Data Evaluasi Ukp4 - Program 100 h

  • Upload
    eka

  • View
    223

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/18/2019 Data Evaluasi Ukp4 - Program 100 h

    1/51

    PROGRAM 10 0 HARILaporan Pencapaian Hari ke-100

    Unit Kerja Presiden

    Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan

  • 8/18/2019 Data Evaluasi Ukp4 - Program 100 h

    2/51

    BIDANG POLITIK, HUKUM DAN KEAMANAN

  • 8/18/2019 Data Evaluasi Ukp4 - Program 100 h

    3/51

     BIDANG POLITIK, HUKUM DAN KEAMANAN 2 Tercapai Tidak Tercapai

    RENCANA AKSIPENANGGUNG

     JAWABINSTANSI TERKAIT

    KRITERIA

    KEBERHASILAN

    UKURAN

    KEBERHASILANUKURAN KEBERHASILAN H100

    %

    CAPAIANKETERANGAN STATUS

    1 2 3 4 5 6 7 8 9

    [P1] Pemberantasan Mafia Hukum/Penataan ulang tata laksana dan hubungan kerja sama antar lembaga penegak hukum termasuk KPK, Kepolisian dan

    Kejaksaan

    [P1A1] Penyiapan dan

    langkah awal pelaksanaanrestrukturisasi Kepolisiandan Kejaksaan sebagai

    bagian substansial darireformasi lembaga

    penegakan hukum

    Kementerian

    KoordinatorPOLHUKAM

    Kepolisian Republik

    Indonesia, KementerianNegara PendayagunaanAparatur Negara dan

    Reformasi Birokrasi,Kejaksaan Agung,

    Komisi Kejaksaan, KomisiPolisi Nasional, Komisi

    Pemberantasan Korupsi,Komisi Ombudsman,Kementerian Hukum dan

    HAM

    Tersusunnya

    Kelompok KerjaPenataan TataLaksana Penegakan

    Hukum padaKepolisian dan

    kejaksaan R.I

    TARGET :

    SK Menko Polhukamtentang Kelompok KerjaPenataan Tata Laksana

    Penegakan Hukum padaKepolisian dan Kejaksaan R.I

    TARGET H-100: SK Menko Polhukam

    tentang Kelompok Kerja PenataanTata Laksana Penegakan Hukum padaKepolisian dan Kejaksaan R.I

    H-100: 100% Terbitnya SK Menko Polhukam No. KEP-377/MENKO/

    POLHUKAM/12/2009 tentang PembentukanKelompok Kerja Penataan Tata Laksana PenegakanHukum dan Hubungan Kerjasama antara Lembaga

    Penegak Hukum.

    Terlaksananyakesepakatan awal

    reformasi lembagapenegakan hukumpada Kepolisian dan

    Kejaksaan R.I

    TARGET :Langkah awal reformasi

    lembaga penegakan hukumdi Kepolisian dan KejaksaanR.I

    TARGET H-100: Terlaksananya Round TableDiscussion dan kesepakatan awal reformasi

    lembaga penegakan hukum di Kepolisiandan Kejaksaan R.I

    H-100: 100% Penyusunan Kesepakatan Bersama antara Kejaksaan,Kepolisian Negara, dan Komisi Pemberantasan Tindak

    Pidana Korupsi tentang Optimalisasi PemberantasanTindak Pidana Korupsi telah selesai.

    Pelembagaanfungsi pengawasan

    terhadappelaksanaankegiatan penyidikan,

    penuntutan daneksekusi di institusi

    Kepolisian danKejaksaan dalam

    rangka mencegahkegiatan mafiahukum

    TARGET :Terbentuknya/ optimalisasi

    Tim Pengawas untukmengawasi proses dankegiatan penyidikan,

    penuntutan, dan eksekusiguna mencegah kegiatan

    mafia hukum

    TARGET H-100: Langkah awal reformasilembaga penegakan hukum di Kepolisian

    dan Kejaksaan R.I

    H-100: 100% Program Reformasi Birokrasi di Kejaksaan telahdikirim ke Presiden pada 13 Jan 2010 melalui

    Tim Kerja Reformasi Birokrasi Nasional. ProgramReformasi berisi antara lain Susunan Organisasi danTata Kerja Kejaksaan.

    [P1A2] Penyusunan

    rencana dan pelaksanaan

    peningkatan profesionalitasdan penegakan integritassumberdaya manusia diseluruh jajaran kepolisian

    dan kejaksaan

    Kementerian

    Koordinator

    POLHUKAM

    Komisi Polisi Nasional,

    Komisi Kejaksaan, Kejaksaan

    Agung, KepolisianRepublik Indonesia, KomisiPemberantasan Korupsi,Komisi Ombudsman

    Tersusunnya

    rencana

    peningkatanprofesionalitasdan penegakanintegritas SDM

    penyidik danpenuntut di

    Kepolisian danKejaksaan

    TARGET :

    Dokumen rencana

    peningkatan profesionalitasSDM penyidik dan penuntut

    TARGET H-100: Dokumen rencana

    peningkatan profesionalitas SDM penyidik

    dan penuntut

    H-100: 100% Dokumen telah tersusun sejak H75 dan sudah dalam

    persiapan implementasi.

  • 8/18/2019 Data Evaluasi Ukp4 - Program 100 h

    4/51

     BIDANG POLITIK, HUKUM DAN KEAMANAN 3 Tercapai Tidak Tercapai

    RENCANA AKSIPENANGGUNG

     JAWABINSTANSI TERKAIT

    KRITERIA

    KEBERHASILAN

    UKURAN

    KEBERHASILANUKURAN KEBERHASILAN H100

    %

    CAPAIANKETERANGAN STATUS

    1 2 3 4 5 6 7 8 9

    Tersusunnya pakta

    integritas bagiSDM penyidik dan

    penuntut

    TARGET :

    Dokumen Pakta Integritasbagi SDM Penyidik dan

    Penuntut

    TARGET H-100: Dokumen Pakta Integritas

    bagi SDM penyidik dan penuntut

    H-100: 100% Penandatanganan Pakta Integritas oleh para Jaksa

    sudah berlangsung. Khusus Kepolisian, telahdilakukan mendahului Agenda 100 Hari KIB II,

    sehingga dianggap sudah selesai.

    Terlaksananyapelatihan teknispenyidikan dan

    penuntutan diKepolisian dan

    Kejaksaan

    TARGET :Pelaksanaan pelatihanteknis penyidikan dan

    penuntutan di Kepolisiandan Kejaksaan

    TARGET H-100: Pelaksanaan pelatihanteknis penyidikan dan penuntutan diKepolisian dan Kejaksaan

    H-100: 100% Pelaksanaan pelatihan dan pengembangan SDMpenyidik dan penuntut sudah dimulai.

    [P1A3] Sinkronisasi danharmonisasi penegakanhukum antara KPK,

    Kepolisian dan Kejaksaan

    KementerianKoordinatorPOLHUKAM

    Komisi Ombudsman,Kepolisian RepublikIndonesia, Kejaksaan Agung,

    Komisi PemberantasanKorupsi, Komisi Kejaksaan,

    Komisi Polisi Nasional

    Tersusunnyamekanismehubungan dan kerja

    sama penegakanhukum antara

    KPK, POLRI, danKejaksaan

    TARGET :Dokumen mekanismehubungan dan kerja sama

    penegakan hukum antaraKPK, POLRI, dan Kejaksaan

    TARGET H-100: Dokumen mekanismehubungan dan kerja sama penegakanhukum antara KPK, POLRI, dan Kejaksaan

    H-100: 100% Dokumen Kesepakatan Bersamaantara Kejaksaan, Kepolisian Negara, dan KomisiPemberantasan Tindak Pidana Korupsi tentang

    Optimalisasi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsitelah selesai.

    [P2] Percepatan Pelayanan Publik 

    [P2A1] Koordinasi

    instansi terkait terhadappenyederhanaanpersyaratan memulai

    usaha & percepatan waktupenyelesaian perijinan

    Kementerian

    Dalam Negeri

    Pemda, Kementerian Tenaga

    Kerja dan Transmigrasi,Kementerian Keuangan,Kementerian Perindustrian,

    Kementerian Perdagangan,Kementerian Hukum dan

    HAM, Badan KoordinasiPenanaman Modal

    Teridentifikasi dan

    dikajinya peraturanperundang-perundangan yang

    terkait denganperijinan untuk

    memulai usaha

    TARGET :

    3 peraturan perundanganyang diidentifikasi dandikaji terkait dengan

    penyederhanaan perijinanuntuk memulai usaha

    TARGET H-100: Tersusunnya peraturan

    bersama 4 (empat) Menteri: Mendagri,Menkumham, Mendag dan Menakertransterkait dengan penyederhanaan perijinan

    untuk memulai usaha

    H-100: 100% Target telah tercapai di H75

    [P2A2] Fasilitasi Pemdatentang peraturan

    perundangan terkaitdengan penyederhanaan

    perijinan untuk memulaiusaha (starting of business)

    KementerianDalam Negeri

    Kementerian Perdagangan,Kementerian Keuangan,

    Kementerian Perindustrian,Badan Koordinasi

    Penanaman Modal,Kementerian Hukum danHAM, Kementerian Tenaga

    Kerja dan Transmigrasi,

    Pemda

    Prosedur pemberianijin untuk memulai

    usaha (starting ofbusiness) dari 90

    hari menjadi 40hari tersusun dalamsebuah panduan

    TARGET :Panduan penyederhanaan

    perijinan untuk memulaiusaha (starting of business)

    dalam 40 hari

    TARGET H-100: Panduan penyederhanaanperijinan untuk memulai usaha (starting of

    business) dalam 40 hari

    H-100: 100% Target telah tercapai pada H75 dan telahdilaksanakan launching penerapan Sistem Pelayanan

    Informasi dan Pelayanan Investasi Secara Elektronik(SPIPISE) pada 15 Jan 2010 di Batam.

    [P2A3] Perluasan citizen

    service pada perwakilanRI di luar negeri (LA,Sydney, Darwin, Perth,

    Tokyo, Osaka, NY, Kuching,Penang)

    Kementerian Luar

    Negeri

    Kementerian Hukum dan

    HAM, Kementerian NegaraPendayagunaan AparaturNegara dan Reformasi

    Birokrasi

    Terbentuknya

    Satuan Tugas(satgas) untukmemberikan

    layanan citizenservice pada 9

    perwakilan RI diluar negeri pada

    Desember 2009

    TARGET :

    Satgas untuk memberikanlayanan citizen servicepada perwakilan RI di Los

    Angeles, New York, Sydney,Darwin, Perth, Tokyo, Osaka,

    Kuching, dan Penang

    TARGET H-100: Operasional Satgas untuk

    memberikan layanan citizen service padaperwakilan RI di Los Angeles, New York,Sydney, Darwin, Perth, Tokyo, Osaka,

    Kuching, dan Penang

    H-100: 100% Seluruh program citizen service di 9 perwakilan (LA,

    Sydney, Darwin, Perth, Tokyo, Osaka, NY, Kuching, danPenang) sudah dioperasionalkan.

  • 8/18/2019 Data Evaluasi Ukp4 - Program 100 h

    5/51

     BIDANG POLITIK, HUKUM DAN KEAMANAN 4 Tercapai Tidak Tercapai

    RENCANA AKSIPENANGGUNG

     JAWABINSTANSI TERKAIT

    KRITERIA

    KEBERHASILAN

    UKURAN

    KEBERHASILANUKURAN KEBERHASILAN H100

    %

    CAPAIANKETERANGAN STATUS

    1 2 3 4 5 6 7 8 9

    [P2A4] Pemulangan

    WNI/TKI bermasalah dipenampungan pada

    KBRI Kuwait City, Riyadh,Abu Dhabi, Singapura,Damaskus, Kairo & KJRI

    Jeddah, Hongkong, Dubai

    Kementerian Luar

    Negeri

    Kementerian Koordinator

    POLHUKAM, KementerianHukum dan HAM, Kepolisian

    Republik Indonesia,Tentara Nasional Indonesia,Badan Intelejen Negara,

    Kementerian Tenaga Kerja

    dan Transmigrasi, BNP2TKI,Kementerian Dalam Negeri

    Terselesaikannya

    pemulangan 1367TKI bermasalah di

    penampungan padaKBRI pada Januari2010

    TARGET :

    1367 TKI bermasalahyang dipulangkan dari

    penampungan padaKBRI Kuwait City, Riyadh,Abu Dhabi, Singapura,

    Damaskus, Kairo & KJRI

    Jeddah, Hongkong, danDubai

    TARGET H-100: Penyelesaian pemulangan

    1367 TKI bermasalah dari penampunganpada KBRI Kuwait City, Riyadh, Abu Dhabi,

    Singapura, Damaskus, Kairo & KJRI Jeddah,Hongkong, Dubai. (Target Tahap IV: 342orang)

    H-100: 150% Selama Des 2009 - Jan 2010, TKI bermasalah yang

    berhasil dipulangkan sebanyak 924 orang, sehinggatotal TKI bermasalah yang dipulangkan sebanyak

    2.068 orang atau 150%.

    [P2A5] Pelayanan pasporyang mudah, transparan

    & tepat waktu dari 7 harimenjadi 4 hari termasukpelayanan bagi TKI

    bermasalah di luar negeri

    KementerianHukum dan HAM

    Kementerian Luar Negeri,Kementerian Perhubungan,

    Kementerian Tenaga Kerjadan Transmigrasi, BNP2TKI

    Tersusunnyaprosedur pelayanan

    paspor untukWNI yang mudah,transparan dan

    singkat dari 7 harimenjadi 4 hari

    TARGET :Prosedur pelayanan paspor

    untuk WNI yang mudah dantransparan dalam waktu4 hari

    TARGET H-100: Prosedur pelayanan pasporuntuk WNI yang mudah dan transparan

    dalam waktu 4 hari

    H -1 00 : 1 00 % - Pelayanan paspor dalam 4 hari sudah terlaksanaberdasarkan Standar Operasional Prosedur (SOP)

    penerbitan paspor RI melalui Surat Edaran DirekturDoklanvisfaskim No. IMI.2-UM.01.10-1.467 tanggal21 Desember 2009 tentang Perubahan SOP Paspor

    RI.- Pelayanan penyelesaian permohonan SPRI

    berlangsung di seluruh Kantor Imigrasi paling lama4 (empat) hari.

