AC SENTRAL FIX

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/17/2019 AC SENTRAL FIX

    1/46

     

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 

    Latar Belakang

    Utilitas bangunan adalah suatu kelengkapan fasilitas bangunan yang

    digunakan untuk menunjang tercapainya unsur-unsur kenyamanan, kesehatan,

    keselamatan, kemudian komunikasi dan mobilitas dalam bangunan.

    Perancangan bangunan harus selalu memperhatikan dan menyertakan fasilitas

    utilitas yang dikoordinasikan dengan perancangan yang lain, seperti

     perancangan arsitektur, perancangan struktur, perancangan interior dan

     perancangan lainnya. Dalam perancangan fasilitas utilitas, seorang arsitek juga

    harus memperhatikan dan mempertimbangkan beberapa faktor di antaranya,

    kemudahan dalam penggunaan dan pemeliharaan, kesederhanaan jaringan

    sistem, kecilnya faktor resiko crossing antar jaringan, keamanan terhadap

     pelaku utilitas, dan keamanan terhadap lingkungan. Sistem utilitas itu sendiri

    terbagi menjadi beberapa sistem yang menunjang kinerja bangunan yaitu sistem

     plambing, sistem sampah, pencahayaan alami, penghawaan alami,

     pengkondisian udara ( Air Conditioner ), dan sistem transportasi (non-mekanis).

    Dalam era modern ini, terutama di perkotaan dan daerah yang memiliki

    curah hujan yang rendah, sistem utilitas pengkondisian udara ( Air Conditioner )

    seperti sudah menjadi fasilitas wajib yang harus ada di dalam setiap bangunan,

    terutama perkantoran dan bangunan-bangunan umum seperti rumah sakit,

     pertokoan atau mall, bioskop, hotel, dan lain-lain. Udara panas dan cuaca yang

    membuat gerah menjadi penyebab utama penggunaan pengkondisian udara ( Air

    Conditioner ) tersebut. Udara panas menyebabkan rasa tidak nyaman untuk beraktifitas. Kondisi ini akan semakin parah apabila orang bekerja atau

     beraktifitas di dalam ruang yang tertutup dengan sirkulasi udara yang terbatas.

    Udara dengan kelembaban tinggi dapat menimbulkan rasa tidak nyaman, hal ini

    karena pada kondisi tersebut orang menjadi mudah berkeringat. Untuk

    mengatasi kondisi tersebut, udara di dalam ruangan harus dikondisikan

    sehingga mempunyai karakteristik yang cocok dengan kondisi tubuh orang

    yang menempati ruangan. Di dalam suatu ruangan yang udaranya dikondisikan,

  • 8/17/2019 AC SENTRAL FIX

    2/46

     

    2

    temperatur dan kelembaban udara dapat dikontrol sampai kondisi dimana

     penghuni ruangan merasa nyaman. Selain pengkondisian udara ( Air

    Conditioner ), sistem yang digunakan untuk mendinginkan udara lainnya antara

    lain humidifier (pelembab), fan atau blower. Disamping untuk mengontrol

    temperatur udara, AC dapat digunakan sekaligus untuk sirkulasi sehingga

    kondisi udara tetap bersih. Oleh karena pengkondisian udara ( Air Conditioner )

    seperti sudah menjadi kebutuhan, seorang perancang juga harus tahu seluk-

     beluk tentang pengkondisian udara ( Air Conditioner ) yang akan dipasang di

    suatu ruangan. Tujuannya adalah agar kriteria pengkondisian udara ( Air

    Conditioner ) yang dipilih bisa sesuai dengan kriteria ruangan yang telah

    dirancang, sehingga ruangan yang digunakan menjadi sejuk dan penghuni pun

    menjadi nyaman. Arsitek sebagai perancang rumah dalam penggunaan

     pengkondisi udara ( Air Conditioner)  juga harus bijaksana mengingat

     pengkondisi udara ( Air Conditioner) memiliki beberapa dampak negatif yang

    secara tak langsung merusak lingkungan seiring dengan semakin bertambahnya

     perkantoran besar serta bangunan-bangunan umum seperti mall, hotel, rumah

    sakit, dan sebagainya. Berdasarkan latar belakang di atas, penulis mengambil

     judul “Sistem AC ( Air Conditioner) Sentral”.

    1.2 Rumusan Masalah

    Berdasarkan judul di atas, penulis akan membahas beberapa masalah

    antara lain, sebagai berikut:

    1.2.1 Bagaimana sistem struktur pada AC ( Air Conditioner) sentral?

    1.2.2 Bagaimana komponen dan prinsip kerja AC ( Air Conditioner) sentral?

    1.2.3 

    Apa kekurangan dan kelebihan AC ( Air Conditioner) sentral?

    1.3 Tujuan

    Adapun tujuan dari tugas ini adalah setelah mengetahui dan memahami

    mengenai sistem AC ( Air Conditioner ) sentral baik komponen dan struktur,

     prinsip kerja, jenis-jenis AC, kelebihan, serta kekurangannya. Mahasiswa

    diharapkan mampu untuk mengaplikasikan pengetahuan tersebut baik itu dalam

    ruang lingkup lingkungan kampus maupun ketika telah kembali ke masyarakat

  • 8/17/2019 AC SENTRAL FIX

    3/46

     

    3

    dan lingkungan kerja nantinya. Adapun membahas kekurangan dan kelebihan

    AC ( Air Conditioner ) sentral sendiri adalah agar kita sebagai mahasiswa yang

    nantinya akan terjun ke masyarakat dapat menerapkan penggunaan AC ( Air

    Conditioner ) dengan bijaksana.

    1.4 

    Manfaat

    1.4.1 Untuk Mahasiswa

    a.  Meningkatkan pengetahuan mahasiswa mengenai sitem kerja,

    komponen, layout, dan kapasitas pengkondisian udara ( Air

    Conditioner )

     b. 

    Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam pembuatan makalah

    dan presentasi

    1.4.2 

    Untuk Dosen

    a.  Memberi wawasan tambahan kepada Bapak/Ibu dosen mengenai siste

    kerja, komponen, layout, dan kapasitas pengkondisian udara ( Air

    Conditioner ).

     b.  Membantu Bapak/Ibu dosen untuk mengetahui tingkat kemampuan

    mahasiswa dalam pembuatan makalah dan presentasi.

  • 8/17/2019 AC SENTRAL FIX

    4/46

     

    4

    BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1 Pengertian AC ( Air Conditoner) Sentral

    Awal dari AC (air Conditioner ) sudah dimulai sejak jaman Romawi

    yaitu dengan membuat penampung air yang mengalir di dalam dinding rumah

    sehingga menurunkan suhu ruangan , tetapi saat itu hanya orang tertentu saja

    yang bisa karena biaya membangunnya sangatlah mahal karena membutuhkan

    air dan juga bangunan yang tidak biasa. Hanya para raja dan orang kaya saja

    yang dapat membangunnya.

