45
SUMMARY AND ANALYSIS COCA COLA COMPANY SUSTAINABILITY REPORT 2012/2013 PAPER Prepare for completely Social Responsibilty Accounting Final Test from Prof. Eko Ganis Sukoharsono, SE, MCom-Hons, CSRS, Ph.D By: Dessy Ambarsari (115020300111068) SOCIAL RESPONSIBILTY ACCOUNTING CLASS

Analisa Sustainability Report Coca Cola Company

Embed Size (px)

DESCRIPTION

CSR

Citation preview

SUMMARY AND ANALYSIS COCA COLA COMPANYSUSTAINABILITY REPORT 2012/2013

PAPERPrepare for completelySocial Responsibilty Accounting Final Test fromProf. Eko Ganis Sukoharsono, SE, MCom-Hons, CSRS, Ph.D

By:Dessy Ambarsari(115020300111068)

SOCIAL RESPONSIBILTY ACCOUNTING CLASS ECONOMIC AND BUSSINESS FACULTYUNIVERSITY OF BRAWIJAYA MALANGOCTOBER 2014

TAHAP IPEMILIHAN PERUSAHAAn cOCA-COLA cOMPANYLOKASI : ATLANTA, GEORGIA USASERTIFIKAT : b+ GRI : G3.1

TAHAP IIANALISA SUSTAINABILITY REPORT PERUSAHAAN COCA COLA SESUAI G3

1. Strategy and Analysis1.1 Statement from the most senior decisionmaker of the organization.Untuk poin ini tersedia dalam sustainability report coca cola company dan diungkapkan secara menyeluruh oleh Muhtar Kent (Chairman of the Board and Chief Executive Officer) mulai dari strategi perusahaan yakni melalui kerangka keberlanjutan yang disebut sebagai "Me,We,World"- bagaimana mereka dapat bekerja sama untuk menciptakan lebih banyak nilai bagi konsumen dan masyarakat. Coca Cola berkolaborasi di segitiga emas dengan berbagai organisasi yang luar biasa untuk kemajuannya. Lalu diungkapkan pula beberapa key events misalnya mempromosikan aktivitas fisik di tahun 1930-an, variasi ukuran dan kemasan pada 1950-an dan kampanye anti-sampah di tahun 1960-an, dan target perusahaan kedepan seperti mengisi 100 persen dari air yang digunakan untuk membuat minuman tahun 2020. Dan komitmen untuk meningkatkan transparansi dengan menyajikan, prioritas kepemimpinan perempuan, air dan kesejahteraan, yang berakar pada perluasan tujuan keberlanjutan. (hal 9)

1.2 Description of key impacts, risks, and opportunities.Poin ini juga diungkapkan menyeluruh dalam laporan, dijelaskan pada bagian about this reporting (hal 4) bahwa dalam laporan ini, Coca Cola meningkatkan diskusi dengan stakeholder, lebih transparan pada banyak sesi keterlibatan pemangku kepentingan di seluruh dunia setiap tahun tentang keberlanjutan dan isu-isu lain yang berdampak bisnis. Lalu langkah berikutnya dalam meningkatkan topik pelaporan keberlanjutan adalah untuk melakukan dan memberikan pengungkapan yang diperluas, dan penilaian yang lebih formal sesuai dengan Global Reporting Initiative (GRI) G4. Namun menurut saya risiko dan peluang tidak dijelaskan secara gamblang pada laporan ini. (hal 4)

2. Organizational Profile2.1 Name of the organizationTHE COCA-COLA COMPANY

2.2 Primary brands, products, and/or services

2.3 Operational structure of the organization, including main divisions, operating companies, subsidiaries, and joint ventures.Diungkapkan pada hal 6 bagian The Coca Cola System dijelaskan bahwa Coca - Cola memiliki mitra pembotolan lebih dari 250 di seluruh dunia. Sistem Coca - Cola bukanlah satu kesatuan dari perspektif hukum atau manajerial , dan Perusahaan tidak memiliki atau mengontrol sebagian besar mitra pembotolannya. Mereka memproduksi sumber bahan; memproduksi dan menjual konsentrat, basis minuman dan sirup untuk operasi pembotolan, memiliki merek, dan bertanggung jawab untuk pemasaran merek konsumen. Mitra pembotolan memproduksi, mengirim barang dagangan dan mendistribusikan minuman bermerek untuk pelanggannya dan para mitra, yang kemudian menjual produk-produknya kepada konsumen. Semua mitra pembotolan bekerja sama dengan toko-toko, restoran, bioskop dan taman hiburan, dan banyak lainnya -untuk melaksanakan strategi lokal yang dikembangkan kemitraan dengan perusahaan. Pelanggan kemudian menjual produk-produk Coca-Cola kepada konsumen pada tingkat lebih dari 1,8 miliar porsi sehari. (hal 5)

2.4 Location of organizations headquarters. ATLANTA, GEORGIA

2.5 Number of countries where the organization operates, and names of countries with either major operations or that are specifically relevant to the sustainability issues covered in the report.Coca - Cola , salah satu merek dunia yang paling berharga dan dikenali. Perusahaan memiliki portofolio 16 miliar dolar, termasuk Diet Coke, Fanta ,Sprite ,Coca Cola Zero, vitaminwater, Powerade, Minute Maid, Simply, Georgia dan Del Valle. Melalui minuman terbesar di dunia sistem distribusi , konsumen di lebih dari 200 negara menikmati minuman pada tingkat lebih dari 1,8 miliar porsi sehari. Dengan komitmen abadi untuk membangun berkelanjutan masyarakat , Coca-Cola berfokus pada inisiatif yang mengurangi jejak lingkungan, mendukung aktif hidup sehat, menciptakan keamanan , lingkungan kerja yang inklusif untuk karyawan, dan meningkatkan ekonomi pengembangan masyarakat di mana mereka beroperasi . Bersama dengan mitra pembotolannya, Coca-Cola menempati peringkat top 10 dunia perusahaan swasta dengan lebih dari 700.000 karyawan. (hal 5)

