pasal 4.1.d.)( General Obligations.), kontraktor harus melaksanakan test.( Pasal 7.4 ( Testing ) . Untuk melaksanakan test pada penyelesaian pekerjaan, Kontraktor harus memberitahu Engineer , paling lambat , 21 hari sebelum kontraktor siap melaksanakan test. Test untuk pekerjan selesai harus dila ibat Employer maka harus diterapkan pasal 7.4 ( Testing ) dan/atau pasal 10.3.( Interference with Tests on Completion ) ibat Employer maka harus diterapkan pasal 7.4 ( Testing ) dan/atau pasal 10.3.( Interference with Tests on Completion ) ibat Employer maka harus diterapkan pasal 7.4 ( Testing ) dan/atau pasal 10.3.( Interference with Tests on Completion ) ibat Employer maka harus diterapkan pasal 7.4 ( Testing ) dan/atau pasal 10.3.( Interference with Tests on Completion )

ibat Employer maka harus diterapkan pasal 7.4 ( Testing ) dan/atau pasal 10.3.( Interference with Tests on Completion )

9.2. ibat Employer maka harus diterapkan pasal 7.4 ( Testing ) dan/atau pasal 10.3.( Interference with Tests on Completion )

ibat Employer maka harus diterapkan pasal 7.4 ( Testing ) dan/atau pasal 10.3.( Interference with Tests on Completion ) ibat Employer maka harus diterapkan pasal 7.4 ( Testing ) dan/atau pasal 10.3.( Interference with Tests on Completion ) Kalau keterlambatan test pekerjaan penyelesaian disebabkan oleh kesalahan kontraktor maka , Engineer akan memberitahu kontraktor dan harus melaksanakan test 21 hari setelah menerima pemberitahuan tersebut. Kontraktor harus melaksanakan test pada hari atau hari-hari dalam periode tersebut yang ditentukan olehnya dan kemudian memberitahu Engineer. Apabila Kontraktor gagal melaksanakan test untuk pekerjaan selesai, dalam periode 21 hari, maka test akan dilaksanakan oleh personil Employer atas resiko dan beban kontraktor. Test untuk pekerjaan selesai harus dianggap telah

31

dilaksanakan dengan dihadiri oleh kontraktor dan hasilnya harus harus dianggap teliti dan diterima .

9.3. Retesting.

Apabila pekerjaan atau bagian, tidak lulus test pekerjaan selesai maka harus

diterapkan Pasal 7.5 ( Rejection ) dan Engineer atau kontraktor harus meminta agar test pekerjaan selesai yang gagal untuk pekerjaan yang berkaitan, diulangi dengan kondisi dan persyaratan yang sama.

9.4. Failure to Pass Test on Competion. Apabila pekerjaan atau bagian pekerjaan selesai sesuai pasal 9.3. , Engineer

berhak :

(a) memerintah test ulang lebih lanjut untuk pekerjaan selesai sesuai pasal 9.3. ( Retesting ).

(b) apabila kegagalan menghalangi Employer terhadap sebagian besar manfaat dari pekerjaan atau bagian pekerjaan, menolak pekerjaan atau bagian pekerjaan, dimana pada saat itu Employer mempunyai cara penyelesaian yang sama seperti yang disebutkan pada (c) pasal 11.4 ( Failure to Remedy ), atau

(c) menerbitkan sertifikat serah-terma, jika diminta oleh Employer. Apabila diambil keputusan ( c ) , kontraktor harus bertindak sesuai dengan semua kewajibannya pada kontrak, dan harga kontrak harus dikurangi sebesar bagian pekerjaan yang dikurangkan akibat kegagalan tersebut. Kecuali pengurangan tersebut sudah disebutkan akibat kegagalan tersebut( atau cara perhitungannya sudah ditentukan ) didalam kontrak, Employer dapat meminta agar pengurangan :

(i) disetujui kedua belah pihak dan dibayar sebelum penerbitan sertifikat serah terima, atau

(ii) ditentukan dan dibayar sesuai pasal 2.5.( Employer’s Claims ) dan 3.5.( Determinations)

PASAL 10 : EMPLOYER’S TAKING OVER.

10.1 Taking Over of the Works and Sections. Kecuali seperti disebutkan dipasal 9.4 ( Failure to Pass Tests on Completion ) , pekerjaan akan diambil alih oleh Employer apabila (i) pekerjaan sudah diselesaikan sesuai kontrak, termasuk hal-hal yang disebutkan pada pasal 8.2 ( Time for Completion ) dan kecuali seperti yang pada pasal (a) dibawah, dan (ii) sertifikat serah terima pekerjaan telah diterbitkan, atau dianggap telah diterbitkan sesuai pasal ini. Kontraktor dapat meminta , dengan memberi tahu kepada Engineer Sertifikat serah terima tidak lebih cepat dari 14 hari sebelum pekerjaan akan, menurut pendapat kontraktor, dapat diselesaikan dan siap diserahkan. Apabila pekerjaan terdiri dari beberapa bagian, kontraktor dapat secara sama mengajukan permintaan serah terima untuk masing-masing bagian. 28 hari setelah menerima permintaan dari Kontraktor, Engineer dapat:

32

(a) menerbitkan Sertifikat Serah Terima kepada kontraktor, yang

menyebutkan tanggal pekerjaan atau bagian diselesaikan sesuai kontrak. Kecuali untuk pekerjaan kecil yang belum diselesaikan yang tidak akan mempengaruhi secara siknifikan pekerjaan atau bagian pekerjaan sesuai tujuannya ( apakah sampai atau selama pekerjaan diselesaikan dan kerusakan diperbaiki ), atau

(b) menolak permintaan Kontraktor dan memberikan alasan dan menyebutkan pekerjaan yang perlu dilaksanakan oleh kontraktor agar sertifikat serah-terima dapat diterbitkan. Kontraktor kemudian menyelesaiakan pekerjaan sebelum menerbitkan surat pemberitahuan lebih lanjut sesuai pasal ini.

Apabila setelah 28 hari Engineer tidak menerbitkan sertifikat serah-terima atau menolak permintaan kontraktor , dan apabila pekerjaan atau bagian pekerjaan sangat penting sesuai kontrak, maka sertifikat serah-terima dianggap telah diterbitkan pada hari terakhir dari periode tersebut.

33

10.2 Taking Over of Parts of the Works. Atas kebijaksanaan Employer , Engineer dapat menerbitkan sertifikat serah terima untuk bagian pekerjaan dari pekerjan permanen. Employer tidak boleh mempergunakan bagian pekerjaan ( selain sebagai tindakan sementara yang disebut didalam kontrak atau disetujui kedua belah pihak ) kecuali dan sampai Engineer telah menerbitkan sertifikat serah-terima untuk bagian ini. Tetapi, apabila Employer tetap mempergunakan bagian pekerjaan sebelum penerbitan sertifikat serah-terima maka :

(a) bagian pekerjaan yang telah dipergunakan dianggap telah diterima sejak tanggal dipergunakan ,

(b) Kontraktor akan menghentikan tanggung jawabnya untuk memelihara bagian tersebut sejak tanggal dimana tanggung jawab diserahkan kepada Employer, dan

(c) Apabila diminta oleh kontraktor , maka Engineer harus menerbitkan sertifikat serah terima bagian tersebut.

Setelah Engineer menerbitkan sertifikat serah terima untuk bagian pekerjaan, kontraktor harus diberi kesempatan secepatnya untuk mengambil langkah yang diperlukan untuk melaksanakan test yang tertunda untuk penyelesaian pekerjaan. Kontraktor harus melaksanakan test penyelesaian pekerjaan secepat mungkin sebelum masa pemeliharan berakhir. Apabila kontraktor mengeluarkan biaya akibat sertifikat serah terima dan penggunaan bagian pekerjaan , selain yang disebutkan didalam kontrak atau disetujuai oleh kontraktor, kontraktor harus (i) memberitahu Engineer, (ii) dapat mengajukan Claims untuk pembayaran biaya tersebut dan keuntungan yang wajar dan akan dimasukkan kedalam harga kontrak. Setelah menerima pemberitahuan dari kontraktor Engineer harus bertindak sesuai pasal 3.5 ( Determinations ). Apabila sertifikat serah terima telah diterbitkan untuk bagian pekerjaan ( bukan section ), maka selanjutnya denda keterlambatan untuk penyelesaian sisa pekerjaan harus dikurangi. Sama dengan hal tersebut denda keterlambatan untuk section dimana bagian pekerjaan tercakup juga harus dikurangi. Untuk periode keterlambatan setelah tanggal penerbitan sertifikat, pengurangan yang proporsional pada denda keterlambtan harus dihitung sebagai bagian dimana nilai bagian yang disertify adalah bagian dari pekerjaan atau section secara keseluruhan. Engineer harus bertindak sesuai pasal 3.5. ( Determinations ) menyetujui atau memutuskan lain mengenai pembagian tersebut. Isi paragraph ini hanya berlaku terhadap rate harian dari denda keterlambatan sesuai pasal 8.7 ( Delay Damages ) dan tidak boleh mempengaruhi jumlah maksimum denda ini.

10.3 Interference with Tests on Completion. Apabila Kontraktor terhalang untuk melaksanakan Test pada penyelesaian pekerjaan lebih dari 14 hari, karena sesuatu hal dimana penyebabnya adalah Employer, maka Employer dianggap telah menerima pekerjaan, bagian pekerjaan pada tanggal Test untuk pekerjaan selesai dilaksanakan sesuai rencana.

34

Kemudian Engineer harus menerbitkan Sertifikat Serah Terima Pekerjaan dan Kontraktor harus melaksanakan Test pekerjaan selesai secepatnya, sebelum masa pemeliharaan berakhir. Engineer akan meminta agar Test akhir pekerjaan dilaksanakan, dengan memberitahu 14 hari sebelumnya dan sesuai dengan isi kontrak yang berkaitan. Apabila Kontraktor mengalami keterlambatan dan/atau menderita kerugian sebagai akibat pelaksanaan test untuk pekerjaan selesai, maka kontraktor harus memberitahu Engineer dan berhak sesuai pasal 20.1 ( Claims ): (i) mendapatkan perpanjangan waktu untuk kelambatan tersebut, jika

peneyelesaian pekerjaan akan terlambat, sesuai pasal 8.4 ( EOT for Completion ), dan

(ii) pembayaran biaya tersebut dan keuntungan yang wajar, yang akan dimasukkan didalam harga kontrak.

Setelah menerima pemberitahuan , Engineer harus bertindak sesuai pasal 3.5 ( Determinations ) untuk menyetujui atau menentukan lain.

