23
APCE Asia Pacific Centre for Ecohydrology Laporan Tahunan 2012

Asia Pacific Centre for Ecohydrology - limnologi.lipi.go.id · Tentang APCE Asia Pacific Centre for Ecohydrology (APCE) merupakan Lembaga International Category II UNESCO APCE. APCE

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Asia Pacific Centre for Ecohydrology - limnologi.lipi.go.id · Tentang APCE Asia Pacific Centre for Ecohydrology (APCE) merupakan Lembaga International Category II UNESCO APCE. APCE

APCE Asia Pacific Centre for Ecohydrology

Laporan Tahunan

2012

Page 2: Asia Pacific Centre for Ecohydrology - limnologi.lipi.go.id · Tentang APCE Asia Pacific Centre for Ecohydrology (APCE) merupakan Lembaga International Category II UNESCO APCE. APCE

Penyunting : Ignasius D.A Sutapa, Siti Sundari, I Putu Santikayasa Penyusun, Tata Letak dan Desain : Nurya Utami Penerjemah : Yovita Lambang Isti Copyright © 2012 APCE. All Rights Reserved

Page 3: Asia Pacific Centre for Ecohydrology - limnologi.lipi.go.id · Tentang APCE Asia Pacific Centre for Ecohydrology (APCE) merupakan Lembaga International Category II UNESCO APCE. APCE

Daftar Isi

Pesan Direktur 2

TentangAPCE 3

Fokus Area 5

Program Penelitian & Pengembangan 6

Pengembangan Ekohidrologi Demosite 6

IPAG60: Alternative Technology to Provide Clean Water In Peatland Area 7

APCE Construction Plan 8

Capacity Building & Collaboration 10

APCE coordination Meeting 10

FGD on “Actual Condition and Mitigation of National Priority Lakes Ecosystem “ 11

Cooperation & Collaboration 11

The 2nd International Conference on Water Resources 12

The 20th IHP Regional Steering Committee Meeting 12

SWITCH-in-Asia, Citarum Learning Alliance 13

Culture & Public Awareness 14

Field Visit to Al-Amanah Islamic Boarding School 14

Clean Water Installation Training and Socialization 15

Database & Information System 16

Publications 16

List of Partners 17

APCE Governing Board Members 17

Financial Support 17

Page 4: Asia Pacific Centre for Ecohydrology - limnologi.lipi.go.id · Tentang APCE Asia Pacific Centre for Ecohydrology (APCE) merupakan Lembaga International Category II UNESCO APCE. APCE

Pesan Direktur

Berdasarkan keputusan LIPI pada tahun 23 April 2012 Prof. Hery Harjono, Direktur Eksekutif

APCE berharap APCE dapat menjadi struktur organisasi dengan visi, misi dan strategi yang

dapat berperan di Kawasan Asia Pacific. Setiap divisi telah melaksanakan tugas dan fungsinya

sesuai program yang direncanakan sehingga tujuan

dan sasaran dari semua divisi dapat direalisasikan.

Setelah hampir tujuh tahun perjuangan, saya

berharap APCE dapat berubah menjadi Centre of

Exellence pada isu-isu air di Indonesia dan di dunia.

Sebagai penyandang nama "Asia dan Pasifik",

APCE harus berperan dinamis pada bidang politik,

ekonomi, soial budaya termasuk pengembangan

ilmu pengetahuan. APCE dapat memimpin di

kawasan ini dengan bekerjasama dengan negara

lain dan lembaga-lembaga kategori II di UNESCO.

Keberadaan APCE mempunyai peran penting

yang dapat menjadi institusi akademik yang

menginspirasi dan mendorong terciptanya karya

yang berkualitas.

Prof. Dr. Ir. Hery Harjono Direktur Eksekutif APCE

Laporan Tahunan 2012

Page 5: Asia Pacific Centre for Ecohydrology - limnologi.lipi.go.id · Tentang APCE Asia Pacific Centre for Ecohydrology (APCE) merupakan Lembaga International Category II UNESCO APCE. APCE

n

Tentang APCE

Asia Pacific Centre for Ecohydrology (APCE)

merupakan Lembaga International Category

II UNESCO APCE. APCE memperhatikan

masalah-masalah lingkungan dan ekologi

terkait keberlanjutan ketersediaan air

untuk semua masyarakat. Kegiatan APCE

sejalan dengan misi UNESCO dalam

mengembangkan ilmu pengetahuan,

pendidikan, dan kebudayaan. Dalam hal

ini, APCE memberikan manfaat kepada

masyarakat melalui pengelolaan lingkungan

dan ekologi dengan memanfaatkan ilmu

pengetahuan dan teknologi, pendidikan dan

budaya.

