Upload
wulandari
View
220
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/16/2019 Chapter 13 - Sampling Audit
1/15
CHAPTER 13-SAMPLING AUDIT DALAM PENGUJIAN SUBSTANTIF
I. KONSEP DASAR
SIFAT DAN TUJUAN
Sampling audit adalah penerapan prosedur pengauditan atas unsur-unsur dalam suatu
populasi kurang dari 100%, seperti saldo rekening atau kelompok transaksi, yang bertujuan
untuk mengevaluasi beberapa karakteristik populasi. Pada saat atribut digunakan untuk
memperoleh informasi tentang tingkat terjadinya penyimpangan dari pengendalian yang
ditetapkan, metode audit sampling yang dijelaskan dalam bab ini digunakan untuk
mendapatkan informasi tentang jumlah moneter. Dengan demikian, hal tersebut bermanfaat
memenuhi tujuan pengujian subtantif, yaitu untuk memperoleh bukti tentang keajaran
asersi laporan keuangan manajemen.
!en"ana sampling untuk pengujian subtantif dapat diran"ang untuk #1$ memperoleh
bukti baha saldo akun tidak mengandung salah saji yang material #misalnya, nilai buku
piutang usaha$, atau #$ membuat estimasi independen mengenai jumlah tertentu #misalnya,
nilai persediaan yang tidak di"atat pada nilai bukunya$.
KETIDAKPASTIAN, RISIKO SAMPLING, DAN RISIKO AUDIT
&uditor dibenarkan untuk menerima beberapa ketidakpastian dalam pengujian substantif jika
biaya dan aktu yang dibutuhkan untuk pengujian 100% atas item dalam populasi, menurut
pertimbangannya, lebih besar daripada konsekuensi kemungkinan kesalahan pendapat
karena hanya menguji sampel data.
Sampling audit dalam pengujian substantif ditunjukkan baik untuk risiko sampling
dan risiko nonsampling. !isiko sampling yang berkaitan dengan pengujian substantif adalah'
Risiko kes!"# $e#e%i&#, yaitu risiko baha sampel yang mendukung
kesimpulan baha saldo akun yang di"atat tidak salah saji se"ara material ketika
sebenarnya saldo akun tersebut salah saji se"ara material
Risiko kes!"# $e#o!k#, yaitu risiko baha sampel yang mendukung
kesimpulan baha akun yang di"atat adalah salah saji material ketika sebenarnya
saldo akun tersebut tidak salah saji se"ara material
!isiko kesalahan penerimaan dalam sampling audit berhubungan dengan risiko
deteksi yang berkaitan dengan pengujian substantif terin"i yang spesifik yang diterapkan
pada pemilihan item sampel. !isiko kesalahan penerimaan dapat ditentukan se"ara
kuantitatif dengan menggunakan model risiko audit dan peme"ahan untuk TD sebagai
berikut'
1
8/16/2019 Chapter 13 - Sampling Audit
2/15
CHAPTER 13-SAMPLING AUDIT DALAM PENGUJIAN SUBSTANTIF
&uditor juga dapat menentukan risiko kesalahan penerimaan se"ara kualitatif dengan
menggunakan matriks risiko. Dengan demikian, risiko tersebut tidak menunjukkan
kemungkinan baha seluruh pengujian substantif yang diterapkan pada akun yang diuji
akan gagal mendeteksi setiap salah saji yang material.
PENDEKATAN SAMPLING STATISTIK
Dua pendekatan sampling statistik berikut dapat digunakan oleh auditor dalam pengujian
subtantif' #1$ sampling PPS # probability-proportional-to size) dan #$ sampling variabel klasik
#classical variables sampling).
Perbedaan utama antara kedua pendekatan tersebut adalah baha sampling PPS
didasarkan pada teori sampling atribut, sedangkan sampling variabel klasik didasarkan pada
teori distribusi normal. Setiap pendekatan bermanfaat dalam memperoleh bukti yang "ukup
sesuai standar pekerjaan lapangan yang ketiga.
II. SAMPLING PPS 'PROBABILITY PROPORTIONAL TO SIZE (
Sampling PPS adalah pendekatan yang meggunakan teori sampling atribut untuk
membuat kesimpulan dalam jumlah nominal, bukan dalam tingkat penyimpanan. (entuk
sampling ini dapat digunakan dalam pengujian substantif atas transaksi dan saldo akun.
)odel ini terutama diterapkan dalam pengujian transaksi dan saldo untuk lebih saji.