    Baru kemudian pada tahun 1820 ilmuwan Inggris bernama Michael

    Faraday Image menemukan cara baru mendinginkan udara dengan

    menggunakan Gas Amonia dan pada tahun 1842 seorang dokter menemukan

    cara mendinginkan ruangan dirumah sakit Apalachicola yang berada di Florida

    Ameika Serikat. Dr.Jhon Gorrie Image adalah yang menemukannya dan ini

    adalah cikal bakal dari tehnologi AC (air conditioner) tetapi sayangnya

    sebelum sempurna beliau sudah meninggal pada tahun 1855.

    Willis Haviland Carrier Image seorang Insinyur dari New York Amerika

    menyempurnakan penemuan dari Dr.Jhon Gorrie tetapi AC ini digunakan

    Gambar 2.1 Pengkondisi Udara Masa Lalu

    Sumber: http://asal-usul-motivasi.blogspot.com/2011/01/asal-

    usul-sejarah-ac-atau-air.html

  • 8/17/2019 AC SENTRAL FIX

    5/46

     

    5

     bukan untuk kepentingan atau kenyamanan manusia melainkan untuk

    keperluan percetakan dan industri lainnya. Penggunaan AC untuk perumahan

     baru dikembangkan pada tahun 1927 dan pertama dipakai disbuah rumah di

    Mineapolis, Minnesota. Saat ini AC sudah digunakan disemua sektor, tidak

    hanya industri saja tetapi juga sudah di perkantoran dan perumahan dengan

     berbagai macam bentuk dari mulai yang besar hingga yang kecil. Semuanya

    masih berfungsi sama yaitu untuk mendinginkan suhu ruangan agar orang

    merasa nyaman.

    Pengkondisian udara, atau yang lebih kita kenal dengan istilah air

    conditioner  ( AC ), adalah salah satu upaya akal budi manusia untuk membuat

    ruangan menjadi lebih nyaman secara termal, dengan jalan menghilangakan

     panas laten udara ke lingkungan luar dengan bantuan siklus refrigerasi (pada

    umumnya) atau dengan evaporasi. Tujuan pengkondisian udara adalah untuk

    mendapatkan kenyamanan bagi penghuni yang berada didalam ruangan.

    Kondisi udara yang dirasakan nyaman oleh tubuh manusia adalah berkisar

    antara suhu dan kelembaban : 200C hingga 260C, 45% hingga 55% dengan

    kecepatan udara : 0.25 m/s

    Terdapat beberapa jenis sistem pengkondisi udara, diantaranya sistem

    ekspansi langsung dan sistem sentral. Namun, dalam hal ini yang akan di bahas

    adalah sistem sentral di mana 

    sistem tata udara (AC) sentral berarti bahwa

     proses pendinginan udara terpusat pada satu lokasi yang kemudian

    didistribusikan ke semua arah atau lokasi. Sistem ini memiliki beberapa

    komponen utama yaitu unit pendingin atau Chiller, Unit penanganan udara atau

    Air Handling Unit (AHU), Cooling Tower, system pemipaan, system saluran

    udara atau ducting dan system control & kelistrikan. Pada unit pendingin atauchiller yang menganut system kompresi uap, komponennya terdiri dari

    kompresor, kondensor, alat ekspansi dan evaporator. Pada chiller biasanya tipe

    kondensornya adalah water-cooled condenser. Air untuk mendinginkan

    kondensor dialirkan melalui pipa yang kemudian outputnya didinginkan

    kembali secara evaporative cooling pada cooling tower. Pada komponen

    evaporator, jika sistemnya indirect cooling maka fluida yang didinginkan tidak

    langsung udara melainkan air yang dialirkan melalui system pemipaan. Air

  • 8/17/2019 AC SENTRAL FIX

    6/46

     

    6

    yang mengalami pendinginan pada evaporator dialirkan menuju system

     penanganan udara (AHU) menuju koil pendingin.

    Sistem AC Sentral (Central) merupakan suatu sistem AC dimana proses

     pendinginan udara terpusat pada satu lokasi yang kemudian

    didistribusikan/dialirkan ke semua arah atau lokasi (satu outdoor   dengan

     beberapa indoor ). Sistem ini memiliki beberapa komponen utama yaitu unit

     pendingin atau Chiller , Unit pengatur udara atau Air Handling Unit (AHU),

    Cooling Tower , system pemipaan, sistem saluran udara atau ducting dan sistem

    control & kelistrikan.

    Dari penjelasan diatas, jelas sistem AC Sentral sangat berbeda dengan

    AC Split baik dari segi fungsi maupun dari segi instalasi. Istilah Sistem AC

    Gambar 2.2 Skema Kerja AC Sentral

    Sumber: http://  

    http://hamparanmandiri.blogspot.co.id/2013/12/cara-kerja-ac-

  • 8/17/2019 AC SENTRAL FIX

    7/46

     

    7

    Sentral (Central) diperuntukkan untuk instalasi AC di satu gedung yang tidak

    memiliki pengatur suhu sendiri-sendiri (misalnya per ruang). Semua dikontrol

    di satu titik dan kemudian hawa dinginnya didistribusikan dengan pipa ke

    ruangan-ruangan. Dengan AC Central, yang bisa dilakukan hanya mengecilkan

    dan membesarkan lubang tempat hawa dingin AC masuk ke ruang kita. Contoh

    AC Central adalah di mall, gedung mimbar, gedung perkantoran yang luas atau

    di dalam bis ber-AC. Di dalam sistem Chiller yang dijelaskan diatas dapat

    dijadikan satu kesatuan sistem yang terdiri dari tiga buah siklus, yaitu:

    1.  Siklus refrigerasi (Chiller) 

    2.  Siklus Chilled Water, dan

    3.  Siklus Cooling Water 

    Gambar 2.3 Diagram Skema Kerja AC Sentral

    Sumber: http://www.energystar.gov/ia/business/Web_art/EPA-

     BUM-HVAC 9-2.gifchiller-ac-sentral.htmlcentral.html

  • 8/17/2019 AC SENTRAL FIX

    8/46

     

    8

    2.2 Komponen dan Prinsip Kerja AC ( Air Conditioner) Sentral

    Sebelum membahas prinsip kerja AC ( Air Conditioner)  sentral, agar bisa

     berfungsi dengan baik, terdapat beberapa komponen pada AC ( Air

    Conditioner) sentral, diantaranya:

    1.  Ducting

    Ducting merupakan bahasa inggris yang kalau di terjemahkan ke

    dalam bahasa indonesia adalah penyaluran pipa udara. Jika di jabarkan

    kira-kira adalah alat yang digunakan untuk mengarahkan atau menyalurkan

    udara atau lainya ke arah tertentu dengan mempertimbangkan tiap-tiap

    tujuan akhir tersebut manjadi bagian beban terhadap dimensi atau diameter

    media penyalur.

