20
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB OPTICAL NETWORK UNIT (ONU) TELKOM SPEEDY WILAYAH DIY & JATENG NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh SAEFUL ANWAR 06.11.1092 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2012

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI …repository.amikom.ac.id/files/Publikasi_06.11.1092.pdf · dari peta dan memasukan data attribute-attributnya dari table-tabel dan laporan

Embed Size (px)

Citation preview

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB OPTICAL NETWORK UNIT (ONU) TELKOM SPEEDY

WILAYAH DIY & JATENG

NASKAH PUBLIKASI

diajukan oleh

SAEFUL ANWAR 06.11.1092

kepada

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA

2012

 

i  

ii  

ANALYSIS AND DESIGN OF GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM WEB BASED OPTICAL NETWORK UNIT (ONU) TELKOM SPEEDY YOGYAKARTA & CENTRAL JAVA

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS BERBASIS WEB

OPTICAL NETWORK UNIT (ONU) TELKOM SPEEDY WILAYAH DIY & JATENG

Saeful Anwar Jurusan Teknik Informatika

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

ABSTRACT 

Geographic Information System (GIS) is a technology that exist today that can provide a tool are very helful in storing, manipulating, analyzing and displaying back to natural conditions with the help of attribute data and  spatial. Geographic  Information System  can present  real world over  the computer monitor  as  the  sheet  can  present  a  real world map  on  paper.  In  this  thesis  the  author discusses  the web‐based  Geographic  Information  System  that  can  provide  information  about  the Optical Network Unit (ONU)  in the region of Yogyakarta and Central Java, could also find a position where an ONU is located on the surface of the earth, with this study, the objectives to be achieved is to know how to design a web‐based geographic information system that can add, update, and display information  for staff and customers of Telkom Speedy Optical Network Unit  (ONU)  in  the  region of Yogyakarta and Central Java 

In  this  thesis,  the  researcher  tried  to  collect data by direct  conducting observations at  the study  site, and  keep  records of documents  relating  to  the object of  research on  the object Optical Network Unit  (ONU)  in  a  systematic and asked  questions  directly with  the  authorities. With  these methods the expected result is a web‐based gepgraphic information system can provide the location search  facility ONU, ONU  adds  objects,  and  displays  information  about  the ONU  in  the  region  of Yogyakarta and Central Java. 

After  identification of  the problem analyzed,  the analysis of  systems analysis or  feasibility study concluded that the application to be built this may help from the existing system. In addition in terms of technology can also be unreliable and can be used to assist in accessing without any issues related to customer‐law violations. 

 

Keywords : Geographic Information System, Web Based Geographic Information System, Optical Network Unit (ONU)

 

 1 

 

1. Pendahuluan Sebagai ibukota provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, kota Yogyakarta kaya

predikat, baik berasal dari sejarah maupun potensi yang ada, seperti sebagai kota

perjuangan, kota kebudayaan, kota pelajar, dan kota pariwisata begitu juga dengan Jawa

Tengah. Sebagai kota yang kaya predikat tersebut internet merupakan hal yang sangat

dibutuhkan dalam mencari suatu informasi dan Optical Network Unit (ONU) merupakan

salah satu bagian penting untuk suatu koneksi internet dalam hal ini provider Telkom

Speedy, maka diperlukan fasilitas dalam hal ini fasilitas untuk mengetahui titik ONU

(Optical Network Unit) bagi pihak provider dalam suatu wilayah. Fasilitas pelayanan ini

sangatlah mempunyai peran penting untuk pihak provider dalam hal ini PT. Telkom

Kendatel (Telkom Speedy) Yogyakarta, karena dengan sistem ini dapat membantu

mempermudah provider ataupun masyarakat dalam mengetahui titik lokasi ONU yang

tersebar di wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah dalam bentuk peta digital dan dapat

mengetahui status ONU tersebut, sehingga dapat menjadi acuan untuk melakukan

keputusan atau tindakan lebih lanjut tentang status ONU yang tertera dalam sistem,

selain itu sistem ini juga dapat menginputkan ataupun mengupdate titik berdasarkan titik

kordinatnya.

Atas dasar latar belakang masalah diatas, dengan tidak mengecilkan variabel

pendukung lainya yang sudah ada , penulis tertarik untuk melakukan penelitian ayang

lebih mendalam yang berkaitan dengan Sistem Informasi Geografi dan mencoba

membuat aplikasi berbasis web yang bermanfaat bagi semua orang yang

menggunakannya. Dengan judul skripsi “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Geografis Berbasis Web Optical Network Unit (ONU) Telkom Speedy Wilayah DIY dan Jateng”.

