28
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP TAX COMPLIANCE PENYETORAN SPT MASA (Survei pada PKP yang Terdaftar di KPP Pratama Purwokerto) FERDYANT PANGESTU OMAN RUSMANA Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto ABSTRACT This research is a survey research on Entrepreneur Tax Payers who registered in Pratama Purwokerto Tax Office. This research using Theory of Planned Behavior (Ajzen, 1991) to explain the tax compliance behavior. The aims of research is to find out the effect of attitude, subjective norm, and perceived behavioral control on intention toward compliance, then the effect of intention toward compliance on tax compliance. This survey research using questionnaire as instrument. The research population are Entrepreneur Tax Payers who reporting Value Added Tax Monthly Report in Pratama Purwokerto Tax Office. There were 100 Entrepreneur Tax Payers chosen as respondents of the research. Then, incidental sampling method was used to determine the respondents. The data was analyzed using Structural Equation Modeling (SEM) with Amos version 16. The result of hypotheses testing conclude that: (1) attitude has a significant effect on intention toward compliance, (2) subjective norm has a non significant effect on intention toward compliance, (3) perceived behavioral control has a significant effect on intention toward compliance, and (4) intention toward compliance has a significant effect on tax compliance. Keywords: attitude, intention, perceived behavioral control, subjective norm, tax compliance, theory of planned behavior.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH · PDF fileANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP TAX COMPLIANCE PENYETORAN SPT MASA (Survei pada PKP yang Terdaftar di KPP Pratama

  • Upload
    lelien

  • View
    247

  • Download
    8

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH · PDF fileANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP TAX COMPLIANCE PENYETORAN SPT MASA (Survei pada PKP yang Terdaftar di KPP Pratama

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP TAX COMPLIANCE

PENYETORAN SPT MASA

(Survei pada PKP yang Terdaftar di KPP Pratama Purwokerto)

FERDYANT PANGESTU

OMAN RUSMANA

Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto

ABSTRACT

This research is a survey research on Entrepreneur Tax Payers who registered in Pratama

Purwokerto Tax Office. This research using Theory of Planned Behavior (Ajzen, 1991) to explain the

tax compliance behavior. The aims of research is to find out the effect of attitude, subjective norm,

and perceived behavioral control on intention toward compliance, then the effect of intention toward

compliance on tax compliance. This survey research using questionnaire as instrument. The research

population are Entrepreneur Tax Payers who reporting Value Added Tax Monthly Report in Pratama

Purwokerto Tax Office. There were 100 Entrepreneur Tax Payers chosen as respondents of the

research. Then, incidental sampling method was used to determine the respondents. The data was

analyzed using Structural Equation Modeling (SEM) with Amos version 16. The result of hypotheses

testing conclude that: (1) attitude has a significant effect on intention toward compliance, (2)

subjective norm has a non significant effect on intention toward compliance, (3) perceived behavioral

control has a significant effect on intention toward compliance, and (4) intention toward compliance

has a significant effect on tax compliance.

Keywords: attitude, intention, perceived behavioral control, subjective norm, tax compliance, theory

of planned behavior.

Page 2: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH · PDF fileANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP TAX COMPLIANCE PENYETORAN SPT MASA (Survei pada PKP yang Terdaftar di KPP Pratama

2

1. PENDAHULUAN

Pajak merupakan tumpuan sumber penerimaan negara Indonesia. Hal ini terlihat dalam

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang menunjukkan bahwa sektor perpajakan

memberikan kontribusi terbesar bagi penerimaan negara. Ini memberikan tugas kepada Direktorat

Jenderal Pajak untuk senantiasa melakukan usaha guna meningkatkan jumlah penerimaan pajak.

Besarnya jumlah penerimaan pajak tidak terlepas dari peran serta wajib pajak dalam

pelaksanaan sistem pemungutan pajak. Penggunaan Self Assessment System dalam sistem pemungutan

pajak di Indonesia memberi kepercayaan kepada wajib pajak dalam melaksanakan kewajiban maupun

hak perpajakannya, diantaranya adalah dalam menghitung, membayar, dan melaporkan kewajiban

pajaknya melalui Surat Pemberitahuan (SPT). Hal tersebut menyebabkan kebenaran pembayaran

pajak tergantung pada kejujuran dan kepatuhan wajib pajak itu sendiri dalam melaporkan kewajiban

perpajakannya. Kepatuhan pajak yang dimaksud adalah terkait dengan bagaimana melaporkan semua

informasi yang diperlukan tepat pada waktunya, mengisi secara benar jumlah pajak terutang, dan

membayar pajak pada waktunya.

Rendahnya tingkat kepatuhan wajib pajak menjadi salah satu penyebab belum optimalnya

penerimaan pajak di Indonesia. Seperti dikutip dari www.kompas.com (20 Oktober 2011), Menteri

Keuangan Agus Martowardojo mengungkapkan tingkat kepatuhan masyarakat Indonesia sebagai

wajib pajak masih rendah. Fakta itu menurutnya bisa dilihat dari orang pribadi yang menyerahkan

SPT hanya 8,5 juta wajib pajak dari 110 juta orang penduduk yang aktif bekerja. Dengan demikian

rasio SPT terhadap kelompok pekerja aktif tersebut hanya 7,7 persen atau dengan kata lain tingkat

kepatuhan wajib pajak masih belum memadai. Lebih lanjut, badan usaha yang menyerahkan SPT

hanya 466 ribu badan usaha padahal jumlah badan usaha yang tercatat aktif sebanyak 12 juta lebih. Itu

artinya kepatuhan wajib pajak badan relatif rendah karena jumlahnya hanya 3,6 persen dari jumlah

badan yang ada (www.kompas.com).

Merujuk pada Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak No: SE-18/PJ/2011 tentang Target

Rasio Kepatuhan Penyampaian Surat Pemberitahuan pada Tahun 2011, menyatakan bahwa dalam

rangka meningkatkan kepatuhan wajib pajak sebagai bagian dari upaya pengamanan penerimaan

Page 3: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH · PDF fileANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP TAX COMPLIANCE PENYETORAN SPT MASA (Survei pada PKP yang Terdaftar di KPP Pratama

3

pajak diperlukan usaha untuk mengoptimalkan penerimaan Surat Pemberitahuan (SPT) yang

disampaikan wajib pajak. SPT tersebut terdiri dari SPT Tahunan PPh dan SPT Masa PPN.

PPN merupakan pajak tidak langsung atas konsumsi dalam negeri. Sistem PPN diatur dalam

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak

Penjualan atas Barang Mewah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-

Undang Nomor 42 tahun 2009. Sebagaimana diketahui bahwa hampir seluruh barang-barang

kebutuhan hidup rakyat Indonesia merupakan hasil produksi yang terkena PPN. Dengan kata lain,

hampir semua transaksi di bidang perdagangan, industri dan jasa yang termasuk dalam golongan

Barang Kena Pajak (BKP) dan atau Jasa Kena Pajak (JKP) pada prinsipnya terkena PPN. Pengusaha

Kena Pajak (PKP) sebagai pihak yang memungut PPN wajib melaporkan penghitungan PPN setiap

masa pajak dengan menggunakan Surat Pemberitahuan (SPT) Masa PPN.

