11
Jurnal Ekotrans Vol.14 No.l Januari 2014 1411- 4615 Analisis Hubungan Bauran Pemasaran dan Penjualan Rotan Setengah Jadi : Studi Kasus PT. Lembah Sarana Rotan Padang Mahmud Dosen Pada Fakultas Pertanian Universitas Ekasakti Abstract Firm or lndustry has to haae marketing hotchpotch in increase its sell at markcting. To the ffict this research to know relationship and marketing hotchpotch influenceio PT. Lembah Sarana Rotan Padang. This resesrch is executed on PT. Lembah Sarqna Rotan Padang. This corporate elect as location of this research is done witting (Purposioe ) since this ittdustry haae production ztolume is outgroutn and has product uith quality exports, besides it also industial it utilizes majoity labour compared with by another cane processing industry. Sells oolumed detteloping of 2007-2072's Year experiences to fluctuate or relatit:e Jluctuates. Meanwhile marketing hotchpotch relationship with selt has herculean positioe correlation uith cane sell oolume a half so on pT. Medium Moorland oalley Cane. L Pendahuluan salah satu sub sektor pertanian yang memiliki peranan penting dalam menghasilkan komoditi ekspor dari sektor non migas adalah kehutanan. sub sektor ini menghasilkan berbagai macam produk yang mampu menembus pasar internasional (Anonymous, 1996). Oleh Salim (1997), hutan mempunyai kedudukan dan peranan yang sangat penting dalam menunjang pembangunan nasional. Hal ini disebabkan hutan itu bermanfaat bagi sebesar-besarnya kemakmuran dan kesejahteraan rakyat Indonesia. Manfaat itu dapat dibedakan atas 2 macam yaitu langsung dan tidak langsung. Lebih lanjut Salim menjelaskan manfaat hutan secara langsung adalah menghasilkan kayu yang mempunyai nilai ekonomi ti.ggr, serta hasil hutan ikutan antara lain rotan, getah, buah-buahan, madu dan lain-lain. sedangkan manfaat hutan secara tidak langsung terdiri atas 8 yaitu : (1) mengatur tata air, (2) mencegah terjadinya erosi, (3) memberikan manfaat terhadap kesehatan, (4) memberikan rasa keindahan, (5) memberikan manfaat disektor pariwisata, (6) memberikan manfaat dalam bidang pertahanan keamanan, (7) menampung tenaga kerja, (8) menambah devisa negara. salah satu komoditi kehutanan yang diidentifikasi memiliki potensi bisnis yang besar dan juga dapat meningkatkan nilai tambah, dan rapangan p6kerjaan adalah komoditi rotan. Rotan sendiri merupakan salah situ komoditas kehutanan yang menempati posisi teratas walaupun produksi rotan dalam delapan tahun terakhir menunjukan angka berfluktuasi. Dalam struktur perekonomian Indonesia produk rotan dikerompokan sebagai bentuk produksi hasil hutan ikutan atau hasil hutan non kayu. lnafuis 1{u6ungan (Bauran (Pemasaran [an rpenjuafan fottan setengafi .. . ivlafrmu[ 63

Analisa Hubungan Bauran Pamasaran Penjualan Rotan Setengah Jadi : Studi Kasus PT. Lembah Saran Rotan Padang

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Hubungan Bauran Pemasaran Rotan Setengah Jadi

Citation preview

  • Jurnal Ekotrans Vol.14 No.l Januari 2014 1411- 4615

    Analisis Hubungan Bauran Pemasaran dan Penjualan RotanSetengah Jadi : Studi Kasus PT. Lembah Sarana Rotan

    Padang

    MahmudDosen Pada Fakultas Pertanian Universitas Ekasakti

    AbstractFirm or lndustry has to haae marketing hotchpotch in increase its sell at markcting.To the ffict this research to know relationship and marketing hotchpotch influenceioPT. Lembah Sarana Rotan Padang.This resesrch is executed on PT. Lembah Sarqna Rotan Padang. This corporate electas location of this research is done witting (Purposioe ) since this ittdustry haaeproduction ztolume is outgroutn and has product uith quality exports, besides it alsoindustial it utilizes majoity labour compared with by another cane processingindustry.Sells oolumed detteloping of 2007-2072's Year experiences to fluctuate or relatit:eJluctuates. Meanwhile marketing hotchpotch relationship with selt has herculeanpositioe correlation uith cane sell oolume a half so on pT. Medium Moorland oalleyCane.

    L Pendahuluansalah satu sub sektor pertanian yang memiliki peranan penting dalam

    menghasilkan komoditi ekspor dari sektor non migas adalah kehutanan. subsektor ini menghasilkan berbagai macam produk yang mampu menembuspasar internasional (Anonymous, 1996).