*al tersebut khususnya bermanfaat dalam pengujian untuk'
Piutang pada saat kredit yang tidak diaplikasikan dalam akun pelanggan tidak
signifikan. Sekuritas +nvestasi.
Pengujian harga persediaan jika terdapat sedikit perbedaanyang diantisipasi.
ambahan aktiva tetap.
Sampling PPS bukan merupakan pendekatan yang paling efektif biaya untuk piutangdan persediaan pada saat kondisi-kondisi di atas tidak terpenuhi dan tujuan utamanya
adalah untuk mengestimasi se"ara independen nilai kelompok transaksi dan atas saldo.
I. RENCANA SAMPLING
angkah-langkah dalam ren"ana sampling PPS mirip, tetapi tidak identik, dengan sampling
atribut. angkah-langkah tersebut adalah'
)enetapkan tujuan ren"ana,
)erumuskan populasi dan unit sampling,
)enentukan ukuran sampel,
)enentukan metoda pemilihan sampel,
2
8/16/2019 Chapter 13 - Sampling Audit
3/15
CHAPTER 13-SAMPLING AUDIT DALAM PENGUJIAN SUBSTANTIF
)elaksanakan ren"ana sampling,
)engevaluasi hasil sampel.
Me#e)$k# T*+*# Re## S&$!i#
ujuan ren"ana sampling PPS adalah untuk memperoleh bukti baha saldo akunyang di"atat tidak salah saji se"ara material. &sersi laporan keuangan tertentu yang
mempengaruhi bukti sampel yang dipakai tergantung pada prosedur audit yang dipakai
untuk item sampel tersebut. &uditor perlu melaksanakan pengujian lain pada sampel atau
item-item dalam populasi sebelum menyimpulkan baha seluruh asersi yang berkaitan
dengan akun tersebut telah bebas dari salah saji yang material. Dengan demikian, bukti dari
sampel tersebut hanya akan meakili satu atau beberapa sumber yang mendukung auditor
sebelum menarik kesimpulan baha akun-akun tersebut tidak salah saji se"ara material.
Me#e)$k# Po$*!si # U#i) S&$!i#
Populasi terdiri dari kelompok transaksi atau saldo akun yang akan diuji. ntuk setiap
populasi, auditor harus memutuskan apakah seluruh item tersebut akan diikutkan. Sebagai
"ontoh, empat populasi adalah masuk akal apabila populasi itu didasarkan pada saldo akun
dalam buku besar piutang usaha yaitu, seluruh saldo, saldo debet, saldo kredit, dan saldo
nol.
nit sampling dalam sampling PPS adalah dollar itu sendiri, dan populasinya adalah
jumlah dollar yang sama dengan jumlah total dollar pada populasi tersebut. Setiap dollar
dalam populasi memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel.
Me#e#)*k# Uk*%# S&$e!
!umus untuk menentukan ukuran sampel dalam sampling PPS adalah '
(/ ' nilai buku populasi yang diuji (book value$! ' faktor reliabilitas untuk resiko kesalahan penerimaan) ' salah saji yang dapat ditoleransi &) ' salah saji yang diantisipasi ' faktor ekspansi untuk salah saji yang diantisipasi
1. 2ilai (uku Populasi yang Diuji
2ilai buku yang digunakan untuk menentukan ukuran sampel harus berhubungan se"ara
tepat dengan definisi populasi. 3umlah nilai buku mempunyai pengaruh langsung terhadapukuran sampel4semakin besar nilai buku yang diuji, semakin besar ukuran sampel.
3
8/16/2019 Chapter 13 - Sampling Audit
4/15
CHAPTER 13-SAMPLING AUDIT DALAM PENGUJIAN SUBSTANTIF
. aktor !eliabilitas untuk !isiko 5esalahan Penerimaan
Dalam menspesifikasi tingkat yang dapat diterima atas risiko kesalahan penerimaan, auditor
harus mempertimbangkan #1$ tingkat risiko audit yang dapat diterima auditor baha
mungkin ada salah saji material dalam akun tersebut yang tidak akan terdeteksi, #$
penilaian tingkat risiko pengendalian, dan #6$ hasil pengujian rin"ian dan prosedur analitis.
6. Salah Saji yang Dapat Ditoleransi #tolerable misstatement/TM $
Salah saji yang dapat ditoleransi adalah salah saji maksimum yang dapat terjadi dalam
sebuah akun sebelum salah saji tersebut dianggap material.
TM mempunyai hubungan terbalik dengan ukuran sampel4semakin ke"il TM ,
semakin besar ukuran sampel.
