13
Jepang Keterangan: Sanwa CX506a, Analog Multimeter Call Syihabudin 085282731888/ 081908101888 CX 506a, Sanwa Analog Multimeter Basic Features • 26ch switch, wide range measurement • Capacitance measurement 50pF~ 2000uF • High input impedance 50kOhm / V ( DC3~ 300Vrange) • Switchable DC polarity • Bandwidth : 40Hz~ 30kHz ( 3V and 12V) , 40Hz~ 10kHz ( 30V range) Specifications DCV : 120m/ 3/ 12/ 30/ 120/ 300/ 1000V ACV : 3/ 12/ 30/ 120/ 300/ 750V DCA : 30u/ 0.3m/ 3m/ 30m/ 0.3A Resistance : 5k/ 50k/ 500k/ 5M/ 50MOhm Capacitance : C1 : 50p~ 0.2uF, C2 : 0.01u~ 20uF, C3 : 1~ 2000uF hFE : Transistor hFE : 0~ 1000 Bandwidth : 40~ 30kHz ( 12V : 40~ 30kHz, 30V~ : 40~ 10kHz) Fuse : dia.5x20mm ( 250V/ 0.5A) Battery : R6P x2, 6F22 x1 Size / Weight : H165xW106xD46mm / approx. 370g Standard accessories included : Instruction manual, Test lead ( TL 21) , Alligator Clip lead ( CL 506) , Spare fuse Safety IEC61010-1 ( EN61010-1) 2001-02 CAT.III 600V Max. Optional Accessories HV probe : HV-50 Carrying case : C-CA Clip adapter : CL-11, TL-8IC, CL-15 Test lead : TL-21M, TLF-120 Gambar Mengukur Tahanan FUNGSI MULTIMETER SEBAGAI OHM-METER Salah satu fungsi Multimeter adalah kegunaannya sebagai Ohm-meter untuk mengukur

Data Sheet Sanwa

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Data Sheet Sanwa

Gambar Mengukur TahananFUNGSI MULTIMETER SEBAGAI OHM-METER

Salah satu fungsi Multimeter adalah kegunaannya sebagai Ohm-meter untuk mengukur tahanan/resistan (resistance). Di dalam tehnik elektronika, tahanan/resistan(resistance) mengandung dua pengertian, Pertama, tahanan (resistance) sebagai sebuah nama untuk salah satu komponen elektronika yaitu resistan atau resistor, dan Kedua, perlawanan yang diberikan oleh bahan penghantar (konduktor) dan/atau bahan setengah penghantar (semikonduktor) yang terdapat dalam komponen

Jepang

Keterangan: Sanwa CX506a, Analog Multimeter Call Syihabudin 085282731888/ 081908101888

CX 506a, Sanwa Analog Multimeter

Basic Features• 26ch switch, wide range measurement• Capacitance measurement 50pF~ 2000uF• High input impedance 50kOhm / V ( DC3~ 300Vrange) • Switchable DC polarity• Bandwidth : 40Hz~ 30kHz ( 3V and 12V) , 40Hz~ 10kHz ( 30V range) 

SpecificationsDCV : 120m/ 3/ 12/ 30/ 120/ 300/ 1000VACV : 3/ 12/ 30/ 120/ 300/ 750VDCA : 30u/ 0.3m/ 3m/ 30m/ 0.3AResistance : 5k/ 50k/ 500k/ 5M/ 50MOhmCapacitance : C1 : 50p~ 0.2uF, C2 : 0.01u~ 20uF, C3 : 1~ 2000uFhFE : Transistor hFE : 0~ 1000

Bandwidth : 40~ 30kHz ( 12V : 40~ 30kHz, 30V~ : 40~ 10kHz) Fuse : dia.5x20mm ( 250V/ 0.5A) Battery : R6P x2, 6F22 x1Size / Weight : H165xW106xD46mm / approx. 370gStandard accessories included : Instruction manual, Test lead ( TL 21) , Alligator Clip lead ( CL 506) , Spare fuse

SafetyIEC61010-1 ( EN61010-1) 2001-02CAT.III 600V Max.