2. Landasan Teori 2.1 Pengenalan Sistem Informasi Geografis

Memperhatikan pengertian system informasi diatas, maka SIG merupakan

suatu kesatuan formal yang terdiri dari berbagai sumber daya fisik dan logika yang

berkenaan dengan objek-objek yang terdapat di permukaan bumi. Jadi SIG

merupkan sejenis perangkat lunak yang dapat digunakan untuk, pemasukan,

penyimpanan, manipulasim menampilkan dan keluran informasi geografis berikut

atribut-atributnya.

1

 2 

 

2.2 SIG Berbasis Web

Aplikasi SIG berbasis web merupakan suatu aplikasi berbasis SIG yang

dapat mengolah, menyimpan dan mengambil kembali data spasial dan aplikasi

tersebut dapat dijalnakan atau diaplikasikan dalan suatu web browser. Aplikasi ini

dapat berjalan pada suatu komputer PC atau jaringan komputer yang sudah

terhubung dengan web server.

Dalam memperoleh suatu informasi client atau user akan menggunakan web

browser, untuk mengakses atau request ke webserver. Kemudian webserver

menerima request tersebut dan baris-baris perintah terkait (script) dengan request

akan segera dieksekusi, dan web server mengirimkan hasil request (berupa

halaman-halaman dokumen) ke browser dalam format file HTML.

2.3 Konsep Sistem

Sistem dapat didefinisikan sebagai suatu kumpulan objek, ide, berikut saling

keterhubunganya (inter-relasi) dalam mencapai tujuan atau sasaran bersama1. Pada

saat ini banyak pihak yang telah mendalami masalah system untuk kebutuhannya

hingga definisinyapun menjadi beragam. Definisi-definisi yang lain adalah : system

adalah cara pandang terhadap dunia nyata yang teridiri dari elemen-elemen yang

saling berinteraksi untuk mencapai tujuan dalam lingkungan yang kompleks

[Simatu95]. Gordon (1989) mendefinisikan system sebagai salah satu kumpulan

objek yang terangkai dalam interaksi dan saling ketergantungan yang teratur.. Robert

& Michael (1991) menyatakan system sebagai kumpulan elemen yang saling

berinteraksi membentuk kesatuan, dalam interaksi yang kuat maupun lemah dengan

pembatas yang jelas [Suryadi98].

2.4 Konsep Dasar Informasi

Istilah informasi dan data sering digunakan secara bergantian dan saling

tertukar, meskipun kedua istilah ini sebenarnya merujuk pada masing-masing konsep

yang berberda. Informasi adalah data yang ditempatkan pada konteks yang penuh

arti oleh penerimanya [John83 via Prahasta, 2005]. Sedangkan data merupakan

bahasa, mathematical dan sismbol-simbol pengganti lain yang disepakati oleh umum

dalam menggambarkan objek, manusia, peristiwa, aktivitas, konsep, dan objek-objek

lainya.

                                                            1 Eddy Prahasta, Konsep-konsep Dasar Sistem Informasi Geografis, Hal 89, Informatika Bandung, 2005.

 3 

 

2.5 Konsep Sistem Informasi

Sistem Informasi adalah entity (kesatuan formal) yang terdiri dari berbagai

sumber daya fisik maupun logika2. Menurut pustaka [Budihar95 via Prahasta, 2005],

system informasi adalah suatu system manusia-mesin yang terpadu untuk

menyajikan informasi guna mendukung fungsi operasi, manajemen, dan

pengambilan keputusan dalam organisasi.

2.6 Konsep Dasar Geografi

Kata Geografi sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu Ge (“Bumi”) dan

Graphein (“Menulis” atau “Menjelaskan”). Geografi adalah ilmu tentang lokasi dan

variasi keruangan atas fenomena fisik dan manusia diatas permukaan bumi,

Geograpfi lebih dari sekedar Kartografi. Kartografi adalah studi dan praktek membuat

peta atau globe3.

2.7 Komponen Sistem Informasi Geografis

SIG merupakan sistem kompleks yang biasanya terintegrasi dengan

lingkungan sistem-sistem computer yang lain di tingkat fungsional dan jaringan.

