Upload
intan-mayangsari
View
230
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/26/2019 CR Akromegali
1/38
TUGAS ILMU PENYAKIT DALAM
CASE REPORT
ULKUS PEPTIKUM DENGAN AKROMEGALI
Perceptor:
dr. Ronal DM Sp.PD
Oleh:
Intan Mayangsari
Nordiansyah Putra
Pratiwi Aminah
Sandra Rini
KEPANITERAAN KLINIK SMF PENYAKIT DALAM
RUMAH SAKIT AHMAD YANI METRO
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS LAMPUNG
2015
7/26/2019 CR Akromegali
2/38
BAB I
STATUS PASIEN
A. IDENTIFIKASI PASIEN
Nama lengkap : Ny. S
mur : !" #ahun
Status perkawinan : Menikah
Peker$aan : IR#
Alamat : %an$arsari&enis kelamin : Perempuan
Suku 'angsa : (ampung
Agama : Islam
Pendidikan : SD
MRS : ) Agustus *"+,
B. ANAMNESIS
Diam'il dari : Autoanamnesa Alloanamnesis
#anggal : ") Agustus *"+, Pukul : ++."" -I%
Kel!"# U$"%"
Nyeri perut se$ak + minggu se'elum masuk rumah sakit SMRS/ dan Muntah 'ila
makan se$ak 0 hari SMRS 1/
Kel!"# T"%&"!"#
Mual 1/2 tidak na3su makan 1/2 (emas2 nyeri lutut 1/.
7/26/2019 CR Akromegali
3/38
R'(")"$ Pe#)"*'$ Se*"+"#,
4eluhan nyeri perut di rasakan se$ak + minggu SMRS dan mem'erat se$ak + hari
SMRS. Nyeri perut awalnya di rasakan pada 'agian epigastrium kemudian men$alar
keseluruh lapang perut. Nyeri perut terasa awalnya seperti ditusuk lalu setelah nyeri
men$alar terasa seperti ter'akar. Nyeri perut 'ersi3at hilang tim'ul. %ertam'ah nyeri 'ila
makan. Selain itu pasien $uga mengeluhkan adanya mual muntah saat makan.
4esehariannya pasien memiliki pola makan yang tidak teratur2 dengan 3rekuensi makan
+5* kali per hari. 6+ 'ulan yang lalu SMRS pasien dirawat di RS dengan keluhan sakit
kepala he'at dan nyeri sendi lutut. Riwayat maag se'elumnya diakui pasien.
R'(")"$ Pe#)"*'$ D"!l
5/ 7acar 5/ Malaria 5/ %atu 8in$al 9Sal.4emih
5/ 7acar Air / Disentri 5/ %urut ;ernia/5/ Di3teri 5/ ;epatitis 5/ Penyakit Prostat5/ %atuk Re$an 5/ #i3us A'dominalis 5/ - a s i r 5/ 7ampak 5/ Skiro3ula 5/ Dia'etes/ In3luen
7/26/2019 CR Akromegali
4/38
A"*"! Ke+"&"$ )"#, Me#e+'$"
Pe#)"*'$ Y" T'"* H,"#
Alergi
Asma #u'erkulosa Artritis AyahRematisme ;ipertensi &antung 8in$al (am'ung suami
C. ANAMNESIS SISTEM
7atatan keluhan tam'ahan positi3 disamping $udul5$udul yang 'ersangkutan.
Kl'$
5/ %isul 5/ Ram'ut 5/ 4eringat malam5/ 4uku 5/ 4uning 9 Ikterus 5/ Sianosis
5/ (ain5lain
Ke"l"
5/ #rauma 1/ Sakit kepala5/ Sinkop 5/ Nyeri pada sinus
M"$"
5/ Nyeri 5/ Radang keringat malam5/ Sekret 1/ 8angguan penglihatan5/ 4uning 9 Ikterus 5/ 4eta$aman penglihatan
Tel'#,"
5/ Nyeri 5/ #initus5/ Sekret 5/ 8angguan pendengaran
5/ 4ehilangan pendengaran
H'#,
5/ #rauma 5/ 8e$ala penyum'atan5/ Nyeri 5/ 8angguan penciuman5/ Sekret 5/ Pilek 5/ ?pistaksis
7/26/2019 CR Akromegali
5/38
Ml$
5/ %i'ir 5/ (idah
5/ 8usi 5/ 8angguan pengecap5/ Selaput 5/ Stomatitis
Te#,,3+3*"#
5/ Nyeri tenggorokan 5/ Peru'ahan suara
Le!e+
5/ %en$olan 5/ Nyeri leher
7/26/2019 CR Akromegali
6/38
/"#$#, 4 P"+P"+
5/ Nyeri dada 5/ Sesak na3as5/ %erde'ar 5/ %atuk darah5/ Ortopnoe 1/ %atuk
A&3%e# -L"%, 4 U
5/ Rasa kem'ung 5/ Perut mem'esar / Mual 5/ -asir / Muntah 5/ Mencret5/ Muntah darah 5/ #in$a 'erdarah5/ Sukar menelan 5/ #in$a 'erwarna dempul/ Nyeri perut2 kolik 5/ #in$a 'erwarna hitam
5/ %en$olan
S"l+"# Ke%'! 4 Al"$ Kel"%'#
5/ Disuria 5/ 4encing nanah5/ Stranguri 5/ 4olik 5/ Poliuria 5/ Oliguria5/ Polakisuria 5/ Anuria5/ ;ematuria 5/ Retensi urin5/ 4encing 'atu 5/ 4encing menetes5/ Ngompol tidak disadari/ 5/ Penyakit prostat
K"$"%e#'
5/ (eukore 5/ Perdarahan / (ain5lain /
H"'
5/ ;aid terakhir 5/ ¨ah dan lamanya 5/ Menarche5/ #eratur 5/ Nyeri 5/ 8e$ala klimakterium5/ 8angguan haid 1/ Pasca menopause
S"+"6 "# O$3$5/ Anestesi 5/ Sukar menggigit5/ Parestesi 5/ Ataksia1/ Otot lemah 5/ ;ipo9hiper5estesi5/ 4e$ang 5/ Pingsan5/ A3asia 5/ 4edutan tick/5/ Amnesis 1/ Pusing =ertigo/5/ (ain5lain 5/ 8angguan 'icara disartri/
7/26/2019 CR Akromegali
7/38
E*$+e%'$"
5/ %engkak 1/ De3ormitas1/ Nyeri sendi 1/ Pem'esaran
Be+"$ B""#
%erat 'adan rata5rata kg/ : 5
%erat 'adan sekarang kg/ : 5
%ila pasien tidak tahu dengan pasti/
#etap /
#urun /
Naik /
R'(")"$ H'
#empat lahir : / Di rumah / Rumah %ersalin / RS %ersalin
Ditolong oleh : / Dokter / %idan / Dukun
/ (ain5lain
R'(")"$ I%#'"' pasien tidak ingat/
/ ;epatitis / %78 / 7ampak / DP# / Polio
/ #etanus
R'(")"$ M"*"#"#
>rekwensi 9hari : 6 +5* B sehari
¨ah 9hari : 6 +5* piring sehari
=ariasi 9hari : #idak 'erCariasiNa3su makan : 4urang
Pe#''*"#
/ SD / S(#P / S(#A / Sekolah 4e$uruan / Akademi
/ 4ursus / #idak sekolah
7/26/2019 CR Akromegali
8/38
Kel'$"#
4euangan : ada
Peker$aan : ada
4eluarga : tidak ada
(ain5lain : 5
D. PEMERIKSAAN /ASMANI
Pe%e+'*""# U%%
5 #inggi 'adan : 5 cm5 %erat %adan : 5 kg
5 4eadaan gi
7/26/2019 CR Akromegali
9/38
5 Su'mandi'ula : #idak tera'a pem'esaran5 Supra klaCikula : #idak tera'a pem'esaran5 (ipat paha : #idak tera'a pem'esaran5 (eher : #idak tera'a pem'esaran
5 4etiak : #idak tera'a pem'esaran
Ke"l"
5 ?kspresi wa$ah : #ampak sakit sedang5 Ram'ut : Putih2 lurus2 mudah dica'ut5 Simetris muka : #idak Simetris
M"$"
5 ?Bopthalmus : 55 4elopak : Normal5 4on$ungtiCa : Anemis 595/5 Sklera : Ikterik 595/5 (apang penglihatan : #er'atas5 DeCiatio kon$ungtiCa : 55 ?nopthalmus : 55 (ensa : &ernih5 =isus: Menurun5 8erak mata : Normal segala arah 9 55 #ekanan 'ola mata : N9 palpasi5 Nistagmus : 5
Le!e+
5 #ekanan &=P : #idak meningkat5 4elen$ar #iroid : #idak mem'esar 5 4elen$ar (im3e : #idak tera'a pem'esaran
D""
5 %entuk : Normochest5 Pem'uluh darah : Normal5 %uah dada : Normal2 simetris
P"+P"+
7/26/2019 CR Akromegali
10/38
De"# Bel"*"#,
Inspeksi ;emithoraks simetris kiri dankanan
;emithoraks simetris kiri dankanan
Palpasi 4iri >remitus Cokal tera'a
getaran suara. >remitustaktil terasa pergerakandinding thoraB.
