12
ANALISIS PEMETAAN POSISI MEREK PAKAIAN MENGGUNAKAN METODE MULTIDIMENSIONAL SCALING (MDS) BERBASIS KOMPUTER (STUDI KASUS : PT WARNA MARDHIKA) Silvana Anggreni; Mohammad Subekti; Margaretha Ohyver BINUS UNIVERSITY, Jl.Kebon Jeruk Raya 27, Jakarta 11530, 082122663374 [email protected] ABSTRACT Currently, outfit is not only a need for clothing but also the means of communication in a society of one's private showing. Along with the growth in time then it takes a deeper exploration of the interest in what is desired by the customer to meet their needs. The purpose of this study was to find out how consumer perceptions of brand clothing and apparel brand position determination in PT. Warna Mardhika. Consumer perception determined by the attributes attached to a product. Data collection methodology was used to find the data through marketing books, scientific journals, and the internet, as well as the distribution of questionnaires. The analysis technique used is descriptive analysis, multidimensional scaling, and image mapping analysis. Descriptive analysis used to determine the characteristics of consumer for each brand of clothing fromthe company. Multidimensional scaling analysis used to determine consumer perceptions between each brand that will form the position of those brands based on its similarity to each other. Image mapping analysis used to determine consumer perceptions of the attributes attached to the clothing brands that will be obtained which attributes are considered important by consumers. Based on the research that has been done shows that the multidimensional scaling analysis complement the image mapping analysis, multidimensional scaling analysis which does not give away any details about the similarities inherent in these brands while image mapping analysis shows attributes that have similarity each other . In this research the company can determine consumer perceptions of brands owned by the company and also compares the characteristics and whether the targets set by the company are in accordance to what happens in the market. Keywords: clothing, perception, descriptive, multidimensional scaling, image mapping. ABSTRAK Sekarang ini pakaian bukan hanya sebagai kebutuhan sandang melainkan juga sarana komunikasi dalam masyarakat yang menunjukkan pribadi dari seseorang. Seiring dengan berkembangnya jaman maka dibutuhkan eksplorasi lebih dalam mengenai minat apa saja yang diinginkan oleh konsumen untuk memenuhi kebutuhannya. Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui bagaimana persepsi konsumen terhadap merek pakaian dan penetapan posisi merek pakaian pada PT. Warna Mardhika. Persepsi konsumen ditentukan berdasarkan atribut yang melekat pada suatu produk. Metodologi pengumpulan data yang digunakan adalah mencari data-data melalui buku-buku pemasaran, jurnal ilmiah, dan internet, serta penyebaran kuesioner. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif, analisis multidimensional scaling, dan analisis image mapping. Analisis deskriptif digunakan untuk menentukan karakteristik dari konsumen terhadap masing-masing merek pakaian pada perusahaan. Analisis multidimensional scaling digunakan untuk menentukan persepsi konsumen antar

ANALISIS PEMETAAN POSISI MEREK PAKAIAN …thesis.binus.ac.id/doc/Lain-lain/2011-2-00421-STIF Ringkasan001.pdf · Teknik analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif, analisis

  • Upload
    vutu

  • View
    223

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

ANALISIS PEMETAAN POSISI MEREK PAKAIAN MENGGUNAKAN METODE MULTIDIMENSIONAL SCALING (MDS)

BERBASIS KOMPUTER (STUDI KASUS : PT WARNA MARDHIKA)

Silvana Anggreni; Mohammad Subekti; Margaretha Ohyver BINUS UNIVERSITY, Jl.Kebon Jeruk Raya 27, Jakarta 11530, 082122663374

[email protected]