Sistem SIG terdiri dari beberapa komponen berikut [Gistut94]:

1. Perangkat Keras (hardware)

Pada saat ini SIG tersedia untuk berbagai platform perangkat keras mulai dari PC

Desktop, workstations, hingga multi user host yang dapat digunakan oleh banyak

orang secara bersamaan dalam jaringan komputer yang luas, berkemampuan tinggi,

memiliki ruang penyimpanan (hardisk) yang besar dan mempunyai kapasitas memori

(RAM) yang besar. Adapun perangkat keras yang sering digunakan untuk SIG

adalah computer (PC), mouse, digitizer, printer, plotter, dan scanner.

2. Perangkat Lunak (Software)

Bila dipandang dari sisi lain, SIG juga merupakan sistem perangkat lunak yang

tersusun secara modular dimana basisdata memegang peranan kunci.

                                                            2 Eddy Prahasta, Konsep-konsep Dasar Sistem Informasi Geografis, Hal 40, Informatika Bandung, 2005

3 Wikipedia, Konsep dasar geografis, Hhttp://id.wikipedia.org/wiki/Konsep_dasar_geografiH (tanggal akses 9 Februari 2010)

 4 

 

3. Data dan Informasi Geografi

SIG dapat mengumpulkan dan menyimpan data dan informasi yang diperlukan baik

secara tidak langsung dengan cara mengimport-nya dari peangkat-perangkat lunak

SIG yang lain maupun secara langsung dengan cara mendigitasi data spasialnya

dari peta dan memasukan data attribute-attributnya dari table-tabel dan laporan

menggunakan keyboard.

4. Manajemen

Suatu proyek SIG akan berhasil jika di manage dengan baik dan dikerjakan oleh

orang-orang memiliki keahlian yang tepat pada semua tingkatan.

2.8 Representasi Grafis Suatu Obyek

2.8.1 Titik

Titik adalah representasi grafis yang pailing sederhana untuk suatu

obyek. Representasi ini tidak memiliki dimensitetapi dapat diidentifikasi

diatas peta dan dapat ditampilkan pada layer monitor dengan menggunakan

simbol-simbol. Sudut property suatu batas (polygon) juga merupakan titik,

sebagai mana juga telah umum digunakan untuk penggambaran sudut-sudut

persil dan bangunan. Selain itu, juga perlu dipahami bahwa skala tampilan

peta akan menentukan suatu obyek apakah akan ditampilkan sebagai titik

atau poligon, sementara pada skala kecil akan ditampilkan sebagai titik.

2.8.2 Garis

Garis adalah bentuk linier yang akan menghubungkan paling sedikit

dua titik dan digunakan untuk mempresentasikan obyek-obyek suatu

dimensi. Batas-batas poligon merupakan garis-garis.

2.8.3 Poligon

Poligon digunakan untuk mempresentasikan obyek-obyek dua

dimensi. Suatu danau, batas propinsi, batas kota, batas persil tanah milik

adalah tipe-tipe entiti yang ada pada umumnya direpresentasikan sebagai

poligon. Suatu poligon dibatasi oleh paling sedikit tiga garis yang saling

terhubung diantara ketiga titik tersebut. Di dalam basisdata, semua bentuk

area (luasan) dua dimensi akan direpresantasikan oleh bentuk poligon.

 5 

 

2.9 Model Data Spasial dalam Sistem Informasi Geografis

Secara umum, persepsi manusia mengenai bentuk representasi entiti spasial

adalah konsep raster atau vektor. Dengan demikian, data spasial direpresentasikan

didalam basis data raster atau vektor. Di dalam konteks ini sering digunakan

terminology ‘Model data’ sehingga untuk menyajikan entiti spasial digunakan model

data raster atau model data vektor.

2.9.1 Model Data Raster

Model data raster menampilkan, menempatkan dan menyimpan data

spasial dengan menggunakan struktur matriks atau piksel-piksel yang

membentuk grid. Setiap piksel atau sel ini memiliki atribut tersendiri,

termasuk koordinatnya yang unik (disudut grid (pojok), di pusat grid atau di

tempat lainya).

Akurasi model data ini sangat bergantung pada resolusi atau ukuran

pikselnya (sel grid) di permukaan bumi. Entiti spasial raster disimpan dalan

layers yang secra fungsionalitas direlasikan dengan unsure-unsur petanya.

Model data raster memberikan informasi spasial apa yang terjadi

dimana saja dalam bentuk gambaran yang digeneralisir. Dengan model data

raster, data geografi ditandai oleh nilai-nilai (bilangan) elemen matriks

persegi panjang dari suatu obyek. Dengan demikian, secara konseptual,

model data raster merupakan model data spasial yang paling sederhana.

