24
Diny Rosdiany Kusnadi, 2014 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEACHING AND LEARNING USING LOCALLY AVAILABLE RESOURCES (TALULAR) DALAM PEMBELAJARAN MENYIMAK DONGENG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN A. SUBJEK PENELITIAN 1. Populasi Sugiyono (2012, hlm. 80) menyatakan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Adapun populasi dalam penelitian ini adalah siswa SDN Mekarmaya I Kabupaten Karawang yang berjumlah 369 Orang, terdiri atas 191 Siswa laki-laki dan 178 Siswa perempuan 2. Sampel Menurut Sugiyono (2012, hlm. 81) Sampel adalah bagian dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Pemilihan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan carapurposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.Dalam penelitian ini dipilih siswa kelas 3 sebagai sampel dikarenakan beberapa pertimbangan yaitu a) siswa kelas 3 merupakan siswa kelas rendah di sekolah dasar yang memiliki keterampilan menyimak dongeng yang perlu dengan visualisasi, sehingga dapat dilakukan di kelas ini b) berdasarkan silabus pembelajaran yang ada, pembelajaran menyimak dongeng merupakan salah satu pembelajaran pada kelas ini c) tidak akan mengganggu program sekolah dalam mempersiapkan siswa untuk mengikuti ujian akhir (jika sampel penelitian dipilih siswa kelas III). Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 2 kelas yaitu kelas IIIA yang berjumlah 27 siswa sebagai kelas kontrol, dan IIIB 24 siswa sebagai kelas eksperimen.

BAB III SUBJEK PENELITIAN 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/19393/6/s_pwk_1004025_chapter3.pdfpenelitian yang mendekati percobaan sungguhan dimana tidak mungkin mengadakan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III SUBJEK PENELITIAN 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/19393/6/s_pwk_1004025_chapter3.pdfpenelitian yang mendekati percobaan sungguhan dimana tidak mungkin mengadakan

Diny Rosdiany Kusnadi, 2014 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEACHING AND LEARNING USING LOCALLY AVAILABLE RESOURCES (TALULAR) DALAM PEMBELAJARAN MENYIMAK DONGENG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. SUBJEK PENELITIAN

1. Populasi

Sugiyono (2012, hlm. 80) menyatakan bahwa populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya.

Adapun populasi dalam penelitian ini adalah siswa SDN Mekarmaya I

Kabupaten Karawang yang berjumlah 369 Orang, terdiri atas 191 Siswa laki-laki

dan 178 Siswa perempuan

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2012, hlm. 81) Sampel adalah bagian dan karakteristik

yang dimiliki oleh populasi tersebut. Pemilihan sampel dalam penelitian ini

dilakukan dengan carapurposive sampling yaitu teknik penentuan sampel dengan

pertimbangan tertentu.Dalam penelitian ini dipilih siswa kelas 3 sebagai sampel

dikarenakan beberapa pertimbangan yaitu a) siswa kelas 3 merupakan siswa kelas

rendah di sekolah dasar yang memiliki keterampilan menyimak dongeng yang

perlu dengan visualisasi, sehingga dapat dilakukan di kelas ini b) berdasarkan

silabus pembelajaran yang ada, pembelajaran menyimak dongeng merupakan

salah satu pembelajaran pada kelas ini c) tidak akan mengganggu program

sekolah dalam mempersiapkan siswa untuk mengikuti ujian akhir (jika sampel

penelitian dipilih siswa kelas III). Sampel dalam penelitian ini terdiri dari 2 kelas

yaitu kelas IIIA yang berjumlah 27 siswa sebagai kelas kontrol, dan IIIB 24 siswa

sebagai kelas eksperimen.

Page 2: BAB III SUBJEK PENELITIAN 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/19393/6/s_pwk_1004025_chapter3.pdfpenelitian yang mendekati percobaan sungguhan dimana tidak mungkin mengadakan

Diny Rosdiany Kusnadi, 2014 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEACHING AND LEARNING USING LOCALLY AVAILABLE RESOURCES (TALULAR) DALAM PEMBELAJARAN MENYIMAK DONGENG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan eksperimen kuasi yang

berdasar dari pendapatSugiyono (2012, hlm. 114) mengemukakan bahwa:

Penelitian eksperimen kuasi merupakan pengembangan dari trueexperimental design, yang sulit dilaksanakan.Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.Walaupun demikian desain ini lebih baik dari pre-exsperimental design.Quasi eksperimental design, digunakan karena pada kenyataanya sulit mendapat kelompok kontrol yang digunakan dalam penelitian.

Senada dengan pendapat di atas menurut Hatimah, dkk (2007, hlm. 106)

Penelitian eksperimen kuasi atau eksperimen semu ini merupakan penelitian yang mendekati percobaan sungguhan dimana tidak mungkin mengadakan kontrol, memanipulasi semua varibel yang relevan dengan adanya kompromi dalam menentuan validitas eksternal dan validitas internal sesuai dengan batasan-batasan yang ada.

Emzir (2010: 64) mengemukakan bahwa “penelitian eksperimental

merupakan satu-satunya metode penelitian yang dapat menguji secara benar

hipotesis menyangkut hubungan kausal (sebab-akibat).”

Sementara quasi eksperimental yang bertujuan untuk “memperoleh

informasi yang merupakan perkiraan yang dapat diperoleh yang sebenarnya dalam

kondisi yang tidak memungkinkan untuk mengontrol dan atau memanipulasi

semua variabel yang relevan” (Burhanuddin TR, 2010: 16)

Berdasarkan teori di atas penulis menggunakan metode eksperimen kuasi

karena penulis ingin melihat perbedaan dalam proses pembelajaran dimana ada

sebab dan akibat yang dilakukan. Hal lain juga yang mendasari penelitian, dalam

penelitian ini terdapat beberapa hal yang tidak memungkinkan untuk dikontrol

ketika melakukan penelitian misalnya saja hal-hal yang dapat mempengaruhi

variabel bebas yang akan mempengaruhi pula pada variabel terikatnya .

