10

Click here to load reader

ANALISIS USAHA BUDIDAYA RUMPUT LAUT - …journal.uniera.ac.id/pdf_repository/juniera33-Zqlepyi0cuUJFcijpDKR... · perawatan dan panen terdiri dari konsumsi 3 orang untuk 6 hari kerja/minggu

  • Upload
    trananh

  • View
    213

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS USAHA BUDIDAYA RUMPUT LAUT - …journal.uniera.ac.id/pdf_repository/juniera33-Zqlepyi0cuUJFcijpDKR... · perawatan dan panen terdiri dari konsumsi 3 orang untuk 6 hari kerja/minggu

ANALISIS USAHA BUDIDAYA RUMPUT LAUT (Eucheuma cottonii)DI PERAIRAN PULAU TAKOUW KECAMATAN TOBELO TIMUR

Ontje Fransisca Winesty Tutupary

Abstract

The effect main in an effort which is gets gain. More and more gain which is gotten, thereforeeffort will get amends. Farmer or entrepreneur gets to know how big gain which will or begotten by makes an analisis effort. Analisis's result following it can be utilized to assess effortfeasibility that is carried on. This research aims to analyze the yield of seaweed cultivationbussiness in Takouw Island at East Tobelo. Research method used the descriptive qualitativemethod for analysis of the business revenue analysis, revenue cost-ratio analysis (R/C), break-event point analysis (BEP) and return on investment analysis (ROI), while for knowing thefeasibility of a seaweed cultivation business be reviewed based on the investment criteriaanalysis of benefit cost-ratio (B/C). The result of the bussines revenue analysis and revenuecost-ratio (R/C) is interpreted that the bussines seaweed is profitable. BEP(Rp) analysis resultsthe break-even for seaweed cultivation worth Rp.4.333, with break even-point is 3.837 Kg.Based on the comparison of the income and capital production ROI values obtained for 0,85which it’s means any capital gains amaounting by Rp. 100 will obtainable the profit as Rp.85,00. Based on the calculation B/C ratio, the value of B/C ratio is 1,85 more greater than one,and it’s conclude that the seaweed cultivation in Takouw Island is feasible.

Keywords : Seaweed cultivation, Business analysis, Feasibility

A. Pendahuluan

Rumput laut atau alga (see weed)merupakan salah satu potensi sumberdayaperairan yang sudah sejak lamadimanfaatkan oleh masyarakat sebagaibahan pangan dan obat-obatan. Saat inipemanfaatan rumput laut telah mengalamikemajuan yang sangat pesat yaitu dijadikanagar-agar, algin, karaginan (carrageenan)dan furselaran (furcellaran) yangmerupakan bahan baku penting dalamindustri makanan, farmasi, kosmetik danlain-lain (Khordi, 2010).

Seiring dengan meningkatnyatingkat pemanfaatan rumput laut makapermintaan pasar rumput laut baik di dalammaupun luar negeri juga semakin tinggi.Salah satu jenis rumput laut yangmendominasi ekspor di Indonesia yaituEucheuma. Menurut Anggadiredja ddk,(2011) kebutuhan dunia meningkat setiap

tahunnya sehingga hampir setiap tahunterjadi kekurangan bahan baku untuk agar,karaginan dan lain-lain. Pasar agar di duniapada tahun 2001 mencapai 7.630 tondengan kebutuhan bahan baku sekitar76.000 ton rumput laut kering, sedangkanhasil panen hanya sekitar 55 ton dengandemikian terjadi kekurangan bahan bakusekitar 21.000 ton. Pasar karaginan padatahun 2001 untuk Eucheuma sp. mencapai33.000 ton dengan kebutuhan bahan bakukaraginofit 165.000 ton, sementaraproduksi Eucheuma sp. hanya mencapai149.000 ton sehingga masih terdapatkekurangan 16.000 ton. KebutuhanEucheuma sp. di dalam negeri dan eksporpada tahun 2005 sebesar 50.000 ton,sedangkan produksinya baru mencapai32.000 ton sehingga masih terdapatkekurangan 18.000 ton.

