Upload
riza-darmayanti
View
225
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/17/2019 BAB I DERMATOFITOSIS Tinea Cruris Et Corporis RSUD Jombang 2012
1/22
BAB I
PENDAHULUAN
Dermatofitosis adalah penyakit pada jaringan yang mengandung zat tanduk
(keratin), misalnya stratum korneum pada epidermis kulit, rambut dan kuku yang
disebabkan jamur golongan dermatofita. Penyebab dermatofitosis adalah spesies dari
Microsporum, Trichophyton dan pidermophiton. Dermatofitosis dibagi berdasarkan lokasi
bagian tubuh manusia yang diserang tinea kapitis (kulit dan rambut kepala), tinea barbe (dagu
dan jenggot), tinea cruris (genitokrural, perineum, perianal dan meluas ke pubis dan gluteus),
tinea unguium (kuku jari tangan dan kaki), tinea pedis et manum (kaki dan tangan), serta tinea
korporis (daerah kulit halus tak berambut ( glabrous skin) pada !ajah (facialis), badan, a"illa,
lengan, dan tungkai. Tinea #orporis ini mempunyai banyak sekali nama lain, yaitu tinea
sirsinata, tinea glabrosa, scherende flechte, kurap, herpes sircine trichophyti$ue, atau ring!orm
of the body. #elainan ini dapat terjadi di setiap bagian tubuh dan bersama % sama dengan
kelainan pada sela paha, dalam hal ini disebut dengan Tinea Corporis et Cruris atau sebaliknya.
Tinea cruris adalah dermatofitosis pada lipat paha, daerah perineum, dan sekitar anaus. #elainan
ini dapat akut atau menahun, bahkan dapat merupakan penyakit yang berlangsung seumur hidup.
&esi kulit dapat berbatas pada daerah genito'krural saja, atau meluas ke daerah sekitar anus,
daerah gluteus dan perut bagian ba!ah, atau bagian tubuh lain. #elainan kulit pada sela paha
merupakan lesi berbatas tegas. Peradangan pada daerah tepi lebih nyata dari pada tengahnya.
ffloresensi terdiri atas macam macam bentukan primer atau skunder (polimorfi). ila menahun
8/17/2019 BAB I DERMATOFITOSIS Tinea Cruris Et Corporis RSUD Jombang 2012
2/22
dapat berupa bercak hitam dengan sedikit sisik (s$uama). rosi dan keluarnya cairan biasanya
karena garukan. Tinea cruris merupakan suatu bentukan klinis yang sering dilihat di indonesia.
Di ndonesia data yang tepat tentang insidensinya belum ada. Di ndonesia dengan suhu
dan kelembaban yang tinggi merupakan suasana yang sesuai untuk pertumbuhan jamur sehingga
jamur dapat tumbuh hampir di semua tempat. *ngka insidensi penyakit tersebut diperkirakan
kurang lebih sama dengan di kota'kota besar ndonesia lainnya. Penyakit ini tersebar di seluruh
dunia terutama daerah tropis. Menyerang pria maupun !anita semua umur terutama
de!asa. +aktor % faktor yang memegang peranan terjadinya mikosis superfisialis adalah iklim
yang panas, higiene sebagian masyarakat yang masih kurang, adanya sumber penularan di
sekitarnya, penggunaan obat'obatan kortikosteroid, antibiotika dan sitostatika yang meningkat,
adanya penyakit kronis dan penyakit sistemik lainnya seperti diabet, keganasan, -'*D dan
penyakit lainnya.
/ejala klinis yang dapat dilihat dari Tinea korporis merupakan lesi bulat atau lonjong,
berbatas tegas terdiri atas eritema, skuama, kadang'kadang dengan 0esikel dan papul di tepi.
