100
ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR), RETURN ON ASSET (ROA), LOAN DEPOSIT RATIO (LDR) DAN NON PERFORMING LOAN (NPL) TERHADAP TINGKAT SUKU BUNGA DEPOSITO BERJANGKA TIGA BULAN (Studi Kasus Pada Bank Persero Di Indonesia Tahun 2004 - 2012) Disusun oleh: MUHAMMAD DOLI GIRANTAMA (107081003536) JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1436 H / 2015 M

ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) RETURN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28245/1/MUHA… · (ldr) dan. non performing loan (npl) terhadap tingkat

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) RETURN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28245/1/MUHA… · (ldr) dan. non performing loan (npl) terhadap tingkat

ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR),

RETURN ON ASSET (ROA), LOAN DEPOSIT RATIO (LDR)

DAN NON PERFORMING LOAN (NPL) TERHADAP TINGKAT

SUKU BUNGA DEPOSITO BERJANGKA TIGA BULAN

(Studi Kasus Pada Bank Persero Di Indonesia Tahun 2004 - 2012)

Disusun oleh:

MUHAMMAD DOLI GIRANTAMA

(107081003536)

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1436 H / 2015 M

Page 2: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) RETURN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28245/1/MUHA… · (ldr) dan. non performing loan (npl) terhadap tingkat

i

ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR),

RETURN ON ASSET (ROA), LOAN DEPOSIT RATIO (LDR)

DAN NON PERFORMING LOAN (NPL) TERHADAP TINGKAT

SUKU BUNGA DEPOSITO BERJANGKA TIGA BULAN

(Studi Kasus Pada Bank Persero Di Indonesia Tahun 2004 - 2012)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Persyaratan Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh:

Muhammad Doli Girantama

(107081003536)

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Herni Ali HT SE, MM Titi Dewi Warninda, SE, M.Si

Nidn. 04221 259 02 NIP. 1973 1221 2005 01 2 002

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1436 H / 2015 M

Page 3: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) RETURN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28245/1/MUHA… · (ldr) dan. non performing loan (npl) terhadap tingkat

ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini Selasa, tanggal 10 Juni 2014 telah dilakukan ujian komprehensif atas

Mahasiswa:

1. Nama : Muhammad Doli Girantama

2. NIM : 107081003536

3. Jurusan : Manajemen

4. Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Return

on Asset (ROA), Loan Deposit Ratio (LDR) dan Non

Performing Loan (NPL) terhadap Tingkat Suku Bunga

Deposito Berjangka Tiga Bulan (Studi Kasus Pada Bank

Persero Di Indonesia Tahun 2004 - 2012).

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa mahasiswa

tersebut di atas dinyatakan lulus dan diberi kesempatan untuk melanjutkan ke

tahap ujian skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi pada fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 10 Juni 2014

1. Ali Rama, SE., M.Sc ( )

Nidn. 2028068401 Ketua

2. Muniaty Aisyah, Dr. Ir. MM ( _______________________ )

NIP. 19780307 201101 2 003 Sekertaris

3. Amalia, SE., M.S.M ( )

NIP. 19740821 200901 2 005 Penguji Ahli

Page 4: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) RETURN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28245/1/MUHA… · (ldr) dan. non performing loan (npl) terhadap tingkat

iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini Selasa, tanggal 2 Desember 2014 telah dilakukan ujian Skripsi atas

Mahasiswa :

1. Nama : Muhammad Doli Girantama

2. NIM : 107081003536

3. Jurusan : Manajemen

4. Judul Skripsi : Analisis Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Return

on Asset (ROA), Loan Deposit Ratio (LDR) dan Non

Performing Loan (NPL) terhadap Tingkat Suku Bunga

Deposito Berjangka Tiga Bulan (Studi Kasus Pada Bank

Persero Di Indonesia Tahun 2004 - 2012).

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan mahasiswa tersebut selama

ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 2 Desember 2014

1. Yulianti, SE,. M.Si ( )

NIP.19820318 201101 2 001 Ketua

2. Dr. Muniaty Aisyah, MM ( )

NIP.19780307 201101 2 003 Sekretaris

3. Drs. Ade Ananto Terminanto, MM ( )

NIDN. 03251 168 03 Penguji Ahli

4. Dr. Herni Ali HT SE, MM ( )

NIDN. 04221 259 02 Pembimbing I

5. Titi Dewi Warninda, SE, M.Si ( )

NIP. 19731221 2005 01 2 002 Pembimbing II

Page 5: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) RETURN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28245/1/MUHA… · (ldr) dan. non performing loan (npl) terhadap tingkat

iv

LEMBAR PERNYATAAN

KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Muhammad Doli Girantama

No. Iduk Mahasiswa : 107081003536

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Jurusan : Manajemen

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya;

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

mempertanggungjawabkan.

2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain.

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli

atau tanpa ijin pemilik karya.

4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data.

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas karya

ini.

Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah

melalui pembuktian yang dapat dipertanggung-jawabkan, ternyata memang

ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan di atas, maka saya siap

untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan

Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jakarta, 20 November 2014

Yang Menyatakan,

(Muhammad Doli Girantama)

Page 6: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) RETURN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28245/1/MUHA… · (ldr) dan. non performing loan (npl) terhadap tingkat

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Data Pribadi:

Nama : Muhammad Doli Girantama

Tempat/Tanggal lahir : Jakarta, 9 Mei 1990

Alamat : Jl. H. Mandor Salim No.29-A RT 005/02 Kel.

Srengseng Kec. Kembangan Jakarta Barat.

Telepon : 0896 0411 2282

Email : [email protected]

B. Pendidikan:

1. SDN 01 Kebon Jeruk Tahun 1995-2001

2. SMPN 75 Jakarta Barat Tahun 2001-2004

3. SMAN 112 Jakarta Barat Tahun 2004-2007

4. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2007-2014

C. Pengalaman Organisasi:

1. Anggota Divisi HMMJ BEM Jurusan Manajemen Universitas Islam Negeri

Jakarta 2009/2010

Page 7: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) RETURN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28245/1/MUHA… · (ldr) dan. non performing loan (npl) terhadap tingkat

vi

ABSTRACT

.

This research aims to analyze and measure specific factors that influence

interest rate time deposits three months, by using four independent variables, they

are: Capital Adequacy Ratio (CAR), Return on Asset (ROA), Loan Deposit Ratio

(LDR) and Non Performing Loan (NPL). The data in this study used secondary

data from Bank of Indonesia. The result of this research indicate that CAR, ROA

and NPL have no significant influence on interest rate time deposits three months

at state-owned banks in Indonesia. While LDR has significant influence on

interest rate time deposits three months at state-owned banks in Indonesia.

Keyword : Capital Adequacy Ratio (CAR), Return on Asset (ROA), Loan Deposit

Ratio (LDR), Non Performing Loan (NPL) and Interest Rate Time

Deposits Three Months.

Page 8: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) RETURN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28245/1/MUHA… · (ldr) dan. non performing loan (npl) terhadap tingkat

vii

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis mengukur pengaruh faktor-

faktor yang mempengaruhi tingkat suku bunga deposito berjangka tiga bulan,

dengan menggunakan empat variabel independen, yaitu: capital adequacy ratio

(CAR), return on asset (ROA), loan deposit ratio (LDR) dan non performing loan

(NPL). Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang

diperoleh dari Bank Indonesia. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa CAR,

ROA dan NPL tidak berpengaruh signifikan terhadap tingkat suku bunga deposito

berjangka tiga bulan pada Bank Persero di Indonesia. Sementara LDR

berpengaruh signifikan terhadap tingkat suku bunga deposito berjangka tiga bulan

pada Bank Persero di Indonesia.

Kata kunci : capital adequacy ratio (CAR), return on asset (ROA), loan deposit

ratio (LDR), non performing loan (NPL), tingkat suku bunga

deposito berjangka tiga bulan.

Page 9: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) RETURN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28245/1/MUHA… · (ldr) dan. non performing loan (npl) terhadap tingkat

viii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur hanyalah milik Allah SWT. Atas berkat rahmat,

karunia, kudrat dan iradat, serta Ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi

yang berjudul “ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO

(CAR), RETURN ON ASSET (ROA), LOAN DEPOSIT RATIO (LDR), DAN

NON PERFORMING LOAN (NPL) TERHADAP TINGKAT SUKU BUNGA

DEPOSITO BERJANGKA TIGA BULAN (STUDI KASUS PADA BANK

PERSERO DI INDONESIA PADA TAHUN 2004-2012)” Tak lupa shalawat

serta salam penulis haturkan kepada junjungan kita Rasulullah SAW yang

membawa kita dari jaman jahiliyah ke jaman yang penuh ilmu pengetahuan.

Skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat menempuh

ujian Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen, Konsentrasi Perbankan,

Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Penulis menyadari bahwa sejak awal penyusunan hingga terselesaikannya

skripsi ini banyak pihak yang telah membantu dan memberi dukungan baik moril

maupun materil. Untuk itu, tak lupa pada kesempatan ini, secara khusus, penulis

ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. ALLAH Subhanahu Wata’ala yang maha pengasih dan penyayang serta tak

lupa juga untuk pembimbing umat islam nabi besar yang mulia Rasulullah

MUHAMMAD SAW.

2. Bapak Zainuddin Siagian dan Ibunda Herawati Harahap sebagai orang tua

yang tak akan terganti budi baik dan pengorbanan beliau, terima kasih yang

teramat banyak untuk beliau berdua. Semoga tenang di alam sana dan

diampuni segala dosa-dosanya.

Page 10: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) RETURN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28245/1/MUHA… · (ldr) dan. non performing loan (npl) terhadap tingkat

ix

3. Istri ku Ayu terima kasih dorongan semangatnya semoga engkau selalu makin

baik, anak ku Khanza yang menjadi pembakar semangat untuk melanjutkan

skripsi ini dan adik-adik ku Rina dan Regsa terima kasih atas kritikannya.

4. Keluarga besar bapak dan ibu ku, uwa batupulut, uwa husein, uda asrul, bou

nida, bang mukti, bang gian, bang rashid, bang maruli, tulang pirgong dan

semuanya yang tidak tersebut terima kasih atas nasihat dan bimbingannya

selama ini.

5. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid MS, selaku Dekan FEB UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, beserta jajaran dekanat lainnya terima kasih sudah

banyak membantu.

6. Bapak Prof. Dr. Ahmad Rodoni MM, terima kasih sudah berbagi pengalaman

dan memberikan nasihat yang membangun.

7. Bapak Dr. Herni Ali HT. SE. MM dan Ibu Titi Dewi Warninda. SE,. M.Si

selaku Pembimbing I dan Pembimbing II yang sudah mengarahkan serta

membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

8. Ibu Dr. Ir. Muniaty Aisyah . MM , selaku ketua jurusan manajemen yang

sudah banyak membantu.

9. Seluruh Dosen dan seluruh staff FEB UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang

telah memberikan ilmu dan bantuan yang bermanfaat selama penulis.

10. Sahabat-sahabatku Awang, Adhit, Agung, Martin dan Johan yang

memberikan pengalaman-pengalaman hidup yang sangat berharga.

11. Teman-teman terbaik di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Ole, Lae bangga,

Wawo, Bombom dan yang terakhir Mbaw karena sama-sama terakhir, terima

kasih telah memberi semangat, berbagi ilmu, materi dan pengalaman.

12. Teman-teman “Bank Mini”, Haikal, Ivan, Aan, Lingga, dll.

Page 11: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) RETURN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28245/1/MUHA… · (ldr) dan. non performing loan (npl) terhadap tingkat

x

13. Temen-teman Manajemen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Angkatan 2007

yang seperjuangan sampai detik-detik akhir. Acal, Boncel, Qolbi, Dika,

Bebek, Icha, Ramdhan, Irsyam, Risboy, Caunk, Ayip dan Rahmat.

14. Teman-teman secara umum FEB UIN 2007, kelas manajemen B dan

perbankan 2007 yang tidak dapat disebut satu-persatu terima kasih.

15. Keluarga Besar M. Yusuf terima kasih selama ini sudah membantu dan

memberikan dukungan dalam penulisan skripsi ini

16. Keluarga Besar “WHITEBLACK” .

17. Teman tak terduga. Hafiz, terima kasih banyak atas ilmu dan dukungannya.

Penulis menyadari bahwa hasil penelitian ini masih memiliki banyak

kekurangan. Dengan segenap kerendahan hati penulis mengharapkan saran,

arahan maupun kritikan yang konstruktif demi penyempurnaan hasil penelitian

ini. Akhirnya hanya kepada Allah semua ini penulis serahkan, karena hanya

dengan ridha-Nya penulis dapat meyelesaikan skripsi ini. Semoga penulisan

skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak khususnya bagi penulis sendiri.

Jakarta, 20 November 2014

(Muhammad Doli Girantama)

Page 12: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) RETURN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28245/1/MUHA… · (ldr) dan. non performing loan (npl) terhadap tingkat

xi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan Skripsi ......................................................................... i

Lembar Pengesahan Ujian Komprehensif .................................................. ii

Lembar Pengesahan Ujian Skripsi .............................................................. iii

Lembar Pernyataan Keaslian Karya Ilmiah .............................................. iv

Daftar Riwayat Hidup .................................................................................. v

Abstract ........................................................................................................... vi

Abstrak ........................................................................................................... vii

Kata Pengantar .............................................................................................. viii

Daftar Isi ........................................................................................................ xi

Daftar Tabel .................................................................................................... xiii

Daftar Gambar ............................................................................................... xiv

Daftar Lampiran ........................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1

A. Latar Belakang Penelitian ........................................................ 1

B. Perumusan Masalah ................................................................. 6

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ............................... 7

1. Tujuan Penelitian ................................................................ 7

2. Manfaat Penelitian .............................................................. 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................. 9

A. Landasan Teori ......................................................................... 9

1. Bank .................................................................................... 12

2. Tingkat Suku Bunga ........................................................... 18

3. Simpanan Deposito Berjangka ........................................... 21

4. Capital Adequacy Ratio (CAR) .......................................... 22

5. Return on Asset (ROA) ....................................................... 23

6. Loan to Deposit Ratio (LDR) ............................................. 26

Page 13: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) RETURN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28245/1/MUHA… · (ldr) dan. non performing loan (npl) terhadap tingkat

xii

7. Non Performing Loan (NPL) .............................................. 27

8. Pengaruh Kinerja Perbankan terhadap Tingkat Suku Bunga

Deposito .............................................................................. 29

B. Penelitian Terdahulu ................................................................ 33

C. Kerangka Pemikiran ................................................................. 35

D. Hipotesis ................................................................................... 37

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................... 38

A. Ruang Lingkup Penelitian ....................................................... 38

B. Metode Penentuan Sampel ....................................................... 38

C. Metode Pengumpulan Data ..................................................... 40

D. Metode Analisis Data ............................................................... 41

E. Operasional Variabel Penelitian .............................................. 50

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ............................................ 53

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ......................................... 53

B. Hasil Analisis dan Pembahasan ............................................... 57

1. Statistik Deskriptif .............................................................. 57

2. Hasil Uji Asumsi Klasik ..................................................... 59

3. Hasil Uji Hipotesis Penelitian ............................................. 64

4. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ............................. 67

5. Hasil Koefisien Determinasi (Adjusted R2) ........................ 68

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................. 70

A. Kesimpulan .............................................................................. 70

B. Saran ........................................................................................ 71

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 73

LAMPIRAN .................................................................................................. 76

Page 14: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) RETURN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28245/1/MUHA… · (ldr) dan. non performing loan (npl) terhadap tingkat

xiii

DAFTAR TABEL

Nomor Keterangan Halaman

1.1 Data Capital Adequacy Ratio (CAR), Return on Asset (ROA)

Loan Deposit Ratio (LDR) dan Non Performing Loan (NPL)

di Indonesia ............................................................................. 5

2.1 Penelitian Terdahulu ................................................................ 33

3.1 Pengambilan Keputusan Ada Tidaknya Autokorelasi ............. 45

3.2 Operasional Variabel Penelitian .............................................. 52

4.1 Daftar Nama Perusahaan ......................................................... 56

4.2 Hasil Uji Statistik Deskriptif ................................................... 57

4.3 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Kolmogorov – Smirnov .. 61

4.4 Hasil Uji Multikolinearitas ...................................................... 61

4.5 Hasil Uji Autokorelasi ............................................................. 63

4.6 Hasil Uji Hipotesis t (parsial) .................................................. 64

4.7 Hasil Uji Hipotesis F (simultan) .............................................. 67

4.8 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda .................................. 68

4.9 Hasil Koefisien Determinasi (Adjusted R2) ............................. 69

Page 15: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) RETURN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28245/1/MUHA… · (ldr) dan. non performing loan (npl) terhadap tingkat

xiv

DAFTAR GAMBAR

Nomor Keterangan Halaman

2.1 Kerangka Pemikiran ................................................................ 36

4.1 Hasil Uji Normalitas Data Menggunakan Grafik

P – Plot .................................................................................... 60

4.2 Hasil Uji Heterokedastisitas .................................................... 62

Page 16: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) RETURN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28245/1/MUHA… · (ldr) dan. non performing loan (npl) terhadap tingkat

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Keterangan Halaman

1 Nama Perusahaan Objek Penelitian.......................................... 76

2 Data Mentah Variabel Penelitian ............................................. 77

3 Hasil Uji Regresi Linier Berganda .......................................... 82

Page 17: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) RETURN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28245/1/MUHA… · (ldr) dan. non performing loan (npl) terhadap tingkat

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan prosesnya yang berkelanjutan

merupakan kondisi utama bagi kelangsungan pembangunan ekonomi di

Indonesia saat ini, yang dengan sendirinya akan membawa suatu perubahan

dalam struktur ekonomi. Didalam Garis Besar Haluan Negara (GBHN) bahwa

pembangunan ekonomi merupakan salah satu bagian penting daripada

pembangunan nasional secara keseluruhan dengan tujuan akhir untuk

meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Keberhasilan pelaksanaan

pembangunan yang sedang dilaksanakan tentunya tidak terlepas dari besarnya

sumber pembiayaan pembangunan itu sendiri. Sumber pembiayaan

pembangunan Indonesia berasal dari dalam dan luar negeri, akan tetapi sumber

dana dari dalam negeri menjadi prioritas dalam pelaksanaan pembangunan.

