10
Zoo Indonesia.200 1(28) BIOOIVERSITAS IKAN 01 KAWASAN REHABILlTASI BAKAU PAOJEPE, KABUPATEN WAJO, SULAWESI SELATAN Haryono Bidang Zoologi, Puslit Biologi LlPI JI. Raya Bogor..Jakarta KM 46, Cibinong, Bogor 16911, Indonesia ABSTRACT Fish diversity on mangrove rehabilitation of Paojepe, Wajo, South Sulawesi. 200!. Haryono. Zoo Indonesia 28: 26-35. A study of fish diversity, abundance, distribution and other aspects of fish biology on mangrove rehabilitation area was done in September 2000 with survey methods. The study was conducted at Paojepe, Keera district, Wajo regency, South Sulawesi. The study area has worse coastal with high abrasion. The result showed that there were 64 fish species belonging to 44 genus and 34 families. Gobiidae was a dominant family with 6 species, followed the Engraulidae and Leiognathidae each 5 species. The fish diversity of three rivers varied, with Kujuk kujunge river has the largest of index diversity compared to the others. Peseng-peseng fisli (Ambassis m.) was the highest abundance and the widest distribution. Key words: Diversity, fishes, abundance, distribution, mangrove. ABSTRAK Biodiversitas Ikan di Kawasan Rehabilitasi Bakau Paojepe, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan.200!. Haryono. Zoo Indonesia 28: 26-35 Penelitian tentang diversitas, kelimpahan, distribusi dan aspek lainnya dari biology ikan di daerah rehabilitas bakau telah dilakukan di bulan September 2000 secara survey. Lokasi pengamatan adalah di desa Paojepe Kecamatan Kecamatan Keera, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan. Lokasi pengamatan mempunyai karakteristik pantai yang telah rusak oleh karena tingkat abrasi yang tinggi. Hasil pengamatan menunjukkan adanya 64 jenis ikan dari 44 genus dan 34 famili. Gobiidae merupakan famili yang dominan dengan 6 jenis, diikuti Engraulidae dan Leiognathidae masing-masing 5 jenis. Diversitas ikan pada tiga sungai sangat beragam, dimana Kujuk kujunge merupakan sungai yang mempunyai indeks diversitas tertinggi. Ikan peseng-peseng (Ambassis sp.) merupakan jenis yang paling berlimpah dan terluas penyebarannya. PENDAHULUAN Ikan merupakan vertebrata yang jumlahnya terbesar mencapai 17.000 jenis atau 42,6 % dari keseluruhan vertebrata di dunia. Dari jumlah tersebut, sebanyak 29,2 % merupakan ikan air tawar dan 70,8 % merupakan ikan air laut, yang dapat ditemukan dari kedalaman 35.000 kaki sampai ketinggian 15.00 kaki dpl Kata knuci: Diversitas, ikan, kelimpahan, penyebaran, bakau. 26

BIOOIVERSITAS IKAN 01 KAWASAN REHABILlTASI BAKAU …

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BIOOIVERSITAS IKAN 01 KAWASAN REHABILlTASI BAKAU …

Zoo Indonesia.200 1 (28)

BIOOIVERSITAS IKAN 01 KAWASAN REHABILlTASI BAKAUPAOJEPE, KABUPATEN WAJO,

SULAWESI SELATAN

Haryono

Bidang Zoologi, Puslit Biologi LlPIJI. Raya Bogor..Jakarta KM 46, Cibinong, Bogor 16911, Indonesia

ABSTRACT

Fish diversity on mangrove rehabilitation of Paojepe, Wajo, South Sulawesi. 200!. Haryono.Zoo Indonesia 28: 26-35.

A study of fish diversity, abundance, distribution and other aspects of fish biologyon mangrove rehabilitation area was done in September 2000 with survey methods. Thestudy was conducted at Paojepe, Keera district, Wajo regency, South Sulawesi. The studyarea has worse coastal with high abrasion. The result showed that there were 64 fish speciesbelonging to 44 genus and 34 families. Gobiidae was a dominant family with 6 species,followed the Engraulidae and Leiognathidae each 5 species. The fish diversity of three riversvaried, with Kujuk kujunge river has the largest of index diversity compared to the others.Peseng-peseng fisli (Ambassis m.) was the highest abundance and the widest distribution.

