29
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENCIPTAAN NILAI BAGI PEMEGANG SAHAM (Skripsi) DEWI ZAKIA NPM : 0851031009 Tlpn : 085269449035 Email : [email protected] Pembimbing I : Tri Joko Prasetyo, S.E., M.Si., Akt. Pembimbing II : Yuztitya Asmaranti, S.E., M.Si ABSTRACK This research of this study are to analyze the factors that effect created of shareholder value they are, debt to equity ratio, auditor, institusional ownership, managerial ownership and return on equity. Created of shareholder value as a dependent variable measured by market value added (MVA). The aim of this research are to comprehence the influence of debt to equity ratio, auditor, institusional ownership, managerial ownership and return on equity to created of shareholder value. The population of this research are the company of manufacturing which is enlisted in Indonesia stock exchange that are 141 companies, but after it used by purposive sampling method the result is 12 companies over period 5 years (2006-2010). The analysis method used is multiple linear regression analysis. The result of this research prove that managerial ownership and return on equity variable are having significan influence to created of shareholder value. The others debt to equity ratio, auditor, institusional ownership dont have significan influence to created of share holder value. Keywords : created of share holder value, debt to equity ratio, institusional ownership, managerial ownership, return on equity. PENDAHULUAN

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/03082012-0851031009.pdf · dan keterlibatan komite audit. Sedangkan 5 atribut lainnya yaitu independensi,

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/03082012-0851031009.pdf · dan keterlibatan komite audit. Sedangkan 5 atribut lainnya yaitu independensi,

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENCIPTAAN NILAI

BAGI PEMEGANG SAHAM

(Skripsi)

DEWI ZAKIA

NPM : 0851031009

Tlpn : 085269449035

Email : [email protected]

Pembimbing I : Tri Joko Prasetyo, S.E., M.Si., Akt.

Pembimbing II : Yuztitya Asmaranti, S.E., M.Si

ABSTRACK

This research of this study are to analyze the factors that effect created of shareholder

value they are, debt to equity ratio, auditor, institusional ownership, managerial ownership

and return on equity. Created of shareholder value as a dependent variable measured by

market value added (MVA).

The aim of this research are to comprehence the influence of debt to equity ratio,

auditor, institusional ownership, managerial ownership and return on equity to created of

shareholder value. The population of this research are the company of manufacturing which

is enlisted in Indonesia stock exchange that are 141 companies, but after it used by purposive

sampling method the result is 12 companies over period 5 years (2006-2010). The analysis

method used is multiple linear regression analysis.

The result of this research prove that managerial ownership and return on equity

variable are having significan influence to created of shareholder value. The others debt to

equity ratio, auditor, institusional ownership dont have significan influence to created of

share holder value.

Keywords : created of share holder value, debt to equity ratio, institusional ownership,

managerial ownership, return on equity.

PENDAHULUAN

Page 2: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/03082012-0851031009.pdf · dan keterlibatan komite audit. Sedangkan 5 atribut lainnya yaitu independensi,

Berkembanganya pasar modal di Indonesia telah menjadikan pasar modal sebagai alternatif

pendanaan banyak perusahaan dalam rangka memperoleh tambahan modal. Sejalan dengan

perkembangan perekonomian, banyak perusahaan yang melakukan ekspansi usaha untuk

tujuan tersebut, maka perusahaan memerlukan dana yang relatif besar.

Investasi adalah suatu komitmen penetapan dana pada satu atau beberapa obyek investasi

dengan harapan akan mendapatkan keuntungan dimasa yang akan datang. Dua unsur yang

melekat pada setiap modal atau dana yang diinvestasikan adalah hasil dan risiko. Dua unsur

ini selalu mempunyai hubungan timbal balik yang sebanding. Umumnya semakin tinggi

risiko, semakin besar hasil yang diperoleh dan semakin kecil risiko semakin kecil pula hasil

yang akan diperoleh, Lastari ( 2004). Agar dapat menarik investasi dari berbagai investor

perusahaan dalam hal ini manajemen berusah memberikan pengembalian yang lebih besar

dari modal yang diinvestasikan para pemegang saham.

Dalam rangka mempertahankan eksistensi perusahaan didalam lingkungan dunia usaha,

manager sebagai motor penggerak dalam perusahaan agar posisinya sebagai manajer dapat

terus dipertahankan, bertanggung jawab penuh atas pengelolaan perusahaan, mempertahakan

harta (asset) perusahaan dari tahun ke tahun agar semakin bertambah, dan keuntungan yang

diperoleh perusahaan dari tahun ke tahun bertambah besar. Hal ini yang kemudian menjadi

acuan tujuan utama perusahaan yakni bagaimana menciptakan nilai bagi perusahaan dalam

rangka memaksimumkan kesejahteraan para pemegang saham.

Suatu perusahaan menciptakan nilai untuk pemegang saham (shareholder) ketika

pengembalian (return) pemegang saham melebihi investasi. Dengan kata lain, sebuah

perusahaan menciptakan nilai dalam satu tahun ketika pengembalian (return) pemegang

saham (shareholder) melebihi harapan dan nilai perusahaan, ini kemudian dinamakan sebagai

penciptaan nilai bagi pemegang saham , Sutaryo dan Wibawa (2010) . Bagi para investor

penciptaan nilai bagi perusahaan dinilai penting sebagai bahan evaluasi untuk mengambil

keputusan ekonomis terkait kinerja manajemen.

Atas dasar paparan diatas, maka masalah dalam penelitian adalah faktor-faktor apa saja yang

mempengaruhi penciptaan nilai bagi pemegang saham dari perusahaan-perusahaan di

Indonesia.

Page 3: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/03082012-0851031009.pdf · dan keterlibatan komite audit. Sedangkan 5 atribut lainnya yaitu independensi,

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Faktor-faktor yang mempengaruhi penciptaan nilai bagi pemegang saham dalam

penelitian ini, yaitu struktur modal, tipe auditor, kepemilikan institusional,

kepemilikan managerial, return on equity.

2. Sampel adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan

periode pengamatan 2008-2010.

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan yakni: Memperoleh bukti empiris terkait factor-faktor

yang mempengaruhi penciptaan nilai bagi pemegang saham pada perusahaan–perusahaan

manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

LANDASAN TEORI

Teori Keagenan (Agency Theory)

Perspektif teori agensi merupakan dasar yang digunakan guna memahami isu porsi

kepemilikan. Adanya pemisahan kepemilikan oleh principal dengan pengendalian oleh agent

dalam sebuah organisasi cenderung menimbulkan konflik keagenan di antara principal dan

agent. Jensen dan Meckling (1976), menyatakan bahwa laporan keuangan yang dibuat

dengan angka–angka akuntansi diharapkan dapat meminimalkan konflik di antara pihak–

pihak yang berkepenti-ngan. Dengan laporan keuangan oleh agent sebagai

pertanggungjawaban kinerjanya, principal dapat menilai, mengukur, dan mengawasi sampai

sejauh mana agent tersebut bekerja untuk meningkatkan kesejahteraannya dan serta sebagai

dasar pemberian kompensasi kepada agent.

Teori keagenan (agency theory) menekankan pentingnya pemilik perusa-haan atau pemegang

saham (principal) menyerahkan pengelolaan perusahaan kepada tenaga–tenaga profesional

(agents) yang lebih mengerti dalam menjalan-kan bisnis sehari–hari agar pemilik perusahaan

memperoleh keuntungan yang semaksimal mungkin dengan biaya yang seefisien mungkin.

Namun, adanya keleluasaan pengelola manajemen perusahaan untuk memaksimalkan laba

perusa-haan bisa mengarah pada proses memaksimalkan kepentingan pengelolanya sendiri

dengan beban dan biaya yang harus ditanggung oleh pemilik perusahaan. Manajemen

memerlukan jasa pihak ketiga agar pertanggungjawaban keuangan yang disajikan kepada

pihak luar dapat dipercaya, sedangkan pihak luar perusa-haan memerlukan jasa pihak ketiga

Page 4: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/03082012-0851031009.pdf · dan keterlibatan komite audit. Sedangkan 5 atribut lainnya yaitu independensi,

untuk memperoleh keyakinan bahwa laporan keuangan yang disajikan oleh manajemen

perusahaan dapat dipercaya. Oleh karenanya, diperlukan peran pihak independen guna

menilai kewajaran laporan keuangan yang dibuat oleh manajemen.