2.6 Nature of ownership and legal form.Poin ini tidak terdapat dalam sustainability report Coca-Cola namun diungkapkan dalam Annual Report pada Form 10-K

2.7 Markets served (including geographic breakdown, sectors served, and types of customers/beneficiaries).Poin ini tidak terdapat dalam sustainability report Coca-Cola namun diungkapkan dalam Annual Report pada Form 10-K

2.8 Scale of the reporting organizationPoin ini tidak terdapat dalam sustainability report Coca-Cola namun diungkapkan dalam 2012 Annual Review

2.9 Significant changes during the reporting period regarding size, structure, or ownership.Poin ini tidak terdapat dalam sustainability report Coca-Cola namun diungkapkan dalam Annual Report pada Form 10-K2.10 Awards received in the reporting period.Tahun lalu (2011) Coca-Cola menerima banyak penghargaan hal ini dikarenakan tim global mereka bekerja dengan tekun untuk memajukan misi dan visi dalam masyarakat yang dilayani. Semua penghargaan diungkapkan di hal 80 pada poin external recognition. (hal 80)

3. Report ParameterReport Profile3.1 Reporting period (e.g., fiscal/calendar year) for information provided.Laporan Keberlanjutan ini meliputi kinerja The Coca-Cola Company dan Sistem Coca-Cola untuk tahun kalender 2012, dari 1 Januari 2012 sampai dengan 31 Desember 2012. Dalam Bagian narasi dari laporan juga membahas kejadian dan kinerja sampai Juli 2013. Dengan demikian, referensi untuk "currently", "to date" mencerminkan informasi per Juli 31, 2013. (hal 81)

3.2 Date of most recent previous report (if any).Coca-Cola menerbitkan Laporan Keberlanjutan per tahun; laporan sebelumnya yakni Laporan Keberlanjutan 2011/2012 dirilis pada bulan November 2012. (hal 81)

3.3 Reporting cycle (annual, biennial, etc.)Coca-Cola menerbitkan Laporan Keberlanjutan per tahun jadi siklus pelaporannya adalah tahunan. (hal 81)

3.4 Contact point for questions regarding the report or its contents.Mengungkapkan mengenai keterlibatan pemangku kepentingan perusahaan tentang isu-isu yang berkaitan dengan hak manusia, Buruh Internasional Organisasi dan merek kolaborasi. (hal 79)

Report Scope and Boundary

3.5 Process for defining report content.Dalam laporan ini Coca Cola terus melaporkan kemajuan di tahun 2015 selain mengenai komitmen tahun 2020. Mereka juga memperluas pelaporannya pada topik yang paling penting bagi perusahaan dan pemangku kepentingan. Mencakup diskusi tentang potensi risiko dan tantangan untuk bisnis dijelaskan di halaman 11 Laporan Tahunan 2012 pada Form 10 - K dan pengajuan dengan US Securities and Exchange Commission ( SEC ) . Lalu langkah berikutnya dalam meningkatkan topik pelaporan keberlanjutan adalah untuk melakukan dan memberikan pengungkapan yang diperluas, dan penilaian yang lebih formal sesuai dengan Global Reporting Initiative (GRI) G4. Selain itu, Coca-Cola juga terus meningkatkan data non keuangan indikator kinerja . Untuk pertama kalinya tahun ini, akuntan independen mereka, Ernst & Young LLP , terdaftar di Kantor Akuntan Publik, untuk memberikan review jaminan eksternal. Tahun ini , Coca-Cola menyatakan tingkat aplikasi B + per G3.1. (hal 4 dan 81)

3.6 Boundary of the report (e.g., countries, divisions, subsidiaries, leased facilities joint ventures, suppliers). See GRI Boundary Protocol for further guidance.Coca-Cola berusaha untuk mengumpulkan dan melaporkan data secara akurat, didukung oleh suara yang mendasari metodologi. Data dalam laporan mencerminkan semua lokasi sistem Coca-Cola (Manufaktur, distribusi, kantor, laboratorium dan semua lokasi lain), organisasi dan armada di seluruh dunia. Data umumnya tidak termasuk joint venture, operasi disewakan atau operasi outsourcing. (hal 81)

3.7 State any specific limitations on the scope or boundary of the report.Coca-Cola membahas beberapa masalah menarik bagi para pemangku kepentingan dalam laporan ini, seperti obesitas dan masalah kesehatan lainnya, kelangkaan air dan kualitas, dan perubahan iklim. Dan informasi lebih lanjut tentang risiko material yang akan membantu investor dan masyarakat lebih memahami bisnis lingkungan mereka. (hal 81)

3.8 Basis for reporting on joint ventures, subsidiaries, leased facilities, outsourced operations, and other entities that can significantly affect comparability from period to period and/or between organizations.Karena data umumnya tidak termasuk joint venture, operasi disewakan atau operasi outsourcing maka tidak ada dasar untuk pelaporannya. (hal 81)

3.9 Data measurement techniques and the bases of calculations, including assumptions and techniques underlying estimations applied to the compilation of the Indicators and other information in the report.Hal ini dijelaskan pada tabel key criteria for measurement berikut (hal 84):

3.10 Explanation of the effect of any re-statements of information provided in earlier reports, and the reasons for such re-statement (e.g., mergers/ acquisitions, change of base years/periods, nature of business, measurement methods).Terjadi perubahan yang cukup signifikan dari tahun 2009 menuju 2010 karena pada tahun tersebut Coca Cola mengakuisisi Coca-Cola Enterprise (North America Business)

3.11 Significant changes from previous reporting periods in the scope, boundary, or measurement methods applied in the report.Terjadi perubahan yang cukup signifikan dari tahun 2009 menuju 2010 karena pada tahun tersebut Coca Cola mengakuisisi Coca-Cola Enterprise (North America Business)

GRI Content Index3.12 Table identifying the location of the Standard Disclosures in the report.Nomor halaman atau link web untuk menemukan standard disclosure menurut G3 sudah sesuai (hal 85)

Assurance3.13 Policy and current practice with regard to seeking external assurance for the report.