ABSTRACT

Currently, outfit is not only a need for clothing but also the means of communication in a society of one's private showing. Along with the growth in time then it takes a deeper exploration of the interest in what is desired by the customer to meet their needs. The purpose of this study was to find out how consumer perceptions of brand clothing and apparel brand position determination in PT. Warna Mardhika. Consumer perception determined by the attributes attached to a product. Data collection methodology was used to find the data through marketing books, scientific journals, and the internet, as well as the distribution of questionnaires. The analysis technique used is descriptive analysis, multidimensional scaling, and image mapping analysis. Descriptive analysis used to determine the characteristics of consumer for each brand of clothing fromthe company. Multidimensional scaling analysis used to determine consumer perceptions between each brand that will form the position of those brands based on its similarity to each other. Image mapping analysis used to determine consumer perceptions of the attributes attached to the clothing brands that will be obtained which attributes are considered important by consumers. Based on the research that has been done shows that the multidimensional scaling analysis complement the image mapping analysis, multidimensional scaling analysis which does not give away any details about the similarities inherent in these brands while image mapping analysis shows attributes that have similarity each other . In this research the company can determine consumer perceptions of brands owned by the company and also compares the characteristics and whether the targets set by the company are in accordance to what happens in the market.

Keywords: clothing, perception, descriptive, multidimensional scaling, image mapping.

ABSTRAK

Sekarang ini pakaian bukan hanya sebagai kebutuhan sandang melainkan juga

sarana komunikasi dalam masyarakat yang menunjukkan pribadi dari seseorang. Seiring dengan berkembangnya jaman maka dibutuhkan eksplorasi lebih dalam mengenai minat apa saja yang diinginkan oleh konsumen untuk memenuhi kebutuhannya.

Tujuan dari penelitian ini adalah ingin mengetahui bagaimana persepsi konsumen terhadap merek pakaian dan penetapan posisi merek pakaian pada PT. Warna Mardhika. Persepsi konsumen ditentukan berdasarkan atribut yang melekat pada suatu produk. Metodologi pengumpulan data yang digunakan adalah mencari data-data melalui buku-buku pemasaran, jurnal ilmiah, dan internet, serta penyebaran kuesioner. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif, analisis multidimensional scaling, dan analisis image mapping. Analisis deskriptif digunakan untuk menentukan karakteristik dari konsumen terhadap masing-masing merek pakaian pada perusahaan. Analisis multidimensional scaling digunakan untuk menentukan persepsi konsumen antar

masing-masing merek sehingga akan terbentuk posisi dari merek-merek tersebut berdasarkan kemiripannya satu sama lain. Analisis image mapping digunakan untuk menentukan persepsi konsumen terhadap atribut yang melekat pada merek pakaian sehingga akan diperoleh atribut mana saja yang dianggap penting oleh konsumen.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa analisis multidimensional scaling saling melengkapi dengan analisis image mapping, dimana analisis multidimensional scaling tidak memberikan secara rinci tentang kemiripan apa saja yang melekat pada merek-merek tersebut sedangkan analisis image mapping menunjukkan atribut-atribut yang memiliki kemiripan satu sama lainnya. Dengan dilakukan penelitian ini maka perusahaan dapat mengetahui persepsi konsumen terhadap merek yang dimiliki oleh perusahaan dan juga membandingkan apakah karakteristik dan target yang ditentukan oleh perusahaan sudah sesuai dengan yang terjadi di pasaran. Kata kunci : pakaian, persepsi, deskriptif, multidimensional scaling, image mapping.

