29
Abdul Rohman, 2016 PENGARUH INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION TERHADAP BRAND AWARENESS SEPEDA MOTOR MEREK TVS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini akan meganalisis mengenai pengaruh integrated marketing communication terhadap brand awareness. Objek dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas (independent) dan variabel terikat (dependent). Variabel independent dalam penelitian ini adalah integrated marketing communication. Dalam bahasa Indonesia sering di sebut variabel bebas, merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi perubahannya atau timbulnya variabel terkait (Sugiyono, 2012:61). Berdasarkan objek penelitian diatas, maka akan dianalisis beberapa hal, pertama mengenai gambaranintegrated marketing communicationsepeda motor merek TVS pada mahasiswa FPEB UPI, kedua gambaran brand awareness sepeda motor merek TVS pada mahasiswa FPEB UPI, dan ketiga pengaruh integrated marketing communication terhadap brand awareness pada mahasiswa FPEB UPI. Berdasarkan kurun waktu penelitian, metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional method, karena dilaksakan dalam kurun waktu yang tidak berkesinambungan dan panjang (kurang dari satu tahun). Menurut Sunyoto (2012, 30) cross section adalah data yang dikumpulkan pada waktu tertentu. Data cross section digunakan untuk mengamati respons dalam priode yang sama, sehingga variasi terjadi adalah pengamatan, dengan demikian data ini lebih sesuai untuk mendukung pembuktian dari prilaku individu.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitianrepository.upi.edu/25687/6/S_PEM_1001242_Chapter3.pdfAbdul Rohman, 2016 PENGARUH INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION TERHADAP

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitianrepository.upi.edu/25687/6/S_PEM_1001242_Chapter3.pdfAbdul Rohman, 2016 PENGARUH INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION TERHADAP

Abdul Rohman, 2016 PENGARUH INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION TERHADAP BRAND AWARENESS SEPEDA MOTOR MEREK TVS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Penelitian ini akan meganalisis mengenai pengaruh integrated marketing communication

terhadap brand awareness. Objek dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas (independent)

dan variabel terikat (dependent). Variabel independent dalam penelitian ini adalah integrated

marketing communication. Dalam bahasa Indonesia sering di sebut variabel bebas, merupakan

variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi perubahannya atau timbulnya variabel terkait

(Sugiyono, 2012:61).

Berdasarkan objek penelitian diatas, maka akan dianalisis beberapa hal, pertama

mengenai gambaranintegrated marketing communicationsepeda motor merek TVS pada

mahasiswa FPEB UPI, kedua gambaran brand awareness sepeda motor merek TVS pada

mahasiswa FPEB UPI, dan ketiga pengaruh integrated marketing communication terhadap brand

awareness pada mahasiswa FPEB UPI.

Berdasarkan kurun waktu penelitian, metode yang akan digunakan dalam penelitian ini

adalah cross sectional method, karena dilaksakan dalam kurun waktu yang tidak

berkesinambungan dan panjang (kurang dari satu tahun). Menurut Sunyoto (2012, 30) cross

section adalah data yang dikumpulkan pada waktu tertentu. Data cross section digunakan untuk

mengamati respons dalam priode yang sama, sehingga variasi terjadi adalah pengamatan, dengan

demikian data ini lebih sesuai untuk mendukung pembuktian dari prilaku individu.

Page 2: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitianrepository.upi.edu/25687/6/S_PEM_1001242_Chapter3.pdfAbdul Rohman, 2016 PENGARUH INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION TERHADAP

Abdul Rohman, 2016 PENGARUH INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION TERHADAP BRAND AWARENESS SEPEDA MOTOR MEREK TVS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1.2 Metode dan Desain Penelitian

3.2.1 Metode Penelitian

Metode penelitian adalah sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan

kegunaan tertentu (Sugiyono, 2012:1) pengertian ini menunjukan suatu penelitian memerlukan

suatu metode penelitian dimana tujuannya untuk mendapatkan hasil data penelitian dengan jelas

dan benar secara ilmiah.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pengaruh integrated marketing

communication terhadap brand awareness (survey pada mahasiswa FPEB UPI) adalah metode

verification dan deskription. Metode verification adalahmetode yang bertujuan menjelaskan

tentang hubungan integrated marketing communication terhadap brand awarenesssedangkan

metode deskriptif adalah metode penelitian untuk menggambarkan dari masing-masing variabel

yaitu integared marketing communication dan brand awareness sepeda motor merek TVS pada

mahasiswa FPEB UPI.Arikunto (2010:10) berpendapat bahwa penelitian verifikatif pada

dasarnya ingin menguji kebenaran melalui pengumpulan data dilapangan.

3.2.2 Desain Penelitian

Menurut Arikunto (2010:90) desain penelitian adalah rencana atau rancangan yang dibuat

oleh peneliti. Desain penelitian mencakup rencana, struktur, dan strategi sebagaimana rencana

dan struktur desain penelitian merupakan perencanaan penelitian, yakni penjelasan secara rinci

tentang keseluruhan rencana penelitian yang dimulai dari perumusan masalah, tujuan, gambaran

pengaruh antar variabel, perumusan hipotesis sampai rencana analisis data. Sebagai strategi,

desain penelitian merupakan penjelasan rinci tentang apa yang akan dilakukan penelitian dalam

rangka pelaksanaan penelitian.

Page 3: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitianrepository.upi.edu/25687/6/S_PEM_1001242_Chapter3.pdfAbdul Rohman, 2016 PENGARUH INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION TERHADAP

Abdul Rohman, 2016 PENGARUH INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION TERHADAP BRAND AWARENESS SEPEDA MOTOR MEREK TVS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penelitian ini menggunakan desain penelitian kausal. Menurut Sugiyono (2012:59) desain

kausal adalah hubungan yang bersifat sebab akibat. Jadi disini ada variabel independent (variabel

yang mempengaruhi) dan variabel dependent (dipengaruhi). Desain kausal berguna untuk

menganalisis hubungan-hubungan antara satu variabel dengan variabel lainya atau bagaimana

suatu variabel mempengaruhi variabel lainya. Oleh karena itu desain kausalitas pada penelitian

ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh integrated marketing communication terhadap brand

awareness.

