25
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Jalur Analisis jalur atau juga dikenal dengan sebutan path analysis dikembangkan pertama kali pada tahun 1920-an oleh seorang ahli genetika bernama Sewall Wright (Kuncoro, 2008, p1). Bohrnstedt (Kusnendi, 2005, p1) mengartikan analisis jalur sebagai a technique for estimating the effect’s a set of independent variables has on a dependent variable from a set of observed correlations, given a set of hypothesized causal asymetric relation among variables.Sedangkan tujuan utama analisis jalur adalah a method of measuring the direct influence along each separate path in such a system and thus of finding the degree which variation of a given effect is determined by each particular cause.” Jadi analisis jalur digunakan untuk menganalisis pola hubungan antar variabel dengan tujuan untuk mengetahui hubungan langsung maupun tidak langsung seperangkat variabel bebas (eksogen) terhadap variabel terikat (endogen). Manfaat dari model analisis jalur adalah untuk menjelaskan fenomena yang diteliti, memprediksi nilai variabel terikat (Y) berdasarkan nilai variabel bebas (X), faktor determinan yaitu penentuan variabel bebas (X) mana yang berpengaruh dominan terhadap variabel terikat (Y), juga dapat digunakan untuk menelusuri mekanisme (jalur- jalur) pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y), dan pengujian model menggunakan metode trimming. Prinsip-prinsip dasar yang sebaiknya dipenuhi dalam analisis jalur diantaranya ialah (Kuncoro, 2008, p2-3): 1. Hubungan antar variabel adalah bersifat adaptif dan bersifat normal.

BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Jalur - BINA …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00649-STIF Bab 2.pdf · Jenis data yang dianalisis Skala interval dan rasio Minimal

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Jalur - BINA …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00649-STIF Bab 2.pdf · Jenis data yang dianalisis Skala interval dan rasio Minimal

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Analisis Jalur

Analisis jalur atau juga dikenal dengan sebutan path analysis dikembangkan

pertama kali pada tahun 1920-an oleh seorang ahli genetika bernama Sewall Wright

(Kuncoro, 2008, p1). Bohrnstedt (Kusnendi, 2005, p1) mengartikan analisis jalur sebagai

“a technique for estimating the effect’s a set of independent variables has on a dependent variable from a set of observed correlations, given a set of hypothesized causal asymetric relation among variables.”

Sedangkan tujuan utama analisis jalur adalah

“a method of measuring the direct influence along each separate path in such a system and thus of finding the degree which variation of a given effect is determined by each particular cause.”

Jadi analisis jalur digunakan untuk menganalisis pola hubungan antar variabel

dengan tujuan untuk mengetahui hubungan langsung maupun tidak langsung

seperangkat variabel bebas (eksogen) terhadap variabel terikat (endogen).

Manfaat dari model analisis jalur adalah untuk menjelaskan fenomena yang

diteliti, memprediksi nilai variabel terikat (Y) berdasarkan nilai variabel bebas (X),

faktor determinan yaitu penentuan variabel bebas (X) mana yang berpengaruh dominan

terhadap variabel terikat (Y), juga dapat digunakan untuk menelusuri mekanisme (jalur-

jalur) pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y), dan pengujian model

menggunakan metode trimming. Prinsip-prinsip dasar yang sebaiknya dipenuhi dalam

analisis jalur diantaranya ialah (Kuncoro, 2008, p2-3):

1. Hubungan antar variabel adalah bersifat adaptif dan bersifat normal.

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Jalur - BINA …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00649-STIF Bab 2.pdf · Jenis data yang dianalisis Skala interval dan rasio Minimal

8  

2. Hanya sistem aliran kausal ke satu arah artinya tidak ada arah kausalitas yang

berbalik.

3. Variabel terikat (endogen) minimal dalam skala ukur interval dan rasio.

4. Menggunakan sampel probability sampling yaitu teknik pengambilan sampel

untuk memberikan peluang yang sama pada setiap anggota populasi untuk

dipilih menjadi anggota sampel

5. Observed variable diukur tanpa kesalahan (instrumen pengukuran validitas

dan reliabilitas) artinya variabel yang diteliti dapat diobservasi secara

langsung.

6. Model yang dianalisis dispesifikasikan (diidentifikasi) dengan benar

berdasarkan teori-teori dan konsep-konsep yang relevan artinya model teori

yang dikaji atau diuji dibangun berdasarkan kerangka teoritis tertentu yang

mampu menjelaskan hubungan kausalitas antar variabel yang diteliti.

Langkah-langkah menguji analisi jalursebagai berikut (Kuncoro, 2008, p116-

117):

1. Merumuskan hipotesis dan persamaan struktural

Struktur:

2. Menghitung koefisien jalur yang didasarkan pada koefisien regresi

a. Gambar diagram jalur lengkap tentukan sub-sub struktural dan

rumuskan persamaan strukturalnya yang sesuai hipotesis yang

diajukan.

Hipotesis: naik turunnya variabel endogen (Y) dipengaruhi secara

signifikan oleh variabel eksogen( dan ).