Pengertian Modal dan Struktur Modal

Modal adalah hak atau bagian yang dimiliki oleh pemilik perusahaan dalam pos modal

(modal saham), keuntungan atau laba yang ditahan atau kelebihan aktiva yang dimiliki

perusahaan terhadap seluruh utangnya (Munawir,2004).

Struktur Modal adalah perimbangan atau perbandingan antara modal asing dan modal sendiri.

Modal asing diartikan dalam hal ini adalah hutang baik jangka panjang maupun dalam jangka

pendek. Sedangkan modal sendiri bisa terbagi atas laba ditahan dan bisa juga dengan

penyertaan kepemilikan perusahaan.

Komponen Struktur Modal

1. Hutang

Jumlah hutang di dalam neraca akan menunjukkan besarnya modal pinjaman yang digunakan

dalam operasi perusahaan. Modal pinjaman ini dapat berupa hutang jangka pendek maupun

hutang jangka panjang, tetapi pada umumnya pinjaman jangka panjang jauh lebih besar

dibandingkan dengan hutang jangka pendek. Pinjaman hutang jangka panjang dapat berupa

pinjaman berjangka (pinjaman yang digunakan untuk membiayai kebutuhan modal kerja

permanen, untuk melunasi hutang lain, atau membeli mesin dan peralatan) dan penerbitan

obligasi (hutang yang diperoleh melalui penjualan surat-surat obligasi, dalam surat obligasi

ditentukan nilai nominal, bunga per tahun, dan jangka waktu pelunasan obligasi tersebut).

Mengukur besarnya aktiva perusahaan yang dibiayai oleh kreditur (debt ratio) dilakukan

dengan cara membagi total hutang jangka panjang dengan total asset. Semakin tinggi debt

ratio, semakin besar jumlah modal pinjaman yang digunakan di dalam menghasilkan

keuntungan bagi perusahaan.

2. Modal Sendiri

Modal sendiri adalah modal yang berasal dari pemilik perusahaan dan yang tertanam dalam

perusahaan dalam jangka waktu tertentu lamanya. pada dasarnya merupakan modal yang

berasal dari pemilik, bisa berasal dari dalam perusahaan berupa keuntungan yang dihasilkan

Page 5: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/03082012-0851031009.pdf · dan keterlibatan komite audit. Sedangkan 5 atribut lainnya yaitu independensi,

perusahaan Pendanaan dengan modal sendiri akan menimbulkan opportunity cost.

Keuntungan dari memiliki saham perusahaan bagi owner adalah control terhadap perusahaan.

Namun, return yang dihasilkan dari saham tidak pasti dan pemegang saham adalah pihak

pertama yang menanggung resiko perusahaan. Modal sendiri atau ekuitas merupakan modal

jangka panjang yang diperoleh dari pemilik perusahaan atau pemegang saham. Modal sendiri

diharapkan tetap berada dalam perusahaan untuk jangka waktu yang tidak terbatas sedangkan

modal pinjaman memiliki jatuh tempo. Komponen modal sendiri ini merupakan modal dalam

perusahaan yang dipertaruhkan untuk segala risiko, baik risiko usaha maupun risiko

kerugian–kerugian lainnya. Modal sendiri ini tidak memerlukan adanya jaminan atau

keharusan untuk pembayaran kembali dalam setiap keadaan maupun tidak adanya kepastian

tentang jangka waktu pembayaran kembali modal yang disetor. Oleh karena itu, tiap–tiap

perusahaan harus mempunyai sejumlah minimum modal yang diperlukan untuk menjamin

kelangsungan hidup perusahaan.

Tipe Auditor

Arens dan Loebbecke (1991) menyatakan bahwa auditor merupakan seseorang yang

melaksanakan beberapa aspek jasa audit. Dalam penelitian ini bermaksud fokus pada auditor

eksternal perusahaan, tipe auditor terbagi kedalam jenis apabila laporan keuangan perusahaan

diaudit oleh KAP termasuk kelompok BIG 4 dan perusahaan yang laporan keuangan diaudit

oleh KAP yang tidak termasuk BIG 4. Kualitas auditor dinilai pada saat auditor dapat

memberikan jaminan bahwa tidak ada salah saji yang material (no material misstatements)

atau kecurangan (fraud) dalam laporan keuangan audite. Auditor sendiri memandang kualitas

audit terjadi apabila mereka bekerja sesuai standar profesional yang ada, dapat menilai resiko

bisnis audite dengan tujuan untuk meminimalisasi resiko litigasi, dapat meminimalisasi

ketidakpuasan audite dan menjaga kerusakan reputasi auditor.

Deis dan Groux (1992) melakukan penelitian tentang empat hal dianggap mempunyai

hubungan dengan kualitas audit yaitu (1) lama waktu auditor telah melakukan pemeriksaan

terhadap suatu perusahaan (tenure), semakin lama seorang auditor telah melakukan audit

pada audite yang sama maka kualitas audit yang dihasilkan akan semakin rendah, (2) jumlah

audite, semakin banyak jumlah audite maka kualitas audit akan semakin baik karena auditor

dengan jumlah audite yang banyak akan berusaha menjaga reputasinya, (3) kesehatan

keuangan audite, semakin sehat kondisi keuangan audite maka akan ada kecenderungan

audite tersebut untuk menekan auditor agar tidak mengikuti standar, dan (4) review oleh

Page 6: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/03082012-0851031009.pdf · dan keterlibatan komite audit. Sedangkan 5 atribut lainnya yaitu independensi,

pihak ketiga, kualitas sudit akan meningkat jika auditor tersebut mengetahui bahwa hasil

pekerjaannya akan direview oleh pihak ketiga.

Widagdo (2002) melakukan penelitian tentang atribut-atribut kualitas audit

oleh kantor akuntan publik yang mempunyai pengaruh terhadap kepuasan audite.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada 7 atribut kualitas audit yang berpengaruh terhadap

kepuasan audite, antara lain pengalaman melakukan audit, memahami industri audite,

responsif atas kebutuhan audite, taat pada standar umum, komitmen terhadap kualitas audit

dan keterlibatan komite audit. Sedangkan 5 atribut lainnya yaitu independensi, sikap hati-hati,

melakukan pekerjaan lapangan dengan tepat, standar etika yang tinggi dan tidak mudah

percaya, tidak berpengaruh terhadap kepuasan audite.

Kepemilikan Institusional

Kepemilikan institutional merupakan persentase kepemilikan saham oleh investor

institutional seperti perusahaan investasi, bank, perusahaan asuransi maupun kepemilikan

lembaga dan perusahaan lain. Adanya kepemilikan institutional akan mendorong peningkatan

pengawasan yang lebih optimal terhadap kinerja perusahaan. Hal ini berarti semakin besar

persentase saham yang dimiliki oleh investor institutional akan menyebabkan usaha

monitoring menjadi semakin efektif karena dapat mengendalikan perilaku opportunistik yang

dilakukan oleh para manajer (Jensen, 1986). Tindakan monitoring tesebut akan

mengurangi biaya keagenan karena memungkinkan perusahaan mendapatkan value setinggi-

tingginya bagi perusahaan terutama pemegang saham. Semakin besar prosentase saham yang

dimiliki oleh institutional investors akan menyebabkan monitoring menjadi semakin efektif,

melalui pengendalian perilaku opportunistik para manajer (Bathala dalam Wahidahwati,

2001).

Kepemilikan Manajerial

Manajer mempunyai kecenderungan untuk menggunakan sumber daya yang tinggi bukan atas

dasar maksimalisasi nilai perusahaan melainkan untuk kepentingan opportunistik mereka. Hal

ini dapat dilihat melalui pemilihan proyek-proyek berisiko tinggi. Hal ini menyebabkan

meningkatnya beban bunga perusahaan sehingga risiko kebangkrutan semakin tinggi yang

berdampak pada biaya agensi hutang semakin tinggi. Peningkatan biaya keagenan tesebut

akan berpengaruh pada penurunan nilai perusahaan.

Page 7: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/03082012-0851031009.pdf · dan keterlibatan komite audit. Sedangkan 5 atribut lainnya yaitu independensi,

Kepemilikan manajerial adalah persentase kepemilikan saham oleh pihak manajemen yang

secara aktif ikut dalam pengambilan keputusan perusahaan (direktur dan komisaris),

Wahidawati (2001). Dengan adanya kepemilikan manajerial akan mensejajarkan kepentingan

antara manajemen dan pemegang saham, sehingga manajer akan merasakan langsung

manfaat dari keputusan yang diambil dengan benar dan merasakan kerugian apabila

keputusan yang diambil salah terutama keputusan mengenai penggunaan sumber daya.

