27
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Boiler merupakan suatu peralatan yang digunakan untuk menghasilkan steam (uap) dalam berbagai keperluan. Boiler juga bisa disebut mesin konversi energi yang mengubah air dari fase cair menjadi fase uap bertekanan tinggi. Proses  perubahan fase ini membutuhkan kalor yang besar. Kalor yang besar itu dihasilkan dari proses pembakaran bahan bakar. Selain sumber daya alam yang semakin menipis dan semakin mahal, boiler dengan proses pembakaran  juga menimbulkan po lusi udara. Saat ini banyak sekali industri yang menggunakan boiler. Boiler-boiler tersebut menggunakan bahan bakar untuk menghasilkan energi yang kemudian digunakan untuk memanaskan air dan mengubah fase air menjadi uap air. Untuk memperdalam pengetahuan tentang boiler maka kita lakukan  praktikum ini. Karena praktikum ini sangat berguna bagi kita, mengingat kita adalah calon ahli K3 yang harus mengetahui segala macam hazard    hazard yang ada. 1.2 Tujuan 1.2.1 Tujuan I nstruksional Umum : a. Mahasiswa akan dapat mengoperasikan dengan benar  pengoperasian Boiler, Kalorimeter, Steam Engine, Super Heater, dan Steam Turbine  b. Mahasiswa dapat mengukur, menghitung dan menganalisa  performance / karakteristik dari : Boiler, Kalorimeter, Steam Engine, Super Heater, dan Steam Turbine 1.2.2 Tujuan Instruksional Khusus : a. Mahasiswa dapat mengetahui dan menyebutkan bagian    bagian dari Boiler

Boiler

Embed Size (px)

Citation preview

  • 5/20/2018 Boiler

    1/27

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Boiler merupakan suatu peralatan yang digunakan untuk menghasilkan steam

    (uap) dalam berbagai keperluan. Boiler juga bisa disebut mesin konversi energi

    yang mengubah air dari fase cair menjadi fase uap bertekanan tinggi. Proses

    perubahan fase ini membutuhkan kalor yang besar. Kalor yang besar itu

    dihasilkan dari proses pembakaran bahan bakar. Selain sumber daya alam

    yang semakin menipis dan semakin mahal, boiler dengan proses pembakaran

    juga menimbulkan polusi udara.

    Saat ini banyak sekali industri yang menggunakan boiler. Boiler-boiler

    tersebut menggunakan bahan bakar untuk menghasilkan energi yang

    kemudian digunakan untuk memanaskan air dan mengubah fase air menjadi

    uap air. Untuk memperdalam pengetahuan tentang boiler maka kita lakukan

    praktikum ini. Karena praktikum ini sangat berguna bagi kita, mengingat kita

    adalah calon ahli K3 yang harus mengetahui segala macam hazard hazard

    yang ada.

    1.2 Tujuan

    1.2.1 Tujuan Instruksional Umum :

    a. Mahasiswa akan dapat mengoperasikan dengan benar

    pengoperasian Boiler, Kalorimeter, Steam Engine, Super Heater,

    dan Steam Turbine

    b.

    Mahasiswa dapat mengukur, menghitung dan menganalisa

    performance / karakteristik dari : Boiler, Kalorimeter, Steam

    Engine, Super Heater, dan Steam Turbine

    1.2.2Tujuan Instruksional Khusus :

    a. Mahasiswa dapat mengetahui dan menyebutkan bagian bagian

    dari Boiler

  • 5/20/2018 Boiler

    2/27

    b. Mahasiswa dapat mengetahui persiapan persiapan yang harus

    dilakukan sebelum melakukan StartUp Boiler.

    c.

    Mahasiswa dapat mengoperasikan Boiler

    d.

    Mahasiswa dapat menggunakan pemakaian alat alat antara lain

    laju aliran bahan bakar, thermometer atau thermocouple untuk

    mengukur temperature udara, temperature feed water, temperature

    pembakaran, temperature Flue atau gas buang, temperature uap.

  • 5/20/2018 Boiler

    3/27

    BAB II

    DASAR TEORI

    2.1 Pengertian Boiler

    Boiler adalah pesawat yang berfungsi untuk menghasilkan uap. Dengan

    kata lain adalah boiler merupakan bagian dari pesawat uap. Uap yang

    dihasilkan dari boiler masih bersifat jenuh atau Saturated Steam. Uap yang

    dihasilkan oleh boiler ini dapat diaplikasikan untuk beberapa hal, yaitu :

    a. Digunakan sebagaiHeater

    b. Sebagai Pengering

    c. Untuk proses Sterilisasi

    d.