    Oleh Salim (1997), hutan mempunyai kedudukan dan peranan yangsangat penting dalam menunjang pembangunan nasional. Hal ini disebabkanhutan itu bermanfaat bagi sebesar-besarnya kemakmuran dan kesejahteraanrakyat Indonesia. Manfaat itu dapat dibedakan atas 2 macam yaitu langsungdan tidak langsung.

    Lebih lanjut Salim menjelaskan manfaat hutan secara langsungadalah menghasilkan kayu yang mempunyai nilai ekonomi ti.ggr, serta hasilhutan ikutan antara lain rotan, getah, buah-buahan, madu dan lain-lain.sedangkan manfaat hutan secara tidak langsung terdiri atas 8 yaitu : (1)mengatur tata air, (2) mencegah terjadinya erosi, (3) memberikan manfaatterhadap kesehatan, (4) memberikan rasa keindahan, (5) memberikan manfaatdisektor pariwisata, (6) memberikan manfaat dalam bidang pertahanankeamanan, (7) menampung tenaga kerja, (8) menambah devisa negara.

    salah satu komoditi kehutanan yang diidentifikasi memiliki potensibisnis yang besar dan juga dapat meningkatkan nilai tambah, dan rapanganp6kerjaan adalah komoditi rotan. Rotan sendiri merupakan salah situkomoditas kehutanan yang menempati posisi teratas walaupun produksirotan dalam delapan tahun terakhir menunjukan angka berfluktuasi.

    Dalam struktur perekonomian Indonesia produk rotan dikerompokansebagai bentuk produksi hasil hutan ikutan atau hasil hutan non kayu.

    lnafuis 1{u6ungan (Bauran (Pemasaran [an rpenjuafan fottan setengafi .. . ivlafrmu[ 63

  • Jurnal Ekotans Vol.14 No.l Januari 2014 1411- 4615

    walaupun demikian, rotan Indonesia merupakan sarah safu sumberpenghasil devisa negara yang cukup besar.

    Dalam jajarun hasil hutan ikutan, rotan menjadi primadona bagipemasok devisa negara karena menduduki g0% - go% tLtal nllai ekspor haJilhutan ikutan keseluruhan. Angka ini selalu naik dari tahun ke tah^un, baikdalam hal nilai maupun volumenya selaras dengan upayapeningkatan hasilproduk bahan mentah maupun diversifikasi je*s ohhan iotan llanuminro,2000).

    Produk rotan Indonesia di pasaran internasional sampai saat ini tidakmemiliki pesaing yang berarti sehingga permintaan rotan dunia dariIndonesia setiap tahunnya selalu meningtai. oleh karena itu, pengusaharotan dalam bentuk kawasan yang luas dan pengembangan p".,golriuo,.yutidak akan mengalami kesulitan. Apalagi,

    -rotu., itu Jendti merupakan

    tumbuhan hutan tropika sehingga sangat cocok untuk di tanam di Indonesia.Ro!-an mempunyai nitii

    "torrJris dan nilai sosial yang cukup ti^ggr,sehingga jika komoditas ini dikelola secara agribisnis blr*i*usa. ramahfinskungan sangat potensial untuk meningka&an pendapatan dankesejahteraan masyarakat. selama ini produk oi"uhu.r rotan yang dihasilkanmasih terbatas baik dalam jumlah *arpr.r jenisnya. peluang pengembanganagribisnis rotan dengan produk bernilai ekonomi tin# sangat besar$anuminro,2000)

    sumatera Barat sebagai salah satu daerah penghasil rotan diIndonesia mempunyai keunggulan komparatif ,ntot iomoditi rotan,sehingga apabila sektor agroindustrinyi dapat dikembangkan secarabertahap dan konsisten dapat menjadi ,rrrggolrn kompetitif. produksikomoditi rotan Indonesia sarah satunya dipe-n"garuhi oleh perkembanganrotan di Sumatera yang juga sebagai daerah penghasil rotan.

    Dinas Kehutanan provinsi sumatera Barat (2011) populasi pohonrotan di Indonesia adalah sebanyak 17.799.6s5 pohon dan populasi pohonrotan di pulau Sumatera adarah sebanyak zis.ssz pohon,iimana yangmemberikan kontribusi terbesar dalam populasi pohon di Sumatera adalahprovinsi sumatera barat yaitu sebesar 7z,gi% dari total populasi pohon rotandi Sumatera tersebut.

    sumatera Barat selalu berusaha unfuk memenuhi kebutuhan akanrotan baik dalam bentuk rotan setengah jadi maupun dalam bentuk anyamanuntuk pasar mancanegara dan pasar lokal. Unfui< memanfaatkan hasil rotandi sumatera Barat maka berdirilah industri-industri pengolahan rotan yangberpusat di Kota Padang.