3.3 Operasionalisasi Variabel

Operasionalisasi variabel merupakan serangkaian penjabaran dari variabel-variabel yang

diteliti sehingga menjadi sub variabel yang dapat dimengerti oleh semua orang khusunya untuk

responden yang diteliti sehingga ketika responden memberikan jawaban atau penjalasan pada

suatu pertanyaan dari variabel tersebut dapat dimengerti dan dipahami dengan baik. Dalam

penelitian ini yang menjadi rujukan dalam operasioanalisasi variabel adalah mengambil dari

kerangka pemikirian yang bersifat teoritis yang sudah dijelaskan dalam bab dua sebelumnya.

Menurut Arikunto (2010:91) operasionalisasi variabel adalah seperangkat petunjuk yang

lengkap tentang apa yang harus diamati dan bagaimana mengukur suatu variabel atau konsep

definisi operasionalisasi tersebut dapat membantu kita untuk mengklasifikasikan gejala disekitar

ke dalam kategori khusus dari variabel.

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang menjadi kajian dari penelitian ini, antara

lain :

a. Integrated marketing communication (X) sebagai variabel bebas (independent

variable).

Page 4: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitianrepository.upi.edu/25687/6/S_PEM_1001242_Chapter3.pdfAbdul Rohman, 2016 PENGARUH INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION TERHADAP

Abdul Rohman, 2016 PENGARUH INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION TERHADAP BRAND AWARENESS SEPEDA MOTOR MEREK TVS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Brand awareness (Y) sebagai variabel terkait (dependent variable)

Variabel-variabel tersebut diberikan definisi operasionalisasinya dan diberikan

penjabaran yang berupa indikator-indikator yang dapat diukur. Dalam penelitian ini skala

pengukuran dalam menjaring datanya seluruhnya menggunakan sekala ordinal.

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel Integrated Marketing Communication

Variabel

Indikator

Ukuran

Skala

Penguku

ran

No

Pertanyaan

di

Kuisioner

Integrated marketing

communication

adalah tindakan

kehati-hatian dalam

mengintegrasikan dan

mengkoordinasikan

banyaknya

komunikasi

perusahaan sebagai

saluran untuk

memberikan

kejelasan, konsisten

dan pesan yang

menarik tentang

organisasi dan produk

perusahaan.

Dan dimensi

atau tool dari

IMC adalah

tool dari imc

Iklan

Promosi

penjualan

Hubungan

masyarakat

Penjualan

perseorangan

Iklan 1. Tingkat keberagaman

media yang digunakan. Ordinal 1

2. Tingakat informasi

yang lengkap dan akurat

yang diberikan. Ordinal 2

3. Tingkat kemenarikan

iklan. Ordinal 3

Promosi

penjualan

1. Tingakatkemenarika

n media promosi

penjualan seperti undian

hadiah atau kupon. Ordinal 4

2. Tingkat keakuratan

informasi dalam undian

dan kupon. Ordinal 5

3. Tingkat rutinitas

dalam mengadakan

udian atau kupon

hadiah.

Ordinal 6

Pemasaran

langsung

1. Tingkat kelengkapan

media yang digunakan

seperti web site, telepon

atau televisi interaktif.

Ordinal 7

Page 5: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitianrepository.upi.edu/25687/6/S_PEM_1001242_Chapter3.pdfAbdul Rohman, 2016 PENGARUH INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION TERHADAP

Abdul Rohman, 2016 PENGARUH INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION TERHADAP BRAND AWARENESS SEPEDA MOTOR MEREK TVS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pemasaran

langsung

(Kotler dan

Amstrong, 2012:412).

2. Kemenarikan media

yang digunakan dalam

pemasaran langsung. Ordinal 8

3. Tingkat kemudahan

pemasaran langsung

dalam media tv dan

website

Ordinal 9

Hubungan

masyarakat

(public

relation)

1. Tingkat rutinitas

mengadakan program

PR Ordinal 10

2. Tingkat pemberian

sponsor pada acara-

acara umum. Ordinal 11

3. Tingkat pemberian

sponsor pada klub motor

TVS. Ordinal 12

Penjualan

perseorang

an

(Personal

selling )

1. Tingkat kemenarikan

tenaga penjualan

langsung. Ordinal 13

2. Tingkat keramahaan

dan kesopanan tenaga

penjualan langsung. Ordinal 14

3. Tingkat ketertarikan

tenaga penjualan

langsung dibandingkan

dengan penjual lain.

Ordinal 15

Tabel 3.2

Operasionalisasi Variabel Brand Awareness

Variabel

Indikator

Ukuran

Skala

pengukuran

No

Pertanyaan

di Kuisioner

Page 6: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitianrepository.upi.edu/25687/6/S_PEM_1001242_Chapter3.pdfAbdul Rohman, 2016 PENGARUH INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION TERHADAP

Abdul Rohman, 2016 PENGARUH INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION TERHADAP BRAND AWARENESS SEPEDA MOTOR MEREK TVS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kesadaran merek

adalah suatu hal

yang berkaitan

dengan kekuatan

merek atau

ingatan dalam

memori

seseorang, dimana

kita dapat

mengukur sebagai

kemampuan

konsumen

mengidentifikasi

suatu merek di

dari kondisi yang

paling bawah.

(Kevin Lane

Keller, 2013:73).

Pembentukan

asosiasi merek

1. Tingkat

pengetahuan

konsumen

terhadap merek

sepeda motor

merek TVS.

Ordinal 16

2. Tingkat

pengetahuan

konsumen

terhadap kualitas

sepeda motor

merek TVS.

Ordinal 17

3. Tingkat

pengetahuan

konsumen

terhadap

ketersedian spare

part sepeda

motor merek

TVS.

Ordinal 18

Pertimbangan

merek

1. Tingkat

pertimbangan

merek dalam

keputusan

pembelian.

Ordinal 19

2. Tingkat

pertimbangan

sepeda motor

merek TVS

untuk memenuhi

kebutuhan

trasportasi.