    Tersusunnya

    prosedur pelayanan

    paspor yang mudah,transparan & singkatdari 7 hari menjadi

    4 hari untuk TKIbermasalah di luarnegeri

    TARGET :

    Prosedur pelayanan paspor

    untuk TKI bermasalah diluar negeri yang mudah dantransparan dalam waktu

    4 hari

    TARGET H-100: Pemantapan Prosedur

    pelayanan paspor untuk TKI bermasalah

    di luar negeri yang mudah dan transparandalam waktu 4 hari

    H-100: 150% Terselenggaranya pemberian paspor RI kepada TKI

    bermasalah di Kota Kin abalu dan Tawao, Malaysia

    per 23 Des 2009 sebanyak 140.902 paspor dari targetsebanyak 90.000 TKI bermasalah.

    [P2A6] Penyempurnaan

    prosedur pengesahanbadan hukum (PT) dari 1

    bulan menjadi 7 hari

    Kementerian

    Hukum dan HAM

    Kementerian Perindustrian,

    Kementerian Perdagangan,Badan Koordinasi

    Penanaman Modal

    Terselesaikannya

    penyempurnaanprosedur

    pengesahan badanhukum (PT) dari 1bulan menjadi 7 hari

    TARGET :

    Prosedur baru pengesahanbadan hukum (PT) dalam

    waktu 7 hari

    TARGET H-100: Pelaksanaan Prosedur baru

    pengesahan badan hukum (PT) dalamwaktu 7 hari

    H-100: 100% Sudah diimplementasikan dengan proses

    pengesahan melalui sistem baru.

    [P2A7] Penyelesaian

    tunggakan permohonan

    HKI: hak cipta 1.500 berkas,desain industri 1.000berkas, paten 1.250 berkas,merk 17.000 berkas

    Kementerian

    Hukum dan HAM

    Kementerian Luar Negeri,

    Kementerian Agama,

    Kementerian Perdagangan,Kementerian Budayadan Pariwisata, BadanPengawasan Obat dan

    Makanan

    Terselesaikannya

    tunggakan

    permohonan HakKekayaan Intelektual

    TARGET :

    Diselesaikan 1.500 berkas

    hak cipta, 1.000 berkasdesain industri,1.250 berkaspaten, dan 17.000 berkasmerk 

    TARGET H-100: Diselesaikan 1.500

    berkas hak cipta, 1.000 berkas desain

    industri,1.250 berkas paten, dan 17.000berkas merk 

    H-100: 125% Menyelesaikan tunggakan permohonan pendaftaran

    1.785 hak cipta, 1.262 hak design, 1.576 h ak paten,

    dan 18.033 merk 

  • 8/18/2019 Data Evaluasi Ukp4 - Program 100 h

    6/51

     BIDANG POLITIK, HUKUM DAN KEAMANAN 5 Tercapai Tidak Tercapai

    RENCANA AKSIPENANGGUNG

     JAWABINSTANSI TERKAIT

    KRITERIA

    KEBERHASILAN

    UKURAN

    KEBERHASILANUKURAN KEBERHASILAN H100

    %

    CAPAIANKETERANGAN STATUS

    1 2 3 4 5 6 7 8 9

    [P2A8] Mengoptimalkan

    pembayaran tilang denganmenggunakan fasilitas

    elektronik 

    Kepolisian Republik

    Indonesia

    Kementerian Kesehatan,

    Pemda, Jasa Raharja,Kementerian Keuangan,

    Kementerian Perhubungan

    Tersedianya secara

    optimal pelayananpembayaran

    titipan dendatilang denganmenggunakan

    fasilitas elektronik 

    TARGET :

    Kota yang menyediakanpembayaran titipan

    denda tilang denganmenggunakan fasilitaselektronik 

    TARGET H-100: Launching pembayaran

    titipan denda tilang dengan menggunakanfasilitas elektronik di kota terpilih

    H-100: 100% Sudah dilaksanakan.

    [P2A9] Mengembangkanfasilitas jaringan data

    kecelakaan & pelanggaranlalu lintas

    Kepolisian RepublikIndonesia

    Kementerian Kesehatan,Pemda,Jasa Raharja,

    Kementerian Keuangan,Kementerian Perhubungan

    Tersedianya fasilitasdata kecelakaan &

    pelanggaran lalulintas

    TARGET :Kota yang menyediakan

    fasilitas data kecelakaan &pelanggaran lalu lintas

    TARGET H-100: kota yang menyediakanfasilitas data kecelakaan & pelanggaran

    lalu lintas

    H-100: 100% - Terselenggaranya kegiatan input data di subbaginfolantas DITLANTAS BABINKAM POLRI.

    - Dilaksanakan input data lakalanggar dari 9 Polda(Banten, PMJ, Jabar, Jateng, DIY, Jatim, Sulsel, Sumsel,

    dan Sumut).- Persiapan launching fasilitas jaringan datakecelakaan & pelanggaran lalu lintas.

    [P2A10] Membangun &

    mengembangkan sisteminformasi & dokumentasi

    untuk mengelola informasipublik 

    Kepolisian Republik

    Indonesia

    Pemda, Kementerian

    Komunikasi dan Informatika

    Terbangunnya

    sistem informasi &dokumentasi untuk

    mengelola informasipublik 

    TARGET :

    Beroperasinya sisteminformasi & dokumentasi

    untuk mengelola informasipublik 

    TARGET H-100: Beroperasinya sistem

    informasi & dokumentasi untuk mengelolainformasi publik 

    H-100: 100% Informasi dan dokumentasi di lingkungan Polri sudah

    dapat diakses oleh publik melalui www.polri.go.id

    [P2A11] Mengoptimalkan

    pelaksanaan SuratPemberitahuanPerkembangan Hasil

    Penyidikan (SP2HP) di jajaran Polri

    Kepolisian Republik

    Indonesia

    Mahkamah Agung,

    Kementerian Komunikasidan Informatika, KejaksaanAgung

    Terlaksananya

    optimalisasiSP2HP untukmeningkatkan

    transparansi kasusyang ditangani Polri

    TARGET :

    Kota yang melaksanakanSP2HP

    TARGET H-100: Peresmian kota-kota yang

    melaksanakan SP2HP

    H-100: 100% Polda dan Polres jajaran telah melaksanakan SP2HP,

    dan SPPe telah dilaksanakan di seluruh Polda.

    [P2A12] MembentukKelompok Kerja Pengawas

    Penyidik 

    Kepolisian RepublikIndonesia

    Kejaksaan Agung TerbentuknyaKelompok Kerja

    Pengawas Penyidik 

    TARGET :Kelompok Kerja Pengawas

    Penyidik 

    TARGET H-100: Penetapan Kelompok KerjaPengawas Penyidik 

    H-100: 100% Sprin Tim Wasdik gabungan (Bareskrim, Itwasum,Divbinkum, dan Divpropam) sudah final,

    ditandatangani Kapolri

    [P2A13] Mengoptimalkansosialisasi SuratPemberitahuan

    Perkembangan HasilPenyidikan (SP2HP) secara

    luas kepada masyarakat

    melalui media

    Kepolisian RepublikIndonesia

    Mahkamah Agung,Kejaksaan Agung,Kementerian Komunikasi

    dan Informatika

    Terselenggaranyasecara optimalsosialisasi SP2HP

    kepada masyarakatmelalui media

    TARGET :Media yang memuatsosialisasi pelaksanaan

    SP2HP

    TARGET H-100: Sosialisasi pelaksanaanSP2HP

    H-100: 100% Telah dilaksanakan sosialisasi oleh Divhumas Polridan Polda jajaran melalui media elektronik, cetak,dan website.

    [P2A14] Mendorongpenyediaan pelayanan satu

    atap pada 10 kabupaten/kota sebagai tambahan

    terhadap pelayanan yangsudah ada

    KementerianNegara

    PendayagunaanAparatur Negara

    dan ReformasiBirokrasi

    Kementerian Perdagangan,Kepolisian Republik

    Indonesia, Pemda,Kementerian Dalam Negeri,

    Kementerian Keuangan

    Tersedianyapelayanan satu atap

    pada 10 kabupaten/kota sebagai

    tambahan terhadappelayanan yang

    sudah ada padaDesember 2009

    TARGET :10 kabupaten/kota yang

    menyediakan pelayanansatu atap

    TARGET H-100: Pelaksanaan pelayanan satuatap pada 10 kabupaten/kota

    H-100: 100% Pelayanan satu atap sudah terlaksana pada mingguke-2 Januari 2010 pada 10 kabupaten/kota, yaitu

    Kota Pangkal Pinang, Kota Surabaya, Kota Serang,Kota Kupang, Kota Ternate, Kota Waringin Barat, Kab.

    Badung, Kab. Nunukan, Kab. Pohuwato, dan Kab.Lampung Timur.

  • 8/18/2019 Data Evaluasi Ukp4 - Program 100 h

    7/51

     BIDANG POLITIK, HUKUM DAN KEAMANAN 6 Tercapai Tidak Tercapai

    RENCANA AKSIPENANGGUNG

     JAWABINSTANSI TERKAIT

    KRITERIA

    KEBERHASILAN

    UKURAN

    KEBERHASILANUKURAN KEBERHASILAN H100

    %

    CAPAIANKETERANGAN STATUS

    1 2 3 4 5 6 7 8 9

    [P2A15] Penyusunan

    rencana aksi nasionalpenanggulangan HIV/AIDS

    di 72 Rutan/Lapas dan TimPenanggulangan TB di 65Rutan/Lapas

    Kementerian

    Hukum dan HAM

    Kementerian Kesehat an Tersusunnya

    rencana aksinasional dan

    terbentuknya timpenanggulanganHIV/AIDS dan TB di

    UPT Pemasyarakatan

    TARGET :

    Rencana aksi nasionaldan terbentuknya tim

    penanggulangan HIV/AIDSdi 72 Rutan/Lapas dan TimPenanggulangan TB di 65

    Rutan/Lapas

    TARGET H-100: Pelaksanaan

    penanggulangan TB pada 64 Lapas/Rutan

    H-100: 100% Pelaksanaan penanggulangan HIV/AIDS di 72 Lapas/

    Rutan sesuai Peraturan Menkumham tentangRencana Aksi Nasional (RAN) HIV/AIDS & Sosilalisasi

    Peraturan Dirjen Pemasyarakatan tentang PanduanTeknis tentang Penanggulangan Tuberkulosis (TB)dengan strategi DOTS di 64 Lapas/Rutan.

    [P3] Pemberantasan terorisme

    [P3A1] Koordinasi &sinkronisasi tindak

    lanjut hasil raker dengankomisi I DPR RI tentangpeningkatan kapasitas

    Desk KoordinasiPemberantasan Terorisme

    menjadi Badan KoordinasiPemberantasan Terorisme

    KementerianKoordinator

    POLHUKAM

    Kementerian Pertahanan,Kementerian Luar Negeri,

    Kepolisian RepublikIndonesia, Tentara NasionalIndonesia, Badan Intelejen

    Negara, Kementerian NegaraPendayagunaan Aparatur

    Negara dan ReformasiBirokrasi, Kementerian

    Keuangan, KementerianAgama, Sekretaris Negara,Kementerian Kesehatan,

    PPATK, Kej aksaan Agung,

    Kementerian Dalam Negeri

    Terlaksananyakoordinasasi

    dan sinkronisasidengan berbagaipihak untuk

    meningkatkankapasitas Desk

    KoordinasiPemberantasan

    Terorisme menjadiBadan KoordinasiPemberantasan

    Terorisme (BPKT)

    TARGET :Terbitnya Perpres tentang

    Badan KoordinasiPemberantasan Terorisme(BKPT) paling lambat 16

    Januari 2010

    TARGET H-100: Pengajuan rancanganPerpres tentang Badan Koordinasi

    Pemberantasan Terorisme (BKPT) kepadaPresiden RI sebelum 15 Januari 2010

    H-100: 100% Rancangan Perpres sudah dimajukan oleh Seskab kePresiden RI pada 25 Jan 2010.

    [P4] Pengelolaan wilayah perbatasan

    [P4A1] Koordinasi &

    Sinkronisasi AkselerasiPenyelesaian Perprestentang Badan Nasional

    Pengelolaan Perbatasan(BNPP)

    Kementerian

    Dalam Negeri

    Kementerian Koordinator

    POLHUKAM, KementerianLuar Negeri, KementerianPertahanan, Kepolisian

    Republik Indonesia,Tentara Nasional Indonesia,

    Badan Intelejen Negara,Kementerian Kelautan dan

    Perikanan, KementerianKeuangan, KementerianNegara Pendayagunaan

    Aparatur Negara danReformasi Birokrasi,

    Sekretaris Kabinet,Kementerian Hukum

    dan HAM, KementerianPekerjaan Umum,Kementerian Negara

    Perencanaan PembangunanNasional BAPPENAS,

    Kementerian Perhubungan,BAKOSURTANAL

    Terlaksananya

    koordinasi dansinkronisasi denganberbagai pihak

    untuk penyelesaianPerpres BNPP

    TARGET :

    Terbitnya Perpres tentangBadan Nasional PengelolaanPerbatasan (BNPP) paling

    lambat 16 Januari 2010

    TARGET H-100: Pengajuan rancangan

    Perpres tentang Badan NasionalPengelolaan Perbatasan (BNPP) kepadaSetneg/Setkab paling lambat 15 Januari

    2010

    H-100: 100% Rancangan Perpres sudah dimajukan oleh Seskab ke

    Presiden RI.