Menurut Mustikasari (2007:3) untuk mencapai target pajak, perlu ditumbuhkan terus

menerus kesadaran dan kepatuhan masyarakat wajib pajak untuk memenuhi kewajiban pajak sesuai

dengan ketentuan yang berlaku. Mengingat kesadaran dan kepatuhan wajib pajak merupakan faktor

penting bagi peningkatan penerimaan pajak, maka perlu secara intensif dikaji tentang faktor-faktor

yang berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak.

Penelitian-penelitian mengenai kepatuhan pajak, diantaranya dapat dilihat dari sisi psikologi

wajib pajak. Kajian dalam bidang psikologi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku

kepatuhan pajak (tax compliance) wajib pajak salah satunya adalah melalui Theory of Planned

Behavior (Hidayat & Nugroho, 2010:83). Beberapa peneliti menggunakan kerangka model Theory of

Planned Behavior (TPB) untuk menjelaskan perilaku tax compliance wajib pajak, baik wajib pajak

orang pribadi maupun wajib pajak badan. Bobek & Hatfield (2003), Blanthorne (2000), dan Hanno &

Violette (1996) dalam Mustikasari (2007:3) serta Hidayat & Nugroho (2010) memanfaatkan Theory

of Planned Behavior (TPB) untuk menjelaskan tax compliance wajib pajak orang pribadi. Sedangkan

Mustikasari (2007), Miladia (2010) dan Harisnani (2011) melakukan penelitian kepatuhan wajib pajak

badan dengan responden tax professional atau staf pajak.

Model TPB yang digunakan dalam penelitian Mustikasari (2007), Miladia (2010) dan

Harisnani (2011) memberikan penjelasan yang signifikan, bahwa perilaku tidak patuh

Page 4: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH · PDF fileANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP TAX COMPLIANCE PENYETORAN SPT MASA (Survei pada PKP yang Terdaftar di KPP Pratama

4

(noncompliance) wajib pajak sangat dipengaruhi oleh variabel sikap, norma subyektif dan kontrol

keperilakuan yang dipersepsikan. Sementara itu, penelitian Hidayat & Nugroho (2010) menghasilkan

kesimpulan bahwa pengaruh sikap, norma subyektif, dan perceived behavioral control terhadap niat

untuk tidak patuh pajak tidak signifikan, sedangkan niat mempengaruhi perilaku ketidakpatuhan pajak

secara signifikan.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis melakukan penelitian dengan topik mengenai

“Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Tax Compliance Penyetoran SPT Masa”. Penelitian

ini merupakan survei pada Pengusaha Kena Pajak (PKP) yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak

(KPP) Pratama Purwokerto. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Theory of Planned

Behavior yang dicetuskan oleh Icek Ajzen. Adapun variabel-variabel yang digunakan dalam Theory

of Planned Behavior antara lain adalah sikap, norma subyektif, kontrol keperilakuan yang

dipersepsikan, dan niat yang juga digunakan sebagai variabel dalam penelitian ini, serta variabel

kepatuhan pajak.

Adapun tujuan penelitian ini, antara lain adalah:

1. Untuk mengetahui signifikansi pengaruh sikap terhadap niat wajib pajak untuk patuh.

2. Untuk mengetahui signifikansi pengaruh norma subyektif terhadap niat wajib pajak untuk patuh.

3. Untuk mengetahui signifikansi pengaruh kontrol keperilakuan yang dipersepsikan terhadap niat

wajib pajak untuk patuh.

4. Untuk mengetahui signifikansi pengaruh niat wajib pajak untuk patuh terhadap kepatuhan pajak.

2. LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

2.1 Kepatuhan Perpajakan (Tax Compliance)

Kepatuhan dalam hal perpajakan berarti keadaan wajib pajak yang melaksanakan hak,

dan khususnya kewajibannya, secara disiplin sesuai peraturan perundang-undangan serta tata

cara perpajakan yang berlaku. Kepatuhan adalah ketaatan atau berdisiplin, dalam hal ini

kepatuhan pajak diartikan secara bebas adalah ketaatan dalam menjalankan semua peraturan

perpajakan. Menurut Nurmantu (2003:148) dalam Rambe (2009:1) kepatuhan pajak dapat

Page 5: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH · PDF fileANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP TAX COMPLIANCE PENYETORAN SPT MASA (Survei pada PKP yang Terdaftar di KPP Pratama

5

didefinisikan sebagai suatu keadaan wajib pajak memenuhi semua kewajiban perpajakan dan

melaksanakan hak perpajakannya.

Ada dua macam kepatuhan pajak, yaitu:

1) Kepatuhan Formal, yaitu suatu keadaan dimana wajib pajak memenuhi kewajiban

perpajakannya secara formal sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang Perpajakan.

Jika wajib pajak menyampaikan SPT dan membayar pajak terutangnya tepat waktu, maka

dapat dikatakan bahwa wajib pajak tersebut telah memenuhi kepatuhan formal.

2) Kepatuhan Material, yaitu suatu keadaan dimana wajib pajak secara substantif atau hakikat

memenuhi semua ketentuan material perpajakan, yakni sesuai isi dan jiwa Undang-Undang

Perpajakan. Jika wajib pajak mengisi SPT dengan jujur, baik dan benar sesuai dengan

ketentuan dalam UU Perpajakan, maka wajib pajak tersebut telah memenuhi kepatuhan

material (tepat bayar).

2.2 Theory of Planned Behavior

Theory of Planned Behavior menerangkan bahwa perilaku yang ditampilkan oleh

individu timbul karena adanya niat untuk berperilaku. Sedangkan munculnya niat berperilaku

ditentukan oleh 3 faktor penentu yaitu:

(1) behavioral beliefs, yaitu keyakinan individu akan hasil dari suatu perilaku dan evaluasi atas

hasil tersebut (beliefs strength and outcome evaluation);

(2) normative beliefs, yaitu keyakinan tentang harapan normatif orang lain dan motivasi untuk

memenuhi harapan tersebut (normatif beliefs and motivation to comply); dan

(3) control beliefs, yaitu keyakinan tentang keberadaan hal-hal yang mendukung atau

menghambat perilaku yang akan ditampilkan (control beliefs) dan persepsinya tentang

seberapa kuat hal-hal yang mendukung dan menghambat perilakunya tersebut (perceived

power).

Hambatan yang mungkin timbul pada saat perilaku ditampilkan dapat berasal dari

dalam diri sendiri maupun dari lingkungan. Secara berurutan, behavioral beliefs menghasilkan

sikap terhadap perilaku positif atau negatif, normative beliefs menghasilkan tekanan sosial yang

Page 6: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH · PDF fileANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP TAX COMPLIANCE PENYETORAN SPT MASA (Survei pada PKP yang Terdaftar di KPP Pratama

6

dipersepsikan (perceived social pressure) atau norma subyektif (subjective norm), dan control

beliefs menimbulkan perceived behavioral control atau kontrol keperilakuan yang dipersepsikan

(Ajzen, 2002:2) dalam Mustikasari (2007:4). Konsep Theory of Planned Behavior dapat

digambarkan melalui Gambar 2.2.1 pada Lampiran.