4. Governance, Commitments, and EngagementGovernance4.1 Governance structure of the organization, including committees under the highest governance body responsible for specific tasks, such as setting strategy or organizational oversight.Poin ini diungkapkan di hal 13 pada tabel Me/We/World Performance Highlights by Year. Dan untuk struktur tata kelola organisasi dewan Coca-Cola terdiri dari tujuh komite yakni:1. Audit2. Kompensasi3. Direksi dan Tata Kelola Perusahaan4. Eksekutif5. Keuangan6. Pengembangan Manajemen7. Masalah Publik dan Diversity ReviewCoca-Cola Company berkomitmen untuk mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik, yang mempromosikan kepentingan jangka panjang pemilik saham, memperkuat Dewan Direksi dan akuntabilitas manajemen dan membantu membangun kepercayaan masyarakat terhadap Perusahaan.

4.2 Indicate whether the Chair of the highest governance body is also an executive officer.Yang menjabat sebagai Chairman of the Board juga Chief Executive Officer adalah orang yang sama yakni Muhtar Kent dapat dilihat di web http://www.coca-colacompany.com. (hal 9)

Untuk poin 4.3 - 4.7, 4.9 dan 4.10 dapat dilihat langsung di web Coca-Cola web http://www.coca-colacompany.com.

Commitments to External Initiatives4.12 Externally developed economic, environmental, and social charters, principles, or other initiatives to which the organization subscribes or endorses.Hal ini diwujudkan dengan eight Millennium Development Goals ( (MDGs) yang lahir dari tindakan dan target yang terkandung dalam Deklarasi Milenium yang diadopsi oleh189 negara dan ditandatangani oleh 147 kepala negara dan pemerintah selama UN Millennium Summit pada bulan September 2000. MDGs menetapkan tanggal target Tahun 2015, dimana semua negara terkemuka dan lembaga pembangunan setuju untuk melawan berbagai pengembangan tantangan utama dunia, seperti kemiskinan, kelaparan dan HIV / AIDS. Tujuan ini berfungsi sebagai cetak biru untuk membuat dunia menjadi lebih baik.

4.13 Memberships in associations (such as industry associations) and/or national /international advocacy organizations.Coca - Cola Company aktif dalam sejumlah asosiasi dan organisasi, diantaranyamemiliki keanggotaan dewan di American Beverage Association, Grocery Manufacturers Association, Food Marketing Institute dan National Restaurant Association. Mereka juga memiliki kemitraan aktif dengan World Wildlife Fund, US Agency for International Development dan Partners untuk permulaan. Juga mendukung UN Global Compact , termasuk Merawat Iklim dan LEAD inisiatif ; Reporting global Inisiatif , CEO Water Mandate ; dan Millennium Development Goals. Kami berpartisipasi dengan Global Bisnis Initiative Hak Asasi Manusia , Global Business Coalition melawan Perdagangan Manusia , AIM - progess , Jaringan Global Internasional Organisasi Pengusaha , serta AS Dewan Bisnis Internasional , AS Chamber of Commerce , Asosiasi Kebijakan HR , Tenaga Kerja dan Karyawan Hubungan Jaringan dan Hubungan Karyawan Brussels Eropa Network.

4.14 - 4.16 Terkait Stakeholder EngagementPemangku kepentingan yang efektif dan keterlibatan berkelanjutan adalah dasar dari bisnis mereka dan keberlanjutan pelaporan inisiatif. Mempertahankan dialog aktif dengan berbagai kelompok mitra global, termasuk karyawan, konsumen, pelanggan, pembotolan, distributor, pemilik saham, investor, lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan mitra nirlaba.. untuk mengembangkan laporan keberlanjutan, mereka terus terlibat internal dengan pemangku kepentingan eksternal untuk menentukan apa yang dibutuhkan dalam pelaporan, penjelasan lebih lanjut dan klarifikasi.4.17 Key topics and concerns that have been raised through stakeholder engagement, and how the organization has responded to those key topics and concerns, including through its reporting.

5. Management Approach and Performance Indicators

ECONOMIC

ASPECT: ECONOMIC PERFORMANCEEC1Direct economic value generated and distributed, including revenues, operating costs, employee compensation, donations and other community investments, retained earnings, and payments to capital providers and governments.Poin ini tidak terdapat dalam sustainability report Coca-Cola namun diungkapkan dalam Annual Report pada Form 10-K

EC2Financial implications and other risks and opportunities for the organization's activities due to climate change.Poin ini tidak terdapat dalam sustainability report Coca-Cola namun diungkapkan dalam Annual Report pada Form 10-K

EC3 EC7 TIDAK DIUNGKAPKAN

ASPECT: INDIRECT ECONOMIC IM PACTSEC8Development and impact of infrastructure investments and services provided primarily for public benefit through commercial, inkind, or pro bono engagement.Sebagai konsumen air dan sebagai perusahaan dengan kehadiran yang bersifat global dan lokal, Coca-Cola Company memiliki kewajiban dan bertanggung jawab terhadap pengelolaan air. Coca Cola Company sedang bekerja menuju keseimbangan air melalui beragam proyek yang berfokus pada air yang digunakan masyarakat yang sering berlebihan dari the source water vulnerability assessments (SVAs) dilakukan oleh pabrik pembotolan mereka. Proyek-proyek ini memiliki setidaknya satu dari empat tujuan: Untuk meningkatkan akses terhadap air dan kebersihan Untuk melindungi daerah aliran sungai Untuk menyediakan air untuk penggunaan produktif Untuk mendidik dan meningkatkan kesadaran tentang masalah air, termasuk keterlibatan kebijakan air.