10.3 Surfaces Requiring Reinstatement. Kecuali sebaliknya dicantumkan didalam sertifikat serah terima, serifikat untuk section atau bagian pekerjaan tidak boleh dianggap sebagai persetujuan penyelesaian pekerjaan tanah atau permukaan tanah yang membutuhkan dikembalikan ke-aslinya.

PASAL 11 : DEFECTS LIABILITY.

11.1 Completion of Outstanding Work and Remedying Defects. Agar pekerjaan dan dokumen kontraktor, dan setiap bagian, dapat dalam keadaan sesuai dengan yang dipersyaratkan oleh kontrak pada hari terakhir masa pemeliharaan , atau secepatnya yang dapat dilaksanakan, Kontraktor harus :

(a) menyelesaikan pekerjaan yang tertinggal yang disebutkan pada sertifikat serah terima, dalam waktu yang layak sesuai perintah Engineer,

(b) melakukan pekerjaan yang diperlukan untuk memperbaiki kerusakan yang diberitahukan oleh Employer pada/sebelum hari terakhir masa pemeliharaan

Apabila terlihat /terjadi kerusakan, Employer harus memberitahu kontraktor.

11.2 Cost of Remedying Defects.

Tanggung jawab dan biaya penyelesaian pekerjaan dan perbaikan menjadi tanggung Kontraktor apabila (i) desain pekerjaan dibuat oleh Kontraktor, (ii) Peralatan,Bahan, tenaga kerja tidak sesuai Kontrak dan ( iii) kontraktor tidak dapat memenuhi kewajiban lain. Apabila pekerjaan tersebut diakibatkan oleh alasan lain kontraktor harus diberitahu segera oleh Employer, agar dapat segera diterapkan pasal 13.3. mengenai Variation Procedure.

35

11.3 Extension of Defects Notification Period. Employer mempunyai hak untuk memperpanjang masa pemeliharaan pekerjaan atau bagian pekerjaan, apabila pekerjaan tersebut rusak sehingga tidak dapat dipergunakan sesuai tujuannya. Namun perpanjangannya tidak boleh melebihi 2 tahun. Apabila pengiriman/pemasangan peralatan diundur, maka Kontraktor tidak bertanggung jawab terhadap cacat atau kerusakan yang terjadi setelah 2 tahun dari berakhirnya masa pemeliharaan.

11.4 Failure to Remedy Defects. Apabila Kontaktor tidak dapat memperbaiki cacat atau kerusakan dalam waktu yang wajar, maka Employer akan menentukan batas waktu perbaikan. Kontraktor harus diberi alasan yang masuk akal mengenai pemilihan tanggal tersebut Apabila Kontraktor tidak dapat menyelesaikan perbaikan sesuai tanggal tersebut sehingga pekerjaan dibiayai dengan biaya Kontraktor, maka Employer, dapat : (a) melaksanakan sendiri perbaikan atau diberikan ke pihak lain dengan cara

yang wajar dengan biaya dari Kontraktor, namun Kontraktor tidak bertanggung jawab tehadap pekerjaan tersebut. Kontraktor, sesuai pasal 2.5 ( Employer’s Claims ) harus membayar biaya yang dikeluarkan Employer untuk perbaikan kerusakan tersebut.

(b) memerintahkan Engineer untuk mengurangi harga kontrak, sesuai pasal 3.5 ( Determinations )

(c) apabila kerusakan menyebabkan hilangnya sebagian besar manfaat dari pekerjan atau tidak berfungsinya pekerjaan maka kontrak dapat diputus. Tanpa berprasangka terhadap hak sesuai kontrak atau sebaliknya, Employer berhak mendapat penggantian yang dipergunkan untuk membayar pekerjaan, atau bagian pekerjaan, termasuk financing costs,dan biaya pembongkaran, membersihkan site dan mengembalikan peralatan dan material ke kontraktor.

11.5. Removel of Defective Works. Apabila perbaikan tidak dapat diperbaiki di tempat pekerjaan maka dengan ijin

Employer pekerjaan dapat diperbaiki diluar tempat pekerjaan. Sehubungan dengan ijin tersebut , Kontraktor harus menambah jaminan pelaksanaan sebesar nilai pekerjaan, atau menyediakan jaminan lainnya yang sesuai.

11.6 Further Tests.

Apabila perbaikan mempengaruhi kinerja dari pekerjaan, maka 28 hari setelah perbaikan selesai Engineer dapat meminta agar dilakukan test ulang.

11.7 Right of Access. Sampai Serah Terima Kedua, ( Issued of Performance Certificate) , Kontraktor masih diperbolehkan ketempat pekerjaan, kecuali ada alasan keamanan lain dari Employer.

36

11.8 Contractor to Search. Apabila diminta oleh Engineer, Kontraktor harus menyelidiki penyebab kerusakan.

11.9 Performance Certificate. Engineer harus menerbitkan Performance Certificate, 28 hari setelah masa

pemeliharaan berakhir dan Kontraktor telah menyampaikan semua dokumen yang berhubungan dengan penyelesaian pekerjaan dan melaksanakan test untuk semua pekerjaan, termasuk perbaikan kerusakan. Satu copy Performance Certificate harus diterbitkan untuk Employer.

Pekerjaan telah selesai hanya diakui apabila telah diterbitkan Performance Certificate.

11.10 Unfulfilled Obligation.

Setelah penerbitan Performance Certificate, piha-pihak masih bertanggung jawab untuk memenuhi kewajibannya yang belum dilaksanakan pada saat itu .Untuk itu Kontrak dianggap masih berlaku.

11.11 Clearance of Site.

Setelah menerima Performance Certificate Kontraktor harus membersihkan tempat

pekerjaan. Kalau hal tersebut tidak dilaksanakan dalam 28 hari maka Employer dapat menjual atau membuang sisa pekerjaan. Apabila hasil penjualan melebihi biaya penjualan maka sisanya akan diberikan kepada kontraktor, apabila kurang maka kontraktor harus membayarnya ke Employer.

PASAL 12 : MEASUREMENT AND EVALUATION.

12.1 Works to be Measured. Pekerjaan harus diukur dan dinilai untuk pembayaran. Apabila Engineer akan mengukur maka ia akan memberitahu Kontraktor dan kontraktor harus melakukan tindakan : (a) segera datang atau mengirimkan wakilnya yang ahli untuk melaksanakan pengukuran dengan Engineer. (b) menyampaikan hal-hal yang diminta Engineer. Apabila Kontraktor tidak datang, maka hasil pengukuran oleh Engineer dianggap sudah teliti dan dapat diterima. Pekerjaan permanent diukur oleh Engineer berdasar catatan-catatan, yang disiapkan oleh Engineer. Kontraktor harus hadir dan menanda tangani sebagai tanda menyetujui.Kalau tidak hadir dianggap setuju. Kalau Kontraktor tidak setuju dan tidak menanda tangani maka ia harus segera memberi tahu kepada Engineer hal-hal yang tidak disetujuinya. Engineer harus segera mempelajari dan memberi kepastian apakah dia tetap pada perhitungannya atau akan merubah sesuai usulan Kontraktor. Apabila dalam waktu 14 hari Kontraktor tidak memberikan tangapan kepada Engineer maka hasil pengukuran dianggap telah benar.

37

12.2 Method of Measurement. Pengukuran dilaksanakan berdasar volume yang sesungguhnya dari masing-masing item pekerjaan permanen dan dilaksanakan. sesuai dengan Bill of Quantities atau rencana yang telah ditetapkan.

12.3 Evaluation. Harga setiap item pekerjaan diambil sesuai dengan harga yang ada dikontrak atau harga pekerjaan yang mirip dengan pekerjaan tersebut. Harga satuan pekerjaan baru dapat dibentuk apabila : (a) (i) volume melebihi 10% Bill of Quantities. (ii) perubahan volume dikalikan harga satuan melebihi 0,01% harga

kontrak. (iii) perubahan volume menyebabkan biaya perunit dari item pekerjaan

lebih dari 1%. (iv) item pekerjaan tidak merupakan fixed rate item. atau (b) (i) pekerjaan diperintahkan sebagai Variation. (ii) tidak terdapat harga satuan didalam kontrak untuk pekerjaan tersebut. (iii) tidak terdapat harga satuan yang cocok karena didalam kontrak tidak

terdapat pekerjaan yang sifat dan kondisinya sama dengan pekerjaan baru tersebut.

Harga satuan baru harus dihitung berdasar dan sesuai harga satuan yang ada dikontrak. Apabila tidak ada harga satuan yang sesuai maka harus dihitung dengan harga dan keuntungan yang masuk akal

12.4 Omissions. Apabila pengurangan pekerjaan menyebabkan adanya Variation, nilainya belum disetujui apabila : (a) Kontraktor telah/akan mengeluarkan biaya dimana, kalau pekerjaan

tidak dihilangkan, telah dianggap disediakan didalam kontrak. (b) Penghapusan pekerjaan akan/telah mengakibatkan biaya yang belum

ada dikontrak, (c) Biaya belum dianggap termasuk dalam pekerjaan pengganti.

Kemudian Kontraktor harus memberitahu Engineer dengan penjelasan khusus. Engineer mempelajari biaya yang diajukan dan menentukan besarnya biaya yang disetujui akan dimasukkan kedalam harga kontrak.

PASAL 13 : VARIATIONS AND ADJUSTMENTS.

13.1. Right to Vary Variations dapat diperintahkan Engineer sebelum serah terima pekerjaan. Kontraktor harus melaksanakan, kecuali kalau Kontraktor memberitahu bahwa tidak mempuyai bahan untuk melaksanakan Variations. Engineer harus membatalkan, mengkonfirmasi atau mengubah perintahnya.

38

Variations berisi : (a) merubah volume. (b) merubah kwalitas. (c) merubah ketinggian, letak dan dimensi. (d) mengurangi/menghilangkan bagian pekerjaan tertentu. (e) menambah pekerjaan , bahan, peralatan, tes, dll. (f) merubah waktu dan pelaksanaan pekerjaan.

Kontraktor tidak boleh merubah pekerjaan-pekerjaan permanen sebelum Variation ditanda-tangani oleh Engineer.

13.2. Value Engineering.

Kontraktor setiap saat dapat menyampaikan usulan secara tertulis, atas biaya Kontraktor, kepada Engineer yang dapat : (i) mempercepat penyelesaian pekerjaan, (ii) mengurangi biaya pelaksanaan, pemeliharaan dan pengoperasian pekerjaan, (iii) meningkatkan efisiensi dan nilai pekerjaan, (iv) hal lain yang dapat meningkatkan keuntungan Employer.