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Jalur - BINA …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00649-STIF Bab 2.pdf · Jenis data yang dianalisis Skala interval dan rasio Minimal

9  

b. Menghitung koefisien regresi untuk struktur yang telah dirumuskan.

3. Menghitung koefisien jalur secara simultan (keseluruhan)

Pengujian keseluruhan hipotesis statistik dirumuskan sebagai berikut :

Hipotesis statistik dirumuskan sebagai berikut:

H0: … … … 0

H1: … … … 0

a. Kaidah pengujian signifikan secara manual : menggunakan Tabel F

1

1

Keterangan :

n = jumlah sampel

k = jumlah variabel eksogen

= Rsquare

Dengan taraf signifikan (α) = 0.05. Mencari nilai Ftabel

menggunakan Tabel F dengan rumus:

Ftabel = F{(1 - α)(dk = k),(dk = n – k – 1)}

Jika Fhitung Ftabel, maka tolak H0 artinya signifikan dan

Fhitung Ftabel, terima H0 artinya tidak signifikan

b. Kaidah pengujian signifikansi

4. Menghitung koefisien jalur secara individu

Hipotesis penelitian yang akan diuji dirumuskan menjadi hipotesis statistik

berikut:

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Jalur - BINA …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00649-STIF Bab 2.pdf · Jenis data yang dianalisis Skala interval dan rasio Minimal

10  

Ha: 0

H0: 0

Secara individual uji statistik yang digunakan adalah uji t yang dihitung

dengan rumus (Riduwan & Kuncoro, 2008, p117)

; 1

Keterangan:

= Koefisien regresi dari variabel Xi

= Standard Error Koefisien Regresi

5. Mencari besar kontribusi bersama atau koefisien determinasi (KD) dengan

mengalikan Rsquare dengan 100%.

6. Meringkas dan menyimpulkan

Model analisis jalur berbeda dengan model regresi. Perbedaan tersebut terletak

pada pola hubungan yang ingin diungkapkan. Model regresi digunakan untuk

meramalkan atau menduga nilai sebuah variabel respon Y atas dasar nilai tertentu

beberapa variabel prediktor X1; X2, ..., Xk, atau pola hubungan yang mengisyaratkan

besarnya pengaruh variabel penyebab X1; X2, ..., Xk, terhadap sebuah variabel akibat Y,

baik pengaruh yang langsung secara individual maupun secara bersamaan. Telaah

statistika menyatakan bahwa untuk peramalan/pendugaan nilai Y atas dasar nilai-nilai

X1; X2, ..., Xk, pola hubungan yang sesuai adalah pola hubungan yang mengikuti model

regresi, sedangkan untuk mengetahui hubungan sebab akibat, pola yang tepat adalah

model struktural. Secara matematik, analisis jalur mengikuti pola model

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Jalur - BINA …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00649-STIF Bab 2.pdf · Jenis data yang dianalisis Skala interval dan rasio Minimal

11  

struktural(Riduwan & Kuncoro, 2008, p5). Model struktural yaitu apabila setiap variabel

terikat/endogen (Y) keadaannya ditentukan oleh seperangkat variabel bebas/eksogen

(X). Berikut beberapa perbedaan model regresi dan model analisis jalur.

Penjelasan MODEL ANALISIS Regresi Path (Jalur)

Variabel Bebas (X) Terikat (Y)

Eksogen (X) Endogen (Y) Intervening (bila ada)

Kegunaan 1. Penjelasan terhadap fenomena yang dipelajari atau permasalahan yang diteliti.

2. Prediksi kuantitatif. 3. Faktor diterminan, yaitu

penentual variabel bebas (X) yang berpengaruh dominan terhadap variabel terikat (Y).

1. Penjelasan. 2. Prediksi kualitatif. 3. Faktor diterminan. 4. Penelusuran mekanisme

(lintasan) pengaruh.

Jenis data yang dianalisis Skala interval dan rasio Minimal skala interval dan data dinyatakan dalam satuan baku atau z score

Table 2.1 Perbedaan Model Regresi dengan Jalur Sumber : dimodifikasi dari Cara Menggunakan dan Memaknai Analisis Jalur(2008)

Besar pengaruh setiap jalur dalam model analisis jalur (Beta) diperoleh dari

perhitungan sebagai berikut :

;

Keterangan :

= Koefisien regresi dari variabel Xi

= Standar deviasi dari variabel Xi

= Standar deviasi dari variabel endogen

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Jalur - BINA …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00649-STIF Bab 2.pdf · Jenis data yang dianalisis Skala interval dan rasio Minimal

12  

Nilai Beta kemudian dikalikan dengan 100% untuk mendapatkan persentase dari

besarnya pengaruh variabel X.

2.2 Motivasi

Kata motivasi berasal dari bahasa Latin movere yang berarti suatu dorongan atau

menggerakan. Menurut G.R Terry (2003,p130) motivasi dapat diartikan sebagai suatu

“Usaha agar seseorang dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan semangat karena ada tujuan yang ingin dicapai”.