Page 2: ANALISIS USAHA BUDIDAYA RUMPUT LAUT - …journal.uniera.ac.id/pdf_repository/juniera33-Zqlepyi0cuUJFcijpDKR... · perawatan dan panen terdiri dari konsumsi 3 orang untuk 6 hari kerja/minggu

Peluang pengembangan usaharumput laut Eucheuma sp. sangatmenjanjikan seiring dengan meningkatnyapermintaan pasar sehingga peluang inidimanfaatkan oleh masyarakat denganmelakukan usaha budidaya. Tujuan utamadalam suatu usaha yaitu memperolehkeuntungan. Semakin banyak keuntunganyang diperoleh, maka usaha akan semakinberkembang. Petani atau pengusaha dapatmengetahui seberapa besar keuntunganyang akan atau telah diperoleh denganmembuat suatu analisis usaha. Hasilanalisis nantinya dapat digunakan untukmenilai kelayakan usaha yang dijalankan(Khordi, 2011).

Salah satu kawasan di HalmaheraUtara yang telah digunakan masyarakatsebagai kawasan budidaya rumput laut jenisEucheuma cottoni yaitu di perairan PulauTakouw. Dalam upaya pengembanganbudidaya rumput laut di perairan PulauTakouw masih banyak mangalami kendala,salah satunya adalah masih terbatasnya datadan informasi mengenai keuntungan hasilusaha budidaya rumput laut yang akan atautelah dicapai. Pembudidaya umumnya tidakmenganalisis hasil usaha yang dijalanisehingga kelayakan usahanya tidakdiketahui dengan pasti. Berdasarkangambaran tersebut maka tujuan daripenelitian ini adalah untuk menganalisishasil usaha dan kelayakan usaha budidayarumput laut di perairan Pulau Takouw.

B. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalampenelitian ini adalah metode kualitatif dankuantitatif. Pendekatan kualitatif digunakanuntuk menganalisa kajian literatur yangberkenaan dengan variabe-variabel yangdigunakan dalam pengumpulan data.Pendekatan kuantitatif diperoleh dari hasilwawancara kepada responden. Respondenyang menjadi sampel penelitian didasarkan

pada purposive sampling yaitupenentuannya berdasarkan kriteria ataupertimbangan tertentu atau sesuai tujuan.Dalam Penelitian ini yang menjadiresponden yaitu pembudidaya rumput laut.Data yang diambil merupakan data primeryaitu data yang diperoleh dari respondenatau berdasarkan observasi lapangan yaitumelakukan pengamatan atau peninjauanlangsung ke lapangan untuk melihataktivitas budidaya.

Dalam penelitian ini digunakananalisis usaha, yaitu analisis jangka pendekatau analisis yang dilakukan untukmengetahui besarnya keuntungan yangdiperoleh dari suatu kegiatan usaha dalamwaktu satu tahun. Metode analisa usahaterdiri atas analisis pendapatan usaha,analisis revenue cost ratio (R/C), analisisbreak even point (BEP) dan analisis returnon investmen (ROI). Untuk mengetahuilayak tidaknya usaha budidaya di perairanPulau Takouw di tinjau berdasarkan analisiskriteria investasi Benefit Cost Ratio (B/C).

B.1. Analisis Usahaa. Analisis Pendapatan UsahaAnalisis pendapatan usaha dapat dicaridengan menggunakan rumus sebagaiberikut:

¶ = TR – TCKeterangan:¶ = Pendapatan usahaTR = Penerimaan total (total revenue)TC = Biaya total (total cost)Dengan kriteria:TR > TC : Usaha menguntungkanTR = TC : Usaha pada titik keseimbangan(titik impas)TR < TC : Usaha mengalami kerugian

b. Analisis Revenue–Cost Ratio (R/C)Analisis ini bertujuan untuk

mengetahui sejauh mana manfaat yangdiperoleh dari kegiatan usaha selama

Page 3: ANALISIS USAHA BUDIDAYA RUMPUT LAUT - …journal.uniera.ac.id/pdf_repository/juniera33-Zqlepyi0cuUJFcijpDKR... · perawatan dan panen terdiri dari konsumsi 3 orang untuk 6 hari kerja/minggu

periode tertentu (1 tahun) apakahmenguntungkan:

R/C = TR/TCKeterangan:TR = Penerimaan total (total revenue)TC = Biaya total (total cost)