Dalam kegiatannya, APCE berkomitmen

untuk berkontribusi mengatasi isu-isu

penting saat ini baik pada tingkat nasional,

regional dan global, seperti kemiskinan,

adaptasi perubahan iklim, dan pengurangan

risiko bencana.

APCE, sebagai penggagas konsep

ekohidrologi di Indonesia memiliki beberapa

fokus area yang terbagi menjadi DAS, lahan

gambut, sistem irigasi tradisional, zona

kering dan semi kering, pulau-pulau kecil

dan perkotaan.

Visi Asia Pacific Centre for Ecohydrology (APCE)

menjadi acuan sebagai Pusat Ekohidrologi

perkotaan dan pedesaan pada tahun 2021.

Misi Asia Pacific Centre for Ecohydrology (APCE)

dapat mengembangkan pemahaman dan

praktik melalui penelitian, pelatihan dan

“sharing” pengetahuan, sistem informasi

dan kesadaran publik.

Value Kebijaksanaan, integritas, dan harmoni

Tujuan strategis 1. Memperkenalkan sumber daya lokal

berdasarkan penelitian ekohidrologi

2. Memperkuat kapasitas lokal dengan

mengambil konsep dan pendekatan

ekohidrologi

3. Menyediakan akses mudah ke sumber

daya lokal berdasarkan informasi dan

pengetahuan ekohidrologi

4. M e n i n g k a t k a n

k e s a d a r a

m a s y a r a k a t

t e n t a n g

p en d ek a t an

e kohidro log i

berbasis sumber

daya lokal

Pendekatan Pendekatan ekohidrologi

sebagai konsep baru untuk mengelola

kualitas air, terdiri dari prinsip-prinsip

hidrologi, ekologi, ekoteknologi dan budaya.

Prinsip hidrologi digunakan untuk mengelola

sumber daya air di suatu daerah aliran sungai.

Prinsip ekologi digunakan untuk peningkatan

menyerap kapasitas ekosistem. Sedangkan

prinsip ekoteknologi ditujukan untuk

properti ekosistem sebagai alat manajemen.

Prinsip yang terakhir adalah budaya sebagai

jembatan untuk meningkatkan hubungan

dinamis antara sistem hidrologi, sosial dan

ekologi. Dengan keempat prinsip tersebut,

sistem pemodelan dan pengukuran

ekohidrologi akan dikembangkan untuk

memperkirakan risiko bencana terkait air.

Laporan Tahunan 2012

Page 6: Asia Pacific Centre for Ecohydrology - limnologi.lipi.go.id · Tentang APCE Asia Pacific Centre for Ecohydrology (APCE) merupakan Lembaga International Category II UNESCO APCE. APCE

Struktur Organisasi

Staf APCE memiliki staf 11 orang yang termasuk di IPB, Pusat Penelitian Geoteknologi-LIPI, Pusat

Penelitian Limnologi-LIPI dan Pusat Penelitian Kependudukan-LIPI per Desember 2012.

Staf dan Divisi APCE:

Direktur Eksekutif : Prof. Dr. Hery Harjono (LIPI)

Sekretaris Eksekutif : Dr. Ignasius D.A. Sutapa, M.Sc (LIPI)

Yovita Lambang Isti, S.S (LIPI)

Program Penelitian & Pengembangan : Prof. Dr. Hidayat Pawitan (IPB)

Dr. Gadis Sri Haryani (LIPI)

Pengembangan Kapasitas & Kolaborasi : Drs. M. Fakhrudin (LIPI)

Dr. Apip, M.Eng (LIPI)

Kebudayaan & Kesadaran Masyarakat : Dr. Munasri (LIPI)

Dr. Deny Hidayati (LIPI)

Database & Sistem Informasi : Prof. Dr. Robert Delinom (LIPI)

Dr. Luki Subehi (LIPI)

Note : LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia)

Laporan Tahunan 2012

Page 7: Asia Pacific Centre for Ecohydrology - limnologi.lipi.go.id · Tentang APCE Asia Pacific Centre for Ecohydrology (APCE) merupakan Lembaga International Category II UNESCO APCE. APCE

Dana APCE dibiayai oleh komitmen dari Pemerintah Indonesia, lembaga dan organisasi lainnya.