Key words: Diversity, fishes, abundance, distribution, mangrove.

ABSTRAK

Biodiversitas Ikan di Kawasan Rehabilitasi Bakau Paojepe, Kabupaten Wajo, SulawesiSelatan.200!. Haryono. Zoo Indonesia 28: 26-35

Penelitian tentang diversitas, kelimpahan, distribusi dan aspek lainnya daribiology ikan di daerah rehabilitas bakau telah dilakukan di bulan September 2000 secarasurvey. Lokasi pengamatan adalah di desa Paojepe Kecamatan Kecamatan Keera,Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan. Lokasi pengamatan mempunyai karakteristik pantaiyang telah rusak oleh karena tingkat abrasi yang tinggi. Hasil pengamatan menunjukkanadanya 64 jenis ikan dari 44 genus dan 34 famili. Gobiidae merupakan famili yang dominandengan 6 jenis, diikuti Engraulidae dan Leiognathidae masing-masing 5 jenis. Diversitasikan pada tiga sungai sangat beragam, dimana Kujuk kujunge merupakan sungai yangmempunyai indeks diversitas tertinggi. Ikan peseng-peseng (Ambassis sp.) merupakan jenisyang paling berlimpah dan terluas penyebarannya.

PENDAHULUANIkan merupakan vertebrata

yang jumlahnya terbesar mencapai17.000 jenis atau 42,6 % darikeseluruhan vertebrata di dunia. Dari

jumlah tersebut, sebanyak 29,2 %merupakan ikan air tawar dan 70,8 %merupakan ikan air laut, yang dapatditemukan dari kedalaman 35.000kaki sampai ketinggian 15.00 kaki dpl

Kata knuci: Diversitas, ikan, kelimpahan, penyebaran, bakau.

26

Page 2: BIOOIVERSITAS IKAN 01 KAWASAN REHABILlTASI BAKAU …

Zoo Indonesia.2001 (28)

(Lagler et al. 1962). Berdasarkandeskripsi ilmiah yang valid, saat initelah diketahui sebanyak 24.600 jenisdari 482 suku dan 57 ordo (Nelson,1994).

Bakau merupakan vegetasiyang tumbuh diantara garis pasangsurut, dan dapat pula di pantaikarang, dataran koral yangberlumpur, dengan dicirikan antaralain: tidak terpengaruh oleh iklimtetapi terpengaruh oleh pasang surut,tidak mempunyai struktur tajuk, danpohonnya dapat mencapai tinggi 30m (Oarsidi, 1986). Luas hutan bakaudi Indonesia diperkirakan 4,25 jutahektar, dan Selatan ± 66.000 haterdapat di Sulawesi. Namun tidakmenutup kemungkinan luas tersebutmengalami perubahan, baik karenafaktor alam maupun manusia

Pada saat ini telah banyakterjadi konversi hutan bakau menjadilahan pertanian, perikanan(pertambakan), dan pemukiman yangtersebar hampir di seluruh kawasanpesisir Indonesia. Padahal kekayaanflora dan faunanya belum diketahuisecara pasti, begitu pula denganberbagai hal yang terkait dengankeberadaan hutan bakau tersebut.Salah satu daerah yangmengalaminya adalah kawasan hutanbakau Sulawesi Selatan, yaitu OesaPaojepe dan sekitarnya. Oi lokasi inisedang digalakan rehabilitasikawasan bakau melalui penanamanpohonbakau di sepanjang pantai.

Berdasarkan hal tersebut,maka dilakukan penelitian dengantujuan untuk mengetahuikeanekaragaman jenis ikan,kelimpahan masing-masing jenis,distribusi lokal di kawasan tersebut,

dan aspek terkait lainnya, sertaupaya konservasinya.

BAHAN DAN CARA KERJAPenelitian dilakukan di

kawasan pesisrr Oesa Paojepe,Kecamatan Keera, Kabupaten Wajo-Sulawesi Selatan. Lokasi penelitianmerupakan kawasan rehabilitasibakau. Waktu penelitianberlangsungpada bulan September 2000menggunakan metoda survai. Untukmengungkap keanekaragaman jenisikan, dilakukan pengambilan sampelpada berbagai tipe habitat yang ada.Alat tangkap yang digunakan, antaralain jala dengan luas tebaran rata-rata12,56 m2, gill net/pukat berukuranpanjang 20 m dan lebar 1 m denganmesh size 1 dan 2 cm, pancing, danserok.