Mc Donald (Hamalik,2003,p106) berpendapat bahwa motivasi adalah suatu

perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif

atau perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Perubahan energi dalam diri seseorang

itu berbentuk suatu aktivitas nyata berupa kegiatan fisik, karena seseorang mempunyai

tujuan tertentu dari aktivitasnya maka seseorang mempunyai motivasi yang kuat untuk

mencapainya dengan segala daya upaya yang dapat orang itu lakukan untuk

mencapainya (Djamarah, 2000, p114).

Dalam kaitannya dengan belajar, motivasi sangat erat hubungannya dengan

kebutuhan aktualisasi diri sehingga motivasi paling besar pengaruhnya pada kegiatan

belajar murid yang bertujuan untuk mencapai prestasi yang tinggi. Seseorang yang

mempunyai motivasi yang tinggi dalam belajar maka akan timbul minat yang besar

dalam mengerjakan tugas, membangun sikap, dan kebiasaan belajar yang sehat melalui

penyusunan jadwal belajar dan melaksanakannya dengan tekun. Berikut adalah faktor-

faktor yang mempengaruhi motivasi belajar:

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Jalur - BINA …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00649-STIF Bab 2.pdf · Jenis data yang dianalisis Skala interval dan rasio Minimal

13  

1. Cita-cita

Cita-cita atau aspirasi adalah sesuatu target yang ingin dicapai. Penentuan

target ini tidak sama bagi semua murid. Target ini diartikansebagai suatu tujuan

yang ditetapkan dalam suatu kegiatan yang mengandung maknabagi

seseorang.Munculnya cita-cita seseorang disertai denganperkembanganakar,

moral kemauan, bahasa dan nilai-nilai kehidupan yang jugamenimbulkan adanya

perkembangan kepribadian.

2. Kemampuan belajar

Dalam belajar dibutuhkan kemampuan. Setiap murid memiliki

kemampuan belajar yang berbeda. Hal inidiukur melalui taraf perkembangan

berpikir murid, dimana murid yang tarafperkembangan berpikirnya konkrit tidak

sama dengan murid yang sudahsampai pada taraf perkembangan berpikir

rasional. Murid yang merasa dirinyamemiliki kemampuan untuk melakukan

sesuatu, maka murid tersebut akan mendorongdirinya berbuat sesuatu untuk

dapat mewujudkan tujuan yang ingindiperolehnya dan sebaliknya yang merasa

tidak mampu akan merasa malasuntuk berbuat sesuatu. Kemampuan ini meliputi

beberapa aspek psikis yang terdapat dalam diri murid, misalnya pengamatan,

perhatian dan daya pikir fantasi

3. Kondisi murid

Kondisi murid dapat diketahui dari kondisi fisik dan kondisi

psikologis,karena murid adalah makluk yang terdiri dari kesatuan

psikofisik.Kondisifisik murid lebih cepat diketahui daripada kondisi

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Jalur - BINA …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00649-STIF Bab 2.pdf · Jenis data yang dianalisis Skala interval dan rasio Minimal

14  

psikologisnya.Hal inidikarenakan kondisi fisik lebih jelas menunjukkan

gejalanya daripada kondisipsikologis.

4. Kondisi lingkungan

Kondisi lingkungan merupakan unsur yang datang dari luar diri

muridyaitu lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.Lingkungan fisik

sekolah,sarana dan prasarana perlu ditata dan dikelola agar dapat menyenangkan

danmembuat murid merasa nyaman untuk belajar.Kebutuhan

emosionalpsikologis juga perlu mendapat perhatian, misalnya kebutuhan rasa

aman,berprestasi, dihargai, diakui yang harus dipenuhi agar motivasi belajar

timbuldan dapat dipertahankan.

5. Unsur-unsur dinamis dalam belajar

Unsur-unsur dinamis adalah unsur-unsur yang keberadaannya

didalamproses belajar tidak stabil, kadang-kadang kuat, kadang-kadang lemah

danbahkan hilang sama sekali misalnya gairah belajar, emosi murid dan lain-

lain.Murid memiliki perasaan, perhatian, kemauan, ingatan, dan pikiran

yangmengalami perubahan selama proses belajar, kadang-kadang kuat atau

lemah.

6. Upaya guru membelajarkan murid

Upaya guru membelajarkan murid adalah usaha guru

dalammempersiapkan diri untuk membelajarkan murid mulai dari

penguasaanmateri, cara menyampaikannya, menarik perhatian murid dan

mengevaluasihasil belajar murid. Bila upaya guru hanya sekedar mengajar,

artinyakeberhasilan guru yang menjadi titik tolak, besar kemungkinan murid

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Jalur - BINA …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00649-STIF Bab 2.pdf · Jenis data yang dianalisis Skala interval dan rasio Minimal

15  

tidaktertarik untuk belajar sehingga motivasi belajar murid menjadi melemah

atauhilang (Max Darsono, 2000, p65).

Dalam Sardiman (2001,p81), disebutkan bahwa motivasi yang ada pada

diri seorang murid, memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

a. Tekun menghadapi tugas.

b. Ulet menghadapi kesulitan.

c. Menunjukan minat terhadap bermacam-macan masalah.

d. Lebih senang bekerja mandiri.

e. Cepat bosan pada tugas-tugas rutin.

f. Dapat mempertahankan pendapatnya.

g. Tidak mudah melepaskan hal yang diyakininya.

h. Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.