    Penyulingan

    e. Dll

    Jadi pada intinya uap jenuh (Saturated Steam) yang dihasilkan oleh

    boiler digunakan untuk proses produksi. Beberapa pabrik atau perusahaan

    yang banyak menggunakan boiler adalah :

    Rumah Sakit

    Pabrik Kertas

    PLN

    Pabrik Gula

    Pabrik Tepung

    Dll

    Boiler yang menghasilkan uap jenuh (Saturated Steam) disebut dengan

    Boiler bertekanan rendah (Low Pressure Boiler) yang mana tekanan yang

    dihasilkan adalah 15 bar, dengan kapasitas yang besar. Sedangkan kapasitas

    adalah produksi uap tiap jamnya.

    2.2 BagianBagian Boiler

    Boiler memiliki alat alat kelengkapan yang biasa disebut dengan

    Appendages. Alatalat kelengkapan tersebut meliputi ;

    1. Pressur e Gauge(Manometer)

    Fungsi : Untuk mengukur tekanan uap dalam boiler

  • 5/20/2018 Boiler

    4/27

    2. Water Gauge(Sight Glass)

    Fungsi : Untuk mengetahui level air dalam boiler

    3. Safety Valve

    Fungsi : Untuk membuang uap yang tekanannya melebihi tekanan

    operasional boiler.

    4. Blow Down Valve

    Fungsi : Untuk membuang air yang berada di dalam boiler saat

    proses pembakaran awal yang ada di dalam boiler. Sehingga dapat

    menghindari terjadinya peluapan air di dalam boiler yang

    mengembang karena pemanasan.

    5.

    Water Column

    Water column adalah kolom air yang berfungsi sebagai level switch,

    yang terdiri dari :

    Feed Water Off

    Feed Water On

    Cut Burner(Burner Off)

    Panel

    Sigh

    ControlGlass

    Boiler

    Gambar 2.1 Water Column

    1

    3 2

    Burner Off

    FW On

    FW Off

  • 5/20/2018 Boiler

    5/27

    Gambar 2.2 Valve Pada Water Column

    Cara kerja dari valvevalve yang ada pada water column ini adalah

    sebagai berikut :

    1) V5dan V4

    Harus dibuka karena V5dan V4 ini mewakili level air yang ada pada

    sight glass yang menunjukkan level air yang ada di dalam boiler.

    2) V3

    Harus ditutup karena jika V3air yang ada di dalam boiler akan nge-

    drain semua (akan keluar semua)3) V1dan V2

    Harus ditutup karena jika dibuka maka uap yang ada didalam water

    column akan keluar lewat V1dan airnya akan keluar lewat V2. V1dan

    V2ini digunakan sebagai checking valve untuk mengetahui apakah V5

    dan V4buntu atau tidak yaitu dengan cara membuka V1dan V2dan

    apabila tidak keluar uap dan air maka V5dan V4buntu.

  • 5/20/2018 Boiler

    6/27

    6. Burner

    Burner terdiri dari :

    Motor Listrik

    Fan

    Berfungsi untuk memasukkan udara ke dalam Boiler

    Electrode

    Berfungsi untuk menimbulkan percikan bunga api

    Ignition Transformer

    Berfungsi untuk menaikkan kuat arus (Amp) dan untuk

    menurunkan tegangan (Volt) yang ditujukan untuk mempermudah

    dalam menimbulkan percikan bunga api.

    Nozel Injector

    Berfungsi untuk mengkabutkan (menyepray) bahan bakar sehingga

    dapat mempermudah bahan bakar untuk terbakar.

    Photo Cell

    Berfungsi untuk menghentikan fungsi electrode bila sudah terjadi

    pembakaran

    Fuel Pump

    Berfungsi untuk memompa bahan bakar ke dalam ruang bakar.

    7. Main Steam Valve

    Main Steam Valve berfungsi untuk memberi kesempatan

    keluarnya Okxygen yang ada di dalam boiler saat awal proses

    dihidupkannya boiler.

    8. Hand Hole

    Digunakan untuk mempermudah dalam melakukan maintenance

    boiler.

  • 5/20/2018 Boiler

    7/27

    2.3Jenis-jenis boiler :

    I. Berdasarkan bahan

    Jenis boiler berdasarkan bahan bakar dapat dikelompokkan menjadi :

    - Boiler bahan bakar padat

    - Boiler bahan bakar cair

    - Boiler bahan bakar gas

    II. Berdasarkan posisi air dan gas panas

    Jenis boiler berdasarkan posisi air dan gas panas dapat

    diklasifikasikan sebagai berikut:

    - Boiler pipa air ( water tube )

    - Boiler pipa api ( fire tube )

    - Boiler kombinasi

    III. Berdasarkan tekanan

    Jenis boiler berdasarkan tekanan dapat dibagi menjadi :

    - Boiler tekanan rendah

    - Boiler tekanan sedang

    - Boiler tekanan tinggi

    IV. Berdasarkan sirkulasi

    Jenis boiler berdasarkan sirkulasi air dapat dibagi atas :- Boiler sirkulasi alami

    - Boiler sirkulasi paksa

    2.4Kondisi Air Umpan Boiler

    Air yang digunakan pada proses pengolahan dan air umpan boiler

    diperoleh dari air sungai, air waduk, sumur bor dan sumber mata air

    lainnya. Kualitas air tersebut tidak sama walaupun menggunakan sumber

  • 5/20/2018 Boiler

    8/27

    air sejenis, hal ini dipengaruhi oleh lingkungan asal air tersebut. Sumber

    mata air sungai umumnya sudah mengalami pencemaran oleh aktivitas

    penduduk dan kegiatan industri, oleh sebab itu perlu dilakukan pemurnian.