EC9Understanding and describing significant indirect economic impacts, including the extent of impacts.Hal ini diwujudkan Coca-Cola melalui pemberdayaan ekonomi wanita di berbagai negara. Misalnya di Philippine wanita memiliki dan mengoperasikan lebih dari 86% toko rumah tangga yang menjual produk Coca-Cola. Di Afrika, ribuan perempuan memiliki dan mengoperasikan Pusat Distribusi Micro (MDCs). Ketika bergerak menuju visi pada tahun 2020, perempuan akan menjadi kontributor penting untuk keberhasilan Coca-Cola.

ENVIRONMENTALEN1 EN2 TIDAK DIUNGKAPKAN

ASPECT: ENERGY

EN3Direct energy consumption by primary energy sourcePoin ini dijelaskan sebagian tidak secara menyeluruh melalui tabel me, we, world Performance Highlights by Year. Pada tabel World sebagai berikut:

Dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan penggunaan energi langsung dengan menggunakan energi primer oleh Coca-Cola tiap tahunnya. Misalnya saja total megajoule of energy yang digunakan dari Coca-Cola system mengalami peningkatan mulai dari 57.9B pada tahun 2009 hingga 62.4B pada tahun 2012. Hal ini perlu diwaspadai karena apabila penggunaan energi primer perusahaan terus meningkat dapat mengancam keberlangsungan alam mengingat energi primer adalah energi yang tersedia di alam.EN4Indirect energy consumption by primary source.Poin ini dijelaskan sebagian tidak secara menyeluruh melalui tabel me, we, world Performance Highlights by Year. Pada tabel World sebagai berikut:

Dapat disimpulkan bahwa terdapat peningkatan penggunaan energi tidak langsung dengan menggunakan energi primer tiap tahunnya oleh Coca-Cola. Hal ini terlihat pada tabel, dimana ditunjukkan total pembelian listrik oleh Coca-Cola system mulai dari 6,425,507MWh pada tahun 2009 meningkat menjadi 7,218,470 MWh pada tahun 2012. Sekali lagi hal ini patut diwaspadai karena mengancam keberlangsungan kehidupan bumi mengingat energi primer adalah energi yang tersedia di alam yang jumlahnya terbatas.EN5 EN7 Terkait Climate ProtectionCoca-Cola berusaha untuk mengurangi emisi gas rumah kaca di seluruh nilai rantai produknya dengan membuat pengurangan komprehensif di proses produksi , format kemasan, armada pengiriman, peralatan pendingin dan sumber bahan.

ASPECT: WATEREN8Total water withdrawal by source.

Pada diagram diatas dapat kita lihat perusahaan paling banyak menggunakan air tanah dibandingkan dari PDAM. Ratio penggunaan air dari 2004 sampai 2012 mengalami penurunan. Hal ini sesuai dengan komitmen Coca-Cola untuk menghemat penggunaan air.

EN10Percentage and total volume of water recycled and reused.Coca-Cola telah menggunakan air sebanyak 160B liter. Dan mulai akhir tahun 2012, telah mendaur ulang mencapai 98 persen sejalan dengan standar pengolahan air limbah.

EN11 EN 15 TIDAK DIUNGKAPKAN

ASPECT: EMISSIONS, EFFLUENTS, AND WASTEEN16 EN 17Total direct and indirect greenhouse gas emissions by weight.

Terjadi penurunan total emisi gas rumah kaca langsung dari tahun 2009 sampai 2012 walaupun tidak cukup signifikan. Sebaliknya terjadi kenaikan pada total emisi gas rumah kaca tidak langsung.

EN18Initiatives to reduce greenhouse gas emissions and reductions achieved.Coca-cola beromitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca melalui beberapa cara seperti pengurangan komprehensif di proses produksi , format kemasan, armada pengiriman, peralatan pendingin dan sumber bahan. Dan berikut goal dan progress dari Coca-Cola

EN19 - EN20 TIDAK DIUNGKAPKANEN21 Total water discharge by quality and destination.

EN22 EN25 TIDAK DIUNGKAPKAN

ASPECT: PRODUCTS AND SERVICES

EN26Initiatives to mitigate environmental impacts of products and services, and extent of impact mitigation.Pertama diwujudkan melalui pengelolaan air dimana mereka bertujuan pada tahun 2020, untuk mengembalikan kepada masyarakat dan alam suatu jumlah air yang sama dengan apa yang digunakan dalam minuman yang selesai mereka produksi. Kedua melalui Sustainable Packaging yakni menggunakan bahan yang ramah lingkungan dan mudah di daur ulang pada kemasan mereka. Kemajuannya adalah sudah banyak botol plastik dan kaleng yang mereka gunakan adalah botol plastik dan kaleng hasil daur ulang. Ketiga melalui Climate Protection yakni mengurangi emisi gas rumah kaca dengan berbagai cara seperti pengurangan komprehensif di proses produksi , format kemasan, armada pengiriman, peralatan pendingin dan sumber bahan. Dan berikut goal dan progress dari Coca-Cola

EN27Percentage of products sold and their packaging materials that are reclaimed by category.Di 2012, Coca-Cola Company membantu untuk memulihkan 371 juta pon aluminium dan plastik PET kontainer di Amerika Serikat danKanada saja . Berdasarkan data yang tersedia diperkirakan bahwa, sampai saat ini, telah mendaur ulang 39 persen dari botol dan kaleng setara dengan yang dikirimkan ke pasar .Saat ini , tingkat pemulihan di negara maju diperkirakan 50 persen.