Dengan kriteria :R/C > 1 : Usaha menguntungkanR/C = 1 : Usaha impasR/C < 1 : Usaha rugi

c. Analisis Break Event Point (BEP)Break even point adalah suatu

keadaan dimana modal telah kembali semuaatau pengeluaran sama dengan pendapatan,atau keadaan titik impas yaitu merupakankeadaan dimana penerimaan perusahaan(TR) sama dengan biaya yang ditanggung(TC), atau TR = TC. Break even pointdapat dirumuskan sebagai berikut (Kordi,2011):

BEP(Kg) =

BEP(Rp) =

d. ROI (Return On Invesment)Peluang pengembangan usaha tidak

terlepas dari pertimbangan ekonomidiantaranya besar keuntungan dan lamawaktu pengembalian investasi. Return oninvesment (ROI) adalah nilai keuntunganyang diperoleh dari sejumlah modal,dengan rumus (Indriani dan Suminarsih,2003):

ROI =

2.2. Analisis Kelayakan Usahaa. Analisis Kriteria Investasi Benefit

Cost Ratio (B/C).Menurut Indriani dan Suminarsih

(2003) Benefit Cost Ratio merupakan

analisa yang paling sederhana karena masihdalam keadaan nilai kotor. Lewat analisisB/C dapat diketahui kelayakan suatu usaha.Bila nilainya 1 (satu), berarti usaha itubelum mendapatkan keuntungan dan perluadanya pembenahan. Rumus untukmendapatkan nilai B/C adalah:

B/C =

C. PembahasanC.1. Gambaran Umum Budidaya

Beberapa gambaran umummenyangkut budidaya rumput laut diperairan Pulau Takouw sebagai berikut:1. Budidaya rumput laut ini merupakan

usaha yang dilakukan oleh satukeluarga keluarga dengan 3 orangtenaga kerja.

2. Metode budidaya rumput laut yangdigunakan oleh pembudidaya diperairan Pulau Takouw adalah metodejalur (kombinasi metode long line danmetode rakit).

3. Luas lahan budidaya rumput laut diperairan Pulau Takouw yaitu 0,3 ha.Terdapat 8 unit budidaya rumput laut,dengan ukuran 8 x 50 m/unit. Pada tiapunit terdapat 5 tali ris dengan panjang50 m dan jarak antar tali ris ± 1,5 m.Pada bagian ujung setiap unit diberijangkar beton dan pelampung utama.Pada setiap 2,5 m tali ris diberipelampung yang terbuat dari botolaqua bekas 600 ml.

4. Kebutuhan bibit rumput laut yaitu 750rumpun/unit atau 6000 rumpun untuk8 unit, dengan berat setiap rumpun 50gr dan jarak antara rumpun yaitu 30cm. Dengan demikian total kebutuhanbibit rumput laut yaitu 37,5 Kg/unitatau 300 kg untuk 8 unit.

5. Harga penjualan rumput laut basah5000/kg dan rumput laut kering8000/kg.

Page 4: ANALISIS USAHA BUDIDAYA RUMPUT LAUT - …journal.uniera.ac.id/pdf_repository/juniera33-Zqlepyi0cuUJFcijpDKR... · perawatan dan panen terdiri dari konsumsi 3 orang untuk 6 hari kerja/minggu

6. Dalam satu tahun terdapat 4 kaliproduksi rumput laut, dengan 1 kaliproduksi ±1,5 bulan.

7. Analisis usaha lebih difokuskan padahasil produksi rumput laut kering.

C.1.1 Biaya Produksi

Biaya produksi mencakup duamacam yaitu biaya tetap dan biaya variabel.Menurut Indriani dan Suminarsih (2003)biaya tetap (fixed cost) adalah biaya yangpenggunaannya tidak habis dalam satumasa produksi, misalnya bibit, bambu, taliplastik, pisau dan lain-lain, sedangkan biaya

variabel adalah biaya yang penggunaannyahabis atau dianggap habis dalam satu masaproduksi, misalnya tenaga kerja. Untukbudidaya rumput laut di perairan PulauTakouw, biaya tetap terdiri dari bibit danwadah budidaya sedangkan yang menjadibiaya variabel adalah biaya perawatan danpanen. Dalam biaya variabel untuk upahtenaga kerja tidak dihitung, karenapengeloaannya dilakukan oleh anggotakeluarga. Rincian biaya tetap dan biayavariabel yang dibutuhkan olehpembudidaya rumput laut di perairan PulauTakouw disajikan pada tabel 1.