Dengan demikian manajer ikut memiliki perusahaan sehingga manajer tidak mungkin

bertindak opportunistik lagi karena mereka akan menanggung konsekuensinya dan akan

semakin hati-hati dalam menggunakan hutang dan berusaha meminimumkan biaya keagenan

sehingga akan meningkatkan nilai perusahaan. Dengan kata lain kepemilikan manajerial

mempunyai pengaruh negatif dengan penciptaan nilai bagi pemegang saham.

2.3 Return on equity

Return on Equity (ROE) merupakan rasio keuangan yang banyak digunakan untuk mengukur

kenerja perusahaan, khususnya menyangkut profitabilitas perusahaan. Return on Equity

(ROE) untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba atas modalnya

sendiri.

Dari sudut pandang investor, salah satu indikator penting untuk menilai prospek perusahaan

dimasa datang adalah dengan melihat sejauh mana pertumbuhan profitabilitas perusahaan.

Semakin besar ROE berarti semakin optimalnya penggunaan modal sendiri suatu perusahaan

dalam menghasilkan laba dan peningkatan laba berarti terjadinya pertumbuhan yang bersifat

progresif. Secara empiris semakin besar laba maka besar pula minat investor dalam

menginvestasikan dananya untuk memiliki saham tersebut, Subiyantoro dan Andreani

(2003).

Rasio ini menggunakan hubungan antara keuntungan setelah pajak dengan modal sendiri

yang digunakan perusahaan. Yang dianggap modal sendiri adalah saham biasa, agio saham,

laba ditahan, saham preferen dan cadangan-cadangan lain. Melihat hubungan-hubungan itu,

Return On Equity tidak lain adalah rentabilitas ekonomi. Bagi perusahaan pada umumnya

masalah rentabilitas adalah lebih penting dari pada masalah laba, karena laba yang besar saja

belumlah merupakan ukuran bahwa perusahaan itu telah bekerja dengan efisien (Riyanto,

2000).

Return On Equity diperoleh dari Net Income after tax dibagi equity. Hasil pembagian ini pada

umumnya dinyatakan dalam persen. Semakin tinggi rasio ini menandakan kinerja perusahaan

Page 8: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/03082012-0851031009.pdf · dan keterlibatan komite audit. Sedangkan 5 atribut lainnya yaitu independensi,

semakin baik atau efisien, nilai equity perusahaan akan meningkat dengan peningkatan rasio

ini. Return On Equity (ROE) yaitu rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan laba bersih yang dikaitkan dengan pembayaran dividen.

Penciptaan Nilai Bagi Pemegang Saham (Market Value Added)

Tujuan utama perusahaan adalah memaksimumkan kemakmuran pemegang saham, selain

memberi manfaat bagi pemegang saham, tujuan ini juga menjamin sumber daya perusahaan

dialokasikan secara efisien dan memberi manfaat ekonomi. Berdasarkan konsep yang

dikembangkan oleh Stern, Stewart & Co untuk mengukur apakah investasi dapat

menciptakan nilai (ekonomi) maka dapat menggunakan market value added. Konsep market

value added dinilai dapat menyatakan besaran yang langsung mengukur penciptaan nilai bagi

pemegang saham.

Market value added adalah perbedaan antara modal yang ditanam di perusahaan (untuk

keseluruhan investasi, baik berupa modal pinjaman, laba ditahan, dan sebagainya) terhadap

keuntungan yang dapat diambil yang merupakan selisih antara nilai nominal dan nilai pasar

dari kesuluruhan tuntutan modal.

Market value added menjelaskan seberapa besar kekayaan yang dapat diciptakan atau

dihilangkan oleh perusahaan selama melakukan kegiatan operasionalnya. Metode market

value added ini dapat dijadikan acuan yang lebih baik bagi pemiegang saham untuk

mempertimbangkan apakah perusahaan tersebut akan memberi untung atau rugi terhadap

modal yang dinvestasikan dalam jangka panjang.

Perhitungan Market Value Added

Nilai tambah pasar dari sebuah perusahaan merupakan hasil dari selisih nilai pasar

perusahaan dikurangi oleh komponen biaya yang telah dikeluarkan perusahaan untuk modal

investasinya. Nilai pasar perusahaan ditandai dengan perolehan besarnya nilai perusahaan

yang dihargai pada pasar saham, yang merupakan pengali antara harga saham dan jumlah

saham yang tersedia. Market value merupakan kenaikan nilai pasar suatu perusahaan yang

dilakukan dengan memaksimumkan selisih antara market value of equity dengan jumlah yang

ditanamkan investor ke dalam perusahaan agar kemakmuran pemegang saham maksimum.

Page 9: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/03082012-0851031009.pdf · dan keterlibatan komite audit. Sedangkan 5 atribut lainnya yaitu independensi,

Market value mencerminkan seberapa besar nilai tambah yang berhasil dikapitalisasi dan

memperbesar nilai kapital yang digunakan oleh perusahaan.

Perhitungan MVA adalah sebagai berikut, (Adler Haymans, 2006:133) :

MVA = (Harga Saham –Nilai Buku ) x Jumlah saham yang di keluarkan.

Berdasarkan formula diatas, kekayaan atau kesejahteraan pemilik akan bertambah jika MVA

bertambah. Dalam kaitannya dengan nilai, pemodal juga perlu untuk melihat apakah

manajemen emiten menciptakan atau merusakan nilai pemegang saham. Rasio yang banyak

digunakan untuk menjawab pertanyaan tersebut adalah Economic Value Added (EVA) dan

Market Value Added (MVA). (Cahyono, 2006:110)

Market Value Added (MVA) mewakili perbedaan antara apa yang pemodal tempatkan di

emiten tertentu dan apa yang dapat mereka ambil. Secara sederhana konsep ini mengacu pada

nilai total yang pasar berikan pada semua saham dan obligasi perusahaan (atau juga bisa

berarti apa yang akan pemodal bisa terima jika mereka menjual semua saham) dikurangi

biaya modal yang mereka investasikan. Jika Market Value Added (MVA) sebuah perusahaan

positif, maka manajemen telah membuat pemegang saham lebih kaya. Market Value Added

(MVA) dapat dipahami sebagai premi yang diberikan pasar kepada sebuah perusahaan,

(Cahyono, 2006:110).

Konsep MVA terdiri dari :

1. Jumlah saham yang beredar yaitu jumlah saham yang beredar pada tahun tertentu dari

masing-masing emiten.

2. Harga saham yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah harga saham pada saat

penutupan (closing price) pada periode pengamatan. Harga penutupan atau closing

price merupakan harga saham terakhir kali pada saat berpindah tangan di akhir

perdagangan. Harga saham yang digunakan dalam penelitian ini adalah harga saham

pada saat penutupan pada tanggal pengumuman laporan keuangan, yang

ditransformasikan ke dalam angka t: -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3. Penelitian periode jendela

(event windows) tiga hari sebelum dan tiga hari sesudah publikasi laporan keuangan.

Kemudian harga saham harian ini akan dirata-rata untuk menentukan besarnya harga

saham tiga hari sebelum dan tiga hari sesudah publikasi laporan keuangan.

Page 10: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/03082012-0851031009.pdf · dan keterlibatan komite audit. Sedangkan 5 atribut lainnya yaitu independensi,

Bangunan Hipotesis

Struktur Modal

Struktur modal dalam penelitian ini diukur dari Debt to Equity ratio (DER) dikarenakan DER

mencerminkan besarnya proporsi antara total debt (total hutang) dan total shareholder’s

equity (total modal sendiri). Total debt merupakan total liabilities (baik utang jangka pendek

maupun jangka panjang); sedangkan total shareholders’equity merupakan total modal sendiri

(total modal saham yang disetor dan laba yang ditahan) yang dimiliki perusahaan. Rasio ini

menunjukkan komposisi dari total hutang terhadap total ekuitas.

