Upload
others
View
8
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Artikel Ilmiah Program Studi Ilmu Politik
Universitas Jambi Artikel Ilmiah Homepage
http://ilmupolitik.unja.ac.id/artikel-ilmiah
IMPLEMENTASI PERDA PROVINSI JAMBI NO 6 TAHUN 2017
TENTANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP DI MUARO JAMBI TERHADAP PT BICCON AGRO MAKMUR
Leny Wulandari
1(ilmu politik/H1B116007/Universitas Jambi)
ABSTRACT policies on environmental management, especially in Muaro Jambi, are still ineffective. Jambi Provincial
Regulation Number 6 of 2017 concerning environmental protection and management has not been able to
minimize violations that occur. The scope of environmental pollution and damage control carried out by PT
Biccon Agro Makmur is that it has carried out surface water pollution, namely pollution of river water, waste
pollution by B3, and environmental damage. The purpose of this study is to determine the implementation of Jambi Province regional regulation Number 6 of 2017 and to find out what factors influence the implementation
of the policy. The research method uses descriptive qualitative research and data collection is carried out,
among others, observation, interviews, documentation, with data analysis techniques are to perform data
reduction, data presentation and drawing conclusions. The results of this study indicate that the implementation
of regional regulations, namely Number 6 of 2017 concerning environmental protection and management,
consists of several scopes, namely planning, utilization, maintenance, supervision, control and law enforcement.
The implementation of this policy has not been implemented optimally. It is evident from the fact that there are
still companies that do not comply with policies made by the government. The obstacle is the inadequate
resources and policies for environmental management in Muaro Jambi Regency according to Jambi Province
regional regulations. Because there are still corrections and improvements so that policies made have not been
implemented effectively. In addition, there are factors inhibiting implementation, namely lack of socialization and communication as well as lack of coordination from related parties.
ABSTRAK Kebijakan tentang pengelolaan lingkungan hidup khususnya di Muaro Jambi masih belum efektif. Peraturan
Daerah Provinsi Jambi Nomor 6 tahun 2017 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup masih belum dapat meminimalisir pelanggaran yang terjadi. Ruang lingkup pengendalian pencemaran dan kerusakan
lingkungan hidup yang dilakukan PT Biccon Agro Makmur ini yaitu telah melakukan pencemaran air
permukaan, yaitu pencemaran terhadap air sungai, pencemaran limbah oleh B3, serta kerusakan lingkungan
hidup. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dari implementasi peraturan daerah Provinsi Jambi Nomor 6
tahun 2017 serta mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi dari implementasi kebijakan tersebut. Metode
penelitian menggunakan penelitian Kualitatif Deskriptif dan pengumpulan data dilakukan antara lain observasi,
wawancara, dokumentasi, dengan teknik analisis data adalah melakukan reduksi data, penyajian data dan
penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa implementasi peraturan daerah yaitu Nomor 6
tahun 2017 mengenai perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup terdiri dari beberapa ruang lingkup yaitu
perencanaan, pemanfaatan, pemeliharaan, pengawasan, pengendalian serta penegakan hukum. Implementasi dari
kebijakan ini belum dapat di implementasikan secara maksimal. Terbukti dari masih adanya perusahaan yang tidak mematuhi kebijakan yang dibuat pemerintah. Kendalanya yaitu kurang memadainya sumber daya dan
kebijakan untuk pengelolaan lingkungan hidup dikabupaten Muaro Jambi mengacu pada peraturan daerah
Provinsi Jambi. Karena masih adanya koreksi dan perbaikan sehingga kebijakan yang dibuat belum terlaksana
secara efektif. Selain itu adanya faktor penghambat implementasi yaitu kurangnya sosialisasi dan komunikasi
serta kurangnya koordinasi dari pihak terkait.
Kata kunci: Implementasi, Kebijakan dan Politik Lingkungan
Artikel Ilmiah Program Studi Ilmu Politik
Universitas Jambi Artikel Ilmiah Homepage
http://ilmupolitik.unja.ac.id/artikel-ilmiah
PENDAHULUAN
Kebijakan yang merupakan hasil dari
interaksi intensif antara para aktor politik
pembuat kebijakan berdasar pada fenomena
yang harus dicarikan solusinya. kebijakan
publik harus pula menyertakan partisipasi
masyarakat guna menghasilkan keputusan yang
terbaik. Dalam arti lain, kebijakan terjadi pada
konteks politik yang tidak demokratik sehingga
keputusan sangat bersifat top-down.Dalam
pendekatan top down, implementasi kebijakan
yang dilakukan tersentralisir dan dimulai dari
actor tingkat pusat, dan keputusannya pun
diambil dari tingkat pusat.Pendekatan top down
bertitik tolak dari perspektif bahwa keputusan-
keputusan politik (kebijakan) yang telah
ditetapkan oleh pembuat kebijakan harus
dilaksanakan oleh administrator-administrator
atau biasanya juga birokrat-birokrat pada level
bawahnya.Jadi inti pendekatan top down adalah
sejauh mana tindakan para pelaksana
(administrator dan birokrat)sesuai dengan
prosedur serta tujuan yang telah digariskan oleh
para pembuat kebijakan di tingkat pusat .
Ada banyak cara yang bisa dilakukan oleh
para aktor pembuat kebijakan untuk
menghasilkan keputusan-keputusan yang
bersifat sempit untuk mempersentasikan
kepentingan golongan, agama atau kepentingan
politik tertentu saja. Akibatnya, kebijakan
menjadi tidak bersifat publik lagi, meskipun
terkadang harus dilaksanakan secara luas. Ini
karena keputusan yang dihasilkan hanya
mewadahi kepentingan segeliintir orang saja.