2.3 Hipotesis

2.3.1 Pengaruh Sikap terhadap Niat Wajib Pajak untuk Patuh

Sikap mempunyai peran penting dalam menjelaskan perilaku seseorang dalam

lingkungannya. Sikap merupakan kecenderungan untuk berperilaku dengan cara-cara tertentu

terhadap objek sikap. Dalam hal ini, seseorang yang mendukung atas suatu objek sikap akan

memiliki kecenderungan bertindak untuk melakukan tindakan terhadap objek sikap. Konsep

sikap tersebut didasarkan pada sikap manusia secara umum yang kemudian diterapkan pada

wajib pajak dalam hal kepatuhan pajak. Seorang wajib pajak yang mendukung (bersikap

positif) terhadap tindakan kepatuhan pajak akan memiliki kecenderungan untuk melakukan

tindakan kepatuhan pajak. Demikian pula sebaliknya, seorang wajib pajak yang tidak

mendukung (bersikap negatif) terhadap tindakan kepatuhan pajak akan memiliki

kecenderungan untuk tidak melakukan tindakan kepatuhan pajak (Miladia, 2007:27). Hipotesis

penelitian yang diajukan:

H1 : Sikap berpengaruh signifikan terhadap niat wajib pajak untuk patuh.

2.3.2 Pengaruh Norma Subyektif terhadap Niat Wajib Pajak untuk Patuh

Norma subyektif merupakan fungsi dari harapan yang dipersepsikan individu dimana

satu atau lebih orang di sekitarnya (misalnya saudara, teman sejawat) menyetujui perilaku

tertentu dan memotivasi individu tersebut untuk mematuhi mereka (Ajzen, 1991 dalam

Mustikasari, 2007). Penelitian tentang kepatuhan wajib pajak menunjukkan, bahwa teman

sejawat mempunyai pengaruh penting untuk memprediksi perilaku wajib pajak (Jackson dan

Milliron, 1986; Roth et al., 1989; Steenbergen, McGraw and Scholz, 1992 dalam Mustikasari,

2007:5). Norma subyektif dari seorang wajib pajak dapat dibentuk dari tekanan sosial, dalam

arti individu akan melakukan suatu tindakan seperti yang diharapkan oleh orang-orang yang

Page 7: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH · PDF fileANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP TAX COMPLIANCE PENYETORAN SPT MASA (Survei pada PKP yang Terdaftar di KPP Pratama

7

dianggap penting (Miladia, 2010). Apabila orang-orang yang dianggap penting oleh wajib

pajak memiliki sikap positif terhadap pajak, maka wajib pajak akan patuh membayar pajak.

Sebaliknya, jika orang-orang yang dianggap penting oleh wajib pajak memiliki sikap negatif

terhadap pajak, maka wajib pajak akan menghindari pajak. Hipotesis penelitian yang diajukan:

H2 : Norma subyektif berpengaruh signifikan terhadap niat wajib pajak untuk patuh.

2.3.3 Pengaruh Kontrol Keperilakuan yang Dipersepsikan terhadap Niat Wajib Pajak untuk

Patuh

Ajzen (2002) mengatakan bahwa kontrol keperilakuan mempengaruhi niat didasarkan

atas asumsi bahwa kontrol keperilakuan yang dipersepsikan oleh individu akan memberikan

implikasi motivasi pada orang tersebut. Dalam arti bahwa, niat akan terbentuk apabila individu

merasa mampu untuk menampilkan perilaku (Mustikasari, 2007:6-7). Kontrol keperilakuan

yang dipersepsikan dalam konteks perpajakan adalah seberapa kuat tingkat kendali yang

dimiliki seorang wajib pajak dalam menampilkan perilaku tertentu, seperti melaporkan

penghasilannya lebih rendah. Hipotesis penelitian yang diajukan:

H3 : Kontrol keperilakuan yang dipersepsikan berpengaruh signifikan terhadap niat wajib

pajak untuk patuh.

2.3.4 Pengaruh Niat Wajib Pajak untuk Patuh terhadap Kepatuhan Pajak

Niat berperilaku merupakan variabel perantara dalam membentuk perilaku (Ajzen,

1988). Hal ini berarti, pada umumnya manusia bertindak sesuai dengan niat atau tendensinya.

Niat wajib pajak untuk patuh merupakan suatu keadaan dimana seorang wajib pajak memiliki

kecenderungan atau keputusan untuk berperilaku patuh pada ketentuan perpajakan.

Kecenderungan adalah kecondongan atau tendensi pribadi wajib pajak untuk patuh atau tidak

patuh dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya. Keputusan adalah keputusan pribadi

yang dipilih wajib pajak untuk mematuhi atau tidak mematuhi aturan perpajakan (Harisnani,

2011:28). Contohnya adalah apabila seorang wajib pajak memiliki persepsi bahwa tindakan

membayar pajak akan memberikan banyak keuntungan, maka ia akan berniat positif terhadap

kewajiban membayar pajak. Dengan demikian, wajib pajak akan menghindari tindakan tidak

membayar pajak. Sebaliknya, jika seorang wajib pajak memiliki persepsi bahwa tindakan

Page 8: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH · PDF fileANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP TAX COMPLIANCE PENYETORAN SPT MASA (Survei pada PKP yang Terdaftar di KPP Pratama

8

membayar pajak akan memberikan kerugian, maka ia akan berniat negatif terhadap kewajiban

membayar pajak. Dengan demikian, wajib pajak akan menghindari tindakan membayar pajak.

Hipotesis penelitian yang diajukan:

H4 : Niat wajib pajak untuk patuh berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan pajak.

2.4 Model Penelitian

Model penelitian atau kerangka teoritis penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2.4.1

yang terdapat pada lampiran.

3. METODE PENELITIAN DAN TEKNIK ANALISIS DATA

Jenis penelitian ini adalah penelitian kausal dengan metode survei. Survei penelitian

dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Purwokerto Kabupaten Banyumas.

3.1 Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah wajib pajak yang merupakan Pengusaha Kena

Pajak (PKP) baik orang pribadi maupun badan yang terdaftar sampai 30 November 2011 di KPP

Pratama Purwokerto. Sampel dalam penelitian ini adalah PKP baik orang pribadi maupun badan

yang menyampaikan SPT Masa PPN pada bulan Desember 2011.

Dalam hal sampel PKP badan, responden penelitian diwakili oleh staf pajak yang

bekerja di badan tersebut. Kriteria responden dalam penelitian ini adalah responden yang pernah

mengisi SPT Masa PPN. Teknik pemilihan sampel dilakukan dengan cara non probability

sampling, yaitu dengan incidental sampling. Teknik incidental sampling adalah teknik pemilihan

sampel berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja yang secara insidental bertemu dengan peneliti

dapat digunakan sebagai sampel, apabila orang yang kebetulan ditemui cocok sebagai sumber

data (Amirin, 2009) dalam Miladia (2010:37).