2.3 Prestasi

Prestasi merupakan hasil yang dicapai seseorang ketika mengerjakan tugas atau

kegiatan tertentu.Menurut MersonSangalang yang dikutip dari Tulus Tu’u (2004, p78)

ada beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan murid dalam mencapai hasil

belajar yang baik yaitu:

1. Faktor kecerdasan.

Tinggi rendahnya kecerdasan yang dimiliki murid sangat menentukan

prestasi belajarnya, termasuk prestasi-prestasi lain yang ada dalam dirinya.

2. Faktor bakat

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Jalur - BINA …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00649-STIF Bab 2.pdf · Jenis data yang dianalisis Skala interval dan rasio Minimal

16  

Bakat yang dimiliki murid apabila diberi kesempatan untuk

dikembangkan maka akan mencapai prestasi belajar yang diharapkan.

3. Faktor minat dan perhatian

Minat adalah kecenderungan yang besar terhadap sesuatu.Perhatian

adalah melihat dan mendengar dengan baik serta teliti terhadap sesuatu.

Minat dan perhatian yang tinggi akan memberikan dampak yang baik bagi

prestasi belajar murid.

4. Faktor motif

Motif selalu mendasari dan mempengaruhi setiap usaha dan kegiatan

seseorang untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Apabila dalam belajar,

murid mempunyai motif yang baik dan kuat maka hal ini akan memperbesar

usaha dalam mencapai prestasi yang tinggi.

5. Faktor cara belajar

Keberhasilan belajar murid dipengaruhi oleh cara belajarnya. Cara

belajar yang efisien memungkinkan mencapai prestasi belajar yang lebih

tinggi dibandingkan dengan cara belajar yang tidak efektif.

6. Faktor lingkungan keluarga.

Keluarga merupakan salah satu potensi yang besar dan positif dalam

memberi pengaruh pada prestasi murid.Terutama dalam hal mendorong,

memberi semangat, dan memberi teladan yang baik kepada anaknya.

7. Faktor sekolah.

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Jalur - BINA …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00649-STIF Bab 2.pdf · Jenis data yang dianalisis Skala interval dan rasio Minimal

17  

Sekolah merupakan faktor pendidikan yang sudah terstruktur,

memiliki sistem, dan organisasi yang baik bagi penanaman nilai-nilai etik,

moral,mental, spiritual, disiplin dan ilmu pengetahuan (Tulus Tu’u,2004,

p78).

2.4 Pembimbing

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,pembimbing adalah orang yang

membimbing; pemimpin; penuntun.Dalam konteks Kumon, pembimbing bertanggung

jawab atas kelangsungan belajar di kelas Kumon.Pembimbing juga menjadi penghubung

antara anak yang belajar di Kumon dengan orang tuanya. Dalam membimbing, seorang

pembimbing harus menerapkan SPE (Smile, Praise, Encourage). Smile yang artinya

senyum mengharuskan seorang pembimbing untuk selalu senyum agar murid merasa

nyaman. Praise yang artinya pujiandimaksudkan agar pembimbing tidak lupa untuk

memberikan pujian kepada setiap murid sesuai dengan pencapaiannya.Encourage yang

artinya memberi semangat juga merupakan tugas yang harus dilakukan pembimbing

kepada muridnya. Tugas pembimbing antara lain adalah menggali potensi murid dan

mengajar agar murid dapat mandiri. Oleh karena jumlah murid yang banyak, maka

seorang pembimbing Kumon akan dibantu oleh sejumlah asisten dalam menjalankan

tugasnya.

2.5 Asisten

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, asisten adalah orang yang bertugas

membantu orang lain dalam melaksanakan tugas professional, misal dalam pekerjaan,

profesi, dan kedinasan. Asisten juga berarti pembantu ahli dalam bekerja. Dalam

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Jalur - BINA …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00649-STIF Bab 2.pdf · Jenis data yang dianalisis Skala interval dan rasio Minimal

18  

konteks Kumon, asistenbertugas membantu pekerjaan pembimbing dan memandu

seorang murid kembali pada suatu masalah sebelumnya secarasistematis.Asisten tidak

bertugas untuk memberikan jawaban dari masalah kepada murid. Sama dengan

pembimbing, seorang asisten juga harus menerapkan SPE dalam pekerjaannya.

2.6 Orang Tua

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebut bahwa orang tua adalah ayah dan

ibu kandung; orang yang dianggap tua (cerdik pandai, ahli, dsb); orang-orang yang

dihormati (disegani) di kampung; tetua.Orang tua di dalam kehidupan keluarga

mempunyai posisi sebagai kepala keluarga atau pemimpin rumah tangga.Orang tua

memiliki tanggung jawab untuk mendidik, mengasuh, dan membimbing anak-anaknya

untuk mencapai tahapan tertentu yang menghantarkan anak untuk siap dalam kehidupan

bermasyarakat.Pengertian orang tua diatas tidak lepas dari pengertian keluarga, karena

orang tua merupakan bagian keluarga besar yang sebagaian besar telah tergantikan oleh

keluarga inti yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak.Dalam metode Kumon, orang tua

di rumah diharapkan juga memberikan SPE kepada anak-anaknya.