Dengan diterbitkannya Peraturan Daerah
Provinsi Jambi Nomor 6 Tahun 2017 bertujuan
untuk dapat meminimalisir permasalahan
lingkungan hidup di Provinsi Jambi.Ini
merupakan salah satu produk dari kebijakan
lingkungan yang dibuat oleh pemerintah
Provinsi Jambi.Namun realitanya dengan
diterbitkannya Perda ini ternyata belum mampu
mengatasi permasalahan lingkungan.
Perusahaan merupakan salah satu sendi utama
dalam kehidupan masyarakat modern, karena
merupakan salah satu pusat kegiatan manusia
untuk memenuhi kehidupan kesehariannya.
Perusahaan merupakan salah satu sendi
utama dalam kehidupan masyarakat modern,
karena merupakan salah satu pusat kegiatan
manusia untuk memenuhi kehidupan
kesehariannya.Kegiatan perusahaan merupakan
bagian dari kegiatan ekonomis yang dilakukan
oleh suatu organisasi, secara terbuka dan
berkesinambungan, mengenai suatu barang baik
yang bergerak dan tidak bergerak maupun
bidang jasa, bersaing mutu atau kualitas dengan
tujuan untuk memperoleh laba atau
keuntungan.Usaha perusahaan atau yang
menjalankan perusahaan, sesungguhnya
merupakan padanan kata dari pedagang atau
kegiatan perdagangan, yang maknanya
melakukan kegiatan terus-menerus, secara
terang-terangan dalam rangka mencari
keuntungan . Salah satu tanggung jawab
perusahaan yang harus dilakukan adalah
tanggung jawab tentang pengelolaan
lingkungan hidup dengan baik dan benar.Masih
banyak perusahaan yang melakukan
pelanggaran dengan menyebabkan kerusakan
lingkungan.Dalam bidang tertentu, pelanggaran
yang dilakukan oleh beberapa perusahaan
misalnya pencemaran limbah hasil industri.Hal
ini masih menjadi perhatian bagi pemerintah
agar perusahaan dapat menjalankan aturan yang
telah dibuat oleh pemerintah.
Permasalahan lingkungan hidup semakin
hari semakin menunjukkan peningkatan. Hal ini
mengindikasikan bahwa kebijakan lingkungan
hidup belum berhasil.Eksploitasi sumber daya
alam dan lingkungan hidup telah menyebabkan
semakin buruknya kualitas lingkungan sumber
daya alam, khususnya dalam pengawasan dan
pengembangan mekanisme hidup.Hal ini
disebabkan tidak konsistensinya pelaksanaan
manajemen lingkungan hidup dan dalam
kelembagaannya . Serta kebijakan yang dibuat
Artikel Ilmiah Program Studi Ilmu Politik
Universitas Jambi Artikel Ilmiah Homepage
http://ilmupolitik.unja.ac.id/artikel-ilmiah
oleh pemerintah yang kurang efektif sehingga
kebijakan tidak tertuju tepat pada sasaran.
Hal ini dapat menjadi perhatian, khususnya
di lokasi Perusahaan yang beroperasi di bidang
kelapa sawit yaitu PT Biccon Agro
Makmur.Pengelolaan lingkungan yang
dilakukan perusahaan belum baik. Sehingga
menimbulkan berbagai permasalahan lingkungan.
Perusahaan tidak dapat mengelola limbah
dengan baik, sehingga limbah tercemar ke
pemukiman perkebunan masyarakat sehingga
menimbulkan kerusakan. Terlebih lagi aroma
limbah dari perusahaan sawit itu telah berakibat
pada kesehatan masyarakat. Masyarakat
setempat sehari-harinya menggunakan masker
karena takut lebih banyak menimbulkan
penyakit dari aroma limbah tersebut. Pada
tahun 2007, tepatnya tanggal 26 November
2007 didirikan sebuah Pabrik Pengolahan
Kelapa Sawit PT Biccon Agro Makmur yang
terletak di Sungai Gelam RT 39 Kabupaten
Muaro Jambi dan pada tanggal 4 Juli 2013
pabrik disahkan oleh Bupati Muaro Jambi Drs.
H. Burhanudin Mahir, SH. Perusahaan ini
khusus menangani usaha pada bidang
komoditas kelapa sawit dimana semua aset
perkebunan yang dikelola dimasukkan menjadi
aset PT Biccon Agro Makmur.
Peraturan untuk perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup yang termuat
didalam Peraturan Daerah Provinsi Jambi
Nomor 6 tahun 2017, didalamnya mencakup
ruang lingkup perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup yaitu perencanaan,
pemanfaatan, pemeliharaan, pengawasan,
pengendalian dan penegakan hukum. Seluruh
pokok dari lingkungan hidup sudah tecantum
didalamnya, agar pengelolaan lingkungan
hidup, khususnya di provinsi jambi semakin
baik. Namun dalam hal ini sebaiknya dalam
peraturan perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup khususnya mengacu pada
Peraturan Daerah Kabupaten Muaro Jambi,
namun Peraturan Daerah Muaro Jambi sendiri
masih bermasalah sehingga tidak dapat menjadi
dasar atau pedoman. PT Biccon Agro Makmur
merupakan perusahaan yang memiliki
permasalahan dengan lingkungan. Perusahaan
tidak bisa mengelola limbah dengan baik. Hal
tersebut dapat di buktikan dengan hasil uji
sampel, hampir di semua pengujian melebihi
standar baku air limbah. Bahkan ditemukan
tanah yang terkontaminasi limbah B3 di lokasi
pengisian Bahan Bakar Minyak yang berdekatan
dengan drainase air hujan lokasi pabrik. Serta
air cucian lantai pabrik, air steam dan air
leachet langsung masuk ke drainase parit
belakang sungai merah. Sehingga apabila
terjadi hujan, bak kontrol tidak mampu
menampung air tersebut.
