105
DASAR-DASAR PENGOLAHAN KELAPA SAWIT EAT XVIII/09 ASIAN AGRI GROUP ASIAN AGRI GROUP ASIAN AGRI LEARNING INSTITUTE ASIAN AGRI LEARNING INSTITUTE 200 200 9 9 Presented by: Adhi Setyanto

Dasar Pengolahan Kelapa Sawit for EAT

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Dasar Pengolahan Kelapa Sawit for EAT

DASAR-DASAR PENGOLAHAN KELAPA SAWIT

EAT XVIII/09

ASIAN AGRI GROUPASIAN AGRI GROUPASIAN AGRI LEARNING INSTITUTEASIAN AGRI LEARNING INSTITUTE

20020099Presented by: Adhi Setyanto

Page 2: Dasar Pengolahan Kelapa Sawit for EAT

22

STRUKTUR ORGANISASIPABRIK MINYAK KELAPA SAWIT

Group Manager

Mill Manager

Asst Bengkel Asst Proses I Asst Proses II Kepala Tata Usaha

Production Controler

Mdr Bengkel Mdr Proses I Mdr Proses II Kepala Laboratorium

Tukang Besi Tukang LasTukang Kayu/BatuTukang BubutTukang PabrikTukang ListrikGreaserPemb Tk Las / BesiPemb.Tk. ListrikKrani Bengkel

Opr Loading RampOpr StirilizerOpr Tippler/HoistOpr PressOpr ClarificationOpr Kernel PlantOpr BoilerOpr Water Treatment Opr Mesin ListrikOpr Tractor/ LoaderKrani TimbangPembantu Oprator- Air Limbah - Land Aplikasi- Incenerator- Capstan

Opr Loading RampOpr StirilizerOpr Tippler/HoistOpr PressOpr CarificationOpr Kernel PlantOpr BoilerOpr Water TreatmentOpr Mesin ListrikOpr Tractor/LoaderKarani TimbangPembanto Oprator- Air Limbah- Land Aplikasi- Incenerator- Capstan

AnalisPembantu AnalisPetugas PengirimanPetugas SamplePengawas Mutu BuahPetugas Mutu Buah

Kerani PembukuanKerani ProduksiKerani Adm & UmumOpr Ratel / SSBOpas KantorPerawatSopir managerSopir Dump TruckTukang Kebun

Kepala GudangPemb Gudang

Keamanan

Asst Proses III

Page 3: Dasar Pengolahan Kelapa Sawit for EAT

33

Proses Produksi CPO

TBS/FFB100%

TBS/FFB100%

CPO

20% s/d 24%- FFA (< 2.75%)- DOBI (> 3.1)- Dirt (< 0.015)- Moisture (< 0.15)- Beta carotene (> 500)

CPO

20% s/d 24%- FFA (< 2.75%)- DOBI (> 3.1)- Dirt (< 0.015)- Moisture (< 0.15)- Beta carotene (> 500)

KERNEL5% s/d 7%KERNEL5% s/d 7%

WASTE- RAW SLUDGE (50%)- FIBRE (11%)- EFB (20%)- SHELL (5%)- SOLID (2.5 %)

WASTE- RAW SLUDGE (50%)- FIBRE (11%)- EFB (20%)- SHELL (5%)- SOLID (2.5 %)

PMKS

ProductProcessing

Raw Material

Page 4: Dasar Pengolahan Kelapa Sawit for EAT

KERNELOUT

PLANTATIONSFRUIT INFRUITCAGE

STERILISING THRESHINGPRESSING

POWERGENERATION

KERNELDRYING

NUTS

FIBRES

KERNELS

SHELLS

NUTCRACKING COMPANY MILL POWER

EMPLOYEES' DOMESTIC POWER

PUREOIL

SLUDGE

PURIFYING

DRYING

OILSTORAGE

TANK OIL OUT

KERNELCRUSHING

PLANT

FERTILISER

STRIPPEDBUNCHES CLARIFICATION

EFFLUENT TREATMENTCENTRIFUGING

Crude Palm Oil Milling Process

Page 5: Dasar Pengolahan Kelapa Sawit for EAT

55

Portal Pos Keamanan

Page 6: Dasar Pengolahan Kelapa Sawit for EAT

Jembatan Timbang

Page 7: Dasar Pengolahan Kelapa Sawit for EAT

77

Stasiun Penerimaan Buah (Fruit Reception)

DefDefiinisi:nisi:SuatuSuatu prosesproses menyortirmenyortir atauatau mengelompokkanmengelompokkan tandantandan buahbuahsegarsegar (TBS) (TBS) sesuaisesuai SOP SOP dengandengan sistemsistem gradinggrading

