Upload
muhammad-najib-lubis
View
223
Download
3
Tags:
Embed Size (px)
DESCRIPTION
sto pln
Citation preview
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH NUSA TENGGARA BARAT
AREA CABANG MATARAM RAYON PRAYA
1
ALARM ANTI MALING GARDU DISTRIBUSI
BAB I
LATAR BELAKANG
Olimpiade Sains dan Tekhnologi adalah salah satu kerangka kegiatan dari On
The Job Training (OJT) Berbasis Project yang dikelola oleh PUSDIKLAT. Melalui
program ini diharapkan para Siswa Prajabatan dapat menemukan solusi dari pemasalahan yang
ditemukan selama menjalani masa OJT. Hasil inovasi itu sendiri diharapkan dapat
diimplementasikan di PLN Unit dimana ia OJT maupun di Unit lainnya.
Sebagai satu-satunya perusahaan yang menyalurkan energi listrik dari pembangkit
hingga kekonsumen, PLN diharapkan mampu memberikan kepuasaan pelanggan salah satunya
dengan cara memperbaiki kualitas penyaluran energi listrik tersebut. Kehandalan penyaluran
tenaga listrik erat kaitannya dengan kondisi aset-aset perusahaan yang terjaga dengan baik. Di
PLN Unit Praya sendiri memiliki Gardu distribusi sebanyak 430 buah, dimana sebagian besar
gardu tersebut sudah dalam kondisi rusak terutama gardu yang berada didaerah pedesaan.
Ditambah dengan kabel inlet-outlet Gardu Distribusi yang kerap kali dicuri oleh orang tak
bertanggung jawab. Hal ini jelas sangat mempengaruhi kualitas pelayanan dan dapat
mengakibatkan ketidakpuasaankonsumen dan kerugian oleh PLN itu sendiri.
Mengingat banyaknya pencurian kabel inlet-outlet tersebut maka dibuatlah alat
pengaman untuk mencegah terjadinya pencurian dikemudian hari. Dengan adanya alat ini
diharapkan dapat menekan tingkat pencurian kabel sehingga dapat memperbaiki kualitas
penyaluran energi listrik.
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH NUSA TENGGARA BARAT
AREA CABANG MATARAM RAYON PRAYA
2
ALARM ANTI MALING GARDU DISTRIBUSI
BAB II
ISU STRATEGIK
2.1 Kondisi Kelistrikan PLN Rayon Praya
Sistem jaringan tenaga listrik PLN Rayon Praya bertanggung jawab menyuplai
listrik ke seluruh pelanggan wilayah Kabupaten Lombong Tengah. Dalam proses
pelayanan pelanggan sehari-hari, kerja dari PLN Rayon Praya dibantu 3 (tiga) Kantor
Pelayanan (Kapel), diantaranya adalah:
a. Kantor Pelayanan Kopang
b. Kantor Pelayanan Sengkol
c. Kantor Pelayanan Motong Sapah
Dalam kondisi normal, Rayon Praya memperoleh pasokan dari dua GH (Gardu
Hubung dan 1 GI (Gardu Induk) yaitu GH Biao, GH Kopang dan GI Sengkol yang akan
menyuplai 11 Penyulang, diantara lain :
No Nama
Penyulang Suplai
Panjang Penyulang
(kms)
Jumlah Gardu
(buah)
1 P. Praya Kota
GH Biao
59,404 38
2 P. Praya 80,206 42
3 P. Bodak 87,721 39
4 P. Mujur 95,856 45
5 P. Mantang
GH Kopang
110,589 44
6 P. Narmada 79,561 45
7 P. Janapria 118,352 58
8 P. In Kopang 14,858 11
9 P. Batu Jai GI Sengkol 163,494 82
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH NUSA TENGGARA BARAT
AREA CABANG MATARAM RAYON PRAYA
3
ALARM ANTI MALING GARDU DISTRIBUSI
Tabel 2.1. Daftar penyulang PT PLN Rayon Praya
2.2 Permasalahan Yang Dihadapi
Dari hasil pengamatan selama OJT di PLN Rayon Praya terdapat beberapa
permasalahan dibidang distribusi yang mengakibatkan kurangnya kehandalan
penyaluran energi listrik, diataranya:
a. SDM
- Jumlah karyawan PLN di PLN Rayon Praya hanya 13 orang selebinya
dibantu oleh outsourcing dan mitra kerja (CV).