7. Salah Saji yang Diantisipasi dan aktor kspansi
Dalam sampling PPS, auditor tidak mengkuantifikasi risiko kesalahan penolakan. 8leh
karena itu, risiko ini dikendalikan se"ara langsung oleh penetapan salah saji yang
diantisipasi #anticipated misstatement/AM $, yang berhubungan terbalik dengan risiko
kesalahan penolakan dan berhubungan langsung dengan ukuran sampel.
aktor kspansi #expansion actor/!" $ diperlukan hanya pada saat salah saji
diantisipasi. Semakin ke"il risiko kesalahan penerimaan yang dispesifikasi, semakin besar
!" -nya. Seperti salah saji yang diantisipasi, !" mempunyai hubungan langsung denganukuran sampel.
9. Perhitungan kuran Sampel
Pengaruh perubahan dalam nilai suatu faktor terhadap ukuran sampel, apabila
faktor-faktor lainnya dipertahankan konstan, dapat diringkas sebagai berikut'
FAKTOR HUBUNGAN DENGAN UKURAN
SAMPEL
2ilai buku angsung
!isiko kesalahan penerimaan erbalik
Salah saji yang dapat ditoleransi erbalik
Salah saji yang diantisipasi angsung
aktor ekspansi untuk salah saji yang diantisipasi angsung
Me#e#)*k# Me)oe Pe&i!i"# S&$e!
)etode pemilihan sampel yang paling banyak digunakan dalam sampling PPS adalah
pemilihan sistematis. )etode ini memisahkan total populasi dalam dollar ke interval yang
4
8/16/2019 Chapter 13 - Sampling Audit
5/15
CHAPTER 13-SAMPLING AUDIT DALAM PENGUJIAN SUBSTANTIF
sebanding dengan dollar. nit logis kemudian dipilih se"ara sistematis dari setiap interval.
Dengan demikian, interval sampling dihitung '
Me!ks#k# Re## S&$!i#
Dalam fase peren"anaan, audtor memaai prosedur auditing yang sesuai untuk menentukan
nilai audit setiap unit logis yang ada dalam sampel. 5etika terjadi perbedaan, auditor
men"atat nilai buku dan nilai auditnya dalam kertas kerja. +nformasi ini kemudian digunakan
untuk memproyeksikan salah saji dalam populasi.
Me#e/!*si Hsi! S&$e!
Dalam mengevaluasi hasil sampel, auditor memperhitungkan batas atas salah saji #upper
misstatement limit / )$ dari data sampel dan membandingkannya dengan salah saji yang
dapat ditoleransi dalam peran"angan sampel. 3ika ) lebih ke"il dari atau sama dengan
salah saji yang dapat ditoleransi, hasil sampel mendukung kesimpulan baha nilai buku
populasi tidak di"atat melebihi ) pada resiko kesalahan penerimaan yang ditetapkan. )
dihitung sebagai berikut ') : P) ; &S!
P) ' salah sajitotal yang diproyeksikan dalam populasi &S! ' "adangan resiko samplingaktor ), P), dan &S!, masing-masing sama dengan batas atas penyimpangan, tingkat
penyimpangan sampel, dan "adangan risiko sampling yang digunakan dalam
pengevaluasian hasil ren"ana sampling atribut. 8leh karena itu, dalam sampling PPS, setiap
faktor diekspresikan dalam jumlah dollar bukan dengan persentase. valuasi ini berbeda
dalam sampling PPS, bergantung pada ada tidaknya salah saji yang ditemukan dalam
sampel tersebut.
1. idak &da Salah Saji
*asil sampel digunakan untuk mengestimasi proyeksi salah saji #P)$ dalam populasi.
&pabila tidak ditemukan salah saji dalam sampel, maka faktor P) dalam rumus diatas
adalah nol rupiah.
Dalam kasus tidak ada salah saji, faktor "adangan resiko sampling #&S!$ terdiri dari
satu komponen yang disebut ketepatan dasar #basic precision/#$ $. 3umlah ini diperoleh
5
8/16/2019 Chapter 13 - Sampling Audit
6/15
CHAPTER 13-SAMPLING AUDIT DALAM PENGUJIAN SUBSTANTIF
dengan mengalikan faktor reliabilitas #%" $ untuk salah saji nol pada risiko kesalahan
penerimaan yang ditetapkan dengan interval sampling #S+$.