Ordinal 20

Pilihan

terhadap

merek

1. Tingkat

pemberian saran

kepada kerabat

dan keluarga

akan pilihan

sepeda motor

merek TVS

Ordinal 21

Page 7: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitianrepository.upi.edu/25687/6/S_PEM_1001242_Chapter3.pdfAbdul Rohman, 2016 PENGARUH INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION TERHADAP

Abdul Rohman, 2016 PENGARUH INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION TERHADAP BRAND AWARENESS SEPEDA MOTOR MEREK TVS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Tingkat

pilihan

konsumen

terhadap sepeda

motor merek

TVS jika

dibandingkan

merek lainya.

Ordinal 22

3.4 Jenis, Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data

3.4.1 Jenis dan Sumber Data

Sunyoto (2012:27) dalam suatu riset yang dilakukan seorang peneliti akan menggunakan

data-data yang dikumpulkan sebagai bahan utama proses pengolahan data dalam rangka

memecahkan permasalahan penelitian.

Sumber data disini adalah sumber data yang digunakan sebagai sumber data untuk

kelengkapan dan keperluan penelitian ini, mengenai sumber data secara garis besar dibagi

menjadi dua bagian yaitu data primer dan data sekunder yang berhubungan langsung dengan

objek yang diteliti.

1) Data Primer

Sumber data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada

pengumpul data (Sugiyono, 2012:308). Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data primer

adalah seluruh data yang diambil dari kuesioner yang dibagikan dan di isi oleh responden yang

mewakili dari seluruh populasi penelitian, yaitu mahasiswa FPEB UPI.

2) Data Sekunder

Sumber data sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada

pengumpul data (Sugiyono, 2012:309).Adapun yang menjadi sumber data sekunder dalam

penelitian ini dari BAK UPI mengenai jumlah mahasiswa FPEB UPI.

Page 8: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitianrepository.upi.edu/25687/6/S_PEM_1001242_Chapter3.pdfAbdul Rohman, 2016 PENGARUH INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION TERHADAP

Abdul Rohman, 2016 PENGARUH INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION TERHADAP BRAND AWARENESS SEPEDA MOTOR MEREK TVS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.3

Jenis dan Sumber Data

No Tujuan Penelitian Jenis

Data

Sumber Data

1 Mengetahui gambaran integrated marketing

communication menurut mahasiswa FPEB UPI

Primer

Sekunder

Penelitian

pada

mahasiswa

FPEB UPI

BAK UPI

2 Mengetahui tingkat brand awareness sepeda

motor merek TVSpada mahasiswa FPEB UPI

Primer

Sekunder

Penelitian

pada

mahasiswa

FPEB UPI

BAK UPI

3 Mengetahui sejauhmanapengaruh integrated

marketing communication terhadap brand

awareness sepeda motor merek TVS pada

mahasiswa FPEB UPI

Primer

Sekunder

Penelitian

pada

mahasiswa

FPEB UPI

BAK UPI

Page 9: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitianrepository.upi.edu/25687/6/S_PEM_1001242_Chapter3.pdfAbdul Rohman, 2016 PENGARUH INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION TERHADAP

Abdul Rohman, 2016 PENGARUH INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION TERHADAP BRAND AWARENESS SEPEDA MOTOR MEREK TVS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian,

karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data (Sugiyono, 2012:308). Dari

peryataan ini mengungkapkan bahwa teknik pengelolaan data merupakan suatu sangat penting

sehingga dalam penelitian ini menggunakan beberapa teknik pengelolaan data yaitu :

1) Dokumen

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk

tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang (Sugiyono, 2012:329).Dalam

dokumen tersebut didalamya terdapat studi kepustakaan. Studi kepustakaan adalah suatu

pengujian data dengan mengumpulkan data–data yang berkaitan dengan variabel-variabel

penelitian, baik variabel X atau Y dengan menggunakan literatur-literatur dari berbagai buku

yang berkaitan dengan penelitian ini khusunya dengan variabel yang diteliti.

Studi pustaka tersebut dilakukan sebagai bentuk menguji antara teori dalam literatur

dengan kenyataan dilapangan, setelah mendapatkan data-data yang bersumberkan dari literatur,

majalah dan sebagainya kemudian peneliti mengolah menjadi gambar, bagan atau penjelasan

yang dipaparkan dalam penelitian ini.

2) Angket

Angket adalah seperangkat pertanyaan-pertanyaan dari hasil penjabaran variabel–variabel

diteliti yang disebarkan kepada responden untuk mendapatkan data primer dari responden

sebagai anggota sampel pada penelitian ini.

3) Observasi

Page 10: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitianrepository.upi.edu/25687/6/S_PEM_1001242_Chapter3.pdfAbdul Rohman, 2016 PENGARUH INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION TERHADAP

Abdul Rohman, 2016 PENGARUH INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION TERHADAP BRAND AWARENESS SEPEDA MOTOR MEREK TVS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Observasi menurut Nasution dalam Sugiyono (2012:310) obsevasi adalah dasar semua

ilmu pengetahuan, didalam observasi terjadinya riset lapangan. Riset lapangan adalah suatu

tindakan pengamatan langsung kepada objek yang dijadikan sasaran. Penelitian berfungsi

sebagai pengumpulan data-data, kemudian data tersebut diolah dan dianalisis yang disajikan

dalam bentuk tabel atau gambar.

3.5 Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel

3.5.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generelasasi yang terdiri atas objek dan subjek yang mepunyai

kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitian untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya (Sugiono, 2012:80). berdasarkan pengertian tersebut mejelaskan bahwa

populasi merupakan objek dan subjek yang berkualitas bagi penelitian dengan artian tidak

sembarang orang yang tidak mempunyai kaitannya dengan objek yang diteliti, dalam etika

penelitian kesimpulan dari populasi menggambarkan terhadap kesimpulan penelitan yang

tergambar dari populasi.

Dalam penelitian ini yang menjadi populasinya adalah mahasiswa FPEB UPI , hal

tersebut di ambil karena dengan asumsi mahasiswa FPEB UPI merupakan salah satu target

potensial yang layak memeliki sebuah sepeda motor dengan usia 18-24 tahun.

Dari hal tersebut peneliti dapat mengasumsikan bahwa mahasiswa FPEB UPI dapat

dijadikan sebagai populasi pada penelitian ini, dengan jumlah (2820 mahasiswa) sumber dari

BAK UPI 2012.