    Fungsi dari Ducting adalah untuk mendistribusikan udara di dalam

    gedung terdapat berbagai macam ducting dalam penggunaannya, fungsi

    sebagai supply udara dingin ke ruang yang dikondisikan (supply air),

    ducting yang berfungsi sebagai supply dari udara luar (fresh air) dan ada

    Gambar 2.4 Sistem Ducting pada AC Sentral

    Sumber:

    http://mepcons.blogspot.co.id/2015_08_01_archive.html

  • 8/17/2019 AC SENTRAL FIX

    9/46

     

    9

     pula ducting yang berfungsi untuk membuang udara dari dalam ke luar

    (exhaust air).

    a.  Supply Air Ducting

    Supply Air Ducting ini berfungsi sebagai penyalur udara dingin

    ke ruangan yang akan dikondisikan udaranya. Pada praktiknya,

    ducting ini biasanya berujung pada diffuser sebagai tempat

    keluarnya udara dingin tersebut.

    b.  Fresh Air Ducting

    Gambar 2.5 Supply Air Ducting

    Sumber: http://jasapembuatanducting.blogspot.co.id/

    Gambar 2.6 Fresh Air Ducting

    Sumber: http://jasapembuatanducting.blogspot.co.id/

  • 8/17/2019 AC SENTRAL FIX

    10/46

     

    10

    Ducting ini adalah untuk menghisap udara dari luar ruangan

    yang nantinya akan dimix dengan hawa dingin dari air pada

    sistem AHU (Air Handling Unit) untuk kemudian disalurkan ke

    masing-masing ruangan yang dikondisikan udaranya.

    c.  Exhaust Air Ducting

    Ducting yang satu ini mirip dengan fresh air ducting, yang

    membedakan adalah fungsinya yaitu sebagai jalur pembuangan

    udara dari AHU (Air Handling Unit) hasil pertukaran kalor di

    dalam ruangan.

    Secara fisik bentuk ducting supply air berinsulasi karena untuk

    mempertahankan udara dingin yang didistribusikan tidak terbuang,

    sedangkan untuk ducting fresh air dan exhaust air ini tidak menggunakan

    insulasi.

    Lapisan dari insulasi ini antara lain : Glasswool, Alumunium Foil,

    Spindle pin/pengikat/tali/flinkote.

    Gambar 2.7 Exhaust Air Ducting

    Sumber: http://jasapembuatanducting.blogspot.co.id/

  • 8/17/2019 AC SENTRAL FIX

    11/46

  • 8/17/2019 AC SENTRAL FIX

    12/46

     

    12

    Ducting kotak atau square duct adalah jenis ducting yang berbentuk

    kotak (segi empat) dengan ketebalan bahan yang disesuaikan

    dengan dimensi ducting tersebut.

    II)  Spiral atau Round Duct

    Ducting spiral dibuat dengan menggunakan mesin rol yang

    canggih, kelebihan ducting ini bisa panjang hingga 4-6 meter,

    namun jenis ducting ini ketebalan bahan nya terbatas, umumnya

    mesin rol pembuat ducting ini hanya mampu mengerol dengan

    ketebalan maksimal 1,2mm. Selain jenis spiral ada juga yang

    disebut rounduct. Jenis ducting ini umumnya dibuat dengan mesin

    manual dan mesin semi otomatis.

    Berdasarkan bahan yang digunakan, jenis ducting dibagi menjadi sebagi

     berikut:

    I)  Polyurethane Duct

    Gambar 2.9 Polyurethane

    Sumber: https://reader015.{domain}/reader015/html5/0718/5b4e846cbf64b/5b4e847719927.jp

  • 8/17/2019 AC SENTRAL FIX

    13/46

     

    13

    Polyurethane Duct adalah ducting yang terbuat dari bahan

     polyurethane, hampir seperti stearofoam akan tetapi berbeda.

    Memiliki bobot yang sangat ringan namun memiliki density yang

    sangat baik. Mampu bertahan pada suhu -60ºc s/d +80º c dengan

    tekanan maksimal 2000Pa. Dan density 71,49 Kg/m3. Pada

    umumnya Polyurthane Duct ini dari prabik sudah dilapisi dengan

    lapisan insulasi baik luar maupun dalam.

    Kelebihan Polyurethane Duct:

    Pada Polyurethane isolasi suhu sangat baik karena isolasi

    ducting pada semua tempat sama dengan density : 45 – 47

    Kg/m3.

    -  Pada Polyurethane Duct isolasi udara pada sambungan ducting

    sangat baik karena dipergunakan sambungan khusus

    Polyurethane Duct silicon sehingga menjamin udara tidak ada

     bocor. System ini menjamin sampai 8 kali lebih baikdibandingkan BJLS, sehingga meninggkatkan efisiensi kerja

     pada unit AC dan mengurangi biaya yang terbuang.

    -  Pada Polyurethane Duct tidak ada hambatan udara yang berarti

    sehingga udara dapat mengalir dengan baik didalam ducting.

    -  Pada Polyurethane Duct kebersihan dan kualitas udara sangat

     baik karena adanya lapisan alumunium pada lapisan dalam

    Gambar 2.10 Polyurethane Duct

    Sumber: https://reader015.{domain}/reader015/html5/0718/5b4e846cbf64b/5b4e8479d308c.jpg

  • 8/17/2019 AC SENTRAL FIX

    14/46

     

    14

    ducting dan tidak dipergunakan glasswool yang serbuknya

    dapat mengotori udara.

    -  Masa pemakaian lebih lama ketimbang BJLS Duct

    Polyurethane tidak merambatkan Api

    -  Lebih ringan dan mudah dalam pemasangan

    Pada Polyurethane Duct menghasilkan isolasi suhu yang

    sempurna serta isolasi udara yang optimal menyebabkan

    kapasitas Air Handling Unit (AHU) dapat bekerja dengan

    maksimal, meningkatkan efisiensi serta mengurangi biaya.