Berdasarkan asumsi teknik analisis Structural Equation Modelling (SEM) yang akan

digunakan dalam penelitian ini, penentuan besar sampel didasarkan pada pedoman besarnya

Page 9: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH · PDF fileANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP TAX COMPLIANCE PENYETORAN SPT MASA (Survei pada PKP yang Terdaftar di KPP Pratama

9

sampel mengikuti teknik maximum likelihood estimation yang menyatakan bahwa jumlah sampel

100-200 (Ghozali, 2007: 64). Dengan demikian ditentukan besar sampel minimal sebanyak 100

sampel, langkah selanjutnya adalah membagi besar sampel minimal secara proporsional untuk

PKP Orang Pribadi (PKPOP) dan PKP Badan (PKPB).

3.2 Pengukuran Variabel dan Data Penelitian

Variabel laten dan indikatornya dapat dilihat pada Tabel 3.2.1 pada lampiran.

Sedangkan pengukuran masing-masing variabel adalah sebagai berikut:

3.2.1 Sikap

Pengukuran variabel sikap menggunakan 5 butir pernyataan mengenai evaluasi atau

penilaian responden terhadap kepatuhan pajak. Butir pertanyaan tersebut untuk mengukur

kekuatan keyakinan perilaku (behavioral beliefs strength) serta berkaitan dengan hasil dari

suatu perilaku dan evaluasi atas hasil tersebut (outcome evaluation).

3.2.2 Norma Subyektif

Pengukuran variabel norma subyektif menggunakan 5 butir pernyataan mengenai

kekuatan pengaruh pandangan orang-orang di sekitar responden terhadap perilaku kepatuhan

pajak. Butir pernyataan tersebut berkaitan dengan kekuatan keyakinan tentang harapan normatif

orang lain (normative beliefs strength), dan yang kedua berkaitan dengan motivasi untuk

memenuhi harapan tesebut (motivation to comply).

3.2.3 Kontrol Keperilakuan yang Dipersepsikan

Pengukuran variabel kontrol keperilakuan yang dipersepsikan menggunakan 4 butir

pernyataan tentang besar-kecilnya kendali dan kesanggupan yang dimiliki responden dalam

menampilkan perilaku kepatuhan pajak. Indikator yang digunakan meliputi 2 aspek, yaitu aspek

controllability, yaitu besarnya keyakinan orang tersebut terhadap kontrol yang dimilikinya dan

self-efficacy, yaitu keyakinan orang tersebut atas kesanggupannya untuk melakukan kepatuhan

pajak.

Page 10: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH · PDF fileANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP TAX COMPLIANCE PENYETORAN SPT MASA (Survei pada PKP yang Terdaftar di KPP Pratama

10

3.2.4 Niat untuk Patuh

Dalam mengukur variabel laten niat untuk patuh, responden akan dimintai pendapatnya

tentang 3 pernyataan mengenai kemauan, motivasi atau dorongan untuk melakukan kepatuhan

pajak.

3.2.5 Kepatuhan Pajak

Variabel laten kepatuhan pajak diukur dengan menggunakan instrumen yang mengacu

pada indikator kepatuhan formal dan kepatuhan material, yaitu penyampaian SPT tepat waktu,

pembayaran (penyetoran) pajak terhutang tepat waktu, dan pembayaran (penyetoran) pajak

tepat bayar.

3.3 Teknik Analisis Data

3.3.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Survei Pendahuluan

Untuk mengetahui kesahihan dan keandalan kuesioner maka terlebih dahulu dilakukan

uji validitas dan reliabilitas kuesioner dengan menyebarkan kuesioner pendahuluan kepada 30

responden (survei pendahuluan). Uji validitas dimaksudkan untuk menguji keakuratan

instrumen kuesioner. Pengujian validitas kuesioner survei pendahuluan dalam penelitian ini

menggunakan rumus korelasi product moment. Apabila menurut perhitungan komputer nilai r

hitung korelasi product moment semua item pertanyaan untuk masing-masing variabel lebih besar

dari nilai kritis (r tabel) pada tingkat kepercayaan 95%, maka seluruh item pertanyaan variabel

dinyatakan valid dan dapat digunakan sebagai alat pengumpulan data.

Uji reliabilitas dimaksudkan untuk menguji konsistensi data yang dikumpulkan.

Pengujian reliabilitas kuesioner survei pendahuluan menggunakan rumus cronbach alpha.

Suatu kuesioner penelitian dinyatakan reliabel apabila berdasarkan perhitungan komputer nilai r

hitung (r.tot) lebih besar dari r tabel sehingga dapat digunakan sebagai alat pengumpulan data.

3.3.2 Analisis SEM

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan Structural Equation Modelling (SEM)

dari paket software statistik AMOS 16.0. Model ini digunakan karena memungkinkan

Page 11: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH · PDF fileANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP TAX COMPLIANCE PENYETORAN SPT MASA (Survei pada PKP yang Terdaftar di KPP Pratama

11

pengujian sekaligus dari analisis faktor (factor analysis), analisis jalur (path analysis) dan

regresi (regression).

3.3.3 Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menganalisis nilai CR (Critical Ratio) dan nilai p

(probability) hasil pengolahan data lalu dibandingkan dengan batasan statistik yang

disyaratkan, yaitu diatas 2,00 untuk nilai CR (CR≥2,00) dan dibawah 0,05 untuk nilai p

(p≤0,05). Apabila hasil olah data menunjukkan nilai yang memenuhi syarat tersebut, maka

hipotesis penelitian yang diajukan dapat diterima.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Responden

Berdasarkan data yang diperoleh dari KPP Pratama Purwokerto, jumlah PKP per 30

November 2011 sebanyak 2.424 PKP yang terdiri dari 500 PKP orang pribadi dan 1.924 PKP

badan. Sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah 100 responden, kemudian ditentukan

jumlah sampel minimal masing-masing untuk PKP Orang Pribadi (PKPOP) dan PKP Badan

(PKPB) dengan membagi besar sampel minimal (n) secara proporsional.

Perhitungan besar sampel minimal untuk PKP orang pribadi adalah sebagai berikut:

𝒏 𝑷𝑲𝑷𝑶𝑷 = 𝟓𝟎𝟎

𝟐.𝟒𝟐𝟒×100 = 20,63 𝒏 𝑷𝑲𝑷𝑩 =

𝟏.𝟗𝟐𝟒

𝟐.𝟒𝟐𝟒× 𝟏𝟎𝟎 = 𝟕𝟗,𝟑𝟕

Jadi PKP orang pribadi yang dijadikan sampel adalah 21 orang dan PKP badan yang dijadikan

sampel adalah 79 orang. Jumlah responden yang diteliti sebanyak 100 wajib pajak dan kuesioner

yang disebarkan oleh peneliti sebanyak 100 buah, semua kuesioner tersebut kembali serta dapat

diolah dan dianalisis seluruhnya. Gambaran umum mengenai karakteristik responden yang

berhasil dihimpun dapat dilihat pada Tabel 4.1.1 pada lampiran.