Apabila usul yang disetujui Engineer memerlukan perubahan desain pada pekerjaan permanen maka : (a) Kontraktor harus menyiapkan desainnya. (b) Pasal 4.1.( Contractor’s General Obligation ) (a) sampai (d) harus berlaku. (c) Apabila perubahan dapat menurunkan harga kontrak, Engineer harus

menentukan fee sebesar 50% dari perbedaan antara : (i) pengurangan harga kontrak, akibat perubahan, diluar

penyesuaian perubahan karena peraturan dan perubahan harga, dan

(ii) pengurangan nilai pekerjaan yang berubah karena perubahan kwalitas, umur atau efisiensi.

Apabila butir (i) lebih kecil dari butir (ii) maka tidak ada fee.

13.3. Variation Procedure. Apabila Engineer meminta proposal kepada kontraktor sebelum memerintahkan Variation, kontraktor harus meyampaikan jawaban secepatnya memberikan alasan mengenai alasan tidak dapat melaksanakan perintah Engineer atau menyampaiakan : (a) diskripsi dan program pelaksanaan pekerjaan yang diusulkan. (b) perubahan program waktu penyelesaian se mata uang untuk pembayaran harga kontrak. (c) mata uang untuk pembayaran harga kontrak.

mata uang untuk pembayaran harga kontrak. mata uang untuk pembayaran harga kontrak.

mata uang untuk pembayaran harga kontrak.

13.4. mata uang untuk pembayaran harga kontrak. mata uang untuk pembayaran harga kontrak.

39

mata uang untuk pembayaran harga kontrak.

13.5. Provisional Sums.

Provisional Sum hanya boleh dipergunakan seijin Engineer, dan hanya untuk pekerjaan, material yang berhubungan dengan Provisional Sum, yang telah diperintahkan oleh Engineer.

Untuk setiap Provisional Sum, Engineer dapat memerintahkan : (a) Pekerjaan yang harus dilaksanakan. (b) Pembelian peralatan,material, dari Nominated Subcontractor atau lainnya,

untuk kemudian dimasukkan dalam harga kontrak : (i) pembayaran yang telah dilaksanakan oleh kontraktor, dan (ii) overhead dan keuntungan dengan persentasi sesuai rencana

atau lampiran tender. Sebagai pembuktian kontraktor diminta untuk menyampaikan kwitansi, dll.

13.6. Daywork. Untuk pekerjaan kecil dan insidentil Engineer dapat memerintahkan variation berdasar pekerjaan harian yang akan dihitung sesuai pekerjaan harian yang ada di kontrak. Apabila hal tersebut tidak ada Pasal ini dihilangkan. Variation didasarkan pada hari kerja biasa. Sebelum membeli barang kontraktor harus memberitahukan harganya kepada Engineer. Setiap hari kontraktor harus menyampaikan sumber daya untuk melaksanakan pekerjaan : (a) nama, pekerjaan personil kontraktor dan waktu pelaksanan pekerjaan. (b) Ciri, type peralatan, waktu kerja peralatan kontraktor dan pekerjaan

sementara. (c) Jumlah dan type peralatan serta bahan yang dipakai.

Laporan akan ditanda tangani Engineer untuk kemudian dihitung biayanya oleh kontraktor dan selanjutnya diajukan untuk permintaan pembayaran.

13.7. Adjustmen for Changes in Legislation. Harga kontrak akan disesuaikan dengan mempertimbangkan perubahan peraturan dan hukum. Apabila hal tersebut menyebabkan kenaikan biaya dan keterlambatan pekerjaan kontraktor harus memberitahu Engineer, dan berhak mendapat : (a) perpanjangan waktu. (b) pembayaran kenaikan harga.

13.8. Adjustment for Changes in Cost.

Biaya pekerjaan dapat naik dan turun disesuaikan ,apabila tersedia didalam lampiran kontrak, berdasar “ Table of adjustment data “ yang berisi penurunan/kenaikan gaji buruh, bahan,peralatan yang dipergunakan untuk pelaksanakan pekerjaan. Apabila kompensasi untuk naik atau turunnya biaya tidak dapat dipenuhi dengan pasal ini atau pasal lainnya , maka didalam harga kontrak dianggap sudah tersedia biaya contingencies untuk kenaikan dan penurunan biaya.

40

Secara umum formula adalah sebagai berikut : Pn = a + b.Ln/Lo + c.En/Eo +d.Mn/Mo + .... Dimana : Pn = Koefisien penyesuaian yang harus dikalian dengan harga

pekerjaan pada kontrak untuk mata uang tertentu pada kurun waktu tertentu, yang biasanya ditentukan satu bulan.

a = koefisien pasti, tercantum didalam “table of adjustment data”. b,c,d = Koefisien untuk menyatakan perbandingan elemen biaya untuk

pelaksanaan pekerjaan yang tercantum dalam ‘ table of adjustment “ . Dapat berupa tenaga kerja, peralatan bahan, dll.

Ln, En, Mn, …= indek harga atau harga referensi untuk periode n , dinyatakan didalam mata uang pembayaran, berdasar daftar elemen harga pada tanggal hari yang ke 49 sebelum hari terakhir periode pembayaran (dikaitan dengan sertifikat pembayaran khusus ).

Lo, Eo, Mo, = indek harga dasar atau harga referensi, dinyatakan dalam mata uang pembayaran, berdasar daftar elemen harga pada tanggal mulai pekerjaan.

Apabila sumber dari indek harga diragukan, maka Engineer harus mengambil keputusan. Untuk klarifikasi sumber data, referensi dapat diambil berdasar besarnya indek-indek pada tanggal-tanggal yang disebutkan; walaupun tanggal tersebut tidak korespon dengan indek-indek base cost. Dalam hal indek mata uang tidak sesuai dengan mata uang pembayaran, maka indek harus dikonversi mata uang yang sesuai pada harga jual, yang dikeluarkan Bank Sentral, pada tanggal pembayaran. Sampai indek yang dibutuhkan tersedia, Engineer harus menentukan indek sementara untuk pembayaran interim. Setelah indek tersedia maka dilaksanakan penyesuaian pembayaran. Apabila kontraktor tidak dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai waktu yang ditentukan, penyesuaian harga dilaksanakan berdasar (i) indek atau harga yang berlaku pada tanggal, 49 hari sebelum berakhirnya waktu penyelesaian, atau (ii) indek atau harga saat itu, mana yang lebih disukai oleh Employer. Koefisien faktor biaya yang ada pada daftar dari data penyesuaian diubah/ disesuaikan kalau sudah masuk akal, tidak seimbang, sebagai akibat dari Variations.

PASAL 14 : CONTRACT PRICE AND PAYMENT.

14.1 The Contract Price.

(a) Harga kontrak harus disetujui sesuai pasal 12.3 ( Evaluation ) dan dapat disesuaikan sesuai kontrak.

(b) Kontraktor harus membayar pajak dan kewajiban lain sesuai kontrak dan harga kontrak tidak dapat disesuaikan berdasar kewajiban tersebut.

(c) Bill of Quantities bukan volume akhir dan pasti : (i) dari pekerjaan yang harus dilaksanakan oleh

kontraktor. (ii) untuk pengukuran dan evaluasi , pasal 12. (

Measurement and Evaluation )

41

(d) Dalam 28 hari kontraktor harus menyampaikan perincian dari setiap harga lump sum yang diajukan. Engineer dapat memperhatikan tetapi tidak terikat pad perincian tersebut.

14.2 Advance Payment.

Employer akan membayar uang muka untuk mobilisasi, pada waktu kontraktor telah menyampaikan garansi untuk uang muka tersebut dan jaminan pelaksanaan. Jumlah uang muka, waktu pembayaran, mata uang dan lain-lain harus dicantumkan didalam “ informasi untuk peserta tender”. Apabila tidak ada maka pasal ini dihilangkan. Apabila 28 hari sebelum berakhirnya masa garansi, uang muka belum dibayar maka masa garansi uang muka harus diperpanjang sampai uang muka dapat dibayar kembali. Uang muka dibayar kembali dengan memotong pembayaran progress pekerjaaan. Apabila persentasi pemotongan tidak disebutkan maka :

(a) pengurangan dimulai apabila pembayaran sudah melebihi 10% dari harga kontrak tidak termasuk provisional sum.

(b) pengurangan sebesar 25% ( sesuai angka amortisasi triwulanan ) terhadap pembayaran progress,( diluar uang muka, pembayaran masa pemeliharaan ) dalam mata uang pembayaran untuk uang muka dan sebanding dengan uang muka.

Apabila uang mua belum terbayar sebelum serah terma pekerjaan atau penghentian pekerjaan oleh Employer , pasal 15 ( Termination by Employer ), 16 ( Suspension and Termination by Contractor ), 19 ( Force Majeur ) sisanya harus segera dibayar oleh kontraktor kepada Employer.

14.3 Application for Interim Payment Certificates. Kontraktor harus menyampaikan tagihan dalam mata uang yang tercantum didalam kontrak, rangkap 6, dilengkapi dengan data pendukungnya, sebagai berikut : (a) nilai pekerjaan yang sudah dilaksanakan dan dokumen yang telah

disiapkan sampai akhir bulan.( termasuk Variations) kecuali butir (b) sampai (g) dibawah ini.

(b) tambahan atau pengurangan akibat perubahan peraturan atau biaya kontrak.

(c) pengurangan untuk masa pemeliharaan. (d) pengurangan atau tambahan untuk uang muka dan pembayaran uang

muka. (e) pengurangan dan penambahan untuk peralatan dan bahan. (f) pengurangan atau tambahan yang harus dibayar akibat claims,disputes

and arbitration. (g) pengurangan dari jumlah yang telah dibayar sebelumnya.

14.4 Schedule of Payments. Pembayaran harga kontrak adalah sebagai berikut : (a) angsuran pembayaran merupakan perkiraan nilai kontrak untuk

pembayaran interim. (b) tidak termasuk peralatan dan bahan untuk pekerjaan.

42

(c) apabila angsuran tidak dikaitkan dengan progress pekerjaan, dan progress tidak sesuai rencana maka Engineer akan mengatur kembali besarnya angsuran .

Apabila kontrak tidak mengatur cara pembayaran, kontraktor harus menyampaikan estimasi pembayaran triwulanan yang tidak mengikat. Estimasi pertama harus disampaikan dalam kurun waktu 42 hari setelah pekerjaan dimulai. Perbaikan dilaksanakan dalam interval triwulanan sampai serah terima pekerjaan.