Area Fokus

Daerah Aliran Sungai Lahan Gambut

Sistem Irigasi Tradisional Zona Kering dan Semi Kering

Perkotaan Pulau-pulau kecil

Laporan Tahunan 2012

Page 8: Asia Pacific Centre for Ecohydrology - limnologi.lipi.go.id · Tentang APCE Asia Pacific Centre for Ecohydrology (APCE) merupakan Lembaga International Category II UNESCO APCE. APCE

Pengembangan Demosite

Ekohidrologi

Demosite Ekohidrologi akan dibangun di

Waduk Saguling-DAS Citarum, bertujuan

untuk mengetahui karakteristik sedimen di

Waduk Saguling yang telah tercampur dengan

limbah pakan budidaya ikan, maupun logam

berat. Pengolahan dan pemanfaatan sedimen

waduk untuk pupuk dan media pertumbuhan

tanaman, serta endapan sedimen dari

pembuangan air waduk.

Sebelum menentukan lokasi demosite

ekohidrologi, tim APCE melakukan beberapa

survei dan pengamatan langsung ke daerah

sekitar Waduk Saguling, Pondok Pesantren Ar-

Risalah di Kabupaten Bandung.

Pondok Pesantren Al-Risalah di Kabupaten

Ciamis menjadi salah satu lokasi demosite

yang dibangun pada 2012-2013 yang bekerja

sama dengan siswa (santri / santriwati) dan

komunitas lokal Pondok Pesantren Al-Risalah

yang memiliki 2700 santri.

Pembuangan sampah di belakang Pondok Pesantren

Ar-Risalah

Kondisi kolam di Pondok Pesantren Al-Amanah

Sumber daya air di Pondok Pesantren Al-Amanah

Laporan Tahunan 2012

Program

Page 9: Asia Pacific Centre for Ecohydrology - limnologi.lipi.go.id · Tentang APCE Asia Pacific Centre for Ecohydrology (APCE) merupakan Lembaga International Category II UNESCO APCE. APCE

IPAG60: Teknologi Alternatif

untuk Pengolahan Air di

Wilayah Lahan Gambut

Air permukaan lahan gambut tidak me-

menuhi standar sebagai air baku untuk

air minum sehingga harus diproses secara

khusus. Tinjauan potensi masalah yang

mungkin muncul di setiap fase proses

pengolahan air diperlukan untuk men-

ingkatkan efisiensi instalasi pengolahan

air. Tahap pertama kegiatan penelitian

adalah melakukan observasi lapangan un-

tuk menentukan lokasi pemasangan IPAG

dan mempelajari kesiapan dan kemauan

masyarakat lokal untuk menggunakan te-

knologi tepat guna. Sehingga pelaksanaan

alih teknologi ini lebih efisien dan dapat

mengetahui potensi masalah yang mung-

kin terjadi.

Teknologi pengolahan air gambut telah

dikembangkan sejak 2009-2011 yang

mampu mengolah air gambut menjadi pa-

sokan air minum. Teknologi IPAG 60 telah

diterapkan dan diuji di daerah gambut

Katingan, Provinsi Kalimantan Tengah. Te-

knologi ini dapat diaplikasikan di daerah

yang lebih luas dan memiliki masalah yang

sama untuk mendukung layanan keterse-

diaan air.

IPAG 60: Instalasi Pengolahan Air Gambut

gambut. Karakteristik air gambut memiliki:

Tingkat organik yang tinggi

Tingkat zat besi dan mangan yang tinggi

Kuning atau coklat gelap

dengan IPAG60

Laporan Tahunan 2012 7

Page 10: Asia Pacific Centre for Ecohydrology - limnologi.lipi.go.id · Tentang APCE Asia Pacific Centre for Ecohydrology (APCE) merupakan Lembaga International Category II UNESCO APCE. APCE

Rencana Konstruksi Bangunan

APCE

Kegiatan pembangunan gedung APCE

berlokasi di Cibinong Science Center. Pada

tahun Juni 2012 dilakukan pembukaan lahan

yang sebelumnya telah dirancang masterplan

oleh PT. Atelier 6 Architects. Pembangunan

Gedung APCE dilaksanakan pada 2013 selama

6 bulan dengan konsep water front city akan.