    II) 

    BJLS (Baja Lapis Seng) Rectangular Duct

    Gambar 2.11 BJLS Rectangular Duct

    Sumber: http://jakarta-network.blogspot.co.id/2011/04/jenis-

     jenis-ducting.html

    Gambar 2.12 Model BJLS Duct

    Sumber: http://jakarta-network.blogspot.co.id/2011/04/jenis-

     jenis-ducting.html

  • 8/17/2019 AC SENTRAL FIX

    15/46

     

    15

    Ducting ini terbuat dari bahan BJLS atau juga disebut baja lapis

    seng dengan ketebalan BJLS yang disesuaikan dengan kebutuhan

    (lebar ducting). Bahan BJLS sendiri terbagi menjadi tiga jenis

    yaitu:

    a.  Ducting BJLS (Seng) Tanpa Isolasi

    Jenis ini dalah jenis ducting yang di gunakan untuk

    menyalurkan udara dimana ducting ini tidak

    mempertahankan kesetabilan suhu udara yang akan di

    salurkan. Hanya berfungsi sebagai penyalur saja dari satu

    tempat ke tempat yang lain atau dari beberapa tempat ke

    dalam satu tempat.

    Contohnya :

    1. Ducting exhaust. Yaitu sirkulasi udara pada

    suatu ruangan misalnya toilet, tempat parkir an lain-lain.

    2. Ducting fresh air.  Yaitu ducting yang di

    gunakan untuk menyalurkan udara segar dari luar

    ruangan menuju indoor unit ac seperti AHU ataupun

    FCU.3. Ducting Intake.  Untuk menyalurkan udara

    dari luar gedung menuju ruangangan yang membutuhkan

    udara segar. Seperti lahan parkir yang tertutup atau

    lainya.

  • 8/17/2019 AC SENTRAL FIX

    16/46

  • 8/17/2019 AC SENTRAL FIX

    17/46

     

    17

    c.  Ducting BJLS (Seng) Isolasi Luar Dalam

    Ducting ini pada umumnya digunakan untuk

    mengalirkan udara dingin dari AHU (Air Handling Unit)

    ke ruangan yang memerlukan udara dingin. Isolasi di

     bagian dalam mencegah saluran ducting dari kondensasi

    yang berlebihan. Selain itu, juga untuk mencegah bunyi

     bising yang keluar dari unit karena bunyi bisa diredam

    dengan isolasi bagian dalam.

    Kelebihan BJLS sendiri yaitu:

    -  Tidak mudah terbakar apabila menggunakan BJLS tanpa

    isolasi- 

    Ketebalannya lebih bervariasi

    Kekurangan BJLS, antara lain:

    Harga lebih mahal dibandingkan dengan PU (Polyurethena

    Duct)

    -  Massanya lebih besar dan berat dibandingkan PU

    (Polyurethena Duct)

    Gambar 2.15 BJLS isolasi luar dalam

    Sumber: http://www.iking-

    glasswool.com/upload/image/201408/bf2ea6e68ec31a701c4716 

    577257d729.jpg

  • 8/17/2019 AC SENTRAL FIX

    18/46

     

    18

    -  Lebih susah dalam pemasangannya

    III) BJLS (Baja Lapis Seng) Round Duct / Spiral Duct

    BJLS (baja lapis seng) round duct juga umum disebut dengan spiral

    duct. Ducting ini memiliki bentuk melingkar layaknya tabung.

    Ducting jenis ini memiliki daya rugi gesekan (angin) yang sangat

    rendah, dikarenakan bentuknya seperti tabung (round). Bahan yang

    digunakan sama dengan BJLS Rectangular Duct seperti BJLS

    tanpa isolasi, BJLS isolasi luar, dan BJLS isolasi luar dalam 

    Hanya saja, bentuknya yang berbeda.

    IV) Textile Duct

    Gambar 2.16 BJLS Round Duct/Spiral Duct

    Sumber: http://www.airmike.net/here/images/a-

    c_services_smallimg_ducts.jpg

  • 8/17/2019 AC SENTRAL FIX

    19/46

     

    19

    Textile duct biasa juga disebut Fabric Duct atau ducting kain,

     banyak diaplikasikan pada ruangan yang tidak menggunakan

     plafon atau langit-langit. Penggunaannya banyak dijumpai pada

    stadion, supermarket, theater, hall/gedung olahraga, pabrik

    makanan, industri textile, dan lain-lain.

    Ada 3 sistim penyaluran udara pada textile duct :

    1. Air - Porous / Pori pori : penyebaran udara dingin melalui pori-

     pori pada bahan (textile) duct.

    2. Linear Vent : penyebaran udara dingin melalui lubang sejajar

     pada jalur ducting.

    3. Nozzles : hampir sama dengan Linear Vent akan tetapi

    dilengkapi dengan Nozzel pada buang nya. Jenis ini diaplikasikan

    untuk tekanan udara tinggi/high static air flow.

    Kelebihan textile duct, antara lain:

    -  Lebih mudah dalam instalasi dan perawatan

    Kekurangan textile duct, antara lain:

    -  Lebih mahal dibandingkan dengan kedua bahan di atas

    -  Bahan masih sulit didapatkan karena harus mengimpor dari

    luar Indonesia

    Gambar 2.17 Textile Duct

    Sumber:

    http://gocontractor.blogspot.co.id/2014/03/keunggulan-textile-

    ducting.html

  • 8/17/2019 AC SENTRAL FIX

    20/46

     

    20

    Pada ujung supply air ducting umumnya dilengkapi dengan

    diffuser (pada ducting supply) dan grill (pada ducting return). Serta

    damper adalah suatu alat untuk mengatur volume udara yang

    masuk atau keluar melalui ducting.

    Gambar 2.18 Diffuser pada Ducting Supply

    Sumber: http://www.airmike.net/here/images/a-

    c_services_smallimg_ducts.jpg

    Gambar 2.19 Grille pada Ducting Return

    Sumber: http://www.airmike.net/here/images/a-

    c_services_smallimg_ducts.jpg

    Gambar 2.20 Damper

    Sumber: http://www.airmike.net/here/images/a-

    c_services_smallimg_ducts.jpg

  • 8/17/2019 AC SENTRAL FIX

    21/46

     

    21

    2.  AHU (Air Handling Unit)

     Air Handling Unit merupakan bagian penting dalam sistem AC

    central sebagai alat penghantar udara yang telah dikondisikan dari sumber

    dingin ataupun panas ke ruang yang akan dikondisikan. AHU adalah

    komponen penukar kalor dimana air dingin hasil pendinginan oleh chiller

    disirkulasikan ke coil yang ada pada AHU, kemudian udara dinginnya di

    sirkulasikan oleh blower dan di distribusikan ke ruangan melalui ducting.