  • 8/18/2019 Data Evaluasi Ukp4 - Program 100 h

    8/51

     BIDANG POLITIK, HUKUM DAN KEAMANAN 7 Tercapai Tidak Tercapai

    RENCANA AKSIPENANGGUNG

     JAWABINSTANSI TERKAIT

    KRITERIA

    KEBERHASILAN

    UKURAN

    KEBERHASILANUKURAN KEBERHASILAN H100

    %

    CAPAIANKETERANGAN STATUS

    1 2 3 4 5 6 7 8 9

    [P4A2] Menyiapkan

    program inventarisasipulau-pulau terluar/

    terdepan

    Kementerian

    Dalam Negeri

    Kementerian Kelautan

    dan Perikanan, SekretarisNegara, Kementerian

    Koordinator POLHUKAM,Kementerian Luar Negeri,Kementerian Pertahanan

    Percepatan

    optimalisasiinventarisasi

    pulau-pulau terluar/terdepan

    TARGET :

    Program inventarisasipulau-pulau terluar/

    terdepan dilaksanakandengan cepat

    TARGET H-100: Penyelesaian inventarisasi

    Pulau-pulau Terluar/ Terdepan, mencakup:Lokasi, Gambar dan Data penting terkait

    Pulau-pulau Terluar/ Terdepan.

    H-100: 100% Inventarisasi Pulau-pulau Terluar/ Terdepan, berupa

    data profil pulau-pulau terluar/terdepan telah selesaidisusun.

    [P5] Kerjasama internasional dalam rangka penguatan demokrasi[P5A1] Pelaksanaan Bali

    Democracy Forum ke-2yang diikuti 39 Negara di

    Kawasan Asia Pasifik & 12Negara Peninjau di LuarKawasan Asia

    Kementerian Luar

    Negeri

    Kementerian Koordinator

    POLHUKAM, KementerianDalam Negeri, Kementerian

    Hukum dan HAM, KepolisianRepublik Indonesia,Tentara Nasional Indonesia,

    Kementerian NegaraPerencanaan Pembangunan

    Nasional BAPPENAS

    Terselenggaranya

    Bali DemocracyForum ke-2

    TARGET :

    Bali Democracy Forum ke-2terselenggara yang diikuti

    39 Negara di Kawasan AsiaPasifik & 12 Negara Peninjaudi luar Kawasan Asia paling

    lambat pada 15 Januari2010

    TARGET H-100: Pelaksanaan Bali

    Democracy Forum ke-2

    H-100: 125% Buku kompilasi speeches & proceedings BDF II telah

    selesai dicetak dan dikirimkan ke seluruh negarapeserta.

    [P6] Tunjangan khusus bagi PNS/TNI/POLRI yang bertugas di wilayah terdepan, terluar & perbatasan

    [P6A1] MenyusunKelompok Kerja (Pokja)

    untuk merumuskankebijakan tunjangankhusus bagi penjaga

    perbatasan, pulau terluardan terpencil

    KementerianKoordinator

    POLHUKAM

    Kementerian NegaraPerencanaan Pembangunan

    Nasional BAPPENAS,Kementerian Keuangan,Tentara Nasional Indonesia,

    Kementerian Pertahanan,Kepolisian Republik

    Indonesia, KementerianNegara PendayagunaanAparatur Negara dan

    Reformasi Birokrasi,Sekretaris Negara

    TersusunnyaKelompok Kerja

    Perumus KebijakanTunjangan Khususbagi Penjaga

    Perbatasan

    TARGET :Kelompok Kerja Perumus

    Kebijakan TunjanganKhusus bagi PenjagaPerbatasan terbentuk

    sebelum 15 Desember 2009

    TARGET H-100: Kelompok Kerja PerumusKebijakan Tunjangan Khusus bagi Penjaga

    Perbatasan terbentuk sebelum 15Desember 2009

    H-100: 100% Rumusan kebijakan khusus bagi penjaga perbatasansudah dikirim ke Menpan. Khusus untuk Polri, telah

    dikirimkan surat kepada Pokja Perumus KebijakanTunjangan Khusus bagi Penjaga Perbatasan tentangdaftar Polsek dan Pospol pada pulau terluar dan

    daerah perbatasan daratan Indonesia No. B/316/XII/2009 tanggal 31 Desember 2009 (34 Polsek dan

    34 Pospol) dan sudah dimajukan dalam APBNP 2010.

    [P6A2] Koordinasi dengan

    Depkeu & departementerkait untuk menyesuaikanbesaran tunjangan khusus

    di daerah perbatasan,pulau terluar dan terpencil

    Kementerian

    KoordinatorPOLHUKAM

    Kementerian Negara

    Perencanaan PembangunanNasional BAPPENAS,Sekretaris Negara,

    Kementerian NegaraPendayagunaan Aparatur

    Negara dan ReformasiBirokrasi, Tentara Nasional

    Indonesia, KementerianPertahanan, KepolisianRepublik Indonesia,

    Kementerian Keuangan

    Pelaksanaan

    koordinasi denganinstansi terkaituntuk penyesuaian

    besaran tunjangankhusus di daerah

    perbatasan

    TARGET :

    Disepakatinya dandisiapkannya rancanganketentuan tentang

    penyesuaian besarantunjangan khusus di

    daerah perbatasan pada 30Desember 2009

    TARGET H-100: Disepakatinya dan

    disiapkannya rancangan ketentuantentang penyesuaian besaran tunjangankhusus di daerah perbatasan pada 30

    Desember 2009

    H-100: 100% Rumusan kebijakan khusus bagi anggota TNI/Polri

    dan PNS yang bertugas di kawasan perbatasan sudahdikirim ke Menneg PAN & RB.

  • 8/18/2019 Data Evaluasi Ukp4 - Program 100 h

    9/51

     BIDANG POLITIK, HUKUM DAN KEAMANAN 8 Tercapai Tidak Tercapai

    RENCANA AKSIPENANGGUNG

     JAWABINSTANSI TERKAIT

    KRITERIA

    KEBERHASILAN

    UKURAN

    KEBERHASILANUKURAN KEBERHASILAN H100

    %

    CAPAIANKETERANGAN STATUS

    1 2 3 4 5 6 7 8 9

    [P6A3] Mengajukan

    rancangan Perpres tentangtunjangan khusus bagi

    prajurit & PNS yangbertugas di daerahperbatasan, terdepan &

    terpencil

    Kementerian

    Pertahanan

    Kementerian Negara

    Pendayagunaan AparaturNegara dan Reformasi

    Birokrasi, KementerianNegara PerencanaanPembangunan Nasional

    BAPPENAS, Kementerian

    Keuangan, SekretarisNegara, Tentara NasionalIndonesia, Kepolisian

    Republik Indonesia

    Diajukannya

    rancanganPerpres tentang

    tunjangan khususbagi prajurit & PNSyang bertugas di

    daerah perbatasan,

    terdepan & terpencil

    TARGET :

    Rancangan Perprestentang tunjangan khusus

    bagi 9.709 prajurit & PNSyang bertugas di daerahperbatasan, terdepan

    & terpencil diajukan ke

    Sekretaris Negara palinglambat 16 Januari 2010

    TARGET H-100: Rancangan Perpres tentang

    tunjangan khusus bagi 9.709 prajurit TNI &PNS yang bertugas di daerah perbatasan,

    terdepan & terpencil diajukan ke SekretarisNegara paling lambat 16 Januari 2010

    H-100: 100% Surat Izin Prinsip telah ditandatangani Menkeu No.

    S-5/MK.02/2010 tanggal 19 Januari 2010. NaskahPerpres sudah diajukan ke Presiden dengan surat

    Menpan No. B/228/M-PAN-RB/1/2010 tanggal 26 Jan2010.

    [P7] Penegakan dan kepastian hukum

    [P7A1] Tersusunnya

    desain pola penguatan &pemantapan hubungan

    kelembagaan antarpenegak hukum

    Kementerian

    KoordinatorPOLHUKAM

    Kementerian Hukum dan

    HAM, Kejaksaan Agung,Kementerian Keuangan,

    Komisi Ombudsman, KomisiPemberantasan Korupsi,

    Komisi Kejaksaan, KomisiPolisi Nasional, KepolisianRepublik Indonesia

    Tersusunnya desain

    pola penguatan& pemantapan

    hubungankelembagaan antar

    penegak hukum

    TARGET :

    Desain pola penguatan &pemantapan hubungan

    kelembagaan antarpenegak hukum tersusun

    paling lambat 15 Desember2009

    TARGET H-100: Desain pola penguatan

    & pemantapan hubungan kelembagaanantar penegak hukum tersusun paling

    lambat 15 Desember 2009

    H-100: 100% Naskah akhir Rancangan Kesepakatan Bersama untuk

    penguatan hubungan antar Kejaksaan, Polri, dan KPKsudah siap.

    [P7A2] Pemantapanorganisasi pada lembagapenegak hukum dalam

    prinsip kinerja yangtransparan & akuntabel

    KementerianKoordinatorPOLHUKAM

    Kementerian Keuangan,Kepolisian RepublikIndonesia, Kejaksaan Agung,

    Komisi PemberantasanKorupsi, Komisi Kejaksaan,Komisi Polisi Nasional,

    Kementerian Hukum danHAM

    Tertatanyasistem, prosedur,& kualitas SDM

    yang menunjangpelaksanaan tugaspokok dan fungsi

    secara transparandan akuntabel

    TARGET :Sistem, prosedur, & kualitasSDM

    TARGET H-100: Persiapan penataan sistem,prosedur, & kualitas SDM

    H-100: 100% Penataan sistem, prosedur, & kualitas SDM sudahdilaksanakan mengacu pada peraturan Jaksa Agungtersebut di atas.

    [P7A3] Penyidikan perkara

    besar tindak pidana korupsikerugian keuangan negarayang besar oleh Kejagung

    & 7 (tujuh) Kejati: DKI,Banten, Jabar, Jateng,

    Jatim, Sulsel, Sumut

    Kejaksaan Agung Kementerian Hukum dan

    HAM, Kepolisian RepublikIndonesia

    Dilaksanakanya

    Penyidikan perkarabesar tindak pidanakorupsi kerugian

    keuangan negarayang besar oleh

    Kejagung & 7 (tujuh)Kejati: DKI, Banten,

    Jabar, Jateng, Jatim,Sulsel, Sumut

    TARGET :

    Gelar penyidikan danpemeriksaan 10 perkaratindak pidana korupsi

    kerugian keuangan negarayang besar oleh Kejagung &

    7 (tujuh) Kejati: DKI, Banten,Jabar, Jateng, Jatim, Sulsel,

    Sumut dimulai pada 1Desember 2009

    TARGET H-100: Gelar penyidikan dan

    pemeriksaan 10 perkara tindak pidanakorupsi kerugian keuangan negara yangbesar oleh Kejagung & 7 (tujuh) Kejati: DKI,

    Banten, Jabar, Jateng, Jatim, Sulsel, Sumutdimulai pada 1 Desember 2009

    H-100: 100% 1. Kejaksaan Agung = Kasus Bank Century: DilimpahkanTahap I; Kasus KBRI Bangkok: Penyidikan selesai; Kasus

    DPRD DKI Jakarta: Pelimpahan Tahap II

    2. Kejati DKI Jakarta = Kasus Lahan Pemakaman: Pelimpahan

    Tahap II; Kasus Taman: Pelimpahan Tahap II

    3. Kejati Jawa Barat = Kasus Pajak Kota Depok: Pelimpahan

    Tahap II; Kasus Puskud Jabar: Tahap Persidangan

    4. Kejati Jawa Timur = Kas us P2SEM: Tahap Persidangan;

    Kasus Pasar Simangunan: Pelimpahan Tahap II; Kasus Iglas:

    Pelimpahan Tahap II

    5. Kejati Sumatera Utara = Kasus proyek pembaruan

    agraria: Pelimpahan Ke Pengadilan Negeri; Kasus Pelindo:

    Pelimpahan ke Pengadilan Negeri

    6. Kejati Sumatera Selatan = Kasus UNSRI: Pelimpahan ke

    Pengadilan Negeri

    7. Kejati Jawa Tengah = Penyalahgunaan dana PNBP

    Politeknik Kesehatan Semarang Tahun 2008: Pelimpahan

    Perkara ke Pengadilan Negeri

  • 8/18/2019 Data Evaluasi Ukp4 - Program 100 h

    10/51

     BIDANG POLITIK, HUKUM DAN KEAMANAN 9 Tercapai Tidak Tercapai

    RENCANA AKSIPENANGGUNG

     JAWABINSTANSI TERKAIT

    KRITERIA

    KEBERHASILAN

    UKURAN

    KEBERHASILANUKURAN KEBERHASILAN H100

    %

    CAPAIANKETERANGAN STATUS

    1 2 3 4 5 6 7 8 9

    [P7A4] Mengkoordinasi

    upaya inventarisasi seluruhperaturan perundangan

    yang menghambatpelaksanaan program dilapangan

    Kementerian

    KoordinatorPOLHUKAM

    Kementerian Dalam Negeri,

    Kementerian Hukum danHAM

    Pelaksanaan

    koordinasiinventarisasi

    peraturanperundang-undangan yang

    menghambat

    pelaksanaanprogram dilapangan

    TARGET :

    Peraturan perundang-undangan yang

    menghambat pelaksanaanprogram di lapanganteridentifikasi dan

    terinventarisasi paling

    lambat 30 Desember 2009

    TARGET H-100: Peraturan perundang-

    undangan yang menghambat pelaksanaanprogram di lapangan teridentifik asi

    dan terinventarisasi paling lambat 30Desember 2009

    H-100: 100% Telah diinventarisasi dan dibatalkan 715 Perda yang

    menghambat pelaksanaan program di lapangan

    [P7A5] Penyusunan RUU

    tentang KomponenCadangan PertahananNegara

    Kementerian

    Pertahanan

    Kementerian Koordinator

    POLHUKAM, SekretarisNegara, Tentara NasionalIndonesia, Kementerian

    Hukum dan HAM

    Kesiapan

    Administrasi(Ampres)penyelesaian

    tentang RUUKomponen

    CadanganPertahanan Negara

    TARGET :

    Tersusunnya konsep untukpermohonan Amprestentang RUU Komponen

    Cadangan Pertahanannegara

    TARGET H-100: RUU Komponen Cadangan

    Pertahanan Negara

    H-100: 100% RUU Komponen Cadangan Pertahanan telah siap

    untuk ditandatangani Presiden melalui Seskab.