ObjektiveObjektive daridari melakukanmelakukan prosesproses grading:grading:1.1. UntukUntuk memperolehmemperoleh standarstandar mutumutu TBS yang TBS yang sesuaisesuai SOPSOP2.2. MinimalisasiMinimalisasi sampahsampah (TBS (TBS diluardiluar standarstandar, , sampahsampah, , batubatu, , pasirpasir) )

yang yang masukmasuk keke PMKSPMKS3.3. MemberikanMemberikan shock therapyshock therapy bagibagi supplier supplier dalamdalam memasukkanmemasukkan

TBS TBS keke PMKSPMKS

Page 8: Dasar Pengolahan Kelapa Sawit for EAT

88

Penerimaan Buah

PasokanPasokan TBS TBS secarasecara umumumum keke PMKS PMKS didi Asian Asian AgriAgri adalahadalah::1.1. TBS TBS intiinti2.2. TBS PlasmaTBS Plasma3.3. TBS KKPATBS KKPA4.4. TBS TBS LuarLuar TergantungTergantung KebunKebun/PMKS/PMKS5.5. TBS TBS PekaranganPekarangan6.6. TBS TBS TumpangTumpang GilingGiling7.7. TBS TBS Afiliasi/SepupuAfiliasi/Sepupu

Page 9: Dasar Pengolahan Kelapa Sawit for EAT

99

Peralatan Pendukung

1. Jembatan Timbang (weightbridge)• Kapasitas 40 ton, sistem Load Cell, komputerisasi, Surge

protector, cermin, CCTV, Kicking plate, cat, Zero interlock, ukuran 12 x 3 m

• Fungsi jembatan timbang:1. Mengetahui jumlah janjang dan tonase TBS yang masuk2. Mengetahui tonase produksi CPO dan Kernel yang keluar PMKS3. Menimbang tonase yang masuk dan keluar yang berhubungan

dengan pabrik dan kebun2. Loading Ramp

• Terdapat pintu untuk pengaturan TBS yang akan diisikan kedalam lori

• Buka tutup pintu dilakukan menggunakan sistem hidrolik• Fungsi loading ramp adalah tempat penampungan TBS

sementara dan pengisian lori

Page 10: Dasar Pengolahan Kelapa Sawit for EAT

1010

Peralatan Pendukung

3. Lori• Fungsi: tempat menampung buah yang akan direbus• Konstruksi: terbuat dari plat besi dengan dinding berlubang

diameter ±10 mm agar penetrasi steam dan pembuanganair dalam buah lebih efektif

• Kapasitas: 2,5 Ton (Hoisting crane)• Kapasitas: 4,5 Ton dan 7,5 Ton (Tippler)

4. Dirt Conveyor• Umumnya terdapat pada pabrik-pabrik yang memasang kisi-

kisi di ramp• Umumnya terbuat dari scrapper atau screw• Umumnya materialnya dari mild steel• Digerakkan oleh elektromotor

Page 11: Dasar Pengolahan Kelapa Sawit for EAT

1111

Peralatan Pendukung

5. Capstan• Alat untuk menarik lori dilengkapi roll untuk menggulung tali,

kecepatan ± 20 m/min

6. Bollard• Fungsi: pengarah tarikan lori yang ditarik Capstand• Konstruksi: berbentuk roller dilengkapi bearing

7. Transfer Carriage• Umumnya kapasitas 3 lori, terdapat 2 unit• Semi Automatic• Rail: 50 x 50 mm dengan jarak 600 mm• Digerakkan oleh oli dengan pompa hidrolik

Page 12: Dasar Pengolahan Kelapa Sawit for EAT

1212

LOADING RAMP LORI

Page 13: Dasar Pengolahan Kelapa Sawit for EAT

1313

CAPSTAN BOLLARD

Page 14: Dasar Pengolahan Kelapa Sawit for EAT

1414

TRANSFER CARRIAGE Dirt Conveyor

Page 15: Dasar Pengolahan Kelapa Sawit for EAT

1515

Sistem Pengisian Lori

Page 16: Dasar Pengolahan Kelapa Sawit for EAT

1616

GRADING

Page 17: Dasar Pengolahan Kelapa Sawit for EAT

VARIETAS BUAH

DURA• Cangkang tebal berukuran 2 - 8

mm• Mesocarp tipis, presentase

mesocarp terhadap buah 35% -50 %

• Extraksi minyak rendah, 17 -18%

• Inti besar• Bijinya tidak dikelilingi sabut

DELI DURA• Cangkang relatif tebal• Presentase mesocarp terhadap

buah bisa mencapai 65 %• Inti relatif besar

TENERA• Cangkang tipis 0,5 – 4 mm• Presentase Mesocarp

terhadap buah 60 - 90 %• Mempunyai cincin serat di

sekeliling biji• Ekstraksi tinggi 22% - 24%

PISIFERA• Tidak mempunyai cangkang• Mempunyai cincin serat

tebal mengelilingi kernel yang berukuran kecil

Page 18: Dasar Pengolahan Kelapa Sawit for EAT

1818

Stasiun Perebusan (STERILIZER)