Pengamatan secarakuantitatif khusus dilakukan dibeberapa sungai yang terdapat dikawasan tersebut (S. Kujuk Kujunge,Bone-Bone, dan Masiae), dengancara setiap sungai dibagi menjadibeberapa stasiun, dan masing-masing stasiun berjarak 100-200 m.Pada tiap stasiun dilakukanpengambilan sampel menggunakanjala yang ditebar sebanyak lima kali.Ikan yang tertangkap diseleksimenurut jenis dan dihitung jumlahindividu tiap jenisnya, yang kemudiandiperhitungkan keiimpahan danpenyebarannya.

Semua sampel ikandiawetkan dalam larutan formalin10% dan diberi label mengenailokasi, tanggal koleksi, kolektor, danketerangan lain yang diperlukan. Oilaboratorium, sampel ikan dicuci

. dengan air mengalir dan direndam27

Page 3: BIOOIVERSITAS IKAN 01 KAWASAN REHABILlTASI BAKAU …

Zoo Indonesia.2oo 1 (28)

dalam air selama 3-6 jam, selanjutnyadisimpan dalam larutan alkohol 70%sebagai koleksi ilmiah. Untukmengetahui nama ilmiahnyadilakukan identifikasi di LaboratoriumIchthyologi, Bidang Zoologi, P2B-LlPImengacu kepada Alien (1-997),Alien& Steene (1994), Akihito et al. (1988),Tarp & Kailola (1984), Kottelat dkk.(1993), Weber & Beaufort (1911-1940), Anonim (1979), Esc~.ye.r(1998), Murdy (1989), dan beberapaliteratur terkait lainnya. Faktor fisikakimia air diukur menggunakan alatWater Quality Checker merk HoribaU-10, meliputi pH, turbiditas,konduktivitas, oksigen terlarut (DO),suhu, dan salinitas.

Data dari ketiga sungai,selanjutnya dianalisis mengenaiIndeks Kesamaan antara dua sungaimenurut Sorensen (Southwood,1971), Indeks Kekayaan Jenismenurut Margalef (Odum, 1971), danindeks keanekaragaman jenismengacu kepada Shannon & Weaver(Odum, 1971).

HASIL

Selama penelitian di perairankawasan rehabilitasi bakau Paojepedan sekitarnya, tercatat sebanyak 64jenis yang tergolong ke dalam 44marga dan 34 suku, dengansistematika sebagai berikut:

OROO ELOPIFORMESSuku Megalopidae

Mega/ops cyprinoides

OROO ALBULlFORMESSuku Albulidae

Albula neoguanica

OROO ANGUILLlFORMESSuku Muraenidae

Thyrsoidea sp.OROO CLUPEIFORMES

Suku ClupeidaeSardinella. gibbosa

.Oussumiera. elopsoides

SukuEngraulididaeSto/ephorus waiteiSto/ephorus sp.Thryssa cf. hamiltonii

Thryssa sp.OROO GONORHYNCHIFORMES

Suku ChanidaeChanos chanos

OROO CYPRINOOONTIFORMESSuku BelonidaeStrongylura strongylura

Suku AplocheilidaeAp/ochei/us panchax

OROO SYNGNATHIFORMESSuku Syngnathidae

Microphis /eiaspis

OROO PERCIFORMESSUBOROO PERCOIOEI

Suku ChandidaeAmbassis sp.

Suku CentropomidaeLates calcarifer

Suku SerranidaeEpinephelus ma/abaricusEpinephelus undu/osus

Suku TheraponidaeTherapon jarbuaTherapon putaTherapon theraps

Suku SillaginidaeSi/lago analis

Suku CarangidaeSelaroides lepto/epis

Suku LeiognathidaeGazza achlamysLeiognathus decorus

28

Page 4: BIOOIVERSITAS IKAN 01 KAWASAN REHABILlTASI BAKAU …

Zoo Indonesia.Zuul (28)

Leiognathus rapsoniLeiognathus sp.

