Upload
others
View
3
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAB II
LANDASAN TEORI
Pemasaran merupakan salah satu bagian dari perusahaan yang
mempunyai peranan cukup penting untuk mempertahankan kelangsungan
hidupnya dalam waktu yang cukup panjang. Pemasaran merupakan salah satu
faktor yang menentukan keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuannya.
Jadi, pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok perusahaan dalam
usahanya untuk berkembang dan memperoleh laba.
1. DEFINISI PEMASARAN
Berikut ini adalah beberapa definisi pemasaran dari para ahli ekonomi :
a. Definisi pemasaran dalam kamus AMA (American Marketing Association) /
adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsep, penetapan harga
(pricing), promosi dan distribusi ide-ide, barang-barang dan jasa untuk
menciptakan pertukaran yang akan memuaskan tujuan individu dan organisasi.
b. Definisi pemasaran menurut Philip Kotler adalah :
“Pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memuaskan
kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.“( 1986: 15)
c. William J. Stanton mendefinisikan pemasaran sebagai berikut :
“Marketing is a system of business activities designed to plan, price, promote
and distribute something of value, want satisfying goods and services to the
benefit of the market-present andpotential customers.” (1984:7)
Definisi tersebut mengandung arti :
4
d.
Definisi tersebut mempunyai arti bahwa pemasaran adalah suatu antisipasi,
e.
5
Pemasaran adalah sebuah sistem dari kegiatan bisnis yang dirancang
untuk merencanakan, menetapkan harga, mempromosikan dan
mendistribusikan sesuatu yang berharga, barang dan jasa yang memuaskan
keinginan pelanggan untuk keuntungan pasar pelanggan saat ini dan
pelanggan potensial.
Pride dan Ferrell dalam buku yang berjudul Marketing (1989:7)
mengungkapkan definisi pemasaran sebagai berikut:
‘Marketing is the process of planning and executing the conception, pricing,
promotion, and distribution of ideas, goods, and services to create
exchanges that satisfy individual and organizational objectives. ”
Definisi di atas dapat diartikan bahwa pemasaran adalah proses perencanaan
dan penyelenggaraan suatu konsep, pemberian harga, promosi, dan distribusi
terhadap ide-ide barang-barang, dan pelayanan untuk menciptakan pertukaran
yang memuaskan individu dan tujuan organisasi.
Evans dan Berman dalam buku Principles of Marketing (1995: 10)
menyatakan :
“Marketing is the anticipation, management, and satisfaction of demand
through the exchange process. ”
pengelolahan, dan kepuasan dari permintaan melalui proses pertukaran.
2. STRATEGI PEMASARAN.
6
Pemikiran strategik digunakan untuk merencanakan penanganan atas
penetapan target, merek dan penempatan. Hal ini juga digunakan untuk
mengidentifikasikan jendela-jendela kesempatan dalam cara di mana pemasaran
didekati.
a. Definisi Strategi Pemasaran
Berikut ini terdapat definisi strategi pemasaran menurut para ahli pemasaran :
1) Pride dan Ferrell dalam buku mereka yang berjudul Marketing menulis:
“Marketing strategy focused on defining a target market and developing
a marketing mix to gain long run competitive and consumer
advantages,“(l989:644)
Definisi ini dapat diartikan bahwa strategi pemasaran dipusatkan atas
perumusan suatu pasar sasaran dan pengembangan sebuah bauran
pemasaran untuk mendapatkan keuntungan persaingan jangka panjang
dan manfaat konsumen.
2) Evans dan Berman dalam buku mereka yang berjudul Principles
of Marketing (1995:61), menyatakan bahwa strategi pemasaran
adalah: “Marketing strategy outlines the way in which a marketing mix
issued to attack and satisfy the target market(s) and achieve an
organization ‘s objectives. ”
Definisi tersebut dapat diartikan bahwa strategi pemasaran secara garis
besar menguraikan suatu cara di mana bauran pemasaran digunakan untuk
menarik dan memuaskan pasar sasaran dan mencapai tujuan organisasi.
Defmisi-definisi yang telah disebutkan diatas menyatakan bahwa
perusahaan memerlukan strategi-strategi pemasaran yang bermanfaat untuk
memonitor apa yang dikerjakan dan apa yang terjadi dalam perusahaan,
selain itu juga mengantisipasi masalah dan kesempatan masa depan pada
kondisi lingkungan perusahaan yang berubah dengan cepat.
b. Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran atau Marketing Mix adalah alat-alat dan tehnik-tehnik
untuk mengimplementasikan pemasaran sebuah produk. Seringkali ha1 ini dikenal
dengan 4P.
Empat P Yang dimaksud adalah 4 tipe utama dari aktivitas yang tercakup
dalam bauran pemasaran. Aktivitas-akfivitas tersebut ialah aktivitas seputar
perkembangan produk, pricing, placement atau distribusi dan promosi atau
komunikasi pemasaran.