2.9.2 Model Data Vektor

Model data vector menampilkan, menempatkan dan menyimpan data

spasial dengan menggunakan titik-titik, garis-garis atau kurva, atau poligon

beserta attribute-attributnya. Bentuk-bentk dasar representasi data spasial

ini, didalam model system data vector, didefinisikan oleh sistem kordinat

kartesian dua dimensi (x,y). Di dalam model data spasial vektor, garis-garis

atau kurva (busur atau arcs) merupakan sekumpulan titik-titik terurut yang di

hubungkan. Sedangkan luasan poligon juga disimpan sebagai kumpulan list

titik-titik, tetapi dengan catatan bahwa titik awal dan titik akhir polygon

memiliki nilai yang koordinat yang sama (poligon tertutup sempurna)4

                                                            4 Eddy Prahasta, Konsep-konsep dasar sistem informasi geografis, Hal 158, Informatika Bandung, 2005.

 6 

 

2.10 Konsep Model Sistem

2.10.1 Data Flow Diagram

DFD sering digunkan untuk menggambarkan suatu sistem yang

telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa

memperhatikan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau

lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan. DFD merupakan alat

yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem populer sekarang

ini, karena dapat menggambarkan arus data didalam sistem dengan

terstruktur dan jelas. Beberapa simbol yang digunakan di DFD adalah

sebagai berikut : 5

a. Kesatuan Luar (External Entity)

Setiap sistem mempunyai batas sistem (boundary) yang memisahkan

suatu sistem dengan lingkungan luarnya. Sistem akan menerima input

dan menghasilkan output kepada lingkungan luarnya. Kesatuan luar

adalah kesatuan (entry) di lingkungan luarnya. Kesatuan luar dapat

disimbolkan dengan notasi kotak atau kesatuan luar dapat diberi

identifikasi dengan huruf kecil di ujung kiri atas seperti gambar dibawah

ini :

 

 

 

 

 

Gambar 2.1 Simbol Kesatuan Luar

Atau 

b. Arus Data (Data Flow) 

Arus data dalam DFD diberi simbol panah. Arus data menghubungkan

antara proses (process), dimpanan data (data store) dan kesatuan luar

(external entity). Data yang dibawa oleh arus data dapat berupa

                                                            5 Jogiyanto. Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan terstruktur Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis, Hal 700-708, Andi, Yogyakarta 2005.

 7 

 

masukan untuk sistem atau hasil dari suatu proses sistem. Arus data

dapat digambarkan sebagai berikiut :

Gambar 2.2 Simbol Arus Data

c. Proses (Process)

Proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin

atau computer (kesatuan luar) dari hasil suatu arus data yang masuk

kedalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari

proses. Simbol suatu proses dapat ditunjukan seperti gambar daibawah

ini :

Gambar 2.2 Simbol Proses

identifikasi 

Atau Nama proses 

d. Simpanan Data (Data Store)

Simpanan data merupakan simpanan dari data yang dapat berupa

sebagai berikut :

1) Suatu file atau database di sistem komputer

2) Suatu arsip atau catatan manual.

3) Suatu kotak tempat data di meja seseorang.

4) Suatu tabel acuan manual.

5) Suatu agenda atau buku.

 8 

 

Simpanan data di DFD dapat disimbolkan dengan sepasang garis

horizontal parallel yang tertutup di salah satu ujungnya.

Gambar 2.3 Simbol data store

media Nama data store

2.11 Konsep Dasar Basis Data

2.11.1 Pengertian Basis Data

Basis data terdiri dari dua kata yaitu basis dan data. Basis kurang

lebih dapat diartikan sebagai markas atau gudang, tempat

bersarang/berkumpul. Sedangkan data adalah representasi fakta dunia nyata

yang mewakili suatu obyek. Adapun basis data dapat didefinisikan dalam

sejumlah sudut pandang seperti6 :

1) Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang saling

diorganisasi sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali

dengan cepat dan mudah.

2) Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama

sedemikian rupa dan tanpa perulangan (redudansi) yang tidak perlu,

untuk memenuhi berbagai kebutuhan.

3) Kumpulan file/ tabel/ arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam

media penyimpanan elektronis.

Prinsip utama basis data adalah agar kita dapat memperoleh,

menemukan kembali data (yang kita cari) dengan mudah dan cepat. Adapun

tujuan basis data adalah sebagai berikut :

1) Kecepatan dan kemudahan (speed).

2) Effisiensi ruang penyimpanan (space).

3) Keakuratan (accuracy).

4) Ketersediaan (availability).

5) Kelengkapan (completeness).

                                                            6 Fathansyah, Basis data, Hal 2, Informatika, Bandung 1999.

 9 

 

6) Keamanan (security).