Suku MenidaeMene maculata

Suku CaesionidaeCaesiosp.

Pterocaesio chtysozone

Pterocaesio sp.

Suku GerreidaeGerres abbreviatusGerres filamentosus

Suku SciaenidaeArgyrosomus sp.Pennahia pawak

Suku MullidaeUpeneus sulphureusUpeneus vittatusUpeneus sp.

Suku DrepanidaeDrepane longimanaDrepane punctata

Suku ScatophagidaeScatophagus argus

Suku CichlidaeOreochromis mossambica

SUBORDO MUGllOIDEISuku Mugilidae

Liza cf. tadeLiza sp.Mugiisp.

SUBORDO POl YNEMOIDEISuku PolynemidaeEleutheronema tetradactylum

Polydactylus nigripinnisPolydactylus plebius

Polydactylus sp.

SUB OROD GOBIOIDEISuku GobiidaeAcentrogobius jantinopterus

Acentrogobius sp.Glossogobius aureusGlossogobius sp.

Periopthalmus mallacensis

Periopthalmus sp.

Suku EleotrididaeButis melanostigmaButis sp.

Ophiocara porocephala

SUBORDO ACANTHUROIDEISuku Siganidae

Siganus vermicularis

SUBORDO SCOMBEROIDEISuku Scombridae

Rastrelliger kanagurta

Rastrelliger sp.

SUBORDO ANABANTOIDEISuku Anabantidae

Anabas testudineus

SUBORDO CHANNOIDEISuku Channidae

Channa striata

ORDO PlEURONECTIFORMESSuku Cynoglossidae

Cynoglossus sp.

ORDO TETRAODONTIFORMESSuku Tetraodontidae

Chelonodon patoca

Hasil sampling secarakuantitatif di tiga sungai kemudiandianalisis mengenai indekskeanekaragaman, kemerataan dankekayaan jenis. Sungai KujukKujunge memiliki tingkatkeanekaragaman jenis yang palingtinggi (H= 2,072) dibandingkan S,Masiae yang hanya sebesar 1,631dan S. Bone Bone sebesar 1,517.Indeks kemerataan jenis paling tinggidijumpai di S. Bone-Bone sebesar0,846, dan indeks kekayaan jenispaling tinggi S. Kujuk-Kujungesebesar 2,399 (Tabel 1).

29

Page 5: BIOOIVERSITAS IKAN 01 KAWASAN REHABILlTASI BAKAU …

Zoo Indonesia.Ztxl 1 (28)

Tabel 1. Hasil analisis indeks keanekaragaman jenis (H). indeks kemerataan (E)dan indeks kekayaan jenis (d) di ketiga sungai

Indeks S. Kujuk Kujunge S. Masiae S. Bone-Bone

Keanekaragaman jenis (H) 2.072 1,631 1,517

Kemerataan jenis (E) 0,834 0,784 0,846

Kekayaan jenis (d) 2,399 1,611 0,784

Kelimpahan masing-masingjenis ikan di ketiga sungai sangatbervariasi. jenis yang· palingmelimpah adalah peseng-peseng(27,32 %). diikuti mujair (25,37 %),dan bonti-bonti (17,07 %) (Tabel 2).Ikan peseng-peseng dan mujairmempunyai kelimpahan yang tinggi diketiga sunqai, sedangkan bonti-bontisangat melimpah di sungai Masiaedan kurang melimpah di kedua sungailainnya. Adapun distribusi dari jenis-jenis predominan di ketiga sungaimempunyai kemiripan dengan polakelimpahannya, yaitu peseng-peseng

tersebar paling luas di banyak stasiundengan frekuensi sebesar 19,70%diikuti mujair 18,18 % dan bonti-bonti15.15%.

Hasil pengukuran kualitas airmenggunakan alat Water QualityChecker. meliputi pH. kekeruhan,daya hantar lsitrik, oksigen terlarut,suhu air dan salinitas dapat dilihatpada Tabel 3. Pengukuran dilakukandi beberapa stasiun pengamatanyang meliputi bagian air tawar(salinitas 0%), air payau (1.2-2.8%).dan air laut (>2,8%).