Page 11: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitianrepository.upi.edu/25687/6/S_PEM_1001242_Chapter3.pdfAbdul Rohman, 2016 PENGARUH INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION TERHADAP

Abdul Rohman, 2016 PENGARUH INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION TERHADAP BRAND AWARENESS SEPEDA MOTOR MEREK TVS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.5.2 Sampel

Sampel adalah sub kelompok populasi yang terpilih untuk berpartisipasi dalam suatu

studi (Malhotra, 2010:364).Pengertian tersebut mengartikan bahwa sampel merupakan bagian

dari populasi yang mewakili suatu data yang diberikan dari suatu penelitian yang dilaksanakan.

Sugiono (2012:81) mengatakan bila suatu populasi besar dan peneliti tidak dapat

mempelajari semua pada populasi, misalnya karena keterbatasan waktu, maka peneliti dapat

menggunakan sampel yang diambil dari populasi tersebut. Berdasarkan pengertian Sugiono

tersebut menggambarkan bahwa sampel digunakan untuk mempermudah dan meringankan

peneliti dalam menghasilkan data internal yang diambil dari banyak respon.

Untuk mendapatkan sampel dari suatu populasi diperlukannya suatu teknik pengambilan

sampel yang tepat guna mendapatkan sampel yang berkualitas bagi sebuah penelitian, dalam

penelitian ini peneliti menggunakan teknik purposive samplingguna mendapatkan sampel yang

berkualitas, menurut Sugiyono(2012:96) purposive samplingadalah teknik penentuan sampel

dengan pertimbangan tertentu.Adapun pertimbangan atau sayarat-syaratnya adalah mahasiswa

FPEB UPI yang masuk dalam kategori dibawah ini :

Mahasiswa FPEB UPI

Mengetahui mengenai sepedah motor merek TVS

Mengetahui IMC atau program promosi dari sepedah motor merek TVS

Setelah menentukan kriteria syarat mahasiswa FPEB UPI sebagai sampel, selanjutnya

peneliti menentukan cara penghitungan dalam menentukan jumlah sampel dari jumlah populasi

yang diambil.Teknik yang digunakan oleh penelitiadalah teknik slovin dengan rumusan sebagai

berikut.

n : Ukuran sampel

Page 12: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitianrepository.upi.edu/25687/6/S_PEM_1001242_Chapter3.pdfAbdul Rohman, 2016 PENGARUH INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION TERHADAP

Abdul Rohman, 2016 PENGARUH INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION TERHADAP BRAND AWARENESS SEPEDA MOTOR MEREK TVS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

N : Ukuran populasi

e2 : Presisi yang ditetapkan menggunakan 0,01

𝑛 =2820

1 + 2820 × 0,01

n = 96.575342≈ 97 Responden

Jumlah responden ini akan diambil pada mahasiswa FPEB UPI, diambil dengan jumlah

97 orang.

3.5.3 Teknik Penarikan Sampel

Teknik samplingadalah suatu teknik pengambilansampel (Sugiyono, 2012:81).Pengertian

tersebut menggambarkan bahwa teknik pengambilan penarikan sampel merupakan serangkaian

cara untuk menghasilkan suatu sampel dalam suatu penelitian.

Teknik penarikan sampel yang digunakan penulis adalah teknik nonprobability sampling.

Menurut Sugiyono (2012:120) nonprobability sampling adalah sebuah teknik penarikan sampel

yang tidak memberikan peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur (anggota) populasi

untuk dipilih menjadi anggota sampel.

Teknik penarikan sampel yangdigunakan peneliti adalah teknik purposive samplingguna

mendapatkan sampel yang berkualitas purposive samplingadalah teknik penentuan sampel

dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2012:96).Adapun pertimbangan atau sayarat-syaratnya

adalah mahasiswa FPEB UPI yang masuk dalam kategori dibawah ini :

o Mahasiswa FPEB UPI

o Mengetahui IMC atau program promosi dari sepedah motor merek TVS

Page 13: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitianrepository.upi.edu/25687/6/S_PEM_1001242_Chapter3.pdfAbdul Rohman, 2016 PENGARUH INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION TERHADAP

Abdul Rohman, 2016 PENGARUH INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION TERHADAP BRAND AWARENESS SEPEDA MOTOR MEREK TVS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3.6 Rancangan Analisis Datadan Uji Hipotesis

3.6.1 Rancangan Analisis Data

Dalam penelitian ini dalam mendapatkan data menggunakan kuisioner, dan setelah data

atau kuisioner yang dibagikan kepada responden selanjutnya adalah proses mengolah data dan

menafsirkan data untuk mengetahui hasil dari pengaruh integrated marketing communication

(X) terhadap brand awareness (Y), pengolahan datanya sebagai berikut :

1. Mengecek lembar jawaban yang telah diisi oleh responden, untuk mengetahui

kelengkapan hasil jawaban yang akan menentukan layak atau tidaknya lembar jawaban

tersebut untuk diolah lebih lanjut.

2. Menghitung bobot nilai dengan menggunakan lima pilihan jawaban klasifikasi pilihan

jawaban hal tersebut terlihat dalam Tabel 3.4.

Tabel 3.4

Pola Scoring Kuisioner Skala lima

Sangat Tidak

Setuju

1

2

3

4

5

Sangat Setuju

Sumber : Sunyoto, (2012:95)

3. Rekapitulasi nilai angket variabel X (integrated marketing communication) dan variabel

Y (brand awareness sepeda motor merek TVS). Tabulasi yaitu kumpulan data hasil

scoring pada langkah ke dua kedalam tabel.

Tabel 3.5

Pola Tabulasi Data Penelitian

RESPONDEN

VARIBEL X

VARIABEL Y

TOTAL

A

Page 14: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitianrepository.upi.edu/25687/6/S_PEM_1001242_Chapter3.pdfAbdul Rohman, 2016 PENGARUH INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION TERHADAP

Abdul Rohman, 2016 PENGARUH INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION TERHADAP BRAND AWARENESS SEPEDA MOTOR MEREK TVS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B

N

4. Uji coba kuesioner, hal ini dilakukan untuk menguji layak tidaknya suatu kuesioner yang

akan disebarkan kepada responden, maka penulis malakukan dua tahap pengujian yaitu

uji validitas dan reabilitas. Dengan keberhasilan uji validitas dan reabilitas dini akan

menjadikan kelayakan kuesioner untuk dibagikan kepada responden, dalam uji validitas

dipengaruhi oleh valid dan reabletidaknya suatu data. Menurut Sugiyono (2012 :172-173)

valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur

sedangkan reliable adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur

objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama.