Page 3: BAB III SUBJEK PENELITIAN 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/19393/6/s_pwk_1004025_chapter3.pdfpenelitian yang mendekati percobaan sungguhan dimana tidak mungkin mengadakan

Diny Rosdiany Kusnadi, 2014 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEACHING AND LEARNING USING LOCALLY AVAILABLE RESOURCES (TALULAR) DALAM PEMBELAJARAN MENYIMAK DONGENG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Desain Penelitian

Desain penelitian ini memakai Nonequivalent Control Group

Design.“Desain ini hampir sama dengan pretest-posttest control group design

(Disain Kelompok Kontrol Pratest-Pascatest), hanya pada desain ini kelompok

eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random” (Sugiyono,

2012, hlm. 116). Emzir (2010, hlm. 102) mengatakan bahwa “dengan desain ini,

baik kelompok eksperimental maupun kelompok kontrol dibandingkan, kendati

kelompok tersebut dipilih dan ditempatkan tanpa melalui randomisasi.”

Penelitianinimeneliti dua variabel, yaituvariabel tak bebas

(dependent)danvariabel bebas (independent).Variabeltakbebasyangdiselidiki

adalah keterampilan menyimak materi dongeng di sekolah dasar.Variabel

bebasnya adalah penerapan model pembelajaran TALULAR dan tanpa penerapan

model pembelajaran TALULAR.

Pada desain ini menjelaskan terdapat dua kelas, yaitu kelas eksperimen

dan kelas kontrol, dimana pada kelas eksperimen diberi perlakuan (treatment),

pada penelitian ini treatment tersebut adalah penggunaan model pembelajaran

TALULAR dan di kelas kontrol yang tidak menggunakan model pembelajaran

TALULAR, yang kemudian hasil belajarnya di bandingkan, apakah ada pengaruh

yang signifikan antara kelas yang di beri treatment dan kelas yang tidak di beri

treatment.

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Nonequivalent control group design yang digambarkan seperti berikut :

Keterangan: O1 dan O3 = Pretes

O2 dan O4 = Postes

X = Pembelajaran menyimak dongengberbasis TALULAR

(Sugiyono, 2012, hlm. 79)

O1 X O2

O3 O4

Page 4: BAB III SUBJEK PENELITIAN 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/19393/6/s_pwk_1004025_chapter3.pdfpenelitian yang mendekati percobaan sungguhan dimana tidak mungkin mengadakan

Diny Rosdiany Kusnadi, 2014 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEACHING AND LEARNING USING LOCALLY AVAILABLE RESOURCES (TALULAR) DALAM PEMBELAJARAN MENYIMAK DONGENG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Definisi Oprasional

Penelitian mengenai penerapan model pembelajaran TALULARdalam

menyimak dongeng ini, terdiri atas dua variabel yaitu model pembelajaran

TALULARdan menyimak dongeng.Agar tidak terjadi kesalahan dalam

penafsiran, berikut dijelaskan kedua variabel dari penelitian ini.

1. Model Pembelajaran TALULAR

TALULAR singkatan dari Teaching and Learning Using Locally

Available Resources .Talular merupakan model pembelajaran yang menggunakan

sumber-sumber daya local yang tersedia.Model pembelajaran TALULAR

menggabungkan pemahaman tentang pembelajaran di kelas yang dalam

pelaksanaannya sangat dipengaruhi dengan keterbatasan sumber daya yang

terdapat di lingkungan sekitar.Penerapan model pembelajaran berbasis

TALULAR merupakan satu diantara alternatif yang bisa digunakan sebagai

sarana pendukung agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.

2. Keterampilan menyimak dongeng

Yang dimaksud keterampilan menyimak dongeng adalah kemampuan

siswa menjawab pertanyaan tentang dongeng yang telah di ceritakan oleh

guru.Adapun model yang digunakan untuk menarik minat siswa kelas II untuk

mendengarkan dongeng yaitu dengan model pembelajaran TALULAR. Model

pembelajaran TALULAR akan di gunakan sebagai media dalam menyampaikan

dongeng. Dimana tujuannya adalah mengajak siswa lebih aktif, kreatif, dan

antusias dalam belajar dongeng.Keterampilan menyimak dongeng tersebut dari

hasil siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan berdasarkan kriteria yang telah di

tetapkan.

E. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan data

1. Instrumen Penelitian

a. Tes

“Tes adalah sederetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang

digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan inteligensi, kemampuan

atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok” (Arikunto, 2009, hlm 150). Tes

Page 5: BAB III SUBJEK PENELITIAN 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/19393/6/s_pwk_1004025_chapter3.pdfpenelitian yang mendekati percobaan sungguhan dimana tidak mungkin mengadakan

Diny Rosdiany Kusnadi, 2014 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEACHING AND LEARNING USING LOCALLY AVAILABLE RESOURCES (TALULAR) DALAM PEMBELAJARAN MENYIMAK DONGENG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang dilakukan dalam penelitian ini berupa lembar soal yang terdiri dari 10

Pertanyaan mengenai dongeng Sangkuriang yang telah diuji validitas dan

reabilitasnya.

b. Observasi

Arikunto (2009, hlm. 156) mengungkapkan bahwa “observasi merupakan

kegiatan pemuatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh

alat indra.” Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi

sistematis dimana observasi dilakukan oleh pengamat dengan menggunakan

pedoman sebagai instrumen pengamatan.Dalam penelitian ini peneliti

mengobservasi kegiatan siswa dan kegiatan guru.Lembar observasi terlampir.

c. Angket atau kuesioner

“Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau

hal-hal yang diketahui”(Arikunto, 2009, hlm. 151). Angket yang digunakan dalam

penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon siswa setelah pembelajaran

menggunakan TALULAR. (Angket terlampir)

2. Pengembangan Instrumen

a. Tes

1) Uji Validitas

“Validitas atau kesahihan adalah menunjukkan sejauh mana suatu alat

ukur mampu mengukur apa yang ingin diukur (valid measure if it successfully

measure the phenomenon).” (Siregar, 2012, hlm. 162)

Menurut Arikunto (2009, hlm. 69) mengungkapkan “ sebuah tes dikatakan

memiliki validitas jika hasilnya sesuai dengan kriteria, dalam arti memiliki

kesejajaran antara hasil tes tersebut dengan kriteria”.