14.5 Plant and Materials intended for the Works. Kalau pasal ini diberlakukan maka, pembayaran pada pasal 14.3 (e) harus mencakup pula (i) biaya peralatan dan material yang sudah disite, (ii) pengurangan , kalau biaya peralatan dan material sudah termasuk didalam pekerjaan permanent. Engineer harus menyetujui tambahan pembayaran kalau : (a) kontraktor telah : (i) menyimpan catatan mengenai, perintah, kwitansi,

biaya dan pemakaian alat dan material, yang siap untuk diperiksa, dan (ii) menyampaikan pernyataan mengenai biaya pengadaan, pengiriman alat dan material kesite, disertai buktinya.

dan (b) membuktikan bahwa peralatan dan material adalah (i) yang tercantum

dalam daftar yang disampaikan waktu tender yang harus dibayar kalau sudah dikapalkan, (ii) sudah dikapalkan dan tiba disite, dan (iii) telah tercantum didalam Bill of Lading dan telah memenuhi semua persyaratan dan disimpan disite .

atau (c) membuktikan bahwa peralatan dan material adalah (i) yang tercantum

dalam daftar untuk dibayar apabila telah tiba disite dan (ii) telah tiba disite dan disimpan sesuai kontrak.

Jumlah yang dibayarkan adalah 80% dari perhitungan Engineer, dengan mata uang sesuai pembayaran interim. Pada saat itu pembayaran dikurangi dengan pembayaran yang sudah dilaksanakan untuk peralatan dan material.

14.6 Issue of Interim Payment Certificates. Pembayaran baru dilaksanakan apabila Employer telah menerima jaminan pelaksanaan. Engineer akan menyampaikan permintaan pembayaran kepada Employer, 28 hari setelah menerima permintaan pembayaran dari kontraktor disertai data pendukungnya. Sebelum menerbitkan Berita Acara Serah Terima Pekerjaan, Engineer tidak diharuskan untuk menerbitkan pembayaran interim dengan jumlah ( setelah dikurangi jaminan masa pemeliharaan dan lain-lain ) kurang dari yang disebutkan dalam kontrak. Kalau hal ini terjadi Engineer harus memberitahu kontraktor.

43

Pembayaran interim tidak boleh ditolak dengan alasan apapun, walaupun: (a) jika pekerjaan tidak sesuai kontrak, maka biaya perbaikan ditahan. (b) Jika kontraktor gagal memenuhi tanggung jawabnya sesuai kontrak dan

telah diberi tahu Engineer maka biaya pekerjaan dan tanggung jawab ditahan sampai pekerjaan selesai.

Engineer mempunyai hak untuk mengoreksi pembayaran. Sertifikat pembayaran tidak boleh dianggap sebagai pernyataan bahwa Engineer telah menerima,menyetujui, memberi ijin atau puas dengan pekerjaan kontraktor.

44

14.7 Payment. Employer harus membayar kontraktor : (a) angsuran pertama dari uang muka 42 hari setelah menerbitkan Letter of

Acceptance, atau 21 hari setelah menrima jaminan pelaksanaan atau jaminan uang muka.

(b) sejumlah yang tercantum didalam sertifikat pembayaran interim, 56 hari setelah Engineer menerima permintaan pembayaran dari kontraktor.

(c) Sejumlah yang tercantum didalam sertifikat pembayaran final, 56 hari setelah Employer menerima sertifikat pembayaran

14.8 Delayed Payment. Kalau kontraktor tidak dibayar sesuai pasal 14.7 maka ia berhak menerima financing charge, dihitung bulanan selama tidak dibayar, dimulai sesuai pasal 14.7. (b). Besarnya Financing Charge dihitung berdasar angka tahunan sebesar 3% diatas discount rate Bank Sentral.

14.9 Payment of Retention Money. Apabila serahterima pekerjaan telah dilaksanakan, separo dari biaya masa pemeliharaan dapat dibayarkan ke kontraktor. Kalau serahterima hanya untuk bagian pekerjaan, maka pembayaran dapat dilaksanakan secara proporsional, sebesar 40% dari perbandingan harga bagian pekerjaan dengan harga kontrak. Setelah masa pemeliharaan selesai sisa pembayaran masa pemeliharaan harus segera dibayarkan ke kontraktor. Perhitungan tidak boleh memasukkan perubahan harga karena perubahan peraturan.

14.10 Statement at Completion. Setelah 84 hari dari serahterima pekerjaan, kontrakor harus menyerahkan 6 copy laporan penyelesaian pekerjaan, yang berisi : (a) nilai seluruh pekerjaan sesuai kontrak. (b) Jumlah biaya yang masih harus dibayar ke kontraktor. (c) Estimasi biaya yang masih harus dibayar sesuai kontrak.

14.11 Application for Final Payment Certificate. Setelah 56 hari dari serah terima terakhir ( final ), kontraktor harus menyerahkan 6 copy konsep final statement , disertai data pendukung, yang harus ditanda tangani Engineer : (a) nilai pekerjaan sesuai kontrak, (b) jumlah biaya yang masih harus dibayarkan/dikurangi kepada/dari

kontraktor. Kalau Engineer tidak setuju terhadap pengajuan kontraktor, kontraktor harus memberikan penjelasan khusus terhadap bagian yang tidak disetujui. Kalau kemudian Engineer setuju, dibuat Final statement. Kalau tidak, dibayar yang disetujui. Yang belum disetujui diajukan ke DAB ( Dispute Adjudication Board’s ). Hasilnya dibuat final stement.

45

14.12 Discharge. Pada saat menyampaikan Final Statement kontraktor harus menyampaikan pernyataan pembebasan pekerjaan secara tertulis ( written discharge ) yang mengkonfirmasi bahwa keseluruhan Final Statement telah memenuhi dan menyelesaiakan seluruh pembayaran kepada kontraktor sesuai kontrak. Didalam pernyataan pembebasan disebutkan bahwa hal tersebut akan berlaku setelah kontraktor menerima kembali jaminan pelaksanaan, dan sisa pembayaran yang belum diterimanya.

14.13 Issue of Final Payment Certificate. Dalam 28 hari setelah menerima final statement dan written discharge Engineer harus menerbitkan kepada Employer, Sertifikat pembayaran akhir (Final Payment Certificate), yang menyatakan : (a) jumlah pembayaran terakhir yang harus dibayar. (b) Sisa pembayaran yang harus dibayar oleh Employer kepada kontraktor

atau, dari kontraktor kepada Employer. Apabila kontraktor tidak mengajukan final payment certificate, maka Engineer akan minta kontraktor untuk membuatnya. Apabila kontraktor , dalam waktu 28 hari, tetap tidak membuat maka Engineer yang akan menerbitkan Final Payment Certificate yang ditentukan secara adil oleh Engineer.

14.14 Cessation of Employer’s Liability. Employer tidak bertanggung jawab terhadap pekerjaan yang dilaksanakan kontraktor, kecuali kontraktor sudah menyebutnya untuk itu : (a) pada Final Statement, dan (b) ( kecuali untuk hal-hal yang timbul setelah serah terima pekerjaan ) pada

pernyataan akhir statement at completion

14.15 Currencies Payment. Apabila pembayaran dilaksanakan dalam beberapa mata uang maka : (a) mata uang local.

(i) Pada pembayaran, perbandingan antara mata uang lokal dan asing serta fixed rate harus sesuai dengan yang disebutkan didalam lampiran kontrak.

(ii) Pembayaran dan pengurangan harus sesuai dengan mata uang yang berlaku dan perbandingannya.

(iii) Pembayaran Interim dilaksanakan sesuai (i).

(b) Pembayaran untuk kerusakan harus sesuai dengan mata uang dan perbandingan yang dicantumkan pada penjelasan untuk tender.

(c) Pembayaran lain kepada Employer dari kontraktor dilaksanakan didalam mata uang yang telah dikeluarkan oleh Employer atau sesuai persetujuan kedua belah pihak.

(d) Apabila pembayaran Employer kepada kontraktor pada mata uang tertentu melebihi pembayaran Employer yang seharusnya kepada kontraktor, maka Employer dapat mendapat ganti kelebihan dari pembayaran kepada kontraktor pada mata uang lain.

(e) Apabila didalam lampiran kontrak tidak terdapat nilai tukar, maka diambil angka yang lazim pada base date dan dikeluarkan oleh Bank Sentral setempat.

46

PASAL 15 : TERMINATION BY EMPLOYER.

15.1 Notice to Correct.

Apabila kontraktor tidak melaksanakan tanggung jawabnya sesuai kontrak, Engineer memperingatkan kontraktor untuk memperbaiki kesalahan dan memperbaikinya dalam waktu yang layak.

15.2 Termination by Employer. Employer dapat memutus kontrak apabila :

(a) gagal menyediakan jaminan pelaksanaan (pasal 4.2) atau mengabaiakan memperbaiki kesalahanya..

(b) meninggakan pekerjaan atau menunjukkan kemauan untuk tidak melanjutkan memenuhi tanggung jawabnya sesuai kontrak.

(c) tanpa alasan yang masuk akal, gagal dalam : (i) melanjutkan pekerjaan ( pasal 8 ). (ii) memenuhi teguran dalam waktu 28 hari , untuk pasal 7.5 ( penolakan) dan 7.6 (perbaikan). (d) menunjuk sub-kontraktor tanpa persetujuan yang diperlukan. (e) bangkrut atau dilikwidasi. (f) memberikan /menawarkan sogokan, pemberian, ucapan terima

kasih,komisi, sebagai bujukan atau hadiah : (i) untuk melicinkan atau menahan tindakan yang berhubungan

dengan kontrak, atau (ii) untuk menunjukkan atau menyembunyikan rasa suka atau tidak

suka kepada orang lain, berkaitan dengan kontrak. atau jika pegawai kontaktor, subkontraktor, memberikan atau menawarkan kepada seseorang bujukan atau hadiah seperti yang sisebut pada (f). Tetapi bujukan secara hukum dan hadiah bagi pegawai kontraktor tidak menyebabkan pemutusan kontrak.

Berdasar hal tersebut, setelah 14 hari memberi peringatan Employer dapat memutus kontrak, dan mengusir kontraktor keluar dari site, kecuali untuk (e) dan (f) Employer dapat memberitahu dan memutus kontrak. Kontraktor kemudian meninggalkan lapangan, menyerahkan barang yang diperluan, dokumen kontraktor, desain, dll kepada Engineer. Tetapi kontraktor dengan segala kemampuannya , harus segera membantu sesuai yang tercantum didalam pemberitahuan untuk (i) menunjuk sub-kontraktor, (ii) melindungi kehidupan atau bangunan atau untuk keamana pekerjaan. Setelah pemutusan pekerjaan Employer dapat , atau menunjuk perusahaan lain, untuk melanjutkan pekerjaan, dengan mempergunakan peralatan, barang, dll milik kontraktor. Employer dapat memeberi tahu kontraktor peralatan yang dapat dimbil dari site. Kalau tidak diambil oleh kontraktor, Employer dapat menjualnya dan sisa dananya dapat diberikan ke kontraktor.