- Ketidakdisiplinan terhadap peraturan yang telah ditetapkan, sehingga
menimbulkan jam kerja yang tidak sesuai dan lalainya tugas yang
diemban.
- Pencatatan setiap ada perbaikan gardu distribusi maupun penggantian
jaringan tidak masih secara manual.
- Peringatan terhadap karyawan yang melalaikan tugas dan melanggar
aturan perusahaan kurang tegas.
b. Material
- Stock material digudang terkadang habis dan belum mendapatkan stock
yang baru sehingga menghambat perbaikan-perbaikan yang menyakngkut
material tersebut.
- Material yang tersedia tidak standar dan dipasang tidak berdasarkan
aturan.
- Kondisi Gardu Distribusi yang sudah rusak tidak segera diganti mengingat
tidak adanya stock baru.
- Inventarisasi material tidak tercatat dengan baik sehingga dapat
mengakibatkan kehilangan stock material.
10 P. Novotel-
Kute 17.381 22
11 P. Lembar 10,349 5
Total 846,117 431
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH NUSA TENGGARA BARAT
AREA CABANG MATARAM RAYON PRAYA
4
ALARM ANTI MALING GARDU DISTRIBUSI
c. Mesin
- Rusaknya alat penunjang kinerja perbaikan aset-aset perusahaan.
- Kehilangan alat-alat kerja
- Tidak adanya ruangan khusu untuk menyimpan alat-alat kerja
d. Metode
- Pengukuran beban gardu distribusi tidak dilakukan secara rutin.
- Kondisi trafo yang melebihi beban tidak segera diganti.
- Tidak berjalannya pemerataan beban secara rutin .
e. Eksternal
- Kerusakan LVBoard akibat pencurian kabel.
- Kondisi jalan yang rusak.
- Wilayah kerja PLN Rayon Praya yang luas tanpa didukung jumlah
pegawai yang memadai.
- Adanya Mitra Kerja (CV) yang bekerja tidak sesuai standar yang
dittetapkan PLN.
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH NUSA TENGGARA BARAT
AREA CABANG MATARAM RAYON PRAYA
5
ALARM ANTI MALING GARDU DISTRIBUSI
BAB III
PERUMUSAN OPPORTUNITY FOR IMPROVEMENT DAN PEMBAHASAN
Dari permasalahan yang ada maka dapat dirumuskan SWOT guna mengatasi
permasalahan jaringan distribusi yaitu sebagai berikut:
Strengths :
1. Tingkat kekeluargaan Sesama pegawai tinggi.
2. Pegawai sangat sigap tehadap berbagai Gangguan yang ada.
3. Satu pegawai memilik keahlian di berbagai bidang
Weakness:
1. Kurangnya asset-aset perusahaan.
2. Ketidakseimbangan antara luas wilayah dan jumlah pegawai.
3. Pemeliharaan kondisi aset-aset perusahaan yang tidak dilakukan secara rutin.
4. Stock material tidak ada sehingga mengakibatkan kendala saat terjadi
gangguan, akibatnya untuk mengatasi masalah ini petugas sering menggunakan
cara yang tidak sesuai standar.
Opportunity:
1. Tingginya animo masayarakat terhadap pemasangan listrik.
2. Gardu-gardu yang masih bebannya tinggi rendah dapat disuplai dari gardu
terdekat yang bebannya rendah.
3. Tingkat kepedulian masyrakat terhadap asset milik PLN masih tinggi.
Threat:
1. Banyak pencurian kabel inlet-outlet digardu-gardu yang jauh dari
perkampungan.
2. Masih maraknya pencurian listrik dan sambungan liar.
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH NUSA TENGGARA BARAT
AREA CABANG MATARAM RAYON PRAYA
6
ALARM ANTI MALING GARDU DISTRIBUSI
3. Luas wilayah yang di bebankan ke PLN Rayon Praya Terlalu luas apabila
dibandingkan dengna Rayon lainnya.
Dari hasi analisis SWOT diatas ada beberapa strategi yang bisa dikembangkan
diantarnya :
Strategi SO :
Dengan adanya alat pencegahan teradinya pencurian kabel inlet-outlet maka
penyaluran energy listrik yang terhambat dapat diatasi.
