13
1 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELUANG TERJADINYA INCOME SMOOTHING M. FURQON ADITYA MAGHFIROH 1 ITA TRISNAWATI 2 Trisakti School of Management Jl. Kyai Tapa No. 20 Grogol, Jakarta Barat 11440 [email protected] Abstract - Income smoothing is defined as a practice by management to stabilize reported income. This research was conducted with the aim of obtaining empirical evidence of the influence of institutional ownership, managerial ownership, public ownership, cash holding, income tax, and firm value on the probability for income smoothing. The data in this study used a purposive sampling method. The amount of samples used are 61 companies with a total of 183 data. The object used is a manufacturing company listed consistently on the Indonesia Stock Exchange (IDX) for 6 years from 2014 to 2019. The sample is classified as income smoothing and non-income smoothing using the Eckel Index. Data in the analysis using binary logistic regression. The results of this study indicate that income tax has an effect on the chances of income smoothing. Meanwhile, institutional ownership, managerial ownership, public ownership, cash holding, and firm value have no effect on the probability for income smoothing. Keywords: Income Smoothing, Institutional Ownership, Managerial Ownership, Public Ownership, Cash Holding, Income Tax, and Firm Value. Abstrak - Income smoothing didefinisikan sebagai praktik yang dilakukan manajemen untuk menstabilkan laba yang akan dilaporkan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan bukti empiris adanya pengaruh kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, kepemilikan publik, cash holding, income tax, dan firm value terhadap peluang terjadinya income smoothing. Data dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Jumlah sampel yang diperoleh sebanyak 61 perusahaan dengan jumlah 183 data. Objek yang digunakan merupakan perusahaan manufaktur yang terdaftar secara konsisten di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama 6 tahun dari 2014 hingga 2019. Sample diklasifikasikan sebagai income smoothing dan non-income smoothing dengan menggunakan Indeks Eckel. Data dalam di analisis menggunakan Binary logistic regression. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa income tax berpengaruh terhadap peluang terjadinya income smoothing. Sedangkan kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, kepemilikan publik, cash holding, dan firm value tidak terdapat pengaruh terhadap peluang terjadinya income smoothing. Kata Kunci: Income Smoothig, Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Publik, Cash Holding, Income Tax, dan Firm Value. PENDAHULUAN Hasil kegiatan usaha perusahaan yang dilaporkan kepada pihak di dalam dan di luar perusahaan adalah laporan keuangan. Dalam laporan keuangan terdapat salah satu informasi yang berguna bagi pihak internal maupun eksternal perusahaan yaitu laba. Laba juga menjadi salah satu tolak ukur perusahan dalam melihat peningkatan atau penurunan suatu kinerja perusahaan, karena laba dapat menilai tingkat kinerja manajemen dalam menghasilkan suatu laba, serta tingkat risiko investasi dalam perusahaan tersebut. Maka dari itu investor hanya melihat pada informasi laba tanpa melihat bagaimana perusahaan memperoleh laba tersebut. Oleh karna itu, manajemen perusahaan selaku penyusun laporan keuangan yang telah menyadari bahwa informasi laba itu sangat penting bagi

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELUANG …

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELUANG …

1

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELUANG TERJADINYA INCOME SMOOTHING

M. FURQON ADITYA MAGHFIROH1

ITA TRISNAWATI2 Trisakti School of Management

Jl. Kyai Tapa No. 20 Grogol, Jakarta Barat 11440 [email protected]

Abstract - Income smoothing is defined as a practice by management to stabilize reported income. This research was conducted with the aim of obtaining empirical evidence of the influence of institutional ownership, managerial ownership, public ownership, cash holding, income tax, and firm value on the probability for income smoothing. The data in this study used a purposive sampling method. The amount of samples used are 61 companies with a total of 183 data. The object used is a manufacturing company listed consistently on the Indonesia Stock Exchange (IDX) for 6 years from 2014 to 2019. The sample is classified as income smoothing and non-income smoothing using the Eckel Index. Data in the analysis using binary logistic regression. The results of this study indicate that income tax has an effect on the chances of income smoothing. Meanwhile, institutional ownership, managerial ownership, public ownership, cash holding, and firm value have no effect on the probability for income smoothing.

Keywords: Income Smoothing, Institutional Ownership, Managerial Ownership, Public Ownership, Cash Holding, Income Tax, and Firm Value.

Abstrak - Income smoothing didefinisikan sebagai praktik yang dilakukan manajemen untuk menstabilkan laba yang akan dilaporkan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan bukti empiris adanya pengaruh kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, kepemilikan publik, cash holding, income tax, dan firm value terhadap peluang terjadinya income smoothing. Data dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Jumlah sampel yang diperoleh sebanyak 61 perusahaan dengan jumlah 183 data. Objek yang digunakan merupakan perusahaan manufaktur yang terdaftar secara konsisten di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama 6 tahun dari 2014 hingga 2019. Sample diklasifikasikan sebagai income smoothing dan non-income smoothing dengan menggunakan Indeks Eckel. Data dalam di analisis menggunakan Binary logistic regression. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa income tax berpengaruh terhadap peluang terjadinya income smoothing. Sedangkan kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, kepemilikan publik, cash holding, dan firm value tidak terdapat pengaruh terhadap peluang terjadinya income smoothing.

Kata Kunci: Income Smoothig, Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Publik, Cash Holding, Income Tax, dan Firm Value.