Optional AccessoriesHV probe : HV-50Carrying case : C-CAClip adapter : CL-11, TL-8IC, CL-15Test lead : TL-21M, TLF-120

Page 2: Data Sheet Sanwa

elektronik terhadap arus listrik searah yang mengalir. Kedua-duanya memiliki satuan yang dinyatakan dalamOhm.Berdasarkan butir kedua, kita dapat mengatakan bahwa : pada komponen elektronika yang terbuat dari bahan penghantar (konduktor) seperti; resistor, kapasitor, transformator, dan gulungan (coil) dan bahan setengah penghantar (semikonduktor),seperti; transistor, dioda, terdapat tahanan/resistan (resistance). Melalui pengukuran nilai tahanan/resistan (resistance) yang terdapat pada komponen yang berada di luar rangkaian, kita dapat mengetahui apakah sebuah komponen masih dapat berfungsi dengan baik dan masih dapat digunakan atau sudah rusak.Pada Multimeter Digital, hasil pengukuran dapat dibaca langsung pada layar display, pada Multimeter Analog, hasil pengukuran tahanan/resistan (resistance) dibaca pada papan skala Ohm.Untuk mengukur nilai tahanan /resistan (resistance), saklar jangkauan ukur berada pada posisi Ω (Ohm). Batas ukur (range) x1, x10, dan xkOhm. Batas ukur (range) untuk Ohm-meter dari Multimeter bervariasi, tergantung tipe dan merk Multimeter. Sebagai contoh, Multimeter merk Sanwa tipe SP10D memiliki batas ukur (range) x1, x10, dan xkOhm. Multimeter merk Protek A803 memiliki batas ukur (range) x1, x10, x100, xkOhm, dan x10kOhm.MENGUKUR KOMPONEN RESISTOR

Resistor adalah suatu komponen yang banyak dipakai di dalam rangkaian elektronika. Fungsi utamanya adalah membatasi (restrict) aliran arus listrik. Fungsi lainnya sebagai Resistor (R) pembagi tegangan (voltage divider), yang menghasilkan tegangan panjar maju (forward bias) dan tegangan panjar mundur (reverse bias), sebagai pembangkit potensial output (vo), dan potensial. Merujuk pada hukum Ohm : I = V/R, semakin besar nilai tahanan/resistan (R), semakin kecil arus (I) yang dapat mengalir.Besar kecilnya nilai satuan Ohm yang dimiliki oleh resistor dapat dihitung dengan melihat pita (band) warna yang terdapat pada badan resistor. Mengikuti gambar 10, jika pita pertama berwarna kuning, pita kedua berwarna ungu, pita ketiga berwarna coklat, pita keempat berwarna emas, nilai satuan Ohm dari resistor tersebut adalah 47 x 101 = 470 dengan toleransi 5%.Harap diingat, warna kuning menunjukkan angka 4, warna ungu menunjukkan angka 7, warna coklat menunjukkan angka 1, dengan demikian faktor pengali = 101, jika pita ketiga berwarna

Page 3: Data Sheet Sanwa

merah, faktor pengali = 102, demikian seterusnya. (Lihat kembali modul tentang komponen elektronika).Untuk lebih jelas, pelajari gambar di bawah ini.

GAMBAR NILAI OHM RESISTOR BERDASAR PITA WARNACara lain untuk mengetahui besarnya nilai satuan Ohm sebuah resistor adalah mengukurnya dengan Multimeter. Perhatikan gambar pertama di atas. Saklar jangkauan ukur  pada posisi Ohm, batas ukur (range) berada pada posisi x1, x10 atau kOhm.Selanjutnya Elinds akan menjelaskan kegunaan multimeter sebagai Ohm meter untuk mengukur Variabel Resistor, Resistor Peka Cahaya/Light Dependence Resistor (LDR), Thermistor, Kapasitor, Transistor, Dioda, Trafo/ transformator dan Gulungan / coil.Semoga artikel Fungsi Multimeter sebagai Ohm-meter ini bermanfaat ya.Diposkan oleh yusuf taufani   di 16.25 Tidak ada komentar:Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook

Fungsi Multimeter Mengukur Tegangan – Volt meter

Page 4: Data Sheet Sanwa

Salah satu fungsi Multimeter adalah kegunaannya sebagai Volt-meter dalam mengukur tegangan listrik, baik Tegangan Arus Searah/Direct Current Voltage (DCV), maupun Tegangan Arus Bolak Balik/Alternating Current Voltage (ACV).FUNGSI MULTIMETER MENGUKUR TEGANGAN – VOLT METER

Pada Multimeter analog, hasil pengukuran tegangan dibaca pada papan skala tegangan (ACV-DCV). Kemampuan mengukur tegangan dari Multimeter tergantung spesifikasi Multimeter dan batas ukur (range) yang dimiliki oleh saklar jangkauan ukur. Multimeter analog tipe CX506 merk SANWA memiliki batas ukur tegangan (ACV-DCV); 3V/12V/30V/120V/300V/1200V/30kV. (Khusus untuk pengukuran tegangan 30 kilo Volt harus menggunakan kabel penyidik/probes “HV 50″).Pada Multimeter analog tipe CX506, batas ukur multimeter (range) terendah adalah 3 Volt, dengan demikian, jika batas ukur (range) diletakkan pada posisi 3 DCV Multimeter mampu mengukur tegangan dari baterai kering/dry cell (dengan tinggi tegangan 1,5V) lebih akurat ketimbang pada batas ukur (range) 10 DCV. Multimeter analog tipe SP 10D merk SANWA atau yang sejenis, memiliki batas ukur (range) tegangan (ACV-

Page 5: Data Sheet Sanwa

DC); 10V/50V/250V/500V/1000V.Hal yang perlu diperhatikan dalam mengukur tegangan adalah posisi saklar jangkauan ukur dan batas ukur (range). Jika akan mengukur 220 ACV, saklar jangkauan ukur harus berada pada posisi ACV, dan batas ukur (range) pada angka 250 ACV. Hal yang sama berlaku untuk pengukuran tegangan DC (DCV). Tak kalah penting untuk diperhatikan adalah faktor keselamatan. Perhatikan apakah isolasi pembungkus kabel penyidik(probes). Apakah ada yang terkelupas?Dalam mengukur DCV, posisi kabel penyidik (probes) warna merah (+/out) diletakkan pada titik positip (+) dari sumber tegangan yang akan diukur, kabel penyidik (probes)warna hitam (-/common) diletakkan pada titik negatip (-). Untuk mengukur Tegangan Arus Bolak Balik (ACV) posisi kabel penyidik (probes) boleh bolak balik, karena pada ACV setiap detik terjadi 50 x perubahan kutub positip menjadi kutub negatip dan sebaliknya.Diposkan oleh yusuf taufani   di 16.19 Tidak ada komentar:Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook

Pengertian dan Fungsi Multimeter / AvometerSiapa yang tidak kenal Multimeter? Multimeter adalah alat wajib bagi seorang yang ingin belajar Elektronika lebih mendalam. Banyak juga yang menyebut multimeter dengan AVOmeter atau VOAM. Kali ini ysf-electric.blogspot.com akan share tentang pengertian dan fungsi dari multimeter tersebut. Sebelumnya Elektronika Industri sudah membahas alat ukur lainnya yaitu tentang osiloskop.Pengertian MultimeterMultimeter adalah sebuah alat ukur listrik yang mengukur tegangan (volmeter, baik untuk tegangan DC atau AC), Hambatan (Ohm meter) serta arus (ampere-meter).Melalui ketiga fungsi tersebut, multimeter sering dijadikan sebagai alat untuk mendeteksi kerusakan sebuah komponen elektronika maupun rangkaian elektronika.