    [P8] Peningkatan kemampuan pertahanan & keamanan negara

    [P8A1] Penyusunan

    cetakbiru minimumessential force yangmeliputi:

     - alutsista (ad/al/au) - SDM - sarpras

     - kod al

    Kementerian

    Pertahanan

    Kementerian Negara

    Perencanaan PembangunanNasional BAPPENAS,Tentara Nasional Indonesia,

    Kementerian Keuangan,Kementerian Negara BadanUsaha Milik Negara

    Tersusunnya cetak

    biru minimumessential force yangmeliputi: alutsista

    (AD/AL/AU), SDM,Sarpras dan Kodal

    TARGET:

    Cetak biru minimumessential force tersusunsebelum Februari 2010

    TARGET H-100: Cetak biru minimum

    essential force tersusun sebelum Februari2010

    H-100: 100% Permenhan tentang MEF, naskah dalam proses

    penjillidan.

    [P8A2] Revitalisasi sumberpengadaan:

     - industri strategis dalamnegeri

     - kemitraan dengan luar

    negeri

    KementerianPertahanan

    Kementerian Keuangan,Kementerian Negara

    Perencanaan PembangunanNasional BAPPENAS,Tentara Nasional Indonesia,

    Kementerian Negara BadanUsaha Milik Negara

    Sumber pengadaanuntuk peningkatan

    kemampuanpertahanan dankeamanan negara

    teridentifikasi untukdirevitalisasi

    TARGET:Dokumen rencana

    revitalisasi pengadaan baiklewat industri strategisdalam negeri maupun

    kemitraan luar negeri

    TARGET H-100: Dokumen rencanarevitalisasi pengadaan baik lewat industri

    strategis dalam negeri maupun kemitraanluar negeri

    H-100: 100% Rancangan Perpres KKIP sudah disampaikan keSeskab untuk ditandatangani oleh Presiden.

    [P8A3] Penyusunan skimanggaran multiyears (3renstra)

    KementerianPertahanan

    Kementerian NegaraPerencanaan PembangunanNasional BAPPENAS,

    Kementerian Keuangan,Kementerian Negara BadanUsaha Milik Negara, Tentara

    Nasional Indonesia

    Tersusunnya skimanggaran multiyears(3 renstra)

    TARGET :Dokumen skim anggaranmultiyears (3 renstra) selesai

    TARGET H-100: Dokumen skim anggaranmultiyears (3 renstra) selesai

    H-100: 100% Skim penganggaran multiyears (3 Renstra) bagiIndustri Pertahanan Dalam Negeri sudah terdapatdalam Perpres yang diajukan ke Sekab, telah selesai.

    (terdapat dalam Rencana Aksi P8A2)

  • 8/18/2019 Data Evaluasi Ukp4 - Program 100 h

    11/51

     BIDANG POLITIK, HUKUM DAN KEAMANAN 10 Tercapai Tidak Tercapai

    RENCANA AKSIPENANGGUNG

     JAWABINSTANSI TERKAIT

    KRITERIA

    KEBERHASILAN

    UKURAN

    KEBERHASILANUKURAN KEBERHASILAN H100

    %

    CAPAIANKETERANGAN STATUS

    1 2 3 4 5 6 7 8 9

    [P8A4] Pengembalian

    sukarela WNI asal Papua& Papua Barat ke wilayah

    NKRI sebanyak 320 orang

    Kementerian Luar

    Negeri

    Kementerian Koordinator

    POLHUKAM, KementerianHukum dan HAM,

    Kementerian Kesehatan,Kementerian TenagaKerja dan Transmigrasi,

    Kementerian Perhubungan,

    Kepolisian RepublikIndonesia, Tentara NasionalIndonesia, Badan Intelejen

    Negara, Pemda

    WNI asal Papua

    dan Papua Baratkembali dengan

    sukarela ke wilayahNKRI

    TARGET :

    320 WNI asal Papua danPapua Barat kembali

    dengan sukarela ke wilayahNKRI

    TA RG ET H -1 00 : Te rc ap ai H -1 00 : 1 00 % R eal is as i WN I d ar i Pap ua d an Pap ua B ara t y an g

    direpatriasi ke wilayah NKRI sebanyak 334 orang.Mengingat masih terdapatnya WNI yang berada di

    PNG dan berkeinginan untuk direpatriasi ke Papuadan Papua Barat, program repatriasi sukarela ini tetapterus dilaksanakan.

    [P8A5] Pembentukananggota Tim PengendaliPelaksanaan Pengalihan

    Aktivitas Bisnis TNI sesuaikeputusan Menhannomor:

    KEP/190/M/X/2009 tanggal21 Oktober 2009

    KementerianPertahanan

    Kementerian NegaraPerencanaan PembangunanNasional BAPPENAS,

    Kementerian Keuangan,Sekretaris Negara,

    Kementerian KoordinatorPOLHUKAM, Kementerian

    Negara Badan Usaha MilikNegara, Tentara NasionalIndonesia

    TerbentuknyaTim PengendaliPelaksanaan

    Pengalihan AktivitasBisnis TNI

    TARGET :Tim Pengendali PelaksanaanPengalihan Aktivitas Bisnis

    TNI terbentuk dan siapbertugas mulai 2 Januari

    2010

    TARGET H-100: Tim PengendaliPelaksanaan Pengalihan Aktivitas BisnisTNI terbentuk dan siap bertugas mulai 2

    Januari 2010

    H-100: 100% Tim Pengendali Pelaksanaan Pengalihan AktivitasBisnis TNI telah mulai bertugas.

    [P8A6] Penyelesaianpenyusunan peraturanMenkeu & peraturan

    Panglima TNI yangdikoordinasikan olehTimnas Pengalihan

    Aktivitas Bisnis TNI

    KementerianPertahanan

    Kementerian NegaraBadan Usaha MilikNegara, Sekretaris Negara,

    Kementerian KoordinatorPOLHUKAM, TentaraNasional Indonesia,

    Kementerian NegaraPerencanaan Pembangunan

    Nasional BAPPENAS,Kementerian Keuangan

    Selesainyapenyusunanperaturan Menkeu

    & peraturanPanglima TNI yangdikoordinasikan

    oleh TimnasPengalihan Aktivitas

    Bisnis TNI

    TARGET :Terbitnya Peraturan Menkeudan Panglima TNI untuk

    pengalihan aktivitas bisnisTNI

    TARGET H-100: Terbitnya PeraturanMenkeu dan Panglima TNI untukpengalihan aktivitas bisnis TNI

    H-100: 100% Permenkeu telah ditandatangani oleh Menkeutanggal 29 Januari 2010

    [P9] Reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan

    [P9A1] Pelaksanaanreformasi birokrasi yang

    progresif berdasarkan

    Program Aksi ReformasiBirokrasi 2010-2011 yangditerbitkan Januari 2010

    KementerianNegara

    Pendayagunaan

    Aparatur Negaradan ReformasiBirokrasi

    Kementerian KoordinatorPOLHUKAM

    Terlaksananyalangkah awal

    menuju reformasi

    birokrasi yangprogresif 

    TARGET :Terbitnya Dokumen

    Program Aksi Reformasi

    Birokrasi pada 2 Januari2010

    TARGET H-100: Terbitnya DokumenProgram Aksi Reformasi Birokrasi pada 2

    Januari 2010

    H-100: 100% Rancangan Perpres tentang Grand Design dan RoadMap Reformasi Birokrasi (GDRMRB) 2010-2025 telah

    selesai dan telah dikirim ke Presiden pada 7 Januari

    2010.

  • 8/18/2019 Data Evaluasi Ukp4 - Program 100 h

    12/51

     BIDANG POLITIK, HUKUM DAN KEAMANAN 11 Tercapai Tidak Tercapai

    RENCANA AKSIPENANGGUNG

     JAWABINSTANSI TERKAIT

    KRITERIA

    KEBERHASILAN

    UKURAN

    KEBERHASILANUKURAN KEBERHASILAN H100

    %

    CAPAIANKETERANGAN STATUS

    1 2 3 4 5 6 7 8 9

    TARGET :

    Reformasi birokrasi yangprogresif dilaksanakan

    mulai 15 Januari 2010

    TARGET H-100: Reformasi birokrasi yang

    progresif dilaksanakan mulai 15 Januari2010

    H-100: 100% Sesuai penjelasan Kemenneg PAN & RB, target

    ini bernaung di bawah program Wapres karenamenyangkut keseluruhan Kementerian dan Lembaga.

    Kemenneg PAN & RB mencatat penyelesaian 7Rancangan RPP yang sudah dimajukan ke Presidenuntuk Reformasi Birokrasi yang progresif, sehingga

    setara 100%.

    [P9A2] Memulai tindaklanjut yang diperlukan

    dalam rangka pelaksanaanUndang-Undang

    Pengadilan Tipikor

    KementerianHukum dan HAM

    Komisi PemberantasanKorupsi, Kejaksaan Agung,

    Kementerian KoordinatorPOLHUKAM

    Terlaksananyatindak lanjut yang

    diperlukan dalampelaksanaan UU

    Tipikor

    TARGET :Pembentukan Pengadilan-

    pengadilan Tipikor di 33ibukota provinsi dimulai

    pada 15 Januari 2010

    TARGET H-100: pembentukan Pengadilan-pengadilan Tipikor di 33 ibukota provinsi

    dimulai pada 15 Januari 2010

    H-100: 100% Secara bertahap sudah disiapkan untuk dibentukpada setiap ibukota provinsi. Tetapi Mahkamah

    Agung meminta waktu untuk penyediaan danpenempatan hakim.

    [P10] Peningkatan efektifitas otonomi daerah

    [P10A1] Menyiapkan

    prosedur, mekanisme danlangkah-langkah untuk

    evaluasi menyeluruhterhadap pemekarandaerah

    Kementerian

    Dalam Negeri

    Kementerian Koordinator

    POLHUKAM

    Tersusunnya

    prosedur,mekanisme dan

    langkah-langkahuntuk evaluasimenyeluruh

    terhadap

    pemekaran daerah

    TARGET :

    Dokumen tentang prosedur,mekanisme dan langkah-

    langkah untuk evaluasimenyeluruh terhadappemekaran daerah selesai

    TARGET H-100: Dokumen tentang

    prosedur, mekanisme dan langkah-langkahuntuk evaluasi menyeluruh terhadap

    pemekaran daerah selesai

    H -1 00 : 1 00 % - Instrumen Evaluasi Evaluasi Daerah Otonomi Baru

    (DOB) berupa Rancangan Permendagri tentangTata Cara Pelaksanaan Evaluasi Perkembangan

    DOB.- Grand Strategy/Strategi Dasar Penataan Daerah

    (GSPD/Stradtada) sampai dengan tahun 2025

    sudah selesai.

    [P10A2] Menyiapkan

    konsep pengkajian ulangdalam rangka peningkatan

    efektifitas pelaksanaanotonomi daerah, termasukotonomi khusus

    Kementerian

    Dalam Negeri

    Kementerian Koordinator

    POLHUKAM

    Tersusunnya konsep

    pengkajian ulangdalam rangka

    peningkatanefektifitaspelaksanaan

    otonomi daerah,termasuk otonomi

    khusus

    TARGET :

    Dokumen konsepsi danrencana pengkajian ulang

    dalam rangka peningkatanefektifitas pelaksanaanotonomi daerah, termasuk

    otonomi khusus selesai

    TARGET H-100: Dokumen konsepsi dan

    rencana pengkajian ulang dalam rangkapeningkatan efektifitas pelaksanaan

    otonomi daerah, termasuk otonomi khususselesai

    H -1 00 : 1 00 % - Materi peraturan pelaksanaan UU 32/2004: RPP

    Tatib DPRD sudah disampaikan ke Setneg tanggal 4Des 2009; RPP ttg Tata Cara Pelaksanaan Tugas dan

    Wewenang Gubernur Sebagai Wakil Pemerintah diWilayah Provinsi disampaikan ke Setneg tanggal21 Des 2009.

    - Penyelesaian peraturan pelaksanaan UU 11/2006ttg Pemerintahan Aceh: RPP ttg Pelimpahan

    Kewenangan Kepada Dewan Kawasan Sabangsudah dikirim ke Setneg tanggal 4 Jan 2010;R. Perpres ttg Kerjasama Pemerintahan Aceh

    dengan Badan/Lembaga di Luar Negeri dikirim keSetkab tanggal 4 Jan 2010. Dokumen pendukung

    penerbitan Surat Presiden kepada DPR-RI

    perihal Pembahasan RUU ttg Keistimewaan DIYdisampaikan ke Setneg tanggal 29 Des 2009.