5. Uji Statistik, dalam tahap menguji statistik menggunakan analisis regresi linier sederhana

karena penelitian ini didasari hubungan fungsional atau hubungan sebab akibat (kausal)

antara satu variabel bebas (X) yaitu integrated marketing communication terhadap brand

awareness sebagai variabel terikat (Y).

3.6.1.1 Pengujian Validitas

Menurut Sugiyono (2012:172) hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara

data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Suatu

instrumendianggap valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dalam suatu penelitian.

Dengan kata lain, mampu memperoleh data yang tepat dari variabel yang diteliti.

Pada setiap bagian kuesioner terdapat butir-butir pertanyaan yang secara sendiri-sendiri

dan pula berupa faktor-faktor dari penjabaran suatu variabel. Yaitu kumpulan beberapa butir

Page 15: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitianrepository.upi.edu/25687/6/S_PEM_1001242_Chapter3.pdfAbdul Rohman, 2016 PENGARUH INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION TERHADAP

Abdul Rohman, 2016 PENGARUH INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION TERHADAP BRAND AWARENESS SEPEDA MOTOR MEREK TVS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

yang memiliki keterkaitan satu dengan yang lainya. Salah satu cara untuk mengukur validitas

adalah dengan menggunakan beberapa cara analisis pada setiap butir pertanyaan.

Pada setiap analisis setiap butir sebetulnya sama dengan analisis masing-masing faktor,

adapun caranya setiap skor pertanyaan yang mewakili variabel X dikorelasikan dengan skor total

yang mewakili variabel Y. dari koefisien korelasi yang dihasilkan dapat ditentukan butir-butir

pertanyaan mana yang valid dan mana yang tidak valid dan harus dihilangkan atau diganti.

Persyaratan sebuah butir pernyataan dianggap valid apabila koefisien dianggap

signifikan. Apabila korelasi antar faktor rendah, seperti telah dikatakan, masing-masing faktor

mengukur variabel yang berbeda. Oleh karena itu validitas setiap butir pertanyaan dicari dengan

mengkorelasikan setiap butir pertayaan dengan faktor masing-masing.adapun teknik korelasi

yang digunakan adalah teknik korelasi pearsonproduct moment dengan rumus sebagai berikut :

𝑟𝑥𝑦 =𝑁 𝑋𝑌 − 𝑋 𝑌

𝑁 𝑋2𝑖 − 𝑋𝑖 2 𝑁 𝑌𝑖2 𝑌𝑖 2

(Sugiyono , 2012:255)

Keterangan :

rxyi= Koefisien korelasi

∑ xi = Jumlah skor tiap item

∑ yi = Jumlah total skor seluruh item

N = Langkah responden

Langkah-langkah yang dilakukan dalam uji validitas instrumen angket tersebut adalah

sebagai berikut :

1. Memberikan penomoran pada angket yang masuk

2. Memberikan skor pada setiap item sesuai dengan bobot yang telah ditentukan, yakni

dengan menggunakan skala ukuran dari 1 sampai 5.

Page 16: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitianrepository.upi.edu/25687/6/S_PEM_1001242_Chapter3.pdfAbdul Rohman, 2016 PENGARUH INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION TERHADAP

Abdul Rohman, 2016 PENGARUH INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION TERHADAP BRAND AWARENESS SEPEDA MOTOR MEREK TVS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Membuat tabel untuk mendapatkan harga ∑ xy, ∑ x2, dan ∑y

2, sesuai dengan rumus diatas

dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut :

Meng-input data skor dari setiap item angket

Menghitung skor ∑ x2, dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut :

o Menghitung mean untuk setiap angket

o Menghitung skor setiap item dengan mean tiap item, sehingga diperoleh skor x

o Menguadratkan harga x untuk tiap-tiap item, sehingga mendapatakan skor x2

Menjumlahkan skor, dengan mengiuti langkah-langkah sebagai berikut :

o Menjumlahkan skor setiap responden, sehingga mendapatkan skor total untuk setiap

responden

o Menghitung mean skor total

o Mengurangkan skor total tiap-tiap responden dengan mean skor total, sehingga

diperoleh nilai y

o Menguadratkan nilai y tiap-tiap responden, sehingga mendapatkan nilai y2

o Menjumlahkan skor y2, sehingga diperoleh skor ∑y

2

o Menghitung skor ∑ xy

o Menghitung uji-t dengan rumus

𝑡 = 𝑁 − 2

1 − 𝑟2

𝑟

Keterangan :

t = Nilai thitung

r = Koefisien korelasi hasil thitung

N = Jumlah responden dengan distribusi (tabel t) untuk α = 0,5 dan

Page 17: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitianrepository.upi.edu/25687/6/S_PEM_1001242_Chapter3.pdfAbdul Rohman, 2016 PENGARUH INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION TERHADAP

Abdul Rohman, 2016 PENGARUH INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION TERHADAP BRAND AWARENESS SEPEDA MOTOR MEREK TVS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

derajat kebebasan (dk = n-2)

4. Keputusan pengujian instrumen validitas :

Jika r hitung ≥rtabel berarti valid

Jika r hitung ≤rtabelberarti tidak valid

Perhitungan validitas item instrumen dilakukan dengan bantuan program SPSS 20.

Berikut ini merupakan hasil dari uji validitas terhadap variabel x dan y dengan menggunakan

software for windows(SPSS 20) dari hasil kuesioner yang diisi oleh 30 orang responden,

disajikan pada Tabel 3.6.

Tabel 3.6

Pengujian Validitas variabel X dan Y

No

Pernyataan

R Hitung

R Tabel

Keterangan

Variabel X

Iklan

1 Media yang digunakan untuk

pengiklanan oleh sepeda motor TVS

sangat beragam , seperti Televisi, radio,

koran dsb.