47

15.3 Valuation at Date of Termination. Setelah pemutusan pekerjaan berlaku maka Engineer akan menghitung pekerjaan

yang harus dibayarkan ke kontraktor. 15.4 Payment after Termination. Setelah pemutusan pekerjaan berlaku maka Employer dapat :

(a) melaksanakan pasal 2.5 ( Klaim dari Employer ). (b) menahan pembayaran sampai perhitungan progress dan lain-lain ,serta

biaya yang dikeluarkan Employer selesai , dan/atau (c) mendapat penggantian dari kontraktor terhadap semua biaya yang telah

dikeluarkan oleh Employer. Sisa dapat dibayarkankepada kontraktor. 15.5 Employer’s Entitltement to Termination.

Employer dapat

tkan Sertifikat pembayaran atau Employer tidak dapat membayar kontraktor, kontraktor, setelah menyampaikan peringatan selama 21 hari, dapat menunda pekerjaan, kecuali atau sampai menerima sertifikat dari Engineer atau pembayaran dari Employer.

tkan Sertifikat pembayaran atau Employer tidak dapat membayar kontraktor, kontraktor, setelah menyampaikan peringatan selama 21 hari, dapat menunda pekerjaan, kecuali atau sampai menerima sertifikat dari Engineer atau pembayaran dari Employer.

tkan Sertifikat pembayaran atau Employer tidak dapat membayar kontraktor, kontraktor, setelah menyampaikan peringatan selama 21 hari, dapat menunda pekerjaan, kecuali atau sampai menerima sertifikat dari Engineer atau pembayaran dari Employer.

tkan Sertifikat pembayaran atau Employer tidak dapat membayar kontraktor, kontraktor, setelah menyampaikan peringatan selama 21 hari, dapat menunda pekerjaan, kecuali atau sampai menerima sertifikat dari Engineer atau pembayaran dari Employer.

tkan Sertifikat pembayaran atau Employer tidak dapat membayar kontraktor, kontraktor, setelah menyampaikan peringatan selama 21 hari, dapat menunda pekerjaan, kecuali atau sampai menerima sertifikat dari Engineer atau pembayaran dari Employer.

tkan Sertifikat pembayaran atau Employer tidak dapat membayar kontraktor, kontraktor, setelah menyampaikan peringatan selama 21 hari, dapat menunda pekerjaan, kecuali atau sampai menerima sertifikat dari Engineer atau pembayaran dari Employer.

tkan Sertifikat pembayaran atau Employer tidak dapat membayar kontraktor, kontraktor, setelah menyampaikan peringatan selama 21 hari, dapat menunda pekerjaan, kecuali atau sampai menerima sertifikat dari Engineer atau pembayaran dari Employer.

tkan Sertifikat pembayaran atau Employer tidak dapat membayar kontraktor, kontraktor, setelah menyampaikan peringatan selama 21 hari, dapat menunda pekerjaan, kecuali atau sampai menerima sertifikat dari Engineer atau pembayaran dari Employer.

tkan Sertifikat pembayaran atau Employer tidak dapat membayar kontraktor, kontraktor, setelah menyampaikan peringatan selama 21 hari, dapat

48

menunda pekerjaan, kecuali atau sampai menerima sertifikat dari Engineer atau pembayaran dari Employer.

Kontraktor tidak secara otomatis menerima biaya financing. Kalau kontraktor terlambat dan mengeluarkan biaya akibat penundaan pekerjaan

dapat mengajukan : (a) Extension of Time ( EOT ), dan (b) mendapat penggantian biaya yang telah dikeluarkan dan keuntungan yang

layak. 16.2 Termination by Contractor. Kontraktor mempunyai hak untuk memutus kontrak, apabila :

(a) Dalam waktu 42 hari setelah memberi tahu Engineer, tidak menerima jawaban, terhadap pernyataan akan menunda pekerjaan karena tidak dibayar Employer.

(b) Dalam waktu 56 hari setelah menerima permintaan dari kontraktor, Engineer tidak dapat menerbitkan sertikat pembayaran.

(c) Dalam waktu 42 hari setelah masa pembayaran Sertifikat pembayaran habis, kontraktor belum menerima pembayaran.

(d) Employer tidak dapat memenuhi kontrak. (e) Employer tidak dapat memenuhi pasal 1.6 ( Contract Agreement ) dan pasal

1.7 ( Assignment ). (f) Perpanjangan penundaan mempengaruhi seluruh pekerjaan. (g) Employer bangkrut, dilikwidasi, dll.

Dalam waktu 14 hari setelah memberitahu Engineer, kontraktor dapat memutus kontrak. Tetapi untuk (f) dan (g) , dengan memberi tahu dapat langsung memutus kontrak.

16.3 Cessation of Work and Removel of Contractor’s Equipment.

Setelah memberitahu mengenai pemutusan pekerjaan, baik oleh Employer pasal 15.5 – 16.2, maupun kontraktor pasal 19.6, telah berlaku, kontraktor harus segera : (a) Menghentikan pekerjaan, kecuali yang berhubungan dengan perlindungan

terhadap jiwa , bangunan atau perlindungan pekerjaan. (b) Menyerahkan dokumen , peralatan, bahan dan pekerjaan yang telah

dibayar. (c) Memindahkan semua barang dari site, kecuali yang diperlukan untuk

keamanan, dan meninggalkan site. 16.4 Payment on Termination. Setelah pemberitahuan pemutusan berlaku, Employer harus segera :

(a) Mengembalikan jaminan pelaksanaan. (b) Membayar kontraktor sesuai pasal 19.6. (c) Membayar kontraktor kerugian akibat kehilangan keuntungan, atau

kerugian lain akibat pemutusan pekerjaan.

PASAL 17 : RISK AND RESPONSIBILITY.

17.1 Indemnities. Kontraktor harus mengganti dan menjaga employer dan staff, agennya,dll terhadap / dari klaim, kerusakan, kerugian dan pengeluaran , akibat :

49

(a) kecelakaan badan, penyakit, atau kematian dari setiap orang akibat desain kontraktor, pelaksanaan , penyelesaian dan perbaikan pekerjaan, kecuali disebabkan oleh keteledoran, pelanggaran kontrak oleh Employer atau staffnya, dan

(b) Kerusakan atau kerugian barang milik, baik bangunan maupun jiwa : (i) yang terjadi karena desain kontraktor, pelaksanaan, penyelesaian,

dan perbaikan , dan (ii) akibat keteledoran, pelanggaran kontrak oleh kontraktor maupun

staffnya. Employer harus mengganti dan menjaga kontraktor dan staffnya terhadap kalim, kerugian terhadap (1) kecelakaan badan, penyakit atau kemayian akibat pelanggaran kontrak oleh employer dan staffnya. (2) hal-hal yang tidak dilindungi oleh asuransi seperti yang disebut pada (d) (i), (ii), (iii) pasal 18.3

17.2 Contractor’s Care of the Works. Kontraktor harus bertanggung jawab penuh terhadap pekerjaan dan barang, mulai dari commencement date sampai taking over certificate, setelah itu menjadi tanggung jawab pindah ke Employer. Setelah tenggung jawab diserahkan kontraktor hanya bertanggung jawab terhadap pekerjan yang belum selesai sampai pekerjaan tersebut diselesaikan. Kerugian dan kerusakan pekerjaan, barang, dll pada waktu tanggung jawab masih berada pada kontraktor menjadi tanggung jawab kontraktor, sehingga kontraktor harus membetulkan sampai pekerjaan tersebut sesuai kontrak. Kontraktor harus bertanggung jawab terhadap kerugian dan kerusakan disebabkan tindakan kontraktor setelah taking over certificate. Kontraktor harus bertanggung jawab terhadap kerugian dan kerusakan walaupun taking over certificate telah diterbitkan, apabila hal itu timbul akibat pekerjaan yang lampau dimana pada waktu itu tanggung jawab masih ada pada kontraktor.

17.3 Employer’s Risks. Resiko yang berhubungan dengan pasal 17.4 ( Consequencies of Employer’s Risks ) adalah : (a) perang, invasi, penyanderaan. (b) Pemberontakan, revolusi. (c) Pemogokan. (d) Ditemukannya bahan peledak, amunisi, radiasi, dll. (e) Tekanan gelombang akibat kapal terbang, dll. (f) Beberapa pekerjaan digunakan oleh Employer. (g) Desain oleh Employer. (h) Pengaruh alam yang penanggulannya tidak dapat diperkirakan

sebelumnya.

17.4 Consequencies of Employer’s Risks. Apabila resiko pada pasal 17.3 menyebabkan kerugian dan kerusakan terhadap pekerjaan, barang, atau dokumen kontraktor, kontraktor harus memberitahu Engineer dan memperbaiki sesuai perintah Engineer. Apabila untuk membetulkannya menyebabkan keterlambatan pekerjaan dan membutuhkan biaya, kontraktor harus memberitahu engineer dan berhak : (a) mendapat EOT. (b) Mendapat pembayaran sesuai pasal 17.3 (f) an (g) dan keuntungan yang

layak.

50

17.5 Intellectual and Industrial Property Rights.

Dalam pasal ini yang dimaksud pelanggaran adalah pelanggaran terhadap hak patent, desain yang sudah diregister, hak mengcopy, merek, nama, tanda rahasia atau hak intelektual lain atau industri yang berhubungan dengan pekerjaan; yang dimaksud claims adalah tuntutan akibat dugaan adanya pelanggan hak cipta. Apabila salah satu pihak tidak memberi tahu pihak lain adanya klaim dalam waktu 28 hari setelah menerima klaim, pihak pertama dianggap telah menghilangkan kewajiban untuk melaksanakan penggantian. Employer akan mengganti dan mendukung kontraktor terhadap dan dari klaim atas tuduhan pelanggaran yang : (a) akibat yang tidak dapat dihindari dari usaha kontraktor untuk memenuhi

kontrak, (b) akibat adanya pekerjaan yang dipergunakan oleh Employer :

(i) untuk maksud yang tidak disebutkan didalam kontrak, (ii) berkaitan dengan hal-hal yang tidak disediakan oleh kontraktor, kecuali

hal tersebut sudah disebutkan sebelum base date atau didalam kontrak.