Pembangunan merupakan suatu disiplin ilmu yang bersumberkan pada

berbagai pengkajian, bidang pengkajian pembangunan luas cakupannya (Nain

dan Yusoff, 2003:1).

Bank sebagai lembaga keuangan mempunyai peranan yang cukup besar

dalam usaha untuk meningkatkan perhimpunan dana dari masyarakat,dimana

dana yang dihimpun tersebut memegang peranan dalam pembangunan. Sebagai

badan usaha, bank tentunya mempunyai strategi dalam mobilisasi dana dari

masyarakat seiring dengan semakin luasnya perkembangan dunia perbankan di

Page 18: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) RETURN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28245/1/MUHA… · (ldr) dan. non performing loan (npl) terhadap tingkat

2

Indonesia. Mengenal dan memahami bisnis perbankan di indionesia merupakan

bagian yang tidak dapat dipisahkan dari mengenal dan memahami

perekonomian Indonesia. Sangat erat kaitanya antara kestabilan perbankan

dengan kestabilan perekonomian, demikian pula sebaliknya. Dengan demikian

besarnya sehingga sulit bagi kita untuk mengharapkan pertumbuhan ekonomi

yang baik tanpa didukung penuh oleh lembaga perbankan (Sipahutar, 2007:3).

Sesuai dengan fungsinya menghimpun dana dari masyarakat, bank

menempuhnya dengan berbagai cara, diantaranya dengan pelayanan yang baik

kepada masyarakat atau pemilik dana, memberikan suku bunga yang menarik,

meningkatkan penggunaan tekhnologi dan menawarkan berbagai produk

perbankan yang sangat beragam. Dengan demikian bank dapat memenuhi

berbagai kebutuhan masyarakat dalam kegiatan perbankan, sehingga dana bank

yang dihimpun dapat meningkat. Untuk menarik dana dari masyarakat, salah

satu produk yang ditawarkan oleh bank yaitu deposito, yang dimaksud dengan

deposito adalah simpanan berjangka atas pembawa atau atas tunjuk, yang

dengan izin Bank Indonesia dikeluarkan oleh Bank sebagai bukti simpanan

yang dapat diperjualbelikan atau dipindahtangankan oleh pihak ketiga

(Suyatno, dkk, 2007:42).

Tidak jarang bank-bank menetapkan suku bunga terselubung, yaitu

suku bunga simpanan yang diberikan lebih tinggi dari yang diinformasikan

secara resmi dengan harapan tingkat suku bunga yang dinaikkan akan

menyebabkan jumlah uang yang beredar akan berkurang. Suku bunga yang

tinggi akan mendorong investor untuk menanamkan dananya di bank daripada

Page 19: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) RETURN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28245/1/MUHA… · (ldr) dan. non performing loan (npl) terhadap tingkat

3

menginvestasikannya pada sektor produksi atau industri yang memiliki tingkat

risiko lebih besar (Almilia dan Utomo, 2006:4).

Kebijakan uang ketat di satu sisi memang menunjukkan indikasi yang

baik pada nilai tukar yang secara bertahap menunjukkan kecenderungan

menguat namun disisi lain kebijakan uang ketat yang mendorong tingkat suku

bunga tinggi ternyata dapat menyebabkan cost of money menjadi mahal, hal

yang demikian akan memperlemah daya saing ekspor dipasar dunia sehingga

dapat membuat dunia usaha tidak bergairah melakukan investasi dalam negeri,

produksi akan turun, dan pertumbuhan ekonomi menjadi stagnan. Tingkat suku

bunga yang tinggi belum tentu intensif bagi kinerja perbankan karena

walaupun mampu mendapatkan dana segar dari masyarakat yang besar,

perbankan tidak akan mampu bertahan selama modal mereka terus-menerus

terkuras akibat negative spread (selisih bunga deposito dengan kredit).

(Almilia dan Utomo, 2006:4).

NPL mempunyai pergerakan yang meningkat dari tahun ke tahun hal

tersebut searah dengan pergerakan perubahan laba sehingga menunjukkan

indikasi positif, semakin besar NPL pada bank besar maka akan meningkatkan

perubahan laba, hal ini dikarenakan bank besar sudah mencapai skala

ekonomis (Artwienda, 2009:8). Pada penelitian-penelitian sebelumnya yang

mengamati faktor-faktor yang mempengaruhi penetapan tingkat suku bunga

deposito berjangka dengan dari sisi internal dan eksternal sebagai variabel

bebasnya. Merujuk dari penelitian-penelitian tersebut, peneliti dalam penelitian

ini memfokuskan faktor-faktor internal yang dapat mempengaruhi tingkat suku

bunga deposito berjangka dengan menambahkan variabel bebas NPL sebagai

Page 20: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) RETURN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28245/1/MUHA… · (ldr) dan. non performing loan (npl) terhadap tingkat

4

variabel yang diteliti. Non performing loan (NPL) merefleksikan besarnya

risiko kredit yang dihadapi bank, semakin tinggi non performing loan (NPL),

menunjukkan bahwa bank tersebut tidak professional dalam pengelolaan

kreditnya, sekaligus memberikan indikasi bahwa tingkat resiko atas pemberian

kredit pada bank tersebut cukup tinggi searah dengan tingginya NPL yang

dihadapi bank (Riyadi, 2006:45).

Sektor perbankan sebagai intermediary institution antara pihak yang

kelebihan dana (surplus spending unit) dengan pihak yang membutuhkan dana

(deficit spending unit) memiliki posisi strategis dalam perekonomian nasional.

Keadaan tersebut memerlukan suatu pembiayaan, dalam hal ini pembiayaan

merupakan hal yang mampu memenuhi kebutuhan pihak yang membutuhkan

dana. Pembiayaan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dipersamakan

dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara Bank dengan

pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk mengembalikan uang

atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi

hasil (Kasmir, 2008:96).

Dengan demikian peranan perbankan nasional perlu ditingkatkan dalam

hal penghimpunan dan penyaluran dana masyarakat, serta penyediaan layanan

jasa perbankan lainnya. Sejalan dengan upaya restrukturisasi perbankan untuk

membangun kembali sistem perbankan yang sehat dalam rangka mendukung

program peningkatan ekonomi nasional, maka salah satu upaya yang dilakukan

untuk mengoptimalkan fungsi perbankan adalah pengembangan perbankan

nasional. Berikut ini merupakan data mengenai capital adequacy ratio (CAR),

Page 21: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) RETURN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28245/1/MUHA… · (ldr) dan. non performing loan (npl) terhadap tingkat

5

return on asset (ROA), loan deposit ratio (LDR) dan non performing loan

(NPL) di Indonesia (http//www.bi.go.id).

Tabel 1.1

Data Capital Adequacy Ratio (CAR), Return on Asset (ROA), Loan Deposit

Ratio (LDR) dan Non Performing Loan (NPL) di Indonesia

Tahun CAR

(Persen)

ROA

(Persen)

LDR

(Persen)

NPL

(Persen)

2010 19,33 1,25 73,01 3,02

2011 17,87 1,79 74,74 2,52

2012 17,33 2,14 77,04 2,26

2013 17,32 2,00 73,16 2,96

Sumber: http//www.bi.go.id (diolah).

Analisis laporan keuangan sangat dibutuhkan untuk memahami

informasi tentang laporan keuangan. Analisis laporan keuangan meliputi

perhitungan dan intepretasi rasio keuangan yang ada dalam laporan keuangan

(Lesmana, 2008:56). Dalam analisis laporan keuangan dapat membantu para

pelaku bisnis, pemerintah, dan para pemakai laporan keuangan lainnya untuk

menilai kondisi keuangan suatu perusahaan tidak terkecuali perusahaan

perbankan. Dalam menilai kinerja perusahaan perbankan, umumnya digunakan

lima aspek penilaian yaitu CAMEL (capital, assets, management, earnings,

liquidity). Kelima aspek tersebut dinilai dengan menggunakan rasio keuangan.

Hal ini menunjukkan bahwa rasio keuangan bermanfaat dalam menilai kondisi

kesehatan perbankan, memprediksi kelangsungan usaha baik yang sehat

maupun yang tidak sehat (Wilopo, 2006:23).

Fenomena perbankan persero di indonesia yang mengalami kondisi

yang naik turun dalam menjaga stabilitas keuangan dan pertumbuhan

perbankan perseroan di indonesia. Dengan adanya permasalahan-permasalahan

yang harus dihadapi perbankan tersebut, maka dalam hal ini perbankan harus

Page 22: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) RETURN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28245/1/MUHA… · (ldr) dan. non performing loan (npl) terhadap tingkat

6

bisa memutuskan kebijaksanaan yang harus diambil sehingga dapat

memperbaiki maupun meningkatkan struktur dan kualitas perbankan Indonesia.

Atas dasar pemikiran tersebut, 4 bank persero yang termasuk sebagai 10 bank

yang memiliki aset terbesar di Indonesia cukup mewakili bank-bank yang ada

di Indonesia sebagai objek yang akan diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk

memberikan kejelasan tentang besarnya pengaruh CAR (Capital Adequacy

Ratio), ROA (Return on Assets), LDR (Loan to Deposit Ratio) dan NPL (Non

Performing Loan) terhadap tingkat suku bunga deposito tiga bulan pada bank-

bank persero di Indonesia. Dari kondisi-kondisi tersebut di atas, maka penulis

mengajukan skripsi tersebut dengan judul “Analisis Pengaruh Capital

Adequacy Ratio (CAR), Return on Asset (ROA), Loan Deposit Ratio (LDR)

dan Non Performing Loan (NPL) terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito

Berjangka Tiga Bulan. (Studi Kasus Pada Bank Persero di Indonesia Pada

Tahun 2004 - 2012)”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas,

maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penelitian ini:

1. Apakah terdapat pengaruh capital adequacy ratio (CAR) terhadap tingkat

suku bunga deposito berjangka tiga bulan

2. Apakah terdapat pengaruh return on asset (ROA) terhadap tingkat suku

bunga deposito berjangka tiga bulan

3. Apakah terdapat pengaruh loan deposit ratio (LDR) terhadap tingkat suku

bunga deposito berjangka tiga bulan

Page 23: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) RETURN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28245/1/MUHA… · (ldr) dan. non performing loan (npl) terhadap tingkat

7

4. Apakah terdapat pengaruh non performing loan (NPL) terhadap tingkat

suku bunga deposito berjangka tiga bulan

5. Apakah terdapat pengaruh capital adequacy ratio (CAR), return on asset

(ROA), loan deposit ratio (LDR) dan non performing loan (NPL) terhadap

tingkat suku bunga deposito berjangka tiga bulan

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pada perumusan masalah di atas, dalam penelitian yang

dilakukan penulis mempunyai beberapa tujuan sebagai berikut:

a. Untuk menganalisis pengaruh capital adequacy ratio (CAR) terhadap

tingkat suku bunga deposito berjangka tiga bulan

b. Untuk menganalisis pengaruh return on asset (ROA) terhadap tingkat

suku bunga deposito berjangka tiga bulan

c. Untuk menganalisis pengaruh loan deposit ratio (LDR) terhadap tingkat

suku bunga deposito berjangka tiga bulan

d. Untuk menganalisis pengaruh non performing loan (NPL) terhadap

tingkat suku bunga deposito berjangka tiga bulan

e. Untuk menganalisis pengaruh capital adequacy ratio (CAR), return on

asset (ROA), loan deposit ratio (LDR) dan non performing loan (NPL)

terhadap tingkat suku bunga deposito berjangka tiga bulan

Page 24: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) RETURN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28245/1/MUHA… · (ldr) dan. non performing loan (npl) terhadap tingkat

8

2. Manfaat Penelitian

a. Bagi Penulis

Menambah pengetahuan dan pengalaman penulis agar dapat

mengembangkan ilmu yang diperoleh selama mengikuti perkuliah di

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Jakarta. Selain itu

penulis dapat membandingkan antara teori dan praktek yang terjadi di

lapangan.

b. Bagi Akademisi

Dapat memperkaya ilmu pengetahuan dan wawasan keilmuan

bagi kalangan mahasiswa dan civitas akademika. Dapat dijadikan bahan

studi atau bahan untuk menganalisa masalah yang sama dengan metode

yang lain baik dari segi jangka waktu, data yang digunakan, maupun

kaedah analisisnya.

c. Bagi Dunia Perbankan

Diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran yang

bermanfaat bagi manajemen perbankan dalam mengevaluasi kinerja

keuangan perbankan dan memaksimalkan fungsinya sebagai lembaga

intermediasi keuangan.

Page 25: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) RETURN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28245/1/MUHA… · (ldr) dan. non performing loan (npl) terhadap tingkat

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Bank

a. Pengertian Bank

Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari

masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk – bentuk lainnya dalam

rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak (Supriyanti, 2009:5).

Pengertian yang lebih teknis dapat ditemukan pada Standar

Akuntansi Keuangan (SAK) dan Surat Keputusan Menteri Keuangan RI

Nomor 792 Tahun 1990. Pengertian bank menurut PSAK Nomor 31

dalam Standar Akuntansi Keuangan (2010) bank adalah suatu lembaga

yang berperan sebagai perantara keuangan (financial intermediary)

antara pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana (surplus unit) dengan

pihak-pihak yang memerlukan dana (deficit unit), serta sebagai lembaga

yang berfungsi memperlancar lalu lintas pembayaran.

Menurut Kasmir (2012:13) bank merupakan perusahaan yang

bergerak dalam bidang keuangan, artinya masalah perbankan selalu

berkaitan masalah bidang keuangan, jadi dapat disimpulkan bahwa

perbankan meliputi tiga kegiatan utama:

1) Menghimpun dana

2) Menyalurkan dana

Page 26: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) RETURN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28245/1/MUHA… · (ldr) dan. non performing loan (npl) terhadap tingkat

10

3) Memberikan jasa bank lainnya

Berdasarkan definisi-definisi di atas maka dapat disimpulkan

bahwa bank adalah lembaga keuangan yang kegiatannya menghimpun

dan menyalurkan dana dari dan kepada masyarakat yang memiliki fungsi

memperlancar lalu lintas pembayaran. Dengan kata lain bank adalah

suatu lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit serta

jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang.

b. Jenis - Jenis bank

1) Jenis Bank Berdasarkan Fungsinya

Jenis-jenis bank berdasarkan fungsinya menurut Siamat

(2005:47) yaitu:

a) Bank Sentral

Menurut UU No.3 Tahun 2004, Bank Sentral adalah

lembaga negara yang mempunyai wewenang untuk mengeluarkan

alat pembayaran yang sah dari suatu negara, merumuskan dan

melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga

kelancaran sistem pembayaran, mengatur dan

mengawasi perbankan serta menjalan fungsi sebagai lender of the

last resort. Di Indonesia yang dimaksud dengan Bank Sentral

adalah Bank Indonesia.

Bank Indonesia adalah lembaga negara yang independen.

Pemerintah atau pihak lainnya dilarang melakukan campur tangan

terhadap pelaksanaan tugas Bank Indonesia (Rodoni, 2006:9).

Page 27: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) RETURN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28245/1/MUHA… · (ldr) dan. non performing loan (npl) terhadap tingkat

11

(1) Tujuan Bank Indonesia

Menurut UU RI No. 3 Tahun 2004 Pasal 7, dijelaskan

tujuan Bank Indonesia adalah mencapai dan memelihara

kestabilan nilai rupiah. Untuk mencapai tujuan yang dimaksud

Bank Indonesia melaksanakan kebijakan berkelanjutan,

konsisten, transparan, dan harus mempertimbangkan kebijakan

umum pemerintah di bidang perekonomian.

(2) Tugas Bank Indonesia

Berdasarkan UU No. 3 Tahun 2004, Bank Indonesia

mempunyai tugas sebagai berikut:

(a) Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter.

(b) Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran.

(c) Mengatur dan mengawasi bank.

b) Bank Umum

Menurut Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang

perbankan yang kemudian diubah dengan Undang-Undang No. 10

Tahun 1998 Bank umum adalah bank yang melakukan kegiatan

usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip syariah

yang dalam kegiatanya memberikan jasa dalam lalu lintas

pembayaran (Rodoni, 2006:21).

Berikut ini merupakan fungsi pokok bank umum adalah

(Rodoni, 2006:22):

Page 28: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) RETURN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28245/1/MUHA… · (ldr) dan. non performing loan (npl) terhadap tingkat

12

(1) Menyediakan mekanisme alat pembayaran yang lebih efisien

dalam kegiatan ekonomi.

(2) Menciptakan uang.

(3) Menghimpun dana dan menyalurkannya kepada masyarakat.

(4) Menawarkan jasa-jasa keuangan.

Kegiatan usaha yang dapat dilakukan oleh bank umum

menurut UU No. 10 Tahun 1998 adalah (Rodoni, 2006:22):

(1) Menghimpun dana dari masyarakat.

(2) Memberi kredit

(3) Menerbitkan surat pengakuan hutang.

(4) Membeli, menjual atau menjamin atas resiko sendiri maupun

untuk kepentingan dan atas perintah nasabahnya.

(5) Memindahkan uang baik untuk kepentingan sendiri maupun

untuk kepentingan nasabah.

(6) Menempatkan dana pada, meminjamkan dana dari atau

meminjamkan dana kepada bank lain, baik dengan

menggunakan surat, sarana telekomunikasi maupun dengan

wesel tunjuk, cek atau sarana lainya.

(7) Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan

melakukan perhitungan antara pihak ketiga.

(8) Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat

berharga.

Page 29: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) RETURN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28245/1/MUHA… · (ldr) dan. non performing loan (npl) terhadap tingkat

13

(9) Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain

berdasarkan suatu kontrak (custodian).

(10) Melakukan penempatan dana kepada nasabah lainnya dalam

bentuk surat berharga yang tidak tercacat di bursa efek.

(11) Membeli melalui pelanggan agunan baik semua maupun

sebagian dalam hal debitur tidak memenuhi kewajibannya

kepada bank, dengan ketentuan agunan yang di beli tersebut

wajib dicairkan secepatnya.

(12) Melakukan kegiatan anjak piutang (factoring), kartu kredit dan

kegiatan wali amanat (trustee).