Tabel 2. Kelimpahan ikan di perairan sungai areal pertambakan Paojepe

No JenisLokasi (Sungai)

Total (%)Kujuk Kujunge Bone Bone Masiae

Kimp. Disl. KJmp. Djsl. Klmp. Disl. Klmp. Disl.

1 Oseng (Anabas lesludineus) 4.08 6.25 - 1.95 3.03

2 Bonli bonti (Mugil sp dan. Liza 6.12 9.38 20.00 18.18 29.87 26.32 17.07 15.15

spp.)

3 Mujair( Oreochromis 20.41 12.5 36,67 27.27 27.27 21.05 25.37 18.18

mossambica)

4 Bungo (Bulis spp.) 6.12 9.38 3.33 9.09 6,49 15.79 5.85 10.61

5 Kampuleng (Mega/ops 11.22 9.38 - 5.37 4.55

cyprinoides)

6 Kalaputeng (Gerres spp.) 1.02 3.13 - 1.30 5.26 0.98 3.03

7 Kaleteng (G/ossogobius sp.) 1.02 3.13 1.30 5.26 0.98 3.03

8 Peseng peseng (Ambassis 29.59 12.50 26.67 27.27 24.67 26.32 27.32 19.70

spp.)

9 Kepala timah (Aplocheilus 7.14 6.25 3.41 3.03

panchax)

10 (Microphis leiaspis.) 5.10 9.38 6.67 9.09 3.90 10.53 4.88 9.09

11 Kamea (Epinephelus sp.) 1.02 3.13 - 0,49 1.52

12 Therapon spp. 2.14 9.38 6.67 9.09 5.19 10.53 6.34 9.09

Total Jenis 12 6 8 100% 100%

-Kelerangan. Klmp. - keltmpahan (niIN x100%). 0151- frekuenSl penyebaran (stnilst.N x 100%)

30

Page 6: BIOOIVERSITAS IKAN 01 KAWASAN REHABILlTASI BAKAU …

Zoo Indonesia.2ool (28)

Tabel 3. Kisaran hasil pengukuran faktor fisika-kimia air di lokasi penelitian

No Parameter1 pH2 Kekeruhan (NTU)3 Daya hantar listrik (micromhos/cm)4 Oksigen terlarut (mg/l)5 Suhu air ("C)-----------------------+------------------------~6 Salinitas (%)----------------------~------------------------~

40-9310,15-2502,33-8,6324,9-35,4

0-2,81

PEMBAHASANBerdasarkan jumlah jenis

yang ditemukan, yaitu sebanyak 64jenis dari 34 suku, makakeanekaragaman jenis di kawasanrehabilitasi bakau Paojepe termasuktinggi. Kohno dan Sulistiono (1994)melaporkan bahwa komunitas ikan diperairan bakau Segara AnakanCilacap tercatat 45 jenis dari 37 suku,begitu pula jika dibandingkan dengankomunitas ikan di daerah perairanbakau gugus pulau Pari yangmencatat sebanyak 29 jenis dari 29suku (Adrim dkk., 1982). Akan tetapijumlah jenis ikan di Paojepe masihlebih rendah bila dibandingkandengan kawasan pesisir Sinjai yangmemiliki 84 jenis (Haryono &Purwanto, 2000). Hal ini disebabkanvegetasi bakau di Sinjai sudah sangatbagus, sehingga sangat mendukunguntuk kehidupan ikan yang lebihberagam. Program rehabilitasikawasan pesisir di Sinjai telahdimulai sejak 15 tahun yang lalu,yang dilakukan melalui penanamanbakau (Rhizophora sp.) secaraswadaya. Saat ini tanaman bakautersebut sudah mencapai tinggi 5 m,dengan ketebalan 200-300 meter darigaris pantai, sepanjang 10 km.