Perusahaan yang terbukti melanggar aturan,
harus diberikan sanksi dengan tegas.PT Bicon
Agro Makmur sebagai pemilik Pabrik Kelapa
Sawit yang telah melakukan pembuangan
limbah Bahan Beracun dan Berbahaya ke alur
Sungai Merah. justru dua instansi pemerintah
daerah, yakni Badan Lingkungan Hidup Daerah
Provinsi Jambi maupun Dinas Lingkungan
Hidup, Kabupaten Muarojambi, hanya
menjatuhkan sanksi administrasi kepada PT
Biccon Agro Makmur tersebut. Padahal hasil
uji limbah yang dilakukan instansi pemerintah
tersebut berdasarkan suratnya menyebutkan,
sesuai hasil uji limbah cair yang dilaksanakan
April 2017 lalu, semestinya pemilik PT Biccon
Agro Makmur selain dapat dipidanakan dan
dikenakan denda sebesar Rp 3 miliar. Hal ini
sesuai dengan Undang Undang Nomor 32
Tahun 2009 Tentang Perlindungan Dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup Pasal 103 yang
menyatakan bahwa “setiap orang yang
menghasilkan limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun dan tidak melakukan pengelolaan
sebagaimana dimaksud dalam pasal 59 dipidana
dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu)
tahun dan paling lama 3 (tiga) tahun dan denda
paling sedikit Rp1.000.000.000,00 (satu milyar
Artikel Ilmiah Program Studi Ilmu Politik
Universitas Jambi Artikel Ilmiah Homepage
http://ilmupolitik.unja.ac.id/artikel-ilmiah
rupiah) dan paling banyak Rp3.000.000.000,00
(tiga milyar rupiah).
Ikatan Pemuda Karya Provinsi Jambi
mendesak pihak Badan Lingkungan Hidup
Daerah untuk menghentikan operasional dan
aktivitas produksi PT Biccon Agro Makmur
sampai perusahaan tersebut memperbaiki
instalansi pengolahan limbah. Ketua Ikatan
Pemuda Karya Provinsi Jambi, Donny Pasaribu
menyatakan bahwa Badan Lingkungan Hidup
Daerah bekerja hanya setengah hati saja.
Seharusnya jika izin lingkungan telah
dibekukan, mestinya operasional prusahaan
dihentikan sampai limbahnya dinyatakan
memenuhi standar baku mutu lingkungan. Jika
perusahaan tetap memaksa untuk operasi, maka
hal itu merupakan aktivitas ilegal. Donny
menyatakan bahwa jika Badan Lingkungan
Hidup Daerah Provinsi Jambi maupun Badan
Lingkungan Hidup Daerah Muaro Jambi tidak
berani menghentikan segala aktivitas PT Biccon
Agro Makmur, maka Ikatan Pemuda Karya
akan segera menyegel kedua kantor tersebut.
Ketua Persatuan Petani Jambi Aidil Putra, juga
mengutuk ketindakan penecemaran limbah
yang dilakukan PT Biccon Agro Makmur.
Menurutnya, Badan Lingkungan Hidup Daerah
Provinsi Jambi maupun Kabupaten Muaro
Jambi terlalu lamban dalam mengatasi
persoalan limbah tersebut karena sudah terlalu
lama dan pengecekan sudah berkali-kali namun
tidak ada tindakan yang nyata.
Masih banyak pelanggaran lain yang
dilakukan PT Biccon Agro Makmur terkait
beroperasinya Perkebunan Kelapa Sawit,
termasuk juga disebutkan PT Biccon Agro
Makmur tidak pernah melakukan pengambilan
sample air sungai yang semestinya dilakukan
tiga bulan sekali, dan masalah lain juga
perusahaan itu ternyata juga membeli buah
sawit masyarakat yang ditanam di lahan hasil
perambahan dari kawasan hutan di Kabupaten
Muarojambi. Lembaga Pemantau Penyelamatan
Lingkungan Hidup akan terus mendesak
Pemerintah Provinsi Jambi maupun Pemerintah
Kabupaten Muarojambi untuk membawa kasus
pencemaran lingkungan yang dilakukan PT
Biccon Agro Makmur keranah hukum dengan
sanksi pidana bukan sanksi administrasi.
Pencemaran lingkungan yang dilakukan
perusahaan tersebut terjadi pada tahun
2017.Permasalahan tersebut terjadi masih pada
masa pemerintahan Burhanudin Mahir.Namun
pada masa pemerintahan Burhanudin Mahir,
juga tidak ada tindakan tegas untuk mengatasi
masalah ini. Artinya hal ini sama dengan apa
yang dilakukan pemerintahan sekarang yaitu
masa pemerintahan Masnah Busro.
Dikeluarkan Perda No 6 Tahun 2017 ini
belum dapat menyelesaikan permasalahan
lingkungan. Khususnya dalam ruang lingkup
perusahaan. Hal ini dapat di asumsikan bahwa
implementasi Perda tersebut belum maksimal.
Masih banyak perusahaan yang melanggar
aturan perundang undangan. Hal ini salah
satunya disebabkan oleh kurangnya sosialisasi
dari pemerintah sehingga Perda tersebut belum
dapat di implementasikan dengan baik.
