48
e-Demokrasi & Next Generation Voting [Memajukan Demokrasi Dengan Memanfaatkan TIK] Awards experiences Oleh : Hemat Dwi Nuryanto

E democracy and next generation voting revisi 21 april 2014

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: E democracy and next generation voting revisi 21 april 2014

e-Demokrasi & Next Generation Voting

[Memajukan Demokrasi Dengan Memanfaatkan TIK]

Awardsexperiences

Oleh : Hemat Dwi Nuryanto

Page 2: E democracy and next generation voting revisi 21 april 2014

“He who casts a vote decides nothing. He who counts the vote decides everything.” Joseph Stalin

Quote Provokatif dari Dr. Paul Craig Roberts dalam tulisannya berjudul :U.S. Elections: Will the Dead Vote and Voting Machines be Hacked ?Electronic voting machines leave no paper trailGlobal Research, 13 Oktober 2012.

http://www.globalresearch.ca/u-s-elections-will-the-dead-vote-and-voting-machines-be-hacked/5310184

PANDANGAN STALIN TENTANG DEMOKRASI

Page 3: E democracy and next generation voting revisi 21 april 2014

MODUS KECURANGAN “Penghitungan Suara” Pemilu

Manual di Indonesia dan Baca : http://nasional.kompas.com/read/2014/04/21/1839452/.Pemilu.Ini.Paling.BrutalBerbasis Teknologi di US Lihat : http://www.youtube.com/watch?v=5hCyVsUir8k

FAKTA-FAKTA TERKINIPemilu di Indonesia dan di US

Page 4: E democracy and next generation voting revisi 21 april 2014

1.Short Overview e-Election dan e-Voting&Counting

2.Konsepsi “e-Democracy & Next Generation Voting” : e-Election [Election Management System] dan e-Voting&Counting [Electronic Voting, Counting, and Tabulation]

3.Tentang Lembaga Pengembangan Teknologi, Demokrasi, & Tatakelola

TOPIK BAHASAN

Page 5: E democracy and next generation voting revisi 21 april 2014

1. Short Overview

Page 6: E democracy and next generation voting revisi 21 april 2014

PENGALAMAN

Referensi Utama : GDSI

See : www.sipemilu.org dan Lebih dari 25 Tulisan Terkait Pemilu & Teknologi Pemilu di Berbagai Media (see : www.hdn2020.com)DEMO : Terapan e-Election Pada Pemilu 2004 [DKI Jakarta]FILM Ujicoba e-Counting (CCOS & PCOS) [DKI Desember 2008] Terapan Sebagian e-Election Pada Pemilu 2009 [Konsultansi & Mengelola Tabulas & IDC Pemilu]DEMO : Hasil Riset e-Voting [DRE, Internet Voting] 2009 via Grant Ristek

Page 7: E democracy and next generation voting revisi 21 april 2014

LATAR BELAKANG [STATUS “Teknologi Pemilu & e-Voting & Counting” ]

PCOS

CCOS

DRE

Best PracticesBiaya Sistem e-Voting$2K - $4K / TPS

Central CountOptical Scanning

Presinct CountOptical Scanning

Direct RecordE-voting

Page 8: E democracy and next generation voting revisi 21 april 2014

ARSITEKTUR E-DEMOKRASI[& Next Generation Voting, Counting, & Tabulation]

SIPEMILUDPR, DPD, DPRD

SIPEMILUPresiden/Wapres

SIPEMILUKada/Wakada

TA

HA

PA

N

PEM

ILU

Pemutakhiran Wil, DP, TPS

Pemutakhiran Data Pemilih

Verifikasi Parpol

Pendataan Calon

Surat SuaraPemungutan, Penghitungan, & Tabulasi Suara (V-C-T)Penetapan Terpilih

SIPENDUKUNG

E-ELECTION (Election Management System)

Sidapil-dpr

Sitakhlih-dpr

Siparpol-dpr

Silon-dpr

Sisuara-dprSitung-dpr

Sitaplih-dpr

Siwil-pres

Sitakhlih-pres

Siparpol-pres

Silon-pres

Sisuara-pres

Situng-pres

Sitaplih-pres

Tabulasi-pres

SIPEGSIKEUSIPER

& Silogdis

Siwil-kada

Sitakhlih-kada

Siparpol-kada

Silon-kada

Sisuara-kadaSitung-kada

Sitaplih-kada

Tabulasi-kada

PORTAL SIKOM SIAR

Tabulasi-dpr

Sistem : Voting, Counting, &

Tabulation DPR

Sistem : Voting, Counting, &

Tabulation Pres

Sistem : Voting, Counting, &

Tabulation Kada

Voting, Counting, & Tabulation[Next Generation Voting]

28 Portofolio Aplikasi

Page 9: E democracy and next generation voting revisi 21 april 2014

KOMPLEKSITAS PEMILU LEGISLATIF2004 & 2009

DP 2

Remark : • Diselenggarakan di 33 Provinsi, 471 Kab/Kota, 6.576 Kecamatan, 77.159 Kelurahan/Desa, dan 512.188 TPS• Dengan Pemilih Lebih Dari 171 Juta Pemilih dan Peserta Pemilu : 38 Partai Nasional dan 6 Partai Lokal [Aceh] • Yang Akan Memilih Lebih Dari 20 Ribu Anggota Legislatif dari Sekitar 1,4 Juta Calon Legislatif

TPS 2

TPS 3

E-Election & E-Voting [28 Portofolio Aplikasi]

with “Large Scale Tabulation Technology”300-500

Pemilih/TPS

PEMILU DPR, DPD, DPRD

Calon 1....Calon 400

Calon 1....Calon 400

Calon 1....Calon 400

Calon 1............Calon 1500

Calon 1............Calon 1500

Calon 1........Calon 1200

Calon 1............Calon 1500

Calon 1............Calon 1500

Calon 1........Calon 1200

Calon 1............Calon 1500

Calon 1............Calon 1500

Calon 1........Calon 1200s.d. 2000 SS/

TPS

DPR (77 DP), DPD (33 DP), DPRD Prov (486 DP), DPRD Kab/Kota (1581 DP)