Daerah tengahnya biasanya lebih tenang yang sering disebut dengan sentral healing, sementara
yang di tepi lebih aktif ( tanda peradangan lebih jelas ). #adang'kadang terlihat erosi dan krusta
akibat garukan. &esi'lesi pada umumnya merupakan bercak % bercak terpisah satu dengan yang
lain. #elainan kulit dapat pula terlihat sebagai lesi'lesi dengan pinggir yang polisiklik, karena
beberapa lesi kulit yang menjadi satu. entuk dengan tanda radang yang lebih nyata, lebih sering
dilihat pada anak'anak daripada orang de!asa karena umumnya mereka mendapat infeksi baru
pertama kali. erdasar efloresensi diatas dapat dibedakan Tinea 1orporis dengan Dermatitis
eboroik, Psoriasis, Pitiriasis 2osea, 1andidosis ntertriginosa.
8/17/2019 BAB I DERMATOFITOSIS Tinea Cruris Et Corporis RSUD Jombang 2012
3/22
Diagnosis dibuat berdasarkan anamnesis dan gejala klinis yang khas. 3uga diperlukan
pemeriksaan &aboratorium seperti hasil pemeriksaan sediaan langsung yang positif dan biakan.
#adang % kadang diperlukan pemeriksaan dengan lampu 4ood, yang mengeluarkan sinar
ultra0iolet dengan gelombang 5678 *o. Pemeriksaan sediaan langsung dengan #9 :8';8<
bila positif memperlihatkan elemen jamur berupa hifa panjang dan artrospora. Pemeriksaan
dengan pembiakan diperlukan untuk menyokong pemeriksaan langsung sediaan basah dan untuk
menentukan spesies jamur. Pemeriksaan ini dilakukan dengan menanamkan bahan klinis pada
media buatan. =ang dianggap paling baik pada !aktu ini adalah medium agar dekstrosa
abouraud (D* > Sabouraud’s Dextrose Agar). iakan memberikan hasil lebih cukup lengkap,
akan tetapi lebih sulit dikerjakan, lebih mahal biayanya, hasil diperoleh dalam !aktu lebih lama
(:8':? hari) dan sensiti0itasnya kurang (@ 68
8/17/2019 BAB I DERMATOFITOSIS Tinea Cruris Et Corporis RSUD Jombang 2012
4/22
BAB II
LAPORAN KASUS
I. Identitas Pasien
Aama > An.&3enis #elamin > Perempuan
Bmur > :6 tahun
*lamat > umobito ' 3ombang*gama > slam
tatus Perka!inan > elum menikah
Pendidikan Terakhir > MP
Pekerjaan > Pelajar uku angsa > 3a!a
Tanggal Pemeriksaan > 6 +ebruari ;8:;
Ao register > ::5;;:
II. Anamnesis
C Keluhan Utama > /atal ' gatal pada daerah perut bagian ba!ah, ba!ah payudara, leher,
selangkangan dan bokong.
Riwayat Penyakit Sekaran >
Pasien datang ke poli kulit dan kelamin dengan keluhan utama gatal'gatal di
daerah perut bagian ba!ah, ba!ah payudara, leher, selangkangan dan bokong sejak
bulan yang lalu. ertambah gatal jika berkeringat dan dalam keadaan lembab. Pada
daerah yang gatal tersebut terdapat kemerahan pada a!alnya di perut bagian ba!ah,
ukurannya kecil lalu semakin lama meluas. Daerah tersebut kadang terasa perih. Pasien
tidak ada demam saat ataupun sebelum sakit. udah diberi obat salep (lupa nama
obatnya), diberikan bedak gatal namun tapi tak ada perubahan.