. (eberapa Salah Saji
3ika salah saji ditemukan dalam sampel, auditor harus menghitung total salah saji yang
diproyeksikan dalam populasi dan "adangan risiko sampling untuk menentukan batas atas
salah saji untuk lebih saji tersebut. ) tersebut kemudian dibandingkan dengan TM .
P%o0eksi S!" S+i Po$*!si
3umlah proyeksi salah saji dihitung untuk setiap unit logis yang berisikan sebuah salah saji.
3umlah ini kemudian dijumlahkan untuk memperoleh P) pada populasi yang diinginkan.
Proyeksi salah saji dihitung se"ara berbeda untuk #1$ unit logis dengan nilai buku yang
kurang dari interval samplingnya< dan #$ unit logis dengan nilai buku yang sama denganinterval samplingnya.
ntuk setiap unit logis dengan nilai buku yang kurang dari interval sampling yang
berisi salah saji, persentase kotor #tainting percentage/T$ $ dan proyeksi salah saji dihitung
sebagai berikut'
Persentase kotor : #nilai buku-nilai audit$ ; nilai buku
Proyeksi salah saji : persentase kotor = interval sampling
C## Risiko S&$!i#
&S! untuk sampel-sampel tersebut berisi salah saji yang mempunyai dua komponen seperti
ditunjukkan dalam rumus sebagai berikut'
&S! : (P ; +&(P ' ketepatan dasar +& ' "adangan inkremental untuk risiko sampling
B)s A)s S!" S+i *#)*k Lei" S+i
5etika batas atas salah saji #)$ melebihi ) yang ditetapkan dalam peran"angan
sampel, auditor harus mempertimbangkan beberapa alasan yang mungkin dan alternatif
tindakan tertentu.
Pe%)i&## K*!i))i2
Seperti halnya dengan sampling atribut, auditor harus mempertimbangkan aspek kualitatif
pada salah saji se"ara moneter. Salah saji mungkin terjadi pada #1$ perbedaan dalam
prinsip atau penerapan atau #$ kesalahan atau ketidaksesuaian dengan ketentuan.
Pe#%ik# Kesi&$*!# Se% Me#0e!*%*"
6
8/16/2019 Chapter 13 - Sampling Audit
7/15
CHAPTER 13-SAMPLING AUDIT DALAM PENGUJIAN SUBSTANTIF
&uditor menggunakan pertimbangan profesional dalam mengkombinasikan bukti dari
berbagai sumber untuk menarik kesimpulan menyeluruh tentang apakah saldo akun telah
bebas dari salah saji yang material. Pada saat #1$ hasil sampel PPS mengandung ) yang
lebih rendah atau sama dengan ), #$ hasil pengujian substantif lainnya tidak kontradiktif
dengan temuannya, dan #6$ analisis pertimbangan kualitatif menunjukkan tidak adanya bukti
mengenai ketidakteraturan, auditor umumnya menyimpulkan baha populasi tersebut tidak
salah saji se"ara material. 3ika salah satu dari kondisi ini tidak terpenuhi, diperlukan evaluasi
lebih lanjut atas keadaan tersebut.
Ke*#)*## # Ke%*i# Pe&ki# S&$!i# PPS
5elebihan sampling PPS adalah '
a. Sampling PPS umumnya lebih mudah digunakan daripada sampling variabel klasik
karena auditor dapat menghitung ukuran sampel dan mengevaluasi hasil sampel
se"ara langsung atau dengan bantuan tabel
b. kuran sampel PPS tidak didasarkan pada beberapa ukuran penyimpangan yang
diestimasi pada nilai audit
". Sampling PPS se"ara otomatis menghasilkan sampel yang sudah distratifikasi
karena item-itemnya dipilih dalam proporsi pada nilai rupiahnya
d. Pemilihan sampel sistematis PPS se"ara otomatis menujukkan beberapa item yang
se"ara individual signifikan jika nilai-nilainya melebihi pisah batas atas moneter
e. 3ika auditor memperkirakan tidak ada salah saji, sampling PPS biasanya akan
menghasilkan ukuran sampel yang lebih ke"il daripada hasil dari sampling variabel
klasik
f. Sampel PPS lebih mudah diran"ang, dan pemilihan sampel dapat dimulai sebelum
tersedia populasi yang lengkap
Sebaliknya, sampling PPS mempunyai kekurangan sebagai berikut '
a. Sampling PPS mengandung asumsi baha nilai audit unit sampling harus tidak
kurang dari nol atau lebih besar dari nilai buku. 5etika kurang saji atau nilai audit
kurang dari nol diantisipasi, pertimbangan peran"angan khusus diperlukan.