PENDAHULUAN Hasil kegiatan usaha perusahaan yang dilaporkan kepada pihak di dalam dan di luar perusahaan adalah laporan keuangan. Dalam laporan keuangan terdapat salah satu informasi yang berguna bagi pihak internal maupun eksternal perusahaan yaitu laba. Laba juga menjadi salah satu tolak ukur perusahan dalam melihat peningkatan atau penurunan suatu kinerja

perusahaan, karena laba dapat menilai tingkat kinerja manajemen dalam menghasilkan suatu laba, serta tingkat risiko investasi dalam perusahaan tersebut. Maka dari itu investor hanya melihat pada informasi laba tanpa melihat bagaimana perusahaan memperoleh laba tersebut. Oleh karna itu, manajemen perusahaan selaku penyusun laporan keuangan yang telah menyadari bahwa informasi laba itu sangat penting bagi

Page 2: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELUANG …

2

investor sering melakukan manipulasi terhadap laba yang dikenal sebagai earnings management. Dimana praktik income smoothing atau perataan laba merupakan yang seirng dilakukan oleh manajemen. Di Indonesia terdapat beberapa kasus mengenai skandal manipulasi laporan keuangan, salah satunya yaitu kasus perataan laba yang dilakukan oleh PLN pada tahun 2019, perusahaan listrik terbesar di Indonesia sukses mencatatkan kenaikan pendapatan dari Rp255,29 triliun di tahun 2017 menjadi Rp272,89 triliun pada 2018. Namun, pertumbuhannya hanya satu digit, yaitu 6,89% atau lebih rendah dari pertumbuhan pendapatan 14,57% di tahun sebelumnya. Sedangkan, kenaikan pendapatan tidak sebanding dengan kenaikan beban operasional PLN. Tercatat beban usaha meningkat dari Rp 275,47 triliun di tahun 2017 menjadi Rp 308,18 triliun di tahun 2018. Satu hal yang perlu diperhatikan adalah PLN kembali mengalami kerugian selisih kurs. Berdasarkan pantauan, kerugian selisih kurs PLN meningkat dari Rp 2,93 triliun pada tahun 2017 menjadi Rp 10,92 triliun pada tahun 2018, yang berarti kerugian selisih kurs PLN meningkat sebesar 272,27%. Maka dari itu terjadinya kenaikan pendapatan dikarenakan PLN mempercantik laporan keuangannya (Arieza, CNN Indonesia ,29 Februari 2020 23.00 WIB). Oleh sebab itu penelitian ini dibuat untuk melihat seberapa besar pengaruh kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, kepemilikan publik, income tax, cash holding, dan firm value terhadap peluang terjadinya income smoothing. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi pada pengguna dalam menganalisis praktik income smoothing. Penelitian ini berisikan

pendahulan, metode penelitian, hasil penelitian dan penutup.

Agency Theory Jensen dan Meckling (1976) dalam Godfrey et al. (2010) Hubungan keagenan didefinisikan sebagai kontrak antara satu pihak (prinsipal) dan manajemen (agen) untuk melakukan beberapa jasa atas kepentingan mereka, yang melibatkan penyerahan kuasa dalam pengambilan keputusan kepada agen. Dalam teori keagenan, manajemen dan pemilik memiliki kepentingan yang berbeda. Teori agensi bisa digunakan untuk menjelaskan penyebab timbulnya praktik income smoothing. Dimana pada dasarnya setiap pihak akan mementingkan kepentingannya sendiri yang menyebabkan pihak manajemen akan bertindak untuk melakukan kecurangan dengan memanipulasi laba pada laporan keuangan yang merupakan suatu informasi yang sangat berguna bagi pihak principal. Sebagai agen, manajer memiliki tanggungjawab untuk mengoptimalkan profit para pemilik dengan memperoleh kompensasi sesuai dengan kontrak. Sebagai manajer perusahaan tentu akan memiliki informasi yang lebih banyak mengenai prospek perusahaan di masa yang akan datang dibandingkan pemilik perusahaan. Fenomena tersebut dinamakan asimetri informasi. Menurut Ernawati dan Suartana (2018), salah satu penyebab adanya konflik pada suatu perusahaan adalah asimetri informasi antara manajemen sebagai agen dan pemilik perusahaan sebagai principal. Dengan adanya ketidakseimbangan informasi yang dimiliki oleh agent dan principal dan adanya konflik kepentingan yang terjadi antara agent dan principal yang memicu agent untuk memberikan informasi yang tidak aktual mengenai kinerja manajemen

Page 3: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELUANG …

3

kepada principal. Dengan itu manajemen berusaha untuk memanipulasi informasi laporan keuangan dengan melakukan praktik perataan laba. Dampak dari adanya konflik yang terjadi antara agent dan principal akan menimbulkan agency cost. Jensen dan Meckling (1976) dalam Ernawati dan Suartana (2018) menyatakan definis agency cost ialah biaya untuk dapat meminimalisasi konflik antara agent dan pricipal yang meliputi monitoring cost, bonding cost, dan residual loss.

Income Smoothing Menurut Subramanyam dan Wild (2013) dalam Arum et al. (2017) menyebutkan bahwa terdapat tiga jenis manajemen laba yaitu, increasing income, big bath, dan income smoothing. metoda manajemen laba yang sering digunakan manajemen adalah income smoothing atau perataan laba. Menurut Koch (1981) dalam Kusuma (2004) Income smoothing adalah metode yang digunakan oleh manajemen untuk meminimalkan variabilitas aliran pendapatan yang dilaporkan relatif terhadap tujuan yang dirasakan manajemen melalui metode akuntansi atau manipulasi transaksi.