2.7 Skala Pengukuran

Menurut Sugiyono(2002, p14),kesesuaian antara macam data dengan metode

analisis statistiknya didasarkan pada skala pengukuran datanya. Berdasarkan skala

pengukurannya, data dibedakan menjadi 4 macam yaitu:

1. Skala Nominal

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Jalur - BINA …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00649-STIF Bab 2.pdf · Jenis data yang dianalisis Skala interval dan rasio Minimal

19  

Data nominal adalah data yang hanya dapat digolong-golongkan

secara terpisah, secara diskrit, atau kategori. Data ini diperoleh dari hasil

menghitung, misalnya dalam suatu kelas setelah dihitung terdapat 50

mahamurid, terdiri atas 30 pria dan 20 wanita.

2. Skala Ordinal

Data ordinal adalah data yang berbentuk ranking atau peringkat.

Misalnya juara I, II, II, dan seterusnya.Data ini bila dinyatakan dalam skala,

maka jarak satu data dengan data yang lain tidak sama.

3. Skala Interval

Data interval adalah data yang jaraknya tidak sama tetapi mempunyai

nilai nol (0) absolut/mutlak. Contoh skala termometer, walaupun ada nilai 0o

C, tetapi tetap ada nilainya. Data-data yang diperoleh dari pengukuran

dengan instrumen sikap dengan skala likert misalnya adalah berbentuk data

interval.

4. Skala Rasio

Data rasio adalah data yang jaraknya sama dan mempunyai nilai nol

mutlak. Misalnya data tentang berat, panjang, dan volume. Berat 0 kg berarti

tidak ada bobotnya, panjang 0 m berarti tidak ada panjang.

Data yang menggunakan skala pengukuran nominal dan atau ordinal, analisis

statistik yang digunakan digolongkan dalam analisis statistik nonparametrik.Sedangkan

data yang menggunakan skala pengukuran interval dan atau rasio, analisis statistik yang

digunakan digolongkan dalam analisis statistik parametrik.

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Jalur - BINA …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00649-STIF Bab 2.pdf · Jenis data yang dianalisis Skala interval dan rasio Minimal

20  

2.8 Model Skala Sikap

Skala sikap yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert. Skala likert

digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok

orang tentang fenomena sosial tertentu (Sugiono,2004,p86). Dalam skala likert, variabel

yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Indikator tersebut dijadikan

sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan

atau pernyataan. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert

mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif.

2.9 Structured Non Disguised

Tipe kuisioner yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah

structured non disguised. Pola dari kuisioner ini merupakan gabungan dari pola

pertanyaan terstruktur (structured question) dan tidak ada yang disamarkan pada

pertanyaan (nondisguised question). Structured question berarti sebuah pertanyaan

diajukan kata demi kata untuk setiap responden dan dengan kategori respon yang tetap

(Parasuraman, 2008). Nondisguised question adalah sebuah pertanyaan langsung yang

tujuannya diketahui dengan jelas dan responden menyadari bahwa mereka sedang

diamati. Bisa diartikan bahwa tipe kuisioner structured non disguisedmerupakan

kuisioner dengan derajat ketegasan yang tinggi melaluipertanyaan yang tepat dan

langsung tanpa ada penyamaran pertanyaan.

2.10Uji Validitas dan Reliabilitas

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Jalur - BINA …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00649-STIF Bab 2.pdf · Jenis data yang dianalisis Skala interval dan rasio Minimal

21  

Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data

(mengukur) itu valid. Instrumen yang reliable adalah instrumen yang bila digunakan

beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama.

Dengan menggunakan instrument yang valid dan reliabel dalam pengumpulan data,

maka diharapkan hasil penelitian akan menjadi valid dan reliable (Sugiyono, 2003,

p110).

2.10.1 Validitas

Uji validitas dilakukan berkenaan dengan ketepatan alat ukur terhadap konsep

yang diukur sehingga benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur. Berkaitan

dengan pengujian validitas instrumen menurut Riduwan(2004, p109-110) menjelaskan

bahwa validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat keandalan atau kesahihan

suatu alat ukur.Alat ukut yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah (Riduwan

&Kuncoro, 2008, p217). Untuk menguji validitas alat ukur, terlebih dahulu kita mencari

harga korelasi antara bagian-bagian alat ukur secara keseluruuhan dengan cara

mengkorelasi tiap butir alat ukur dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor

butir. Untuk menghitung validitas alat ukur digunakan rumus Pearson Product Moment.

