18
Karya Inovasi LAMPU UFO 1 BAB I LATAR BELAKANG PT.PLN (Persero) adalah sebuah perusahaan BUMN yang bergerak di bidang ketenagalistrikan, dengan visi yaitu “diakui sebagai perusahaan kelas dunia yang bertumbuh kembang, unggul dan terpercaya, dengan bertumpu pada potensi insani”. Sebagai tolak ukur perusahaan kelas dunia antara lain dapat dilihat dari tingkat mutu pelayanan kepada pelanggan serta penerapan teknologi yang terbaru untuk meningkatkan kualitas mutu dan kinerja perusahaan. Indikator standar mutu pelayanan dapat dinilai dari mutu tegangan, frekuensi, arus, SAIDI, SAIFI dan sebagainya. SAIDI sendiri adalah indikator lama jam padam sedangkan SAIFI merupakan banyaknya jumlah padam pada suatu daerah. Keduanya saat ini dijadikan parameter untuk mengukur keandalan listrik suatu daerah. Semakin luasnya area padam maka SAIDI dan SAIFI akan semakin besar dengan kata lain keandalan sistem tenaga listrik daerah tersebut kurang baik. Salah satu penyebab adanya pemadaman adalah gangguan pada trafo distribusi. Trafo distribusi merupakan salah satu aset yang vital dan mahal. Bila terjadi gangguan trafo, disamping biaya pemulihan yang cukup mahal juga menyebabkan SAIDI dan SAIFI meningkat, sehingga menurunkan tingkat pelayanan mutu kepada pelanggan. Saat ini khusunya di PT.PLN (Persero) Rayon Rivai, penurunan gangguan trafo merupakan prioritas yang harus segera dikerjakan. Diharapkan penyebab-penyebab gangguan dapat segera dicegah agar gangguan tidak terjadi. Namun saat ini petugas PLN masih kesulitan untuk memantau kondisi trafo, dikarenakan trafo yang jumlahnya banyak serta tersebar di wilayah yang luas. Selama ini petugas kebanyakan menerima laporan bahwa gangguan sudah terjadi. Belum ada tanda atau peringatan secara dini sebelum terjadi gangguan apabila trafo ada masalah. Apabila masalah dapat ditemukan secara lebih awal memungkinkan segera dilakukan perbaikan maupun pencegahan sebelum terjadi gangguan.

D39

Embed Size (px)

DESCRIPTION

sto pln

Citation preview

  • Karya Inovasi LAMPU UFO 1

    BAB I

    LATAR BELAKANG

    PT.PLN (Persero) adalah sebuah perusahaan BUMN yang bergerak di

    bidang ketenagalistrikan, dengan visi yaitu diakui sebagai perusahaan kelas

    dunia yang bertumbuh kembang, unggul dan terpercaya, dengan bertumpu pada

    potensi insani. Sebagai tolak ukur perusahaan kelas dunia antara lain dapat

    dilihat dari tingkat mutu pelayanan kepada pelanggan serta penerapan teknologi

    yang terbaru untuk meningkatkan kualitas mutu dan kinerja perusahaan.

    Indikator standar mutu pelayanan dapat dinilai dari mutu tegangan,

    frekuensi, arus, SAIDI, SAIFI dan sebagainya. SAIDI sendiri adalah indikator

    lama jam padam sedangkan SAIFI merupakan banyaknya jumlah padam pada

    suatu daerah. Keduanya saat ini dijadikan parameter untuk mengukur keandalan

    listrik suatu daerah. Semakin luasnya area padam maka SAIDI dan SAIFI akan

    semakin besar dengan kata lain keandalan sistem tenaga listrik daerah tersebut

    kurang baik.