Page 6: BAB III SUBJEK PENELITIAN 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/19393/6/s_pwk_1004025_chapter3.pdfpenelitian yang mendekati percobaan sungguhan dimana tidak mungkin mengadakan

Diny Rosdiany Kusnadi, 2014 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEACHING AND LEARNING USING LOCALLY AVAILABLE RESOURCES (TALULAR) DALAM PEMBELAJARAN MENYIMAK DONGENG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kenneth Bailey (Siregar, 2012) mengelompokan tiga jenis utama validitas

yaitu :Face Validity, Criterion Validity, dan Construct Validity. Penelitian ini

menggunakan Construct Validity, menurut Jack R. Fraenkel (Siregar, 2012, hlm.

163) “validasi konstruk (penentuan validitas konstruk) merupakan yang terluas

cakupannya dibanding dengan validasi lainnya, karena melibatkan banyak

prosedur termasuk validasi isi dan validasi kriteria.”

Siregar (2012, hlm. 164) mengungkapkan bahwa suatu instrumen

penelitian dikatakan valid apabila :

a) Jika korelasi product moment melebihi 0,3 (Soegiyono, 1999)

b) Jika koofisien korelasi product moment> melebihi r-tabel (α; n-2), n = jumlah

sampel maka valid

c) Nilai sig. ≤ α

Rumus yang bisa digunakan untuk uji validitas menggunakan teknik korelasi

product momentadalah :

� = � (∑ ��) − (∑ �)( ∑�)�[�(∑X�) − (∑X)�│n(∑��) − (∑�)�]

Dimana :

n = Jumlah responden

x = skor variable (jawaban responden)

y = skor total variable untuk responden n

Hasil analisis uji validitas instrumen dari soal yang telah diuji coba pada

siswa kelas III SDNMekarmaya II Karawang dengan dk=21 dan α= 5% adalah

sebagai berikut:

Tabel 3.1Hasil Analisis Uji Validitas Instrumen Tes

No. Item Kriteria

Penilaian �������

Harga ������ Keputusan

1 0,654 > 0,433 Valid

Page 7: BAB III SUBJEK PENELITIAN 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/19393/6/s_pwk_1004025_chapter3.pdfpenelitian yang mendekati percobaan sungguhan dimana tidak mungkin mengadakan

Diny Rosdiany Kusnadi, 2014 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEACHING AND LEARNING USING LOCALLY AVAILABLE RESOURCES (TALULAR) DALAM PEMBELAJARAN MENYIMAK DONGENG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2 0,661 > 0,433 Valid

3 0,492 > 0,433 Valid

4 0,084 < 0,433 Tidak valid

5 0,548 > 0,433 Valid

6 0,712 > 0,433 Valid

7 0,733 > 0,433 Valid

8 0,583 > 0,433 Valid

9 0,376 < 0,433 Tidak valid

10 0,548 > 0,433 Valid

11 0,571 > 0,433 Valid

12 0,590 > 0,433 Valid

13 0,314 < 0,433 Tidak valid

2) Uji Reabilitas

“Reabelitas adalah untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap

konsisten, apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang

sama dengan menggunakan alat pengukur yang sama pula”(Siregar, 2012, hlm.

173)

Arikunto (2009, hlm. 86) mengungkapkan bahwa :

Reabelitas berhubungan dengan masalah kepercayaan.Suatu tes dikatakan memiliki taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebutdapat memberikan hasil yang tetap.Seandainya hasilnya berubah-ubah, perubahan yang terjadi dapat dikatakan tidak berarti.

Adapun dalam penelitian ini, pengujian reabelitas menggunakan metode

Split Half Method Sperman Brown. Siregar (2012) mengungkapkan prosedur

perhitungan uji reabelitas dengan menggunakan Split Half Method:

a. Membuat hipotesis dalam bentuk kalimat :

Ho : Tidak ada hubungan antara pengukuran Split Half Method( tidak reabel)

Ha : Ada hubungan antara pengukuran Split Half Method(reabel)

b. Menentukan taraf signifikan (α).

c. Membagi instrument.

Page 8: BAB III SUBJEK PENELITIAN 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/19393/6/s_pwk_1004025_chapter3.pdfpenelitian yang mendekati percobaan sungguhan dimana tidak mungkin mengadakan

Diny Rosdiany Kusnadi, 2014 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEACHING AND LEARNING USING LOCALLY AVAILABLE RESOURCES (TALULAR) DALAM PEMBELAJARAN MENYIMAK DONGENG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d. Kaidah pengujian.

Jika, r11≤ rtabel, maka Ho di terima

Jika, r11>rtabel, maka Ho ditolak

e. Menghitung r11

1. Menghitung rxy

��� = � (∑ ��) − (∑ �)( ∑�)�[�(∑X�) − (∑X)�│n(∑��) − (∑�)�]

Dimana :

rxy = nilai korelasi

n = Jumlah responden

x = skor variable (jawaban responden)

y = skor total variable untuk responden n

2. Menghitung nilai indeks reabelitas (r11)

��� = 2(���)1 + ���

Dimana :

r11= koofesien reabelitas instrument

rxy = nilai korelasi

Page 9: BAB III SUBJEK PENELITIAN 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/19393/6/s_pwk_1004025_chapter3.pdfpenelitian yang mendekati percobaan sungguhan dimana tidak mungkin mengadakan

Diny Rosdiany Kusnadi, 2014 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEACHING AND LEARNING USING LOCALLY AVAILABLE RESOURCES (TALULAR) DALAM PEMBELAJARAN MENYIMAK DONGENG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hasil analisis uji reabelitas instrumen dari soal yang telah diuji coba pada

siawa kelas III SDNMekarmaya II Karawang dengan dan α= 5% adalah sebagai

berikut:

Tabel 3.2Hasil Analisis Uji Reabelitas Instrumen Tes

No Nama Skor Total X^2 Y^2 XY

1 S-1 30 400 100 200

2 S-2 20 100 100 100

3 S-3 90 3600 900 1800

4 S-4 50 400 900 600

5 S-5 20 100 100 100

6 S-6 20 100 100 100

7 S-7 10 0 100 0

8 S-8 50 100 1600 400

9 S-9 90 2500 1600 2000

10 S-10 50 400 900 600

11 S-11 60 900 900 900

12 S-12 40 400 400 400

13 S-13 40 400 400 400

14 S-14 90 2500 1600 2000

15 S-15 90 2500 1600 2000

16 S-16 70 900 1600 1200

17 S-17 10 0 100 0

18 S-18 80 1600 1600 1600

19 S-19 70 900 1600 1200

20 S-20 20 100 100 100

21 S-21 60 900 900 900

22 S-22 40 400 400 400

23 S-23 70 400 2500 1000

1170 19600 20100 18000

Product moment = 0.650816

Reabelitas Tinggi 0.788478 > R tabel 0,43 (reabel)

Total 560 610

Statistik ∑X

30 30

20 20

20 50

40 40

30 40

10 10

50 40

30 40

0 10

20 20

20 20

50 40

50 40

20 30

30 30

10 10

0 10

10 40

60 30

20 30

10 10

(X) (Y)

20 10

10 10

∑�� ∑�" ∑�� ∑��"

Page 10: BAB III SUBJEK PENELITIAN 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/19393/6/s_pwk_1004025_chapter3.pdfpenelitian yang mendekati percobaan sungguhan dimana tidak mungkin mengadakan

Diny Rosdiany Kusnadi, 2014 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEACHING AND LEARNING USING LOCALLY AVAILABLE RESOURCES (TALULAR) DALAM PEMBELAJARAN MENYIMAK DONGENG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Analisis tingkat kesukaran soal

“Soal yang baik adalah yang tidak terlalu susah dan tidak terlalu sukar

“(Arikunto, 2009, hlm.207). Tingkat kesukaran (p) sebenarnya merupakan nilai

rata-rata dari kelompok teste.

Dalam peneletian ini, peneliti mengambil soal jawaban singkat. Dalam

perhitungan personal di beri nilai, jika jawaban tepat di beri nilai 10 poin dan jika

salah mendapatkan nilai 0, hal ini sependapat dengan pendapat Arifin ( 2012, hlm.

231) “untuk soal bentuk jawaban singkat (short answer) dan melengkapi

(completion) skor yang di cari sama dengan jumlah jawaban yang benar ”

S = ∑B

S = skor yang dicari

∑B = jumlah jawaban yang benar

Arifin ( 2012, hlm. 231)

Perhitungan tingkat kesukaran (p) pada soal isian singkat (Arifin, 2012,

hlm. 266) mengemukakan rumus :

#$ = (%& + %')(�& + �') ( 100%

Dimana:

TK = Proposisi tingkat kesukaran soal

WL = Jumlah peserta didik yang menjawab salah dari kelompok

bawah

WH = Jumlah peserta didik yang menjawab salah dari kelompok atas

Page 11: BAB III SUBJEK PENELITIAN 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/19393/6/s_pwk_1004025_chapter3.pdfpenelitian yang mendekati percobaan sungguhan dimana tidak mungkin mengadakan

Diny Rosdiany Kusnadi, 2014 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEACHING AND LEARNING USING LOCALLY AVAILABLE RESOURCES (TALULAR) DALAM PEMBELAJARAN MENYIMAK DONGENG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

nL = Jumlah kelompok bawah

nH = Jumlah kelompok atas

Setelah dihitung tingkatkesukaran dari 12 soal tersebut di klasifikasikan

menjadi 3 katagori seperti table berikut :

Tabel 3.3Tabel penafsiran hasil perhitungan tingkat kesukaran soal

Nilai p Katagori

0- 27% Soal mudah

28-72% Soal sedang

73%- 100% Soal sukar

Tabel 3.4 Tabel Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Soal

No WL WH nL nH TK (%)

1 5 0 7 7 35.71429

2 7 4 7 7 78.57143

3 7 3 7 7 71.42857

4 7 7 7 7 100

5 3 0 7 7 21.42857

6 7 1 7 7 57.14286

7 7 0 7 7 50

8 7 2 7 7 64.28571

9 7 5 7 7 85.71429

10 3 0 7 7 21.42857

11 7 4 7 7 78.57143

12 6 0 7 7 42.85714

13 6 6 7 7 85.71429

Mudah

Interpretasi

Sedang

Sukar

Sedang

Sukar

Sedang

Sukar

Sedang

Sedang

Sedang

Sukar

Mudah

Sukar

Menurut Arifin (2009: 270-271) mengemukakan bahwa :

Untuk memperoleh prestasi belajar yang baik, sebaiknya proporsi antara tingkat kesukaran soal tersebar secara normal, perhitungan proporsi tersebut dapat diatur sebagai berikut: (1) Soal sukar 25%, soal sedang 50%, soal mudah 25%, atau (2) Soal sukar 20%, soal sedang 60%, soal mudah 20%, atau (3)Soal sukar 15%, soal sedang 70%, soal mudah 15%.

Komposisi soal yang digunakan sesuai dengan pendapat Arifin (2009: 271)

adalah :

20 % Sukar : Nomor 2 dan 11 (4, 9 dan 13 tidak valid maka tidak akan dipakai)

Page 12: BAB III SUBJEK PENELITIAN 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/19393/6/s_pwk_1004025_chapter3.pdfpenelitian yang mendekati percobaan sungguhan dimana tidak mungkin mengadakan

Diny Rosdiany Kusnadi, 2014 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEACHING AND LEARNING USING LOCALLY AVAILABLE RESOURCES (TALULAR) DALAM PEMBELAJARAN MENYIMAK DONGENG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

60 % Sedang : Nomor 1, 3, 6, 7, 8, dan 12

20% Mudah : Nomor 2 dan 7

4. Daya Pembeda

Arifin (2012, hlm. 273) mengungkapkan bahwa perhitungan daya

pembeda adalah pengukuran sejauh mana soal mampu membedakan peserta didik

yang sudah menguasai kompetensi dengan peserta didik yang belum/kurang

menguasai kompetensi berdasarkan kriteria tertentu”