DP 2.177

DP 1

Calon 1............Calon 1500

Calon 1............Calon 1500

Calon 1........Calon 1200

TPS 1

TPS 512.376

Page 10: E democracy and next generation voting revisi 21 april 2014

ANALISIS QCD BERBAGAI SOLUSI TEKNOLOGI [Bila Diterapkan Dalam Pemilu 2014 / 2019]

MANUAL

Quality Cost Delivery• Pemungutan Suara Mudah,

Penghitungan Suara Manual Melelahkan

• Rawan Kecurangan Rekapitulasi/Tabulasi Manual (Belanja Suara)

Berbiaya Besar Seperti Saat Ini (Rp 40 Juta / TPS & Pemilu ~ Rp 20 T / Pemilu)

• Voting : 1 Hari• Counting &

Tabulation : 29 Hari

E-Election Berbasis CCOS

• Pemungutan Suara Sama dg. Manual, Penghitungan Suara Mudah & Cepat di Counting Center (Kecamatan)

• Sulit Belanja Suara & Mudah Audit Manual

• Akseptasi Masyarakat Mudah

Berbiaya Lebih Hemat s/d Rp 10 Trilyun dibanding Manual & Perlu SDM IT Jauh lebih sedikit

• Voting : 1 Hari• Counting &

Tabulation : 1 Hari• Remark : Proses

Voting LEBIH CEPATLondon Elect

E-Election Berbasis

PCOS

• Pemungutan Suara Sama dg. Manual, Penghitungan Suara Mudah & Cepat di TPS

• Sulit Belanja Suara & Mudah Audit Manual

• Akseptasi Masyarakat Mudah

Berbiaya Lebih Hemat Rp 1 s/d Rp 5 Trilyun dibanding Manual & Perlu SDM IT Sangat banyak

• Voting, Counting & Tabulation : 1 Hari

• Remark : Proses Voting CEPAT

Smartmatic - Philipina

E-Election Berbasis DRE

• Pemungutan Suara Elektronik (Touch Screen), Penghitungan Suara Mudah & Cepat di TPS

• Sulit Belanja Suara & Audit Lebih Sulit• Akseptasi Masyarakat Sulit

• Voting, Counting & Tabulation : 1 Hari

• Remark : Proses Voting LAMA

Berbiaya Lebih Besar dibanding Manual s/d Rp 10 Trilyun & Perlu SDM IT Sangat banyak

ES&S Accuvote TSX - US

Asumsi : Tersedia Akses Data & Energi Listrik Yang Memadai dan Tersebar Merata Pada Saat Voting & Counting di Semua TPS. Namun diperkirakan Realitas 2014 Akses & Listrik Tersedia Memadai & Tersebar Merata Hanya Sampai

Kecamatan/Kelurahan (Desa)

ALTERNATIF E-VOTING

Page 11: E democracy and next generation voting revisi 21 april 2014

Pencipta TambahanYang MendukungPengembangan Solusi Tambahan :Dr. Agung HarsoyoDr. Dadang F Erawan

eDemocracySolution [GENIO / SIPU - Solusi e-Democracy], mendapatkan Penghargaan APICTA-Indonesia untuk kategori Research & Development Tahun 2003 [Special Mention Award].

eDemocracySolution, mendapatkan Pendanaan dari Kantor Ristek Tahun 2009 untuk Program Insentif Penelitian Next Generation Voting (eVoting)

eDemokrasi & Next Generation Voting, mendapatkan Penghargaan INAICTA 2009 untuk kategori e-Government [Merit Award].

SERTIFIKAT HAK CIPTA & AWARDS

Page 12: E democracy and next generation voting revisi 21 april 2014

2. KONSEPSI

Page 13: E democracy and next generation voting revisi 21 april 2014

TUJUAN MEMBANGUN E-DEMOKRASIMEMAJUKAN DEMOKRASI DENGAN MEMANFAATKAN TIK

KEMITRAAN STRATEGIS

TechnologyPartner

SoftwareResearch

Center

PEMILU

E-DEMOKRASI

Tata KelolaPEMILU

Yang Sistemik

• Meningkatkan Kualitas Demokrasi• Meningkatkan Pelayanan & Kepercayaan Publik• Meminimalkan Kecurangan & Sengketa PEMILU• Transparansi & Akuntabilitas PEMILU• Meningkatkan Partisipasi Dalam PEMILU• Menekan Biaya & Mempersingkat Proses/Tahapan Pemilu

PEMILUYang Sukses

Menerapkan Tatakelola Demokratisasi Terbaik Secara Sistemik[Kombinasi Administrasi Publik dan Teknologi Informasi & Komunikasi]

TujuanKPU

TujuanMasyarakat

Hasil PEMILU/PEMILUKADA : • Calih yg bertanggung-jawab• Janji Kampanye yang terjaga• Masyarakat yg Demokratis• DLL

Proses PEMILU/PEMILUKADA :• Efektif & Efisien• Transparan & Akuntabel• Minimum Sengketa• DLL

Best Practices,Adv. Technology,

& Regulation

IMPROVE QCD OF

DEMOCRACY

Page 14: E democracy and next generation voting revisi 21 april 2014

ARSITEKTUR E-DEMOKRASI[& Next Generation Voting, Counting, & Tabulation]