  • 8/18/2019 Data Evaluasi Ukp4 - Program 100 h

    13/51

     BIDANG POLITIK, HUKUM DAN KEAMANAN 12 Tercapai Tidak Tercapai

    RENCANA AKSIPENANGGUNG

     JAWABINSTANSI TERKAIT

    KRITERIA

    KEBERHASILAN

    UKURAN

    KEBERHASILANUKURAN KEBERHASILAN H100

    %

    CAPAIANKETERANGAN STATUS

    1 2 3 4 5 6 7 8 9

    [P10A3] Mengevaluasi

    sistem dan pelaksanaanpemilihan kepala daerah

    (pilkada)

    Kementerian

    Dalam Negeri

    Kementerian Koordinator

    POLHUKAM

    Dilakukan

    evaluasi awalterhadap sistem

    dan pelaksanaanpemilihan kepaladaerah (pilkada)

    TARGET :

    Dokumen hasil evaluasidan pengkajian awal sistem

    dan pelaksanaan pemilihankepala daerah (pilkada)

    TARGET H-100: Dokumen hasil evaluasi dan

    pengkajian awal sistem dan pelaksanaanpemilihan kepala daerah (pilkada) selesai

    disusun, yang meliputi:1. Draft landasan hukumpenyelenggaraan Pilkada serentak di

    seluruh wilayah Indonesia atau serentakdilakukan dengan basis provinsi.

    2. Draft RUU Pemilihan Umum KepalaDaerah dan Wakil Kepala Daerah.

    H-100: 100% Target tercapai di H75

    [P10A4] Mengevaluasi

    sistem dan meningkatkanefektifitas penggunaandana perimbangan daerah

    Kementerian

    Dalam Negeri

    Kementerian Keuangan,

    Kementerian KoordinatorPOLHUKAM

    Dilakukan evaluasi

    awal terhadapsistem penggunaandana perimbangan

    daerah

    TARGET :

    Dokumen hasil evaluasi,kajian dan rekomendasiuntuk meningkatkan

    efektifitas penggunaandana perimbangan daerah

    TARGET H-100: Finalisasi dokumen hasil

    evaluasi, kajian dan rekomendasi untukmeningkatkan efektifitas penggunaandana perimbangan daerah

    H-100: 100% Bahan kajian final sudah selesai.

    [P10A5] Mengembangkan

    konsep peningkatankapasitas aparaturpemerintah daerah

    Kementerian

    NegaraPendayagunaanAparatur Negara

    dan Reformasi

    Birokrasi

    Kementerian Dalam Negeri,

    Kementerian KoordinatorPOLHUKAM

    Tersusunnya konsep

    peningkatankapasitas aparaturpemerintah daerah

    TARGET :

    Dokumen konseppeningkatan kapasitasaparatur pemerintah daerah

    melalui proses pelatihan

    dan pembinaan tersusun

    TARGET H-100: Dokumen konsep

    peningkatan kapasitas aparaturpemerintah daerah melalui prosespelatihan dan pembinaan tersusun

    H-100: 100% Rancangan Perpres telah selesai dan disampaikan ke

    Setneg/Setkab pada tanggal 6 Januari 2010, dengansurat Mendagri No. 188.31/25/SJ.

  • 8/18/2019 Data Evaluasi Ukp4 - Program 100 h

    14/51

    BIDANG PEREKONOMIAN

  • 8/18/2019 Data Evaluasi Ukp4 - Program 100 h

    15/51

     BIDANG PEREKONOMIAN 14 Tercapai Tidak Tercapai

    RENCANA AKSIPENANGGUNG

     JAWABINSTANSI TERKAIT

    KRITERIA

    KEBERHASILAN

    UKURAN

    KEBERHASILANUKURAN KEBERHASILAN H100

    %

    CAPAIANKETERANGAN STATUS

    1 2 3 4 5 6 7 8 9

    [P11] Ketersediaan Lahan dan Keterpaduan Tata Ruang

    [P11A1] Review sinkronisasikebijakan dan peraturan

    perundang-undangan yangterkait dengan tata ruang

    KementerianKoordinator Bidang

    Perekonomian

    Kementerian Hukumdan HAM, Kementerian

    Kehutanan, KementerianPekerjaan Umum,

    Kementerian Perhubungan,

    Kementerian Dalam Negeri,Sekretaris Negara

    Terselesaikannyahasil review

    mengenai kebijakandan peraturan

    perundang-

    undangan terkaitdengan tata ruangyang tidak sinkron

    TARGET : Dokumen yangberisi tentang kebijakan

    dan peraturan perundang-undangan terkait dengan

    tata ruang yang tidak

    sinkron

    TARGET H-100: Penetapan Rekomendasiterhadap kebijakan dan peraturan

    perundang-undangan terkait dengantata ruang yang tidak sinkron oleh Badan

    Koordinasi Penataan Ruang Nasional

    H-100: 150% Rekomendasi Kebijakan terkait Penyelesaian KonflikPenataan Ruang sebanyak lima buah. Substansi

    kelima rekomendasi kebijakan tersebut telahdiakomodir dalam RPP Penyelenggaraan Penataan

    Ruang (PPR) yang saat ini telah berada di Setne g

    untuk ditetapkan menjadi PP.

    [P11A2] Penyusunan RevisiKeputusan Kepala BPN

    Nomor 1/2005 tentangStandar Prosedur Operasi

    Pengaturan dan Pelayanan(SPOPP) Pertanahandan Peraturan Kepala

    BPN RI Nomor 6/2008tentang Penyederhanaan

    dan Percepatan SPOPPPertanahan untuk Jenis

    Pelayanan Pertanahan

    Lainnya

    Badan PertanahanNasional

    Kementerian NegaraPendayagunaan Aparatur

    Negara dan ReformasiBirokrasi

    Tersusunnya RevisiKeputusan Kepala

    BPN Nomor 1/2005tentang Standar

    Prosedur OperasiPengaturan danPelayanan (SPOPP)

    Pertanahandan Peraturan

    Kepala BPN RINo.6/2008 tentang

    Penyederhanaan

    dan PercepatanSPOPP Pertanahan

    untuk JenisPelayanan

    Pertanahan Lainnya

    TARGET : TersusunnyaRevisi Keputusan Kepala

    BPN Nomor 1/2005tentang Standar Prosedur

    Operasi Pengaturandan Pelayanan (SPOPP)Pertanahan yang meliputi

    kegiatan: PembentukanPokja, Inventarisasi dan

    Pengkajian jenis pelayanan,Identifikasi perbedaan

    nomenklatur sesuai Perpres

    10/2006, PenyusunanDraft Penyempurnaan

    SPOPP, Pembahasanpada Sidang Pleno Tim

    Proker 100 Hari, Finalisasi,dan Penandatanganan

    Peraturan Kepala BPN RItentang Revisi SPOPP

    TARGET H-100: PenandatangananPeraturan Kepala BPN RI tentang Revisi

    SPOPP

    H-100: 100% Terbitnya Peraturan Kepala Badan PertanahanNasional Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2010

    Tanggal 25 Januari 2010 Tentang Standar Pelayanandan Pengaturan Pertanahan

    [P11A3] PenyelenggaraanPelayanan Online (Online

    Service) pada 274 KantorPertanahan Kabupaten/

    Kota

    Badan PertanahanNasional

    Kementerian NegaraPendayagunaan Aparatur

    Negara dan ReformasiBirokrasi

    Terselenggaranyapelayanan online di

    274 Kantah

    TARGET :- Terpasangnya sistem

     jaringan di 274 KantorPertanahan

     - Terpasangnya sistemkomunikasi di 274 KantorPertanahan

     - Terlaksananyaimplementasi Pelayanan

    Online di 274 Kantah - Launching Pelayanan

    Online di 274 Kantah

    TARGET H-100: Terpasangnya sistem jaringan di 274 Kantor Pertanahan

    Terpasangnya sistem komunikasi di 274Kantor Pertanahan

    Launching Pelayanan Online di 274 KantorPertanahan

    H-100: 100% Launching Pelayanan Online di 274 KantorPertanahan telah dilaksanakan pada tanggal 15

    Januari 2010 di Kawasan Berikat Nusantara,Marunda,Cilincing, Jakarta Utara oleh Presiden Republik

    Indonesia.

  • 8/18/2019 Data Evaluasi Ukp4 - Program 100 h

    16/51

     BIDANG PEREKONOMIAN 15 Tercapai Tidak Tercapai

    RENCANA AKSIPENANGGUNG

     JAWABINSTANSI TERKAIT

    KRITERIA

    KEBERHASILAN

    UKURAN

    KEBERHASILANUKURAN KEBERHASILAN H100

    %

    CAPAIANKETERANGAN STATUS

    1 2 3 4 5 6 7 8 9

    [P11A4] Terlaksananya

    Pengembangan LARASITA(Layanan Rakyat untuk

    Sertipikasi Tanah)

    Badan Pertanahan

    Nasional

    Kementerian Negara

    Pendayagunaan AparaturNegara dan Reformasi

    Birokrasi

    Tersedianya sarana,

    prasarana & SDMLARASITA untuk 150

    Kantor Pertanahan

    TARGET : Terlaksananya

    Pengembangan LARASITAdi 150 Kantor Pertanahan

    yang terdiri dari: - 1 unit KN LARASITA untuk

    Kepulauan Seribu,

     - 150 unit mobil LARASITA,306 Motor LARASITA,

     - Peralatan IT LARASITA di150 Kantah,

     - 150 unit alat ukur TotalStation,

     - Diklat LARASITA untuk

    962 pejabat & systemadministrator Kantor

    Pertanahan

    TARGET H-100:

    - 1 Unit KN LARASITA, - 150 unit Mobil LARASITA,

     - 306 unit Motor LARASITA, - Peralatan IT LARASITA di 150 Kantor

    Pertanahan,

     - 150 unit Total Station, - Diklat LARASITA untuk 962 Peserta,

     - Launching LARASITA secara nasional

    H-100: 100% Pengadaan 150 unit Mobil LARASITA, 306 unit motor

    LARASITA, Peralatan IT LARASITA di 150 KantorPertanahan, dan 150 unit Total Station, serta diklat

    LARASITA untuk 962 peserta telah tercapai padaH-75.Launching LARASITA Kapal Motor di Kepulauan

    Seribu dan LARASITA di 150 Kantor PertanahanKabupaten/Kota telah dilaksanakan pada tanggal 15

    Januari 2010 di Kawasan Berikat Nusantara,Marunda,Cilincing, Jakarta Utara oleh Presiden Republik

    Indonesia.

    [P11A5] PenyusunanRPP tentang Perubahan

    Peruntukan Kawasan Hutan

    KementerianKehutanan

    Kementerian TenagaKerja dan Transmigrasi,

    Kementerian DalamNegeri, Kementerian EnergiSumber Daya Mineral,

    Kementerian Pertanian,

    Kementerian Hukumdan HAM, KementerianNegara LingkunganHidup, Kementerian

    Kelautan dan Perikanan,Kementerian Pekerjaan

    Umum, Kementerian NegaraPembangunan Daerah

    Tertinggal, SekretarisNegara

    a. Penyusunan RPP tentang

    Tata Cara PerubahanPeruntukan dan Fungsi

    Kawasan Hutan

    PenyelesaianRPP tentang Tata

    Cara PerubahanPeruntukan dan

    Fungsi Kawasan

    Hutan

    TARGET : PP tentang TataCara Perubahan Peruntukan

    dan Fungsi Kawasan Hutanuntuk penyediaan lahan

    dalam rangka memenuhi

    tuntutan dinamikapembangunan nasional.

    TARGET H-100: PP tentang Tata CaraPerubahan Peruntukan dan Fungsi

    Kawasan Hutan

    H-100: 100% PP No. 10 Tahun 2010 tentang Perubahan Peruntukandan Fungsi Kawasan Hutan ditetapkan pada tanggal

    22 Januari 2010

    b. Penyusunan RPP tentang

    Penggunaan KawasanHutan

    Penyelesaian

    draft RPP tentangPenggunaan

    Kawasan Hutan.

    TARGET : Draft RPP tentang

    Penggunaan KawasanHutan dalam rangka

    memenuhi kebutuhanpenyediaan lahan untuk

    kepentingan pembangunandi luar kehutanan.

    TARGET H-100: Penyampaian Draft Final

    RPP tentang Penggunaan Kawasan Hutankepada Presiden.

    H-100: 100% Draft final RPP tentang Penggunaan Kawasan Hutan

    telah disampaikan kepada Presiden dengan suratMenhut kepada Pre-siden No.S.07 /Menhut-VII/ 2010

    tanggal 5 Januari 2010.

  • 8/18/2019 Data Evaluasi Ukp4 - Program 100 h

    17/51

     BIDANG PEREKONOMIAN 16 Tercapai Tidak Tercapai

    RENCANA AKSIPENANGGUNG

     JAWABINSTANSI TERKAIT

    KRITERIA

    KEBERHASILAN

    UKURAN

    KEBERHASILANUKURAN KEBERHASILAN H100

    %

    CAPAIANKETERANGAN STATUS

    1 2 3 4 5 6 7 8 9

    [P12] Pembiayaan untuk pembangunan infrastruktur

    [P12A1] PerubahanPerpres Nomor 67 Tahun

    2005 tentang KerjasamaPemerintah dan Badan

    Usaha Dalam Penyediaan

    Infrastruktur

    KementerianNegara

    PerencanaanPembangunan

    Nasional BAPPENAS

    Kementerian PekerjaanUmum, Kementerian

    Keuangan, KementerianDalam Negeri, Kementerian

    Perhubungan, Kementerian

    Energi Sumber DayaMineral, KementerianNegara Badan Usaha MilikNegara

    Penyelesaianperubahan Perpres

    Nomor 67/2005tentang Kerjasama

    Pemerintah dan

    Badan UsahaDalam PenyediaanInfrastrukturr

    TARGET : Pengesahanoleh Presiden RI terhadap

    perubahan Perpres Nomor67/2005 tentang Kerjasama

    Pemerintah dan Badan

    Usaha Dalam PenyediaanInfrastruktur

    TARGET H-100: Perpres tentang perubahanPerpres No.67 tahun 2005

    H-100: 100%

    [P12A2] Pembentukan

    perusahaan pembiayaaninfrastruktur sebagai anak

    perusahaan PT Sarana MultiInfrastruktur (SMI)

    Kementerian

    Keuangan

    Kementerian Keua ng an Pend ir ia n

    perusahaanpembiayaan

    infrastruktur

    TARGET : Beroperasinya

    secara efektif perusahaanpembiayaan infrastruktur

    PT IIFF

    TARGET H-100: Soft launching PT IIFF H-100: 100% Soft launching PT IIF telah dilaksanakan pada tanggal

    27 Januari 2010 yang bertempat di Gedung BRIII Jalan Jend. Sudirman, Jakarta dan dihadiri oleh

    shareholders serta perwakilan pemerintah (Depkeu).