PENDAHULUAN Saat ini industri fashion mengalami perkembangan yang sangat pesat, ditandai dengan kesadaran masyarakat akan kebutuhan fashion yang lebih dari sekedar berpakaian, tetapi juga merupakan trendi dan gaya. Pakaian merupakan alat semiotika atau mesin komunikasi (Umberto Eco, 1976:5) atau sarana komunikasi dalam masyarakat, maka masyarakat sadar atau tidak sadar bisa menilai kepribadian seseorang dari apa yang dipakainya. Menurut Desmond Morris, dalam “Man Watching”: A field guide to human behavior (1977): “Pakaian juga menampilkan peran sebagai pajangan budaya (cultural display)”, yang di dalamnya membawa suatu pesan dan gaya hidup suatu masyarakat atau komunitas tertentu atau lebih spesifiknya pakaian merupakan ekspresi identitas pribadi. Dalam menghasilkan produk suatu perusahaan harus menciptakan sesuatu yang dapat sesuai dengan selera konsumen. Hal ini dikarenakan kelangsungan suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh konsumen. Perusahaan harus dapat menciptakan ide-ide yang baru dan sesuai dengan perkembangan yang diinginkan para konsumen. Pada umumnya, PT. Warna Mardhika merupakan perusahaan industri yang bergerak di bidang pakaian jadi. Untuk itu perusahaan harus memperhatikan segi desain pakaian, desain outlet, kualitas pakaian, harga pakaian, cara promosi produk, pelayanan dalam membeli produk dan tempat-tempat pemasaran produk yang dapat membantu konsumen untuk agar lebih mudah menjangkau outlet-outlet dari perusahaan. Perusahaan ini sudah berdiri cukup lama dan telah memiliki beberapa merek produk yang sudah cukup dikenal di pasaran. Oleh karena itu, perusahaan ingin mengetahui tentang perbandingan antara beberapa merek yang perusahaan pasarkan dan juga mengelompokkan produk-produk yang perusahaan pasarkan berdasarkan minat-minat dari konsumen. Melihat dari kebutuhan perusahaan yang ingin membandingkan merek yang perusahaan pasarkan di pusat-pusat perbelanjaan, maka peneliti tertarik untuk membahas mengenai “Analisis Pemetaaan Posisi Merek Pakaian menggunakan Metode Multidimensional Scaling (MDS) Berbasis Komputer (Studi Kasus: PT. Warna Mardhika)”. Beberapa penelitian yang berkaitan dengan MDS adalah sebagai berikut. Jono M. Munandar, Y.E. Hermawan (2007), memiliki tujuan untuk menganalisis tahapan pengambilan keputusan pengunjung pusat perbelanjaan modern di kota Bogor, mengetahui preferensi pengunjung terhadap atribut pusat perbelanjaan modern di kota Bogor, mengkaji positioning pusat perbelanjaan modern di kota Bogor untuk studi kasus beberapa pusat perbelanjaan di kota Bogor. Sarita Mariza (2010), memiliki tujuan untuk mengetahui posisi setiap produk broadband ISP secara relatif terhadap pesaingnya dalam pasar yang dipersepsikan oleh para responden, mengetahui persepsi atribut broadband internet service provider yang melekat pada setiap merek ISP menurut persepsi para responden. Dodik Yunarwanto (2001), memiliki tujuan menganalisis posisi operator telepon seluler sistem prabayar berdasarkan persepsi konsumen, menganalisis pengaruh

posisi operator telepon seluler sistem prabayar terhadap jumlah pelanggan. Perbedaan dari penelitian yang peneliti lakukan dengan penelitian terdahulu adalah peneliti membuat program aplikasi yang dibantu dengan bahasa pemrograman R.

METODE PENELITIAN Pada penelitian ini akan dilakukan terdapat tahap pengumpulan data yang bertujuan untuk menentukan tempat dan waktu, teknik yang diambil, variabel penelitian, alat, populasi dan sampel, dan mengolah data yang telah dikumpulkan. Tempat dan Waktu Penelitian Peneliti melakukan penelitian di pusat-pusat perbelanjaan daerah Jakarta Barat. Penelitian dilakukan pada periode Maret 2012 – Mei 2012. Populasi dan Sampel Dalam penelitian ini, yang menjadi populasi adalah seluruh pengunjung counter dan outlet dari Hammer, Nail, Coconut Islands, dan Mangosteen. Sampel dari penelitian ini adalah pengunjung counter dan outlet dari Hammer, Nail, Coconut Islands, dan Mangosteen dengan jumlah pengunjung yang dijadikan sebagai responden sebanyak 100.