Philip Kotler dalam bukunya yang berjudul Marketing Management:
Analysis, Planning, Implementation, and Control (1994:98) menulis pengertian
bauran pemasaran sebagai berikut:
‘Marketing mix is the set of marketing tools that the firmuse to pursue its
marketing objectives in the target market. ”
Arti definisi di atas adalah bauran pemasaran merupalcan seperangkat alat-alat
pemasaran yang digunakan oleh badan usaha untuk mengejar tujuan pemasaran
yang diinginkan pada pasar sasaran.
Basu Swastha dalam bukunya yang berjudul Azas-azas Marketing,
(1984:42) mendefinisikan bauran pemasaran sebagai berikut:
“Kombinasi dari 4 variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem
pemasaran perusahaan, yakni: produk struktur harga, kegiatan promosi, dan
sistem distribusi.”
Selanjutnya kita akan membahas masing-masing unsur dari bauran
pemasaran
1) Produk
Pemasaran yang berhasil bergantung pada pemahaman sifat alami produk
dan daerah dasar keputusan dalam manajemen produk. Produk merupakan
variabel yang penting karena dengan produk yang dihasilkan badan usaha, maka
kebutuhan dan keinginan konsumen dapat terpenuhi.
Pride dan Ferrell dalam buku yang berjudul Marketing (1989:225)
menulis pengertian produk sebagai berikut:
. “A product is everything, both favorable and unfavorable, that one receives in an
exchange. A product can be an idea a service, a good, or any combination of
these three. ”
Pengertiannya adalah produk merupakan segala sesuatu yang menguntungkan dan
tidak menguntungkan, di mana seseorang menerimanya dalam proses pertukaran
Sebuah produk dapat berupa ide, layanan, barang, atau gabungan dari ketiganya.
Philip Kotler dalam bukunya yang berjudul Marketing Management:
Analysis, Planning, Implementation, and Control (1994: 8) memberikan definisi
produk sebagai berikut;
“A product is anything that can be offered to a market for attention, acquisition,
use, or consumption that might satisfy a want or a need ”
9
Arti bahwa sebuah produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan dalam sebuah
pasar, untuk diperhatikan, dialihkan, digunakan, atau dikonsumsi, yang dapat
memuaskan sebuah keinginan atau sebuah kebutuhan.
J. Paul Peter dan James H. Donnelly,JR dalam buku mereka yang
berjudul Marketing Management: Knowledge and Skill (1998:98) mendefinisikan
produk sebagai berikut:
” Product is the sum of physical, psycological, and sociological satisfactions the
buyer derives from purchase, ownership, and consumption. ”
Arti definisi di atas adalah produk merupakan jumlah kepuasan fisik, psikologis,
dan sosiologis yang diterima pembeli dari pembelian, kepemilikan, dan konsumsi.
Produk secara umum dapat dikelaskan menurut 2 kriteria dasar (1)
pemakai akhir atau pasar; dan (2) tingkat pemrosesan atau tranformasi fisik.
a) Produk pertanian dan bahan mentah
Produk ini ditumbuhkan atau diambil dari tanah atau laut, seperti biji besi,
tepung, pasir. Secara umum produk-produk ini hampir sejenis (sama), dijual
dalam jumlah besar, dan memiliki nilai per unit yang rendah.
b) Barang-barang organisasi
\ Produk-produk seperti ini dibeli oleh badan usaha dengan tujuan
\ memproduksi barang lain atau untuk menjalankan usaha. Kategori ini
mencakup sebagai berikut:
\ Bahan- bahan mentah dan barang-barang setengah jadi.
- Peralatan besar dan kecil, seperti permesinan dasar, alat-alat dan fasilitas
pemrosesan lainnya.
\
\
10
- Bagian-bagian atau komponen-komponen yang menjadi sebuah elemen yang
perlu untuk melengkapi beberapa barang jadi lainnya.
- Sediaan atau barang yang digunakan untuk mengoperasikan usaha, tetapi
tidak menjadi bagian dari produk akhir.
c) Barang-barang konsumsi
Barang-barang konsumsi dapat dibagi menjadi 3 kelas:
- Barang-barang konviniens, seperti makanan, yang seringkali dibeli dengan
usaha yang minimum. Barang - barang yang menggerakkan hati juga
termasuk kategori ini.
- Barang-barang shopping, seperti yang dibeli setelah beberapa waktu dan
tenaga dihabiskan untuk membandingkan bermacam-macam penawaran.
- Barang-barang spesial yang unik dalam beberapa cara, sehingga konsumen
akan membuat usaha pembelian spesial untuk memperolehnya.