Umumnya para ahli membagi kelompok menjadi 27% kelompok atas, dan

27% kelompok bawah. Daya pembeda dapat dihitung dengan rumus :

DP = Daya Beda

WL = Jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok bawah

WH = Jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok atas

n = 27% x responden

(Arifin, 2012. Hlm 267)

(Arifin, 2012, hlm. 274) Untuk menginterpretasikan koofisien daya

pembeda tersebut dapat digunakan kriteria yang dikembangkan oleh Ebel sebagai

berikut :

Tabel 3.5Koofisien daya pembeda

Index of discrimination Item evaluation

0,40 and up Verry good item

0,30 – 0,39 Reasonably good, but possibly subject to

improvement

DP = (+, -+.)�

Page 13: BAB III SUBJEK PENELITIAN 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/19393/6/s_pwk_1004025_chapter3.pdfpenelitian yang mendekati percobaan sungguhan dimana tidak mungkin mengadakan

Diny Rosdiany Kusnadi, 2014 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEACHING AND LEARNING USING LOCALLY AVAILABLE RESOURCES (TALULAR) DALAM PEMBELAJARAN MENYIMAK DONGENG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

0,20 – 0,29 Marginal item, usually needing and being subject

to improvemet

Below – 0,19 Poor item, to be rejected or improved by revision

Berikut hasil daya pembeda instrumen dari soal yang telah diuji coba pada

siswa kelas III SDNMekarmaya II Karawang

Tabel 3.6Hasil analisis daya pembeda

kelompok atas

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1 S-3 10 10 0 0 10 0 10 0 10 10 10 10 10

2 S-9 10 10 10 0 10 10 10 0 10 10 0 10 0

3 S-14 10 0 10 0 10 10 10 10 0 10 10 10 0

4 S-15 10 0 10 0 10 10 10 10 0 10 10 10 0

5 S-18 10 10 10 0 10 10 10 10 0 10 0 10 0

6 S-16 10 0 0 0 10 10 10 10 0 10 0 10 0

7 S-19 10 0 0 0 10 10 10 10 0 10 0 10 0

jumlah 70 30 40 0 70 60 70 50 20 70 30 70 10

0 4 3 7 0 1 0 2 5 0 4 0 6

kelompok bawah

no siswa soal nomor

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13

1 S-1 10 0 0 0 10 0 0 0 0 10 0 0 0

2 S-2 0 0 0 0 10 0 0 0 0 10 0 0 0

3 S-5 0 0 0 0 10 0 0 0 0 10 0 0 0

4 S-6 0 0 0 0 10 0 0 0 0 10 0 0 0

5 S-20 10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10 0

6 S-7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10

7 S-17 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

jumlah 20 0 0 0 40 0 0 0 0 40 0 10 10

5 7 7 7 3 7 7 7 7 3 7 6 6

Daya Beda

DP = Daya Beda

WL = Jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok bawah

WH = Jumlah peserta didik yang gagal dari kelompok atas

n = 27% x responden

No WL WH n DP

1 5 0 7 0.714286

2 7 4 7 0.428571

3 7 3 7 0.571429

4 7 7 7 0

5 3 0 7 0.428571

6 7 1 7 0.857143

7 7 0 7 1

8 7 2 7 0.714286

9 7 5 7 0.285714

10 3 0 7 0.428571

11 7 4 7 0.428571

12 6 0 7 0.857143

13 6 6 7 0 poor item

verry good item

verry good item

marginal item

verry good item

verry good item

verry good item

verry good item

verry good item

verry good item

poor item

verry good item

verry good item

no siswasoal nomor

jumlah siswa yang salah

jumlah siswa yang salah

Interpretasi

DP = (+, -+.

Page 14: BAB III SUBJEK PENELITIAN 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/19393/6/s_pwk_1004025_chapter3.pdfpenelitian yang mendekati percobaan sungguhan dimana tidak mungkin mengadakan

Diny Rosdiany Kusnadi, 2014 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEACHING AND LEARNING USING LOCALLY AVAILABLE RESOURCES (TALULAR) DALAM PEMBELAJARAN MENYIMAK DONGENG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Observasi

Pengelolaan observasi dilakukan dengan cara berikut ini

Rumus :

/0�10�2310 = 45673ℎ 19:�19:� 6391;637 ( 100%

(Suherman dan Kusumah, 1990, hlm. 72)

Berikut ini adalah interpretase yang telah di katagorikan oleh Suherman

dan Kusumah (1990, hlm. 72) untuk mengamati aktivitas siswa dan guru :

Keterangan skor :

1. K (kurang)

2. C (cukup)

3. B (baik)

4. SB (sangat baik)

Keterangan skor :

1. < 40% - 55% = kurang

2. 55%-75% = cukup

3. 75%-90% = baik

4. 90%-100% = sangat baik

c. Kuesioner (Angket)

Sugiyono (2012, hlm. 199) “Kuesioner merupkan teknik pengumpulan

data yang dilakukan dengancara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan

tertulis kepada responden untuk dijawabnya”. Diadakannya angket dalam

penelitian ini digunakan untuk mengukur respon siswa.

Page 15: BAB III SUBJEK PENELITIAN 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/19393/6/s_pwk_1004025_chapter3.pdfpenelitian yang mendekati percobaan sungguhan dimana tidak mungkin mengadakan

Diny Rosdiany Kusnadi, 2014 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEACHING AND LEARNING USING LOCALLY AVAILABLE RESOURCES (TALULAR) DALAM PEMBELAJARAN MENYIMAK DONGENG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Rumus tingkat persetujuan yang dimodifikasi dari adaptasi Ruspiani

(Putri, 2006) adalah

#<� ==>?

>? × 100 %

Dimana :

#<� = Tingkat persetujuan

JSI = Jumlah seluruh skor siswa per item

SI = Jumlah skor ideal

Setelah data ditabulasi dan dianalisis maka tahap akhir dilakukan

interpretasi dengan katagori persentase menurut Kuntjaraningrat (Putri,2006, hlm.