(13) Menyediakan pembiayaan dengan prinsip bagi hasil.

c) Bank Perkreditan Rakyat

BPR adalah didefinisikan oleh undang-undang Nomor 10

Tahun 1998 sebagai bank yang melaksanakan kegiatan usaha

secara konvensional dan/atau berdasarkan prinsip syariah yang

dalam kegiatannya tidak memberikan jasa lalu lintas pembayaran

(Triandaru, 2007:86).

BPR dalam melakukan kegiatannya tidak sama dengan

kegiatan yang dilakukan oleh bank konvensional (bank umum).

Ada kegiatan-kegiatan yang tidak boleh dilakukan oleh BPR, yaitu

(Rodoni, 2006:57):

(1) menerima simpanan berupa giro,

(2) mengikuti kliring,

Page 30: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) RETURN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28245/1/MUHA… · (ldr) dan. non performing loan (npl) terhadap tingkat

14

(3) melakukan kegiatan valuta asing,

(4) melakukan kegiatan perasuransian.

Adapun bentuk kegiatan yang boleh dilakukan oleh BPR

meliputi hal-hal berikut ini (Rodoni, 2006:55):

(1) Menghimpun dana dalam bentuk simpanan tabungan dan

simpanan deposito.

(2) Memberikan pinjaman kepada masyarakat.

(3) Menyediakan pembiayaan dan penempatan dana berdasarkan

prinsip syariah.

(4) Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank

Indonesia, deposito berjangka, sertifikat deposit dan tabungan

pada bank lain.

2) Jenis Bank Berdasarkan Kepemilikannya

Jenis bank dilihat dari segi kepemilikannya adalah sebagai

berikut (Kasmir, 2008:36):

a) Bank Milik Pemerintah

Bank pemerintah adalah bank di mana baik akta pendirian

maupun modalnya dimiliki oleh pemerintah, sehingga seluruh

keuntungan bank dimiliki oleh pemerintah pula. Contohnya Bank

Rakyat Indonesia (BRI), Bank Mandiri. Selain itu ada juga bank

milik pemerintah daerah yang terdapat di daerah tingkat I dan

tingkat II masing-masing provinsi. Contoh Bank DKI, Bank Jateng,

dan sebagainya.

Page 31: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) RETURN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28245/1/MUHA… · (ldr) dan. non performing loan (npl) terhadap tingkat

15

b) Bank Milik Swasta Nasional

Bank swasta nasional adalah bank yang seluruh atau

sebagian besar modalnya dimiliki oleh swasta nasional serta akta

pendiriannya pun didirikan oleh swasta, begitu pula pembagian

keuntungannya juga dipertunjukkan untuk swasta pula. Contohnya

Bank Muamalat, Bank Danamon, Bank Central Asia, Bank Lippo,

Bank Niaga, dan lain-lain.

c) Bank Milik Asing

Bank jenis ini merupakan cabang dari bank yang ada di luar

negeri, baik milik swasta asing atau pemerintah asing.

Kepemilikannya dimiliki oleh pihak luar negeri. Contohnya UOB

bank, Citibank, dan lain-lain.

3) Jenis Bank Berdasarkan Pengenaan Bunga

Jenis-jenis bank berdasarkan pengenaan bunga menurut Siamat

(2005:47) yaitu:

a) Bank Konvensional

Menurut Rodoni (2006:31) bank konvensional yaitu bank

yang dalam aktivitasnya, baik penghimpunan dana maupun dalam

rangka penyaluran dananya, memberikan dan mengenakan imbalan

berupa bunga atau sejumlah imbalan dalam persentase tertentu dari

dana untuk suatu periode tertentu.

Berdasarkan pengertian itu, bank konvensional adalah bank

yang dalam operasionalnya menerapkan metode bunga, karena

Page 32: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) RETURN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28245/1/MUHA… · (ldr) dan. non performing loan (npl) terhadap tingkat

16

metode bunga sudah ada terlebih dahulu, menjadi kebiasaan dan

telah dipakai secara meluas dibandingkan dengan metode bagi

hasil.

Dalam mencari keuntungan dan menentukan harga kepada

para nasabahnya, bank konvensional yang menggunakan prinsip

konvensional menggunakan dua metode, yaitu (Kasmir, 2012:23):

(1) Menetapkan bunga sebagai harga, untuk produk simpanan

seperti giro, tabungan maupun deposito. Demikina pula harga

untuk produk pinjaman (kredit) juga ditentukan berdasarkan

tingkat suku bunga tertentu. Penentuan harga ini dikenal

dengan istilah spread based.

(2) Untuk jasa-jasa bank lainnya pihak perbankan konvensional

(barat) menggunakan atau menerapkan berbagai biaya-biaya

dalam nominal atau persentase tertentu. Sistem pengenaan

biaya ini dikenal dengan istilah fee based.

b) Bank Syariah

Menurut Triandaru (2007:153) bank syariah adalah bank

yang dalam aktivitasnya, baik penghimpunan dana maupun dalam

rangka penyaluran dananya memberikan dan mengenakan imbalan

atas dasar prinsip syariah. Bank syariah adalah institusi keuangan

institusi keuangan yang berbasis syariah islam. Hal ini berarti

secara makro bank syariah adalah institusi keuangan yang

memposisikan dirinya sebagai pemain aktif dalam mendukung dan

Page 33: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) RETURN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28245/1/MUHA… · (ldr) dan. non performing loan (npl) terhadap tingkat

17

memainkan kegiatan investasi di masyarakat sekitarnya. Dalam

kacamata mikro bank syariah adalah institusi keuangan yang

menjamin seluruh aktivitas investasi yang menyertainya telah

sesuai dengan syariah (Ascarya, 2011:1). Dari pengertian di atas

dapat dikatakan bahwa bank syariah merupakan bank yang

melakukan aktivitas penghimpunan dana dan penyaluran dana

berdasarkan prinsip-prinsip muamalah secara islam.

Falsafah dasar beroperasinya bank syariah yang menjiwai

seluruh hubungan transaksinya adalah efesiensi, keadilan, dan

kebersamaan. Efisiensi mengacu pada prinsip saling membantu

secara sinergis untuk memperoleh keuntungan sebesar mungkin.

Keadilan mengacu pada hubungan yang tidak dicurangi, ikhlas,

dengan persetujuan yang matang atas proporsi masukan dan

keluarannya. Kebersamaan mengacu pada prinsip saling

menawarkan bantuan dan nasihat untuk saling meningkatkan

produktivitas (Rodoni, 2006:36)

Kegiatan bank syariah dalam hal penentuan harga

produknya sangat berbeda dengan bank konvensional.

Penentuan harga bagi bank syariah didasarkan pada kesepakatan

antara bank dengan nasabah penyimpan dana sesuai dengan jenis

simpanan dan jangka waktunya, yang akan menentukan besar

kecilnya porsi bagi hasil yang akan diterima penyimpan. Berikut ini

prinsip-prinsip yang berlaku pada bank syariah (Kasmir, 2012:24):

Page 34: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) RETURN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28245/1/MUHA… · (ldr) dan. non performing loan (npl) terhadap tingkat

18

(1) Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah).

(2) Pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal

(musharakah).

(3) Prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan

(murabahah).

(4) Pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni tanpa

pilihan (ijarah).

(5) Pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari

pihak bank oleh pihak lain (ijarah wa iqtina).

Menurut penjelasan di atas, dalam rangka menjalankan

kegiatannya, bank syariah harus berlandaskan pada Alquran dan

hadis. Bank syariah mengharamkan penggunaan harga produknya

dengan bunga tertentu. Bagi bank syariah, bunga bank adalah riba.

Dewasa ini selain produk perbankan syariah, produk-

produk keuangan syariah lainnya sudah memasuki sektor

perekonomian di berbagai negara, antara lain produk pasar modal

syariah (misalnya obligasi syariah), reksa dana syariah, indeks

syariah, dan di sector industry asuransi dikenal pula dengan

asuransi berdasarkan prinsip syariah (Siamat, 2005:408).

2. Tingkat Suku Bunga

Bunga adalah biaya yang dibayar oleh peminjam atas penggunaan

dananya. Perusahaan dan pemerintah meminjam dana dengan menerbitkan

obligasi, dan mereka membayar bunga kepada perusahaan dan rumah tangga

Page 35: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) RETURN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28245/1/MUHA… · (ldr) dan. non performing loan (npl) terhadap tingkat

19

yang membeli obligasi tersebut. Rumah tangga atau perusahaan yang telah

meminjam dari sebuah bank harus membayar bunga atau pinjaman tersebut

kepada bank (Case dan Fair, 2004:153).

Berdasarkan para ahli suku bunga dibedakan menjadi dua, yaitu

(Gilarso, 2003:221):

a. Suku bunga nominal adalah suku bunga yang berlaku di pasar. Tetapi

dalam keadaan inflasi, tingkat bunga nominal belum mencerminkan

besarnya bunga yang sebenarnya.

b. Suku bunga riil adalah suku bunga yang telah mengalami koreksi akibat

inflasi dan didefinisikan sebagai suku bunga nominal dikurangi laju

inflasi

Berikut ini merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi suku bunga

(Kasmir, 2012:37):

a. Kebutuhan Dana

Apabila bank kekurangan dana sementara permohonan pinjaman

meningkat, maka yang dilakukan oleh bank agar kebutuhan dana tersebut

cepat terpenuhidengan meningkatkan suku bunga simpanan. Peningkatan

bunga simpanan secara otomatis akan pula meningkatkan bunga

pinjaman. Namun apabila dana yang ada simpanan banyak sementara

permohonan simpanan sedikit maka bunga simpanan akan turun.

b. Target Laba yang Diinginkan

Jika laba yang diinginkan besar maka bunga pinjaman juga ikut

besar dan demikian juga sebaliknya. Namun untuk menghadapi pesaing

target laba dapat diturunkan seminimal mungkin.

Page 36: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) RETURN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28245/1/MUHA… · (ldr) dan. non performing loan (npl) terhadap tingkat

20

c. Kualitas Jaminan

Semakain likuid jaminan yang diberikan, maka semakin rendah

bunga kredit yang dibebankan dan sebaliknya.

d. Kebijaksanaan Pemerintah

Ada batasan maksimal dan batasan minimal untuk suku bunga

yang diizinkan. Tujuannya adalah agar bank dapat bersaing secara sehat.

e. Jangka Waktu

Semakin panjang jangka waktu pinjaman, maka akan semakin

tinggi bunganya, hal ini disebabkan besarnya kemungkinan resiko di

masa mendatang.

f. Reputasi Perusahaan

Bonafiditas suatu perusahaan yang akan memperoleh kredit

sangat menentukan suku bunga yang akan dibebankan. Karena sebuah

perusahaan bonafid kemungkinan resiko kredit macet dimasa mendatang

relatif kecil dan begitupun sebaliknya.

g. Produk yang Kompetitif

Maksudnya adalah produk yang dibiayai tersebut laku dipasaran.

Untuk produk yang kompetitif bunga kredit yang diberikan relatif rendah

jika dibandingkan dengan produk yang kurang kompetitif.

h. Hubungan Baik

Biasanya bank menggolongkan nasabahnya antara nasabah utama

(primer) nasabah biasa (sekunder). Penggolongan ini didasarkan kepada

keaktifan serta loyalitas nasabah yang bersangkutan terhadap bank.

Page 37: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) RETURN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28245/1/MUHA… · (ldr) dan. non performing loan (npl) terhadap tingkat

21

i. Persaingan

Dalam kondisi tidak stabil dan bank kekurangan dana, maka bank

harus memperhatikan pesaing dalam memperubutkan dana simpanan.

3. Simpanan Deposito Berjangka

Menurut Undang-Undang No.10 tahun 1998 deposito adalah

simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu

berdasarkan perjanjian nasabah penyimpan dengan bank (Kasmir, 2012:65).

Di sisi bank, sumber dana deposito berjangka ini digolongkan sebagai dana

mahal dibandingkan dana lainnya, namun keuntungannya yaitu penyediaan

likuiditas untuk kebutuhan penarikan dana ini hamper dapat diprediksi

secara akurat (Siamat, 2005:301).

Berikut ini jenis-jenis simpanan deposito yang ditawarkan oleh bank

sebagai berikut (Kasmir, 2012:67):

a. Deposito berjangka, merupakan deposito yang dapat dipilih sesuai

dengan kebutuhan deposan yang bersangkutan, yang pada umumnya

berjangka waktu 1, 2, 3, 6, 12, sampai dengan 24 bulan. Deposito

berjangka diterbitkan atas nama baik seseorang atau lembaga si pemilik

deposito berjangka. Penarikan bunga deposito berjangka dapat

dilakuakan setiap bulan atau setelah jatuh tempo atau setelah jangka

waktunya. Penarikan dapat dilakukan secara tunai maupun

pemindahbukuan dan setiap bunga deposito dikenakan pajak dari jumlah

bunga yang diterimanya.

Page 38: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) RETURN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28245/1/MUHA… · (ldr) dan. non performing loan (npl) terhadap tingkat

22

b. Sertifikat deposito, adalah jenis deposito berjangka yang dapat di

pindahtangankan (diperjualbelikan) dalam bentuk sertifikat dan memiliki

jangka waktu yang sama yaitu 1, 2, 3, 6 , 12, dan 24 bulan. Perpindahan

kepemilikan tersebut dimungkinkan karena deposito ini diterbitkan atas

unjuk bukan atas nama seperti dalam deposito berjangka pada umumnya.

Pencairan bunga deposito dapat dilakukan di muka, baik tunai maupun

non-tunai, disamping setiap bulan atau jatuh tempo. Kemudian

peneerbitan nilai sertifikat deposito sudah tercetak dalam berbagai

nominal dan biasnya dalam jumlah bulat sehingga nasabah dapat

membeli dalam lembaran yang bervariasi untuk jumlah nominal yang

diinginkan.

c. Deposito on call (DOC) merupakan deposito yang digunakan untuk

deposan yang memiliki uang dalam jumlah besar atau deposito harian

yang pengambilannya berdasarkan pemberitahuan terlebih dahulu oleh

nasabah yang bersangkutan dengan perjanjian tenggang pengambilan

yang telah disepakati bersama. Penerbitan deposito on call memiliki

jangka waktu minimal 7 hari dan paling lama kurang dari 1 bulan.

Deposito on call diterbitkan atas nama.

4. Capital Adequacy Ratio (CAR)

CAR merupakan rasio kecukupan modal dengan menunjukkan

kemampuan bank saat mempertahankan modal yang mencukupi serta

kemampuan manajemen bank dalam mengidentifikasi, mengukur,

mengawasi serta mengontrol risiko-risiko mungkin timbul karena pengaruh

Page 39: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) RETURN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28245/1/MUHA… · (ldr) dan. non performing loan (npl) terhadap tingkat

23

dari kinerja suatu bank pada saat menghasilkan suatu keuntungan dan

menjaga besarnya modal yang dimiliki perusahaan perbankan (Wulandari

dan Sudjarni, 2013:5).

Menurut Riyadi (2006:145) Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah

rasio kewajiban pemenuhan modal minimum yang harus dimiliki oleh bank

dibagi Aktiva Tertimbang Menurut Resiko (ATMR). CAR memperlihatkan

kemampuan bank dalam memenuhi kecukupan modalnya. CAR merupakan

indikator terhadap kemampuan bank untuk menutupi penurunan aktivanya

sebagai akibat dari kerugian-kerugian bank yang disebabkan oleh aktiva

beresiko, CAR juga menjadi indikator untuk melihat tingkat efisiensi dana

modal bank yang digunakan untuk investasi. Apabila persentase CAR

terlalu kecil (lebih rendah dari standar BI) maka bank tersebut termasuk ke

dalam kategori bank tidak sehat, namun apabila persentase CAR terlalu

besar berarti terlalu besar dana bank yang menganggur (idle fund). Secara

matematis CAR dapat dirumuskan sebagai berikut (Riyadi, 2006:149):

5. Return on Asset (ROA)

Profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan

perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan ukuran

tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh

laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan investasi. Intinya bahwa

penggunaan rasio ini menunjukkan efisiensi perusahaan (Kasmir dan Jakfar,

2010:115).

Page 40: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) RETURN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28245/1/MUHA… · (ldr) dan. non performing loan (npl) terhadap tingkat

24

Profitabilitas suatu perusahaan dapat diukur dengan menghubungkan

antara keuntungan atau laba yang diperoleh dari kegiatan pokok perusahaan

dengan kekayaan atau asset yang dimiliki untuk menghasilkan keuntungan

perusahaan (operating asset). Operating Asset adalah semua aktiva kecuali

investasi jangka panjang dan aktiva-aktiva lain yang tidak digunakan dalam

kegiatan atau usaha memperoleh penghasilan yang rutin atau usaha pokok

perusahaan. ROA (return on asset) adalah rasio keuntungan bersih setelah

pajak untuk menilai seberapa besar tingkat pengembalian dari asset yang

dimiliki oleh perusahaan. ROA yang negatif disebabkan laba perusahaan

dalam kondisi negatif pula atau rugi. Hal ini menunjukkan kemampuan dari

modal yang diinvestasikan secara keseluruhan belum mampu untuk

menghasilkan laba (Hakim, 2006:19). ROA (return on asset); Rasio ini

sering juga disebut sebagai Return on Investment. Hasil pengembalian

investasi atau lebih di kenal dengan nama return on investasi atau return on

total asset merupakan rasio yang menunjukan hasil return atas jumlah

aktiva yang digunakan dalam perusahaan. ROI juga merupakan suatu

ukuran tentang efektifitas manajemen dalam mengelola investasinya.

Disamping itu hasil dari pengembalian investasi menunjukan produktivitas

dari seluruh dana perusahaan, baik dalam modal pinjaman maupun modal

sendiri. Semakin kecil (rendah) rasio ini semakin tidak baik, demikian pula

sebaliknya. Artinya rasio ini digunakan untuk mengukur efektivitas dari

seluruh perusahaan (Kasmir, 2008:201).

Salah satu rasio profitabilitas yaitu return on asset, return on asset

merupakan rasio keuangan yang banyak digunakan untuk mengukur kinerja

Page 41: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) RETURN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28245/1/MUHA… · (ldr) dan. non performing loan (npl) terhadap tingkat

25

perusahaan, khususnya menyangkut profitabilitas perusahaan (Tjiptono dan

Fakhruddin, 2006:200). Return on asset (ROA) menurut Hanafi dan Halim

(2004:83) merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan

menghasilkan laba dengan menggunakan total asset (kekayaan) yang

dipunyai perusahaan setelah disesuaikan dengan biaya-biaya untuk

mendanai asset tersebut.