Riwayat Penyakit Dahulu >
Tidak pernah mengalami penyakit seperti ini sebelumnya.DM (')
8/17/2019 BAB I DERMATOFITOSIS Tinea Cruris Et Corporis RSUD Jombang 2012
5/22
T (')
2i!ayat *topi (')
Riwayat Penyakit Keluara >
Tidak ada keluarga yang sakit seperti ini
Riwayat S!sial >
C #ebiasaan mandi ; kali sehari, &ingkungan kurang bersih, pasien mondok ada teman
sekamar yang mengeluh hal serupa
III. Pemeriksaan "isik
tatus /eneralis >
#eadaan Bmum > aik
#esadaran > 1ompos mentis
ygiene > #urang
/izi > 1ukup
Aadi dan 22 > '
#epala > *nemis ('), kterus ('), 1yanosis ('), Dyspneu(')
&eher > Tidak dilakukan pemeriksaan
Thorak > esuai status lokalis
*ksilla > pembesaran #/ (')
*bdomen > Tidak dilakukan pemeriksaan
8/17/2019 BAB I DERMATOFITOSIS Tinea Cruris Et Corporis RSUD Jombang 2012
6/22
ktremitas > Tidak dilakukan pemeriksaan
Status L!kalis #' Pada regio > thora"
floresensi > pada pemeriksaan fisik terdapat lesi lonjong, makula eritematous berbatas
tegas, polisiklis, tepi aktif (meninggi, papul), ada s$uama tipis diatasnya,dengan
central healing dan erosi bekas garukan.
' Pada regio > gluteus
floresensi > pada pemeriksaan fisik terdapat makula eritematous berbatas tegas,
polisiklis, bilateral tapi tidak simetris, tepi meninggi ( papul, 0esikel), ada s$uama tipis
diatasnya,dengan central healing dan erosi bekas garukan.
8/17/2019 BAB I DERMATOFITOSIS Tinea Cruris Et Corporis RSUD Jombang 2012
7/22
' Pada regio > inguinal ffloresensi > pada pemeriksaan fisik terdapat makula eritematous berbatas tegas,
polisiklis, bilateral tapi tidak simetris, tepi meninggi ( papul, 0esikel), ada s$uama tipis
diatasnya,dengan central healing dan erosi bekas garukan.
' Pada regio > cer0icalffloresensi > pada pemeriksaan fisik terdapat makula eritematous berbatas tegas,
polisiklis, tepi meninggi ( papul, 0esikel), ada s$uama tipis diatasnya,dengan
central healing dan erosi bekas garukan.
I$. Pemeriksaan Penun%an
& Tidak dilakukan pemeriksaan
$. Pr!'lem List
/atal
$I. Resume4anita, :6 tahun, datang ke poli kulit dan kelamin dengan keluhan utama gatal'
gatal di daerah perut ba!ah, ba!ah payudara, leher, selangkangan dan bokong sejak
bulan yang lalu. ertambah gatal jika berkeringat dan dalam keadaan lembab. Pada
daerah yang gatal tersebut terdapat kemerahan pada a!alnya di perut bagian ba!ah,
8/17/2019 BAB I DERMATOFITOSIS Tinea Cruris Et Corporis RSUD Jombang 2012
8/22
ukurannya kecil lalu semakin lama meluas. Daerah tersebut kadang terasa perih. Pasien
tidak ada demam saat ataupun sebelum sakit. udah diberi obat salep (lupa nama
obatnya), diberikan bedak gatal namun tapi tak ada perubahan. Pada pemeriksaan fisik
terdapat makula eritematous berbatas tegas, polisiklis, tepi meninggi (papul,
0esikel),dengan s$uama tipis diatasnya,dengan central healing juga erosi bekas garukan
di regio thora" dan di regio gluteus. #arena ditemukan gejala klinis yang mendukung
maka kasus ini tergolong Tinea cruris et corporis.
$II.Assasement
Tinea cruris et corporis
$III. DD
& Dermatitis
& #andidiasis
& Ptyriasis rosea
& Psoriasis 0ulgaris
& rythrasma
I(. Initial Planin
D) # :. Pemeriksaan &angsung#9 :8';8
8/17/2019 BAB I DERMATOFITOSIS Tinea Cruris Et Corporis RSUD Jombang 2012
9/22
;. Pembiakan (kultur ) abouraudEs De"trose *gar (D*) F
1hloramphenicol
*) #
#ausatif >
• Pengobatan topical
o Deri0at azol > mikonazole ;
8/17/2019 BAB I DERMATOFITOSIS Tinea Cruris Et Corporis RSUD Jombang 2012
10/22
' Mencuci pakaian, kain, atau handuk penderita setiap hari dan tidak
menggunakan peralatan harian bersama'sama.' Menjaga kebersihan agar tetap sehat dan terhindar dari infeksi kulit.