Kontraktor harus mengganti dan menjaga Employer agar aman terhadap dan dari klaim yang berhubungan dengan : (i) pabrikan, penggunaan, penjualan, import dari barang, atau (ii) desain yang menjadi tanggung jawab kontraktor. Jika salah satu pihak berhak mendapat penggantian, pihak yang akan mengganti boleh mengadakan negosiasi untuk menyelesaikan klaim, pengadilan atau arbitrasi, yang dapat timbul. Pihak lain, atas permintaan dan biaya pihak yang akan membayar atau staffnya, membantu untuk menjelaskan klaim. Pihak lain ini tidak boleh berprasangka kepada pihak yang akan mengganti, kecuali pihak yang akan memberikan penggantian gagal mengambil alih pimpinan negosiasi, pengadian atau arbitrasi apabila diminta oleh pihak lain.

17.6 Limitation of Liability. Tidak ada pihak yang bertanggung jawab kepada pihak lain untuk kerugian penggunaan

pekerjaan, hilangnya keuntungan, kehilangan kontrak atau kerugian pihak lain sehubungan dengan kontrak, kecuali pasal 16.4 ( Payment on Termination ) dan 17.1 (Indemnities ).

Seluruh tanggung jawab kontraktor kepada Employer sesuai kontrak kecuali pasal 4.19 ; 4.20 ; 17.1 ; 17.5 tidak boleh melebihi angka yang dicantumkan dalam Particular Condition atau angka kontrak. Pasal ini tidak boleh membatasi tanggung jawab akibat penipuan, kesalahan yang disengaja, atau tidak memenuhi kewajiban , pengorganisasian yang ceroboh dari pihak yang bersalah.

PASAL 18 : INSURANCE.

18.1 General Requirements for Insurances. Apabila yang menyediakan asuransi adalah kontraktor maka persyaratan asuransi harus disetujui oleh Employer, sesuai dengan yang telah disetujui sebelum terbitnya Letter of Acceptance.

51

Apabila yang menyediakan asuransi adalah Employer maka persyaratannya sesuai dengan yang dicantumkan didalam Particular Condition. Apabila polis diperlukan untuk melindungi tertanggung bersama , maka perlindungannya adalah terpisah untuk masing-masing tertanggung.. Apabila polis melindungi tambahan tertanggung bersama maka (i) kontraktor berdasar polis akan bertindak mewakili tertanggung bersama tambahan kecuali bahwa Employer akan bertindak untuk pegawainya., (ii) tertanggung bersama tambahan tidak mempunyai hak untuk menerima pembayaran langsung dari penanggung atau menerima hal lain yang dibicarakan langsung dengan pihak penanggung, dan (iii) pihak penanggung jawab asuransi harus meminta kepada semua tertanggung bersama tambahan untuk memenuhi persyaratan yang tercantum didalam polis. Penggantian untuk kerugian dan kerusakan harus dibayarkan dalam mata uang yang dapat dipergunakan untuk mengganti kerugian dan memperbaiki kerusakan yang terjadi. Penanggung jawab asuransi harus menyampaiakan pada pihak lain : (a) Bukti bahwa asuransi sudah berlaku. (b) Copy dari polis asuransi. Bukti pembayaran premium, harus disampaikan kepada pihak lain dan penyedia asuransi harus memberitahu Engineer. Penyedia asuransi harus memberitahu asuransi terhadap perubahan pekerjaan. Perubahan persyaratan asuransi harus disetujui oleh kedua belah pihak. Apabila pihak penyeia asuransi gagal menyediakan asuransi, maka pihak lain dapat membayar premium asuransi agar asuransi tetap tersedia. Pihak penyedia asuransi harus mengganti dan akan diperhitungkan dalam kontrak. Pasal ini tidak membatasi kewajiban dan kontraktor atau Employer. Bagian yang tidak diasuransikan akan menjadi tanggung jawab kontraktor atau Employer sesuai dengan kewajiban dan tanggung jawabnya. Tetapi apabila penyedia asuransi gagal menyediakan asuransi sesuai kontrak dan pihak lain tidak menyetujui pengurangan atau mempengaruhi asuransi yang berhubungan dengan kesalahan ini, maka biaya yng harus disediakan melalui asuransi harus dibayar oleh penyedia asuransi. Pembayaran dilaksanakan melalui Pasal 2.5 dan 20.1 ( Claims).

18.2 Insurance for Works and Contractor’s Equipment Pihak penyedia Asuransi harus mengasuransikan Pekerjaan, peralatan, material dan dokumen kontraktor, tidak kurang dari biaya untuk mengganti sepenuhnya termasuk pembersihan, pemindahan sampah, fee tenaga ahli dan keuntungan. Asuransi harus berlaku mulai penyerahan bukti bahwa asuransi sudah efektif sampai penerbitan Taking Over Certificate pekerjaan.

Penyedia asuransi harus menjaga agar asuransi tetap dapat melindungi sampai

tanggal penerbitan taking over certificate, untuk kerugian atau kerusakan dimana kontraktor masih bertanggung jawab yang timbul sebelum penerbitan Taking Over certificate, dan untuk kerugian dan kerusakan yang disebabkan oleh kontraktor pada pekerjaan yang lain.

Penyedia asuransi harus mengasuransikan peralatannya tidak kurang dari nilai

penggantiannya, termasuk biaya pengiriman ke site. Perlindungan dimulai sejak pengiriman ke site sampai tidak diperlukan sebagai peralatan kontraktor.

52

Asuransi pada pasal ini :

(a) Harus menjadi tanggung jawab dan dijaga oleh penyedia asuransi. (b) Harus nama bersama dari pihak-pihak, yang akan bersama-sama berhak

pembayaran dari asuransi, pembayaran diperuntukkan diantara pihak-pihak untuk maksud tunggal yaitu mengganti kerugian atau kerusakan.

(c) Harus dapat membayar kerugian atau kerusakan dari semua sebab yang tidak tercantum pada pasal 17.3. ( Employer Risk ) .

(d) Juga harus dapat mengganti kerugian atau kerusakan untuk bagian pekerjaan yang direncanakan dipergunakan atau ditempati oleh Employer dari bagian pekerjaan lain, dan kerugian dan kerusakan dari resiko yang ada pada paragrap ( c ), (g) dan (h) dari pasal 17.3, tidak termasuk resiko yang tidak diasuransikan secara komersial dengan deductible pada setiap kejadian, tidak melebihi jumlah yang disebutkan di lampiran tender., dan

(e) Tetapi dapat diluar kerugian dari, kerusakan dari, dan penggantian dari : (i) Bagian pekerjaan dalam keadaan rusak akibat salah desain, material

atau cara kerja. (ii) Bagian pekerjaan yang merugikan atau rusak karena dipergunakan

untuk memperbaiki bagian pekerjaan lain, jika bagian pekerjaan tersebut akibat kesalahan desain, material atau cara kerja.

(iii) Bagian pekerjaan yang telah diterima oleh Employer, kecuali kontraktor bertanggung jawan untuk kerugian dan kerusakan, dan

(iv) Barang yang tidak tersedia di negara.

Apabila lebih dari satu tahun setelah base date, perlindungan yang disebut pada (d) menjadi tidak tersedia pada nilai komersial , maka kontraktor harus memberitahu Employer, disertai penjelasan. Employer kemudian (i) berhak mendapat pembayaran sejumlah ekivalen dengan angka komersial yang layak seperti yang telah diperhitungkan untuk dibayrkan , oleh kontraktor, dan (ii) dianggap, selain ia menyediakan biaya penggantian pada nilai komersial, telah menyetujui pengurangan sesuai pasal 18.1 (General Requirements Insurances)

53

18.3 Insurance against Injury to Persons and Damage to Property. Penyedia asuransi harus mengasuransikan setiap pihak terhadap tanggung jawab kerugian, kerusakan, kematian, luka-luka yang dapat terjadi pada harta benda ( kecuali pasal 18.2 ) atau karyawan (kecuali pasal 18.2) , yang dapat terjadi diluar kinerja kontraktor sesuai kontrak, sebelum penerbitan Taking Over Certificate. Asuransi dibatasi untuk satu kali kejadian, tidak kurang dari jumlah yang disebut pasa lampiran tender, dimana jumlah kejadiannya tidak dibatasi. Apabila nilainya tidak disebut dalam lampiran tender maka pasal ini tidak berlaku. Asuransi pada pasal ini: (a) Harus berlaku dan disediakan oleh kontraktor sebagai penyedia

Asuransi. (b) Harus dalam nama bersama dari pihak-pihak. (c) Harus mencakup perlindungan terhadap tanggung jawab kerugian dan

kerusakan harta benda Employer ( kecuali pasal 18.2) yang timbul diluar kinerja kontraktor sesuai kontrak., dan

(d) Namun demikian tidak termasuk tanggung jawab sepanjang hal tersebut timbul dari : (i) hak Employer untuk meminta pekerjaan permanent dilaksanakan pada tanah dan mempergunakan tanah tersebut untuk pekerjaan permanent, (ii) kerusakan sebagai hasil yang tidak dapat dihindarkan dari tanggung jawab kontraktor untuk melaksanakan pekerjaan dan memperbaiki kerusakan, dan (iii) alasan, yang tercantum pada daftar pasal 17.3, kecuali sepanjang bahwa perlindungan tersedia pada persyaratan komersial yang layak.

18.4 Insurance for Contractor’s Personnel.

Kontraktor harus menyediakan asuransi terhadap tanggung jawab untuk klaim, kerusakan, kerugian dan biaya akibat luka, penyakit, wabah, kematian dari orang yang bekerja untuk kontraktor atau pekerja kontraktor yang lain. Didalam polis asuransi, Employer dan Engineer harus juga mendapat penggantian, kecuali asuransi tidak mencakup kerugian dan klaim yang timbul akibat tindakan atau keteledoran Employer atau personilnya. Asuransi harus dijaga tetap berfungsi penuh dan berlaku sepanjang waktu dimana personil-personil tersebut membantu pelaksanaan pekerjan. Untuk pegawai sub-kontraktor, asuransi dapat disediakan oleh sub-kontraktor, tetapi kontaktor harus bertanggung jawab agar sesuai dengan pasal ini.

PASAL 19 : FORCE MAJEURE.

19.1 Definition of Force Majeure. Force Majeure adalah keadaan atau situasi istimewa : (a) Diluar control pihak-pihak. (b) Pihak, secara masuk akal, tidak dapat menyediakan sebelum

penandatanganan kontrak. (c) Setelah terjadi pihak secara masuk akal tidak dapat menghindari dan

menyelesaikan.

54

(d) Tidak dapat dibebankan secara nyata kepada pihak lain. Force Majeure termasuk, tetapi tidak terbatas, keadaan dan situasi istimewa hal-hal yang dicantumkan dibawah ini, selama memenuhi (a) sampai (d) (i) perang, penyanderan, invasi, tindakan musuk asing, (ii) pemberontakan,terorisme, revolusi,dll. (iii) kerusuhan,pemogokan, dll, oleh orang lain bukan personil kontraktor dan

sub-kontraktor. (iv) amunisi perang, bahan peledak, radiasi, kontaminasi ,dll, kecuali akibat

pengunaan hal-hal tersebut oleh kontraktor. (v) bencana alam, seperti gempa, hurricane, gunung meletus.