    Air umpan boiler harus memenuhi spesifikasi yang telah

    ditentukan agar tidak menimbulkan masalah-masalah pada pengoperasian

    boiler. Air tersebut harus bebas dari mineral-mineral yang tidak diinginkan

    serta pengotor-pengotor lainnya yang dapat menurunkan efisiensi kerja

    dari boiler.

    Feed water harus memenuhi prasyarat tertentu seperti yang

    diuraikan dalam tabel di bawah ini :

    NALCOH. Reference

    2.5Masalah-masalah pada Boiler

    Suatu boiler atau pembangkit uap yang dioperasikan tanpa kondisi air

    yang baik , cepat atau lambat akan menimbulkan masalah-masalah yang

    berkaitan dengan kinerja dan kualitas dari sistem pembangkit uap. Banyak

    masalah-masalah yang ditimbulkan akibat dari kurangnya penanganan dan

    perhatian khusus terhadap penggunaan air umpan boiler.

  • 5/20/2018 Boiler

    9/27

    Akibat dari kurangnya penanganan terhadap air umpan boiler akan

    menimbulkan masalah-masalah sebagai berikut :

    1.

    Pembentukan kerak

    2. Peristiwa korosi

    3. Pembentukan deposit

    4.

    Terjadinya terbawanya uap (steam carryover)

    2.6 Spesifikasi Air Umpan Boiler

    Untuk boiler tekanan tinggi ( modern ) memerlukan air umpan

    boiler dengan spesifikasi yang telah ditentukan, karena dengan tingginya

    tekanan material yang ditinggalkan semakin besar, hal ini tentu mempengaruhi

    efisiensi boiler.

    Tabel Karakteristik Air Filter

    Sumber:Laboratorium Utility PT. PIM

  • 5/20/2018 Boiler

    10/27

    2.7 Karakteristik Boiler

    Ada beberapa petunjuk yang memberi gambaran spesifik dari boiler

    dapat diketahui melalui karakteristiknya sebagai berikut:

    1. Tekanan effektif dari boiler dinyatakan dalam bar ( kg/ cm2)atau N/m 2

    atau Pa (pascal )

    2. Suhu uap panas lanjut

    Suhu uap kondisi kering dimana besarnya lebih kecil dari suhu 550C hal

    ini untuk menyelamatkan pipa boiler.

    3. Produksi uap tiap jam atau kapasitas penyimpanan untuk boiler untuk

    Boiler kapasitas rendah besarnya antara 10 kg/jam sampai 250 Kg/ jam.

    Untuk boiler kapasitas besar bisa mencapai 4000 ton/ jam.

    4.

    Luas panas pengumpan adalah luas metalik dari pemproduksi uap yang

    berhubungan langsung dengan gas panas. Untuk kapasitas rendah

    mencapai 2 m2 untuk kapasitas besar mencapai 2000 m2

    5. Produksi uap spesifik.

    Adalah produksi uap tiap jam tiap m2

    dari luas panas penguapan untuk

    kapasitas kecil 10 kg/ jam m2dan kapasitas besar 60 Kg/ jam m2.

    6. Randemen termis dari boiler adalah perbandingan antara jumlah kalor

    yang diserap oleh boiler untuk penguapan dengan jumlah kalor yang

    diberiknan bahan bakar/jam.

    2.8 Persiapan Pengoperasian Boiler

    Dalam persiapan pengoperasian boiler yang perlu dilakukan adalahsebagai berikut :

    1. Pemeriksaan air yang ada di tandon

    Pemeriksaan air yang ada di dalam tandon perlu dilakukan karena supply

    air dalam boiler berasal dari air yang ada di dalam tandon. Untuk di

    PPNS ITS menggunakan tandon atas sehingga air yang akan masuk

    kedalam boiler dapat mengalir secara gravitasi ke dalam boiler. Dan

    dapat terus menyuplay air ke dalam boiler saat level air dalam boiler

  • 5/20/2018 Boiler

    11/27

    menunjukkan minimnya iar di dalam sehingga daoat menghindari

    kerusakan boiler ataupun meledaknya boiler.

    2.