SIPEMILUDPR, DPD, DPRD

SIPEMILUPresiden/Wapres

SIPEMILUKada/Wakada

TA

HA

PA

N

PEM

ILU

Pemutakhiran Wil, DP, TPS

Pemutakhiran Data Pemilih

Verifikasi Parpol

Pendataan Calon

Surat SuaraPemungutan, Penghitungan, & Tabulasi Suara (V-C-T)Penetapan Terpilih

SIPENDUKUNG

E-ELECTION (Election Management System)

Sidapil-dpr

Sitakhlih-dpr

Siparpol-dpr

Silon-dpr

Sisuara-dprSitung-dpr

Sitaplih-dpr

Siwil-pres

Sitakhlih-pres

Siparpol-pres

Silon-pres

Sisuara-pres

Situng-pres

Sitaplih-pres

Tabulasi-pres

SIPEGSIKEUSIPER

& Silogdis

Siwil-kada

Sitakhlih-kada

Siparpol-kada

Silon-kada

Sisuara-kadaSitung-kada

Sitaplih-kada

Tabulasi-kada

PORTAL SIKOM SIAR

Tabulasi-dpr

Sistem : Voting, Counting, &

Tabulation DPR

Sistem : Voting, Counting, &

Tabulation Pres

Sistem : Voting, Counting, &

Tabulation Kada

Voting, Counting, & Tabulation[Next Generation Voting]

28 Portofolia Aplikasi

Page 15: E democracy and next generation voting revisi 21 april 2014

RISET & PENGEMBANGAN e-DEMOKRASI

e-Election (Election Management System = EMS)

• Legislative• Executive• Major

CCOS : Central CountOptical Scanning

e-Election, and Next Generation Voting, Counting, & Tabulation Technology

PCOS Presinct CountOptical Scanning

DREDirect Record Evoting

Large ScaleTabulation

& Business

Intelligence

28 Portofolio Aplikasi Terpadu

Pendukung Pelaksanaan

Tahapan PemiluISU : Proses Voting, Counting, & Tabulasi Yang Meminimalkan Kecurangan (FRAUD) Pada Saat Pelaksanaan Penghitungan Suara

Remark : Peluang Efisiensi Anggaran Pemilu Hingga 50% (Rp 10 Trilyun)

Voting (Manual) & Counting (electronic at

Counting Center)

R&D mengenai Next Generation : Voting, Counting, & Tabulation Didanai Melalui Proyek Riset Insentif Dari Kantor Menristek & DRN

3 in 1 Solution

Customizable System for Any Country

Voting (Manual) & Counting (electronic at

TPS)

Voting (eLectronic) & Counting (electronic at

TPS)

Page 16: E democracy and next generation voting revisi 21 april 2014

Solusi Komprehensif [End-to-End] untuk Pemilu / PilkadaKarakter Modular & Integrasi Antar ModulSistem Tabulasi Paling Lengkap [7 Model]Rancangan Teruji Pada 2 x Pemilu Dalam Implementasi Skala BesarMudah Disesuaikan Dengan Kondisi dan Kasus Sistem Demokrasi Utama Di Berbagai Negara [Kustomisasi : Wilayah & Election Region, Voter, Political Party, Candidats, Paper Ballots, Tabulation, ...]

KEUNGGULAN E-ELECTION

Page 17: E democracy and next generation voting revisi 21 april 2014

BERBAGAI JENIS TABULASI

1. Tabulasi Daerah Pemilihan, berfungsi untuk menampilkan data hasil penghitungan surat suara dari suatu Daerah Pemilihan.

2. Tabulasi Wilayah, berfungsi untuk menampilkan data hasil penghitungan surat suara dari suatu Wilayah.

3. Tabulasi Status, berfungsi untuk menampilkan status data hasil penghitungan surat suara dari suatu TPS apakah sudah masuk atau belum.

4. Tabulasi Progress, berfungsi untuk menampilkan data progress hasil penghitungan surat suara dari suatu TPS.

5. Tabulasi Resume Surat Suara, berfungsi untuk menampilkan data resume surat suara hasil penghitungan dari suatu TPS ataupun wilayah.

6. Tabulasi Resume Pemilih, berfungsi untuk menampilkan data resume pemilih dari suatu Kecamatan.

7. Tabulasi Peringkat, berfungsi untuk menampilkan data peringkat caleg dari suatu Daerah Pemilihan.

Page 18: E democracy and next generation voting revisi 21 april 2014

BERBAGAI JENIS TABULASITabulasi Daerah Pemilihan Tabulasi Wilayah

Tabulasi Status TPS Tabulasi Progress TPS

Page 19: E democracy and next generation voting revisi 21 april 2014

BERBAGAI JENIS TABULASITabulasi Resume Surat Suara Tabulasi Resume Pemilih

Tabulasi Peringkat

Page 20: E democracy and next generation voting revisi 21 april 2014

18 April 2004Catatan media

Perhitungan Suara

Laporan :TAUFIK RACHMAN Sekali-sekali, klik website Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta, dan perhatikan laporan hasil perhitungan suara Pemilihan Umum Legislatif 2004 di DKI Jakarta. Kita akan menemukan hasil perhitungan berdasarkan daerah pemilihan, dengan berbagai kategori. Misalnya daerah pemilihan untuk DPR RI, pada website tersebut, kita akan menemukan dua kategori. Untuk daerah pemilihan DPRD DKI Jakarta, karena Jakarta dibagi menjadi enam daerah pemilihan, ditampilkan hasil perhitungan di masing-masing daerah pemilihan.

Sebagai pelengkap informasi, KPU DKI Jakarta menampilkan hasil sementara perolehan suara masing-masing partai politik berdasarkan wilayah administrasi pemerintahan, misalnya hasil sementara perolehan suara untuk provinsi, kabupaten atau kota. KPU DKI Jakarta, rupanya menyadari betul bahwa sistem pemilihan umum telah berubah. Daerah pemilihan yang sebelumnya terikat dengan wilayah administrasi pemerintahan, kini lebih mengacu pada perimbangan jumlah penduduk. Dari laporan itu, kita akan mengetahui secara rinci perolehan suara masing-masing partai politik di masing-masing daerah pemilihan.