Tabel 111
Kelas-kelas Barang-barang Konsumsi - Beberapa Pertimbangan Karakteristik dan
Pemasaran
Characteristics Type of Productand MarketingConsiderations Convenience Shopping Speciality
Characteristics: Very little Considerable Cannot generalize ;Time and effort cunsumer may go todevoted by con- nearby store and buysumer to shopping with minimum effort
or may have to go todistant store andspend much time andeffort
Time spent planning Very little Considerable Considerablethe purchase
How soon want is ImmediatelySatisfied after it a-Rises
Are price and quality NoCompared?Price Usually lowFrequency of pur- Usually frequentchase
Importance Unimportant
Relatively long time Relatively long time
Yes No
High HighInflequent Infrequent
Often very important Cannot generalize
Marketing Consi-derations:Length of channel Long Short Short to very shortImportance of re- Any single store is rela- Important Very Importanttailer tively unimportantNumber of outlets As many as possible Few Few;often only one in
a marketStock turnover High Lower LowerGross margin LOW High withResponsibility for Producer’s Retailer’s Joint responsibilityadvertisingImportance of point- Very important Less important Less importantof purchase displayBrand or store name Brand name Store name BothimportantImportance of Very important L e s s i m p o r t a n t Less importantpackaging
Sumber : Paul Peter J. dan James H. Donelly, JR (1998: 100)
12
2) Harga
Satu dari keputusan-keputusan terpenting yang harus dibuat perusahaan,
berhubungan dengan memberi harga atas produk atau layanannya. Jika konsumen
atau organisasi pembeli menganggap harganya terlalu tinggi, mereka dapat
membeli merek saingan atau produk-produk pengganti, yang membawa pada
kehilangan penjualan dan laba bagi perusahaan. Jika harga terlalu rendah,
penjualan dapat meningkat, tetapi keuntungan dapat menurun. Jadi, keputusan
harga harus diberikan pertimbangan yang berhati-hati ketika sebuah perusahaan
memperkenalkan sebuah produk baru atau merencanakan perubahan harga jangka
pendek atau jangka panjang.
Tujuan penetapan harga seharusnya diambil dari tujuan-tujuan pemasaran
secara keseluruhan, yang selanjutnya harus diambil dari tujuan perusahaan.
Karena diasumsikan secara tradisional bahwa badan usaha beroperasi untuk
memaksimumkan keuntungan dalam jangka panjang, seringkali dipikirkan bahwa
tujuan dasar penetapan harga adalah secara tunggal mempertimbangkan
keuntungan jangka panjang. Bagaimanapun norma maksimisasi keuntungan tidak
menyediakan manajer operasi pemasaran dengan sebuah garis petunjuk tunggal
yang tegas untuk menyeleksi harga-harga.
Manajer pemasaran tidak mempunyai informasi yang sempurna
mengenai biaya, pendapatan, dan pasar, untuk dapat mengevaluasi apakah tujuan
ini sedang dicapai. Kemudian dalam prakteknya, banyak tujuan lain dipakai
sebagai garis petunjuk bagi keputusan-keputusan harga. Tujuan-tujuan ini dalam
beberapa kasus dapat dipertimbangkan sebagai pendekatan-pendekatan
operasional untuk mencapai maksimisasi keuntungan jangka panjang.
13
Penelitian telah menemukan bahwa tujuan penetapan harga yang paling
umum adalah:
- Penetapan harga untuk mencapai sebuah target return pada investasi
- Stabilisasi atas harga dan marjin
- Penetapan harga untuk menghadapi atau mencegah persaingan
Sedangkan Philip Kotler dalam buku yang berjudul Marketing
Management: Analysis, Planning, Implementation, and Control (1994 :49 I-493),
mengatakan bahwa tujuan dari penetapan harga adalah:
“Survival, maximum current profit, maximum current revenue, maximum sales
growth, maximum market skimming, product quality skimming. ”
Maksud definisi di atas adalah bahwa penetapan harga mempunyai tujuan, yaitu
kelangsungan hidup, arus keuntungan maksimal, arus penerimaan maksimal,
pertumbuhan penjualan maksimal, menyaring pasar secara maksimal, menyaring
kualitas produk.
Ahli yang lainnya, yaitu Evans dan Berman dalam buku mereka yang
berjudul Principles of Marketing (1995:476) mengatakan bahwa penetapan harga
merupakan :
“‘Price planning is systematic decision making by an organization regarding all
aspects of pricing. ”
Artinya adalah bahwa penetapan harga merupakan pembuatan keputusan
sistematik oleh suatu organisasi, mengenai seluruh aspek pemberian harga.
Beberapa pendekatan penetapan harga menurut mereka adalah:
- Price competition, seller influence consumer demand primarily through
changes in prices levels. Price competition is a flexible marketing tool
14
because prices can be adjusted quickly and easily to reflect demand, cost, or
competitive factors.
- Non price competition, seller downplay price as a factor in consumer
demand by creating a distinctive good or service via promotion, packaging,
delivery, customer, service, availability, and other marketing
factors.(1995:477)
Berikut ini adalah beberapa definisi harga dari para ahli:
a ) Philip Kotler dalam bukunya yang bcrjudul Marketing Management: Analysis,
Planning, Implementation, and Control (1994:474) menyatakan bahwa:
“Price is what the seller feels its worth, in terms of money to the buyer. ”
Dapat diartikan bahwa harga adalah apa yang dirasakan oleh penjual cukup
berharga dalam bentuk uang kepada pembeli.
b) Evans dan Berman dalam buku Principles of Marketing (1995:476)
mengatakan harga adalah:
“A price represents the value of a good or service for both the seller and
the buyer.”