    Dinas Perindustrian dan perdagangan Kota padan g zoT},jumrah unitusaha cabang Industri Hasil pertanian dan Kehutarian Kota padangmeningkat dari 1.536 unit tahun 2009 menja di 23,gg rahun 2010 ataumeningkat sebesar 39,26% dengan jumlah tenaga kerja yang meningkat dari8.863 orang Tahun 2009 menjadi 9.505 Tahun zoro utu" m"eningkat sebesar7,24%.

    Namun keberadaan industri-industri pengolahan rotan ini dari tahunke tahun mengalami kemerosotan yang su.,git tajam yang dapat dilihat dari

    64 Anafrsk ltu|ungan {Bauran gemasaran [an eenjuafan fottan setengafi ... g,tafimuf,

  • Jumal Ekotrans Vol.14 No.l Januari 2014 L4t1- 4615

    berkurangnya jumlah industri pengolahan rotan selama tahun 2007 (16Industri) sampai 2011 (7 Industri) sebesar 56,2s% yang mengakibatkanberkurangnya jumlah tenaga kerja yang dapat ditampung oleh industripengolahan rotan di sumatera Barat (Lampiran 6). Diketahui hanya ada 7industri pengolahan rotan yang masih mampu bertahan. Apa yang membuatindustri lainnya tidak mampu beroperasi atau tutup? Apakah industri-industri tersebut mengalami masalah pada pemasaran.

    Dalam setiap konsep pemasaran yang dilakukan oleh setiapperusahaan akan selalu mempunyai tujuan utama yaitu meningkatkanvolume penjualan produk yang nantinya akan memberikan keuntungan.Tujuan ini hanya akan dapat dicapai apabila bagian pemasaran perusahaanmelakukan strategi yang tepat untuk dapat menggunakan kesempatan ataupeluang yang ada dalam pemasaran, sehingga posisi atau kedudukanperusahaan di pasar dapat dipertahankan atau sekaligus dapat ditingkatkan(Kadarsan, 2001).

    Pengambilan keputusan dalam bidang pemasarrn seralu berkaitandengan variabel - variabel bauran pemasariun (marketing mix), oleh karenanyabauran pemasaran sangat penting dan dapat dipakai sebagai alat analisisdalam kasus - kasus pemasaran praktis.

    PI. Lembah Padang Sarana Rotan adalah salah satu industripengolahan rotan asalan menjadi rotan setengah jadi yang mempunyaivolume produksi paling besar dari pada industri pengolahan rotan yanglainnya (Lampiran Q. Berdasarkan informasi dari Kasudin perdagangan LruiNegeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan sumatera Barat pr. LembahPadang sarana Rotan sebagai satu-satunya industri yang mempunyai produkdengan kualitas ekspor dan telah melakukan ekspor sejak tahun 2000.

    Dalam melakukan penjualan PT. Lembah padang Sarana Rotanmembagi produknya menjadi dua kategorr, yaitu produk yang dipasarkanuntuk lokal dan produk yang dipasarkan untuk ekspor.

    selain itu [,r. Lembah Padang sarana Rotan adalah industri yangmengolah rotan asalan jenis tabu-tabu dan manau menjadi rotan setengahjadi. Dilihat dari data penjualan untuk pasar lokal pr. Lembah padang saranaRotan ini dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2012 terus meningkat dimanadari tahun 2007 penjualannya 97.360 kg hingga pada tahun 2012 menjadi120.500 kg dimana persentase penjualan pasar lokal terhadap total penjualanadalah 7A3%.

    Berdasarkan uraian di atas, penulis merumuskan masalah peneritianbagaimana hubungan dan pengaruh bauran pemasaran terhadap penjualanrotanr/zjadi di PT. Lembah Padang Sarana Rotan?

    Adapun tujuan yang dicapai ingin dalam penelitian ini adalah untukmengetahui Hubungan dan pengaruh bauran pemasaran terhadap penjualanrotanl/zjadi di PT. Lembah Padang sarana Rotan. Sedangkan manfaat hasilpenelitian ini berguna bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan diharapkandapat memberikan kontribusi bagi perusahaan atau intansi yang terkait.

    nnafrsis I{abungan (Bauran (pemasaran [an eenjuafan fottan setengafi ... fuafrmu[ 65

  • Jurnal Ekottans Vol.14 No.l Januad 2014 1411- 4615

    II. Tinjauan PustakaPembangunan agroindustri atau industri pengolahan merupakan

    kelanjutan dari pembangunan pertanian karena agroindustri mampumeningkatkan pendapatan para pelaku bisnis, mampu menyerap tenagikerja, mampu meningkatkan perolehan devisa dan mampu mendorongmunculrrya industri lain (Soekartawi, 1999).