Berdasarkan pemaparan diatas menunjukkan
bahwa implementasi Peraturan Daerah Provinsi
Jambi Nomor 6 Tahun 2017 belum sepenuhnya
efektif. Karena masih ada saja perusahaan yang
melakukan pelanggaran lingkungan yaitu PT
Biccon Agro Makmur yang telah melakukan
pencemaran lingkungan. Oleh karena itu,
peneliti mengambil judul “Implementasi
Perda Provinsi Jambi No 6 Tahun 2017
Tentang Perlindungan Dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup Di Muaro Jambi
Terhadap PT Biccon Agro Makmur”.
METODE
Jenis penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu kualitatif deskriptif. Tujuan
dari penelitian kualitatif ini yaitu untuk
membuat gambaran, deskripsi atau lukisan
secara sistematis, factual dan akurat mengenai
fakta, sifat serta hubungan antar fenomena yang
Artikel Ilmiah Program Studi Ilmu Politik
Universitas Jambi Artikel Ilmiah Homepage
http://ilmupolitik.unja.ac.id/artikel-ilmiah
diselidiki. Penelitian ini merupakan penelitian
yang bersifat deskriptif. Dalam penelitian
kualitaif ini, metode yang dilakukan adalah
mengumpulkan data-data yang berasal dari
berbagai literatur, dokumentasi atau wawancara
yang dilakukan kepada sumber utama terkait
dengan cara menganalisis antara konsep,
kebijakan dan hasil yang ditemukan dilapangan
saat dilakukannya penelitian. Sumber data
dalam penelitian ini menggunakan sumber data
primer (data utama) dan data skunder (data
pendukung). Penentuan informan pada
penelitian ini dilakukan dengan Purposive
Sampling. Purposive Sampling adalah teknik
pengumpulan sampel sumber data dengan
pertimbangan tertentu. Teknik pengumpulan
data menggunakan metode wawancara dan
dokumentasi. Selanjutnya untuk teknik analisis
data, dalam penelitian ini yaitu dengan
mereduksi data, penyajian data dan penarikan
kesimpulan atau verivikasi data.
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Implementasi Perda Provinsi Jambi No 6
Tahun 2017 Tentang Perlindungan Dan
Pengelolaan Lingkungan Terhadap PT
Biccon Agro Makmur
Ruang lingkup perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup meliputi perencanaan,
pemanfaatan,pemeliharaan,pengawasan,pengendalian
serta penegakan hukum. Penjelasannya sebagai
berikut:
a. Perencanaan
Rencana perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup sebagai instrument
perencanaan memiliki fungsi penting untuk
menyeleraskan kebijakan lingkungan baik yang
dibuat oleh lembaga yang secara khusus diberi
tugas mengelola ligkungan maupun lembaga
lain yang tugasnya juga terkait dengan
persoalan lingkungan hidup. Keserasian
kebijakan ini penting agar tindakan
pemerintahan yang dilakukan tidak saling
tumpang tindih, tidak saling mengklaim sebagai
lembaga yang berwenang, dan tidak saling
lempar tanggungjawab jika terjadi masalah
lingkungan.
Rencana perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup ditetapkan dengan peraturan
daerah, hal ini tercantum didalam pasal 7 Perda
Provinsi Jambi Nomor 6 tahun 2017. Semua
perencanaan dimulai dari yang paling bawah,
namun pada praturan perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup ini mengacu
pada Peraturan Daerah Provinsi Jambi,
dikarenakan Peraturan Kabupaten Muaro Jambi
memiliki banyak kekeliruan dan sebaiknya
tidak dijadikan dasar atau pedoman. Namun
dalam hal ini, peraturan daerah kabupaten
muaro jambi tentang lingkungan hidup
diupayakan untuk dilakukannya perbaikan
sehingga lebih dapat mengatasi permasalahan
lingkungan secara efektif.
b. Pemanfaatan
Sumber daya alam perlu dilestarikan
supaya dapat mendukung kehidupan makhluk
hidup. Bila sumber daya alam rusak atau
musnah, kehidupan pun dapat terganggu.
Sumber daya alam memiliki prinsip
pemanfaatan, yang pertama prinsip berwawasan
lingkungan dan berkesinambungan, yang terdiri
dari pengembangan daerah aliran sungai dan
pengelolaan air limbah. Hal ini tidak dilakukan
oleh PT Biccon Agro Makmur. Yang kedua,
yaitu prinsip daur ulang. Dengan adanya prinsip
daur ulang ini sangat efektif sekali untuk
menanggulangi permasalahan lingkungan yang
disebabkan oleh limbah dari kelapa sawit
perusahaan. Perusahaan yang seharusnya
terlibat langsung dalam proses pemanfaatan
limbah dengan diberikan pengawasan oleh
Dinas Lingkungan Hidup.
Pemanfaatan sumber daya alam dan
lingkungan hidup dilakukan berdasarkan
Rencana perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup.Berdasarkan penelitian yang
peneliti lakukan bahwa tidak adanya
pemanfaatan yang dilakukan PT Biccon Agro
Makmur .Pencemaran lingkungan yang
Artikel Ilmiah Program Studi Ilmu Politik
Universitas Jambi Artikel Ilmiah Homepage
http://ilmupolitik.unja.ac.id/artikel-ilmiah
dilakukan oleh perusahaan telah menghilangkan
fungsi dari lingkungan itu sendiri.Limbah yang
dibuang di sungai membuat kerugian bagi
masyarakat dan ekosistem yang ada
didalamanya.Limbah yang tercemar membuat
terganggunya kesehatan dari masyarakat,
kesejahteraan masyarakat yang menurun
dikarenakan pemukiman yang sudah tercemar
oleh limbah dari perusahaan.
c. Pemeliharaan dan Pencegahan
Pemeliharaan lingkungan hidup dilakukan
melalui upaya salah satunya konservasi sumber
daya alam yaitu perlindungan sumber daya alam.