Artinya bahwa harga mewakili nilai dari sebuah barang atau jasa baik bagi
penjual dan pembeli.
Jadi dapat kita simpulkan bahwa keputusan-keputusan harga yang menyatukan
biaya-biaya perusahaan dengan strategi pemasaran, kondisi usaha, persaingan,
permintaan konsumen, variabel-variabel produk saluran-saluran distribusi, dan
sumber-sumber umum dapat menentukan keberhasilan atau kegagalan sebuah
usaha. Hal ini menempatkan beban yang sangat berat bagi pembuat harga.
15
Manajer pemasaran yang modern tidak dapat mengabaikan
kekompleksan atau
pentingnya pengaturan harga. Kebijakan-kebijakan harga harus dilihat kembali
dan harus diperhitungkan kenyataan bahwa perusahaan adalah sebuah kesatuan
dinamik yang beroperasi dalam sebuah lingkungan yang bersaing. Ada banyak
cara agar uang mengalir keluar dari sebuah perusahaan dalam bentuk biaya-biaya,
tetapi seringkali hanya terdapat 1 cara untuk membawa pendapatan ke dalam dan
itu adalah dengan mekanisme harga-produk.
Philip Kotler dalam buku Marketing Management : Analysis, Planning,
Implementation and Control, mensegmentasikan 9 strategi harga seperti gambar
di bawah ini
Tabe12
9 Strategi Harga Menurut Philip Kotler
High Medium Low
1 . Premium Strategy 2. High Value Strategy 3. Super Value Strategy
4. Overcharging Strategy 5 . Medium Value Strategy 6. Good Value Strategy
7 . Rip-Off Strategy 8 . False Economy Strategy 9. Economy Strategy
Strategi nomor 1, 5, dan 9, dapat scmuanya berada dalam satu pasar,
yaitu satu perusahaan menawarkan produk dengan kualitas produk yang tinggi
pada harga yang tinggi pula, perusahaan lain menawarkan kualitas produk
menengah dengan harga sedang, dan perusahaan yang lainnya lagi menawarkan
produk dengan kualitas dan harga rendah.
16
Posisi strategi 2, 3 dan 6 menunjukkan cara-cara untuk menyerang posisi
diagonal. Strategi nomor 2 menawarkan produk dengan kualitas yang sama
dengan produk 1 tetapi harganya lebih rendah dibandingkan dengan produkl,
sedangkan strategi nomor 3 juga sama dengan produk 2, tetapi memiliki harga
yang paling rendah.
Strategi nomor 4, 7, 8, cenderung menghargai produk lebih dari
kualitasnya. Tenaga pemasaran profesional sebaiknya menghindari strategi ini.
3) Saluran Distribusi
Keputusan-keputusan saluran distribusi mencakup sejumlah variabel
yang saling berhubungan, yang harus disatukan ke dalam bauran pemasaran total.
Karena waktu dan uang yang diperlukan untuk menetapkan sebuah saluran yang
efisien, dan karena saluran-saluran seringkali sulit untuk berubah sekali mereka
ditetapkan, keputusan-keputusan ini sangatlah penting bagi keberhasilan
perusahaan.
Harus dicatat bahwa pada permulaan saluran-saluran distribusi
menyediakan konsumen akhir atau organisasi pembeli dengan waktu, tempat, dan/
kegunaan kepemilikan. Jadi, sebuah saluran yang efisien adalah yang
menyalurkan produk ketika ia diinginkan pada sebuah biaya total yang minimum.
Sebuah saluran distribusi adalah gabungan dari institusi-institusi melalui
mana penjual memasarkan produk kepada pemakai atau konsumen akhir.
Kebutuhan bagi institusi lain atau perantara dalam menyalurkan barang-barang
terkadang dipertanyakan, khususnya karena keuntungan yang mereka buat
dipandang sebagai penambah pada biaya produk. Bagaimanapun pemikiran ini
pada umumnya keliru, karena produser menggunakan perantara pemasaran
17
disebabkan perantara dapat menjalankan fungsi-fungsi dengan lebih murah, dan
lebih efisien daripada yang bisa dilakukan produsen. Efisiensi ini sangat penting
ketika karakteristik ekonomi kita dipertimbangkan.
Middleman-sebuah badan usaha yang independen yang beroperasi sebagai
sebuah lingkaran antara produsen dan konsumen akhir atau pembeli individu.
b) Merchant middleman-seorang middleman yang membeli barang-barang
c)
d)
f)
g) Manufactures agent-sebuah agen yang umumnya beroperasi pada sebuah
dasar pejanjian (kontrak) yang diperpanjang, seringkali menjual dalam
Tipe-tipe utama dari perantara pemasaran adalah sebagai berikut:
dengan kontan dan mengambil hak atas mereka.