Teknik Pengumpulan Data Data dikumpulkan menggunakan kuesioner yang dibagikan satu persatu kepada responden. Data yang dikumpulkan merupakan data primer. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah non probability sampling. Teknik ini merupakan teknik sampling yang tidak menggunakan prosedur pemilihan peluang melainkan mengandalkan judgement pribadi peneliti. Variabel Penelitian Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah lokasi toko/outlet, desain pakaian, bahan pakaian, harga pakaian, warna pakaian, motif pakaian, dan layanan. Alat Perlengkapan yang diperlukan didalam pengumpulan data yaitu: 1. Angket kuesioner yang terdiri dari pertanyaan-pertanyaan yang mengarah kepada faktor-faktor yang

mempengaruhi keputusan konsumen dalam memilih merek pakaian yg dipasarkan PT. Warna Mardhika. 2. Alat tulis, disediakan dalam pengisian kuesioner bagi responden. 3. Software komputer dan komputer yang digunakan untuk memasukan data, mengolah data kuesioner,

menganalisa, dan menarik kesimpulan. Teknik Analisis Data Dalam tahap analisis data ini, peneliti melakukan beberapa pengujian data yang telah dikumpulkan dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Menentukan atribut yang akan digunakan dalam penelitian dengan melakukan uji cochran’s Q

(persamaan 2-1). Rumus statistik Cochran’s Q test :

(2-1)

Keterangan : k = jumlah variabel n = jumlah responden (pengamatan) Cj = total respon pada j variabel dalam (kolom) Ri = total respon pada i pengamatan (baris)

2. Melakukan uji validitas (persamaan 2-2) dan uji reabilitas (persamaan 2-3) pada atribut-atribut yang telah diperoleh dari uji cochran’s Q. Rumus dari validitas adalah:

(2-2)

Keterangan : r = koefisien korelasi

x = nilai skor butir y = nilai skor total N = jumlah responden Dasar pengambilan keputusan: a. Jika r hasil positif, serta r hasil > r tabel, maka butir tersebut valid. b. Jika r hasil negatif , serta r hasil < r tabel, maka butir tersebut tidak valid. Rumus dari reliabilitas adalah:

(2-3)

Keterangan : r = koefisien reliabilitas instrumen (cronbach alpha) k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal = total varians butir = total varians Suatu angket dikatakan reliabel atau tidak dapat dilihat dari nilai cronbach alpha-nya, jika cronbach alpha diatas 0,6, maka angket dikatakan memiliki reliabel yang tinggi (Imam Ghozali, 2002:133). Ada pendapat lain yang menyatakan baik / buruknya reliabilitas instrumen dapat dikonsultasikan dengan nilai r tabel.

3. Melakukan analisis deskriptif untuk menjawab permasalahan pertama dengan bantuan program aplikasi yang dibuat oleh peneliti. Iqbal Hasan (2001:7) menjelaskan statistik deskriptif adalah bagian dari statistik yang mempelajari cara pengumpulan data dan penyajian data sehingga mudah dipahami. Didasarkan pada ruang lingkup bahasannya statistik deskriptif mencakup distribusi frekuensi beserta bagian-bagiannya seperti grafik distribusi (histogram, poligon frekuensi, dan ogif), ukuran nilai pusat (rata-rata, median, modus, kuartil dan sebagainya), ukuran dispersi (jangkauan, simpangan rata-rata, variasi, simpangan baku dan sebagainya), kemencengan dan keruncingan kurva.

4. Melakukan analisis MDS untuk menjawab permasalahan kedua dengan bantuan program aplikasi yang dibuat oleh peneliti.

Langkah – langkah multidimensional scaling adalah sebagai berikut: 1. Pertama - tama mencari nilai dari jarak euclidean (dij)

2. Carilah nilai A =

3. Cari nilai B = ( )

4. Cari nilai eigen λ1, . . ., λp dan cari vektor eigen ϒ1, . . ., ϒp dimana vektor eigen adalah normal, maka

5. Pilih jumlah dimensi p (secara ideal p=2)

6. Tentukan koordinat dari n dengan jarak euclidean dimana i = 1, . . . , n dan j = 1, . .

., p 5. Melakukan image mapping untuk menjawab permasalahan ketiga dengan bantuan program aplikasi

yang dibuat oleh peneliti. Dalam pembuatan peta citra biasanya mengkombinasikan penyajian grafis simbol-simbol titik, garis dan area. Demikian pula dengan teknik dan kombinasi pola bayangan (shades) maupun warna. HASIL DAN BAHASAN