' Memakai pakaian yang longgar dan berbahan yang menyerap keringat.
(. Pr!n!sis
Prognosis tinea cruris et corporis dapat menjadi bagus jika terapi dan pengobatan
yang dilakukan bagus tetapi rekuren dapat terjadi jika penderita tidak menjaga
kebersihan dan hygiene tempat yang terkena infeksi jamur itu dengan baik.
8/17/2019 BAB I DERMATOFITOSIS Tinea Cruris Et Corporis RSUD Jombang 2012
11/22
BAB III
PE+BAHASAN
Pasien nn &, :6 tahun datang ke poli kulit dan kelamin 2BD 3ombang pada tanggal 6
+ebruari ;8:; dengan keluhan gatal'gatal pada regio perut bagian ba!ah, ba!ah payudara, leher,
selangkangan dan bokong sejak bulan yang lalu. /atal'gatal dirasakan makin lama makin
berat, terlebih jika berkeringat dan dalam keadaan lembab. Disamping itu pada daerah lesi
kadang terasa perih dan makin lama semakin menyebar. Dari anamnesa pasien seorang pelajar
yang tinggal dipondok, ada teman yang merasakan sakit yang sama. ering berkeringat dan
higiene yang kurang ditambah lagi dengan cuaca yang panas. ertambah gatal jika berkeringat
dan dalam keadaan lembab. Pada daerah yang gatal tersebut terdapat kemerahan pada a!alnya di
perut bagian ba!ah, ukurannya kecil lalu semakin lama meluas. Pada anamnesa tersebut kita
sudah bisa mendapatkan faktor resiko dari pasien ini, bah!a beberapa faktor yang memegang
peranan terjadinya mikosis superfisialis adalah iklim yang panas, higiene sebagian masyarakat
yang masih kurang, adanya sumber penularan di sekitarnya, penggunaan obat'obatan
kortikosteroid, antibiotika dan sitostatika yang meningkat, adanya penyakit kronis dan penyakit
sistemik lainnya seperti diabet. Aamun dari anamnesa saja masih belum bisa menjurus ke
diagnosis yang tepat karena gejala yang disebutkan pasien masih terlalu umum.
8/17/2019 BAB I DERMATOFITOSIS Tinea Cruris Et Corporis RSUD Jombang 2012
12/22
erdasarkan pemeriksaan fisik didapatkan pada regio gluteus, thorak, inguinal, cer0ical
terdapat kulit kemerahan (makula eritematous) berbatas tegas berbentuk bulat dengan diameter
sekitar 7':8 cm, tepi meninggi ( papul, 0esikel), terdapat erosi bekas garukan, bagian tengah
tampak tenang (menyembuh) dan ada s$uama tipis diatasnya. /ambaran ruam yang kita temukan
ini sangat khas untuk penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur yaitu dermatofitosis (tinea
corporis), dengan gejala obyektif yaitu efloresensi, terlihat makula atau plak yang ber!arna
merah atau hiperpigmentasi dengan tepi aktif dan daerah bagian tengah lebih tenang
(central healing). Pada tepi lesi dijumpai papul'papul eritema atau 0esikel. #adang'kadang
terlihat erosi dan krusta akibat garukan. &esi'lesi pada umumnya merupakan bercak'bercak
terpisah satu dengan yang lain. Terdapat lesi dengan pinggir yang polisiklik, karena beberapa
lesi kulit yang menjadi satu.