Tabel 1. Rincian Biaya Tetap dan Biaya VariabelNO KEBUTUHAN SATUAN JUMLAH HARGA

SATUAN(RP)

JUMLAH/PRODUKSI

(RP)

JUMLAH/TAHUN(RP)

A Biaya Tetap

1 Bibit Kg 300 5.000 1.500.000 1.500.000

2 Wadah Budidaya

Tali ris no. 6 Kg 94 40.000 3.760.000 3.760.000

Tali jangkar no. 10 Kg 40 40.000 1.600.000 1.600.000

Tali rafia roll 14 20.000 280.000 560.000

Pelampung Aqua Buah 800 350 280.000 580.000

Pelampung Besar Buah 16 100.000 1.600.000 1.600.000

Perahu jukung Unit 1 500.000 500.000 500.000

Karung Buah 20 5.000 100.000 100.000

Jangkar Buah 16 22.000 352.000 352.000

Pisau Buah 3 10.000 30.000 60.000

Terpal 4x6 dan 2x3 Buah 1 165.000 165.000 165.000

Bambu Buah 24 5.000 120.000 240.000

Total Biaya Tetap 10.287.000 10.997.000

B Biaya Variabel

1 Biaya Perawatan danPanen

Minggu 7 292.500 2.047.500 8.190.000

Total Biaya Variabel 2.047.500 8.190.000

TOTAL BIAYA PRODUKSI (BIAYA TOTAL) 12.334.500 19.187.000

Page 5: ANALISIS USAHA BUDIDAYA RUMPUT LAUT - …journal.uniera.ac.id/pdf_repository/juniera33-Zqlepyi0cuUJFcijpDKR... · perawatan dan panen terdiri dari konsumsi 3 orang untuk 6 hari kerja/minggu

Berdasarkan tabel 1, total biayatetap sebesar Rp. 10.287.000/ produksi danmengalami kenaikan sebesar Rp. 710.000menjadi Rp 10.997.000/tahun atau untukempat kali produksi. Kenaikan biaya tetapterjadi karena adanya penyusutan atauterjadi pergantian beberapa bagian dariwadah budidaya (tali rafia, pelampungaqua, pisau dan bambu). Menurut Indrianidan Suminarsih (2003) biaya tetap dapatmenjadi biaya tidak tetap bila usahaberjalan dalam jangka waktu yang lama,dimana perubahan ini disebabkan olehadanya penyusutan.

Biaya variabel terdiri dari biayaperawatan dan panen. Total pengeluarandihitung untuk 7 minggu atau untuk satukali produksi rumput laut. Rincian biayaperawatan dan panen terdiri dari konsumsi3 orang untuk 6 hari kerja/minggu danbiaya transport ke lokasi budidaya berupabensin 5 liter/minggu, dengan total biayavariabel Rp. 2.047.500/ musim tanam atauRp. 8.190.000/tahun. Berdasarkanpenjumlahan biaya tetap dan biaya variabelmaka total biaya produksi rumput lautEucheuma cottonii di perairan PulauTakouw sebesar Rp. 12.334.500/musimtanam atau Rp. 19.187.000/tahun.

C.1.2. Hasil Produksi

Hasil produksi budidaya rumputlaut Eucheuma cottonii di perairan PulauTakouw berkisar dari 140- 290 gr/rumpun,