Fungsi• Menghentikan perkembangan ALB (FFA) dengan menonaktifkan

enzim lipase • Memudahkan pelepasan berondolan pada threshing• Melunakkan buah terutama mesocarp• Mengkondisikan mesocarp untuk lebih efektif dalam pemecahan

sel-sel minyak• Memudahkan proses pemisahan kernel dengan cangkang pada

Ripple mill

Page 19: Dasar Pengolahan Kelapa Sawit for EAT

1919

Proses Perebusan

1. Pembuangan udara– Udara adalah penghantar panas yang jelek sehingga menghambat

proses perpindahan panas ke dalam TBS– Steam sweeping: mendesak udara keluar ke bawah melalui pipa

aerasi atau dikenal dengan kondensat2. Siklus Sterilisasi

– Menaikkan tekanan steam– Mempertahankan tekanan steam– Blow off (pelepasan steam)

3. Pembuangan condensate– Timbulnya korosi dan erosi pada logam– Tidak berfungsinya grease pada bearing atau bushing roda lori– Kehilangan minyak yang tinggi– Menurunkan temperatur

Page 20: Dasar Pengolahan Kelapa Sawit for EAT

2020

Pintu Rebusan

2020

Liner

Page 21: Dasar Pengolahan Kelapa Sawit for EAT

2121

Orifice Plate

2121

Strainer

Page 22: Dasar Pengolahan Kelapa Sawit for EAT

2222

Safety device

2222

Mekanisme Kunci Pintu Sterilizer

Page 23: Dasar Pengolahan Kelapa Sawit for EAT

2323

Silincer Chamber

2323

Safety Valve

Page 24: Dasar Pengolahan Kelapa Sawit for EAT

2424

Pneumatic

22

Pressure Gauge

Page 25: Dasar Pengolahan Kelapa Sawit for EAT

25252525

Kertas Indikator

Data Stream

Page 26: Dasar Pengolahan Kelapa Sawit for EAT

2626

StasiunStasiun PemipilanPemipilan (THRESHER)(THRESHER)

Objektive• Memisahkan/merontokkan berondolan dari janjang semaksimal

mungkin

Sasaran• Memaksimalkan pengambilan berondolan, dengan mengatur

feeding ke dalam Thressher• Meminimalisasi losses pada empty bunch

USB < 2.5% on TBS

Page 27: Dasar Pengolahan Kelapa Sawit for EAT

2727

ALAT PENUANG TBS

1. HOISTING CRANE• Mengangkat dan menuang TBS ke Auto Feeder• ..\Pictures\Camera\Movie\Housting Crain Operasional.MOV

2. TIPPLER• Digunakan untuk menuang TBS ke Bunch Elevator/Autofeeder• Lebih simple khususnya dari segi KEAMANAN dan

MAINTENANCE

Page 28: Dasar Pengolahan Kelapa Sawit for EAT

2828

TIPPLER HOISTING CRANE

Page 29: Dasar Pengolahan Kelapa Sawit for EAT

2929

THRESHER

Speeder Arm

2929

Bunch Crusher

Page 30: Dasar Pengolahan Kelapa Sawit for EAT

3030

Digester

Press

MPDSteam

Press Cake

Water Dilution

Oil Losses (Press Fiber)

Digester & Press

Page 31: Dasar Pengolahan Kelapa Sawit for EAT

3131

Stasiun Pelumatan (DIGESTER)

Objektif:• Memecahkan seluruh sel-sel minyak dengan cara pengadukan

dengan prinsip putaran dan gesekan• Melepaskan mesocarp dari nut• Membuat massa dan temperatur menjadi lebih homogen• Memisahkan minyak dari mesocarp• Memudahkan proses di press

Page 32: Dasar Pengolahan Kelapa Sawit for EAT

3232

DIGESTER

Page 33: Dasar Pengolahan Kelapa Sawit for EAT

3333

Operasional

• Digester harus dioperasikan dengan tujuan untuk meminimalkanoil loss di press cake

• Ketinggian berondolan minimal ¾ volume total Digester• Bila menggunakan system press hydraulic waktu pengadukan

adalah 30 menit dan untuk type screw press 15 menit• Untuk mencegah terlalu lumatnya mash, bentuk serabut dari

berondolan harus masih tampak• Tidak dibenarkan menambah air pada proses pengadukan karena

akan menyebabkan NOS dari sel-sel minyak yang tidak pecahterbawa sehingga oil loss di proses selanjutnya tinggi

• Pemanasan mash antara 90–95 0C untuk mengurangi oil loss

Page 34: Dasar Pengolahan Kelapa Sawit for EAT

3434

Stasiun Pengempaan (PRESS)

Objektif:Mengekstraksi crude oil dari mash yang sudah dikondisikan padadigester dengan losses minimumNut pecah (nut breakage) di press fibre seminimal mungkin