Agent-Sebuah unit usaha yang menegosiasikan pembelian, penjualan, atau
keduanya, tetapi tidak mengambil hak atas barang-barang yang berhubungan.
Wholesaler-sebuah perusahaan dagang yang dioperasikan dengan sebuah
perhatian yang secara utama ikut serta dalam pembelian, pengambilan hak,
biasanya menyimpan dan secara fisik menangani barang-barang dalam jumlah
besar dan menjual kembali barang-barang (biasanya dalam jumlah yang lebih
kecil) kepada retailer (pengecer) atau kepada pemakai industri atau pemakai
usaha.
Retailer-seorang merchant middleman yang secara utama terlibat
dalammenjual kepada konsumen-konsumen akhir. ,
Broker-seorang middleman yang melayani sebagai pengantara bagi pembeli
atau penjual. Broker mengasumsikan tidak ada resiko hak tidak biasanya
memiliki penjagaan fisik atas produk dan tidak dilihat sebagai wakil tetap dari
pembeli atau penjual.
,
sebuah wilayah eksklusif, menangani barang-barang yang tidak bersaing tetapi
berhubungan dan memiliki otoritas terbatas dalam ha1 harga dan penjualan.
h) Distributor-Seorang middleman wholesale yang khususnya bergerak di mana
distribusi yang selektif atau eksklusif adalah umum pada tingkat wholesaler,
di mana pelaku manufaktur mengharapkan dukungan promosi yang kuat:
seringkali merupakan sinonim untuk wholesaler.
i) Jobber-seorang middleman yang membeli dari perusahan manufaktur dan
menjual kepada retailer-retailer; seorang wholesaler.
j) Faciliating agent-Sebuah badan usaha yang membantu dalam kinerja dari
kewajiban-kewajiban distribusi selain membeli, menjual, dan mentransfer hak.
Contohnya: perusahaan transportasi, gudang, dan sebagainya.
J. Paul Peter dan James H. Donnelly, JR. dalam buku Marketing
Management: Knowledge and skills (1998: 185) menggolongkan saluran distribusi
menjadi 2, yaitu:
- Conventional channels of distribution of consumer goods
Consumers
Manufacturer
Manufacturcr
Manufacturer
Manufacturer
, R e t a i l e r s + Consumers
, W h o l e s a l e r + R e t a i l e r s + C o n s u m e r s
A g e n t+ + Retailers + Consumers
Agent Wholesaler + Retailers + Consumers
Gambar 1
Saluran Distribusi untuk Barang-barang konsumsi
- Conventional channels of distribution for organizational goods
19
Manufacturer b organizationalusers
Manufacturer , O r g a n i z a t i o n a l + O r g a n i z a t i o n a ldistributors users
Manufacturer Agents + Organizationalusers
Manufacturer - Agents ---, organizational ---, Organizationaldistributors users
Gambar 2
Saluran Distribusi untuk Barang-barang Organisasi
Selain itu mereka juga memberikan Pertimbangan-pertimbangan umum
dalam perencanaan saluran (1998: 186), yaitu:
0
cl000
0
0
0
0
0
0
0
0
Customer characteristicsNumberGeographic dispersionPreferred channels and outlets for purchasePurchasing patternsUse of new channels (contoh: pembelian on-line)Product characteristicsUnit valuePerishabilityBulkinessDegree of standardizationInstallation and maintenance service requiredIntermediary characteristicsAvailabilityWillingness to accept product or product line ,Geographic market servedMarketing functions performedPotential for conflictPotential for long term relationshipCompetitive products soldFinancial conditionOther strengths and weaknesses
Competitor characteristicsNumberRelative size and market shareDistribution channels and strategy
.
20
a00cl
0
000
Financial condition and estimated marketing budgetSize ofproduct mix and product linesOverall marketing strategy employedOther strengths and weaknessesCompany characteristicsRelative size and mark-et shareFinancial condition and marketing budgetSize ofproduct mix andproduct linesMarketing strategy employedMarketing objectivesPast channel experienceMarke tinghnctions willing to performOther strengths and weaknessesEnvironmental characterusticsEconomic conditionLegal regulations and restrictionsPolitical issuesInternational and domestic cultural differences and changesTehnological changesOther opportunities and threats
Karakteristik-karakteristik di atas memainkan peranan yang penting dalam
menyusun keputusan pemilihan saluran. Berdasarkan karakteristik tersebut,
pilihan atas saluran-saluran dapat disaring lebih lanjut ke dalam: /
- Pencakupan distribusi yang diperlukan
- Tingkat kontrol yang diinginkan
- Total biaya distribusi
- Fleksibilitas saluran
4 ) Promosi
Promosi pada dasarnya dibagi menjadi 2 kategori dasar, personal selling
dan nonpersonal selling. Nonpersonal selling mencakup semua kegiatan
permintaan yang diciptakan dan kegiatan pemeliharaan permintaan dari
perusahaan selain personal selling. Ini adalah penjualan massa, dalam bentuk
yang lebih spesifik nonpersonal selling mencakup (a) advertising, (b) sales
promotion, (c)publicity.