Menurut Brigham dalam “Fundamental of Financial Management” tinggi-rendahnya

debt equity ratio (yang merupakan output dari kebijakan pendanaan) akan mempengaruhi

nilai yang dicapai oleh perusahaan. Jika biaya yang ditimbulkan oleh pinjaman (cost of debt –

kd) lebih kecil daripada biaya modal sendiri (cost of equity – ke), maka sumber dana yang

berasal dari pinjaman atau hutang akan lebih efektif dalam menghasilkan laba. demikian

sebaliknya debt equity ratio (DER) akan berpengaruh (negatif atau positif) terhadap

penciptaan nilai jika biaya yang ditimbulkan oleh pinjaman (cost of debt – kd) lebih kecil

daripada biaya modal sendiri (cost of equity – ke). DER akan berpengaruh positif terhadap

penciptaan nilai sebaliknya jika biaya yang ditimbulkan oleh pinjaman (cost of debt – kd)

lebih besar daripada biaya modal sendiri (cost of equity – ke), maka DER akan berpengaruh

negatif terhadap kinerja. (Brigham, 1983: p. 430). Dengan demikian, struktur modal

berpengaruh terhadap kinerja dan nilai perusahaan. Berdasarkan penjelasan diatas, rumusan

hipotesis alternatif untuk penelitian ini adalah :

Ha1 : Debt to Equtiy Ratio berpengaruh terhadap market value added (penciptaan

nilai bagi pemegang saham perusahaan).

Tipe Auditor

Tipe Auditor yang dimaksud dalam penelitian ini yakni auditor eksternal yang bekerja

independen dari manajemen perusahaan dan akuntan internal bertugas memeriksa laporan

keuangan yang dibuat oleh manajemen dan mengeluarkan pendapat auditor tentang

kewajaran laporan keuangan tersebut serta ketaatannya terhadap prinsip akuntansi yang

berlaku. Pendapat ini didasarkan pada bukti–bukti yang dikumpulkan oleh auditor dari

catatan dan dokumen rinci yang dibuat perusahaan dan dari penelaahan atas pengendalian

Page 11: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/03082012-0851031009.pdf · dan keterlibatan komite audit. Sedangkan 5 atribut lainnya yaitu independensi,

terhadap sistem akuntansi. Manajemen memiliki informasi lebih banyak mengenai kondisi

perusahaan dibandingkan dengan pemilik dan pihak lain yang berkepentingan. Kondisi ini

menimbulkan peluang munculnya asimetri informasi yang pada akhirnya memberikan

peluang bagi manajemen untuk berbuat curang , Septiyanti (2004) dalam penelitian Sutaryo

dan Wibawa (2010). Untuk meminimalkan hal tersebut, maka sudah menjadi kewajiban bagi

manajemen untuk menyajikan laporan keuangan yang handal dan tepat waktu. Kantor

akuntan publik yang termasuk dalam kategori BIG 4 auditor sering dianggap dapat

memberikan audit berkualitas tinggi. Audit kualitas yang lebih tinggi terkait dengan

kemungkinan berkurangnya dari masalah pelaporan keuangan (Dechow et al., 1996) dan

pengendalian internal yang lebih efektif (2007) serta nilai perusahaan.

Tipe Auditor di kualifikasikan berdasarkan BIG 4 dan non BIG4. KAP BIG4 dianggap dapat

menyediakan audit dengan kualitas tinggi. Kualitas audit yang lebih baik diasosiasikan

dengan kurangnya kemungkinan adanya masalah pelaporan keuangan (Dechow et al., 1996).

Auditor Empat Besar (The Big Four Auditors) adalah kelompok empat firma jasa profesional

dan akuntansi internasional terbesar, yang menangani pekerjaan audit untuk perusahaan

publik. Berdasarkan penjelasan diatas, rumusan hipotesis alternatif untuk penelitian ini adalah

Ha2 : Tipe auditor berpengaruh positif terhadap market value added ( penciptaan

nilai bagi pemegang saham perusahaan).

Kepemilikan Institusional

Kepemilikan institusional dapat diartikan sebagai proporsi saham yang beredar yang dimiliki

oleh institusi lain di luar perusahaan, seperti bank, perusa-haan asuransi, perusahaan

investasi, dana pensiun dan lain-lain pada akhir tahun yang diukur dalam persentase

(Wahidawati, 2001). Peningkatan kepemilikan institusional dapat menyebabkan kinerja

manajer diawasi secara optimal dan terhindar dari perilaku opportunistic.

Pemegang saham institusional memiliki insentif untuk memonitor secara ketat

manajemen dan mekanisme yang efektif untuk memastikan tata kelola perusahaan

dilaksanakan oleh karena pemegang saham institusi mempunyai sumber daya yang cukup

untuk melakukan pengawasan yang lebih ketat. Pemegang saham institusional lebih

menuntut governance dan pengawasan internal yang lebih efektif dari proses pelaporan

keuangan Sharma et al ( 2009), dalam penelitian Sutaryo dan Wibawa (2010), dan akan

meningkatkan nilai perusahaan .

Page 12: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/03082012-0851031009.pdf · dan keterlibatan komite audit. Sedangkan 5 atribut lainnya yaitu independensi,

Kepemilikan institusional juga dianggap lebih dapat dengan tepat memper-kirakan

keuntungan di masa mendatang daripada kepemilikan noninstitusional. Institusi biasanya

dapat menguasai mayoritas saham karena mereka memiliki sumber daya yang lebih besar bila

dibandingkan dengan pemegang saham lainnya.

Berdasarkan penjelasan diatas, rumusan hipotesis alternatif untuk penelitian ini adalah

:

Ha3: Kepemilikan Institusional berpengaruh positif terhadap market value added

(penciptaan nilai bagi pemegang saham perusahaan).

Kepemilikan Managerial

Teori keagenan berpendapat bahwa kepemilikan oleh manajemen dan direksi adalah pedang

bermata dua yang mempengaruhi biaya agen (Jensen dan Meckling, 1976; Shleifer dan

Vishny, 1997). Secara khusus, kepemilikan oleh manajemen dan direksi mengurangi biaya

agen karena kepemilikan saham dalam perusahaan yang memotivasi manajemen dan direksi

untuk berperilaku seperti pemegang saham. Oleh karena itu, kepemilikan oleh manajemen

dan direksi sebagian dapat menggantikan mekanisme pemantauan. Kepemilikan tinggi bisa

berkubu manajemen dan direksi, sehingga meningkatkan biaya keagenan. Sebelum penelitian

menunjukkan bahwa di pasar modal yang relatif kecil, kepemilikan manajemen dan direksi

yang tinggi dapat mengakibat-kan salah pelaporan keuangan dan pengambilalihan dari

pemegang saham mino-ritas. Keadaan tersebut menunjukkan bahwa kepemilikan oleh pihak

manajerial berpengaruh negatif terhadap kinerja dan nilai perusahaan.

Perilaku insiders berhubungan dengan managerial building dan nilai perusahaan.

Kepemilikan managerial dengan proporsi persentasi rata-rata hanya 0-5 % tidak

memungkinkan manager menciptakan nilai secara maksimum. Hal ini terjadi karena

beberapa faktor eksternal seperti krisis ekonomi global, inflasi, selisih kurs mata uang, resesi.

Sebagai gantinya pihak managerial lebih memilih paket kompensasi seperti opsi saham

daripada menambah jumlah kepemilikan saham diperusahaan sendiri.Berdasarkan penjelasan

diatas, rumusan hipotesis alternatif untuk penelitian ini adalah :

Ha4 : Kepemilikan Manageial berpengaruh negatif terhadap market value added (

penciptaan nilai bagi pemegang saham perusahaan).

Return on Equtiy (ROE)

Return on Equity (ROE) merupakan rasio keuangan yang banyak digunakan untuk mengukur

kenerja perusahaan, khususnya menyangkut profitabilitas perusahaan. ROE adalah rasio yang

memberikan informasi pada para investor tentang seberapa besar tingkat pengembalian modal

Page 13: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/03082012-0851031009.pdf · dan keterlibatan komite audit. Sedangkan 5 atribut lainnya yaitu independensi,

dari perusahaan yang berasal dari kinerja perusahaan menghasilkan laba. Semakin besar nilai

ROE maka tingkat pengembalian yang di harapkan investor juga besar. Semakin besar nilai

ROE maka perusahaan dianggap semakin menguntungkan oleh sebab itu investor

kemungkinan akan mencari saham ini sehingga menyebabkan permintaan bertambah dan

harga penawaran dipasar sekunder terdorong naik, Yolana dan Martani (2005).

Ha6 : Return on Equtiy berpengaruh positif terhadap market value added (penciptaan

nilai bagi pemegang saham perusahaan).

METODE PENELITIAN

Jenis dan Sumber Data

Data dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yang berdasarkan waktu

pengumpulannya berupa data time series. Berdasarkan sumber lainnya adalah laporan

keuangan yang diaudit dan laporan tahunan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI). Data Sekunder tersebut didapat dari Indonesia Capital Market Directory

(ICMD).

