CHECK LIST Examination of the Eye 2014

8/18/2019 CHECK LIST Examination of the Eye 2014

1/17

CHECKLIST EXAMINATION OF THE EYE

MODUL ILMU KESEHATAN MATA1.

Pemeriksaan visus naturalis2. Pemeriksaan lapang pandangan3.

Pemeriksaan kelopak mata4.

Pemeriksaan konjungtiva5.

pemeriksaan episklera dan sklera6.

Pemeriksaan kornea7. Pemeriksaan kamera okuli anterior8.

Pemeriksaan Iris

9.

Pemeriksaan lensa dengan tes bayangan iris10.

Tes hirschberg (posisi bola mata)11.

Pemeriksaan tekanan bola mata :o

Digitalo

Schiotz12.

Cara meneteskan obat :o Pada orang dewasao

Pada anak-anak13.

Cara memberi salep mata

14.

Cara memasang verband15.

Pemeriksaan fundus okuli16.

Pemeriksaan warna dengan Ishihara17. Pemeriksaan pupil *18.

Pemeriksaan gerak bola mata ** Ada pada modul panum neurologi

BAGIAN ILMU KESEHATAN MATAFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG2014


2/17

CHECK LIST PEMERIKSAAN MODUL ILMU KESEHATAN MATA

1. Pemeriksaan Visus Naturalis

Nama :

NIM :

Kelompok :

Tanggal :

PROSEDUR MODUL 1. Pemeriksaan visus naturalis

No. Diskripsi I II III Ket

Tehnik pemeriksaan

1. Penderita diberikan KIE (diterangkan apa yang akan dilakukan

pada penderita)2. Memasang trial frame

3. Memasang okluder pada salah satu mata

4. Bila tidak ada trial frame maupun okluder, meminta penderita

untuk menutup mata satunya dengan telapak tangan penderita-

tanpa ditekan

Memeriksa dengan snellen E

1 Memulai meminta penderita untuk membaca huruf yang paling

atas sampai baris terbawah dimana mencapai 5/5

2 Bila tidak bisa membaca huruf teratas, melanjutkan dengan

hitung jari

Memeriksa dengan hitung jari hingga lambaian tangan 1 Memeriksa dengan hitung jari secara acak mulai jarak 5 m

2 Bila tidak bisa, meneruskan hitung jari hingga jarak 1 m

3 Bila tidak bisa, meneruskan dengan lambaian tangan dalam jarak

1 m

4 Bila tidak bisa, melanjutkan dengan persepsi cahaya

Memeriksa dengan senter untuk persepsi cahaya

1 Meminta penderita untuk membedakan adanya gelap-terang

dengan menggunakan senter ( dinyalakan-matikan secara acak )

2 Bila penderita dapat membedakan gelap-terang, melanjutkan

dengan meminta penderita untuk menentukan arah sumbercahaya ( atas-bawah-kanan-kiri) dengan kita mengarahkansenter ke arah tersebut

Menuliskan berapa visus yang ditemukan

Beri Tanda bila dikerjakan lengkap dan Betul

Beri Tanda X bila tidak dikerjakan atau salah

Beri Tanda — bila sebagaian dikerjakan / tidak sempurnaDiberi kesempatan mengulang/ membetulkan ke II dan ke III


3/17


2. Pemeriksaan Lapang Pandangan

Nama :NIM :

Kelompok :

Tanggal :

PROSEDUR MODUL 2. Pemeriksaan lapang pandangan


Posisi pemeriksa-penderita

1.