Pendahuluan• Metode yang paling lazim digunakan untuk mengekstraksi crude oil

dari digested fruit adalah sistem kempa (pressing)• Tipe kempa yang digunakan Batch atau Screw Press• Jenis lain adalah centrifugal• Press dan Centrifugal diklasifikasikan pada proses kering• Proses yang lain adalah proses basah dengan penambahan air

pada digester dan sistem ini digunakan pada awal industri CPO

Page 35: Dasar Pengolahan Kelapa Sawit for EAT

3535

Gambaran umum Screw Press

1. Pada dasarnya terdiri dari empat bagiana. Pengurang putaran (speed reducer)b. Gigi profil lurusc. Body Pressd. Adjusting Cone

2. Motor penggerak menggerakkan Screw Press3. Kapasitas dapat diubah dengan mengubah diameter pulley4. Speed ratio sebesar 80:1

Page 36: Dasar Pengolahan Kelapa Sawit for EAT

3636

RANGKA MESIN PRESS COUPLING

Page 37: Dasar Pengolahan Kelapa Sawit for EAT

3737

VENTILASI HOSE HYDRAULIC

Page 38: Dasar Pengolahan Kelapa Sawit for EAT

3838

CONE OIL GUTTER

Page 39: Dasar Pengolahan Kelapa Sawit for EAT

3939

SCREW PRESS PRESS CAGE

Page 40: Dasar Pengolahan Kelapa Sawit for EAT

BAGIANPADAT

Page 41: Dasar Pengolahan Kelapa Sawit for EAT

4141

STASIUN KERNEL

Press

Cake

Nut

Fiber Cyclone

Ripple

MillCracked Mixture

Kernel Separator

Dry Shell

Hydro

Cyclone

Kernel Hydrocyclone

Wet Shell

Kernel Losses

Kernel Losses

Kernel Losses

Page 42: Dasar Pengolahan Kelapa Sawit for EAT

STASIUN KERNEL

TAHAP IPEMISAHAN NUT DAN SERABUT

NUT FIBRE

Page 43: Dasar Pengolahan Kelapa Sawit for EAT

PEMISAHAN BIJI DAN SERABUT

OBJEKTIFProses pemisahan nut dan fibre dari ampas press bertujuanuntuk:

“memperoleh nut yang bersih denganlosses kernel serendah mungkin”

Serta mempermudah proses selanjutnya di Stasiun Kernel Recovery

Page 44: Dasar Pengolahan Kelapa Sawit for EAT

Fraksi ringan:SerabutKernelPecahancangkangDebu

Fraksi berat:Nut utuhNut pecahKernel utuhKernel pecah

PEMISAHAN KERING:

Page 45: Dasar Pengolahan Kelapa Sawit for EAT

4545

FIBRE CYCLONE

Memisah Fibre dan NutInduced Draft

Hal-Hal Penting:Fibre Conveying Velocity: 18 m/sAverage Nut Lifting Velocity: 20~24 m/sKetinggian Kolum Pemisahan: 4.5 mJarak CBC dan Polishing Drum: 8 ft

Page 46: Dasar Pengolahan Kelapa Sawit for EAT

4646

NUT POLISHING DRUM

DrumColumn

Rantai Transmisi

Elektro motor

Page 47: Dasar Pengolahan Kelapa Sawit for EAT

4747

NUT SILO

Sekat

Kaki penyangga

Chute

Page 48: Dasar Pengolahan Kelapa Sawit for EAT

STASIUN KERNEL

TAHAP IIKERNEL RECOVERY

NUT

KERNEL CANGKANG

Page 49: Dasar Pengolahan Kelapa Sawit for EAT

4949

KERNEL RECOVERY

Kernel Recovery meliputi kegiatan pemecahan nut, pemisahankernel dari cangkang, pengeringan serta penyimpanan kernel

Kebijakan yang ditetapkan:a. Pemecahan nut diharapkan diperoleh effisiensi pemecahan yang

tinggi 95% dan broken kernel yang rendahb. Pemisahan kernel dengan cangkang diharapkan diperoleh kernel

dengan kualitas sesuai standard dan losses kernel minimalc. Dengan pengeringan diharapkan kadar air kernel produksi sesuai

standard sehingga lebih tahan disimpan

Page 50: Dasar Pengolahan Kelapa Sawit for EAT

FLOWCHART

Nut Silo

Ripple Mill Efisiensi > 95%

Cracked Mixture

Separation Column

HydrocycloneClaybath

Kernel Silo

KerenlBulk Silo

Shell Bin

Kernel loss. 3.5%(wet shell)

Kernel Produksi

Dry Kernel

Kernel loss 2.5% (dry shell)