4anan >remitus Cokal tera'agetaran suara. >remitustaktil terasa pergerakandinding thoraB.
>remitus Cokal tera'a getaran
suara. >remitus taktil terasapergerakan dinding thoraB.
>remitus Cokal tera'a getaransuara. >remitus taktil terasa
pergerakan dinding thoraB.
Perkusi 4iri Sonor pada seluruh lapangparu.
4anan Sonor pada seluruh lapangparu
Sonor pada seluruh lapang paru.
Sonor pada seluruh lapang paru
Auskultasi 4iri =esikuler 1/2 Ronkhi 5/2-hee
7/26/2019 CR Akromegali
11/38
(impa : #idak tera'a
8in$al : %allotement 5/
Perkusi : #impani
Auskultasi : Peristaltik 1/
Re3leks dinding perut : Normal
A#,,3$" Ge+"*
Le#,"#
K"#"# K'+'
Otot
#onusMassa
Normotonus?utro3i
Normotonus?utro3i
Sendi Normal Normal8erakan Akti3 Akti3 4ekuatan , ,
T#,*"' "# K"*'
5 (uka : #idak 5 =arises : #idak
5 Otot tonus2 massa/ : Normotonus2 eutro3i5 Sendi : #idak Normal5 8erakan : Akti3 5 4ekuatan : ,5 ?dema : 595
Re6le*
K"#"# K'+'
%isep N Re3leks lengan 'awah/ N Re3leks lengan 'awah/
#risep N 4ontraksi trisep/ N 4ontraksi trisep/Patela N NAchiles N Plantar 3leksi / N Plantar 3leksi/4remester 5 5Re3leks kulit N NRe3leks patologis #idak ada #idak ada
7/26/2019 CR Akromegali
12/38
E. LABORATORIUM
Darah (engkap ) Agustus *"+, /
?ritrosit : 0.0 $uta9u(
;' : +"2" gr9dl;ematokrit : *!2" E(eukosit : ,.*""9u(#rom'osit : 0F0."""9 u(M7= : !2* 3(M7; : *F." pgM7;7 : 0,2* g9d(8DS : ++) mg9dl
>oto thoraB AP , Agustus *"+,/:5 ?dem pulmo dengan miBed in3ection
5 4ardiomegali
4imia darah , agustus *"+,/4olestrol total +F* mg9dl#rigliserida F* mg9dl;D( )! mg9dl(D( ++F2G mg9dlS8P# ! 9lS8O# +F 9l
;asil pemeriksaan elektrolit G agustus *"+,/
N : +0G m?H9l
7a :)2) m?H9l
7l : ,20G mg9dl
7a Ion :+.* mg9dl
Ph : !2*F
?48%radikardi
F. RINGKASAN
4eluhan nyeri perut di rasakan se$ak + minggu SMRS dan mem'erat se$ak + hari
SMRS. Nyeri perut awalnya di rasakan pada 'agian epigastrium kemudian men$alar
keseluruh lapang perut. Nyeri perut terasa awalnya seperti ditusuk lalu setelah nyeri
men$alar terasa seperti ter'akar. Nyeri perut 'ersi3at hilang tim'ul. %ertam'ah nyeri
7/26/2019 CR Akromegali
13/38
'ila makan. Selain itu pasien $uga mengeluhkan adanya mual muntah saat makan.
4esehariannya pasien memiliki pola makan yang tidak teratur2 dengan 3rekuensi
makan +5* kali per hari. 6+ 'ulan yang lalu SMRS pasien dirawat di RS dengan
keluhan sakit kepala he'at dan nyeri sendi lutut. Riwayat maag se'elumnya diakui
pasien.
Pada pemeriksaan 3isik pasien didapatkan
#ekanan darah : ++"9" mm;g
Nadi : B9 menit
Suhu : 0G2G7
Pernapasan : +F B9 menit4epala : 4on$unctiCa palpe'ra ananemis
A'domen : Inspeksi : Simetris2 7em'ung
Palpasi : Dinding perut : Supel2 nyeri tekan regio
epigastrium 1/
Pada pemeriksaan hematologi didapatkan semua dalam 'atas normal. Padapemeriksaan >oto thoraB AP didapatkan ?dem pulmo dengan miBed in3ection dan
7ardiomegali. Pemeriksaan 4imia darah lain dalam 'atas normal kecuali elektrolit
dengan hasil : 7l : ,20G mg9dl dan Ph : !2*F. 8am'aran ?48 adalah %radikardi.