21
a) Advertising: Perencanaan dan strategi
Advertising berusaha mempromosikan produk penjual dengan alat media
cetak dan elektronik. Hal ini dilakukan agar pesan-pesan dapat mencapai sejumlah
besar orang dan menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan mereka
mengenai penawaran perusahaan. Perspektif manajemen memandang advertising
sebagai alat strategi untuk memelihara atau memperoleh sebuah keuntungan yang
bersaing dalam pasar. Bagi pelaku manufaktur dan resellers anggaran advertising
. mewakili sejumlah besar elemen yang bertumbuh dalam biaya barang-barang dan
jasa.
Berikut ini adalah 5 kategori utama yang berurutan dari tujuan yang
umumnya diberikan pada fungsi advertising sebagai bagian dari bauran
pemasaran secara keseluruhan:
Menciptakan keawasan
Sebelum sebuah produk baru diperkenalkan, pelanggan prospektif sama sekali
tidak awas. Advertising perlu memperkenalkan pelanggan-pelanggan ini
dengan perusahaan, produk, jasa, atau merek.
Pemahaman bantuan
Peran advertising adalah mengkomunikasikan informasi yang cukup sehingga
beberapa persen dari kelompok yang awas mengenali tujuan produk citra,
atau posisi; dan mungkin beberapa dari bentuknya.
Menyebabkan keyakinan
Selanjutnya, advertising perlu membujuk sejumlah orang tertentu untuk
percaya pada nilai produk.
Mengembangkan keinginan.
b)
22
Mereka yang diyakinkan bahwa produk memiliki nilai yang tinggi, beberapa
di antaranya dapat digerakkan untuk menginginkan produk.
Menghasilkan tindakan
Akhirnya, setelah menyelesaikan semua langkah-langkah sebelumnya,
beberapa persen dari mereka yang mengingini produk akan mengambil
tindakan-meminta informasi tambahan, mengirim sebuah kupon, mengunjungi
sebuah toko, atau membeli produk tersebut.
Sales promotion
Kata promosi dalam pemasaran dipakai dalam banyak cara.
Bagaimanapun istilah sales promotion memiliki arti yang lebih terbatas dan
tehnis. AMA (American Marketing Association) mendefinisikan sebagai berikut:
“Tekanan pemasaran media dan nonmedia dilakukan untuk sebuah periode waktu
yang belum ditentukan dan terbatas pada tingkat konsumen, retailer, atau
wholesaler dalam rangka merangsang pencobaan, meningkatkan permintaan, atau
/
meningkatkan ketersediaan produk.”
Menurut Philip Kotler dalam buku Marketing Management: Analysis,
Planning, Implementation, and control (1997:627) terdapat 2 strategi promosi,
yaitu:
- Push strategy, merupakan kegiatan pemasaran bagi manufaktur (sales force
and trade promotion). Tujuannya ialah membujuk perantara untuk
memperdagangkan dan menyalurkan produk perusahaan serta
mempromosikarmya kepada konsumen akhir.
Pull strategy merupakan kegiatan pemasaran (advertising and consumer
promotion) langsung kepada konsumen akhir. Tujuannya ialah membujuk
23
konsumen agar bertanya kepada perantara tentang produk perusahaan dan
membujuk perantara untuk memperdagangkan produk dari perusahaan
(manufaktur).
Sedangkan personal selling tidak seperti advertising atau sales
promotion, mencakup hubungan langsung antara penjual dan calon atau
pelanggan. Personnal selling secara formal dapat didefinisikan sebagai aliran
komunikasi 2 arah antara pembeli potensial dan penjual, yang dirancang untuk
menyelesaikan paling sedikit 3 tugas: (1) menidentifikasi kebutuhan pembeli
potensial; (2) mencocokkan kebutuhan tersebut kepada satu atau lebih produk atau
jasa perusahaan; dan (3) berdasarkan pencocokkan ini, yakinkan pembeli untuk
membeli produk.
e Kebanyakan bidang usaha merasa tidak mungkin untuk memasarkan
produk mereka tanpa beberapa bentuk dari personal selling. Ilustrasinya, mesin
penjaja telah semakin populer. Pertanyaan yang timbul apakah mesin-mesin ini
menggantikan orang penjual. Jawabannya adalah ya dan tidak. Mesin penjaja
dalam arti kata yang sempit telah menggantikan beberapa pekerja toko eceran
yang bagi kebanyakan barang konviniens hanyamengeluarkan produk dan
mengumpulkan uang. Sebaliknya, mesin penjajadan isi mereka harus ‘dijual’
kepada operator mesin penjaja, dan usaha personal selling- harus mengerahkan
segala upaya untuk mengamankan lokasi-lokasi yang menguntungkan bagi mesin-
mesin.
Pentingnya fungsi personal selling sebagian bergantung pada sifat alami
produk. Sebagai sebuah peraturan yang biasanya, barang-barang adalah baru,
kompleks secara tehnis, dan/atau memerlukan usaha personal selling yang lebih.