∑ ∑ . ∑∑ ∑ . ∑ ∑

Dimana:

r = koefisien korelasi product moment

x = skor tiap pertanyaan

y = skor total

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Jalur - BINA …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00649-STIF Bab 2.pdf · Jenis data yang dianalisis Skala interval dan rasio Minimal

22  

N = jumlah responden

Selanjutnya dihitung dengan Uji-t dengan rumus: √√

Keterangan :

t = Nilai

r = Koefisien korelasi hasil

n = Jumlah responden

Distribusi (Tabel t) untuk α = 0.05 dan derajat kebebasan (dk = n - 2)

Kaidah keputusan: Jika > berarti valid, sebaliknya

Jika < berarti tidak valid

Jika instrumenitu valid, makadilihat kriteria penafsiran mengenai indeks korelasi

(r) sebagai berikut:

Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0.80 – 1.00 Sangat Kuat 0.60 – 0.799 Kuat 0.40 – 0.599 Cukup Kuat 0.20 – 0.399 Rendah 0.00 – 0.199 Sangat Rendah

Tabel 2.1 Interval Koefisien

2.10.2 Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk mendapatkan tingkat ketepatan (keterandalan

atau keajegan) alat pengumpul (instrumen) yang digunakan. Dari hasil pernyataan yang

valid dikelompokkan menjadi satu untuk diuji reliabilitasnya, untuk butir yang tidak

valid dinyatakan gugur atau diperbaiki. Pengujian reliabilitas instrumendilakukan

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Jalur - BINA …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00649-STIF Bab 2.pdf · Jenis data yang dianalisis Skala interval dan rasio Minimal

23  

dengan umus korelasi Pearson Product Moment dengan teknik belah dua awal-akhir

yaitu (Riduwan &Kuncoro, 2008, p221):

∑ ∑ . ∑∑ ∑ . ∑ ∑

Harga ini baru menunjukkan reliabilitas setengah tes. Oleh karenanya disebut

. Untuk mencari reliabilitas seluruh tes digunakan rumusSpearman Brown

(Split Half).

Dimana:

ri = reliabilitas internal seluruh instrumen

rb= korelasi product moment antara belahan pertama dengan belahan kedua

Untuk mengetahui koefisien korelasinya signifikan atau tidak digunakan

distribusi (Tabel r) untuk α = 0.05 atau α = 0.01 dengan derajat kebebasan (dk = n-2).

Kemudian membuat keputusan membandingkan dengan . Adapun kaidah

keputusan: Jika berarti reliabel dan berarti tidak reliable.

2.11 Tranformasi Data Ordinal menjadi Interval

Mentransformasi data ordinal menjadi data interval berguna untuk memenuhi

salah satu syarat analisis parametrik yang mana data setidaknya berskala interval.Teknik

transformasi yang paling sederhana dengan menggunakan MSI (Method of Successive

Interval). Langkah-langkah transformasi data ordinal ke data interval adalah sebagai

berikut:

1. Perhatikan setiap butir jawaban responden dari kuesioner;

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Jalur - BINA …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00649-STIF Bab 2.pdf · Jenis data yang dianalisis Skala interval dan rasio Minimal

24  

2. Pada setiap butir ditentukan berapa orang yang mendapatkan skor 1, 2, 3,

4, dan 5 yang disebut sebagai frekuensi;

3. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya

disebut proporsi;

4. Tentukan nilai proporsi kumulatif dengan jalan menjumlahkan nilai

proporsi secara berurutan perkolom skor;

5. Gunakan Tabel Distribusi Normal, hitunga nilai Z untuk setiap proporsi

kumulatif yang diperoleh;

6. Tentukan nilai tinggi densitas untk setiap nilai Z yang diperoleh (dengan

menggunakan table Tinggi Densitas);

7. Tentukan nilai skala dengan menggunakan rumus:

8. Tentukan nilai transformasi dengan rumus: 1 | |

2.12 Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk melihat apakah nilai residual terdistribusi normal

atau tidak.Model regresi yang baik adalah memiliki nilai residual yang terdistribusi

normal.Jadi uji normalitas bukan dilakukan pada masing-masing variabel tetapi pada

nilai residualnya. Pengamatan data yang normal akan memberikan nilai ekstrim yang

rendah dan ekstrim tinggi yang sedikit dan kebanyakan mengumpul di tengah. Demikian

juga nilai rata-rata, modus dan median relatif dekat.Uji normalitas dalam penelitian ini

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Jalur - BINA …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00649-STIF Bab 2.pdf · Jenis data yang dianalisis Skala interval dan rasio Minimal

25  

menggunkan uji Kolmogorov-Smirnov(K-S).Langkah-langkah pengujian menggunakan

Kolmogorov-Smirnov adalah sebagai berikut:

1. Urutkan nilai galat ei dari terkecil sampai terbesar.

2. Transformasi nilai ei menjadi zi dengan zi = (ei− e)/s; dimana e adalah rata-

rata dan s adalah simpangan baku nilai galat.

3. Tentukan besarnya nilai peluang zi yaitu P(zi) dan peluang proposional S(zi).

4. Tentukan selisih mutlak | S(zi) - P(zi) | dan | S(zi-1) - P(zi) |.

5. Tentukan nilai statistika Kolmogorov Smirnov D = maksimum | S(zi) -

P(zi) | atau | S(zi-1) - P(zi) |.