    Komponen AHU terdiri dari Casing,

    Motor,  Blower, Coil   dan  Filter.  Penggunaan AHU biasanya untuk

    ruangan berkapasitas besar yang menggunakan AC sentral seperti pada

    hotel biasanya untuk supplay  udara pada ruang pertemuan

    seperti ballroom, ruang meeting dan Lobby. Adapun komponen-kemponen

     pada AHU adalah sebagai berikut:

    Gambar 2.21 Komponen AHU

    Sumber: http://alfitara.blogspot.co.id/2015/12/air-handling-

    unit-ahu.html?view=timeslide

  • 8/17/2019 AC SENTRAL FIX

    22/46

     

    22

    Prinsip kerja secara sederhana pada AHU (air handling unit ) ini

    adalah dengan menghisap udara dari ruangan (return air) yang kemudian di

    campur dengan udara segar dari lingkungan (fresh air) dengan komposisi

    yang bisa diubah ubah. Campuran tersebut masuk menuju AHU melewati

    filter, coil pendingin, dan fan (blower ), setelah itu udara yang telah

    mengalami penurunan temperatur didistribusikan secara merata ke setiap

    ruangan melewati saluran udara (ducting) yang telah dirancang terlebihdahulu sehingga lokasi yang jauh bisa terjangkau dan merata.

    Gambar 2.22 Cara Kerja AHU

    Sumber: http://alfitara.blogspot.co.id/2015/12/air-handling-

    unit-ahu.html?view=timeslide

  • 8/17/2019 AC SENTRAL FIX

    23/46

     

    23

    3.  FCU (Fan Coil Unit)

    FCU atau fan coil unit  adalah perangkat sederhana yang terdiri dari

    kumparan (Coil) dan kipas. FCU digunakan untuk mengontrol suhu dalam

    ruangan yang dikendalikan oleh on/off switch atau thermostat. Karena

    kesederhanaannya FCU lebih ekonomis daripada AHU.

    Karena kesederhanaan dan fleksibilitasnya FCU dapat lebih

    ekonomis untuk diinstal sehingga dapat lebih efisien menyalurkan udara.

    FCU juga tidak menimbulkan bunyi bising sehingga tidak mengganggu.

    Gambar 2.23 Komponen FCU

    Sumber: http://image.slidesharecdn.com/

    Gambar 2.24 Bentuk FCUSumber:

    https://en.wikipedia.org/wiki/Fan_coil_unit#/media/File:Fancoil_1.jpg

  • 8/17/2019 AC SENTRAL FIX

    24/46

     

    24

    4.  Cooling Tower

    Cooling tower adalah suatu sistem refrigerasi dalam AC (Air

    Conditioner) sentral yang melepaskan kalor ke udara. Cooling tower

     bekerja dengan cara mengontakkan air dengan udara dan menguapkan

    sebagian air tersebut. Cooling tower   menggunakan penguapan dimana

    sebagian air diuapkan ke aliran udara yang bergerak dan kemudian

    dibuanag ke atmosfer. Sebagai akibatnya, air yang tersisa didinginkan

    secara signifikan.

    Ada dua tipe dari Cooling tower ini, yaitu:

    1.   Atmospheric Draft  

    2. 

     Mechanical Draft  

     Namun, yang sering digunakan untuk AC ( Air Conditioner) sentral adalah

     jenis  Mechanical Draft di mana dalam pengoperasiaannya menggunakan

    tenaga listrik sebagai penggeraknya. Cooling tower  Mechanical Draft

    terbagi beberapa jenis, yaitu:

    1. Cooling Tower Forced Draft  

    Prinsip kerjanya adalah udara dihembuskan ke menara oleh sebuah

    fan yang terletak pada saluran udara masuk sehingga terjadi kontak

    langsung dengan air yang jatuh.

  • 8/17/2019 AC SENTRAL FIX

    25/46

     

    25

    2. Cooling tower induced draft  dengan aliran berlawanan

    Prinsip kerjanya:

    a.  Air masuk pada puncak dan melewati Filler. 

     b.  Udara masuk dari salah satu sisi (menara aliran tunggal) atau pada

    sisi yang berlawanan (menara aliran ganda).

    c.  Fan mengalirkan udara melintasi bahan pengisi menuju saluran

    keluar pada puncak menara.

    3. Cooling Tower induced draft  dengan aliran melintang

    Prinsip kerjanya:

    a. 

    Air panas masuk pada puncak menara, melalui bahan pengisi (Filler )

  • 8/17/2019 AC SENTRAL FIX

    26/46

     

    26

     b.  Udara masuk dari samping menara melewati Filler , sehingga terjadi

    kontak langsung dengan air (pendinginan) dan keluar menuju

     puncak.

    Komponen-komponen dari cooling tower adalah :

    a.  Rangka dan casing

    Hampir semua menara memiliki rangka berstruktur yang menunjang

    tutup luar (wadah/casing), motor, fan, dan komponen lainnya.

     b.  Filler  

    Terdapat dua jenis Filler , yakni :1)

      Splash Filler : air jatuh dari atas lapisan yang berturut

    dari batang pemercik horizontal, secara terus menerus

     pecah menjadi tetesan yang lebih kecil, sambil

    membasahi permukaan Filler . Splash Filler   dari kayu

    memberikan perpindahan panas yang lebih baik daripada

    Filler  percikan dari plastik.

  • 8/17/2019 AC SENTRAL FIX

    27/46

     

    27

    2)  Filler   berbentuk film : terdiri dari permukaan plastik

    yang tipis dengan jarak yang berdekatan dimana di

    atasnya terdapat semprotan air, membentuk lapisan film

    yang tipis dan melakukan kontak dengan udara.

    Permukaannya dapat berbentuk datar bergelombang,

     berlekuk, atau pola lainnya. Jenis film Filler  lebih efisien

    dan memberikan perpindahan panas yang sama dalam

    volume yang lebih kecil daripada Filler  jenis splash. 

    Gambar 2.25 Splash Filler Plastik

    Sumber: google images

    Gambar 2.26 Splash Filler Kayu

    Sumber: google images

  • 8/17/2019 AC SENTRAL FIX

    28/46

     

    28

    c.  Pond

    Pond  terletak pada bagian bawah menara dan menerima air dingin

    yang mengalir turun melalui menara dan Filler . Pond   biasanya

    memiliki sebuah lubang atau titik terendah untuk pengeluaran air

    dingin.

    d.   Drift eliminator

    Alat ini menangkap tetesan air yang terjebak dalam aliran udara agar

    tidak hilang ke atmosfer.

    Gambar 2.27 Film Filler

    Sumber: google images

    Gambar 2.28 Drift Eliminator

    Sumber: google images

  • 8/17/2019 AC SENTRAL FIX

    29/46

     

    29

    e. 

     Louvers

    Kegunaan louvers  adalah titik masuk bagi udara menuju menara.