Page 12: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH · PDF fileANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP TAX COMPLIANCE PENYETORAN SPT MASA (Survei pada PKP yang Terdaftar di KPP Pratama

12

4.2 Uji Validitas dan Reliabilitas Kuesioner Survei Pendahuluan

Berdasarkan hasil uji validitas diketahui bahwa nilai nilai r hitung korelasi product

moment semua item pertanyaan dari masing-masing variabel lebih besar dari nilai kritis (r tabel)

sebesar 0,374 pada tingkat kepercayaan 95%. Dengan demikian maka seluruh item pertanyaan

dinyatakan valid dan dapat digunakan sebagai alat pengumpulan data. Berdasarkan hasil uji

reliabilitas diketahui bahwa nilai koefisien reliabilitas (r.tot) untuk masing-masing variabel lebih

besar dari nilai kritis (r tabel) sebesar 0,374 sehingga semua pertanyaan untuk setiap variabel

tersebut dinyatakan reliabel dan dapat digunakan sebagai alat pengumpulan data.

4.3 Analisis Structural Equation Modeling (SEM)

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis Structural

Equation Modeling (SEM). Diagram jalur yang dihasilkan dari analisis SEM dapat dilihat pada

Gambar 4.3.1 pada lampiran.

4.4 Pengujian Hipotesis

Reggression weights memberikan besarnya nilai koefisien regresi unstandardized dan

standardized. Nilai critical ratio (CR) analog dengan nilai t pada regresi dan P adalah tingkat

probabilitas signifikansi dengan *** berarti by default signifikan pada 0,001. Berdasarkan

standardized regression weights menunjukkan bahwa sikap berpengaruh signifikan terhadap niat

untuk patuh dengan koefisien standardized 0,126. Pengaruh norma subyektif terhadap niat untuk

patuh sangat kecil yaitu sebesar 0,054 dan tidak signifikan karena nilai probabilitas 0,293 yang

jauh di atas 0,05. Sementara itu, variabel kontrol keperilakuan yang dipersepsikan berpengaruh

signifikan terhadap niat untuk patuh dengan koefisien standardized 0,993. Begitu juga dengan

niat untuk patuh berpengaruh terhadap kepatuhan pajak dengan koefisien standardized sebesar

0,954.

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dapat dilihat dari nilai Critical Ratio (CR) dan

nilai probability (P). Ringkasan hasil uji hipotesis dapat dilihat pada Tabel. 4.4.1 pada lampiran.

Adapun pembahasan hasil pengujian hipotesis adalah sebagai berikut:

Page 13: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH · PDF fileANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP TAX COMPLIANCE PENYETORAN SPT MASA (Survei pada PKP yang Terdaftar di KPP Pratama

13

4.4.1 Pengujian Hipotesis Pertama

Nilai critical ratio (C.R) untuk pengaruh variabel sikap terhadap niat untuk patuh lebih

besar dari 2,00 (2,449 ≥ 2,00) dan p≤0,05, oleh karena itu hubungan kausalitas dalam model

dapat diterima. Dengan demikian, maka hipotesis pertama yang menyatakan bahwa sikap

berpengaruh signifikan terhadap niat wajib pajak untuk patuh, diterima. Hasil ini menunjukkan

bahwa semakin positif sikap wajib pajak untuk patuh terhadap pajak, maka niat wajib pajak

untuk patuh semakin besar.

4.4.2 Pengujian Hipotesis Kedua

Nilai critical ratio (C.R) untuk pengaruh variabel norma subyektif terhadap niat untuk

patuh lebih kecil dari 2,00 (1,050 < 2,00) dan p≥0,05, oleh karena itu hubungan kausalitas

dalam model ditolak. Dengan demikian, maka hipotesis kedua yang menyatakan bahwa norma

subyektif berpengaruh signifikan terhadap niat wajib pajak untuk patuh, ditolak. Hasil ini

menunjukkan bahwa semakin besar norma subyektif atau tekanan sosial dari lingkungan wajib

pajak, maka semakin besar pula niatnya untuk patuh (mempunyai pengaruh positif meskipun

tidak signifikan). Pengaruh yang tidak signifikan menunjukkan bahwa niat seseorang tidaklah

semata-mata dipengaruhi oleh norma subyektif dari orang-orang di sekelilingnya (Hidayat &

Nugroho, 2010:90).

4.4.3 Pengujian Hipotesis Ketiga

Nilai critical ratio (C.R) untuk pengaruh variabel kontrol keperilakuan terhadap niat

untuk patuh lebih besar dari 2,00 (10,637 ≥ 2,00) dan p≤0,05. Oleh karena itu, hubungan

kausalitas dalam model dapat diterima. Dengan demikian, maka hipotesis ketiga yang

menyatakan bahwa kontrol keperilakuan yang dipersepsikan berpengaruh signifikan terhadap

niat wajib pajak untuk patuh, diterima. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi persepsi

wajib pajak atas kendali dan kesanggupan yang dimilikinya akan mendorong niat wajib pajak

untuk patuh.

4.4.4 Pengujian Hipotesis Keempat

Nilai critical ratio (C.R) untuk pengaruh variabel niat untuk patuh terhadap kepatuhan

pajak lebih besar dari 2,00 (10,195 ≥ 2,00) dan p≤0,05. Oleh karena itu, hubungan kausalitas

Page 14: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH · PDF fileANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP TAX COMPLIANCE PENYETORAN SPT MASA (Survei pada PKP yang Terdaftar di KPP Pratama

14

dalam model diterima. Dengan demikian, maka hipotesis keempat yang menyatakan bahwa niat

wajib pajak untuk patuh berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan pajak, diterima. Hal ini

berarti bahwa wajib pajak yang memiliki niat untuk patuh yang tinggi, kepatuhan pajaknya pun

tinggi.

5. PENUTUP

5.1 Kesimpulan

1. Sikap berpengaruh signifikan terhadap niat wajib pajak untuk patuh.

2. Norma subyektif tidak berpengaruh signifikan terhadap niat wajib pajak untuk patuh.

3. Kontrol keperilakuan yang dipersepsikan berpengaruh signifikan terhadap niat wajib pajak

untuk patuh.

4. Niat wajib pajak untuk patuh berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan pajak.

5.2 Implikasi

1. Berdasarkan kesimpulan di atas dapat ditarik garis besar bahwa perilaku kepatuhan pajak

merupakan perilaku yang didasari oleh niat wajib pajak untuk patuh. Niat seseorang dapat

diwujudkan dalam perilaku tergantung pada ada atau tidaknya kendali yang nyata di

lapangan. Sehingga untuk memunculkan niat tersebut diperlukan sistem pengawasan yang

intensif oleh aparat pajak serta penerapan atauran perpajakan secara tegas dan adil kepada

seluruh wajib pajak.

2. Dalam melaksanakan kegiatan penyuluhan perpajakan hendaknya perlu memperhatikan

aspek psikologis wajib pajak sehingga dapat mendorong wajib pajak untuk lebih patuh

dalam memenuhi kewajiban perpajakannya, terutama kepatuhan secara sukarela.

3. Berkaitan dengan upaya untuk mendorong niat wajib pajak untuk patuh, cara yang dapat

dilakukan diantaranya adalah dengan memberikan stimuli berupa penghargaan atas sikap

wajib pajak yang patuh dalam melaksanakan kewajiban perpajakan mereka, penerapan

sistem yang efektif dan sederhana serta pelayanan yang prima.