Lokasi pengamatan7-8,45

Ikan yang ditemukanmerupakan jenis yang sudah umummenghuni perairan sekitar hutanbakau dan kawasan pesisir lainnya.Diantaranya adalah ikan gelodok/ampuleng anggota suku Gobiidae.Jenis tersebut merupakan penghuniutama hutan bakau. Hasil identifikasimenunjukkan bahwa di perairanPaojepe terdapat dua jenis ikangelodok, yaitu PeriopthalmusmalJacensis dan Periopthalmus sp.,dan jenis yang kedua tedapat indikasisebagai jenis baru (Murdy, 1989;Akihito, 1988, Alien, 1997).Selanjutnya, berdasarkan suku yangditemukan nampak bahwa Gobiidaemerupakan suku yang paling besardengan anggota 6 jenis, diikutiEngraulidae (5 jenis), Leiognathidae(5 jenis), Eleotrididae (4 jenis), danPolynemidae (4 jenis) (Gambar 1).

Hasil sampling secarakuantitatif di ketiga sungai, nampakbahwa S. Kujuk Kujunge memilikiindeks keanekaragaman yang palingtinggi dibandingkan kedua sungailainnya (Tabel 1). Tingginya indekskeanekargaman jenis tersebut lebihditentukan oleh banyaknya jenis yangditemukan, dengan ditandai besarnyaindeks kekayaan jenis (2, 399). Nilai

31

Page 7: BIOOIVERSITAS IKAN 01 KAWASAN REHABILlTASI BAKAU …

Zoo Indonesia.Zunl (28)

tersebut jauh lebih tinggi jikadibandingkan S. Masiae (1,611) danS. Bone-Bone (1,470). Hal rrumenggambarkan bahwa S. KujukKujunge mempunyai variasi habitatdan daya dukung yang lebih tinggidibandingkan dengan kedua sungailainnya. Kondisi demikian sangatdimungkinkan karena ukuran S. KujukKujunge lebih panjang, lebih lebar,dan pola lindungan di tepian sungailebih

Perairan di kawasan pesisirPaojepe secara garis besar dapatdigolongkan menjadi tiga kelompok,yaitu sungai, tambak dan laut. Jenisyang paling umum ditemukan padaareal pertambakan adalah mujair/jabir(Oreoehromis mossambiea), bandeng(Chanos ehanos), kampuleng(Mega/ops eyprinoides), kaleteng(Glossogobius sp.), dan yang palingmelimpah adalah kaleteng diikutimujair. Mengenai perairan sungai,awalnya hanyalah berupa parit diareal pertambakan yang makin lamabertambah besar. Sungai yangdimaksud adalah Lauku, Bone-Bone,Kujuk Kujunge, Masiae, Sapowalie,dan Toke-Toke.

Jenis-jenis yang tercatat diperairan sungai, antara lain: kepalatimah (Aploeheilus panehax), julung-julung (Mierophis leiaspis), ampuleng(Perioptha/mus mallaeensis), peseng-peseng (Ambassis sp), bonti-bonti(Mugil sp. dan Liza sp.), bungo-bungo(Butis sp.), kaleteng (Glossogobiussp.), mujair (Oreoehromismossambiea), kalaputeng (Gerressp.), kamea (Epinephelus sp.), oseng(Anabas testudineus), dan Theraponsp. Jenis-jenis tersebut mempunyai

b ~

kemiripan dengan jenis yang hidup diareal pertambakan.

Kelimpahan masing-masingjenis ikan di ketiga sungai sangatbervariasi, dan yang paling melimpahadalah peseng-peseng (27,32 %),diikuti mujair (25,37 %), dan bonti-bonti (17,07 %). Ikan peseng-pesengdan mujair mempunyai kelimpahanyang tinggi di ketiga sungai,sedangkan bonti-bonti sangatmelimpah di sungai Masiae dankurang melimpah di kedua sungailainnya. Tingginya kelimpahan ketigajenis di atas, diduga karenakemampuan adaptasi yang tinggi,perkembangbiakan yang cepat, danrendahnya tingkat penangkapanakibat harga yang relatif murah.Mengenai penyebaran di ketigasungai didasarkan atas frekuensiketerdapatan. Ikan peseng-pesengterse bar paling luas dengan frekuensipenyebaran total sebesar 19,70 %,diikuti mujair 18,18 %, dan bonti-bonti15,15% (Ta bel 2). Hasil inimenunjukkan bahwa distribusi darijenis-jenis predominan mempunyaikemiripan dengan polakelimpahannya. Dengan kata lainmereka mampu beradaptasi/mempunyai toleransi yang tinggiterhadap kondisi lingkungannya.