0,752

0,340

Valid

2 Iklan yang ditayangkan oleh sepeda

motor dalam berbagai media

memberikan informasi yang lengkap dan

akurat.

0,617

0,340

Valid

Page 18: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitianrepository.upi.edu/25687/6/S_PEM_1001242_Chapter3.pdfAbdul Rohman, 2016 PENGARUH INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION TERHADAP

Abdul Rohman, 2016 PENGARUH INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION TERHADAP BRAND AWARENESS SEPEDA MOTOR MEREK TVS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3 Iklan sepeda motor TVS yang disajikan

dalam berbagai media sangat menarik.

0,868 0,340 Valid

Promosi penjualan

4 Undian berhadiah, kupon atau

pemberian sponsor dari perusahaan

sepeda motor TVS sangat menarik bagi

anda.

0,810 0,340 Valid

5 Perusahaan sepeda motor TVS

memberikan informasi lengkap dan

akurat terhadap media promosi seperti

undian berhadiah, kupon atau sponsor

suatu acara.

0,796 0,340 Valid

6 Perusahaan sepeda motor TVS sering

mengadakan undian berhadiah,

pemberian kupon hadiah atau sponsor

pada suatu acara.

0,880 0,340 Valid

Pemasaran langsung

7 Perusahaan sepeda motor merek TVS

mengadakan pemasaran langsung

melalui web online, telpon maupun TV

interaktif.

0,683 0,340 Valid

8 Promosi yang diberikan sepeda motor 0,851 0,340 Valid

Page 19: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitianrepository.upi.edu/25687/6/S_PEM_1001242_Chapter3.pdfAbdul Rohman, 2016 PENGARUH INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION TERHADAP

Abdul Rohman, 2016 PENGARUH INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION TERHADAP BRAND AWARENESS SEPEDA MOTOR MEREK TVS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

TVS melalui web online, telepon

maupun iklan interaktif sangat menarik

bagi anda.

9 Pemasaran langsung yang diberikan oleh

sepeda motor TVS seperti web

online,telepon maupun TV interaktif

memberikan kemudahan bagi anda

dalam membeli.

0,874 0,340 Valid

Hubungan masyarakat

10 Perusahaan sepeda motor TVS sering

mengadakan kegiatan baik ulang tahun,

kompetisi atau seminar yang diadakan

oleh sepeda motor TVS.

0,849 0,340 Valid

11 Perusahaan sepeda motor TVS sering

mengadakan pemberian sponsor pada

suatu acara umum (ikut berkontribusi

dalam suatu acara).

0,795 0,340 Valid

12 Perusahaaan sepeda motor TVS sering

ikut berkontribusi dalam bantuan biaya

dan pelaksanaan klub touring motor

TVS.

0,841 0,340 Valid

Penjualan langsung

13 Sales/penjual yang secara langsung 0,697 0,340 Valid

Page 20: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitianrepository.upi.edu/25687/6/S_PEM_1001242_Chapter3.pdfAbdul Rohman, 2016 PENGARUH INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION TERHADAP

Abdul Rohman, 2016 PENGARUH INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION TERHADAP BRAND AWARENESS SEPEDA MOTOR MEREK TVS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menjual produk TVS sangat

berpenampilan menarik.

14 Sales atau penjual langsung dari sepeda

motor TVS bersikap ramah , sopan dan

menarik

0,825 0,340 Valid

15 Penawaran yang dipersentasikan oleh

sales/penjual lebih menarik, tertarik dan

mengerti dibandingkan iklan.

0,847 0,340 Valid

Variabel Y

Asosiasi merek

1 Saya sangat mengetahui sepeda motor

merek TVS.

0,781 0,340 Valid

2 Sepeda motor merek TVS mempunyai

kualitas sangat bagus.

0,666 0,340 Valid

3 Sepeda motor merek TVS mempunyai

ketersedian spare part yang terjamin.

0,797 0,340 Valid

Pertimbangan

4 Saya sangat mempertimbangkan merek

sepeda motor TVS dalam keputusan

membeli sepeda motor.

0,921 0,340 Valid

5 Saya sangat mempertimbangkan merek

sepeda motor TVS dalam kebutuhan

trasportasi.

0,854 0,340 Valid

Page 21: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitianrepository.upi.edu/25687/6/S_PEM_1001242_Chapter3.pdfAbdul Rohman, 2016 PENGARUH INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION TERHADAP

Abdul Rohman, 2016 PENGARUH INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION TERHADAP BRAND AWARENESS SEPEDA MOTOR MEREK TVS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pilihan

6 Saya memberikan saran kepada keluarga

dan kerabat untuk membeli sepeda

motor merek TVS.

0,766 0,340 Valid

7 Saya memilih sepeda motor merek TVS

dibandingkan dengan merek sepeda

motor lain.

0,819 0,340 Valid

Sumber :Hasil Pengolahan Data Januari 2015

Berdasarkan pengujian kuisioner terhadap 30 responden dengan tingkat signifikasi 5%

dan derajat kebebasan (df) n-2 atau (30-2=28), maka di dapat nilai rtabel sebesar 0,340. Sehingga

dapat diketahui bahwa semua item pernyataan dari instrumen dinyatakan valid karena skor rhitung

lebih besar dari skor rtabel, sehingga item-item pernyataan tersebut dapat dijadikan sebagai alat

ukur dari variabel yang akan diteliti.

Dikarenakan tidak ada item pernyataan yang tidak valid maka untuk pertanyaan yang

akan dijadikan untuk kuesioner sesuai dengan tabel 3.6.

3.6.1.2 Pengujian Reabilitas

Setelah meguji validitas kuisioner, langkah selanjutnya yang dilakukan peneliti adalah uji

reabilitas. Uji reabilitas ini digunakan untuk mengetahui apakah alat pengumpul data tersebut

menunjukan tingkat ketetapan, tingkat keakuratan, kesetabilan atau konsistensi dalam

mengungkapkan gejala tertentu dari sekelompok individu walaupun dilaksakan pada waktu yang

berbeda.

