Anestesi Terapi Cairan Operasi Mayor1

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/18/2019 Anestesi Terapi Cairan Operasi Mayor1

    1/23

    Perbandingan Kristaloid dan Koloid dalam Terapi Cairan Terarahyang ditujukan pada Operasi Mayor 

    Oleh:

    Aji Syaid Muammar  

    Pembimbing:dr. Muhammad Zulkifli

    Konsulen:

    dr. Abdul ahab! Sp.An

    DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK PADA BAGIAN ANESTESIOLOGI, PERAWATAN INTENSI, DAN MANA!EMEN N"ERI

    AKULTAS KEDOKTERANUNI#ERSITAS $ASANUDDIN

    MAKASSAR 

    %&'(

    Luzius B Hiltebrand1, Oliver Kimberger2, Michael Amberger1, Sebastian Brandt1, Andrea Kurz3 dan Gisli H Sigurdsson4.Research Article :Crystalloids versus colloids for goal-directed fluid

    therapy in major surgery.In : Critical Care Journal, Maret 2009, Vol. 13: R40.

     Available at : http://ccforum.com/content/13/2/R40

  • 8/18/2019 Anestesi Terapi Cairan Operasi Mayor1

    2/23

    Pendahuluan

    oHipovolemia peri-operatif sering terjadi dan

    berkonstribusi pada hipoperfusi usus serta

    komplikasi-komplikasi paska operasi.

    • Diakibatkan oleh penurunan transportasi

    oksigen perioperatif sehingga dapat

    terjadi kegagalan organ hingga kematian

  • 8/18/2019 Anestesi Terapi Cairan Operasi Mayor1

    3/23

    Pendahuluan

    oTerapi cairan yang diberikan mungkin dapat

    menurunkan komplikasi-komplikasi tersebut

    Beberapa publikasi terkini : terapi cairan

    terarah dengan kristaloid atau koloid mampu

    menurunkan angka morbiditas dan kematian

    pada pasien yang menjalani operasi mayor

  • 8/18/2019 Anestesi Terapi Cairan Operasi Mayor1

    4/23

    Membandingkan efek dari pemberian terapi cairan

    kristaloid dan koloid dalam hal distribusinya di aliran

    pembuluh darah sistemik ( indeks jantung atau CI), aliran

    darah regional (aliran hepatosplenik), aliran darah lokal

    (mikrosikulasi dalam usus halus) dan tekanan oksigen

     jaringan usus pada sampel babi dengan operasi abdominal

    Tujuan penelitian

  • 8/18/2019 Anestesi Terapi Cairan Operasi Mayor1

    5/23

    Metode Penelitian

    Menggunakan 27 ekor hewan coba (babi domestik

    dengan berat 2 ! "2 kg) yang dipuasakan semalaman

    Anestesi :edasi # injeksi ketamin intramuskular (2$ mg%kg)

    dan &yla'ine (2 mg%kg)

    !nduksi # $, mg%kg mida'olam dan atropin * mg

    +emudian diintubasi oral dan diberi entilasi

     

  • 8/18/2019 Anestesi Terapi Cairan Operasi Mayor1

    6/23

    Metode Penelitian

    -ientilasi menggunakan entilator mekanik dengan

    tekanan positif akhir ekspirasi . cm /20, olume tidal

    hingga *$ m1%kg, dan  laju pernapasan disesuaikan (22

    hingga 2 kali nafas per menit) untuk mempertahankan

    tekanan olume tidal akhir karbon dioksida (3aC02)

    pada rentang .," 4 $,. k3a

    "aintenance # $,. mg mida'olam%kg per jam, fentanil

    *. 5g%kg per jam, pankuronium $," mg%kg per jam, dan

    propofol $,*. mg%kg per jam

    Tindakan # 1aparotomi

  • 8/18/2019 Anestesi Terapi Cairan Operasi Mayor1

    7/23

    Kelompok Per"obaan

    6ecara acak hewan ini mendapatkan pengobatan yang berbedabeda dalam tiga kelompok pengobatan#

    +elompok dengan 8inger laktat yang terbatas%881

    n 9 :, mendapatkan " ml%kg 81 % jam sepanjang penelitian

    +elompok dengan terapi 8inger laktat terarah %;-81

    n 9 :, mendapat " m1%kg 81 % jam ditambah bolus 2.$ m1

    81 jika saturasi oksigen darah mixed ena (602) < $=

    +elompok dengan terapi koloid terarah %;-81

    n 9 :, mendapat " m1%kg 81 % jam ditambah bolus 2.$ m1

    hidroksietil starch (*"$%$) jika 602 < $=

  • 8/18/2019 Anestesi Terapi Cairan Operasi Mayor1

    8/23

    Pengukuran

    3emantauan pernafasan

    >olume ekspirasi%menit

    >olume tidal

    ?rekuensi pernapasan

     @ekanan positif pernapasan akhir ekspirasi

    ?raksi karbon dioksida yang terinspirasi

    dan pada olume tidal akhir

    ?raksi oksigen inspirasi%ekspirasi

  • 8/18/2019 Anestesi Terapi Cairan Operasi Mayor1

    9/23

    Pengukuran

    3emantauan hemodinamik

     @ekanan darah arteri ratarata (MA3) (mm /g),

     @ekanan ena sentralis (C>3) (mm /g),

     @ekanan arteri pulmonalis ratarata (3A3) (mm /g),

     @ekanan ena hepatica (/>3) (mm /g), dan 3CB3

    (mm/g)