    Salah satu penyebab adanya pemadaman adalah gangguan pada trafo

    distribusi. Trafo distribusi merupakan salah satu aset yang vital dan mahal. Bila

    terjadi gangguan trafo, disamping biaya pemulihan yang cukup mahal juga

    menyebabkan SAIDI dan SAIFI meningkat, sehingga menurunkan tingkat

    pelayanan mutu kepada pelanggan. Saat ini khusunya di PT.PLN (Persero) Rayon

    Rivai, penurunan gangguan trafo merupakan prioritas yang harus segera

    dikerjakan. Diharapkan penyebab-penyebab gangguan dapat segera dicegah agar

    gangguan tidak terjadi. Namun saat ini petugas PLN masih kesulitan untuk

    memantau kondisi trafo, dikarenakan trafo yang jumlahnya banyak serta tersebar

    di wilayah yang luas. Selama ini petugas kebanyakan menerima laporan bahwa

    gangguan sudah terjadi. Belum ada tanda atau peringatan secara dini sebelum

    terjadi gangguan apabila trafo ada masalah. Apabila masalah dapat ditemukan

    secara lebih awal memungkinkan segera dilakukan perbaikan maupun pencegahan

    sebelum terjadi gangguan.

  • Karya Inovasi LAMPU UFO 2

    Dengan kondisi yang demikian penulis berinisiatif untuk membuat sebuah

    alat yang membantu menyelesaikan masalah tersebut. Yaitu alat yang membantu

    petugas untuk mengetahui kondisi trafo secara jarak jauh. Dengan harapan dapat

    membantu kinerja unit untuk mencegah dan mengurangi gangguan trafo.

    Sehingga ketika ada indikasi atau gejala yang mungkin menyebabkan gangguan,

    petugas dapat segera menuju ke lokasi untuk mengecek kondisi trafo dan

    dilakukan tindakan yang sesuai agar permasalahan tersebut tidak meluas dan

    menyebabkan gangguan trafo. Penerapan alat ini juga diharapkan mendukung visi

    PLN menjadi perusahaan kelas dunia, karena perusahaan kelas dunia

    parameternya bisa dilihat dari penggunaan teknologi yang berkembang saat ini.

  • Karya Inovasi LAMPU UFO 3

    BAB II

    STRATEGIC ISSUE (PEMILIHAN TOPIK)

    Gangguan trafo merupakan masalah utama yang perlu diselesaikan bagi

    PLN. Akibat dari banyaknya trafo yang mengalami kerusakan, kebutuhan akan

    proses perbaikan trafo yang benar sangat dibutuhkan. Agar biaya pemeliharan dan

    perbaikan trafo dapat dihemat sedikit mungkin maka diperlukan pemeliharaan

    serta memantau trafo secara berkala. Adanya gangguan trafo ini juga yang

    menyebabkan sisi pelanggan padam. Pemadaman akibat gangguan ini yang

    membuat proses bisnis PLN terganggu.

    Gangguan trafo biasanya diakibatkan oleh beberapa hal, seperti loss contact

    pada bushing trafo. Hubungan antara kumparan trafo ke jaringan luar melalui

    sebuah bushing, yaitu sebuah konduktor yang diselubungi oleh isolator, yang

    sekaligus berfungsi sebagai penyekat antara konduktor bushing dengan tangki

    trafo. Bushing merupakan sarana penghubung antara belitan dengan jaringan luar.

    Bushing terdiri dari sebuah konduktor yang diselubungi oleh isolator. Isolator

    tersebut berfungsi sebagai penyekat antara konduktor bushing dengan body main

    tank transformator. Kejadian loss contact sendiri terjadi pada bushing trafo yang

    disebabkan adanya kelonggaran pada hubungan kawat phasa (kabel schoen)

    dengan terminal bushing. Hal ini mengakibatkan tidak stabilnya aliran listrik oleh

    trafo distribusi dan dapat juga menimbulkan panas yang dapat menyebabkan

    kerusakan belitan trafo.

    Gambar 2.1 Kabel moros akibat loss contact

  • Karya Inovasi LAMPU UFO 4

    Gangguan pada trafo juga dapat terjadi karena kondisi trafo yang sudah tua

    karena tidak adanya pemeliharaan, minyak trafo yang harus diganti,

    pengencangan baud-baud di packing trafo, seal bushing TM atau TR apakah

    kondisi packing trafo bocor atau tidak, pembebanan trafo yang tidak seimbang

    pada tiap fasanya, maupun yang lebih penting yaitu pembebanan trafo itu sendiri,

    apakah masih dibawah 80% atau tidak. Pada saat pembebanan yang tidak

    seimbang maupun trafo kelebihan beban, biasanya mengakibatkan belitan pada

    trafo panas. Panasnya belitan trafo ini akan mempengaruhi temperatur pada

    minyak dan packing trafo. Panas pada minyak trafo ini akan mengakibatkan

    minyak menguap, akibatnya bushing trafo juga akan mengalami kenaikan

    temperatur. Bisa jadi kondisi ini menyebabkan seal pada bushing akan mengeras

    karena panas. Hal inilah yang kemudian menyebabkan bushing TM atau TR dan

    packing atas body trafo kendor sehingga minyak merembes keluar atau air dari

    luar masuk dari sela-sela bushing dan packing atas body trafo yang kendor.