dengan hasil produksi rata-rata 205gr/rumpun. Indriani dan Suminarsih (2003);Kordi (2010) menyatakan bahwa bibit 100gr dapat dipanen setelah tanaman denganberat ikatan (rumpun) 600 gr. Berdasarkanpernyataan ini maka jika dibandingkandengan berat bibit yang dibudidayakan diperairan Pulau Takouw maka bibit dapatdipanen setelah mencapai masa panendengan berat bibit 300 gr/rumpun.Perolehan produksi rata-rata rumput laut205 gr/rumpun, menunjukan bahwa hasilproduksi rata-rata rumput laut di perairanPulau Takouw lebih rendah 95 gr darikisaran berat rumpun yang ideal untuk dipanen. Rendahnya hasil produksi berkaitandengan laju pertumbuhan harian rumputlaut yang dibudidayakan (Indriani danSuminarsih, 2003). Selain laju pertumbuhanrumput laut yang rendah di perairan PulauTakouw yaitu 22 gr/minggu atau 3,2 gr/hari(Panawa, 2013), keadaan ini jugadisebabkan oleh terhambatnya pertumbuhanrumput laut akibat terjangkit penyakit ice-ice atau bintik putih (white spot) yangmenyebabkan terjadinya perubahan warnathallus menjadi pucat atau tidak cerah,sebagian thallus pada beberapa cabangberwarna putih serta membusuk. Penyakitice-ice terutama disebabkan oleh perubahanlingkungan seperti arus, suhu dankecerahan (Kordi, 2011). Gambaran hasilproduksi Eucheuma cottonii di perairanPuau Takouw disajikan pada gambarberikut (gambar 1):

Page 6: ANALISIS USAHA BUDIDAYA RUMPUT LAUT - …journal.uniera.ac.id/pdf_repository/juniera33-Zqlepyi0cuUJFcijpDKR... · perawatan dan panen terdiri dari konsumsi 3 orang untuk 6 hari kerja/minggu

Gambar 1. Hasil Produksi Eucheuma cottonii

Berdasarkan hasil produksi rata-rata Eucheuma cottonii yaitu 205/rumpun,dikalikan dengan total 6000 rumpun bibitmaka di peroleh rata-rata total hasilproduksi Eucheuma cottonii di perairanPulau Takouw yaitu 1.230 Kg. Dari hasilproduksi Eucheuma cottonii basah, jikadikeringkan akan mengalami pelepasankadar air 10 % dari berat rumput laut,sehingga dari 1.230 Kg rumput laut basahakan menghasilkan 1.107 Kg rumput lautkering.

C.2. Analisis Hasil UsahaC.2.1. Analisis Pendapatan Usaha

Pendapatan usaha diperoleh daripenerimaan total dikurangi dengan biayatotal. Penerimaan total diperoleh dari hasilproduksi rumput laut basah 1.230 Kgdikalikan dengan harga jual Rp.5000/kgsehingga diperoleh Rp. 6.150.000/produksiatau Rp. 24.600.000/tahun. Dari hasilproduksi rumput laut kering 1.107 Kgdikalikan dengan harga jual Rp.8000/kgdiperoleh Rp. 8.856.000/produksi atauRp.35.424.000/ tahun. Biaya total yangdiperlukan untuk budidaya rumput lautEucheuma cottonii di perairan PulauTakouw sebesar Rp. 12.334.500/produksiatau Rp. 19.187.000/tahun. Rincianpendapatan usaha disajikan pada tabel 2.

Tabel 2. Rincian Pendapatan Usaha Budidaya Eucheuma cottonii di Perairan Pulau Takouw

NO URAIAN 1 MUSIM TANAM TOTAL / TAHUNA.

Biaya Tetap

Bibit (kg) 1.500.000 1.500.000

Wadah Budidaya 8.787.000 9.497.000

Total Biaya Tetap 10.287.000 10.997.000B.

Biaya Variabel

Biaya Perawatan dan Panen 2.047.500 8.190.000

Total Biaya Variabel 2.047.500 8.190.000

C Biaya Total atau Modal Produksi (A+B) 12.334.500 19.187.000

050

100150200250300

Berat (gr)

Ber

at (g

r)

Gambar 1. Hasil Produksi Eucheuma cottonii

Berdasarkan hasil produksi rata-rata Eucheuma cottonii yaitu 205/rumpun,dikalikan dengan total 6000 rumpun bibitmaka di peroleh rata-rata total hasilproduksi Eucheuma cottonii di perairanPulau Takouw yaitu 1.230 Kg. Dari hasilproduksi Eucheuma cottonii basah, jikadikeringkan akan mengalami pelepasankadar air 10 % dari berat rumput laut,sehingga dari 1.230 Kg rumput laut basahakan menghasilkan 1.107 Kg rumput lautkering.