    [P12A3] PerubahanKeppres Nomor 80 tahun

    2003 tentang PedomanPelaksanaan PengadaanBarang/Jasa Pemerintah

    KementerianNegara

    PerencanaanPembangunanNasional BAPPENAS

    Kementerian Keuangan,Sekretaris Kabinet

    Cakupanpenyempurnaan

    Keppres 80/2003mengenai tata carapengadaan barang

    dan jasa pemerintah

    TARGET : Keppresperubahan atas Keppres

    Nomor 80/2003 yangmencakup skemaco-financing dan

    mengakomodasi tata carapengadaan hasil industri

    kreatif, inovatif, budaya,dan hasil penelitian

    laboratorium atau institusipendidikan

    TARGET H-100: Tersusunnya RancanganPerpres Perubahan Keppres No. 80 Tahun

    2003 tentang Pengadaan Barang dan JasaPemerintah

    H-100: 100% Rancangan Perpres telah selesai disusun setelahdibahas dalam beberapa kali Rakor Perekonomian,

    terakhir pada 26 Januari 2010.

    Menteri Perekonomian telah menyampaikan

    Rancangan Perpres Perubahan Keppres No. 80 Tahun2003 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah

    kepada Presiden melalui surat No. S-16/M-EKON/01/2010 ter tanggal 28 Januari 2010.

    [P12A4] Penetapanskema co-financing bagi

    program pembangunanantara Pemerintah Pusat

    dan Daerah (penciptaanownership di daerah) sertaPemerintah dan Swasta/

    BUMN (Public PrivatePartnership)

    KementerianKoordinator Bidang

    Perekonomian

    Kementerian NegaraPerencanaan Pembangunan

    Nasional BAPPENAS ,Kementerian Keuangan ,

    Kementerian Perhubungan, Kementerian PekerjaanUmum ,

    Penetapan DewanKomisaris dan

    Direksi sertakelengkapan

    organisasi anakperusahaan PTSarana Multi

    Infrastruktur (PTSMI)

    TARGET : TerbentuknyaDewan Komisaris dan

    Direksi serta beroperasinyaanak perusahaan PT Sarana

    Multi Infrastruktur

    TARGET H-100: Soft launching anakperusahaan PT SMI

    H-100: 100% Soft launching telah dilakukan pada tanggal 27Januari 2010

  • 8/18/2019 Data Evaluasi Ukp4 - Program 100 h

    18/51

     BIDANG PEREKONOMIAN 17 Tercapai Tidak Tercapai

    RENCANA AKSIPENANGGUNG

     JAWABINSTANSI TERKAIT

    KRITERIA

    KEBERHASILAN

    UKURAN

    KEBERHASILANUKURAN KEBERHASILAN H100

    %

    CAPAIANKETERANGAN STATUS

    1 2 3 4 5 6 7 8 9

    Penetapan Dewan

    Komisaris danDireksi serta

    kelengkapanorganisasiPT Penjamin

    InfrastrukturIndonesia

    TARGET : Terbentuknya

    Dewan Komisaris danDireksi serta beroperasinya

    PT Penjaminan InfastrukturIndonesia

    TARGET H-100: beroperasinya PT

    Penjaminan Infrastruktur Indonesia

    H-100: 100% Soft launching telah dilakukan pada tanggal 30

    Desember 2009

    [P13] Pembangunan dan pemeliharaan Infrastruktur Strategis

    [P13A1] Peningkatan

    kesehatan lingkunganberupa pembangunansarana air minum di 1.379

    lokasi/kawasan bagimasyarakat berpenghasilan

    rendah dan pembangunansanitasi masyarakat di 61

    lokasi

    Kementerian

    Pekerjaan Umum

    Kementerian Kesehatan Meningkatnya

    Cakupan saranaair minum dansanitasi masyarakat

    berpenghasilanrendah

    TARGET : Sarana air minum

    di 1.379 lokasi/kawasan;Sarana sanitasi masyarakatdi 61 lokasi

    TARGET H-100: 100 %, Pemberdayaan

    terlaksana Air Minum di 1.379 lokasi/kawasan, Sanitasi di 61 lokasi; sedangkanpelaksanaan fisik Air minum di 1.379 lokasi/

    kawasan dan Sanitasi di 61 lokasi

    H-100: 100% Terlaksananya pemberdayaan Air Minum di 1.026

    lokasi/kawasan dan Sanitasi di 61 lokasi; sertaterlaksananya pelaksanaan fisik Air minum di 1.379lokasi/kawasan dan Sanitasi di 61 lokasi

    [P13A2] Penyelesaian audit

    teknis untuk pengembalian

    dan pemastian fungsiembung, waduk, bendungdan bendungan, serta

     jaringan irigasi secaraholistik dan terintegrasi

    Kementerian

    Pekerjaan Umum

    Kementerian P er ta nian Penyelesaian

    pelaksanaan

    audit teknisyang terintegrasimengenai fungsi

    embung, waduk,bendung danbendungan, serta

     jaringan irigasi

    TARGET : Selesai audit

    teknis untuk 3357 Daerah

    Irigasi (DI), 105 Bendungan/waduk, 400 embung/situ.

    TARGET H-100: 100 %, Audit Teknis selesai

    di 3357 DI, 105 Bendungan/waduk, 400

    embung/situ.

    H-100: 100% Audit Teknis selesai di 3.357 DI, 109 Bendungan dan

    534 embung/bendung

    [P13A3] Peningkatankapasitas jalan lintas di

    Sumatera dan Sulawesisepanjang 695 km; sebagaibagian dari pembangunan

     jalan lintas Sumatera, Jawa,Bali, Nusa Tenggara Barat,

    Nusa Tenggara Timur,

    Kalimantan, Sulawesi danPapua sepanjang 19.370km dalam 5 tahun

    KementerianPekerjaan Umum

    Kementerian PekerjaanUmum

    Cakupan kapasitas jalan lintas di

    Sumatera danSulawesi

    TARGET : 695 km jalan lintasdi Sumatera dan Sulawesi

    TARGET H-100: 100%, 695 km jalan lin tas diSumatera dan Sulawesi telah ditingkatkan

    H-100: 100% Telah ditingkatkan jalan 365 km di Sumatera dan 335km di Sulawesi

  • 8/18/2019 Data Evaluasi Ukp4 - Program 100 h

    19/51

     BIDANG PEREKONOMIAN 18 Tercapai Tidak Tercapai

    RENCANA AKSIPENANGGUNG

     JAWABINSTANSI TERKAIT

    KRITERIA

    KEBERHASILAN

    UKURAN

    KEBERHASILANUKURAN KEBERHASILAN H100

    %

    CAPAIANKETERANGAN STATUS

    1 2 3 4 5 6 7 8 9

    [P13A4] Pembentukan

    tim penyiapan prasaranapenghubung Jawa-

    Sumatera yang bertugasmelakukan studi kelayakan

    Kementerian

    Pekerjaan Umum

    Kementerian Perhubungan Ternbentuknya tim

    untuk mengkajikelayakan

    pembangunanprasaranapenghubung Jawa-

    Sumatera

    TARGET : Surat Usulan

    Menteri PU mengusulkankonsep Keppres

    Pembentukan TimPengkajian KelayakanPembangunan Prasarana

    Penghubung Jawa-Sumatera.

    TARGET H-100: 100 %, Diterbitkan Keppres

    tentang Pembentukan Tim PenyiapanPrasarana penghubung Jawa Sumatera

    H-100: 100% 100% selesai penerbitan Keppres No. 36 Tahun 2009

    tentang Tim Nasional Persiapan PembangunanJembatan Selat Sunda

    [P13A5] Penyelesaian

    struktur penampang basahprasarana pengendalian

    banjir Banjir Kanal Timur(BKT) Jakarta sehinggadapat mengalirkan air

    Kementerian

    Pekerjaan Umum

    Kementerian Pekerjaan

    Umum

    Penyelesaian

    permasalahanyang menghambat

    pembangunanprasaranapengendalian banjir

    Banjir Kanal Timur(BKT) Jakarta

    TARGET : Pembebasan

    dan penggalian saluransepanjang 1335 m

    TARGET H-100: 100 %, pembebasan dan

    galian tanah sepanjang 1335 m, BKT dapatmengalirkan air

    H-100: 100% Pembebasan dan galian tanah sepanjang 1.335 m,

    BKT telah dapat mengalirkan air

    [P13A6] Peningkatan

    tingkat hunian rusunawayang sudah/sedangdibangun dari sekitar 40%

    menjadi 80% dalam 100

    hari dan melakukan kajiulang menyeluruh ataskebijakan pembangunan

    dan penghunian rusunawadan rusunami

    Kementerian

    Negara PerumahanRakyat

    Sekretaris Negara,

    Kementerian Keuangan,Kementerian PekerjaanUmum, PDAM, Pemda,

    Kementerian Koordinator

    Bidang Perekonomian, PLN,Pengadilan TInggi

    Meningkatnya

    Rusunawa terhunidari sebanyak 40%menjadi 80% atas

    Rusunawa siap huni

    TARGET : Terhuninya 124

    TB Rusunawa dari 155 TBRusunawa siap huni

    TARGET H-100: Terhuni 112 s.d. 124 TB H-100: 106%

  • 8/18/2019 Data Evaluasi Ukp4 - Program 100 h

    20/51

     BIDANG PEREKONOMIAN 19 Tercapai Tidak Tercapai

    RENCANA AKSIPENANGGUNG

     JAWABINSTANSI TERKAIT

    KRITERIA

    KEBERHASILAN

    UKURAN

    KEBERHASILANUKURAN KEBERHASILAN H100

    %

    CAPAIANKETERANGAN STATUS

    1 2 3 4 5 6 7 8 9

    Tersusun

    rekomendasipenyempurnaan

    kebijakanpembangunandan penghunian

    rusunawa damrusunami

    TARGET : Teridentifikasinya

    permasalahan dantersusunnya substansi

    perubahan kebijakanpembangunan danpenghunian Rusunawa dan

    Rusunami terkait dengan:a. Pengelolaan Rusunawa

    b. Perhitungan tarif sewaRusunawa

    c. Pedoman bantuanRusunawa PendidikanTinggi dan Berasrama

    d. Pembentukan PPRSRusunami

    e. Penghunian danPengalihan Sarusunami

    f. Revitalisasi KepPres 22Th 2006

    g. Revisi PP 31 Th 2007

    h. Revisi PP 38 Th 2008

    TARGET H-100: Teridentifikasinya

    permasalahan dan tersusunnya substansiperubahan kebijakan pembangunan dan

    penghunian Rusunawa dan Rusunamiterkait dengan :a. Pengelolaan Rusunawa

    b. Perhitungan tarif sewa Rusunawac. Pedoman bantuan Rusunawa Pendidikan

    Tinggi dan Berasramad. Pembentukan PPRS Rusunami

    e. Penghunian dan Pengalihan Sarusunamif. Revitalisasi KepPres 22 Th 2006g. Revisi PP 31 Th 2007

    h. Revisi PP 38 Th 2008

    H-100: 100%

    [P13A7] Penyelesaian

    penyediaan akses telepondi 32 provinsi, mencakup25.000 desa (DesaBerdering)

    Kementerian

    Komunikasi danInformatika

    Pemda Peningkatan

     jangkauan dancakupan aksestelpon di desa

    TARGET : 25.000 desa di

    32 provinsi mendapatkanakses telepon

    TARGET H-100: 25.000 desa di 32 provinsi

    mendapatkan akses telepon

    H-100: 101% Pada H 100 tanggal 01/02/2010 telah terbangun

    telepon di 25.176 desa (capaiannya 100,70% darirencana target total 25.000 desa).

    [P13A8] Pencanangan

    dukungan kepadaTeknologi Informasi dan

    Komunikasi lokal sekaliguspemantapan program

    IGOS (Indonesia Go OpenSource)

    Kementerian

    Komunikasi danInformatika

    Kementerian Komunikasi

    dan Informatika

    Selesainya konsep

    dan terlaksananyadukungan

    kepada TeknologiInformasi dan

    Komunikasi lokalserta pemantapanprogram IGOS

    (Indonesia Go OpenSource)

    TARGET : Konsep kemajuan

    Teknologi Informasi danKomunikasi lokal dan

    program IGOS (IndonesiaGo Open Source) selesai

    7 Januari 2010 danpencanangan sebelum 1Februari 2010

    TARGET H-100: - H-100: 100% Target H 100 telah tercapai pada H 30, dengan

    ditetapkannya Peraturan MenKominfo Nomor : 48/PER/M.KOMINFO/11/2009, tgl 23 Nopember 2009

  • 8/18/2019 Data Evaluasi Ukp4 - Program 100 h

    21/51

     BIDANG PEREKONOMIAN 20 Tercapai Tidak Tercapai

    RENCANA AKSIPENANGGUNG

     JAWABINSTANSI TERKAIT

    KRITERIA

    KEBERHASILAN

    UKURAN

    KEBERHASILANUKURAN KEBERHASILAN H100

    %

    CAPAIANKETERANGAN STATUS

    1 2 3 4 5 6 7 8 9

    [P13A9] Peningkatan

    layanan transportasi bagimasyarakat di daerah

    tertinggal, terdepan,terluar, dan pasca-konflik 

    Kementerian

    Perhubungan

    Kementerian Negara

    Pembangunan DaerahTertinggal, Kementerian

    Pekerjaan Umum

    Cakupan layanan

    transportasi yanglebih baik bagi

    daerah tertinggal,terdepan, terluar,dan pasca konflik 

    TARGET : Peningkatan

    layanan transportasimasyarakat di daerah

    tertinggal, terdepan, terluar,dan pasca konflik 

    TARGET H-100:

    1. 78 unit bus perintis sudah beroperasi didaerah;

    2. 6 unit kapal penyeberangan sudahberoperasi di masing-masing lintas;

    3. Pemberian subsidi operasional angkutan

     jalan perintis sudah terimplementasi;4. Pemberian subsidi operasional

    penyeberangan perintis sudahterimplementasi.