    Saluran masuk ini dapat berada pada seluruh sisi menara.

    Gambar 2.29 Letak Drift Eliminator pada Cooling Tower

    Sumber: google images

    Gambar 2.30 Louvers

    Sumber: google images

  • 8/17/2019 AC SENTRAL FIX

    30/46

     

    30

    f.   Nosel/Sprinkler

    Alat ini menyemprotkan air untuk membasahi Filler .

    g.  Fan

    Fan digunakan di dalam menara untuk mengeluarkan udara panas

    yang ada di dalam tower dan untuk menghisap udara dari luar

    melalui louvers.

    h.   Make-up Water

    Air make-up memiliki pengaruh yang besar pada cooling tower

    karena mencegah timbulnya mikroorganisme atau hal lainnya yang

    membawa beberapa komponen yang dapat mengakibatkan

    timbulnya deposit maupun korosi. Make-up water biasanya

    dilengkapi dengan Filter Water Sistem.

    Prinsip kerja Cooling Tower:

    Cooling tower ini menggunakan Fan / kipas untuk menghisap udara.

    Udara dihisap melalui louver/pengarah dari samping masuk ke dalam

    Cooling Tower kemudian dihisap ke atas. Udara dingin ini mengalami

    kontak langsung dengan air panas yang jatuh dari Nozel/Sprinkler atas

    menuju kolam bawah, air panas ini sebelumnya disemprot dari

     Nozel/Sprinkler ke bawah melewati filler . Udara panas akan dihembuskan

    kembali ke atmosfir oleh fan lewat bagian atas cooling tower. Air dingin

    yang telah melewati kontak dengan udara dan filler akan berkumpul di bak

  • 8/17/2019 AC SENTRAL FIX

    31/46

     

    31

     penampung ( pond ) di bagian bawah cooling tower. Selanjutnya air

     pendingin disirkulasikan lagi ke kondensor.

    5.  Mesin Chiller

    Chiller atau mesin refrigerasi adalah peralatan yang biasanya

    menghasilkan media pendingin utama untuk bangunan gedung, dengan

    mengkonsumsi energi secara langsung berupa energi listrik, termal atau

    mekanis, untuk menghasilkan air dingin (chilled water) dan membuang

    kalor ke udara (atmosfir) melalui menara pendingin (cooling tower) atau

    kondensor. Mesin utama dari sebuah chiller adalah kompresor. Fungsi

    Chiller dalam sistem tata udara adalah mendinginkan media air, dimana air

    disinggungkan pada bagian evaporator chiller. Air kemudian dialirkan ke

    AHU (Air Handling Unit) untuk diambil dinginnya dan dihembuskan ke

    ruangan. Pada Chiller terdapat beberapa parameter yang menunjukkan

    unjuk kerjanya, antara lain; suhu air masuk (inlet) ke evaporator dan suhu

    air keluar (outlet) dari evaporator, tekanan discharge, serta tekanan suction.

    Dengan pembacaan suhu inlet dan outlet maka dapat ketahui kapasitas atau

    kemampuan chiller untuk mendinginkan air.

    Adapun komponen dari chiller ini tidak jauh berbeda dengan

    komponen siklus refigerasi yang terjadi pada AC langsung. Komponen

    komponen tersebut adalah, sebagai berikut:

    a.  Kompresor

    Gambar 2.31 Kompresor

    Sumber: google images

  • 8/17/2019 AC SENTRAL FIX

    32/46

     

    32

    Merupakan alat yang paling Vital dalam sebuah rangkaian

    Chilller dimana kompresor merupakan alat yang berfungsi sebagai

    sarana untuk mensirkulasi gas freon ke kondensor dan sebaliknya

    dimana sirkulasi tersebut terdapat proses gas freon dari liquid menjadi

    gas dan sebaliknya sehingga mendapatkan pengembunan yang cukup

    dan itulah disebut proses pendinginan.

     b.  Kondensor

    Di dalam kondenser terjadi proses pekepasan kalor dari gas

    refrigerant ke medium pendingin kondenser (air), sehingga refrigerant

    mengalami perubahan fase dari fase gas ke fase cair sedangkan

    temperatur air pendingin setelah keluar kondenser naik.

    c.  Evaporator

    Refrigerant cair dari kondenser mengalir masuk ke cooler

    (evaporator) setelah mengalami ekspansi di katup ekspansi. Pada waktu

    masuk cooler temperatur dan tekanan refrigerant turun dalam fasa

    campuran.

    Gambar 2.32 Kondensor

    Sumber: google images

  • 8/17/2019 AC SENTRAL FIX

    33/46

     

    33

    Kemudian refrigerant menguap pada temperatur rendah sambil

    menyerap kalor dari air dingin, fasa refrigerant seluruhnya menjadi uap

    dan dihisap kembali kedalam kompresor.

    d.  Katup Ekspansi

    Refrigerant yang kelur dari kondenser dalam keadaan fasa cair

    dengan temperatur dan tekanan yang tinggi. Pada saat masuk kedalam

    katup ekspansi terjadi proses penurunan tekanan refrigerant sehingga

    refrigerant dapat menguap (sambil menyerap kalor) pada temperatur

    rendah didalam cooler.

    Gambar 2.33 Evaporator

    Sumber: google images

    Gambar 2.34 Katup Ekspansi

    Sumber: google images

  • 8/17/2019 AC SENTRAL FIX

    34/46

     

    34

    e.  Control Box

    Control box merupakan suatu komponen yang digunakan untukmengetahui dan memeriksa batasan-batasan dalam pengoperasian

    chiller. Di dalam control box terdapat beberapa komponen lainnya,

    yaitu:

    a.  Freeze Protection Thermostat

    Sensor alat ini mendeteksi temperatur air dingin yan

    keluar dari cooler. Bila temperatur air dingin terlalu rendah,

    lebih rendah dari set point thermostat, kontroler akan

    Gambar 2.35 Control Box

    Sumber: google images

    Gambar 2.35 Control Box

    Sumber: google images

  • 8/17/2019 AC SENTRAL FIX

    35/46

     

    35

    mematikan kompresor. Pada umumnya tempratur air dingin

    keluar dari cooler adalah pada rentang 4-10 oC

     b.  Oil Pressure Cut Off

    Kontroler ini akan mematikan motor kompresor jika

     perbedaan antara Suction Kompresor dan Discharge Pompa Oli

     berada dibawah harga minimum yang aman. Pada umumnya

    switch kontroler akan membuka (open) jika harga

    differensialnya sekitar 10 psi dan kaan menutup kembal jika

    naik sekitar 15 psi.

    c. 