EN28 EN 30 TIDAK DIUNGKAPKAN

SOCIAL PERFORMANCE INDICATORS LABOR PRACTICES AND DECENT WORKASPECT: EMPLOYMENTCoreLA1TIDAK DIUNGKAPKAN

LA2Total number and rate of employee turnover by age group, gender, and region.

Sesuai komitmen Coca-Cola dalam misinya untuk memberdayakan wanita, bisa kita lihat jumlah karyawan wanita overall lebih banyak daripada karyawan pria. (hal 40)

LA3 TIDAK DIUNGKAPKAN

ASPECT: LABOR/MANAGEMENT RELATIONSCoreLA4Percentage of employees covered by collective bargaining agreements.Coca-Cola sangat menghormati dan melindungi hak-hak karyawannya. Mereka diberi kebebasan berpendapat dan memberikan ide. Lebih dari 30 persen pekerja di sistem Coca-Cola diwakili oleh serikat pekerja. Dari mereka, lebih dari 70 persen berafiliasi dengan International Union of Food, Agricultural, Hotel, Restaurant, Catering, Tobacco and Allied Workers Association (IUF), salah satu pemangku kepentingan yang penting dalam sistem bisnis mereka. Mempertahankan hubungan yang produktif dengan serikat pekerja memungkinkan mereka untuk berkolaborasi dengan karyawan pada isu-isu kunci yang mempengaruhi keberhasilan Perusahaan. Hal ini juga memungkinkan Coca-Cola untuk memecahkan masalah secara positif dan konstruktif dan mengelola risiko. (hal 38)

LA5 LA6TIDAK DIUNGKAPKAN

ASPECT: OCCUPATIONAL HEALTH AND SAFETY

LA7Rates of injury, occupational diseases, lost days, and absenteeism, and number of workrelated fatalities by region.Meski sudah ada perbaikan di 10 dari 17 negara namun tingkat insiden lost-time meningkat 5 persen antara tahun 2011 dan 2012-dari 2,2-2,3. Menurut ahli hal ini dikarenakan para pekerja mengalami cedera atau sakit sehingga tidak mampu untuk bekerja. Peningkatan ini didorong terutama oleh peningkatan pelaporan onsite kontraktor dan operasi tambahan di Eropa. Ditambah lagi laporan mengenai kematian 5 perusahaan asosiasi dan 10 kontraktor pada tahun 2012. Insiden di India, Cina dan Filipina menyumbang semua kecuali dua dari kematian tersebut. Sisa dua kematian adalah karena jatuh dari ketinggian-satu di Amerika Serikat dan satu di India. Coca-Cola terus mendidik para pekerja di keselamatan armada, keselamatan kontraktor dan fall protection. (hal 41 dan 84)

LA8Education, training, counseling, prevention, and risk-control programs in place to assist workforce members, their families, or community members regarding serious diseases.Sebagai bagian dari upaya berkelanjutan secara keseluruhan, Coca-Cola memiliki komitmen lama untuk melawan HIV/AIDS di masyarakat di mana mereka beroperasi. Pada tahun 2008 mereka meluncurkan Kebijakan HIV/AIDS Global yang menguraikan prinsip-prinsip Perseroan pada kerahasiaan, non-diskriminasi, pendidikan, pengujian, pengobatan dan akomodasi yang wajar. Hal ini dipandu oleh standar internasional termasuk kode Organisasi Buruh Internasional praktek tentang HIV/AIDS dan dunia kerja, dan Joint Program PBB tentang HIV/AIDS. Selengkapnya dapat dilihat langsung di http://www.coca-colacompany.com/our-company/hiv-aids

ASPECT: DIVERSITY AND EQUAL OPPORTUNITY

LA13Composition of governance bodies and breakdown of employees per category according to gender, age group, minority group membership, and other indicators of diversity.

Dari tabel diatas dapat kita analisa persentase karyawan berdasarkan gender untuk wilayah amerika saja terdapat peningkatan untuk karywan pria dibanding wanita. Lalu untuk persentase berdasarkan ras/etnis Coca-Cola banyak menyerap karyawan yang memiliki ras Caucasian (kebanyakan dari ras penduduk Amerika dan Eropa berkulit putih) yakni sebanyak 57% sedangkan yang terendah adalah dari Asia hanya berkisar 3% saja. Secara keseluruhan karyawan mereka di dominasi oleh pria walaupun ada sedikit penurunan hingga tahun 2012. (hal 12) HUMAN RIGHTSASPECT: INVESTMENT AND PROCUREMENT PRACTICES

HR1 TIDAK DIUNGKAPKAN

HR2Percentage of significant suppliers and contractors that have undergone screening on human rights and actions taken.Sampai tanggal 31 Januari 2012 98 persen dari fasilitas Companyowned Coca-Cola telah terpenuhi. Sesuai dengan tujuan mereka pada tahun 2011. Selanjutnya 77 persen mitra pembotolan dan 80 persen dari pemasok langsung Coca-Cola telah terpenuhi. (hal 35)

HR3 TIDAK DIUNGKAPKAN

ASPECT: NON-DISCRIMINATION

HR4Total number of incidents of discrimination and actions taken.Pada tahun 2012, terdapat 412 pengaduan hak asasi manusia dan tempat kerja dari karyawan di perusahaan Coca-Cola, turun dari 426 pada tahun 2011. Jumlah keluhan terbesar terkait dengan diskriminasi yang mencakup pembalasan, pelecehan, jam kerja dan upah. Namun tidak ditemukan kasus di mana kebebasan berserikat telah ditolak. Dalam kasus di mana klaim dibuktikan, perusahaan mengambil tindakan korektif. Tergantung pada pelanggaran, sanksi dapat berupa membayar kembali, penugasan kembali dan untuk kasus yang parah, bisa sampai diberhentikan dari Perusahaan. (hal 35)