G. DIAGNOSIS KER/A DAN DASAR DIAGNOSIS
+. Diagnosis
lkus Peptikum 1 AcromegaliDD9 8astropati erossi3
*. Dasar Diagnosa
5 Nyeri perut 'erawal dari epigastrium
5 Nyeri perut dirasakan saat makan
5 Adanya mual dan muntah saat makan
5 Nyeri tekan regio epigastrium 1/
7/26/2019 CR Akromegali
14/38
5 Pada pemeriksaan 3isik pasien ditemukan:
4epala : 4on$unctiCa palpe'ra ananemis2 pem'esaran rahang2
penon$olan tulang pipi2 Pene'alan 'i'ir2 Pem'esaran hidung
A'domen : Inspeksi : Simetris2 7em'ung
Palpasi : Dinding perut : Supel2 nyeri tekan regio
epigastrium 1/
H. DIAGNOSA DIFFERENTIAL
5 8astropati erossi3
I. DASAR DIAGNOSA DIFFERENSIAL
5 Nyeri perut di 'agian epigastrium5 Nyeri men$alar hingga keseluruh perut terasa melilit5 Mual dan muntah
/. PEMERIKSAAN YANG DIAN/URKAN
+. >oto polos a'domen dengan kontras 'arium
*. ?ndoskopi0. Pemeriksaan patologi anatomi
). Serologi pada anti'odi antigen
,. 7#5Scan kepala
G. Pemeriksaan 8;
K. RENCANA PENGELOLAAN
+. #irah 'aring0. Medikamentosa
I=>D R( *" gtt9menit
Diet lunak #4#P
Ranitidine * ampul9 *) $am
Sucral3at syr 0 B + 7
Ondansentron * ampul9 *) $am
Soho'ion + B + gr di drip
7/26/2019 CR Akromegali
15/38
L. PENCEGAHAN
P+'%e+ 8
5 ;indari penggunaan o'at yang 'erle'ihan tanpa instruksi dokter
5 Pola makan teratur
5 ;indari Makanan pedas dan 'erlemak
Se*#e+
Minum o'at sesuai aturan
4ontrol rutin ke dokter
Te+'e+
5 Men$aga imunitas tu'uh
5 Minum air dengan cukup
M. PROGNOSIS
Jua at Citam : Du'ia ad 'onam
Jua at 3unctionam : Du'ia ad 'onam
Jua at sanationam : Du'ia ad 'onam
7/26/2019 CR Akromegali
16/38
BAB II
TIN/AUAN PUSTAKA
2.1 Pe#"!l"#
(am'ung merupakan 'agian dari saluran pencernaan yang 'er'entuk seperti
kantung2 dapat 'erdilatasi dan 'er3ungsi mencerna makanan di'antu oleh asam klorida
;7l/ dan en
7/26/2019 CR Akromegali
17/38
empedu dan cairan pankreas. Asam lam'ung cukup pekat untuk menye'a'kan
kerusakan $aringan2 tetapi pada orang normal mukosa lam'ung tidak mengalami iritasi
atau tercerna karena se'agian cairan lam'ung mengandung mukus2 yang merupakan
3aktor pelindung lam'ung.
Sekresi asam lam'ung dipengaruhi oleh ker$a sara3 dan hormon. Sistem sara3
yang 'eker$a yaitu sara3 pusat dan sara3 otonom yakni sara3 simpatis dan parasimpatis.
Adapun hormon yang 'eker$a antara lain adalah hormon gastrim2 asetilkolin dan
histamin. #erdapat tiga 3ase yang menye'a'kan sekresi asam lam'ung. Pertama2 3ase
se3alik2 sekresi asam lam'ung ter$adi meskipun makanan 'elum masuk lam'ung aki'at
memikirkan atau merasakan makanan. 4edua2 3ase gastrik2 ketika makanan masuklam'ung akan merangsang mekanisme sekresi asam lam'ung yang 'erlansung selama
'e'erapa $am2 selama makanan masih 'erada didalam lam'ung. 4etiga2 3ase intestinal2
proses sekresi asam lam'ung ter$adi ketika makanan mengenai mukosa usus. Produksi
asam lam'ung akan tetap 'erlangsung meskipun dalam kondisi tidur.
Me*"#'%e Pe+$"!"#"# L"%,
Sistem pertahanan pertama pada lam'ung adalah lapisan mukus 'ikar'onat
se'agai rintangan 3isiko kimia terhadap molekul seperti ion hidrogen. Mukus disekresioleh sel epitel permukaan gastroduodenal2 terdiri atas air ,E/2 lemak2 dan
glikoprotein. Mukus 'er3ungsi se'agai lu'rikan yang 'ersi3at 3leksi'el seperti gel dan
melekat pada mukosa untuk mencegah di3usi ion dan molekul seperti pepsin.02,
Sementara itu2 'ikar'onat disekresi oleh sel epitel permukaan mukosa gastroduodenal
ke lapisan mukus sehingga ter'entuk per'edaan p; se'esar +5* pada permukaan lumen
gaster dan G5! pada permukaan sel epitel.,2! Per'edaan p; dalam lapisan mukosa akan
mempengaruhi ketahanan mukosa.
4etahanan mukosa gaster ditun$ukkan oleh kemampuan epitel gaster
mempertahankan per'edaan konsentrasi ion ;1 dari lumen ke mukosa dalam kondisi
3isiologis. 4ondisi terse'ut digam'arkan se'agai di3usi rendah ion ;1 dari lumen ke
mukosa untuk men$aga per'edaan potensial transmukosa lumen tetap negati3.
Prostaglandin akan meningkatkan gradien p; sesuai dengan kemampuan proteksinya.
Kona alkali pada permukaan mukosa akan mencegah asam mencapai permukaan
7/26/2019 CR Akromegali
18/38
mukosa.Sel epitel permukaan merupakan mekanisme pertahanan selan$utnya yang
'eker$a melalui pem'entukan mukus2 transportasi ionik sel epitel untuk
mempertahankan p; intrasel2 dan produksi 'ikar'onat serta ikatan antara epitel. &ika
rintangan praepitel ditem'us dan ter$adi kerusakan epitel2 sawar mukosa akan segera
diper'aiki dalam satu $am. Sel epitel gaster yang 'er'atasan dengan daerah kerusakan
akan 'ermigrasi untuk memulihkan daerah yang rusak restitusi/. Pada proses terse'ut
di'utuhkan sirkulasi darah yang 'aik dan lingkungan yang 'ersi3at 'asa. Namun
demikian2 proses itu 'ukanlah suatu proses pem'elahan sel. %e'erapa 3aktor
pertum'uhan seperti epidermal growth factor ?8>/2 transforming growth factor
#8>/5a dan basic fibroblast growthfactor >8>/ mengatur proses restitusi.
4erusakan yang le'ih 'erat tidak dapat diper'aiki secara e3ekti3 oleh restitusi
sehingga mem'utuhkan proli3erasi sel. Regenerasi sel epitel diatur oleh P8 dan growth
factors seperti ?8> dan #8>5a. %ersamaan dengan pem'entukan sel epitel 'aru2 ter$adi
angiogenesis dalam $aringan mikroCaskular yang rusak. %aik >8> dan vascular
endothelial growth factor=?8>/ penting dalam mengatur angiogenesis pada mukosa
gaster. Prostaglandin memegang peranan utama dalam mekanisme pertahanan epitel
gaster. Mukosa gaster mengandung P8 'erlimpah yang mengatur pelepasan 'ikar'onatmukosa dan mukus2 mengham'at sekresi sel parietal2 dan 'erperan penting dalam
mempertahankan aliran darah mukosa serta restitusi sel epitel. Sistem mikroCaskular
dalam lapisan su'mukosa merupakan komponen utama sistem pertahanan su'epitelial
yang menyediakan 'ikar'onat ;7O05/ untuk menetralkan asam yang dihasilkan oleh
sel parietal. Sistem mikroCaskular $uga menyediakan mikronutrien2 oksigen2 dilusi2 dan
netralisasi dari di3usi kem'ali asam lam'ung2 serta mengeliminasi meta'olik toksik.
Selain itu se'agai penghasil nitrit oksida. Nitrit oksida NO/ merupakan
7/26/2019 CR Akromegali
19/38
perlukaan mukosa. Sel parietal se'agai penghasil ;7l memiliki reseptor histamin ;*/2
gastrin reseptor kolesistokinin9gastrin/2 dan asetilkolin muskarinik2 M0/. Pengikatan
histamin pada reseptor ;* mengaktiCasi adenilat siklase dan meningkatkan siklik AMP.