    High & Low Pressure Cut OffHigh pressure switch akan mematikan motor kompresor

    sebelum tekanan Discharge kompresor mencapai harga setting

    relief valve. Low Pressure Switch akan mematikan motor

    kompresor sebelum tekanan cooler (evaporator) mencapai

    harga yang bersesuaian dengan temperatur refrigerant 32oF.

    sebagai contoh untuk sistem yang menggunakan R-12 akan

    menutup pada posisi 50 psi dan akan membuka pada 33 psi.

    d. 

    Capacity Control

    Fungsi dari Kontrol kapasitas ssitem adalah untu

    mengatur kapasitas pemompaan refrigerant dari kompresor

    secara otomatis yang disesuaikan dengan beban peningin yang

    ada. Sensor dari alat ini mendeteksi temperatur air dingin yang

    masuk kecooler.

    Sinyal darisensor masuk ke arangkaian Kontroler. Jika

    tempratur air dingin berada di bawah/atas setpoint thermostat,

    kontroler akan mengatur bukanan selenoid valve yang

    selanjutnya secara sekuensial akan mengatur pembebanan dari

    satu atau dua set slilinder kompresor

  • 8/17/2019 AC SENTRAL FIX

    36/46

  • 8/17/2019 AC SENTRAL FIX

    37/46

     

    37

    dalam desain atap untuk air cooled chiller adalah akses untuk

     pemeliharaan unit tersebut. Ada kalanya terjadi perubahan desain dari

    water cooled chiller ke air cooled chiller, karena terutama masalah

    waktu instalasi ataupun keadaan air setempat.

     b. 

    Air Cooled Chiller

    Mesin refrigerasi dengan pendinginan air (water cooled chiller),

     pada prinsipnya hampir sama dengan Mesin refrigerasi pendinginan

    udara (air cooled chiller) dalam distribusi udara dingin melalui AHU

    atau FCU. Perbedaan utamanya adalah pendinginan refrigerannya,

     bukan dengan udara, tetapi dengan air, dimana airnya didinginkan

    melalui menara air atau cooling tower. Prinsip kerja dari mesin Water

    chiller ini adalah mendinginkan suatu media yang menghasilkan panas

    dengan cara di aliri air yang dingin, sehingga melalui air ini panas bisa

    di redam sesuai dengan kemampuan mesin & temperature yang

    diharapkan. Air dingin dari mesin Water chiller ini di pompa menuju

    media yang di dinginkan, seperti Matras Mesin moulding,

    Transformator, SCR Tig Welding Dll. setelah melewati Media yang di

    kehendaki, air kembali menuju ke bak pendinginan untuk di dinginkan

    Gambar 2.37 Water Cooled Chiller

    Sumber: google images

  • 8/17/2019 AC SENTRAL FIX

    38/46

     

    38

    oleh evaporator. di dinginkan dalam bak oleh evaporataor, air kembali

    di pompa menuju media yang dikehendaki. Water chiller mulai dengan

    cairan dijalankan melalui kompresor, yang menyebabkan cairan untuk

     bepergian bersama sistem perpipaan dan menyerap panas dari sumber

    yang dikehendaki. Hal ini kemudian pergi ke evaporator, di mana ia

     berubah menjadi gas dan menyebarkan panas ke atmosfer. Kemudian

     berjalan melalui kondensor, yang mengubah kembali menjadi cair dan

    mengirimkannya kembali ke kompresor.Perangkat metering digunakan

    untuk mengatur aliran air dan suhu kontrol. Siklus kompresi uap dapat

    menangani sampai dua ratus ton cairan pada satu waktu, dan dapat

    mendinginkan mesin besar atau kondisioner rumah tangga tunggal

    udara. Mesin refrigerasi dengan pendinginan air, pada umumnya

    ditempatkan dalam lantai bawah (basement) suatu bangunan. Dalam

    desain yang perlu diperhatikan adalah ventilasi keruangan chiller harus

    dihitung dengan baik, agar ruangan tersebut jangan menjadi “neraka”

     bagi pengerjanya.

    Perbedaan antara Air Cooled Chiller dan Water Cooled Chiller.

    1. 

    Air Cooled Chiller :

      Efisiensi rendah

      Waktu pemasangan cepat.

      Biaya perawatan rendah.

    2. 

    Water Cooled Chiller :

      Effisiensi tinggi

      Waktu pemasangan lebih lama.

      Biaya perawatan tinggi.

    Prinsip kerja Chiller:

    Siklus refrigerasi dari water chiller system secara sederhana. Air

    masuk kedalam cooler (evaporator) dan didinginkan oleh cairan

    refrigerant yang menguap pada temperatur rendah. Uap refrigerant dihisap

    masuk ke kompresor dan tekanannya dinaikkan sehingga dapat mencair

    kembali pada temperatur tinggi di kondenser. Pada proses ini temperatur

  • 8/17/2019 AC SENTRAL FIX

    39/46

     

    39

    medium pendingin kondenser (air atau udara) mengalami kenaikan.

    Refrigerant cair tersebut kemudian mengalir ke evaporator melalui alat

    kontrol refrigerant (katup ekspansi) dan siklus terus berulang seperti

    semula.

  • 8/17/2019 AC SENTRAL FIX

    40/46

     

    40

    Prinsip Kerja AC ( Air Conditioner) Sentral

    Untuk mengkondisikan udara gedung-gedung besar AC biasa

    mungkin sudah tidak efisien lagi. Dapat dibayangkan jika menggunakan AC

     biasa sangat banyak refrigerant yang harus digunakan. Begitu pula dengan

    kerja kompresornya. Oleh karena itu sering kali sistem yang digunakan

    adalah sistem Chiller.

    Siklus Chilled Water dan Refrigerasi

    Untuk mendinginkan udara dalam gedung, chiller tidak langsung

    mendinginkan udara melainkan mendinginkan fluida lain (biasanya air)

    terlebih dahulu. Setelah air tersebut dingin kemudian air dialirkan melaui

    AHU (Air Handling Unit). Di sinilah terjadi pendinginan udara di mana

    AHU (Air Handling Unit) meneruskan suhu air yang dingin ke sistem

    ducting dengan menghembuskan hawa dingin dari air itu sendiri. Untuk

    lebih jelasnya lihat gambar 2.4.

    Gambar 2.4 Chiller Operation

    Sumber:

    http://fawwazservice.blogspot.co.id/2013/09/mekanisme-kerja-

    chiller-ac-sentral.html

  • 8/17/2019 AC SENTRAL FIX

    41/46

     

    41

    Chiller dapat dibuat dengan prinsip siklus refrigerasi kompresi uap

    atau sistem absorbsi. Sistem refrigerasi yang digunakan dalam chiller tidak

     jauh berbeda dengan AC biasa, namun perbedaannya adalah pertukaran

    kalor pada sistem chiller tidak langsung mendinginkan udara melainkan

    mendinginkan fluida lain yaitu air.