6. Bandingkan nilai D dengan Dα(n)

7. Keputusan jika D > Dα(n) maka tolak Ho artinya nilai variabel galat tidak

normal

2.13 Uji Homogenitas

Uji homogenitas diartikan bahwa, jika varians sama (ini yang seharusnya

terjadi), maka dapat dikatakan data homogen dan jika varian tidak sama berarti data

tidak homogen. Deteksi homogenitas dapat dilakukan dengan metode scatter plot

dengan memplotkan nilai ZPRED (nilai prediksi) dengan SRESID (nilai

residualnya).Model yang baik didapatkan jika tidak terdapat pola tertentu pada grafik,

seperti mengumpul di tengah, menyempit kemudian melebar atau sebaliknya melebar

kemudian menyempit.

2.14 Javascript

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Jalur - BINA …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00649-STIF Bab 2.pdf · Jenis data yang dianalisis Skala interval dan rasio Minimal

26  

Javascript diperkenalkan pertama kali olehNetscapepada tahun 1995.Pada

awalnyabahasa ini dinamakan“LiveScript”yang berfungsi sebagai bahasa sederhana

untuk browser Netscape Navigator 2.Pada masa itu bahasa ini banyak di kritik

karenakurang aman, pengembangannya yang terkesan buru-buru dan tidak ada

pesankesalahan yang di tampilkan setiap kali kita membuat kesalahan pada saat

menyusunsuatu program. Kemudian sejalan dengan giatnya kerjasama

antaraNetscapedanSun(pengembang bahasa pemrograman“Java”) pada masa itu, maka

Netscapememberikan nama“JavaScript”kepada bahasa tersebut pada tanggal 4

desember1995.

Javascript adalah bahasa yang berbentuk kumpulan skrip yang pada

fungsinyaberjalan pada suatu dokumen HTML.Sepanjang sejarah internet, bahasa ini

adalahbahasa skrip pertama untuk web. Bahasa ini adalah bahasa pemrograman untuk

memberikan kemampuan tambahan terhadap bahasa HTML dengan

mengijinkanpengeksekusian perintah-perintah di sisi user, yang artinya di sisi browser

bukan disisi server web.Javascript bergantung kepada browser(navigator) yang

memanggil halaman web yangberisi skrip dari Javascript dan tentu saja terselip di dalam

dokumen HTML.Javascript juga tidak memerlukan kompilator atau penterjemah khusus

untuk menjalankannya (pada kenyataannya kompilator Javascript sendiri sudah

termasuk didalam browser tersebut).

2.15 ActiveX

ActiveX merupakan nama brand dari Microsoft untuk teknologi yang semula

dikenal sebagai Object Linking dan Embedding (OLE), dan OLE Control Extention

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Jalur - BINA …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00649-STIF Bab 2.pdf · Jenis data yang dianalisis Skala interval dan rasio Minimal

27  

(OCX). ActiveX adalah sejenis perangkat lunak yang didasarkan pada Component

Objeck Model (COM). ActiveX adalah standar yang memungkinkan komponen

perangkat lunak untuk berinteraksi satu dengan yang lain dalam lingkungan jaringan,

terlepas dari bahasa yang digunakan. ActiveX merupakan objek COM yang portable dan

dipakai secara luas pada platform Windows, khususnya pada aplikasi berbasis web.

ActiveX dapat dipanggil dari halaman web melalui penggunaan bahasa script atau

langsung dengan tag pada HTML. Penelitian ini menggunakan ActiveX dokumen.

Dengan ActiveX dokumen, sebuah program dapat dibuka sendiri sesuai dengan menu

yang tersedia sehingga bisa membuka dokumen non-HTML, seperti dokumen Microsoft

Excel atau Microsoft Word.

2.16Rekayasa Perangkat Lunak

Rekayasa perangkat lunak adalah suatu disiplin ilmu (engineering discipline)

yang berkaitan dengan semua aspek dalam produksi perangkat lunak mulai dari tahap

awal spesifikasi sistem sampai dengan pemeliharaan sistem setelah digunakan. Dalam

definisi ini, ada dua frase kunci:

1. Engineering discipline

Para pekerja (engineer) membuatnya berfungsi. Engineer menerapkan teori,

metode, dan alat-alat mana yang sesuai. Namun, engineermenggunakannya

secara selektif dan selalu mencoba untuk menemukan solusi-solusi untuk

masalah bahkan ketika tidak ada teori dan metode yang berlaku.

2. All aspect of software production

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Jalur - BINA …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00649-STIF Bab 2.pdf · Jenis data yang dianalisis Skala interval dan rasio Minimal

28  

Engineer perangkat lunak tidak hanya memperhatikan proses teknis dari

pengembangan perangkat lunak. Hal tersebut juga mencakup kegiatan seperti

manajemen proyek dan alat-alat pengembangan perangkat lunak, metode,

dan teori untuk mendukung produksi perangkat lunak.

Terdapat banyak proses model yang digunakan dalam rekayasa perangkat lunak.