Moist. < 7.00%Dirt. < 7.00%Broken kernel <15%

Page 51: Dasar Pengolahan Kelapa Sawit for EAT

5151

LTDS (Light Tenera Dust Separator)

Page 52: Dasar Pengolahan Kelapa Sawit for EAT

KETERANGAN GAMBAR

KERNELCANGKANGFEEDING ( CRACK MIXTURE )ALIRAN POMPA

1 2 3

ShellKernel

Feeding LTDS

321

VIBRATING SCREEN

WET KERNEL

WET SHELL

POMPA1

POMPA2

POMPA3

GAMBAR HYDROCYCLONE PBS

Page 53: Dasar Pengolahan Kelapa Sawit for EAT

5353

Hidrocyclone

Page 54: Dasar Pengolahan Kelapa Sawit for EAT

5454

KERNEL SILO• Kernel dari hasil pemisahan masuk ke kernel silo masih

mempunyai kadar air yang tinggi sekitar 12-15%• Untuk mengawetkan kernel agar tidak mudah menjamur maka

diperlukan pengeringan di silo kernel sehingga kadar air kernel mencapai 6 -7 %

• Volume efektif silo 80%• Pengeringan di silo kernel sekitar 15 jam• Pengeringan dilakukan dengan penghembusan udara panas

melalui Heater• Temperatur 70 – 80 ºC

Catatan:Proses pengeringan di kernel silo dipengaruhi retensi waktu(volume dan kapasitas)

Page 55: Dasar Pengolahan Kelapa Sawit for EAT

QUESTION ?QUESTION ?

Page 56: Dasar Pengolahan Kelapa Sawit for EAT

BAGIANCAIR

Page 57: Dasar Pengolahan Kelapa Sawit for EAT

5757

KEBIJAKAN ASIAN AGRI

STANDARD KUALITAS CPO :• FFA : < 2.50 %• Moist : < 0.15 %• Dirt : < 0.015 %• DOBI : > 2.70

BATAS OIL LOSSES :• Oil Loss di Decanter Solid : 0.10 % to TBS• Oil Loss di Heavy Phase : 0.28 % to TBS

Page 58: Dasar Pengolahan Kelapa Sawit for EAT
Page 59: Dasar Pengolahan Kelapa Sawit for EAT

5959

Skema CST stirer

skimmer sludge

crude oil

Oil Oil

drain

Sludge

Page 60: Dasar Pengolahan Kelapa Sawit for EAT

6060

Oil Purifier– Fungsi: Alat pemurnian minyak dari

Clean Oil Tank untuk mengurangi kadarkotoran secara maksimal

– Kapasitas 4 – 7 ton per jam

Hot Water Tank– Fungsi: Sebagai tanki air panas bertemperatur 950 C– Air panas ini akan digunakan di proses pemurnian dan press

yang mengalir secara gravitasi– Kapasitas alir ± 6 m3

– Tanki ini dilengkapi dengan katup pengapung untukmengontrol air masuk serta pipa untuk air yang overflow

Peralatan Pendukung

Page 61: Dasar Pengolahan Kelapa Sawit for EAT

6161

Decanter– Fungsi: Alat pengolah sludge agar terjadi pemisahan 3 phase yaitu:

Light phase, heavy phase dan solid– Kapasitas olah decanter 8 – 25 ton sludge per jam– Putaran tinggi ± 3000 rpm– Dengan gaya sentrifugal– Heavy phase dialirkan ke fat pit – Light phase dialirkan ke CST– Solid ke penampungan solid

Peralatan Pendukung

Page 62: Dasar Pengolahan Kelapa Sawit for EAT
Page 63: Dasar Pengolahan Kelapa Sawit for EAT

6363

VACUUM DRYER

Page 64: Dasar Pengolahan Kelapa Sawit for EAT

STANDAR KUALITAS CPO

KRITERIA % CPOFFA AVERAGE % < 2.50

FFA HIGH (Market) % < 5.00

FFA LOW % > 1.5

MOISTURE % 0.15

DIRT % 0.015PEROXIDE VALUE Meg/kg < 1.00DOBI > 2.5

ASIAN AGRI

Page 65: Dasar Pengolahan Kelapa Sawit for EAT

STANDAR KUALITAS KERNEL

KRITERIA % KERNEL

FFA % < 1

MOISTURE % < 7

DIRT % < 7

BROKEN % < 15

KERNEL OIL CONTENT

% < 49

ASIAN AGRI

Page 66: Dasar Pengolahan Kelapa Sawit for EAT

6666

Oil losses thd TBS• Condensate 0,06 %• Unstripped bunch 0,01 %• Empty Bunch 0,30 %• Press fibre 0,50 %• Nuts 0,10 %• Heavy phase 0,28 %• Decanter Solid 0,10 %• Spillage 0,05 %

TOTAL 1,40 %

Kernel losses thd TBS• Fibre cyclone 0,20 %• Dry Shell 0,04 %• Wet Shell 0,08 %• Winnower - %• USB 0,00 %

TOTAL 0,32 %

STANDAR LOSSES

Page 67: Dasar Pengolahan Kelapa Sawit for EAT

KERNEL CPO

Page 68: Dasar Pengolahan Kelapa Sawit for EAT

Mak Eroh, 1988, usia 50 tahun

Kabupaten Tasikmalaya, JabarPendidikan kelas III SD. Dengan pacul dan balincong, selama 47 hari bergelantung di tebing cadas timurlaut Gunung Galunggung mengebortebing gunung

Dilanjutkan dengan saluran air sepanjang4.5 km, mengairi sawah seluas 25 hektar.