AktiCasi reseptor gastrin dan muskarinik menye'a'kan aktiCasi $alur persinyalan
3os3oinositida9protein kinase 7. Setiap $alur perangsangan mengatur suatu kaskade
kinase yang mengontrol sekresi pompa asam ;12 415A#Pase. ?n.
Somatostatin dilepaskan oleh sel D pada mukosa gaster se'agai respon terhadap ;7l.Molekul terse'ut mampu mengham'at produksi asam secara langsung pada sel parietal
maupun tidak langsung dengan menurunkan pelepasan histamin dari enterochromaffin-
like ?7>/ cell dan gastrin dari sel 8.
Adanya
ketidakseim'angan dari
3aktor5
3aktor diatas
dapat
menye'a'kan
ter$adinya
kerusakanmukosa
lam'ung.
Penye'a' dari rusaknya mukosa lam'ung di picu oleh 'e'erapa hal seperti alkohol2
stres2 in3eksi ;.pylori2 dan o'at anti in3lamasi non steroid OAINS/ yang menye'a'kan
gangguan umum 'erupa diskontinuitas dari mukosa lam'ung 'erupa ulkus peptikum
dan gastropati OAINS.
7/26/2019 CR Akromegali
20/38
Ul* Pe$'*%
lkus peptikum adalah kerusakan pada lapisan mukosa2 su'mukosa sampai
lapisan otot saluran cerna yang dise'a'kan oleh akti3itas pepsin dan asam lam'ung.
lkus peptikum dapat mengenai eso3agus sampai usus halus tetapi ke'anyakan ter$adi
pada 'ul'us duodenum "E/ dan kurCatura minor. %ila ter$adi di antara kardia dan
pilorus dise'ut dengan ulkus lam'ung dan 'ila ter$adi pada daerah setelah pilorus
dise'ut dengan ulkus duodenum.
?tiologi yang pasti 'elum diketahui. Ada dua pendapat yang ekstrim2 apakah
penyakit ini adalah suatu kelainan setempat atau merupakan 'agian dari suatu kelainan
sistemik dimana tukak hanya merupakan tanda9 ge$ala. #ukak peptik ter$adi karenapengeluaran asam5pepsin oleh H. Pylory2 NSAID atau 3aktor5 3aktor lain yang
menye'a'kan ketidakseim'angan pertahanan mukosal lam'ung. (okasi tukak
menghu'ungkan dengan $umlah 3aktor5 3aktor etiologi. #ukak dapat ter$adi di perut
'agian manapun seperti 'agian distal2 antrum dan duodenum.
Patogenesis ulkus peptikum 'eragam dan 'elum diketahui seluruhnya.
mumnya ter$adi aki'at sekresi asam yang 'erle'ihan dan gangguan ketahanan 9
integritas mukosa2 sehingga ter$adi di3usi 'alik ion ;1 dari lumen usus masuk ke dalam
mukosa. Mekanisme keseim'angan antara 3aktor agresi3 perusak/ dan 3aktor de3ensi3
ketahanan mukosa/ sangat penting untuk mempertahankan 3ungsi dan integritas saluran
cerna. >aktor agresi3 yang utama adalah asam lam'ung dan pepsin. >aktor de3ensi3 yang
'erperan adalah mucous barrier mukus dan 'ikar'onat/2 mucosal resistance barrier
resistensi mukosa/2 microcirculation aliran darah mukosa/ dan prostaglandin.
4lasi3ikasi ulkus peptikum yang sering digunakan di'uat oleh Schuster dan
8ross +G0/ yaitu ulkus peptikum primer dan sekunder. lkus peptikum primer
adalah ulkus yang ter$adinya terutama dipengaruhi langsung oleh sekresi asam lam'ung
dan pepsin yang 'erle'ihan. lkus peptikum primer dapat 'ersi3at akut dan kronis2
di'edakan 'erdasarkan pemeriksaan histologi. lkus peptikum primer akut
menun$ukkan gam'aran proses erosi dengan tepi ta$am2 tidak ada kongesti2 hanya
di$umpai tanda in3lamasi minimal di sekitar ulkus dan dalam penyem'uhannya tidak
disertai 3i'rosis. Pada ulkus peptikum primer kronis ditemukan $aringan nekrotik
7/26/2019 CR Akromegali
21/38
dengan dasar eksudat 3i'ropurulen dan $aringan granulasi Caskular dengan pem'entukan
3i'rosis. Pada permukaan $aringan nekrotik terse'ut sering ditemukan Helicobacter
pylori. lkus peptikum sekunder didasarkan adanya gangguan ketahanan mukosa
saluran cerna2 yang dapat ter$adi setelah mengalami penyakit9 trauma 'erat stress
ulcer/2 luka 'akar Curlings ulcer/2 penyakit intrakranial Rokitansky-Cushings ulcer/2
minum aspirin atau kortikosteroid2 dan penyakit hati kronis.
8am'aran klinis utama tukak peptik adalah kronik dan nyeri epigastrium. Nyeri
'iasanya tim'ul * sampai 0 $am setelah makan atau pada malam hari sewaktu lam'ung
kosong. Nyeri ini seringkali digam'arkan se'agai teriris2 ter'akar atau rasa tidak enak.
Remisi dan eksaser'asi merupakan ciri yang 'egitu khas sehingga nyeri di a'domenatas yang persisten. Pola nyeri5makan5hilang ini dapat sa$a tidak khas pada tukak
lam'ung. %ahkan pada 'e'erapa penderita tukak lam'ung makanan dapat memper'erat
nyeri. %iasanya penderita tukak lam'ung akan mengalami penurunan 'erat 'adan.
Sedangkan penderita tukak duodenum 'iasanya memiliki 'erat 'adan yang tetap.
Penderita tukak peptik sering mengeluh mual2 muntah dan regurgitasi.
#im'ulnya muntah terutama pada tukak yang masih akti32 sering di$umpai padapenderita tukak lam'ung daripada tukak duodenum2 terutama yang letaknya di antrum
atau pilorus. Rasa mual disertai di pilorus atau duodenum. 4eluhan lain yaitu na3su
makan menurun2 perut kem'ung2 perut merasa selalu penuh atau lekas kenyang2
tim'ulnya konstipasi se'agai aki'at insta'ilitas neromuskuler dari kolon.
Penderita tukak peptik terutama pada tukak duodenum mungkin dalam
mulutnya merasa dengan cepat terisi oleh cairan terutama cairan saliCa tanpa ada rasa.4eluhan ini diketahui se'agai water brash. Sedang pada lain pihak kemungkinan $uga
ter$adi regurgitasi pada cairan lam'ung dengan rasa yang pahit. Secara umum pasien
tukak gaster mengeluh dispepsia. Dispepsia adalah suatu sindrom atau kumpulan
keluhan 'e'erapa penyakit saluran cerna seperti mual2 muntah2 kem'ung2 nyeri ulu hati2
sendawa atau terapan2 rasa ter'akar2 rasa penuh ulu hati dan cepat merasa kenyang.
Diagnosis tukak peptik 'iasanya dipastikan dengan pemeriksaan 'arium
radiogram. %ila radiogra3i 'arium tidak 'erhasil mem'uktikan adanya tukak dalam
7/26/2019 CR Akromegali
22/38
lam'ung atau duodenum tetapi ge$ala5ge$ala tetap ada2 maka ada indikasi untuk
melakukan pemeriksaan endoskopi. Peneraan kadar serum gastrin dapat dilakukan $ika
diduga ada karsinoma lam'ung atau sindrom Kolliger5?llison.