Page 6: Data Sheet Sanwa

Bagian-Bagian Multimeter / AvometerJenis MultimeterBerdasarkan display yang ditunjukkan, Multimeter dibedakan menjadi dua jenis yaitumultimeter analog dan multimeter digital.Multimeter analog penunjukannya menggunakan jarum dengan berbagai jenis skala sesuai mode ukur yang dipilih.Multimeter Analog yang menggunakan kumparan putar untuk menggerakkan jarum penunjuk papan skala. Multimeter ini yang banyak dipakai karena harganya relatif terjangkau. Jika pada Multimeter Digital hasil pengukuran langsung dapat dibaca dalam bentuk angka yang tampil pada layar display, pada Multimeter analog hasil pengukuran dibaca lewat penunjukan jarum pada papan skala.Diposkan oleh yusuf taufani   di 15.51 Tidak ada komentar:Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook

Ampere meter, definisi dan fungsinya

Page 7: Data Sheet Sanwa

Pada lanjutan pembahasan Alat Ukur Listrik, kali ini akan di bahas mengenai Ampere meter, definisi, fungsi serta aplikasinya.

Definisi umum

Secara umum Ampere meter adalah alat yang mengukur banyaknya aliran elektron dalam rangkaian, dengan unit ampere.

Warning: Ampere meter melewatkan arus melalui alat ukur itu, terkadang melalui clamp ampere (tang), perhatikan rating arus yang akan diukur dengan kapasitas alat ukur yang dimilikiCara Pengukuran

Ada 2 cara melakukan pengukuran dengan Ampere Meter, 

1. Ampere meter yang tidak memiliki clamp ampereClamp Ampere : clamp atau arti dasarnya adalah menggenggam, yang berfungsi membentuk kalang tertutup. Clamp berbentuk lingkaran yang bisa menyatu dengan alat ukur atau pun terpisah. Biasanya Ampere meter yang tidak menggunakan clamp ampere adalah model Ampere meter Analog.

Berikut cara melakukan pengukurannya:- Ampere meter dipasang seri dengan bebannya, seperti gambar di bawah:

Page 8: Data Sheet Sanwa

- Atur knob pemilih cakupan mendekati cakupan yang tepat atau di atas cakupan yang diprediksi berdasarkan perhitungan arus secara teori.

Pilih Range batas ampere dengan memutar knob alat ukur

- Bila yakin rangkaian telah benar, hidupkan sumber tegangan dan baca gerakan jarum penunjuk pada skala V dan A. Hasil pembacaan yang baik bila posisi jarum lebih besar dari 60% skala penuh meter.

Pembacaan pada alat ukur Analog sebaiknya > 60 % agarpembacaannya lebih tepat.

- Bila simpangan terlalu kecil, lakukan pengecekan apakah cakupan sudah benar dan pembacaan masih dibawah cakupan pengukuran di bawahnya bila ya, matikan power supply pindahkan knob pada cakupan yang lebih kecil.

- Nyalakan kembali sumber tegangan baca jarum penunjuk hingga pada posisi yang mudah dibaca.

- Hindari kesalahan pemasangan polaritas sumber tegangan, karena akan menyebabkan arah simpangan jarum berlawanan

Page 9: Data Sheet Sanwa

dengan seharusnya. Bila arus terlalu besar dapat merusakkan jarum penunjuk.

Perhatikan polaritas saat mengukur Ampere DC

2. Ampere meter yang memiliki Clamp AmpereUmumnya model Ampere meter Digital memiliki Clamp Ampere, baik menyatu dengan Alat ukur maupun terpisah.

