Click here to load reader
Upload
phambao
View
212
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
ANALISIS KINERJA UPLINK CHANNEL AWARE SCHEDULING PADA SISTEMSC-FDMA
Melyani Nurhalimah Sembiring¹, Arfianto Fahmi², Budi Syihabuddin³
¹Teknik Telekomunikasi, Fakultas Teknik Elektro, Universitas Telkom
AbstrakTeknologi SC-FDMA (Single Carrier - Frequency Division Multiple Access) adalah suatu teknikmultiple access dimana transmisi data dilakukan secara serial. SC-FDMA digunakan untuktransmisi arah uplink pada sistem LTE, sebab SC-FDMA memiliki PAPR yang lebih kecil jikadibandingkan dengan OFDMA yang digunakan untuk arah downlink. Hal ini dikarenakan sistemtransmisi SC-FDMA dilakukan dengan single carrier secara serial.
Namun, hal tersebut belum cukup untuk menjamin nilai PAPR selalu kecil. Adapun syarat lainyang dibutuhkan adalah radio resource yang dialokasikan pada user tertentu harus bersifatadjacent (berdampingan) dalam frekuensi. Oleh karena itu dibutuhkan teknik alokasi yangmemenuhi syarat tersebut berupa algoritma scheduling. Algoritma scheduling terbagi dua jenis:non channel aware (tidak bergantung kondisi kanal, contoh: Round Robin) dan channel aware(bergantung pada kondisi kanal, contoh: FME, RME, MADE, STB).
Pada tugas akhir ini dilakukan simulasi untuk menguji performansi dari algoritma eksisting STB,MADE, dan RR. Output simulasi berupa spectral efficiency dan fairness. Dari hasil simulasidiperoleh bahwa efisiensi spektral paling baik diperoleh dari algoritma STB dengan gain rata-rata13,8% terhadap algoritma MADE dan 8,4% terhadap Round Robin. Data rate paling baik dicapaioleh algoritma MADE dengan gain rata-rata 77,7% terhadap algoritma algoritma STB dan 1,2%terhadap Round Robin. Nilai fairness paling tinggi didapat dari algoritma STB dan RR denganrentang nilai 0,99 hingga 1. Algoritma STB memiliki fairness lebih baik dari MADE karena STBmenjamin bahwa setiap user pasti mendapat kanal selama jumlah kanal jumlah user.
Kata Kunci : SC-FDMA, MADE , Search-Tree Based Algorithm, Resource Chunk (RC)
AbstractSC-FDMA (Single Carrier - Frequency Division Multiple Access) technology is multiple accesstechnique which the data transmitted in serial way. It is used for uplink transmission in LTEsystem because it has lower PAPR compared to OFDMA which is used for downlink transmission.It is as a result from transmitting using single carrier in serial way
But that is not enough to guarantee low PAPR. Another condition required is that the radioresources allocated to certain user must be adjacent in frequency. Thus we need allocationtechnique to achieve the condition with scheduling algorithm. There are two schedulingalgorithm: non channel aware (independent with channel, e.g: Round Robin) and channel aware(channel dependent, e.g: FME, RME, MADE, STB).
In this final project a simulation to analyze STB, MADE, and RR existing algorithms performancehas been done. The simulation output are spectral efficiency and fairness. The spectral efficiencyof STB algorithm has gain 13,8% over MADE and 8,4% over Round Robin. The highest achievabledata rate found in MADE, with gain 77,7% over STB and 1,2% over Round Robin. The highestfairness found in STB and Round Robin, with range 0,99 – 1. STB has better fairness because aslong as the number of resources number of users it guarantees no outage user (all users getresource slot).