Page 15: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH · PDF fileANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP TAX COMPLIANCE PENYETORAN SPT MASA (Survei pada PKP yang Terdaftar di KPP Pratama

15

5.3 Keterbatasan

1. Teknik pemilihan sampling termasuk jenis non random (incidental sampling) dan sampel

terbatas pada PKP yang menyetorkan SPT Masa PPN sehingga kurang bisa

digeneralisasikan.

2. Berdasarkan konsep teorinya, kontrol keperilakuan yang dipersepsikan memiliki dua

pengaruh, yaitu pengaruh terhadap niat dan terhadap perilaku. Sedangkan dalam penelitian

ini, variabel kontrol keperilakuan yang dipersepsikan hanya diuji pengaruhnya terhadap niat

untuk patuh sehingga penelitian selanjutnya diharapkan dapat pula menguji pengaruhnya

terhadap kepatuhan pajak secara langsung.

3. Penelitian ini hanya meneliti variabel sikap, norma subyektif, kontrol keperilakuan yang

dipersepsikan, dan niat untuk patuh. Penelitian selanjutnya dapat mencoba meneliti tentang

perilaku kepatuhan wajib pajak menggunakan konsep teori psikologi sosial atau teori-teori

lainnya.

Page 16: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH · PDF fileANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP TAX COMPLIANCE PENYETORAN SPT MASA (Survei pada PKP yang Terdaftar di KPP Pratama

16

DAFTAR PUSTAKA

Ajzen, Icek. 1991. The Theory of Planned Behavior: Organizational Behavior and Human Decision

Processes. Vol. 50. pp.179-211.

_____. 2002. Constructing a TPB Questionnaire: Conceptual and Methodological Considerations.

http://www.people.umass.edu/aizen/ diakses 18 Oktober 2011.

Direktorat Jenderal Pajak. 2011. Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak No: SE-18/PJ/2011 tentang

Target Rasio Kepatuhan Penyampaian Surat Pemberitahuan pada Tahun 2011.

Ferdinand, Augusty. 2002. Structural Equation Modelling dalam Penelitian Manajemen: Aplikasi

Model-model Rumit dalam Penelitian untuk Tesis Magister dan Disertasi Doktor. Badan

Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.

Ghozali, Imam. 2008. Model Persamaan Struktural Konsep dan Aplikasi dengan Program Amos 16.

Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.

Harisnani, Ade Siti. 2011. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Kepatuhan Wajib Pajak

Badan (Studi pada KPP Pratama Purwokerto). Skripsi. Universitas Jenderal Soedirman.

Purwokerto. (Tidak dipublikasikan).

Hidayat, Widi dan Argo Adhi Nugroho. 2010. Studi Empiris Theory of Planned Behavior dan

Pengaruh Kewajiban Moral pada Perilaku Ketidakpatuhan Pajak Wajib Pajak Orang Pribadi.

Jurnal Akuntansi dan Keuangan. Vol. 12. No. 2. Hal. 82-93.

Kementerian Keuangan Republik Indonesia. 2007. Peraturan Menteri Keuangan Nomor

192/PMK.03/2007 tentang Tata Cara Penetapan Wajib Pajak dengan Kriteria Tertentu Dalam

Rangka Pengembalian Pendahuluan Kelebihan Pembayaran Pajak.

_____. 2010. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 80/PMK.03/2010 tentang Perubahan atas

Peraturan Menteri Keuangan Nomor 184/PMK.03/2007 tentang Penentuan Tanggal Jatuh

Tempo Pembayaran dan Penyetoran Pajak, Penentuan Tempat Pembayaran Pajak, dan Tata

Cara Pembayaran, Penyetoran dan Pelaporan Pajak, serta Tata Cara Pengangsuran dan

Penundaan Pembayaran Pajak.

Mardiasmo. 2009. Perpajakan Edisi Revisi 2009. Penerbit Andi. Yogyakarta.

Page 17: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH · PDF fileANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP TAX COMPLIANCE PENYETORAN SPT MASA (Survei pada PKP yang Terdaftar di KPP Pratama

17

Miladia, Novita. 2010. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tax Compliance Wajib Pajak

Badan pada Perusahaan Industri Manufaktur di Semarang. Skripsi. Universitas Diponegoro.

Semarang. (Tidak dipublikasikan).

Mustikasari, Elia. 2007. Kajian Empiris tentang Kepatuhan Wajib Pajak Badan di Perusahaan

Industri Pengolahan di Surabaya. Simposium Nasional Akuntansi X. Makassar. Hal. 1-41.

Rambe, Atika. 2009. Pengaruh Self Assessment System terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak

Badan pada KPP DKI Jakarta Khususnya Jakarta Pusat.

Republik Indonesia. 2007. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2007 tentang

Perubahan Ketiga atas Undang-undang Nomor 6 tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan

Tata Cara Perpajakan.

Suliyanto. 2006. Analisis Data dalam Aplikasi Pemasaran. Ghalia Indonesia. Bogor.

Umar, Husein. 2003. Metode Riset Akuntansi Terapan. Ghalia Indonesia. Jakarta.

Widaryanto. 2005. Analisis Strategi Peningkatan Kinerja Rumah Sakit melalui Faktor-faktor yang

Berpengaruh terhadap Perilaku Pelayanan (Studi Kasus pada Rumah Sakit Kariadi

Semarang). Tesis. Universitas Diponegoro. Semarang. (Tidak dipublikasikan).

www.kompas.com diakses 20 Oktober 2011.

www.pajak.go.id diakses 20 Oktober 2011.

Page 18: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH · PDF fileANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP TAX COMPLIANCE PENYETORAN SPT MASA (Survei pada PKP yang Terdaftar di KPP Pratama

18

LAMPIRAN

Sumber: Ajzen, I. (1991). The Theory of Planned Behavior: Organizational Behavior and Human

Decision Processes.

Gambar 2.2.1. Theory of Planned Behavior.

H1 H4

H2

H3

Gambar 2.4.1. Model Penelitian.

Norma

Subyektif

Kontrol

Keperilakuan

Niat untuk

Patuh

Kepatuhan

Pajak

Sikap

Page 19: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH · PDF fileANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP TAX COMPLIANCE PENYETORAN SPT MASA (Survei pada PKP yang Terdaftar di KPP Pratama

19

Tabel 3.2.1. Variabel Laten dan Indikatornya

Variabel Laten Indikator Simbol

Sikap

Nilai kebaikan kepatuhan pajak X1

Nilai kemanfaatan kepatuhan pajak X2

Nilai kenyamanan kepatuhan pajak X3

Kepatuhan pajak sebagai upaya taat hukum X4

Penilaian terhadap hukum perpajakan X5

Norma Subyektif

Pelaksanaan kepatuhan pajak oleh orang-orang sekitar X6

Pendapat teman tentang kepatuhan pajak X7

Pendapat petugas pajak tentang kepatuhan pajak X8

Harapan dan dukungan teman terhadap kepatuhan pajak X9

Harapan dan dukungan petugas pajak terhadap kepatuhan pajak X10

Kontrol

Keperilakuan yang

Dipersepsikan

Keputusan pribadi untuk melaksanakan kepatuhan pajak X11

Kesanggupan untuk dapat melaksanakan kepatuhan pajak X12

Kemungkinan untuk melaksanakan kepatuhan pajak X13

Tingkat kesulitan melaksanakan kepatuhan pajak X14

Niat untuk Patuh

Keinginan untuk melaksanakan kepatuhan pajak X15

Rencana untuk melaksanakan kepatuhan pajak X16

Usaha untuk melaksanakan kepatuhan pajak X17

Kepatuhan Pajak

Penyampaian SPT Masa PPN tepat waktu X18

Pembayaran PPN terutang tepat waktu X19

Pembayaran PPN tepat bayar X20

Tabel 4.1.1. Karakteristik Responden

Uraian Frekuensi Persentase

Jenis PKP

PKP Orang Pribadi

PKP Badan

21

79

21%

79%

Jenis Kelamin:

Pria

Wanita

47

53

47%

53%

Usia:

21-30 tahun

31-40 tahun

41-50 tahun

> 50 tahun

30

37

27

6

30%

37%

27%

6%

Pendidikan Terakhir

Pasca Sarjana

Sarjana

DI,DII,DIII

Lain-lain

7

37

20

36

7%

37%

20%

36%

Sumber : Data Primer yang diolah

Page 20: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH · PDF fileANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP TAX COMPLIANCE PENYETORAN SPT MASA (Survei pada PKP yang Terdaftar di KPP Pratama

20

Gambar 4.3.1. Diagram Jalur

Sikap

Norma

Subyektif

Kontrol

Keperilakuan

Kepatuhan

Pajak

x1e1

e2

e3

e4

e5

e6

e7

e8

e9

e10

e12

e13

x2

x3

x4

x5

x6

x7

x8

x9

x10

x12

x13

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

1

e18

x18 x19 x20

e19 e20

1 1 1

Niat untuk

Patuh

x15 x16

e15 e16

1 1

z2

z1

x11e111

1

1

1

1

1

1

1

x17

e17

1

e14 x141

Page 21: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH · PDF fileANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP TAX COMPLIANCE PENYETORAN SPT MASA (Survei pada PKP yang Terdaftar di KPP Pratama

21

Tabel 4.4.1. Ringkasan Hasil Uji Hipotesis

*** berarti by default signifikan pada 0,001

KUESIONER PENELITIAN

Bapak/Ibu/Saudara/i Yth.,

Penelitian ini mengangkat topik perpajakan, khususnya kepatuhan pajak. Wajib pajak dikatakan patuh

apabila menyampaikan SPT tepat waktu, membayar pajak terhutang tepat waktu, dan membayar pajak

tepat bayar. Saya berharap Bapak/Ibu/Saudara/i berkenan untuk berpartisipasi dalam mengisi

kuesioner ini. Kejujuran dalam pengisian sangat saya harapkan. Untuk menjaga kerahasiaan,

Bapak/Ibu/Saudara/i tidak perlu menuliskan identitas pada lembar kuesioner ini. Terima kasih atas

kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/i meluangkan waktu mengisi lembar kuesioner penelitian ini. Semoga

jerih payah Bapak/Ibu/Saudara/i bermanfaat untuk pengembangan pengetahuan khususnya dalam

bidang perpajakan di Indonesia.

A. BAGIAN 1 : Data Responden

Petunjuk : Untuk nomor 1-3, lingkari pilihan jawaban yang sesuai. Untuk nomor 4 dan 5,

jawablah pada tempat yang telah disediakan.

1. Anda pernah mengisi SPT Masa PPN? a. Ya b. Tidak

2. Pengusaha kena Pajak (PKP) : a. Orang Pribadi b. Badan

3. Jenis Kelamin : a. Pria b. Wanita

4. Umur : _______________________Tahun

5. Pendidikan terakhir : ____________________________

B. BAGIAN 2 : MEASURES OF ATTITUDE, SUBJECTIVE NORM, PERCEIVED

BEHAVIORAL CONTROL, AND INTENTION

Petunjuk : Pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan memberikan tanda check (√) pada

lingkaran skala 1-7 untuk masing-masing pertanyaan/pernyataan.

No. Sikap

1. Saya menganggap bahwa melaksanakan kepatuhan pajak merupakan hal yang :

Sangat Sangat

Tidak Baik Baik

1 2 3 4 5 6 7

2. Bagi saya, melaksanakan kepatuhan pajak akan:

Sangat Tidak Sangat

Bermanfaat Bermanfaat

1 2 3 4 5 6 7

Variabel C.R P

Niat untuk_Patuh <- Sikap 2.449 .014

Niat untuk_Patuh <- Norma_Subyektif 1.050 .293

Niat untuk_Patuh <- Kontrol_Keperilakuan 10.637 ***

Kepatuhan_Pajak <- Niat untuk_Patuh 10.195 ***

Page 22: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH · PDF fileANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP TAX COMPLIANCE PENYETORAN SPT MASA (Survei pada PKP yang Terdaftar di KPP Pratama

22

3. Dalam melaksanakan kepatuhan pajak, perasaan saya:

Sangat Sangat

Tidak Nyaman Nyaman

1 2 3 4 5 6 7

4. Bagi saya, melaksanakan kepatuhan pajak merupakan upaya taat hukum.

Sangat Sangat

Tidak Setuju Setuju

1 2 3 4 5 6 7

5. Bagi saya, taat hukum merupakan hal yang:

Sangat Sangat

Tidak Baik Baik

1 2 3 4 5 6 7

No. Norma Subyektif

1. Orang-orang yang saya anggap penting dalam hidup saya (teman, keluarga,

pimpinan), melaksanakan kepatuhan pajak.

Sangat Sangat

Tidak Setuju Setuju

1 2 3 4 5 6 7

2. Teman saya berpendapat bahwa saya:

Tidak Harus Harus

2 3 4 5 6 7

melaksanakan kepatuhan pajak.

3. Petugas pajak berpendapat bahwa saya:

Tidak Harus Harus

1 2 3 4 5 6 7

melaksanakan kepatuhan pajak.

4. Seberapa besar harapan dan dukungan teman Anda kepada Anda dalam

melaksanakan kepatuhan pajak?

Page 23: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH · PDF fileANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP TAX COMPLIANCE PENYETORAN SPT MASA (Survei pada PKP yang Terdaftar di KPP Pratama

23

Sangat Sangat

Kecil Besar

1 2 3 4 5 6 7

5. Seberapa besar harapan dan dukungan petugas pajak kepada Anda dalam

melaksanakan kepatuhan pajak?

Sangat Sangat

Kecil Besar

1 2 3 4 5 6 7

No. Kontrol Keperilakuan yang Dipersepsikan

1. Keputusan sepenuhnya ada pada saya, apakah akan melaksanakan kepatuhan pajak

atau tidak.