Strategi WO:
Untuk gardu yang jauh dari perkampungan maka tidak perlu mengecek keadaan
gardu akibat pencurian.
Strategi ST:
Memperbaiki seluruh kondisi gardu distribusi yang sudah tidak layak pakai, dan
konstruksi tidak sesuai.
Strategi WT:
Mengurangi penyebab sering terjadinya gangguan untuk mendapatkan
kehandalan jaringan, penyaluran yang berkesinambungan untuk meningkatkan
kepuasan pelanggan, dan membuat alat untuk mencegah terjadinya pencurian
kabel inlet-outlet.
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH NUSA TENGGARA BARAT
AREA CABANG MATARAM RAYON PRAYA
7
ALARM ANTI MALING GARDU DISTRIBUSI
BAB IV
USULAN ACTION FOR IMPROVEMENT
Setelah ditentukan Opportunity for Improvement (OFI) maka dapat dibuat
usulan dan langkah kerja untuk Action for Improvement (AFI). Beberapa langkah yang
harus dilakukan sebagai berikut :
4.1 Langkah Kerja
Dalam mengimplementasikan usulan yang akan dilaksanakan, maka membuat
program kerja dan menetapkan target yang akan dicapai. Langkah langkah kerja yang
dilaksanakan sebagai berikut :
1. Plan (Rencanakan)
Membuat sasaran dari kegiatan yang dibuat.
2. Do (Kerjakan)
Implementasi proses.
3. Check (Cek)
Memantau dan mengevaluasi proses.
4. Act (Tindak lanjuti)
Menindaklanjuti hasil untuk membuat perbaikan yang diperlukan.
4.2 Perencanaan
Berdasarkan analisis terhadap permasalahan diatas maka dibutuhkan suatu alat
untuk mengantisipasi terjadinya pencurian kabel inlet-outlet gardu distribusi.
Konsep dasar dari alat ini sendiri adalah apabila pintu LVBoard dibuka
sedangkan saklar rahasia yang dipasang dibagian tersembuyi Lvboard tidak dimatikan
maka sirine akan aktif. Untuk mengantisipasi Pencuri mematikan tegangan listrik
dengan memmbuka Fused Cut Out( FCO) atau memutus kabel bagian atas LVBoard
maka ditambahkan sumber tegangan cadangan berupa Aki 12 VDC yang dirubah
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH NUSA TENGGARA BARAT
AREA CABANG MATARAM RAYON PRAYA
8
ALARM ANTI MALING GARDU DISTRIBUSI
menggunakan Inverter sehingga menjadi tegangan 220 VAC. Bahan bahan yang yang
diperlukan untuk membuat alat ini diataranya :
Tabel 4.1 Bahan Pendukung Alarm Anti Maling
Setelah pemasangan Alat ini diharapkan pencurian kabel inlet-outlet dapat
dicegah sehinggan tidak menimbulkan kerugian baik dalam segi materi maupun non
materi. Alat ini dapat diterapkan di semua gardu distribusi di PLN Rayon Praya dengan
catatan kondisi LVBoard harus dalam keadaan baik.
4.3 Alarm Anti Maling Gardu Distribusi
Aksi pencurian kabel inlet-outlet kerap kali terjadi, dalam satu bulan saja bias 3
sampai 4 kali kabel inlet-outlet yang hilang akibat pencurian oleh orang yang tidak
bertanggung jawab. Tentunya ini sangat merugikan PLN dan meresahkan konsumen
yang mengalami padam cukup lama akibat hilangnya inlet-outket dan penggantian inlet-
outlet yang baru.
Alarm Anti Maling Gardu Distribusi tidak menjamin menghilangkan aksi
pencurian, namun memperkecil kemungkinan adanya aksi pencurian yang kerap kali
terjadi di PLN Rayon Praya. Konsep yang sederhana namun sangat bermanfaat
membuat alat ini sangat diperlukan guna melindungi asset-aset PLN yang hilang akibat
kurangnya perawatan dan tanghgung jawab.