C.2. Analisis Hasil UsahaC.2.1. Analisis Pendapatan Usaha

Pendapatan usaha diperoleh daripenerimaan total dikurangi dengan biayatotal. Penerimaan total diperoleh dari hasilproduksi rumput laut basah 1.230 Kgdikalikan dengan harga jual Rp.5000/kgsehingga diperoleh Rp. 6.150.000/produksiatau Rp. 24.600.000/tahun. Dari hasilproduksi rumput laut kering 1.107 Kgdikalikan dengan harga jual Rp.8000/kgdiperoleh Rp. 8.856.000/produksi atauRp.35.424.000/ tahun. Biaya total yangdiperlukan untuk budidaya rumput lautEucheuma cottonii di perairan PulauTakouw sebesar Rp. 12.334.500/produksiatau Rp. 19.187.000/tahun. Rincianpendapatan usaha disajikan pada tabel 2.

Tabel 2. Rincian Pendapatan Usaha Budidaya Eucheuma cottonii di Perairan Pulau Takouw

NO URAIAN 1 MUSIM TANAM TOTAL / TAHUNA.

Biaya Tetap

Bibit (kg) 1.500.000 1.500.000

Wadah Budidaya 8.787.000 9.497.000

Total Biaya Tetap 10.287.000 10.997.000B.

Biaya Variabel

Biaya Perawatan dan Panen 2.047.500 8.190.000

Total Biaya Variabel 2.047.500 8.190.000

C Biaya Total atau Modal Produksi (A+B) 12.334.500 19.187.000

min max rata-rata140 290 205

Gambar 1. Hasil Produksi Eucheuma cottonii

Berdasarkan hasil produksi rata-rata Eucheuma cottonii yaitu 205/rumpun,dikalikan dengan total 6000 rumpun bibitmaka di peroleh rata-rata total hasilproduksi Eucheuma cottonii di perairanPulau Takouw yaitu 1.230 Kg. Dari hasilproduksi Eucheuma cottonii basah, jikadikeringkan akan mengalami pelepasankadar air 10 % dari berat rumput laut,sehingga dari 1.230 Kg rumput laut basahakan menghasilkan 1.107 Kg rumput lautkering.

C.2. Analisis Hasil UsahaC.2.1. Analisis Pendapatan Usaha

Pendapatan usaha diperoleh daripenerimaan total dikurangi dengan biayatotal. Penerimaan total diperoleh dari hasilproduksi rumput laut basah 1.230 Kgdikalikan dengan harga jual Rp.5000/kgsehingga diperoleh Rp. 6.150.000/produksiatau Rp. 24.600.000/tahun. Dari hasilproduksi rumput laut kering 1.107 Kgdikalikan dengan harga jual Rp.8000/kgdiperoleh Rp. 8.856.000/produksi atauRp.35.424.000/ tahun. Biaya total yangdiperlukan untuk budidaya rumput lautEucheuma cottonii di perairan PulauTakouw sebesar Rp. 12.334.500/produksiatau Rp. 19.187.000/tahun. Rincianpendapatan usaha disajikan pada tabel 2.

Tabel 2. Rincian Pendapatan Usaha Budidaya Eucheuma cottonii di Perairan Pulau Takouw

NO URAIAN 1 MUSIM TANAM TOTAL / TAHUNA.

Biaya Tetap

Bibit (kg) 1.500.000 1.500.000

Wadah Budidaya 8.787.000 9.497.000

Total Biaya Tetap 10.287.000 10.997.000B.

Biaya Variabel

Biaya Perawatan dan Panen 2.047.500 8.190.000

Total Biaya Variabel 2.047.500 8.190.000

C Biaya Total atau Modal Produksi (A+B) 12.334.500 19.187.000

rata-rata

Page 7: ANALISIS USAHA BUDIDAYA RUMPUT LAUT - …journal.uniera.ac.id/pdf_repository/juniera33-Zqlepyi0cuUJFcijpDKR... · perawatan dan panen terdiri dari konsumsi 3 orang untuk 6 hari kerja/minggu