24
Orang penjual memainkan peran kunci dalam menyediakan informasi bagi
konsumen mengenai produk-produk seperti itu untuk mengurangi resiko yang
tercakup dalam pembelian dan pemakaian.
Pandangan pemasaran yang baru dan pendekatan yang menemani
terhadap personal selling memandang penjualan mula-mula hanya sebagai
langkah pertama dalam sebuah proses pembentukan hubungan jangka panjang,
bukan sebagai tujuan akhir. Hubungan jangka panjang antara pembeli dan penjual
dapat dianggap hubungan rekanan karena pembeli dan penjual memiliki kesatuan
keuntungan timbal balik yang berjalan, dengan setiap pihak memiliki perhatian .
bagi kesejahteraan pihak yang lain.
3.PERAMALAN PERMINTAAN
Peramalan menurut Spyros Makridakis dan Steven C. Wheelwright
( 1994: 13-14) adalah suatu kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi
di masa yang akan datang. Hal yang perlu diingat adalah bahwa kegiatan
peramalan permintaan tidak dapat diarikan sebagai kegiatan yang bertujuan
mengukur permintaan di masa datang secara pasti, melainkan merupakan suatu
usaha untuk mengurangi kemungkinan terjadinya hal-ha1 yang berlawanan antara
kenyataan yang terjadi dengan hasil peramalan, atau dengan kata lain peramalan
adalah kegiatan meminimisasi ketidakpastian yang mungkin akan terjadi di masa
yang akan datang.
Langkah-langkah dalam peramalan adalah sebagai berikut:
- Menganalisa data masa lalu untuk mengetahui pola data masa lalu
25
m Menentukan model atau metode terbaik yang dapat memberikan hasil
peramalan yang tidak jauh berbeda dengan kenyataan yang terjadi
- Memproyeksi data dengan metode yang dipilih dengan mempertimbangkan
faktor-faktor perubahan, misalnya perubahan kebijakan pemerintah dan
perubahan tehnologi. Hasil peramalan ini akan dapat dipakai sebagai dasar
dalam mengambil keputusan.
a. Kendala Tehnik Peramalan
Tidak semua peramalan akan tepat untuk semua situasi, oleh karena itu
kita perlu mengetahui batasan-batasan yang perlu dipertimbangkan dalam
memilih tehnik tersebut. Kendala-kendala tersebut antara lain:
. - Waktu yang hendak diliput, yaitu rentangan waktu masa datang dari
jangkauan peramalan
I- Tipe model, yaitu apakah model yang akan dilakukan adalah runtun waktu,
kausalitas atau model lain yang lebih kompleks 1
- Perilaku data, meliputi jumlah ketepatan dan perilaku data masa lalu yang
tersedia. Apakah perilaku data menunjukkan hubungan persamaan linier,
kwadrat atau logaritma
- Biaya yang tersedia untuk maksud peramalan ini
I- Tingkat ketepatan yang diinginkan
- Kemudahan penerapan
b. Metode Peramalan Kualitatif
26
Peramalan kualitatif tergantung kepada orang yang menyusunnya dan
tidak memerlukan data yang detail, biasanya berdasarkan pada :
- Hasil penyelidikan/penelitian dengan tehnik Delphi
- Ciri-ciri normatifhya menggunakan pohon keputusan
c. Metode Peramalan Kuantitatif
Peramalan kuantitatif berdasarkan pada data kuantitatif masa lalu dan
berdasarkan pada metode yang dipilih. Syarat peramalan kuantitatif menurut
Makridakis, Wheelwright dan McGee (1999:20) adalah :
- Tersedianya data atau informasi masa lalu
- Informasi yang dapat diperoleh bisa dikuantitatifkan dalam bentuk data
numerik (angka)
- Dapat diasumsikan bahwa beberapa aspek pola masa lalu akan terus berlanjut
di masa yang akan datang
1) Notasi untuk Metode Peramalan Kuantitatif
Persiapan peramalan dengan metode kuantitatif harus dimulai dengan
sejumlah nilai yang akan diamati, data masa lalu, dan observasi. Asumsi dasar
dalam menggunakan setiap tehnik peramalan adalah nilai aktual yang diamati
ditetapkan dengan pola tertentu ditambah beberapa pengaruh random. Secara
aljabar menurut Spyros Malcridakis dan Steven C. Wheelwright (1994:57), ha1 ini
dapat ditulis sebagai berikut :
Aktual =pola + randomm
27
Faktor random akan selalu ada karena dunia perekonomian dan bisnis
bersifat tidak pasti. Hal ini berarti bahwa sekalipun pola rata-rata data yang
mendasari dapat diidentifikasi, beberapa deviasi selalu terjadi di antara nilai
ramalan dengan niali-nilai yang benar-benar diamati. Sasaran umum
dalampenerapan tehnik peramalan adalah meminimumkan deviasi atau kesalahan
dalam peramalan. Kesalahan untuk sebuah peramalan jt dapat ditulis sebagai
berikut:
di mana: e, = perbedaan nilai aktual dan peramalan pada periode t
y, = nilai yang diamati periode t
jjt = nilai yang diramalkan periode t
Jika jumlah kesalahan diperlukan dan terdapat n observasi, maka jumlah
tersebut dapat diperoleh dari:
e, +e, +e, +...+e, = Ce,
2) Mengukur Ketepatan Metode Peramalan Kuantitatif
Model Runtun waktu menurut Spyros Makridakis dan Steven C.