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui respon dari para konsumen terhadap produk PT.Warna Mardhika. Respon tersebut diketahui dengan menggunakan alat bantu kuesioner yang disebar ke beberapa pusat perbelanjaan di Jakarta Barat. Data hasil kuesioner selanjutnya akan dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif, multidimensional scaling, dan image mapping. Pada bab ini akan dibahas hasil analisis tersebut termasuk pembuatan program aplikasi pengolahan data dari kuesioner tersebut.

Analisis Penentuan Atribut

Sebagai langkah awal agar penelitian ini lebih efektif dilakukan pre-test, dengan menggunakan cochran’s Q, diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 1 Uji Cochran’s Q Test

Test Statistics

N 30

Cochran's Q 9.367a

df 6

Asymp. Sig. .154

a. 1 is treated as a success. Sumber : Hasil output uji Cochran diolah menggunakan SPSS 16

Setelah melakukan uji Cochran’s Q sebanyak 6 kali terhadap atribut-atribut yang melekat maka didapat 7 atribut sebagai hasil akhir. Hasil tersebut diperoleh setelah membandingkan nilai Cochran’s Q dengan nilai Q tabel. Nilai Cochran’s Q tersebut dapat dilihat pada Tabel 1 dan nilai Q tabel yang digunakan adalah 12,592. Hasil akhir tersebut dibandingkan dengan teori yang telah ada dan dinyatakan bahwa H0 diterima, oleh karena itu 7 atribut tersebut dianggap sah sebagai atribut sebuah merek pakaian. Atribut – atribut merek pakaian tersebut adalah (1) lokasi toko/outlet, (2) desain pakaian, (3) bahan pakaian, (4) harga pakaian, (5) motif pakaian, (6) warna pakaian, dan (7) layanan.

Uji Validitas dan Reliabilitas Hasil dari pengujian validitas terhadap tingkat kepentingan atribut dengan menggunakan persamaan 2-2 mendapatkan hasil yang disajikan pada Tabel 2. Hasil yang tersajikan pada Tabel 2 menunjukkan bahwa hasil r hitung lebih besar daripada r tabel = 0.361 (>0.361). Oleh karena itu semua pertanyaan dinyatakan valid.

Tabel 2 Uji Validitas Kepentingan Atribut

Pertanyaan Lokasi Toko 1

Lokasi Toko 2

Lokasi Toko 3

Desain Pakaian 1

Desain Pakaian 2

Desain Pakaian 3

r hitung 0.87 0.78 0.70 0.78 0.76 0.7 r tabel 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361

Kesimpulan Valid Valid Valid Valid Valid Valid

Pertanyaan Bahan

Pakaian 1 Bahan

Pakaian 2 Bahan

Pakaian 3 Harga

Pakaian 1 Harga

Pakaian 2 Harga

Pakaian 3 r hitung 0.93 0.88 0.73 0.68 0.81 0.81 r tabel 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361

Kesimpulan Valid Valid Valid Valid Valid Valid

Pertanyaan Motif

Pakaian 1 Motif

Pakaian 2 Motif

Pakaian 3 Warna

Pakaian 1 Warna

Pakaian 2 Warna

Pakaian 3 r hitung 0.87 0.93 0.86 0.75 0.70 0.82 r tabel 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361 0.361

Kesimpulan Valid Valid Valid Valid Valid Valid

Pertanyaan Layanan 1 Layanan 2 Layanan 3 r hitung 0.87 0.80 0.79 r tabel 0.361 0.361 0.361

Kesimpulan Valid Valid Valid

Hasil dari pengujian reliabilitas terhadap tingkat kepentingan atribut dengan menggunakan persamaan 2-3 mendapatkan hasil yang disajikan pada Tabel 3. Jika r hitung lebih besar dari 0.60 maka dinyatakan reliabel. Berdasarkan Tabel 3 nilai r hitung lebih besar dari 0.60 (>0.60) sehingga dinyatakan reliabel.