Pembangunan akan dilakukan secara bertahap,

tahap pertama adalah pembangunan gedung

kantor APCE yang terdiri dari ruang sekretariat

dan ruang bagi peneliti. Pada tahap kedua akan

dilakukan pembangunan gedung auditorium.

Master Plan

APCE

Gedung APCE Cibinong – Bogor

Indonesia

8 Laporan Tahunan 2012

Page 11: Asia Pacific Centre for Ecohydrology - limnologi.lipi.go.id · Tentang APCE Asia Pacific Centre for Ecohydrology (APCE) merupakan Lembaga International Category II UNESCO APCE. APCE

Lokasi rencana pembangunan gedung APCE

Laporan Tahunan 2012 9

Page 12: Asia Pacific Centre for Ecohydrology - limnologi.lipi.go.id · Tentang APCE Asia Pacific Centre for Ecohydrology (APCE) merupakan Lembaga International Category II UNESCO APCE. APCE

Rapat koordinasi APCE

Sebagai lembaga yang baru, APCE mulai

menerapkan konsep dan pendekatan

ekohidrologi di seluruh Indonesia. Setelah

struktur organisasi terbentuk pada tahun

2012, APCE membahas rencana strategis

2011-2017 pada beberapa pertemuan.

Rencana strategis APCE tidak hanya

terkait dengan dengan anggaran belanja

pemerintah (APBN), tetapi terkait juga

dengan IHP, Fase VII dan VIII. Masing-masing

divisi APCE diharapkan dapat mencapai dan

berkontribusi secara aktif pada program

APCE.

Beberapa pertemuan juga diadakan untuk

mempersiapkan APEC di Bali dan Konferensi

Internasional tahun depan yang akan dihadiri

oleh 300 orang baik dari kawasan Asia Pasifik

dan sekitarnya. Pada 30 Juli 2012, APCE

mengadakan pertemuan dengan ICIAR (the

International Center for Interdisciplinary

and Advance Reseach) sebagai lembaga

dibawah LIPI yang focus studi pada

urban ecohydrology dan perubahan iklim

sedangkan APCE diminta untuk fokus pada

ekohidrologi konvensional. Ekohidrologi

perkotaan sendiri jauh lebih sulit.

FGD “Actual Condition

and Mitigation of National

Priority Lakes Ecosystem“

Kegiatan Forum Discussion Group yang

diselenggarakan oleh Pusat Penelitian

Limnologi LIPI dengan Asia Pacific Centre

for Ecohydrology (APCE) pada 17 Juli 2012

bertema “Actual Condition and Mitigation

of National Priority Lakes Ecosystem”.

Acara ini membahas tentang rekomendasi

pengelolaan danau prioritas nasional yang

mencakup aspek pemanfaatan, kebijakan

dan pengawasan yang dihadiri oleh

22 lembaga yang terdiri dari sembilan

kementerian, lembaga pemantau kebijakan

dan instansi sektor pemanfaatan. Pada FGD

ini menghasilkan 9 (sembilan) rumusan

danau prioritas nasional .

& Kolaborasi

Page 13: Asia Pacific Centre for Ecohydrology - limnologi.lipi.go.id · Tentang APCE Asia Pacific Centre for Ecohydrology (APCE) merupakan Lembaga International Category II UNESCO APCE. APCE

Laporan Tahunan 2012 10

Page 14: Asia Pacific Centre for Ecohydrology - limnologi.lipi.go.id · Tentang APCE Asia Pacific Centre for Ecohydrology (APCE) merupakan Lembaga International Category II UNESCO APCE. APCE

Kerjasama & Kolaborasi

Asia Pacific Centre for

Ecohydrology (APCE) sebagai

lembaga kategori II UNESCO yang

berperan untuk mensosialisasikan

konsep ekohidrologi dalam

konteks pengelolaan sumber daya

air yang berkelanjutan.

APCE selalu berperan aktif baik dalam

koordinasi dan kerja sama pada tingkat

nasional maupun international untuk

memperkenalkan, menyampaikan

dan menyebarluaskan prinsip-prinsip

ekohidrologi, khususnya di kawasan Asia

Pasifik.