    Agroindustri merupakan industri yang mengolah hasil-hasilpertanian menjadi produk lain (Austin, 1992). Oleh Soekartawi (2000),Agroindustri dapat dipandang sebagai tahapan pembangunan sebagaikelanjutan pembangunan pertanian sebelum tahapan tersebut mencapaitahapan pembangunan industri.

    Lebih lanjut Soekartawi menjelaskan bahwa, agroindustri mampumeningkatkan pendapatan pelaku agribisnis; menyerap banyak tenaga kerja;meningkatkan perolehan devisa; dan mendorong tumbuhnya industri yanglain. Sedangkan yang harus diperhatikan dalam pembangunan agroindustriyang berkelanjutan meliputi aspek : produksi, konsumen, distribusi, danmanajerial.

    Menurut Kustanto (1W), agroindustri unggulan merupakan kegiatanpengolahan komoditas unggulan yang dikembangkan denganmemperhatikan kesinambungan antara pengadaan masukan (input), efesiensipengolahan (teknologi dan manajemen) serta penyerapan keluaran (produk)yang menghasilkan nilai tambah komoditas unggulan tersebut.

    Lebih lanjut Kustanto menjelaskan bahwa, penentuan agroindustriunggulan dapat dilakukan dengan kriteria-kriteria sebagai berikut : kondisibahan bakui modal dan investasi; tenaga kerja; peralatan dan teknologiproses; manajemen; pasar dan harga; kelayakan usaha dan nilai tambahproduk; kebijaksanaan pemerintah; dan kondisi sosial budaya danlingkungan.

    Oleh Departemen Pertanian dalam Rahmad (2007), prospekpengembangan agroindustri ditentukan oleh tiga) persyaratan pokokmeliputi: pertama, adanya pasokan bahan baku berupa produk usahatanilokal yang dipasok secara kontinyu dengan harga yang bersaing denganproduk dari luar; kedua, agroindustri yang dikelola dengan menajemen yangsehat dan memproduksi bahan (produk) olahan yang bermutu standardaerah; dan ketiga, adanya pasar bagi bahan (produk) olahan yangmempunyai elastisitas pasar yang wajar.

    Swastha dan Ibnu (1999), pemasaran adalah sistem keseluruhan darikegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga,mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapatmemuaskan kebutuhan pembeli yang ada, maupun pembeli potensialsedangkan penjualan merupakan bagian dari sistem pemasaran itu sendiri.

    Bauran pemasaran didefenisikan sebagai perangkat variabelpemasaran yang dapat dikendalikan dan dipadukan perusahaan untukmenghasilkan tanggapan yang diinginkan dalam sasaran. Bauran pemasaranterdiri dari segala sesuatu yang dapat dilakukan oleh perusahaan untukmempengaruhi permintaan terhadap produknya. Bauran pemasaran dari

    66 Anafisis 1{u6ungan rBauran Semasaran fan Qenjuakn Rgtan .\etengafi ... Jtafimuc{

  • Jurnal Ekotrans Vo1.14 No.l Januari 2014 1,411- 4615

    suatu perusahaan meliputi produk, harga, distribusi, dan promosi (Kotler,2002).

    Menurut Swastha dan Sukotjo (1999), bauran pemasaran adalahkombinasi dari empat variabel yang merupakan kegiatan inti dari sistempemasaran perusahaan yaitu dengan istilah 4P, meliputi produk, strukturharga, kegiatan promosi, dan sistem distribusi.

    Produk, adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untukmendapatkan perhatian, dibeli, dan dipergunakan atau dikonsumsi dan yangdapat memuaskan keinginan dan kebutuhan konsumen. Lebih lanjut KolterProduk meliputi objek secara fisik, pelayanan, orang, tempaf organisasi,gagasarL atau bauran dari semua wujud di atas. Keputusan mengenai produkmencakup ciri-ciri, srtal gaya, merk, kemasan, ukuran, pelayanan, jaminandan pengembalian (Kotler (1997).

    Menurut Swastha (1993), produk dapat dibedakan berdasarkantingkat pemakaian dan kongkritnya yaitu (1) produk tahan rama yaitubarang-barang yang secara normal dapat dipakai berkali-kari, (2) barang tidaktahan lama yaitu barang-barang yang dikonsumsi satu atau beberapa kalipemakaian, dan (3) jasa yaitu kegiatan, manfaat atau kepuasan yangditawarkan untuk dijual.