Tabel 3 Uji Reliabilitas Kepentingan Atribut

No. Pertanyaan Lokasi Outlet

Desain Pakaian

Bahan Pakaian

Harga Pakaian

Motif Pakaian

Warna Pakaian Layanan

r hitung

0.681 0.60 0.81 0.644 0.857 0.623 0.756

Analisis Profil dan Karakteristik Responden Untuk menjawab permasalahan pertama, peneliti menggunakan metode analisis deskriptif. Data dikumpulkan melalui kuesioner profil dan karakteristik responden yang terdapat pada aplikasi. Berikut adalah data yang dikumpulkan oleh peneliti disajikan pada Tabel 4.

Tabel 4 Profil dan Karakteristik Responden

Karakteristik Contoh

Coconut

Hammer Nail Island Mangosteen Banyak Responden tiap Merek 20 13 33 34

Usia (tahun)

< 17 1 0 8 8 17 - 22 10 0 21 20 23 - 28 6 4 1 4 > 28 3 9 3 2 Jenis Kelamin Laki-Laki 12 13 6 11 Perempuan 8 0 27 23 Pekerjaan Pelajar/Mahasiswa 10 1 19 24 Karyawan Swasta 3 1 7 7 PNS 1 3 3 2 Wiraswasta 4 5 3 1 Lain-Lain 2 3 1 0 Pengeluaran per-bulan (Rp) < 250.000 11 2 11 12 300.000 - 500.000 5 3 9 16 500.000 - 1.000.000 2 1 10 5 > 1.000.000 2 7 3 1

Analisis Multidimensional Scaling Analisis Multidimensional Scaling pada penelitian ini menggunakan pendekatan langsung yaitu mengumpulkan data persepsi dengan pendekatan berbasis pada non atribut. Menurut Malhotra (2010:352), untuk memudahkan dalam pelaksanaan analisis peta persepsi sebaiknya digunakan dalam dua dimensi. Oleh karena itu, pemetaan persepsi dalam penelitian ini menggunakan dua dimensi. Pada tahap analisis ini, data yang diolah merupakan data yang dikumpulkan melalui pengisian kuesioner persepsi responden terhadap merek. Dalam peta persepsi akan dibandingkan posisi empat merek pakaian

antara merek satu dengan lainnya, dengan tujuan untuk mengetahui merek-merek apa saja yang bersaing secara ketat (posisi berdekatan). Koordinat peta posisi dari masing-masing merek pakaian dinyatakan dalam dua dimensi. Nilai tersebut menunjukkan kemiripan dan jarak nilai kedekatan antar merek pakaian. Dari peta persepsi seperti pada Gambar 1 kemudian dapat dilihat kedekatan antar merek pakaian.

Gambar 1 Peta Persepsi Non-Atribut

Analisis Image Mapping Image mapping merupakan analisis dengan menggunakan pendekatan atribut. Melalui Image mapping, responden diberikan kebebasan untuk menilai kemiripan antar merek berdasarkan atribut-atribut tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya.

Dalam penelitian ini digunakan bantuan nilai rata-rata (mean), yaitu dengan menjumlahkan setiap merek berdasarkan atribut yang telah dinilai oleh responden dengan skala 1 sampai 5 titik, dimana angka 1 menunjukkan sikap yang negatif, dan angka 5 menunjukkan sikap yang positif. Dengan langkah ini terbentuk image mapping yang memunculkan posisi merek pakaian beserta atributnya, dimana merek yang berdekatan dengan merek lain pada atribut tertentu akan bertemu pada suatu titik, yang mengindikasikan tentang persamaan antara merek tersebut dilihat dari atribut- atribut yang berdekatan. Pada Tabel 5 menunjukkan hasil perbandingan rata-rata (Mean) masing-masing merek untuk setiap atribut, yang dapat dilihat berikut ini:

Tabel 5 Nilai Rata-Rata berdasarkan Persepsi Konsumen

Lokasi Toko

Desain Pakaian

Bahan Pakaian

Harga Pakaian

Warna Pakaian

Motif Pakaian Layanan

Hammer 3.83 3.15 3.27 3.4 2.87 3.33 3.39 Nail 2.88 3.37 3.38 2.88 3.01 3.1 3.29

Coconut Island 3.29 3.59 3.6 3.67 3.81 3.47 3.39

Mangosteen 3.63 3.64 3.6 3.66 3.72 3.55 3.37

Gambar 2 Peta Persepsi Atribut

Hasil Perancangan Layar

Gambar 3 merupakan tampilan awal saat program baru dibuka.

Gambar 3 Layar Tampilan Awal Berikutnya setelah menekan toolbar Input Data akan menampilkan lembar inputan kuesioner seperti pada Gambar 4,5, dan 6.

Gambar 4 Layar Tampilan Kuesioner Profil dan Karakteristik Responden

Gambar 5 Layar Tampilan Kuesioner Persepsi terhadap Merek

Gambar 6 Layar Tampilan Kuesioner Persepsi terhadap Atribut Berikut ini adalah layar tampilan Process yang dapat dilihat pada Gambar 7.

Gambar 7 Layar Tampilan Pilihan Process

Berikut ini adalah layar tampilan proses pertama yaitu Profile and Characteristic Respondent seperti yang dapat dilihat pada Gambar 8.

Gambar 8 Layar Tampilan Hasil Process Profile and Characteristic Respondent Berikut ini adalah layar tampilan proses kedua yaitu MDS Result seperti yang dapat dilihat pada Gambar 9.

Gambar 9 Layar Tampilan Hasil Process MDS Result

Selanjutnya proses terakhir adalah Image Mapping, layar tampilan dapat dilihat pada Gambar 10.

Layar tampilan yang terakhir merupakan layar tampilan About seperti yang terlihat pada Gambar 10.

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil pengolahan data dan analisis data yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Segmentasi pasar terhadap merek pakaian yang diproduksi oleh PT. Warna Mardhika seperti pada Tabel

6.

Tabel 6 Profil dan Karakteristik Responden

Merek Pakaian Jumlah

(org) Usia (thn)

Jenis Kelamin Pekerjaan

Pengeluaran per bulan

Hammer 20 17 -22 Laki-Laki Pelajar/Mahasiswa < Rp. 250.000

Nail 13 > 28 Laki-Laki Wiraswasta > Rp. 1.000.000

Coconut Island 33 17 -22 Perempuan Pelajar/Mahasiswa < Rp. 250.000

Mangosteen 34 17 -22 Perempuan Pelajar/Mahasiswa Rp. 300.000 - Rp.

500.000

2. Posisi merek pakaian yang diproduksi oleh PT. Warna Mardhika berdasarkan persepsi konsumen di daerah Jakarta Barat adalah sebagai berikut: a. Hammer dianggap sebagai merek pakaian yang berbeda dengan merek pakaian yang lain. b. Coconut Island memiliki kesamaan atau tidak memiliki perbedaan yang berarti dengan Mangosteen. c. Nail dipersepsikan memiliki perbedaan yang berarti dibanding merek pakaian lainnya.

3. Persepsi konsumen terhadap merek pakaian yang diproduksi PT. Warna Mardhika berdasarkan atribut-

atributnya adalah sebagai berikut: a. Merek Coconut Island dan Mangosteen memiliki kemiripan dalam berbagai atribut kecuali lokasi

toko/outlet. b. Keempat merek tersebut memiliki kemiripan pada atribut layanan. c. Hammer dan Nail memiliki kemiripan pada atribut bahan pakaian.