19.2 Notice of Force Majeure. Apabila terdapat pihak yang ingin dilindungi dalam melaksanakan tanggung jawabnya sesuai kontrak dengan Force Majeure, ia harus memberitahu pihak lain pada saat terjadinya force majeure, dan memerinci tanggung jawabnya, pekerjaan mana yang harus dilindungi. Pemberitahuan harus disampaikan 14 hari setelah pihak tersebut mengetahui, atau seharusnya tahu, kejadian yang menyebabkan terjadinya Force Majeure. Pihak, setelah memberitahu, dibebsakan untuk melaksanakan tanggung jawab tersebut, sepanjang pekerjaan tersebut tidak dapat dilaksanakan akibat Force Majeure. Tidak bertentangan dengan pasal ini, Force Majeure tidak berlaku untuk tanggung jawab pihak-pihak untuk pembayaran dari satu pihak ke pihak lain. Pihak harus, setelah menyampaikan pemberitahuan, dimaafkan melaksanakan tanggung jawab semacam ini selama Force Majeure menghalangi mereka untuk bekerja. Tidak bertentangan dengan persyaratan lain dari pasal ini, Force Majeure tidak berlaku untuk tanggung jawab dari pihak yang satu untuk melaksanakan pembayaran kepada pihak lain berdasar kontrak.

19.3 Duty to Minimise Delay. Pihak-pihak setiap waktu harus berusaha semaksimal mungkin untuk membatasi keterlambatan dalam pelaksanaan kontrak yang disebabkan oleh Force Majeure. Pihak harus memberitahu pihak lain apabila pemberhentiannya akibat Force Majeure.

19.4 Consequencies of Force Majeure. Apabila kontraktor dibebaskan tanggung jawabnya berdasar kontrak oleh Force Majeure dimana pemberitahuannya telah diberikan sesuai pasal 19.2, dan menderia keterlambatan dan mengeluarkan biaya akibat Force Majeure, kontraktor mendapat hak, sesui pasal 20.1 ( Claims ) : (a) perpanjangan waktu untuk keterlambatan tersebut, jika penyelesaian

pekerjaan akan diundur, sesuai pasal 8.4. (Extension of Time of Completion

(b) Apabila kejadian atau situasi sesuai yang digambarkan pada (i) sampai(iv), pasal 19.1 dan, dalam hal (ii) sampai (iv), terjadi di Negara tersebut, mendapat pembayaran dari kerugian tersebut.

55

Setelah menerima pemberitahuan, Engineer harus membuat keputusan apakah menyetujui atau tidak.

19.5 Force Majeure Affecting Subcontractor. Apabila subkontraktor berhak, berdasar kontrak atau perjanjian yang berhubungan dengan pekerjaan, untuk dibebaskan dari Force Majeure dengan tambahan persyaratan yang lebih luas dibandingkan dengan yang diantumkan pada pasal ini, tambahan atau kejadian Force Majeur yang tambah luas atau situasi, tidak melepaskan hasil pekerjaan kontraktor yang jelek atau hak pembebasan dari pasal ini

19.6 Optional Termination, Payment and Release. Apabila pelaksanaan sebagian besar pekerjaan progresnya terhalang dalam waktu 84 hari secara tidak terputus akibat Force Majeure dimana pemberitahuan sudah diberikan sesuai pasal 19.2, atau untuk beberapa periode selama lebih dari 140 hari akibat hal yang sama, kemudian pihak mana saja boleh memberitahu pihak lain pemberitahuan pemberhentian kontrak. Pada keadaan ini pemberhentian akan berlaku 7 hari setelah pemberitahuan disampaiakan dan kontraktor akan melangkah sesuai pasal 16.3 ( Cessation of work and Removal of Contractor’s Equipment). Setelah penghentian, Engineer menentukan nilai pekerjaan yang telah dilaksanakan dan menerbitkan Setifikat pembayaran yang menyangkut : (a) jumlah yang dapat dibayarkan untuk pekerjaan dimana harganya

tercantum didalam kontrak. (b) Biaya peralatan dan material yang dipesan untuk pekerjaan yang telah

dikirim oleh kontraktor, atau kontraktor harus bertanggung jawab untuk menerima pengiriman ; peralatan dan material akan menjadi milik Employer apabila dibayar oleh Employer, dan kontraktor harus mempunyai pendapat yang sama dengan Employer.

(c) Biaya lain atau tanggung jawab dimana dalam kejadian layak dibayar oleh kontraktor dalam usaha menyelesaikan pekerjaan;

(d) Biaya pemindahan pekerjaan sementara dan peralatan kontraktor dari site dan pengembalian nya ke pekerjaan kontraktor dinegaranya ( atau ketempat lain asal biayanya lebih murah ); dan

(e) Biaya repatriasi staff kontraktor dan buruh yang bekerja sepenuhnya untuk pekerjaan pada tanggal penyelesaian.

19.7 Release from Performance under the Law.

Tidak bertentangan dengan isi lain dari pasal ini, apabila timbul kejadian atau situasi diluar kendali pihak-pihak, yang yang tidak mungkin atau melanggar hukum untuk kedua pihak untuk menyelesaikanya atau tenggung jawabnya sesuai kontrak atau yang berdasr hukum yang mempengaruhi kontrak, memberikan hak kepada pihak-pihak untuk dilepaskan dari kewajiban kontrak, kemudian setelah salah satu pihak memberitahu perihal kejadian dan keadaan tadi : (a) Pihak-pihak dilepaskan dari tugas selanjutnya, tanpa prasangka

kepada hak kedua belah pihak sehubungan dengan pelanggaran kontrak sebelumnya, dan

(b) Jumlah pembayaran dari Employer kepada kontraktor harus sama dengan yang seharusnya dibayar sesuai pasal 19.6 ( Optional

56

Termination, Payment and Release ) apabila kontrak diputus berdasar pasal 19.6.

PASAL 20 : CLAIMS, DISPUTES AND ARBITRATION.

20.1 Contractor’s Claims. Apabila kontraktor menganggap dirinya berhak untuk mendapat perpanjangan waktu pelaksanaan atau pembayaran tambahan, berdasar pasal manapun dari peryratan ini atau sebaliknya sehubungan dengan kontrak, kontraktor harus memberitahu kepada Engineer menyebutkan kejadian atau keadaan yang menyebabkan klaim. Pemberitahuan harus diberikan secepatnya, tidak lebih dari 28 hari setelah kontraktor mengetahui, atau harus mengetahui dari kejadian atau keadaan yang terjadi. Apabila kontraktor gagal memberitahu klaim dalam periode waktu 28 hari, Waktu penyelesaian pekerjaan tidak diundur, kontraktor tidak berhak atas tambahan biaya, dan Employer harus dilepaskan dari tanggung jawab yang berhubungan dengan klaim. Atau, persyaratan lebih lanjut dari pasal ini akan berlaku. Kontraktor juga harus menyampaikan pemberitahuan lain yang dipersyaratkan oleh kontrak, dan penjelasan pendukung untuk klaim, semuanya sehubungan dengan kejadian atau keadaan yang terjadi. Kontraktor harus menyimpan catatan baru tersebut apabila dibutuhkan untuk mendukung klaim, apakah di site atau tempat lain yang disetujui oleh Engineer. Tanpa mengakui tanggung jawab Employer, Engineer, dapat, setelah menerima pemberitahuan berdasar pasal ini, memonitor penyimpanan catatan dan/atau memerintahkan kontraktor untuk lebih lanjut menyimpan catatan-catatan baru. Kontraktor harus mengijinkan Engineer untuk memeriksa semua catatan, dan bila diminta ,menyampaikan copynya kepada Engineer Dalam waktu 42 hari setelah kontraktor mengetahui kejadian dan keadaan yang menimbulkan klaim, atau dalam periode tertentu yang diusulkan oleh kontraktor dan disetujui Engineer, kontraktor harus mengirimkan kepada Engineer klaim secara detail dan rinci termasuk data pendukung lengkap, dasar pengajuan klaim dan semua perpanjangan waktu dan/atau tambahan pembayaran yang dituntut. Apabila kejadian dan keadaan yang menimbulkan klaim mempunyai efek berlanjut : (a) Klaim detail ini harus dianggap sebagai interim. (b) Kontraktor harus mengirim klaim interim selanjutnya secara bulanan,

memberikan akumulasi keterlambatan dan/atau jumlah klaim, ang penjelasan lebih lanjut sesuai yang dibutuhkan oleh Engineer; dan

(c) Kontraktor harus mengirimkan klaim final dalam waktu 28 hari setelah berakhirnya pengaruh kejadian atau keadaan, atau dalam periode lain yang diusulkan oleh kontraktor dan disetujui Engineer.

Dalam waktu 42 hari setelah menerima klaim atau penjelasan pendukung lebih lanjut klaim yang lalu, atau dalam periode waktu yang diusulkan Engineer dan disetujui kontraktor, Engineer harus menjawab dengan persetujuan, atau penolakan dan komentar detail. Dia juga dapat meminta penjelasan lebih lanjut, tetapi bagimanapun juga memberikan jawaban secara prinsip dari klaim dalam waktu tertentu.