Penderita dan pemeriksa duduk secara sejajar dengan jarak kira-kira 1 m

Teknik pemeriksaan

1 Meminta kepada penderita untuk menutup salah satu matanya

dengan telapak tangan, sesuai dengan mata pemeriksa yang berhadapan ( bila pemeriksa menutup mata kanan pemeriksa,

maka penderita menutup mata kiri penderita-dan sebaliknya)

2Meletakkan benda antara pemeriksa dan penderita pada jarak

yang sama

3 Menggerakkan benda tersebut dari perifer ke arah sentral sambil

meminta penderita untuk menyampaikan ke pemeriksa bila benda sudah mulai terlihat

4 Melakukan pemeriksaan yang sama dari segala arah(atas,bawah,nasal,temporal)



Beri Tanda —

bila sebagaian dikerjakan / tidak sempurnaDiberi kesempatan mengulang/ membetulkan ke II dan ke III


4/17


3. Pemeriksaan Kelopak Mata

Nama :

NIM :

Kelompok :

Tanggal :

PROSEDUR MODUL 3.Pemeriksaan kelopak mata :


Inspeksi kelopak mata dengan senter

1. Memeriksa simetri dan posisi alis mata

2.Memeriksa posisi, gerakan, dan simetri kelopak mata, termasuk jaringan parut setelah operasi atau trauma

3. Memeriksa pembukaan kelopak mata dan rima okuli

4. Memeriksa posisi bulu mata terhadap bola mata, jumlah, warna

5. Memeriksa adanya masa solid maupun kistik

6.Memeriksa dan mengukur adanya pembukaan kelopak matasaat memejam (lagopthalmos)

7.Menggambar kondisi kelopak mata baik normal maupun

abnormalitas untuk catatan medis





5/17


4. Pemeriksaan Konjungtiva

Nama :

NIM :

Kelompok :

Tanggal :

PROSEDUR MODUL 4. Pemeriksaan konjungtiva


Inspeksi

1. Meminta penderita membuka mata lebar-lebar. Inspeksi keduakonjungtiva bulbi penderita dengan senter dan loupe, apakah ada

hyperemia konjungtiva

2. Memperhatikan arah, warna, dan tipe hiperemi konjungtiva

3. Memperhatikan adanya massa atau kelainan lain pada konjungtiva

bubi

4. Menggambar kondisi normal maupun abnormalitas yang ditemukan

untuk catatan medis

Memeriksa konjungtiva inferior dan forniks

1 Meminta penderita untuk melihat kebawah, menekan kulit dibawah palpebra inferior dengan ibu jari atau telunjuk kearah tulang

maksilaris kearah bawah

2 Meminta penderita melihat keatas sehingga forniks

inferiormenonjol dan mengekspos sebagian besar dari konjugtiva palpebra inferior

3 Inspeksi adanya benda asing, papil, folikel, massa pada konjungtiva palpebra superior

Memeriksa konjungtiva kelopak mata atas

1. Menggunakan tangan kiri untuk membalik kelopak kanan, dantangan kanan untuk membalik kelopak kiri

2.Meminta penderita melirik kebawah

3. Cara digital : memegang tepi kelopak mata antara jari jempol dan

jari telunjukCara dengan aplikator : menekan tepi tarsus kelopak mata dengan

aplikator (cotton bud)

4. Menarik kelopak mata kearah bawah menjauhi bola mata,

bersamaan dengan itu meletakkan jari tengah di tepi atas tarsus, lalumenekan kearah bawah dan memutar tepi kelopak mata keatas

5. Inspeksi adanya benda asing, papil, folikel, massa pada konjungtiva

palpebra superior

6. Menggambar kondisi normal maupun abnormalitas yang ditemukan

untuk catatan medis





6/17


5. Pemeriksaan Episklera dan Sklera

Nama :

NIM :

Kelompok :

Tanggal :

PROSEDUR MODUL 5. PEMERIKSAAN Episklera dan sklera


Inspeksi

1. Meminta penderita membuka mata lebar-lebar. Inspeksi keduakonjungtiva bulbi penderita dengan senter dan loupe,

membandingkan dengan sklera dan episklera : melihat apakah

ada hiperemia

2. Membedakan hiperemia konjungtiva dengan sklera dan

episklera dengan cara menggeser konjungtiva melalui kelopakmata, atau secara langsung dengan menggeser konjungtiva

dengan cotton swab (dengan menetes pantokain tetes mata

terlebih dahulu)