Upakarti Lingkungan Hidup

Penghargaan Lingkungan (Global 500) dari PBB

We were moving mountains long before we knew we could

Vision, Motivation, Enthusiasm

Page 69: Dasar Pengolahan Kelapa Sawit for EAT

PENGOLAHAN AIR(WATER TREATMENT)

Page 70: Dasar Pengolahan Kelapa Sawit for EAT

Bagan Penjernihan Air

Page 71: Dasar Pengolahan Kelapa Sawit for EAT

7171

Operasional Penjernihan

BAHAN KOAGULAN– Aluminium sulfat (Al2 (SO4)3, 18 H2O atau Alum– Poly Aluminium Chloride (PAC)– Soda Ash (Sodium Carbonat)– Caustic Soda (NaOH)– Polyelectrolit (Profloc)

Fast mixingSlow mixing

Clarified Water

Sludge

SETTLING

Chlorine Coagulant + pH Correction + Flocculant

Page 72: Dasar Pengolahan Kelapa Sawit for EAT

Jartes

Page 73: Dasar Pengolahan Kelapa Sawit for EAT

Clarifier Tank

Air bersih2 -3 m

Sludge

Valve 1

Valve 3

Valve 2

Page 74: Dasar Pengolahan Kelapa Sawit for EAT
Page 75: Dasar Pengolahan Kelapa Sawit for EAT

SAND FILTERRaw Water Inlet

Top Baffle

Surface Washer

Filter Media

3-4 Layers ofCourse Support

ConcreteSubfillSupports

Laterals

Filtered Water Outlet

Strainer Heads

Approx. 50%Freeboard

45 - 90 cm0.50 - 0.70 mm

Page 76: Dasar Pengolahan Kelapa Sawit for EAT

7676

Pelunakan Air

Pelunakan air merupakan proses yang bertujuan menghilangkanatau menurunkan kesadahan air, silica dan TDS sehingga air memenuhi syarat untuk digunakan sebagai air umpan boiler. Jikagaram kesadahan air tidak dihilangkan atau dikurangkan akanmenyebabkan kerak pada boiler. Pelunakan dengan cara:1. Softener

Merupakan resin penukar ion yang berfungsi menurunkankesadahan air atau total hardness

2. Demineralizer plantMerupakan resin penukar kation dan anion berfungsi untukmenurunkan kesadahan, silica dan total dissolved solid (TDS)

3. DeaeratorMerupakan alat pemanas air umpan boiler dengan tujuanuntuk menghilangkan gas terlarut seperti oksigen, carbon dioksida dan amonia yang dapat menyebabkan korosi

Page 77: Dasar Pengolahan Kelapa Sawit for EAT

7777

Peralatan Pelunakan Air

SOFTENER PLANTSoftener adalah alat berupa tabungcylinder berisi resin yang digunakanuntuk menghilangkan kandungankesadahan (hardness) yang terdiridari unsur calsium dan magnesiuma.Prinsip Kerja

Softener tank yang berisi resin dengan unsur Natrium akan mengikatsetiap kesadahan dari yang melewatinya. Apabila resin telah penuhdengan kesadahan yang diikat, makaresin tersebut akan jenuh (tidak mampumengikat lagi) dan perlu diaktifkankembali dengan cara regenerasidengan larutan NaCl.

Page 78: Dasar Pengolahan Kelapa Sawit for EAT

Demineralizer plantCATION

EXCHANGERANION

EXCHANGERMake-up

Demin Water

Resin Cation Resin Anion

• RESIN PENUKAR KATION

• Menghilangkan ion-ion bermuatan positipseperti Ca, Mg dan ion positip lainnya dengancara pertukarandengan ion hydrogen (H+)

• RESIN PENUKAR ANION

• Menghilangkan ion-ion yang bermuatannegatip seperti SO4, Cl, SiO3, dan ion negatiflainnya dengan carapertukaran dengan ion OH-

Page 79: Dasar Pengolahan Kelapa Sawit for EAT

DeaeratorDearator

Boiler Feed Pump

Boiler

Water Inlet Vent Condenser

Heating Steam InletDeaerator

Stage

Working Water Level

DeaeratorDischarge

Storage Section

Page 80: Dasar Pengolahan Kelapa Sawit for EAT

8080

Air umpan boiler dengan analisa kimia dapat diketahui jenis danjumlah kandungan zat yang terkandung di dalamnya.