Perusahaan tidak melakukan perlindungan
terhadap sumber daya alam.Hal ini terbukti
bahwa perusahaan melakukan pencemaran
terhadap lingkungan.Dalam hal ini pencegahan
PT Biccon Agro Makmur memiliki Upaya
Pemantauan Lingkungan dan Upaya
Pengelolaan Lingkungan Hidup, walaupun
adanya Upaya Pemantauan Lingkungan dan
Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup tetap
saja perusahaan melanggar.Artinya perusahaan
harus lebih memerhatikan pencegahan agar hal
serupa tidak dapat terulang kembali. Untuk
pemeliharaan dan pencegahan, pihak
perusahaan telibat langsung terhadap hal ini
dengan mengacu pada aturan upaya
pengelolaan lingkungan hidup yang dibuat
pemerintah.
d. Pengawasan
Sesuai dengan pasal 41 bahwa gubernur
dapat menugaskan pejabat atau instansi yang
bertanggung jawab dibidang perlindungan dan
pengelolaan lingkungan hidup dalam melakukan
pengawasan. Dalam hal ini khususnya Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Muaro Jambi
melakukan pengawasan terhadap PT Biccon
Agro Makmur. Namun dikarenakan sumber
daya yang kurang memadai, Dinas Lingkungan
Hidup juga bekerja sama dengan masyarakat
informasi .pelanggaran yang dilakukan PT
Biccon Agro Makmur berasal dari pengaduan
masyarakat. selain masyarakat, Lembaga
Swadaya Masyarakat maupun organisasi-
organisasi. Seperti Ikatan Pemuda Karya dan
Persatuan Petani Jambi yang sangat mengecam
PT Biccon Agro Makmur yang harus
diberhentikan operasionalnya karena dianggap
sudah banyak melakukan pelanggaran
lingkungan.
e. Pengendalian
Ruang lingkup pngendalian pencemaran dan
kerusakan lingkungan hidup yang dilakukan PT
Biccon Agro Makmur yaitu pencemaran air
permukaan, yaitu pencemaran terhadap air sungai,
pencemaran limbah oleh Bahan Berbahaya dan
Beracun, serta kerusakan lingkungan hidup.Hal
tersebut dapat dibuktikan dengan hasil uji
sampel, hampir di semua pengujian melebihi
standard baku air limbah. Bahkan ditemukan
tanah yang terkontaminasi limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun dilokasi pengisian
Bahan Bakar Minyak yang berdekatan dengan
drainase air hujan lokasi pabrik.Serta air cucian
lantai pabrik, air steam dan air leachet langsung
masuk ke drainase parit belakang sungai
merah.Sehingga apabila terjadi hujan, bak
kontrol tidak mampu menampung air tersebut
f. Penegakan Hukum
Setiap usaha atau kegiatan yang melanggar
ketentuan yang berhubungan dengan
pelanggaran seharusnya akan diberikan sanksi
yang tegas dan sesuai peraturan perundang
undangan. Perusahaan yang terbukti melanggar
aturan, harus diberikan sanksi secara tegas. PT
Biccon Agro Makmur yang telah melakukan
pembuangan limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun, yang secara jelas telah merugikan
kenyamanan masyarakat, justru dua instansi
pemerintah daerah yakni Badan Lingkungan
Hidup Daerah Provinsi Jambi maupun Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Muaro Jambi
hanya menjatuhkan sanksi administrasi kepada
perusahaan tersebut. Padahal sudah jelas
didalam pada pasal 54 “setiap orang atau badan
yang mlanggar ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam pasal 46(tentang larangan),
Artikel Ilmiah Program Studi Ilmu Politik
Universitas Jambi Artikel Ilmiah Homepage
http://ilmupolitik.unja.ac.id/artikel-ilmiah
maka izin usahanya dicabut dan dipidana sesuai
dengan peraturan perundang undangan yang
berlaku” Namun pada kenyataannya PT Biccon
Agro Makmur diberikan sanksi administrasi
berupa pembekuan izin serta pembinaan saja.
Tabel 3.1 Pelanggaran dan Sanksi PT Biccon Agro
Makmur
Pengelolaan lingkungan di muaro jambi
masih menjadi perhatian, terutama pada
perusahaan kelapa sawit yang menghasilkan
limbah yaitu PT Biccon Agro
Makmur.Pemerintah telah melakukan upaya
dalam mengatasi permasalahan lingkungan
terutama di bagian perusahaan-perusahaan yang
menghasilkan limbah.Melalui kebijakan
lingkungan yang di buat oleh pemerintah serta
mengimplementasikannya agar pengelolaan
lingkungan, terutama di Muaro Jambi semakin
membaik. Peraturan yang di langgar
perusahaan, ada beberapa pasal, yang pertama
Pasal 9 dalam hal pemenfaatan, yaitu hilangnya
fungsi lingkungan, keselamatan, mutu hidup
serta kesejahteraan masyarakat, yang kedua
pasal 10 pengendalian, yaitu ruang lingkup
pengendalian pencemaran dan kerusakan
lingkungan yang terdiri dari pencemaran air
permukaan, pencemaran limbah oleh Bahan
Berbahaya dan Beracun dan kerusakan
lingkungan hidup, selanjutnya pasal 35 yaitu
perusahaan harus memperhatikan jika kegiatan
yang mengandung potensi limbah wajib
melakukan pengolahan limbah hasil usaha atau
kegiatan sebelum dibuang ke media lingkungan,
selanjutanya dalam pasal 45 adalah kewajiban
perusahaan dan pasl 46 adalah larangan yang
harus ditaati oleh perusahaan.