    Harga, adalah sejumlah uang (ditambah beberapa barang kalaumungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi daribarang pelayanannya (Swastha dan Soekotjo, 1999).

    Menurut Kotler dan Amskong(1997), harga dalam arti sempit adalahjumlah uang yang ditagihkan untuk suatu produk atau jasa. secara lebih luas,harga adalah jumlah dari nilai yang dipertukarkan oleh konsumen untukmanfaat memiliki dan menggunakan produk atau jasa.

    Terdapat beberapa metode dasar dalam penetapan harga, yaitu (1)penetapan harga dengan biaya tambahan (cost plus pricing), (2) penetapanharga untuk sasaran laba (Target proft picing), (3) penetapan hargaberdasarkan keputusan kekuatan pasar (Goirrg Rate pricitrg), (4) penetapanharga menurut persepsi nilai (Precefue Value Picitrg) (Kotler, 1995).

    Oleh Stanton (1991), dalam penetapan harga ada beberapa faktoryang mempengaruhinya yaitu (1) permintaan produk, (2) target pangsa pasar,(3) reaksi pesaing, (4) penggunaan strategi penetapan harga, (5) bagian laindari bauran pemasaran (produk, saluran distribusi, dan promosi) dan (6)biaya untuk memproduksi dan membeli produk.

    Distribusi, adalah perangkat organisasi saling tergantung yangterlibat dalam proses menyediakan produk atau jasa agar dipakai ataudikonsumsi oleh konsumen atau pengguna industri (Kotler dan Amstrong,Den.

    Selanjutnya Kotler dan Amstrong, menambahkan keputusanmengenai saluran distribusi ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: (1)kebufuhan konsumen akan pelayanan. (2) penetapan sasaran dan hambatansaluran. (3) karkateristik produk, (4) karakteristik perusahaan.

    Kebijaksanaan distribusi pada dasarnya adalah mengatur barang agartersebar sesuai dengan kebufuhan konsumen. Kesulitan yang paling besar

    flna[isis 1{u6ungan rBauran (pemasaran [an eeniuafan fottan getengafr ... Mafimuf 67

  • Jumal Ekotrans Vol.14 No.l Januari 2014 1477- 4615

    dalam kaitannya dengan kebijaksanaan distribusi adalah transportasi dansegala prasar,rna serta pengaturan waktu (Soekartawi, 2000).

    Promosi, adalah aktivitas yang mengkombinasikan keunggularrproduk dan membujuk pelanggan sasaran untuk membelinya (Kotler danAmstrong,l999).

    Ada 4 komponen utama dalam bauran promosi yaitu : (1) periklananadalah bentuk presentasi dan promosi non pribadi tentang ide, barang danjasa yang dibayar oleh produsen tertentu. (2) Personal selling yaitu presentasilisan dalam suatu percakapan dengan satu calon pembeli atau lebih ditujukanuntuk menciptakan penjualan, (3) Publisitas yaitu pendorong permintaansecara non pribadi untuk suatu produk, jasa atau ide dengan menggunakanberita komersial dalam media massa dan sponsor serta tidak dibebanisejumlah bayaran secara langsung. (4) Promosi penjualan adalah kegiatanpemasar,rn selain personal selling, periklanan dan publisitas yang mendorongpembelian konsumen dan efektifitas pengeceran (Kotler dan Amstrong,1997).

    III. Metodologi PenelitianPenelitian ini dilaksanakan pada PT. Lembah Sarana Rotan Padang.

    Pemilihan perusahaan ini sebagai lokasi penelitian ini dilakukan secarasengaja (Purpositte) karena industri ini mempunyai volume produksi terbesardan mempunyai produk dengan kualitas ekspor, selain itu juga industri inimenggunakan tenaga kerja terbanyak dibandingkan dengan industripengolahan rotan lairurya.

    Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus (casestudy). Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dandata sekunder.

    Data primer merupakan data yang diperoleh dari wawancata dandiskusi langsung dengan informan kunci menggunakan panduan wawancara(interoiao guide) sebagai alat bantu yang telah dipersiapkan sebelumnya sertapengamatan langsung dilapangan. Sedangkan data sekunder adalah datayang berbentuk tulisan atau dokumen.

    Analisa Data yang dalam digunakan dalam penlitiani ini adalahuntuk mencapai tujuan penelitianyakni untuk mengetahui hubungan antarapenjualan dengan bauran pemasaran di analisis dengan metode kuantitatifdengan menggunakan rumus korelasi dan regresi dengan menggunakanprogram Sf'SS.