3. Membedakan hiperemia sklera dengan episklera dengan cara

memberikan epineprin tetes mata4.Mengamati kelainan lain pada sklera atau episklera, seperti

warna, penonjolan, dan sebagainya

5. Menggambar kondisi normal maupun abnormalitas yang

ditemukan untuk catatan medis



Beri Tanda — bila sebagaian dikerjakan / tidak sempurna

Diberi kesempatan mengulang/ membetulkan ke II dan ke III


7/17


6. Pemeriksaan Kornea

Nama :

NIM :

Kelompok :

Tanggal :


Inspeksi

1. Meminta penderita membuka mata lebar-lebar. Inspeksi keduakornea penderita dengan senter dan loupe : bentuk & diameter

kornea, kekeruhan kornea, benda asing.

2. Menggambar kondisi normal maupun abnormalitas yang


Beri Tanda bila dikerjakan lengkap dan betul


Beri Tanda —



8/17


7. Pemeriksaan Kamera Okuli Anterior

Nama :

NIM :

Kelompok :

Tanggal :

PROSEDUR MODUL 7. Pemeriksaan kamera okuli anterior


Inspeksi

1. Meminta penderita membuka mata lebar-lebar. Inspeksi keduakamera okuli anterior penderita dengan senter dan loupe :

melihat adanya hifema, hipopion, dll

2 Menggambar kondisi normal maupun abnormalitas yangditemukan untuk catatan medis

Memeriksa kedalaman kamera okuli anterior

1 Menyinari KOA dengan senter dari arah temporal, paralel/sejajar dengan dataran iris

2Menentukan KOA dalam atau dangkal dengan melihat letak irisdan melihat pantulan cahaya penyinaran di iris seberang sumber

penyinaran





9/17


8. Pemeriksaan Iris Pupil

Nama :NIM :

Kelompok :

Tanggal :

PROSEDUR MODUL 8.1. Pemeriksaan iris


Inspeksi

1. Meminta penderita membuka mata lebar-lebar. Inspeksi kedua

iris penderita dengan senter dan loupe : melihat keadaan iris(warna iris, atropi, ruggae dan radier line, neovaskularisasi, dan

nodul pada iris).

2 Menggambar kondisi normal maupun abnormalitas yangditemukan untuk catatan medis

PROSEDUR MODUL 8.2. Pemeriksaan pupil


Inspeksi


pupil penderita dengan senter dan loupe : melihat keadaan pupil isokor atau anisokor, ukuran, bentuk, lokalisasi, perlekatan

pada lensa/tidak, reaksi pupil terhadap cahaya(direk dan indirek/ konsensual)

2 Menggambar kondisi normal maupun abnormalitas yang




Beri Tanda — bila sebagaian dikerjakan / tidak sempurna

Diberi kesempatan mengulang/ membetulkan ke II dan ke III


10/17


9. Pemeriksaan Lensa dengan Tes Bayangan Iris

Nama :

NIM :

Kelompok :

Tanggal :

PROSEDUR MODUL 9. Pemeriksaan lensa dengan tes bayangan iris


Inspeksi


lensa penderita dengan senter dan loupe : melihat kelainan lensa penderita, ada kekeruhan atau tidak

2. Melihat kekeruhan lensa secara menyeluruh dalam keadaan

pupil lebar ( telah ditetesi midriatikum setelah dilakukan pemeriksaan tekanan intra okuli terlebih dahulu dan tidak

didapatkan kontra indikasi melebarkan pupil)

Memeriksa kekeruhan lensa dengan bayangan iris

1. Menyinari pupil dengan senter searah sudut 45 derajat dengan

dataran iris

2. Melihat adanya bayangan iris pada lensa yang keruh dengan

menggunakan loupe





11/17


10. Pemeriksaan Tes Hirschberg

Nama :