ASPECT: FREEDOM OF ASS OCIATION AND COLLECTIVEHR5Operations identified in which the right to exercise freedom of association and collective bargaining may be at significant risk, and actions taken to support these rights.Dua kali setiap tahun, Coca-Cola bertemu dengan delegasi Allied Workers Associations (IUF) dari seluruh dunia yang bermarkas di Atlanta untuk membahas kerja dan isu-isu tempat kerja dalam sistem perusahaan. Pertemuan-pertemuan ini memungkinkan perusahaan untuk berdialog dan memecahkan masalah yang sulit melalui keterlibatan yang serius dan praktis dari kedua belah pihak. Perusahaan mendorong mitra pembotolan kami untuk berkolaborasi dengan organisasi tenaga kerja juga. Selain pertemuan dengan IUF, mereka juga memiliki keterlibatan yang berkelanjutan dan teratur dengan berbagai kelompok hak asasi manusia dan investor untuk bertanggung jawab secara sosial. (Hal 38)

ASPECT: CHILD LABOR

HR6Operations identified as having significant risk for incidents of child labor, and measures taken to contribute to the elimination of child labor.Dalam upaya nya untuk menghapus pekerja anak, salah satunya Coca-Cola melarang adanya pekerja anak diperusahaan. Namun pekerja anak tetap ada pada beberapa peternakan yang menjadi pemasok gula bagi perusahaan, didorong oleh kemiskinan dan norma-norma sosial setempat. Perusahaan tidak biasanya membeli bahan langsung dari peternakan, atau pemilik peternakan gula atau perkebunan, tetapi sebagai pembeli utama gula, mereka mengambil tindakan untuk membantu mengakhiri pekerja anak di ladang tebu.Pendekatannya adalah baik global dan lokal. Pada tingkat global, perusahaan terlibat dengan pemerintah , LSM dan perusahaan lainnya. Pada saat yang sama, mereka bekerjasama dengan pemasok, kelompok industri dan pemangku kepentingan lokal untuk mengatasi masalah ini dengan para petani. Baru-baru ini perusahaan telah bergabung di El Salvador yang secara dramatis mengurangi pekerja anak di bidang tebu. Mereka juga mengambil tindakan di Bolivia, Republik Dominika, Honduras, Meksiko, Filipina dan 14 negara lainnya . Baru-baru ini, Coca-Cola bekerja sama dengan ILO - IPEC (Program Internasional Penghapusan Pekerja Anak) untuk merancang dan mendistribusikan sebuah panduan pelatihan mengecilkan penggunaan pekerja anak di kalangan petani gula di Meksiko. Pada 2013, Coca-Cola menyelesaikan putaran kedua pendanaan untuk Save the Children di Honduras untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan mendukung upaya lanjutan industri gula untuk mengurangi pekerja anak. (hal 37)

ASPECT: FORCED AND COMPULSORY LABOR

HR7 Operations identified as having significant risk for incidents of forced or compulsory labor, and measures to contribute to the elimination of forced or compulsory labor.Coca-Cola secara proaktif mengecam perdagangan manusia dan kerja paksa dalam Pernyataan Hak Asasi Manusia mereka. Pada bulan Februari 2012, Coca-Cola menjadi tuan rumah konferensi perdagangan manusia yang dihadiri oleh hampir 150 pemimpin bisnis, ahli hak asasi manusia, investor, LSM, ahli hukum dan lain-lain . Konferensi ini berfokus pada mengeksplorasi solusi untuk menghilangkan perdagangan sumber tenaga kerja manusia. Pada bulan Januari 2013 di Atlanta, mensponsori sebuah panel diskusi tentang perdagangan manusia dan beberapa acara sosial terkait perdagangan manusia lainnya. Perusahaan juga adalah anggota pendiri Global Business Coalition Against Human Trafficking , sekelompok perusahaan global yang mengakui peran penting bisnis bisa mengakhiri perdagangan manusia dan segala bentuk perbudakan modern. (hal 37)

HR8 HR9TIDAK DIUNGKAPKAN

SOCIETY

ASPECT: CORRUPTION

SO2Percentage and total number of business units analyzed for risks related to corruption.Tidak diungkapkan secara mendetail persentase atau total analisa unit bisnis yang berisiko terjadinya korupsi. (hal 77)

SO3 Percentage of employees trained in organizations anti-corruption policies and procedures.Coca-Cola telah meninjau praktek di semua unit bisnis untuk risiko terkait korupsi, dan berkonsentrasi pada penilaian dan audit di lokasi berisiko tinggi terjadinya korupsi. Perusahaan secara berkala bekerjasama dengan pihak ketiga yang independen untuk melakukan prosedur jaminan untuk memastikan unsur-unsur program berfungsi dengan benar dan untuk mengidentifikasi praktik terbaik sehingga dapat diterapkan secara luas. Perusahaan meluncurkan update untuk Kebijakan Anti-Suap dan memeberikan pelatihan pada 2012. Perusahaan terus memanfaatkan kesempatan untuk berbagi pelajaran dan praktek sukses di sistemnya. Selain itu, Coca-Cola Company memiliki program global untuk screen vendor dan potential vendors yang dianggap berisiko tinggi dan mendapatkan persetujuan mereka untuk mematuhi Kebijakan Anti Suap. (hal 77)

SO4 TIDAK DIUNGKAPKAN

ASPECT : PUBLIC POLICY

SO5 Public policy positions and participation in public policy development and lobbying.Tidak terdapat di Sustainability Report namun bisa dilihat langsung di web Coca-Cola Company di http://www.coca-colacompany.com/investors/public-policyengagement

SO6 Total value of financial and in-kind contributions to political parties, politicians, and related institutions by country.Tidak terdapat di Sustainability Report namun bisa dilihat langsung di web Coca-Cola Company di http://www.coca-colacompany.com/investors/public-policyengagement