Sangat Sangat

Tidak Setuju Setuju

1 2 3 4 5 6 7

2. Saya sanggup untuk melaksanakan kepatuhan pajak:

Sangat Sangat

Tidak Setuju Setuju

1 2 3 4 5 6 7

3. Jika saya ingin, saya dapat melakukan kepatuhan pajak.

Sangat Sangat

Tidak Setuju Setuju

1 2 3 4 5 6 7

4. Melakukan kepatuhan pajak adalah hal yang:

Sangat Sangat

Sulit Mudah

1 2 3 4 5 6 7

No. Niat

1. Saya ingin melaksanakan kepatuhan pajak pada masa pajak yang akan datang.

Sangat Sangat

Tidak Benar Benar

1 2 3 4 5 6 7

Page 24: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH · PDF fileANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP TAX COMPLIANCE PENYETORAN SPT MASA (Survei pada PKP yang Terdaftar di KPP Pratama

24

2. Saya berencana untuk melaksanakan kepatuhan pajak pada masa pajak yang akan

datang.

Sangat Sangat

Tidak Setuju Setuju

1 2 3 4 5 6 7

3. Saya akan berusaha untuk melaksanakan kepatuhan pajak pada masa pajak yang

akan datang.

Sangat Sangat

Tidak Setuju Setuju

1 2 3 4 5 6 7

C. BAGIAN 3 : BEHAVIOR MEASURING

Petunjuk : Pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan memberikan tanda check (√) pada

lingkaran skala 1-7 untuk masing-masing pertanyaan/pernyataan.

No. Kepatuhan Pajak

1. Pada 1 tahun pajak terakhir, saya (perusahaan saya) menerima Surat Tagihan Pajak

(STP) atas denda keterlambatan penyampaian SPT Masa PPN.

Setiap Tidak

Masa Pajak Pernah

1 2 3 4 5 6 7

2. Pada 1 tahun pajak terakhir, saya (perusahaan saya) menerima Surat Tagihan Pajak

(STP) atas bunga keterlambatan pembayaran PPN terhutang.

Setiap Tidak

Masa Pajak Pernah

1 2 3 4 5 6 7

3. Pada 1 tahun pajak terakhir, saya (perusahaan saya) menerima Surat Tagihan Pajak

(STP) atas bunga dan atau denda kekurangan PPN yang disetorkan.

Setiap Tidak

Masa Pajak Pernah

1 2 3 4 5 6 7

Page 25: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH · PDF fileANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP TAX COMPLIANCE PENYETORAN SPT MASA (Survei pada PKP yang Terdaftar di KPP Pratama

25

CURRICULUM VITAE

Biodata

Nama Ferdyant Pangestu

Tempat, Tanggal Lahir Banyumas, 25 Februari 1988

Jenis Kelamin Perempuan

Satus Belum Menikah

Agama Islam

Alamat Jln. Yos Sudarso 05 Purwokerto Barat 53135,

Kabupaten Banyumas-Jawa Tengah

Nomor HP 085328736776

E-mail [email protected]

[email protected]

Pendidikan

2005 – 2012 Program S1 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto

2002 – 2005 SMA Negeri 2 Purwokerto

1999 – 2002 SMP Negeri 1 Purwokerto

1993 – 1999 SD Negeri 1 Jatilawang

Page 26: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH · PDF fileANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP TAX COMPLIANCE PENYETORAN SPT MASA (Survei pada PKP yang Terdaftar di KPP Pratama

26

BIODATA

Dr. Oman Rusmana, M.Si., Ak.

A. Identitas Diri

1. Nama Lengkap (dengan gelar) Dr. Oman Rusmana, SE, MSi, Ak.

2. Jabatan Fungsional Lektor/IIIc

3. Jabatan Struktural Ketua Jurusan Akuntansi FE Unsoed

4. NIP/NIK/No. Identitas lainnya 19750331 200003 1 002

5. NIDN 0031037503

6. Tempat dan Tanggal Lahir Ciamis, 31 Maret 1975

7. Alamat Rumah Jl. Diamond Blok F-16 Griya Satria Indah

Sumampir Purwokerto 53121

8. Nomor Telepon/Fax/HP 0281- 6842389/ 085227067466

9. Alamat Kantor Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi

UNSOED

Jl. HR Bunyamin Purwokerto

10. Nomor Telepon/Fax 0281- 640924 / 0281- 640924

11. Alamat email [email protected]

[email protected]

[email protected]

12. Lulusan yang telah dihasilkan S1 = 38 orang

S2 = 9 orang

S3 = - orang

13. Mata Kuliah yang diampu 1. Teori Akuntansi 2. Akuntansi KUKM 3. Sistem Informasi Akuntansi 4. Seminar Akuntansi 5. Akuntansi Sektor Publik 6. Praktikum Akuntansi 7. Sistem Akuntansi Pemerintah 8. Sistem Pengelolaan Keuangan

Page 27: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH · PDF fileANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP TAX COMPLIANCE PENYETORAN SPT MASA (Survei pada PKP yang Terdaftar di KPP Pratama

27

Negara

B. Riwayat Pendidikan

S1 S2 S3

Nama Perguruan

Tinggi

UNSOED UGM UNPAD

Bidang Ilmu Ekonomi-Akuntansi Ekonomi –

Akuntansi

Ekonomi –Akuntansi

Tahun Masuk –

Lulus

1993 - 1997 1998 - 2001 2004 - 2010

Judul Skripsi/

Tesis/

Disertasi

Evaluasi Penerapan

Biaya Standar Untuk

Pengendalian Biaya

Produksi Dalam

Metode Harga Pokok

Pesanan

Internalisasi Biaya

Lingkungan:

Akuntansi Polusi

Pengaruh

Implementasi

Kerangka

Pengeluaran Jangka

Menengah,

Penganggaran

Terpadu dan

Penganggaran

Kinerja Terhadap

Implementasi

Anggaran Dan

Prinsip-Prinsip Tata

Kelola Pemerintah

Daerah Yang Baik

Serta Implikasinya

Terhadap Kinerja

Keuangan

Pemerintah Daerah

Di Provinsi Jawa

Tengah

Nama

Pembimbing /

Promotor

Dra. Sri

Harmediyanti, MM,

Ak, dan Dra. Silviana

Agustami, M.Si, Ak.

Prof. Indra Bastian,

Ph.D, MBA, Ak.

Prof. Dr. Ria Ratna

Ariawati, MS, Ak

Prof. Dr. Ida Suraida,

MS, Ak.

Dr. Nunuy Nur Afiah,

M.Si, Ak.

Page 28: ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH · PDF fileANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP TAX COMPLIANCE PENYETORAN SPT MASA (Survei pada PKP yang Terdaftar di KPP Pratama

28

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini,

Penulis I FERDYANT PANGESTU

Penulis II OMAN RUSMANA

memberikan pernyataan bahwa artikel ilmiah yang kami susun dengan judul ”ANALISIS

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP TAX COMPLIANCE PENYETORAN SPT

MASA (Survei pada PKP yang Terdaftar di KPP Pratama Purwokerto)” belum pernah

terikat dan diterbitkan atau dipublikasikan oleh jurnal maupun lembaga penerbitan manapun.

Demikian pernyataan ini kami buat dengan sebenarnya untuk memenuhi persyaratan

pengajuan artikel ilmiah pada Simposium Nasional Akuntansi XV Banjarmasin 2012.

Purwokerto, 12 Juni 2012

Penulis I, Penulis II,

(Ferdyant Pangestu) (Oman Rusmana)