7) Kebersamaan pemakaian (shareability).

2.11.2 Entity Relationship Diagram

Pada model ER, dunia nyata diterjemahkan atau ditransformasikan

dengan menggunakan sejumlah perangkat konseptual sehingga menjadi

sebuah diagram relasi antar entiti. Seperti halnya model dunia nyata,

komponen utama pembentuk model ER adalah relasi dan entitas. Kedua

komponen ini dideskripsikan dengan menggunakan atribut-atribut atau

properties.

Model ER mempunyai 3 komponen yaitu7 :

1) Entity

Entity merupakan individu yang mewakili sesuatu yang nyata

eksistensinyadan dapat dibedakan dengan yang lainya, contoh entity

adalah perusahaan, orang, jalan raya, mobil, dll.

2) Atribut

Setiap entity pasti memiliki atribut yang akan mendeskripsikan

karakteristikdari entity yang bersangkutan dengan kata lain atribut

merupakan semua informasi yang bersangkutan dengan entity.

3) Relasi

Relasi merupakan adanya hubungan atau keterkaitan antara suatu

entity dengan entity lain yang berbeda. Sebagai missal entity

mahasiswa dengan NIM “15186010” dan Nama “Adi” memiliki relasi

dengan entity matakuliah dengan kode “GD401” dan NamaKuliah

“Sistem Informasi Geografis”. Relasi di antara kedua entity ini

mengandung pengertian bahwa mahasiswa tersebut sedang mengambil

atau mempelajari mata kuliah diatas di suatu perguruan tinggi. Ukuran

                                                            7 Eddy Prahasta, Konsep-konsep dasar sistem informasi geografis, Hal 104, Informatika Bandung, 2005.

 10 

 

derajat hubungan antar entity dilambangkan dengan N-N (many-to-

many), N-1 (many-to-one), 1-N (one-to-many) dan 1-1 (one-to-one)8.

2.11.3 Structured Query Language

SQL (Structured Query Language) adalah bahasa yang bersifat

request oriented dan bersifat non prosedural sehingga lebih mudah untuk

dipelajari karena sintaksis yang digunakan hamper menyerupai bahasa yang

digunakan oleh manusia untuk berkomunikasi, oleh karea itu SQL lebih

fleskibel dalam penggunaanya, selain itu SQL juga bersifat non case

sensitive9.

SQL terdiri dari beberapa bagian yaitu :

1. Data Definition Language (DDL)

DDL adalah bahasa yang memiliki kemampuan untuk mendefinisikan

data yang berhubungan dengan pembuatan dan penghapusan objek

seperti table, indeks, bahkan basisdatanya sendiri. Misalnya CREATE,

DROP, dan ALTER.

2. Interactive Data Manipulation Language (DML)

DML merupakan bahasa yang berhubungan dengan proses manipulasi

data pada table record, misalnya INSERT, UPDATE, SELECT, dan

DELETE

2.13 Tinjauan Software Pendukung yang digunakan

2.13.1 MapServer

MapServer merupakan salah satu dari sekian banyak tools perangkat lunak

yang beredar di pasaran dan atau tersedia di jaringan internet – baik yang

komersial maupun open source (free)10, lingkungan pengembangan

                                                            8 M. Rudyanto Arief. Pemrograman Basis Data : Menggunakan Transact-SQL dengan Microsoft SQL Server 2000, hal 16, Andi, Yogyakarta 2006

9 M. Rudyanto Arief. Pemrograman Basis Data : Menggunakan Transact-SQL dengan Microsoft SQL Server 2000, hal 23, Andi, Yogyakarta 2006.

10 Eddy Prahasta, Sistem Informasi Geografis : Membangun Aplikasi Web Based GIS dengan MapServer, Hal 35, Informatika Bandung, 2007

 11 

 

(perangkat lunak) open source yang digunakan untuk mengembangkan

aplikasi-aplikasi internet-based yang melibatkan (tampilan) data spasial (peta

digital). MapServer tidak dilengkapi dengan semua feature SIG dan memang

tidak direncanakan seperti itu. Meskipun demikian MapServer memiliki cukup

fungsionalitas inti SIG yang dapat mendukung berbagai aplikasi web yang

terkait spasial. Selain itu MapServer juga sangat unggul didalam merender

data spasial (citra, data vektor, dan peta digital lainya) untuk aplikasi web.