Dengan mengetahui hasil perolehan suara di masing-masing daerah pemilihan, bisa diprediksikan berapa perolehan kursi masing-masing partai politik, serta siapa calon yang akan duduk di lembaga perwakilan. Tak banyak website resmi yang melaporkan perkembangan hasil perhitungan suara seperti yang dilakukan KPUD DKI Jakarta. Ada kecenderungan website resmi hanya mengumumkan perolehan suara berdasarkan wilayah administrasi pemerintahan, yakni nasional, provinsi, kabupaten dan kota, hingga kecamatan. Pola yang sama--menampilkan perhitungan sementara berdasarkan wilayah administrasi pemerintahan, ternyata juga dilakukan website.

Boleh jadi, karena KPU menampilkan hasil perhitungan suara berdasarkan wilayah administratif, hal serupa dilakukan website lain. Termasuk media massa. Memang, data perolehan suara yang dilaporkan KPU lengkap, meliputi data seluruh provinsi, kabupaten/kota, hingga kecamatan. Namun jangan berharap anda akan mendapatkan data untuk masing-masing daerah pemilihan. Misalnya daerah pemilihan Jakarta I atau daerah pemilihan Jawa Barat I. Search engine KPU tak bisa memenuhi permintaan anda. Jika anda mau, klik dulu menu mengenai daerah pemilihan yang anda inginkan.

PENILAIAN KINERJA TEKNOLOGI TABULASI

Page 21: E democracy and next generation voting revisi 21 april 2014

Boleh jadi, karena KPU menampilkan hasil perhitungan suara berdasarkan wilayah administratif, hal serupa dilakukan website lain. Termasuk media massa. Memang, data perolehan suara yang dilaporkan KPU lengkap, meliputi data seluruh provinsi, kabupaten/kota, hingga kecamatan. Namun jangan berharap anda akan mendapatkan data untuk masing-masing daerah pemilihan. Misalnya daerah pemilihan Jakarta I atau daerah pemilihan Jawa Barat I. Search engine KPU tak bisa memenuhi permintaan anda. Jika anda mau, klik dulu menu mengenai daerah pemilihan yang anda inginkan.

Perhatikan betul wilayah yang masuk dalam daerah pemilihan bersangkutan, lalu berpindah ke perhitungan suara. Kumpulkan satu persatu wilayah yang masuk daerah pemilihan, lantas bikin tabulasi sendiri. Mengapa website KPU masih mengumumkan hasil perolehan suara 'model lama'? Bukankah sistem pemilu telah berubah saat ini. Inilah yang menjadi pertanyaan kita semua. Mengapa institusi sebesar KPU sampai lalai atau tidak memperhatikan format penyampaian informasi kepada publik melalui website resmi. Terlalu gegabah jika kita menyatakan KPU sengaja melakukan itu. Karena sebagai penyelenggara, KPU--termasuk personil yang ada di lembaga ini--, pemahaman mengenai sistem pemilu beserta penerapannya akan lebih baik ketimbang masyarakat umum.

Karena memiliki pemahaman yang lebih baik, dengan sendirinya KPU seharusnya bisa mengkomunikasikan kepada masyarakat lebih baik dan taat pada ketentuan perundangan. Dalam konteks penyampaian informasi mengenai hasil perhitungan suara apalagi laporan itu menjadi rujukan resmi, format penyampaiannya mengikuti sistem atau mekanisme yang diterapkan dalam pemilu. Karena daerah pemilu sekarang tidak lagi terikat dengan wilayah administrasi pemerintahan, KPU tentu saja konsisten dengan aturan main ini. Dengan demikian, laporan perhitungan sementara perolehan suara masing-masing partai politik, harus berorientasi pada daerah pemilihan. Laporan seperti ini amat dibutuhkan calon anggota legislatif, pengurus partai politik, pendukung partai politik dan masyarakat luas. Rupanya, KPU menganggap remeh soal laporan perkembangan perhitungan suara.

Buktinya, pada website resmi KPU, format perhitungan suara masih mengacu pada wilayah administrasi pemerintahan, dari tingkat nasional hingga tingkat kecamatan. Tak jelas, mengapa model perhitungan kuno seperti ini masih nongol di website KPU. Ada unsur kesengajaan, atau semata-mata karena kelalaian? Kasus ini, boleh jadi, menjadi semacam 'ikon' betapa semrawutnya KPU menyiapkan Pemilu kali ini. Bagaimana tidak. Pada satu sisi gencar disosialisasikan sistem pemilu baru dan daerah pemilihan tidak lagi terikat dengan wilayah administratif. Pada sisi lain, KPU mengumumkan hasil perolehan suara berdasarkan wilayah administratif. Mengapa bisa terjadi hal seperti ini? Hanya KPU yang bisa menjawabnya.

LANJUTAN : PENILAIAN KINERJA ..............