Kepemilikan Institusional dan Income Smoothing Kepemilikan institusional adalah jumlah proporsi saham yang dimiliki oleh suatu instansi atau perusahaan. Misalnya bank, perusahaan asuransi, maupun lembaga lain yang berbentuk perusahaan. Menurut Suryani dan Damayanti (2015) dan Suyono (2018) tidak terdapat pengaruh adanya kepemilikan institusional terhadap peluang terjadinya praktik income smoothing. Menurut Kharisma dan Agustina (2015), dan Ernawati dan Suartana (2018) menyatakan bahwa

kepemilikan institusional berpengaruh secara signifikan terhadap income smoothing berkoefisien negatif. Sedangkan Pratiwi dan Dhamayanthi (2017) menyatakan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh secara signifkan terhadap income smoothing berkoefisien positif.

Kepemilikan Manajerial dan Income Smoothing Kepemilikan manajerial adalah proporsi jumlah saham yang dimiliki oleh para manajemen yang aktif dalam pengambilan keputusan. Menurut Kharisma dan Agustina (2015) dan Pratomo et al. (2019). menyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh kepemilikan manajerial terhadap peluang terjadinya income smoothing. Sedangkan, menurut penelitian Peranasari dan Dharmadiaksa (2014), Nazira dan Ariani (2016), dan Cahyaningsih et al. (2016) menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan positif kepemilikan manajerial terhadap peluang terjadinya income smoothing.

Kepemilikan Publik dan Income Smoothing Kepemilikan publik adalah proporsi jumlah saham yang beredar di masyarakat. Penelitian yang dilakukan Wijoyo (2014) dan Alexander (2019) menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh kepemilikan publik terhadap peluang terjadinya income smoothing. Menurut Herni dan Susanto (2008) dan Putra dan Suardana (2016) menyatakan bahwa adanya pengaruh yang signifikan berkoefiisien positif kepemilikan publik terhadap income smoothing. Berbanding terbalik dengan hasil penelitian yang dilakukan Husaini dan Sayunita (2016) yang menyatakan bahwa adanya pengaruh signifikan dengan koefisien negatif kepemilikan publik terhadap income smoothing.

Page 4: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELUANG …

4

Cash Holding dan Income Smoothing Adanya kas yang dimiliki perusahaan, menjadikan investor dapat melihat kinerja manajer dalam menjaga kestabilan kenaikan kas di perusahaan. perataan laba merupakan metode dilakukan management untuk menjaga kestabilan kas dalam perusahaan (Revinsia et al., 2019). Menurut hasil penelitian Eni dan Suaryana (2018) dan Putri dan Budiasih (2018), menyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh cash holding terhadap income smoothing. Hasil dari penelitian Mohammadi et al. (2012) dan Dewi (2016), ditemukan adanya pengaruh signifikan positif cash holding terhadap income smoothing. Sedangkan, menurut Sumarna (2017) terdapat pengaruh yang signifikan dengan koefisien negatif.

Income Tax dan Income Smoothing Income tax adalah pajak yang dikenakan berdasarkan laba yang diperoleh suatu perusahaan yang dapat diporxikan dengan besarnya pajak yang dibayarkan perusahaan. Hasil penelitian Suharto dan Sujana (2016) ditemukan tidak adanya pengaruh tinggi rendahnya income tax terhadap probabilitas terjadinya praktik income smoothing dikarenakan dalam data menunjukkan ketika pajak yang diabayarkan kecil atau besar perusahaan tetap melakukan praktik income smoothing. Menurut Saeidi (2012), Luqman dan Shahzad (2012), Mardiana dan Yulianasari (2018), Firnanti (2019), dan Agustin (2020) menyatakan bahwa adanya pengaruh yang signifikan income tax terhadap income smoothing yang berkoefisien positif.

Firm Value dan Income Smoothing Firm value merupakan kondisi

tertentu yang dicapai oleh suatu

perusahaan sebagai gambaran kinerja

suatu perusahaan melalui proses

kegiatan selama beberapa tahun.

Menurut Sulistyawati (2013) menemukan

tidak adanya pengaruh nilai perusahaan

terhadap peluang terjadinya income

smoothing dikarenakan jika suatu

perusahaan memiliki nilai perusahaan

yang tinggi maka menunjukkan bahwa

kinerja manajemen perusahaan tersebut

baik. Hasil penelitian Husaini dan

Sayunita (2016), Arum et al. (2017),

Saputri et al. (2017), dan Pradipta dan

Susansto (2019) ditemukan adanya

pengaruh yang signifikan nilai

perusahaan terhadap peluang terjadinya

income smoothing yang berkoefisien

positif.

Pengembangan Hipotesis

Ha1: Terdapat pengaruh kepemilikan institusional terhadap peluang terjadinya Income Smoothing. Ha2: Terdapat pengaruh kepemilikan manajerial terhadap peluang terjadinya Income Smoothing. Ha3: Terdapat pengaruh kepemilikan publik terhadap peluang terjadinya Income Smoothing. Ha4: Terdapat pengaruh cash holding terhadap peluang terjadinya Income Smoothing. Ha5: Terdapat pengaruh income tax terhadap peluang terjadinya Income Smoothing. Ha6: Terdapat pengaruh firm value terhadap peluang terjadinya Income Smoothing.