2.13.2 ArcView

ArcView adalah suatu perangkat lunak SIG yang paling popular dan paling

banyak digunakan untuk mengelola data spasial11. Software ini dibuat oleh

ESRI (Enviroment System Research Institute), perusahaan yang

mengembangkan program Arc/Info. Menggunakan ArcView dengan mudah

dapat melakukan input data, menampilkan data, mengelola data,

menganalisis data, dan membuat peta serta laporan yang berkaitan dengan

data spasial bereferensi geografis.

2.13.3 Macromedia Dreamweaver

Salah satu yang menjadi kekuatan Macromedia Dreamweaver MX 2004

adalah kemampuanya mendukung pemrograman script server, Cold Fusion,

Java Server Pages (JSP) dan PHP12. Selain itu tentunya mendukung

pemrograman client side yang terkenal dan banyak aplikasi, yaitu HTML dan

Java Script.

2.13.4 MySQL

MySQL adalah sebuah sistem manajemen basis data dimana basisdata

merupakan sekumpulan data yang tersetruktur13. Data-data itu dapat berupa

suatu daftar belanja yang sangat sederhana sampai ke galeri lukisan atau

banyaknya jumlah informasi pada jaringan perusahaan. Untuk menambah,

mengakses, dan memproses data yang tersimpan pada basisdata komputer,

kita membutuhkan manajemen basisdata seperti MySQL.

                                                            11 I Wayan Nuarsa, Belajar Sendiri Menganalisis data Spasial dengan ArcView 3.3 Untuk pemula, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.

12 Panduan Aplikatif Desain Web dengan Macromedia Dreamweaver MX 2004, Wahana Komputer dan Andi Yogyakarta, 2004

13 Bunafit Nugroho, PHP & MySQL dengan Editor Dreamweaver MX, Andi Yogyakarta, 2004.

 12 

 

MySQL merupkan subuah database server yang banyak digunakan karena

keandalannya dan juga bersifat shareware. Bahasa yang digunakan dalam

MySQL sama dengan bahasa yang dipakai oleh database server lainya yaitu

bahasa SQL

3. Analisis Sistem 3.1 Analisis Kelemahan Sistem

a. Kinerja (Performance) Kinerja merupakan bagian pendukung dalam kelancaran proses kerja suatu

organisasi, Kinerja diukur dengan jumlah produksi (Througput) dan waktu tanggap

(Response time), sedangkan penjelasannya sebagai berikut Througput yaitu jumlah dari

pekerjaan yang bisa diselesaikan dalam waktu tertentu. Response time yaitu rata-rata

waktu yang tertunda diantara dua pekerjaan ditambah dengan waktu untuk menanggapi

pekerjaan tersebut.

Kinerja pada staff administrasi dibidang teknis telkom speedy waktunya masih

kurang efektif jika ditinjau dari Througput dan Response time. Hal ini dapat dilihat dari

sistem monitoring dan penyampaian informasi yang masih manual, yang mana

penyajian data masih tidak teratur maka memerlukan waktu yang lama. Disamping itu

rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk mengetahui hasil laporan monitoring masih

kurang tepat dan efisien karena masih sangat lama, sehingga perlu dilakukan

peningkatan sumber daya manusia untuk mengatasi hal tersebut.

Pada sistem lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan 1 pekerjaan (1

laporan) membutuhkan waktu ± 1-2 jam, sehingga pekerjaan yang lain menjadi

terhambat penanganannya. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata waktu yang dibutuhkan

untuk menyelesaikan suatu proses pengolahan data. Diharapkan dengan adanya sistem

baru, kinerja yang dihasilkan lebih efektif (tepat waktu) karena pekerjaan yang

diselesaikan sudah lebih cepat dari sistem sebelumnya.

b. Informasi (Information)

Laporan ataupun informasi yang sudah selesai diproses digunakkan

untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan oleh manajemen di dalam

pengambilan keputusan. Informasi merupakan hal yang tidak kalah penting

karena dengan informasi tersebut pihak manajemen akan merancang langkah-

langkah selanjutnya. Analisis informasi pada sistem lama adalah sebagai berikut

:

 13 

 

1. Karena data untuk monitoring masih disimpan dalam bentuk arsip-arsip,

sehingga bila diperlukan sewaktu-waktu akan membutuhkan waktu yang

lama untuk penyajiannya.

2. Karena masih bersifat arsip, informasi yang disampaikan tidak jelas dan tidak

lengkap.

Dengan pengolahan data berbasis komputer dalam diharapkan masalah

kecepatan dapat diatasi, komputer memang sudah teruji tingkat kecepatan

peosesnya, serta tingkat akurasi informasi yang dihasilkan cukup tinggi berarti

informasi yang dihasilkan tepat sesuai dengan tujuan pengolahan data.