SO7 - SO8TIDAK DIUNGKAPKAN

PRODUCT RESPONSIBILITY

PR1 PR2 TIDAK DIUNGKAPKAN

ASPECT : PRODUCT AND SERVICE LABELINGPR3Type of product and service information required by procedures, and percentage of significant products and services subject to such information requirements.Pada tahun 2009 Coca-Cola Company adalah perusahaan minuman global pertama yang berkomitmen untuk menyediakan informasi kalori di bagian depan hampir semua paket di seluruh dunia. Sebagai bagian perusahaan global, Coca-Cola Company berkomitmen membantu mengatasi obesitas dengan menyediakan informasi kalori dabagian depan kemasan. Selain itu, mereka juga bekerja dengan pemasok peralatan untuk memberikan informasi kalori kepada pemilik perusahaan mesin penjual otomatis di Amerika Serikat. (hal 20)

PR4 - PR5 TIDAK DIUNGKAPKAN

ASPECT : MARKETING COMMUNICATIONSPR6 Programs for adherence to laws, standards, and voluntary codes related to marketing communications, including advertising, promotion, and sponsorship.

Sebagai salah satu perusahaan global Coca-Cola Company berkomitmen untuk membantu mengatasi obesitas, kebijakan untuk tidak memasarkan produk kepada anak-anak dibawah 12 tahun di seluruh dunia karena perusahaan percaya kepada orang tua sebagai pengasuh berada di posisi terbaik untuk membuat keputusan tentang makanan dan minuman apa yang cocok dikonsumsi anak mereka . Untuk lebih lanjut mengenai kebijakan pemasaran Coca-Cola dapat dilihat di www.coca-colacompany.com/stories/responsible-marketing

PR7 - PR9 TIDAK DIUNGKAPKAN

KESIMPULANSecara keseluruhan laporan keberlanjutan Coca-Cola Company telah sesuai dengan GRI Versi G3 hanya saja memang ada beberapa poin yang tidak diungkapakan dalam laporan tersebut. Bagian yang paling banyak disorot adalah mengenai environmental (lingkungan) sesuai komitmen awal mereka untuk meningkatkan transparansi dengan menyajikan, prioritas kepemimpinan perempuan, air dan kesejahteraan. Coca-Cola fokus dan berkomitmen untuk lebih melestarikan dan peduli terhadap lingkungan. Mereka wujudkan dengan berbagai cara seperti mengurangi emisi gas rumah kaca dengan pengurangan komprehensif di proses produksi, format kemasan, armada pengiriman, peralatan pendingin dan sumber bahan. Selain itu mereka juga fokus pada ketersediaan Air kepedulian mereka diwujudkan dengan cara mengolah air limbah mereka kembali tahun 2012 ini telah mencapai 98% air limbah yang di daur ulang. Namun sayangnya dalam laporan ini juga disebutkan bahwa tingkat emisi mereka meningkat sebanyak 3% dari tahun 2011 dan total 15% sejak 2004. Hal inilah yang harus diatasi oleh Coca-Cola Company untuk menjadi perusahaan global yang mementingkan keberlanjutan. Lalu masalah kepedulian terhadap perdagangan manusia, menurut saya tidak ada aksi real yang ditunjukkan oleh Coca-Cola. Dalam laporan ini tidak diberikan angka perubahan perdagangan manusia apakah berkurang atau meningkat. Yang saya baca mereka hanya sekedar melakukan pertemuan, diskusi, konferensi namun tidak ada aksi real. Kalau memang diskusi-diskusi tersebut berpengaruh ada baiknya untuk menyertakan angka perubahan yang terjadi dari kegiatan-kegiatan tersebut. Selanjutnya Coca-Cola berkomitmen dalam perberdayaan wanita hal ini terbukti dengan meningkatnya tenaga kerja wanita yang diserap oleh Coca-Cola. Hal lain yang perlu diperhatikan Coca-Cola adalah terkait tingkat insiden lost-time yang meningkat 5 persen antara tahun 2011 dan 2012-dari 2,2-2,3. Ditambah lagi laporan mengenai kematian 5 perusahaan asosiasi dan 10 kontraktor pada tahun 2012. Jika hal ini tidak segera diatasi maka dapat mempengaruhi keberlanjutan perusahaan dan merusak reputasi perusahaan. Namun ada hal-hal lain yang perlu kita apresiasi terkait berbagai program sosial mereka seperti kepedulian mereka terhadap HIV/AIDS dimana mereka bekerjasama dengan PBB, pemberantasan pekerja anak melalui kerjasama dengan berbagai LSM, pemasok, ILO-IPEC, serta penciptaan lingkungan kerja bebas korupsi melalui berbagai kebijakan Anti-Bribery. Dan kepedulian mereka terhadap obesitas. Beberapa pengungkapan yang menurut saya kurang lengkap adalah terkait risiko dan peluang perusahaan kedepannya.Laporan keberlanjutan ini berada pada level B+ per G3.1, cukup wajar melihat masih ada berbagai poin yang tidak diungkapkan dalam laporan ini.