    IV. Hasil dan PembahasanPT. Lembah Padang Sarana Rotan ini didirikan karena pemilik

    menilai bahwa rotan memiliki keunikan dan market yang tidak terbatas sertaketersediaan bahan baku yang cukup karena rotan mudah didapat. Hampirdi seluruh wilayah hutan di Sumatera Barat ditumbuhi oleh rotan. Selain iturotan adalah fumbuhan yang berumpun dimana setelah rotan ditebang dalamwaktu tertentu maka rotan ini akan tumbuh kembali dengan sendirinya.

    Awal berdirinya perusahaan PT. Lembah Padang Sarana Rotan telahmengusahakan rotan sebagai komoditi yang diperclagangkan. Perusahaan ini

    68 Anafisis 1{u6ungan Eauran Qemasaran [an rPenjuafan futtan Setengafi .. . n4ahmu[

  • Jumal Ekotrans Vol.14 No.l Januari 2014 141,1- 4615

    mendapatkan bahan baku dari pedagang pengumpul yang langsungmengantarkan bahan baku rotan ini sampai ke perusahaan, kemudianbarulah perusahaan melakukan proses pengolahan.

    Pada suatu perusahaan, khususnya perusahaan manufaktur,keberadaan struktur organisasi sangat penting. Dengan adanya strukturorganisasi yang baik, maka akan dapat mengatur jalannya aktivitas yangdilakukan oleh suatu perusahaan. Menurut sudarsono (1994), struktuiorganisasi dapat diartikan sebagai suasana dan hubungan antara bagian danposisi dalam perusahaan

    struktur organisasi ini akan memperjelas aktivitas kerja sertamemperhatikan hubungan fungsi dan aktifitas sampai batas-batas tertentu.struktur organisasi tentunya akan mempermudah pimpinan mengawasibawahan kerena adanya pembagian tugas yang jelas.

    oleh sebab itu struktur organisasi harus dirancang sedemikian rupasehingga dapat menggerakan segala potensi yang ada untuk mencapai tujuinperusahaan. Adapun struktur organisasi PT. Lembah padang sarana Rotanyang dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

    Gambar 1. Struktur Organisasi PT. Lembah Padang Sarana Rotan

    Sumber : PT. Lembah Padang Sarana Rotan, 2013

    Dari Gambar 1 dapat dilihat bahwa komando dan instruksi diberikanoleh pimpinan. Dilihat dari struktur organisasi, maka pada pT. LembahPadang sarana Rotan ini memiliki struktur organisasi lini atau garis dimanasemata-mata memiliki hubungan wewenang lini yaitu memiliki kesatuankomando yang menimbulkan tanggung jawab atas tercapainya tujuanperusahaan dalam organisasinya.

    Perkembangan penjualan rotan pada PT. Lembah padang SaranaRotan dari tahun 2a07 hngga tahun 2012 dapat dikatakan berfluktuasi, tetapicehdrung menurun. Pada tahun 2007 total penjualan adalah 207.364 kgsedangkan pada tahun 2072 sebanyak 195.500 kg dimana yang paling jeraidisini adalah terjadinya penurunan untuk pasar ekspor dari tahun ke tahunbahkan kalau dilihat perbandingannya dari tahun 2007 dengan tahun 2012mencapai lebih dari 35%. Untuk lebih jelasnya tentang perkembangan

    ,4nafrsis 1{u6ungan (Bauran Semnsaran [an eenjuafan fu)tan setengafi .. . ivtafimu[ 69

  • Jumal Ekotrans Vol.14 No.l Januari 2014 1411- 46L5

    penjualan rotan oleh PT. Lembah Padang Sarana Rotan dapat dilihat padaTabel 1.

    abel 1: Data lan Rotan PT. Lembah Sarana Rotan

    No Tahun Jumlah Penjualan (Kg) Total

    Penjualan (Kg)Pasar Lokal Pasar Ekspor1 2007 97.360 110.004 207.364

    2 2008 106.400 90.000 196.400

    J 2009 108.340 81.000 189.340

    4 2010 11,4.844 99.900 214.8M5 2011 118.283 50.000 168.283

    6 2012 120.500 75.000 195.500

    Sumber : PT. Lembah Padang Sarana Rotan, 2012

    Tabel l terlihat total penjualan perusahaan berfluktuatif, tetapi untukpasar lokal 6 tahun terakhir ini mengalami peningkatan yang manaberbanding terbalik dengan pasar ekspor.