Mishkin (2007:232) menyatakan bahwa, because owners of a bank

must know whether their bank is being managed well, they need good

measures of bank profitability. A basic measure of bank profitability is

return on assets (ROA).

ROA (return on asset) adalah rasio keuntungan bersih setelah pajak

untuk menilai seberapa besar tingkat pengembalian dari asset yang dimiliki

oleh perusahaan. ROA yang negatif disebabkan laba perusahaan dalam

kondisi negatif pula atau rugi. Hal ini menunjukkan kemampuan dari modal

yang diinvestasikan secara keseluruhan belum mampu untuk menghasilkan

laba (Hakim, 2006:19).

Menurut Riyadi (2006:137) “Return on Assets (ROA) adalah rasio

profitabilitas yang menunjukan perbandingan antara laba (setelah pajak)

dengan total asset bank, rasio ini menunjukan tingkat efisiensi pengelolaan

asset yang dilakukan oleh bank yang bersangkutan”. Adapun rumus dari

return on asset adalah sebagai berikut:

Page 42: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) RETURN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28245/1/MUHA… · (ldr) dan. non performing loan (npl) terhadap tingkat

26

6. Loan to Deposit Ratio (LDR)

Menurut Riyadi (2006:146) LDR adalah perbandingan antara total

kredit yang diberikan dengan total Dana Pihak Ketiga yang dapat dihimpun

oleh Bank. Rasio ini menunjukan salah satu penilaian likuiditas bank dan

dapat dirumuskan sebagai berikut:

Menurut Surat Edaran Bank Indonesia tanggal 29 Mei 1993,

termasuk dalam pengertian dana yang diterima bank adalah sebagai berikut:

a. Giro, deposito, dan tabungan masyarakat.

b. Pinjaman bukan dari bank yang berjangka waktu lebih dari tiga bulan,

tidak termasuk pinjaman subordinasi.

c. Deposito dan pinjaman dari bank lain yang berjangka waktu lebih dari

tiga bulan.

d. Surat berharga yang ditebitkan oleh bank yang berjangka waktu lebih

dari tiga bulan.

e. Modal pinjaman.

f. Modal inti.

Berdasarkan rumus di atas, yang dimaksud jumlah kredit yaitu kredit

yang diberikan bank yang sudah ditarik atau direalisasi. Sedangkan dana

pihak ketiga meliputi simpanan masyarakat yang berupa giro, tabungan, dan

berbagai jenis deposito, KLBI yang diberikan Bank Indonesia kepada bank

yang bersangkutan, serta modal inti dari bank yang bersangkutan.

Page 43: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) RETURN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28245/1/MUHA… · (ldr) dan. non performing loan (npl) terhadap tingkat

27

Rasio ini juga merupakan teknik yang sangat umum digunakan

untuk mengukur posisi atau kemampuan likuiditas bank. Rasio ini

merupakan indikator kerawanan maupun kemampuan suatu bank. Sebagian

praktisi perbankan menyepakati bahwa batas aman dari LDR suatu bank

adalah sekitar 80%. Namun, batas toleransi berkisar antara 85% dan 100%

(Dendawijaya, 2006:118).

Semakin tinggi rasio ini maka semakin buruk kondisi likuiditas

bank. Bank Indonesia member nilai nol (0) bagi bank yang memiliki rasio

sebesar 115% atau lebih berdasarkan ketentuan penilaian tingkat kesehatan

bank untuk faktor likuiditas (Siamat, 2005:344). Maka dapat disimpulkan

bahwa LDR berpengaruh negatif terhadap profitabilitas perbankan.

7. Non Performing Loan (NPL)

Menurut Darmawan dalam Artwienda (2009:21) NPL merupakan

rasio yang dipergunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam

mengkover risiko kegagalan pengembalian kredit oleh debitur. Menurut

Siamat (2005:358) NPL dapat diartikan sebagai pinjaman yang mengalami

kesulitan pelunasan akibat faktor kesengajaan dan atau karena faktor

eksternal di luar kemampuan debitur. Dari pengertian di atas dapat katakan

bahwa NPL mencerminkan risiko kredit, semakin kecil NPL semakin kecil

pula resiko kredit yang ditanggung pihak bank.

Menurut Siamat (2005:361) persyaratan yang ketat dalam kebijakan

kredit akan mengurangi kemungkinan terjadinya kredit bermasalah, namun

Page 44: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) RETURN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28245/1/MUHA… · (ldr) dan. non performing loan (npl) terhadap tingkat

28

tidak akan menghilangkan timbulnya masalah-masalah seperti terjadinya

default atau penunggakan pembayaran.

Menurut Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 3/30/DPNP tanggal

14 Desember 2001 besarnya NPL dihitung sebagai berikut :

Penggolongan kredit atau kolektibilitas kredit berdasarkan kategori

tertentu guna memantau kelancaran pembayaran kembali (angsuran) oleh

debitur. Berdasarkan surat keputusan Direksi Bank Indonesia No.

31/147/Kep/DIR tanggal 12 November 1998 tentang kualitas aktiva

produktif pasal 6 ayat, membagi tingkat kolektibilitas menjadi :

a. Kredit lancar.

Kredit yang perjalanannya lancar atau memuaskan, artinya segala

kewajiban (bunga atau angsuran utang pokok) diselesaikan oleh nasabah

secara baik.

b. Kredit dalam perhatian khusus.

Kredit yang selama 1-2 bulan mutasinya mulai tidak lancar, debitur mulai

menunggak.

c. Kredit tidak lancar.

Kredit yang selama 3 atau 6 bulan mutasinya tidak lancar, pembayaran

bunga atau utang pokoknya tidak baik. Usaha-usaha approach telah

dilakukan tapi hasilnya tetap kurang baik.

Page 45: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) RETURN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28245/1/MUHA… · (ldr) dan. non performing loan (npl) terhadap tingkat

29

d. Kredit diragukan.

Kredit yang telah tidak lancar dan telah jatuh temponya belum dapat juga

diselesaikan oleh debitur yang bersangkutan.

e. Kredit macet.

Sebagai kelanjutan dari usaha penyelesaian atau pengaktifan kembali

kredit yang tidak lancar dan usaha itu tidak berhasil, barulah kredit

tersebut dikategorikan kedalam kredit macet.

Menurut Mabruroh dalam Artwienda (2009:22) NPL berpengaruh

negatif terhadap perubahan laba. Semakin tinggi NPL maka semakin

menurun perubahan laba. Hal ini sejalan dengan Dendawijaya (2006:102)

dimana adanya kredit bermasalah yang semakin besar dibandingkan dengan

aktiva produktifnya dapat mengakibatkan kesempatan untuk memperoleh

pendapatan (income) dari kredit yang diberikan, sehingga mengurangi laba

bank.

8. Pengaruh Kinerja Perbankan terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito

a. Pengaruh CAR terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito

CAR adalah rasio yang memperlihatkan seberapa jauh seluruh

aktiva bank yang mengandung risiko ikut dibiayai dari dana modal

sendiri bank disamping memperoleh dana-dana dari sumber-sumber di

luar bank (Dendawijaya, 2006:120). Dengan demikian CAR rasio

kecukupan modal yang merupakan faktor yang penting bagi bank dalam

rangka pengembangan usaha dan menampung risiko kerugian. Semakin

kecilnya CAR, sebagian perbankan tidak bisa lagi menjalankan kegiatan

operasionalnya. Rendahnya CAR secara langsung akan menyebabkan

Page 46: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) RETURN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28245/1/MUHA… · (ldr) dan. non performing loan (npl) terhadap tingkat

30

corporate value dari perbankan menurun di pasar bursa. Agregasi dari

hal ini akan menyebabkan sentimen yang kurang baik pada pasar yang

secara umum akan membawa perekonomian kearah resesi (Almilia,

2006:2).

Penelitian yang dilakukan oleh Sudarmadi (2009:5) terhadap 5

Bank Persero di Indonesia yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh

CAR (Capital Adequacy Ratio), ROA (Return on Assets) dan LDR (Loan

Deposit Ratio) terhadap tingkat suku bunga deposito berjangka dua belas

bulan untuk kategori Bank Persero di Indonesia, dengan periode

pengamatan selama 3 tahun, dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2008

secara triwulan. Hasil penelitian ini menunjukkan secara parsial adanya

pengaruh yang signifikan dari variabel CAR terhadap tingkat suku bunga

deposito berjangka dua belas bulan pada Bank Persero di Indonesia.

b. Pengaruh ROA terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito

Profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan

perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan

ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini

ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan

investasi. Intinya bahwa penggunaan rasio ini menunjukkan efisiensi

perusahaan (Kasmir dan Jakfar, 2010:115).

Besar kecilnya bagi hasil yang diperoleh pada kontrak

mudharabah salah satunya bergantung pada pendapatan bank.Untuk

mengetahui pendapatan bank, peneliti menggunakan rasio profitabilitas.

Rasio yang digunakan untuk mengukur profitabilitas adalah Return on

Asset (ROA) dan Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional

Page 47: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) RETURN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28245/1/MUHA… · (ldr) dan. non performing loan (npl) terhadap tingkat

31

(BOPO). ROA adalah rasio yang menggambarkan kemampuan bank

dalam mengelola dana yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva

yang menghasilkan keuntungan BOPO adalah rasio yang menunjukkan

tingkat efisiensi kinerja operasional bank. Alasan dipilihnya variabel

ROA dikarenakan analisisnya bersifat komprehensif atau menyeluruh

yaitu meliputi kegiatan penjualan, investasi, dan pengeluaran-

pengeluaran (Isna, 2012:3).

Tingginya ROA suatu bank menunjukkan tingginya profitabilitas.

Dengan profitabilitas yang tinggi, bank dapat mengumpulkan cadangan

dan memperbesar modal untuk mendapatkan kesempatan memberikan

pinjaman dengan lebih luas. Di sisi lain, kredibilitas bank juga meningkat

karena para nasabah merasa aman menyimpan dananya pada bank yang

memiliki profitabilitas tinggi (Raharja, 2011:10).

Penelitian yang dilakukan oleh Almilia dan Utomo (2006)

terhadap Bank Umum yang ada di Indonesia yang masih beroperasi

selama tahun 1999 hingga 2003, dapat menyimpulkan adanya pengaruh

signifikan antara ROA terhadap penetapan tingkat suku bunga deposito.

Hasil ini menunjukkan setiap kali ada perubahan pada ROA maka bank-

bank umum harus segera melakukan perubahan pada tingkat suku bunga

deposito dua belas bulannya.

c. Pengaruh LDR terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito

Menurut Riyadi (2006:146) LDR adalah perbandingan antara

total kredit yang diberikan dengan total Dana Pihak Ketiga yang dapat

dihimpun oleh Bank. Apabila LDR perbankan meningkat maka dapat

dikatakan bahwa bank tersebut menjalankan fungsinya sebagai lembaga

Page 48: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) RETURN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28245/1/MUHA… · (ldr) dan. non performing loan (npl) terhadap tingkat

32

intermediasi dengan baik karena tidak hanya mampu menghimpun dana,

tetapi bank tersebut juga mampu menyalurkan dananya lagi dalam bentuk

kredit yang diberikan.

Jika diasumsikan tingkat suku bunga deposito memiliki hubungan

yang searah dengan tingkat suku bunga kredit, maka LDR dan tingkat

suku bunga deposito akan memiliki hubungan yang negatif. Naiknya

suku bunga deposito akan meningkatkan pula suku bunga kredit, secara

otomatis hal ini menambah biaya yang akan ditanggung debitur saat

meminjam di bank sehingga minat masyarakat untuk melakukan

pinjaman di bank akan menurun karena tingkat suku bunga kreditnya

naik. Keadaan ini menyebabkan menurunnya LDR pada perbankan

(Raharja, 2011:9).

d. Pengaruh NPL terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito

Menurut Darmawan dalam Artwienda (2009:21) NPL merupakan

rasio yang dipergunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam

mengkover risiko kegagalan pengembalian kredit oleh debitur. Menurut

Siamat (2005:358) NPL dapat diartikan sebagai pinjaman yang

mengalami kesulitan pelunasan akibat faktor kesengajaan dan atau

karena faktor eksternal di luar kemampuan debitur. Dari pengertian di

atas dapat katakan bahwa NPL mencerminkan risiko kredit, semakin

kecil NPL semakin kecil pula resiko kredit yang ditanggung pihak bank.

Penelitian yang dilakukan oleh Wiranata (2008) terhadap faktor-

faktor yang mempengaruhi tingkat suku bunga deposito berjangka pada

bank umum, Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui

perkembangan kondisi eksternal dan internal perbankan serta mengetahui

Page 49: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) RETURN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28245/1/MUHA… · (ldr) dan. non performing loan (npl) terhadap tingkat

33

risiko yang muncul akibat semakin ketatnya persaingan dikalangan

perbankan. Sampel penelitian adalah 130 bank umum yang beroperasi

pada bulan Maret 2003 – Desember 2007. Hasil penelitian menyatakan

bahwa NPL, LDR, CAR dan inflasi berpengaruh terhadap tingkat suku

bunga deposito berjangka pada bank umum.

B. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu merupakan acuan dalam suatu penelitian, sebagai

pembanding penelitian saat ini dengan penelitian sebelumnya. Adapun

penelitian terdahulu yang dapat dijadikan perbandingan dengan penelitian

sebelumnya disajikan pada tabel berikut:

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu

Peneliti

(Tahun)

Judul

Penelitian

Variabel Metode

Analisis

Kesimpulan

Almilia dan

Utomo

(2006)

Faktor-faktor

yang

Mempengaruhi

Tingkat Suku

Bunga

Deposito

Berjangka

pada Bank

Umum di

Indonesia

X = CAR,

LDR, ROA,

Inflasi,

Likuiditas

perekonomian,

Pertumbuhan

ekonomi

Y = Suku

bunga deposito

Regresi

Linear

Berganda

Hasil penelitian

menyatakan

bahwa CAR,

ROA, LDR, GDP,

likuiditas

perekonomian

dan inflasi

berpengaruh

terhadap suku

bunga deposito

berjangka 3 bulan

Wiranata

(2008)

Analisis

Faktor-Faktor

yang

Mempengaruhi

Tingkat Suku

Bunga

Deposito Pada

Bank Umum

X = NPL,

LDR, CAR

dan Inflasi.

Y = Suku

Bunga

Deposito

Regresi

linear

berganda

NPL, LDR, CAR

dan inflasi

berpengaruh

terhadap tingkat

suku bunga

deposito

berjangka pada

bank umum

Berlanjut Ke Halaman Berikutnya

Page 50: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) RETURN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28245/1/MUHA… · (ldr) dan. non performing loan (npl) terhadap tingkat

34

Tabel 2.1 (Lanjutan)

Peneliti

(Tahun)

Judul

Penelitian

Variabel Metode

Analisis

Kesimpulan

Sudarmadi &

Oswari

(2009)

The Influence

of Capital

Adequacy

Ratio, Return

on Asset, and

Loan to

Deposit Ratio

to Deposit

Twelve Month

Bank Persero

in Indonesia

X = CAR,

ROA, LDR.

Y = Suku

bunga deposito

berjangka 12

bulan

Regresi

linear

berganda

1) Secara simultan

ada pengaruh

yang signifikan

dari variabel

CAR, ROA, LDR

terhadap tingkat

suku bunga

deposito

berjangka dua

belas bulan pada

Bank Persero di

Indonesia. Secara

parsial hanya

variabel CAR

yang memiliki

pengaruh

signifikan

terhadap tingkat

suku bunga

deposito

berjangka 12.

Raharja

(2011)

Analisis

Faktor-Faktor

yang

Mempengaruhi

Tingkat Suku

Bunga

Deposito Bank

Umum di

Indonesia

Tahun 2006-

2009

X =

CAR,LDR,RO

A dan Inflasi.

Y = Tingkat

Suku Bunga

Deposito Bank

Umum Di

Indonesia

Regresi

Linear

Berganda

2) Berdasarkan hasil

penelitian secara

simultan

berpengaruh

terhadap tingkat

suku bunga

deposito

sedangkan secara

parsial CAR,

LDR dan inflasi

berpengaruh

secara signifikan

sementara ROA

tidak berpengaruh

Berlanjut Ke Halaman Berikutnya

Page 51: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) RETURN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28245/1/MUHA… · (ldr) dan. non performing loan (npl) terhadap tingkat

35

Tabel 2.1 (Lanjutan)

Peneliti (Tahun)

Judul Penelitian

Variabel Metode Analisis

Kesimpulan

Rosianto dan Susilowati

(2013)

Pengaruh LDR, CAR, dan ROA terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka

X = LDR, CAR dan ROA. Y = Tingkat Suku Bunga Deposito Bank Umum Di Indonesia

Regresi Linier Berganda

Hasil penelitian menyatakan bahwa LDR berpengaruh positif, CAR tidak berpengaruh dan negatif dan ROA berpengaruh negatif terhadap tingkat suku bunga deposito berjangka

Prihastuti (2007)

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka pada Bank Persero di Indonesia

X = ROA, CAR, LDR, BOPO dan NPL Y = Tingkat Suku Bunga Deposito Bank Persero Di Indonesia

Regresi Linier Berganda

Pada penetapan tingkat suku bunga deposito berjangka 12 bulan, variabel variabel bebas yang berpengaruh sigifikan adalah variabel ROA, LDR dan BOPO. sedangkan NPL tidak berpengaruh terhadap suku bunga deposito berjangka 12 bulan dibandingkan dengan suku bunga deposito berjangka 1,3 dan 6 bulan.

Jurnal Penelitian Terdahulu

C. Kerangka Pemikiran

Dari pemaparan telaah pustaka di atas, maka susunan kerangka berpikir

teoritis yang dibangun adalah sebagai berikut:

Page 52: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) RETURN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28245/1/MUHA… · (ldr) dan. non performing loan (npl) terhadap tingkat

36

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran

CAR ROA NPL LDR

Tingkat Suku

Bunga Deposito

Berjangka

Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

2. Uji Multikolinieritas

3. Uji Heteroskedastisitas

4. Uji Autokorelasi

Uji Hipotesis

1. Uji t

2. Uji F

Uji Regresi Berganda

Kesimpulan

dan Saran

Koefisiensi Determinasi

Page 53: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) RETURN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28245/1/MUHA… · (ldr) dan. non performing loan (npl) terhadap tingkat

37

D. Hipotesis

Berdasarkan teori dan permasalahan yang ada, dapat dirumuskan

hipotesis alternatif sebagai berikut :

1. Ho1: Tidak terdapat pengaruh CAR terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito

Berjangka Tiga Bulan.