Jenis data yang digunakan adalah jenis data kuantitatif yaitu data yang berwujud angka, yang

kemudian diolah dan diinterpretasikan untuk memperoleh makna dari data tersebut.

Metode Pemilihan Sampel

Dalam penelitian ini sampelyang digunakan adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2006-2010. Dalam pengambilan sampel, penelitian

ini menggunakan purposive sampling method, yaitu sampel yang dibutuhkan dibatasi pada

tipe tertentu atau menyesuaikan kriteria-kriteria yang ditetapkan oleh peneliti (Sekaran,

2003).

Operasional Variabel Penelitian

a. Variabel Dependen (Y)

Untuk menghitung penciptaan nilai bagi pemegang saham perusahaan, penelitian ini

menggunakan proxy market value added.

MVA ini dapat dihitung dengan rumus, (Adler Haymans, 2006:133) :

MVA = (Harga Saham –Nilai Buku) x Jumlah saham yang di keluarkan.

b. Variabel Independen (X)

Page 14: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/03082012-0851031009.pdf · dan keterlibatan komite audit. Sedangkan 5 atribut lainnya yaitu independensi,

1. Struktur Modal

Struktur modal dalam penelitian ini akan diproksikan dengan debt to equityratio (DER).

Debt to equity ratio (DER) adalah rasio yang digunakan untuk mengukur penggunaan hutang

terhadap total shareholder’s equity yangdimiliki perusahaan. Formula untuk menghitung

variabel ini adalah seperti berikut ini, (Baridwan, 2004).

DER =

2. Tipe Auditor (AQ)

Auditor dalam penelitian ini menggunakan kelompok auditor (BIG 4). Dalam

pengukurannya menggunakan dummy. Adapun daftar KAP BIG 4 dan afiliasinya adalah

seperti berikut ini, (Dechow et al., 1996).

KAP BIG 4 KAP Afiliasi di Indonesia

a. Ernest & Young Drs. Prasetio, Utomo & Co Prasetio, Sarwoko dan Sandjaya

b. Price Waterhouse Coupers Drs. Hadi Susanto & rekan

c. Delloit Touch Tohmatsu Hans Tuanakota Mustofa

d. KPMG Sidharta Sidharta & Harsono

3. Kepemilikan Institusional (INSTOWN)

Kepemilikan institusional (INSTOWN) dalam penelitian ini menggunakan presentase

kepemilikan saham oleh pihak institusi yang dilihat dalam laporan tahunan perusahaan.

besaran kepemilikan institusional dinyatakan dengan proporsi saham yang dimiliki oleh pihak

institusi terhadap saham perusahaan yang beredar. Formula untuk menentukan presentase

kepemilikan manjerial adalah seperti berikut ini, (Wahidawati, 2001).

INSTOWN =

4. Kepemilikan Manajerial (MANOWN)

Kepemilikan manajerial adalah persentase kepemilikan saham oleh pihak manajemen

perusahaan. Persentase tersebut adalah perbandingan di antara saham oleh manajemen

perusahaan dan jumlah total saham beredar. Formula untuk menentukan persentase

kepemilikan manajerial adalah seperti berikut ini, (Wahidahwati, 2001).

Page 15: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/03082012-0851031009.pdf · dan keterlibatan komite audit. Sedangkan 5 atribut lainnya yaitu independensi,

MANOWN =

5. Return on Equity (ROE)

Return on Equity (ROE) adalah rasio profitabilitas yang digunakan untuk mengukur

tingkat efektivitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan

ekuitas.

Return on Equity (ROE) dapat di rumuskan sebagai berikut, (Munawir, 2004):

,

Alat Analisis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini berkaitan dengan ada tidaknya pengaruh dari

variabel independen terhadap variabel dependen.Variabel independen dalam penelitian ini

adalah stuktur hutang, auditor eksternal, kepemilikan institusional, kepemilikan managerial..

Variabel dependen yang dipakai dalam hipotesis ini adalah penciptaan nilai bagi pemegang

saham.

Variabel dependen dinotasikan dengan Y dan untuk variabel independen dinotasikan dengan

X. Maka, model regresi linear berganda untuk penelitian ini sebagai berikut:

MVA = β0 - β1 DER+β2 AQ + β3 INSTOWN - β4 MANOWN + β5 ROE+ ε

Sebelum dilakukan pengujian regeresi terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik

untuk mengetahui apakah data yang digunakan telah memenuhi ketentuan dalam model

regresi. Pengujian asumsi klasik meliputi uji Heteroskedastisitas dengan menggunakan uji

dan uji Normalitas dengan menggunakan uji Kolmogorov Smirnov. Pengujian atas hipotesis

dilakukan dengan Uji hipotesis signifikasi. Dengan kata lain pengujian hipotesis

menggunakan regresi linier sederhana.

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Uji Asumsi Klasik

Page 16: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/03082012-0851031009.pdf · dan keterlibatan komite audit. Sedangkan 5 atribut lainnya yaitu independensi,

Suatu model regresi dapat disebut sebagai model yang baik jika model tersebut memenuhi

beberapa asumsi yang sangat berpengaruh pada perubahan variabel dependen. Di bawah ini

merupakan penjelasan uji asumsi klasik yang telah dilakukan dalam penelitian ini.

a. Uji Normalitas

Grafik plot pada Normal Probability Plot menunjukkan bahwa nilai residual atau error term

terdistribusi secara normal. Hal ini dapat terlihat dari gambar grafik yang menyebar di sekitar

garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal.

Tabel 2. Hasil Uji One-Sample Kolmogorov Smirnof

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 60

Normal Parametersa,b

Mean ,0000000

Std. Deviation 1,35050541

Most Extreme Differences Absolute ,099

Positive ,069

Negative -,099

Kolmogorov-Smirnov Z ,616

Asymp. Sig. (2-tailed) ,842

a. Test distribution is Normal.

Page 17: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/03082012-0851031009.pdf · dan keterlibatan komite audit. Sedangkan 5 atribut lainnya yaitu independensi,

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 60

Normal Parametersa,b

Mean ,0000000

Std. Deviation 1,35050541

Most Extreme Differences Absolute ,099

Positive ,069

Negative -,099

Kolmogorov-Smirnov Z ,616

Asymp. Sig. (2-tailed) ,842

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Sumber : Lampiran 3

Hasil uji normalitas statistik dengan One-Sample Kolmogorov-Smirnov Z menunjukkan nilai

sebesar 0,616 dengan probabilitas Asymp. Sig. (2-tailed) Unstandardized Residual sebesar

0,842 lebih besar dari signifikansi 0,05 sehingga dapat dinyatakan bahwa nilai residual data

penelitian telah terdistribusi secara normal.

b. Uji Multikolinearitas

Tabel 3. Hasil Uji Multikolinearitas

Variabel Independen Tolerance VIF Simpulan

DER 0,791 1,264 Tidak ada multikolinearitas

Auditor 0,660 1,515 Tidak ada multikolinearitas

Kepemilikan Institusional 0,883 1,133 Tidak ada multikolinearitas

Kepemilikan Managerial 0,761 1,314 Tidak ada multikolinearitas

ROE 0,464 2,157 Tidak ada multikolinearitas

Sumber : Lampiran 3

Dari tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa semua variabel independen tidak mempunyai

masalah multikolinieritas. Hal ini dapat dilihat dari nilai VIF yang kurang dari 10 dan nilai

Tolerance tiap variabel yang menunjukkan angka > 0.10.

Page 18: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/03082012-0851031009.pdf · dan keterlibatan komite audit. Sedangkan 5 atribut lainnya yaitu independensi,

c. Uji Autokorelasi

Tabel 4. Hasil Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .613a .375 .271 1.44715 2.210

a. Predictors: (Constant), DER,AQ,INST,MAN,EPS,ROE

b. Dependent Variable: MVA

Sumber : Lampiran 3

Dari tabel di atas dapat diketahui DW sebesar 2,240 dari jumlah sampel 60 dengan variabel

berjumlah 4 ( n = 60, k = 5) dan tingkat signifikansi 0,05. Dengan data tersebut maka batas dL

= 1.408 dan dU = 1.767.