Page 22: E democracy and next generation voting revisi 21 april 2014

KOMPLEKSITAS SISTEM COUNTING PILEG 2009DP 2

Remark : • Diselenggarakan di 33 Provinsi, 471 Kab/Kota, 6.576 Kecamatan, 77.159 Kelurahan/Desa, dan 512.188

TPS• Dengan Pemilih Lebih Dari 171 Juta Pemilih dan Peserta Pemilu : 38 Partai Nasional dan 6 Partai Lokal [Di

Aceh] • Yang Akan Memilih Lebih Dari 20 Ribu Anggota Legislatif dari Sekitar 1,4 Juta Calon Legislatif

TPS 2

TPS 3

General Election Information System with

Large Scale Tabulation Technology

PEMILU DPR, DPD, DPRD

Calon 1....Calon 400

Calon 1....Calon 400

Calon 1....Calon 400

Calon 1............Calon 1500

Calon 1............Calon 1500

Calon 1........Calon 1200

Calon 1............Calon 1500

Calon 1............Calon 1500

Calon 1........Calon 1200

Calon 1............Calon 1500

Calon 1............Calon 1500

Calon 1........Calon 1200

DPR (77 DP), DPD (33 DP), DPRD Prov (486 DP), DPRD Kab/Kota (1581 DP)

DP 2.177

DP 1

Calon 1............Calon 1500

Calon 1............Calon 1500

Calon 1........Calon 1200

TPS 1

TPS 512.376

300-500 Pemilih/TPS

300-2000 SS/ TPS

Page 23: E democracy and next generation voting revisi 21 april 2014

Overview e-Counting{PCOS & CCOS}

Page 24: E democracy and next generation voting revisi 21 april 2014

MODEL SISTEM BERBASIS OPTICAL SCANNING[Counting Proces Dilakukan di Counting Center VS di TPS]

Central Count (CCOS)[LondonElect – Europe]

Presinct Count (PCOS) [Philipina & US]

Proses Counting Di Pusatkan Di Counting Center. Scanning Pada Level Paper Ballot

Proses Counting Dilakukan Di TPS. Scanning Pada Level Paper Ballot

VERSI INDONESIA :• Model London Elect Dengan Scanning Pada Level C1/Rekap TPS atau Modifikasi CCOS [not Best Practices]• Model London Elect (CCOS) Dengan Scanning Pada Level Paper Ballot [Surat Suara]• Model Philipina (PCOS - Smartmatic) & US (PCOS - Accuvote OS)

Both Used OMR

Technology

Page 25: E democracy and next generation voting revisi 21 april 2014

MODEL SURAT SUARA[Pemilu Legislatif]

SAVE PAPER

COST RP

750 MILY

AR

DifableFriendly

Page 26: E democracy and next generation voting revisi 21 april 2014

CCOS PCOS

CORE ELECTION SOFTWARE[> 28 Aplikasi Utama] [+ ADVANCED TABULATION ALGORITHM ]

Portal[Publik & Pusat

Tabulasi]Aplikasi View Data View Data Berbasis

BI & Digital Dashboard

Centralized Approach

Distributed Approach

Centralized Approach

Distributed Approach

Best

Practices

Test

ed &

Prov

en

Distributed : Jika Jaringan Tidak Bagus

PENDEKATAN E-COUNTING

Page 27: E democracy and next generation voting revisi 21 april 2014

• Terdapat Kegagalan Teknologi ICR (Handwriting Recognition) Yang Tidak Tepat, Tidak Sesuai Rekomendasi Tim Ahli, dan Tidak Sesuai Best Practices [di : EU, US, dan Berbagai Negara Memakai Marking Technology (OMR)] Untuk Entry Data Sehingga Hasil Tidak Akurat, Banyak Kesalahan, dan Perlu Verifikasi Yang Melelahkan.

• NAMUN

• Tim Integrasi Sistem [Kami] Dalam Waktu Kurang Dari 10 Hari [27 Maret S/d 4 April 2009] Berhasil Menyiapkan Semuanya Aplikasi [Untuk 471 Counting Center s/d DRC] Yang Dibutuhkan [Selain ICR dan Server Yang Bukan Merupakan Tanggung Jawab Tim] Dan Hampir Semuanya Berjalan Dengan Baik [Except Statics View]

Lihat Dokumentasi Kronologis Dialektika OMR VS ICR di : http://hdn.zamrudtechnology.com/2009/04/30/dokumentasi-

kronologis-icr-pemilu-2009-dan-it-kpu/

DUMB

EXPERIENCECATATAN PADA E-COUNTING PEMILU 2009

HARDEXPERIENCE

Page 28: E democracy and next generation voting revisi 21 april 2014

Overview e-Voting{DRE}

Page 29: E democracy and next generation voting revisi 21 april 2014

MODEL PERALATAN DRE[Model INDIA VS US]

EVM[INDIA]

Touch Screen - TS[Accuvote TSX -

US]

Election Dengan Jumlah Partai & Calon Tidak Terlalu Banyak

Election Dengan Jumlah Partai & Calon Banyak Dan Bervariasi

Page 30: E democracy and next generation voting revisi 21 april 2014

HASIL RISET MODEL PERALATAN E-VOTING PILEG[Model Accuvote TSX (US) + VVPB (Voter Veriable Paper Ballot)]

3 in 1S o l u s i

Terintegrasi Dengan

Modul-Modul e-Election

Page 31: E democracy and next generation voting revisi 21 april 2014

MODEL KOMPREHENSIF OUTPUT UNTUK AUDIT MANUAL & ELEKTRONIK[Pemilu Legislatif]

Model 3 in 1 :Satu Model Untuk 3 Jenis e-Voting [DRE, PCOS, CCOS]

MODEL OUPUT UNTUK AUDIT

Page 32: E democracy and next generation voting revisi 21 april 2014

PC TSX [Tablet]

CORE ELECTION SOFTWARE [> 28 Aplikasi Utama] [+ ADVANCED TABULATION ALGORITHM ]

Portal[Publik & Pusat

Tabulasi]Aplikasi View Data View Data Berbasis

BI & Digital Dashboard

Centralized Approach

Distributed Approach

Centralized Approach

Distributed Approach

Distributed : Jika Jaringan Tidak Bagus

COUNTING & TABULASI

Page 33: E democracy and next generation voting revisi 21 april 2014

Rekomendasi[Untuk Pemilu 2014 / 2019]