METODE PENELITIAN Populasi yang digunakan pada

penelitian ini merupakan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, dimana sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur pada tahun 2014 sampai dengan tahun 2019. Metode nonprobability sampling yaitu teknik

Page 5: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELUANG …

5

purposive sampling merupakan metode pemilihan sampel dalam penelitian ini.

Data sampel dalam penelitian ini dipilih dengan kriteria sebagai berikut:

Menurut Barnea et al. (1975) dalam

Jatiningrum (2000) Income smoothing

merupakan tindakan manajer melakukan

perataan laba untuk mengurangi fluktuasi

pada pelaporan laba/rugi dan

meningkatkan kemampuan investor untuk

memprediksi arus kas pada masa yang

akan datang. Income smoothing dalam

penelitian ini diproxikan dengan Index

yang dikembangkan oleh Eckel (1981)

dimana perusahaan yang digolongkan

melakukan income smoothing jika

CVΔS>CVΔI, maka jika perusahan

melakukan income smoothing akan diberi

nilai 1 dan jika tidak diberi nilai 0. Oleh

karna itu variabel dependen ini menjadi

variabel dummy. Income smoothing yang

dilambangkan dengan (IS) dapat dihitung

dengan rumus:

Index Eckel= CV ∆I

CV ∆S

Mahariana dan Ramantha (2016)

dalam Pratomo et al. (2019) menyebutkan

bahwa kepemilikan institusional

merupakan proporsi kepemilikan saham

di sebuah perusahaan yang dimiliki oleh

institusi. Menghitung Kepemilikan

institusional yang dilambangkan (KI)

dapat dirumuskan sebagai berikut

(Stevanius dan Steven, 2017):

KI = Jumlah Saham Yang Dimiliki Institusi

Jumlah Saham yang Beredar Akhir Tahun

Menurut Wahidahwati (2002)

dalam Beny (2013) kepemilikan

manajerial merupakan proporsi

kepemilikan saham yang dimiliki oleh

pihak manajemen yang berwewenang

dalam pengambilan keputusan (Direktur

Page 6: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELUANG …

6

dan komisaris). Kepemilikan manajerial

yang dilambangkan (KM) dapat

diproxikan dengan rumus sebagai berikut

(Alexander, 2009):

KM = Saham Yang dimiliki Manager, Director and Commissioner

Jumlah saham yang beredar

Kepemilikan publik merupakan

proporsi jumlah saham beredar yang

dimiliki oleh masyarakat (Ghazali, 2014).

Kepemilikan publik yang dilambangkan

(KP) dapat diproxikan dengan rumus

sebagai berikut (Alexander, 2019):

Kepemilikan Publik = Jumlah Saham Yang Dimiliki Publik

Jumlah Saham Yang Beredar

Istilah holding of cash sering

digunakan untuk menggambarkan kas

ditangan oleh manajer keuangan

perusahaan bersamaan dengan

marketable securities, dimana marketable

securities terkadang disebut cash

equivalents (Ross et.al, 2015) dalam

(Simanjuntak dan Wahyudi, 2017).

Menghitung Cash Holding yang

dilambangkan (CH) dapatdirumuskan

sebagai berikut (Alexander, 2019):

Cash Holding = Cash and Cash Equivalent

Total Asset

Menurut Suharto dan Sujana

(2016) Pajak penghasilan merupakan

pajak yang diperoleh atas segala bentuk

peningkatan kemampuan ekonomi yang

dihasilkan oleh Wajib Pajak dihitung

sesuai dengan peraturan perundang-

undangan perpajakan. Nilai income tax

yang dilambangkan (IT) diproxikan

dengan hasil perhitungan income tax

expenses yang dibayarkan oleh suatu

perusahaan (Firnanti, 2019).

Nilai perusahaan didefiniskan

sebagai pandangan investor terhadap

perusahaan, biasanya berkaitan dengan

harga saham perusahaan (Marceline dan

Harsono, 2017). Firm value yang

dilambangkan (FV) dalam penelitian ini

diproxikan menggunakan Price to Book

Value Ratio (PBV). Rumus PBV dapat

dihitung dengan rumus (Megarani et.al,

2019):

PBV= Market Share Price

Book Value Per Share

HASIL PENELITIAN

Hasil pengujian statistik deskriptif

dapat dilihat sebagai berikut:

Berdasarkan Tabel 2 memperlihatkan

hasil uji statistik deskriptif dari total 186

data sampel perusahaan yang diperoleh.

Hasil dari pengujian efek

pengaruh variabel independen terhadap

variabel dependen yaitu income

Page 7: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELUANG …

7

smoothing. Hasil tersebut ditunjukkan

dalam tabel sebegai berikut:

Berdasarkan tabel 3 dapat

dirumuskan persamaan binary logistic

regression yang dapat dituliskan sebagai

berikut:

𝐋𝐧𝟏

𝟏−𝐏 = 0,145 - 0,139KI - 2,785KM

+ 0,877KP + 0,090CH + 0.000IT +

0,016FV + e Kepemilikan institusional (KI)

memiliki nilai sig. senilai 0,945, yang

berarti lebih besar dari alpha (α = 0,05).