b. 3ika kekurangsajian ditunjukkan dalam sampel tersebut, evaluasi atas sampel
tersebut memerlukan pertimbangan khusus
". Pemilihan saldo nol atau saldo dengan tanda yang berbeda, seperti saldo-saldo
kredit, memerlukan pertimbangan khusus
7
8/16/2019 Chapter 13 - Sampling Audit
8/15
CHAPTER 13-SAMPLING AUDIT DALAM PENGUJIAN SUBSTANTIF
d. valuasi PPS dapat melebihi &S! jika salah saji ditemukan dalam sampel. Sebagai
akibatnya, auditor mungkin lebih menyukai untuk menolak nilai buku populasi yang
dapat diterima untuk populasi tersebut.
e. Sejalan dengan meningkatnya jumlah salah saji yang diperkirakan, ukuran sampel
yang sesuai juga meningkat. Dengan demikian, dapat terjadi ukuran sampel yang
lebih besar daripada sampling variabel klasik.
III. SAMPLING ARIABEL KLASIK
Dalam pendekatan ini, teori distribusi normal digunakan dalam pengevaluasian karakteristik
populasi berdasarkan hasil sampel yang digambarkan dari populasinya. Sampling variabel
klasik bermanfaat bagi auditor pada saat tujuan audit berkaitan dengan kemungkinan
kurang saji atau lebih saji dari saldo akun, dan keadaan lain ketika sampling PPS tidak tepat
atau tidak efektif.
JENIS-JENIS TEKNIK SAMPLING ARIABEL KLASIK
iga teknik yang bisa digunakan dalam sampling variabel klasik adalah'
#1$ )ean-per-unit #)P$,
#$ Diferensiasi, dan
#6$ !asio.
5endala yang harus dipertimbangkan dalam memilih teknik yang sesuai'
&emampuan merancang sampel straikasi . Stratifikasi se"ara signifikan dapat
mengurangi ukuran sampel dalam metode )P, tetapi se"ara material tidak dapat
mempengaruhi ukuran sampel dalam teknik diferensiasi maupun rasio. 'umla yang berbeda antara nilai audit dengan nilai buku yang diperkirakan. 3umlah
nilai minimum harus ada di antara nilai-nilai tersebut di dalam sampel untuk
menggunakan teknik diferensiasi atau rasio. normasi yang tersedia. 2ilai buku harus tersedia untuk setiap unit sampling dalam
estimasi rasio atau diferensiasi. 2ilai buku tidak diperlukan dalam teknik )P.
A. ESTIMASI MEAN-PER-UNIT 'MPU(
Sampling estimasi )P men"akup penentuan niali audit untuk setiap item dalam sampel.
!ata-rata nilai audit ini kemudian dihitung dan dikalikan dengan jumlah unit dalam populasi
yang ditemukan pada estimasi total nilai populasi. >adangan resiko sampling yang berkaitan
dengan estimasi ini juga dihitung untuk digunakan dalam mengevaluasi hasil-hasil sampeltersebut.
8
8/16/2019 Chapter 13 - Sampling Audit
9/15
CHAPTER 13-SAMPLING AUDIT DALAM PENGUJIAN SUBSTANTIF
Me#e#)*k# T*+*# Re## S&$!i# MPU
ujuan ren"ana )P adalah untuk memperoleh bukti baha "atatan saldo akun tidak salah
saji se"ara material atau mengembangkan estimasi independen tentang jumlah ketika tidak
ada "atatan nilai buku yang tersedia.
Me#e)$k# Po$*!si # U#i) S&$!i#
&uditor harus mempertimbangkan sifat item-item yang ada dalam populasi dan apakah
seluruh item memenuhi ketentuan untuk dipilih dalam sampel tersebut. Sampling unit harus
disesuaikan dengan tujuan audit dan prosedur yang dilakukan.
Me#e#)*k# Uk*%# S&$e!
aktor-faktor berikut menentukan ukuran sampel dalam suatu estimasi sampel )P'
*kuran populasi (+umla unit). aktor ini masuk dalam perhitungan ukuran sampel
dan hasil sampel. Semakin besar populasi semakin besar pula ukuran sampel. !stimasi penyimpangan standar populasi . &da tiga "ara mengestimasi faktor ini.