Page 34: E democracy and next generation voting revisi 21 april 2014

ANALISIS QCD BERBAGAI SOLUSI TEKNOLOGI [Bila Diterapkan Dalam Pemilu 2014]

MANUAL

Quality Cost Delivery• Pemungutan Suara Mudah,

Penghitungan Suara Manual Melelahkan

• Rawan Kecurangan Rekapitulasi/Tabulasi Manual (Belanja Suara)

Berbiaya Besar Seperti Saat Ini (Rp 40 Juta / TPS & Pemilu ~ Rp 20 T / Pemilu)

• Voting : 1 Hari• Counting &

Tabulation : 29 Hari

E-Election Berbasis CCOS

• Pemungutan Suara Sama dg. Manual, Penghitungan Suara Mudah & Cepat di Counting Center (Kecamatan/Kelurahan)

• Sulit Belanja Suara & Mudah Audit Manual

• Akseptasi Masyarakat Mudah

Berbiaya Lebih Hemat Rp 6 s/d Rp 10 Trilyun dibanding Manual & Perlu SDM IT Jauh lebih sedikit

• Voting : 1 Hari• Counting &

Tabulation : 1 Hari• Remark : Proses

Voting LEBIH CEPATLondon Elect

E-Election Berbasis

PCOS

• Pemungutan Suara Sama dg. Manual, Penghitungan Suara Mudah & Cepat di TPS

• Sulit Belanja Suara & Mudah Audit Manual

• Akseptasi Masyarakat Mudah

Berbiaya Lebih Hemat Rp 1 s/d Rp 5 Trilyun dibanding Manual & Perlu SDM IT Sangat banyak

• Voting, Counting & Tabulation : 1 Hari

• Remark : Proses Voting CEPAT

Smartmatic - Philipina

E-Election Berbasis DRE

• Pemungutan Suara Elektronik (Touch Screen), Penghitungan Suara Mudah & Cepat di TPS

• Sulit Belanja Suara & Audit Lebih Sulit• Akseptasi Masyarakat Sulit

• Voting, Counting & Tabulation : 1 Hari

• Remark : Proses Voting LAMA

Berbiaya Lebih Besar dibanding Manual s/d Rp 10 Trilyun & Perlu SDM IT Sangat banyak

ES&S Accuvote TSX - US

Asumsi : Tersedia Akses Data & Energi Listrik Yang Memadai dan Tersebar Merata Pada Saat Voting & Counting di Semua TPS. Namun diperkirakan Realitas 2014 Akses & Listrik Tersedia Memadai & Tersebar Merata Hanya Sampai Kecamatan/

Kelurahan (Desa)

ALTERNATIF E-VOTING

Page 35: E democracy and next generation voting revisi 21 april 2014

SOLUSI TERBAIK : HYBRID DEPLOYMENT ARCHITECTURE[For Pemilu 2014 & Pilkada : Kombinasi CCOS, PCOS, DRE]

INTERNET PUBLIK

> 100 Mbps

64 - 256 kbps[IP VPN]

Server Aplikasi/Konsolidasi [N unit]& Storage Server

Server OMR [QA] Processing [M unit]

• 471 Kab/Kota

• 33 Provinsi

Dengan Efisiensi 0,6 Kapasitas Konversi OMR Per Server adalah 1,3 Juta Lembar/Hari

> 1 Gbps

INTRANET

Backbone intranet menerima beban 2,2 TB [70 juta lembar] selama 5,4 hari (130 jam)

Server DRC [2 unit] & Storage Server

DRC

• Asumsi View ~ > 1MB per hari (1 hari = 20 jam) per pengguna internet Indonesia.

• >> 1 juta per jam orang masing-masing akan melakukan search and view 1MB data.

• Jadi beban server publik untuk melakukan search dan query database adalah >> 1TB per jam setara dg >> 278 MB per detik pemrosesan

Server TNP &Aplikasi LN [Q unit]

>> 25 juta pemakai internet Indonesia

Server Publik & Mail Server [P unit]

> 100 Mbps

IIX Port& Load balancer

Back-up Server [lupgrade lama]& Storage Server

TNP Provinsi, Kab /Kota, danPPLN[504 + 117] lokasi akses

e-Counting Model CCOS (LondonElect) [98%]e-Counting Model PCOS (Accuvote OS) [<2%]e-Voting Model DRE+VVPB [<2%]

Setiap Kab/Kota memproses dan mengalirkan data via jaringan komunikasi sebesar 4,6 GB data [150 ribu lembar] dalam waktu 5,4 hari (130 jam)

Page 36: E democracy and next generation voting revisi 21 april 2014

Highlight (Ditengah Euforia Pemilu Elektronik ) :

Pemilu Elektronik (e-Voting dan/atau e-Counting) berpeluang meningkatkan kualitas pemilu dan menghemat biaya pemilu Rp 10 Trilyun (atau malah menurunkan kualitas pemilu dan menambah biaya pemilu s/d Rp 10 Trilyun. Remark : Biaya Pemilu Aktual ~ Rp 20 Trilyun)Ada 3 jenis Pemilu Elektronik yg telah di study dan dikembangkan Lembaga [e-Democracy & Governance Institute dg didukung ZamrudTechnology dan ITB ] dengan dampak terhadap QCD (Quality, Cost, & Delivery) Pemilu yang berbeda-beda. Penerapan Sistem Informasi Pemilu (SIPEMILU = e-Election atau e-Demokrasi) yang mengacu pada GDSI (Grand Design Sistem Informasi Pemilu) merupakan prasyarat penerapan Pemilu Elektronik. Ibarat sebuah Bank mau implementasi delivery channel via mesin ATM maka Core Banking-nya harus bagus dulu. Mesin ATM = mesin e-Voting dan atau e-Cunting, dan Core Banking System = SIPEMILU atau e-Election atau e-Demokrasi.Keberhasilan e-Voting untuk Pemilihan Lurah, Pilkada, atau Ketua Organisasi, tidak dapat dijadikan legitimasi untuk Pemilu 2014 karena kompleksitasnya SANGAT JAUH BERBEDA !