Maka dapat dinyatakan bahwa Ha1 tidak

dapat diterima atau variabel kepemilikan

institusional tidak berpengaruh terhadap

peluang terjadinya income smoothing.

Oleh karena itu, keberadaan kepemilikan

institusional dalam perusahaan tidak

dapat diandalkan sebagai pengawas

kinerja manajemen perusahaan dan dan

keberadaan kepemilikan institusional

belum tidak dapat mempengaruhi kinerja

manajemen untuk melakukan atau tidak

melakukan praktik income smoothing

(Suryani dan Damayanti,2015). Hasil

penelitian ini sesuai dengan penelitian

yang telah dilakukan oleh Suryani dan

Damayanti (2015) dan Suyono (2018)

Kepemilikan manajerial (KM)

memiliki nilai sig. senilai 0,275, yang

berarti lebih besar dari alpha (α = 0,05).

Maka dapat dinyatakan bahwa Ha2 tidak

dapat diterima atau variabel kepemilikan

manajerial tidak berpengaruh terhadap

peluang terjadinya income smoothing.

Menurut Stewardship Theory, manajer

digambarkan tidak termotivasi oleh tujuan

pribadi, tetapi berfokus pada tujuan hasil

utama mereka untuk kepentingan

organisasi. Oleh karena itu, teori tersebut

memiliki dasar psikologis dan sosiologis,

di mana manajer sebagai steward

berusaha untuk mencapai tujuan

organisasinya (Kharisma dan Agustina,

2015). Hasil peneitian ini sesuai dengan

penelitan yang telah dilakukan oleh

Kharisma dan Agustina (2015) dan

Pratomo et al. (2019).

Kepemilikan publik (KP) memiliki

nilai sig. senilai 0,671 yang berarti lebih

besar dari alpha (α = 0,05). Maka dapat

dinyatakan bahwa Ha3 tidak dapat

diterima atau variabel kepemilikan publik

tidak berpengaruh terhadap peluang

terjadinya income smoothing. Maka

Page 8: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELUANG …

8

dengan adanya kepemilikan publik tidak

menjadi ancaman bagi beberapa pihak

dalam melakukan praktik income

smoothing karena sedikitnya proporsi

saham yang dimiliki oleh publik. Dimana

informasi yang diperoleh publik juga

terbatas. Karena masyarakat dianggap

sebagai pemegang saham minoritas

dimana mereka hanya memiliki saham

rata-rata di bawah 5% yang membuat

mereka hanya mampu menjadi pengikut

dari pemegang saham mayoritas. Hasil ini

sesuai dengan penelitian yang telah

dilakukan oleh Wijoyo (2014) dan

Alexander (2019).

variabel cash holding (CH)

memiliki nilai sig. senilai 0,947, yang

berarti lebih besar dari alpha (α = 0,05).

Maka dapat dinyatakan bahwa Ha4 tidak

dapat diterima atau variabel cash holding

tidak berpengaruh terhadap peluang

terjadinya income smoothing. Karena

cash holding pada perusahaan pada

umumnya hanya digunakan secara

fungsional saja seperti membiayai

aktivitas operasional perusahaan,

pembayaran utang, dan pembayaran

dividen. Sehingga manajer tidak tidak

memiliki cash holding yang cukup untuk

melakukan praktik income smoothing

(Andriani,2012) dalam Eni dan Suaryana

(2018). Hasil ini sesuai dengan penelitian

yang telah dilakukan oleh Eni dan

Suaryana (2018) dan Putri dan Budiasih

(2018).

variabel income tax (IT) memiliki

nilai sig. senilai 0,021 dengan koefisien

positif, yang berarti lebih kecil dari alpha

(α = 0,05). Maka dapat dinyatakan bahwa

Ha5 dapat diterima atau variabel income

tax berpengaruh terhadap peluang

terjadinya income smoothing. Maka

semakin besar income tax yang

dibayarkan oleh suatu perusahaan maka

semakin besar peluang terjadinya income

smoothing dikarenakan semakin besar

perusahaan membayar pajak maka

manajemen akan lebih cenderung untuk

melakukan perataan laba untuk

meminimalkan pajak yang dibayarkan

oleh perusahaan. Karena apabila profit

yang dihasilkan perusahaan tinggi akan

membuat pajak penghasilan yang

dibayarkan perusahaan akan tinggi. Hasil

ini sesuai dengan penelitian yang telah

dilakukan oleh Saeidi (2012), Luqman

dan Shahzad (2012), Mardiana dan

Yulianasari (2018), Firnanti (2019), dan

Agustin (2020).

variabel firm value (FV) memiliki

nilai sig. senilai 0,404, yang berarti lebih

besar dari alpha (α = 0,05). Maka dapat

dinyatakan bahwa Ha6 tidak dapat

diterima atau variabel firm value tidak

berpengaruh terhadap peluang terjadinya

income smoothing. Maka tinggi

rendahnya nilai perusahaan tidak

mempengaruhi manajemen untuk

melakukan praktik income smoothing.

Perusahaan dengan nilai perusahaan

yang tinggi akan cenderung tidak

melakukan perataan laba agar menjaga

kredibilitas perusahaannya. Hasil ini

sesuai dengan penelitian yang telah

dilakukan oleh Sulistyawati (2013).