/ambar.floresensi Tinea corporis
Dermatofitosis adalah penyakit pada jaringan yang mengandung zat tanduk,
misalnya stratum korneum pada epidermis, rambut dan kuku yang disebabkan jamur
golongan dermatofita. Dermatofitosis salah satu pembagiannya berdasarkan lokasi bagian
8/17/2019 BAB I DERMATOFITOSIS Tinea Cruris Et Corporis RSUD Jombang 2012
13/22
tubuh manusia yang diserang, salah satunya adalah Tinea #orporis, yaitu dermatofitosis
yang menyerang daerah kulit tak berambut (glabrous skin) pada !ajah, badan, lengan, dan
tungkai. Penyebab tersering tinea korporis adalah Trichophyton rubrum dan Trichophyton
mentagrophytes. Pasien merasa gatal dan kelainan umumnya berbentuk bulat, berbatas tegas,
terdiri atas macam'macam efloresensi kulit (polimorf) dengan bagian tepi lesi lebih jelas tanda
peradangannya daripada bagian tengah. eberapa lesi dapat bergabung dan membentuk
gambaran polisiklis. &esi dapat meluas dan memberi gambaran yang tidak khas terutama pada
pasien imunodefisiensi.
Tidaklah begitu sukar untuk menentukan diagnosis tinea korporis pada kasus ini, namun
ada beberapa penyakit kulit yang dapat mericuhkan diagnosis itu, misalnya dermatitis seboroika,
psoriasis, dan pitiriasis rosea. #elainan kulit pada dermatitis seboroika selain dapat menyerupai
tinea korporis, biasanya dapat terlihat pada tempat'tempat predileksi, misalnya di kulit kepala
(scalp), lipatan'lipatan kulit, misalnya belakang telinga, daerah nasolabial, dan sebagainya. #ulit
kepala berambut juga sering terkena penyakit ini. /ambaran klinis yang khas dari dermatitis
seboroika adalah skuamanya yang berminyak dan kekuningan.
/ambar. floresensi Dermatitis seboroik
8/17/2019 BAB I DERMATOFITOSIS Tinea Cruris Et Corporis RSUD Jombang 2012
14/22
Pitiriasis rosea, yang distribusi kelainan kulitnya simetris dan terbatas pada tubuh dan
bagian proksimal anggota badan, sukar dibedakan dengan tinea korporis tanpa herald patch yang
dapat membedakan penyakit ini dengan tinea korporis. Perbedaannya pada pitiriasis rosea
gatalnya tidak begitu berat seperti pada tinea korporis, skuamanya halus sedangkan pada tinea
korporis kasar. Pemeriksaan laboratoriumlah yang dapat memastikan diagnosisnya.
/ambar. floresensi Ptyriasis 2osea
Psoriasis pada stadium penyembuhan menunjukkan gambaran eritema pada bagian
pinggir sehingga menyerupai tinea. Perbedaannya ialah pada psoriasis terdapat tanda'tanda khas
yakni skuama kasar, transparan serta berlapis'lapis, fenomena tetes lilin, dan fenomena auspitz.
Psoriasis dapat dikenal dari kelainan kulit pada tempat predileksi, yaitu daerah ekstensor,
misalnya lutut, siku, dan punggung.
8/17/2019 BAB I DERMATOFITOSIS Tinea Cruris Et Corporis RSUD Jombang 2012
15/22
/ambar. floresensi Psoariasi
1andidosis pada daerah lipatan kulit yang terasa gatal. pada efloresensi didapatkan
makula atau patch eritematosa, berbatas tegas, berskuama basah, sering disertai lesi satelit
berupa 0esikel 0esikel dan pustula'pustula. *danya lesi satelit dan gatal'gatal pada daerah
lipatan kulit inilah yang membedakan dengan tinea corporis.
/ambar. floresensi pada 1andidiasis
erdasarkan literatur yang saya dapatkan ada beberapa cara untuk membantu
menegakkan diagnosis seharusnya pada pasien ini dilakukan pemeriksaan kerokan #9, sediaan
dari bahan kerokan (kulit, rambut dan kuku) itambahkan dengan larutan #9 :8'58< atau
8/17/2019 BAB I DERMATOFITOSIS Tinea Cruris Et Corporis RSUD Jombang 2012
16/22
pe!amaan /ram. Dengan pemeriksaan mikroskopis akan terlihat pada sediaan kulit dan kuku,
hifa sebagai ; garis sejajar, terbagi oleh sekat dan bercabang, maupun spora berderet
(artrospora) pada kelainan kulit lama dan atau sudah diobati.