Pertama, dalam perikatan berulang penyimpangan standar yang ditemukan dalam
audit terdahulu dapat digunakan untuk mengestimasi penyimpangan standar tahun
berjalan. 5edua, penyimpangan standar dapat diestimasi dari nilai buku yang
tersedia. 5etiga, auditor dapat mengambil suatu prasampel ke"il yang terdiri dari 60
sampai 90 item dan mendasarkan estimasi tersebut pada penyimpangan standar
populasi tahun berjalan dari nilai audit item-item sampel ini. ,ala sa+i yang dapat ditoleransi . Pertimbangan ) dalam sampling )P sama
dengan sampling PPS. ) mempunyai pengaruh terbalik terhadap ukuran sampel. %isiko &esalaan $enolakan. aktor ini memperbolehkan auditor untuk
mengendalikan risiko baha hasil sampel akan mendukung kesimpulan dimana
saldo akun yang di"atat mengandung salah saji se"ara material, pada saat tidak
terjadi salah saji. %isiko &esalaan $enerimaan, memiliki hubungan terbalik terhadap ukuran sampel,
yakni semakin rendah risiko yang ditetapkan semakin besar ukuran sampelnya. adangan %isiko ,ampel yang Direncanakan, diperoleh dari rumus berikut'
A 4 R 5 TM
5eterangan '
& : "adangan risiko sampling yang diren"anakan
! : rasio "adangan risiko sampling yang diinginkan untu salah saji yang dapat ditoleransi
) : salah saji yang dapat ditoleransi
Me#e#)*k# Me)oe Pe&i!i"# S&$e!
9
8/16/2019 Chapter 13 - Sampling Audit
10/15
CHAPTER 13-SAMPLING AUDIT DALAM PENGUJIAN SUBSTANTIF
)etoda pemilihan nomor a"ak yang sederhana lainnya atau metode pemilihan sistematis
bisa digunakan dalam pemilihan sample pada teknik )P.
Me!ks#k# Re## S&$!i#
ase pelaksanaan pada ren"ana sampling estimasi )P meliputi tahapan-tahapan berikut'
)elakukan prosedur audit yang tepat untuk menentukan nilai audit untuk setiap item
sampel. )enghitung statistik berikut berdasarkan data sampel'
!ata-rata nilai audit sampel # $
Penyimpangan standar pada nilai audit sampel #S=j$
Me#e/!*si Hsi! S&$e!
&uditor melakukan penilaian kuantitatif dan kualitatif atas hasil sampel dan kemudianmembuat kesimpulan menyeluruh.
1. Perhitungan kuantitatif
Dalam melakukan evaluasi ren"ana sampling )P, auditor menghitung
stimasi nilai total populasi
>adangan risiko sampling yang di"apai, seringkali disebut sebagai ketepatan yang
di"apai. 5isaran untuk estimasi total nilai populasi yang sering disebut sebagai interval
ketepatan.
. Perhitungan kualitatif
Sebelum menarik kesimpulan se"ara menyeluruh, auditor harus mempertimbangkan aspek
kualitatif hasil sampel. Pada sampling )P, pertimbangan ini sama dengan sampling PPS.
6. )enarik kesimpulan se"ara menyeluruh
Pada saat auditor menilai se"ara kuantitatif atau kualitatif pada hasil sampel yang
mendukung kesimpulan baha populasi salah saji se"ara material, pertimbanganprofesional harus digunakan dalam memutuskan tindakan tertentu yang tepat. 5emungkinan
penyebab dan tindakan tersebut adalah sebagai berikut'
PEN6EBAB TINDAKAN
1. Sampel tidak meakili populasi. )emperbesar sampel dan mengevaluasi
kembali hasil-hasilnya.
. >adangan risiko sampling yang di"apai
lebih besar daripada "adangan yang
diinginkan karena ukuran sampel terlalu
Sama dengan di atas.
10
8/16/2019 Chapter 13 - Sampling Audit
11/15
CHAPTER 13-SAMPLING AUDIT DALAM PENGUJIAN SUBSTANTIF
ke"il.
6. Salah saji dalam nilai buku populasi lebih
besar dari salah saji yang dapat ditoleransi.
)eminta klien menginvestigasi dan, jika
dii?inkan, menyesuaikan nilai bukunya dan
mengevaluasi kembali hasil-hasil sampelnya.
B. ESTIMASI DIFERENSIASI
Dalam sampling estimasi diferensiasi perbedaan dihitung untuk setiap item sampel dari nilai
audit item tersebut dikurangi nilai bukunya. !ata-rata perbedaan ini kemudian digunakan
untuk memperoleh estimasi nilai total populasi, dan variabilitas perbedaan digunakan untuk
menentukan "adangan resiko sampling yang di"apai. iga kondisi berikut diperlukan dalam
penggunaan estimasi diferensiasi '
a. 2ilai buku setiap item populasi harus diketahui
b. otal nilai buku populasi harus diketahui dan sesuai dengan jumlah nilai buku item-
item se"ara individual
". erdapat perbedaan yang besar antara nilai audit dan nilai buku yang diperkirakan
Me#e#)*k# )*+*# # Me#e)$k# Po$*!si # U#i) S&$e!