    H-100: 100% 1. Telah terbangun 100% pembangunan 6 kapal

    penyeberangan perintis namun baru 4 kapalpenyeberangan perintis yang telah dikirim

    ke lokasi (M aluku Tenggara, Maluku Tengah,Garonggong-Batu licin, Manokwari-Mokmer) dan2 kapal akan di kirim menunggu kondisi cuaca

    yang baik.2. Telah dikirim sebanyak 78 Unit Bis perintis di 21

    lokasi.3. Pemberian subsidi operasional angkutan jalan

    perintis dan angkutan penyeberangan perintissudah dilaksanakan.

    [P13A10] Dimulainyaperbaikan sarana dan

    prasarana pelabuhanperikanan dengan

    mengutamakanpenyediaan sarana air

    bersih dan pabrik esoleh pemerintah sertapembenahan sistem

    rantai dingin mulai

    dari penyortiran di lautsampai dengan di tempatpemasarannya

    KementerianKelautan dan

    Perikanan

    Kementerian PekerjaanUmum

    Peningkatancakupan sarana

    dan prasarana sertapenyempurnaan

    sistem rantai dingindi hulu dan hilir

    sesuai dengankebutuhan di setiaplokasi

    TARGET : Tersedianya saranadan prasarana sistem rantai

    dingin pada 34 lokasisentra perikanan (PPN/

    PPP/ PPI/TPI) sesuai dengankebutuhan pada masing-

    masing lokasi.

    TARGET H-100: Selesainya penyediaansarana prasarana fisik sistem rantai dingin

    pada 7 lokasi sentra perikanan (PPI/TPI)

    H-100: 100% Jumlah kumulatif s/d Hari ke 100 sebesar 34 lokasi diSentra Perikanan. Pengadaan CCS dilakukan melalui

    mekanisme Tugas Pembantuan (TP), Pemda Kab/Kota melalui Dinas Kelautan dan Perikanan diberikan

    kewenangan untuk menentukan lokasi sesuaidengan kebutuhan dan ketersediaan persyaratan

    teknis di lokasi dan mendapat rekomendasi dari UnitKerja eselon I terkait. Prov. DKI pada perencanaanawal berlokasi di Muara Angke dan TPI Kalibaru,

    Jakarta Utara dialihkan ke PPI Kamal Muara dan

    Cilincing, dengan pertimbangan di Muara Angkesudah terbangun coldstorage dengan APBD 2009dan ice storage den gan APBN TA 2007.

    [P14] Pengadaan lahan bagi pertanian, perkebunan dan perikanan

    [P14A1] PenyusunanRancangan Peraturan

    Pemerintah tentangPenertiban Tanah Terlantar

    (Revisi PP 36 Thn 1998)

    Badan PertanahanNasional

    Kementerian Keuangan,Kepolisian Republik

    Indonesia, KementerianPertanian, Kementerian

    Koordinator POLHUKAM ,Kementerian Dalam Negeri,Kementerian Kehutanan,

    Kementerian PekerjaanUmum, Kementerian

    Negara Badan Usaha

    Milik Negara, BadanKoordinasi PenanamanModal, KementerianNegara Perumahan Rakyat,

    Kementerian Hukum danHAM, Sekretaris Negara,

    Bank Indonesia

    TersusunnyaRancangan

    PeraturanPemerintah tentang

    Penertiban TanahTerlantar (RevisiPP 36 Thn 1998)

    dan RancanganPeraturan Kepala

    BPN RI tentang

    Pelaksanaan RPPPenertiban Tanahterlantar (JuklakRPP) serta updating

    data tanah terlantar.

    TARGET : TersusunnyaRancangan Peraturan

    Pemerintah tentangPenertiban Tanah Terlantar

    (Revisi PP 36 Thn 1998)yang meliputi kegiatan:Perumusan isu-isu strategis,

    Penyusunan RPP PenertibanTanah Terlantar, Diskusi

    Internal dan Konsinyasi,

    Pembahasan RPP denganInstansi Terkait (Interdep),Penyampaian NaskahRPP ke Setneg, serta

    Penyusunan RancanganPeraturan Kepala BPN RI

    tentang Pelaksanaan RPPPenertiban Tanah Terlantar

    dan updating data tanahterlantar.

    TARGET H-100: Terbitnya PP PenertibanTanah Terlantar, Terbitnya Peraturan Kepala

    BPN RI tentang Pelaksanaan PP PenertibanTanah Terlantar dan Laporan Akhir Data

    Tanah Terlantar

    H-100: 100% Telah diterbitkan Peraturan Pemerintah (PP)Nomor 11 Tahun 2010 tentang Penertiban dan

    Pendayagunaan Tanah Terlantar dan PeraturanKepala BPN RI No. 4 Tahun 2010 Tentang Ketentuan

    Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun2010 Tentang Penertiban dan Pendayagunaan TanahTerlantar (Proses Calling Team Hukum BPN RI untuk

    disalin/digandakan sesuai naskah aslinya), besertalaporan data tanah terlantar.

  • 8/18/2019 Data Evaluasi Ukp4 - Program 100 h

    22/51

     BIDANG PEREKONOMIAN 21 Tercapai Tidak Tercapai

    RENCANA AKSIPENANGGUNG

     JAWABINSTANSI TERKAIT

    KRITERIA

    KEBERHASILAN

    UKURAN

    KEBERHASILANUKURAN KEBERHASILAN H100

    %

    CAPAIANKETERANGAN STATUS

    1 2 3 4 5 6 7 8 9

    [P14A2] Penyusunan Revisi

    Peraturan Pemerintahtentang Tarif atas PNBP

    yang berlaku pada BPN RI

    Badan Pertanahan

    Nasional

    Kementerian Keuanga n Tersusunnya

    Revisi PeraturanPemerintah tentang

    Tarif atas PNBP yangberlaku pada BPN RIyang diharmonisasi

    dengan DepartemenKeuangan

    TARGET : Tersusunnya Revisi

    Peraturan Pemerintahtentang Tarif atas PNBP

    yang berlaku pada BPN RIyang meliputi kegiatan:Sinkronisasi seluruh pasal,

    Pemasukan substansibaru, Diskusi Internal dan

    Konsinyasi, Harmonisasi RPPdengan Depkeu

    TARGET H-100: Terbitnya Peraturan

    Pemerintah tentang Tarif atas PNBP yangberlaku pada BPN RI

    H-100: 100% Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 13 Tahun 2010

    tentang Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan NegaraBukan Pajak yang Berlaku pada Badan Pertanahan

    Nasional telah diterbitkan

    [P15] Iklim investasi pertanian dan perikanan

    [P15A1] Penyusunan PPtentang Pertanian Pangan

    Skala Luas (Food Estate)

    KementerianPertanian

    Kementerian Perindustrian,Kementerian Perdagangan,

    Kementerian Keuangan,Kementerian Negara Badan

    Usaha Milik Negara

    Penyelesaianpenyusunan Perpres

    tentang PertanianPangan Skala Luas

    (Food Estate)

    TARGET : PP tentangPertanian Pangan Skala

    Luas (Food Estate)

    TARGET H-100: PP tentang PertanianPangan Skala Luas (Food Estate) telah

    selesai

    H-100: 100%

    [P15A2] Pencanangan FoodEstate di Merauke

    KementerianPertanian

    Kementerian Dalam Negeri Selesainya konsepdan terlaksananyaFood Estate di

    Merauke

    TARGET : Konseppengembangan Food Estatedi Merauke selesai 7 Januari

    2010 dan pencanangan

    sebelum 1 Februari 2010

    TARGET H-100: Konsep pengembanganFood Estate di Merauke selesai 7 Januari2010 dan pencanangan sebelum 1 Februari

    2010

    H-100: 100% Tanggal 21 Januari 2010 telah diselenggarakankunjungan lapang oleh Tim Pusat dan daerah yangterkait dengan Program Food Estate antara lain: Staf

    Khusus Presiden Bidang Otonomi Daerah, Wakil

    Menko Perekonomian, Wakil dari Kementrian PU(Ditjen SDA dan Ditjen Penataan Ruang), Wakil dariKementrian Pertanian (Ditjen PLA, Ditjen TP, Litbang,

    Ditjen Bun), SKPD Tk Propinsi (Dinas PertanianTP, Dinas Kehutanan, Dinas PU), SKPD Kabupaten(Bappeda, Dinas Lingkup Kab. Merauke).

    Tanggal 22 Januari 2010 diadakan rapat ko ordinasiPerencanaan Food Estate dihadiri oleh Pusat, Daerah

    dan calon investor.Hasil pertemuan di Merauke akan ditindaklanjuti

    dengan Rapat Koordinasi yang difasilitasi oleh StafKhusus Presiden Bidang Pertanian dan Energi padatanggal 25 Januari 2010.

    Menteri Pertanian telah mengirim surat kepadaPresiden perihal Pencanangan Usaha Budidaya

    Tanaman Skala Luas (food estate) di Merauke.

    Pencanangan belum dapat dilakukan karena adapersyaratan teknis yang masih harus dipastikan.

  • 8/18/2019 Data Evaluasi Ukp4 - Program 100 h

    23/51

     BIDANG PEREKONOMIAN 22 Tercapai Tidak Tercapai

    RENCANA AKSIPENANGGUNG

     JAWABINSTANSI TERKAIT

    KRITERIA

    KEBERHASILAN

    UKURAN

    KEBERHASILANUKURAN KEBERHASILAN H100

    %

    CAPAIANKETERANGAN STATUS

    1 2 3 4 5 6 7 8 9

    [P15A3] Pencanangan

    program peningkatan dayasaing dan nilai tambah

    produk pertanian denganpemberian insentif bagitumbuhnya industri

    perdesaan berbasis produk 

    Kementerian

    Pertanian

    Kementerian Perindustrian Selesainya konsep

    dan terlaksananyapencanangan

    programpeningkatan dayasaing dan nilai

    tambah produkpertanian dengan

    pemberian insentifbagi tumbuhnya

    industri perdesaanberbasis produk 

    TARGET : Konsep

    peningkatan daya saingdan nilai tambah produk

    pertanian denganpemberian insentif bagitumbuhnya industri

    perdesaan berbasis produkselesai 7 Januari 2010 dan

    pencanangan programsebelum 1 Februari 2010

    TARGET H-100: Konsep peningkatan

    daya saing dan nilai tambah produkpertanian dengan pemberian insentif

    bagi tumbuhnya industri perdesaanberbasis produk selesai 7 Januari 2010 danpencanangan program sebelum 1 Februari

    2010

    H-100: 100% Konsep 100% final, telah diserahkan kepada Presiden

    RI tgl 7 Januari 2010.

    [P16] Kesinambungan swasembada pangan

    [P16A1] Penyusunan CetakBiru Swasembada Pangan

    tahap ke-2 untuk kedelai, jagung, gula dan daging

    sapi

    KementerianPertanian

    Kementerian Pertanian Penyelesaian CetakBiru Swasembada

    Pangan tahap ke-2

    TARGET : Cetak BiruSwasembada Pangan tahap

    ke-2 untuk kedelai, jagung,gula dan daging sapi

    TARGET H-100: Cetak Biru SwasembadaPangan tahap ke-2 untuk kedelai, jagung,

    gula dan daging sapi telah selesai

    H-100: 100% Blue print Swasembada Daging Sapi 2014 diserahkanke Menteri Pertanian. Cetak Biru Swasembada Gula

    Nasional; Buku Road Map Jagung dan Kedelai telahselesai.

    [P17] Jaminan pasokan energi

    [P17A1] Pemenuhan BBMdalam negeri khususnyauntuk Indonesia bagian

    timur

    Kementerian EnergiSumber DayaMineral

    Kementerian Keuangan ,Kementerian Negara BadanUsaha Milik Negara

    Ketersediaan BBMdalam negerikhususnya untuk

    Indonesia bagiantimur

    TARGET : Kebutuhan BBMdalam negeri khususnyauntuk Indonesia bagian

    timur dapat terpenuhi

    TARGET H-100: Kebutuhan BBM dalamnegeri khususnya untuk Indonesia bagiantimur dapat terpenuhi

    H-100: 100% Kebutuhan BBM Dalam Negeri Khususnya untukIndonesia Bagian Timur dapat terpenuhi secaramemadai dan terjangkau melalui kebijakan:

    1. Pemberlakuan harga yang sama untuk seluruhIndonesia pada tingkat lembaga penyalur

    termasuk APMS;2. Revitalisasi infrastruktur dan pola distribusi BBM

    untuk Indonesia Bagian Timur;

    3. Alokasi BBM untuk setiap wilayah/Kabupaten/Kotatelah selesai disusun;

    4. Meningkatkan koordinasi pengawasanpendistribusian BBM dengan instansi terkait

    termasuk Pemda.