No Nama Material Harga Satuan
Volume Jumlah
(Rupiah) Bahan Harga
1 Sirine Buah 75.000 1 75.000
2 Relay 220VAC Buah 15.000 2 30.000
3 Socket Relay Buah 10.000 2 20.000
4 Inverter DC to AC Buah 200.000 1 200.000
5 Aki 12V Buah 75.000 1 75.000
Jumlah Rp 440.000
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH NUSA TENGGARA BARAT
AREA CABANG MATARAM RAYON PRAYA
9
ALARM ANTI MALING GARDU DISTRIBUSI
Untuk mengetahui penggunaan Alarm Anti Maling Gardu Distribusi, maka
dapat dianalisa menggunakan analisis SWOT. Diantaranya :
Strengths :
1. Dalam segi keamanan Gardu Ditribusi lebih handal dibanding sebelumnya.
2. Memiliki catu daya cadangan untuk mengantisipasi pencuri yang membuka
FCO guna memutus tegangan listrik.
Weaknesses :
1. Apabila dilatakkan pada LVBoard yang sudah rusak maka Alarm akan aktif
akibat guncangan pada pintu yang dikarenakan oleh angin, dan hewan.
2. Saklar Rahasia yang terletak dibagian bawah LVBoard bias saja dimatikan
oleh pencuri untuk menonaktifkan alat ini.
Opportunities:
1. Komitmen PLN untuk memberikan penyaluran energy listrik yang
berkesinambungan dapat terwujud.
2. Mengurang dampak kerugian akibat pencurian.
3. Mengurangi biaya untuk memasang kabel inlet-outlet yang baru dan
kerugian akibat penggantian kabel inlet-outlet menggunakan Kabel A3C.
Threats:
1. Tidak ada pengecekan kondisi gardu secara berkala.
2. Pemeliharaan gardu dan kondisi alat yang tidak rutin dapat menyebabkan
kerusakan alat ini.
3. Kerusakan salah satu komponen peralatan dapat mengakibatkan alarm aktif.
Dari analisa SWOT dapat ditemukan sisi kelebihan dan kelemahan bahkan
menemukan banyak tantangan dan hambatan.
4.4 Pemasangan Alarm Anti Maling Gardu Distribusi
Alarm Anti Maling Gardu Ditribusi menggunakan beberapa komponen
diataranya :
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH NUSA TENGGARA BARAT
AREA CABANG MATARAM RAYON PRAYA
10
ALARM ANTI MALING GARDU DISTRIBUSI
- Saklar Tekan 1 buah
- Relay LY2 220VAC 2 buah
- Socket Relay 2 buah
- Sirine 1 buah
- Inverter DC to AC 1 300W buah
- Aki 12 VDC 1 buah
- Kabel Serabut 4 Meter
Gambar 4.1 Pemasangan Alarm Anti Maling Gardu Distribusi
Gambar 4.2 Posisi Saklar Rahasia
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH NUSA TENGGARA BARAT
AREA CABANG MATARAM RAYON PRAYA
11
ALARM ANTI MALING GARDU DISTRIBUSI
Gambar 4.3 Limit Switch tertekan oleh pintu LVboard
4.5 Perkiraan Pencapaian
Dengan menggunakan alat ini maka diperkirakan akan memperbaiki kualitas
pelayanan dan mengurangi loses akibat penggantian kabel menggunakan A3C. Untuk
biaya pembelian satu set kabel inlet-outlet sebesar Rp. 3.700.000,- dan biaya
pemasangan kabel inlet-outlet baru diasumsikan sebesar Rp. 200.000,-. Diambah
dengan rugi-rugi yang lebih besar apabila menggunakan kabel A3C.
Melihat banyaknya keutungan diatas maka apabila alat ini dapat diterpakan
diseluruh gardu distribusi di PLN Rayon Praya maka akan dihasilkan efisiensi dan
pencapaian kinerja sebagai berikut :
- Tidak ada biaya yang dikeluarkan untuk penggantian dan pemasangan
inlet-outlet baru.
- Mendukung program penyaluran listrik berkesinambungan.
- Perbaikan citra PLN yang kurang baik akibat seringnya listrik padam.
- Menghilangkan Loses akibat penggantian kabel A3C.
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH NUSA TENGGARA BARAT
AREA CABANG MATARAM RAYON PRAYA
12
ALARM ANTI MALING GARDU DISTRIBUSI
4.6 Standard Operational Procedure (SOP)
Standard Operational Procedure (SOP) dalam penggunaan aplikasi Alarm Anti
Maling Gardu Distribusi yaitu sebagai berikut :
1. Pastikan Pintu LVBoard dalm keadaan baik.
2. Matikan saklar rahasia saat akan membuka pinu LVBoard, saklar rahasia
terletak dibagian bawah LVBoard.