Secara keseluruhan kondisiperairan di lokasi penelitian masihmemenuhi persyaratan untukkehidupan dan perkembangbiakanikan (Ta bel 3). Pada umumnya, ikanmempunyai toleransi terhadap pHantara 4-11 dengan kisaran optimal6,5-8,5 dan tingkat kekeruhan dibawah 100 NTU, serta daya hantarlistrik (conductivity) di bawah 750mikromhos/cm (Pescod, 1973;

32

Page 8: BIOOIVERSITAS IKAN 01 KAWASAN REHABILlTASI BAKAU …

Zoo Indonesia.2001 (28)

Wardoyo, 1981; Anonim, 1992).Kadar oksigen terlarut yang baik bagiikan minimal 3 mg/l, dan kadar C02yang aman bagi ikan sebesar 12 mg/ljika kadar oksigennya hanya 2 mg/l,dan paling tinggi 25 mg/l dengankadar oksigen minimal 5 mg/l(Pescod, 1973). Namun demikiankondisi perairan tersebut pertu lebihditingkatkan melalui rehabilitasi danpengelolaan kawasan pesisir.

Pada saat ini kawasanpesisir Paojepe telah mengalamiabrasi yang sangat mengkhawatirkan,di beberapa lokasi sudah mencapai75 m .per tahun. Akibatnya garispantai sudah semakin jauh ke arahdaratan, dan banyak arealpertambakan yang telah hancur.Berdasarkan data oseanografi,nampak bahwa kedalaman laut padajarak kurangdari 200 m dari garispantai umumnya relatif dangkal « 10m), dan langsung curam dengankedalaman > 20 meter (E. Kuswanto,Komunikasi Pribadi). Struktur dasarperairan pantai yang demikian akanmemperparah abrasi, karena lumpuryang terbawa ke laut akan mengisibagian yang curam tersebut. Olehkarena itu dalam rangka rehabilitasikawasan pesisir Paojepe, tentunyatidak dapat hanya mengandalkanproses alami. Hal ini disebabkanuntuk mencapai kondisi pantaiPaojepe yang stabil akanmemertukan waktu yang cukup lama.Di sisi lain kegiatan pengambilan batukarang oleh penduduk masih terusberlangsung, sehingga ikutmenyumbang terjadinya abrasi pantaiyang lebih parah.

KESIMPULAN DAN SARAN1. Keanekaragaman jenis ikan di

kawasan rehabilitasi mengrovePaojepe cukup tinggi dengan 64jenis dari 44 marga dan 34 suku.Gobiidae merupakan suku yangpaling dominan dengan anggota6jenis.

2. Jenis yang paling melimpah disungai adalah peseng-peseng(Ambassis sp.), diikuti mujair(Oreochromis mossambica) danbonti-bonti (Mugil sp. dan Lizasp.). Begitu pula dengan tingkatpenyebaran, yang paling tinggiadalah ikan peseng-peseng.Sungai Kujuk Kujungemempunyai keanekaragamandan kekayaan jenis yang palingtinggi dibandingkan sungailainnya.

3.' Hutan bakau di sekitar kawasanpesisir Paojepe perlu segera diselamatkan, diantaranya melaluipenanaman pohon bakau secaramasal, dan peningkatankesadaran masyarakat terhadappentingnya keberadaan hutanbakau.

UCAPAN TERIMA KASIHPenulis mengucapkan terima

kasih kepada Mc Arthur Foundationyang telah membiaya penelitian ini;dan Dr. Purwanto yang telahmembantu terselenggaranyapenelitian ini. Ucapan terima kasihdisampaikan pula kepada Sdr. Amir,Oktovianus, Sumanto, dan Bpk.Abuwena yang telah membantudalam pelaksanaan penelitian dilapangan, serta semua pihak yangtelah membantu dalam pelaksanaan

33

Page 9: BIOOIVERSITAS IKAN 01 KAWASAN REHABILlTASI BAKAU …

Zoo Indonesia.Zflf)] (28)

penelitian maupuntulisan ini.

penyusunan

DAFT AR PUSTAKA

Adrim, M., O. Asikin & AV Toro.1982. Komunitas ikan didaerah bakau 9ugus pulauPari. Pros. Sem. Ekost. Bakau11,183-197.