57

Setiap Sertifikat Pembayaran harus mencakup biaya untuk klaim seperti yang telah dibuktikannya secara layak sesuai syarat-syarat kontrak. Kecuali dan sampai penjelasan yang disampaikan mencukupi untuk mendukung seluruh klaim, kontraktor hanya berhak atas pembayaran sebagian dari klaim yang telah dapat dibuktikannya. Engineer harus mengambil langkah sesuai pasal 3.5 (Determination ) untuk setuju atau menentukan (i) perpanjangan waktu penyelesaian pekerjaan , sesuai pasal 8.4 ( EOT Completion ), (ii) pekerjaan tambah, dimana sesuai kontrak, kontraktor berhak menerimanya. Persyaratan pasal ini adalah sebagai tambahan untuk pasal-pasal lain yang dapat diterapkan pada klaim. Apabila kontraktor tidak dapat memenuhi pasal ini atau pasal lain yang berhubungan dengan klaim, maka perpanjangan waktu dan/atau tambahan biaya harus memperhitungkan sampai seberapa jauh kerugian menghalangi atau prasangka penyelidikan yang benar dari klaim, kecuali klaim dikeluarkan berdasar paragraph kedua dari pasal ini

20.2 Appointment of the Dispute Adjudication Board. Perselisihan harus diputuskan oleh DAB sesuai pasal 20.4 ( Obtaining Dispute Adjudication Board’s Decision ) Pihak-pihak secara bersama menunjuk DAB pada tanggal yang dinyatakan pada lampiran tender. DAB terdiri satu atau tiga personil yang ahli dan cocok. Apabila jumlah tidak disebutkan dan sebaliknya pihak-pihak tidak setuju, maka DAB harus terdiri dari 3 orang. Apabila DAB terdiri dari 3 orang, setiap pihak menunjuk satu orang untuk disetujui pihak lain. Pihak-pihak harus membicarakan dengan wakinya dan harus menyetujui anggota ketiga, yang akan ditunjuk untuk bertindak sebagai ketua. Apabila didalam kontrak telah dicantumkan daftar personil yang potensial untuk menjadi anggota DAB, anggota harus dipilih dari yang tercantum pada daftar tersebut, selain yang tidak dapat dan tidak bersedia ditunjuk sebagai DAB. Persetujuan antara pihak-pihak dan anggota tunggal atau salah satu dari tiga anggota harus sesuai dengan yang disebutkan pada General Condition of Dispute Adjudication Agreement yang dicantumkan pada lampiran dari General Codition, dengan perubahan – perubahan yang disetujui diantara mereka. Upah baik anggota tunggal atau masing-masing dari ketiga anggota, termasuk upah untuk ahli yang dimintai pendapat oleh DAB, harus disetuju oleh pihak-pihak pada waktu penunjukan. Setiap pihak harus membayar 1,5 dari upah. Apabila pada suatu saat pihak-pihak setuju, mereka dapat bersama-sama menyampaikana masalah ke DAB untuk memberikan pendapatnya. Setiap pihak tidak boleh membicarakan dengan DAB mengenai masalah apa saja tanpa persetujuan pihak lain. Apabila pada suatu saat pihak-pihak setuju, mereka boleh menunjuk personil atau beberapa personil ahli yang cocok atau untuk mengganti salah satu atau lebih anggota DAB. Kecuali pihak-pihak menyetujui sebaliknya, penunjukkan akan berlaku apabila anggota menolak bertindak atau tidak dapat bertindak karena meninggal, cacat, berhenti atau pemberhentian penugasan.

58

Apabila salah satu keadaan tersebut terjadi dan pengganti tidak tersedia , pengganti harus ditunjuk dengan cara yang sama seperti personil yang diganti pada waktu diusulkan atau disetujui, sesuai yang disebutkan didalam pasal ini. Penunjukkan anggota dapat diakhiri dengan perjanjian bersama dari dua pihak, tetapi tidak oleh Employer atau kontraktor sendiri-sendiri. Kecuali sebaliknya , penunjukkan DAB harus berakhir pada waktu pelepasan tanggung jawab ,sesuai pasal 14.12 (Discharge) telah efektip berlaku.

20.3 Failure to Agree Dispute Adjudication Board. Apabila salah satu keadaan dibawah ini terjadi, yaitu : (a) Pihak-pihak gagal untuk menyetujui penunjukkan anggota tunggal

DAB pada tanggal yang disebut di paragrap 1 pasal 20.2, (b) Salah satu pihak gagal untuk menunjuk anggota ( untuk disetujui pihak

lain ) DAB dari tiga personil pada tanggal tersebut, (c) Pihak-pihak gagal menyetujui penunjukkan anggota ketiga ( yang akan

bertindak sebagai ketua ) DAB pada tanngal tersebut, atau (d) Pihak-pihak gagal menyetujui penunjukkan personil pengganti dalam

waktu 42 hari setelah tanggal dimana anggota tunggal atau salah satu anggota dari tiga anggota menolak bertindak atau tidak dapat bertindak karena meninggal, cacat, berhenti atau penghentian pekerjaan,

kemudian kesatuan yang ditunjuk atau pejabat yang disebut pada lampiran tender harus, atas permintaan salah satu pihak dan setelah dibicarakan dengan kedua pihak, menunjuk anggota DAB. Penunjukkan ini harus final dan meyakinkan. Masing-masing pihak harus bertanggung jawab untuk membayar satu setengah upah dari kesatuan yang ditunjuk atau pejabat

20.4 Obtaining Dispute Adjudication Board’s Decision. Apabila terjadi perselisihan antara pihak-pihak sehubungan dengan atau timbulnya dari, kontraktor atau pelaksanaan pekerjaan, termasuk perselisihan terhadap sertifikat, penentuan, perintah, pendapat atau penilaian dari Engineer, salah satu pihak dapat menyampaikan perselisihan secara tertulis kepada DAB untuk mendapat keputusan, dengan tembusan ke pihak lain dan Engineer. Penjelasan semacam ini harus menyebutkan bahwa itu diberikan berdasar pasal ini. DAB yang terdiri dari tiga orang harus dianggap telah menerima penjelasan pada tanggal penjelasan tersebut diterima oleh ketua DAB. Kedua pihak harus segera menyediakan semua informasi tambahan, akses ke site lebih lanjut, fasilitas yang memadai, yang dibutuhkan oleh DAB untuk maksud membuat keputusan terhadap perselisihan tersebut. Dalam waktu 84 hari setelah menerima penjelasan, atau dalam periode lain yang diusulkan oleh DAB,dan disetujui oleh kedua belah pihak, DAB harus memberikan keputusannya, yang harus masuk akal dan menyebutkan bahwa itu diberikan berdasar pasal ini. Keputusan harus mengikat kedua belah pihak, yang harus segera memberikan pengaruh, kecuali dan sampai keputusan tersebut diubah berdasar penyelesaian yang damai atau keputusan yang adil seperti yang disebut dibawah ini.

59

Kecuali kontrak sudah ditinggalkan, tidak diakui atau berakhir, kontraktor harus meneruskan pekerjaan sesuai kontrak. Apabila salah satu pihak tidak puas terhadap keputusan DAB, kemudian salah satu pihak dapat, dalam waktu 28 hari setelah menerima keputusan, menyampaiakan pemberitahuan kepada pihak lain atas ketidak puasannya. Apabila DAB gagal memberi keputusan dalam periode waktu 84 hari , setelah menerima penjelasan tersebut, kemudian salah satu pihak dapat, dalam waktu 28 hari setelah periode ini habis, memberi tahu kepada pihak lain atas ketidak puasannya. Dalam keadaan manapun, pemberitahuan mengenai ketidak puasan harus menyebutkan bahwa hal tersebut disampaikan berdasar pasal ini, dan harus menyelesaiakan permasalahan yang diperselisihkan dan alas an ketidak puasan. Kecuali seperti yang disebutkan pada pasal 20.7 dan 20.8, tidak satu pihakpun mempunyai hak untuk membawa perselisihan ke arbitrasi, kecuali pemberitahuan ketidak puasan telah diberikan sesuai pasal ini. Apabila DAB telah memberikan keputusannya mengenai masalah yang diperselisihkan kepada kedua pihak, dan tidak ada pemberitahuan ketidak puasan yang disampaikan oleh kedua belah pihak dalam 28 hari setelah mereka menerima keputusan dari DAB, kemudian keputusan akan menjadi final dan mengikat untuk kedua belah pihak.

20.5 Amicable Settlement. Dimana pemberitahuan ketidak puasan telah diberikan berdasar pasal 20.4 diatas, kedua belah pihak harus berusaha untuk menyelesaiakan perselisihan secara damai sebelum memulai arbitrasi. Tetapi, kecuali kedua belah pihak setuju yang sebaliknya, arbitrasi dapat dimulai pada , atau setelah 56 hari setelah hari dimana pemberitahuan ketidak puasan diberikan, walaupun tidak ada usaha penyelesaian damai dilaksanakan.

20.6 Arbitration.

Kecuali telah diselesaikan secara damai, perselisihan yang belum dapat diselesaikan secara final dan mengikat oleh keputusan DAB akan diselesaikan melalui Arbitrasi Internasional. Kecuali disetujui sebaliknya oleh kedua pihak : (a) Perselisihan akan diselesaikan secara final dibawah peraturan dari

Arbitrasion of the International Chamber of Commerce, (b) Perselisihan akan diputuskan oleh 3 arbitrator yang ditunjuk sesuai

peraturan tersebut, dan (c) Arbitrasi akan dilaksanakan dalam bahasa untuk komunikasi berdasar

pasal 1.4. Arbitrator harus mendapat kuasa penuh untuk membuka, mempelajari, merubah semua sertifikat, keputusan, perintah, pendapat atau penilaian Engineer, dan semua keputusan dari DAB yang berkaitan dengan perselisihan. Tidak ada alasan yang menghalangi untuk memangil Engineer untuk menjadi saksi dan menyampaikan bukti sebelum arbitrator dalam segala hal apa saja yang berhubungan dengan perselisihan.

60

Tidak ada pihak akan dibatasi didalam tindakan sebelum arbitrator, terhadap bukti atau argumen yang disampaikan sebelumnya, sebelum DAB membuat keputusan, atau untu alasan ketidakpuasan yang ada didalam pemberitahuan mengenai ketidakpuasan. Setiap keputusan DAB harus diterima sebagai bukti di Arbitrasi. Arbitrasi dapat dimulai sebelum atau sesudah penyelesaian pekerjaan. Kewajiban dari pihak-pihak, Engineer dan DAB tidak boleh diganti dengan alasan bahwa arbitrasi dilaksanakan dalam waktu pelaksanaan pekerjaan.

20.7 Failure to Comply with Dispute Adjudication Board’s Decision. Dalam keadaan bahwa : (a) Tidak ada pihak yang menyampaikan ketidak puasan dalam periode

waktu sesuai pasal 20.4. (b) Keputusan DAB yang berkaitan telah final dan mengikat, dan (c) Pihak gagal memenuhi keputusan tersebut, kemudian pihak lain dapat, tanpa prasangka terhadap hak-hak lain yang tersedia, menunjuk kesalahan tersebut ke arbitrasi sesuai pasal 20.6.( Arbitration ) Pasal 20.4 ( Obtaining Dispute Adjudication Board’s Decision ) , 20.5 ( Amicable Settlement ) tidak berlaku pada masalah ini.

20.8 Expiry of Dispute Adjudication Board’s Appointment. Apabila perselisihan timbul antar pihak-pihak sehubungan dengan, atau disebabkan, kontrak atau pelaksanaan pekerjaan dan tidak ada DAB ditempat, atau karena telah berakhirnya masa kerja DAB atau selain itu: (a) Pasal 20.4 ( Obtaining Dispute Adjudication Board’s Decision ) dan 20.5

( Amicable Settlement ) tidak berlaku, dan (b) Perselisihan dapat disampaikan langsung ke Arbitrasi sesuai pasal 20.6

( Arbitration ).