Wheelwright (1994: 58) memungkinkan untuk memakai sebagian data yang
diketahui, guna meramalkan data selanjutnya, sehingga ketepatan peramalan dapat
diteliti secara lebih langsung. Ketepatan peramalan di masa mendatang bagi para
konsumen peramalan merupakan ha1 yang terpenting, yaitu sampai seberapa jauh
28
sebuah model sesuai dengan data historis yang tersedia memiliki nilai rendah atau
tidak bernilai sama sekali.
Beberapa alat pengukur ketepatan antara lain menurut Spyros Makridakis dan
Steven C. Wheelwright (1994:61) adalah:
MAD (Mean Absolut Deviation) atau deviasi absolut rata-rata, yaitu
menghitung rata-rata dari kesalahan absolut setiap periode
- MSE (Mean Square Error) atau kwadrat kesalahan rata-rata yang diperoleh
dengan mengkwadratkan setiap kesalnhan dan menghitung rata-rata nilai
kwadrat tersebut, juga dapat diistilahkan dengan MSD (Mean Square
Deviation)
MSE = Ctetj2n
d. Metode Winters’ yang Multiplikatif
Metode Winters’ menurut Makridakis, Wheelwright dan McGee (1999: 121-
122) adalah sebuah pendekatan pelicinan untuk menangani data musiman. Metode
Winters’ sebenamya didasarkan atas 3 persamaan pemulusan, yaitu 1 untuk unsur
konstan atau stasioner, 1 untuk tren dan 1 untuk musiman.
Walaupun metode ini tidak didasarkan pada sebuah model statistik formal,
metode Winters’ yang Multiplikatif secara umum dianggap paling sesuai untuk
meramalkan sebuah runtun waktu yang dapat dijelaskan oleh persamaan sebagai
berikut: .
29
di mana : yt = nilai yang diamati periode t
. /I,, = koefisien pelicinan yang mereprentasikan tingkat rata-rata dari
kurun waktu pada waktu 0
/?,t = komponen tren yang diamati pada periode t
.SN, = komponen (faktor) musiman dalam periode waktu t
E, = nilai kesa!ahan pelicinan
e. Metode Dekomposisi Multiplikatif
Parameter yang menjelaskan runtun yang tidak berubah sepanjang waktu
pada sebuah runtun waktu yang memperlihatkan variasi musiman Yang
meningkat atau menurun, maka runtun waktu terkadang dapat dimodel secara
memadai dengan memakai Metode Dekomposisi Multiplikatif, ha1 ini
dikemukakan oleh Makridakis, Wheelwright dan McGee (1999: 1 SO).
Metode Dekomposisi yang Multiplikatif dapat dinyatakan sebagai
l berikut:
yr =I’& xSN, xCL, xIR,
di mana : y, = nilai runtun waktu yang diamati dalam periode t
ZR, = komponen (faktor) tren dalam periode waktu t
SN, = komponen (faktor) musiman dalam periode waktu t
CL, = komponen (f&or) siklus dalam periode waktu i
I& = komponen (faktor) ireguler dalam periode waktu t
30
f Pelicinan Eksponensial Tunggal
Pelicinan eksponensial tunggal atau Single Exponential Smoothing
menurut Spyros Makridakis dan Steven C. Wheelwright (1994:73) beroperasi
dengan melicinkan pengamatan historis untuk mengurangi kerandoman. Namun
demikian yang dikehendaki dalam metode ini adalah sebuah skema pembobotan
yang akan memeberikan bobot tertinggi untuk nilai-nilai pengamatan terbaru dan
bobot tersebut semakin berkurang untuk nilai-nilai yang sebelumnya.
Persamaan umumnya adalah sebagai berikut:
di mana: a=lln
n = Jumlah pengamatan terakhii
g. Pelicinan Eksponensial Ganda 2 Parameter dari Holt
Menurut Makridakis, Wheelwright dan McGee (1999: 115), metode ini
tidak menggunakan rumus pelicinan berganda secara langsung. Holt melicinkan
nilai tren dengan parameter yang berbeda dari parameter yang digunakan pada
deret yang asli. Ramalan dari pelicinan eksponensial linear Holt diperoleh dengan
1
menggunakan 2 konstanta pelicinan (dengan nilai antara 0 dan 1).
Persamaan yang digunakan umumnya adalah sebagai berikut:
T, = PCS, - St-, I+ Cl- P)L,
di mana : S, = Setara dengan nilai pelicinan eksponensial tunggal
p = Koefisien pelicinan, setara dengan a
T, = Tren yang dilicinkan dalam serial data