82) yaitu seperti tabel :

Tabel 3.7 Interpretasi perhitungan persentase

Besar Persentase Interpretasi

0% Tidak ada

1% - 25% Sebagian kecil

26% - 49% Hampir setsengahnya

50% Setengahnya

51% - 75% Sebagian besar

76% - 99% Pada umumnya

100% Seluruhnya

Suherman (Putri, hlm. 83 2006)

Page 16: BAB III SUBJEK PENELITIAN 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/19393/6/s_pwk_1004025_chapter3.pdfpenelitian yang mendekati percobaan sungguhan dimana tidak mungkin mengadakan

Diny Rosdiany Kusnadi, 2014 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEACHING AND LEARNING USING LOCALLY AVAILABLE RESOURCES (TALULAR) DALAM PEMBELAJARAN MENYIMAK DONGENG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Teknik Analisis Data

a. Analisis Data Indeks Gain Ternormalisasi

Perhitungan data nilai indeks gain dilakukan untuk mengetahui kualitas

peningkatan kemampuan menulis puisi kelas eksperimen dan kelas kontrol dilihat

dari hasil pretes dan postes. Indeks gain dihitung dengan menggunakan rumus

sebagai berikut :

< B >=Tf − Ti

SI − Ti Hake (Al-Burhan, 2012)

Tabel 3.8Interpretasi Indeks Gain

Indeks gain (g) Kriteria

g > 0,70 Tinggi

0,30 < g ≤ 0,70 Sedang

g ≤ 0,30 Rendah

Utami (Wulansuci, 2012 hlm. 63)

Setelah menghitung indeks gain, kemudian dilakukan uji normalitas,

homogenitas dan uji perbedaan rata-rata terhadap indeks gain untuk melihat

perbedaan peningkatan kemampuan menulis puisi antara kelas eksperimen dan

kelas kontrol. Adapun hipotesis yang akan diuji adalah

H0: Tidak ada perbedaan peningkatan keterampilan menyimakdongeng

antarakelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran

TALULARdan kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional.

H0 :µ1 = µ2 (Tidak berbeda)

Page 17: BAB III SUBJEK PENELITIAN 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/19393/6/s_pwk_1004025_chapter3.pdfpenelitian yang mendekati percobaan sungguhan dimana tidak mungkin mengadakan

Diny Rosdiany Kusnadi, 2014 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEACHING AND LEARNING USING LOCALLY AVAILABLE RESOURCES (TALULAR) DALAM PEMBELAJARAN MENYIMAK DONGENG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ha: Ada perbedaan peningkatan keterampilan menyimakdongeng antarakelas

eksperimen yang menggunakan model pembelajaran TALULAR dan kelas

kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional.

Ha:µ1 ≠µ2 (berbeda)

a. Uji Normalitas

Penelitian ini menggunakan metode Kolmogorov-Smirnov, yaitu “uji ini

membandingkan serangkaian data pada sampel terhadap distribusi normal

serangkaian nilai mean dan standar deviasi yang sama. Singkatnya uji ini

dilakukan untuk mengetahui kenormalan distribusi beberapa data” (Siregar, 2012,

hlm. 245).

Adapun langkah-langkah mencari normalitas data menggunakan metode

Kilmogorov-Smirnov adalah sebagai berikut (Assyiehab, 2012) :

1) Tentukan hipotesis :

Ho = Dmaks< Dtabel

H1 = Dmaks> Dtabel

Dengan kaidah keputusan jika Dmaks< Dtabel maka Ho di terima, yang

artinya data berdistribusi normal

2) Urutkan nilai dari yang terkecil ke terbesar

3) Menentukan rerata

( =∑I(

∑I

Dimana :

( = rerata

I(= jumlah frekuensi kumulatif

I = jumlah responden

4) Menentukan standard deviasi (S)

1 = J∑I(�

∑I

Page 18: BAB III SUBJEK PENELITIAN 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/19393/6/s_pwk_1004025_chapter3.pdfpenelitian yang mendekati percobaan sungguhan dimana tidak mungkin mengadakan

Diny Rosdiany Kusnadi, 2014 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEACHING AND LEARNING USING LOCALLY AVAILABLE RESOURCES (TALULAR) DALAM PEMBELAJARAN MENYIMAK DONGENG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5) Untuk menghitung z score digunakan rumus :

K =(; − (

>

z : skor z

x : batas atas kelas interval

(̅ : nilai rata – rata

S : simpangan baku

6) Selanjutnya membuat tabel bantu standar deviasi normalitas (data harus

diurutkan terlebih dahulu)

Tabel 3.9Tabel Bantu Standar Deviasi Normalitas

No Xi Z Ft Fs | Ft-Fs |

1

2

n

Keterangan :

Xi = angka pada data

Z = angka baku

Ft = probalitas kumulatif normal (komulatif proporsi luasan kurva

normal berdasarkan notasi Z, dihitung dari luasan kurva mulai

dari ujung kiri kurva sampai dengan titik Z

Fs = probabilitas kumulatif empiris

S = simpangan baku

7) Signifikansi

Signifikansi uji, nilai terbesar | Ft – Fs | dibandingkan dengan nilai table

Kolmogorov-Smirnov, jika nilai | Ft – Fs | terbesar kurang dari nilai table

Page 19: BAB III SUBJEK PENELITIAN 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/19393/6/s_pwk_1004025_chapter3.pdfpenelitian yang mendekati percobaan sungguhan dimana tidak mungkin mengadakan

Diny Rosdiany Kusnadi, 2014 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEACHING AND LEARNING USING LOCALLY AVAILABLE RESOURCES (TALULAR) DALAM PEMBELAJARAN MENYIMAK DONGENG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kolmogorov-Smirnov, maka Ho diterima ; H1 ditolak. Jika nilai | Ft – Fs | terbesar

lebih besar dari nilai table Kolmogorov-Smirnov, maka Ho ditolak ; H1di terima.