8leh karena nilai buku harus diketahui dalam estimasi diferensiasi, metode ini hanya dapat
digunakan untuk memperoleh bukti baha saldo yang di"atat tidak salah saji se"aramaterial.
Me#e#)*k# Uk*%# S&$e!
Dalam estimasi diferensiasi, digunakan estimasi penyimpangan standar dari perbedaan
antara nilai audit dan nilai buku, bukan estimasi penyimpangan standar nilai audit itu sendiri.
stimasi ini dapat tidak andal jika mendasarkan pada perbedaan-perbedaan yang terlalu
ke"il.
Perubahan-perubahan diperlukan dalam rumus-rumus sebelumnya dalam estimasi
)P untuk menghitung standar penyimpangan dan ukuran sampel. Dalam rumus
penyimpangan standar, diperlukan substitusi dalam simbol berikut'
,d+ #estimasi penyimpangan standar dari perbedaan populasi$ untuk S=j.
d+ #perbedaan antara nilai audit dan nilai buku pada item sampel individual$ untuk + .
11
8/16/2019 Chapter 13 - Sampling Audit
12/15
CHAPTER 13-SAMPLING AUDIT DALAM PENGUJIAN SUBSTANTIF
#rata-rata perbedaan antara nilai audit dan nilai buku untuk item-item sampel$
untuk
Me#e#)*k# Me)oe Pe&i!i"# S&$e!
Pelaksanaan tahap ini persis sama dengan apa yang dilakukan pada estimasi )P maupun
estimasi diferensiasi.
Me!ks#k# Re## S&$!i#
ahap aal dalam pelaksanaan ren"ana sampling adalah menentukan nilai audit pada
setiap item sampel. Dengan demikian, hal ini sama dengan pada sampling )P. ntuk
selanjutnya diperlukan tahap-tahap berikut '
)enghitung selisih untuk setiap item sampel yang sama pada nilai audit item-item
tersebut dikurangi nilai bukunya. Perbedaannya mungkin positif, negatif, atau nol.
Perhatikan baha perbedaan positif menunjukkan kurang saji dalam nilai buku, dan
perbedaan negatif menunjukkan lebih saji dalam nilai buku. 3umlahkan selisih item sampel individual #d+ $,
)embagi jumlah perbedaan tersebut dengan jumlah item dalam sampel untuk
memperoleh rata-rata perbedaan #d $, hitung standar penyimpangan perbedaan sampel #,d+ $
ntuk melakukan penilaian kuantitatif, estimasi diferensiasi perbedaan proyeksi total
dalam populasi tersebut ditentukan sebagai berikut'
: 0 =
stimasi nilai total populasi kemudian ditentukan sebagai berikut'
: #1 ;
Selanjutnya menghitung "adangan risiko sampling di"apai adalah sebagai berikut'
A2 : 0 . ! .
angkah terakhir dalam penilaian kuantitatif adalah menghitung untuk kisaran estimasi nilai
populasi total dan menentukan apakah nilai bukunya anjlok dalam kisaran tersebut.
3. ESTIMASI RASIO
Dalam sampling estimasi rasio, pertama auditor menentukan nilai audit untuk setiap item
dalam sampel. (erikutnya, rasio dihitung dengan membagi jumlah nilai audit dengan jumlah
12
8/16/2019 Chapter 13 - Sampling Audit
13/15
CHAPTER 13-SAMPLING AUDIT DALAM PENGUJIAN SUBSTANTIF
nilai buku untuk item sampel tersebut. !asio ini dikalikan dengan total nilai buku untuk
mendapatkan estimasi nilai populasi total. >adangan risiko sampling kemudian dihitung
berdasarkan variabilitas rasio nilai audit dan nilai buku item sampel se"ara individual.
Me!ks#k# Re## S&$e!
Setelah nilai audit untuk setiap item sampel ditentukan, dalam estimasi rasio penting untuk'
)enghitung rasio jumlah nilai audit dan nilai buku untuk item-item sampel #!$.
)enghitung rasio nilai audit dan nilai buku untuk setiap item.
)engitung penyimpangan standar rasio se"ara individual dari pada item-item sampel
#,r+ $.