4. Dengan melakukan tinjauan perbandingan positioning antara positioning yang disampaikan oleh

perusahaan dengan positioning hasil penelitian, didapatkan hasil sebagai berikut: a. Menurut Hasil penelitian merek pakaian Coconut Island dan Mangosteen memiliki kemiripan yang

relatif, baik dari atribut desain pakaian, bahan pakaian, harga pakaian, warna pakaian, dan motif pakaian. Perusahaan membuat merek pakaian Coconut Island dan Mangosteen dengan kemiripan yang relatif. Jangkauan pasar yang ditargetkan oleh perusahaan adalah kalangan anak remaja dan hasil penelitian menunjukkan jangkauan pasarnya antara 17 tahun – 22 tahun.

b. Menurut hasil penelitian merek pakaian Hammer dan Nail memiliki sedikit kemiripan, yakni pada atribut bahan pakaian. Perusahaan membuat merek pakaian Hammer dan Nail dengan perbedaan yang cukup mencolok baik dari segi jangkauan pasar, desain pakaian, bahan pakaian, harga pakaian, warna pakaian, dan motif pakaian. Namun ada produk yang memiliki kemiripan diantara keduanya yaitu kaos dengan bahan yang relatif mirip. Jangkauan pasar yang ditargetkan oleh perusahaan adalah kalangan dewasa. Jangkauan pasar yang dihasilkan pada penelitian ini Hammer untuk usia 17 tahun – 22 tahun dan Nail untuk usia > 28 tahun.

Untuk perkembangan lebih lanjut peneliti menyarankan: 1. Penelitian selanjutnya dapat menggunakan ruang lingkup yang lebih besar sehingga informasi yang

didapat benar-benar dapat dimaksimalkan dengan optimal.

2. Perusahaan dapat menciptakan ide yang inovatif terhadap atribut-atribut yang dianggap penting tersebut untuk menunjang penjualan produk-produk perusahaan.

REFERENSI Eco, Umberto. (1979). Theory of Semiotics. Indiana: University Of Indiana Press. Ghozali, Imam. (2002). Aplikasi Analisis Multivariat dan Program SPSS. Semarang : Universitas

Diponegoro. Hasan, Iqbal. (2004). Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara. Jono Munandar dan Y.E. Hermawan. (2007). Analisis Preferensi Pengunjung dan Positioning Pusat

Perbelanjaan Modern di Kota Bogor (Studi Kasus: Botani Square, Ekalokasari Plaza, Bogor Trade Mall, dan Pangrango Plaza). Diperoleh (02-27-2012) dari http://journal.ipb.ac.id/index.php/jmanajemen/article/viewFile /1606/669.

Malhotra, Naresh K. (2010). Marketing Research An applied orientation. (6th edition). New Jersey: Pearson International Edition.

Mariza, Sarita. (2010). Analisis Pemetaan Posisi Merek Internet Service Provider di Wilayah Jakarta Dengan Metode Multi Dimensional Scaling. Diperoleh (02-27-2012) dari http://library.binus.ac.id/eColls/eThesis/Bab1/2010-2-00374-MN %20 BAB%201.pdf.

Morris, Desmond. (1977). Man Watching”: A field guide to human behavior. New York: Harry N. Abrams, Inc

Pusat Bahasa. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Diperoleh (03-09-2012) dari http://pusatbahasa.kemdiknas.go.id/kbbi/

Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Bisnis. Jilid 14. Bandung: Alfabeta. Sulaiman, Wahid. (2004). Statistik Non-Parametrik: Contoh Kasus dan Pemecahannya dengan SPSS.

Yogyakarta : Andi. Supranto, J. (2004). Analisis Multivariat : Arti dan Interprestasi. Jakarta: Rineka Cipta. W.Hardle, L.Simar (2007). Applied Multivariate Statistical Analysis. (2nd edition). Germany: Springer. Yunarwanto, Dodik. (2001).Analisis Posisi Persaingan Operator Telepon Seluler Berdasarkan Persepsi

Konsumen di Kota Malang. Diperoleh (02-27-2012) dari http://wacana.ub.ac.id /index.php/wacana/article/download/201/177

RIWAYAT PENULIS Silvana Anggreni lahir di Semarang pada 17 Februari 1990. Penulis menamatkan pendidikan S1 di Binus University dalam bidang Teknik Informatika dan Statistika pada 2012.