b. Uji Homogenitas

Setelah uji normalitas, maka akan diketahui bahwa populasi berdistribusi

normal atau tidak. Jika populasi berdistribusi tidak normal maka menggunkan uji

non-parametik yaitu uji Mann-Whitney (jika responden > 20), jika data

berdistribusi normal, dilakukan uji homogenitas varians (uji-F) dengan

menggunakan rumus :

M =N3�;3�1 20�O013�N3�;3�1 20�90P;7

(Akdon, 2004:167)

Kriteria pengujian :

Jika Fhitung≥ Ftabel, data tidak homogen

Jika Fhitung≤ Ftabel, data homogen

Dengan hipotesis :

H0 : Q�� = QR�

H1 : Q��≠QR�

c. Uji Perbedaan Rata-Rata

Setelah dilakukan uji normalitas dan homogenitasakan diketahui bahwa

data normal dan homogen atau tidak, kemudian untuk mengetahui perbedaan rata-

rata kelas kontrol dan eksperimen dilakukan uji perbedaan rata-rata, jika data

normal dan homogen maka menggunakan uji statistik parametik, sedangkan jika

tidak normal memakai uji non parametik. Sebelum melakukan uji perbedaan rata-

Page 20: BAB III SUBJEK PENELITIAN 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/19393/6/s_pwk_1004025_chapter3.pdfpenelitian yang mendekati percobaan sungguhan dimana tidak mungkin mengadakan

Diny Rosdiany Kusnadi, 2014 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEACHING AND LEARNING USING LOCALLY AVAILABLE RESOURCES (TALULAR) DALAM PEMBELAJARAN MENYIMAK DONGENG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

rata, perlu dirumuskan terlebih dahulu hipotesis yang akan diuji. Dalam penelitian

ini, hipotesis yang akan diuji adalah:

H0 :µ1 = µ2 (Tidak berbeda)

Ha:µ1 ≠µ2 (berbeda)

Yaitu :

H0 : Tidak terdapat perbedaan kemampuan menulis puisi antara kelas

eksperimen dan kelas kontrol.

Ha : Terdapat perbedaan kemampuan menulis puisi antara kelas eksperimen

dan kelas kontrol.

Guna menghitung hipotesis penelitian ini digunakan uji t menggunakan

rumus t testpolled varians bila n1≠ n2, varian homogen Q�� = Q�

� , dengan derajat

kebebasan (dk) = �� + �� − 2

2 =(̅� − (̅R

�S(�T-�)UTVW(�X-�)UXV�TW�X-� Y S ��T + ��XY

(Sugiyono, 2012, hlm 273)

Keterangan :

(̅� =mean kelas eksperimen

(̅R =mean kelas kontrol

�� =jumlah peserta didik kelas ekperimen

�R =jumlah peserta didik pada kelas kontrol

1�� = variansi data kelas eksperimen

Page 21: BAB III SUBJEK PENELITIAN 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/19393/6/s_pwk_1004025_chapter3.pdfpenelitian yang mendekati percobaan sungguhan dimana tidak mungkin mengadakan

Diny Rosdiany Kusnadi, 2014 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEACHING AND LEARNING USING LOCALLY AVAILABLE RESOURCES (TALULAR) DALAM PEMBELAJARAN MENYIMAK DONGENG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1R� =variansi data kelas kontrol

F. Prosedur Penelitian

1. Persiapan Penelitian

Langkah-langkah persiapan penelitian yang dilakukan peneliti adalah :

a. Diawali dengan identifikasi masalah dan melakukan kajian literatur terhadap

pembelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan model pembelajaran

TALULAR.

b. Inventarisasi penelitian terdahulu

c. Mencari judul penelitian sesuai dengan permasalahan yang akan diangkat.

d. Merumuskan masalah penelitian. Merumuskan hal-hal apa saja yang akan

dicari pada penelitian ini

e. Dari hasil kajian di atas di gambarkan melalui sebuah proposal penelitian.

f. Seminar Proposal di Kampus UPI Purwakarta, di lanjutkan dengan revisi.

g. Pembuatan instrumen penelitian dan rancangan pembelajaran, baik untuk

kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol. Instrumen penelitian terdiri

dari tes menyimak berisi isian singkat yang di buat sesuai dengan langkah-

langkah menyimak.

h. Permohonan izin penelitian kepada Direktur UPI Purwakarta dan permohonan

izin kepada Kepala Sekolah yang akan di uji instrumen yaitu SDN

Mekarmaya II dan kepada Kepala Sekolah SDN Mekarmaya I sebagai sekolah

tempat penelitian.

i. Setelah disetujui maka peneliti langsung terjun kepada sekolah yang

bersangkutan untuk melaksanakan penelitian. Penelitian diawali dengan

melakukan uji coba instrumendi SDN Mekarmaya II pada tanggal 15 Maret

2014, pukul 08.00 – 09.00 WIB.

Page 22: BAB III SUBJEK PENELITIAN 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/19393/6/s_pwk_1004025_chapter3.pdfpenelitian yang mendekati percobaan sungguhan dimana tidak mungkin mengadakan

Diny Rosdiany Kusnadi, 2014 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEACHING AND LEARNING USING LOCALLY AVAILABLE RESOURCES (TALULAR) DALAM PEMBELAJARAN MENYIMAK DONGENG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Pelaksanaan Penelitian

a. Tahap pertama setelah persiapan penelitian dianggap cukup memadai,

dilanjutkan dengan memilih dua kelas sampel penelitian secara acak, hal itu

dimungkinkan karena SDN Mekarmaya I mempunyai karakteristik yang

hampir sama seperti gender, sebaran usia, dan keadaan ekonomi. Selanjutnya

di tetapkan sampel yaitu kelas III A sebagai kelas kontrol dan kelas III B

sebagai kelas eksperimen.

b. Tahap kedua adalah persiapan membuat media berbasis TALULAR yaitu

membuat rumah dongeng dengan menggunakan barang-barang bekas.

c. Tahap ke tiga yaitu pelaksanaan soal pretest pada kedua kelas baik kelas

kontrol maupun kelas eksperimen pada tanggal 3 Mei 2014

d. Tahap ke empat adalah pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan

model pembelajaran TALUAR di kelas eksperimen yaitu di kelas III B pada

tanggal 5 Mei 2014 dan 6 Mei 2014 dan pelaksanaan pembelajaran dengan

pembelajaran konvensional di kelas kontrol pada tanggal 5 Mei 2014.