    >ariasi tekanan nadi (33>) dan olume sekuncup

    -enyut jantung, MA3, 3A3, dan C>3 ditampilkan

    secara terus menerus pada monitor

  • 8/18/2019 Anestesi Terapi Cairan Operasi Mayor1

    10/23

    Pengukuran

    6uhu basal diukur dari termistor pada kateter arteri pulmonalis

    Aliran darah regional pada 6MA, trunkus seliaka, dan arteri

    hepatika menggunakan owmetri D6; transit time 

    Aliran darah mikrosirkulasi pada mukosa muskularis jejunum

     @ekanan karbon dioksida intramukosa jejunum

    Analisa gas darah # tekanan parsial oksigen (302), tekanan

    parsial karbon dioksida (pC02), p/, laktat, dan kelebihan basal%

    basal excess (EF)

  • 8/18/2019 Anestesi Terapi Cairan Operasi Mayor1

    11/23

    /asil penelitian

  • 8/18/2019 Anestesi Terapi Cairan Operasi Mayor1

    12/23

    3arameter hemodinamik sistemik

  • 8/18/2019 Anestesi Terapi Cairan Operasi Mayor1

    13/23

    >ariabel keadaan hemodinamiklokal, regional, dan sistemik

    t

  • 8/18/2019 Anestesi Terapi Cairan Operasi Mayor1

    14/23

    arameter a ran araregional

  • 8/18/2019 Anestesi Terapi Cairan Operasi Mayor1

    15/23

    3arameter perfusi dan oksigenasi usus

  • 8/18/2019 Anestesi Terapi Cairan Operasi Mayor1

    16/23

    3arameter oksigenasi 6planknikus

  • 8/18/2019 Anestesi Terapi Cairan Operasi Mayor1

    17/23

    >ariabel penghantaran oksigen,ekstraksi, dan lainnya

  • 8/18/2019 Anestesi Terapi Cairan Operasi Mayor1

    18/23

    /asil penelitian

    jam percobaan

     @ekanan darah arteri, curah jantung, aliran darah arteri mesenterika, dan

    saturasi oksigen campuran secara signiGkan lebih tinggi pada kelompok ;-C

    dan ;-81 dibandingkan pada kelompok 881

    Aliran mikrosirkulasi pada mukosa usus meningkat .$= pada kelompok ;-C

     @ekanan oksigen dalam usus meningkat "$= pada kelompok ;-C tapi tidak

    berubah pada kelompok ;-81, mengalami penurunan *= pada kelompok 8

    81

    +onsentrasi glukosa darah di ena mesenterika lebih tinggi dan kadar laktat

    lebih rendah pada kelompok ;-C

  • 8/18/2019 Anestesi Terapi Cairan Operasi Mayor1

    19/23

    /asil penelitian

    • +elompok ;- 81 dan ;-C mengalami peningkatan curah

     jantung, dan aliran darah regional arteri mesenterika superior,

    dibandingkan kelompok 881

    • Hamun memberi hasil berbeda pada aliran darah mikrosirkulasi,

    tekanan oksigen jaringan, dan metabolisme usus halus

  • 8/18/2019 Anestesi Terapi Cairan Operasi Mayor1

    20/23

    -iskusi

    • +elompok ;-C mengalami peningkatkan "$= aliran darah mikrosirkulasi

    di mukosa usus halus serta peningkatan tekanan oksigen jaringan ("$=),

    kadar glukosa darah ena mesenterika (*2=), penurunan kadar laktat

    mesenterika (.$=), ekstraksi oksigen mesenterika (2$=), kadar karbon

    dioksida usus, peningkatan kadar glukosa darah ena mesenterika

    • penurunan kadar glukosa dan peningkatan kadar laktat merupakan penanda

    awal hipoperfusi saluran pencernaan

    • +elompok ;-81 tidak mengalami peningkatan aliran darah

    mikrosirkulasi mukosa usus halus dan hampir tidak berpengaruh pada

    oksigenasi jaringan, karbon dioksida usus, kadar laktat mesenterika, dan

    glukosa

  • 8/18/2019 Anestesi Terapi Cairan Operasi Mayor1

    21/23

    -iskusi

    • Meskipun aliran darah sistemik dan regional meningkatsecara signiGkan dari waktu ke waktu di kelompok ;-81,pencapaian 602  sekuranglurangnya $= tidak tercapaidalam kelompok ini

    • Autoregulasi usus bertanggung jawab atas efek pada

    mikrosirkulasi usus

    • 81 didistribusikan di dalam ruang ekstraseluler secarakeseluruhan (tiga perempat dari jumlah yang diberikanmeninggalkan ruang intraaskuler dalam beberapa menit,sehingga memperluas ruang ekstraaskuler dengan

    akumulasi cairan interstitial tidak meningkatkan nutrisiperfusi mikrosirkulasi)

    • +oloid, pada sisi lain, meningkatkan olume intraaskularselama endotel glycocali& kompeten dan dengan demikiandapat mengakibatkan peningkatan perfusi mikrosirkulasi

  • 8/18/2019 Anestesi Terapi Cairan Operasi Mayor1

    22/23

    Kesimpulan• 3enatalaksanaan terapi cairan terarah dengan koloid

    meningkatkan aliran darah mikrosirkulasi di usus halus dan

    tekanan oksigen setelah tindakan laparatomi

    • 3emberian terapi terarah kristaloid dan pemberian kristaloid yang

    terbatas tidak memberikan efek ini

    • 6elain itu, konsentrasi laktat dan glukosa mesenterika

    menunjukkan tingkat substrat seluler jaringan usus lebih tinggi

    pada pemberian koloid daripada pemberian kristaloid

    • /al ini mendukung terapi perioperatif terarah dengan cairan

    koloid dapat bermanfaat selama operasi laparatomi

  • 8/18/2019 Anestesi Terapi Cairan Operasi Mayor1

    23/23

     @F8IMA +A6I/