PENUTUP

Penelitian ini dilakukan bertujuan

untuk mendapatkan bukti empiris adanya

pengaruh kepemilikan institusional,

kepemilikan manajerial, kepemilikan

publik, cash holding, income tax, dan firm

value terhadap income smoothing. Hasil

dari penelitian ini membuktikan bahwa

income tax berpengaruh terhadap

peluang terjadinya income smoothing.

Sedangkan kepemilikan institusional,

Page 9: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELUANG …

9

kepemilikan manajerial, kepemilikan

publik, cash holding, dan firm value tidak

berpengaruh terhadap peluang terjadinya

income smoothing.

Berikut ini merupakan beberapa

keterbatatan yang ada dalam penelitian

ini: (1) Populasi yang digunakan tergolong

terbatas, dimana hanya menggunakan

perusahaan manufaktur yang terdaftar di

BEI dengan periode pengamatan dalam

penelitian ini hanya selama 3 tahun , yaitu

tahun 2017 hingga 2019, sehingga

kurang mampu mendeteksi pengaruh

secara akurat dan kurang memberikan

data observasi yang baik. (2) Penelitian

ini hanya menggunakan 6 (enam) variabel

independen yang terdiri dari kepemilikan

institusional, kepemilikan manajerial,

kepemilikan publik, cash holding, income

tax, dan firm value dimana hanya satu

variabel yang dapat membuktikan

pengaruh terhadap variabel dependen

yaitu variabel Income Tax, sementara itu

masih banyak variabel lain kemungkinan

besar dapat mempengaruhi perusahaan

melakukan praktik income smoothing.

Melihat dari keterbatasan dalam

penelitian ini, maka rekomendasi yang

dapat untuk peneliti selanjutnya agar

mendapatkan hasil yang lebih baik dalam

meneliti pengaruh income smoothing

adalah sebagai berikut: (1) Diharapkan

pada penelitian selanjutnya dapat

memperluas populasi dan menambah

periode pengamatan agar mendapatkan

data yang lebih baik. (2) Menambahkan

variabel-variabel yang berpotensi besar

dapat mempengaruhi perusahaan

melakukan praktik income smoothing,

seperti audit quality, dividen payout ratio,

tipe industri, dan asimetri informasi.

REFERENCES

Agustin .P. (2020). THE EFFECT OF CORPORATE GOVERNANCE AND INCOME TAX ON INCOME SMOOTHING (Vols. Vol. 23, No.1, 2020, 19-30). doi:DOI: 10.34209/equ.v23i1.1307

Alexander, Nico. (2019). The Effect of Ownership Structure, Cash Holding and Tax Avoidance on Income Smoothing. GATR Journal of Finance and Banking Review, 128–134 ISSN 2636-9176, e-ISSN 0128-3103. doi:https://doi.org/10.35609/jfbr.2019.4.4(3)

Arieza, U. (2019, Mei Jumat, 31). Menyoal Laba BUMN yang Mendadak Kinclong. Retrieved from cnnindonesia.com: https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20190531144248-92-400048/menyoal-laba-bumn-yang-mendadak-kinclong

Arum, Hermawati N, Mohamad Rafki Nazar & Wiwin Aminah. (2017). PROFITABILITAS, UKURAN PERUSAHAAN, DAN NILAI PERUSAHAAN. Jurnal Riset Akuntansi Kontemporer (JRAK), Volume 9, Hal. 71-78. ISSN 2088-5091.

Beny. (2013). PENGARUH DIVIDEN PAYOUT, PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, DAN ALIRAN KAS TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG (Vol. 15). JURNAL BISNIS DAN AKUNTANSI. Retrieved from http://www.tsm.ac.id/JBA

Page 10: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELUANG …

10

Cahyaningsih, RMT, Rina Arifati & Abrar Oemar. (2016). PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN MANAJERIAL, PROFITABILITAS, DIVIDEND PAYOUT RATIO, FREE CASH FLOW, STRUKTUR ASET, DAN LEVERAGE OPERASI TERHADAP PRAKTIK PERATAAN LABA. Jurnal Ilmiah Mahasiswa S1 Akuntansi Universitas Pandanaran, Vol 2 no 2 ISSN : 2502-7697.

DEWI, SISCA. C. (2008). PENGARUH KEPEMILIKAN MANAGERIAL, KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEBIJAKAN HUTANG, PROFITABILITAS DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN. JURNAL BISNIS DAN AKUNTANSI, Hlm. 47-58. ISSN: 1410 - 9875. Retrieved from http://jurnaltsm.id/index.php/JBA

Dewi,Ni Made Sintya Surya & Made Yenni Latrini. (2016). PENGARUH CASH HOLDING, PROFITABILITAS DAN REPUTASI AUDITOR PADA PERATAAN LABA. E-journal Akuntansi Universitas Udayana, Vol.15.3, ISSN: 2302-8556.

Eni,I Gusti Ayu Ketut Ratna Sri Mara & I.G.N. Agung Suaryana. (2018). Pengaruh Cash Holding, Profitabilitas dan Ukuran Perusahaan Terhadap Perataan Laba Pada Perusahaan Properti di BEI. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, ISSN: 2302-8556.

Ernawati, dan I Wayan Suartana. (2018). Pengaruh Asimetri Informasi, Agency Cost, dan Kepemilikan Institusional Pada Income Smoothing. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, ISSN: 2302-8556.