Model proses ini secara terstruktur menunjukkan urutan proses dalam pengembangan

perangkat lunak.Model proses yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah

modelwaterfall. Model waterfalladalah model klasik yang bersifat sistematis yaitu

berurutan dalam membangun perangkat lunak. Model proses Waterfall digunakan jika

kebutuhan dari klien telah terdefinisi dengan jelas serta alur kerja yang akan dilakukan

juga telah jelas. Langkah-langkah dalam membangun perangkat lunak dengan model ini

adalah sebagai berikut:

1. Requirements analysis and definiton, yaitu mengumpulkan kebutuhan dengan

lengkap lalu dianalisis dan didefinisikan.

2. System and software design,yaitu pengerjaan desain setelah semua kebutuhan

telah dikumpulan.

3. Implementation and unit testing,yaitu pengkodean menggunakan bahasa

pemrograman yang sudah ditentukan.

4. Integration and system testing,yaitu penyatuan unit-unit program kemudian

dilakukan pengujian secara menyeluruh.

5. Operation and maintenance,yaitu mengoperasikan program dilingkungannya

dan melakukan pemeliharaan.

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Jalur - BINA …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00649-STIF Bab 2.pdf · Jenis data yang dianalisis Skala interval dan rasio Minimal

 

2

h

i

T

D

2.17 Intera

Interak

hubungan a

implementas

Terdapat at

Design (dela

1. Str

Ka

saj

dis

ko

2. En

aksi Manusi

ksi manusia

antara manu

si antarmuk

turan-aturan

apan aturan e

rive for cons

aidah ini ada

ja sedikit m

sini meliput

nsistensi wa

nable frequen

GSumb

ia dan Kom

a dan komp

usia dan ko

ka pengguna

yang telah

emas), yaitu

sistency

alah yang pa

menipu karen

ti konsisten

arna, tata leta

nts users to u

Requirement definiton

Sy

Gambar 2.1 ber: Softwar

mputer

puter merup

omputer yan

a komputer

h dikenal d

u:

aling sering d

na ada ban

nsi untuk p

ak, huruf, da

use shortcut

ystem and software design

Impleand u

Waterfall Mre Engineerin

pakan disip

ng meliputi

agar muda

dengan Eigh

dilanggarteta

nyak bentuk

prompt, me

an sebagainy

ts

ementation unit design

Integrand sytest

Model ng (2011)

plin ilmu ya

perancanga

ah digunaka

ht Golden R

api mengiku

dari konsis

enu, dan la

ya yang haru

ration ystem ting

Operatand

mainten

ang mempe

an, evaluasi

an oleh man

Rules inInte

uti kaidah in

stensi. Kons

ayar bantu;

s diterapkan

tion d nance

29

elajari

, dan

nusia.

erface

ni bisa

sisten

dan

n.

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Jalur - BINA …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00649-STIF Bab 2.pdf · Jenis data yang dianalisis Skala interval dan rasio Minimal

30  

Menyadari kebutuhan pengguna yang berbeda-beda maka muncul kebutuhan

dari pengguna yang sudah ahli untuk meningkatkan kecepatan interaksi,

sehingga diperlukan singkatan, tombol fungsi, perintah tersembunyi, dan

fasilitas makro.

3. Offer informative feedback

Untuk setiap tindakan pengguna, sebaiknya disertakan suatu sistem umpan

balik. Untuk tindakan yang sering dilakukan dan tidak terlalu penting, dapat

diberikan umpan balik yang sederhana tetapi ketika tindakan merupakan hal

yang penting, maka umpan balik sebaiknya lebih substansial.

4. Design dialogs to yields closure

Urutan tindakan sebaiknya diatur sehingga memiliki bagian awal, tengah, dan

akhir. Umpan balik yang informatif akan memberikan indikasi bahwa cara

yang dilakukan sudah benar dan dapat mempersiapkan tindakan berikutnya.

5. Offer error prevention and simple error handlings

Sistem didesain sedemikian rupa sehingga pengguna tidak dapat membuat

kesalahan yang fatal.Jika kesalahan terjadi, sistem dapat mendeteksi kesalahan

dengan cepat dan memberikan mekanisme yang sederhana dan mudah

dipahami.

6. Permit easy reversal of actions

Sebanyak mungkin, tindakan harus reversible.Hal ini dapat mengurangi

kekhawatiran karena pengguna mengetahui kesalahan yang dilakukan dapat

dibatalkan sehingga pengguna tidak takut untuk mengekplorasi pilihan-pilihan

lain yang belum biasa digunakan.

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Jalur - BINA …library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00649-STIF Bab 2.pdf · Jenis data yang dianalisis Skala interval dan rasio Minimal

31  

7. Support internal locus of control

Pengguna ingin menjadi pengontrol sistem dan sistem akan merespon tindakan

yang dilakukan pengguna daripada pengguna merasa bahwa sistem mengontrol

dirinya. Sebaiknya sistem dirancang sedemikan rupa sehingga pengguna

menjadi inisiator daripada responden.

8. Reduce short-term memory load

Keterbatasan ingatan manusia membuatnya membutuhkan tampilan tetap yang

sederhana atau banyak tampilan halaman yang sebaiknya disatukan, serta

diberikan cukup waktu pelatihan untuk kode, mnemonic, dan urutan

tindakan.(Shneiderman, 2010, p88 - 89)