Me#e/!*si Hsi! S&$e!
Dalam estimasi rasio, estimasi nilai total populasi ditentukan dengan rumus berikut'
: #1 x %
!umus untuk menentukan "adangan risiko sampling yang di"apai sama dengan
rumus pada estimasi diferensiasi, ke"uali penyimpangan standar rasio se"ara individual
dalam sampel tersebut disubstitusikan untuk penyimpangan standar perbedaan-
perbedaannya. Penyimpangan standar rasio adalah perhitungan yang tidak praktis, dan
jarang dipakai dalam praktik tanpa bantuan komputer.
3ika nilai populasi total estimasian dan "adangan risiko sampling yang di"apai telah
dihitung, maka kisaran estimasi nilai populasi total harus ditentukan. *asil sampel kemudian
dinilai se"ara kuantitatif dan kualitatif dengan "ara yang sama seperti pada estimasi )P
atau estimasi diferensiasi.
Ke!ei"# D# Ke%*i# S&$!i# %ie! K!sik
5elebihan utama sampel variabel klasik adalah '
Sampel-sampelnya lebih mudah untuk diperluas daripada sampel PPS, jika
diperlukan
Saldo nol dan saldo yang bertanda berbeda tidak memerlukan pertimbangan
peran"angan khusus
3ika ada perbedaan yang besar antara nilai audit dan nilai buku, tujuan auditor dapat
terpenuhihanya dengan ukuran sampel yang lebih ke"il dibandingkan sampling PPS
Sedangkan kekurangan utamanya adalah '
13
8/16/2019 Chapter 13 - Sampling Audit
14/15
CHAPTER 13-SAMPLING AUDIT DALAM PENGUJIAN SUBSTANTIF
Sampling variabel klasik lebih rumit dibanding sampling PPS, umumnya, auditor
memerlukan bantuan program komputer untuk meran"ang sampel yang efisien dan
mengevaluasi hasil sampel
ntuk menentukan ukuran sampel, auditor harus mempunyai estimasipenyimpangan standar karakteristik yang dikehendaki dalam populasi
I. SAMPLING NON STATISTIK DALAM PENGUJIAN SUBSTANTIF
Perbedaan utama antara sampling non statistik dan statistik terletak dalam tahap-
tahap penentuan ukuran sampel dan pengevaluasian hasil sampel. ahap-tahap ini sering
dipahami lebih objektif atau lebih teliti dalam sampling statistik, serta lebih subjektif dan
mendasarkan pada pertimbangan dalam sampel-sampel non statistik.
Me#e#)*k# Uk*%# S&$e!
Pertimbangan yang hati-hati dalam peran"angan sampel harus dilakukan untuk
memperoleh sampel-sampel yang efisisen dan efektif. *al ini dihasilkan dalam sampel
statistik yang se"ara eksplisit menspesifikasikan faktor-faktor penting dan
menghubungkannya ke model matematika. Sebagai "ontoh, auditor harus
mempertimbangkan hubungan berikut '
FAKTOR PENGARUHN6A TERHADAP UKURAN SAMPELkuran populasi
/ariasi dalam populasi
Salah saji yang dapat ditoleransi
Salah saji yang diharapkan
!esiko kesalahan penerimaan
!esiko kesalahan penolakan
angsung
angsung
erbalik
angsung
erbalik
erbalik
Me#e/!*si Hsi!-"si! S&$e!
Dalam sampling non statistik seperti halnya sampling statistik, auditor harus
memproyeksikan salah saji yang ditemukan dalam sampel pada populasinya dan
mempertimbangkan resiko sampling ketika mengevaluasi hasil sampel. Dua metode yang
dipakai dalam memproyeksian salah saji dalam sampling non statistik adalah '
14
8/16/2019 Chapter 13 - Sampling Audit
15/15
CHAPTER 13-SAMPLING AUDIT DALAM PENGUJIAN SUBSTANTIF
1. )etode rasio di mana auditor mengestimasi nilai audit populasi berdasarkan rasio nilai
audit sampel dibagi dengan nilai buku sampel-sampel tersebut. &uditor akan menentukan
nilai audit setiap strata dengan menggunakan rumus berikut '
. )etode diferensiasi di mana auditor mengestimasi nilai audit populasi dengan menambah
#atau mengurangi$ proyeksi diferensiasi antara nilai audit dan nilai buku dari populasi.
&uditor akan menentukan nilai audit setiap strata dengan menggunakan rumus berikut '
dimana
15