    Setelah seluruh data berhasil dikumpulkan. Maka tahapan pengujianstatistik dapat dilaksanakan. Berdasarkan hasil pengolahan data yang telahdilakukan diperoleh ringkasan hasil data terlihat pada tabel 2 dibawah ini:

    T abel 2, Statistik Desk ri p tif Va riabel Penelitianr1 a

    Keterangan N Minimum Maksimum Mean

    Penjualan Rotan (Kg) () 97.746 202.416 178.092

    Produk (Kg) 6 120.000 240.000 220.000

    Harga (Rp) 6 81,.570 163.852 1.M.196Distribusi (Rp) (, 2.965.800 6.338.700 5.315.530

    Pada tabel 2, terlihat sepanjang 6 tahun periode observasiteridentfikasi nilai total penjualan rotan yang terjual adalah sebanyak 97.746Kg, sepanjang periode penelitian diketahui bahwa volume penjualan rotantertinggi mencapai 202.41.6 Kg. Jika dilakukan perhitungan secarakeseluruhan rata rata jumlah penjualan rotan sepanjang periode penelitianadalah sebesar 178.092 Kg. ladi dapat disimpulkan bahwa setiap bulan PTLembah Padang Sarana Rotan mampu menjual produk rotan merekaproduksi 178.092Kg.

    Pada tabel statistik deskriptif juga teridentifikasi total produk yangdiperlukan manajemen untuk melakukan satu kali kegiatan produksi untuksatu unit produk rotan relatif bervariasi. Sepanjang periode penelitian totalproduk paling rendah yang diperlukan perusahaan adalah sebesar 120.000 Kgsedangkan total produk tertinggi mencapai 240.000 Kg. Setelah dilakukanperhitungan secara keseluruhan rata rata biaya produksi yang dikeluarkanadalah sebesar 220.000 Kg.

    Didalam memahanri elemen bauran pemasaran, salah satu indikatorpenting yang dilakukan dalam nremasarkan produk rotan adalah

    70 Andfisis I{ubungan tBdurdn.Pemasdran L{dn Qenjuakn qotun Setengafr ... 5\lahmud

  • Jurnal Ekotrans Vol.14 No.l Januad 2014 1,41,1,- 4615

    menentukan kebijakan harga, sepanjang periode penelitian, total harga ratarata terendah untuk setiap unit produk rotan yang ditawarkan kepadakonsumen adalah Rp 81.570 /kg sedangkan total harga rata rata tertinggiyang ditawarkan untuk untuk setiap produk rotan yang ditawarkan kepadikonsumen adalah sebesar Rp 163.852. secara keseluruhan nilai rata rata hirgayang ditawarkan untuk setiap produk rotan yang ditawarkan perusahainmencapai Rp1M.196.

    Untuk dapat melakukan penjualan produk terlebih dahulu dilakukankegiatan distribusi, kegiatan tersebut tentu membutuhkan sejumlah biaya.sepanjang periode oberservasi nilai biaya distribusi terendah yangdikeluarkan untuk menyalurkan produk rotan kepada konsumen adalahsebesar Rp 2.965.800 sedangkan nilai biaya distribusi tertinggi yangdikeluarkan perusahaan mencapai Rp 5.338.700. secara keseluruhan total ratirata biaya distribusi yang dikeluarkan perusahaan untuk melakukandistribusi adalah sebesar Rp 5.315.530 .

    , Untuk mengetahui hubungan antara bauran pemasarcrn terhadapnilai penjualan rotan 1/z iadi di rr. Lembah Padang Sarana Rotan, makidilakukan analisis korelasi. Berdasarkan hasil pengolahan sftss diperolehringkasan hasil seperti tabel2 dibawah ini:T abel 2: Hasil Pengolahan SI,SS (Model Summary)

    Model Summary

    Model R R SquareAdjustedR Souare

    Std. Error ofthe Estimate

    .9914 ,981 ,954 8625,79893a. Predictors: (Constant), Distribusi, Harga, Produk

    Berdasarkan tabel 2 di atas, diperoleh sebesar 0,991, korelasimenunjukan bahwa bauran pemasar,rn produk memiliki korelasi positif yangsangat kuat dengan volume penjualan rotan 1/z jadi di PT. Lembah padangsarana Rotan, oleh sebab itu PT Lembah Padang sarana Rotan diharapkanberusaha unfuk meningkatkan volume penjualan dengan menjaga standarmutu dan kualitas rotan yang akan dijual. Dalam hal ini umur rotan danproses pengolahan sangat penting untuk menciptakan daya tarik bagikonsumen.