Page 37: E democracy and next generation voting revisi 21 april 2014

3. LEMBAGA

Page 38: E democracy and next generation voting revisi 21 april 2014

e-Democrac

y

e-Governm

ent

e-Business

BETTERGOVERNANCE

BY SYSTEM[& ICT]

Tentang Lembaga & PILAR R&D[Research Supported By ZamrudTechnology & ITB]

Advisory Boards : Ir. Indro Kussambodo, MMIr. Edy Satrya, MA, Dr. Bambang E Leksono,

Pengurus Harian [& Peneliti] : • Hemat Dwi Nuryanto [Chairman], • Dr. Agung Harsoyo [Direktur

Eksekutif], • Agung Yuwono, MT • Ir. M Zhuriansyah Rahman, • Dr. Dadang F Erawan, • Ir. Totok Siswantara,

Page 39: E democracy and next generation voting revisi 21 april 2014

VISI:Menjadi lembaga terbaik dan terdepan dalam bidang Riset, Pendidikan dan Pelayanan dibidang Teknologi untuk Demokratisasi dan Tatakelola. MISI: Melakukan Inovasi dan Riset untuk perbaikan demokrasi & Tatakelola

secara berkesinambungan. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia bidang demokratisasi

dan Tatakelola secara menyeluruh. Membangun dan menyediakan layanan bidang perbaikan demokrasi

dan Tatakelola yang dibutuhkan. Menjalin sinergi dengan lembaga lain yang mendukung perwujudan

Visi

Lembaga Pengembangan Teknologi, Demokrasi, dan Tatakelola

VISI & MISI

Page 40: E democracy and next generation voting revisi 21 april 2014

Tujuan & Strategi

PARTNERSHIP

Services

Technology

GOV&BIZ

DEMOCRACY

BetterGovernance

• Transparancy & Cutting Cost Using SCM [e-Proc.]• Improve Operational Efficiency Using ERP/GRP• Improve Service/Profit Using CRM/e-GovService• & Other Management & ICT Initiatives

HighPerformace

Organization

Implement Better Governance By System[Management & Information Communication Technology]

BusinessGoal

CommunityGoal

MileniumDevelopmentGoal (MDG)

StakeholderSatisfaction

ICT Menjadi Faktor Pengali Untuk Perbaikan QCD

Blend of : IndustryBest Practices,

Lesson Learned, Advanced ICT, Management, & Regulation

Page 41: E democracy and next generation voting revisi 21 april 2014

Kerangka Kerja Implementasi

Knowledge Management

e-Commerce

Business Intelligence

CRM Customer

Relationship Management

ERP Enterprise Ressources

Planning

PLM Product

Life-Cycle Management

SCM Supply

Chain Management

[e-Biz SCOPE]

Level

Time

T

BR

L

T [Transform], B [Build], R [Run], L [Leverage]Seperti Deming-Cycle : PDCA

Incremental change[continous improvement]

Implementasi e-Biz biasanya tidak sekaligus [semua e-Biz Scope] tapi dilakukan secara gradual mengikuti siklus e-Biz [e-Biz Cycle] yang setara dengan Deming Cycle dan dimulai dari area [kelompok software] yang dampaknya signifikan apabila software e-Biz tersebut diterapkan pada sebuah organisasi.

T

BR

L

T

BR

L

T

BR

L

Continous Improvement

Continous ImprovementDramatical

Improvement

Jalankan TQMBila MungkinLakukan BPR

eBizFramework

Page 42: E democracy and next generation voting revisi 21 april 2014

Inovasi & Riset Teknologi Untuk Perbaikan Demokrasi [e-Democracy] dan Tatakelola di Pemerintahan [e-Government] dan di Perusahaan [e-Business]Pendidikan & Pelatihan Teknologi Untuk Perbaikan Demokrasi [e-Democracy] dan Tatakelola di Pemerintahan [e-Government] dan di Perusahaan [e-Business]Sosialisasi & Pelayanan Teknologi Untuk Perbaikan Demokrasi [e-Democracy] dan Tatakelola di Pemerintahan [e-Government] dan di Perusahaan [e-Business]

KEGIATAN UTAMALembaga Pengembangan Teknologi, Demokrasi, dan Tatakelola

Page 43: E democracy and next generation voting revisi 21 april 2014

Kegiatan [PROYEK] Bersama terkait Rekayasa Software, telah melahirkan sejumlah karya software [PRODUK] yang memiliki jutaan ‘line of code’ program komputer dengan ribuan halaman user manual, yang terapannya dimulai dari lingkungan Government, Business, Election Comission, hingga Broadcasting.