Kemudian berdasarkan penelitian yang
penulis lakukan bahwa Dinas terkait yaitu telah
memberikan sanksi dua kali oleh Dinas
Lingkungan Hidup Kabupaten Muaro Jambi.
Pada 17 April 2017, sanksi pertama yang
diberikan adalah sanksi administrasi teguran
tertulis kepada PT Biccon Agro Makmur atas
tindakannya yang telah mencemari lingkungan
sekitar. Sanksi kedua, menurut Kepala Dinas
Lingkungan Hidup Muaro Jambi, Firmansyah
ketika itu, adalah pembekuan izin lingkungan
PT Biccon Agro Makmur pada Agustus 2017
sampai mereka benar-benar memperbaiki instalasi
pengolahan limbahnya.
Tahun Pelanggaran/Sanksi
25 Oktober
2017
Terbukti limbah tercemar. Ikatan
Pemuda Karya dan Persatuan Petani
Jambi ancam segel PT Biccon Agro
Makmur , karena sanksi yang diberikan
kurang sesuai.
1 November
2017
Perusahaan masih tetap beroperasi
meskipun izin sudah dibekukan
27 Mei 2018 Selama 2 bulan PT Biccon Agro
Makmur tidak beroperasi sehingga
merugikan pekerja
28 Mei 2018 Perusahaan tidak lagi beraktivitas, nasib
para pekerja digantungkan
30 Mei 2018 Perusahaan tidak lagi produksi
17 Juli 2019 Pencemaran lingkungan dengan sanksi
administrasi, paksaan pemerintah
(pembinaan selama 3 bulan)
6 Februari
2019
Adanya Pemutusan Hubungan Kerja
sepihak. Hal ini sangat bertentangan
dengan Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 13 tahun 2003 tentang
ketenagakerjaan pasal 151 yang berbunyi
“ayat(1) pengusaha, pekerja/buruh, serikat
pekerja/serikat buruh dan pemerintah
dengan segala upaya harus
mengusahakan agar jangan terjadi
pemutusan hubungan kerja. Dan
Pemutusan Hubungan Kerja yang
dilakukan tidak melalui proses yang
jelas.
Artikel Ilmiah Program Studi Ilmu Politik
Universitas Jambi Artikel Ilmiah Homepage
http://ilmupolitik.unja.ac.id/artikel-ilmiah
Semakin jelas dan rinci sebuah
kebijakan, maka akan mempermudah untuk
diimplementasikan karena implementor akan
mudah memahami tindakanya. Dalam
pengelolaan lingkungan dibutuhkan kerjasama
dari imstansi-instansi terkait yaitu Wahana
Lingkungan Hidup Indonesia, Dinas
Lingkungan Hidup, Non Govermental
Organization agar pengelolaan lingkungan dapat
berjalan dengan baik.Bukan hanya itu saja,
peran masyarakat juga sangat penting dalam hal
pengawasan pelanggaran lingkungan,
khususnya perusahaan yang dekat dengan
pemukiman msyarakat.PT Biccon Agro
Makmur merupakan perusahaan kelapa sawit
yang mendapatkan pengaduan dari masyarakat
karena telah melakukan pencemaran
lingkungan.Berikut wawancara dengan
masyarakat Desa Sungai Gelam, yang
bertempat tinggal dekat dengan perusahaan
tersebut.
Pengaruh dari pencemaran kingkungan
tersebut sangat dirasakan oleh masyarakat
sekitar. Hilangnya fungsi lingkungan berakibat
buruk bagi masyarakat, terlebih lagi limbah
sudah dapat menyebabkan terganggunya
kesehatan masyarakat sehingga sangat merugikan
bagi kelangsungan hidup.
Gambar 3.1
Limbah Kelapa Sawit
Sumber: https://dinamikajambi.com/tag/limbah
pada dasarnya, masyarakat berperan
penting dalam hal pengawasan maupun
pengaduan. Dikarenakan perusahaan di Muaro
Jambi ini banyak, maka memang seharusnya
instansi-instansi terkait harus berkoordinasi
dengan masyarakat. Limbah yang sangat
mengganggu, terutama pada kesehatan
masyarakat dan telah menghilangkan fungsi
lingkungan itu semdiri.
Gambar 3.2 Limbah yang mencemari sungai
Sumber: https://lpplhjambi.wordpress.com/pt-
bam-buang-limbah-b3-ancam-lingkungan-dan-
kehidupan-manusia/
Artikel Ilmiah Program Studi Ilmu Politik
Universitas Jambi Artikel Ilmiah Homepage
http://ilmupolitik.unja.ac.id/artikel-ilmiah
2. Faktor yang mempengaruhi
implementasi Perda Provinsi Jambi
No 6 Tahun 2017 Tentang
Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan
Peraturan-peraturan yang dikeluarkan atau
dibuat oleh para pejabat negara, atau pembuat
hukum itu menjadi faktor yang penting terhadap
kondisi lingkungan. Kelestarian dan
pengelolaan yang baik akan mengahsilkan
lingkungan yang baik, bahkan sebaliknya.
Upaya pengelolaan dan perlindungan
lingkungan itu meliputi perencanaan,
pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan,
pengawasan, dan penegakan hukum di Provinsi
Jambi, hal ini tercantum didalam Peraturan
Daerah Provinsi Jambi Nomor 6 Tahun 2017
Tentang Perlindungan Dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup. kebijakan-kebijakan yang
dibuat pemerintah tentunya dengan harapan
dapat diimplementasikan dengan baik.