Page 22: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitianrepository.upi.edu/25687/6/S_PEM_1001242_Chapter3.pdfAbdul Rohman, 2016 PENGARUH INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION TERHADAP

Abdul Rohman, 2016 PENGARUH INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION TERHADAP BRAND AWARENESS SEPEDA MOTOR MEREK TVS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menurut Sugiyono (2012:172) realibel adalah apabila dalam penelitian terdapat

kesamaan data dalam waktu yang berbeda. Suatu kuisioner yang realibel adalah kuisioner yang

apabila dicobakan secara berulang-ulang kepada kelompok yang sama akan menghasilkan data

yang sama. Asumsinya, tidak terdapat perubahan psikologis pada responden. Ada dua jenis

reliabilitas, yaitu reabilitas eksternal dan reabilitas internal.Dalam penelitian ini teknik yang

dipakai untuk mengukur reliabilitas dari instrumen peneltian yatu dengan menggunakan cara

analisis reabilitas internal.

Reabilitas internal adalah intrumen yang mempunyai validitas internal atau rasional, bila

kriteria yang ada dalam intrumen secara nasional (teoritis) telah mencerminkan apa yang diukur

(Sugiyono, 2012:174) dengan menganalisis data yang berasal dari satu kali pengujian kuisioner.

Salah satu teknik menghitung reabilitas internal yaitu rumus alpha croanbach, adapun rumus

alpha croanbach sebagai berikut:

𝑐𝛼 = 𝑘

𝑘−1 1 −

𝜎𝑏2

𝜎𝑡 2 (Arikunto, 2010:239)

Keteragan :

Cα = Croanbach alpha (reliabilitas interumen)

k = Banyaknya item angket

∑αb2

=Jumlah varian butir

Langkah-langkah pengujian dengan menggunakan rumus tersebut adalah sebagai berikut

:

1. Membuat daftar distribusi nilai untuk setiap item angket dengan langkah sebagai berikut :

a. Memberikan nomor pada angket yang masuk.

b. Memberikan nomor pada setiap sesuai dengan bobot yang telah ditentukan yakni skala

ordinal dari satu sampai lima.

Page 23: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitianrepository.upi.edu/25687/6/S_PEM_1001242_Chapter3.pdfAbdul Rohman, 2016 PENGARUH INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION TERHADAP

Abdul Rohman, 2016 PENGARUH INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION TERHADAP BRAND AWARENESS SEPEDA MOTOR MEREK TVS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Menjumlahkan skor untuk setiap responden dan kemudian jumlah skor tersebut

dikuadratkan.

d. Menjumlahkan skor yang ada pada setiap item dari setiap jawaban yang diberikan

responden. Total dari setiap jumlah skor setiap item harus sama dengan total skor dari

setiap responden.

e. Menguadratkan skor-skor jawaban dari tiap-tiap responden untuk setiap item dan

kemudian menjumlahkanya.

2. Untuk mendapakan koefisien reliabilitas instrumen terlebih dahulu setiap item tersebut

dijumlahkan untuk mendapatkan jumlah varians item 𝜎𝑏2 langkah selanjutnya adalah

melakukan perhitungan untuk mendapatkan varian total ( 𝜎𝑡2 dengan rumus sebagai

berikut :

𝜎𝑡2 =

𝑌2 − 𝑌 2

𝑁

𝑁 (Arikunto, 2010 : 227)

Keterangan :

𝜎𝑡2 = Harga varians total

𝑌2 = Jumlah kuadrat skor total

𝑌 2 = Jumlah kuadrat dari jumlah skor total

N = Jumlah responden

3. Keputuasan uji reabilitas ditentukan degan ketentuan sebagai berikut :

Jika rhitung ≥rtabel, berarti item pertanyaan dikatakan reliabel

Jika rhitung ≤rtabel, berarti item pertanyaan dikatak tidak reliabel

Page 24: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitianrepository.upi.edu/25687/6/S_PEM_1001242_Chapter3.pdfAbdul Rohman, 2016 PENGARUH INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION TERHADAP

Abdul Rohman, 2016 PENGARUH INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION TERHADAP BRAND AWARENESS SEPEDA MOTOR MEREK TVS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam penelitian kali ini uji reliabilitas yang digunakan adalah uji reliabilitas internal

dengan menggunakan teknik croanbanch alpha. Pengujian reliabilitas kuesioner dilakukan

kepada 30 responden.

Tabel 3.7

Hasil Pengujian Reabilitas variabel X dan Y

Variabel

Nilai cronbach’s alpha

Nilai r kritis

Keterangan

IMC 0,958 0,60 Reliabel

Brand awareness 0,903 0,60 Reliabel

Sumber : Hasil Pengolahan Data Januari 2015

Pengujian reliabilitas kuesioner dilakukan terhadap 30 responden, dari hasil pengujian

reliabilitas tersebut diketahui bahwa nilai dari setiap pernyataan dikatakan reliabel, karena

Cαhitung ≥ Cαminimal. Sehingga pernyataan-pernyataan tersebut kapanpun dan dimanapun

ditanyakan terhadap responden akan memberikan hasil ukur yang sama.

3.6.1.3 Teknik Analisis Data

Untuk menghasilkan data yang dapat diproses melalui perhitungan yang didapatkan

melalui skala ordinal harus diubah menjadi skala interval dengan metode Method of Successive

Interval (MSI),menurut Syarifudin Hidayat (2005:55) Method of Successive Interval adalah

Metode penskalaan untuk menaikan skala pengukuran ordinal ke skala pengukuran interval.

Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut :

1. Mengabil data ordinal dari hasil kuisioner yang dibagikan kepada responden

2. Untuk setiap pertanyaan tersebut, dilakukan perhitungan ada berapa responden yang

menjawab skor 1, 2, 3, 4, 5 = frekuensi ( f )

Page 25: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitianrepository.upi.edu/25687/6/S_PEM_1001242_Chapter3.pdfAbdul Rohman, 2016 PENGARUH INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION TERHADAP

Abdul Rohman, 2016 PENGARUH INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION TERHADAP BRAND AWARENESS SEPEDA MOTOR MEREK TVS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya n responden dan hasilnya = proporsi (p)

4. Kemudian menghitung proporsi kumulatifnya ( pk )

5. Dengan menggunakan tabel normal, dihitung nilai distribusi normal (Z) untuk setiap

proporsi kumulatif yang diperoleh.