    Berdasarkan hasil perhitungan sf'ss di atas diperoleh nilai koefisiendeterminasi (R-square) yang dihasilkan adalah sebesar 0,981 hasil yangdiperoleh tersebut menunjukan bahwa variabel bauran pemasaran yangterdiri dari produk, harga dan distribusi memiliki variasi kontribusi dalammempengaruhi penjualan rotan l/zjadi di PT. Lembah Padang sarana Rotansebesar 98,'l'0% sedangkan sisanya sebesar 7,90o/o lagi dipengaruhi olehvariabel lain yang tidak digunakan didalam model penelitian saat ini.' Pengujian F-statistik juga disebut sebagai uii statistik untukmengetahui pengaruh variabel independen (produk, harga dan distribusi)secara bersama bersama terhadap variabel dependen (volume penjualan rotan1/z jadi di r-t. Lembah Padang sarana Rotan). Berdasarkan hasil perhitungan

    Anafrsis lfubungan (Bcuran (Pemasaran fan eenjuafan R.otan setengafi . . . fotafimuf 7l

  • Jumal Ekotrans Vol.14 No.l Januari 2014 1,41,L- 461,5

    SPSS diperoleh nilai F-sig sebesar 0,028. Pada tahapan pengujian statistikdigunakan tingkat kesalahan sebesar 0,05. (lihat tabel3 Anov)

    aNovab

    ModelSum of

    Snrrares df Mean Souare F SioKegressron

    Residual

    Total

    /,uvE+uv'l,49E+08

    8,04E+09

    J

    2

    5

    zozY5uJ460

    74404407.17

    35,336 ,92E"

    a Prediclors: (Constant), Distribusi, Harga, Produkb. Dependent Variable: Volume Peniualan

    Hasil yang diperoleh tersebut menunjukan bahwa sig 0,028 < 0,05maka keputusan adalah Ho ditolak dan Ha diterima sehingga dapatdisimpulkan bahwa variabel bauran pemasaran yang terdiri dari produk,harga dan distribusi secara bersama sama berpengaruh signifikan terhadappenjualan rotanr/z jadi di PT. Lembah Padang Sarana Rotan.

    V. PenutupBerdasarkan hasil penelitian dan analisa data dapat disimpulkan

    bahwa diperoleh bauran pemasaran produk memiliki korelasi positif yangsangat kuat dengan volume penjualan rotanr/z laai ai PT. Lembah PadangSarana Rotan.

    Adapun saran yang direkomondasikan berdasarkan hasil penelitianini adalah perusahaan disarankan unfuk tetap mempertahan bauranpemasaran yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan pasar.

    Daftar Pustaka

    Anonymous.1996. Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Bogor.Austin, JE. 1992. Agroinfurstinl Project Analisis. Baltimore and London : The

    |ohns Hopkins University Press.Dajan, Anto, 1991. Pengantnr Metode Statistik.Iilid 2. Jakarta : LP3 SDepperindag, 1997. Prospek Pengentbangan lndusti Kecil di Sumatera Barat.

    Swnztera Bruat "1997.

    Firmansyah.2007. Optinmlisnsi Prodr*si Kayu Olahan Pada IPKH PT. ToimoruPadang. [skripsi]. Padang. Fakultas Pertanian Universitas Andalas.

    Gujarati, Damodar, 7978, Ekonornetrika Dasar, Jakarta : Penerbit Erlangga.Hasan, Ikbal. 2003. Pokok-pokok Materi Statistik 2. Jakarta: Bumi Aksara.Kustanto, 1999 ; T im Agroin dustri Fateta IPB, 2001Kuswarak, 2012.lunul Organisasi dan Manajemen .2012Kotler, P.7997. Manajemen Pennsaran. ]akarta. Erlangga.Kotler, Philip. 2002. Mattajetnen Pernasaran, Edisi Milenium. Prenhalindo

    Jakarta.Kotler, Philip. 1995. Manoienrcn Penmsaran, Analisa, Perencanaan, lmplementasi

    dm Pengendnlinrr. Salemba Empat. ]akarta.Kotler, Phillip dan Gery Amstrong.1997. Manajemen Pemasarnn. Penerbit PT.

    Prenhalindo. Jakarta.

    72 flnafisis 1{u6ungan Eaut'an Semdsaran [an cPenjuafan futtan Setengafi ... 5llafrmut

  • Jumal Ekotrans Vol.14 No.l Januad 2014 1417- 4615

    Salim, FIS, S.H, M.5.1997. Dasar-Dasar Hukum Kehutanan-Sinar Grafika.Iakarta

    Soedjono. 1986. Kerajinan Rotan. Angkasa. BandungSoekartawi. 1994- Agribisnis Teori dan Aplikasi. PT. Raja Grafindo persada.

    Jakarta.Swastlra, B. 1993. " Asas-asas Markettingl' . Yogyakata. Liberty. 2llhal.Swastha, B and Ibnu, S. 1999. "Pengantar Bisnis Modern". Yogyakata. Liberty.

    375hal.

    Anafrsis 3{u6ungan (Bauran (Pemasaran fan Qenjuafan fottan Setengafr ... Mafimu[ 73