Firnanti, Friska. (2019). The Influence of Dividend Policy and Income Tax on Income Smoothing. Accounting and Finance Review, vol 4 (1), 15 – 20. doi:ISSN 2636-915X, e-ISSN 0128-2611

Ghazali, Olga. (2014). VARIABEL-VARIABEL YANG BERPENGARUH TERHADAP PRAKTIK PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN NON KEUANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA. JURNAL BISNIS DAN AKUNTANSI, Vol. 16, No. 2, Hlm. 17-28 ISSN: 1410 – 9875. Retrieved from http://www.tsm.ac.id/JBA

Godfrey. Jayne, Allan Hudgson, Ann Tarca, Jane Hamilton, Scott Holmes. (2010). Accounthing Theory (7th ed.). Australia: John Wiley & Sons Australia Ltd.

Herni & Yulius Kurnia Susanto. (2008). PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN PUBLIK, PRAKTIK PENGELOLAAN PERUSAHAAN, JENIS INDUSTRI, UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS DAN RISIKO KEUANGAN TERHADAP TINDAKAN PERATAAN LABA (STUDI EMPIRIS PADA INDUSTRI YANG LISTING DI BURSA EFEK JAKARTA). Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol. 23, No. 3 , 302 – 314.

HERYANTO, dan WILLIEM CHAHYA WIJAYA. (2017). ANALISIS PERHITUNGAN, PENYETORAN, PELAPORAN, DAN PENCATATAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 ATAS PEGAWAI TETAP PADA PT X. JURNAL BISNIS DAN AKUNTANSI, Vol. 19, No. 1a , Hlm. 266-273. ISSN: 1410 - 9875. Retrieved from http://jurnaltsm.id/index.php/JBA

Page 11: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELUANG …

11

Husaini & Sayunita. (2016). Determinant of Income Smoothing At Manufacturing Firms Listed On Indonesia Stock Exchange. International Journal of Business and Management Invention, Volume 5 Issue 9, 01-04. doi:ISSN (Online): 2319 – 8028, ISSN (Print): 2319 – 801X

Jatiningrum. (2000). ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PERATAAN PENGHASILAN BERSIH/LABA PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BEJ. JURNAL BISNIS DAN AKUNTANSI, Vol. 2, No. 2 ISSN: 1410 - 9875, 145-155. Retrieved from http://jurnaltsm.id/index.php/JBA

Kharisma, Akbar dan Linda Agustina. (2015). PENGARUH MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PRAKTIK PERATAAN LABA. Accounting Analysis Journal, ISSN 2252-6765. Retrieved from http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/aaj

KUSUMA,INDRA WIJAYA. (2004). PENGGUNAAN AKRUAL UNTUK PERATAAN LABA. JURNAL BISNIS DAN AKUNTANSI, Hlm 75-89. ISSN: 1410 - 9875. Retrieved from http://jurnaltsm.id/index.php/JBA.

Luqman, Shahzad .F. (2012). An Association between Income Smoothing, Income Tax And Profitability Ratios in Karachi Stock Exchange (An Empirical Investigation). INTERDISCIPLINARY JOURNAL OF CONTEMPORARY RESEARCH IN BUSINESS, VOL 3, NO 9. Retrieved from ijcrb.webs.com

Marceline, Lilian dan Anwar Harsono. (2017). PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE, KARAKTERISTIK PERUSAHAAN, LIKUIDITAS, LEVERAGE, KEBIJAKAN DIVIDEN, DENGAN NILAI PERUSAHAAN. JURNAL BISNIS DAN AKUNTANSI, Vol. 19, No. 1a ISSN: 1410 - 9875, 226-236. Retrieved from http://jurnaltsm.id/index.php/JBA

Mardiana,Poppy & Nina Yulianasari. (2018). PENGARUH NILAI SAHAM, FINANCIAL LEVERAGE, DAN PAJAK PENGHASILAN TERHADAP PERATAAN LABA(STUDI KASUS PERUSAHAAN BATUBARA DAN MIGAS YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2012-2016). Jurnal Akuntansi Unihaz - JAZ, ISSN 2620 – 8555 –Vol .1 No.2.

Megarani, Novia, Warno dan Muchammad Fauzi. (2019). The effect of tax planning, company value, and leverage on income smoothing practices in companies listed on Jakarta Islamic Index. Journal of Islamic Accounting and Finance Research, Vol. 1 No. 1 ISSN 2715-0429 (print); 2714-8122 (online) , 139-162. doi: https://dx.doi.org/10.21580/jiafr.2019.1.1.3733

Mohammadi, Saman, Mohammad Monfared Maharlouiem & Omid Mansouri. (2012). THE EFFECT OF CASH HOLDINGS ON INCOME SMOOTHING. INTERDISCIPLINARY JOURNAL OF CONTEMPORARY RESEARCH IN BUSINESS, VOL 4, NO 2, 523-532. doi:ISSN : 2073-7122

Nazira, Nita Erika Ariani. (2016). PENGARUH JENIS INDUSTRI, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, OPERATING PROFIT MARGIN DAN DIVIDEND PAYOUT RATIO TERHADAP PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR

Page 12: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELUANG …

12

DIBURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2012-2014. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi (JIMEKA), Vol. 1, No. 1, Halaman 158-170.

Peranasari, Ida Ayu Agung Istri & Ida Bagus Dharmadiaksa. (2014). PERILAKU INCOME SMOOTHING, DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHINYA. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, Vol 8.1 ISSN: 2302-8556, 140-153.