    [P17A2] Perencanaan

    pasokan gas bumi untuk

    keperluan domestik 

    Kementerian Energi

    Sumber Daya

    Mineral

    Kementerian Keuangan ,

    Kementerian Negara Badan

    Usaha Milik Negara

    Penyelesaian

    rencana pasokan

    gas bumi untukkeperluan domestik 

    TARGET : Rencana pasokan

    gas bumi yang mencakup

    kebijakan untuk menjagapemenuhan kebutuhan gasdomestik 

    TARGET H-100: Rencana pasokan gas bumi

    yang mencakup kebijakan untuk menjaga

    pemenuhan kebutuhan gas domestik(100 %)

    H-100: 100% 1. Neraca Gas Bumi Indonesia 2010-2025 telah

    disusun dan disetujui oleh Menteri Energi dan

    Sumber Daya Mineral pada tanggal 1 Januari 2010.2. Rencana Induk Jaringan Transmisi dan Distribusi

    Gas Bumi Nasional Tahun 2010-2025 telah selesai

    disusun dan ditetapkan dengan KeputusanMenteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 0225K/11/MEM/2010 tanggal 27 Januari 2010.

    3. Telah selesai disusun Kebijakan Penetapan AlokasiDan Pemanfaatan Gas Bumi Untuk Pemenuhan

    Kebutuhan Dalam Negeri melalui PeraturanMenteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 03

    Tahun 2010 tanggal 27 Januari 2010.

  • 8/18/2019 Data Evaluasi Ukp4 - Program 100 h

    24/51

     BIDANG PEREKONOMIAN 23 Tercapai Tidak Tercapai

    RENCANA AKSIPENANGGUNG

     JAWABINSTANSI TERKAIT

    KRITERIA

    KEBERHASILAN

    UKURAN

    KEBERHASILANUKURAN KEBERHASILAN H100

    %

    CAPAIANKETERANGAN STATUS

    1 2 3 4 5 6 7 8 9

    [P17A3] Penerbitan PP dan

    Peraturan Menteri ESDMtentang Pasokan batubara

    Dalam Negeri (DMO)

    Kementerian Energi

    Sumber DayaMineral

    Kementerian Keuangan,

    Kementerian NegaraBadan Usaha Milik Negara,

    Kementerian Hukum danHAM, Sekretaris Negara

    Cakupan PP dan

    Peraturan MenteriESDM tentang

    Pasokan batubaraDalam Negeri (DMO)

    TARGET : PP dan Peraturan

    Menteri ESDM tentangPasokan batubara Dalam

    Negeri (DMO) yangmencakup kebijakan untukmenjaga pemenuhan

    kebutuhan batubara dalamnegeri

    TARGET H-100: PP dan Peraturan Menteri

    ESDM tentang Pasokan batubara DalamNegeri (DMO) yang mencakup kebijakan

    untuk menjaga pemenuhan kebutuhanbatubara dalam negeri

    H-100: 100% 1. PP tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha

    Pertambangan Mineral dan Batubara telah selesai.2. Permen ESDM No. 34 Tahun 2009 tentang

    Pengutamaan Pemasokan Kebutuhan Mineral danBatubara Untuk Kepentingan Dalam Negeri telahditerbitkan pada tanggal 31 Desember 2009.

    [P17A4] Penerbitan Perpres

    tentang Proyek PercepatanPembangunan Pembangkit

    Tenaga Listrik 10.000 MWTahap II

    Kementerian Energi

    Sumber DayaMineral

    Kementerian Keuangan,

    Kementerian NegaraBadan Usaha Milik Negara,

    Sekretaris Kabinet

    Penyelesaian

    Perpres tentangProyek Percepatan

    PembangunanPembangkit TenagaListrik 10.000 MW

    Tahap II

    TARGET : Perpres tentang

    Proyek PercepatanPembangunan Pembangkit

    Tenaga Listrik 10.000 MWTahap II

    TARGET H-100: Perpres tentang Proyek

    Percepatan Pembangunan PembangkitTenaga Listrik 10.000 MW Tahap II

    H-100: 100% 1. Perpres No. 4 tahun 2010 tentang Penugasan

    Kepada PT Perusahaan Listrik Negara (Persero)untuk Melakukan Percepatan Pembangunan

    Pembangkit Tenaga Listrik Yang MenggunakanEnergi Terbarukan, Batubara, dan Gas telahditerbitkan tanggal 8 Januari 2010.

    2. Sebagai tindak lanjut Perpres No. 4 tahun 2010tersebut, telah ditetapkan dalam Peraturan Menteri

    ESDM No. 02 Tahun 2010 tentang Daftar Proyek-Proyek Percepatan Pembangkit Tenaga Listrik yangMenggunakan Energi Baru Terbarukan, Batubara

    dan Gas serta Transmisi Terkait Tanggal 27 Januari2010.

    [P18] Sistem harga energi yang kompetitif [P18A1] Penerbitan Perpres

    tentang Harga PatokanPembelian Listrik DariPanas Bumi (Telah diubah

    menjadi Permen ESDMsesuai dengan SK Menko

    Perekonomian No.S-90/M.Ekon/11/2009 Tanggal 25

    Nopember 2009)

    Kementerian Energi

    Sumber DayaMineral

    Kementerian Keuangan,

    Kementerian Perindustrian,Kementerian NegaraBadan Usaha Milik Negara,

    Sekretaris Kabinet

    Penyelesaian

    Permen tentangHarga PatokanPembelian Listrik

    Dari Panas Bumi

    TARGET : Permen ESDM

    tentang Harga PatokanPembelian Listrik Dari PanasBumi

    TARGET H-100: Perpres tentang Harga

    Patokan Pembelian Listrik Dari Panas Bumi

    H-100: 100% Telah ditetapkan Permen ESDM No. 32 Tahun 2009

    tentang Harga Patokan Pembelian Tenaga Listrikoleh PT PLN (persero) dari pembangkit listrik tenagaPanas Bumi pada tanggal 4 Desember 2009. Harga

    patokan tertinggi yang dipergunakan sebagai dasardalam kelayakan WKP (Wilayah Kerja Pertambangan)

    Panas Bumi yang akan dilaksanakan oleh PemerintahDaerah adalah sebesar sebesar US$ 9,7 cent/ kWh.

  • 8/18/2019 Data Evaluasi Ukp4 - Program 100 h

    25/51

     BIDANG PEREKONOMIAN 24 Tercapai Tidak Tercapai

    RENCANA AKSIPENANGGUNG

     JAWABINSTANSI TERKAIT

    KRITERIA

    KEBERHASILAN

    UKURAN

    KEBERHASILANUKURAN KEBERHASILAN H100

    %

    CAPAIANKETERANGAN STATUS

    1 2 3 4 5 6 7 8 9

    [P19] Ketahanan energi

    [P19A1] Perumusan

    penyelesaian permasalahanPPA di tingkat korporat

    PT PLN

    Kementerian Energi

    Sumber DayaMineral

    Kementerian Keuangan ,

    Kementerian Negara BadanUsaha Milik Negara

    Tersusunnya

    rumusanpenyelesaian

    permasalahan PPAdi tingkat korporatPT PLN

    TARGET : Rumusan

    kebijakan untukmenyelesaikan secara

    tuntas permasalahan PPA ditingkat korporat PT PLN

    TARGET H-100: Rumusan kebijakan untuk

    menyelesaikan secara tuntas permasalahanPPA di tingkat korporat PT PLN

    H-100: 100% Rapat Wapres 18 Januari 2010 memutuskan agar

    PT PLN (Persero) menyelesaikan kontrak IPP yangmengalami kendala secara korporat, dengan

    demikian penyelesaian IPP terkendala tidakmemerlukan Perpres dan hal ini sesuai denganmasukan Sekretariat Kebinet.

    Terkait hasil rapat Wapres tersebut, MESDM telahmenyampaikan surat kepada Kepala UKP4 tanggal 19

    Januari 2010.KESDM cq Dirjen LPE telah men girim surat kepada

    Direktur Utama PT PLN (Persero) tanggal 19 Januari2010 dengan tembusan MESDM dan BPKP mengen aipenyelesaian permasalahan PPA sesuai dengan hasil

    rapat Wapres dimaksud.Pada tanggal 27 Januari 2010 Menko Bidang

    Perekonomian telah menyampaikan surat keSekretariat Kabinet tentang pembatalan Perpres

    Penyelesaian IPP terkendala.

    [P19A2] Penuntasan

    reorganisasi PLN dan

    Pertamina

    Kementerian

    Negara Badan

    Usaha Milik Negara

    Kementerian Energi Sumber

    Daya Mineral

    Penyelesaian

    restrukturisasi PLN

    dan Pertamina

    TARGET : Restrukturisasi

    PLN dan Pertamina selesai

    secara menyeluruh

    TARGET H-100: Restrukturisasi PLN dan

    Pertamina selesai secara menyeluruh

    H-100: 100% Penetapan organisasi dalam rangka restrukturisasi

    PLN dan Pertamina sudah selesai

    [P19A3] Pemanfaatan

    coal bed methane melaluipenyusunan perangkatperaturan sehingga bisa

    menghasilkan energi padatahun 2011

    Kementerian Energi

    Sumber DayaMineral

    Kementerian Negara

    Badan Usaha Milik Negara,Kementerian Keuangan

    Penyelesaian dan

    cakupan perangkatperaturan mengenaipemanfaatan coal

    bed methane

    TARGET : Perangkat

    peraturan mengenaipemanfaatan coal bedmethane selesai 1 Februari

    2010 sehingga bisamenghasilkan energi pada

    tahun 2011

    TARGET H-100: Perangkat peraturan

    mengenai pemanfaatan coal bed methaneselesai 1 Februari 2010 sehingga bisamenghasilkan energi pada tahun 2011

    (100 %)

    H-100: 100% Rapat Wapres tanggal 18 Januari 2010 memutuskan

    bahwa Inpres tentang CBM tidak diperlukan dancukup diterbitkan Pedoman Pengusahaan CBM danpenyesuaian term and conditions kontrak CBM.

    MESDM telah menyampaikan surat kepada KepalaUKP4 tanggal 19 Januari 2010 dalam rangka

    penegasan bahwa Inpres tidak perlu diterbitkan.Sebagai tindak lanjut dari Pedoman Pengusahaan

    CBM dan penyesuaian term and condition kontrakCBM, telah disusun Roadmap Pemanfaatan GasMetana Batubara (GMB) 2009-2025 (disesuaikan

    dengan aturan yang ada di PT PLN).

    [P20] Pengalihan sistem subsidi: BBM, pupuk, dan listrik [P20A1] Perumusanpengalihan sistem subsidi:

    BBM, pupuk dan listrik 

    KementerianKoordinator Bidang

    Perekonomian

    Kementerian NegaraBadan Usaha Milik Negara,

    Kementerian Energi SumberDaya Mineral, KementerianKeuangan, Kementerian

    Pertanian

    Penyelesaiankonsep kebijakan

    pengalihan sistemsubsidi

    TARGET : Konsep kebijakanpengalihan sistem subsidi

    BBM

    TARGET H-100: Konsep kebijakanpengalihan sistem subsidi BBM, pupuk

    dan listrik 

    H-100: 103% Telah selesai disusun Road Map Pengurangan SubsidiBahan Bakar Minyak.

  • 8/18/2019 Data Evaluasi Ukp4 - Program 100 h

    26/51

     BIDANG PEREKONOMIAN 25 Tercapai Tidak Tercapai

    RENCANA AKSIPENANGGUNG

     JAWABINSTANSI TERKAIT

    KRITERIA

    KEBERHASILAN

    UKURAN

    KEBERHASILANUKURAN KEBERHASILAN H100

    %

    CAPAIANKETERANGAN STATUS

    1 2 3 4 5 6 7 8 9

    TARGET : Konsep kebijakan

    pengalihan sistem subsidilistrik 

    TARGET H-100: Konsep kebijakan

    pengalihan sistem subsidi BBM, pupukdan listrik 

    H-100: 103% Telah selesai disusun Road Map Rasionalisasi Subsidi

    Listrik.

    TARGET : Konsep kebijakan

    pengalihan sistem subsidipupuk.

    TARGET H-100: Subsidi Pupuk: Draft model

    penyaluran Subsidi pupuk

    H-100: 100% Telah selesai disusun alternatif penyempurnaan

    kebijakan subsidi pupuk.

    [P21] Pengembangan Energi Terbarukan Nasional[P21A1] Pemberian FasilitasPerpajakan terhadap

    pemanfaatan energiterbarukan (renewableenergy)

    KementerianKeuangan

    Kementerian NegaraLingkungan Hidup,

    Kementerian Energi SumberDaya Mineral, KementerianPerindustrian

    PenyelesaianPeraturan Menteri

    Keuangantentang Insentifpemanfaatan energi

    terbarukan

    TARGET : Terbitnya PMKtentang Pemberian Insentif

    Perpajakan sektor energiterbarukan

    TARGET H-100: 100%Menyusun dan merumuskan PMK tentang

    Pemberian Insentif Perpajakan sektorenergi terbarukan

    H-100: 100% Telah diterbitkan Peraturan Menteri KeuanganNomor-21/PMK.011/2010 Tanggal 28 Januari

    2010 tentang Pemberian Fasilitas Perpajakan danKepabeanan untuk Kegiatan Pemanfaatan SumberEnergi Terbarukan

    [P22] Revitalisasi Kredit Usaha Rakyat (KUR)

    [P22A1] Penyediaan danapenjaminan untuk KUR

    dalam APBN sebesar Rp. 2triliyun pertahun

    KementerianKoordinator Bidang

    Perekonomian

    Kementerian Pertanian,Kementerian Kelautan dan

    Perikanan, KementerianPerindustrian, KementerianPerdagangan, Kementerian

    Dalam Negeri, KementerianNegara Badan Usaha Milik

    Negara, KementerianKeuangan, Kementerian

    Negara Koperasi dan UKM

    Penyelesaianperangkat

    pendukungpenyediaan danapenjaminan untuk

    KUR dalam APBN

    TARGET : Perangkatpendukung yang dapat

    menjamin terlaksananyapenyediaan danapenjaminan untuk KUR

    dalam APBN sebesar Rp. 2triliyun pertahun

    TARGET H-100: Perangkat pendukungyang dapat menja