Kemampuan manusia dalam bekerja sangat terbatas. Jika manusia

bekerja melebihi batas waktu dan tenaga yang dimilikinya maka akan

mengalami tekanan mental (stress). Dengan tekanan tersebut, manusia jadi

cenderung malakukan kesalahan. Tidak demikian halnya dengan sistem yang

berbasis komputer. Karena komputer tidak memiliki mental dan tidak mengenal

lelah, maka komputer memiliki ketepatan yang stabil di dalam melakukan suatu

proses, tidak terbatas waktu dan tenaganya. Komputer mungkin salah bilamana

ada dua hal, yaitu perangkat yang rusak atau operatornya salah dalam

memasukkan data.

Kemampuan sistem informasi dalam menghasilkan informasi yang

bermanfaat dapat digunakan sebagai bahan evaluasi terhadap penanganan

masalah. Mengingat sistem pemberi informasi kepada staff masih bersifat

manual, maka diharapkan dalam sistem yang baru adanya peningkatan yang

signifikan terhadap kualitas dan kecepatan informasi yang diberikan bagi

pemakai akhir dan manajer.

c. Ekonomi (Economy)

Pada sistem lama terjadinya peningkatan biaya operasional karena data

yang diolah bersifat manual dan membutuhkan waktu yang cukup lama,

sehingga biaya SDM juga meningkat, misalnya karena harus lembur untuk

menyelesaikan pekerjaan itu. Telah diketahui bahwa nilai suatu informasi ditentukan oleh dua hal, yaitu

biaya dan manfaat untuk mendapatkan informasi tersebut. Dengan kemampuan

 14 

 

yang diberikan oleh sistem baru secara optimal biaya yang dikeluarkan relative

lebih rendah karena pengolahan data dilakukan secara komputerisasi.

d. Kontrol (Control)

Pada sistem lama pengendalian terhadap data monitoring relative sulit

karena penyimpanan data monitoring masih terpisah-pisah dalam arsip-arsip

yang berbeda. Peningkatan terhadap pengendalian untuk mendeteksi dan memperbaiki

kesalahan-kesalahan sistem informasi monitoring pada telkom speedy bagian

teknis DIY sangat perlu karena dokumen dan informasi laporan yang ada

disimpan dalam bentuk arsip yang rentan terhadap kerusakan dan hilanganya

dokumen.

Pengendalian sistem dalam sebuah perusahaan sangat dibutuhkan

sebagai tindakan pencegahan, dan menghindari penyalahgunaan atau

kesalahan sistem untuk menjamin keamanan data dan informasi. Untuk

mencegah adanya kecurangan-kecurangan data dan informasi yang ada pada

instansi, maka melalui sistem baru keamanan data dikontrol dengan password

sehingga yang bisa mengakses hanyalah pihak yang berwenang saja.

e. Efisiensi (Efficiency)

Sumber  daya  manusia  yang  dibutuhkan  untuk  pengolahan  data 

monitoring lebih dari satu orang dan waktu yang dibutuhkan cukup lama. 

Efisiensi cenderung berfokus pada hubungan sumber daya yang ada dan 

penggunaan dengan biaya minimal. Melalui sistem baru diharapkan terciptanya 

suatu  sistem  pemrosesan  data  monitoring  yang  dapat  mengurangi  biaya 

operasional yang dikeluarkan. 

f. Pelayanan (Service)

Pelayanan yang diberikan staff telkom speedy Yogyakata masih kurang

memuaskan karena prosesnya masih lambat dan tidak terkoordinasi dengan

baik. Relevan, memuaskan, dan lancar merupakan bentuk pelayanan yang

diharapkan setiap pengguna sistem yang merupakan faktor pendukung dan

penentu apakah sistem tersebut buruk atau tidak. Dengan kemampuan yang

 15 

 

diberikan sistem baru secara optimal diharapkan dapat meningkatkan

pelayanan yang lebih baik dan memuaskan kebutuhan pengguna sistem.

3.2 Analisis Kebutuhan Sistem

Sebelum melakukan pembuatan sistem, harus dilakukan studi kelayakan terhadap

sistem yang akan dibuat, apakah sistem yang akan dibuat tersebut layak atau tidak.