/ambar. /enus Trichopyton 2ubrum
Dapat juga dilakukan pembiakan dengan tujuan untuk mengetahui spesies jamur
penyebab, dilakukan bila perlu. ahan sediaan kerokan ditanam dalam agar abouroud
dekstroseH untuk mencegah pertumbuhan bakteri dapat ditambahkan antibiotika (misalnya
khloramfenikol) ke dalam media tersebut. Perbenihan dieramkan pads suhu ;? ' 58I1.
Pembacaan dilakukan dalam !aktu : ' 5 minggu. #oloni yang tumbuh diperhatikan mengenai
!ama, bentuk, permukaan dan ada atau tidaknya hifa. Aamun pada pasien ini tidak perlu
dilakukan karena dari anamnesis dan status dermatologisnya sudah mengarah pada tinea
corporis.
Pada umumnya, pengobatan untuk jamur kulit ini bekerja dengan cara menghambat
jamur dengan mengganggu akti0itas sel jamur sehingga menjadi rusak. 9bat jamur kulit
diberikan pada pasien ini berupa krim yang dioleskan langsung pada daerah yang terinfeksi
jamur yaitu mikonazol nitrat ; < yang dengan pemakaian ; kali sehari. Aamun pada pasien ini
diperlukan suatu obat jamur secara sistemik sebagai tambahan, mengingat infeksi sudah meluas,
8/17/2019 BAB I DERMATOFITOSIS Tinea Cruris Et Corporis RSUD Jombang 2012
17/22
pada kasus ini kita memberikan ketoconazol ;88 mg dengan pemakaian ; " ;88 selama kurang
lebih :8 hari % ; minggu. Pemberian antihistamin juga dapat diberikan sebagai terapi
simptomatis mengingat pasien ini mengalami gatal'gatal yang tidak tertahankan, yaitu nterhistin
5 " : sehari. ebagai terapi suportif pasien harus menjaga kebersihan dan lesi kulit dijaga tetap
bersih dan kering untuk mengurangi infeksi sekunder bakteri. erikut Tabel penanganan pada
dermatofitosis berdasarkan litelatur yang ada>
Tabel. Pengobatan dermatofitosis
Pasien juga dianjurkan kontrol seminggu kemudian untuk mengetahui respon terhadap
terapi dan menge0aluasi keluhan subyektif maupun tanda obyektif yang masih ada.
8/17/2019 BAB I DERMATOFITOSIS Tinea Cruris Et Corporis RSUD Jombang 2012
18/22
Prognosis pasien ini baik penyakit ini dapat sembuh tetapi perlu adanya edukasi bah!a
penyakit ini dapat kambuh kembali jika imunitas penderita menurun, higiene sanitasi yang jelek.
ehingga penderita diharuskan menjaga kesehatan dan kebersihan kulitnya. elain penting itu
memberi edukasi kepada pasien tentang adanya komplikasi yang mungkin timbul, diantaranya
infeksi sekunder, dan hiperpigmentasi.
8/17/2019 BAB I DERMATOFITOSIS Tinea Cruris Et Corporis RSUD Jombang 2012
19/22
BAB I$
KESI+PULAN
Telah dilaporkan kasus tinea cruris et corporis pada regio thora",cer0ical, regio inguinal
dan gluteus pada An. usia :6 tahun. Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis berupa gatal
pada daerah perut bagian ba!ah, ba!ah payudara, leher, selangkangan dan bokong sejak bulan
yang lalu. ertambah gatal jika berkeringat dan dalam keadaan lembab. Pada daerah yang gatal
tersebut terdapat kemerahan pada a!alnya di perut bagian ba!ah, ukurannya kecil lalu semakin
lama meluas. Daerah tersebut kadang terasa perih. #emudian pada pemeriksaan fisik
didapatakan kulit kemerahan (makula eritematous) berbatas tegas berbentuk bulat dengan
diameter sekitar 7':8 cm, polisiklis, tepi meninggi ( papul, 0esikel), terdapat erosi bekas
garukan, bagian tengah tampak tenang (menyembuh) dan ada s$uama tipis diatasnya. Pada
pemeriksaan penunjang tidak dilakukan karena dari anamnesis dan pemeriksaan fisik sudah
mencukupi untuk menegakkan diagnosa disamping itu juga terdapat keterbatasan pada peralatan
medis.