Pembelajaran di kelas eksperimen berlangsung 4 x 35 menit dengan 2 x 35

menit di tanggal 5 Mei 2014 dan 2 x 35 menit di tanggal 6 Mei 2014,

sementara di kelas kontrol hanya berlangsung 2 x 35 menit pada tanggal 5

Mei 2014.

e. Tahap kelima adalah pemberian posttest di kedua kelompok siswa, di kelas

eksperimen posttest dilaksanakan tanggal 6 Mei 2014 sementara di kelas

kontrol pada tanggal 5 Mei 2014.Khusus untuk kelas eksperimen setelah

selesai pembelajaran siswa diminta untuk mengisi angket.

f. Tahap ke enam adalah menganalisis data yang telah diperoleh.

g. Tahap terakhir penelitian ini adalah membuat laporan penelitian.

3. Gambaran Pelaksanaan Penelitian

a. Pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran TALULAR

Sebelum penelitian dilaksanakan pada kelas eksprimen maka di buat

terlebih dahulu media pembelajaran berbasis TALULAR yaitu rumah dongeng

Page 23: BAB III SUBJEK PENELITIAN 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/19393/6/s_pwk_1004025_chapter3.pdfpenelitian yang mendekati percobaan sungguhan dimana tidak mungkin mengadakan

Diny Rosdiany Kusnadi, 2014 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEACHING AND LEARNING USING LOCALLY AVAILABLE RESOURCES (TALULAR) DALAM PEMBELAJARAN MENYIMAK DONGENG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang sesuai dengan dongeng yang akan dibawakan yaitu dongeng Tangkuban

Parahu, pembuatan rumah dongeng ini dibuat dengan menggunakan barang-

barang bekas yang sesuai dengan ciri TALUAR (Malawi Institute of Education

2004). Sebelum memberikan treatment kepada kelas eksperimenpeneliti

memberikan tugas yaitu mengekstrak bunga teleng, daun pandan, dan bunga

rosella menjadi sebuah cairan, membawa kunyit dan arang untuk mewarnai

gambar dengan menggunakan bahan-bahan alami seperti ciri TALULAR yaitu

memanfaatkan sumber daya local yang ada.

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Senin tanggal 5 Mei pukul

07.00-09.00 WIB di kelas, selanjutnya anak-anak di kelas eksperimen di bawa

belajar di alam terbuka, sesuai dengan ciri TALULAR yaitu bahwa pembelajaran

tidak terpaku pada kelas (Malawi Institute of education, 2004), pada pembelajaran

ini anak diminta menceritakan gambar yang telah disediakan, yaitu gambar seri

tentang dongeng Tangkuban Parahu untuk membangun persepsi awal dongeng,

dan memberikan anak kesempatan untuk menggunakan imajinasinya menebak

alur cerita tentang Tangkuban Parahu. Setelah menceritakan siswa diminta untuk

mewarnai dengan pewarna alami yang telah ditugaskan.Setelah selesai maka

gambar dikumpulkan sebagai LKS, dan siswa kembali ke ke sekolah, dan di beri

tugas untuk membawa kardus bekas, pulpen bekas, buku gambar, lem, gunting

dan solasi untuk membuat wayang pada keesokan harinya.

Pertemuan kedua pada hari Selasa tanggal 6 Mei 2014, peneliti

menjelaskan dongeng Tangkuban Parahu dengan menggunakan media rumah

dongeng dan wayang yang terbuat dari barang bekas sebagai salah satu ciri

TALUAR.Setelah menjelaskan siswa membuat wayang mereka sendiri dengan

bahan bahan yang telah ditugaskan kemarin, ini merupakan salah satu ciri

TALULAR yaitu peserta didik memproduksi sesuatu secara kreatif, lalu

mengomentari tokoh-tokoh yang ada di dongeng Tangkuban Parahu.Pembuatan

wayang di lakukan secara individu, tetapi untuk pemilihan karakter tokoh wayang

dilakukan secara kelompok.Setelah selesai membuat wayang dan mengomentari

Page 24: BAB III SUBJEK PENELITIAN 1. - repository.upi.edurepository.upi.edu/19393/6/s_pwk_1004025_chapter3.pdfpenelitian yang mendekati percobaan sungguhan dimana tidak mungkin mengadakan

Diny Rosdiany Kusnadi, 2014 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TEACHING AND LEARNING USING LOCALLY AVAILABLE RESOURCES (TALULAR) DALAM PEMBELAJARAN MENYIMAK DONGENG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tokoh di dalam dongeng (indikator pembelajaran), maka siswa diberikan posttest,

setelah selesai posttest siswa mengisi angket.

Aktifitas siswa di kelas eksperimen sangat positif dilihat dari antusisme

siswa yang tinggi sewaktu belajar, sisiwa yang aktif, kreatif, dan hasil tes pun

memperlihatkan hasil yang baik.

b. Pembelajaran dengan pendekatan konvensional

Pembelajaran secara konvensional ini dilakukan di kelas kontrol pada

tanggal 5 Mei 2014 selama 2 x 35 menit. Pada penelitaian ini peneliti memberikan

pembelajaran menyimak dongeng secara tradisional yaitu menjelaskan dongeng

dengan membaca dongeng di depan kelas, siswa memperhatikan penjelasan guru,

dan setelah itu menjawab soal yang merupakan soal posttest.

Aktifitas siswa pada pembelajaran konvensional cendrung pasif, karena

pembelajaran terpusat pada guru, guru lebih mendominasi pembelajaran dengan

menceritakan dongeng tanpa membiarkan siswa berimajinasi untuk membangun

apersepsi awal tentang dongeng. Pembelajaran pun terbilang singkat dan monoton

dibanding dengan kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran

TALULAR.