Dokumen yang dihasilkan dari tahapan-tahapan sebelumnya di kumpulkan menjadi suatu

proposal pendahuluan proyek. Untuk memastikan usulan tersebut bisa diteruskan

menjadi proyek yang menguntungkan maka proposal proyek harus dievaluasi

kelayakannya dari berbagai segi kelayakan, diantaranya:

1. Kelayakan Teknologi

2. Kelayakan Hukum

3. Kelayakan Operasional

4. Hasil Penelitian dan Pembahasan Setelah melakukan identifikasi masalah analisa, baik itu analisa sistem ataupun

analisa studi kelayakan dapat disimpulkan bahwa aplikasi yang akan dibangun ini dapat

membantu dari pada sistem yang sudah ada. Selain itu dari segi teknologi juga bisa

diandalkan dan dapat digunakan untuk membantu dalam hal pengaksesan tanpa adanya

hal yang berkaitan dengan pelangaran-pelanggaan hukum.

Berikut merupakan penjelasan mengenai Sistem Informasi Geografis Berbasis Web

Optical Network Unit (ONU) :

a. Tampilan Utama Website

Halaman ini berfungsi untuk menampilkan peta dan informasi yang berhubungan

dengan peta, jika user tidak melakukan login maka user hanya bisa melihat informasi

tentang peta sedangkan jika user sudah melakukan login maka user dapat melakukan

edit status obyek ONU dan melihat informasi user yang telah mengupdate obyek

ONU.

b. Tampilan Informasi ONU

Apabila salah satu objek onu dipilih maka akan muncul informasi seperti gambar di

bawah ini, didalamnya terdapat nama onu, koordinat x, koordinat y, alamat, tanggal

dibangun, id, tanggal terakhir di update dan status, terdapat menu edit status dan

detail status, menu ini hanya dapat diakses oleh user yang berlevel staff atau admin.

c. Tampilan Detail ONU

 16 

 

Halaman detail status onu adalah halaman yang berisi tentang informasi tentang

detail status atau log dari aktifitas update status onu, disini berisi informasi mengenai

siapa yang mengupdate status, jenis user, tanggal update, status awal, dan status

akhir dari yang diupdate oleh user.

d. Tampilan Form Tambah ONU

Halaman ini berfungsi untuk menambahkan obyek onu ke dalam sistem yang tediri

dari id onu, nama onu, basis kordinat, kordinat x, kordinat y, alamat, tanggal bangun,

tanggal update, dan status.

e. Tampilan Form Edit Status

Halaman ini berfungsi untuk mengupdate obyek onu yang telah diperbaiki.

f. Tampilan Form Login

Pada halaman ini berfungsi untuk masuk ke dalam sistem dengan hak akses sebagai

admin ataupun sebagai staff.

5. Kesimpulan

Berdasarkan uraian-uraian yang penulis jelaskan pada bab-bab sebelumnya dapat

ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Penggunaan mapfile pada mapserver mempunyai kelebihan antara lain

menghasilkan gambar yang tidak akan kehilangan kualitasnya apabila diperbesar

ataupun diperkecil (scaleble).

2. Mapfile pada mapserver kompatibel dengan Javascript, JavaScript disini digunakan

untuk mengatur template-template pada website.

3. Dapat menyajikan infirmasi yang lebih berkualitas.

4. Dapat mempermudah dan mempercepat dalam pencarian lokasi onu.

5. Bentuk tampilan dapat dengan mudah dimengerti oleh pemakai.

 17 

 

DAFTAR PUSTAKA

Bunafit Nugroho. 2004. PHP & MYSQL dengan Editor Dreamweaver MX.

Yogyakarta: Andi.

Eddy Prahasta. 2005. Konsep-konsep Dasar Sistem Informasi Geografis. Bandung:

Informatika.

Eddy Prahasta. 2005. Membangun apllikasi web-based GIS dengan MapServer.

Bandung: Informatika.

Fathansyah. 1999. Basis data. Bandung: Informatika.

I Wayan Nuarsa, Belajar Sendiri Menganalisis data Spasial dengan ArcView 3.3

Untuk pemula. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Jogiyanto. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan terstruktur

Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: Andi.

Melwin Syafrizal. 2005. Pengantar Jaringan Komputer, Yogyakarta: Andi.

M. Rudyanto Arief. 2006. Pemrograman Basis Data : Menggunakan Transact-SQL

dengan Microsoft SQL Server 2000. Yogyakarta: Andi.

Wikipedia. Konsep dasar geografis.

http://id.wikipedia.org/wiki/Konsep_dasar_geografi (tanggal akses 9 Februari 2011)

(2004). Panduan Aplikatif Desain Web dengan Macromedia Dreamweaver MX 2004.

Yogyakarta: Wahana Komputer dan Andi.