    Karena minyak merembes serta air dari luar masuk ke dalam trafo, akibatnya air

    inilah yang kemudian tercampur pada minyak trafo dan menyebabkan ikatan air

    dan minyak dalam trafo tersebut timbul kandungan gas. Gas ini yang

    memungkinkan trafo meledak.

    Gambar 2.2 Seal trafo kendor

    Saat ini dilapangan belum ada tanda atau peringatan secara dini sebelum

    terjadi gangguan apabila trafo ada masalah. Apabila masalah dapat ditemukan

    secara lebih awal memungkinkan segera dilakukan perbaikan maupun pencegahan

    sebelum terjadi gangguan. Dengan adanya fakta seperti penjelasan diatas, akan

  • Karya Inovasi LAMPU UFO 5

    lebih baik jika diterapkan sebuah alat indikator di trafo untuk mengirimkan alarm

    atau peringatan apabila ada gejala-gejala yang bisa mengakibatkan trafo gangguan

    kepada petugas secara jarak jauh.

  • Karya Inovasi LAMPU UFO 6

    BAB III

    PERUMUSAN OFI

    3.1 Analisis SWOT

    Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk

    mengevaluasi kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang(oppurtunities),

    dan ancaman (threat) dalam suatu penyelesaian permasalahan dalam hal ini

    adalah bagaimana penanganan untuk mengurangi ganguan trafo. Proses ini

    melibatkan penentuan tujuan yang spesifik serta dapat mengidentifikasi faktor

    internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan

    tersebut. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisa dan memilah

    berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya kemudian menerapkannya.

    Dari permasalahan yang ada dapat dirumuskan SWOT untuk menyelesaikan

    masalah penurunan gangguan trafo.

    Gambar 3.1 Analisa SWOT

    3.2 Strength

    Dukungan manajemen PT.PLN (Persero) Rayon Rivai terhadap

    penghematan biaya dan waktu apabila harus mengganti trafo yang

    mengalami gangguan.

    Dukungan petugas PT.PLN (Persero) dalam memanfaatkan alat terbaru agar

    membantu proses pekerjaan mencegah gangguan trafo.

  • Karya Inovasi LAMPU UFO 7

    3.2 Weakness

    Petugas tidak mengetahui kondisi trafo apabila ada gejala-gejala yang bisa

    menyebabkan gangguan trafo.

    Petugas terlambat mencegah gangguan trafo karena tidak ada peringatan

    terlebih dahulu sehingga gangguan sudah terjadi sebelum dicegah.

    Jumlah trafo yang banyak serta tersebar luas, sehingga petugas tidak optimal

    dalam pengawasan.

    3.3 Oppurtunity

    Terciptanya inisiatif berupa inovasi untuk mengurangi masalah gangguan

    trafo.

    Berkurangnya gangguan trafo.

    Terjadi penghematan apabila gangguan trafo tidak terjadi.

    3.4 Threat

    Terbatasnya dana dan waktu sehingga pengembangan inovasi belum

    maksimal

    Kurangnya pemahaman penulis mengenai bidang mikrokontroller

    Diperlukan SDM yang peduli akan asset milik PLN

    Dari analisa SWOT di atas dapat diketahui beberapa kelemahan yang terjadi

    agar kemungkinan gangguan trafo dapat dicegah. Dengan mempertimbangkan

    tantangan yang ada dalam penyelesaian masalah tersebut, maka penulis

    berinisiatif untuk membuat suatu alat yang dapat membantu kinerja unit dalam

    mengatasi gangguan trafo, yaitu alarm bushing trafo berbasis mikrokontroller.