Keywords : SC-FDMA, MADE , Search-Tree Based Algorithm, Resource Chunk (RC)
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Teknik Elektro Program Studi S1 Teknik Telekomunikasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Teknologi SC-FDMA (Single Carrier - Frequency Division Multiple
Access) adalah suatu teknik multiple access berdasarkan prinsip SC-FDM (Single
Carrier-Frequency Division Multiplexing). Dasar sistem SC-FDMA mirip dengan
OFDMA (Orthogonal Frequency Division Multiple Access), hanya saja pada
sistem SC-FDMA digunakan DFT-OFDM. Untuk implementasi arah uplink, SC-
FDMA lebih efisien dalam hal daya, dimana pada arah uplink efisiensi daya
merupakan faktor utama. Proses transmisi pada SC-FDMA (dengan DFT-OFDM)
menggunakan banyak carrier secara serial sehingga memiliki PAPR (Peak to
Average Power Ratio) lebih rendah daripada OFDMA.
Namun, penggunaan DFT-OFDM belum cukup untuk menjamin nilai
PAPR yang kecil. Adapun syarat lain yang dibutuhkan adalah subcarrier-
subcarrier yang dialokasikan pada user tertentu harus bersifat adjacent dalam
frekuensi. Oleh karena itu dibutuhkan teknik alokasi yang memenuhi syarat
tersebut berupa algoritma scheduling. Algoritma scheduling terbagi dua jenis: non
channel-aware (tidak bergantung kondisi kanal, contoh: Round Robin) dan
channel aware (bergantung pada kondisi kanal, contoh: FME, RME, MADE,
STB).
Oleh karena itu, pada tugas akhir ini akan dibahas perbandingan kinerja
dua algoritma Channel-aware Scheduling yang pernah diajukan dalam beberapa
jurnal yaitu algoritma Minimum Area-Difference to the Envelope (MADE) seperti
terdapat pada [2] dan algoritma Searc-Tree Based [3] dengan melakukan simulasi
dengan parameter tertentu. Hasil simulasi yang berupa spectral efficiency
(bit/s/Hz) dan fairness kemudian akan dibandingkan dengan kinerja algoritma
Round Robin, dimana algoritma Round Robin menggunakan prinsip kondisi kanal
sempurna.
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Teknik Elektro Program Studi S1 Teknik Telekomunikasi
2
1.2 Tujuan
Tujuan dari tugas akhir ini adalah:
a) Mengetahui performansi kinerja algoritma Minimum Area-Difference to
the Envelope (MADE) dan algoritma Searc-Tree Based berdasarkan
output simulasi berupa spectral efficiency dan fairness (bps/Hz).
b) Mengetahui pengaruh perubahan kondisi kanal terhadap pengalokasian
sumber daya radio dengan menggunakan kedua algoritma tersebut
berdasarkan perbandingan gain yang diperoleh dengan algoritma Round
Robin.
1.3 Rumusan Masalah
Perumusan masalah yang akan dibahas dalam tugas akhir ini adalah
sebagai berikut:
a) Bagaimana performansi kinerja algoritma Minimum Area-Difference to the
Envelope (MADE) dan algoritma Searc-Tree Based berdasarkan output
simulasi berupa cell upper spectral efficiency (bit/s/Hz).
b) Bagaimana pengaruh perubahan kondisi kanal terhadap pengalokasian
sumber daya radio dengan menggunakan kedua algoritma tersebut
berdasarkan perbandingan gain yang diperoleh dengan algoritma Round
Robin.
1.4 Batasan Masalah
Ruang lingkup masalah yang akan dibahas:
1. Bandwidth system yang digunakan adalah MHz dengan subcarrier 512
2. Hanya membahas data subcarrier
3. Jumlah user dibatasi antara 1 hingga 5
4. Analisa pada sistem single cell
5. Daya per subcarrier diasumsikan dengan Equal-power.
6. Satu Resource Chunk terdiri dari empat resource block
7. Simulasi menggunakan software Matlab R2009a.
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Teknik Elektro Program Studi S1 Teknik Telekomunikasi
3
1.5 Metode Pemecahan Masalah
Metode penelitian yang akan dilaksanakan dalam tugas akhir ini adalah
metode eksperimental dengan tahapan sebagai berikut:
1. Studi literatur
Mempelajari materi dengan mencari materi referensi yang terkait dengan
uplink resource scheduling melalui text book, jurnal, tugas akhir referensi, dan
artikel yang berkaitan.