    Pemeriksaan air di Feed Water Tank

    Pemeriksaan ini perlu dilakukan untuk mengetahui persedian air yang

    ada di dalam FWT.

    3.

    Pemeriksaan air yang ada di dalam boiler lewat Sight Glass

    4. Pemeriksaan Bahan bakar

    5. Pemeriksaan Listrik (Power Supply)

    6.

    Pengaturan Valve

    7. Start

    Dalam proses pengoperasian boiler yang juga harus diperhatikan adalah

    kualitas air yang akan digunakan sebagai feed water ke dalam boiler. Karena

    air yang akan digunakan dalam boiler apabila tidak diolah terlebih dahulu

    dapat menyebabkan korosi pada boiler. Dan hal ini dapat menyebabkan

    turunnya performance (efisiensi) boiler. Korosi ini timbul akibat bereaksinya

    H2O dengan FeC yang membentuk CO yang dapat menimbulkan korosi.

    Korosi ini juga dapat menyebabkan penipisan logam baik pada boiler ataupun

    aluran saluran yang ada sehingga sangat berbahaya sekali jika itu terjadi

    karena dapat menyebabkan halhal yang tidak diinginkan seperti peledakan

    ataupun kebakaran dan lain sebagainya.

  • 5/20/2018 Boiler

    12/27

    2.9 Prese Pengolahan Air Feed Water

    Proses pengolahan (Treatment) air yang akan di gunakan sebagai feed

    water adalah sebagai berikut :

    Tandon air

    Vc Vb

    Va

    Softener

    Boiler FWP Dosage FWT

    (Housemen)

    Gambar 2.3 Pengolahan air Boiler

    Air PDAM dari tandon atas turun secara gravitasi dan masuk kedalam

    Feed Water Tank(FWT) ketika Vadibuka. Tetapi terlebih dahulu air PDAM

    tersebut masuk kedalam Softener. Softener ini berfungsi untuk melunakkan

    air bahan baku bolier. Setelah itu air tersebut akan mengalir masuk kedalam

    Feed Water Tank (FWT). Air bahan baku boiler yang ada di dalam FWT

    harus ditreatment lagi untuk menghilangkan mineral mineralnya dan

    oksigen yang terkandung, yaitu dengan menambahkan larutan Dosage atau

    larutan Housemen dengan cara di-injectsikan. Baru setelah FWP diaktifkan

  • 5/20/2018 Boiler

    13/27

    dan Vbdan Vcdibuka maka air bahan baku boiler yang telah ditreatment yang

    berada di FWT dapat dialirkan masuk kedalam boiler.

    Ada juga beberapa system treatment air bahan baku boiler yang

    menggunakan Demin. Demin atau Demineralisasi digunakan untuk

    menghilangkan mineral mineral yang ada di dalam boiler, yaitu dengan

    menggunakan Resin (pasir kering), Anion yang berupa (NaOH), Kation yang

    berupa (HCl) dan penggunaan Mixbed.

    Resin Resin Resin

    Anion Kation

    Mix Bed

    (NaOH) (HCl)

    Gambar 2.4Demin

    Yang digunakan sebagai parameter air bahan baku boiler untuk

    menghindari korosi atau untuk meningkatkan performance boiler, yaitudengan :

    pH

    Hardness

    Conductivity

    Kandungan Clorate (Cl)

    Kandungan Silica

    Dll

  • 5/20/2018 Boiler

    14/27

    2.10 Pemeliharaan Boiler

    Boiler yang berperan dalam proses pengubahan air menjadi uap

    memerlukan perlakuan dan perawatan khusus. Masalah yang timbul pada

    boiler umumnya disebabkan oleh perlakuan air umpan boiler yang tidak

    memenuhi persyaratan. Untuk perawatan dan pemeliharaan boiler dapat

    dilakukan dengan cara sebagai berikut :

    1. Proses Commisioning awal

    2. Operasi pada keadaan normal dan emergency (darurat)

    3. Pengawasan dan perawatan

    4. Ruangan ketel

    2.10.1 Proses Commisioning Awal

    Proses persiapan awal yang dilakukan baik terhadap boiler yang

    baru ataupun boiler yang sudah lama adalah suatu pemeriksaan utama

    yang terdiri dari proses penghilangan kerak ataupun material asing pada

    boiler setelah uji hidrostatik dan pemeriksaan pada kebocoran boiler. Ketel

    dioperasikan dengan cara pendidihan yang menggunakan larutan alkali

    untuk menghilangkan material-material yang mengandung minyak dan

    deposit-deposit yang lain. Selama pendidihan, boiler dioperasikan pada

    tekanan rendah yang dijaga setengah dari tekanan penuh. Waktu

    pendidihan lebih kurang 24 jam. Untuk boiler tekanan tinggi pembersihan

    secara kmia dengan mengurangi zat-zat dilakukan untuk menghilangkan

    kerak. Setelah pendidihan atau pembersihan secara asam (acid cleaning)

    boiler dikosongkan, diisi kembali dan dicuci dengan air segar. Boiler

    kemudian siap untuk beroperasi pada tekanan uap optimal dan

    menggunakan tombol pengaman.