Tabel 5. Interpretasi Hasil Autokolerasi Durbin Watson

Nilai d Hipotesis Nol Keputusan

0 < d < 1.408

1.408 < d < 1.767

2.592 < d < 4

2.233< d < 2.233

1.767< d < 2.233

Tidak ada autokorelasi positif

Tidak ada autokorelasi positif

Tidak ada autokorelasi negatif

Tidak ada autokorelasi negatif

Tidak ada autokorelasi,

positif atau negatif

Tolak

No decision

Tolak

No decision

Tidak ditolak

Dari tabel di atas, maka dapat dilihat hasil uji autokorelasi dengan nilai Durbin-Watson

sebesar 2,210. Nilai d lebih dari 1,408 dan kurang dari 2,233. Hal ini berarti hasil pengujian

tidak terjadi autokorelasi.

d. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas pada penelitian ini menggunakan grafik scatterplot. Pada grafik

scatterplot titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y serta tidak

membentuk pola tertentu. Hal ini dapat disimpulkan regresi dalam penelitian ini tidak terjadi

heterokedastisitas.

Page 19: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/03082012-0851031009.pdf · dan keterlibatan komite audit. Sedangkan 5 atribut lainnya yaitu independensi,

4.3 Goodness of Fit

Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat diukur dari goodness of fit

nya. Perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya

berada dalam daerah kritis (daerah dimana Ho ditolak). Koefisien determinasi (R2) mengukur

seberapa jauhnya kemampuan model dalam menerangkan variabel dependen. Nilai R2

(koefisien determinasi) adalah antara 0 dan 1. Nilai yang mendekati 1 berarti variabel-

variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk

memprediksi variabel dependen. Kelemahan mendasar penggunaan koefisien adalah bias

terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model. Setiap tambahan

satu variabel independen, maka R2

pasti meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut

berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu, banyak peneliti

menganjurkan menggunakan Adjusted R Square, hal ini dikarenakan nilai adjusted R square

dapat naik dan turun apabila satu variabel independent ditambahkan ke dalam model.

Tabel 6. Hasil Uji Goodness of Fit

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .613a .375 .271 1.44715

a. Predictors: (Constant), DER,AQ,ISNT,MAN,ROE

b. Dependent Variable: MVA

Page 20: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/03082012-0851031009.pdf · dan keterlibatan komite audit. Sedangkan 5 atribut lainnya yaitu independensi,

Sumber : Lampiran 3

Nilai adjusted R2

menunjukkan nilai sebesar 0,271. Hal ini berarti bahwa 27,1% nilai tambah

pasar ( penciptaan nilai bagi pemegang saham) dapat dijelaskan oleh variasi dari variabel

DER, auditor, kepemilikan institusional, kepemilikan managerial, dan ROE . Sedangkan

sisanya 72,9 % dijelaskan oleh variabel-variabel lain di luar model.

4.4 Signifikansi Model Regresi

Signifikansi model regresi ini diuji dengan melihat antara F-tabel dan F-hitung sedangkan

signifikansi koefisien variabel independen secara individual dihitung dengan melihat

perbandingan t-tabel dan t-hitung untuk tiap koefisien variabel.

Hasil analisis regresi disajikan dalam table berikut ini :

Tabel 8. Hasil Uji Signifikansi Model Regresi

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 57,751 5 4,843 3,605 ,011a

Residual 62,827 30 2,094

Total 100,578 35

a. Predictors: (Constant), DER,AQ,ISNT,MAN,ROE

b. Dependent Variable: MVA

Sumber : Lampiran 3

Dari hasil analisis regresi ini, didapat F-hitung sebesar 3,605 dengan tingkat signifikansi

sebesar 0,011. Karena probabilitas 0,011 yang artinya lebih kecil daripada 0,05 maka model

regresi penelitian ini dapat dipakai untuk memprediksi penciptaan nilai bagi pemegang

saham. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilai tambah pasar dipengaruhi secara

bersama-sama oleh debt to equtiy ratio¸ auditor, kepemilikan isntitusional, kepemilikan

managerial, return on equity. Atau dengan kata lain model regresi penelitian ini adalah

signifikan.

4.5 Regresi Linear Berganda

Model Persamaan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

MVA = β0 - β1 DER+β2 AQ + β3 INST - β4 MAN + β5 ROE + ε

Page 21: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/03082012-0851031009.pdf · dan keterlibatan komite audit. Sedangkan 5 atribut lainnya yaitu independensi,

Tabel 7. Hasil uji Regresi Linear Berganda

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

Sig. B Std. Error Beta

(Constant) 1,991 ,601 ,000

DER ,058 ,047 ,214 ,220

AQ ,146 ,620 ,042 ,815

INST ,008 ,026 ,044 ,775

MAN -,103 ,033 -,505 ,004

ROE ,010 ,005 ,302 007

Sumber : Lampiran 3

Pengolahan data tersebut menghasilkan suatu model regresi berganda sebagai berikut :

MVA = 1,991 + 0,058DER+0,146 AQ + 0,008 INST – 0,103 MAN +0,010 ROE + ε

Keterangan dari persamaan tersebut sebagai berikut :

Konstanta sebesar 1,991 dapat diinterpretasikan bahwa variabel-variabel DER, Tipe

Auditor, Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Managerial, EPS, dan ROE dianggap

konstan, maka market value added sebesar 1,991.

Koefisien regresi DER sebesar 0,058 menyatakan bahwa setiap penambahan 1% debt to

equity ratio (DER) akan menaikkan market value added sebesar 0,058.

Koefisien regresi tipe auditor sebesar 0,146 menyatakan bahwa setiap penambahan 1%

auditor akan menaikan market value added sebesar 0,146.

Koefisien regresi kepemilikan institusional (INST) sebesar 0,008 menyatakan bahwa

setiap penambahan 1% kepemilikan institusional akan menaikkan market value added

sebesar 0,008.

Koefisien regresi kepemilikan managerial (MAN) sebesar -0,103 menyatakan bahwa

setiap penambahan 1% kepemilikan managerial akan mengalami penurunan market

value added sebesar 0,103.

Koefisien regresi return on equity (ROE) sebesar 0,010 menyatakan bahwa setiap

penambahan 1% ROE akan meningkatkan market value added sebesar 0,010.

4.6 Pengujian Hipotesis

Page 22: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/03082012-0851031009.pdf · dan keterlibatan komite audit. Sedangkan 5 atribut lainnya yaitu independensi,

Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui pengaruh yang signifikan dari

variabel independen terhadap variabel dependen. Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji

regresi linear berganda pada tingkat keyakinan 95% dan kesalahan dalam analisis 5%. Ha1

Tabel 9. Hasil Pengujian Hipotesis

Hipotesis Uraian Arah Nilai

Signifikasi

Simpulan

Ha1 Debt to Equtiy Ratio berpengaruh

terhadap MVA

- 0,220 Ditolak

Ha2 Tipe Auditor berpengaruh positif

terhadap MVA.

Positif 0,815 Ditolak

Ha3 Kepemilikan Institusional

berpengaruh positif terhadap MVA

Positif 0,7 75 Ditolak

Ha4 Kepemilikan Managerial

berpengaruh negatif terhadap MVA

Negatif 0,004 Diterima

Ha5 ROE berpengaruh postif terhadap

MVA

Positif 0,007 Diterima

Berdasarkan tabel diatas yang merupakan hasil olahan dari model SPSS 16, maka dapat

disimpulkan uji hipotesis dari hasil signifikansi atau pengaruh variabel-variabel independen

terhadap variabel dependen sebagai berikut :

Ha1 : Debt to Equtiy Ratio berpengaruh terhadap Market Value Added.

Pengujian terhadap hipotesis pertama bertujuan untuk membuktikan pengaruh dari struktur

modal terhadap nilai tambah pasar. Pada penelitian ini struktur modal diproksikan oleh debt

to equity ratio. Hasil pada penelitian ini di dapat nilai signifikasinya 0,220. Karena nilai

signifikasinya lebih besar dari 0,05 maka secara statistik penelitian ini ditolak atau tidak

berpengaruh secara signifikan. hal ini terjadi karena kecenderungan perusahaan yang makin

banyak menggunakan hutang, tanpa disadari secara berangsur-angsur, akan menimbulkan

kewajiban yang makin berat bagi perusahaan saat harus melunasi (membayar kembali)

Page 23: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/03082012-0851031009.pdf · dan keterlibatan komite audit. Sedangkan 5 atribut lainnya yaitu independensi,

hutang tersebut. Adalah Franco Modigliani dan Melton Miler yang menyatakan bahwa nilai

perusahaan bergantung pada bagaimana bisnis itu dijalankan dan tidak pada bagaimana uang

itu diperoleh. Penelitian ini mendukung penelitian Husnan (2001) yang menunjukkan bahwa

DER tidak signifikan berpengaruh terhadap ROE (kinerjaperusahaan) bagi pemegang saham .