Ha1: Terdapat pengaruh CAR terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito

Berjangka Tiga Bulan.

2. Ho2: Tidak terdapat pengaruh ROA terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito

Berjangka Tiga Bulan.

Ha2: Terdapat pengaruh ROA terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito

Berjangka Tiga Bulan.

3. Ho3 : Tidak terdapat pengaruh LDR terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito

Berjangka Tiga Bulan.

Ha3 : Terdapat pengaruh LDR terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito

Berjangka Tiga Bulan.

4. Ho4 : Tidak terdapat pengaruh NPL terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito

Berjangka Tiga Bulan.

Ha4 : Terdapat pengaruh NPL terhadap Tingkat Suku Bunga Deposito

Berjangka Tiga Bulan.

5. Ho5: Tidak terdapat pengaruh CAR, ROA, LDR dan NPL terhadap Tingkat

Suku Bunga Deposito Berjangka Tiga Bulan.

Ha5: Terdapat pengaruh CAR, ROA, LDR dan NPL terhadap Tingkat Suku

Bunga Deposito Berjangka Tiga Bulan.

Page 54: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) RETURN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28245/1/MUHA… · (ldr) dan. non performing loan (npl) terhadap tingkat

38

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Pada penelitian ini yang dijadikan objek penelitian adalah pada

perusahaan perbankan yang termasuk dalam bank Persero periode 2004 - 2012

dan penelitian dilakukan pada tahun 2014. Adapun yang akan dibahas terbatas

hanya pada seberapa besar pengaruh capital adequacy ratio (X1), return on

asset (X2), loan deposit ratio (X3) dan non perfoming loan (X4) terhadap

variabel dependen, yaitu tingkat suku bunga deposito berjangka tiga bulan.

Sebagai variabel independen pada penelitian ini adalah yang diberi

capital adequacy ratio (X1), return on asset (X2), loan deposit ratio (X3) dan

non perfoming loan (X4). Sedangkan variabel dependen pada penelitian ini

adalah tingkat suku bunga deposito berjangka tiga bulan yang diberi lambang

(Y).

B. Metode Pemilihan Sampel

Populasi merupakan subyek penelitian. Menurut Sugiyono (2010:117)

populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan

hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi dari

penelitian ini adalah jumlah bank umum sesuai data yang dirilis oleh Otoritas

Page 55: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) RETURN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28245/1/MUHA… · (ldr) dan. non performing loan (npl) terhadap tingkat

39

Jasa Keuangan per Oktober 2013 pada situs resminya

(www.ojk.go.id/dl.php?i=1966) diakses pada tanggal 20 Juni 2014)yaitu

mencantumkan 120 bank. Jumlah tersebut terbagi-bagi menjadi beberapa

kategori sesuai dengan jenis kepemilikannyadan ruang lingkup operasinya.

Menurut Sugiyono (2010:118) sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Apabila peneliti melakukan

penelitian terhadap populasi yang besar, sementara peneliti ingin meneliti

tentang populasi tersebut dan peneliti memiliki keterbatasan dana, tenaga dan

waktu, maka peneliti menggunakan teknik pengambilan sampel, sehingga

generalisasi kepada populasi yang diteliti. Maknanya sampel yang diambil

dapat mewakili atau representatif bagi populasi tersebut.

Metode penentuan sampel dalam penentuan ini menggunakan

purposive sampling, yaitu yaitu metode pengambilan sampel yang tidak

bersifat acak danberdasarkan kriteria-kriteria tertentu. Alasan utamanya adalah

karena objek penelitian ini sangat jelas bahwa bank yang dibedakan atas jenis

kepemilikannya dan jumlahsampel yang termasuk dalam penelitian ini

tergolong tidak banyak, yaitu kurang dari 5, sehingga pemilihan sampelnya

tidak diacak.

Sampel yang dipilih berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu,

antara lain:

1. Bank yang menjadi sampel merupakan Bank Umum Persero sesuai definisi

yang telah dipaparkan sebelumnya serta sesuai dengan daftar nama dan

kantor bank yang telah dirilis di Bank Indonesia.

Page 56: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) RETURN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28245/1/MUHA… · (ldr) dan. non performing loan (npl) terhadap tingkat

40

2. Data mengenai laporan keuangan bank triwulan per 31 Maret 2004-2012

tersedia diwebsite Bank Indonesia.

3. Bank Umum Persero menjalankan usahanya secara umum sesuai dengan

UU No.10 Tahun 1998 tentang Perbankan.

Sampel penelitian ini adalah bank-bank persero yang berjumlah 4 bank

umum yang dimaksud meliputi bank Mandiri, BRI, BNI dan BTN. Data

pemberian kredit bank persero yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia per-

triwulan dari maret tahun 2004 hingga desember tahun 2012.

C. Metode Pengumpulan Data

Data yang diperoleh dalam penelitian ini merupakan data sekunder

yang berasal dari literatur-literatur/sumber lain dari dalam maupun luar BI,

BPS. sedangkan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

1. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain (sudah

tersedia) dan digunakan untuk penelitian lain. Data tersebut meliputi:

a. Laporan keuangan bank umum persero tentang tingkat suku bunga

deposito berjangka yang dipublikasikan oleh BI.

b. Data rasio keuangan yang di pubilkasikan BI dan BPS

c. Data penelitian ini menurut waktunya merupakan data time series atau

juga disebut data deret waktu yang merupakan data deret waktu yang

merupakan sekumpulan data dari suatu fenomena tertentu dalam berbagai

interval waktu tertentu.

Page 57: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) RETURN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28245/1/MUHA… · (ldr) dan. non performing loan (npl) terhadap tingkat

41

2. Library Research

Merupakan teknik pengumpulan data yang dilengkapi pula dengan

membaca dan mempelajari serta menganalisis literature yang bersumber

dari buku-buku dan jurnal-jurnal yang berkaitan dengan penelitian ini. Hal

ini dilakukan untuk mendapat landasan teori dan konsep yang tersusun.

Peneliti melakukan penelitian dengan membaca, mengutip bahan-bahan

yang berkenaan dengan penelitian.

D. Metode Analisis Data

Berdasarkan tujuan penelitian, maka metode analisis data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Analisa Pengujian Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data

yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum,

minimum, sum, range, kurtosis dan skewness (kemencengan distribusi)

(Ghozali, 2009:19). Dengan menggunakan pengujian statistik berbantuan

software Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 20 akan

diketahui rata-rata, nilai minimum dan maksimum, dan standar deviasi dari

setiap variabel yang digunakan.

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas Data

Uji Normalitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi

dependen variabel, independen variabel ataupun keduanya mempunyai

Page 58: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) RETURN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28245/1/MUHA… · (ldr) dan. non performing loan (npl) terhadap tingkat

42

distribusi yang normal atau tidak. Salah satu cara untuk melihat data

yang telah memenuhi uji Normalitas adalah dengan menggunakan

normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari

distribusi normal.

Tujuan dari uji normalitas ini adalah untuk menguji apakah model

regresi mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik

adalah bila distribusi errornya normal atau mendekati normal. Terdapat

dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau

tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik (Ghozali, 2009:160).

1) Pengujian Normalitas Menggunakan P-Plot

Metode yang digunakan dalam analisis grafik adalah dengan

melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi

kumulatif dari distribusi normal. Deteksi normalitas dapat dilakukan

dengan:

a) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah

garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

b) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak

mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi

asumsi normalitas.

2) Pengujian Normalitas Menggunakan Kolmogorov Smirnov

Selain itu penelitian uji normalitas dapat juga menggunakan uji

Kolmogorov Smirnov dengan bantuan program SPSS. Dalam

penelitian ini, uji yang dilakukan untuk menentukan normalitas

Page 59: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) RETURN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28245/1/MUHA… · (ldr) dan. non performing loan (npl) terhadap tingkat

43

dengan menggunakan statistik Kolmogorov – Smirnov (Ghozali,

2009:160). Cara untuk mendeteksi normalitas dengan menentukan

terlebih dahulu hipotesis pengujian, yaitu:

Hipotesis nol (Ho) : data terdistribusi secara normal

Hipotesis Alternatif (Ha) : data tidak terdistribusi secara normal

b. Uji Multikolinearitas

Ghozali (2009:105) menyatakan bahwa Uji multikolinearitas

bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya

korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik

seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen (Ghozali,

2009:106). Uji multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai

tolerance dan variance Inflatiion Factor (VIF) dari hasil analisis dengan

menggunakan SPSS. Apabila nilai tolerance value lebih tinggi daripada

0,10 atau VIF lebih kecil dari 10 maka dapat disimpulkan tidak terjadi

multikolinearitas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda

disebut heteroskedastisitas. Data yang baik yaitu homoskedastisitas yaitu

kesamaan varians dan residual. Cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya

heteroskedastisitas yaitu melihat hasil output SPSS melalui grafik

Page 60: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) RETURN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28245/1/MUHA… · (ldr) dan. non performing loan (npl) terhadap tingkat

44

scatterplot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED

dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas

dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik

scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang

telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y

sesungguhnya) yang telah di-studentized (Ghozali, 2009:139). Dasar

analisis dari uji heteroskedastisitas adalah sebagai berikut:

1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola

tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit),

maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar diatas dan

dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi

heteroskedastisitas.

d. Uji Autokolerasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah

model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada

periode t dengan kesalahan pada periode t-1 sebelumnya. Autokorelasi

muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu satu sama

lainnya. Masalah ini timbul karena residual (kesalahan pengganggu)

tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Hal ini sering

ditemukan pada data rentet waktu (time series) karena “gangguan” pada

seorang individu kelompok cenderung mempengaruhi “gangguan” pada

individu kelompok yang sama pada periode berikutnya. Pada data

crossection (silang waktu), masalah autokorelasi relatif jarang terjadi

Page 61: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) RETURN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28245/1/MUHA… · (ldr) dan. non performing loan (npl) terhadap tingkat

45

karena “gangguan” pada observasi yang berbeda berasal dari individu

kelompok yang berbeda. Model regresi yang baik adalah regresi yang

bebas dari autokorelasi (Ghozali 2009:139). Adanya autokorelasi dapat

mengakibatkan:

1) Varians sampel tidak dapat menggambarkan varians populasi.

2) Model regresi yang dihasilkan tidak dapat digunakan untuk menduga

nilai variabel terikat dari nilai variabel bebas tertentu.

3) Varians dari koefisiennya menjadi tidak minim lagi, sehingga

koefisien estimasi yang diperoleh kurang akurat. Uji t tidak berlaku

lagi, jika uji t tersebut tetap digunakan, maka kesimpulan yang

diperoleh salah.

Uji durbin Watson hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat

satu (first order autocorrelation) dan mensyaratkan adanya intercept

(konstanta) dalam model regresi dan tidak ada variabel lagi di antara

variabel independen hipotesis yang akan diuji adalah:

Ho : tidak ada autokorelasi (r = 0)

Ha : ada autokorelasi (r ≠ 0)

Tabel 3.1

Pengambilan Keputusan Ada Tidaknya Autokorelasi

Hipotesis nol Keputusan Jika

Tdk ada autokorelasi positif

Tdk ada autokorelasi positif

Tdk ada korelasi negatif

Tdk ada korelasi negatif

Tdk ada autokorelasi positf atau

negatif

Tolak

No decision

Tolak

No decision

Tdk ditolak

0 < d < dl

dl ≤ d ≤ du

4 dl d 4

4 – da ≤ d ≤ 4 - dl

Du < d < 4 - du

Sumber: Ghozali, 2009:99

Page 62: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) RETURN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28245/1/MUHA… · (ldr) dan. non performing loan (npl) terhadap tingkat

46

3. Uji Hipotesis Penelitian

a. Uji Signifikan Parsial (Uji t)

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh

satu variabel individu independen secara individu dalam menerangkan

variabel dependen (Ghozali, 2009:177).

Apabila thitung > ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti

variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

variabel dependen dengan menggunakan tingkat signifikan sebesar 5%,

jika nilai thitung > ttabel maka secara satu persatu variabel independen

mempengaruhi variabel dependen. Selain itu, dapat juga dengan melihat

nilai probabilitas. Jika nilai probabilitas lebih kecil daripada 0,05 (untuk

tingkat signifikansi=5%), maka variabel independen secara satu persatu

berpengaruh terhadap variabel dependen. Sedangkan jika nilai

probabilitas lebih besar dari pada 0,05 maka variabel independen secara

satu persatu tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Hipotesis

yang digunakan adalah sebagai berikut:

1) Ho : β = 0, Tidak terdapat pengaruh signifikan secara parsial antara

variabel independen terhadap variabel dependen.

2) Ha : β ≠ 0, Terdapat pengaruh signifikan secara parsial antara

variabel independen terhadap variabel dependen.

Dalam penelitian ini menggunakan uji signifikan dua arah atau

two tailed test, yaitu suatu uji yang mempunyai dua daerah penolakan Ho

yaitu terletak di ujung sebelah kanan dan kiri. Dalam pengujian dua arah,

Page 63: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) RETURN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28245/1/MUHA… · (ldr) dan. non performing loan (npl) terhadap tingkat

47

biasa digunakan untuk tanda sama dengan (=) pada hipotesis nol dan

tanda tidak sama dengan (≠) pada hipotesis alternatif. Tanda (=) dan (≠)

ini tidak menunjukan satu arah, sehingga pengujian dilakukan untuk dua

arah (Suharyadi dan Purwanto S.K., 2009:88-89). Kriteria dalam uji

parsial (Uji t) dapat dilihat berdasarkan uji hipotesis dengan

membandingkan thitung dengan ttabel yaitu, 1) Apabila - thitung < - ttabel atau

thitung > ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya variabel

independen secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

variabel dependen, 2) Apabila thitung ≤ ttabel atau - thitung ≥ - ttabel, maka Ho

diterima dan Ha ditolak, artinya variabel independen secara parsial tidak

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen. Selain

itu, dapat juga dengan melihat nilai probabilitas. Jika nilai probabilitas

lebih kecil daripada 0,05 (untuk tingkat signifikansi=5%), maka variabel

independen secara satu persatu berpengaruh terhadap variabel dependen.

Sedangkan jika nilai probabilitas lebih besar dari pada 0,05 maka

variabel independen secara satu persatu tidak berpengaruh terhadap

variabel dependen.

b. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Pengujian ini bertujuan untuk membuktikan apakah variabel-

variabel independen (X) secara simultan (bersama-sama) mempunyai

pengaruh terhadap variabel dependen (Y). (Ghozali, 2009:177).

Apabila Fhitung > Ftabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, yang

berarti variabel independen mempunyai pengaruh yang signifikan

Page 64: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) RETURN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28245/1/MUHA… · (ldr) dan. non performing loan (npl) terhadap tingkat

48

terhadap variabel dependen dengan menggunakan tingkat signifikan

sebesar 5%, jika nilai Fhitung > Ftabel maka secara bersama-sama seluruh

variabel independen mempengaruhi variabel dependen. Selain itu, dapat

juga dengan melihat nilai probabilitas. Jika nilai probabilitas lebih kecil

daripada 0,05 (untuk tingkat signifikansi=5%), maka variabel independen

secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen.

Sedangkan jika nilai probabilitas lebih besar dari pada 0,05 maka

variabel independen secara serentak tidak berpengaruh terhadap variabel

dependen. Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut:

1) Ho : β = 0, Tidak terdapat pengaruh signifikan secara simultan

antara variabel independen terhadap variabel dependen.

2) Ha : β ≠ 0, Terdapat pengaruh signifikan secara simultan antara

varibel independen terhadap variabel dependen.

4. Koefisien Persamaan Regresi Linier Berganda

Persamaan regresi ini bertujuan untuk memprediksi besarnya

keterikatan dengan menggunakan data variabel bebas yang sudah diketahui

besarnya (Santoso, 2010:163). Metode yang digunakan untuk menganalisis

skripsi ini adalah menggunakan model analisis regresi berganda, dengan

beberapa pengujian data yang berasal dari BEI. Variabel-variabel yang

terdiri dari variabel terikat (Y) dan variabel bebas (X). Variabel terikat

terdiri dari satu variabel, yaitu “nilai perusahaan”, dan Variabel bebas yang

terdiri dari "return on asset dan kebijakan deviden" Dari variabel-variabel

Page 65: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) RETURN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28245/1/MUHA… · (ldr) dan. non performing loan (npl) terhadap tingkat

49

tersebut akan diteliti suatu analisa apakah adanya pengaruh variabel X

terhadap Variabel Y dalam analisis regresi. Dalam analisis akan

menggunakan alat analisis berupa suatu software SPSS.20.

Y = a + β1X1 + β2X2 + + β3X3 + β4X4 + εi

Keterangan :

a : Konstanta

Y : Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Tiga Bulan

b1 - b2 : Koefisien Regresi

X1 : Capital Adequacy Ratio

X2 : Return on Asset

X3 : Loan Deposit Ratio

X4 : Non Perfoming Loan

εi : Standard Error

5. Koefisien Determinasi (Adjusted R²)

Menurut Ghozali (2009:177) menyatakan Uji koefisien determinasi

bertujuan untuk melihat seberapa besar kemampuan variabel bebas

menjelaskan variabel terikat yang dilihat melalui adjusted R². Adjusted R²

ini digunakan karena variabel bebas dalam penelitian ini lebih dari dua.

Nilainya terletak antara 0 dan 1. Jika hasil yang diperoleh > 0,5, maka

model yang digunakan dianggap cukup handal dalam membuat estimasi.

Semakin besar angka Adjusted R² maka semakin baik model yang

digunakan untuk menjelaskan pengaruh variabel bebas terhadap variabel

terikatnya. Jika Adjusted R² semakin kecil berarti semakin lemah model

tersebut untuk menjelaskan variabilitas dari variabel terikatnya.