    2.10.2 Operasi pada Keadaan Normal dan Darurat

    Pengoperasian pada keadaan normal dilakukan oleh pabrik-pabrik

    ketel yang memerlukan pemeliharaan dan kondisi air ketel yang baik untuk

    mencegah timbulnya kerak atau korosi. Untuk memeriksa secara

  • 5/20/2018 Boiler

    15/27

    benar/baik perlu diperhatikan uap dan temperature uap yang dihasilkan

    serta menjaga kebersihan gas. Jangka waktu untuk memulai dan untuk

    pendinginan boiler setelah dimatikan, ditetapkan dalam petunjuk manual

    ketel dan harus diikuti/ dipatuhi dengan baik.

    Pengoperasian pada keadaan darurat, merupakan hal yang penting

    untuk diperhatikan. Keadaan ini dapat berupa kesalahan pada sediaan air

    umpan atau sediaan bahan bakar. Kehilangan udara atau kesalahan pada

    api pembakaran. Unit boiler yang modern dilengkapi dengan kunci

    pengaman yang otomatis untuk aliran sediaan bahan bakar dan pada saat

    ketel berhenti beroperasi., jika terjadi keadaan yang membahayakan.

    2.10.3 Pembersihan Boiler

    Pembersihan eksternal sering dilakukan dengan penyiaktan dan

    pengaliran gas atau dengan air mengalir. Pembersihan internal dengan air

    dan uap dilakukan dengan cara manual jika mungkn dan dapat juga dengan

    menggunakan pembersih kimia secara otomatis untuk ketel yang modern

    pada unit boiler terutama pada bagian ketel yang tidak semuannya dapat

    dijangkau oleh tangan.

    Pembersihan secara kimia harus dilakukan dibawah pengawasan

    supervisor. Kebanyakan asam hidroklorik digunakan bersama-sama

    dengan zat kimia untuk menghilangkan kerak-kerak yang keras.

    Pembersihan asam jika dibuat oleh orang yang tidak kompeten dapat

    menyebabkan kelebihan zat-zat kimai pada boiler. Setelah pencucian

    dengan asam, dinetralkan dengan larutan alkali dan terakhir kali boiler

    dioperasikan pada pemanasan tekanan rendah dengan larutan inert.Pada saat ketel dihentikan uttuk periode yang lama sekitar 1 atau 2

    bulan. Metode storage kering dianjurkan untuk melindungi boiler dari

    serangan korosi. Ini memerlukan pembersihan dan pengeringan yang

    seksama terhadap boiler dan penutup semua lubang juga menghilangkan

    air dan udara diruangan boiler dan alat-alat pengukur tekanan. Penampang

    material penyerap air ditempatkan untuk membersihkan kelembapan yang

  • 5/20/2018 Boiler

    16/27

    rendah. (Pedoman Efisiensi Energi untuk Industri di Asia

    www.energyefficiencyasia.org/2010/01/20/)

    2.11 Keamanan Boiler

    Secara historis, boiler adalah sumber cedera serius dan kerusakan

    properti karena prinsip teknik kurang dipahami. Kerang logam tipis dan rapuh

    bisa pecah, sementara jahitannya buruk dilas dikeling atau bisa membuka,

    mengarah ke letusan kekerasan terhadap uap bertekanan. Ketika air diubah

    menjadi uap mengembang ke lebih dari 1.000 kali volume awalnya dan

    bergerak ke bawah pipa uap pada lebih dari 100 kilometer per jam. Karena

    uap ini merupakan cara terbaik untuk memindahkan energi dan panas di

    sekitar situs dari boiler sentral untuk tempat yang membutuhkan, tapi tanpa

    pengobatan air umpan boiler yang tepat, tanaman uap penggalangan akan

    menderita pembentukan kerak dan korosi. Paling-paling, ini meningkatkan

    biaya energi dan dapat menyebabkan uap berkualitas buruk, efisiensi

    berkurang, kehidupan tanaman lebih pendek dan operasi tidak dapat

    diandalkan. Paling buruk, dapat memicu terjadinya kerusakan fatal dan

    korban jiwa. Tabung boiler Collapsed atau copot juga bisa menyemprotkan

    mendidih-panas uap dan asap keluar dari asupan udara dan saluran

    menembak, melukai petugas pemadam kebakaran yang memuat batubara ke

    dalam api ruang. Boiler sangat besar menyediakan ratusan tenaga kuda untuk

    mengoperasikan pabrik berpotensi dapat menghancurkan seluruh bangunan.

    http://www.energyefficiencyasia.org/2010/01/20/http://www.energyefficiencyasia.org/2010/01/20/http://www.energyefficiencyasia.org/2010/01/20/
  • 5/20/2018 Boiler

    17/27

    BAB III

    METODOLOGI PRAKTIKUM

    3.1 Alat Dan Bahan

    Alat yang digunakan adalah sebagai berikut:

    a.