Lembaga Pendukung Utama : ZamrudTechnology dg Resume Pengalaman & Penghargaan : Proyek [>40], Produk [>25], dan Penghargaan

[>10]

ETNO [eGovernment] : Merit Award APICTA-Indonesia

2003, No. Hak Cipta : 031720ARTISA [eBusiness] :

Special Mention Award APICTA-Indonesia 2004,

No. Hak Cipta : 031721GENIO & Next Generation Voting [eDemocracy]:

Special Mention Award APICTA-Indonesia 2003,

Research Grant from RISTEK 2009 Merit Award INAICTA 2009 No. Hak Cpta : 039192

RISE & Next Generation Radio Broadcasting [RADIO 2.0] : Merit Award INAICTA 2010, Indonesia Radio Award 2010, Best Creative Fellowship, Telkom Indigo Award 2009

Merit Award APICTA-Indonesia 2005,

No. Hak Cipta : 031719

CRAYONPEDIA & Next Generation Learning [SEKOLAH 2.0] : Merit Award INAICTA 2009 Best Creative Fellowship, Telkom Indigo Award 2009

•Digital Inventor, Telkom Indigo Awards 2009

•80 Artikel Opini Yang Membahas Peran ICT Untuk Memanukan Bangsa, Yang Terbit di Berbagai Media Masa

Page 44: E democracy and next generation voting revisi 21 april 2014

Sistem Untuk Pemilu Kada

Lihat Referensi : www.sipemilu.org, halaman Konsultansi Pemilu I & II

Page 45: E democracy and next generation voting revisi 21 april 2014

Sasaran & Kebutuhan [e-Voting]

Rancangan Sistem

[SI –Pemilu Kada]

Peraturan Pendukung

[Proses Pemilu Kada]

KAK[Buat/Beli/Sewa &

Budgeting]

Tujuan & Sasaran : Luber & Jurdil, dan Waktu,

Kualitas, Biaya

Kaji Sistem Manual (Yang Ada) dari Sisi W (Waktu Pemrosesan), K (Kualitas Input/Output/Proses), dan B (Biaya Total Proses). Usulan Sistem Elektronik dengan memperhitungkan nilai total W, K, B yang lebih baik

Page 46: E democracy and next generation voting revisi 21 april 2014

ARSITEKTUR E-DEMOKRASI & PEMILUKADA [& Next Generation Voting, Counting, & Tabulation]

SIPEMILUDPR, DPD, DPRD

SIPEMILUPresiden/Wapres

SIPEMILUKada/Wakada

TA

HA

PA

N

PEM

ILU

Pemutakhiran Wil, DP, TPS

Pemutakhiran Data Pemilih

Verifikasi Parpol

Pendataan Calon

Surat SuaraPemungutan, Penghitungan, & Tabulasi Suara (V-C-T)Penetapan Terpilih

SIPENDUKUNG

E-ELECTION (Election Management System)

Sidapil-dpr

Sitakhlih-dpr

Siparpol-dpr

Silon-dpr

Sisuara-dprSitung-dpr

Sitaplih-dpr

Siwil-pres

Sitakhlih-pres

Siparpol-pres

Silon-pres

Sisuara-pres

Situng-pres

Sitaplih-pres

Tabulasi-pres

SIPEGSIKEUSIPER

& Silogdis

Siwil-kada

Sitakhlih-kada

Siparpol-kada

Silon-kada

Sisuara-kadaSitung-kada

Sitaplih-kada

Tabulasi-kada

PORTAL SIKOM SIAR

Tabulasi-dpr

Sistem : Voting, Counting, &

Tabulation DPR

Sistem : Voting, Counting, &

Tabulation Pres

Sistem : Voting, Counting, &

Tabulation Kada

Voting, Counting, & Tabulation[Next Generation Voting]

(7 + 6) Portofolio

Aplikasi Pemilukada

Page 47: E democracy and next generation voting revisi 21 april 2014

Sistem Utama[e-Voting]

Teknologi Pemilukada

[Aplikasi Sipemilukada & e-Voting]

Perangkat Pendukung

[HW, Jaringan, Data Center]

SDM Pendamping &

Pelaksana[Kualifikasi, Kapan,

Jumlah]

• Aplikasi Apa Yang Sebaiknya di “Buat” sendiri

• Aplikasi Apa Yang Sebaiknya di “Beli”

• Aplikasi Apa Yang Sebaiknya di “Sewa”

• Perangkat Apa Yang Sebaiknya di Beli

• Perangkat Apa Yang di Sewa

• Pekerjaan Apa Yang Akan di Outsource

• Pekerjaan Apa Yang Akan ditangani SDM Internal KPUD/Petugas Pelaksana Pemilukada

Page 48: E democracy and next generation voting revisi 21 april 2014

SOLUSI TERBAIK : HYBRID DEPLOYMENT ARCHITECTURE[For Pemilu 2014 & Pilkada : Kombinasi CCOS, PCOS, DRE]

INTERNET PUBLIK

> 100 Mbps

64 - 256 kbps[IP VPN]

Server Aplikasi/Konsolidasi [N unit]& Storage Server

Server OMR [QA] Processing [M unit]

• 471 Kab/Kota

• 33 Provinsi

Dengan Efisiensi 0,6 Kapasitas Konversi OMR Per Server adalah 1,3 Juta Lembar/Hari

> 1 Gbps

INTRANET

Backbone intranet menerima beban 2,2 TB [70 juta lembar] selama 5,4 hari (130 jam)

Server DRC [2 unit] & Storage Server

DRC

• Asumsi View ~ > 1MB per hari (1 hari = 20 jam) per pengguna internet Indonesia.

• >> 1 juta per jam orang masing-masing akan melakukan search and view 1MB data.

• Jadi beban server publik untuk melakukan search dan query database adalah >> 1TB per jam setara dg >> 278 MB per detik pemrosesan

Server TNP &Aplikasi LN [Q unit]

>> 25 juta pemakai internet Indonesia

Server Publik & Mail Server [P unit]

> 100 Mbps

IIX Port& Load balancer

Back-up Server [lupgrade lama]& Storage Server

TNP Provinsi, Kab /Kota, danPPLN[504 + 117] lokasi akses

e-Counting Model CCOS (LondonElect) [98%]e-Counting Model PCOS (Accuvote OS) [<2%]e-Voting Model DRE+VVPB [<2%]

Setiap Kab/Kota memproses dan mengalirkan data via jaringan komunikasi sebesar 4,6 GB data [150 ribu lembar] dalam waktu 5,4 hari (130 jam)