Upload
dangkhanh
View
214
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
Modul ke:
Fakultas
Program Studi
BUSINESS ETHIC AND GOOD GOVERNANCEEthical Decision Making: Personal and ProfesionalContexts (PERKULIAHAN)
Dr. Anik Tri Suwarni, MM.Pascasarjana
Manajemenwww.mercubuana.ac.id
Ethical Decision Making:Personal and Professional Contexts
IntroductionA Decision Making Process for EthicsWhen Ethical Decision Making Goes Wrong: Why Do “Good” People Engage in “Bad” Acts?Ethical Decision Making in Managerial RoleReadings:
The Parable of the Sadhu: Bowen H. McCoy Managing for StakeholdersKasus Pembuka IPod
3
TUJUAN PEMBAHASAN:Mahasiswa mampu menjelaskan: pengertian,pendekatan, prinsip, peran dan manfaat etika bisnis dan penyebab pebisnis tidak beretika dalam berbisnis
SUB POKOK BAHASAN1. Pengertian Bisnis2. Pendekatan Bisnis 3. Prinsip-prinsip Profesi Pebisnis4. Penyebab Pebisnis tidak beretika dalam berbisnis5. Peran dan Manfaat Etika Bisnis
POKOK BAHASAN:Pengertian, Pendekatan & Prinsip Bisnis. Peran dan Manfaat Etika Bisnis
Introduction
Pengambilan keputusan Etis dalam kontekspersonal dan profesional, meliputi:
Penerapan Ethika dalamPraktik
PengambilanKeputusan
Dapat dipertanggungjawabkan/ akuntabel
• Dalam kehidupansehari-hari
• Dalam bisnis• Elemen-elemen
yang terlibat?• Keputusan yang
etis dapat berjalanburuk
• Contoh yang paling baik.
5
APA ITU BISNIS?
• Kata Bisnis secara historis berasal dari bahasa Inggris yaitu “business”, yang berasal dari kata dasar busy yang berarti sibuk. Atau dapat juga diartikan sebagai beragam “kegiatan”.
• Pada abad ke-18, pemahaman kata bisnis diperluas menjadi sebagai “segala usaha dagang seseorang”.
• Secara umum, kata bisnis juga diberi makna sebagai “rangkaian aktivitas komersial”.
• Bisnis adalah kegiatan ekonomi atau ekonomi adalah kegiatan bisnis.
• Bisnis adalah keuntungan (Bertens, 2003).
6
PRINSIP BISNIS
• Prinsip dari suatu kegiatan bisnis adalah pertukaran. • Yang dipertukarkan dapat berupa benda bernyawa
atau tidak bernyawa atau jasa• Jadi, Pebisnis melakukan segala sesuatu untuk meraih
keuntungan. • Dan sebagai manusia, Pebisnis memiliki sifat yang
tidak selalu puas, mencari kebebasan berinisiatif dalam menggagas bisnis dalam upaya profit sehingga akan terus menerus berusaha untuk mencari keuntungan.
KEBEBASAN BERBISNIS
A Decision Making Process for Ethics• Menentukan fakta berdasar data/ informasi yang valid
dengan mengidentifikasi isu-isu etis yang terlibat• Dapat dipertanggungjawabkan dari sudut pandang tiap
stakeholders (melibatkan kepentingan stakeholders)• Mempertimbangkan berbagai alternatif imajinasi moral• Membandingkan, memilih dan mempertimbangkan berbagai
alternatif berdasar data/ fakta yang tersedia, termasuk:Konsekuensi-konsekuensiKuwajiban, hak, prinsipDampak bagi integritas dan karakter pribadi
• Membuat sebuah keputusan• Memantau hasilContoh kasus : proses pengambilan keputusan strategi bisnis
When Ethical Decision Making Goes Wrong: Why Do “Good” People Engage in “Bad” Acts?
Tindakan Etis, memiliki sifat:• Kognitif dan intelektual• Mempertimbangkan
alternatif yg tidak terbatas• Disiplin mencari metode
pemecahan masalah ygpaling tepat
• Menetapkan alternatif ygmemiliki kriteria terbaik
• Motivasi yang kuat untukmengambil keputusan etis
Tindakan tidak Etis, sebaliknya:• Kognitif dan intelektual
sengaja ciptakan ketidaktahuan• Mempertimbangkan alternatif yg
terbatas• Tidak disiplin mencari metode
pemecahan masalah ambil ygpaling mudah
• Menetapkan alternatif ygmemiliki kriteria minimal
• Motivasi yang kuat untukmengambil keputusan tidak etis
9
MENGAPA PEBISNIS MELAKUKAN TINDAKAN BISNIS TAK BERETIKA
1. Orang akan berbuat apa saja yang dirasakan paling leluasa untuk dilakukan: Ketika dihadapkan pada dilema etika berarti berhadapan dengan pilihan yang tidak selalu menyenangkan dihubungkan dengan prinsip atau praktik moralitas; Lalu apa yang akan dibuat dan dapatkah melakukan hal yang benar?
2. Orang akan berbuat apa saja demi suatu kemenangan: Pada dasarnya, setiap manusia tidak suka jika “kalah” & “dikalahkan”. – Untuk Pebisnis, kemenangan adalah prestasi,
kesuksesan, dan kemenangan adalah rupiah atau $$$$. – Mereka percaya bahwa mengikuti etika secara absolut
(100%) akan membatasi peluang sukses dan meraih kemenangan dalam persaingan bisnis. Karena itu banyak Pebisnis (terpaksa) menghalalkan segala cara (suap, sogok, kolusi) dalam memenangkan suatu tender proyek.
10
3. Orang akan selalu merasionalisasikan pilihan-pilihan bertindak menurut paham relatif terutama ketika menghadapi situasi dimana makna “benar” dinafikan berbeda oleh pihak lain. – Terkait dengan iklim bisnis di suatu masyarakat atau
negara. Jika praktik suap, korupsi masih menjadi “dewa” dalam menggoalkan suatu bisnis (proyek, tender, dll) maka secara tidak langsung akan mempengaruhi perilaku Pebisnis.
– Berlaku prinsip take it or leave it. Repotnya masih lebih banyak orang yang bersedia memilih take itdengan mengorbankan prinsip moral dan etika.
Swanson (Business & society, 2006) tentang miopia normatifkecenderungan eksekutif untuk mengabaikan nilai-nilai yang dipertaruhkan dalam pengambilan keputusan
A Decision Making Process for Ethical Decision Making in Managerial Role
Mengacu pada Nilai yang dipegang teguh para pebisnis: (Nilai-nilai: Moral kegamaan, prinsip bisnis, PP, Budaya, adat-istiadat, Peraturan Perusahaan)Contoh: Prinsip-prinsip Profesi Pebisnis1. Prinsip otonomi. 2. Prinsip kejujuran 3. Prinsip keadilan4. Prinsip saling menguntungkan (mutual benefit
principle).5. Integritas moral6. Tanggungjawab
Terima KasihDr. Anik Tri Suwarni, MM.