NIM :

Kelompok :

Tanggal :

PROSEDUR MODUL 10. Pemeriksaan tes hirschberg


Teknik pemeriksaan

1. Senter disinarkan setinggi mata penderita sinar fiksasi dengan

jarak 30 cm

2 Menyalakan senter dan melihat letak refleks sinar pada kedua

kornea mata secara bersamaan

3Menilai jatuhnya letak reflek sinar pada kornea, menggambar

dan menuliskan hasilnya untuk catatan medik


Beri Tanda X bila tidak dikerjakan atau salahBeri Tanda — bila sebagaian dikerjakan / tidak sempurnaDiberi kesempatan mengulang/ membetulkan ke II dan ke III


12/17


11. Pemeriksaan Tekanan Bola Mata

Nama :NIM :

Kelompok :

Tanggal :

PROSEDUR MODUL 11. Pemeriksaan tekanan bola mata


Teknik digital

1. Meminta penderita duduk dan melirik kebawah tanpa menutup

mata

2 Memposisikan kedua tangan penderita pada satu mata secara

bergantian, memfiksasi jari tangan pemeriksa pada dahi dan pipi

penderita ( jari tengah di dahi, ibu jari di pipi)

3 Menekan bola mata pada bagian belakang kornea menggunakan

kedua jari telunjuk melalui kelopak mata yang melirik kebawah

4 Menilai dan menuliskan hasil pemeriksaan

Teknik schiotz

1. Meminta penderita tidur terlentang tanpa bantal

2 Menetesi mata dengan pantokain (dengan KIE apa yang hendak

dilakukan pada penderita)

3 Melakukan kalibrasi alat dan desinfeksi alat dengan alkohol4 Membuka kelopak mata pasien dengan telunjuk dan ibu jari

tanpa menekan bola mata

5 Meminta pasien untuk memposisikan ibu jari tangan pasien

didepan bola matanya untuk fiksasi penglihatan, atau meminta

pasien melihat ke langit-langit

6 Meletakkan telapak tonometer schiotz pada permukaan sentral

kornea

7 Membaca nilai tekanan pada skala busur schiotz

8 Bila angka menunjukkan < 3, mengganti beban tonometer

schiotz

9 Mengkonversikan skala dengan membaca angka pada busur per beban kemudian melihat pada tabel untuk menentukan nilaitekanan bola mata

10 Mengoles telapak tonometer dengan alcohol setiap kali selesai

pemeriksaan sebelum ditaruh kembali ke kotaknya





13/17


12. Cara Pemberian Obat Tetes Mata

Nama :

NIM :

Kelompok :

Tanggal :

PROSEDUR MODUL 12. Cara pemberian obat tetes mata


Pada dewasa

1. Memeriksa label botol dan membuka tutupnya2 Memberitahu penderita mengenai adanya rasa pedih atau tidak

nyaman setelah ditetesi

3 Meminta penderita untuk menengadahkan kepala dan melihatkearah belakang atas

4 Melakukan eversi ringan pada palpebra inferior menggunakan jari telunjuk sehingga terbentuk kantong pada forniks inferior,

bila perlu menempatkan tissue dibawahnya untuk mencegah

obat tetes mengalir ke pipi penderita

5 Memegang botol yang terbuka dengan tangan lainnya

6 Menetesi satu atau dua tetes, pada kantong forniks inferior

7 Meminta penderita menutup mata8 Menekan agak kuat menggunakan jari telunjuk pada sakus

nasolakrimalis, kanalikuli superior,inferior, serta ligamentum

palpebral medialis pada kantus medialis selama 1 menit, ataumeminta penderita menutup mata selama 3 menit begitu selesai

memberikan tetes mata

Pada anak-anak

1. Memeriksa label botol dan membuka tutupnya

2 Meminta orang tua penderita untuk membantu memegangtangan dan kaki penderita, bila perlu dapat dibantu yang lain

untuk memegang kepala penderita, atau cara lain dengan

meletakkan tangan penderita keatas disamping kepala sambildipertahankan waktu menetesi obat mata