    Boiler Unit

    b. Gloves

    c. Lap / Kain Pembersih

    Bahan yang digunakan adalah sebagai berikut :

    a.

    Air PDAM

    b. Bahan Bakar (Solar)

    c. Larutan Softener (NaCl)

    d.

    Larutan Dosage (Housemen)

    3.2 Prosedur Kerja

    3.2.1 Start Up Boiler

    Prosedurstart upboiler adalah:

    1 Dilakukan pemeriksaan air yang ada di dalam boiler lewat sight

    glass. Jika sight glass menunjukkan boiler dalam low level maka iar

    dapat disuplaykan kedalam boiler.

    2 Dilakukan pemeriksaan air yang ada di dalam Feed Water Tank

    3

    Dilakukan pemeriksaan air yang ada di dalam tandon air. Perlu

    dilakukan dikarenakan air yang ada di dalam tandon merupakan

    bahan baku utama boiler. Jika habis maka kran dan pompa air dapat

    dibuka sehingga air PDAM dapat disuplaykan ke dalam tandon air.

    4 Dilakukan pemeriksaan Bahan Bakar. Jika bahan bakar habis maka

    bahan bakar dapat segera diisikan ke dalam Fuel Tank sebelum

    boiler dioperasikan.

    5 Dilakukan pemeriksaan Supplay Listrik. Dipastikan bahwa supplay

    Listrik tidak ada gangguan atau cukup untuk digunakan.

  • 5/20/2018 Boiler

    18/27

    6 Valve valve yang ada di atur. Yaitu dengan dibukanya valve

    saluran air yang akan dialirkan kedalam softener dan boiler. Tidak

    hanya itu saja valve bahan bakar jaga harus dibuka. Main Steam

    Valve dan Blow Down Valve ditutup, baru setelah dilakukan starting

    boiler Blow Down Valve dan Main Steam Valve dapat di buka.

    7

    Starting Boiler dapat dimulai.

    8 Dicatat waktu start up boiler

    9 Dicatat First water consumption

    10

    Dicatat temperature dan pressure tiap 10 menit sekali

    11 Dicatat gas buang (flue) yang dihasilkan.

    3.2.2 Shut Down Boiler

    Prosedurshut downboiler adalah:

    1. Switch Off Boiler ditekan

    2.

    Katub uap buang dibuka secara perlahan lahan untuk menghindari

    Steam Hummer. (Bergeraknya atau bergetarnya pipa pipa yang

    dilewati uap karena tekanan yang besar)

    3.

    Ditunggu hingga tekanan dalam boiler = 0

    4. Main Steam Valve dibuka secara perlahan lahan untuk

    menghindari terjadinya steam hummer.

    5. Dicatat waktu Shut Down Boiler

    6. Dicatat Last water consumption

    7. Dicatat Fuel Consumption

  • 5/20/2018 Boiler

    19/27

    3.3RANGKAIAN PERCOBAAN / GAMBAR KERJA

    Gambar 3.1 Rangkaian Percobaan / Gambar Kerja

  • 5/20/2018 Boiler

    20/27

    Gambar 3.2 Rangkaian Pengoprasian Boiler

  • 5/20/2018 Boiler

    21/27

    Gambar 3.3 Rangkaian Percobaan / Gambar Kerja

    3.3 Safety /pengamanan

    Dalam boiler tekanan maksimumnya adalah 10 bar jika hal ini tercapai akan

    berfungsi beberapa keselamatan antara lain :

    Burner mati secara otomatis.

    Double Safety Valve akan menyemburkan uap yang bertekanan lebih besar

    dari 10 bar.

    Diatas burner terdapat penngamanan berupa tali yang dihubungakan dengan

    kawat baja , yang jika tekanan melebihi tekanan maksimum akan terbakar dan

    terputus , yang selanjutnya akan menutup bahan bakar ke Burner dan tentunya

    burner akan mati.

  • 5/20/2018 Boiler

    22/27

    4.3 Pembahasan

    Dari data yang telah diperoleh dari hasil percobaan didapatkan adanya

    data yang fluktuatif mengenai temperature udara yang diambil tiap menitnya,

    yaitu antara 31 oC 32 oC. Fluktuasi ini terjadi dikarenakan adanya panas

    yang dihasilkan oleh boiler sehingga berpengaruh terhadap suhu udara luar.

    Fluktuasi suhu udara ini sangat kecil sekali sehingga tidak begitu berpengaruh

    terhadap efisiensi dari boiler.