APCE sebagai lembaga kategori II UNESCO

telah berpartisi pada kegiatan International

Hidrological Program(IHP) yang pertama kali

4-7 Juli 2012 di Paris, Perancis dan selanjutnya

berpartisipasi pada pertemuan IHP tanggal

5-8 November 2012 di Langkawi, Malaysia.

Pertemuan ini dihadiri oleh 34 negara dari 36

negara anggotaIntergovernmental Council

(IC),IHP,41 delegasi dari negara-negara non

IC IHP,10 lembaga pemerintah dan organisasi

non-pemerintah, 3 organisasi di bawah PBB

(PBB) dan 8 organisasi kategori 2 di bawah

UNESCO, termasuk APCE.

Pada fase delapan ini, IHP bertujuan

meningkatkan ketahanan dan persedian air

sebagai tantangan lokal, regional dan global.

Dalam konteks ketahanan air, masyarakat

dapat menyelamatkan air secara kualitas

maupun kuantitas untuk kesehatan manusia

dan keberlanjutan ekosistem berbasis

DAS dan pencegahan dari bencana yang

disebabkan oleh air, seperti banjir, tanah

longsor, penurunan dan kekeringan. Fase

Delapan IHP memiliki tema “Ketahanan Air:

Respon terhadap tantangan lokal, regional

dan global”.

Laporan Tahunan 2012 11

Page 15: Asia Pacific Centre for Ecohydrology - limnologi.lipi.go.id · Tentang APCE Asia Pacific Centre for Ecohydrology (APCE) merupakan Lembaga International Category II UNESCO APCE. APCE

The 2nd International

Conference on Water

Resources

APCE juga berpartisipasi pada "the 2nd

International Conference on Water

Resources" (ICWR 2012) pada 5-6 November

2012 di Malaysia yang bertema tentang

"Sharing knowledge of Issues in Water

Resources Management to face the future".

Konferensi internasional ini dihadiri oleh 150

peserta dari 22 negara.

Selama dua hari acara konferensi ini terdiri

dari lima sesi tematik dan empat pembicara

kunci yaitu tentang:

1. Tools for Integrated Water Resources and

Ongoing Challenges for solving Wicked

Water Problems, by Shahbaz Khan

(UNESCO Jakarta office)

2. Sustainable Water Management with

River Restoration Experiences, by

Soontak Lee, Vice-Chairperson IHP

Intergovernmental Council and World

Water Council Governor.

3. Hydrologic Impacts of Climate change:

Scale issues and Uncertainties, by Prof

Mujumdar, Prof. of Hydrology, Indian

Institute of Science, Bangalore, India

4. Access to improved water resources using

hydrological approaches, plus IWRM; by

Olivia la O’ Castillo, Member of the United

Nations Secretary-General’s Advisory

Board in Water and Sanitation

The 20th IHP Regional Steering

Committee Meeting (RSC -

Meeting) – Langkawi Malaysia

Pertemuan Komite Pengarah Regional IHP

(RSC) ke-20 diadakan pada 8-9 November

2012 di Langka Puri Inn, Langkawi yang

dihadiri oleh lebih dari 40 peserta dari

14 negara. Setiap perwakilan negara

memberikan presentasi dan melaporkan

kegiatan dan program penelitian terbaru,

termasuk APCE. Ide-ide menarik

disampaikan oleh perwakilan semua negara

dalam menanggapi pertanyaan spesifik

tentang kebutuhan dan tujuan masa depan

dari SEAP RSC, yang mencakup analisis

kegiatan dan hasil di masa lalu, bagaimana

RSC bermanfaat dalam pendekatan

masalah air dan bagaimana RSC membantu

mengembangkan kerangka kerja kebijakan

air di beberapa negara

Page 16: Asia Pacific Centre for Ecohydrology - limnologi.lipi.go.id · Tentang APCE Asia Pacific Centre for Ecohydrology (APCE) merupakan Lembaga International Category II UNESCO APCE. APCE

12 Laporan Tahunan 2012

Page 17: Asia Pacific Centre for Ecohydrology - limnologi.lipi.go.id · Tentang APCE Asia Pacific Centre for Ecohydrology (APCE) merupakan Lembaga International Category II UNESCO APCE. APCE

SWITCH-in-Asia, Citarum

Learning Alliance

Pertemuan Aliansi Pembelajaran Citarum

berlangsung di Pusat Penelitian Sumber

Daya Air di Bandung (13 November 2012),

dalam kerangka Program SWITCH-in-

Asia, sebuah penelitian aksi dan program

demonstrasi yang membahas tantangan

yang dihadapi oleh kota-kota dan desa-desa

dalam menyediakan layanan air dan sanitasi

yang efisien, aman dan berkelanjutan untuk

masyarakat, sambil melestarikan sumber

daya air dan lingkungan.