Diagnosis tukak gaster ditegakkan 'erdasarkan pengamatan klinis2 hasil
pemeriksaan radiologi dan endoskopi2 disertai 'iopsi untuk pemeriksaan histopatologi2
tes 7(O Campylobacter ike !rganism/2 dan 'iakan kuman Helicobacter pylori.
Secara klinis pasien mengeluh nyeri ulu hati kadang5kadang men$alar ke pinggang
disertai mual dan muntah.
4riteria terpenting pada diagnosis tukak duodenum adalah nyeri khas yanghilang oleh makanan. Anamnesis tidak 'egitu in3ormati3 seperti pada penderita tukak
lam'ung2 se'a' ge$ala tidak enak pada epigastrum le'ih sering tim'ul. %iasanya tidak
mungkin untuk mem'edakan antara tukak lam'ung dan duodenum hanya dari
anamnesis sa$a.
Diagnosis ulkus peptikum dapat ditegakkan 'erdasarkan anamnesis2
pemeriksaan radiologis dan dipastikan dengan pemeriksaan endoskopi. Mani3estasi
klinis ulkus peptikum 'erupa nyeri perut yang terasa seperti tertusuk atau sensasi
ter'akar di epigastrium. %e'erapa pasien mengalami sensai luka 'akar pada eso3agus
dan lam'ung yang naik ke mulut kadang disertai dengan regurgitasi asam yang umum
ter$adi 'ila lam'ung dalam keadaan kosong. Muntah $uga dapat tim'ul karena
'erhu'ungan dengan pem'entukan dengan $aringan parut atau pem'engkakan akut dari
mem'ran mukosa yang mengalami in3lamasi disekitarnya pada ulkus akut. Muntah
dapat ter$adi atau tanpa didahului oleh mual2 'asanya setelah nyeri 'erat yang
dihilangkan dengan e$eksi kandungan asam lam'ung. 4onstipasi yang perdarahan $uga
dapat ter$adi pada pasien ulkus2 kemungkinan se'agai aki'at dari diet dan penggunaan
o'at5o'atan. Pasien $uga datang dengan perdarahan gastrointestinal se'agian kecil
pasien mengalami ulkus akut se'elumnya tidak mengalami keluhan2 tetapi mereka
menun$ukkan ge$ala setelahnya.
Kl"'6'*"' "*$'9'$" e+"+"!"# l* e$'*% %e#+$ 63+e$
7/26/2019 CR Akromegali
23/38
Pengo'atan ulkus peptikum primer dengan pem'erian susu atau antasida
dengan interCal pendek dapat menghilangkan ge$ala ulkus duodenum 'ila diminum
secara teratur dalam waktu +5* 'ulan pengo'atan2 namun hal ini selalu disertai dengan
tim'ulnya e3ek samping. Simetidin atau ranitidin memiliki potensi untuk menekan
sekresi asam hidroklorida pada kasus ulkus duodenum2 menghilangkan ge$ala selamaepisode akut dan mempercepat penyem'uhan ulkus dengan toksisitas relati3 ringan.
O'at sitoprotekti3 'ismut koloidal 'anyak digunakan pada kasus ulkus peptikum kronik
dengan in3eksi Helicobacter pylori2 dikom'inasi dengan ga'ungan tetrasiklin dan
metronida
7/26/2019 CR Akromegali
24/38
mempercepat penyem'uhan ulkus. Pengo'atan standar adalah dengan simetidin atau
ranitidin. Pengo'atan ulkus peptikum sekunder ditu$ukan pada pengo'atan penyakit
dasar2 disertai pem'erian antasid dan AR;5*. Pem'erian AR;5* sama dengan
pengo'atan ulkus primer. Pada kasus 'erat2 mempertahankan p; lam'ung L 02, sangat
penting untuk pencegahan pem'entukan ulkus.
Algoritma penatalaksanaan ulkus peptikum
O&"$ G"$+3+3$e*$'6
a. Antagonis Reseptor ;*
Dengan struktur serupa dengan histamin2 antagonis reseptor ;* tersedia dalam
empat macam o'at yaitu simetidin2 ranitidin2 3amotidin2 dan ni
7/26/2019 CR Akromegali
25/38
mengham'at sekresi asam secara se'anding dalam dosis terapi. #ingkat
penyem'uhan ulkus sama ketika digunakan dalam dosis yang tepat. Dua kali
sehari dengan dosis standar dapat menurunkan angka ke$adian ulkus gaster.
Selain itu2 antagonis reseptor ;* dapat menurunkan risiko tukak duodenum
tetapi perlindungan terhadap tukak lam'ung rendah. Dosis malam yang sesuai
adalah ranitidin 0"" mg2 3amotidin )" mg dan ni
7/26/2019 CR Akromegali
26/38
gastroprotekti3 yang di tim'ulkan oleh $alur 7O5+. Se$auh ini2 celecoBi' dan
ro3ecoBi' merupakan 7O5* inhi'itor yang sangat e3ekti3 dan menun$ukkan
ke'erhasilan dalam hal menangani komplikasi NSAID termasuk lesi pada
mukosa dan e3ek pada gastrointestinal.Meskipun agen 7O5* inhi'itor menurunkan e3ek toksik pada gastrointestinal
dalam $umlah 'esar2 tetapi terdapat hu'ungan yang erat dengan risiko penyakit
kardioCaskular termasuk in3ark miokard dan trom'osis yang 'erkaitan dengan
mekanisme ker$a agen terse'ut. 7O5* inhi'itor diketahui mengham'at
produksi prostasiklin yang memiliki e3ek Casodilatasi dan mengham'at agregasi
platelet tidak seperti nonselekti3 NSAID
2.2 A*+3%e,"l'
Akromegali 'erasal dari istilah unani yaitu akron ekstremitas/ dan megale
'esar/2yang didasarkan atas salah satu temuan klinis akromegali yaitu pem'esaran tangan
dan kaki. Se'agian 'esar DFE/kasus akromegali dise'a'kan oleh tumor hipo3isis.
8e$ala klinis yang di$umpai pada pasien akromegali dise'a'kan oleh massa tumor dan
hipersekresi hormon pertum'uhan #growthhormone$ yang ter$adi setelah lempeng
pertum'uhan tulang menutup. Seiring dengan kema$uan dalam 'idang pencitraan dan
eCaluasi hormonal2 makin 'anyak pasien Akromegali ditemukan dan men dapatkan
tata laksana di Indonesia.
Epidemiologi
Angka preCalensi akromegali diperkirakan mencapai !" kasus dari satu $uta
penduduk2 sementara angka ke$adian akromegali diperkirakan mencapai 05) kasus
setiap tahunnya dari satu $utapenduduk. sia rerata pasien yang terdiagnosis akromegali
adalah )"5), tahun.
Patofisiologi
#umor hipo3isis anterior akan menim'ulkan e3ek massa terhadap struktur
sekitarnya. 8e$ala klinis yang sering ditemukan adalah sakit kepala dan gangguan
penglihatan. Pem'esaran ukuran tumor akan menye'a'kan tim'ulnya keluhan sakit
kepala2 dan penekanan pada kiasma optikum akan menye'a'kan gangguan
7/26/2019 CR Akromegali
27/38
penglihatan dan penyempitan lapang pandang. Selain itu2 penekanan pada daerah
otak lainnya $uga dapat menim'ulkan ke$ang2 hemiparesis2 dan gangguan kepri'adian.