3. Petugas pemeliharaan harus memastikan alat ini bekerja setidak-tidaknya
satu bulan sekali.
4. Saat hendak menutup pintu LVBoard pastikan limit switch dalam kondisi
normally close (tertekan).
5. Hidupkan saklar rahasia sebelum meninggalkan gardu distribusi
4.7 Program Kerja
Setelah pemasangan alat ini maka dapat ditentukanprogram jangka pendek dan
jangka panjang sebagai berikut :
4.7.1 Program Jangka Pendek
Program yang dilakukan dalam jangka waktu dekat yaitu:
1. Penggunaan alat ini sebagai pengaman gardu dari gangguan pencurian.
2. Tidak ada lagi kerugian yang ditimbulkan akibat pencurian kabel inlet-
outlet.
3. Mengurangi keresahan masyarakat akibat seringnya terjadi pencurian.
Target:
1. Penggunaan alat ini diseluruh gardu distribusi untuk menghindari
kerugian baik segi materi maupun non materi.
4.7.2 Program Jangka Panjang
Program yang dilakukan dalam jangka waktu panjang, yaitu:
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH NUSA TENGGARA BARAT
AREA CABANG MATARAM RAYON PRAYA
13
ALARM ANTI MALING GARDU DISTRIBUSI
1. Dengan penggunaan alat ini maka diharapkan dapat mendukung program
penyaluran listrik secara berkesinamungan.
Target:
1. Penyaluran energi listrik tidak lagi harus terhenti akibat pencurian kabel
dan pemasangan baru
2. Mengurangi Loses akibat penggantian kabel menggunakan kabel A3C.
Dari program jangka panjang dan jangka pendek tersebut di atas diharapkan
akan terus terjadi penyempurnaan terhadap alat ini, sehingga ditemukan cara yang
paling efektif untuk melindungi gardu distribusi dari gangguan pencurian.
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH NUSA TENGGARA BARAT
AREA CABANG MATARAM RAYON PRAYA
14
ALARM ANTI MALING GARDU DISTRIBUSI
BAB V
PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Dari pembahasan Action for improvement pada bab sebelumnya telah
dipaparkan bahwa pemasangan Alarm Anti Maling Gardu Distribusi dapat membantu
mengatasi permasalahan di PLN Rayon Praya sebagai berikut :
1. Meminimalisir tingkat pencurian kabel Inlet-Outlet Gardu Distribusi.
2. Mendukung program kerja penyaluran listrik secara berkesinambungan.
3. Menghilangkan Loses akibat penggantian kabel A3C.
Sehingga apabila kesemua item tersebut dapat dicapai maka diharapkan akan
menambah efisiensi tingkat kinerja di PLN Rayon Praya.
5.2 SARAN
Untuk memperbaiki kinerja alat ini maka diharapkan dilakukannya beberapa
perubahan diantaranya :
1. Perbaikan semua kondisi LVBoard yang sudah rusak atau tidak layak pakai.
2. Penggantian semua komponen yang tidak standar dan stock material yang
lengkap.
3. Penggantian saklar rahasia Alarm Anti Maling Gardu Distribusi dengan
Digital Password Door Lock .
4. Pemeliharaan gardu ditribusi dan Alarm Anti Maling secara rutin agar
mengurangi ketidak berfungsian dan kerusakan alat ini.
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH NUSA TENGGARA BARAT
AREA CABANG MATARAM RAYON PRAYA
15
ALARM ANTI MALING GARDU DISTRIBUSI
LAMPIRAN
Gambar Alarm Anti Maling Gardu Distribusi
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH NUSA TENGGARA BARAT
AREA CABANG MATARAM RAYON PRAYA
16
ALARM ANTI MALING GARDU DISTRIBUSI
Gambar Alarm Anti Maling Gardu Distribusi
PT PLN (PERSERO)
WILAYAH NUSA TENGGARA BARAT
AREA CABANG MATARAM RAYON PRAYA
17
ALARM ANTI MALING GARDU DISTRIBUSI