Aktor-aktor yang relevan dari sektor air

diundang, termasuk APCE, untuk membentuk

kemitraan multi-stakeholder termasuk para

peneliti, pemerintah dan organisasi non-

pemerintah. Pertemuan itu bertujuan untuk

meningkatkan komunikasi yang efektif dalam

kegiatan penelitian dan melihat dampak

dari penelitian di bidanga pengelolaan air di

DAS Citarum serta pengembangan SWITCH

di Indonesia. Penugasan kegiatan SWITCH

Citarum termasuk dalam 3 fase proyek:

Penelitian, Demonstrasi, dan Pengembangan

Kapasitas.

Masalah utama wilayah Sungai Citarum

adalah proyek-proyek sejauh ini terfokus

pada rekayasa dan pembangunan fisik

sungai dan tidak menaruh perhatian yang

cukup pada kualitas air yang memburuk

dan kemungkinan risiko kesehatan karena

meningkatnya toksisitas di masa depan.

Disarankan bahwa kita harus lebih

memperhatikan bagaimana mensinergikan

komunitas dengan upaya kami dalam

meningkatkan dan melestarikan kualitas

lingkungan.

Kegiatan APCE lainnya:

• Berpartisipasi mempersiapkan Komite Nasional IHP Indonesia pada Draft Strategic Plan

of The Eight Phase of IHP (IHP-VIII, 2014 – 2021) pada 26 January 2012.

• Pertemuan APCE dengan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan

Nasional pada 31 Januari 2012.

• Menghadiri Komite Nasional IHP Indonesia di Jakarta pada tanggal 19 Januari 2012.

• Menghadiri Pertemuan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia dan Komite Nasional In-

donesia untuk UNESCO di Jakarta pada 24 Januari 2012.

Laporan Tahunan 2012 13

Page 18: Asia Pacific Centre for Ecohydrology - limnologi.lipi.go.id · Tentang APCE Asia Pacific Centre for Ecohydrology (APCE) merupakan Lembaga International Category II UNESCO APCE. APCE

Divisi Budaya dan Kesadaran Masyarakat

mempunyai misi menyadarkan masyarakat

untuk peduli akan pentingnya pengelolaan

sumber daya air yang berkelanjutan dan

memanfaatkan air untuk kepentingan

ekonomi dan kehidupan sehari-hari dengan

prinsip ekohidrologi. Divisi ini menawarkan

solusi pengelolaan lingkungan yang lebih

memelihara ketersediaan air yang lebih baik.

Kegiatan yang akan dilakukan terdiri dari

dua bagian, yaitu: kegiatan penelitian dan

kegiatan peningkatan kesadaran masyarakat

secara formal maupun informal.

Kunjungan Lapangan ke

Pondok Pesantren Al-Amanah

Salah satu kegiatan APCE pada bulan Oktober

adalah kunjungan Pondok Pesantren Al-

Amanah di Cililin, Kabupaten Bandung

Barat. kunjungan ini bertujuan untuk

merencanakan secara teknis pengolahan

air limbah di lingkungan pesantren dengan

prinsip ekohidrologi. Lokasi ini akan menjadi

salah satu demosite APCE.

Pondok pesanren ini dihuni oleh 130 siswa,

ditambah 600 warga sekitar. Masalah air

limbah rumah tangga dan dari air wudhu

telah diantisipasi dengan pembangunan

kolam penyimpanan air limbah yang terletak

di sisi utara bangunan masjid, namun,

belum bisa beroperasi dengan baik. APCE

memperkenalkan sistem pengelolaan air

limbah sebagai pembinaan kepada

masyarakat tentang penggunaan dan

pengelolaan air berbasis ekohidrologi.

APCE memperkenalkan, memperkaya

dan menyebarluaskan prinsip-prinsip

ekohidrologi di tingkat regional, tingkat

nasional dan internasional - Wilayah Pasifik”.