a. KerakKerak di air umpan boiler terbentuk dari kotoran-kotoran, biasanya dari campuran Calsium dan Magnesium yang taklarut. Kadang melekat ke dalam hard mass oleh silica. Pengaruh daripada pembentukan kerak adalahpengembungan/ pembengkokan pipa serta pelepuhan pipa

Internal Treatment

Page 81: Dasar Pengolahan Kelapa Sawit for EAT

8181

b. KorosiKorosi di air umpan boiler terjadi ketika asam atau pH rendah, air mengandung oksigen yang terlarut dan karbondioksida serta konsentrasi daripada caustic tinggi. pH rendahditandai dengan hilangnya logam, oksigen dan gas-gas korosif ini adalah rusaknya pipa boiler

Internal Treatment

Page 82: Dasar Pengolahan Kelapa Sawit for EAT

8282

Proses pemanasan air dalam pipa pemanas berlangsung lamaBahan bakar untuk menaikkan steam diperlukan banyakUap yang dihasilkan kurangMengakibatkan overheating pada pipaEffisiensi kerja boiler rendah

Dilakukan test air setiap 2 jam

Efek Buruk Kerak

Page 83: Dasar Pengolahan Kelapa Sawit for EAT

Degassifier

Air OutletWater Inlet

Water Outlet

Air InletBlower

Page 84: Dasar Pengolahan Kelapa Sawit for EAT

PENGOLAHAN LIMBAH

Page 85: Dasar Pengolahan Kelapa Sawit for EAT

8585

SISTEM PONDING (KOLAM)

Sistem pengelolaan limbah cair di PMKS menggunakan bakterimelalui sistem pond (kolam):Kolam Deoiling/CoolingUntuk pengutipan minyak, mengurangi padatan, menghomogenkan dan menurunkan suhu air limbah. Retensi time ± 2 hariKolam AcidifikasiTingkat asidogenisasi terjadi pada kolam ini di dokinasi olehkeragaman bakteri anaerobic yang menghidrolisis elemen-elemenlimbah untuk menguraikan senyawa organik menjadi asam(volatile acid) dan CO2. Retensi time ± 2.5 hari

Page 86: Dasar Pengolahan Kelapa Sawit for EAT

8686

SISTEM PONDING (KOLAM)

Kolam Primary dan Secondary AnaerobicPada kolam ini terjadi penguraian asam-asam organik menjadi gas methane dan CO2 oleh bakteri anaerobic. Pada penguraiansenyawa organik juga menghasilkan lumpur yang mengendap didasar kolam dan secara periodik harus dibuang agar tidak terjadipendangkalan. Retensi time ± 60 hariKolam AerobicPada kolam aerasi melalui aerator diinjeksikan udara untukmenurunkan BOD dari 520 mg/l yang dihasilkan dari kolamanaerobic menjadi 100 mg/l. Retensi time di kolam ± 15 hariKolam SedimentasiAir limbah dari kolam aerasi masih mengandung zat-zat terlarutdan harus dipisahkan sebelum dibuang ke sungai. Prosespengendapan secara gravitasi berdasarkan berat jenis

Page 87: Dasar Pengolahan Kelapa Sawit for EAT

8787

EFFLUENT TREATMENT

Jenis-jenis limbah PMKS:I. Padat

Janjangan kosong (untuk PUPUK)Cangkang (untuk BAHAN BAKAR BOILER)Fibre (untuk BAHAN BAKAR BOILER)Solid decanter (untuk PUPUK DAN PAKAN TERNAK)

II. CairAir condensate sterilizerSludge decanter dan separatorAir ex-pencucian pabrikAir ex-hidrocyclone atau claybath

Page 88: Dasar Pengolahan Kelapa Sawit for EAT

8888

LABORATORIUM

Fungsi Laboratorium di PMKS: 1. Cek kualitas CPO dan Kernel

produksi harian sesuai standarperusahaan

2. Analisa Oil dan Kernel losses pada proses danmengkoordinasikan denganproses dan maintenance untukperbaikan

3. Analisa parameter air 4. Analisa mutu TBS5. Analisa parameter limbah6. Melakukan eksperimen yang

berkaitan dengan prosesproduksi

Page 89: Dasar Pengolahan Kelapa Sawit for EAT

8989

MAINTENANCE

Aktivitas yang menentukan kualitas dan losses dari prosesproduksi dengan melakukan perawatan terhadap unit-unit mesinproduksi

Sasaran:Mempertahankan mesin tetap dalam kondisi standarMengurangi losses waktu akibat perbaikanLOW COST

Kontrol:Jadual MaintenanceKualitas hasil maintenancePemakaian tenaga kerja dan materialHistoris mesinBiaya maintenance

Page 90: Dasar Pengolahan Kelapa Sawit for EAT

9090

PELUMASAN

Fungsi pelumasan:Menghalangi kontak langsung logam dengan logamMengurangi gesekanMendispersikan (mengurai) kotoran agar tidak menjadi endapanMencegah korosiSebagai pendinginPeriode penggantian grease/oil pada bearing tergantung dari jenis, jumlah pemakaian, putaran, temperatur operasional serta jenis pelumas.