Faktor-faktor yang mempengaruhi yang
pertama yaitu kepentingan-kepentingan yang
memepengaruhi. Pada setiap kebijakan tentunya
memiliki beberapa kepentingan, sehingga
kebijakan tersebut dapat terlaksana. Hasil dari
kebijakan tersebut akanmempengaruhi
kepentingan-kepentingan pada actor pembuat
kebijakan. Tentunya dengan menyusun strategi-
strategi untuk memenangkan persaingan
Kepentingan-kepentingan yang dimaksud yaitu
kepentingan dari kelompok pembuat kebijakan.
Yang mana didalam pembuatan kebijakan,
tentunya sudah mengetahui hal apa yang akan
didapatkan sehingga bisa saling
menguntungkan, yaitu dari pelaksanaan
implementasi peraturan yang dibuat oleh
pemerintah dan yang dilakukan oleh pihak
terkait. Selanjutnya yaitu tipe manfaat, yang
mana manfaat dari kebijakan yang dibuat
pemerintah ini yang pertama agar pengelolaan
lingkungan di provinsi Jambi semakin
membaik, yang kedua memastikan tata kelola
lingkungan hidup kedepannya agar lebih efektif
tentunya yang berkeadilan dan lestari.
Selanjutnya kebijakan ini dapat tepat sasaran
sesuai dengan apa yang diinginkan masyarakat.
Faktor selanjutnya, derajat perubahan yang
ingin dicapai. Setiap pembuatan kebijakan
tentunya ada perubahan yang diinginkan untuk
tercapainya target yang diinginkan. Perubahan
dalam hal ini agar pengelolaan lingkungan
khususnya di provinsi Jambi semakin membaik.
Agar tercapainya perubahan ini maka
pemerintah provinsi Jambi secara maksimal
melakukan kerja sama dengan pihak-pihak
terkait, melakukan sosialisasi, meningkatkan
komunikasi, maka akan lebih memudahkan
untuk mencapai target dari kebijakan yang
diinginkan. Selanjutnya letak pengambilan
keputusan, pelaksana program dan sumber-
sumber daya yang digunakan. Terdapat didalam
wawancara bersama Bapak Ir Mesran sebagai
Anggota DPRD Komisi II Provinsi Jambi yaitu
dalam pengambilan keputusan kita melibatkan
banyak pihak, karena kita membutuhkan itu
untuk melihat kepentingan serta keperluan-
keperluannya. Itu semua harus disesuaikan.
Perihal sulit atau tidaknya itu harus kita lalui
karena itu proses. Pengambilan keputusan
dalam sebuah kebijakan tidak gampang, kita
harus melihat apakah kebijakan tersebut dapat
terimplementasikan dengan baik atau tidak.
Kita juga melihat dari tipe-tipe pengambilan
keputusan itu seperti apa, tidak sembarangan
Untuk pelaksana program, tentunya harus
didukung dengan pelaksana kebijakan yang
kompeten dan kapabel sehingga kebijakan dapat
mencapai keberhasilan. Untuk menunjang hal
tersebut harus ada sumber daya yang
digunakan. Tersedianya sumber daya yang
dibutuhkan untuk mengimplementasikan
kebijakan akan mempermudah pelaksanaannya.
Sumber daya ini berupa tenaga kerja, keahlian,
dana, sarana, dan lain-lain.
Faktor selanjutnya, kekuasaan, kepentingan-
kepentingan dan strategi aktor yang terlibat. Hal
Artikel Ilmiah Program Studi Ilmu Politik
Universitas Jambi Artikel Ilmiah Homepage
http://ilmupolitik.unja.ac.id/artikel-ilmiah
tersebut juga dijelaskan oleh Bapak Ir Mesran.
Beliau menjelaskan bahwa sebagai pembuat
kebijakan tentunya memiliki kekuatan ataupun
kekuasaan dalam hal ini. Kekuatannya kita
mengeluarkan perda ini untuk masalah masalah
lingkungan yang ada di provinsi jambi, tentunya
kan pasti ada latar belakangnya. Karena kita
memiliki kekuatan dan kekuasaan maka kita
membuat perda ini dengan harapan dapat
diimplementasikan dengan baik.untuk strategi,
kita juga harus mematuhi aturan Perda,
melakukan sosialisasi terhadap masyarakat itu
juga sangat penting.untuk diperusahaan, yang
pasti kita tetap selalu berkoordinasi dengan
masyarakat mengenai pengaduan tentang
pelanggaran pengelolaan lingkungan.Dalam
pembuatan kebijakan yang mendominasi adalah
lembaga legislatif. Tentunya para politisi
memiliki kepentingan dalam program yang
akan dibuat dan akan menyusun strategi untuk
memenangkan persaingan yang terjadi dalam
implementasi sehingga mereka dapat menikmati
output-nya.Kedepannya strategi kita
meningkatkan dan melaksanakan kebijakan
mengenai perlindungan dan pengelolaa
lingkungan agar lingkungan di provinsi jambi
ini semakin baik. Dan perusahaan-perusahaan
dapat mematuhi aturan yang dibuat pemerintah.
Selanjutnya karakteristik lembaga dan rezim
yang berkuasa. Bahwa Lingkungan juga
mempengaruhi terhadap keberhasilan suatu
kebijakan.Dari ciri-ciri suatu lembaga di
berbagai daerah hingga rezim yang berkuasa
juga turut mempengaruhi.Selain lingkungan
yang mempengaruhi, lembaga-lembaga juga
turut memberikan edukasi terhadap pihak
terkait, sehingga dapat lebih memperlancar dari
pelaksanaan implementasi. Rezim memang
harus dituntut untuk melindung ilingkungan.