TAHAP III

mengenali perubahan/ penambahan yang ada pada GRI G4

Global Reporting Initiative (GRI) meluncurkan standar pelaporan keberlanjutannya yang terbaru, yang merupakan generasi keempat sejak pertama kali diluncurkan pada 2000, pada 22 Mei 2013 di Amsterdam. Standar terbaru inidisebut G4, memuat berbagai perubahan signifikan dibandingkan dengan standar sebelumnya. Dalam G4 ada beberapa standard disclosure yang baru, ada yang tidak berubah, ada pula beberapa poin yang ditambahkan,dikurangi dan juga dihapus. Karakter pertama dan utama dari standar ini adalah fokus pada isu-isu yang material. Walaupun standar ini memiliki banyak aspek, setiap pengguna standar ini diminta untuk terlebih dulu menguji aspek mana saja yang material untuk dilaporkan. Materialitas sendiri dalam G4 digambarkan sebagai persilangan antara (1) signifikansi dampak ekonomi, sosial, serta lingkungan organisasi pelapor, dan (2) pengaruh terhadap penilaian dan keputusan pemangku kepentingan. Untuk aspek-aspek yang dianggap material, pelaporan kinerja harus dilakukan dengan mendalam. Sedangkan aspek yang kurang material bisa dilaporkan, namun dengan lebih dangkal.Kedua, G4 menghilangkan level aplikasi yang ada pada generasi-generasi sebelumnya. Banyak pakar yang mengamati bahwa penggunaan level aplikasi A, B, dan C telah membuat banyak organisasi pelapor salah sangka. Kebanyakan mereka ingin mendapatkan level A, karena beranggapan bahwa level ini menandai kinerja yang tinggi. Padahal level hanya menandai jumlah indikator yang dilaporkan. Level ini telah membuat kecenderungan pelaporan keberlanjutan yang semakin tebal, karena organisasi ingin memuat semua indikator (level A), termasuk yang tidak penting dilaporkan. Sebagai gantinya, G4 membuat dua skema in accordance. Skema pertama adalah Inti, yang berarti pelapor akan memilih minimal 1 indikator di setiap aspek yang material untuk dilaporkan. Sedangkan pada skema kedua, Komprehensif, seluruh indikator di setiap aspek yang material akan dilaporkan.Ekspansi batas-batas pelaporan adalah karakter yang ketiga. Pada generasi sebelumnya, yang dilaporkan utamanya adalah sebatas pada kinerja organisasi. Sedangkan pada G4, yang harus dilaporkan adalah sepanjang mata rantai nilai. Ini berarti setiap organisasi pelapor harus juga mengulas kinerja keberlanjutan, dimulai dari rantai pasokan hingga rantai pasarnya, bahkan pemanfaatan produknya oleh konsumen. Hal ini sangat tampak dari berbagai indikator baru yang memasukkan konsideran rantai nilai dalam dampak lingkungan, ketenagakerjaan, HAM, dan masyarakat.Keempat, penekanan pada unsur tata kelola serta etika. Bagaimana fungsi organisasi pengawas, misalnya Dewan Komisaris pada perusahaan, terkait dengan isu-isu keberlanjutan sangat ditekankan pada G4. Sangat jelas terbaca bahwa peran sumber daya manusia yang menguasai isu-isu keberlanjutan semakin didorong oleh standar baru ini. Yang mungkin kurang mengenakkanwalau sebagian kecil organisasi pelapor juga telah memulai mengungkapkan- nyaadalah indikator-indikator mengenai remunerasi. G4 tampak sangat menekankan pada pelaporan rasio remunerasi antar-tingkat pekerja, yang berarti standar ini sangat ingin mendorong pengurangan ketimpangan remunerasi yang selama ini semakin parah.Fokus utama dari G4 adalah revisi umum untuk meningkatkan Disclosure Management dan Indikator definisi teknis , dan fokus pada isu-isu material saja. Selain poin-poin tersebut , GRI juga memeriksa apakah ruang lingkup dari topik yang dibahas dalam pedoman ini masih up to date. GRI juga mempertimbangkan revisi tingkat aplikasi . Ada aspek pada G4 , tapi ini adalah yang berkaitan dengan aspek inti. Beberapa Indikator Kinerja dihapus , dan beberapa aspek ditambahkan. Misalnya, dalam GRI G3.1 sebagai versi sebelumnya, Indikator Kinerja Ekonomi pada aspek Market Presence dengan inti EC6 dinyatakan Policy, practices and proportion of spending on locally-based supplies at significant locations of operation . Sebenarnya , inti EC6 tidak ada lagi di GRI G4 Exposure Draft, dan kemudian berubah menjadi Spending locally-owned suppliers broken down by other forms of economic inclusion, at significant locations of operation. Hal ini terjadi karena aspek sebelumnya tidak efektif untuk dipahami secara sederhana atau terlalu rumit. Aspek tambahan lainnya adalah Procurement Practices (Economic Performance Indicators) dan tidak hanya Screnning dan Assesment tetapi juga Remediation (Environmental Performance Indicator). Dalam aspek Screnning dan Assesment, ada dua inti tambahan, pertama, G4 menyatakan Percentage of newsuppliers and other business partners screened for environmental performance, and actions taken dan yang kedua adalah G4 6 yang menyatakan Percentage of existing suppliers and other business partners identified as having actual and potential adverse impacts on the environment assessed on environmental performance, and actions taken.Kemudian aspek Remediation hanya ada satu tambahan yakni G47, yang menyatakan Number of grievances about environmental impacts field,addressed, and resolved through formal grievance mechanisms. Semua tambahan core(inti) tidak ada di versi sebelumnya yakni GRI G3.1, karena dalam versi terakhirnya GRI G4 perlu didesain ulang standar pelaporannya sehingga dapat dipahami dengan mudah. Total core tambahan GRI G4 Exposure Draft adalah 14 core tambahan. Ada G4 1, G4 2, G4 3, dan G4 4 di Economy Performance Indicators pada aspek prorecurement practices, G4 5 dan G4 6 di Environmental Performance Indicators di aspek Screening dan aspek Assessment, dan kemudian G4 7 di Indikator Kinerja yang sama seperti G4 5 dan G4 6 tetapi dalam aspek yang berbeda, remediation. Untuk Praktek Tenaga Kerja dan Indikator Pekerjaan yang Layak, ada tiga core tambahan yang G4 8 dan G4 9 di aspek Screening dan Assessment, dan yang lainnya G4 10 adalah dalam aspek remediation. Dalam Human Rights Indicators , hanya ada satu inti tambahan di G4 11. Pada Society Performance Indicators terdapat 3 tambahan core, yakni G4 12 and G4 13 pada aspek Screening and Assessment and G4 14 is in aspek Remediation.

.