Sifat yang diinginkan dari suatu pelumas:1. Konsisten (viscositas)2. Kemampuan menahan beban pada kondisi kerja ekstrim3. Stabil dan anti oksidan4. Daya lekat tinggi

Page 91: Dasar Pengolahan Kelapa Sawit for EAT

pagpagee

Defenisi BOILER

Boiler adalah suatu bejana/pesawat yang berfungsi sebagai tempatproduksi uap yang merupakan hasil dari pemanasan air pada suhutertentu. Kebijakan yang harus dilakukan:

– Air yang digunakan untuk umpan boiler harus memenuhipersyaratan tertentu dan steam yang dihasilkan harusmemenuhi syarat untuk tujuan pengolahan di pabrik minyakkelapa sawit

– Pengoperasian Boiler dilakukan sesuai dengan prosedur danpetunjuk yang ditetapkan dari suplier pembuat boiler

– Mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja operator

Untuk memahami Boiler kita harus memahami tekanan, temperatur, kapasitas dan efisiensi

Untuk mendapatkan pembakaran yang sempurna kita harusmemiliki 3 hal yaitu: bahan bakar, api dan udara.

Page 92: Dasar Pengolahan Kelapa Sawit for EAT

pagpagee

345 ºC

740 ºC

850 ºC940 ºC

1200 ºC ~ 1300 ºC

PALM WASTES ROTARY FEEDER

TEMPERATUR RUANG DAPURTEMPERATUR RUANG DAPUR

Page 93: Dasar Pengolahan Kelapa Sawit for EAT

pagpagee

WATER TUBE BOILER

Page 94: Dasar Pengolahan Kelapa Sawit for EAT

pagpagee

STARTING VALVE Blowdown Superheater

Page 95: Dasar Pengolahan Kelapa Sawit for EAT

pagpagee

DRAFT CONTROL Penyetelan Kevacuman

Page 96: Dasar Pengolahan Kelapa Sawit for EAT

pagpagee

Separator Uap UPPER DRUM

pagpagee

SAFETY VALVE

Page 97: Dasar Pengolahan Kelapa Sawit for EAT

pagpagee

CONTROL VALVE ” NAF ”

pagpagee

SOOT BLOWING PIPE

Page 98: Dasar Pengolahan Kelapa Sawit for EAT

pagpagee

HEADER

Page 99: Dasar Pengolahan Kelapa Sawit for EAT

pagpagee

UPPER DRUM LOWER DRUMLOWER DRUM

Page 100: Dasar Pengolahan Kelapa Sawit for EAT

pagpagee

RANGKA BAKAR ( ROOSTER ) PIPA AIRPIPA AIR

Page 101: Dasar Pengolahan Kelapa Sawit for EAT

pagpagee

•BOILER MELEDAK

•AKIBAT MAL OPERATION

Page 102: Dasar Pengolahan Kelapa Sawit for EAT

102102

POWER PLANT

STEAM TURBO (TURBIN)– Sebagai pembangkit listrik utama dalam proses produksi– Digerakkan oleh uap yang dihasilkan Boiler untuk

menggerakkan sudu-sudu turbin dengan kecepatan tinggimelalui speed shaft menggerakkan generator

GENERATOR SET (GENSET)– Sebagai pembangkit listrik pembantu pada saat pabrik

beroperasi atau pembangkit listrik utama saat pabrik tidakberoperasi

– Generator digerakkan oleh mesin diesel dengan bahan bakarsolar

Page 103: Dasar Pengolahan Kelapa Sawit for EAT

103103

STEAM TURBINE GENERATOR SET

Page 104: Dasar Pengolahan Kelapa Sawit for EAT

ES ES page page -- 104104

STEAM TURBINE

Fungsi steam turbine di PMKSSebagai pembangkit listrik utama untuk menggerakkan seluruhperalatan dan mesin pengolahan buah kelapa sawit termasukpenerangan pabrik dan perumahan

TujuanAwalnya dipilih sebagai pembangkilt tenaga untuk menekan biayaoperasional karena turbin uap cukup digerakkan oleh uap dansama sekali tidak menggunakan bahan bakar lainnya kecuali fibredan cangkang yang pada dasarnya diproduksi oleh PMKS itusendiri sebagai limbah

Page 105: Dasar Pengolahan Kelapa Sawit for EAT

TERIMAKASIH