    Dari hasil perhitungan yang telah dibuat dari data hasil percobaan,

    didapatkan bahwa efisiensi boiler adalah 30 %. Besar atau kecilnya efisiensi

    yang dimiliki oleh suatu boiler dipengaruhi oleh beberapa faktor. Secara

    teoritis, faktor faktor tersebut dapat diketahui dari rumus yang digunakan

    dalam perhitungan efisiensi boiler. Faktor faktor tersebut adalah : Mass

    Feed Water Flow Rate (Mw) yang mana semakin besar Mwyang digunakan

    oleh Boiler saat pengoperasiannya maka akan semakin besar efisiensi yang

    dihasilkan oleh boiler. Mass Fedd Water Flow Rate (Mw) sendiri dipengaruhi

    oleh banyaknya air yang terkonsumsi saat pengoperasian boiler tiap jamnya.

    Yang mana semakin besar konsumsi air yang digunakan tiap jamnya maka

    akan semakin besar pula (Mw) dari boiler dan itu berarti akan semakin besar

    pula efisiensi dari boiler itu sendiri.

    Mass Fuel Flow Rate (Mf) juga berpengaruh terhadap efisiensi dari

    boiler itu sendiri. Karena (Mf) berbanding terbalik maka semakin besar (Mf)

    maka semakin kecil efisiensi yang dimiliki oleh boiler. (Mf) sendiri

    dipengaruhi oleh debit bahan bakar atau bnyaknya konsumsi bahan bakar tiap

    jamnya dan massa jenis dari bahan bakar yang digunakan. Karena baik debit

    bahan bakar maupun massa jenis dari bahan bakar yang digunakanberbanding lurus dengan (Mf) maka semakin besar debit bahan bakar dan

    semakin besar massa jenis dari bahan bakar yang digunakan maka akan

    semakin besar pula (Mf) dan ini berarti efisiensi boiler akan semakin kecil.

    Selain itu faktor dari entalphi uap (hg) dan air (hf) juga berpengaruh

    dalam menentukan besar kecilnya efisiensi dari boiler. Yang mana semakin

    besar perbandingan antara (hg) dan (hf) yang mana apabila (hg) semakin besar

    pula maka akan semakin besar pula efisiensi dari Boiler. Hal itu dikarenakan

  • 5/20/2018 Boiler

    23/27

    besarnya nilai pengurangan antara (hg) dengan (hf) berbanding lurus dengan

    efisiensi boiler. Faktor yang juga menentukan besarnya nilai efisiensi yang

    dimiliki oleh boiler adalah besarnya nilai kalor dari bahan bakar yang

    digunakan, yang mana semakin besar nilai kalor dari bahan bakar yang

    digunakan semakin besar maka akan semakin kecil efisiensi yang dihasilkan

    oleh boiler. Hal itu dikarenakan besarnya nilai kalor bahan bakra yang

    digunakan berbanding terbalik dengan efisiensi boiler.

    Dari beberapa macam faktor dari segi teoritis yang mempengaruhi

    efisiensi boiler dapat dianalisa lebih lanjut untuk mengetahui faktor faktor

    apa saja yang dapat menentukan efisiensi boiler. Jika dilihat dari segi teoritis

    diketahui ada faktor Mass Fuel Flow Rate (Mf) dan Mass Feed Water Flow

    Rate (Mw) maka pada dasarnya dapat diketahui bahwa semakin besar

    konsumsi bahan bakar yang digunakan untuk menguapkan sejumlah air

    tertentu dalam waktu tertentu dan suhu tertentu maka dapat menunjukkan

    kurang baiknya efisiensi dari boiler itu sendiri. Dari sini dapat diketahui

    bahwa efisiensi boiler dipengaruhi oleh kualitas air, bahan bakar, dan

    performance fisik dari boiler itu sendiri.

    Kualitas air (feed water) yang digunakan tergantung dari treatment yang

    digunakan yang mana semakin baik treatment yang digunakan maka akan

    semakin baik pula kualitas air yang digunakan sebagai feed water. Dengan

    kualitas feed water yang baik berarti feed water yang digunakan memiliki

    nilai kekerasan yang rendah (lebih soft) serta tidak mengandung mineral

    mineral atau kotoran lain yang dapat menurunkan performance dari boiler.

    Selain itu juga memiliki pH netral (mendekati = 7) untuk mencegah

    terjadinya korosi pada boiler karena pH yang asam ataupun basa. Ini berartidengan kualitas feed water yang baik berarti bahwa feed water yang

    digunakan akan lebih mudah diuapkan sehingga tidak membutuhkan

    konsumsi bahan bakar yang lebih besar untuk menguapkan sejumlah air pada

    waktu tertentu dan suhu tertentu. Karena dengan hal ini bisa menurunkan

    konsumsi bahan bakar maka berarti dapat menurunkan (Mf) yang digunakan.