    Pada evaporator terjadi penarikan kalor.  Heat Exchanger   disini

    mungkin berupa pipa yang didalamnya terdapat pipa. Di pipa yang lebih

     besar mengalir air sedangkan pipa yang lebih kecil mengalir refrigeran

    (bagian evaporator siklus refrigerasi). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat

    Gambar 2.5.

    Gambar 2.5 Pipa Refrigerasi

    Sumber:

    http://fawwazservice.blogspot.co.id/2013/09/mekanisme-kerja-

    chiller-ac-sentral.html

  • 8/17/2019 AC SENTRAL FIX

    42/46

     

    42

    Siklus Cooling Water

    Seperti dijelaskan sebelumnya dalam chiller juga terdapat perangkat

    refrigerasi yang sistemnya terdapat bagian yang menarik kalor dan

    membuang kalor. Dalam hal pembuangan kalor sering kali chiller

    menggunakan perantara air untuk media pembuangan kalornya. Untuk lebih

     jelasnya lihat gambar 2.6.

    Hampir sama dengan Chilled water, pertukaran kalor chiller padakondensernya juga melalui perantara air. Air dialirkan melalui kondenser.

    Kondenser ini juga merupakan Heat exchanger berupa pipa yang

    didalamnya terdapat pipa. Pipa yang lebih besar untuk aliran air dan pipa

    yang lebih kecil untuk aliran refrigeran. Di Heat exchanger ini terjadi

     pertukaran kalor dimana kalor yang dibuang kondenser diambil oleh air.

    Akibatnya air yang telah melewati kondenser akan menjadi lebih hangat.

    Kemudian air ini dialirkan ke cooling tower untuk didinginkan dengan

    Gambar 2.6 Cooling Tower

    Sumber:

    http://fawwazservice.blogspot.co.id/2013/09/mekanisme-kerja-

    chiller-ac-sentral.html

  • 8/17/2019 AC SENTRAL FIX

    43/46

     

    43

    udara luar. Setelah air ini menjadi lebih dingin, kemudian alirkan kembali

    ke kondenser untuk mengambil kalor yang dibuang kondenser. Jadi di

    dalam sistem Chiller yang dijelaskan diatas dapat dijadikan satu kesatuan

    sistem yang terdiri dari tiga buah siklus, yaitu: siklus refrigerasi (Chiller),

    Siklus Chilled Water, dan siklus Cooling Water. Untuk menjelaskan hal

    ini dapat dilihat gambar 2.7.

    Gambar 2.7 Sistem Kerja AC SentralSumber:

    http://fawwazservice.blogspot.co.id/2013/09/mekanisme-kerja-

    chiller-ac-sentral.html

  • 8/17/2019 AC SENTRAL FIX

    44/46

     

    44

    2.1  Kelebihan dan kekurangan AC ( Air Conditoner) Sentral

    Dalam penggunaan benda apapun, tentunya terdapat dampak yang

    ditimbulkan, tidak terlepas dari penggunaan AC ( Air Conditioner ) sentral yang

     juga memiliki kelebihan dan kekurangan di dalam penggunaanya. Kelebihan

    dan kekurangan itu antara lain, sebagai berikut:

    a. 

    Kelebihan:

    1.  Kebisingan dan getaran mesin pendingin hampir tidak mempengaruhi

    ruangan

    2.  Perbaikan dan pemeliharaan lebih mudah

    3.  Seluruh beban pendingin semua ruangan dalam bangunan dapat

    dilayani oleh satu system ( unit ) saja. Sehingga lebih hemat dan efisien.

     b. 

    Kekurangan:

    1.  Harga mula cukup tinggi

    2.  Biaya operasional yang cukup mahal

    3. 

    Unit sentral tidak dapat dipakai untuk rumah sakit, karena kuman-

    kuman dari ruangan untuk penderita penyakit menular ( melalui saluran

    udara balik ) dapat disebarkan ke ruangan – ruangan lain.

    4. 

    Jika satu komponen mengalami kerusakan dan sistem AC sentral tidak

    hidup.

    5.  Jika temperatur udara terlalu rendah atau dingin maka pengaturannya

    harus pada termostat di koil pendingin pada komponen AHU.

  • 8/17/2019 AC SENTRAL FIX

    45/46

     

    45

    BAB III

    PENUTUP

    3.1 

    Kesimpulan

    Dalam merancang sebuah bangunan, tentunya kita sebagai calon arsitek

    masa depan harus memperhatikan sistem utilitas yang digunakan pada

     bangunan, yang salah satunya sistem pengkodisian udara. Saat ini penggunaan

    AC Sentral sebagai pengondisian udara dalam ruang sudah menjadi hal lumrah

    di kehidupan masyarakat terutama untuk gedung-gedung besar yang kebutuhan

    akan AC langsungnya tidak dapat dipenuhi. Penggunaan AC sentral memang

     banyak keunggulannya, akan tetapi arsitek sebagai seorang perancang, selain

    mementingkan kebutuhan klien akan pengkondisi udara juga harus bisa

    menyesuaikan dan juga harus memperhitungkan penggunaan AC Sentral

    tersebut dikarenakan tidak semua gedung bisa menggunakan AC Sentral

    seperti rumah sakit. Maka dari itu, seorang arsitek diharapkan mampu dan bisa

    mengembangkan kreativitasnya dalam merancang sebuah gedung.

  • 8/17/2019 AC SENTRAL FIX

    46/46

    DAFTAR PUSTAKA

    Sukirman, Iwan. 2014. Sistem Tata Udara di Gedung Bertingkat. Bahan Ajar

    Perkuliahan (ITS).Turangan, John. 2012. Tata Udara. Bahan Ajar Perkuliahan (UMB).

     ____________. 2010. Bagian-bagian AC Sentral. Tersedia dalam

    https://iptech.wordpress.com/2010/05/11/bagian-%E2%80%93-bagian-

    ac-sentral/ diakses tanggal 25 Maret 2016.

    Hendri, Muhammad. 2014 AC Sentral. Tersedia dalam http://hendri-

    word.blogspot.co.id/2014/02/ac-central.html diakses tanggal 25 Maret

    2016.

    Haryanto, Budi. 2008. PRINSIP KERJA COOLING TOWER PADA SISTEM AC

    SENTRAL. Tersedia dalam

    https://bayu2191.wordpress.com/2010/04/19/prinsip-kerja-cooling-

    tower-pada-sistem-ac-sentral/ diakses tanggal 25 Maret 2016.