Artinya besarnya tingkat hutang perusahaan dibandingkan dengan modal sendirinya tidak

mempengaruhi rasio nilai tambah pasar pada perusahaan yang tercermin dalam tingkat

modal yang ditanamkan terhadap keuntungan yang mungkin diterima pemegang saham.

Ha2 : Tipe Auditor berpengaruh positif terhadap Market Value Added.

Pengujian terhadap hipotesis kedua bertujuan untuk membuktikan pengaruh tipe auditor

terhadap nilai tambah pasar. Hasil dari penelitian ini didapat nilai signifikansinya sebesar

0,815. Nilai tersebut lebih besar dari 0,05 yang berarti bahwa secara teoritis auditor tidak

berpengaruh terhadap nilai tambah pasar. Dengan demikian hasil penelitian ini secara

statistik tidak mampu menolak H0. Penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan oleh

Widagdo (2002), bahwa auditor tidak mempengaruhi besarnya nilai tambah pasar bagi

perusahaan. Hal ini disebabkan karen jaminan informasi yang baik tidak memiliki

keterkaitan langsung dengan adanya penciptaan nilai bagi pemegang saham perusahaan.

Kualitas auditor yang lebih baik akan memberikan jaminan informasi atas laporan keuangan

pada investor . Kualitas Auditor yang dimaksud adalah independensi, sikap hati-hati,

melakukan pekerjaan lapangan dengan tepat, standar etika yang tinggi dan tidak mudah

percaya, tidak berpengaruh terhadap kepuasan audite.

Ha3 : Kepemilikan Institusional berpengaruh positif terhadap Market Value Added.

Pengujian terhadap hipotesis ketiga bertujuan untuk membuktikan pengaruh kepemilikan

institusional terhadap nilai tambah pasar. Kepemilikan institusional sebesar 0,775. Karena

nilai signifikansinya lebih besar dari 0.05 maka secara statisik penelitian ini tidak dapat

menolak H0. Hasil pengolahan data menunjukkan pengaruh kepemilikan institusional

terhadap nilai tambah pasar memiliki arah positif, sesuai dengan arah yang ditetapkan pada

hipotesis. Hasil analisis dalam penelitian ini menunjukkan arah positif sesuai dengan

hipotesis yang telah ditentukan yakni bahwa tingginya jumlah kepemilikan institusional

menyebabkan tingginya rasio nilai tambah pasar namu, tidak memiliki pengaruh terhadap

nilai perusahaan. Hal ini terjadi karena kekmungkinan terjadinya asimetri informasi antara

investor dalam hal ini pihak institusi dengan manajer. Investor belum tentu sepenuhnya

Page 24: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/03082012-0851031009.pdf · dan keterlibatan komite audit. Sedangkan 5 atribut lainnya yaitu independensi,

memiliki informasi yang dimiliki oleh manajer( sebagai pengelola perusahaan) sehingga

manajer sulit untuk dikendalikan oleh investor institusional. Hasil penelitian ini tidak

mendukung hasil penelitian Sutaryo dan Wibawa (2010).

Ha4 : Kepemilikan Managerial berpengaruh negatif terhadap Market Value Added.

Dari Tabel 9 dapat dilihat tingkat signifikansi kepemilikan managerial terhadap nilai tambah

pasar pada perusahaan manufaktur yang listing di Bursa Efek Indonesia. Dapat dilihat pada

tabel di atas, diperoleh nilai signifikansi sebesar 0.004 nilai tersebut lebih kecil dari 0.05.

Hasil pengolahan data menunjukkan pengaruh kepemilikan managerial terhadap nilai tambah

pasar memiliki arah negatif. Hal ini sejalan dengan hipotesis yang telah di tetapkan pada

hipotesis, maka secara statistik maka Ha diterima.

Dalam penelitian ini pengaruh negatif menunjukan bahwa semakin meningkatnya

kepemilikan manajerial dalam suatu perusahaan maka akan menurunkan Market Value

Added. Hal ini dikarenakan karena proporsi saham yang dimiliki manajerial sangat kecil bila

dibandingkan dengan proporsi saham yang dimiliki investor lain, dan sisanya dimiliki oleh

pemegang saham kendali.

Hasil penelitian ini menunjukkan data kepemilikan managerial dengan proporsi persentasi

rata-rata hanya 0-5 % tidak memungkinkan manager menciptakan nilai secara maksimum.

Teori MM yang dikemukakan Modigliani dan Melton Miler menyatakan bahwa nilai

perusahaan bergantung pada bagaimana bisnis itu dijalankan, struktur kepemilikan yang

tinggi hanya dapat memeberikan semangat, namun skill dan kemampuan manager bersinergi

dalam mengelola sumber daya alam perusahaan menjadi penentu keberhasilan penciptaan

nilai bagi pemegang saham. Hasil analisis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa tingginya

jumlah kepemilikan managerial tidak menyebabkan rendahnya rasio nilai tambah pasar.

Hasil analisis tersebut mendukung penelitian Sutaryo dan Wibawa (2010)

Ha5 : Return on equtiy (ROE) berpengaruh positif terhadap market value added.

Dari tabel dapat dilihat tingkat signifikansi ROE sebesar 0,007. Hal ini menunjukkan bahwa

secara teoritis ROE berpengaruh terhadap nilai tambah pasar dan hasil penelitian ini

menunjukkan arah yang sama dengan hipotesis sehingga Ha diterima. Hasil penelitian ini

mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Astuti (2002) yang menyatakan variabel

return on equity berpengaruh signifikan terhadap penciptaan nilai bagi pemegang saham.

Page 25: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/03082012-0851031009.pdf · dan keterlibatan komite audit. Sedangkan 5 atribut lainnya yaitu independensi,

Hasil ini menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan dalam penggunaaan modal sendiri

yang digunakan untuk operasi perusahaan dalam rangka menghasilkan profitabilitas

perusahaan akan mempengaruhi nilai tambah pasar perusahaan hal ini akan berdampak pada

meningkatnya penciptaan nilai bagi pemegang saham . Semakin besar ROE menandakan

kinerja perusahaan semakin baik, karena nilai tambah pasar modal semakin besar. Return

yang diterima oleh investor juga semakin besar. Dengan demikian meningkatnya ROE juga

akan meningkatkan penciptaan nilai bagi pemegang saham perusahaan. Dalam penelitian ini

ternyata didapatkan hasil bahwa ROE mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap nilai

tambah pasar dalam hal ini pasar modal.

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Dari analisis terhadap hasil penelitian analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penciptaan

nilai bagi pemegang saham pada perusahaan manufaktur yang go public dan terdaftar di

Bursa Efek Indonesia periode 2006-2010 yang diuraikan pada BAB IV, dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut :

1. Secara bersama-sama, debt to equtiy ratio, tipe auditor, kepemilikan institusional,

kepemilikan managerial, ROE berpengaruh terhadap penciptaan nilai bagi pemegang

saham perusahaan-perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

pada periode 2006 – 2010.

2. Hasil pengujian menunjukkan bahwa ada dua variabel independen dari lima variabel

yang diuji yang berpengaruh secara signifikan terhadap penciptaan nilai bagi

perusahaan, yaitu kepemilikan managerial, return on equity, sedangkan tiga variabel

independen, yaitu debt to equity ratio, tipe auditor, dan kepemilikan isntitusional

tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap penciptaan nilai bagi pemegang

saham.

3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari kelima variabel independen yang diuji

terdapat satu variabel signifikan paling kuat terhadap variabel dependen, yaitu

kepemilikan managerial. ROE merupakan variabel independen yang signifikan paling

lemah terhadap penciptaan nilai bagi pemegang saham (market value added).

Page 26: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/03082012-0851031009.pdf · dan keterlibatan komite audit. Sedangkan 5 atribut lainnya yaitu independensi,

5.3. Saran

Mendasar pada keterbatasan di atas, maka peneliti menyampaikan beberapa saran yaitu:

Dapat menambah atau mengganti dengan memasukkan variabel independen lain mengingat

banyak variabel lain yang berperan dalam mempengaruhi penciptaan nilai bagi pemegang

saham, sebaiknya penelitian dilakukan fokus pada satu sektor perusahaan saja karena antara

sektor perusahaan yang satu dengan yang lain mempunyai karakteristik yang berbeda-beda,

menambah atau mengganti proksi dari variabel-variabel yang digunakan dengan proksi yang

lain seperti ROA,ROI, PBV, SVA dan lain sebagainya.