    Karena (Mf) berbanding terbalik dengan besarnya efisiensi boiler ini berarti

  • 5/20/2018 Boiler

    24/27

    dengan turunnya nilai (Mf) maka akan semakin besar efisiensi yang dimiliki

    oleh boiler.

    Selain itu juga faktor bahan bakar yang mempengaruhi efisiensi dari

    boiler itu sendiri adalah titik bakar dari bahan bakar yang digunakan. Karena

    semakin tinggi titik bakar dari suatu bahan bakar maka berarti bahan bakar

    tersebut memiliki kemampuan yang baik untuk menguapkan air dengan

    waktu yang relative lebih cepat sehingga bahan bakar yang digunakan untuk

    menguapkan air dalam jumlah tertentu pada suhu dan waktu tertentu adalah

    semakin sedikit dan ini dapat memperbesar efisiensi yang dimiliki oleh

    boiler. Selain itu juga harus dilihat nilai kalor dari bahan bakar tersebut

    karena apabila perbandingan antara kemampuan bahan bakar untuk

    menguapkan air pada waktu, jumlah dan suhu tertentu dengan nilai kalor

    bahan bakar tersebut adalah semakin besar. Dalam artian dengan

    menggunakan bahan bakar dengan titik bakar yang lebih tinggi beberapa

    tingkat dari sebelumnya justru dapat menaikkan nilai kalor bahan bakar

    tersebut beberapa kali maka ini justru dapat menurunkan efisiensi dari boiler

    itu sendiri. Oleh karena itu penggunaan jenis bahan bakar juga mempengaruhi

    efisiensi dari boiler itu sendiri.

    Sedangkan faktor yang juga penting dalam penentuan efisiensi dari

    boiler adalah performa fisik dari boiler tersebut. Maksudnya bahan yang

    digunakan untuk membuat boiler adalah bahan yang mudah menghantarkan

    panas tetapi memenuhi syarat syarat kemanannya. Jika dilihat lebih jauh

    lagi maka faktor maintenance juga mempengaruhi efisiensi dari boiler yang

    mana jika boiler tidak dibersihkan pada jangka waktu tertentu maka akan

    banyak terdapat kerak kerak yang menempel pada dinding boiler. kerak kerak yang menempel pada dinding boiler (pipa apinya ataupun pipa airnya)

    akan menghambat penghantaran panas. Sehingga untuk menguapkan air

    dalam jumlah dan waktu tertentu dibutuhkan konsumsi bahan bakar yang

    lebih banyak dan hal ini berarti semakin menurunkan efisiensi dari boiler itu

    sendiri.

  • 5/20/2018 Boiler

    25/27

    BAB V

    PENUTUP

    5.1Kesimpulan

    Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa

    boiler adalah pesawat yang berfungsi untuk menghasilkan uap. Dengan kata

    lain adalah boiler merupakan bagian dari pesawat uap. Uap yang dihasilkan

    dari boiler masih bersifat jenuh atau Saturated Steam. Sehingga sebelum

    melakukan pengoperasian sebaiknya melakukan pengecekan terhadap safety

    equipment yang ada untuk melindungi boiler terhadap bahaya tekanan tinggi

    yang dihasilkan ketika pengoperasian boiler.

  • 5/20/2018 Boiler

    26/27

    5.2 Pertanyaan dan Tugas

    1.

    Apa yang harus diperhatikan dalam melakukan percobaan supaya aman?

    Memastikan level air pada boiler dalam keadaan normal2. Mengapa air pengisi ketel uap harus diolah lebih dahulu sebelum

    dimasukkan ke ketel? Dan bagaimana cara mengolahya?

    Supaya tidak terjadi hal hal yang tidak diinginkan,misalnya timbul

    kerak pada boiler,korosi dll. Cara mengolahnya dimasukkan dalam

    softener,dalam softener akan dicampur dengan campuran kimia,antara

    lai HCl

    3.

    Apa yang dapat anda simpulkan dari percobaan ini?

    Berdasarkan percobaan yang dapat kami lakukan dapat disimpulkan

    bahwa,

    4.

    Gambarkan diagram sankey dan kurva karakteristik ketel uap yang

    diperlukan!

    s

    T

    Cair

    jenuh

    Uap campuran

    Uap

    kering

  • 5/20/2018 Boiler

    27/27

    DAFTAR PUSTAKA

    G.Cusson Ltd. Kalorimeter Instructioanal Manual Hand Book England 1December 1986, 2 march 1987.

    Maridjo Petunjuk Praktikum Mesin Konversi Penerbit Pusat Pengembangan

    Pendidikan Politeknik, Bandung 1995.

    M.J. Djokosetyadjo Ketel Uap PT Pradnya Paramita, Jakarta 1999.