2. Pemodelan sistem resource scheduling
Pada tahap ini dilakukan pemodelan simulasi beserta penetuan parameternya.
3. Software simulation
Model sistem diterapkan dalam software dengan parameter sebagai data input
dan kemudian disimulasikan.
4. Analisis hasil simulasi
Hasil dari simulasi dianalisis dan kemudian ditarik kesimpulan.
5. Penulisan laporan
Penulisan laporan tahap pengerjaan tugas akhir yang didokumentasikan dalam
bentuk buku tugas akhir.
1.6 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan tugas akhir ini meliputi:
BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang, tujuan penulisan, perumusan masalah,
pembatasan masalah, metode penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Berisi tentang beberapa teori tentang teknologi SC-FDMA, Channel
aware sceduling, kanal propagasi, dan beberapa faktor pendukung lainnya.
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Teknik Elektro Program Studi S1 Teknik Telekomunikasi
4
BAB III PEMODELAN SISTEM
Membahas tentang data-data dan parameter-parameter yang akan
digunakan dalam pemodelan sistem SC-FDMA beserta diagram alir.
BAB IV SIMULASI DAN ANALISIS
Membahas tentang pelaksanaan tahap-tahap simulasi beserta analisa hasil
simulasi.
BAB V PENUTUP
Berisikan kesimpulan akhir dan saran dari keseluruhan tugas akhir
berdasarkan hasil simulasi.
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Teknik Elektro Program Studi S1 Teknik Telekomunikasi
50
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
1. Untuk jumlah user lima, jumlah Resource Block 40, dan jumlah Resource
Chunk sepuluh, maka nilai spektral efisiensi paling tinggi diperoleh dari
algoritma STB dengan gain rata-rata 13,8% terhadap algoritma MADE
dan 8,4% terhadap Round Robin.
2. Data rate paling baik dicapai oleh algoritma MADE dengan gain rata-rata
77,7% terrhadap algoritma algoritma STB dan 1,2% terhadap Round
Robin.
3. Nilai fairness paling tinggi didapat dari algoritma STB dan RR dengan
rentang nilai 0,99 hingga 1. Algoritma STB memiliki fairness lebih baik
dari MADE karena STB menjamin bahwa setiap user pasti mendapat
kanal selama jumlah kanal jumlah user.
4. Algoritma MADE memiliki kompleksitas paling tinggi dengan O(NRCn-1
)
sehingga untuk jumlah user 5 dan jumlah resource 10 akan nilai
kompleksitas mencapai 1x104.
5. Algoritma STB unggul dalam efisiensi spektral dan fairness, sedangkan
algoritma MADE unggul dalam pencapaian data rate.
5.2 SARAN
1. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan adanya penggunaan power
allocation dalam hal pembagian daya, dimana dalam tugas akhir ini
pembagian daya diasumsikan sebagai hasil daya dibagi rata (Equal
Power).
2. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan metode yang dapat mengatasi
masalah kompleksitas perhitungan dari algoritma pengalokasian.
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Teknik Elektro Program Studi S1 Teknik Telekomunikasi
51
Daftar Pustaka
[1] 3GPP TR 25.814 V1.4.0. Mei 2006. Physical Layer Aspects for Evolved
UTRA
[2] 3GPP TR 36.942 V8.1.0. Evolved UTRA Radio Frequency (RF) System
Scenario
[3] 3GPP TS 25.913 V7.3.0. Maret 2006. Requirements for Evolved UTRA (E-
UTRA) and Evolved UTRAN (E-UTRAN)
[4] Kyosti, P., et al. September 2007. Winner II Channel Models. IST-027756
Winner II Deiverable 1.1.2 V 1.0
[5] Lim, J., Hyung G. Myung, Kyungjin Oh, David J. Goodman. September
2006. Channel-Dependent Scheduling of Uplink Single Carrier FDMA
Systems. IEEE Proceeding of The Vehicle Technology Conference
[6] Lim, J., Hyung G. Myung, Kyungjin Oh, David J. Goodman. 2006.