9bat jamur kulit diberikan pada pasien ini berupa krim yang dioleskan langsung pada
daerah yang terinfeksi jamur yaitu mikonazol nitrat ; < yang dengan pemakaian ; kali sehari.
Aamun pada pasien ini diperlukan suatu obat jamur secara sistemik sebagai tambahan,
mengingat infeksi sudah meluas, pada kasus ini kita memberikan ketoconazol ;88 mg dengan
pemakaian ; " ;88 selama kurang lebih :8 hari % ; minggu. Pemberian antihistamin juga dapat
8/17/2019 BAB I DERMATOFITOSIS Tinea Cruris Et Corporis RSUD Jombang 2012
20/22
8/17/2019 BAB I DERMATOFITOSIS Tinea Cruris Et Corporis RSUD Jombang 2012
21/22
BAB $
DA"*AR PUS*AKA
:. udimulja, B., ;887, Mikosis, dalam Djuanda, *., amzah, M. dan *isah, . (eds), lmu
Penyakit #ulit dan #elamin, ?th ed, +akultas #edokteran Bni0ersitas ndonesia, 3akarta >
J % :87.
;. Mansjoer *,uprohaita,4ardhani 4.,etio!ulan 4, #apita elekta.#edokteran, disi
,3ilid ,;888,Media *esculapius +akultas #edokteran Bni0ersitas ndonesia,3akarta
(J'JJ).
5. iregar 2.,*tlas er!arna aripati Penyakit #ulit, disi ,;887, Penerbit uku
#edokteran /1 ,3akarta
?. uyoso ,dkk,Pedoman Diagnosis dan Terapi lmu Penyakit #ulit dan #elamin
;88?,2BD dr.oetomo urabaya(;'J:)
7. Mansur * Aasution, #amaliah Muis, 3u!ono. Diagnosis dan Penatalaksanaan
Dermatofitosis , +akultas #edokteran Bni0ersitas umatera Btara. Medan. :JJ.
(http>GG!!!. portalkabe .comG cdk .htm, diakses tanggal J september ;8:8)
6. 3oni musabah, de!i sanur. Mikosis uperficialis. 3akarta, ;8:8
(http>GG!!!.emedicene.comGtopic.pdf , diakses tanggal :8 eptember ;8:8)
http://www.portalkabe.com/cdk.htmhttp://www.portalkabe.com/cdk.htmhttp://www.emedicene.com/topic.pdfhttp://www.emedicene.com/topic.pdfhttp://www.portalkabe.com/cdk.htm
8/17/2019 BAB I DERMATOFITOSIS Tinea Cruris Et Corporis RSUD Jombang 2012
22/22
K. 3unaidi,.da0i$ , 2asyid. *kbar :JJK. (http>GG!!!.eho!.comGabout tinea ,!r-!ris .html,
diakses tanggal :8 eptember ;8:8)
. 2amadhani, M.A, Dermatofitosis'tinea corporis et cruris, ;88J.
(http>GGcommunity.um.ac.idGsho!thread.php Gdernatofitosis ' tinea corporis et cruris ')
diakses tanggal :8 september ;8:8)
http://www.ehow.com/about%20tinea%20corporis%20.htmlhttp://www.ehow.com/about%20tinea%20corporis%20.htmlhttp://www.ehow.com/about%20tinea%20corporis%20.htmlhttp://www.ehow.com/about%20tinea%20corporis%20.htmlhttp://community.um.ac.id/showthread.php/dernatofitosis-tinea%20corporis%20et%20cruris-http://www.ehow.com/about%20tinea%20corporis%20.htmlhttp://community.um.ac.id/showthread.php/dernatofitosis-tinea%20corporis%20et%20cruris-