Akihito, P., M. Hayashi & T. Yoshino.1988. Suborder Gobioidei ofprint from 'The fishes of theJapanese arcl'l;pelago: Z'dedition. 235-495 pp.

Alien, G.R. & R. Steene. 1994. Indo-Pasific coral reef, Field Guide.Tropical reef Research,Singapore. 378 pp.

Alien, G. R. 1997. Marine fishes of thegreat barier reef and south-east Asia. Westem AustralianMuseum, Perth. 292 pp.

Anonim. 1979. Buku pedomanpengenalan sumber perikananlaut, Bagian I (jenis-jenisekonomis penting). OitjenPerikanan, Jakarta, 170 ha!.

Anonim. 1992. Booklet masalahperkotaan dan lingkungan.Kantor Pengkajian Perkotaandan Lingkungan (KPPPL) OKIJakarta, 62 ha!.

Oarsidi, A. 1986. Perkembanganpemanfatan hutan bakau diIndonesia. Pros. Sem. BakauIll. LlPI-Oephut-Perhutani.

Eschmeyer, W. N. 1998. Cataloh offishes Volume 1-3. CalifomiaAcademy of Science, 2903 pp.

Haryono & Y. Purwanto. 2000.Keanekaragaman jenis ikandan kaitannya dengan sistimpengelolaan kawasan pesisirTeluk Bone Sulawesi Selatan.Seminar KeanekaragamanHayati Ikan, Bogor 6 Juni2000,17 pp.

Kohno, H. & Sulistiono. 1994.Ichtyofauna in Segara AnakanLagoon. In: F. Takashima & K.Soewardi, eds., Ecologicalassesment for managementplanning of Segara AnakanLagoon, Cilacap, Central Java:77-82.

Kottelat, M., A.J. Whitten, S.N.Kartikasari & S. Wirjoatmodjo.1993. Ikan air tawar IndonesiaBagian Barat dan Sulawesi.Periplus Editions, 293 + 84 pp.

Lagler, K.F., J.E. Bardach & R.R.Miller. 1962. Ichtyology.John Wiley and Sons, NewYork-London, 545 pp.

Murdy, E. O. 1989. A taxonomicrevision and cladistic analysisof the Oxudercine Gobies(Gobiidae: Oxudercinae).Records of the AustralianMuseum supplement 11, 1-93pp.

Nelson, J.S. 1994. Fishes of theWorld. 3'd. John Wiley dan

34

Page 10: BIOOIVERSITAS IKAN 01 KAWASAN REHABILlTASI BAKAU …

Zoo Indonesia.200 I (28)

Sons, Inc., New York. Him 1-600.

Odum, P. 1971. Dasar-dasar Ekologi(terjemahan). Gadjah MadaUniversity Press, Yogyakarta,677 hal,

Pescod, M.B. 1973. Investigation ofRational Effluent and StreamStandards for 'TropicalCountries. Asian Institute ofTechnology, Bangkok-Thailand.

$outhwood, .T.R.E: EcologicalMethods. Chaprnan and' Hall, .london, 383 pp.

Tarp; -T,G. &P.J. Kailola. 1984,Trawled' fishes, of SoutnemIndonesia. and Northwetern

Australia, Tien Wah Press,Singapore, 406 hal.

Wardoyo. 1981, Kriteria Kualitas AirUntuk Keperluan Pertaniandan Perikanan. InstitutePertanian Bogor (IPB),Bogor.

Weber, M. & L.F. de Beaufort. 1911-1940. The fishes of the Indo-Australian Archipelago I-XI.Brill, Leiden.

Mustafa & G,S.1987, Ekologi

Gadjah Mad aPress., 845 pp.

Whitten, A.J., M.Henderson .. Sulciwesi.University

'j7

j '6I 5

"'"E4JI!.

s:III

E 3j...,

2

oGobiidae E n 9 ra u lid a e

Suku predominanLeiognathidae Polynem id a eEleotrididae

Gambar 1. Histogram variasi suku ikan predominan di Paojepe.

35