D Penerimaan

Hasil Produksi Basah (Kg) 1.230 4.920

Hasil Produksi Kering (Kg) 1.107 4.428

Penerimaan Produksi Basah (Rp. 5000/Kg) 6.150.000 24.600.000

Penerimaan Produksi Kering (Rp.8000/Kg) 8.856.000 35.424.000E

Pendapatan Usaha/Laba Usaha

Pendapatan Usaha RL Basah (Rp) -6.184.500 5.413.000

Pendapatan Usaha RL Kering (Rp) -3.478.500 16.237.000

Berdasarkan rincian tersebut (tabel2) maka untuk pendapatan usaha pada tiapmasa produksi untuk rumput laut basahdiperoleh penerimaan total (TR) Rp.6.150.000/produksi tanam < biaya total(TC) Rp. 12.334.500/produksi sehinggadapat disimpulkan bahwa usaha mengalamikerugian karena diperoleh pendapatanusaha rumput laut basah sebesar –6.184.500. Pendapatan usaha pada tiapmasa produksi untuk rumput laut diperolehpenerimaan total (TR) Rp.8.856.000/produksi < biaya total (TC) Rp.12.334.500/produksi sehingga dapatdisimpulkan bahwa usaha mengalamikerugian karena diperoleh pendapatanusaha rumput laut kering sebesar –3.478.500. Adanya kerugian ini disebabkanoleh rendahnya hasil produksi rumput lautyang turut mempengaruhi penerimaanproduksi, serta kurangnya evisiensipenggunaan luas lahan (evisiensi jarak antarbibit menjadi ±25 cm dan menambahjumlah tali ris dalam 1 unit menjadi 6-7 taliris). Berdasarkan gambaran hasil analisispendapatan usaha, nampak bahwa kerugianyang dialami oleh pembudidaya di PulauTakouw lebih rendah jika dilakukanpenjualah rumput laut kering, dibandingkandengan penjualan rumput laut basah (untukbibit).

Meskipun pendapatan usaha padatiap musim tanam mengalami kerugiannamun berdasarkan penerimaan total

pertahun dari rumput laut kering diperolehpenerimaan total (TR) Rp.35.424.000/tahun > biaya total (TC) Rp.19.187.000/tahun sehingga dapatdisimpulkan bahwa usaha menguntungkankarena diperoleh pendapatan usaha rumputlaut kering sebesar Rp.16.237.000. Adanyakeuntungan usaha/tahun dikarenakan biayatetap yang terdiri dari bibit dan wadahbudidaya umumnya dapat digunakan untuk4 kali musim tanam (1 tahun) sehinggatidak membutuhkan biaya total(pengeluaran) yang lebih besar.

C.2.2. Analisis revenue-cost ratio (R/C)

Analisis revenue cost ratiomenunjukkan manfaat atau keuntunganyang diperoleh dari kegiatan usahabudidaya rumput laut selama 4 kaliproduksi (1 tahun). Hasil analisis revenue-cost ratio (R/C) tergantung daripendapatan/total revenue danpengeluaran/total cost (TC) sebagai berikut:R/C = = . .. . = 1,8

Berdasarkan hasil perhitungananalisis revenue cost ratio (R/C) diperolehnilai (R/C) untuk rumput laut kering yaitu1,8. Berdasarkan kriteria revenue cost ratio(R/C) diperoleh nilai R/C > 1, sehinggadapat diinterpretasikan bahwa usaha

Page 8: ANALISIS USAHA BUDIDAYA RUMPUT LAUT - …journal.uniera.ac.id/pdf_repository/juniera33-Zqlepyi0cuUJFcijpDKR... · perawatan dan panen terdiri dari konsumsi 3 orang untuk 6 hari kerja/minggu

budidaya rumput laut di perairan PulauTakouw menguntungkan.

C.2.3. Analisis break event point

BEP menunjukkan suatu gambaranproduksi setiap tahun yang harus dicapaiuntuk memperoleh titik impas (tidak untungdan tidak rugi). Keadaan titik impasmerupakan keadaan dimana penerimaanusaha rumput laut (TR) sama dengan biayayang di tanggung (TC) atau TR=TC.berikut hasil perhitungan BEP:

BEP(Kg) =

= . .= 3.837 Kg

Perolehan BEP(Kg) di atas artinya, titikimpas akan dicapai saat budidaya rumputlaut menghasilkan rumput laut keringsebanyak 3.837 Kg.