APCE telah menyiapkan rencana kegiatan

untuk memperkenalkan sistem pengolahan

air limbah berbasis ekohidrologi. Namun,

perlu ada kerja sama dan kesadaran

masyarakat sekitar untuk berpartisipasi agar

terpenuhi kebutuhan pengelolaan air yang

lebih baik dan penggunaan air yang memadai.

APCE dan pengelola pondok pesantren, akan

mengadakan pelatihan untuk masyarakat

terkait masalah ketersediaan air dan solusi

yang akan disampaikan oleh tim APCE dan

LIPI.

Diskusi dengan kiyai Pondok Pesantren Al-Amanah

Laporan Tahunan 2012

Kebudayaan &

Kesadaran Masyarakat

14

Page 19: Asia Pacific Centre for Ecohydrology - limnologi.lipi.go.id · Tentang APCE Asia Pacific Centre for Ecohydrology (APCE) merupakan Lembaga International Category II UNESCO APCE. APCE

Pelatihan dan Sosialisasi

Instalasi Air Bersih

APCE mengadakan pelatihan tentang

pengelolaan air gambut menjadi air bersih

di Desa Tanjung Leban dan Bukit Batu,

pelatihan ini diikuti oleh masyarakat dan

pemerintah setempat. Masyarakat sangat

antusias menerima teknologi pengolahan

air gambut yang ditawarkan oleh APCE

dan.

Air gambut sebelum dan sesudah perlakuan

Pelatihan instalasi pengolahan air gambut untuk masyarakat lokal

Laporan Tahunan 2012 15

Page 20: Asia Pacific Centre for Ecohydrology - limnologi.lipi.go.id · Tentang APCE Asia Pacific Centre for Ecohydrology (APCE) merupakan Lembaga International Category II UNESCO APCE. APCE

Database &

Sistem Informasi Pengembangan sistem informasi APCE sebagai media untuk memperkenalkan APCE ke dunia luar

masih direncanakan seperti tahun-tahun sebelumnya. Informasi tentang kegiatan, aksi dan kerjasama

APCE ditampilkan di web, yang dilengkapi dengan berita dan informasi kegiatan yang telah dan akan

dilakukan dan disertai dengan foto kegiatan APCE berkontribusi secara nasional dan internasional.

Dengan web resmi APCE diharapkan dapat menyebarluaskan kegiatan APCE sebagai lembaga Kate-

gori II di bawah UNESCO. Dunia internasional akan mengetahui Indonesia terpilih menjadi tuan ru-

mah APCE yang mewakili negara-negara kepulauan lainnya. Selain itu, divisi ini juga menyimpan basis

data yang digunakan untuk penelitian lainnya.

Publikasi

Publikasi oleh peneliti APCE pada tahun 2012 termasuk jurnal / seminar internasional dan nasional:

Jurnal Internasional

• Apip, Sayama, T., Tachikawa, Y., Takara, K. 2012. Spatial lumping of a distributed rainfall-sedi-

ment-runoff model and its effective lumping scale. Hydrological Processes. Vol. 26. pp; 855–871

• Apip, Takara, K., Yamashiki, Y., Nakakita, E. 2012. Simulating Potential Impacts of Climate Change

on Sediment Production and Shallow Landslide in Western Japan. Annuals of Disaster, Kyoto Uni-

versity No. 55.

• Haryani, G.S., Sopaheluwakan, J. 2012. Ecohydrology and its emerging opportunities in Indonesia.

International Seminar on Ecohydrology and Global Water Issues.

• Hidayati, D. 2012. Striving to Reduce Disaster Risk: Vulnerable Communities with Low Levels of

Preparedness in Indonesia. Journal of Disaster Research, Vol.7 No.1.

• Kenichiro, K., Otsuka, S., Apip, Saito, K. 2012. Ensemble flood simulation for a small dam catchment

in Japan using 10 and 2 km resolution nonhydrostatic model rainfalls. Natural Hazards and Earth

System Sciences (NHESS) 16, 1821-1839.

• Luo, P., Takara, K., Apip, He, B., Nover, D., Yamashiki, Y. 2012. Land Use Change Analysis and Paleo-

Flood in the Kamo River Basin, Kyoto, Japan. Journal of Japan Society of Civil Engineers, Ser. B1

(Hydraulic Engineering). Vol. 68. pp 127-132.