DAFTAR PUSTAKA

Addler Haymans, Manurung, Dr. 2006. Pengelolaan Portofolio Obligasi: 133. Elex Media.

Achmad Tarmizi, Rusmin, J. Nelson, Greg Tower. 2009. The Inquitous Influence of Family Ownership Structures on Corporate Performance. Journal of Global Business Issues, Vol.3 Issue 1 pp.41.

Arens, Alvin A. dan James K. Loebbecke.1991. Auditing:An Integrated Approch,7th. New

Jersey: Prentiche Hall.

Astuti Puji Enny. 2002. Dasar-dasar Marzajamen Keuamgan. Edìsi 3. UPP AMP YKPN,

Yogyakarta.

Baridwan, Zaki. 2004. Intermediate Accounting, Edisi Kedelapan. Yogyakarta.

Bathala dan Wahidawati. 2001. Pengaruh kepemilikan manajerial dan kepemilikan

institusional pada kebijakan hutang perusahaan: sebuah perspektif agency theory.

Simposium Akuntansi Nasional (SNA) IV. Surabaya.

Bernhart, S.W., dan Rosenstein S. 1998. Board composition, managerial ownership, and firm

performance: an empirical analysis. Financial Review, (33): 1-16.

Brigham, Eugene F, 1983. Fundamentals of Financial Management. Third Edition. Holt-

Saunders Japan: The Dryden Press.

Cahyono, Jaka E. 2006. Investing in JSX Now? No, I’m Not That Foo ( Meraih Untung di

Bursa Saham). Elex Media.

Dechow, Patricia M., R.G. Sloan, dan A.P. Sweeney. 1996. Causes and consequences of

earnings manipulaton: an analysis of firms subject to enforcement actions by the

SEC. Contemporary Accounting Research 13, 1-36.

Page 27: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/03082012-0851031009.pdf · dan keterlibatan komite audit. Sedangkan 5 atribut lainnya yaitu independensi,

Deis, D.R. dan G.A. Groux. 1992. Determinants of Audit Quality in The Public Sector.

Journal of Accounting and Economics 3. Agustus. p. 113-127

Dharmastuti Fara. 2004. Analisis Pengaruh Earning Per Share, Price Earnings, Return On

Investment, Debt To Equity dan Profit Margin dalam menetapkan Harga Saham

Perdana ( Studi Pada Perusahaan yangTerdaftar di Bursa Efek Jakarta). Balance, 2

(September).

Dosugi Samuel. 2004. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penciptaan nilai pada

perusahaan- perusahaan di Bursa Efek Jakarta. Tesis. Universitas Atmajaya. Jakarta.

Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi analisis multivariate dengan program spss. Edisi Ketiga.

Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Husnan, Suad dan Enny Pudjiastuti. 2004. Dasar-dasar Manajemen Keuangan. UPP AMP

YKPN : Yogyakarta.

Husnan, Suad. (2001). “Corporate Governance dan Keputusan Pendanaan: Perbandingan

Kinerja Perusahaan dengan Pemegang Saham Pengendali Perusahaan Multinasional

dan Bukan Multinasional”. Jurnal Riset Akuntansi, Manajemen, Ekonomi, Vol. 1

No.1, Februari: 1 – 12.

Jensen, M., dan Meckling W. 1976. Theory of the firm: managerial behavior, agency cost,

and ownership structure. Journal of Financial Economics, 3: 305-360.

Kircmaier dan Grant. 2006. Struktur kepemilikan dan Kinerja Perusahaan. Auditing: A

Journal of Practice & Theory (22) 2.

Lastari Indah, Jumayanti. 2004. Analisis Fundamental Sebagai Dasar Pengambilan

Keputusan Investasi Terhadap Saham Emiten Perdagangan Retail Periode 2001

Sampai2003. Jurnal Ekonomi dan Bisnis. No.2, Jilid 9.

Mahoney L dan Roberts R.2003. Corporate social and environmental performance and their

relation to financial performance and institutional ownership: empirical evidence on

Canadian firms. School of Accounting University of CentralFlorida.

Modigliani, Franco, and Miller, Merton H.1958. The Cost of Capital, Corporate Finance,

and the Theory of Investment, the American Economic Review. 48/3. 261 – 297.

Muharam, Harjum. 2002. Analisis Pengaruh Informasi Fundamental Terhadap harga

Saham : Studi Kasus Pada Seratus Emiten Terbaik Di BEJ Tahun 2002

Versi Majalah Investor. Media Ekonomi dan Bisnis, Vol. XIV No. 1.pp. 57-68.

Munawir, S. 2004. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta. Liberty.

Natarsyah Syahib. 2000. Analisis Pengaruh Bebebrapa Faktor Fundamental Perusahaan

Terhadap Harga Saham (Kasus Industri Barang Konsumsi).Jurnal Ekonomi dan

Bisnis Indonesia , Vol 5, No.3, Hal. 294-312.

Page 28: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/03082012-0851031009.pdf · dan keterlibatan komite audit. Sedangkan 5 atribut lainnya yaitu independensi,

Nugroho Ario Adi. 2010. Pengaruh Earnings Management, Economic Value Added, Ukuran

Perusahaan Dan Corporate Governance Terhadap Created Shareholder Value.

Skripsi. Universitas Sebelas Maret. Solo.

Patriawan, Dwiatma. (2011). Analisis Pengaruh EPS, ROE, dan DER Terhadap Harga

Saham.Skripsi. Universitas Diponegoro. Malang.

Riyanto, Bambang. 2000. Dasar - dasar Pembelanjaan Perusahaa., Edisi Empat.

Yogyakarta: BPFE.

Sasongko, Noer dan Wulandari. 2006. Pengaruh EVA dan Rasio-Rasio Profitabilitas

terhadap harga saham. Jurnal Empirika .Vol.19. No.1 . p. 68-80. Surakarta.

Sekaran, U. 2003. Research methods for business: a skill building approach. NewYork:

Wiley.

Setyarno, Eko B., I. Januarti, dan Faisal. 2006. Pengaruh Kualitas Audit, Kondisi Keuangan Perusahaan, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Pertumbuhan Perusahaan terhadap Opini Going Concern. Paper disajikan pada Simposium Nasional Akuntansi IX, Padang, 23-26 Agustus 2006.

Stewart Steven III, G. Bennet.1991. The Quest for Value International Edtion. New York.

Subiyantoro Edi dan Andreani, Fransisca. (2003). Analisis Faktor-Faktor Yang

Mempengaruhi Harga Saham Kasus Perusahaan Jasa Perhotelan yang Terdaftar di

Pasar Modal Indonesia. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 5(2), 171-180.

Sutaryo, dan Anas Wibawa. 2010. Monitoring mechanism and created shareholder value

public company in Indonesia. Tesis. Universitas Sebelas Maret. Solo.

Ujiyantho, Muh., Arief dan Bambang Agus P. 2007. Mekanisme corporate governance,

manajemen laba dan kinerja keuangan (studi pada perusahaan go publik sektor

manufaktur). Simposium Nasional Akuntansi (SNA) X. Makasar.

Wahidawati. 2001. Pengaruh kepemilikan manajerial dan kepemilikan institusional pada

kebijakan hutang perusahaan: sebuah perspektif agency theory. Simposium

Akuntansi Nasional (SNA) IV. Surabaya.

Waddoct dan Graves. 1994. Institutional owners and corporate social performance.

Academy of Management Journal, Vol. 37 No.4, pp.1034-46.

Warfield T., J.J dan K. Wild. 1995. Managerial ownership accounting choise, and

information of earning. Journal of accounting and economics. 20 (1).

Widagdo, dkk. 2002. Jurnal Akuntansi & Keuangan Vol. 4. No. 2. Nopember 2002: 79

Yolana, Chastina dan Martani, Dwi (2005). Variabel-variabel yang Mempengaruhi

Fenomena Underpricing pada Penawaran Saham Perdana di BEJ tahun 1994-2001.

SNA VIII 15-16 September 2005 halaman 538-553. Solo.

Page 29: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI …fe-akuntansi.unila.ac.id/skripsi/pdf/03082012-0851031009.pdf · dan keterlibatan komite audit. Sedangkan 5 atribut lainnya yaitu independensi,