6. Menentukan nilai densitas normal ( fd ) yang sesuai dengan nilai Z

7. Menentukan nilai interval (scale value) untuk setiap skor jawaban.

8. Menyesuikan nilai skala ordinal ke interval, yaitu Skala Value (SV) yang nilainya

terkecil (harga negatif yang terbesar) diubah menjadi sama dengan jawaban responden

yang terkecil melalui transformasi berikut ini:

Transformed Scale Value : SV = – { Min data – Min SV }

Proses pentransformasian data ordinal menjadi data interval dalam penelitian ini

menggunakan bantuan program komputer yaitu Microsoft Office Excel 2007 (Analize).

3.6.1.4 Analisis Korelasi

Koefisien korelasi pearson digunakan untuk mengukur ada atau tidaknyahubungan linier

antara variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) serta mempunyai tujuan hubungan kuat

tidaknya antaraintegrated marketing communication dengan brand awareness.

Page 26: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitianrepository.upi.edu/25687/6/S_PEM_1001242_Chapter3.pdfAbdul Rohman, 2016 PENGARUH INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION TERHADAP

Abdul Rohman, 2016 PENGARUH INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION TERHADAP BRAND AWARENESS SEPEDA MOTOR MEREK TVS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ukuran yang dipakai untuk mengetahui kuat atau tidaknya hubungan antara X dan Y

disebut koefisien korelasi (r). Nilai koefisien korelasi paling sedikit -1 dan paling besar 1,

artinya:

r = 1, hubungan X dan Y sempurna dan positif (mendekati 1, hubungan sangat kuat dan

positif

r = -1, hubungan X dan Y sempurna dan negatif (mendekati -1, hubungan sangat kuat dan

negatif)

r = 0, hubungan X dan Y lemah sekali dan tidak ada hubungan.

Penentuan koefisien korelasi (r) dalam penelitian ini menggunakan koefisien korelasi

pearson product moment dengan formula sebagai berikut:

(Sugiyono, 2012:255)

Keterangan:

r = koefisien korelasi antara variabel x dan y

n= jumlah item yang diteliti

x = nilai integrated marketing communication

y = nilai brand awareness

Untuk memberikan interpretasi koefisien korelasinya maka penulis menggunakan

pedoman sebagai berikut:

Tabel 3.8

Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat rendah

Page 27: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitianrepository.upi.edu/25687/6/S_PEM_1001242_Chapter3.pdfAbdul Rohman, 2016 PENGARUH INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION TERHADAP

Abdul Rohman, 2016 PENGARUH INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION TERHADAP BRAND AWARENESS SEPEDA MOTOR MEREK TVS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

Sumber: (Sugiyono, 2012:257)

3.6.1.4 Analisis Regresi Linier Sederhana

Menurut Sugiyono (2012:270) menyatakan bahwa regresilinier sederhana didasarkan

pada hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen dengan satu variabel

dependen. Kegunaan regresi dalam penelitian salah satunya adalah untuk meramalkan dan

meprediksi variabel terikat (Y) apabila variabel (X) diketahui. Regeresi sederhana dapat

dianalisis karena didasari hubungan oleh hubungan fungsional atau hubungan sebab akibat

(kausal) variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y).

Persamaan regresi sederhana X terhadap Y adalah sebagai berikut (Sugiyono, 2012:270).

Ŷ = 𝐚 + 𝐛𝐗

Keterangan :

Ŷ = Brand awarness (adalah variebel dependent, subejek dalam

variabel dependent yang diprediksikan)

A = nilai Y, jika X = 0

b = Angka arah atau koefisien regresi

X = Subejek pada variabel independen yang mepunyai nilai tertentu.

Page 28: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitianrepository.upi.edu/25687/6/S_PEM_1001242_Chapter3.pdfAbdul Rohman, 2016 PENGARUH INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION TERHADAP

Abdul Rohman, 2016 PENGARUH INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION TERHADAP BRAND AWARENESS SEPEDA MOTOR MEREK TVS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Variabel X diakatakan mempengaruhi variabel Y, jika berubahnya nilai X akan

menyebabkan adanya perubahan nilai Y, artinya naik turunya X akan membuat nilai Y juga akan

membuat naik turun.

3.6.1.6 Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi adalah kuadarat koefisien korelasi. Dalam penggunaan koefisien

determinasi dinyatakan dalam persen sehingga harus dikalikan dengan 100 %. Koefisien

determinasi ini digunakan untuk mengetahui persentase pengaruh yang terjadi dari variabel

bebas terhadap variabel terikat, dengan asumsi :

0 ≤ r2

≥ 1

KP = r2 x 100%

Keterangan :

KP = Nilai koefisien determinasi

r = Nilai koefisien korelasi.

3.6.2 Uji Hipotesis

Untuk menentukan apakah H0 diterima atau ditolak maka akan digunakan uji statistik

yang digunakan untuk mengukur pengaruh integrating marketing communication terhadap brand

awareness. Langkah-langkah dalam proses uji hipotesis adalah sebagai berikut :

1. Membuat hipotesis penelitian yang akan di uji sebagai berikut :

H0: integrating marketing communication tidak berpengaruh terhadap brand awareness.

HI :integrating marketing communication berpengaruh terhadap brand awareness.

Mengambil taraf signifikasi sebesar 5% (=5%) dan df=n-2 untuk menentukan t tabel.

Page 29: BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitianrepository.upi.edu/25687/6/S_PEM_1001242_Chapter3.pdfAbdul Rohman, 2016 PENGARUH INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION TERHADAP

Abdul Rohman, 2016 PENGARUH INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION TERHADAP BRAND AWARENESS SEPEDA MOTOR MEREK TVS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Menentukan uji statistik t yaitu dengan menggunakan rumus distribusi student (tstudent ).

Rumus dari distribusi student (Sugiyono, 2012:250) adalah :

𝑡 = 𝑟 𝑛 − 2

1 − 𝑟2

Keterangan :

T = Distribusi student

r = Koefisien korelasi momen produk

n = Banyaknya data

3. Menetukan H0 diterima atau ditolak

Jika t hitung ˃ t tabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima.

Jika t hitung ˂ t tabel, maka H0diterima dan H1ditolak