Pradipta, Arya dan Yulius Kurnia Susanto. (2019). Firm Value, Firm Size and Income Smoothing. Journal of Finance and Banking Review, Review 4 (1) ISSN 2636-9176, 01–07. Retrieved from www.gatrenterprise.com/GATRJournals/index.html

Pratiwi, Ni Wayan Piwi Indah dan I Gst. Ayu Eka Damayanthi. (2017). ANALISIS PERATAAN LABA DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, Vol.20.1., 496-525. doi:ISSN: 2302-8556

Pratomo, Kurnia dan Adli Dzil Ikram. (2019). THE EFFECT OF OWNERSHIP STRUCTURE ON INCOME. Accounting Research Journal of Sutaatmadja (Accruals)], Volume 3, No. 1, 73-82 ISSN : 2615-0409.

Putra, Rizky Anggriawan Susanta & Ketut Alit Suardana. (2016). PENGARUH VARIAN NILAI SAHAM, KEPEMILIKAN PUBLIK, DAN DEBT TO EQUITY RATIO PADA PRAKTIK PERATAAN LABA. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, Vol.15.3. ISSN: 2302-8556, 2188-2215.

Putri, Putu Ayu Diah Widari & I Gusti Ayu Nyoman Budiasih. (2018). Pengaruh Financial Leverage, Cash Holding, dan ROA Pada Income Smoothing di Bursa Efek Indonesia. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, Vol.22.3, 1936-1964 ISSN: 2302-8556. doi:https://doi.org/10.24843/EJA.2018.v22.i03.p11

Revinsia, Vionesy Stela, Sri Rahayu, & Tri Utami Lestar. (2019). PENGARUH CASH HOLDING, PROFITABILITAS, DAN LEVERAGE TERHADAP PERATAAN LABA (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN SEKTOR PERTAMBANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PADA TAHUN 2013–2017). Jurnal AKSARA PUBLIC, Volume 3 Nomor 1 , 127-141. doi:ISSN : 2877-1516

Saeidi, P. (2012). The relationship between income smoothing and income tax and profitability ratios in iran stock market. Asian Journal of Finance & Accounting, vol 4, ISSN 1946-052X. doi:10.5296/ajfa.v4i1.790

Saputri,Yolanda Zulia, Robiatul Auliyah & Rita Yuliana. (2017). PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN. Neo-Bis, Volume 11, No.2.

Sekaran, Uma and Roger Bougie. (2016). Research Methode for Business : a skill-building approach. John Wiley & Sons.

SIMANJUNTAK, dan A. SRI WAHYUDI. (2017). FAKTOR–FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CASH HOLDING PERUSAHAAN. JURNAL BISNIS DAN AKUNTANSI, Vol. 19, No. 1a, Hlm. 25-31. Hlm. 25-31. Retrieved from http://jurnaltsm.id/index.php/JBA

Page 13: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELUANG …

13

STEVANIUS, dan STEVEN YAP. (2017). PENGARUH DEBT TO ASSET RATIO, RASIO KAS, SIZE, RETURN ON ASSET, GROWTH DAN KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL TERHADAP DIVIDEN PAYOUT RATIO PADA SEKTOR PERBANKAN. JURNAL BISNIS DAN AKUNTANSI, Vol. 19 No. 1, Hlm. 117-128. ISSN: 1410 - 9875. Retrieved from http://jurnaltsm.id/index.php/JBA

Suharto, I Ketut Sujana. (2016). PENGARUH NILAI SAHAM, PROFITABILITAS DAN PAJAK PENGHASILAN TERHADAP PERATAAN LABA PADA PERUSAHAAN PROPERTI DAN REAL ESTATE. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, Vol.17.3, ISSN: 2302-8556.

Sulistiyawati. (2013). PENGARUH NILAI PERUSAHAAN, KEBIJAKAN DIVIDEN, DAN REPUTASI AUDITOR TERHADAP PERATAAN LABA. Accounting Analysis Journal, ISSN 2252-6765. Retrieved from https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/aaj

Sumarna, Alfonsa Dian. (2017). INCOME SMOOTHING DALAM INDUSTRI MANUFAKTUR. Jurnal Elektornik REKAMAN (Riset Ekonomi Bidang Manajemen dan Akuntansi), Vol. 1 No. 1, 66-75. doi:ISSN : 2598-8107

Suryani, Ayu Dewi dan I Gusti Ayu Eka Damayanti. (2015). PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, DEBT TO EQUITY RATIO, PROFITABILITAS DAN KEPEMILIKAN INSTITUTIONAL PADA PERATAAN LABA. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, ISSN: 2302-8556, 208-223.

Suyono, E. (2018). Institutional Ownership, Types of Industry, and Income Smoothing: Empirical Evidence from Indonesia. JOURNAL OF AUDITING, FINANCE, AND FORENSIC ACCOUNTING (JAFFA), Vol. 6, No. 1, 1 - 12. doi:E-ISSN: 2461-0607 ISSN: 2339-2886

Wijoyo, Dewi Sari. (2014). VARIABEL-VARIABEL YANG MEMPENGARUHI PRAKTIK PERATAAN LABA PADA PERUSAHAANMANUFAKTUR YANG PUBLIK. JURNAL BISNIS DAN AKUNTANSI, Vol. 16, No. 1 ISSN: 1410 -9875, Hlm. 37 -45. Retrieved from http: //www.tsm.ac.id/JBA