Page 66: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) RETURN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28245/1/MUHA… · (ldr) dan. non performing loan (npl) terhadap tingkat

50

E. Operasional Variabel Penelitian

1. Variabel Dependen

Tingkat bunga deposito berjangka adalah suatu harga penggunaan

uang yang dapat diukur dari besarnya penggunaan uang dalam jangka waktu

tertentu yang disesuaikan dengan tingkat permintaan dalam pasar dana

investasi sebagai imbalan atas penanaman dana pada deposito berjangka.

Variabel ini dinyatakan dalam persen. Pengukuran yang digunakan adalah

satuan persentase dan data yang diambil adalah tingkat suku bunga deposito

mulai bulan Maret 2004-Desember 2012.

2. Variabel Independen

a. Capital Adequecy Ratio (CAR)

CAR adalah rasio kinerja bank untuk mengukur kecukupan modal

yang dimiliki bank untuk menunjang aktiva yang mengandung atau

menghasilkan risiko. Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia, bank yang

dinyatakan termasuk sebagai bank yang sehat harus memiliki CAR

paling sedikit 8%. CAR dapat dirumuskan sebagai berikut:

b. Return on Assets (ROA)

Menurut Riyadi (2006:137) “Return on Assets (ROA) adalah

rasio profitabilitas yang menunjukan perbandingan antara laba (sebelum

pajak) dengan total asset bank, rasio ini menunjukan tingkat efisiensi

Page 67: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) RETURN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28245/1/MUHA… · (ldr) dan. non performing loan (npl) terhadap tingkat

51

pengelolaan asset yang dilakukan oleh bank yang bersangkutan”. Adapun

rumus dari return on asset adalah sebagai berikut:

c. Loan to Deposit Ratio (LDR)

LDR adalah perbandingan antara total kredit yang diberikan

dengan total Dana Pihak Ketiga yang dapat dihimpun oleh Bank. Rasio

ini menunjukan salah satu penilaian likuiditas bank dan dapat

dirumuskan sebagai berikut:

d. Non Performing Loan (NPL)

NPL menunjukan kemampuan kolektibilitaas sebuah bank dalam

mengumpulkan kembali kredit yang dikeluarkan oleh bank sampai lunas.

NPL merupakan persentase jumlah kredit bermasalah (dengan kriteria

kurang lancar, diragukan, dan macet). NPL mempunyai hubungan yang

negatif terhadap kredit. NPL dapat dirumuskan sebagai berikut:

Page 68: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) RETURN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28245/1/MUHA… · (ldr) dan. non performing loan (npl) terhadap tingkat

52

Tabel 3.2

Operasional Variabel Penelitian

Variabel Indikator Satuan Skala

Capital Adequacy Ratio (CAR) / X1

Sumber: Riyadi, 2006:149

Persen Rasio

Return on Asset (ROA) / X2

Sumber: Riyadi (2006:137)

Persen Rasio

Loan Deposit Ratio (LDR) / X3

Sumber: Riyadi (2006:146)

Persen Rasio

Non Performing Loan (NPL) / X4

Sumber: Siamat (2005:361)

Persen Rasio

Tingkat Bunga Deposito

Berjangka / Y

Sumber: Kasmir, 2012:65

Rata - rata tingkat

suku bunga

deposito berjangka

tiga bulan pada

Bank Persero

Persen Rasio

Page 69: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) RETURN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28245/1/MUHA… · (ldr) dan. non performing loan (npl) terhadap tingkat

53

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

1. Sejarah Perkembangan Perbankan di Indonesia.

a. Periode 1988 - 1996

Dikeluarkannya paket deregulasi 27 Oktober 1988 (Pakto 88),

antara lain berupa relaksasi ketentuan permodalan untuk pendirian bank

baru telah menyebabkan munculnya sejumlah bank umum berskala kecil

dan menengah. Pada puncaknya, jumlah bank umum di Indonesia

membengkak dari 111 bank pada Oktober 1988 menjadi 240 bank pada

tahun 1994‐1995, sementara jumlah Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

meningkat drastis dari 8.041 pada tahun 1988 menjadi 9.310 BPR pada

tahun 1996.

b. Periode 1997 – 1998

Pertumbuhan pesat yang terjadi pada periode 1988 – 1996

berbalik arah ketika memasuki periode 1997 - 1998 karena terbentur

pada krisis keuangan dan perbankan. Bank Indonesia, Pemerintah, dan

juga lembaga‐lembaga internasional berupaya keras menanggulangi

krisis tersebut, antara lain dengan melaksanakan rekapitalisasi perbankan

yang menelan dana lebih dari Rp. 400 triliun terhadap 27 bank dan

melakukan pengambilalihan kepemilikan terhadap 7 bank lainnya.

Page 70: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) RETURN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28245/1/MUHA… · (ldr) dan. non performing loan (npl) terhadap tingkat

54

Secara spesifik langkah‐langkah yang dilakukan untuk menanggulangi

krisis keuangan dan perbankan tersebut adalah:

1) Penyediaan likuiditas kepada perbankan yang dikenal dengan Bantuan

Likuiditas Bank Indonesia (BLBI)

2) Mengidentifikasi dan merekapitalisasi bank‐bank yang masih memiliki

potensi untuk melanjutkan kegiatan usahanya dan bank‐bank yang

memiliki dampak yang signifikan terhadap kebijakannya

3) Menutup bank‐bank yang bermasalah dan melakukan konsolidasi

perbankan dengan melakukan merger

4) Mendirikan lembaga khusus untuk menangani masalah yang ada di

industri perbankan seperti Badan Penyehatan Perbankan Nasional

(BPPN)

5) Memperkuat kewenangan Bank Indonesia dalam Pengawasan

perbankan melalui penetapan Undang‐Undang No. 23/1999 tentang

Bank Indonesia yang menjamin independensi Bank Indonesia dalam

penetapan kebijakan.

c. Periode 1999 - 2002

Krisis perbankan yang demikian parah pada kurun waktu 1997 -

1998 memaksa pemerintah dan Bank Indonesia untuk melakukan

pembenahan di sektor perbankan dalam rangka melakukan stabilisasi

sistem keuangan dan mencegah terulangnya krisis. Langkah penting yang

dilakukan sehubungan dengan itu adalah:

Page 71: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) RETURN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28245/1/MUHA… · (ldr) dan. non performing loan (npl) terhadap tingkat

55

1) Memperkuat kerangka pengaturan dengan menyusun rencana

implementasi yang jelas untuk memenuhi 25 Basel Core Principles for

Effective Banking Supervision yang menjadi standar internasional

bagi pengawasan bank

2) Meningkatkan infrastruktur sistem pembayaran dengan

mengembangkan Real Time Gross Settlements (RTGS)

3) Menerapkan bank guarantee scheme untuk melindungi simpanan

masyarakat di bank

4) Merekstrukturisasi kredit macet, baik yang dilakukan oleh BPPN,

Prakarsa Jakarta maupun Indonesian Debt Restrukturing Agency

(INDRA)

5) Melaksanakan program privatisasi dan divestasi untuk bank‐ bank

BUMN dan bank‐bank yang direkap

6) Meningkatkan persyaratan modal bagi pendirian bank baru.

d. Periode 2002 - Sekarang

Berbagai perkembangan positif pada sektor perbankan sejak

dilaksanakannya program stabilisasi antara lain tampak pada pemberian

kredit yang mulai meningkat pada inovasi produk yang mulai berjalan,

seperti pengembangan produk derivatif (antara lain credit linked notes),

serta kerjasama produk dengan lembaga lain (reksadana dan

bancassurance).

Page 72: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) RETURN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28245/1/MUHA… · (ldr) dan. non performing loan (npl) terhadap tingkat

56

2. Bank Persero

Bank persero atau juga Bank BUMN yang juga dikenal sebagai bank

pemerintah, adalah bank umum yang secara mayoritas sahamnya dimiliki

pemerintah. Di awal dekade 2000-an, restrukturisasi yang sangat

fundamental terhadap bank-bank persero sebagai dampak terjadinya krisis

perbankan. Bank persero yang sebelumnya berjumlah 7 bank diperkecil

jumlahnya menjadi hanya 4 bank. Kebijakan pemerintah terhadap bank

persero dilakukan dengan menggabungkan (merger) Bank Bumi Daya,

Bank Pembangunan Indonesia dan Bank Dagang Negara ke dalam Bank

Mandiri. Sementara BTN, BNI dan BRI tetap harus beroperasi seperti

sebelumnya. Bank Ekspor Impor Indonesia berubah menjadi Bank Ekspor

Indonesia yang tidak lagi beroperasi sebagai bank dan berubah fungsi

menjadi lembaga pembiayaan ekspor. Dengan demikian, fungsi Bank Exim

sebelumnya sebagai bank umum kini tidak lagi dilakukan. Komposisi

kepemilikan bank persero juga ikut mengalami perubahan, di mana saham

bank-bank persero tidak lagi sepenuhnya dimiliki pemerintah. Beberapa

bank persero telah menjadi bank publik melalui penjualan sebagian

sahamnya melalui pasar modal (divestasi) (Siamat, 2005:54). Adapun yang

termasuk ke dalam bank persero adalah sebagai berikut:

Tabel 4.1

Daftar Nama Perusahaan

No Nama Bank Kode

1 PT. Bank Mandiri Tbk MDR

2 PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk BRI

3 PT. Bank Negara Indonesia Tbk BNI

4 PT. Bank Tabungan Negara Tbk BTN

Sumber: www.ojk.go.id/dl.php?i=1966, diakses pada tanggal 20 Juni 2014

Page 73: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) RETURN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28245/1/MUHA… · (ldr) dan. non performing loan (npl) terhadap tingkat

57

B. Hasil Analisis dan Pembahasan

1. Statistik Deskriptif

Penggunaan statistik deskriptif variabel penelitian dimaksudkan agar

dapat memberikan penjelasan yang memudahkan peneliti dalam

menginterpretasikan hasil analisis data dan pembahasannya, berikut

penjelasannya. Statistik deskriptif memberikan gambaran suatu data yang

dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, nilai maksimum dan

minimum. Selengkapnya mengenai hasil statistik deskriptif penelitian dapat

dilihat pada tabel 4.2 sebagai berikut:

Tabel 4.2

Hasil Uji Statistik Deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

CAR 144 .1202 .2981 .179655 .0359870 ROA 144 .0047 .0608 .027703 .0131701 LDR 144 .4332 1.1604 .744917 .1749472 NPL 144 .0022 .2766 .046643 .0564713 SBD 144 .0605 .1697 .091475 .0285102 Valid N (listwise) 144

Sumber: Olahan Data Sekunder, Peneliti 2014

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa variabel independen capital

adequacy ratio (CAR) memiliki nilai minimum sebesar 0,1202 yang

diperoleh BNI pada triwulan III di tahun 2010, sedangkan untuk nilai

maksimumnya yang sebesar 0,2981 diperoleh bank Mandiri pada triwulan I

di tahun 2004. Nilai rata-rata CAR sebesar 0,179655 dan standar deviasinya

adalah sebesar 0,359870.

Kemudian variabel independen return on asset (ROA) memiliki nilai

minimum sebesar 0,0047 yang diperoleh Bank Mandiri pada triwulan IV di

tahun 2005 sedangkan nilai maksimumnya yang sebesar 0,0608 diperoleh

Page 74: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) RETURN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28245/1/MUHA… · (ldr) dan. non performing loan (npl) terhadap tingkat

58

BRI pada triwulan I di tahun 2005. Nilai rata-rata ROA sebesar 0,027703

dan standar deviasinya adalah sebesar 0,0131701.

Variabel independen Loan to Deposit Ratio (LDR) memiliki nilai

minimum sebesar 0,4332 yang diperoleh Bank Mandiroi pada triwulan I di

tahun 2004 sedangkan nilai maksimumnya yang sebesar 1,1604 diperoleh

BTN pada triwulan II di tahun 2010. Nilai rata-rata LDR sebesar 0,744917

dan mememiliki standar deviasinya adalah sebesar 0,1749472.

Variabel independen Non Performing Loan (NPL) memiliki nilai

minimum sebesar 0,0022 yang diperoleh dari BTN di triwulan IV tahun

2004, sedangkan nilai maksimum 0,2766 diperoleh dari Mandiri pada

triwulan I di tahun 2006. Nilai rata-rata NPL sebesar 0,046643 dan standar

deviasinya adalah 0,0564713.

Selanjutnya variabel independen Suku Bunga Deposito Berjangka 3

bulan memiliki nilai minimum sebesar 0,0605 yang diperoleh dari BNI,

BTN, BRI, dan Mandiri pada setiap triwulan II di tahun 2004, sedangkan

nilai maksimumnya yang sebesar 0,1697 diperoleh dari dari BNI, BTN, BRI

serta Mandiri pada triwulan I di tahun 2011. Nilai rata-rata Suku Bunga

Deposito Berjangka 3 bulan sebesar 0,091475 dan standar deviasinya adalah

0,0285102.

Page 75: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) RETURN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28245/1/MUHA… · (ldr) dan. non performing loan (npl) terhadap tingkat

59

2. Hasil Uji Asumsi Klasik

a. Hasil Uji Normalitas Data

Data-data bertipe skala sebagai pada umumnya mengikuti asumsi

distribusi normal. Namun, tidak mustahil suatu data tidak mengikuti

asumsi normalitas. Untuk mengetahui kepastian sebaran data yang

diperoleh harus dilakukan uji normalitas terhadap data yang

bersangkutan. Dengan demikian, analisis statistika yang pertama harus

digunakan dalam rangka analisis data adalah analisis statistik berupa uji

normalitas. Menurut Ghozali (2009:160) uji normalitas bertujuan apakah

dalam model regresi variabel dependen (terikat) dan variabel independen

(bebas) mempunyai kontribusi atau tidak. Untuk mendeteksi apakah

residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan

statistik, adapun hasil uji normalitas pada penelitian ini adalah sebagai

berikut:

2) Hasil Uji Normalitas Secara Menggunakan Grafik P-Plot

Salah satu menentukan uji normalitas yaitu dengan melihat

normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif

dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk suatu garis

lurus diagonal dan ploting data residual akan dibandingkan dengan

garis diagonal (Ghozali, 2009:160). Adapun hasil perhitungan uji

normalitas dengan melihat dari segi grafik yang ditunjukan pada

gambar grafik p-p plot berikut ini:

Page 76: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) RETURN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28245/1/MUHA… · (ldr) dan. non performing loan (npl) terhadap tingkat

60

Gambar 4.1

Hasil Uji Normalitas Data Menggunakan Grafik P – Plot

Sumber: Olahan Data Sekunder, Peneliti 2014

Pada grafik normal plot terlihat titik-titik menyebar di sekitar

garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal.

Kedua grafik ini menunjukkan bahwa model regresi layak dipakai

karena asumsi normalitas (Ghozali 2009:112).

3) Hasil Uji Normalitas Menggunakan Kolmogorov-Smirnov

Uji normalitas secara grafik dapat menyesatkan kalau tidak

hati-hati secara visual kelihatan normal, padahal secara statistik bisa

sebaliknya. Oleh sebab itu dianjurkan disamping uji grafik dilengkapi

dengan uji statistik (Ghozali, 2009:149). Adapun hasil perhitungan uji

normalitas secara statistic yang dilihat berdasarkan uji kolmogorof-

smirnov adalah sebagai berikut:

Page 77: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) RETURN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28245/1/MUHA… · (ldr) dan. non performing loan (npl) terhadap tingkat

61

Tabel 4.3

Hasil Uji Normalitas Menggunakan Kolmogorov - Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 144

Normal Parametersa,b

Mean 0E-7 Std. Deviation 40.16503440

Most Extreme Differences Absolute .096 Positive .096 Negative -.074

Kolmogorov-Smirnov Z 1.151 Asymp. Sig. (2-tailed) .141

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Sumber: Olahan Data Sekunder, Peneliti 2014

Berdasarkan uji kolmogorov-smirnov dapat diketahui bahwa

nilai Asymp. Sig. (2-tailed) pada unstandardized residual memiliki

nilai sig. > 0,05, ini mengartikan bahwa semua data terdistribusi

dengan normal.

b. Hasil Uji Multikolinearitas

Untuk mendeteksi ada tidaknya gejala multikolinearitas antar

variabel independen, digunakan nilai Tolerance dan Variance Inflation

Factor (VIF). Pengujian terhadap gejala multikolinieritas ini dilakukan

untuk mengetahui adanya korelasi yang sempurna antar variabel

independen yang digunakan dalam model regresi (Ghozali, 2009:105).

Tabel 4.4

Hasil Uji Multikolinearitas Coefficients

a

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF

1

(Constant) CAR .699 1.431

ROA .941 1.063

LDR .776 1.289

NPL .567 1.764

a. Dependent Variable: SBD

Sumber: Olahan Data Sekunder, Peneliti 2014

Page 78: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) RETURN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28245/1/MUHA… · (ldr) dan. non performing loan (npl) terhadap tingkat

62

Dari tabel di atas menunjukkan suatu model regresi dinyatakan

bebas dari multikolinearitas adalah jika data mempunyai nilai tolerance

lebih besar dari 0,1 dan nilai VIF lebih kecil dari 10. Dari tabel diatas

diperoleh bahwa semua variabel bebas memiliki nilai tolerance berada di

bawah 1 dan nilai VIF jauh di bawah angka 10. Dengan demikian dalam

model ini tidak ada masalah pada uji multikolinearitas.

c. Uji Heterokedastisitas

Uji Heteroskedastistas bertujuan menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Hasil uji heteroskedastisitas adalah sebagai

berikut (Ghozali 2009:139):

Gambar 4.2

Hasil Uji Heterokedastisitas

Sumber: Olahan Data Sekunder, Peneliti 2014

Page 79: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) RETURN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28245/1/MUHA… · (ldr) dan. non performing loan (npl) terhadap tingkat

63

Dengan melihat grafik scatterplot di atas, terlihat titik-titik

menyebar secara acak, serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka

0 pada sumbu Y. maka dapat diambil kesimpulan bahwa tidak terdapat

gejala heterokedastisitas pada model transformasi regresi yang digunakan

(homokedastisitas).

d. Uji Autokorelasi

Autokorelasi digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah

model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada

periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi

korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Untuk mendeteksi

autokorelasi dalam penelitian ini maka digunakan uji Durbin Watson

(DW).