    Dimana alat ini dapat mendeteksi kenaikan temperatur pada bushing trafo

    secara jarak jauh. Karena alat ini akan memberikan alarm di trafo tersebut serta

    dapat mengirimkan sms berupa alarm peringatan kepada petugas bahwa

    temperatur pada bushing trafo melebihi nilai yang sudah di setting. Dengan alarm

    berupa sms ini petugas dapat segera melakukan pengecekan pada trafo tersebut,

    dan melakukan tindakan agar gangguan trafo dapat dicegah.

  • Karya Inovasi LAMPU UFO 8

    BAB IV

    PELAKSANAAN AFI

    4.1 Proses Pengerjaan

    Proses pembuatan dimulai oleh identifikasi masalah, dengan mencari data

    mengenai trafo-trafo yang mengalami gangguan, Setelah proses identifikasi

    selesai maka selanjutnya dibuat flowchart kerja dari alat . Ini dimaksudkan untuk

    mempermudah proses pengerjaan dan pembuatannya.

    Gambar 4.1 Flowchart pembuatan LAMPU UFO

    Langkah selanjutnya adalah mencari data pada trafo-trafo yang kondisinya

    overload maupun rawan pembebanannya untuk dilihat kondisi trafonya,

    dilakukan pada waktu beban puncak dan dengan menggunakan alat thermovision.

    Serta mencari tempat atau titik untuk menempatkan sensor agar mampu membaca

  • Karya Inovasi LAMPU UFO 9

    perubahan yang ada pada trafo. Dari data yang didapat maka diperoleh bahwa

    sensor ditempatkan di bushing trafo. Pemilihan bushing trafo sebagai titik untuk

    mendeteksi kenaikan temperatur dikarenakan pada bushing trafo sering terjadi

    loss contact, dan juga bushing trafo merupakan bagian yang langsung

    berhubungan dengan belitan didalam trafo. Sehingga nantinya akan diperoleh nilai

    temperatur pada bushing trafo untuk dijadikan nilai referensi untuk batasan akan

    pada nilai temperatur berapa alat ini memberikan alarm.

    .

    Gambar 4.2 Proses pengerjaan alat

    Setelah melakukan identifikasi masalah dan pengumpulan data, langkah

    berikutnya adalah melakukan perancangan. Yang didalamnya termasuk juga

    menentukan masukan dan luaran apa saja yang akan dipakai dalam pembuatan

    alat ini. Untuk tahap berikutnya adalah membuat rangkaian yang akan dipakai,

    Rancang bangun alat ini diwujudkan dengan menggabungkan beberapa sistem

    yaitu rangkaian catu daya, sensor suhu LM35, buzzer, pengatur menu dengan push

    button, tampilan display dengan LCD 16x2 baris, modem Wavecom, dan

    mikrokontroler AT Mega 8535 sebagai unit pemroses. Mikrokontroler sendiri

    merupakan keseluruhan sistem komputer yang dikemas menjadi sebuah chip di

    mana di dalamnya sudah terdapat Mikroprosesor, I/O, Memori bahkan ADC,

    berbeda dengan Mikroprosesor yang berfungsi sebagai pemroses data. Setelah

    melakukan rancangan rangkaian atau membuat prototype dilakukan pengisian

    program, yaitu perancangan perangkat lunak sebagai pengendali program pada

    mikrokontroler AT Mega 8535. Kemudian di kompilasi menggunakan program

    BASCOM AVR menjadi data BIN atau HEX (Format Heksadesimal) untuk di-

    download-kan ke mikrokontroller. Selanjutnya adalah melakukan uji coba dan

  • Karya Inovasi LAMPU UFO 10

    evaluasi apakah rangkaian dan program sudah berjalan dengan benar atau belum,

    akan dilakukan troubleshooting jika memang masaih ada kesalahan sehingga akan

    dapat diketahui salah terjadi pada rangkaiannya ataupun program.