BEP(Rp) =

= . ..= Rp. 4.333

Perolehan BEP(Rp) di atas artinya, titikimpas akan dicapai pada harga jual rumputlaut sebesar Rp. 4.333/Kg.

C.2.4. Analisis Return on invesment(ROI)

ROI =

ROI = . .. . = 0,85 = 85 %Berdasarkan perbandingan laba

dan modal produksi diperoleh nilai ROIsebesar 85 %, yang berarti bahwa besarnyakeuntungan yang diperoleh dibandingkan

dengan besarnya investasi yang ditanamkanadalah baik, artinya setiap modal sebesarRp.100 di peroleh keuntungan sebesarRp.85,00.

C.2.5. Analisis Kelayakan Usaha

Untuk menilai kelayakan usahadigunakan analisis kriteria investasi BenefitCost Ratio (B/C). Adapun nilai kriteriainvestasi usaha budidaya rumput laut diperairan Pulau Takouw adalah sebagaiberikut:

B/C =

= . .. . . = 1,85

B/C ratio menunjukkanperbandingan antara keuntungan dan biayaproduksi. Berdasarkan perhitungan B/Cratio, diperoleh nilai B/C ratio adalah 1,85.Berdasarkan kriteria nilai B/C, nilai B/Cratio yang diperoleh lebih besar dari 1sehingga dapat diinterpretasikan bahwausaha budidaya rumput laut di perairanPulau Takouw layak dilaksanakan, ataudapat dijelaskan bahwa dengan modalRp.19.187.000 kita dapat memperoleh hasilpenjualan sebesar 1,85 kali jumlah modal.

D. PenutupDari hasil penelitian ini maka

beberapa hal yang dapat disimpulkan yaitu:1. Berdasarkan hasil analisis pendapatan

usaha dan revenue cost ratio (R/C)dapat diinterpretasikan bahwa usahabudidaya rumput laut di perairan PulauTakouw mengalami keuntungan,sedangkan berdasarkan BEP titikimpas akan dicapai saat budidayarumput laut menghasilkan rumput lautkering sebanyak 3.837 Kg atau titikimpas akan dicapai pada harga jualrumput laut sebesar Rp. 4.333/Kg, danberdasarkan analisis return on

Page 9: ANALISIS USAHA BUDIDAYA RUMPUT LAUT - …journal.uniera.ac.id/pdf_repository/juniera33-Zqlepyi0cuUJFcijpDKR... · perawatan dan panen terdiri dari konsumsi 3 orang untuk 6 hari kerja/minggu

investmen (ROI) besarnya keuntunganyang diperoleh dengan modal sebesarRp.100 di peroleh keuntungan sebesarRp.85,00.

2. Berdasarkan analisis kriteria investasiBenefit Cost Ratio (B/C) usahabudidaya rumput laut di perairan PulauTakouw layak dilaksanakan.

Daftar Pustaka

Anggadiredja Jana T, A. Zatnika, H.Purwoto dan Sri Istini. 2011.Rumput Laut (Pembudidayaan,Pengolahan, dan PemasaranKomoditas Perikanan Potensial).Penebar Swadaya. Jakarta.

Indriani H dan Suminarsih E. 2003.Budidaya, Pengolahan, danPemasaran Rumput Laut. PenebarSwadaya. Jakarta.

Kordi, M. Ghufran H. 2010. A to ZBudidaya Biota Akuatik untukPangan, Kosmetik, dan Obat-Obatan. Andi Offset, Yogjakarta.

Kordi, M. Ghufran H. 2011. Kiat SuksesBudidaya Rumput Laut di Laut danTambak. Andi. Yogjakarta.

Panawa, Y. 2013. Pertumbuhan Rumput Lautdalam Hubungannya dengan Suhudan Salinitas. Skripsi Fakultas IlmuAlam dan Teknologi RekayasaUniversitas Halmahera. Tobelo

Page 10: ANALISIS USAHA BUDIDAYA RUMPUT LAUT - …journal.uniera.ac.id/pdf_repository/juniera33-Zqlepyi0cuUJFcijpDKR... · perawatan dan panen terdiri dari konsumsi 3 orang untuk 6 hari kerja/minggu