Tabel 4.5

Hasil Uji Autokorelasi Model Summary

b

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 .269a .072 .045 40.73885 1.856

a. Predictors: (Constant), NPL, ROA, LDR, CAR b. Dependent Variable: SBD

Sumber: Olahan Data Sekunder, Peneliti 2014

Pada tabel di atas diketahui nilai Durbin Watson (d) sebesar 1,856

nilai ini akan dibandingkan dengan nilai tabel dengan menggunakan nilai

signifikansi 5%, jumlah sampel (n) 144 dan jumlah variabel independen

(k) adalah 4. Maka dari tabel didapat nilai du = 1,78 dan 4 – du = 4 –

1,78 = 2,22. Oleh karena nilai du < d < 4-du atau 1,78 < 1,856 < 2,22

maka dapat disimpulkan tidak ada autokorelasi baik positif maupun

negatif.

Page 80: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) RETURN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28245/1/MUHA… · (ldr) dan. non performing loan (npl) terhadap tingkat

64

3. Hasil Uji Hipotesis Penelitian

a. Hasil Uji Hipotesis t (Uji Parsial)

Menurut Ghozali (2009:17), uji t dilakukan untuk melihat apakah

terdapat perbedaan signifikan rata-rata untuk dua kelompok dalam

variabel penelitian. Proses pengujiannya adalah sebagai berikut:

Tabel 4.6

Hasil Uji Hipotesis t (parsial) Coefficients

a

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 72.662 14.513 5.007 .000

CAR -.023 .098 -.023 -.238 .812

ROA -.114 .084 -.114 -1.350 .179

LDR .211 .093 .211 2.272 .025

NPL -.076 .108 -.076 -.701 .485

a. Dependent Variable: SBD

Sumber: Olahan Data Sekunder, Peneliti 2014

Berdasarkan tabel 4.6 dapat dilihat bahwa capital adequacy ratio,

return on asset, non performing loan tidak berpengaruh signifikan

terhadap suku bunga deposito berjangka 3 bulan, sedangkan variabel

loan deposit ratio berpengaruh signifikan terhadap suku bunga deposito

berjangka 3 bulan. Berikut ini adalah hasil penjelasan mengenai

pengaruh antar variabel independen terhadap suku bunga deposito

berjangka 3 bulan:

1) Pengaruh Capital Adequacy Ratio terhadap Suku Bunga Deposito

Berjangka 3 Bulan

Variabel capital adequacy ratio mempunyai nilai thitung sebesar

-0,238 > -1,97 atau nilai sig. lebih besar dari 0,05 (0,812 > 0,05),

maka dapat disimpulkan bahwa capital adequacy ratio tidak

Page 81: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) RETURN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28245/1/MUHA… · (ldr) dan. non performing loan (npl) terhadap tingkat

65

signifikan dan negatif secara parsial terhadap suku bunga deposito

berjangka 3 bulan. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian

Prihastuti (2007:7) dan Susilowati (2013) dimana CAR tidak

berpengaruh signifikan terhadap tingkat suku bunga deposito

berjangka 3 bulan.

2) Pengaruh Return on Asset terhadap Suku Bunga Deposito Berjangka 3

Bulan

Variabel return on asset mempunyai nilai thitung sebesar -1,350

> -1,97 atau nilai sig. lebih besar dari 0,05 (0,179 > 0,05), maka dapat

disimpulkan bahwa return on asset tidak signifikan dan negatif secara

parsial terhadap suku bunga deposito berjangka 3 bulan. Hal ini

disebabkan karena laba perusahaan yang diperoleh dalam waktu 1, 3

atau 6 bulan tidak digunakan dalam perhitungan penetapan tingkat

suku bunga deposito berjangka karena perubahan laba dalam tempo

tersebut hanya mengalami perubahan yang tidak terlalu berarti bila

dibandingkan dengan perubahan perolehan laba tiap tahunnya

(Prihastuti, 2007:10). Hasil penelitian ini sejalan dengan Raharja

(2011) hasil penelitian menyatakan bahwa ROA tidak berpengaruh

terhadap suku bunga deposito Bank Umum di Indonesia.

3) Pengaruh Loan Deposit Ratio terhadap Suku Bunga Deposito

Berjangka 3 Bulan

Variabel loan deposit ratio mempunyai nilai thitung sebesar

2,272 > 1,97 atau nilai sig. lebih kecil dari 0,05 (0,025 < 0,05), maka

Page 82: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) RETURN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28245/1/MUHA… · (ldr) dan. non performing loan (npl) terhadap tingkat

66

dapat disimpulkan bahwa loan deposit ratio signifikan dan positif

secara parsial terhadap suku bunga deposito berjangka 3 bulan. Hal ini

disebabkan karena Bank selalu berusaha memelihara tingkat

likuiditasnya yang besar yang ditandai dengan tingkat LDR yang

stabil dan tidak terlalu tinggi, sehingga ketika likuiditas baik maka

perbankan akan menaikkan tingkat bunga depositonya karena bagi

bank merupakan keyakinan untuk mampu membayarkan kembali

simpanan deposito berjangkanya saat jatuh tempo berikut bunganya

(Prihastuti, 2007:11). Hasil penelitian ini sejalan dengan Almilia dan

Utomo (2006) yang menyatakan bahwa LDR berpengaruh terhadap

suku bunga deposito berjangka 3 bulan.

4) Pengaruh Non Performing Loan terhadap Suku Bunga Deposito

Berjangka 3 Bulan

Variabel non performing loan mempunyai nilai thitung sebesar -

0,701 > -1,97 atau nilai sig. lebih besar dari 0,05 (0,485 > 0,05), maka

dapat disimpulkan bahwa non performing loan tidak signifikan dan

negatif secara parsial terhadap suku bunga deposito berjangka 3 bulan.

Hal ini disebabkan karena semakin tingginya kredit yang tidak lancar

semakin menurun tingkat suku bunga, sehingga tidak adanya

keinginan nasabah melakukan simpanan deposito, karena nasabah

tidak mau mengalami kerugian (Wiranata, 2008:10). Hasil penelitian

ini sejalan Prihastuti (2007) yang menyatakan bahwa NPL tidak

berpengaruh terhadap suku bunga deposito berjangka 1,3,6 dan 12

bulan.

Page 83: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) RETURN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28245/1/MUHA… · (ldr) dan. non performing loan (npl) terhadap tingkat

67

b. Uji Hipotesis F (Uji Simultan)

Uji statistik F pada dasarnya menunjukan apakah semua variabel

independen yang dimasukan ke dalam model mempunyai pengaruh

secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Berikut adalah

langkah-langkah uji F serta penjelasannya dari hasil olahan data yang

didapat tersebut (Ghozali, 2011:177):

Tabel 4.7

Hasil Uji Hipotesis F (simultan) ANOVA

a

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 17948.112 4 4487.028 2.704 .033b

Residual 230691.888 139 1659.654

Total 248640.000 143 a. Dependent Variable: SBD b. Predictors: (Constant), NPL, ROA, LDR, CAR

Sumber: Olahan Data Sekunder, Peneliti 2014

Hasil uji F dapat dilihat pada tabel di atas nilai Fhitung diperoleh

sebesar 2,704 > Ftabel sebesar 2,44 dengan tingkat signifikansi 0,033 <

0,05. Karena tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05. Sehingga dapat

dikatakan bahwa capital adequacy ratio, return on asset, loan deposit

ratio dan non performing loan terhadap suku bunga deposito berjangka 3

bulan berpengaruh secara simultan.

4. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis ini bertujuan untuk membuktikan adanya pengaruh dari

CAR, ROA, LDR, NPL terhadap Suku Bunga Deposito Berjangka 3 bulan.

Berdasarkan hasil pengolahan data dengan aplikasi SPSS, maka diperoleh

hasil sebagai berikut.

Page 84: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) RETURN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28245/1/MUHA… · (ldr) dan. non performing loan (npl) terhadap tingkat

68

Tabel 4.8

Hasil Analisis Regresi Linear Berganda

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

B Std. Error Beta

1

(Constant) 72.662 14.513 CAR -.023 .098 -.023

ROA -.114 .084 -.114

LDR .211 .093 .211

NPL -.076 .108 -.076

a. Dependent Variable: SBD

Sumber: Olahan Data Sekunder, Peneliti 2014

Dari tabel di atas, maka dapat diperoleh model persamaan regresi

sebagai berikut:

Y = 72,662 + 0,211X3

Berdasarkan Persamaan regresi linier berganda di atas menunjukkan

bahwa:

a. Nilai konstanta sebesar 72,662 yang artinya jika seluruh variabel bebas

memiliki nilai 0 (nol) atau konstan, maka variabel terikat yaitu Suku

Bunga Deposito Berjangka 3 bulan akan meningkat sebesar 72,662.

b. Variabel LDR memiliki nilai sebesar 0,211 artinya, jika LDR naik 1%,

dan variabel lainnya memiliki nilai 0 (nol) atau konstan, maka variabel

Suku Bunga Deposito Berjangka 3 bulan akan mengalami peningkatan

sebesar 21,1%.

5. Hasil Koefisien Determinasi (Adjusted R2)

Pada tabel regresi berganda penggunaan adjusted R2

(Adj. R2), atau

koefisien determinasi yang telah disesuaikan, lebih baik dalam melihat

seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel

dependen bila dibandingkan dengan R2 (koefisien determinasi). Kelemahan

Page 85: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) RETURN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28245/1/MUHA… · (ldr) dan. non performing loan (npl) terhadap tingkat

69

dalam menggunakan nilai R2 adalah karena adanya bias terhadap jumlah

variabel independen yang dimasukkan ke dalam model. Selengkapnya

mengenai hasil koefisien Adjusted R2 penelitian dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 4.9

Hasil Koefisien Determinasi (Adjusted R2)

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 .269a .072 .045 40.73885 1.856

a. Predictors: (Constant), NPL, ROA, LDR, CAR b. Dependent Variable: SBD

Sumber: Olahan Data Sekunder, Peneliti 2014

Hasil pengujian menunjukkan besarnya koefisien korelasi berganda

(R), koefisien determinasi (Adj R Square) dan koefisien determinasi yang

disesuaikan (Adjusted R Square). Berdasarkan tabel 4.9, model summaryb

diperoleh bahwa nilai koefisien korelasi berganda (R) sebesar 0,269. Ini

menunjukkan bahwa variabel capital adequacy ratio, return on asset, non

performing loan terhadap suku bunga deposito berjangka 3 bulan

mempunyai hubungan yang rendah. Hasil pada tabel tersebut juga

menunjukkan bahwa nilai koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,072

dan nilai koefisien determinasi yang sudah disesuaikan (Adjusted R Square)

adalah 0,045. Hal ini berarti 4,5% variasi dari suku bunga deposito

berjangka 3 bulan bisa dijelaskan oleh variasi variabel independen (capital

adequacy ratio, return on asset, non performing loan). Sedangkan sisanya

(100% - 4,5% = 95,5%) dijelaskan oleh variabel lain yang tidak ada dalam

penelitian ini, seperti inflasi (Almilia dan Utomo, 2006), beban operasional

dan pendapatan operasional (Prihastuti, 2007) dan lain-lain .

Page 86: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) RETURN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28245/1/MUHA… · (ldr) dan. non performing loan (npl) terhadap tingkat

70

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan yang telah dilakukan maka dapat

diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Secara uji hipotesis t, diketahui hasil perhitungan diperoleh nilai thitung -

0,238 > dari ttabel -1,97. Dengan demikian Ho diterima, maka variabel CAR

secara parsial tidak memiliki pengaruh terhadap Suku Bunga Deposito

Berjangka 3 bulan pada periode tahun 2004 - 2012.

2. Secara uji hipotesis t, diketahui hasil perhitungan diperoleh nilai t hitung -

1,350 > dari ttabel -1,97. Dengan demikian Ho diterima, maka variabel ROA

secara parsial tidak memiliki pengaruh terhadap Suku Bunga Deposito

Berjangka 3 bulan pada periode tahun 2004 - 2012

3. Secara uji hipotesis t, diketahui hasil perhitungan diperoleh nilai thitung 2,272

> dari ttabel 1,97. Dengan demikian Ho ditolak, maka variabel LDR secara

parsial memiliki pengaruh terhadap Suku Bunga Deposito Berjangka 3

bulan pada periode tahun 2004 – 2012.

4. Secara uji hipotesis t, diketahui hasil perhitungan diperoleh nilai thitung -

0,701 < dari ttabel -1,977. Dengan demikian Ho diterima, maka variabel NPL

secara parsial tidak memiliki pengaruh terhadap Suku Bunga Deposito

Berjangka 3 bulan pada periode tahun 2004 - 2012

Page 87: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) RETURN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28245/1/MUHA… · (ldr) dan. non performing loan (npl) terhadap tingkat

71

5. Secara uji hipotesis F, diketahui hasil perhitungan diperoleh nilai Fhitung

2,704 > dari Ftabel = 2,44 dengan tingkat signifikansi 0,033 < 0,05. Dengan

demikian Ho ditolak, maka variabel CAR, ROA, LDR serta NPL secara

simultan memiliki pengaruh terhadap Suku Bunga Deposito Berjangka 3

bulan pada periode tahun 2004 - 2012

B. Saran

Hasil menyatakan bahwa loan deposit ratio berpengaruh signifikan

terhadap suku bunga deposito berjangka 3 bulan, sedangkan capital adequacy

ratio, return on asset, non performing loan tidak memiliki pengaruh signifikan

terhadap suku bunga deposito berjangka 3 bulan maka perlu adanya analisa

laporan keuangan untuk meningkatkan suku bunga deposito berjangka 3 bulan,

dengan demikian peneliti akan memberikan beberapa saran untuk penelitian

selanjutnya:

1. Menganalisa pertumbuhan capital adequacy ratio, return on asset, loan

deposit ratio dan non performing loan terhadap suku bunga deposito

berjangka 3 bulan.

2. Melakukan penelitian dengan periode waktu, dengan menambah periode

yang lama agar menghasilkan data yang lebih baik lagi.

3. Menambahkan jumlah variabel yang dapat mempengaruhi suku bunga

deposito berjangka 3 bulan seperti inflasi dan pertumbuhan ekonomi.

4. Menggunakan metode analisis penelitian yang berbeda agar menghasilkan

data yang lebih baik lagi.

Page 88: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) RETURN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28245/1/MUHA… · (ldr) dan. non performing loan (npl) terhadap tingkat

72

5. Bagi perusahaan perbankan di Indonesia, lebih meningkatkan tingkat suku

bunga deposito, sehingga nasabah akan lebih banyak lagi melakukan

simpanan pada perusahaan perbankan.

6. Bagi Nasabah sebaiknya menganalisa perkembangan suku bunga deposito

pada perusahaan perbankan dan melakukan analisa rasio perbankan lebih

teliti lagi sehingga akan meningkatkan keuntungan bagi nasabah.

Page 89: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) RETURN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28245/1/MUHA… · (ldr) dan. non performing loan (npl) terhadap tingkat

73

DAFTAR PUSTAKA

Almilia, Luciana dan Wahyu Utomo, “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Suku Bunga Deposito Berjangka Pada Bank Umum di Indonesia”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol. 10 No. 1, Oktober, 2006.

Artwienda, Nur, “Analisis Pengaruh Capital Aduquacy Ratio, Non Performing

Loan, BOPO, Net Interest Margin dan Loan to Deposit Ratio terhadap Perubahan Laba”, Tesis Universitas Diponegoro, 2009.

Ascarya, “Akad dan Produk Bank Syariah”, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta,

2011. Bank Indonesia, “Data Capital Adequacy Ratio (CAR), Return on Asset (ROA),

Loan Deposit Ratio (LDR) dan Non Performing Loan (NPL) di Indonesia” diambil dari http//www.bi.go.id, Pada Tahun 2014.

Case, Karl E dan Fair, “Prinsip-prinsip Ekonomi Makro”, Indeks, Jakarta, 2004. Dendawijaya, Lukman, “Manajemen Perbankan”, Ghalia Indonesia, Jakarta,

2006. Ghozali, Imam, ”Aplikasi Analisis Multivariate”, Badan Penerbit Universitas

Diponegoro, Semarang, 2009. Gilarso, “Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro”, Kanisius, 2003. Hakim, Abdul, “Analisis Pengaruh Motivasi, Komitmen Organisasi dan Iklim

Organisasi terhadap Kinerja Pegawai pada Dinas Perhubungan dan Telekomunikasi Provinsi Jawa Tengah”. JRBI. Vol 2. No 2, Jawa Tengah, 2006.

Hamid, Abdul, ”Buku Panduan Penulisan Skripsi”, FEIS Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta, 2007. Hanafi, M Mamduh dan Halim, Abdul, “Manajemen Keuangan”, PT. BPFE,

Yogyakarta, 2004. Ikatan Akuntan Indonesia (IAI),“Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Tahun

2010. Salemba Emapat, Jakarta, 2010. Isna, Andryani dan Sunaryo Kunti, Analisis Pengaruh Return on Asset, BOPO,

dan Suku Bunga terhadap Tingkat Bagi Hasil Deposito Mudharabah pada Bank Umum Syariah”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis. Volume 11. Nomor 01. September 2012, Yogyakarta, 2012.

Page 90: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) RETURN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28245/1/MUHA… · (ldr) dan. non performing loan (npl) terhadap tingkat

74

Kasmir, “Analisa Laporan Keuangan”, PT. Rajawali Pers, Jakarta, 2012.

_______, “Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya”, Edisi Revisi, PT.

Rajagrafindo Persada, Jakarta, 2008.

_______, “Dasar-dasar Perbankan”, PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta, 2010.

Mishkin, Frederic S, “The Economics of Money, Banking, and Financial

Markets”, Pearson Education Inc, New York, 2007.

Nain, Mohammad dan Yusoff, Mohamad, “Konsep, Teori, Dimensi & Isu

Pembangunan”, Journal of University Teknologi Malaysia, Malaysia:

2003.

Prihastuti, Dewi Ayu, “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Suku

Bunga Deposito Berjangka pada Bank Persero di Indonesia”, Jurnal

Perbanas, Surabaya, 2007.

Raharja, Sanityasa, “Analisis Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Suku

Bunga Deposito Bank Umum di Indonesia Tahun 2007 – 2010”, Jurnal

Perbankan dan Bisnis, Yogyakarta, 2011.