Berikut cara pengukurannya:

Pengukuran ampere tidak perlu memutus rangkaian, cukup dengan meletakkan clamp ampere pada kabel yang akan diukur, dengan terlebih dulu memilih range yang sesuai. Berikut ilustrasinya:

Page 10: Data Sheet Sanwa

Sebagai penutup seri Alat ukur, berikut fitur-fitur Alat ukur atau multimeter yang bisa kita manfaatkan :

1. Auto Ranging : keistimewaan pemilihan range sendiri, mengatur rangkaian pengukuran alat ukur secara otomatis pada range (rentang) tegangan, arus, atau tahanan yang benar.2. Auto Polarity : keistimewaan polaritas otomatis, plus (+) atau minus (-) diaktifkan pada display digital, menunjukkan polaritas saat pengukuran DC dan tidak perlu khawatir ujung colok terbalik.3. HOLD : yaitu tombol penahanan yang menangkap pembacaan dan tampilan dari memori meskipun colok sudah dilepas. Hal ini bermanfaat, khususnya apabila mengukur ditempat tertentu dimana Anda tidak dapat membaca dengan jelas hasil pengukurannya.4. Dioda Test : Digunakan untuk mengecek bias maju dan mundur dari sambungan semikonduktor. Umumnya apabila dioda dihubungkan dengan bias maju meter akan menampilkan penurunan tegangan maju dan berbunyi sebentar, sedangkan pada bias mundur alat ukur akan menampilka OL. Dan jika dihubung singkat, alat ukur akan menunjuk angka nol dan memancarkan suara yang terus menerus.5. MAX/MIN : digunakan untuk mengetahui nilai maksimal/minimal pengukuran selama alat ukur di colok.6. Response Time : waktu respon adalah jumlah detik multimeter digital yang diperlukan rangkaian elektronis untuk menentukan keakuratan kerja.

Modulasi adalah proses perubahan (varying) suatu gelombang periodik sehingga menjadikan

suatu sinyal mampu membawa suatu informasi. Dengan proses modulasi, suatu informasi

(biasanya berfrekeunsi rendah) bisa dimasukkan ke dalam suatu gelombang pembawa,

Page 11: Data Sheet Sanwa

biasanya berupa gelombang sinus berfrekuensi tinggi. Terdapat tiga parameter kunci pada suatu

gelombang sinusiuodal yaitu : amplitudo, fase dan frekuensi. Ketiga parameter tersebut dapat

dimodifikasi sesuai dengan sinyal informasi (berfrekuensi rendah) untuk membentuk sinyal yang

termodulasi.

Modulasi amplitudo adalah proses memodulasi isyarat frekuensi rendah pada gelombang

frekuensi tinggi dengan mengubah-ubah amplitudo gelombang frekuensi tinggi tanpa mengubah

frekuensinya. Frekuensi rendah ini disebut isyarat pemodulasi dan frekuensi tinggi adalah

pembawa. Metode ini dipakai dalam transmisi radio AM untuk memungkinkan frekuensi audio

dipancarkan ke jarak yang jauh, dengan cara superimposisi frekuensi audio pada pembawa

frekuensi radio yang dapat dipancarkan melalui antena. Frekuensi radio adalah frekuensi yang

dipakai untuk radiasi energi elektromagnetik koheren yang berguna untuk maksud-maksud

komunikasi. Frekuensi radio terendah adalah sekitar 10 kHz dan jajarannya merentang hingga

ratusan GHz. Pembawa yang termodulasi terdiri dari tiga frekuensi yang semuanya RF,

yaitu fcPembawa. fc + fm Frekuensi samping atas. fc − fm Frekuensi samping bawah. Jika

pembawa digambarkan oleh ec = Asinωct disini  dan isyarat pemodulasi

oleh em = Asinωmtdisini  maka amplitudo pembawa termodulasi dapat dinyatakan

sebagai  kalau hal ini diuraikan, maka diperoleh

Rumus dengan warna biru adalah pembawa, hujan adalah frekuensi samping bawah, merah

adalah frekuensi samping atas. Jika pembawa dimodulasi oleh bentuk gelombang kompleks,

maka akan timbul bermacam-macam frekuensi yang membentuk jalur-jalur samping atas dan

bawah. Dalam radio AM, karena oleh persetujuan internasional saling dipisahkan 9 kHz,

frekuensi modulasi maksimum adalah 4,5 kHz. Kedua jalur samping dipancarkan meskipmun

hanya salah satu yang didemodulasi dalam pesawat penerima. AM juga dipakai dalam transmisi

isyarat video dalam televisi.