Pada akromegali dapat ter$adi hipersekresi maupun penekanan sekresi hormon
yang dihasilkan oleh hipo3isis anterior. ;iperprolaktinemia di$umpai pada 0"E kasus
se'agai aki'at dari penekanan tangkai atau histopatologi tumor tipe campuran. Selain
itu2 dapat ter$adi hipopituitari aki'at penekanan massa hipo3isis yang normal oleh
massa tumor.
;ipersekresi hormone pertum'uhan dapat menim'ulkan 'er'agai macam
peru'ahan meta'olik dan sistemik2 seperti pem'engkakan $aringan lunak aki'at
peningkatan deposisi glikosaminoglikan serta retensi cairan dan natrium oleh gin$al2
pertum'uhan tulang yang 'erle'ihan2 misalnya pada tulang wa$ah dan ekstremitas2
kelemahan tendon dan ligamen sendi2 pene'alan $aringan kartilago sendi dan
$aringan 3i'rosa periartikular2osteoartritis2serta peningkatan aktiCitas kelen$ar keringat
danse'asea.
;ormon pertum'uhan yang 'erle'ihan akan menye 'a'kan gangguan organ
dalam dan meta'olik. Pem'esaran organ dalam organomegali/ seringkali ditemukan.
Pada $antung ter$adi hipertro3i kedua Centrikel. Retensi cairan dan natrium akan
menye'a'kan peningkatan Colume plasma dan 'erperanan dalam ter$adinya hipertensi
pada pasien akromegali. Selain itu2 e3ek kontra hormon pertum'uhan terhadap ker$a
insulin di $aringan hati maupun peri3er dapat menye'a'kan toleransi glukosa terganggu
+,E/2 gangguan glukosadarah puasa +E/2dan dia'etes melitus *"E/ ?3ek terse'ut
diperkirakan ter$adi melalui peningkatan produksi dan am'ilan asam lemak
'e'as. Resistensi insulin ter$adi aki'at peningkatan massa $aringan lemak2
penurunan lean body mass% serta gangguan aktiCitas 3isik. 8angguan ker$a en
7/26/2019 CR Akromegali
28/38
massa $aringan lunak di daerah saluran napas atas 'ertam'ah2 sehingga menye
'a'kan teI$adinya gangguan tidur #sleep apnoe$. Pada pasien akromegali $uga
dapat ter$adi hiperkalsiuria2 hiperkalsemia2 dan ne3rolitiasis2 yang dise'a'kan
oleh hipertensi.
Manifestasi Klinis
Mani3estasi klinis akromegali yang muncul perlahan selama 'ertahun5
tahun menye'a'kan terdapatnya rentang waktu yang lama antara diagnosis
dengan waktu tim'ulnya ge$ala untuk pertama kali2 yatu 'erkisar antara ,50* tahun.
Pada hampir !"E kasus saat diagnosis akromegali di tegakkan2 ukuran tumor
telah mencapai L+" mm makro5ad enoma/. Penekanan terhadap kiasma optikum
ter$adi pada !"5!0E kasus.
Mani3estasi klinis yang ditemukan 'erCariasi dari sekedar pem'esaran
akral2 pem'engkakan$aringan lunak2 hingga ter$adinya osteoartritis2 dia'etes
mellitus2 dan hipertensi.
Adapun Mani3estasi klinis Akromegali adalah
#a'el +. Mani3estasi klinis Akromegali
?3ek lokal tumor
Sistem somatik
Sistem muskuloskeletal
4ulit dan saluran cema
Sistem kardioCaskular
Sistem pemapasan =iseromegali
Sistem endokrin dan metaholik
Pem'esaran hipo3isis2 de3ek lapang kelumpuhan sara3 kranial2 sakit kepala
Pem'esaran akral
8igantisme2 prognatism2 maloklusi2atralgia2 atritis2 sindrom teroworigan2 karpal2 miopati.
;iperhidrosis2 skin tag2 polip kolon
;ipertro3i Centrikel kiri2 kardiomiopati2 hipertensi2 gagal$antung kongesti3
8angguan tidur2 sleep apnea2 narkalepsi2 (idah keleniartiroid2 kelen$ar saliCa hati2 limpa2 gin$al2 prostat
Reproduksi: ganggoan menstruasi2 galak torea2 impotensi M?N tipe + hiperparatiroidisme2 tumor pankreas
4ar'ohidrat: gangguan meta'olisme glukosa2 resistensiinsulin2 hiperinsulinemia2 Dia'etes melitus. (e mak :hipertrigliseridemia
7/26/2019 CR Akromegali
29/38
Mineral : hiperkalsiuria2 peningkatan kadar Citamin
?lektrolit: penurunan kadar renin. Peningkatan kadaraldosteron
#iroid: penurunar kadat thyroBine 'inding glo'ulin2gorter
Diagnosis
Diagnosis akromegali ditegakkan 'erdasarkan atas temuan klinis2
la'oratorium2 dan pencitraan. Secara klinis akan ditemukan ge$ala dan tanda
akromegali. %erdasarkan pemeriksaan la'oratorium ditemukan peningkatan kadar
hormon pertum'uhan. Selain itu2 dari penilaian terhadap e3ek peri3er hipersekresi
hormon pertum'uhan didapatkan peningkatan kadar insulin like growth factor-&
I8>5I/. Oleh karena sekresinya yang 'erCariasi sepan$ang hari2 pemeriksaan hormon
pertum'uhan dilakukan *$am setelah pem'e'anan glukosa !, gram.
Pemeriksaan magnetic resonance imaging MRI/ dengan kontras diperlukan
untuk mengon3irmasi sum'er sekresi hormon pertum'uhan. Pemeriksaan MRI dapat
memperlihatkan tumor kecil yang 'erukuran * mm
%agan +. Algoritma Diagnosis akromegali
Tata Laksana
7/26/2019 CR Akromegali
30/38
Pasien akromegali memiliki angka mortalitas dan mor'iditas dua hingga empat
kali le'ih tinggi di'andingkan populasi normal. #ata laksana yang adekuat dapat menu
runkan angka mortalitas terse'ut.
#u$uan tata laksana pasien akromegali adalah me ngendalikan pertum'uhan massa
tumor2 mengham'at sekresi hormon pertum'uhan2 dan normalisasi kadar I8>5+.
#erdapat tiga modalitas terapi yang dapat dilakukan pada kasus akromegali2 yaitu
pem'edahan2 medikamentosa2 dan radioterapi. M+0asing5masing modalitas memiliki
keuntungan dan kelemahan2 tetapi kom'inasi 'er'agai modalitas yang ada
diharapkan dapat menghasilkan tata laksana yang optimal.
Pembedahan
#indakan pem'edahan diharapkan dapat mengangkat seluruh massa tumor
sehingga kendali terhadap sekresi hormon pertum'uhan dapat tercapai. #indakan ini
men$adi pilihan pada pasien dengan keluhan yang tim'ul aki'at kompresi tumor.
kuran tumor se'elum pem'edahan mempengaruhiangka ke'erhasilan terapi. Pada
pasien dengan mikroadenoma ukuran tumor Q+" mm/2angka normalisasiI 8>I
mencapai !,5,E kasus2 sementara pada makroadenoma angka normalisasi hormonal
le'ih rendah2yaitu )"5GFE. Selain ukuran tumor2 3aktor lain yang menentukanke'erhasi+an tindakan operasi adalah pengalaman dokter 'edah dan kadar hormon
se'elum operasi. #eknik pem'edahan yang kini diker$akan di Indonesia adalah
trans3enoid per endoskopi. #eknik terse'ut memiliki keunggulan dalam Cisualisasi
lapangan operasi serta angka kesakitan yang le'ih rendah di'andingkan teknik per
mikroskopik.