Karena ini merupakan suatu hal yang sangat
penting serta juga berpengaruh terhadap
keberhasilan suatu kebijakan. Rezim yang
berkuasa pada saat ini, masih terlihat kurang
dalam hal melindungi lingkungan. Karena
masih banyak permasalahan lingkungan yang
terjadi di provinsi Jambi ini. Namun
harapannya, rezim yang berkuasa harus secara
penuh dalam melakukan perlindungan terhadap
lingkungan hidup.
Faktor yang teraakhir yaitu tingkat
kepatuhan dan respon dari pelaksana. Hal ini
juga bagian penting dari proses implementasi
suatu kebijakan, dimana tingkat kepatuhan dan
adanya respon dari pelaksana kebijakan
merupakan aksi nyata dari pelaksana untuk
melaksanakan tugas pokok dan fungsinya dalam
pengimplementasian Peraturan Daerah ini agar
dapat terlaksana dengan baik, secara optimal
dan berdaya guna bagi masyarakat. Hal ini juga
dijelaskan oleh Anggota DPRD Provinsi Jambi,
Bapak Ir Mesran bahwa sejauh ini para
pelaksana sudah melakukan yang terbaik,
namun karena sumberdaya yang kurang
memadai, sehingga pelaksanannya kurang
maksimal, kami harus menjalin kerja sama
dengan instansi terkait agar pelaksanaan
implementasi kebijakan dapat berjalan dengan
lancar. Harapannya kedepan dapat
meningkatkan sosialisasi agar peraturan ini
dapat terealisasikan secara maksimal.
Kepatuhan dari pelaksanaan kebijakan ini
cukup baik, walaupun terkadang ditemukannya
kelailaian-kelalaian, namun wajar kita sebagai
manusia juga bisa melakukan kesalahan
maupun kekeliruan.
Pelaksanaan kebijakan yang ditentukan oleh
isi atau konten dan lingkungan atau konteks
yang diterapkan, maka akan dapat diketahui
apakah para pelaksana kebijakan dalam
membuat sebuah kebijakan sesuai dengan apa
yang diharapkan, juga dapat diketahui apakah
suatu kebijakan dipengaruhi oleh suatu
lingkungan, sehingga tingkat perubahan yang
diharapkan terjadi. Selain itu, kepatuhan dari
aparat penegak hukum juga harus diperhatikan.
Artinya aparat penegak hukum harus patuh
terhadap penegakan hukum. Respon dari
penegak hukum cukup baik, sehingga jika
Artikel Ilmiah Program Studi Ilmu Politik
Universitas Jambi Artikel Ilmiah Homepage
http://ilmupolitik.unja.ac.id/artikel-ilmiah
terjadi pelanggaran, maka harus secara
langsung segera bertindak sesuai aturan yang
sudah diberlakukan.
KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian tersebut, dapat
disimpulkan bahwa Implementasi Perda
Provinsi Jambi No 6 Tahun 2017 Tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Terhadap PT Biccon Agro Makmur belum
sepenuhnya efektif dikarenakan masih
kurangnya sosialisasi, koordinasi serta
komunikasi dari pihak terkait. Sehingga
implementasi yang dilakukan kurang maksimal
sehingga perusahaan masih bisa melakukan
pencemaran lingkungan. Dan juga Kabupaten
Muaro Jambi hanya mengacu kepada Peraturan
Daerah Provinsi Jambi, karena Peraturan
Daerah Kabupaten Muaro Jambi masih dalam
koreksi dan perbaikan.
Faktor politis yang mempengaruhi
salah satunya yaitu dari kepentingan-
kepentingan yang mempengaruhi.Dalam
pembuatan kebijakan yang mendominasi adalah
lembaga legislatif. Tentunya para politisi
memiliki kepentingan dalam program yang
akan dibuat dan akan menyusun strategi untuk
memenangkan persaingan yang terjadi dalam
implementasi sehingga mereka dapat menikmati
output-nya. Oleh karena itu didalam setiap
pembuatan kebijakan pasti ada unsur politik
didalamnya sehingga nantinya akan saling
menguntungkan.
DAFTAR PUSTAKA
Agustino, Leo (2016) Dasar-Dasar Kebijakan Publik. Bandung:Alfabeta
Anggara, Sahya (2018) Kebijakan Publik. Bandung:Penerbit Pustaka Setia
Hidayat, Herman (2005). Politik lingkungan
pengelolaan hutan masa orde baru dan reformasi. Jakarta: Yayasan
Obor Indonesia.
Keraf, Sonny (2010) Etika Lingkungan Hidup.
Jakarta: Kompas.
Subarsono. AG, (1997) Analisis Kebijakan Publik: Konsep, Teori, dan Aplikasi
Sugiyono (2017).Metode penelitian Kuantitatif.
Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Winarno, Budi (2007) Kebijakan Publik: Teori
& Proses. Yogyakarta: Media
Presindo
Peraturan Daerah Provinsi Jambi Nomor 6
Tahun 2017 Tentang Perlindungan Dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan Dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pasal 103
Redaksi Dinamika Jambi, Terbukti Limbah
Tercemar ipk dan ppj ancam PT Bam di
aksesdarihttp://dinamikajambi.com/2017/1
0/25/terbukti-limbahnya-tercemar-ipk-dan-
ppj-ancam0segel-pt-bam/
Ansory,warga petaling keluhkan aroma limbah
diakseshttp://www.radarjambi.coid/read/201
warga-petaling-keluhkan—aroma-limbah-
pt-bam/
Tanggung jawab pemegang saham perusahaan
perseroan terbatas di akses dari
https://media.neliti.com/media/publications
/40619-tanggung-jawab-pemegang-saham-
perseroan-ddd4ab0a.pdf
Artikel Ilmiah Program Studi Ilmu Politik
Universitas Jambi Artikel Ilmiah Homepage
http://ilmupolitik.unja.ac.id/artikel-ilmiah