3 Memposisikan tangan kiri di dahi penderita dengan ibu jarimenahan palpebra superior

4 Memegang botol yang telah terbuka dengan tangan satunya, jarimanis dan kelingking membuka palpebra inferior

5 Menetesi satu atau dua tetes, pada kantong forniks inferior

secepat mungkin

6 Menekan agak kuat menggunakan jari telunjuk pada sakus

nasolakrimalis, kanalikuli superior, inferior, serta ligamentum

palpebral medialis pada kantus medialis selama 1 menit





14/17


13. Cara Pemberian Salep Mata

Nama :

NIM :

Kelompok :

Tanggal :

PROSEDUR MODUL 13. Cara pemberian salep mata


1. Memeriksa label salep dan membuka tutupnya

2 Meminta penderita untuk melihat keatas3 Mencubit palpebra inferior dengan menggunakan ibu jari dan

telunjuk, tarik ke depan bawah sehingga terbentuk kantong pada

fornik inferior

4 Memencet tube salep mata untuk mengeluarkan obat

secukupnya pada kantong forniks inferior dan pasien tetapmelihat ke atas

5 Menarik tepi kelopak mata atas menjauhi bola mata, meminta penderita untuk menutup mata secara perlahan





15/17


14. Cara Pemberian Kassa Penutup Mata

Nama :

NIM :

Kelompok :

Tanggal :

PROSEDUR MODUL 14. Cara pemberian kassa penutup mata


1. Meminta penderita menutup matanya

2 Meletakkan kassa penutup mata 2-3 lapis diatas kelopak matadan meminta penderita memegang kassa tersebut sementara

mempersiapkan plester

3 Memplester kassa penutup mata dari arah superonasal ke

inferotemporal

4 Menggunakan 2-3 plester sejajar



Beri Tanda —



16/17


15. Pemeriksaan Fundus Okuli

Nama :

NIM :

Kelompok :

Tanggal :

PROSEDUR MODUL 15. Pemeriksaan fundus okuli


Posisi pemeriksaan

1. Memposisikan kedudukan penderita sejajar dengan pemeriksa

2 Meminta penderita untuk melihat lurus fiksasi ke satu arah

tertentu atau seperti melamun

3 Memeriksa mata kanan penderita dengan mata kanan pemeriksa,

dan sebaliknya

4 Meletakkan oftalmoskop 10 cm dari mata penderita, melihat

reflek fundus melalui pupil, mencatat hasil pemeriksaan

Teknik pemeriksaan

1 Memutar roda oftalmoskop sehingga menunjukkan angka 0

Dioptri, mengamati kejernihan media refraksi

2 Mendekatkan posisi oftalmoskop pada mata penderita sambil

memutar roda oftalmoskop sehingga menunjukkan angkamendekati 0

3 Memfokuskan sinar sehingga terlihat papil saraf optik,

mengamati gambaran papil saraf optik baik normal maupun

abnormalitas

4 Mengamati gambaran retina, pembuluh darah retina, makula





17/17


16. Pemeriksaan Warna dengan Ishihara

Nama :

NIM :

Kelompok :

Tanggal :

PROSEDUR MODUL 16. Pemeriksaan warna dengan ishihara


1. Meminta penderita menutup satu mata menggunakan telapak

tangan tanpa menekan, atau dapat memeriksa kedua matasekaligus

2 Meminta penderita membaca angka satu persatu dimana perangka tidak lebih dari 3 detik

3 Melihat interpretasi dan mencocokkan dengan tabel dibelakang

kartu ishihara




Documents

CHECK LIST Examination of the Eye 2014