    4.2 Cara kerja

    Sensor suhu dapat ditempelkan di bushing. Ketika ada kenaikan temperatur

    pada bushing trafo, sensor suhu yang ditempatkan di bushing akan membaca

    perubahan temperatur tersebut. Sensor akan mengirim data ke mikrokontroller. Di

    mikrokontroller data yang diberikan oleh sensor akan diolah untuk menjadi

    bentuk digital karena data dari sensor data masih dalam bentuk analog. Dari

    mikrokontroler inilah yang akan memberikan output ke display untuk ditampilkan

    berapa nilai temperatur yang ada pada bushing trafo. Apabila nilai temperaturnya

    melebihi nilai setting (nilai referensi) yang sudah ditentukan maka

    mikrokontroller akan mengirim data melalui modem berupa peringatan ke

    operator melalui sms, buzzer pada alat ini juga akan berbunyi. Apabila temperatur

    turun melewati batas alarm, alarm akan berhenti. Didalam alat ini bisa diketahui

    nilai temperatur tertinggi yang pernah terjadi.

    Gambar 4.3 Diagram alur cara kerja LAMPU UFO

    Mikrokontroller

    AT Mega 8535

    Sensor

    Tombol

    Display

    (LCD)

    Modem

    Buzzer

    SMS

  • Karya Inovasi LAMPU UFO 11

    4.3 Rincian Biaya Peralatan

    Dalam pembuatan alat ini memerlukan biaya sebesar:

    Tabel 4.1 Rincian Biaya

    No Komponen Jumlah Harga satuan Total harga

    1 Modem Wavecom

    Fastrack Dual Frequency

    1 Buah Rp 495.000 Rp 495.000

    2 Minimum System AT

    Mega 8535

    1 Buah Rp 190.000 Rp 190.000

    3 Pin Header Female 1 Buah Rp 19.000 Rp 19.000

    4 Trafo 1 A 1 Buah Rp 22.000 Rp 22.000

    5 Miniswitch Push Button 4 Buah Rp 8.500 Rp 34.000

    6 Serial To RS232 1 Buah Rp 65.000 Rp 65.000

    7 Sensor Temperatur 4 Buah Rp 15.000 Rp 60.000

    8 Kabel AC 1 Buah Rp 15.000 Rp 15.000

    9 Buzzer 1 Buah Rp 15.000 Rp 15.000

    10 LCD 1 Buah Rp 65.000 Rp 65.000

    11 Blok PCB 1 Buah Rp 10.000 Rp 10.000

    12 Box 1 Buah Rp 15.000 Rp 15.000

    Total Rp 1.005.000

  • Karya Inovasi LAMPU UFO 12

    BAB V

    PENUTUP

    5.1 Kesimpulan

    Gangguan trafo akan berkurang apabila gejala-gejala yang menyebabkan

    gangguan dapat segera dicegah dan dilakukan tindakan yang sesuai.

    Dengan adanya alat bantu berupa alarm trafo ini petugas dapat terbantu

    untuk memantau kondisi trafo secara jarak jauh, sehingga apabila ada

    masalah petugas segera dapat menuju lokasi setelah mendapat alarm ini.

    Dapat dilakukan penghematan trafo apabila gangguan trafo dapat dicegah.

    5.2 Saran

    Dari beberapa kesimpulan di atas, saran yang dapat kami berikan untuk

    pengembangan dari alat alarm temperatur bushing trafo ini adalah:

    Alat ini dapat lebih dikembangkan lagi agar program- programnya lebih

    lengkap serta dapat dikembangkan untuk memonitor temperatur minyak

    trafo.

    Memerlukan dukungan dari berbagai pihak agar alat ini dapat diaplikasikan.

  • Karya Inovasi LAMPU UFO 13

    LAMPIRAN

    Gambar 1. Display Tampilan awal pada LCD

    Gambar 2. Display LCD temperatur yang sedang terbaca pada bushing trafo

  • Karya Inovasi LAMPU UFO 14

    Gambar 3. Display pilihan menu

    Gambar 4. Display setting alarm

    Gambar 5. Display Pembacaan nilai tertinggi pada bushing trafo

  • Karya Inovasi LAMPU UFO 15

    Gambar 6. Display ketika alarm berbunyi

    Gambar 7. Display ketika alat mengirim sms ke operator

    Gambar 8. Display alat mode stand by

  • Karya Inovasi LAMPU UFO 16

    Gambar 9. Rangkaian LAMPU UFO

  • Karya Inovasi LAMPU UFO 17

  • Karya Inovasi LAMPU UFO 18