• Reliana, L.T., Sutapa, I.D.A. 2012. Water quality and water use in peat lands area of the transitional

zone of Giam siak kecil –Bukit Batu Bioshpere Reserve, Sumatera Island. The 10th international

symposium on Southeast Asean Water Environment.

• Satake, K., Harjono, H. 2012. Multi-Disciplinary Hazard Reduction from Earthquake and Volcanoes

in Indonesia. Journal Disaster Res 7 (1), 4-11.

Jurnal Nasional

• Bakti, H., Lubis, R.F., Delinom, R., Naily, W. 2012. Identifikasi keluaran air tanah lepas pantai (KALP)

di pesisir aluvial Pantai Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat. Jurnal Lingkungan dan Bencana Ge-

ologi 3 (2), 133-149.

Seminar Nasional

• Aisyah, S., Subehi, L. 2012. Pengukuran dan evaluasi kualitas air dalam rangka mendukung pen-

gelolaan perikanan di danau Limboto. National Seminar of Limnology VI.

Laporan Tahunan 2012 16

Page 21: Asia Pacific Centre for Ecohydrology - limnologi.lipi.go.id · Tentang APCE Asia Pacific Centre for Ecohydrology (APCE) merupakan Lembaga International Category II UNESCO APCE. APCE

17

• Fakhrudin, M. 2012. Pengembangan sistem monitoring online dan peringatan dini lingkungan di

Indonesia (Kasus Danau Maninjau). National Seminar of Limnology VI.

• Haryani, G.S. 2012. Kondisi aktual dan upaya mitigasi bencana ekosistem perairan darat: dari kon-

servasi ke pengurangan resiko bencana. RTB 15 Danau Prioritas Nasional.

• Setiawan, F., Subehi, L., Wibowo, H., Matshushita, B., Fukushima, T. 2012. Preliminary study on

remote sensing techniques to estimate water quality parameters at lake maninjau and singkarak.

National Seminar of Limnology VI.

• Subehi, L., Hendro, W., Harsono, E., Ridwansyah, I. 2012. Spatial optimization to ensure and im-

prove the waters in quantity and quality for supporting fishery productivity at lake limboto. Nation-

al Seminar of Limnology VI.

Prosiding Nasional

• Fakhrudin, M., Chrismadha, T., Ridwansyah, I. 2012. Kajian Garis Sempadan Danau Semayang

Melintang Untuk Antisipasi Penerapan PP N0.38 Tahun 2011 tentang Sungai. Seminar National

Proceeding of Limnology IV, Bogor, pp 467 – 479.

Partner • UNESCO Jakarta Office

• ERCE, Poland

• Centre for Coastal Ecohydrology, Portugal

• MAB – UNESCO

• MOST (Management of Social Transformation)

• MOW (Memory of The World)

• Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta

• Universitas Gadjah Mada

• Institut Pertanian Bogor

• Kementerian Lingkungan Hidup

• Kementerian Pekerjaan Umum dan Peruma-

han Rakyat

• Unit Pembangkitan Saguling

• Pondok Pesantren

Governing Board APCE

Prof. Dr. Iskandar Zulkarnain

Ketua (Indonesia)

Prof. Dr. Shahbaz Khan

Anggota (UNESCO)

Prof. Dr. Soontak Lee

Anggota(Korea)

Prof. Dr. Quentin Grafton

Anggota (Australia)

Prof. Dr. Kaoru Takara

Anggota(Japan)

Prof. Dr. Hidayat Pawitan

Pengawas (Indonesia)

Dukungan Finansial Semua kegiatan APCE didanai oleh Pusat Penelitian LII mendukung melalui dana penelitian Pusat Pene-

litian untuk Limnologi - LIPI

Page 22: Asia Pacific Centre for Ecohydrology - limnologi.lipi.go.id · Tentang APCE Asia Pacific Centre for Ecohydrology (APCE) merupakan Lembaga International Category II UNESCO APCE. APCE

Laporan Tahunan 2012

Page 23: Asia Pacific Centre for Ecohydrology - limnologi.lipi.go.id · Tentang APCE Asia Pacific Centre for Ecohydrology (APCE) merupakan Lembaga International Category II UNESCO APCE. APCE

Asia Pacific Centre for Ecohydrology

Gedung APCE Cibinong Science Center

Jl. Raya Bogor km 46, Cibinong, Bogor 16911

West Java, Indonesia

Telp: +62 21 8757072

Fax : +62 21 8757072