Proportional Fair Scheduling of Uplink Single-Carrier FDMA Systems.
IEEE 17th Annual International Symposium on Personal, Indoor and
Mobile Radio Communication
[7] Calabrese, F. D., P. H. Michaelsen, C. Rosa, M. Anas, C. Ubeda Castellanos,
et al. 2008. Search-Tree Based Uplink Channel Aware Packet Scheduling
for UTRAN LTE. Journal of IEEE 978-1-4244-1645-5/08. Nokia Siemens
Network : Denmark.
[8] Mogensen, P., Simone Frattasi, Gilberto Bernardelli, Luis Angel Maestro
Ruiz de Temino. 2008. Channel Aware Scheduling Algorithms for SC-
FDMA in LTE Uplink. Journal of IEEE 978-1-4244-2644-7/08.
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Teknik Elektro Program Studi S1 Teknik Telekomunikasi
52
[9] M. Raka P. R. 2011. Analisis Kinerja Gabungan Modulasi Adaptif dan
Channel DependentScheduling (CDS) pada Sistem OFDMA Arah
Downlink. Institut Teknologi Telkom.
[10] Myung, Hyung G. 2008. Single Carrier FDMA. Presentation Slide
[11] Tahboub, Khalid. Comparison of Channel Dependent Scheduling Policies
in LTE Uplink. Purdue University: Indiana
[12] Single-carrier FDMA
http://en.wikipedia.org/wiki/Single-carrier_FDMA/
(akses terakhir : 18 Juli 2013)
[13] Prayogo, Lanang. 2013. Resource Scheduling Berbasis Proportional Fair
pada LTE OFDMA-MIMO Arah Downlink Menggunakan Algoritma
Greedy Termodifikasi. Institut Teknologi Telkom.
[14] Fahmi, Arfianto, Muhammad Asfial, Dadang Gunawan. 2013. Combined-
order Algorithm using Promethee Method Approach and Analytic
Hierarchy Decision for Chunk Allocation in LTE Uplink System.
International Journal of Communication Networks and Information
Security. University of Indonesia.
[15] Hidayat, Muhari Nur. 2012. Analisis Kapasitas Kanal Pada Sistem SC-
FDMA Arah Uplink Menggunakan Channel Dependent Scheduling
(CDS) Dengan Imperfect Channel State Information (CSI). Institut
Teknologi Telkom.
[16] Minimum mean square error
http://en.wikipedia.org/wiki/Minimum_mean_square_error/
(akses terakhir : 18 Juli 2013)
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Teknik Elektro Program Studi S1 Teknik Telekomunikasi
53
[17] Big O notation
http://en.wikipedia.org/wiki/Big_O_notation/
(akses terakhir : 19 Juli 2013)
[18] Time Complexity
http://en.wikipedia.org/wiki/Time_complexity/
(akses terakhir : 19 Juli 2013)
[19] Salah, Mohamed, Najah Abu Ali, Abd-El hamid Taha, Hosam Hassanein.
2011. Comparing Uplink Schedulers for LTE. Journal of IEEE 978-1-
61284-231-8/11
[20] Elgazzar, Khalid, Mohamed Salah, Abd-El hamid Taha, Hosam Hassanein.
Evaluating Uplink Schedulers for LTE in Mixed Traffic Environment.
Queens University.
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Tugas Akhir - 2013
Fakultas Teknik Elektro Program Studi S1 Teknik Telekomunikasi