#idak semua kasus akromegali dapat diatasi hanya dengan pem'edahan.Pada keadaan ini dapat dipilih terapi altematit2 yaitu kom'inasi terapi pem'edahan
debulking dengan terapi medikamentosa atau radioterapi pasca pem'edahan.#ata
laksana medikamentosa $uga dapat men$adi pilihan pertama pada kasus terse'ut.
Medikamentosa
#erapi medikamentosa pada akromegali terdiri atas tiga golongan2 yakni
agonis dopamin2 analog somatostatin2 dan antagonis reseptor hormon pertum'uhan.
7/26/2019 CR Akromegali
31/38
Dopamin agonis terdiri atas 'romokriptin dan cabergoline. Monoterapi
dengan cabergoline memiliki e3ikasi antara +"50,E dalam menormalisasikadar
I8>5I. Pasien yang menolak tindakan operasi dan pem'erian o'at in$eksi dapat
menggunakan o'at golongan ini2 mengingat dopamin agonis mempakan satu5
satunya golongan o'at dalam tata laksana akromegali yang dapat dikonsumsi
secara oral.
Analog somatostatin 'eker$a menyempai hormon so matostatin2 yaitu
mengham'at sekresi hormon pertum'uhan. O'at golongan ini memiliki
e3ektiCitas sekitar !"E dalam menormalisasi kadar I8>5I dan hormon
pertum'uhan. ?3ektiCitasnya yang tinggi men$adikan o'at golongan ana log
somatostatin se'agai pilihan pertama dalam terapi medikamentosa. Studi
yang menilai e3ektiCitas o'at golongan ini memperlihatkan 'ahwa normalisasi
I8> 5+ tercapai pada ,+E su'$ek setelah pem'erian analog somatostatin ker$a
pan$ang selama 0G 'ulan. Pada 0*E su'$ek penelitian ter$adi reduksi I8> 5+
sekitar le'ih dari ,"E. Selain menormalisasi kadar I8>5l2 terapi analog
somatostatin $uga dapat mengecilkan ukuran tumor F"E/2 per'aikan 3ungsi2
tekanan darah2 serta pro3il lipid. 4endala utama yang dihadapi hingga saat
ini adalah mahalnya 'iaya yang hams dikeluarkan. Analog somatostatin
di'erikan secara in$eksi su'kutan 'e'erapa kali dalam sehari2 tetapi saat ini
terdapat sediaan 'aru dengan masa ker$a pan$ang yang di'erikan secara in$eksi
intramuskular setiap *F hari sekali.
Antagonis reseptor hormon pertum'uhan merupakan kelas 'aru dalam terapi
medikamentosa akromegali. O'at golongan ini direkomendasikan pada kasus
akromegali yang tidak dikontrol dengan pem'edahan2 pem'erian agonis dopamin2
maupun analog somatostatin. Antagonis reseptor hormon pertum'uhan dapat
menormalisasikan kadar I8>5I pada "E pasien. Se'uah studi yang menilai
e3ektiCitas masing5masing se'esar ,GE dan G*E dalam menormalisasi kadar I8>5I.
Radioterapi
7/26/2019 CR Akromegali
32/38
Radioterapi umumnya tidak digunakan se'agai terapi lini pertama pada kasus
akromegali2 karena lamanya rentang waktu tercapainya terapi e3ekti3 se$ak pertama
kali dimulai. Radioterapi konCensional dengan dosis ter'agi memerlukan waktu +"5*"
tahun untuk mencapai terapi yang e3ekti32 sementara 'e'erapa teknik radioterapi yang
'aru2 yaitu gamma knife2 proton beam% linac stereotactic radiotherapy dapat
mem'erikan remisi yang le'ih cepat. Studi yang menilai e3ektiCitas stereotacti c
radiotherapyterhadap para pasien yang tidak 'erhasil dengan radioterapi konCensional
#a'el *. #erapi Medikamentosa akromegali
Pemantauan Terapi
Pemantauan respon 'iokimiawiterapi dilakukan dengan memeriksa kadar
hormon pertum'uhan dan I8>5I. Peme riksaan kadar hormon pertum'uhan setelah
pem'e'anan glukosa le'ih 'aik di'andingkan pemeriksaan kadar hormon
sewaktu.munmyapemeriksaanterse'utdilakukan05G'ulan setelah pem'edahan.
4endali 'iokimiawi dide3inisikan se'agai kadar hormon pertum'uhan Q+2" ng9ml
7/26/2019 CR Akromegali
33/38
setelah pem'e'anan glukosa2 dan kadar I8>5I yang normal.
Pemeriksaan MRI pascaoperasi umumnya dilakukan 05) 'ulan kemudian. Pada
pasien yang men$alani terapi medikamentosa2 pemeriksaan MRI dilakukansetiap 05
G'ulan setelah terapi dimulai. Pemeriksaan hormon hipo3isis dilakukan segera setelah
terapi pem'edahan untuk mengeCaluasi preserCasi 3ungsi hipo3isis serta ter$adinya
insu3isiensi adrenal. Pada pasien yang men$alani terapi medikamentosa2pemeriksaan
hormon hipo3isis lainnya dilakukan sesuai penilaian klini
7/26/2019 CR Akromegali
34/38
0)
BAB III
ANALISIS KASUS
Seorang wanita 'erumur !! tahun datang dengan keluhan nyeri perut yang
dirasakan se$ak + minggu SMRS dan mem'erat se$ak + hari SMRS. Nyeri perut
awalnya di rasakan pada 'agian epigastrium kemudian men$alar keseluruh lapang perut.
Nyeri perut terasa awalnya seperti ditusuk lalu setelah nyeri men$alar terasa seperti
ter'akar. Nyeri perut 'ersi3at hilang tim'ul. %ertam'ah nyeri 'ila makan. Selain itu
pasien $uga mengeluhkan adanya mual muntah saat makan. 4esehariannya pasienmemiliki pola makan yang tidak teratur2 dengan 3rekuensi makan +5* kali per hari. 6+
'ulan yang lalu SMRS pasien dirawat di RS dengan keluhan sakit kepala he'at dan
nyeri sendi lutut. Riwayat maag se'elumnya diakui pasien.
4eluhan terse'ut dapat dise'a'kan oleh organ yang terletak di sekitar regio
epigastrium yaitu gaster dan duodenum. Penyakit5penyakit yang dapat menim'ulkan
rangsangan nyeri pada perut 'agian epigastrium antara lain adalah ulkus peptikum dangastropati erosi3. Pada kasus ini pasien memiliki pola makan yang tidak teratur2 dengan
3rekuensi makan +5* kali per hari dengan $enis makanan yang tidak tepat yaitu dominan
pedas dan 'erlemak
#ukak peptik ter$adi karena pengeluaran asam5pepsin oleh pola makan yang
tidak tepat2 H. Pylory2 NSAID atau 3aktor5 3aktor lain yang menye'a'kan
ketidakseim'angan pertahanan mukosal lam'ung. (okasi tukak menghu'ungkandengan $umlah 3aktor5 3aktor etiologi. #ukak dapat ter$adi di perut 'agian manapun
seperti 'agian distal2 antrum dan duodenum.