Riyadi, Selamet. “Banking Assets and Liabilitiy Management”, Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia, Jakarta, 2006.

Rodoni, Ahmad dan Indoyama N, “Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya”,

Center for Sosial Economics Studies, Jakarta: 2007.

Rosianto dan Susilowati, “Pengaruh LDR, CAR, dan ROA terhadap Tingkat Suku

Bunga Deposito Berjangka”, Jurnal Perbankan, Semarang, 2013.

Santoso, Singgih, “Statistik Parametrik”, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta,

2010.

Siamat, Dahlan, “Manajemen Lembaga Keuangan”, LPFEUI, Jakarta, 2005.

Sipahutar, Mangasa Augustinus, “Persoalan - Persoalan Perbankan Indonesia,

Praninta Jaya Mandiri, Jakarta, 2007.

Sudarmadi dan Teddy Oswari, “The Influence of Capital Adequacy Ratio, Return

on Asset, and Loan to Deposit Ratio to Deposit Twelve Month Bank

Persero in Indonesia”, Jurnal Univesitas Gunadarma, Jakarta, 2009.

Sugiyono, “Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif”, Alfabeta, Bandung,

2010.

Page 91: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) RETURN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28245/1/MUHA… · (ldr) dan. non performing loan (npl) terhadap tingkat

75

Suharyadi dan Purwanto, S.K, “Statistika untuk Ekonomi dan Keuangan Modern Buku 2”, Salemba Empat, Jakarta, 2009.

Supriyanti, Neni, “Analisis Pengaruh Tingkat Inflasi dan Suku Bunga BI terhadap

Kinerja Keuangan PT. Bank Mandiri, Tbk Berdasarkan Rasio Keuangan”,

jurnal bisnis dan kewirausahaan, Vol. 15:13-15, 2009.

Suyatno, Thomas, “Kelembagaan Perbankan”, PT. Gramedia Pustaka Utama,

Jakarta, 2007.

Tjiptono, Darmadji dan Fakhruddin, Hendy M, “Pasar Modal di Indonesia,

Salemba Empat. Jakarta, 2006.

Triandaru, Sigit dan Totok Budisantoso, “Bank dan Lembaga Keuangan Lain”,

Salemba Empat, Jakarta, 2007.

Wilopo, Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Kecenderungan

Kecurangan Akuntansi, Proceeding Simposium Nasional Akuntansi IX,

Padang, 2006.

Wiranata, Rahmat, “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Suku

Bunga Deposito Berjangka pada Bank Umum”, Jurnal Akuntansi Audit

Vol.1, No.2, Yogyakarta, 2008.

Wulandari, Luh Putu Fiadevi dan Sudjarni Luh Komang “Pengaruh CAR, NPL,

DAN CR pada Profitabilitas BPR Se- Kabupaten Gianyar”, Jurnal

Ekonomi dan Bisnis, Bali, 2013.

Page 92: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) RETURN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28245/1/MUHA… · (ldr) dan. non performing loan (npl) terhadap tingkat

76

Lampiran 1: Nama Perusahaan Objek Penelitian

No Nama Bank Kode

1 PT. Bank Mandiri Tbk MDR

2 PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk BRI

3 PT. Bank Negara Indonesia Tbk BNI

4 PT. Bank Tabungan Negara Tbk BTN

Page 93: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) RETURN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28245/1/MUHA… · (ldr) dan. non performing loan (npl) terhadap tingkat

77

Lampiran 2: Data Mentah Variabel Penelitian

BNI Capital Adequacy Ratio (CAR)

Keterangan T1 T2 T3 T4

2004 0,1913 0,1988 0,1848 0,1713

2005 0,1894 0,1667 0,1605 0,1667

2006 0,2030 0,2002 0,1757 0,1595

2007 0,1681 0,1587 0,1989 0,1765

2008 0,1833 0,1608 0,1513 0,1438

2009 0,1500 0,1430 0,1551 0,1378

2010 0,1309 0,1332 0,1202 0,1863

2011 0,1836 0,1734 0,1665 0,1763

2012 0,1811 0,1676 0,1705 0,1667

BTN Capital Adequacy Ratio (CAR)

Keterangan T1 T2 T3 T4

2004 0,1440 0,1394 0,1718 0,1589

2005 0,1963 0,1789 0,1658 0,1660

2006 0,2104 0,1817 0,1817 0,1823

2007 0,2002 0,2527 0,2343 0,2291

2008 0,2102 0,2021 0,1686 0,1644

2009 0,1668 0,1559 0,1500 0,2149

2010 0,2020 0,1871 0,1699 0,1674

2011 0,1713 0,1585 0,1544 0,1503

2012 0,1689 0,1559 0,1522 0,1769

Mandiri Capital Adequacy Ratio (CAR)

Keterangan T1 T2 T3 T4

2004 0,2981 0,2752 0,2656 0,2528

2005 0,2662 0,2372 0,2365 0,2365

2006 0,2522 0,2513 0,2545 0,253

2007 0,2714 0,2513 0,229 0,2111

2008 0,2242 0,1772 0,1708 0,1572

2009 0,1537 0,1410 0,1420 0,1555

2010 0,1596 0,145 0,1326 0,1336

2011 0,1852 0,1665 0,1601 0,1513

2012 0,1754 0,1615 0,1608 0,1548

BRI Capital Adequacy Ratio (CAR)

Keterangan T1 T2 T3 T4

2004 0,2399 0,2036 0,1965 0,1789

2005 0,2117 0,1700 0,1611 0,1625

2006 0,2397 0,2032 0,1977 0,1997

2007 0,2220 0,1901 0,1819 0,1666

2008 0,1736 0,1454 0,1390 0,1367

2009 0,1545 0,1515 0,1377 0,1330

2010 0,1544 0,1411 0,1336 0,1376

2011 0,1560 0,1479 0,1484 0,1496

2012 0,1736 0,1600 0,1595 0,1695

Page 94: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) RETURN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28245/1/MUHA… · (ldr) dan. non performing loan (npl) terhadap tingkat

78

BNI Return on Assets (ROA)

Keterangan T1 T2 T3 T4

2004 0,0241 0,0244 0,0243 0,0245

2005 0,0274 0,0195 0,0171 0,0161

2006 0,0090 0,0164 0,0181 0,0185

2007 0,0141 0,0176 0,0174 0,0085

2008 0,0050 0,0076 0,0094 0,0112

2009 0,0119 0,0162 0,0157 0,0172

2010 0,0251 0,0234 0,0261 0,0249

2011 0,0282 0,0305 0,0296 0,0294

2012 0,0276 0,0281 0,0281 0,0292

BTN Return on Assets (ROA)

Keterangan T1 T2 T3 T4

2004 0,0161 0,0242 0,0208 0,0183

2005 0,0216 0,0209 0,0168 0,0166

2006 0,0228 0,0176 0,0191 0,0178

2007 0,0231 0,0122 0,0168 0,0192

2008 0,0167 0,019 0,0173 0,018

2009 0,0135 0,0126 0,0133 0,0147

2010 0,0194 0,0192 0,0193 0,0205

2011 0,0193 0,0185 0,0177 0,0203

2012 0,0199 0,0198 0,0201 0,0194

Mandiri Return on Assets (ROA)

Keterangan T1 T2 T3 T4

2004 0,0413 0,0376 0,0359 0,0319

2005 0,0131 0,0076 0,0105 0,0047

2006 0,0124 0,0093 0,0096 0,0112

2007 0,0231 0,0242 0,0239 0,024

2008 0,0278 0,0262 0,0264 0,0269

2009 0,0246 0,0267 0,0278 0,0313

2010 0,0293 0,0293 0,0305 0,0363

2011 0,0470 0,0388 0,0369 0,0337

2012 0,0325 0,0335 0,0347 0,0355

BRI Return on Assets (ROA)

Keterangan T1 T2 T3 T4

2004 0,0578 0,0532 0,0581 0,0577

2005 0,0608 0,0484 0,0462 0,0504

2006 0,0559 0,0428 0,0456 0,0436

2007 0,0449 0,0429 0,0427 0,0461

2008 0,0417 0,0406 0,0414 0,0418

2009 0,0392 0,0361 0,0347 0,0373

2010 0,0371 0,0351 0,0365 0,0464

2011 0,0441 0,0444 0,0467 0,0493

2012 0,0511 0,0487 0,0487 0,0515

Page 95: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) RETURN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28245/1/MUHA… · (ldr) dan. non performing loan (npl) terhadap tingkat

79

BNI Loan to Deposit Ratio (LDR)

Keterangan T1 T2 T3 T4

2004 0,4908 0,5081 0,5049 0,551

2005 0,5842 0,5827 0,5656 0,5424

2006 0,5049 0,5178 0,4855 0,4898

2007 0,4885 0,5532 0,5942 0,6056

2008 0,7046 0,6955 0,7320 0,6861

2009 0,6876 0,7097 0,746 0,6406

2010 0,6723 0,6821 0,6864 0,7015

2011 0,7327 0,7608 0,7829 0,7037

2012 0,7436 0,7361 0,7682 0,7752

BTN Loan to Deposit Ratio (LDR)

Keterangan T1 T2 T3 T4

2004 0,6183 0,6429 0,6514 0,679

2005 0,7543 0,7839 0,8003 0,7893

2006 0,8007 0,8147 0,8376 0,8375

2007 0,8552 0,8930 0,9338 0,9238

2008 0,9629 0,996 1,0743 1,0183

2009 1,0196 1,0466 1,1308 1,0129

2010 1,1397 1,1604 1,143 1,0842

2011 1,1033 1,1085 1,1227 1,0257

2012 1,0277 1,0830 1,1044 1,0090

Mandiri Loan to Deposit Ratio (LDR)

Keterangan T1 T2 T3 T4

2004 0,4332 0,4632 0,4977 0,5184

2005 0,5584 0,5462 0,553 0,4988

2006 0,5090 0,5236 0,5354 0,5502

2007 0,5533 0,5364 0,551 0,5202

2008 0,5664 0,5953 0,6207 0,5689

2009 0,6132 0,5981 0,6043 0,5915

2010 0,6189 0,6422 0,6962 0,6544

2011 0,6793 0,7343 0,7625 0,7165

2012 0,7897 0,8142 0,8223 0,7766

BRI Loan to Deposit Ratio (LDR)

Keterangan T1 T2 T3 T4

2004 0,6599 0,6902 0,7431 0,7569

2005 0,7650 0,7680 0,8033 0,7783

2006 0,7819 0,7626 0,7729 0,7253

2007 0,7470 0,7273 0,7388 0,6880

2008 0,7419 0,7701 0,8635 0,7993

2009 0,8135 0,8533 0,8735 0,8088

2010 0,8653 0,8836 0,8898 0,7517

2011 0,8575 0,9022 0,8922 0,7620

2012 0,8403 0,8213 0,8523 0,7985

Page 96: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) RETURN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28245/1/MUHA… · (ldr) dan. non performing loan (npl) terhadap tingkat

80

BNI Non Performing Loan (NPL)

Keterangan T1 T2 T3 T4

2004 0,0443 0,0598 0,0612 0,046

2005 0,0202 0,0782 0,083 0,0836

2006 0,1088 0,1125 0,1158 0,0655

2007 0,0668 0,0540 0,0470 0,0401

2008 0,0317 0,0171 0,0106 0,0174

2009 0,0154 0,0117 0,019 0,0084

2010 0,0113 0,0089 0,0074 0,0111

2011 0,0085 0,0073 0,0058 0,0051

2012 0,0065 0,0071 0,0076 0,0075

BTN Non Performing Loan (NPL)

Keterangan T1 T2 T3 T4

2004 0,0479 0,0079 0,0481 0,0022

2005 0,0105 0,0153 0,0192 0,0118

2006 0,0250 0,0255 0,0341 0,0177

2007 0,0299 0,0308 0,0317 0,0281

2008 0,0344 0,0364 0,0323 0,0266

2009 0,0336 0,0339 0,0429 0,0336

2010 0,0328 0,0343 0,0348 0,0266

2011 0,0339 0,0365 0,0346 0,0223

2012 0,0222 0,0242 0,0251 0,0312

Mandiri Non Performing Loan (NPL)

Keterangan T1 T2 T3 T4

2004 0,0866 0,0856 0,0749 0,0743

2005 0,1888 0,2583 0,2439 0,2658

2006 0,2766 0,2645 0,2603 0,1708

2007 0,1702 0,1618 0,1268 0,0733

2008 0,0514 0,0474 0,0442 0,0469

2009 0,0593 0,0478 0,0364 0,0262

2010 0,0053 0,0053 0,0071 0,0054

2011 0,0061 0,0051 0,0057 0,0045

2012 0,0046 0,0044 0,0038 0,0037

BRI Non Performing Loan (NPL)

Keterangan T1 T2 T3 T4

2004 0,0630 0,0646 0,0575 0,0419

2005 0,0458 0,0562 0,0515 0,0468

2006 0,0502 0,0509 0,0479 0,0481

2007 0,0531 0,0545 0,0499 0,0344

2008 0,0383 0,0337 0,0290 0,028

2009 0,0324 0,0370 0,0392 0,0352

2010 0,0121 0,0118 0,0115 0,0074

2011 0,0076 0,0102 0,0075 0,0042

2012 0,0077 0,0055 0,0054 0,0034

Page 97: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) RETURN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28245/1/MUHA… · (ldr) dan. non performing loan (npl) terhadap tingkat

81

BNI Suku Bunga Deposito 3 bulan

Keterangan T1 T2 T3 T4

2004 0,0608 0,0605 0,0633 0,0647

2005 0,066 0,0717 0,0856 0,1171

2006 0,1203 0,1158 0,1079 0,0960

2007 0,0844 0,0776 0,0728 0,0733

2008 0,0701 0,0696 0,0900 0,1047

2009 0,0996 0,0939 0,0849 0,0734

2010 0,0674 0,067 0,0668 0,0673

2011 0,1697 0,1576 0,1423 0,1365

2012 0,1272 0,1135 0,0827 0,0711

BTN Suku Bunga Deposito 3 bulan

Keterangan T1 T2 T3 T4

2004 0,0608 0,0605 0,0633 0,0647

2005 0,066 0,0717 0,0856 0,1171

2006 0,1203 0,1158 0,1079 0,0960

2007 0,0844 0,0776 0,0728 0,0733

2008 0,0701 0,0696 0,0900 0,1047

2009 0,0996 0,0939 0,0849 0,0734

2010 0,0674 0,067 0,0668 0,0673

2011 0,1697 0,1576 0,1423 0,1365

2012 0,1272 0,1135 0,0827 0,0711

Mandiri Suku Bunga Deposito 3 bulan

Keterangan T1 T2 T3 T4

2004 0,0608 0,0605 0,0633 0,0647

2005 0,066 0,0717 0,0856 0,1171

2006 0,1203 0,1158 0,1079 0,0960

2007 0,0844 0,0776 0,0728 0,0733

2008 0,0701 0,0696 0,0900 0,1047

2009 0,0996 0,0939 0,0849 0,0734

2010 0,0674 0,067 0,0668 0,0673

2011 0,1697 0,1576 0,1423 0,1365

2012 0,1272 0,1135 0,0827 0,0711

BRI Suku Bunga Deposito 3 bulan

Keterangan T1 T2 T3 T4

2004 0,0608 0,0605 0,0633 0,0647

2005 0,066 0,0717 0,0856 0,1171

2006 0,1203 0,1158 0,1079 0,0960

2007 0,0844 0,0776 0,0728 0,0733

2008 0,0701 0,0696 0,0900 0,1047

2009 0,0996 0,0939 0,0849 0,0734

2010 0,0674 0,0670 0,0668 0,0673

2011 0,1697 0,1576 0,1423 0,1365

2012 0,1272 0,1135 0,0827 0,0711

Page 98: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) RETURN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28245/1/MUHA… · (ldr) dan. non performing loan (npl) terhadap tingkat

82

Lampiran 3: Hasil Uji Regresi Linier Berganda

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

CAR 144 .1202 .2981 .179655 .0359870 ROA 144 .0047 .0608 .027703 .0131701 LDR 144 .4332 1.1604 .744917 .1749472 NPL 144 .0022 .2766 .046643 .0564713 SBD 144 .0605 .1697 .091475 .0285102 Valid N (listwise) 144

Correlations

SBD CAR ROA LDR NPL

Pearson Correlation

SBD 1.000 -.107 -.064 .238 -.161

CAR -.107 1.000 -.136 -.273 .549

ROA -.064 -.136 1.000 .132 -.243

LDR .238 -.273 .132 1.000 -.473

NPL -.161 .549 -.243 -.473 1.000

Sig. (1-tailed)

SBD . .101 .222 .002 .027 CAR .101 . .052 .000 .000 ROA .222 .052 . .057 .002 LDR .002 .000 .057 . .000 NPL .027 .000 .002 .000 .

N

SBD 144 144 144 144 144

CAR 144 144 144 144 144

ROA 144 144 144 144 144

LDR 144 144 144 144 144

NPL 144 144 144 144 144

Model Summary

b

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

Durbin-Watson

1 .269a .072 .045 40.73885 1.856

a. Predictors: (Constant), NPL, ROA, LDR, CAR b. Dependent Variable: SBD

ANOVA

a

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 17948.112 4 4487.028 2.704 .033b

Residual 230691.888 139 1659.654

Total 248640.000 143 a. Dependent Variable: SBD b. Predictors: (Constant), NPL, ROA, LDR, CAR

Coefficients

a

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1

(Constant) 72.662 14.513 5.007 .000 CAR -.023 .098 -.023 -.238 .812 .699 1.431

ROA -.114 .084 -.114 -1.350 .179 .941 1.063

LDR .211 .093 .211 2.272 .025 .776 1.289

NPL -.076 .108 -.076 -.701 .485 .567 1.764

a. Dependent Variable: SBD

Page 99: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) RETURN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28245/1/MUHA… · (ldr) dan. non performing loan (npl) terhadap tingkat

83

Page 100: ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) RETURN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/28245/1/MUHA… · (ldr) dan. non performing loan (npl) terhadap tingkat

84

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 144

Normal Parametersa,b

Mean 0E-7 Std. Deviation 40.16503440

Most Extreme Differences Absolute .096 Positive .096 Negative -.074

Kolmogorov-Smirnov Z 1.151 Asymp. Sig. (2-tailed) .141

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.