Patogenesis ulkus peptikum 'eragam dan 'elum diketahui seluruhnya.
mumnya ter$adi aki'at sekresi asam yang 'erle'ihan dan gangguan ketahanan 9
integritas mukosa2 sehingga ter$adi di3usi 'alik ion ;1 dari lumen usus masuk ke dalam
mukosa. Mekanisme keseim'angan antara 3aktor agresi3 perusak/ dan 3aktor de3ensi3
7/26/2019 CR Akromegali
35/38
0,
ketahanan mukosa/ sangat penting untuk mempertahankan 3ungsi dan integritas saluran
cerna. >aktor agresi3 yang utama adalah asam lam'ung dan pepsin. >aktor de3ensi3 yang
'erperan adalah mucous barrier mukus dan 'ikar'onat/2 mucosal resistance barrier
resistensi mukosa/2 microcirculation aliran darah mukosa/ dan prostaglandin.
Pada pemeriksaan 3isik status generalis2 didapatkan perna3asan2 nadi2 tekanan
darah dan suhu dalam 'atas normal. Dari hasil pemeriksaan 3isik status lokalis pada
regio epigastrium didapatkan adanya nyeri tekan pada regio epigastrium2 nyeri tekan
dengan punktum maksimum di daerah letak anatomis gaster.
Dari hasil anamnesis dan pemeriksaan 3isik diagnosis gastropati erosi3 'elum dapatdisingkirkan karena pada pasien ini ge$ala nya sama dengan ge$ala pada gastropati erosi3
hanya sa$a pada gastropati erosi3 nyeri perut tidak terpengaruh pada saat pengisian
lam'ung oleh makanan2 dimana untuk mem'edakan kedua penyakit terse'ut harus
dilihat dari pemeriksaan penun$ang 'erupa endoskopi untuk melihat letak lesi2 ukuran
lesi dan ada atau tidaknya perdarahan.
>aktor risiko ulkus peptikum adalah usia le'ih tua dari )" tahun2 'eratnyakerusakan2 pengo'atan le'ih dari satu macam NSAID atau penggunaan 'ersama dengan
kortikosteroid2 NSAID dosis tinggi2 riwayat gastritis2 dan mengidap penyakit sistemik
yang 'erat yang menye'a'kan gangguan umum 'erupa diskontinuitas dari mukosa
lam'ung 'erupa ulkus peptikum.
#er$adinya ulkus peptikum pada kasus ini dise'a'kan oleh pola makan yang tidak 'aik
dan tidak teratur2 yaitu 3rekuensi makan2 $enis dan $umlah makanan sehingga lam'ung
sensiti3 'ila ter$adi peningkatan asam lam'ung sedangkan asam hidroklorida adalahhasil utama sekresi gaster yang dapat menye'a'kan perlukaan mukosa.
7/26/2019 CR Akromegali
36/38
0G
Dari pemeriksaan penun$ang didapatkan adanya hemoglo'in2 hematokrit2 M7=2
klorida2 dan Ph darahyang di'awah kadar normal.
Penanganan perlukaan mukosa terdiri dari penanganan terhadap ulkus akti3 dan
pencegahan primer terhadap perlukaan di kemudian hari. Idealnya2 pola makan harusdiper'aiki 'aik dari 3rekuensi2 $umlah maupun $enis makanan yang dikonsumsi.
Selan$utnya2 pada penderita di'erikan o'at pengham'at sekresi asam pengham'at ;*2
PPIs/ danprotein pump inhibitor PPI/.
Prognosis Huo ad Citam2 Huo ad 3unctionam dan Huo ad sanationam adalah
'onam. 4arena dengan diagnosis yang akurat dan penatalaksanaan yang tepat2 tingkat
mor'iditas dan mortalitas penyakit ini menurun.
Selain adanya ulkus peptikum2 terdapat keadaan Akromegali pada pasien ini.
Akromegali merupakan suatu keadaan dimana terdapat pem'esaran pada ekstremitas
yang dise'a'kan oleh massa tumor dan hipersekresi hormon pertum'uhan.
Menurut $urnal kedokteran indonesia Penegakkan diagnosis akromegali dapat
dilihat dari anamnesis ge$ala klinis/ 2 pemeriksaan la' dan MRI. Penegakkan
7/26/2019 CR Akromegali
37/38
0!
diagnosis dimulai dari anamnesis2 diketahui 'ahwa Ny. S 'erusia !! tahun2 Menurut
$urnal 7lin InCest usia ter$adinya akromegali adalah usia L )"5), tahun. Pasien
se'elumnya sering mengeluh sakit kepala yang he'at2 pem'esaran ekstremitas yang
dirasakan sudah 6 +* tahun ini2 pasien $uga mengeluhkan adanya penurunan Cisus dan
osteoartritis. Menurut $urnal kedoktera indonesia2 mani3estasi klinis akromegali adalah
nyeri kepala he'at2 pem'esaran organ2 penekanan kiasma optikum2 osteoartritis2 DM
dan hipertensi. Mani3estasi klinis akromegali ini $uga tim'ul secara perlahan selama
'ertahun5tahun sehingga menye'a'ka rentang waktu yang lama antara diagnosis denga
tim'ulnya ge$ala untuk pertama kali2 yaitu 'erkisar ,50* tahun2 sedangkan pada pasien
ini diagnosis 'aru dapat ditegakkan setelah +* tahun mani3estasi klinis muncul. Dengan
anamnesis dan melihat mani3estasi klinis yang ter$adi pada pasien ini sudah dapatditegakkan diagnosisnya adalah akromegali2 namun untuk le'ih meyakinkan maka
dilakukan 7t5Scan pada pasien ini dan terdapat tumor pada kelen$ar hipo3isis. #umor
kelen$ar hipo3isi merupakan salah satu etiologi dari akromegali. Selain dengan
pemeriksaan 7t5Scan seharusnya dilakukan pemeriksaan la' untuk mengetahui kadar
8rowth ;ormon pada pasien ini.2 namun karena keter'atasan alat sehingga pemeriksaan
ini tidak dilakukan.
7/26/2019 CR Akromegali
38/38
0F
DAFTAR PUSTAKA
7ahyanur R2 Soewondo P. Akromegali. & Ma$or 4edokteran Indonesia. G" G/2 *"+"
7astellsague &2 ;olick 7N2 ;o33man 772 8imeno =2 Stang MR and 8utthann SP. Risk
o3 upper gastrointestinal complications associated with cyclooBygenase5*
selectiCe and nonselectiCe nonstreroidal anti5in3lammatory drugs.
Pharmacotherapy. *+*/:+0!5)"!. *"".
8osal >2 Paringkoan % 2 -enas N#. Pato3isiologi dan Penanganan 8astropati O'atAntiin3lamasi Nonsteroid. & Indon Med Assoc. G*++/. )))5. *"+*.
Putri dpw. ?Caluasi penggunaan o'at tukak peptik Pada pasien tukak peptik peptic
ulcer disease/ Di instalasi rawat inap rsud dr. Moewardi Surakarta tahun *""F.
skripsiT. *""F.
Schellack N2 An oCerCiew o3 gastropathy induced 'y nonsteroidal anti in3lammatorydrugs. S A3r Pharm &. !)/: +*5+F. *"+*.
Singh 82 #riada3ilopoulos 8. Appropriate choice o3 proton pump inhi'itor therapy in
the preCention and management o3 NSAID related gastrointestinal damage. Int &
7lin Pract. ,:+*+"5!. *"",.
Sinha M2 8autam (2 Shukla P42 4aur P2 Sharma S2 Singh #P. 7urrent PerspectiCes inNSAID5Induced 8astropathy. Mediators o3 In3lammation. +5++. *"+0.